54
LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI MODIFIKASI BATU PADAS MENJADI ADSORBEN DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENYERAP LIMBAH DETERJEN KETUA PENELITI : A.A. I.A. MAYUN LAKSMIWATI, S.Si.,M.Si.(NIDN:0008056702) ANGGOTA PENELITI : PUTU SUARYA, S.SI., M.SI.(NIDN: 0031127202) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS UDAYANA OKTOBER 2015 Bidang Unggulan : Energi, Transportasi dan Lingkungan Kode/Bidang Ilmu :112/ MIPA-Kimia

HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

  • Upload
    dohuong

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI

MODIFIKASI BATU PADAS MENJADI ADSORBEN DAN

PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENYERAP LIMBAH DETERJEN

KETUA PENELITI : A.A. I.A. MAYUN LAKSMIWATI, S.Si.,M.Si.(NIDN:0008056702)

ANGGOTA PENELITI : PUTU SUARYA, S.SI., M.SI.(NIDN: 0031127202)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS UDAYANA

OKTOBER 2015

Bidang Unggulan : Energi, Transportasi dan Lingkungan

Kode/Bidang Ilmu :112/ MIPA-Kimia

Page 2: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 3: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

RINGKASAN

Limbah dari pembuatan patung yakni berupa butiran-butiran batu padas

selama ini terbuang begitu saja dan keberadaannya telah mencemari lingkungan.

Batu padas ini akan digunakan menjadi adsorben melalui proses aktivasi, baik

aktivasi secara fisika maupun secara kimia untuk meningkatkan kapasitas

adsorpsinya. Adsorben ini merupakan material sisa dalam industri pembuatan

patung yang banyak terdapat di home industri di beberapa daerah di Pulau Bali.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendayagunakan limbah batu

padas sisa pembuatan patung sebagai adsorben untuk mengatasi pencemaran

limbah deterjen dalam badan perairan, dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui sifat fisika dan kimia dari adsorben batu padas, mengetahui

kemampuan batu padas dalam mengadsorpsi limbah deterjen. Kemampuan batu

padas untuk mengadsorpsi deterjen diuji dengan menggunakan metode Batch.

Pengaruh pH dan waktu kontak adsorpsi dipelajari untuk mengoptimasi proses

adsorpsi dan aktivasi batu padas secara kimia untuk mendapatkan adsorben dengan

kapasitas adsorpsi optimum. Model isotermal Langmuir digunakan untuk

menentukan isoterm adsorpsi ini.

Hasil karakterisasi terhadap luas permukaan batu padas menunjukkan, batu

padas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan

spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding dengan batu padas teraktivasi

asam klorida 17,0122 m2/g dan batu padas alam sebesar 16,6568 m

2/g . Hasil uji

adsorpsi batu padas terhadap limbah deterjen menunjukkan pada kajian variasi

waktu kontak, adsorpsi optimum batu padas alam (BA) sebesar 4,6934 mg/g, batu

padas teraktivasi asam sulfat (BAS) sebesar 4,9191 mg/g dan batu padas teraktivasi

asam klorida (BAK) sebesar 4,9693 mg/g. Kemampuan BAK menyerap limbah

deterjen dengan kajian variasi pH didapatkan pada pH 3 dengan jumlah deterje

yang terserap sebesar 4,737 mg/g. Sedangkan kemampuan BAK dalam menyerap

deterjen dengan kajian variasi konsentrasi deterjen didapatkan pada konsentrasi

100 ppm.

Kata Kunci: Batu Padas, Patung, adsorpsi, limbah deterjen

Page 4: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat Beliaulah penulis berhasil melaksanakan penelitian ini sampai pada tahap

akhir dan sekaligus dapat menyusun laporan akhir ini tepat pada waktunya.

Penelitian dapat terlaksana karena adanya bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dikti sebagai pemberi dana untuk pelaksanaan peneleitian ini.

2. LPPM Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk melaksanakan kegiatan ini.

3. Jurusan Kimia F.MIPA Universitas Udayana yang telah memberikan sarana

dan prasarana dalam pelaksanaan penelitian ini.

4. Prof. Dr. Ida Bagus Putra Manuaba, M.Phil. atas bimbingannya dan saran-

sarannya dalam pelaksanaan penelitian ini.

5. Rekan-rekan team peneliti yang telah meluangkan waktu dalam pelaksanaan

penelitian ini.

6. Rekan mahasiswa yang telah membantu penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan

laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Akhir kata, atas segala saran dan masukan yang bersifat membangun dari segala

pihak, penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis

Page 5: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

PRAKATA........................................................................................................ iii

RINGKASAN ................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3

2.1 Batu Padas ...................................................................................... 3

2.2 Adsorpsi ......................................................................................... 11

2.3 Studi Pustaka dan hasil yang sudah dicapai ................................... 11

2.4 Studi Pendahuluan yang sudah dilaksanakan................................ 12

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN.................................. .. 13

BAB IV METODE PENELITIAN......... ........................................................ 14

4.1 Preparasi Batu padas Teraktivasi Asam Sulfat ............................ . 15

4.2 Adsorpsi Batu Padas Hasil Aktivasi Terhadap Limbah deterjen ... 15

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 20

5.1 Karakterisasi batu padas................................................................... 20

5.2 Uji Daya Batu Padas Terhadap Limbah Deterjen............................. 25

5.2.1 Kajian Variasi Waktu Adsorpsi..................................................... 27

Page 6: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

5.2.2 Kajian Variasi pH.......................................................................... 29

5.2.3 Kajian Variasi Konsentrasi........................................................... 30

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 8: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 9: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 10: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 11: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

BAB I

PENDAHULUAN

Bali sebagai daerah wisata telah mendatangkan devisa pada berbagai sektor

industri, baik home industry ataupun industri dalam skala besar. Namun demikian

perkembangan industri ini telah memberikan efek negatif terhadap lingkungan yakni

pencemaran. Industri patung berbahan baku batu padas menghasilkan limbah berupa

sisa pecahan batuan serta debu yang mencemari lingkungan.

Secara umum batu padas mempunyai keunggulan sifat sebagai penukar kation,

penyerap dan penyaring molekul yang sangat selektif (Surna, 1995). Sifat-sifat ini

sangat ditentukan oleh dua hal penting, yakni pengaruh komposisi kimia dan

pengaruh struktur kristalin. Komposisi kimia batu padas umumnya mempunyai unsur

utama kation aluminium, SiO2 dengan kandungan ion-ion di permukaan maupun di

dalam rongga yang mengimbangi distribusi muatan listrik strukturnya, maka dapat

menukar kation da anionnya dengan sistem di luarnya dan karena mempunyai

distribusi muatan maka bersifat sebagai pengadsorpsi dengan media adsorben untuk

mengikat atau menyerap adsorbat seperti ion logam (Catlow, 1992).

Selama ini batu padas khususnya di Bali hanya dimanfaatkan sebagai bahan

pembuatan patung, dan sebagai hasil samping adalah berupa limbah yang berupa

pecahan-pecahan kecil dan debu. Batu badas dikenal sebagai bahan penyerap sudah

sejak Belanda berada di Bali, ini terbukti adanya alat untuk menjernihkan air yang ada

di kabupaten Gianyar merupakan peninggalan sejarah. Alat ini disebut dengan topo,

seperti bak air yang mana dindingnya terbuat dari batu padas (Surna ,1995).

Batu padas dalam keadaan normal/biasa berbentuk kristal berpori yang terisi

kation, anion, silika dan alumina serta molekul air bebas yang berada di sekitar anion.

