48
HORMON REPRODUKSI HORMON REPRODUKSI (ENDOKRIN REPRODUKSI) (ENDOKRIN REPRODUKSI) Dr. Sri Wening, AIFM. Dr. Sri Wening, AIFM.

Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

HORMON REPRODUKSI HORMON REPRODUKSI (ENDOKRIN REPRODUKSI)(ENDOKRIN REPRODUKSI)

Dr. Sri Wening, AIFM.Dr. Sri Wening, AIFM.

Page 2: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Terdiri;Terdiri;

I.I. Kelenjar gonad pada pria yaitu testis menghasilkan Kelenjar gonad pada pria yaitu testis menghasilkan hormon testosteron yang terjadi pada sel leydig, juga hormon testosteron yang terjadi pada sel leydig, juga testis menghasilkan spermatestis menghasilkan sperma

II.II. Kelenjar gonat wanita yaitu ovarium menghasilkan Kelenjar gonat wanita yaitu ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, kelenjar ini hormon estrogen dan progesteron, kelenjar ini menghasilkan ovum.menghasilkan ovum.

Kedua-duanya memiliki fungsi sebagai endokrin dan Kedua-duanya memiliki fungsi sebagai endokrin dan reproduksi. Pada waktu menjelang prepubertas reproduksi. Pada waktu menjelang prepubertas kelenjar gonat ini aktif dan memberikan sifat kelainan kelenjar gonat ini aktif dan memberikan sifat kelainan sekunder mulai nampak. Pada pubertas terjadi sekunder mulai nampak. Pada pubertas terjadi peningkatan sekresi gonadotropin (FSH dan LH) yang peningkatan sekresi gonadotropin (FSH dan LH) yang akan merangsang perkembangan dan produksi akan merangsang perkembangan dan produksi kelenjar gonat. Peningkatan ini disebabkan karena kelenjar gonat. Peningkatan ini disebabkan karena kepekaan hypothalamus terhadap inhibisi steroid kepekaan hypothalamus terhadap inhibisi steroid menurun.menurun.

Page 3: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

HORMONAL CONTROL OF REPRODUCTIONHORMONAL CONTROL OF REPRODUCTION

Page 4: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA

FUNGSI UTAMA SISTEM reproduksi pria:FUNGSI UTAMA SISTEM reproduksi pria:• SpermatogenesisSpermatogenesis• Testis terdiri:Testis terdiri:

a.a. Tubulus seminiferusTubulus seminiferusb.b. EpididimisEpididimisc.c. Sel-sel interstitial dari leydigSel-sel interstitial dari leydigd.d. Rufe testisRufe testise.e. SeptaSeptaf.f. Tunika albugineaTunika albuginea

Page 5: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi
Page 6: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi
Page 7: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

SPERMATOGENESISSPERMATOGENESIS

Terjadi di tubulus seminiferus dimana terdapat Terjadi di tubulus seminiferus dimana terdapat sel perimitif (spermatogonia) pubertas sel perimitif (spermatogonia) pubertas spermatosit primer terbelah menjadi spermatosit primer terbelah menjadi spermatosit sekunder spermatid spermatosit sekunder spermatid spermatozoaspermatozoa

Proses ini sangat dipengaruhi suhu testis, bila Proses ini sangat dipengaruhi suhu testis, bila suhu testis meningkat proses suhu testis meningkat proses spermatogenesis menurun dan jika suhu spermatogenesis menurun dan jika suhu testis menurun spermatogenesisnya testis menurun spermatogenesisnya meningkatmeningkat

Page 8: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

SEMENSEMEN

Adalah cairan yang dikeluarkan waktu Adalah cairan yang dikeluarkan waktu orgasme terdiri dari sperma dan orgasme terdiri dari sperma dan sekret dari vesica seminalius, sekret dari vesica seminalius, kel.prostat, kel.cowper, dan kel.prostat, kel.cowper, dan kel.uretra. Sekali ejakulasi keluar 2,5 kel.uretra. Sekali ejakulasi keluar 2,5 – 3,5 cc semen mengandung k.l 100 – 3,5 cc semen mengandung k.l 100 juta sperma/cc.juta sperma/cc.

