19
DESAIN DAN APLIKASI PERENCANAAN JALAN BETON Muhammad Miftakhur Riza Oleh : 08/ 271740/ NT/ 13005 Studi Kasus : Jl. Ring Road Timur, Perempatan Wonosari

Highway Presentation

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Tentang Rencana Jalan Baru1. Rencana Dan Tahapan Desain Jalan2. Mengaplikasikan dalam bentuk LDD

Citation preview

Page 1: Highway Presentation

DESAIN DAN APLIKASI PERENCANAAN JALAN BETON

Muhammad Miftakhur Riza

Oleh :

08/ 271740/ NT/ 13005

Studi Kasus : Jl. Ring Road Timur, Perempatan Wonosari

Page 2: Highway Presentation

11 m

50 m

Jalan Ring Road Timur, perempatan Wonosari

LOKASI SURVEI, 1 Maret 2011

Page 3: Highway Presentation

Gambar 1. Kemacetan pada Jam Puncak dari Arah Gunung Kidul

(Jam 09.00- 10.00)

Gambar 2. Beban Kendaraan yang Relatif Berat (Kendaraan dari Arah

Gunung Kidul)

Page 4: Highway Presentation

DAMPAK KERUSAKAN PADA JALAN ASPAL AKIBAT BEBAN YANG TERLALU BERAT

Gambar 1. Ruas Jalan yang Dilalui Kendaraan Berat

Gambar 2. Jalan Aspal yang Tergerus karena Gesekan Rem dan Beban

Gambar 3. Jalan Aspal yang Mulai Terkelupas

Gambar 4. Jalan Aspal yang Retak dan Terkelupas

Page 5: Highway Presentation

Beban kendaraan yang relatif besar

Perencanaan jalan aspalyang kurang baik

Jalan menjadi rusak

Butuh perbaikan atau perencanaan ulang

SOLUSI : JALAN BETON

Page 6: Highway Presentation

Dengan konsep ini, crack yang dihasilkan relatif sedikit dan jarak sambungan antar segmen menjadi lebih panjang, sehingga jalan menjadi lebih nyaman saat dilalui.

Perencanaan Jalan Beton bertulang dengan sambungan (JRC, jointed reinforced concreate)

subgrade

PERENCANAAN JALAN BETON DENGAN SAMBUNGAN

Gambar 1. Jalan Beton tipe JRCSumber : Pavement Design Guide

Gambar 2. Susunan Lapisan Perkerasan

Page 7: Highway Presentation

Menghitung % Beban Sumbu & RepetisiJSKN= 365x JSKNH x R

Menghitung JKNH (Jumlah kendaraan ≥ 5 Ton)Mulai

Data1. Jumlah Kendaraan2. R (Faktor Pertumbuhan)3. n (Umur Rencana)4. FK (Faktor Keamanan)

Tegangan yang Terjadi (Plot ke Gambar 4.8; 4.9; 4.10)

Perbandingan Tegangan (MR/ Tegangan yang Terjadi)

Selesai

TIDAK

Tebal Pelat Cukup

YA

Menghitung JSKNH(Jumlah Sumbu Kendaraan)

Menghitung JKNJKN = 365 x JKNH x R

Menghitung JSKNJSKN= 365x JSKNH x R

Pelat dipertebal

Asumsi tebal plat

Total Fatigue ≤ 100%Jumlah repetisi yang diizinkan (Tabel 4.7)

Page 8: Highway Presentation

• Umur rencana = 20 tahun• Tebal Pondasi bawah (dengan batu pecah) = 15 cm• Faktor gesekan pondasi = 1,5 (batu pecah)• MR beton = 40 kg/ cm2 (40 MPa)• Fs BJTU 39 = 3390 kg/ cm3

• Pertumbuhan lalu lintas = 5% per tahun• Peranan Jalan = arteri• Koefisien distribusi jalur = 0,7 (2 jalur 1 arah, Tabel 4.5)

Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Kendaraan dan Konfigurasi Beban

Sumber : hasil survei kendaraan (Selasa, 1 Maret 2011, pukul 09.30 -12.30 WIB)

Page 9: Highway Presentation

1. Menghitung Jumlah Kendaraan Niaga (JKN) JKN = 365 x JKNH x R JKNH = jumlah bus + jumlah truk 2 as + jumlah truk 3 as

= 158 + 140 + 101 = 399 kendaraan Faktor pertumbuhan (R)