Keberadaan molekul air bebas ini akan mengganggu sifat adsorpsi batu padas, karena

pori-ori rongga dalam kristalinnya menjadi tersumbat atau dipenuhi oleh air tersebut.

Agar pori-pori batu padas kembali terbuka dan sifat adsorbennya bertambah maka

batu padas dipanaskan sehingga molekul air yang berada dalam kerangka batu padas

mengalami dihidrasi dan dapat membentuk rongga atau pori yang memungkinkan

adsorpsi reversibel dari molekul-molekul yang ukurannya lebih kecil dari ukuran

Page 12: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

rongga terserbut (Roto dan Nindyasari, 2009). Dengan dilepaskannya molekul air

tersebut dari pori atau rongga permukaannya menyebabkan medan listrik meluas ke

dalam rongga utama dan akan efektif berinteraksi dengan molekul yang akan

diadsorpsi sehingga terjadilah mekanisme adsorpsi oleh batu padas (Suhala dan

Arifin, 1997).

Sebelum digunakan batu padas harus terlebih dahulu diaktivasi agar dapat

berfungsi sebagai adsorben dan dapat meningkatkan kapasitas adsorpsinya. Aktivasi

pada batu padas dapat dilakukan secara fisika dan secara kimia. Aktivasi secara fisika

terutama dimaksudkan untuk menghilangkan pengotor-pengotor organik dan air,

memperbaiki struktur kristal alumina silika, meningkatkan porositas dan

meningkatkan luas permukaan batu padas. Aktivasi cara ini biasanya dilakukan

dengan pencucian menggunakan akuades, penghancuran dan pengayakan dan

pemanasan pada temperatur kalsinasi (Han dan Joy, 1998). Sedangkan aktivasi secara

kimia dimaksudkan untuk menghilangkan pengotor-pengotor anorganik,

membersihkan permukaan pori, mengatur kembali letak atom yang dipertukarkan,

memodifikasi bentuk, komposisi dan struktur alumina silika. Aktivasi secara kimia

dapat dilakukan dengan cara pertukaran ion, substitusi isomorfis dan dealuminasi.

Proses aktivasi tergantung pada beberapa faktor, yakni: bahan pengatif, waktu

perlakuan dan sejarah termal batu padas (Komadel, 2003). Perlakuan aktivasi batu

padas secara fisika dan kimia diharapkan dapat memperbaiki sifat batu padas alam

sehingga dapat digunakan sebagai adsorben dan mengolah limbah yang

terkontaminasi limbah deterjen.

Pada proses pencucian pakaian baik itu di perumahan ataupun di usaha

loundry digunakan deterjen. Deterjen yang digunakan umumnya tidak akan masuk

seluruhnya ke dalam bahan tekstil, sehingga limbah yang dihasilkan masih

mengandung deterjen. Hal inilah yang menyebabkan limbah deterjen menjadi

permasalahan bagi perairan umum. Air limbah yang mengandung deterjen dapat

mengganggu keindahan, bersifat racun dan sulit didegradasi. Genangan air yang

berwarna banyak menyerap oksigen di dalam air sehingga dalam waktu yang lama

akan membuat air menjadi berbau (anonim, 2007).

Berbagai cara pengolahan konvensional yang diterapkan belum memberikan

hasil yang optimal dalam proses penghilangan deterjen. Metode koagulasi dan

Page 13: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

flokulasi umumnya mampu menyerap deterjen hingga 80 %, metode biologi

konvensional umumnya tidak berhasil menghilangkan limbah dalam air limbah

(anonim 2012)

Beberapa metode untuk menghilangkan deterjen dalam air limbah yaitu

treatment kimia dan sorpsi. Treatment kimia melibatkan reaksi pengendapan,

sedangkan sorpsi melibatkan interaksi antara analit dengan permukaan zat padat

(adsorben). Adsorben yang telah dilaporkan untuk penanganan limbah deterjen dalam

limbah cair yaitu, resin sintetik, karbon aktif, sorben dari bahan anorganik seperti

zeolit, silika gel dan lempung, sorben dari bahan organik (biosorben) menggunakan

bahan-bahan organik mati sebagai sorben.

Page 14: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batu Padas dan Penggunaannya

Cadangan batu padas alam di Pulau Bali sangat berlimpah dan tersebar di

seluruh kabupaten di Bali, namum pemanfaatnya masih sangat terbatas yakni

pembuatan patung. Secara umum batu padas mempunyai keunggulan sifat sebagai

penukar kation, penyerap dan penyaring molekul yang sangat selektif (Surna, 1995).

Sifat-sifat ini sangat ditentukan oleh dua hal penting, yakni pengaruh komposisi kimia

dan pengaruh struktur kristalin. Komposisi kimia batu padas umumnya mempunyai

unsur utama kation aluminium, SiO2 dengan kandungan ion-ion di permukaan

maupun di dalam rongga yang mengimbangi distribusi muatan listrik strukturnya,

maka dapat menukar kation da anionnya dengan sistem di luarnya dan karena

mempunyai distribusi muatan maka bersifat sebagai pengadsorpsi dengan media

adsorben untuk mengikat atau menyerap adsorbat seperti ion logam.

Batu padas adalah senyawa kristal aluminosilikat yang mengandung mineral

ikutan seperti kuarsa, plagioklas, dan illit. Selain itu saluran dan rongga zeolit alam

umumnya masih tertutup oleh air maupun gas-gas lainnya. Sehingga pemakaian batu

padas alam secara langsung tanpa melalui pengolahan, pemanfaatannya terbatas.

Untuk mendiversifikasi pemanfaatan batu padas dan untuk meningkatkatkan nilai

tambah, batu padas yang akan digunakan memerlukan beberapa perlakuan seperti

peningkatan perbandngan Si/Al, modififikasi ion dan lain-lain, dengan demikian

penggunaan batu padas alam dapat lebih luas lagi (Sutarno,2009).

2.1.1 pH tanah

pH tanah yang dimaksud adalah banyaknya konsentrasi ion H pada suatu

sampel tanah. Menurut Tan (1991) kebanyakan partikel lempung berinteraksi dengan

ion H+.telahtersediabanyakbukti bahwasuatulempungjenuhhidrogenmengalami

dekomposisispontan.Ion hidrogenmeneroboslapisanoctahedraldan menggantikanatom

Al. Alumuniumyangdilepaskankemudiandijerapoleh komplekslempungdan suatu

Page 15: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

komplekslempung–Al-Hterbentukdengan cepat.IonAl+ dapatterhidrolisis

danmengahsilkan ionH+sepertiterlihat padareaksiberikutini:

Al + 3H2O Al(OH)3 + H H+

Reaksi tersebut menyumbang pada peningkatan konsentrasi ion H+ dalam

tanah.tanah dipisahkankedalam beberapakelas sepertiditunjukkanpada gambar2.1

biasanyatanahmasam dijumpai pada daerah yang memiliki iklim basah dan tanah

tersebut konsentrasi ionH+ lebihbesardaripadaionOH-.Tanah-tanah inidapat

mengandung Al, Fe, dan Mn terlarut dalam jumlah besar. Tanah tanahalkalin

biasanya beriklim agak kering hingga kering. Akibat reaksi alakalinnya, tanah

tersebut hanya mengandung sedikit Al, Fe, dan Mn terlarut.

Gambar 2.1.Kisaran-kisaran pH tanah atau kelas-kelas reaksi

tanah..(DariN.C.Brady,TheNatureandPropertiesofSoiledisike8macmil

lanNewYork)

Dari gambar diatas pH dikatakan asam jika nilai dibawah 7 dan dikatakan basa jika

nilai pH diatas 7.

