Hj.st. Rohani Tdk

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    1/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA i

    BAHAN AJAR 

    EKONOMI SUMBER DAYA

    KETUA

    Dr. Ir. Hj. St. ROHANI, M.Si

    ANGGOTA

    Dr. SITTI NURANI SIRAJUDDIN S.Pt, M.Si

    Dr. PALMARUDI MAPPIGAU, SU

    Ir. ILHAM RASYID, M.Si

    LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

    (LKPP)

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR 

    2012

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    2/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    HIBAH PENULISAN BUKU AJAR BAGI TENAGA AKADEMIK 

    UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012

    Judul Buku/Mata Kuliah : Ekonomi Sumber Daya

     Nama Lengkap

    Penanggung Jawab Penulisan : Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si

     N I P / N I D N : 19690822 200801 2 015

    Pangkat/Golongan : Lektor / IIIcProgram Studi : Sosial Ekonomi Peternakan

    Fakultas : Peternakan

    Email : [email protected]

    Anggota Tim Penulis : 1. Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si

      2. Dr. Palmarudi, SU

      3. Ir. Ilham Rasyid, M.Si

    Biaya : Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah)

      Dibiayai oleh dana DIPA BLU Universitas

    Hasanuddin tahun 2012 sesuai SK Rektor

    Unhas No. 15636/UH4.2/KU.10/1012Tanggal 03 Oktober 2012

      Makassar, November 2012

    Dekan Fakultas Peternakan Penanggungjawab Penulisan

    Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M.Sc Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si

    NIP. 19520923 197903 1 002 NIP. 19690822 200801 2 015

    Mengetahui,

    Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan

    Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc.

    NIP 19630501 198803 1 004

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    3/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA iii

    SURAT PERNYATAAN

     

    Saya atau kami penulis buku ini:

     Nama : Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si

     NIDN : 0022086907

     Nama : Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si

     NIDN :   0021047102

     Nama : Dr. Palmarudi, SU NIDN :   0022126003

     Nama : Ir. Ilham Rasyid, M.Si

     NIDN : 0012115410

    Dengan ini menyatakan bahwa:

    1. Buku ini benar saya tulis (atau kami tulis bila penulis lebih dari satu),

     bukan karya plagiat. Beberapa pernyataan, gambar, rumus, atau opini dari

    orang lain yang termuat dalam buku ini selalu disertai sumbernya yang

     jelas.

    2. Buku ini saya (kami) serahkan kepada Lembaga Kajian dan

    Pengembangan Pendidikan (LKPP) Unhas, untuk selanjutnya dijadikan

    koleksi Perpustakaan Pusat Unhas dan dalam bentuk softcopy dipajang di

    www.unhas.ac.id yang dapat diakses oleh semua pengguna, khususnya

    mahasiswa.

    Demikian pernyataan ini kami buat dengan sungguh sunggguh.

      Makassar, 30 November 2012

    Penulis,

    (atas nama Tim penulis)

    Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si

    NIP. 19690822 200801 2 015

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    4/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA iv

    KATA PENGANTAR 

    Syukur alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena

    rahmat dan hidayahNya jualah sehingga dapat menyelesaikan penyusunan bahan

    ajar ini meskipun terdapat halangan dan rintangan yang menantang.

    Bahan ajar ini disusun sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa

    sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran terutama untuk mata kuliah

    Ekonomi Sumber Daya.

    Dalam penyusunan bahan ajar ini, kami banyak mendapat masukan,

     bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak. Akhirnya kami sangat menyadari

     bahwa bahan ajar ini masih penuh dengan kekurangan dan masih jauh dari

    kesempurnaan. Untuk itu tegur sapa dan sumbang saran yang bersifat membangun

    senantiasa kami harapkan agar terciptanya tulisan yang lebih sempurna. Semoga

    apa yang kami paparkan dapat diterima dan berguna bagi kita semua.

    Amin…..

    Makassar, November 2012

    Penulis

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    5/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA v

    DAFTAR ISI

     

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN........................................................................   ii

    SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii

    KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

    DAFTAR ISI................................................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

    BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

    BAB II KETERKAITAN SUMBER DAYA DAN EKONOMI............... 16

    Klasifikasi Sumber Daya Alam............................................................. 18

    Keterkaitan Antara Sumber Daya Alam dan Ekonomi ......................... 20

    Pembangunan Ekonomi......................................................................... 22

    Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi................................... 23

    Peranan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Terhadap

    Pembangunan Ekonomi ....................................................................... 24

    BAB III KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA .... 28

    Keterbatasan Sumber Daya ................................................................... 30

    Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA yang Tidak dapat Diperbaharui 33

    Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA yang dapat Diperbaharui....... 35

    Indikator Kelangkaan Sumber Daya...................................................... 36

    Alternatif Mengatasi Sumber Daya ....................................................... 38

    BAB IV EKSTERNALITAS DAN PROBLEMA LINGKUNGAN.......... 42

    BAB V PENGELOLAAN SUMBER DAYA PETERNAKAN SERTA

    KAITANNYA DENGAN GLOBAL WARMING ....................... 56

    BAB VI ANALISIS EKONOMI SUMBERDAYA ALAM SEHUBUNGAN

    DENGAN HAK-HAK KEPEMILIKAN, KEGAGALAN PASAR,

    DAN EKSTERNALIAS ............................................................... 73

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    6/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA vi

    Hak Kepemilikan .................................................................................. 74

    Kegagalan Pasar ................................................................................... 80

    Eksternalitas........................................................................................... 84

    BAB VII EKONOMI EKSTERNAL DAN DISEKONOMI EKSTERNAL 90

    Pengertian Eksternalitas ....................................................................... 91

    Contoh Eksternalitas di Bidang Peternakan .......................................... 94

    Faktor-Faktor Penyebab Eksternalitas .................................................. 97

    BAB VIII EFISIENSI SUMBER DAYA DAN KEBIJAKSANAAN

    LINGKUNGAN..................................................................................

    100

    Efesiensi Alokasi Sumber Daya ........................................................... 101

    Alternatif Kebijaksanaan Lingkungan ................................................. 103

    BAB IX ESTIMASI NILAI EKONOMI DARI KEBIJAKSANAAN....... 106

    LINGKUNGAN

    BAB X PEMBANGUNAN PETERNAKAN BERWAWASAN................ 115

    LINGKUNGAN

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    7/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA vii

    DAFTAR GAMBAR 

      No. Halaman

    Teks

    1. Keterkaitan antara Sumber Daya Alam dan Aktivitas Ekonomi ...... 21

    2. Jeis-jenis Sumber Daya .................................................................... 36

    3. Tipologi Eksternalitas ....................................................................... 93

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    8/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Ekonomi Sumber Daya adalah suatu cakupan ilmu yang mempelajari

     bagaimana manusia mengalokasikan sumber daya yang langka serta mempelajari

     pengalokasian sumber daya alam seperti air, lahan, ternak, hutan, dan secara

    eksplisit ilmu ini mencari jawaban seberapa besar sumber daya harus diekstraksi

    sehingga menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Sumber

    daya memiliki nilai ekonomi dan merupakan komponen dari ekosistem yang

    menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia untuk

    memenuhi kepuasan dan utilitas manusia yang memiliki kriteria yakni (1) harus

    ada pengetahuan, teknologi dan keterampilan (skill) untuk memanfaatkannya, (2)

    harus ada permintaan (demand ) terhadap sumber daya tersebut.

    Ekonomi sumber daya sangat penting untuk dipelajari dalam

     pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam Bidang Peternakan agar kita

    dapat memahami bagaimana sumber daya tersebut dimanfaatkan secara optimal

    serta bagaimana mengelola secara ekonomis sehingga mampu meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat.

    Mata kuliah Ekonomi Sumber Daya merupakan mata kuliah pilihan yang

    disediakan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan pada semester genap yang

    sangat penting diberikan kepada mahasiswa dalam pengembangan wawasan dan

     pemahaman mahasiswa mengenai ekonomi sumber daya.

    Materi yang disajikan dalam matakuliah ini mencakup konsep sumber

    daya dan pembangunan ekonomi dan kelangkaan sumber daya alam, konservasi

    dan deplesi sumber daya alam, analisa biaya dan manfaat dalam penggunaan

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    9/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 2

    sumber daya alam, pengelolaan sumber daya alam, permintaan dan penawaran

    sumber daya manusia, produktivitas kerja dan dasar-dasar perencanaan tenaga

    kerja.

    Proses pembelajaran ekonomi sumber daya bukanlah hal yang mudah. Hal

    yang tersulit untuk dicapai adalah sulitnya memberikan pemahaman mengenai

    mekanisme ekonomi sumber daya tersebut karena mahasiswa yang tidak memiiki

    sarana dan fasilitas pembelajaran untuk mengakses internet mengakibatkan proses

     pembelajaran kurang efektif. Salah satunya yaitu tidak memiliki bahan ajar yang

    dapat membantu proses pembelajarannya. Adapun rekap nilai mata kuliah

    Ekonomi Sumber Daya dapat dilihat pada Tabel 1., yang memperlihatkan rata-rata

    nilai mahasiswa 3 semester terakhir.

    Tabel 1. Perkembangan Nilai Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Metode

    Penelitan Sosek Peternakan pada 3 Semester Terakhir 

     No. Semester Nilai Hasil Jumlah (Orang) Jumlah (%)

    1 Awal 2010/2011 A 5

    A- 7

    B+

    B

    B-

    C+

    C

    C-

    D

    E

    2 Awal 2009/2010 A

    A- 2

    B+ 3

    B 6

    B- 2C+

    C

    C-

    D

    E

    3 Awal 2008/2009 A 1

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    10/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 3

    A-

    B+

    B 1

    B-

    C+ 3

    CC-

    D

    E 2

    K 6

    Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan

     penyediaan bahan ajar yang berbasis internet. Dengan bahan ajar tersebut,

    diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dan

    memberikan dukungan pada mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan

     baik. Bahan ajar ini akan menjadi tambahan referensi bagi mahasiswa peserta

    mata kuliah ekonomi sumber daya yang selama ini masih kurang.

