hiperemesis gavidarumr

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    1/12

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    2/12

    %. +aktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa

    dan kehamilan ganda. +rekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan

    ganda menimbulkan dugaan bahwa #aktor hormon memegang peranan karena pada

    kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.%,2,&

    itemukan peninggian yang bermakna dari kadar serum korionik gonadotropin total

    maupun -subunit bebasnya pada ibu dengan hiperemesis dibandingkan dengan yang

    hamil normal.'

    2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik   akibat

    hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan

    #aktor organik. %,2,

    &. /lergi , sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai

    salah satu #aktor organik. %,2,

    '. +aktor psikologik  memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga

    yang retak, kehilangan pekerjaan, takut akan kehamilan dan persalinan, takut terhadap

    tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan kon#lik mental yang dapat

    memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan

    menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.  %,2,&,

    (. +aktor endokrin lainnya* hipertiroid, diabetes, dan lain-lain.&  ejala mual-muntah

    dapat juga disebabkan oleh gangguan traktus digestivus seperti pada penderita

    diabetes melitus !gastroparesis diabeticorum1. Hal ini disebabkan oleh gangguan

    motilitas usus pada penderita ini atau setelah operasi vagotomi. %

    Hubungan psikologik dengan hiperemesis gravidarum belum diketahui pasti. idak 

     jarang dengan memberikan suasana baru, sudah dapat membantu mengurangi #rekuensi

    muntah.%

    2.$ %a"#r &isi"#

    )eberapa #aktor risiko penyakit hiperemesis gravdarum antara lain adalah usia ibu,

    usia gestasi, jumlah gravida, tingkat sosial ekonomi, kehamilan ganda, kehamilan mola,

    kondisi psikologis ibu dan adanya in#eksi  H.pilory. sia ibu merupakan #aktor risiko dari

    hiperemesis gravidarum yang berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil. 3iteratur 

    menyebutkan bahwa ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari &( tahun lebih

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    3/12

    sering mengalami hiperemesis gravidarum. sia gestasi atau usia kehamilan juga merupakan

    #aktor risiko hiperemesis gravidarum, hal tersebut berhubungan dengan kadar hormon

    korionik gonadotropin, estrogen dan progesteron di dalam darah ibu. 4adar hormon korionik 

    gonadotropin merupakan salah satu etiologi yang dapat menyebabkan hiperemesis

    gravidarum. 4adar hormon gonadotropin dalam darah mencapai puncaknya pada trimester 

     pertama, tepatnya sekitar minggu ke %'-%. 5leh karena itu, mual dan muntah lebih sering

    terjadi pada trimester pertama. "eningkatan kadar h6 mengakibatkan perubahan atau

    gangguan !dismotilitas1 sistem pencernaan serta gangguan sistem imun humoral yang diduga

    sebagai pencetus in#eksi H.pilory selama kehamilan.

    +aktor risiko lain adalah jumlah gravida. Hal tersebut berhubungan dengan kondisi

     psikologis ibu hamil dimana ibu hamil yang baru pertama kali hamil akan mengalami stress

    yang lebih besar dari ibu yang sudah pernah melahirkan dan dapat menyebabkan hiperemesis

    gravidarum, ibu primigravida juga belum mampu beradaptasi terhadap perubahan korionik 

    gonadotropin, hal tersebut menyebabkan ibu yang baru pertama kali hamil lebih sering

    mengalami hiperemesis gravidarum. "ekerjaan juga merupakan #aktor risiko penyakit

    hiperemesis gravidarum. "ekerjaan berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi yang juga

    mempengaruhi pola makan, akti#itas dan stres pada ibu hamil.

    2.' Pa#fisi#l#gi

    /da yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar 

    estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. "engaruh #isiologik hormon

    estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem sara# pusat atau akibat berkurangnya

     pengosongan lambung. "enyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun

    demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.

    Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil

    muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit

    dengan alkalosis hipokloremik. )elum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada

    sebagian kecil wanita, tetapi #aktor psikologik merupakan #aktor utama, di samping pengaruh

    hormonal. 7ang jelas, wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik 

    dengan gejala tidak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih

     berat.%,2

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    4/12

    Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak 

    habis terpakai untuk keperluan energi. 4arena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah

    ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksibutirik dan aseton dalam

    darah. 4ekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan

    dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. 8atrium dan khlorida darah

    turun, demikian pula khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi,

    sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah $at makanan dan

    oksigen ke jaringan mengurang pula dan tertimbunnya $at metabolik yang toksik.

    4ekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal,

    menambah #rekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah

    lingkaran setan yang sulit dipatahkan. i samping dehidrasi dan terganggunya keseimbangan

    elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir eso#agus dan lambung !Sindrom Mallory-

    9eiss1, dengan akibat perdarahan gastrointestinal. "ada umumnya robekan ini ringan dan

     perdarahan dapat berhenti sendiri. :arang sampai diperlukan trans#usi atau tindakan

    operati#.%,2

    2.( )lasifi"asi berdasar"an ge*ala "linis

    )atasan jelas antara mual yang masih dianggap #isiologis dalam kehamilan dengan

    hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh,

    sebaiknya dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum, menurut berat

    ringannya gejala dapat dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu&,;*

    % ingkat

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    5/12

    "arameter ingkat < ingkat %00 ?@mnt Meningkat Meningkat

    urgor kulit Menurun Menurun Menurun

    Mata 6ekung 6ekung, = ikterus 6ekung, = ikterus

    )/4 8ormal 5ligouria 5ligouria-anuria

    4eton urin -@= > =2

    & ingkat

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    6/12

     b "emeriksaan +isik 

    "ada pemeriksaan #isik perhatikan keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, tanda

    dehidrasi, dan besarnya kehamilan. Selain itu perlu juga dilakukan pemeriksaan tiroid dan

    abdominal untuk menyingkirkan diagnosis banding.

    c "emeriksaan "enunjang

    "emeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan

    menyingkirkan diagnosis banding. "emeriksaan yang dilakukan adalah darah lengkap,

    urinalisis, gula darah, elektrolit, S !pemeriksaan penunjang dasar1, analisis gas darah,

    tes #ungsi hati dan ginjal.2"ada keadaan tertentu, jika pasien dicurigai menderita

    hipertiroid dapat dilakukan pemeriksaan#ungsi tiroid dengan parameter SH dan '. "ada

    kasus hiperemesis gravidarum dengan hipertiroid (0-0C terjadi penurunan kadar SH.

