13
STUDI KASUS : PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Hani Indira Probodewi, dkk Jurusan Keperawatan, Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro PENDAHULUAN Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistole, yang tingginya tergantung umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas- batas tertentu, tergantung posisi tubuh, umur dan tingkat stres yang dialami. Hipertensi juga sering digolongkan sebagai hipertensi ringan, sedang atau berat, berdasarkan tekanan diastole nya (Tambayong,2000). Hipertensi bisa terjadi pada semua usia, tidak terkecuali anak-anak dan remaja. Prevelensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau kurang, kemudian meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan menjadi 50% pada usia 70 tahun (Davey,2003). Prevelensi hipertensi tampaknya sama bagi perempuan dan laki-laki kulit putih, namun perempuan Amerika-Afrika mempunyai prevelensi hipertensi lebih tinggi daripada laki-laki Amerika- Afrika. Resiko penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh hipertensi tampaknya lebih besar

Hipertensi pada pra lansia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisa jurnal keperawatan pada pasien hipertensi pra lansia, oleh mahasiswa keperawatan universitas diponegoro

Citation preview

Page 1: Hipertensi pada pra lansia

STUDI KASUS : PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN

TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRA LANSIA DENGAN

HIPERTENSI

Hani Indira Probodewi, dkk

Jurusan Keperawatan, Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro

PENDAHULUAN

Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistole, yang tingginya tergantung

umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas-batas

tertentu, tergantung posisi tubuh, umur dan tingkat stres yang dialami.

Hipertensi juga sering digolongkan sebagai hipertensi ringan, sedang atau

berat, berdasarkan tekanan diastole nya (Tambayong,2000).

Hipertensi bisa terjadi pada semua usia, tidak terkecuali anak-anak dan

remaja. Prevelensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau

kurang, kemudian meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan menjadi

50% pada usia 70 tahun (Davey,2003). Prevelensi hipertensi tampaknya sama

bagi perempuan dan laki-laki kulit putih, namun perempuan Amerika-Afrika

mempunyai prevelensi hipertensi lebih tinggi daripada laki-laki Amerika-

Afrika. Resiko penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh hipertensi

tampaknya lebih besar pada perempuan dibandingkan pada laki-laki karena

banyaknya perempuan pengkonsumsi alkohol, banyaknya perempuan yang

menjadi pekerja seksual dan bayaknya kasus pemerkosaan yang terjadi.

Pernyataan ini disebutkan dalam penelitian Framingham (Harrison, dalam

Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam).

Dampak dari penyakit hipertensi sendiri ada banyak, hipertensi dapat

menyebabkan gangguan pada serebrovaskular, gangguan pada kardiovaskular

dan kerusakan glomelurus. Contoh-contoh penyakit yang disebabkan

hipertensi seperti stroke, jantung coroner dan gagal ginjal (Davey,2003).

Hipertensi disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan bisa

menyebabkan penyakit kronis seperti yang disebutkan diatas. Perempuan juga

sering memiliki gaya hidup yang tidak sehat, kurang berolahrag, pola makan

Page 2: Hipertensi pada pra lansia

yang tidak teratur dengan alasan diet dan pola pikir yang tidak sehat yang

mengakibatkan stres. Ini yang menjadi faktor banyak perempuan di usia subur

menderita hipertensi ringan ataau bahkan berat. Menurunkan tekanan darah

tinggi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti diet, mengurangi faktor

stress dan mengkonsumsi makanan yang membantu menurunkan tekanan

darah. Mentimun merupakan salah satu makanan yang bisa digunakan untuk

menurunkan tekanan darah. Kandungan pada mentimun yang mampu

membantu menurunkan tekanan darah, kandungan pada mentimun

diantaranya kalium (potassium), magnesium, dan fosfor efektif mengobati

hipertensi. Selain itu, mentimun juga bersifat diuretik karena kandungan

airnya yang tinggi sehingga membantu menurunkan tekanan darah (Dewi. S

& Familia. D, 2010). Kalium merupakan elektrolit intraseluler yang utama,

dalam kenyataan, 98% kalium tubuh berada di dalam sel, 2% sisanya berada

di luar sel, yang penting adalah 2% ini untuk fungsi neuromuskuler. Kalium

mempengaruhi aktivitas baik otot skelet maupun otot jantung. (Brunner &

Suddarth, 2001). Dikalangan masyarakat umum, mentimun sudah lazim

dikonsumsi untuk sekedar pelengkap hidangan maupun dengan maksud

khusus untuk menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi penurunan tekanan darah yang ditimbulkan oleh pemberian

jus mentimun.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan one group

pre-post test design. Pre eksprimental adalah jenis eksprimen yang paling

sederhana karena objek penelitian tidak memiliki kelompok kontrol atau

“single group experiment One group pre-test and post-test.”. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2014 di Posyandu Tresna Asih,

Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang pada 2 pra lansia dengan

hipertensi. Tekanan darah pra tindakan didapat dengan pengukuran tekanan

darah selama 1 kali pukul 07.00 pagi. Selanjutnya selama dua hari berturut-

turut tiap pra lansia mendapat perlakuan berupa pemberian jus mentimun

sebanyak 100 gram yang diblender dengan 100 cc air tanpa tambahan bahan

Page 3: Hipertensi pada pra lansia

apapun, diberikan sekali sehari pada jam 07.30 pagi dan tekanan darah diukur

pada pukul 14.30 siang (7 jam setelah perlakuan).

