8
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN Hipertensi (HTN) yang berkaitan dengan kehamilan dibedakan menjadi 4, yaitu: Hipertensi kronis Hipertensi yang diinduksi kehamilan Preeklampsia Eklampsia Masing-masing diagnosa hipertensi tersebut dikelompokkan atas: Ringan: sistole > 140 mm Hg dan/atau diastole > 90 mm Hg Berat: sistole > 160 mm Hg dan/atau diastole > 110 mm Hg Satu-satunya pengobatan hipertensi pada kehamilan (kecuali hipertensi kronis yang sudah ada) adalah dengan mengakhiri kehamilan. Hipertensi menyebabkan kematian pada wanita hamil sekitar 15 % (kedua setelah emboli paru). Lihat gambar 1 untuk algoritme penanganan. PATOFISIOLOGI HIPERTENSI PADA KEHAMILAN Normal Asam arakidonat memacu terjadinya 2 jalur: 1. prostasiklin: penurunan tekanan darah melalui: pengurangan vasokonstriksi peningkatan aliran darah uteroplacental 2. tromboksan: peningkatan tekanan darah melalui: peningkatan vasokonstriksi penurunan aliran darah uteroplacental Pada keadaan hipertensi dalam kehamilan Keseimbangan dianggap terjadi melalui jalur tromboksan.

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Hipertensi (HTN) yang berkaitan dengan kehamilan dibedakan menjadi 4, yaitu: Hipertensi kronis Hipertensi yang diinduksi kehamilan Preeklampsia Eklampsia

Masing-masing diagnosa hipertensi tersebut dikelompokkan atas:Ringan: sistole > 140 mm Hg dan/atau diastole > 90 mm HgBerat: sistole > 160 mm Hg dan/atau diastole > 110 mm Hg

Satu-satunya pengobatan hipertensi pada kehamilan (kecuali hipertensi kronis yang sudah ada) adalah dengan mengakhiri kehamilan.

Hipertensi menyebabkan kematian pada wanita hamil sekitar 15 % (kedua setelah emboli paru).

Lihat gambar 1 untuk algoritme penanganan.

PATOFISIOLOGI HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Normal

Asam arakidonat memacu terjadinya 2 jalur:1. prostasiklin: penurunan tekanan darah melalui:

pengurangan vasokonstriksi peningkatan aliran darah uteroplacental

2. tromboksan: peningkatan tekanan darah melalui: peningkatan vasokonstriksi penurunan aliran darah uteroplacental

Pada keadaan hipertensi dalam kehamilan

Keseimbangan dianggap terjadi melalui jalur tromboksan.

Hipertensi kronis dan kehamilan

Merupakan hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan:Ringan: sistole > 140 mm Hg dan/atau diastole > 90 mm HgBerat: sistole > 160 mm Hg dan/atau diastole > 110 mm Hg

Jika selama kehamilan, pasien dengan hipertensi kronik mengalami peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 30 mm Hg atau diastolik meningkat sebesar 15 mm Hg, hal tersebut merupakan hipertensi yang diinduksi kehamilan pada pasien dengan hipertensi kronis.

Page 2: HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Gambar 1. PENANGANAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Diagnosa hipertensiTekanan darah > 140/90 pada istirahat, diukur minimal 2 kali, dengan selang waktu lebih dari 6 jam. (disokong oleh peningkatan tekanan darah)

Riwayat hipertensisebelum kehamilan

Ada Tidak ada

Pemeriksaan Onset Laboratorium HipertensiRutin sebelum 24 minggu

Hipertensi kronis pikirkan Ya Tidakkehamilan

molaJika kondisi memburuk, seperti: Tekanan darah > 160/110↑ HTN, proteinuria, DIC,↑ pertumbuhan janin, gejala/tanda lain Ya Tidak

Preeklampsia beratPeriksa

Protein padaUrine 24 jam

Bayi dilahirkan> 5 g

> 0.3 g< 5 g

dibutuhkan pemeriksaan fisik Kehamilan pada nyeri epigastrium, sianosis,

> 36 minggu HA, oliguria

Ya Tidak

Preeklampsia ringan

Penanganan konservatif terhadap Kehamilan < 36 minggutekanan darah

Page 3: HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Penanganan:Ringan: ultrasonografi awal dan serial, biofisikaBerat: * ultrasonografi dan biofisika serial

* antihipertensi (metildopa atau nifedipin)

Hipertensi yang diinduksi kehamilan

Merupakan hipertensi selama kehamilan pada wanita dengan tensi awal yang normal (pasien memiliki tekanan darah yang normal sebelum 20 minggu kehamilan):

Ringan: sistole > 140 mm Hg dan/atau diastole > 90 mm HgBerat: sistole > 160 mm Hg dan/atau diastole > 110 mm Hg (sama seperti

hipertensi kronis)

Pada hipertensi yang diinduksi kehamilan, kita harus memonitor intrauterine growth retardation (IUGR) dan kemungkinan terjadinya preeklampsia (insiden 15 – 25 %).

Hipertensi berat yang diinduksi kehamilan biasanya terjadi pada trimester ketiga.Gejala dari penyakit yang berat termasuk:

sakit kepala gangguan penglihatan nyeri epigastrium

Ada beberapa jenis hipertensi yang diinduksi kehamilan, yaitu:1. Hipertensi yang diinduksi kehamilan (simple)2. Preeklampsia: ada keterlibatan ginjal sehingga terjadi proteinuria3. Eklampsia: ada keterlibatan susunan saraf pusat sehingga terjadi kejang4. HELLP syndrome: gambaran kliniknya berupa manifestasi hematologi dan

hepatik

Komplikasi Gagal jantung Perdarahan serebral Solutio plasenta Terhambatnya pertumbuhan janin Kematian janin

PenangananRingan: observasi, bed restBerat: rawat di rumah sakit + farmakoterapi anti hipertensi (hidralasin atau labetalol

jangka pendek, nifedipin atau metildopa jangka panjang)

Secara umum, untuk keadaan hipertensi pada kehamilan:Ditambah dengan hal-hal berikut: Jika > 36 minggu/fetal lung maturity: induksi persalinan Jika < 34 minggu/fetal lung immaturity: steroid + penanganan yang diperlukan Jika keadaan ibu atau janin memburuk pada usia kehamilan berapa pun: induksi

persalinan

Penanganan definitif terhadap hipertensi yang diinduksi kehamilan, hanya dengan penghentian kehamilan.

