Upload
doankhuong
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAHAN PEMBINAAN UNTUK CALON PESERTA
OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ILMU KEBUMIAN
TAHUN 2009
Disusun oleh
PENTATOK KUNCORO, S.T.
HIDROLOGI
VERTIKAL AIRTANAH
Zone tidak jenuh (tidak 100% terisi
air
Zone lengas tanah, terpengaruh
proses transpirasi
Zone jenuh (100% terisi air)
Muka airtanah
AIRTANAH / GROUNDWATER
• Airtanah = air yang mengisirongga-rongga batuan di bawahpermukaan tanah pada zone jenuhair.
• Sumber utama : hujan
• Airtanah bergerak
Max. 10 m/hari
Min. 1 m/tahun
FAKTOR2 PENENTU POTENSI AIRTANAH
1. CURAH HUJAN
2. MATERIAL BATUAN
3. GEOMORFOLOGI/LERENG
4. VEGETASI
DIMANAKAH TERDAPAT AIRTANAH ??
AKUIFER
• Formasi atau perlapisan jenuh (saturated) dan lolos air
yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah
dalam jumlah yang besar = untuk mengaliri/menjadi
sumber suatu sumur, sungai atau mata air
• Contoh : pasir, kerikil, kerakal,dll
• Aqui = air ;Fer (ferre) = menerima dan mengalirkan
• Aquifer ini bisa berupa akuifer tertekan (confined),
akuifer bebas (unconfined), dan akuifer bertengger
(perched)
TIPE-TIPE AQUIFER
Aquifer Bebas/Dangkal (unconfined)
• Aquifer tidak tertekan
• Jika muka airtanah merupakan batas atas dari akuifer
Aquifer Tertekan (confined)
• Terletak di bawah atau diantara confining layer (impermeable/kedap air)
• Hydraulic head/water table terletak diatas batas atas aquifernya, biasa disebut piezometric/potentiometric
• Karena tekanan, kadang-kadang muka airtanah aquifer tertekan pada sumur bor dapat melebihi permukaan tanah (flowing artesian well)
Aquifer Menggantung (perched)
• Terletak diatas unconfined aquifer, dan aliran airtanah ke bawah tertahan oleh confining layer yang tidak kontinyu
Aquifer Bocor (leaky)• Semi Confined Aquifer
• Bila confining unit adalah semi permeable/aquitard (lempung)
Aquifuge (fuge = tertutup)• Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air (contoh: granit)
Aquitard• Formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat
mengalirkannya dalam jumlah yang terbatas (contoh: lempungpasiran)
Aquiclude• Formasi batuan yang dapat menyimpan air tapi tidak dapat
meloloskan air dalam jumlah yang banyak (contoh:lempung)
DEBIT AIRTANAH (Q)
HUKUM DARCY
• Q = - K x (dh/dl) x A
• Q = debit airtanah (m3/hari)
• K = permeabilitas atau hydraulic conductivity ( m3/hari/meter2)
• Kemampuan batuan meloloskan sejumlah air (m3) per hari per
satuan luas (m2)
• (dh/dl) = kemiringan muka airtanah
• A = luas penampang akuifer ( A = D x L)
• D = tebal akuifer ( meter)
• L = lebar akuifer ( meter)
PERMEABILITAS LAPANGAN
Rumus Darcy: Q = - K (dh/dl) A
Permeabilitas (K):
K = Q per ((dh/dl) A)
Satuan K : m3/hari/m2 tidak satuan kecepatan
: m/hari
PERMEABILITAS (HYDRAULIC CONDUCTIVITY) =K
•Percobaan di laboratorium
•Percobaan lapangan
auger hole method
uji pemompaan sumur (pumping test
larutan penunjuk (tracer method)
Berdasarkan tabel
Hydraulic Conductivity From (m/dt) To (m/dt)
Gravel
Clean sand
Silty sand
Silt,loess
Glacial till
Marine clay
Shale
Unfractured basement
Sandstone
Limestone
Fractured basement
Basalt (interflow)
Karst limestone
10-3
10-5
10-7
10-9
10-12
10-12
10-13
10-14
10-10
10-9
10-8
10-7
10-6
1
10-2
10-3
10-5
10-6
10-9
10-9
10-10
10-6
10-6
10-4
10-3
10-3
JARING AIRTANAH/FLOWNETS
• Peta/gambar pada media 2
dimensi yang berisi garis-garis
yang menghubungkan titik-titik
yang mempunyai kedalaman
airtanah (head) yang sama
• Airtanah akan mengalir tegak
lurus (90o) memotong kontur
airtanah karena pengaruh
gravitasi dari hydraulic head
tinggi ke rendah
• Jika peta kontur dilengkapi
dengan arah aliran airtanah,
maka biasa disebut dengan
FLOWNETS
POROSITAS BATUAN (α)
• Porositas (α) atau kesarangan batuan adalah rasio
antara volume pori-pori batuan dengan total volume
batuan
= volume pori2 / volume batuan
• Porositas primer : tergantung dari matrix batuan itu
sendiri
• Porositas sekunder : karena proses solusional atau
rekahan pada batuan
• Airtanah mengisi ruang rongga dalam akuifer, sehingga
porositas jadi ukuran dari jumlah air persatuan volume
akuifer
a) Sedimen sortasi bagus, porositas besar
b) Sortasi tidak bagus, porositas kecil
c) Sortasi sedimen bagus, terisi oleh endapan yang porus, secara
keseluruhan porositas bagus
d) Sortasi sedimen bagus tetapi porositas berkurang karena deposit
mineral yang tidak porus pada pori-pori
e) Porositas tinggi karena proses solusional
f) Porositas karena rekahan
Material Ukuran partikel (mm)
Lempung
Debu
Pasir sangat halus
Pasir halus
Pasir sedang
Pasir kasar
Pasir sangat kasar
Kerikil sangat halus
Kerikil halus
Kerikil sedang
Kerikil kasar
Kerikil sangat kasar
< 0,004
0,004 – 0,062
0,062 – 0,125
0,125 – 0,25
0,25 – 0,5
0,5 – 1,0
1,0 – 2,0
2,0 – 4,0
4,0 – 8,0
8,0 – 16,0
16,0 – 32,0
32,0 – 64,0
Material α (%)
Unconsolidated deposits
Gravel
Sand
Silt
Clay
25 – 40
25 – 50
35 – 50
40 - 70
Batuan
Fractured basalt
Karst Limestone
Sandstone
Limestine, dolomite
Shale
Fractured crystalline rock
Dense crystalline rock
5 – 50
5 – 50
5 – 30
0 – 20
0 – 10
0 – 10
0 - 5
Material Ukuran partikel (mm)
Lempung
Debu
Pasir sangat halus
Pasir halus
Pasir sedang
Pasir kasar
Pasir sangat kasar
Kerikil sangat halus
Kerikil halus
Kerikil sedang
Kerikil kasar
Kerikil sangat kasar
< 0,004
0,004 – 0,062
0,062 – 0,125
0,125 – 0,25
0,25 – 0,5
0,5 – 1,0
1,0 – 2,0
2,0 – 4,0
4,0 – 8,0
8,0 – 16,0
16,0 – 32,0
32,0 – 64,0