STUDI KASUS

Kasus 1. Ny. R usia 54 tahun mengeluh pusing setiap kali kelelahan. Ny.R

rutin mengikuti senam yang diadakan di posyandu lansia dan rutin mengikuti

pengukuran tekanan darah setiap bulannya yang diadakan oleh petugas

puskesmas sekitar tempat tinggal. Hasil yang didapatkan dari pengukuran

tekanan darah setiap bulannya rata-rata tekanan darah Ny.R adalah 150/90

mmHg. Ny.R mengaku belum mengetahui bahwa timun dapat menurunkan

tekanan darah tinggi.

Pemberian intervensi dan kemajuan. Pertama kali klien tidak mengetahui

bahwa timun dapat menurunkan tekanan darah. Namun setelah dilakukan

intervensi klien mulai memahami bahwa timun dapat menurunkan hipertensi

dan akan lebih sering mengkonsumsi timun. Pemberian jus timun setelah

dilakukan pengukuran tekanan darah dengan hasil 150/90 mmHg. Dilakukan

lagi pengukuran tekanan darah setelah 7 jam klien meminum jus timun dan

didapatkan hasil tekanan darah Ny.R turun menjadi 130/90 mmHg.

Kasus 2. Tn.S usia 54 tahun memiliki riwayat hipertensi sejak beberapa

tahun yang lalu. Menurut penuturan istri Tn.S, Tn.S gemar mengkonsumsi

daging. Tn.S sering meminta istri dimasakkan daging. Namun Tn.S telah

mengetahui bahwa timun dapat menurunkan tekanan darah. Karena setiap

mengkonsumsi daging, Tn.S meminta istri menyediakan timun sebagai

penetral. Hasil yang didapatkan dari pengukuran tekanan darah Tn.S adalah

150/90 mmHg.

Pemberian intervensi dan kemajuan. Pertama kali klien mengaku masih

gemar dan sering mengkonsumsi daging, namun setelah diberikan penjelasan

mengenai hipertensi, klien mengaku akan mengurangi mengkonsumsi daging.

Setelah pemberian jus timun didapatkan tekanan darah Tn.S adalah 130/80

mmHg, dimana terjadi penurunan tekanan darah.

Page 4: Hipertensi pada pra lansia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran tekanan darah seluruh responden pra perlakuan

didapatkan rata-rata 150/90 mmHg, selanjutnya angka ini akan digunakan

untuk pembanding hasil pengukuran tekanan darah dengan perlakuan. Rata-

rata tekanan darah dengan perlakuan jus mentimun menunjukkan penurunan

yang cukup signifikan. Data selengkapnya disajikan pada tabel 1

Waktu Pengukuran Tekanan

Darah

Tekanan Darah dibanding Pra

perlakuan

S D S D

Praperlakuan 150 90 - -

Setelah

Perlakuan

1 130 85 20 5

2 130 95 0 10

Tabel 1

Penurunan tekanan darah yang terjadi lebih bermakna pada penurunan

tekanan sistol,sedangkan tekanan diastole terjadi penurunan namun kecil.

Pada hari kedua rata-rata tekanan diastole mengalami kenaikan sebesar

5mmHg. Secara terpisah profil penurunan tekanan darah sistol dan diastol

disajikan diagram di bawah ini.

Hari 0 Hari 1 Hari 2 Hari 3120

125

130

135

140

145

150

155

Gambar 1. Tekanan Sistol

Page 5: Hipertensi pada pra lansia

Hari 0 Hari 1 Hari 2 Hari 30

102030405060708090

100

Gambar 2. Tekanan Diastol

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terbukti secara empiris ada

efek bermakna dari pemberian jus mentumun pada penurunan tekanan darah,

hal ini dimungkinkan karena mentimun mengandung potasium (kalium),

magnesium, dan fosfor, dimana mineral-mineral tersebut efektif mampu

mengobati hipertensi (Zauhani,-). Peran kalium telah banyak diteliti dalam

kaitanya dengan regulasi tekanan darah, Solanki. P, (2011) menyatakan

beberapa mekanisme bagaimana kalium dapat menurunkan tekanan darah

sebagai berikut: Kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan

menimbulkan efek vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan retensi

perifer total dan meningkatkan output jantung.

Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di

dalam cairan intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian

ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah (Amran Y dkk, 2010).