Lempung Lempung

H

Page 16: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

2.1.2 Sifat umum mineral batu padas

Air sangat mempengaruhi sifat batu padas,karena butiran dari tanah lempung

sangat halus, sehingga luas permukaan spesifikasinyamenjadilebihbesar.Dalam suatu

partikel batu padas yang ideal,muatan negative dalam keadaan seimbang,terjadi

substitusi isomorf dan kontinuitas perpecahan susunannya, sehingga muatan negative

pada permukaan partikel Kristal batu padas.Salah satu untuk mengimbangi muatan

negatif, partikel tanah lempung menarik muatan positif (kation) dari garam yang ada

dalam air porinya.Hal ini disebut pertukaran ion-ion.

Molekul air dan partikel batu padas akan menimbulkan lekatan yangs angat

kuat, karena air akan tertarik secara elektrik dan air akan berada disekitar partikel

lempung yang disebut air lapisan ganda, sedangkan air yang berada pada lapisan

dalam disebut air resapan. Lapisan air inilah yang menimbulkan gaya tarik menarik

anta rpartikel lempung yang disebut unhindered moisture film.

Molekul air merupakan molekul dipolar karena atom hydrogen tidak tersusun

simetris disekitar atom oksigen, melainkan membentuk sudut ikatan 105° akibatnya

molekul-molekul air berperilaku seperti batang-batang kecil yang mempunyai muatan

positif di satu sisi dan muatan negative di sisi lain. Sudut dipolar air terlihat pada

Gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2. Sifat dipolar molekul air ( Das Braja. M, 1985)

2.1.3 Mineral Batu Padas

Mineral batu padas dapat terbentuk dari hasil dekomposisi silikat primer berupa

Si-O tetrahedral yang mana satu atom Si4+

dapat berikatan dengan 4 atom oksigen dan

Al-O oktahedral, yaitu satu atom Al3+

berikatan dengan enam atom oksigen. Pada

Page 17: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

penggantian Si dengan satu atom Al dalam molekul tetrahedral atau penggantian Al

dengan kation yang bervalensi dua, contohnya Fe2+

dan Mg2+

dalam molekul

oktahedral sering terjadi. (Evangelou, 1998).

2.1.4 Aktivasi asam pada Batu Padas

Kapasitas adsorpsi dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu pemanasan dan

kontak asam. Pada proses pemanasan lempung dipanaskan pada temperatur 300-

3500C untuk memperluas permukaan butiran (Zulkarnaen,Wardoyo, S., dan Marmer,

D. H 1990). Sedangkan dengan cara kontak asam mempunyai tujuan untuk menukar

ion-ion K+, Na

+, Ca

2+ pada lempung dengan ion H

+ dalam ruang antar lapis dan

melepas ion Al3+

, Fe3+

, Mg2+

dan pengotor lainnya dari kisi-kisi struktur sehingga

secara fisik lempung lebih aktif. Secara umum jenis asam yang digunakan adalah

asam sulfat (Suhala, S. dan Arifin, M.,1997). Melalui aktivasi kapasitas adsorpsi

lempung mengalami peningkatan.Lempung mempunyai struktur bertingkat dan

kapsitas pertukaran ion yang aktif pada bagian dasar. Oleh karena itu strukturnya

dapat diganti seperti struktur bagian dasar dengan cara penambahan asam yaitu asam

sulfat. Pengaruh valensi kation sangat dominan terhadap memudahkan pertukaran ion

dari permukaan yang bermuatan.Semakin tinggi valensi kation, maka semakin tinggi

pula kapasitas penggantian kationnya. Untuk ion-ion yang memiliki valensi yang

sama, maka yang memiliki kapsitas penggantian ion lebih tinggi adalah ion yang

mempunyai ukuran yang lebih besar. Ion yang monovalen seperti H+ dapat

menggantikan ion yang memiliki valensi yang lebih tinggi. Konsentrasi ion H+ yang

tinggi pada lempung mengakibatkan pecahnya situs lempung dan menembus lapisan

oktahedral, sehingga melepaskan spesies Al3+

, Fe3+

, dan Mg2+

(Kumar,1995). Proses

pelepasan aluminium dari lempung dapat ditulis dengan reaksi sebagai berikut ini :

(Al4)(Si8)O20(OH)4 + 3 H+ (Al3)(Si8)O20(OH)2 + Al

3++2 H2O

(Al4)(Si8)O20(OH)4 + 6 H+ (Al2)(Si8)O20 + 2 Al

3+ + 4 H2O

Aktivasi dengan asam sulfat telah dilakukan pada penelitian Kumar dkk.(1995),

yang menyatakan bahwa lempung dengan diaktivasi H2SO4 4 N dapat meningkatkan

porositas, keasaman permukaan terjadi karena batu padas dapat mengalami perubahan

struktur.Perubahan struktur terjadi pada luas permukaan dan mempunyai keasaman

Page 18: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

permukaan yang maksimal. Asam sulfat (H2SO4) adalah asam yang mempunyai

valensi dua, hal tersebut dikarenakan dapat melepas dua ion H+ untuk

ditukarkan.Asam sulfat dikenal sebagai oksidator pada suhu tinggi yang dapat

melarutkan senyawa-senyawa organik.Kemampuan asam sulfat dalam melarutkan

senyawa yang ada di dalam tanah dapat dilihat dari nilai hilang berat tanah selama

perlakuan, seperti pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Persentase berat tanah hilang akibat perlakuan dengan H2SO4 (Alim,

2001)

Konsentrasi H2SO4 (Molar) % Berat yang hilang

3 37,7

6 43,1

12 39,8

15 42,3

18 41,7

Tabel 2.1 di atas menunjukkan bahwa asam sulfat pada luas 3-18 M dapat

memberikan kencenderungan yang kosntan terhadap berat tanah yang hilang. Artinya,

pada konsentrasi tersebut kemampuan asam untuk melarutkan komponen tanah telah

maksimal.

2.2 Adsorpsi

Adsopsi merupakan suatu proses terjadinya peristiwa penyerapan suatu zat pada

permukaan atau antar fasa, dimana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan

pengadsorpsi.materi atau partikel yang diadsorpsi disebut adsorbat, sedangkan bahan

yang berfungsi sebagai pengadsorpsi disebut adsorben. Adsorpsi terjadi karena

adanya interaksi gaya permukaan padatan dengan molekul - molekul adsorbat.

Energi adsorpsi yang dihasilkan bergantung pada tipe adsorpsi yang terjadi (Gregg

S.J, 1982).

Page 19: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika disebabkan oleh

gaya Van Der Waals (penyebab terjadinya kondensasi gas untuk membentuk cairan

yang ada pada permukaan adsorbens) dan adsorpsi kimia terjadi reaksi antara zat yang

diserap dengan adsorben, banyaknya zat yang teradsorbsi tergantung pada sifat khas

zat padatnya yang merupakan fungsi tekanan dan suhu(Atkins, 1997).

Page 20: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

BAB III

TUJUAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui karakter (luas permukaan) dari batu padas teraktivasi asam

sulfat dan asam klorida dengan variasi konsentrasi asam dibandingkan

dengan batu padas alam.

2. Mengetahui pengaruh konsentrasi asam sulfat dan asam klorida terhadap

kapasitas adsorpsinya pada limbah deterjen dibandingkan dengan batu

padas alam.