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    11/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 4

    GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)

    Mata Kuliah : Ekonomi Sumber Daya

    Kode/ Semester : 411313 / Ganjil

    KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI PETERNAKAN

    FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

      KELOMPOK 

    KOMPETENSI(1

    )

    NO

    (2)

    RUMUSAN KOMPETENSI

    (3)

    ELEMEN

    KOMPETENSI(4

    )

    a b c d e

    1. Menguasai dan mampu menerapkan IPTEKS peternakan

    2. Mampu menganalisis, menginterpretasi dan memecahkan masalah di bidang peternakan

    3. Mampu mengikuti perkembangan IPTEKS

    4. Mampu bekerjasama dan beradaptasi dalam lingkungan kerja

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    12/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 5

    KOMPETENSI

    UTAMA

    5. Mampu berkomunikasi secara efektif 

    6. Mampu mengelola dan memimpin usaha peternakan

    7. Mampu memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam pengembangan peternakan

    8. Mampu memulai dan mengembangkan bisnis berbasis teknologi

    9. Mampu membangun jaringan usaha/ interkoneksitas

    KOMPETENSI

    PENDUKUNG

    10. Berkarakter dan memiliki wawasan kebangsaan

    11. Mampu memanfaatkan dan menggunakan Teknologi Informasi dan komunikasi

    12. Memahami dan toleransi terhadap budaya lokal

    13. Mampu mengevaluasi usaha bisnis

    14. Mampu memasarkan hasil usaha

    KOMPETENSI

    LAINNYA

    12. Memiliki kemampuan berbahasa asing

    13. Mampu mengorganisasi dan mengembangkan kelembagaan peternakan

    14. Memiliki moralitas, etika, akhlak.

    15. Mampu mencari pendanaan usaha

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    13/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 6

      ELEMEN KOMPETENSI:

    a. Landasan kepribadian;

     b. Penguasaan ilmu dan keterampilan;c. Kemampuan berkarya;

    d. Sikap dan prilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

    GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN

    MATAKULIAH EKONOMI SUMBER DAYA

    Kompetensi Utama : Menguasai dan mampu menerapkan IPTEKS peternakan(1)

      Mampu menganalisis,menginterprestasi dan memecahkan masalah di bidang peternakan(2)

      Mampu mengikuti perkembangan IPTEKS (3)

    Kompetensi Pendukung : Mampu memanfaatkan dan menggunakan Teknologi Informasi dan komunikasi (11)

      Memahami dan toleransi terhadap budaya lokal (12)

    Kompetensi Lainnya : Memiliki kemampuan berbahasa asing (12)

      Memiliki moralitas, etika, akhlak (14)

    Sasaran belajar : Mahasiswa mampu menganalisis pemanfaatan sumber daya dan lingkungan peternakan ditinjau dari manfaat dan

     biaya

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    14/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 7

    Elemen Kompetensi : - Landasan kepribadian

    - Penguasaan ilmu dan ketrampilan

    - Kemampuan berkarya

    - Sikap dan perilaku dalam berkarya

    -

    Pemahaman kaidah dalam kehidupan bermasyarakat

    Minggu

    ke

    Sasaran Pembelajaran Materi Pembelajaran Strategi

    Pembelajaran

    Kriteria Penilaian Bobot

     Nilai(%)

      1 Pendahuluan - Kontrak Kuliah

    - Defenisi ekonomisumberdaya

    - Ceramah Memahami kontrak

    kuliah dan defenisiekonomi sumberdaya

      5

      2 Keterkaitan Sumber

    Daya dan Eonomi

    - Klasifikasi Sumber Daya

    - Keterkaitan antara Sumber

    Daya Alam dan Ekonomi

    - Ceramah

    - Diskusi

    Ketepatan memahami

    konsep serta keterkaitan

    ekonomi sumber dayadan ekonomi

      5

      3 Pemahaman

    ketersediaan dan

    kelangkaan sumberdaya

    Ketersediaan dan

    Kelangkaan Sumber Daya

    - Kuliah interaktif 

    - Diskusi

    Ketepatan memahami

    ketersediaan dan

    kelangkaan sumberdaya

      10

      4-5 Penganalisaan jenisekternalitas dari aspek

    sosbud dan ekonomiserta problema

    lingkungan

    Eksternalitas dan ProblemaLingkungan - Kuliah interaktif - Penyelesaian

    soal-soal- Presentasi

    Ketepatan menganalisa jenis eksternalitas dan

     problema lingkungan

      10

      6-7 Pemahaman pengelolaan

    sumberdaya peternakandan kaitannya dengan

    Global Warming

    Pengelolaan Sumberdaya

    Peternakan serta kaitannyadengan Global Warming

    - Kuliah interaktif 

    - Diskusi- Tugas individu

    Ketepatan memahami

     pengelolaan sumberdaya peternakan dan

    kaitannya dengan global

    15

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    15/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 8

    warming

      8-9 Analisis Ekonomi

    Sumber Daya Alam

    Sehubungan dengan

    Hak-Hak Kepemilikan,kegagalan pasar dan

    eksternalitas

    Hak-Hak Penggunaan

    Sumberdaya

    - Kuliah Interaktif 

    - Diskusi

    - Tugas individu

    Ketepatan memahami

    sumber daya alam

     berkaitan dengan hak-

    hak kepemilikan,kegagalan pasar dan

    eksternalitas

    10

    10-11 Analisis Ekonomi

    Lingkungan Hidup

    dalam Mengatasi

    Eksternalitas

    Ekonomi Ekstrenal dan

    Disekonomi eksternal

    - Kuliah interaktif 

    - Diskusi

    Ketepatan menganalisis

    ekonomi

    ligkunganhidup dalam

    mengatsi eksternalitas

    10

    12-13 Penganalisaan efisiensi

    sumberdaya dan

    kebijaksanaanlingkungan

    Efisiensi Sumber daya dan

    Kebijaksanaan Lingkungan

    - Kuliah interaktif 

    - Diskusi

    Ketepatan menganalisa

    efisiensi sumberdaya

    dan kebijaksanaanlingkungan

    15

      14-15 Pengaplikasian nilai

    ekonomi dari

    kebijaksanaan

    lingkungan

    Estimasi Nilai Ekonomi dari

    Kebijaksanaan Lingkungan

    - Kuliah interaktif 

    - diskusi

    - praktek 

    - presentasi

    Ketepatan

     pengaplikasian nilai

    ekonomi dari

    kebijaksanaan

    lingkungan

    15

      16 Penganalisaan

     pembangunan

     peternakan berwawasan

    lingkungan

    Pembangunan Peternakan

    Berwawasan Lingkungan

    - kuliah interaktif 

    - diskusi

    - tugas individu

    Ketepatan menganalisa

     pembangunan

     peternakan berwawasan

    lingkungan

    10

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    16/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 9

    KONTRAK PEMBELAJARAN

     Nama Mata kuliah : Ekonomi Sumber Daya

    Kode Mata kuliah : 411313

    Fasilitator : Dr.Sitti Nurani Sirajuddin SPt,Msi

      Dr.Hj.St.Rohani,MS

      Dr.Palmarudi,SU

      Ir.Ilham Rasyid,MS

     

    Semester : Ganjil

    Hari Pertemuan/Jam : Kamis/10.00-11.50

    Tempat Pertemuan : PB.416

    1. MANFAAT MATA KULIAH

    Mata kuliah ini bermanfaat dalam pembelajaran hubungan sumber daya peternakan dan dampak perubahan lingkungan terhadap peternakan dan sangat

    erat kaitannya dengan mata kuliah perencanaan pembangunan peternakan, dan Pengantar Ilmu Ekonomi

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    17/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 10

    2. DESKRIPSI MATA KULIAH

    Mata kuliah ini membahas konsep dan pengertian ekonomi sumber daya, ketersediaan dan kelangkaan sumber daya, jenis eksternalitas serta problema

    lingkungan, pengelolaan sumberdaya dan kaitannya dengan global warming, hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar, efisiensi sumberdaya dan

    kebijaksanaan lingkungan, nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan, pembangunan peternakan berwawasan lingkungan

    3. SASARAN PEMBELAJARAN

    1. Dapat menjelaskan defenisi ekonomi sumber daya

    2. Dapat menjelaskan ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya

    3. Dapat menjelaskan jenis eksternalitas serta problema lingkungan

    4. Dapat menjelaskan pengelolaan sumberdaya dan kaitannya dengan Global Warming

    5. Dapat menjelaskan hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar 

    6. Dapat menjelaskan efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan lingkungan

    7. Dapat menjelaskan nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan

    8. Dapat menjelaskan pembangunan peternakan berwawasan lingkungan

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    18/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 11

    4. ORGANISASI MATERI

    Pembangunan Peternakan berwawasan lingkungan

     Nilai ekonomi dari kebijaksanaan lingkungan

    Efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan l ingkungan

    Hak-hak kepemilikan dan kegagalan pasar 

    Pengelolaan sumberdaya dan kaitannya denganGlobal Warming

    Eksternalitas serta problema lingkungan

    Ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya

    Defenisi ekonomi sumberdaya

    Pengertian dan ruang lingkup sosiologi peternakan

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    19/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 12

    5. MATERI BAHAN BACAAN

    1. Almasdi Syahza dan Henny Indrawati, 2007, Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Alam, Cendekia Insani , Pekanbaru.

    2. Fauzi,2010.Ekonomi Sumberdaya Alam dan lingkungan

    3. 2. Suparmoko, 1997, Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, BPFE, Yogyakarta.

    4. 3. Otto Soemarwoto, 1994, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan, Jakarta.

    5. 4. Payaman J. Simanhuntak, 1985, Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia, LPFE-UI, Jakarta.

    6. 3. Sri Bintang Pamungkas, 1996, Pokok-pokok Pikiran Demokrasi Ekonomi dan Pembangunan, Yayasan Daulat Rakyat, Jakarta.

    7. Soerjani, 1987, Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, UI-Press, Jakarta.

    8. Todaro, Michael P, 1994, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta.

    6. TUGAS-TUGAS

    1. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah..