Page 9: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

HORMONAL CONTROL OF HORMONAL CONTROL OF SPERMATOGENESISSPERMATOGENESIS

Page 10: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Pengaturan fungsi endokrin Pengaturan fungsi endokrin testistestis

• LH : merangsang sintesa testesteron di sel LH : merangsang sintesa testesteron di sel leydig. LH akan mengaktifkan konversi leydig. LH akan mengaktifkan konversi kolesterol menjadi pregnenolonkolesterol menjadi pregnenolon

• Testosteron dan estradiol testis umpan Testosteron dan estradiol testis umpan balik negatif terhadap sekresi LH. Di sel balik negatif terhadap sekresi LH. Di sel sertoli, testosteron akan mengalami sertoli, testosteron akan mengalami aromatisasi menjadi estradiol.aromatisasi menjadi estradiol.

• Prolaktin : dalam dosis besar akan menekan Prolaktin : dalam dosis besar akan menekan konversi kolesterol menjadi pregnenolon.konversi kolesterol menjadi pregnenolon.

Page 11: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Pengaturan fungsi reproduksi Pengaturan fungsi reproduksi testistestis

• FSH : diperlukan untuk memulai dan FSH : diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis. mempertahankan spermatogenesis. FSH juga merangsang pembentukan FSH juga merangsang pembentukan ABP (androgen binding protein) di sel ABP (androgen binding protein) di sel sertoli.sertoli.

Fungsi FSH dihambat oleh inhibinFungsi FSH dihambat oleh inhibin

Page 12: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Pengaturan fungsi reproduksi Pengaturan fungsi reproduksi testistestis

• Testosteron : diperlukan untuk Testosteron : diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis. mempertahankan spermatogenesis. Testosteron tidak mempunyai efek Testosteron tidak mempunyai efek umpan balik negatif terhadap FSH.umpan balik negatif terhadap FSH.

• Estrogen : mempunyai efek menurun Estrogen : mempunyai efek menurun konsentrasi testosteron, melalui konsentrasi testosteron, melalui umpan balik negatif terhadap sekresi umpan balik negatif terhadap sekresi LH.LH.

Page 13: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Faal endokrinFaal endokrin

Sel-sel leydig menghasilkan hormon Sel-sel leydig menghasilkan hormon testosteron yang berasal dari testosteron yang berasal dari kolesterol, mempunyai efek :kolesterol, mempunyai efek :

• Menumbuhkan dan mempertahankan Menumbuhkan dan mempertahankan sifat kelamin pria sekunder.sifat kelamin pria sekunder.

• Mempunyai efek anabolik Mempunyai efek anabolik protein/stimulasi pertumbuhan.protein/stimulasi pertumbuhan.

• Menghambat sekresi LH adenohipofisa.Menghambat sekresi LH adenohipofisa.

Page 14: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Sifat-sifat kelamin pria Sifat-sifat kelamin pria sekundersekunder• Genitalia interna : vesica seminalis Genitalia interna : vesica seminalis

membesar dan sekresi kel.prostat dan membesar dan sekresi kel.prostat dan bulbouretralis sekresi.bulbouretralis sekresi.

• Genitalia eksterna : penis membesar dan Genitalia eksterna : penis membesar dan memanjang, scrotum berpigmen dan memanjang, scrotum berpigmen dan berlipat.berlipat.

• Suara : laring membesar, plica vocalis Suara : laring membesar, plica vocalis memanjang dan menebal ke suara lebih memanjang dan menebal ke suara lebih rendah.rendah.

Page 15: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Sifat-sifat kelamin pria Sifat-sifat kelamin pria sekundersekunder• Pertumbuhan rambut : kumis dan Pertumbuhan rambut : kumis dan

janggut tumbuh, pertumbuhan rambut janggut tumbuh, pertumbuhan rambut didaerah pubis, aksila, dada, anus, kulit.didaerah pubis, aksila, dada, anus, kulit.