3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

pengaruh konsentrasi asam sulfat dan asam klorida terhadap sifat fisiko-kimia dari

batu padas tersebut dan memanfaatkannya sebagai adsorben untuk menurunkan kadar

limbah deterjen.

Page 21: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Tempat, Waktu dan Pengambilan Sampel

Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik

Universitas Udayana dari saat diterimanya usulan penelitian ini. Pengambilan batu

padas akan dilakukan di Kabupaten Gianyar Propinsi Bali. Rencana Kegiatan dapat

dilihat pada Tabel 1 dan 2 :

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan penelitian di Laboratorium

No Kegiatan

Bulan ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1 12

1

Survey dan pengambilan

batu padas ke Kab.

Gianyar

X

2

Penanganan awal batu

padas dan penyiapan

bahan penelitian

X X

3 Eksperimen di lab :

A

Aktivasi batu padas

secara fisika

(pemanasan)dan kimia

(penambahan asam)

X X X

B

Karakterisasi adsorben

meliputi: Luas

permukaan, keasaman

permukaan, kandungan

kation, penentuan rasio

Si/Al,

X X X

Page 22: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

4.2. Bahan dan Alat yang Digunakan

4.2.1. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan adalah limbah batu padas dari sisa pembuatan patung

diperoleh dari Kabupaten Gianyar Bali, AgNO3, HCl 37%, HNO3 , HF, NaOH, ,

H2SO4, NaCl, KMnO4, , indikator PP, Na2EDTA, larutan buffer pH 1 – 7, bahan

warna garmen asam dan basa, akuades dan akua demineralisasi.

4.2.2. Alat

Alat-alat yang dibutuhkan antara lain : alat-alat gelas yang umum digunakan, Shaker,

Magnetic strirer, analyzer gas surface area, Spektrofotometer Serapan Atom (AAS),

Spektrofotometer Uv-Vis, pH meter dan kertas saring Whatman 42.

4.3. Pengamatan

Parameter yang akan diamati pada penelitian ini adalah :

1. Waktu kontak larutan zat warna dengan adsorbren batu padas

2. pH awal larutan

3. Absorbansi larutan standar zat warna asam dan zat warna basa sebelum dan

sesudah proses adsorpsi diukur dengan Spektrofotometer Uv Vis. Dari data ini,

C

Optimasi pH , Optimasi

Waktu, Optimasi rasio

adsorben dengan zat

warna, Isotherm adsorpsi

/ adsorpsi, Desorpsi zat

warna.

X X X

4 Analisis Data dan

Penyusunan laporan X X X

5

Publikasi pada Jurnal

Nasional terakretasi / ber

ISSN

X X

Page 23: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

konsentrasi zat warna yang sisa dalam larutan akan diperoleh dan banyaknya zat

warna yang teradsorpsi dapat ditentukan.

4.5. Prosedur Percobaan

4.5.1. Penyiapan Adsorben Batu Padas

Batu padasdikoleksi dari sisa pembuatan patung di Kabupaten Gianyar Bali.

Dikeringkan dengan sinar matahari. Batu padas ini kemudian digerus dan

diayak dengan ayakan 0,3 dan 0,2 mm. Ukuran partikel adsorbennya adalah

0,20-0,30 mm. Partikel adsorben yang diperoleh dicuci dengan akuades

sampai bersih (filtratnya bening) kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu

100oC dan disimpan dalam desikator (adsorben BA). Untuk adsorben

teraktivasi asam klorida(BAK) dan teraktivasi asam sulfat(BAS),sejumlah

berat tertentu B00 diasamkan masing-masing dengan asam klorida 0,1, 0,5 dan

1 M dan dengan asam sulfat 0,1, 0,5, dan 1 M, kemudian dicuci sampai

filtratnya netral (pH7), lalu dikeringakan dalam oven 100 oCkemudian

disimpan dalam desikator. Untuk mendapatkan adsorben teraktivasi asam

terbaik, masing-masing adsorben yang sudah diasamkan digunakan untuk

mengadsorpsi limbah deterjen pada konsentrasi tertentu (200 ppm). adsorben

yang mengadsorpsi limbah deterjen paling banyak merupakan adsorben yang

teraktivasi paling baik.adsorben teraktivasi asam klorida terbaik disebut

BAKG dan teraktivasi asam sulfat terbaik disebut BASG.

4.5.2. Penentuan pH Optimum Adsorpsi Limbah Deterjen oleh Masing-masing

Adsorben (BA, BAK, dan BAS)

Ke dalam 100 mL larutan limbah deterjen dengan konsentrasi 25 ppm dan pH

1 ditambahkan 500 mg adsorben. Campuran diaduk dengan kecepatan tetap

200 rpm selama 2 jam pada suhu kamar dan disaring dengan kertas saring

Whatman 42. Absorbansi filtrat diukur dengan Spektrofotometer Uv Vis.

Percobaan di atas diulangi pada pH yang berbeda masing-masing pada pH 1,

3, 5, dan 7. Setiap percobaan dilakukan 3 kali pengulangan. Hal yang sama

dikerjakan untuk setiap adsorben. Konsentrasi zat warna yang diserap untuk

tiap waktu dihitung dari:

Page 24: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

Konsentrasi teradsorpsi = konsentrasi awal – konsentrasi akhir

Cadsorpsi = (Cawal – Cakhir)

Banyaknya zat warna yang teradsorpsi (mg) per gram adsorben ditentukan

menggunakan persamaan:

a

eo

W

V)C(CW

Dimana,

W = jumlah limbah deterjen yang teradsorpsi (mg/g)

Co = konsentrasi limbah deterjen sebelum adsorpsi

Ce = konsentrasi limbah deterjens etelah adsorpsi

V = volume larutan limbah deterjen(L)

Wa = jumlah adsorben, (g)

pH optimum adalah pH dimana konsentrasi teradsorpsi (Cadsorpsi) terbesar.

4.5.3. Penentuan Waktu Optimum Adsorpsi Limbah Deterjen oleh Adsorben

BA, BAK, dan BAS

Larutan limbah deterjen dengan konsentrasi 50 ppm disiapkan diatur pHnya

pada pH optimum (hasil 3.5.2). Ke dalam tiap-tiap 100 mL larutan limbah

deterjen ditambahkan 500 mg adsoprben. Tiap-tiap campuran dikocok dengan

stirer magnet dengan kecepatan 200 rpm selama 5 menit dan disaring dengan

kertas saring Whatman 42. Absorbansi filtrat diukur dengan Spektrofotometer

Uv Vis. Percobaan kemudian diulangi dengan variasi waktu pengocokan 5, 10,

15, 20, 25, 30, 45, 60, 90, 120 dan 150 menit. Setiap percobaan dilakukan 3

kali pengulangan. Hal yang sama dikerjakan untuk setiap adsorben.

Konsentrasi yang diserap untuk tiap waktu dihitung dari:

Cadsorpsi= (Cawal – Cakhir)

Banyaknya limbah deterjenyang teradsorpsi (mg) per gram adsorben (batu

padas) ditentukan menggunakan persamaan:

Page 25: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

a

eo

W

V)C(CW

dimana W = jumlah limbah deterjenyang teradsorpsi (mg/g)

Co = konsentrasi limbah deterjensebelum adsorpsi

Ce = konsentrasi limbah deterjensetelah adsorpsi

V = volume larutan limbah deterjen(L)

Wa = jumlah adsorben (g)

Waktu optimum adalah waktu dimana konsentrasi teradsorpsi (Cadsorpsi) terbesar

4.5.4. Penentuan Kapasitas Adsorpsi Limbah Deterjen oleh Adsorben

Larutan limbah deterjen dengan konsentrasi 10, 25, 50, 75 dan 100 ppm

disiapkan pada pH optimum. Ke dalam tiap-tiap 100 mL larutan tersebut ditambahkan

500 mg adsorben. Tiap-tiap campuran diaduk dengan magnetik stirer 200 rpm selama

waktu optimum. Tiap-tiap campuran disaring dengan kertas saring Whatman 42.