    2. Untuk tugas individu :

    Mahasiswa membuat laporan praktek lapang yang pelaksanannya dimulai dari persiapan kelompok, lokasi praktek, penentuan topik praktek

    lapang, pelaksanaan praktek lapang, penulisan laporan praktek lapang. Adapun pelaksanaanya diasistensikan langsung dengan dosen.

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    20/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 13

    Merangkum materi hasil diskusi dari makalah yang dibuat setelah selesai diskusi kelompok sesuai dengan materi dosen yang bersangkutan.

    3. Untuk kepentingan tugas kelompok:

    Mahasiswa membuat makalah kelompok yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh setiap dosen, kemudian

    mendiskusikan dan mempresentasekan di depan kelas.

    Melakukan presentase dan diskusi laporan kelompok yang materinya berdasarkan kesepakatan anggota kelompok masing-masing dari laporan

    yang dibuat.

    4. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.

    7. Kriteria Penilaian

    Penilaian akan dilakukan oleh dosen dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

    NILAI ANGKA RANGE KET/ POINT

    A 4,00 >85

    A- 3,75 81 – 85

    B+ 3,50 76 – 80

    B 3,25 71 – 75B- 3,00 66 -70

    C+ 2,75 61 -65

    C 2,50 51 -60

    D 1 45 – 50

    E 0

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    21/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 14

    Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut :

    Tugas Individu = 30 %

    Makalah kelompok = 20 %

    Diskusi = 25%

    Praktek Lapang = 25 %

    8. NORMA AKADEMIK 

    1. Mahasiswa harus berpakaian rapih dan mengenakan sepatu.

    2. Mahasiswa tidak mengganggu jalannya perkuliahan

    3. Mahasiswa tidak menerima telepon di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

    9. Jadwal Pembelajaran

    MINGGU Materi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Fasiltator/Dosen

    1 Kontrak belajar dan defenisi ekonomi sumberdaya Kuliah interaktif 

    2 Keterkaitan sumberdaya dan ekonomi Kuliah interaktif  

    3 Ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya Kuliah interaktif  

    4-5 Jenis eksternalitas serta problema lingkungan Kuliah dan diskusi kelompok 

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    22/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 15

      6-7 Pengelolaan sumberdaya peternakan dan kaitannya

    dengan Global warming

    Kuliah dan diskusi kelompok 

    8-9 Analisis Ekonomi Sumber Daya Alam Sehubungan

    dengan Hak-Hak Kepemilikan, kegagalan pasar dan

    eksternalitas

    Kuliah dan diskusi kelompok 

    10-11 Analisis Ekonomi Lingkungan Hidup dalam Mengatasi

    Eksternalitas

    Kuliah, diskusi kelompok,

    Praktek lapang dan tugas mandiri

    12-13 Penganalisaan efisiensi sumberdaya dan kebijaksanaan

    lingkungan

    Kuliah dan diskusi kelompok 

    14-15 Pengaplikasian nilai ekonomi dari kebijaksanaan

    lingkungan

    Kuliah dan diskusi kelompok 

      16 Penganalisaan pembangunan peternakan berwawasan

    lingkungan

    Kuliah, diskusi kelompok dan

    tugas mandiri

    17 Uji kompetensi Tes dan non tes

    17-20 Remedial

    L

    K

    PP

    U

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    23/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 16

      BAB II

    KETERKAITAN SUMBER DAYA DAN EKONOMI

    SASARAN PEMBELAJARAN

    Mahasiswa secara tepat memahami konsep serta keterkaitan sumber daya

    dan ekonomi.

    STRATEGI PEMBELAJARAN

    Ceramah

    Diskusi

    Praktek Lapang

    DESKRIPSI MATA KULIAH

    Materi ini menjelaskan klasifikasi sumber daya alam dan keterkaitan

    antara sumber daya alam dengan ekonomi.

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    24/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 17

    PENDAHULUAN

    Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi

    kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang

    terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya merupakan salah satu faktor utama

    dalam kajian ekonomi dan adanya kelangkaan dibutuhkan pengelolaan sumber

    daya alam secara arif dan bijaksana.

    Keterkaitan antara sumber daya dengan ekonomi telah dibahas berbagai

    literatur ekonomi. Salah satunya adalah variasi dari doktrin kelangkaan yang telah

    dikembangkan oleh Thomas Malthus dan David Ricardo pengaruh kelangkaan

    sumber daya alam terhadap pertumbuhan ekonomi. Ada dua versi dasar dari

    doktrin ini yaitu Malthusian yang mendasarkan asumsinya bahwa stok lahan

     pertanian adalah mutlak terbatas; ketika batas itu dicapai, pertumbuhan penduduk

    yang terus menerus membutuhkan meningkatnya intensitas bercocok tanam

    (cultivation) dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya kenaikan hasil yang

    semakin berkurang (deminishing return) per kapita dan kedua adalah versi

    Ricardian dan lainnya yang memandang bahwa diminishing return adalah suatu

    fenomena kini yang menggambarkan penurunan dalam kualitas lahan sebagai

     paket (input ) yang berturut-turut diberikan dalam aktivitas bercocok tanam yang

    menguntungkan ( profitable cultivation).

    Untuk mengkaji bagaimana keterkaitan antara sumber daya dan ekonomi,

    maka pada bab ini akan dibahas mengenai klasifikasi sumber daya alam dan

    keterkaitan antara sumber daya alam dengan ekonomi.

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    25/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 18

    URAIAN MATERI

    KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM

    Secara umum sumber daya alam dapat diklasifikasikan ke dalam dua

    kelompok. Pertama adalah kelompok yang kita sebut sebagai kelompok stok.

    Sumber daya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas sehingga eksploitasi

    terhadap sumber daya tersebut akan menghabiskan cadangan sumber daya. Apa

    yang kita menfaatkan sekarang mungkin tidak lagi tersedia di masa mendatang.

    Dengan demikian, sumber daya stok dikatakan tidak dapat diperbarui (non-

    renewable) atau terhabiskan (exhaustible). Termasuk ke dalam kelompok ini

    antara lain sumber daya mineral, logam, minyak, dan gas bumi.

    Kelompok kedua adalah sumber daya alam yang kita sebut “flows” (alur).

    Pada jenis sumber daya ini jumlah kuantitas fisik dari sumber daya berubah

    sepanjang waktu. Berapa jumlah yang kita manfaatkan sekarang, bisa

    mempengaruhi atau bisa juga tidak mempengaruhi ketersediaan sumber daya di

    masa mendatang. Dengan kata lain, sumber daya jenis ini dikatakan dapat

    diperbarui (renewable). Dalam kelompok sumber daya ini, untuk regenerasinya

    ada yang tergantung pada proses biologi dan ada yang tidak. Ikan, ternak dan

    hutan misalnya, termasuk ke dalam kelompok sumber daya yang regenerasinya

    tergantung pada proses biologi (reproduksi). Sementara energi surya, gelombang

     pasang surut, angin, udara, dan sebagainya termasuk ke dalam kelompok sumber

    daya alam yang tidak tergantung pada proses biologi. Namun, perlu pula dicatat

     bahwa meskipun ada sumber daya yang bisa melakukan proses regenerasi, jika

    titik kritis kapasitas maksimum regenerasinya sudah dilewati, sumber daya ini

    akan berubah menjadi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    26/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 19

    Pengelompokan jenis sumber daya seperti yang dipaparkan adalah

     pengelompokan berdasarkan skala waktu pembentukan sumber daya itu sendiri.

    Sumber daya alam dapat diklasifikasikan menurut jenis penggunaan akhir dari

    sumber daya tersebut. Hanley et al., (1997), misalnya membedakan antara sumber

    daya material dan sumber daya energi. Sumber daya material merupakan sumber

    daya yang dimanfaatkan sebagai bagian dari suatu komoditas. Bijih besi,

    misalnya, diproses menjadi besi yang kemudian dijadikan bagian atau komponen

    mobil. Aluminium dapat digunakan untuk keperluan peralatan rumah tangga dan

    sejenisnya. Sumber daya material ini dapat dibagi lagi menjadi material metalik

    seperti contoh di atas dan material non-metalik seperti tanah dan pasir.

    Sumber daya energi di sisi lain merupakan sumber daya yang digunakan

    untuk kebutuhan menggerakkan energi melalui proses transformasi energi

    lainnya. Beberapa sumber daya dapat dikategorikan ke dalam keduanya. Sumber

    daya minyak misalnya, dapat dimanfaatkan untuk energi pembakaran kendaraan

     bermotor atau dapat juga digunakan untuk bahan baku plastik.

    Pada dasarnya di dalam sumberdaya alam sendiri, berdasarkan sifat-

    sifatnya dapat dibagi lagi ke dalam dua golongan besar, yaitu :

    (1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resource) : seperti

    hutan, ikan di laut, air, udara yang membentuk lingkungan hidup biota di

    alam dan sekitarnya ; dan

    (2) Sumber daya alam yang dapat habis (exhaustable or non-renewable

    resources) seperti cadangan minyak, gas, dan mineral lainnya. Sumber

    daya alam seperti lahan/tanah dianggap sangat penting bagi keperluan

    kegiatan pembangunan, baik yang dipandang sebagai input dalam

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    27/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 20

     produksi pertanian ataupun dalam memberikan input dan jasa yang yang

    diperlukan untuk kepentingan aktivitas industri atau yang lainnya : seperti

     perumahan, lokasi pabrik-pabrik, infrastruktur ekonomi seperti jalan,

     jembatan, dan lain-lain, maupun yang dipergunakan sebagai barang yang

    dapat dikonsumsi secara langsung untuk memberikan kenikmatan kepada

    manusia seperti pemandangan indah yang langka (amenity). Ada

    sumberdaya alam seperti lahan/tanah yang ternyata mempunyai sifat

    kedua-duanya, yaitu sifat yang dapat pulih kembali (zat hara tanah dan

    kelembaban) dan juga sifat yang tidak pulih kembali karena dapat habis

    seperti luas permukaannya yang terkena erosi, dimana struktur tanahnya

    dan lokasinya dapat hilang. Adanya upaya untuk memperbedakan sifat-

    sifat sumberdaya diatas dibutuhkan karena sumberdaya alam yang dapat

     pulih dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable), sedangkan

    sumberdaya yang dapat habis tidak dapat dikelola secara berkelanjutan,

    dimana jika sumberdaya ini sekali sudah dipergunakan maka jumlah

    cadangannya akan terus berkurang.