• Bentuk tubuh : bahu melebar, otot Bentuk tubuh : bahu melebar, otot membesar.membesar.

• Mental : perhatian terhadap lawan jenis.Mental : perhatian terhadap lawan jenis.

• Kulit : sekresi kel. Sebasea bertambah.Kulit : sekresi kel. Sebasea bertambah.

Page 16: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

KELENJAR PINEAL KELENJAR PINEAL (PINEAL BODY)(PINEAL BODY)

=diduga fungsinya : Untuk aktifitas =diduga fungsinya : Untuk aktifitas seks, untuk reproduksi, dan defusi seks, untuk reproduksi, dan defusi seksualseksual

Page 17: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Kelainan fungsi testisKelainan fungsi testis

1.1. Kriptorkismus : testis tidak turun ke dalam Kriptorkismus : testis tidak turun ke dalam skrotum. Kelainan ini menyebabkan skrotum. Kelainan ini menyebabkan kemandulan pada pria.kemandulan pada pria.

2.2. ““Male hypogonadism” : terjadi hipofungsi Male hypogonadism” : terjadi hipofungsi testis. Gangguan pada hipotalamus atau testis. Gangguan pada hipotalamus atau hipofisis akan menyebabkan sekresi LH dan hipofisis akan menyebabkan sekresi LH dan FSH menurun dan mengakibatkan hipofungsi FSH menurun dan mengakibatkan hipofungsi testis. Gangguan yang terjadi sebelum testis. Gangguan yang terjadi sebelum pubertas akan menyebabkan lambatnya pubertas akan menyebabkan lambatnya perkembangan sifat kelamin sekunder.perkembangan sifat kelamin sekunder.

Page 18: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Kelainan fungsi testisKelainan fungsi testis

3.3. Pubertas prekoksia : ke hipersekresi hormon Pubertas prekoksia : ke hipersekresi hormon sek sebelum pubertas.sek sebelum pubertas.

< Pubertas prekoksia sejati ;< Pubertas prekoksia sejati ;

a. Hipersekresi FSH dan LHa. Hipersekresi FSH dan LH

b. Terjadi gametogenesis menjadi b. Terjadi gametogenesis menjadi spermatozoaspermatozoa

< Pubertas prekoksia tak sejati : disebabkan < Pubertas prekoksia tak sejati : disebabkan karena hiperfungsi kelenjar adrenal atau karena hiperfungsi kelenjar adrenal atau tumor sel leydig. Pada kelainan ini tidak ada tumor sel leydig. Pada kelainan ini tidak ada gametogenesis.gametogenesis.

Page 19: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

Kontrasepsi PriaKontrasepsi Pria

1.1. Vasektomi : pemotongan dan Vasektomi : pemotongan dan pengikatan duktus deferenspengikatan duktus deferens

2.2. Obat-obat yang menekan aksis Obat-obat yang menekan aksis hipotalamus-hipofisis : cyproteron hipotalamus-hipofisis : cyproteron acetat.acetat.

3.3. Obat yang bekerja langsung pada Obat yang bekerja langsung pada testis : Gossypol.testis : Gossypol.

4.4. Kondom.Kondom.

Page 20: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

SISTEM REPRODUKSI SISTEM REPRODUKSI WANITAWANITA

Terdiri dari :Terdiri dari :

Alat genitalia eksterna dan interna. Alat genitalia eksterna dan interna. Ovarium pada wanita mempunyai Ovarium pada wanita mempunyai fungsi menghasilkan hormon fungsi menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron) dan (estrogen dan progesteron) dan fungsi reproduksi yaitu fungsi reproduksi yaitu menghasilkan ovum.menghasilkan ovum.

Page 21: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi
Page 22: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

FUNGSI ENDOKRIN FUNGSI ENDOKRIN OVARIUMOVARIUM• Estrogen : dibentuk di sel-sel granulosa Estrogen : dibentuk di sel-sel granulosa

follikel dan sel lutein corpus luteum.follikel dan sel lutein corpus luteum.• Progesteron : Progesteron : 1.1. dibentuk sebagai hasil antara (kolesterol dibentuk sebagai hasil antara (kolesterol

ke pregnenolon ke progesteron ke ke pregnenolon ke progesteron ke androstenedion menjadi testosteron).androstenedion menjadi testosteron).