Absorbansi tiap-tiap filtrat diukur dengan Spektrofotometer Uv Vis. Setiap percobaan

dilakukan 3 kali pengulangan.

Kapasitas biosorpsi dihitung dari persamaan Langmuir (Ce/qe = 1/Qob + Ce/Qo)

dengan mengalurkan Ce/Qe terhadap Ce untuk persamaan Langmuir. Dari slope

persamaan Langmuir dapat diperoleh nilai Qo yang berhubungan dengan kapasitas

adsorpsi.

Luaran Penelitian

Luaran dari peneltian ini adalah

1. Penerapan IPTEK dalam penanganan masalah pencemaran lingkungan

khususnya limbah deterjen melalui proses adsorpsi dengan lempung hasil

modifikasi

2. Publikasi hasil penelitian pada jurnal nasional dan seminar nasional

3. Pengkajian hasil modifikasi material dalam penerapan masalah lingkungan

sehingga dapat terus dipelajari pengananan masalah lingkungan dengan

menerapkan metode yang dipelajari.

Page 26: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.1 Karakterisasi Luas Permukaan Batu Padas

Luas permukaan adsorben merupakan karakter fisik yang sangat penting

dalam proses adsorpsi, karena luas permukaan mempengaruhi banyaknya adsorbat

yang teradsorpsi dan juga tergantung pada situs aktif. Menurut Perrich, (1981)

menyatakan bahwa semakin luas permukaan adsorben, semakin banyak adsorbat yang

dapat terserap, sehingga proses adsorpsi dapat berjalan semakin efektif dan semakin

kecil ukuran partikel maka semakin luas permukaan adsorben. Pada penelitian ini,

luas permukaan ditentukan dengan metode metilen biru. Panjang gelombang

maksimum metilen biru yang digunakan yaitu 684 nm. Banyaknya molekul metilen

biru yang dapat diadsorpsi sebanding dengan luas permukaan adsorben

Hasil pengukuran luas permukaan adsorben batu pada tanpa dimodifikasi

(BA), batu pada teraktivasi H2SO4 (BAS), dan batu padas teraktivasi asam klorida

disajikan dalam Tabel 5.1

Tabel 5.1. Nilai Luas Permukaan Adsorben

Adsorben S (m2/g)

BA 16,6568

BAS 18,2423

BAK 17,0122

keterangan : S = luas permukaan adsorben

Penentuan luas permukaan adsorben menggunakan metode metilen biru

berdasarkan penentuan kapasitas adsorben yang menunjukkan banyaknya molekul

Page 27: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

metilen biru yang dapat diadsorpsi pada permukaan adsorben. Berdasarkan data pada

Tabel 5.1, menunjukkan bahwa adsorben BAS dan BAK memiliki luas permukaan

relatif lebih tinggi dibandingkan batu padas tanpa dimodifikasi BA. Hal ini

disebabkan oleh adanya aktivasi batu padas dengan asam menjadikan pori pada

lempung lebih terbuka, sehingga dapat menyerap molekul metilen biru lebih banyak

dibandingkan BA. Peningkatan luas permukaan pada batu padas teraktivasi asam

dikarenakan adanya protonasi gugus OH menjadi OH2+ yang disertai terikatnya kation

H+. Adanya jumlah H

+ yang semakin banyak dengan penambahan asam dapat

mendesak (Ca, Mg, Fe, K, dan Na) yang menempati rongga-rongga pada lapisan

alumina silikat. Daisamping itu fungsi penambahan asam dapat melepaskan ion Al,

Fe, dan Mg dan pengotor-pengotor lainnya dari kisi-kisi struktur.

Kemampuan asam sulfat dibandingkan dengan asam klorida untuk

mengaktivasi batu padas, jika dilihat dari luas permukaan yang dihasilkan

menunjukkan bahwa asam sulfat memiliki kemampuan lebih baik. Hal ini terlihat

dari data luas permukaan batu padas teraktivasi asam sulfat (BAS) sebesar 18,2423

m2/g dan batu padas teraktivasi asam klorida (BAK) 17,0122 m

2/g. Aktivasi dengan

asam sulfat telah dilakukan pada penelitian Kumar dkk. (1995), yang menyatakan

bahwa lempung dengan diaktivasi H2SO4 4 N dapat meningkatkan porositas,

keasaman permukaan terjadi karena lempung dapat mengalami perubahan struktur

montmorillonit sehingga memiliki sifat yang lebih efektif sebagai pendukung katalis.

Perubahan struktur terjadi pada luas permukaan dan mempunyai keasaman

permukaan yang maksimal. Asam sulfat (H2SO4) adalah asam yang mempunyai

valensi dua, hal tersebut dikarenakan dapat melepas dua ion H+ untuk ditukarkan.

Asam sulfat dikenal sebagai oksidator pada suhu tinggi yang dapat melarutkan

senyawa-senyawa organik.

Page 28: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

5.2 Uji Daya Serap Batu Padas Terhadap Limbah Deterjen

5.2.1 Penetuan waktu kontak optimum

Penentuan waktu kontak adsorpsi dilakuakan untuk mengetahui waktu

minimum yang dibutuhkan adsorbat batu padas dalam menyerap adsorbat secara

maksimum sampai tercapai keadaan setimbang. Waktu kontak adsorpsi dapat

diketahui dengan membuat grafik antara banyaknya deterjen yang terserap (mg/g)

terhadap waktu kontak adsorpsi. Variasi waktu interaksi adsorpsi deterjen pada

adsorben dipelajari pada waktu interaksi 0, 15, 30, 45, 60, 90,120 dan 150 menit.

Konsentrasi deterjen yang digunakan dalam mempelajari kajian ini adalah 25 ppm

dengan pH 3. Pengaruh waktu interaksi adsorpsi banyaknya deterjen yang terserap

oleh adsorben dengan berbagai variasi waktu dapat dilihat pada Gambar 5.1

Gambar 5.1 Kurva pengaruh waktu kontak terhadap adsorpsi banyaknya deterjen

yang terserap

Berdasarkan gambar 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa sampel batu padas

teraktivasi asam sulfat (BAS) dan asam klorida (BAK) memiliki kemampuan lebih

Page 29: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

besar untuk menyerap deterjen yakni sebesar 4,9191 mg/g oleh BAS dan 4,9171 mg/g

dibandingkan dengan batu padas alam yang hanya 4,6882 mg/g pada waktu 150

menit.

Dari gambar 5.1 juga dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya waktu

kemampuan adsorben untuk menyerap limbah deterjen juga semakin besar dan

peningkatan ini terjadi sampai rentang waktu 150 menit. Hasil ini didukung oleh

penelitian Agnestisia (2012) bahwa waktu kontak optimum penyerapan senyawa

oganik oleh batu padas mencapai waktu 4 jam.