Penelitian-penelitian klinis memperlihatkan bahwa pemberian suplemen

kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan suplementasi diet kalium 60-

120 mmol/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik 4,4 dan

2,5 mmHg pada penderita hipertensi dan 1,8 serta 1,0 mmHg pada orang

normal (Saraswati. S, 2009). Menurut penelitian Iswidhani (2014) dalam

penelitian Perbedaan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Sebelum Dan Sesudah

Pemberian Jus Mentimun (Cucumis Sativus Linn) Di Puskesmas Denggen

Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, ada perbedaan penurunan

Page 6: Hipertensi pada pra lansia

tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian jus mentimun, kecuali pada

sampel yang masih mempunyai pola makan yang berisiko saat penelitian

berlangsung.

Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, pemberian jus mentimun

dengan tujuan penurunan tekanan darah dapat dipertimbangkan untuk

diberikan dalam dosis terbagi sehingga efek penurunan tekanan darah yang

diharapkan dapat terjadi terjadi secara simultan, juga mentimun dapat

dipertimbangkan untuk menjadi menu sehari-hari bagi penderita tekanan

darah tinggi. Belum ada rujukan yang dengan jelas menguraikan tentang

onset of action maupun duration of action dari jus mentimun, hasil penelitian

ini memerlukan tindak lanjut untuk kajian lebih dalam.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistole dan diastole yang

tingginya tergantung umur individu yang terkena. Ada beberapa faktor yang

menyebabkan terjadinya tekanan darah menjadi tinggi. Beberapa komplikasi

dari hipertensi yang tidak diatasi dapat menyebabkan gejala penyakit lanjutan

seperti gagal jantung, stroke, serta gagal ginjal kronik . Berdasarkan hasil

literatur yang didukung dengan percobaan, penggunaan jus mentimun sebagai

salah satu cara pengobatan komplementer untuk menangani tekanan darah

tinggi merupakan cara efektif. Percobaan yang dilakukan kepada dua orang

koresponden selama 3 hari menunjukkan adanya efektifitas penggunaan jus

mentimun tersebut. Hal ini disebabkan karena kandungan dalam mentimun

yang mengandung potasium (kalium), magnesium, dan fosfor, dimana

mineral-mineral tersebut efektif mampu mengobati hipertensi.

SARAN

Saran

Tekanan darah orang dewasa dapat sewaktu-waktu terjadi, oleh

karenanya harus dilakukan pemantauan dan pencegahan. Pada hari ketiga

Page 7: Hipertensi pada pra lansia

klien tidak mengkonsumsi jus mentimun tetapi mengkonsumsi daging sapi

dan ini meningkatkan kembali tekanan darah klien. Konsumsi harus

dilakukan secara konsisten sampai tekanan darah turun. Dalam hal ini juga

diperlukan dukungan dari keluarga klien. Perawat sebagai tenaga kesehatan

bisa menggunakan terapi ini sebagai salahs atu intervensi jika menemukan

kasus serupa. Perawat juga bisa melakukan penelitian untuk menemukan

terapi lain bagi hipertensi.

Page 8: Hipertensi pada pra lansia

Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah. 2001. EGC: Jakarta.

Dewi. S & Familia. D, (2010). Hidup Bahagia Dengan Hipertensi.

Jogjakarta : A Plus

Munir , Zainal., Kusnul1, Zauhani. Efek Pemberian Jus Mentimun Terhadap

Penurunan Tekanan Darah. Akper Bahrul Ulum dan Stikes Bahrul

Ulum

Iswidhani, Suhaema., Luthfiyah, Fifi., Al-Khair, Muhammad Alfin Nusfi.

Perbedaan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Sebelum Dan Sesudah

Pemberian Jus Mentimun (Cucumis Sativus Linn) Di Puskesmas

Denggen Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur. 2014. Poltekes

Kemenkes Mataram

Saraswati. S, (2009). DIET SEHAT untuk penyakit asam urat, diabetes,

hipertensi, dan stroke. Jogjakarta: A Plus Books, Cetakan I, Mei.

Amran Y dkk, (2010). Pengaruh Tambahan Asupan Kalium Dari Diet

Terhadap Penurunan Hipertensi Sistolik dan Diatolik Tingkat Sedang

Pada Lanjut Usia. Artikel Penelitian: Universitas Islam Negeri Syarif

Hasanuddin Jakarta.

Page 9: Hipertensi pada pra lansia

TUGAS KEPERAWATAN HOLISTIK II

INTEGRASI TERAPI KOMPLEMENTER

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Hani Indira Probodewi 22020112110028

Luh Juita Amare Putri 22020112120009

Hening Sri Wulandari 22020112130058

Debby Agung Sulistiawan 22020112130103

Ulya Hikmawati 22020112140021

Rizka Handayani 22020112140093

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 10: Hipertensi pada pra lansia