Upload
voltvoltics
View
14
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
HEG hiperemesis gravidarum
Citation preview
PENYUUHAN DALAM GEDUNG PUSKESMAS KOTABUMI II
“ HIPEREMESIS GRAVIDARUM”
Jumad 30 Januari 2015
Dr. Maria Yosepha Pramithasari Jo
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan episode mual
dan muntah yang berat dan menetap sewaktu hamil. Hal ini merupakan bentuk yang lebih berat
dari nausea gravidarum, suatu kondisi yang juga dikenal sebagai morning sickness. Meskipun
wanita yang menderita nausea gravidarum juga mengalami gejala mual dan muntah, biasanya
mereka tidak memerlukan perawatan dan tidak menimbulkan komplikasi apapun. Namun, pada
hiperemesis gravidarum, kehilangan cairan tubuh yang banyak dan kekurangan asupan makanan
akibat muntah yang berlebihan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan berat badan (biasanya
kehilangan berat badan sebesar 5% dari berat badan sebelum kehamilan). Gejala, seperti pusing,
pingsan dan tekanan darah rendah dapat terjadi. Hiperemesis gravidarum adalah suatu kondisi
yang serius yang dapat menyebabkan insufisiensi nutrisi sehingga bayi tidak berkembang dengan
baik. Wanita yang menderita hiperemesis gravidarum biasanya memerlukan terapi pengganti
cairan secara intravena dan obat-obatan anti muntah untuk mengatasi gejalanya. Pada wanita
yang tidak dapat mentoleransi asupan makanan melalui mulut, mungkin diperlukan nutrisi
parenteral, dengan cara memasukan nutrisi berbentuk cairan ke dalam tubuh melalui pembuluh
darah vena.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan-
perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisasi. Beberapa faktor predesposisi dan faktor
lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut:
1. Faktor predesposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuansi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormonal memegang peranan, karena pada kedua keadaan
tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
3. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu
faktor organik.
4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab
sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah
sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran
hidup.
Tanda dan gejala :
Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita
Ibu merasa lemah
Nafsu makan tidak ada
Berat badan menurun
Merasa nyeri pada epigastrium
Nadi meningkat sekitar 100 per menit
Tekanan darah menurun
Turgor kulit berkurang
Lidah mongering
Mata cekung
Kesadaran menurun
Penanganan Hiperemesis Gravidarum
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai dengan emesis
gravidarum;
2. Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar
terjadi adaptasi aliran darahmenuju susunan saraf pusat;
3. Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makananyang
merangsang muntah;
4. Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;
5. Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan, menghilangkan
masalah dan konflik;