2.2. dibentuk di sel-sel lutein.dibentuk di sel-sel lutein.3.3. Mempengaruhi sifat kelamin sekunder Mempengaruhi sifat kelamin sekunder

wanita dan proses laktasi, menyiapkan wanita dan proses laktasi, menyiapkan endometrium uterus untuk menerima endometrium uterus untuk menerima ovum yang dibuahi.ovum yang dibuahi.

Page 23: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi
Page 24: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

FUNGSI REPRODUKSI FUNGSI REPRODUKSI OVARIUMOVARIUM1.1. Oogenesis, yang terdiri :Oogenesis, yang terdiri :

< Oogenesis fetal, dimana gonad primitif telah < Oogenesis fetal, dimana gonad primitif telah membelah mitosis dan berkembang jadi membelah mitosis dan berkembang jadi oogonia. Pada kehamilan 20-28 minggu oogonia. Pada kehamilan 20-28 minggu berubah menjadi oosit primer.berubah menjadi oosit primer.< Oogenesis postnatal (pada bayi usia 6 bulan), < Oogenesis postnatal (pada bayi usia 6 bulan), oogonia telah berubah menjadi oosit primer dan oogonia telah berubah menjadi oosit primer dan terjadi penyusutan.terjadi penyusutan.< Oogenesis prepubertal, terjadi penyusutan.< Oogenesis prepubertal, terjadi penyusutan.< Oogenesis pubertal, oosit menjadi ootid < Oogenesis pubertal, oosit menjadi ootid matang dan siap ovulasi.matang dan siap ovulasi.

2.2. Steroidogenesis (berlangsung di folikel, korpus Steroidogenesis (berlangsung di folikel, korpus luteum dan stroma, tetapi penghasil utama luteum dan stroma, tetapi penghasil utama steroid hanya di folikel dan korpus luteum.steroid hanya di folikel dan korpus luteum.

Hormon ovarium antara lain steroid progestogen Hormon ovarium antara lain steroid progestogen (progesteron).(progesteron).

Page 25: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

PENGATURAN FUNGSI PENGATURAN FUNGSI OVARIUMOVARIUM

• FSH.FSH.

• LH.LH.

• Estrogen.Estrogen.

• Progesteron dan estrogen Progesteron dan estrogen menghambat perkembangan folikel.menghambat perkembangan folikel.

• Prolaktin mengatur produksi Prolaktin mengatur produksi progesteron di corpus luteum.progesteron di corpus luteum.

Page 26: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

FASE-FASE SIKLUS FASE-FASE SIKLUS MENSTRUASIMENSTRUASI

1.1. Fase folikuler :Fase folikuler :

< perkembangan folikel menjadi folikel < perkembangan folikel menjadi folikel matangmatang

< FSH dan LH meningkat< FSH dan LH meningkat

< Estrogen meningkat mulai hari ke 8 sampai < Estrogen meningkat mulai hari ke 8 sampai puncaknya 1 hari sebelum LH meningkat.puncaknya 1 hari sebelum LH meningkat.

< 8 – 9 hari.< 8 – 9 hari.

< folikel menjadi matang dan siap untuk < folikel menjadi matang dan siap untuk terjadinya ovulasi.terjadinya ovulasi.

Page 27: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

FASE-FASE SIKLUS FASE-FASE SIKLUS MENSTRUASIMENSTRUASI2.2. Fase ovulasi :Fase ovulasi :

< sekitar hari ke 15 terjadi ovulasi.< sekitar hari ke 15 terjadi ovulasi.< setelah ovulasi kadar estrogen menurun dan < setelah ovulasi kadar estrogen menurun dan progesteron meningkat.progesteron meningkat.

