8
HIDROKEL Anatomi Turunnya testis ke dalam skrotum didahului oleh penonjolan peritoneum yang disebut prosessus vaginalis, yang dilipat ke dalam (invaginasi) oleh testis pada saat masuk ke dalam skrotum dan merupakan bungkus testis yang disebut tunika vaginalis. Prosessus vaginalis sendiri mengalami obliterasi. Pada saat lahir sering masih terbuka (80%) yang lambat laun akan menutup. Yang masih terbuka pada usia 2 tahun (20%) dan pada dewasa masih ada yang terbuka juga (20%). Tunika vaginalis terdiri atas 2 lapis yaitu viseral dan parietal. Tunika ini mengeluarkan sedikit sekreta yang membasahi kedua lapisan ini dan mengusahakan agar testis dapat bergerak. Cairan pelicin ini hanya beberapa ml saja. Bila ada akumulasi cairan ini diebut hidrokel. Derajat Pembesaran Hidrokel - Derajat I : hanya terjadi pembengkakan funikulus spermatikus - Derajat II : terjadi penimbunan cairan sepanjang funikulus spermatikus, terjadi limfokel di atas testis. Terdapat hidrokel kecil, kurang dari atau lebih dari 6 cm tanpa teraba cairan - Derajat III : besar hidrokel 6-8 cm - Derajat IV : besar hidrokel 8-11 cm - Derajat V : besar hidrokel 11-15 cm, dan mulai ada gangguan dalam kehidupan sehari-hari - Derajat VI : lebih besar dari 15 cm * Derajat I + II merupakan hidrokel yang belum manifest. Macam-macam Hidrokel : 1. Hidrokel kongenital

Hidrokel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tutorial discussion nefrourology

Citation preview

Page 1: Hidrokel

HIDROKEL

Anatomi

Turunnya testis ke dalam skrotum didahului oleh penonjolan peritoneum yang disebut prosessus vaginalis, yang dilipat ke dalam (invaginasi) oleh testis pada saat masuk ke dalam skrotum dan merupakan bungkus testis yang disebut tunika vaginalis. Prosessus vaginalis sendiri mengalami obliterasi. Pada saat lahir sering masih terbuka (80%) yang lambat laun akan menutup. Yang masih terbuka pada usia 2 tahun (20%) dan pada dewasa masih ada yang terbuka juga (20%). Tunika vaginalis terdiri atas 2 lapis yaitu viseral dan parietal. Tunika ini mengeluarkan sedikit sekreta yang membasahi kedua lapisan ini dan mengusahakan agar testis dapat bergerak. Cairan pelicin ini hanya beberapa ml saja. Bila ada akumulasi cairan ini diebut hidrokel.

Derajat Pembesaran Hidrokel

- Derajat I : hanya terjadi pembengkakan funikulus spermatikus

- Derajat II : terjadi penimbunan cairan sepanjang funikulus spermatikus, terjadi limfokel di atas testis. Terdapat hidrokel kecil, kurang dari atau lebih dari 6 cm tanpa teraba cairan

- Derajat III : besar hidrokel 6-8 cm

- Derajat IV : besar hidrokel 8-11 cm

- Derajat V : besar hidrokel 11-15 cm, dan mulai ada gangguan dalam kehidupan sehari-hari

- Derajat VI : lebih besar dari 15 cm

* Derajat I + II merupakan hidrokel yang belum manifest.

Macam-macam Hidrokel :

1. Hidrokel kongenital

Keadaan ini terjadi karena tidak ada obliterasi yang sempurna dari prosessus vaginalis setelah bayi lahir, hingga cairan peritoneum masuk dalam kantung tunika vaginalis dan tampak sebagai hidrokel (Hidrokel komunikans). Obliterasi sebagian prosessus vaginalis akan berakibat terjadinya Hidrokel funikulus.

2. Hidrokel idiopatik (Primary idiopathic Hydrocele)

Tipe ini paling sering dijumpai, baik unilateral/bilateral. Mungkin terjadi peimbunan cairan sangat banyak. Sebabnya belum diketahui dengan jelas, tetapi diduga adanya gangguan absorpsi.