    KETERKAITAN ANTARA SUMBER DAYA ALAM DAN EKONOMI

    Sebagaimana diketemukan terdahulu, sumber daya alam merupakan faktor

    input dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumber daya tersebut

    tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi juga akan

    menghasilkan output (misalnya limbah) yang kemudian menjadi faktor input bagi

    kelangsungan dan ketersediaan sumber daya alam. Keterkaitan antara sumber

    daya alam dan aktivitas ekonomi dapat dilihat pada Tabel 1.

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    28/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 21

    I1 I2

      I3

    D2 D1

    D3

    Gambar 1. Keterkaitan antara sumber daya alam dan aktivitas ekonomi

    Dari Gambar 1. dapat dilihat bahwa sumber daya alam menghasilkan

     barang dan jasa untuk proses industri yang berbasis sumber daya alam (I1)

    maupun yang langsung dikonsumsi oleh rumah tangga (I2). Dari proses industri,

    dihasilkan barang dan jasa kemudian dapat digunakan oleh rumah tangga untuk

    konsumsi (I3). Kegiatan produksi oleh oleh industri dan konsumsi oleh rumah

    tangga menghasilkan limbah (waste) yang kemudian dapat didaur ulang (D1 dan

    D2). Proses daur ulang ini ada yang langsung kembali ke alam dan lingkungan

    (misalnya, proses pemurniankembali air atau udara), juga ada yang kembali ke

    industri (D2), seperti pendaurulangan kertas, botol plastik, dan lain sebagainya.

    Dari limbah ini sebagian komponen ada yang tidak dapat didaur ulang, dan

    menjadi residual (D3) yang akan kembali ke lingkungan tergantung dari

    kemampuan kapasitas penyerapan atau asimilasinya.

    Sumber daya alam & lingkungan

    Produksi Konsumsi

    Limbah

    Limbah

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    29/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 22

    PEMBANGUNAN EKONOMI

    Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan

     pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk 

    dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara

    dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

    Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi

    (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi,

    dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan

    ekonomi.

    Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan

    kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan

     pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi

    apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan

    ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

    Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya

    lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan

    tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih

     bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat

     perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai

    sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.

    Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang

    menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang.

    Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan

    ekonomi.

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    30/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 23

    SUMBER DAYA ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

    Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang

    sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan

    mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang

    sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan

    demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas

     barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya ada hubungan

    yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam

    yang ada di dalam bumi.

    Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya mempunyai

    hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu

     perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara

    yang bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan

    yang memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun

    negatifnya. Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan

     pembangunan yang didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola

     pembangunan yang didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

    (AMDAL). Terdapat hubungan yang positif antara pembangunan ekonomi dan

     pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan ekonomi maka semakin

    tinggi pula derajat pencemaran lingkungan.

    L

    K

    PP

    U

    N

     

    S

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    31/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 24

    PERANAN SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA

    TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI

    Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya

    alam dan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan

     pembangunan ekonomi suatu Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu

     Negara merupakan anugerah yang perlu disyukuri, sebab tidak semua Negara

    memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan lengkap. Sumber daya

    alam seperti hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah sewajarnya

    digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.

    Dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang

    memiliki nilai ekonomis tinggi hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab

    keberadaannya perlu dipikirkan untuk generasi yang akan datang. Jangan sampai

    hasil hutan dijarah habis sehingga mengakibatkan hutan gundul dan pada

    gilirannya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu

     pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung jawab.

    Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan persediaan sumber

    daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat

    menikmatinya. Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa,

    sehingga sumber daya alam itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui

    usaha eksplorasi dan eksploitasi, peningkatan efisiensi proses produksi serta

    dengan bantuan teknologi untuk dapat meningkatkan proses daur ulang.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam pengelolaan sumber daya alam diperlukan

    suatu kebijakan yang bertanggung jawab.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    32/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 25

    Penduduk, masyarakat atau istilahnya sumber daya manusia merupakan

    aset penting dalam pembangunan mengingat penduduk sebagai agent of

    development, sehingga tidaklah berlebihan bila dikatakan berhasil tidaknya

     pembangunan ditentukan oleh sikap penduduk selama proses pembangunan

     berlangsung. Sumber daya manusia sebagai agent of development, pelaksana dan

     penentu berhasil tidaknya pembangunan. Sumber daya manusia merupakan faktor

     produksi dalam proses pembangunan, sehingga bentuk dan sistem yang ada

    merupakan produk dari sumber daya manusia yang dimiliki.

    Sumber daya manusia yang handal merupakan asset dalam pembangunan.

    Permasalahan muncul apabila sumber daya manusia yang dimiliki sangat terbatas

    dengan kualitas yang sangat rendah. Di Negara sedang berkembang pada

    umumnya sumber daya manusia yang dimiliki melimpah dengan kualitas yang

    rendah. Dengan kondisi seperti ini jelas sangat menghambat proses pembangunan.

    Oleh karena itu perlu adanya manajemen sumber daya manusia yang baik.

    Manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi

    dalam usaha untuk mencapai tujuannya. Berapun sempurnanya aspek teknologi

    dan keuangan, tampa didukung oleh manusianya, maka tujuan organisasi akan

    sulit dicapai. Atas dasar itulah maka faktor sumber daya manusia perlu dibina dan

    dikembangkan.

    Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, maka diperlukan

    suatu strategi pembangunan sumber daya manusia. Salah satu strategi

     pengembangan sumber daya manusia baik itu perusahaan ataupun pemerintahan

    adalah pengembangan sistem pendidikan dan pePerlatihan yang sesuai,

     pengembangan sistem penilaian prestasi kerja dan sistem pemberian imbalan,

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    33/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 26

    mengefektifkan pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, perencanaan anggaran untuk

    sumber daya manusia serta membina hubungan dan komunikasi karyawan.

    Modal manusia dapat menjadi sumber daya manusia yang handal dalam

     pembangunan apabila kualitasnya tinggi. Dalam hal ini sumber daya manusia

    dalam pembangunan memiliki peranan penting dalam kaitannya untuk

    meningkatkan kualitas pembangunan dan menjaga kelangsungan pembangunan

    itu sendiri. Era informasi dan teknologi yang berkembang dewasa ini semakin

    membuktikan bahwa penguasaan teknologi yang baik akan berdampak pada

    kualitas maupun kuantitas pembangunan itu sendiri. Agar teknologi dapat

    dikuasai, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.

    Guna mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan

     beberapa upaya diantaranya adalah dengan melakukan pengembangan sumber

    daya manusia. Beberapa upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,

    diantaranya adalah terdapatnya pendidikan yang diorganisasikan secara formal

     pada tingkat dasar, menengah dan pendidikan pada tingkat tinggi. Mamfaat dari

    adanya pendidikan bagi pembangunan ekonomi bagi suatu bangsa secara umum

    dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, karena adanya peningkatan

     pengetahuan dan keahlian dan tersedianya kesempatan kerja yang lebih luas.

    PENUTUP

    Soal Perlatihan

    1. Jelaskan penggolongan sumber daya alam berdasarkan sifat-sifatnya?

    2. Jelaskan keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan sumber daya alam?

    3. Jelaskan peranan sumber daya alam dan sumber daya manusia terhadap

     pembangunan ekonomi ?

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    34/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 27

    Daftar Bacaan

    Anonim. 2012. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/sumber-daya-alam-

    dan-pertumbuhan-ekonomi/ [diakses 12 Oktober 2012]

    Anonim. 2012. http://dodogusmao.wordpress.com/2011/05/26/peranan-sda-dan-sdm-terhadap-pembangunan-ekonomi/. [diakses 12 Oktober 2012]

    Anonim. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi. [diakses 12

    Oktober 2012]

    Anwar, Affendi. 1990. Beberapa Konsep Alokasi Sumber Daya Alam untuk

    Pennetuan Kebijaksanaan Ekonomi Ke Arah Pembangunan yang

    Berkelanjutan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Dodogusmao. 2011. Peranan SDA dan SDM Terhadap Pembangunan

    Ekonomi. http://dodogusmao.wordpress.com/2011/05/26/peranan-sda-

    dan-sdm-terhadap-pembangunan-ekonomi/.

    Fauzi, Akhmad. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    Junaidi .2009. Peranan Sumber Daya Ekonomi.http://junaidichaniago.

     blogspot.com/2009/05/peranan-sumberdaya-ekonomi-dalam.html

    Yakin, Addinul. 2004. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan TeoriKebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Presindo,

    Jakarta.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    35/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 28

    BAB III

    KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA

    SASARAN PEMBELAJARAN

    Mahasiswa dapat mendeskripsikan pemahaman ketersediaan dan kelangkaan

    sumber daya

    STRATEGI PEMBELAJARAN

    Kuliah interaktif 

    Diskusi

    DESKRIPSI MATAKULIAH

    Mata kuliah ini menjelaskan ketersediaan dan kelangkaan sumberdaya, sumber

    daya yang dapat diperbaharui dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    36/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 29

    PENDAHULUAN

    Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi

    kebutuhan ummat manusia yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan

    sumber daya yang terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya ini merupakan

    salah satu faktor utama dalam kajian ekonomi yang berwawasan lingkungan dan

    karena faktor kelangkaan itu pula maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya

    alam secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dam kelangkaan sumberdaya

    memberikan indikasi bagaimana seharusnya mengelola sumber daya yang langka

    dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau tidak

    meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber

    daya tidak hanya menggambarkan bagaimana pentingnya sumber daya tersebut

    tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumber daya itu dikelola

    agar memenuhi kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa

    yang akan datang.