3.3. Fase postovulasi atau fase luteal :Fase postovulasi atau fase luteal :< 13 – 14 hari kemudian.< 13 – 14 hari kemudian.< endometrium berkembang maksimum dan siap < endometrium berkembang maksimum dan siap menerima konsepsi.menerima konsepsi.< terbentuk korpus luteum.< terbentuk korpus luteum.< estrogen dan progesteron meningkat< estrogen dan progesteron meningkat< FSH menurun.< FSH menurun.

Bila tidak terjadi kehamilan, kurpus luteum berubah menjadi Bila tidak terjadi kehamilan, kurpus luteum berubah menjadi kurpus albikan dan estrogen dan progesteron menurun.kurpus albikan dan estrogen dan progesteron menurun.

Page 28: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi
Page 29: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

SIKLUS OVARIUMSIKLUS OVARIUM

• Fase folikuler bertumbuh sampai Fase folikuler bertumbuh sampai matang.matang.

• Fase luteal sesaat setelah ovulasi sel Fase luteal sesaat setelah ovulasi sel granulosa berubah menjadi sel granulosa berubah menjadi sel lutein, menghasilkan hormon lutein, menghasilkan hormon setrogen dan progesteron. Sedang setrogen dan progesteron. Sedang sel theka menghasilkan sel theka menghasilkan androstenedion dan testosteron.androstenedion dan testosteron.

Page 30: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

SIKLUS UTERUSSIKLUS UTERUSEndometrium bertumbuh dan berkembang dan tebal tapi Endometrium bertumbuh dan berkembang dan tebal tapi

belum bersekresi selama hari ke 5 sampai 14, karena belum bersekresi selama hari ke 5 sampai 14, karena hormon estrogen yang dihasilkan folikel de graff. Fase hormon estrogen yang dihasilkan folikel de graff. Fase ini disebut fase ini disebut fase proliferasiproliferasi..

Sesudah ovulasi korpus luteum menghasilkan Sesudah ovulasi korpus luteum menghasilkan progesteron dan estrogen akibatnya endometrium progesteron dan estrogen akibatnya endometrium menjadi udem dan mengeluarkan sekret secara aktif menjadi udem dan mengeluarkan sekret secara aktif disini disebut disini disebut fase sekresifase sekresi..

Bila korpus luteum degenerasi, arteriol spiral konstriksi Bila korpus luteum degenerasi, arteriol spiral konstriksi akibat endometrium iskemik menjadi nekrosis dan akibat endometrium iskemik menjadi nekrosis dan menstruasi.menstruasi.

Bila korpus luteum dipertahankan pada kehamilan maka Bila korpus luteum dipertahankan pada kehamilan maka korpus luteum disebut korpus luteum gravidarum korpus luteum disebut korpus luteum gravidarum menghasilkan progesteron.menghasilkan progesteron.

Page 31: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

SIKLUS VAGINASIKLUS VAGINA

DIBAWAH PENGARUH ESTROGEN, SEL DIBAWAH PENGARUH ESTROGEN, SEL EPITEL VAGINA MENGALAMI EPITEL VAGINA MENGALAMI KORNIFIKASI, DAN KARENA KORNIFIKASI, DAN KARENA

PROGESTERON MENYEBABKAN PROGESTERON MENYEBABKAN SEKRESI MUKUS YANG TEBAL.SEKRESI MUKUS YANG TEBAL.

Page 32: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

KERJA FISIOLOGI ESTROGENKERJA FISIOLOGI ESTROGEN• Endometrium : merangsang regenerasi Endometrium : merangsang regenerasi

stratum basalis.stratum basalis.• Miometrium : meningkatkan jumlah protein Miometrium : meningkatkan jumlah protein

kontaktil uterus.kontaktil uterus.• Servik : menghasilkan cairan yang Servik : menghasilkan cairan yang

membantu fertilisasi.membantu fertilisasi.• Mammae : merangsang pertumbuhan Mammae : merangsang pertumbuhan

duktus alveoli bersama progesteron, duktus alveoli bersama progesteron, merangsang tumbuhnya lobulo-alveolar.merangsang tumbuhnya lobulo-alveolar.