5.2.2 Penetuan pH optimum

Penentuan pH optimum merupakan salah satu parameter penting dalam proses

adsorpsi yang mempengaruh keadaan ion dalam larutan. Penentuan pH terhadap

kapasitas adsorpsi bertujuan untuk mengetahui nilai pH yang memberikan adsorpsi

maksimum dari batu padas teraktivasi asam terhadap limbah deterjen. Proses

penyerapan dilakukan pada pH 1-7. Menurut Sukarjo (1989) penyerapan pada pH

tinggi (pH>7) lebih cenderung memberikan hasil yang kurang sempurna, karena

terbentuknya senyawa oksidasi dari unsur-unsur lebih besar sehingga akan menutupi

permukaan adsorben dan menghalangi proses penyerapan partikel-partikel terlarut

dalam adsorben. Dari hasil penelitian pengaruh pH terhadap penyerapan limbah

deterjen oleh batu padas teraktivasi asam terdapat pada gambar 5.2.

Page 30: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

Gambar 5.2.Kurva pengaruh pH terhadap adsorpsi limbah deterjen dengan

jumlah limbah yang terserap oleh batu padas.

Berdasarkan gambar tersebut pH optimum penyerapan limbah deterjen

terdapat pada pH 3 dengan jumlah deterjen yang terserap sebesar 4,737 mg/g. Pada

pH 1-3 kemampuan adsorpsi dari adsorben meningkat, sedangkan pada kondisi pH 3-

5 turun dan turun lagi ke pH 7.

5.2.3 Konsentrasi optimum

Pada penentuan daya serap batu padas terhadap konsentrasi adsorbat

dilakukan dengan mengontakkan batu padas pada konsentrasi yaitu 10, 25, 50,75, dan

100 ppm. Adsorpsi deterjen dilakukan pada pH 3 dengan waktu kontak 150 menit

oleh batu padas teraktivasi asam klorida (BAK). Data hasil analisis variasi konsentrasi

deterjen terhadap banyaknya deterjen yang teradsorpsi disajikan dalam gambar

dibawah ini.

Page 31: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

Gambar 5.3 Kurva pengaruh konsentrasi terhadap adsorpsi deterjen dengan

jumlah deterjen) yang terserap.

Dari gambar 5.3 menunjukkan kemampuan batu padas untuk menyerap

deterjen mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan konsentrasi. Daya serap

optimum batu padas terdapat pada konsentrasi 100 ppm yaitu sebesar 11,643 mg/g.

Pada konsentrasi adsorbat rendah jumlah ion deterjen dengan situs adsorpsi yang

terjerap menjadi kecil. Jika konsentrasi ion semakin meningkat maka kompetisi pada

situs adsorpsi semakin tinggi, sehingga jumlah deterjen yang terserap mengalami

peningkatan (Bhattcharyya dan Gupta, 2007).

Dilihat dari pola penyerapan deterjen oleh batu padas dengan kajian variasi

konsentrasi deterjen, terlihat bahwa pada konsentrasi 10 sampai 75 ppm terjadi

peningkatan penyerapan yang cukup tajam. Pada konsentrasi 75 sampai 100 ppm,

peningkatan penyerapan tidak setajam konsentrasi sebelumnya. Hal ini menunjukkan

kemampuan batu padas dalam menyerap deterjen mulai mencapai titik jenuh.

Page 32: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan sementara yang bisa ditarik dari penelitian yang telah dilakukan

adalah:

1. Aktivasi batu padas terbaik dihasilkan dengan aktivasi menggunakan asam

sulfat konsentrasi 0,1 M dengan luas permukaan tertinggi 18,2423 m2/g dan

batu padas teraktivasi asam klorida 1 M 17,0122 m2/g dibandingkan dengan

batu padas alam sebesar 16,6568 m2/g.

2. Kondisi optimum daya adsorpsi batu padas dalam mengadsorpsi limbah

deterjen didapatkan pada waktu kontak 150 menit, pH 3 dan konsentrasi 100

ppm.

7.2 Saran

Pada penelitian ini perlu dipelajari pengaruh waktu adsorpsi yang lebih lama

dan konsentrasi larutan deterjen yang lebih tinggi sehingga dapat ditemukan kondisi

optimumnya, karena interaksi antara adsorben dan adsorben sangat ditentukan oleh

waktu dan konsentrasi larutan yang diserap.

Page 33: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

DAFTAR PUSTAKA

1. Bruce, D.W., and O’ Hare, D., 1992, Inorganics Materials, John Wiley &

Sons Ltd, New York

2. Harlim Tjodi, 2003, Kajian Umum Limbah cair Rumah Tangga dan Industri ,

Jurusan Kimia F.MIPA dan Lembaga Penelitian Universitas Hasanudin,

Makasar

3. Lemke, S.L, 1998, Adsorption of Zearolenone by organophilic

montmorillonite Clay, J. Agric Food Chem., 46, 3789-3796

4. Masel, R.I., 1996, “Principle of Adsorption and Reaction on Solid Surface”,

edisi ke-1, John Wiley & Sons, Inc., Canada, 118 – 113, 235 – 230

5. McCabe, R., 1996, “Clay Chemistry”, edisi kedua, John Wiley & Sons, Inc.,

Oxford, 314 -325.

6. Ogawa,M and Koruda, K., 1998, Preparation of inorganic nanocomposites

Through Intercalation of Organoammonium Ion Into Layered silicates,Bull.

Chem. Soc. Jpn.., 70, 2593-2618

7. Susianah, T., 2005, Interkalasi Surfaktan Kationik ke dalam Struktur

Antarlapis Lempung Bentonit dan Pemanfaatannya sebagai Adsorben

Pengotor Minyak Daun Cengkeh, Tesis S-2, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

8. Suarya, P. 2005.Preparasi Lempung Terpilar Besi Oksida dan Pemanfaatnnya

sebagai Penyerap Pengotor Minyak Daun Cengkeh, Tesis, Jurusan Kimia

FMIPA Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta

9. Suarya, P. 2007. Adsorpsi Pengotor Minyak Daun Cengkeh oleh Lempung

Teraktivasi Asam, Hasil Penelitian, Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Udayana, Jimbaran

10. Suarya, P. 2008.Preparasi Lempung Teraktivasi Asam Sulfat Terpilar

Aluminium Oksida dan Pemanfaatnnya sebagai Penyerap Pengotor Minyak

Daun Cengkeh, Hasil Penelitian, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana,

Jimbaran

11. Wijaya, K., Mudasir, Tahir, I., dan Asean, F., 2003, Inklusi Senyawa p-

Nitroanilin ke dalam Pori-pori Montmorillonit Terpilar TiO2, Review Kimia,

6(2), hal. 84-94.

12. Zainudin, M., 1999, Metode penelitian, Universitas Airlangga, Surabaya

Page 34: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

Lampiran 1. Pembuatan Larutan

1. Pembuatan Larutan H2SO4 2 M

Untuk membuat 1000 mL H2SO4 2 M, diambil sebanyak 111,04 mL H2SO4

pekat dan diencerkan dengan akuades pada labu ukur 1000 mL sampai tanda

batas. Cara perhitungannya adalah sebagai berikut :

H2SO4 yang tersedia adalah 96 % (v/v); 1L = 1,84 kg; BM = 98,08 g/mol

[H2SO4] = = 18,0098 M

V1.M1= V2.M2

V1.18,0098 = 1000 mL. 2M

V1 = 111,04 mL

2. Pembuatan Larutan HCl 0,1 M

Untuk membuat 1000 mL HCl0,1 M, diambil sebanyak 8,3 mL HClpekat

dan diencerkan dengan akuades pada labu ukur 1000 mL sampai tanda batas.