    Kajian antara keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan kelangkaan

    sumberdaya ini telah banyak dibahas dalam berbagai literatur-literatur ekonomi.

    Pandangan-pandangan yang modern yang berkaitan dengan pengaruh kelangkaan

    sumber daya alam terhadap pertumbuhan ekonomi adalah variasi dari doktrin

    kelangkaan yang telah dikembangkan oleh Thomas Malthus dan David Ricardo

     pada serempat pertama abad ke 19 dan kemudian diperjelas kemudian oleh John

    Stuart Mill. Ada dua versi dasar dari doktrin ini. Pertama, Malthusian yang

    mendasarkan asumsinya bahwa stok lahan pertanian adalah mutlak terbatas;

    ketika batas itu dicapai, pertumbuhan penduduk yang terus menerus

    membutuhkan meningkatnya intensitas bercocok tanam (cultivation) dan

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    37/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 30

    selanjutnya mengakibatkan terjadinya kenaikan hasil yang semakin berkurang

    (diminishing returns)  per kapita kedua adalah versi Ricardian dan lainnya yang

    memandang bahwa  Diminishing Return adalah suatu fenomena kini yang

    menggambarkan penurunan dalam kualitas lahan sebagai paket (input) yang

     berturut-turut diberikan dalam aktivitas bercocok tanam yang menguntungkan

    (profitable cultivation). Selanjutnya, Mill memberikan dua kontribusi penting.

    Beliau menganalisa, menjelaskan dan membenarkan, gagasan-gagasan atau ide-

    ide dari Malthus dan Ricardo. Kemudian dia juga memperluas ruang lingkup

    kelangkaan sumber daya alam dan pengaruhnya terhadap ruang kehidupan (Living

    space) dan kualitas kehidupan.

    URAIAN MATERI

    KETERBATASAN SUMBER DAYA

    Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang ada terbatas sedangkan

    kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus bertambah

    seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun manusia berusaha

    memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi sumber

    daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya.

    Sumber Daya Alam

    Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada di alam dan dapat digunakan

    untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya alam juga

    terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh sumber daya berikut

    ini.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    38/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 31

    1 ) Air

    Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum, mandi, cuci

     pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk mendapatkan air

     bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan air

    minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat terbatas.

    2 ) Hutan

    Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya.

    Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan

    seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi

    kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat

    mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat

    mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-

     pohon di hutan tanpa memperhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak

    hutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya,

    salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang

    dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang

     jumlahnya.

    Sumber Daya Manusia

    Sumber daya manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya sumber

    daya manusia yang berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit

     jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia jika dibandingkan dengan

    kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju masih jauh tertinggal.

    Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih rendah. Sehingga

     barang yang dihasilkanpun masih rendah pula baik jumlah dan kualitasnya. Hal

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    39/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 32

    ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya

    terbatas.

    Sumber Daya Modal

    Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan baku ataupun peralatan-

     peralatan lainnya. Keterbatasan sumber modal dibuktikan dengan alat-alat yang

    digunakan dalam produksi masih menggunakan mesin-mesin berteknologi rendah.

    Hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan dalam proses produksi barang.

    Sumber Daya Kewirausahaan

    Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu

    mengkombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber

    daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya

    oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada

    dapat mempengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat

    mempengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat. Keterbatasan-

    keterbatasan sumber daya tersebut jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan

    yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas kebutuhan.

    Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.

    a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.

     b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.

    c. Terbatasnya kemampuan manusia.

    d. Sifat serakah manusia.

    e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    40/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 33

    PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) YANG TIDAK DAPAT

    DIPERBAHARUI

    Sumber daya alam jenis ini meliputi SDA yang menyuplai energi seperti

    minyak, gas alam, uranium, dan batu bara serta mineral yang non energi seperti

    misalnya tembaga, aluminium, dan lain-lain. SDA yang berada dalam jumlah

    yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka

     bumi, SDA jenis ini bisa habis baik karena mereka tidak bisa diganti oleh proses

    alam (tembaga, aluminium) maupun karena proses pergantian alamiahnya bejalan

    lebih lambat dari jumlah pemanfaatannya (minyak, batubara). Ketika SDA jenis

    ini (terutama berupa sumber energi) digunakan , mereka akan merubah menjadi

     bentuk yang kurang bermanfaat seperti panas dan gas dari proses pembakaran.

    SDA jenis ini selain secara fisik akan habis, paling tidak akan menjadi tidak

    feasibel secara ekonomi karena semakin mahal untuk mengeksploitasi SDA yang

    tersisa.

    Ketersediaan SDA jenis ini tergantung dari volume ekstraksi atau

    eksploitasi. Jika dieksploitasi sedikit demi sedikit, tentunya akan habis dalam

     jangka waktu yang relatif panjang, tetapi jika dieksploitasi secara besar-besaran

    maka akan habis dalam waktu yang relatif singkat. Sumber daya ini mempunyai

    waktu yang relatif singkat. Sumber daya ini mempunyai jumlah yang tetap di

    alam, sekali diekstraksi maka tidak bisa diganti. Sumber daya jenis ini bersifat

    tidak permanen dan juga tidak bisa diproduksi, sehingga melahirkan problema

    tersendiri dalam kaitannya dengan analisa produksinya yang tidak dijumpai pada

     jenis SDA yang lain. Oleh karena itu, maka pengelolaan sumber daya jenis ini

    harus dilakukan secara bijaksana dan sustainabel.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    41/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 34

    Dalam konteks ini, kajian ekonomi lingkungan menitikberatkan pada

    seberapa banyak tingkat eksploitasi dan produksi yang optimal sehingga tidak

    memberikan efek yang negatif terhadap lingkungan serta kesejahteraan hidup

    generasi ummat manusia yang akan datang. Miller (1990) berpendapat bahwa,

    kelangkaan SDA ini biasanya terjadi ketika SDA jenis ini telah diekstrak sekitar

    80% dari perkiraan total yang tersedia, karena biaya penemuan, ekstraksi dan

     prosesnya menjadi lebih mahal dari nilai yang diperoleh, karena sisa suplainya

     berada di tempat-tempat terpencil dan sulit terjangkau.

     Namun demikian, beberapa SDA jenis ini bisa diolah dan digunakan

    kembali seperti kaca, aluminium, besi, dan lain-lain melalui proses daur-ulang

    (recycling). Proses daur ulang ini meliputi kegiatan mengumpulkan dan

    meleburkan kembali atau memproses kembali suatu sumber daya untuk

    menghasilkan produk baru seperti sebelumnya atau produk lain walaupun proses

    ini memerlukan biaya yang tidak sedikit tetapi proses tersebut memberi alternatif

     bagi penggunaan sumber daya yang lestari. Beberapa SDA jenis ini juga bisa

    digunakan berkali-kali dalam bentuk yang sama seperti botol-botol minuman yang

     bisa dikumpulkan, dicuci dan digunakan kembali. Namun demikian banyak juga

     jenis SDA ini yang tidak bisa di daur ulang dan atau digunakan kembali seperti

     batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Untuk SDA jenis tersebut diperlukan ilmu

     pengetahuan dan teknologi untuk menemukan sumber daya substitusinya.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    42/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 35

    PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) YANG DAPAT

    DIPERBAHARUI

      Sumber daya alam jenis ini adalah sumber daya yang bisa habis dalam

     jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat tetapi akhirnya diganti

    melalui proses alam, misalnya pohon-pohon di hutan, rumput dipadang rumput,

    deposit air tanah, udara segar dan lain-lain tapi itu tidak berarti bahwa SDA jenis

    ini tidak bisa habis atau pasti bisa diperbaharui, hal ini tergantung dari tingkat

    eksploitasi dan pemanfaatannya. Jika pemanfaatannya melampaui kemampuan

    teknologi dan alam untuk memproduksi kembali maka SDA jenis ini bisa

     berkurang bahkan habis terutama untuk jangka waktu tertentu. SDA jenis ini bisa

    dipertahankan ketersediaannya jika proses eksploitasinya atau pemanfaatannya

     berada pada titik produksi yang sustainabel (sustainable yield) yaitu pada kondisi

    dimana SDA itu bisa dimanfaatkan tampa mengurangi kemampuannya untuk

    memproduksi kembali pada suatu wilayah tertentu atau seluruh dunia. Jika

     pemanfaatan SDA ini melebihi tingkat sustainabel tersebut, maka suplai atau

     penawaran SDA jenis ini akan berkurang atau bahkan habis yang akhirnya

    mengakibatkan kepada proses degradasi lingkungan (enviromental degradation)

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    43/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 36

    Gambar. 2 Jenis-jenis Sumber Daya

    INDIKATOR KELANGKAAN SUMBER DAYA

    Kelangkaan itu bisa terjadi karena terbatasnya ketersediaan SDA pada

    suatu tempat sehingga tidak memenuhi kebutuhan lokal atau wilayah tertentu.

    Kelangkaan itu juga terjadi manakala SDA tersebut hanya terkonsentrasi disuatu

    tempat tetapi dibutuhkan ditempat lain, karena proses distribusi yang normal tidak

    terjadi. Kelangkaan bisa juga terjadi karena digunakan secara terus menerus dari

    waktu-kewaktu sehingga stok menjadi berkurang dan bahkan habis. Dari

     pemahaman seperti ini maka kelangkaan sumber daya bisa diklasifikasikan dalam

    dua tipe yaitu tipe kelangkaan absolut ( Absolute scarcity) dan tipe kelangkaan

    relatif (relative scarcity). Keberadaan kedua tipe kelangkaan ini bisa

    mengakibatkan meningkatnya harga-harga bahan-bahan mentah, barang-barang

    Sumber Daya Alam (SDA)

    (Natural Resources)

    SDA yang tidak bisa diperbaharui

    (Non renewable resources) bahan

     bakar alam, logam dan non logam

    mineral besi, tembaga, mangan dan

    aluminium dsb.