• Tulang : meningkatkan aktifitas osteoblast.Tulang : meningkatkan aktifitas osteoblast.• Ginjal : retensi ion Na.Ginjal : retensi ion Na.• Seks sekunder : menghaluskan rambut, Seks sekunder : menghaluskan rambut,

kulit, dan pita suara.kulit, dan pita suara.

Page 33: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

KERJA FISIOLOGIS KERJA FISIOLOGIS PROGESTERONPROGESTERON

• Endometrium : kelenjar memanjang Endometrium : kelenjar memanjang dan berkelokdan berkelok

• Miometrium : mengurangi frekuensi Miometrium : mengurangi frekuensi dan amplitudo kontraksidan amplitudo kontraksi

• Servik : cairan jadi kental dan tebalServik : cairan jadi kental dan tebal• Mammae : meningkatkan Mammae : meningkatkan

pertumbuhan lobulo-alveolar.pertumbuhan lobulo-alveolar.• Ginjal : meningkatkan ekskresi ion Na.Ginjal : meningkatkan ekskresi ion Na.

Page 34: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

FERTILISASI DAN FERTILISASI DAN KEHAMILANKEHAMILAN

Terjadi pada tuba falopii setelah Terjadi pada tuba falopii setelah pertemuan sperma dan ovum, pertemuan sperma dan ovum, ovum dimasuki satu sperma ovum dimasuki satu sperma blastokist sinsitiotrofoblast dan blastokist sinsitiotrofoblast dan sitotropoblast implantasi pada sitotropoblast implantasi pada endometrium plasentaendometrium plasenta

Page 35: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi
Page 36: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

HORMON-HORMON YANG HORMON-HORMON YANG DIHASILKAN PLASENTADIHASILKAN PLASENTA

• HCG berfungsi mempertahankan korpus HCG berfungsi mempertahankan korpus luteum dan mencegah menstruasi.luteum dan mencegah menstruasi.

• ProgeteronProgeteron• EstrogenEstrogen• ReninRenin• RelaksinRelaksin• Human plasenta lactogen (human Human plasenta lactogen (human

chorionic somato mammotropin). Timbul chorionic somato mammotropin). Timbul pada minggu ke 5 kehamilan.pada minggu ke 5 kehamilan.

Page 37: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

• Semua hormon dari plasenta Semua hormon dari plasenta dihasilkan oleh sinsitiotrofoblast.dihasilkan oleh sinsitiotrofoblast.

• Korpus luteum gravidarum Korpus luteum gravidarum menghasilkan estrogen dan menghasilkan estrogen dan progesteron pada bulan ke 3 progesteron pada bulan ke 3 kehamilan setelah plasenta kehamilan setelah plasenta terbentuk, fungsi produksi diambil terbentuk, fungsi produksi diambil alih sampai kelahiran tiba.alih sampai kelahiran tiba.

Page 38: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

FAAL ESTROGEN SELAMA FAAL ESTROGEN SELAMA KEHAMILANKEHAMILAN

• Memperbesar uterusMemperbesar uterus

• Memperbesar buah dada dan Memperbesar buah dada dan menumbuhkan kelenjar mamaemenumbuhkan kelenjar mamae

• Memperbesar genitalia eksternaMemperbesar genitalia eksterna

• Merelaksasi ligamen pelvis sehingga Merelaksasi ligamen pelvis sehingga sendi coxae dan sacro-iliaka longgar, sendi coxae dan sacro-iliaka longgar, simpisis pubis kenyalsimpisis pubis kenyal

Page 39: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

FAAL PROGESTERON SELAMA FAAL PROGESTERON SELAMA KEHAMILANKEHAMILAN

• Menstimulasi pertumbuhan sel Menstimulasi pertumbuhan sel desidua endometrium uterusdesidua endometrium uterus

• Menurunkan kontraktilitas otot Menurunkan kontraktilitas otot uterus yang graviduterus yang gravid

• Mempersiapkan buah dada untuk Mempersiapkan buah dada untuk laktasilaktasi

Page 40: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

PARTUSPARTUS

Pada akhir kehamilan kontraksi uterus Pada akhir kehamilan kontraksi uterus meningkat oleh karena;meningkat oleh karena;

• Mulai bulan ke 7 estrogen meningkat dari Mulai bulan ke 7 estrogen meningkat dari progesteron.progesteron.