Cara perhitungannya adalah sebagai berikut :

HClyang tersedia adalah 37 % (v/v); 1L = 1 = 36,5 g/mol

[HCl] = = 11,96 M

V1.M1= V2.M2

V1.11,96 = 1000 mL. 0,1M

V1 = 8,36 mL

3. Pembuatan Larutan BaCl2.2H2O 0,25 M

Untuk membuat 100 mL BaCl2.2H2O 0,25 M, ditimbang dengan teliti

6,0750 g BaCl2.2H2O, kemudian dilarutkan dengan 20 mL akuades dan

diencerkan dalam labu ukur 100 mL sampai tanda batas. Cara perhitungannya

adalah sebagai berikut :

M BaCl2.2H2O =

Berat BaCl2.2H2O = 0,25 M x 243 g/mol x

Berat BaCl2.2H2O = 6,0750 g

Page 35: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

Lampiran 2 Hasil Penentuan Kadar Deterjen dengan Spektrofotometri UV-Vis

Page 36: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

1. Ketua Peneliti

1. Nama Lengkap (dengan gelar)

Anak Agung Istri Agung Mayun

Laksmiwati,S.Si.,M.Si P

2. Jabatan Fungsional Lektor / III d

3. Jabatan Struktural -

4. NIP/NIK/No.Identitas lainnya 19670508 199702 2 001

5. NIDN 0008056702

6. Tempat dan Tanggal Lahir Klungkung, 08 Mei 1967

7. Alamat Rumah Pasraman UNUD Blok F No. 11 Jimbaran

8. Nomor Telepon/Faks /HP 0361 8953526. Hp. 085 935 098 474

9. Alamat Kantor Kampus Bukit Jimbaran

10. Nomor Telepon/Faks 0361 703137 Ext.226

11. Alamat e-mail [email protected]

12. Lulusan yang telah dihasilkan S-1= … orang; S-2= …Orang; S-3=

Orang …

13. Bidang Keahlian Biokimia

14. Mata Kuliah yg diampu 1. Biokimia

2. Bioteknologi

3. Biologi Molekuler

4. Teknologi Fermentasi dan Enzim

5. Analisis Bahan Pangan

Page 37: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama

Perguruan

Tinggi

Universitas Udayana Universitas Udayana -

Bidang Ilmu Kimia Bioteknologi Pertanian

Tahun Masuk 1986 2001

Tahun Lulus 1994 2004

Judul

Skripsi/Thesis/

Disertasi

Penentuan kadar vitamin

B1 (Thiamin Hidroklorida)

pada beberapa jenis beras.

Deteksi strain virus dengue

penyebab penyakit demam

berdarah pada penderita dan

serangga vector aedes

aegypti di Denpasar

Nama

Pembimbing/

Promotor

1. Drs. H. Moeljono, Apt.

2. Ir. I Nengah Simbung,

MS

1.Prof.Dr.Ir.I Gede Putu

Wirawan, M.Sc

2. Prof.Dr. dr. I Nyoman

Arhya, M.App.Sc

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir baik Nasional maupun

Internasional

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta Rp.)

1. 2009-

2010

Peran sinergis minyak ikan lemuru

(Sardinella Kongiceps) dan Vit.E

dalam menghambat peroksidasi lipid

pada tikus Hyperkolesterolimia.

Fundamental.

2.

Page 38: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

3.

4.

*) Tuliskan sumber pendanaan : PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing,

Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan

Publikasi Internasional, RAPID, Unggulan Stranas atau sumber lainnya.

C2. Jumlah Mahasiswa yang terlibat dalam proyek penelitian Bapak/Ibu selama

3 tahun terakhir 2 Orang

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumb

er *)

Jml (Juta

Rp.)

1. 2007 Pemanfaatan minyak kelapa dan minyak

jelantah sebagai bahan baku pembuatan

sabun cuci. Desa Penarukan, Tabanan.

DIPA-

UNU

D

Rp.

3.000.000

2. 2008 Pelatihan singkat cara membuat

pembasmi jentik nyamuk dari daun Sirih.

Desa Penarukan, Tabanan.

DIPA-

UNU

D

Rp.

3.000.000

3. 2008 Pemanfaatan daun salam sebagai obat

pengawet alami pada minyak kelapa.

Desa Pejeng, Gianyar.

DIPA-

UNU

D

Rp.

3.000.000

4. 2009 Pembuatan minyak kelapa murni (VCO)

dengan metode enzimatis dan

pemanfaatannya sebagai obat gosok.

Kantor Balai Desa Sambirenteng,

Buleleng.

DIPA-

UNU

D

Rp.3.000.000

5. 2010 Penggunaan Chemdraw sebagai alat

bantu dalam menuliskan atau

menggambarkan struktur kimia di

SMAN-1 Kuta Utara Badung.

DIPA-

UNU

D

Rp.3.000.000

6. 2012 Pelatihan pemanfaatan tanaman obat

komoditas pertanian untuk peningkatan

DIPA-

UNU

Rp.

Page 39: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

derajat kesehatan keluarga di Desa

Pengotan, Bangli

D 3.000.000

7. Pembuatan minyak kelapa dengan

menggunakan metode kering enzimatik di

Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan,

Kabupaten Jembrana.

8. 2013 Pemberdayaan Ibu-ibu, Bidan dan Kader

Posyandu melalui penyuluhan tentang

pemberian makanan yang memenuhi

empat sehat lima sempurna untuk

menngkatkan gizi dan daya tahan tubuh

pada bayi dan anak di Desa Pengotan,

Bangli.

8.

2013 Pemanfaatan surudan banten menjadi

olahan yang menarik. Ubud, Gianyar.

9. 2013 Pelatihan singkat pembuatan sabun

antibakteri alami dari daun mimba.

Karangasem

*) Tuliskan sumber pendanaan : Penerapan IPTEKS – SOSBUD, Vucer, Vucer

Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber dana lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

baik Nasional maupun Internasional

No. Judul Artikel

Ilmiah

Nama

jurnal

Volume/

Nomor

Tahun

publikasi

Tingkat

Lokal/Nasiona

l

Internasional

1. Analisis protein pada

serum penderita

demam berdarah.

Review

Kimia.

Volume

8, Nomer

2

Agustus,

2005

Nasional

Page 40: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

2. Analisis variasi

nukleotida daerah D-

loop DNA

mitokondria pada

satu individu suku

Bali Normal.

Jurnal

Kimia

Volume

1, Nomer

1

Januari,

2007

Nasional

3. Kadar thiamin

hidroklorida

(Vitamin B1) pada

nasi beras putih dan

beras merah pada

berbagai waktu

penyimpanan pada

alat Magic-Com

Jurnal

Kimia

Volume

6, Nomer

1

Januari

2012

Nasional

4. Kadar total senyawa

fenolat pada madu

randu dan madu

kelengkeng serta uji

antiradical bebas

dengan metode

DPPH (Difenilpikril

Hidrazil).

.

Jurnal

Kimia

Volume

6, Nomor

2,

Juli 2012. Nasional

5. Isolasi dan

identifikasi senyawa

toksik pada ekstrak

methanol daun

gaharu (Gyrinops

verteegii). Jurnal

Kimia, Volume 7,

Nomo

Jurnal

Kimia

Volume

7, Nomor

2

Ju li 2013 Nasional

6. Nilai daya hantar

listrik, kadar di

pasaran di

bandingkan dengan

madu alami. Jurnal

Kimia, Volume 7,

Nomor 2, Juli 2013.

Jurnal

Kimia

Volume

7, Nomor

2

Juli 2013 Nasional

Page 41: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

F. Kegiatan Dosen Dalam Seminar ilmiah / lokakarya / penataran / workshop /

pagelaran / pameran / peragaan.