    SDA yang tak habis-habis

    (perpectual resources)

    sumber daya matahari, angin,

    gelombang dsb

    SDA potensial untuk diperbaharui(potentially renewable resources)

    udara segar, air bersih, dam segar

    tanah subur, tanaman dan hewan

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    44/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 37

    dan jasa serta menimbulkan gangguan ekonomi (economic distruption) dan

    akhirnya harus mencari sumber daya subtitusi untuk mengganti sumber daya yang

    langka tadi.

    Kelangkaan sumber daya absolut (absolute resource scarcity or

     Malthusian scarcity) didefenisikan sebagai fenomena kelangkaan sumber daya

    alam secara fisik. Sistem ekonomi sering tergantung pada satu sumber daya

    essensial yang memiliki batas tertentu dalam ketersediaannya secara fisik. Sumber

    daya jenis ini bisa habis. Ini bisa menentukan batas-batas fisik pada proses

    ekonomi baik produksi maupun konsumsi. Keadaan ini terjadi ketika tidak

    cukupnya suplai dari SDA yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masa kini

    dan masa datang. Periode kelangkaan absolut ini mulai terjadi ketika permintaan

    (demand) akan suatu sumberdaya melebihi penawaran (supply) yang akhirnya

    menguras habis SDA itu.

    Sedangkaan kelangkaan sumber daya relatif (relative resource scarcity-

     Ricardian Scarcity)  berangkat dari asumsi ekonomi bahwa kebutuhan manusia

    yang tidak terbatas sehingga sumber daya menjadi terbatas dan langka (Velded,

    1994). Kelangkaan SDA relatif juga terjadi ketika suatu sumber sumber daya

    masih cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan tetapi distribusinya tidak merata

    seimbang.

     Namun demikian, untuk menentukan apakah suatu sumber daya itu bisa

    dikategorikan langkah atau tidak adalah tidaklah mudah Tietenberg (1992)

     berpendapat bahwa suatu indikator yang ideal untuk menilai kelangkaan sumber

    daya harus memiliki tiga ciri penting.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    45/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 38

    1. Mengacu ke masa depan (fore depan (foresight). Indikator yang ideal

    harus mempunyai pandangan kedepan dengan pengertian bahwa harus

    mempertimbangkan pola permintaan masa depan, sumber-sumber

    alternatif bagi sumber daya, perubahan dalam biaya ekstraksi dan

    sebagainya.

    2. Comparabilitas-bisa diperbandingkan (comparability) indikator yang

    ideal harus dimungkinkan adanya perbandingan langsung diantara sumber

    daya alternatif untuk mengidentifikasi mana yang merupakan maslah yang

     paling serius.

    3. Computabilitas-bisa dihitung (Computability) indikator yang ideal harus

    mempertimbangkan bahwa kelangkaan sumberdaya harus bisa

    diperhitungkan dan dianalisa berdasarkan informasi yang tersedia atau

    informasi yang bisa diperoleh secara terbuka.

    ALTERNATIF MENGATASI KELANGKAAN SUMBERDAYA

    Meningkatnya kebutuhan manusia akibat pertumbuhan penduduk dan

    meningkatnya kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu faktor penting

    kenapa usaha-usaha untuk mengatasi kelangkaan sumberdaya menjadi sangat

     penting. Kemampuan dalam mengatasi kelangkaan sumberdaya ini merupakan

    salah satu upaya penting dan strategis menuju ke pembangunan berkelanjutan.

    Kelangkaan sumberdaya sesungguhnya bisa diatasi jika diupayakan

    dengan sungguh-sungguh. Paling tidak ada empat cara utama yang bisa

    diupayakan untuk mengatasi kelangkaan sumberdaya yaitu (1) eksplorasi dan

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    46/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 39

     penemuan; (2) kemajuan teknologi; (3) penggunaan sumberdaya subtitusi; dan (4)

     pemanfaatan kembali dan daur ulang.

    Eksplorasi dan Penemuan

    Cara eksplorasi ini dilakukan untuk memperoleh sumber daya baru yang

     belum diketahui dan atau digali sebelumnnya. Penemuan baru sumber daya baru

    memungkinkan ketersediaan sumber daya relatif tersebut meningkat. Namun

    demikian, pada dasarnya terjadi pula proses berkurangnya stok atau deposit yang

    tersedia di alam. Metode untuk mengatasi kelangkaan sumber daya seperti ini

    tidaklah merupakan cara terbaik, karena hal ini hanyalah untuk mengatasi

    kelangkaan sumber daya pada jangka pendek, karena pada dasarnya ini proses

    menuju kelangkaan yang lebih serius. Dengan kata lain dengan habisnya sumber-

    sumber daya yang tidak bisa diperbaharui.

    Kemajuan Teknologi

    Kemajuan teknologi (technological progress) memungkinkan untuk bisa

    mengurangi biaya ekstraksi sumber daya dengan menemukan cara –cara baru

    yang lebih efisien dalam mengestrak, mengelolah, memproses, dan menggunakan

    sumber daya. Dengan sendirinya tingkat dan jenis atau tipe teknologi yang

    dikembangkan harus disesuaikan dengan tingkat kelangkaan sumber daya dengan

    kemungkinan menekan biaya eksplorasinya.

    Penggunaan Sumberdaya Subtitusi

    Cara penting untuk mengatasi kelangkaan sumber daya yaitu dengan cara

    substitusi. Dalam hal ini sumber daya yang berlimpah dimanfaatkan untuk

    substitusi sumber daya yang langka. Semakin mudah proses substitusi

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    47/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 40

    sumberdaya yang bisa diperbaharui atau sumberdaya yang tidak bisa diperbaharui

    yang melimpah, maka semakin kecil dampaknya terhadap proses terjadinya

    kelangkaan atau berkurangnya ketersediaan sumber daya serta kenaikan biaya.

    Pemanfaatan Kembali dan Daur Ulang

    Penerapan dua metode ini sedikitnya dapat mengatasi tingkat ekstraksi

    sumber daya yang bisa merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi masalah

    kelangkaan sumber daya dalam jangka panjang. Dua alternatif ini telah

     berkembang sebagai suatu cara tidak hanya untuk mengurangi tingkat kehilangan

    sumber daya (depletion) dan konsumsi energi sekarang ini tetapi juga mengurangi

    tingkat limbah atau residu yang kembali ke alam yang selanjutnya menjadi

    masalah lingkungan tersendiri.

    Pemanfaatan kembali (reuse) adalah penggunaan kembali barang-barang

    yang tidak dipakai lagi oleh produsen atau konsumen tertentu, tetapi karena masih

    layak dan berfungsi, masih bisa dipergunakan lagi oleh produsen atau konsumen

    lainnya. Secara praktis, penggunaan kembali ini tidak mempunyai kendala serius

    karena selama sumber daya sisa itu masih bisa dipakai, maka permintaannya

    masih akan tetap ada. Daur ulang (recycling) dapat didefenisikan sebagai

     perubahan (conversion) dan proses kembali dari bahan limbah atau residu

    (residual-waste materials) dari sektor produksi dan konsumsi dari suatu sistem

    ekonomi ke dalam barang-barang sekunder. Lalu produk sekunder ini masuk ke

     proses produksi sebagai input dalam pabrik untuk barang perantara (intermediate

    goods) atau barang akhir (final goods).

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    48/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 41

    PENUTUP

    Soal Perlatihan

    1. Sebutkan indikator yang ideal untuk menilai kelangkaan sumber daya ?

    2. Bagaimana alternatif mengatasi kelangkaan sumberdaya ?

    3. Jelaskan perbedaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan yang

    tidak dapat diperbaharui

    Daftar Bacaan

    Fattah, S., 2008. Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Maanusia

    http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangkaan_sumber_daya_dan_kebutuhan_maanusi_8.1_sanusi_fatTAH#1._Pengertian_Kelangkaan.

    Kompas 2008

    Yakin, A., 2004. Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan (Teori dan

    Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan). Akademika Presindo.

    Jakarta.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    49/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 42

    BAB IVEKSTERNALITAS DAN PROBLEMA LINGKUNGAN

    SASARAN PEMBELAJARAN

    Mahasiswa dapat memahami dan menganalisis jenis eksternalitas dari aspek sosial

     budaya dan ekonomi serta problema lingkungan.

    STRATEGI PEMBELAJARAN

    Kuliah interaktif 

    Penyelesaian soal-soal

    Presentasi

    DESKRIPSI MATERI

    Materi ini menjelaskan jenis eksternalitas dan problema lingkungan.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    50/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 43

    PENDAHULUAN

    Manusia sebagai makhluk hidup yang berakal akan selalu berusaha

    meningkatkan kualitas hidupnya, terutama sejak mengenal peradaban ribuan

    tahun yang lalu. Peningkatan kualitas hidup ini terutama berkaitan dengan

    masalah kesejahteraan manusia yang akan diperjuangkan terus sampai akhir

    zaman nanti. Usaha peningkatan kualitas hidup manusia merupakan persoalan

    semua bangsa di dunia ini. Akan tetapi, dalam usaha meningkatkan kualitas hidup

    ini tidak semua bangsa memiliki modal dan kesempatan yang sama untuk

    memulai dan mencapai tingkat kualitas hidup yang diinginkan.