    :ika dicurigai terjadi in#eksi gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi

     Helicobacter pylori. "emeriksaan laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda

    dehidrasi dan pemeriksaan berat jenis urin, ketonuria, peningkatan blood urea nitrogen,

    kreatinin dan hematokrit. "emeriksaan S penting dilakukan untuk mendeteksi adanya

    kehamilan ganda ataupun mola hidatidosa.

    2., Diagn#sis Banding

    iagnosis hiperemesis gravidarum merupakan diagnosis pereksklusionam, sehingga perlu

    menyingkirkan semua diagnosis banding yang mungkin terlebih dahulu."enyakit-penyakit

    yang sering menyertai wanita hamil dan mempunyai gejala muntah-muntah yang hebat harus

    dipikirkan, antara lain*

    % /ppendiksitis akut.

    "ada pasien hamil dengan appendiksitis akut keluhan nyeri tekan pada perut sangat

    menonjol sedangkan pada pasien hamil yang tanpa appendiksitis akut keluhan

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    7/12

    tersebut sedikit bahkan tidak ada. anda-tanda defance musculare, dan rebound 

    tenderness  juga bisa dijadikan petunjuk untuk membedakan wanita hamil dengan

    appendiksitis akut dan tanpa appendiksitis akut.%0,%2

    2 4etoasidosis diabetes.

    "asien dicurigai menderita ketoasidosis diabetes jika sebelum hamil mempunyai

    riwayat diabetes atau diketahui pertama kali saat hamil apalagi disertai dengan

     penurunan kesadaran dan perna#asan  Kussmaul . "erlu dilakukan pemeriksaan keton

    urine untuk mendapatkan badan keton pada urine, pemeriksaan gula darah, dan

     pemeriksaan gas darah. %0,%2

    & astritis dan ulkus peptikum."asien dicurigai menderita gastritis dan ulkus peptikum jika pasien mempunyai

    riwayat makan yang tidak teratur, dan sering menggunakan obat-obat analgetik non

    steroid !8S/

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    8/12

    2. Taala"sana !iperemesis gravidarum

    Penega!an

    "rinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis,

     pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara

    lain *

    %. Menjelaskan pada pasien bahwa mual dan muntah adalah gejala yang normal terjadi

     pada kehamilan muda, dan akan menghilang pada usia kehamilan ' bulan.

    2. /njurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tetapi dengan #rekuensi yang lebih

    sering

    &. "ada saat bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk 

    makan roti, biskuit dengan teh hangat

    '. Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak, dan makanan atau minuman

    sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin

    (. Makan makanan yang mengandugn gula sangat dianjurkan untuk menghindari

    kekurangan karbohidrat

    . e#ekasi yang teratur 

    Terapi #ba-#baan

    atalaksana keluhan hiperemesis gravidarum yang berat dianjurkan untuk dirawat di

    rumah sakit, berikut tatalaksananya *

    • Stop makanan peroral selama 2'-'A jam

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    9/12

    sodium yang cukup untuk mengoreksi hiponatremia, urin output  juga harus

    dimonitor dan perlu dilakukan pemeriksaan dipstik untuk mengetahui

    terjadinya ketonuria /ntiemesis, tidak dijumpai adanya teratogenitas dengan

    menggunakan dopamin antagonis !metoklopramid, domperidon1, #enotia$in

    !klorproma$in, proklorpera$in1, antikolonergik !disiklomin1 atau antihistamin

    H%-reseptor antagonis !prometa$in, sikli$in1. 8amun bila masih tetap tidak 

    memberikan respon maka dapat digunakan kombinasi kortikosteroid dengan

    reseptor antagonis (-Hidrokstiptamin !(-H&1 !ondansentron, sisaprid1.

    2./ Die Hiperemesis 0ravidarum

    iet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuhdan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan $at gi$i yang

    cukup.iet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranyanadalah*

    a1 4arbohidrat tinggi

     b1 3emak rendah

    c1 "rotein sedang

    d1 Makanan diberikan dalam bentuk keringG pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan

     pasien, yaitu ;-%0 gelas per hari

    e1 Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering

    dalam porsi kecil

    #1 )ila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam

    dan selingan malam.

    g1 Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gi$i sesuai dengan keadaan

    dan kebutuhan gi$i pasien

    /da & macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu *

    a1 iet bHiperemesis b<

    iet hiperemesis < diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.

    Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus,

    dan buah-buahan. 6airan tidak diberikan bersama makanan tetapi %-2 jam sesudahnya.

    4arena pada diet ini $at gi$i yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan

    dalam waktu lama.

     b1 iet bHiperemesis b

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    10/12

     berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gi$i tinggi.

    Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. "emilihan bahan makanan yang

    tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gi$i kecuali kebutuhan energi.

    c1 iet bHiperemesis b

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    11/12

    "asien didiagnosis hiperemesis gravidarum tingkat

  • 8/17/2019 hiperemesis gavidarumr

    12/12

    2. Mansjoer /. Kapita Selekta Kedokteran :ilid "ertama. disi

    ketiga. :akarta* Media /esculapius +4