No. Jenis Kegiatan* Waktu Tempat Sebagai

Penyaji Pesert

a

1. Workshop strategi

penanganan pengguna

formalin dan bahan

berbahaya lainnya.

12 Januari

2006

Fakultas

Teknologi

Pertanian

UNUD

Peserta

2. Pelatihan Dasar Biologi

Molekuler dan Teknik

PCR

22-25

November

2005

Laboratoriu

m Biosains

dan

Bioteknologi

UNUD

Peserta

3. Workshop E-Learning 8-9 Pebruari

2007

FMIPA-

Jurusan

Kimia UND

Peserta

4. Workshop” Analisis

DNA untuk kepentingan

Forensik.

14-15

Nopember

2008

UPT.

Laboratoriu

m Forensik

UNUD

Peserta

5. International Conference

“ Biotechnology for a

Sustainable Future”

15-16

September

2009

UNUD

Peserta

6. Lokakarya “ Proses

Pembelajaran dan Sistem

Penilaian dalam

Kurikulum Berbasis

Kompetensi”

17 Pebruari

2010

FMIPA-

UNUD

Peserta

Page 42: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

7. Seminar Nasional Anti

Narkoba dan Anti HIV-

AIDS”Membatasi

peningkatan

penyalahgunaan narkoba

dan pengidap HIV-AIDS

melalui pendekatan

kultural yang

kontekstual.

22 Nopember

2011

Udayana

Science Club

Peserta

8. Workshop on Advanced

Polymer Synthetic for

New Applications.

28 Nopember

2011

FMIPA-

UNUD

Peserta

9. Workshop Metode

Pembelajaran

29 Nopember

2011

FMIPA-

Kimia

Peserta

*jenis kegiatan : Seminar ilmiah / lokakarya / penataran / workshop / pagelaran /

pameran / peragaan.

**Mohon disertakan bukti/sertifikat telah mengikuti kegiatan tersebut dalam

bentuk hardcopy (fotocopy)

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halama

n

Penerbi

t

Tingkat

Lokal

/nasional/

internasion

al

1. -

2.

3.

4.

Dst.

Page 43: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID

1. -

2.

3.

4.

Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam

5 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1.

2.

3.

4.

Dst.

Page 44: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 45: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

2. Anggota Peneliti

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan

gelar)

Putu Suarya, S.Si., M.Si L/P

2. Jabatan Fungsional Lektor

3. Jabatan Struktural -

4. NIP 19721231199802 1 001

5. NIDN 0031127202

6. Tempat dan Tanggal Lahir Gesing, 31 Desember 1972

7. Alamat Rumah Desa Sibetan kec. Bebandem kab.

Karangasem Bali

8. Nomor Telepon/Faks/

HP

-/ - / 081337958766

9. Alamat Kantor Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Udayana, Kampus Bukit jimbaran, Kuta,

Badung Bali

10. Nomor Telepon/Faks 0361-703137 / 703137

11. Alamat e-mail [email protected]

12. Lulusan yang Telah

Dihasilkan

S1 = 10 orang

13.

Mata Kuliah yang Diampu

Kimia Anoganik I (di S-1 Kimia)

Kimia Anoganik II (di S-1 Kimia

Kimia Anoganik III(di S-1 Kimia)

Korosi (di S-1 Kimia)

Kapita Selekta Kimia Anoraganik (di S-1

Kimia)

Kimia Katalis (di S-1 Kimia)

Kimia Organologam (di S-1 Kimia)

Bioanoraganik (di S-1 Kimia)

Page 46: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Udayana Universitas Gadjah Mada

Bidang Ilmu Kimia Kimia

Tahun Masuk – Lulus 1990-1995 1998-2001

Judul Skripsi / Thesis /

Disertasi

Pengaruh CaCl2 dan Suhu

aktivasi Pada Arang Sekam

Padi dan Kemampuan

Adsorpsinya pada Metilen

Biru Klorida

Preparasi Lempung

Terpilar Besi Oksida dan

Pemanfaatannya untuk

Menjernihkan Minyak daun

Cengkeh

Nama

Pembimbing/Promotor

Drs. Made Sweda, M.Sc.

Drs I Wayan Wyadnya

Dr. Yateman Aryanto

Prof. Dr. Sri Juari

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta

Rp)

1 2012/2013 Produksi bioetanol

berbahan sekam padi dan

peningkatan kadar etanol

dengan lempung terpilar

besi oksida

DIKTI

Hibah bersaing

50

2. 20010/2011 Modifikasi Silika gel dari

Sekam Padi dengan

Ligan Difenil Karbason

DIKTI 50

Page 47: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

dan Aplikasinya untuk

Mengadsorpsi Cr III dan

Cr VI

Hibah Bersaing

3.

2009/2010 Sintesis Silika Gel dari

Sekam Padi

Dosen Muda-

Dikti

10

4 2007 Adsorpsi Pengotor

Minyak daun Cengkeh

Menggunakan Lempung

Teraktivasi asam

Dosen Muda-

Dikti

10

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta

Rp)

1 2012/2013 Pembuatan sabun mandi anti bakteri

dari daun mimba

4

1. 2009/2010 Bakti Ilmiah Mahasiswa Jurusan

Kimia Tahun 2010 di Desa Baha,

Kecamatan Mengwi, Kabupaten

Badung

- -

2. 2010/2011 Bakti Ilmiah Mahasiswa Jurusan

Kimia Tahun 2011 di Desa Kerta,

Kecamatan Payangan, Kabupaten

Gianyar

- -

Page 48: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul tulisan Tahun Diterbitkan sebagai: *)

01

Optimasi Jenis Pelarut

dalam Ekstraksi Zat

Warna Alam dari Batang

Pisang Kepok (Mussa

paradisiacal L. cv kepok)

dan Pisang Susu (Mussa

paradisiacal L. cv susu)

2011 Artikel pada Jurnal Kimia

Vol.5, No.1, Januari 2011

02

Interkalasi Tetra Etil Orto

Silikat (TEOS) Pada

Lempung Teraktivasi

Asam Sulfat dan

Pemanfaatannya Sebagai

Adsorben Limbah Warna

Garmen

2010 Artikel pada Jurnal Kimia

Vol.4, No.1, Januari 2010

03

Interkalasi Benzalkonium

Klorida ke dalam Antar

Lapis Lempung dan

Pemanfaatannya sebagai

Penjernih Minyak Daun

Cengkeh

2009 Artikel pada Jurnal Kimia

Vol.3, No.1, Januari 2009

04

Studi Adsorpsi-desorpsi

Logam Timbal dalam

Larutan dengan

Cangkang Telur

2008

Artikel pada Sigma Jurnal

Sain dan Teknologi vol.

11 No 2 Jjuli 2008

05

Biosorption of Cr(III)

Ion On Algae Eucheuma

spinosum Biomassa

2008

Artikel pada Indonesian

Journal of Chemistry Vol.

8, No. 1, March 2008.,

Page 49: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar

Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1.

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor

P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam

5 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1.

Page 50: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian

biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam pengajuan Hibah Penelitian Fundamental

Denpasar, 10 Febroari 2015

Pengusul,

(Putu Suarya, S.Si., M.Si.)

NIP 19721231199802 1 001

Page 51: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 52: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 53: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding
Page 54: HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI - repositori.unud.ac.id filepadas teraktivasi asam sulfat memiliki karakter terbaik dengan luas permukaan spesifik paling besar yakni 18,2423 m2/g dibanding