    Masalah modal dan kesempatan yang dimaksud adalah faktor utama dalam

    usaha untuk mendapatkan kualitas hidup atau singkat kesejahteraan manusia,

    yaitu masalah Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh

    setiap bangsa. Modal dan kesempatan yang tidak sama inilah yang menjadikan

    adanya ketidakseimbangan kualitas hidup antara satu bangsa dengan bangsa

    lainnya. Ketidakseimbangan ini juga yang menjadi penyebab kerusakan bumi,

    melalui penjarahan, eksplorasi dan eksploitasi Sumber Daya Alam yang tak

    terkendali dan juga melalui peperangan. Masalah yang sering muncul dalam

     pengelolaan sumber daya alam adalah berbagai dampak negatif yang

    mengakibatkan manfaat yang diperoleh dari sumber daya sering tidak seimbang

    dengan biaya sosial yang harus ditanggung. Pada dasarnya masalah ini timbul

    karena beberapa sumber daya alam dikategorikan sebagai barang publik ( public

    goods) di mana timbulnya konsumsi yang berlebihan (over consumption) akan

    terjadi. Untuk itu pemahaman terhadap sifat-sifat barang publik perlu diketehui

    terlebih dahulu.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    51/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 44

    Masalah lingkungan timbul dari hasil interaksi antara aktivitas ekonomi

    manusia dan sumber daya alam, atau secara lebih tepat adalah adanya mekanisme

     permintaan akan lingkungan dan suplai atau penawaran lingkungan. Interaksi

    yang tidak seimbang dan harmonis antara kedua aspek tersebut bisa menyebabkan

    terjadinya problema lingkungan. Tingginya permintaan sumber daya lingkungan

    yang tidak bisa didukung oleh ketersediaan dan suplai sumber daya lingkungan

    akan menyebabkan terjadinya eksploitasi terhadap lingkungan yang berlebihan

    yang akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan.

      Masalah lingkungan berawal dari adanya permintaan penduduk akan

     barang dan jasa, selanjutnya mengakibatkan meningkatnya permintaan SDA.

    Permintaan manusia terhadap alam adalah beragam seperti energi, makanan,

    mineral, rekreasi, ruang yang nyaman, ruang pengembangan tanaman dan hewan,

    ruang udara dan air serta ruang kehidupan yang seimbang. Melalui kegiatan

    ekonomi, sumber daya alam tersebut dieksploitasi untuk menghasilkan barang dan

     jasa. Meningkatnya kesejahteraan ekonomi diikuti pula oleh meningkatnya daya

     beli masyarakat mengakibatkan meningkatnya permintaan atas jumlah dan

    kualitas barang dan jasa, yang akhirnya meningkat pula permintaan akan SDA.

    Kalau eksploitasi sumber daya tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu, tapi

    diikuti oleh usaha lain untuk melestarikannya maka daya dukung alam (suplai

    lingkungan) akan menjadi berkurang. Untuk melakukan alokasi sumber daya yang

    efisien dan berwawasan lingkungan perlu didukung oleh mekanisme pasar dan

    kebijakan atau kehendak politik pemerintah. Jika dua mekanisme ini tidak

     berpijak pada pembangunan yang berwawasan lingkungan akan mengakibatkan

    timbulnya masalah lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    52/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 45

    Dalam ilmu ekonomi terjadinya kerusakan lingkungan yang disebabkan

    oleh kegiatan manusia secara spesifik disebut sebagai eksternalitas. Makalah ini

     bertujuan membahas eksternalitas lingkungan dari sudut pandang teori ekonomi,

    mulai dari konsep dasar, dampaknya bagi masyarakat dan perekonomian, serta

    kebijakan untuk mengurangi eksternalitas lingkungan. Dalam bab ini akan

    membahas mengenai eksternalitas dan problema lingkungan.

    URAIAN MATERI

    Problema lingkungan adalah sangat kompleks karena menyangkut dimensi

    ruang dan waktu. Masalah lingkungan bisa berdampak lokal atau setempat,

    wilayah tertentu, daerah, negara, internasional bahkan global. Masalah lingkungan

     juga ada yang berdampak dini atau jangka pendek, jangka menengah maupun

    dalam jangka panjang. Kompleksnya masalah lingkungan ini ditambah lagi

    dengan karakteristik masalah lingkungan yang spesifik, misalnya adanya masalah

    lingkungan yang tidak bisa dideteksi dengan jelas sumber dan kontribusinya

    “polusi tidak jelas tuannya”. Keberadaan masalah lingkungan yang kompleks ini

    menjadikan penanganan masalah lingkungan membutuhkan pendekatan yang

    integratif dan komprehensif atau holistic baik antar disiplin ilmu maupun antar

     pihak-pihak (institusi) terkait (pemerintah dan pelaku ekonomi) serta partisipasi

    masyarakat luas.

    Masalah lingkungan muncul dari aktivitas ekonomi yang mempunyai

    dampak eksternal yang negatif atau merugikan. Masalah lingkungan tersebut

    umumnya merupakan barang publik. Oleh karena itu, keberadaan eksternalitas itu

    menjadi penting untuk dikaji serta keterkaitannya dengan barang publik ini.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    53/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 46

    Konsep eksternalitas ini pertama muncul sebagai ekonomi eksternal dari

     prinsip-prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh Alfred Marshall kurva

     penawaran yang menurun (downward sloping supply curve) dari industri

    kompetitif. Secara praktis, dampak lingkungan atau eksternalitas timbul ketika

    satu variabel yang dikontrol oleh suatu agen ekonomi tertentu mengganggu fungsi

    utilitas (fungsi kegunaan) agen ekonomi yang lain. Dalam pengertian lain, efek

    samping atau eksternalitas terjadi ketika kegiatan konsumsi atau produksi dari

    suatu individu atau perusahaan mempunyai dampak yang tidak diinginkan

    terhadap utilitas atau fungsi produksi individu atau perusahaan lain. Eksternalitas

    itu bisa juga merupakan dampak yang dirasakan oleh pihak ketiga yang

    diakibatkan oleh dari suatu kegiatan transaksi atau kegiatan ekonomi tertentu.

     Namun, dalam pembahasan ekonomi berwawasan lingkungan lebih terfokus pada

    dampak yang negatif.

    Sedangkan menurut (Sankar, 2008). Eksternalitas timbul ketika beberapa

    kegiatan dari produsen dan konsumen memiliki pengaruh yang tidak diharapkan

    (tidak langsung) terhadap produsen dan atau konsumen lain. Eksternalitas bisa positif

    atau negative. Eksternalitas positif terjadi saat kegiatan yang dilakukan oleh

    seseorang atau kelompok memberikan manfaat pada individu atau kelompok lainnya.

    Perbaikan pengetahuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi, kesehatan, kimia,

    fisika memberikan eksternalitas positif bagi masyarakat. Eksternalitas positif terjadi

    ketika penemuan para ilmuwan tersebut tidak hanya memberikan manfaat pada

    mereka, tapi juga terhadap ilmu pengetahuan dan lingkungan secara keseluruhan.

    Adapun eksternalitas negatif terjadi saat kegiatan oleh individu atau kelompok

    menghasilkan dampak yang membahayakan bagi orang lain. Polusi adalah contoh

    eskternalitas negatif. Terjadinya proses pabrikan di sebuah lokasi akan memberikan

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    54/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 47

    eksternalitas negatif pada saat perusahaan tersebut membuang limbahnya ke sungai

    yang berada di sekitar perusahaan. Penduduk sekitar sungai akan menanggung biaya

    eksternal dari kegiatan ekonomi tersebut berupa masalah kesehatan dan berkurangnya

    ketersediaan air bersih. Polusi air tidak saja ditimbulkan oleh pembuangan limbah

     pabrik, tapi juga bisa berasal dari penggunaan pestisida, dan pupuk dalam proses

     produksi pertanian.

    Secara umum eksternalitas didefenisikan sebagai dampak (positif atau

    negatif), atau dalam bahasa formal ekonomi sebagai net cost  atau benefit , dari

    tindakan satu pihak terhadap pihak lain. Lebih spesifik lagi eksternalitas terjadi

     jika kegiatan produksi atau konsumsi dari satu pihak mempengaruhi utilitas

    (kegunaan) dari pihak lain secara tidak diinginkan, dan pihak pembuat

    eksternalitas tidak menyediakan kompensasi terhadap pihak yang terkena dampak.

    Eksternalitas merupakan fenomena yang kita hadapi sehari-hari, yang tidak hanya

    terbatas pada pengelolaan sumber daya alam. Pidato yang terlalu lama, jalan yang

    macet, musik yang terlalu keras, asap rokok yang kita hirup dari orang lain yang

    merokok, adalah beberapa contoh dari eksternalitas yang kita alami sehari-hari.

    Eksternalitas lingkungan sendiri didefinisikan sebagai manfaat dan biaya

    yang ditunjukkan oleh perubahan lingkungan secara fisik hayati (Owen, 2004).

    Polusi air yang telah dijelaskan di atas termasuk ke dalam eksternalitas

    lingkungan, dimana polusi tersebut telah merubah baik secara fisik maupun hayati

    sungai yang ada di sekitar perusahaan tersebut. Selain polusi air perubahan

    lingkungan lain dapat dilihat dari definisi lingkungan dalam The Environment

    (Protection) Act, 1986 sebagai berikut.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    55/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 48

    The Environment (Protection) Act, 1986 defines environment to include

    ‘water, air and land and the interrelationship which exists among and between

    water, air and land, and human beings, other living creatures, plants,

    microorganisms and property’. (Sankar, 2008)

    Adapun polusi atau pencemaran itu sendiri berdasarkan UU No. 23 Tahun

    1997 : Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat 12, adalah sebagai berikut.

    Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya

    makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup

    oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

    menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan

     peruntukannya;

    Berdasarkan pengertian lingkungan di atas, selain air, udara, dan juga tanah,

    serta hubungan timbal balik di antara air, udara, dan tanah dapat berpotensi

    mengalami eksternalitas lingkungan. Adanya asap dan konsentrasi bahan-bahan

     beracun serta global warming merupakan contoh dari polusi udara. Adapun

    sampah tidak berbahaya dan limbah beracun merupakan contoh dari polusi tanah.

    Polusi limbah beracun jelas berbahaya dan merupakan masalah serius, sedangkan

    sampah rumah tangga merupakan masalah polusi juga, apalagi jika sampah

    tersebut dibuang ke sungai atau ke tempat yang tidak semestinya. Emisi gas

    rumah kaca menyebabkan global warming, yang dihasilkan dari emisi karbon

    dioksida, methane, nitrus oxida, dan gas lainnya.