Page 2: Hidrokel

3. Hidrokel simptomatik (Secondary simptomatic hydrocele)

Tipe ini didasari adanya infeksi atau penyakit testis yang berakibat rangsangan pada tunika vaginalis dan menyebabkan sekresi cairan yang berlebihan ke dalam rongga tunika vaginalis.

Klinis :

Hidokel kongenital

Pada saat lahir sudah terbentuk hidrokel.

Gejala : di dalam skrotum terdapat benjolan berisi cairan, mungkin ada sedikit rasa sakit setempat. Benjolan ini dapat menyerupai hernia maka jangan cepat-cepat dilakukan aspirasi diagnostik. Benjolan akan menampilkna gejala transiluminasi. Kecuali bila disertai adanya hernia indirekta. Pada tipe hidrokel funikulus, maka bila testis ditarik, benjolan yang ada di daerah inguinal akan bergerak dan sedikit menurun.

Tindakan : bila tidak ada gejala yang mengganggu, hidokel tipe ini tidak perlu banyak diperhatikan. Kebanyakan akan hilang sendiri sehubungan dengan menutupnya prosessus vaginalis secara spontan. Kemungkinan regresi spontan ini pelu dipertimbangkan tindakan pembedahan. Prosessus yang masih ada dicari dan hernia yang bersamaan diperbaiki sambil mengikat prosessus vaginalis.

Hidrokel idiopatik

Hidrokel tipe ini sukar ditentukan. Keadaan ini sering dijumpai pada mereka yang sudah agak lanjut usianya dan sebabnya tidak diketahui. Hidrokel tipe ini kadang-kadang tidak menunjukkan gejala apa-apa.

Gejala tergantung pada besarnya benjolan, yang bisa sangat besar, dengan beratnya dapat menghambat geraknya. Pada pemeriksaan akan ditemukan suatu kantung cairan, dimana testis terdapat di bawah atau di belakangnya. Cairan biasanya tembus cahaya, kecuali bila dalam kantung ada hernia. Dalam hal ini tidak dapat ditentukan batas atas.

Hidrokel simptomatik

Biasanya terjadi akibat :

1. Trauma

Trauma pada daerah skrotum yang dapat menyebabkan perdarahan dalam rongga tunika vaginalis, selanjutnya darah diresorbsi sehingga terjadi cairan hidrokel.

Page 3: Hidrokel

2. Infeksi

Karena iritasi tunika vaginalis sehingga terjadi sekresi yang berlebihan, melebihi reabsorbsinya.

3. Sel-sel ganas

Sel-sel ganas dapat merangsang tunika vaginalis sehingga terjadi sekresi berlebihan.

4. Parasit ( Filaria)

Dapat menimbulkan limfangitis pada sistem limfa funikulus spermatikus yang menyebabkan bendungan limfe sehingga absorbsi berkurang. (banyak di Indonesia – 25%)

5. Sumbatan pada sistem vena dan limfa

Hal ini dapat terjadi pada fibrosis funikulus spermatikus, tumor perut/pelvis yang menekan, sehingga absorbsi cairan berkurang.

Gejala dan Tanda Hidrokel pada Umumnya :

1) Pembesaran skrotum. Di bagian bawah besar, bagian atas kecil seperti buah peer.

2) Penderita merasa berat pada skrotumnya

3) Rasa nyeri dapat dirasakan penderita, pada bentuk kronik jarang ada keluhan ini.