Page 4: HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Preeklampsia

Preeklampsia adalah hipertensi yang diinduksi kehamilan dengan proteinuria +/- dan edema patologis. Dibagi menjadi ringan dan berat.

Preeklampsia jarang muncul sebelum usia kehamilan 20 minggu dan biasanya terjadi pada kehamilan pertama.

Preeklampsia biasanya asimptomatik sehingga penting sekali ditemukan pada pemeriksaan antenatal.

Kriteria untuk preeklampsia ringan: Tekanan darah: sistole > 140 mm Hg atau diastole > 90 mm Hg Proteinuria: 300 mg – 5 gram/24 jam (normal: < 300 mg/24 jam pada kehamilan,

< 150 mg/24 jam pada keadaan tidak hamil)

Manifestasi dari preeklampsia berat: Tekanan darah: sistole > 160 mm Hg atau diastole > 110 mm Hg Proteinuria: > 5 gram/24 jam Peningkatan serum kreatinin Oliguria (< 500 mL/24 jam) Gejala yang menunjukkan keterlibatan end organ:

o Sakit kepalao Gangguan penglihatano Nyeri epigastrium/kuadran kanan atas

Edema paru Gangguan fungsi hepatoselular (peningkatan aspartate transaminase [AST],

alanine transaminase [ALT]) Trombositopenia IUGR atau oligohidramnion Hemolisis mikroangiopati Kejang grand mal (eklampsia)

Faktor predisposisi: Nulipara Riwayat keluarga preeklampsia-eklampsia Gemelli Diabetes Chronic vascular disease Penyakit ginjal Mola hidatidosa hidrofetalus

HELLP Syndrome

HELLP Syndrome adalah manifestasi dari preeklampsia dengan hemolisis, peningkatan enzim hepar, dan trombosit yang rendah. Seperti pada preeklampsia, hal ini berhubungan dengan: Morbiditas yang tinggi

Page 5: HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Ibu dengan multipara Ibu dengan usia > 25 tahun Usia kehamilan kurang dari 36 minggu

Hipertensi dapat tidak terlihat pada 20 % wanita dengan HELLP dan meningkat banyak pada 50 %.

Diagnosa preeklampsia

Bila diagnosa mengarah kepada preeklampsia, maka harus dilakukan tes sebagai berikut:

Darah: elektrolit, blood urea nitrogen (BUN), kreatinin, tes fungsi hepar (ALT, AST), hitung darah lengkap, asam urat, dan hitung trombosit.

Urine: sedimen, protein 24 jam, kreatinin 24 jamFetus: ultrasonografi, nonstress test, profil biofisika

Penanganan

Tergantung dari beratnya penyakit dan usia kehamilan:

Preeklampsia ringan Rawat di rumah sakit, observasi, bed rest, diet rendah garam, monitor

pemeriksaan laboratorium

Preeklampsia berat Rawat di rumah sakit, bed rest, diet rendah garam rendah kalori Farmakoterapi dengan antihipertensi: hidralasin atau labetalol jangka pendek,

nifedipin atau metildopa jangka panjang Terapi dengan antikonvulsif: Magnesium sulfat

Tujuan utama penanganan pada kasus-kasus yang berat adalah untuk mencegah kejang, perdarahan intrakranial dan kerusakan serius pada organ vital yang lain, dan melahirkan bayi yang sehat.

Ditambah dengan hal-hal berikut: Jika > 36 minggu/fetal lung maturity: induksi persalinan Jika < 34 minggu/fetal lung immaturity: steroid + penanganan yang diperlukan Jika keadaan ibu atau janin memburuk pada usia kehamilan berapa pun: induksi

persalinanPengobatan satu-satunya dengan mengakhiri kehamilan.

Eklampsia

Kriteria Preeklampsia ringan atau berat Kejang umum

25 % kejang terjadi sebelum persalinan.50 % kejang terjadi selama persalinan.25 % kejang terjadi setelah persalinan (mungkin dialami sampai 10 hari postpartum).

Page 6: HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Penanganan1. mengontrol kejang (magnesium sulfat iv dan im)

keracunan magnesium (7-10 mEq/L) berhubungan dengan hilangnya refleks patela. Diobati dengan calcium glukonat 10 % solution 1 gram iv.

2. mengoreksi hipoksia dan asidosis3. mengontrol tekanan darah4. melahirkan setelah mengontrol kejang

Antihipertensi yang digunakan pada kehamilan

Kontrol jangka pendek hidralasin: iv atau per oral, vasodilator cepat

efek samping: Systemic lupus eritematosus (SLE)-like syndrome, sakit kepala, palpitasi

labetalol: iv atau per oral, nonselective beta-1 dan alpha-1 blockerefek samping: sakit kepala dan tremor

Kontrol jangka panjang metildopa: per oral, false neurotransmitter

efek samping: hipotensi postural, mengantuk, retensi cairan nifedipin: per oral, calcium channel blocker

efek samping: edema, pusing atenolol: per oral, selective beta-1 blocker

efek samping: sesak nafas