    Hubungan antara eksternalitas dengan barang publik adalah dua cara

     pandang yang berbeda dalam melihat masalah yang sama. Eksternalitas yang

     positif melahirkan barang publik “positif”, sementara eksternalitas negatif

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    56/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 49

    melahirkan barang publik “negatif”. Artinya, jika eksternalitas negatif tidak

    diproduksi, maka akan menghasilkan barang publik. Sebagai contoh, jika anda

    semua berhenti merokok (merokok akan menghasilkan eksternalitas negatif), akan

    dihasilkan udara bersih yang merupakan barang publik. Jika pemerintah membuat

     jalan yang bagus, menjaga lingkungan atau membuat negara ini aman, yang

    semuanya termasuk kategori eksternalitas positif, akan dihasilkan barang publik di

    mana kita semua bisa menikmatinya. Karena eksternalitas menyangkut kedua

     belah pihak, yakni produsen dan konsumen, maka eksternalitas bisa terjadi dari

    konsumsi ke konsumsi, ke produksi dan juga sebaliknya. Tipe eksternalitas ini

    disebut sebagai eksternalitas teknologi (technological externalities) karena adanya

     perubahan konsumsi atau produksi oleh suatu pihak terhadap pihak lain yang

    lebih bersifat teknis.

    Tipe eksternalitas lainnya adalah apa yang disebut sebagai eksternalitas

     pecuniary ( pecuniary ekternalities). Eksternalitas ini terjadi karena adanya

     perubahan harga dari beberapa input  maupun output . Dengan kata lain,

    eksternalitas ini terjadi manakala aktivitas ekonomi seseorang mempengaruhi

    kondisi finansial pihak lain. Sebagai contoh, meningkatnya penjualan furnitur

    akan menyebabkan meningkatnya harga kayu yang akan mempengaruhi

    kemampuan daya beli maupun kesejahteraan (welfare). Dari konsumen bahan

     bangunan ataupun konsumen lain yang memanfaatkan kayu. Eksternalitas ini

     biasanya tidak menyebabkan perubahan teknologi produksi dan tidak harus

    menimbulkan alokasi sumber daya yang salah.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    57/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 50

    Harwick dan Olewiler menggunakan terminologi lain untuk

    menggambarkan eksternalitas. Keduanya membedakan eksternalitas privat dan

    eksternalitas publik. Eksternalitas privat melibatkan hanya beberapa individu,

     bahkan bisa bersifat bilateral dan tidak menimbulkan spill over (limpahan) kepada

     pihak lain. Sementara itu, eksternalitas publik terjadi manakala barang publik

    dikonsumsi tanpa pembayaran yang tepat. Karena sifat barang publik

    sebagaimana yang telah disebut, pemanfaatan oleh satu pihak meskipun tidak

    mengurangi kuantitas untuk dimanfaatkan oleh pihak lain, namun bisa saja

    kualitas barang publik tersebut berkurang. Misalnya, jalan raya adalah barang

     publik. Pemanfaatan oleh semua pihak tidak mengurangi jumlah jalan yang

    digunakan, namun kemacetan yang ditimbulkan merupakan gambaran penurunan

    kualitas dari barang publik tersebut. Dan kemacetan inilah yang kemudian dikenal

    sebagai eksternalitas publik.

    Semua konsep eksternalitas yang telah kita bicarakan di atas merupakan

    konsep eksternalitas statis karena tidak adanya keterlibatan variabel waktu di

    dalamnya. Eksternalitas juga bisa dilihat dari sisi dinamik dengan melihat aspek

    inter temporal dari dampak yang ditimbulkan. Pemahaman eksternalitas erat

    kaitannya dengan efisiensi alokasi sumber daya. Efisiensi alokasi sendiri terkait

    dengan pengaturan kelembagaan (institutional arrangement ). Sumber daya bisa

    saja dialokasikan melalui berbagai pengaturan kelembagaan seperti kediktatoran

    (dictatorship

    ), perencanaan terpusat (central planning

    ), atau melalui mekanisme

     pasar ( free market ). Teori ekonomi standar mengatakan bahwa meskipun

     pengaturan kelembagaan selain  free market bisa saja menghasilkan alokasi yang

    efisien, namun hanya mekanisme pasar ( free market ) yang menghasilkan alokasi

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    58/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 51

    yang efisien dan optimal (sering juga disebut sebagai Pareto Optimal). Dengan

    kata lain, jika pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara

    efisien dan optimal.

    Sumber daya alam, dalam beberapa hal tidak ditransaksikan dalam

    mekanisme pasar atau mekanisme pasar bekerja secara tidak sempurna

    (incomplete). Pencemaran udara misalnya, adalah contoh bagaimana transaksi

     pasar tidak terjadi, karena jika mekanisme pasar bekerja secara sempurna, pelaku

     penyebab pencemaran udara tersebut seharusnya membayar konpensasi terhadap

    masyarakat yang terkena pencemaran. Dengan kata lain, kegagalan pasar adalah

    cerminan sifat sumber daya alam yang dalam beberapa hal menjadi barang publik.

    Jadi, barang publik, eksternalitas,, dan kegagalan pasar (market failure), adalah

    satu mata rantai yang sering timbul dalam pengelolaan sumber daya alam.

    Efisiensi alokasi sumber daya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi

     pasar dengan kompetisi bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan

    tindakan individu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen mmepunyai

    dampak baik terhadap mereka sendiri maupun terhadap pihak lain. Dampak

    lingkungan atas eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi agen ekonomi

    yaitu :

    1. Efek atau dampak satu produsen kepada produsen lain (effect of producers

    on other producers)

    2. Dampak atau efek samping kegiatan produksi terhadap konsumen (effects

    of producers on consumers)

    3. Dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen lain (effects of

    consumers on consumers)

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    59/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 52

    4. Dampak atau efek konsumen terhadap produsen (effects of consumers on

     producers).

    Eksternalitas terkait dengan hak kepemilikan, maka solusi terhadap

    eksternalitas juga terkait dengan pengukuhan hak pemilikan. Secara umum ada

     beberapa tindakan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya eksternalitas, yakni

    memberikan hak pemilikan (assingning property rights), internalisasi, dan

     pemberlakuan pajak (Pigouvian tax).

    Pengendalian eksternalitas dengan pemberian hak pemilikan akan sangat

    tergantung pada biaya transaksi. Sebagaimana dijelaskan oleh teori Coase, jika

     biaya transaksi positif maka :

    a. Pemberian hak pemilikan akan mengurangi masalah eksternalitas namun tidak

    akan menghilangkannya.

     b. Pemberian hak pemilikan untuk mengurangi eksternalitas akan efektif apabila

     pihak-pihak yang terlibat saling mengetahui benar satu sama lain.

    c. Pemberian hak pemilikan akan meningkatkan kesejahteraan pemilik sehingga

    mengurangi kemungkinan terjadinya eksternalitas.

    Jadi perlu diperhatikan bahwa pemberian hak pemilikan tidak sepenuhnya

    menghilangkan eksternalitas, hanya meningkatkan manfaat dari pertukaran (gains

     from trade) atas eksternalitas. Pemberian hak pemilikan merupakan salah satu

    langkah efektif untuk mengurangi eksternalitas jika kita tahu persis siapa yang

    melakukan eksternalitas. Dengan demikian, kerusakan bisa dihitung dan tawar-

    menawar (bargaining) bisa dilakukan sehingga eksternalitas bisa dikurangi,

    karena pemberian hak akan meningkatkan gains (manfaat ekonomi) dari salah

    satu pihak dengan menurunkan gains dari pihak lain.

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    60/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 53

      Salah satu tipologi eksternalitas yang sering menjadi perhatian dalam ilmu

    ekonomi adalah eksternalitas teknologi yang melibatkan konsumsi dan produksi.

    Meski kedua jenis eksternalitas ini bisa menimbulkan eksternalitas positif maupun

    negatif, namun demikian dalam pembahasan ekonomi sumber daya sering kali

    menjadi perhatian serius adalah eksternalitas negatif. Untuk mengetahui bagaimana

    respons terhadap eksternalittas negatif ini, berikut adalah contohnya. Misalkan ada

    dua kegiatan, yang satu adalah perusahaan penambangan emas tradisional yang

     berbasis di hulu dan yang lain adalah perikanan (misalnya karamba) yang berbasis di

    hilir. Keduanya menggunakan satu sumber daya alam (sungai) sebagai faktor yang

    menghubungkan kedua kegiatan ekonomi tersebut. Perusahaan penambang

    tradisional, kita sebut saja G memproduksi emas (g) dan bahan pencemar mercuri (x)

    yang dibuang ke sungai. Usaha perikanan F menghasilkan ikan (f), namun dalam

     produksinya tergantung dari adanya polutan yang dibuang oleh industri G. Dengan

    demikian dapat kita asumsikan bahwa fungsi biaya dari usaha perikanan sebagai Cf (f,

    x), artinya biaya produksi dari usaha perikanan akan tergantung dari banyaknya ikan

    dan banyaknya bahan pencemar. Diasumsikan bahwa kedua kegiatan tersebut

     bertujuan memaksimumkan keuntungan.

    EKSTERNALITAS DALAM AGRIBISNIS SAPI PERAH

    Dari seluruh rangkaian aktivitas agribisnis yang berpotensi menimbulkan

    dampak negatif (external cost) terhadap pihak lain adalah tata laksana

     pemeliharaan khususnya aktivitas yang terkait dengan penanganan limbah ternak.

    Hampir seluruh peternak tidak melakukan upaya-upaya penanganan dan

     perlakuan secara biologi. Limbah ternak (berupa faeces, urine, air sisa pencucian

    ternak atau lantai kandang, dan sisa sisa pakan, pada umumnya dibuang, kalaupun

  • 8/20/2019 Hj.st. Rohani Tdk

    61/127

    BAHAN AJAR EKONOMI SUMBER DAYA 54

    dimanfaatkan tidak melalui proses komposting, melainkan langsung ditebar di

    lahan kebun yang dekat dengan kandang.

    Beberapa peternakan yang dekat dengan saluran air, pada umumnya

    memanfaatkan saluran air ini sebagai tempat pembuangan limbah kandang.

    Tabel 5. Identitikasi Sektor terkena Dampak (External Cost) Keberadaan

    Peternakan Sapi Pera