4) Palpasi hidrokel teraba elastik, lunak sampai tegang. (tergantung isi cairan hidrokel)

5) Adanya fluktuasi cairan hidrokel

6) Hidrokel tidak dapat direposisi seperti pada hernia, kecuali ada hubungan antara hidrokel dan rongga perut

7) Testis mungkin teraba, mungkin tidak. (tergantung banyaknya cairan yang ada)

8) Bila penderita disuruh batuk, dalam hal ini impuls batuk tidak diteruskan ke hidrokel. (karena pada hidrokel tidak ada hubungan dengan rongga perut)

Diagnostik :

1. Perkusi : pekak hidrokel

2. Diafonoskopi : biasanya positif

Kadang negatif semu (false) bila :

-cairan hidrokel keruh

-dinding tebal

Page 4: Hidrokel

-ada adesi tunika vaginalis

-hidrokel multilokuler

Kadang juga positif semu, terjadi pada :

-hernia pada anak

-tumor testis yang merangsang timbulnya cairan

-kista hidatidosa

Diagnosa banding

1. Hernia

2. Funikulokel

3. Spermatokel

4. Tumor testis

5. Hematokel

6. Gumma, dalam hal ini tidak ada nyeri, keras, diafonoskopi -, reaksi Wasserman +

Komplikasi

1. Mengganggu kehidupan sehari-hari

2. Dapat terjadi supurasi (piokel)

3. Memberi tekanan pada testis. Pada awal terjadi azospermi semen dan pada keadaan selanjutnya terjadi atrofi testis, yang terjadi akibat penekanan pembuluh darah maupun testisnya sendiri.

4. Dapat terjadi ruptura traumatika hidrokel, ditandai dengan rasa nyeri, syok, hematokel dan eekimosis skrotum.

Terapi dan Tindakan

1. Observasi

Dilakukan selama 1 tahun. Pada jenis kongenital diharapkan selama observasi fungsi absorbsi menjadi lebih baik sehingga terjadi keseimbangan sekresi dan absorbsi. Bila hidrokel selama observasi besarnya tetap, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut.

2. Terapi vaksin

Vaksin pyosianeus, vaksin stafilokokkus aureus yang disuntikkan ke rongga tunika vaginalis setelah aspirasi. Akan terjadi regresi hidrokel.

Page 5: Hidrokel

3. Terapi auto sera

Cairan hidrokel diaspirasi lalu disuntik kembali 1-20 ml (subkutan atau intramuskular). Dapat terjadi absorbsi lebih cepat.

*Ternyata terapi dengan vaksin dan auto sera menyebabkan keberhasilan 80% dari kasus

4. Punksi aspirasi dari hidrokel (bila tidak terjadi keseimbangan sekresi dan absorbsi akan terjadi akumulasi lagi)

5. Penyuntikan zat iritan/sklerotik

Menyebabkan terbentuknya fibrin pada rongga tunika vaginalis sehingga tunika vaginalis saling melekat, akibatnya sekresi berkurang. (komplikasi : infeksi dan dapat kambuh lagi)

6. Tindakan operasi :

a. Teknik radikal : eksisi seluruh tunika vaginalis dan parietalis. Setelah dilakukan hemostasis skrotum ditutup kembali.

b. Operasi botol dari Andrew : setelah testis dikeluarkan, tunika vaginalis dibalik dan dikembalikan dalam skrotum

c. Operasi Jaboulai : kantong hidrokel dibuka, tunika vaginalis dibalik dan dijahitkan di belakang testis

d. Operasi Winkelman : seperti operasi Jaboulai ditambah eksisi dahulu sebagian tunika vaginalis sebelum dijahit

e. Operasi Bergman : seperti Winkelman, hanya setelah eksisi sebagian tunika vaginalis dibalik dan tidak dijahit

f. Operasi Solomon : setelah kantong hidrokel dibuka, tunika vaginalis parietalis dilipat dan dijahitkan pada daerah pertemuan testis dengan epididimis tanpa eksisi

Komplikasi Operasi :

Luka , udema, hematoma, infeksi, abses

Page 6: Hidrokel

Indikasi Operasi :

1. Bila ada gangguan sirkulasi darah, ada nyeri, dan bila berlangsung lama terjadi atrofi testis

2. Perasaan tidak enak karena adanya tarikan ke bawah, berat, rasa nyeri daerah perut karena rangsangan peritoneum yang tertarik

3. Kosmetik jelek