Upload
vierman-balweel
View
70
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok 5
Budi
Lista
Firman
Siti Wida
Dwi
ANTIHISTAMIN
• Sejarah histamin• Reseptor histamin• Antihistamin• Pengembangan antihistamin
Sejarah Histamin pertama kali diisolasi dari ekstrak
ergot
disentesis secara kimia lebih dahulu sebelum dikenal sifat-sifat biologiknya
Dihasilkan oleh bakteri yang mengkontaminasi ergot
Abad 19 histamin dapat diisolasi dari jaringan hati dan paru-paru segar
Histamin ditemukan pada bebrapa jaringan tubuh maka dari itu diberi nama histamin (histos=jaringan)
oleh Best 1927
Histamin
Struktur
Salah satu senyawa yang bertanggung jawab terhadap reaksi radangHistamin endogen sel mast dan basofil reaksi anafilaktik dan alergi; produksi asam lambungHistamin eksogen makanan, bakteri lumen usus, obat (histamin)Memiliki 3 reseptor H1, H2 dan H3
Pelepasan histamin
Reseptor Histamin
Reseptor Histamin 1
Reseptor Histamin 2
Reseptor Histamin 3
Reseptor H1
lokasi otot polos saluran cerna
otot polos bronkhus
endotel p.darah
ujung syaraf sensoris
struktur
Reseptor H2
lokasi sel parietal lambung
jantung
otot polos p.darah
struktur
Reseptor H3
lokasi• SSP
Antihistamin / antagonis histamin
Berdasarkan kerja pada
reseptor khas
Antagonis H3
Antagonis H1
Antagonis H2
loratadin
famotidin
ciproxipan
LORATADINE
Nama dan Struktur Kimia• Loratadin• C22H23CIN202
Sifat Fisikokimia
Loratadin berbentuk serbuk berwarna putih tulang dan tidak larut dalam air , tetapi mudah larut dalam alkohol , aseton dan kloroform.Loratadin merupakan antihistamin trisiklik dan merupakan derivat azatadin, tetapi pHnya lebih kecil dan lebih polar dibanding senyawa induknya sehingga distribusi dalam ssp kecil. Adanya 8-kloro pada cincin trisiklik meninghkatkan potensinya 4x lipat dan meningkat durasinya
indikasi
• Alergi rinitis dan urtikaria
Dosis oral ( tablet, dan sirup) :dewasa dan remaja : 10 mg sekali seharianak-anak 6-12 tahun : 10 mg sekali seharianak-anak 2-5 tahun : 5 mg (5ml sirup) sekali seharianak-anak < 2 tahun : keamanan dan efektifitas belum diketahui
Dosis
Mekanisme Kerja
Berkompetisi dengan histamin bebas untuk mengikat reseptor H1.
Antagonis kompetitif ini akan menghambatr efek histamin pada reseptor H1 disaluran
gastroinstestinal, uterus, pembuluh darah dan otot bronkhi
Farmakokinetika
Larotadin adalah derivat azatadin, dengan penambahan atom C satu meningkatkan potensi dan lama kerja
larotadin , absorpsi cepat dengan kadar puncak setelah 1 jam pemberian. Onset loratadin terjadi dalam 1- 3 jam
dengan efek puncak dalam waktu 8-12 jam dan durasi 24 jam . Loratadin 97% terikat protein dieksresikan
kedalam air susu.
Larotadin didistribusikan luas ke berbagai jaringan tubuh. Loratadin mengalami metabolisme dihati dan menghasilkan metabolit deskarboetoksiloratadin dengan aktivitas minimal. Larotadin dibiotransformasidengan cepat di hati dan diekresikan 40% dalam urin dan 40% dalam empedu. Pada penelitian in vitro enzim yang bertanggung jawab adalah CYF3A4 dan sedikit oleh sitokrom CYP2D6.Rata-rata t1/2 eliminasi loratadin dan metabolitnya masing-masing adalah 8,4 jam(berkisar 3-20 jam ) dan 28 jam. Eliminasi terjadi melalui feses dan urin
pengembangan
• Pengembangan antihistamin pada AH1• Tujuan :
Memperbaiki generasi sebelumnya Mengurangi efek samping dan meningkatkan
aktivitas biologinya
etanolamin
• Mirip dengan ligan muskarinik
• Mempunyai aktivitas antikolinergik yang bermakna
• Dapat menyebabkan mengantuk
• Cepat termetabolisme
etilendiamin
• Antihistamin yang sangat berguna
• Sering terjadi depresi akibat pemakaian
• Efek samping terhadap saluran cerna
alkilamin
• Enantiomer (S) yg aktif• Merupakan antagonis
H1 yg paling aktif• Efek sedasi kurang, tapi
masih ada• Efek antikolinergik yg
bermakna
piperazin
• Poten, efek samping drowsiness rendah
• Mempunyai efek antiemetik dan antivertigo
• Onset lambat, durasi lama
• Berpotensi besar berefek teratogenik
fenotiazin
• Poten pada banyak reseptor• Efek antiemetik• Memberikan efek drowsiness
Piperidin
• Modifikasi dari generasi pertama untuk mengurangi efek samping menghasilkan
• antihistamin generasi kedua
• Lebih selektif terhadap reseptor H1 perifer
Pertanyaan
TERIMA KASIH