JKN = 365 x JKNH x R = 365 x 399 x 33,06 = 4.814.693 kendaraan

2. Menghitung JSKN (Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga) selama umur rencana 20 tahun JSKN = 365 x JSKNH x R

JSKNH = jml. sumbu bus + jml. sumbu truk 2 as + jml. sumbu truk 3 as = 316 + 280 + 202 = 798

Page 10: Highway Presentation

Sehingga diperoleh JSKN = 365 x JSKNH x R = 365 x 798 x 33,06 = 9.629.386 kendaraan

3. Menghitung persentase masing- masing beban sumbu dan jumlah repetisi yang akan terjadi selama umur rencana (20 tahun).

Tabel 2. Persentase masing- masing beban sumbu dan repetisi selama umur rencana

Page 11: Highway Presentation

Tabel Perhitungan Tebal Pelat Beton (Asumsi Tebal Pelat 15 cm, MR 40 kg/cm2 )

Dengan tebal pelat 15 cm terlihat bahwa total fatigue yang terjadi hanya 2,90 % (< 100%), maka perhitungan sudah cukup dan tebal pelat 15 cm dapat digunakan.

Page 12: Highway Presentation

1. Tulangan Melintang As =

Dipakai tulangan diameter 10 mmAs = ¼ Л d2

= ¼ x 3,14 x 102 = 78,5 mm2

Jumlah tulangan = 110,36/ 78,5 = 1.4 (dipakai buah 2 tulangan) → 2D10 – 500 mm

Karena berdasarkan peraturan penulangan untuk arah memanjang harus berjarak 300 ± 50 mm, maka digunakan D10- 250 mm.

Direction of travel

1000

mm

1000 mm

D10-

250

mm

Page 13: Highway Presentation

2. Tulangan Memanjang

Dipakai tulangan diameter 12 mmAs = ¼ Л d2

= ¼ x 3,14 x 122

= 113,04 mm2

Jumlah tulangan = 772,5/ 113,04 = 6,8 (dipakai 7 tulangan)Maka penggunaan tulangan melintang adalah 7D12 – 150 mm.

Direction of travel

1000

mm

1000 mm

7D12- 150mm

Page 14: Highway Presentation

10 m

5,5

m

Tul. MelintangD10- 250 Tul. Memanjang

D12- 150Direction of travel

Page 15: Highway Presentation

10 m 10 m 10 m 10 m 10 m

50 m

11 m JALAN ASPAL

SEGMEN 1

SEGMEN 2

SEGMEN 3 SEGMEN 5 SEGMEN 7 SEGMEN 9

SEGMEN 4 SEGMEN 6 SEGMEN 8 SEGMEN 10

A. Jalan Aspal yang lama dibongkar

B. Pembagian segmen setiap 10 m

C. Penulangan

D. Pembetonan

TAHAPAN PELAKSANAAN

Page 16: Highway Presentation

JALAN ASPAL(Lokasi : Jl. Ring Road Timur, Perempatan Wonosari)

Page 17: Highway Presentation

10 m 10 m 10 m 10 m 10 m

50 m11

m

SEGMEN 1

SEGMEN 9

SEGMEN 5

SEGMEN 8

SEGMEN 3

SEGMEN 2

SEGMEN 4

SEGMEN 6

SEGMEN 7

SEGMEN 10

PERENCANAAN JALAN BETON(Lokasi : Jl. Ring Road Timur, Perempatan Wonosari)

Page 18: Highway Presentation

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan :1. Jenis konstruksi yang cocok dipakai untuk perencanaan jalan beton di

Jalan Ring Road Timur, perempatan Wonosari adalah tipe JRC (jointed reinforced concrete). Dengan konsep ini, crack yang dihasilkan relatif sedikit dan jarak sambungan antar segmen menjadi lebih panjang, sehingga jalan menjadi lebih nyaman saat dilalui.

2. Perencanaan untuk tebal lapisan perkerasan jalan beton diperoleh sebesar 15 cm dengan total fatigue sebesar 2,90 %.

3. Penulangan untuk arah memanjang diperoleh sebesar D12 – 150 mm dan arah melintang sebesar D10 – 250 mm.

Page 19: Highway Presentation

SEKIAN DAN TERIMAKASIH