• Kepekaan terhadap oksitosin meningkat Kepekaan terhadap oksitosin meningkat ditunjang dengan peningkatan sekresi ditunjang dengan peningkatan sekresi oksitosin neurohipofisa.oksitosin neurohipofisa.

• Regangan otot uterus karena foetus yang Regangan otot uterus karena foetus yang membesar dan gerakkan foetus membesar dan gerakkan foetus

• Regangan dan iritasi serviksRegangan dan iritasi serviks

Page 41: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

MASA SUBURMASA SUBUR

• Memungkinkan terjadinya fertilisasiMemungkinkan terjadinya fertilisasi

• Ovulasi terjadi kira-kira 14 hari sebelum Ovulasi terjadi kira-kira 14 hari sebelum menstruasi yang akan datangmenstruasi yang akan datang

• ““life-time” ovum dan sperma kira-kira 2 - 3 life-time” ovum dan sperma kira-kira 2 - 3 harihari

• masa subur kira-kira 2 - 3 hari sebelum masa subur kira-kira 2 - 3 hari sebelum ovulasi sampai 2-3 hari sesudah ovulasiovulasi sampai 2-3 hari sesudah ovulasi

• dapat dipergunakan untuk cara KB dengan dapat dipergunakan untuk cara KB dengan pantang berkalapantang berkala

Page 42: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

KONTRASEPSI PADA WANITAKONTRASEPSI PADA WANITA

• PANTANG BERKALAPANTANG BERKALA

• PIL DAN KB SUNTIK SERTA KB SUSUKPIL DAN KB SUNTIK SERTA KB SUSUK

• IUDIUD

• TUBEKTOMITUBEKTOMI

• GEL (BERSIFAT SPERMATOSID)GEL (BERSIFAT SPERMATOSID)

Page 43: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

ENDOKRINOLOGI ENDOKRINOLOGI KEHAMILANKEHAMILAN

Pada kehamilan korpus luteum akan Pada kehamilan korpus luteum akan dipertahankan oleh HCG sampai kira-dipertahankan oleh HCG sampai kira-kira 2 bulan (8minggu kehamilan), kira 2 bulan (8minggu kehamilan), selanjutnya fungsi kopur luteum selanjutnya fungsi kopur luteum diambil ahli oleh plasenta.diambil ahli oleh plasenta.

Page 44: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

HORMON KEHAMILANHORMON KEHAMILAN

• Estrogen : < kadar meningkat. Dibentuk Estrogen : < kadar meningkat. Dibentuk oleh tropoblasplasenta.oleh tropoblasplasenta.

< plasenta tidak mempunyai enzim 17 OH < plasenta tidak mempunyai enzim 17 OH hidroksilase yang mengubah progesteron hidroksilase yang mengubah progesteron menjadi androstenedion, sehingga menjadi androstenedion, sehingga diperlukan DHEA yang dibentuk oleh janin diperlukan DHEA yang dibentuk oleh janin dan di aromatisasikan menjadi estrogen.dan di aromatisasikan menjadi estrogen.

• Progesteron : dihasilkan oleh korpus luteum Progesteron : dihasilkan oleh korpus luteum gravidarum dan sel tropoblast plasenta.gravidarum dan sel tropoblast plasenta.

Page 45: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

FUNGSI ESTROGEN PADA FUNGSI ESTROGEN PADA KEHAMILANKEHAMILAN

Meningkatkan aliran darah utero Meningkatkan aliran darah utero plasenta dan fungsi progesteron plasenta dan fungsi progesteron menjaga miometrium dalam keadaan menjaga miometrium dalam keadaan istirahat dan mencegah reaksi istirahat dan mencegah reaksi imunologi terhadap antiegen asing.imunologi terhadap antiegen asing.

Page 46: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

HCGHCG

• Dihasilkan sinsitiotropoblast, dimulai Dihasilkan sinsitiotropoblast, dimulai pada minggu 1 – 2 kehamilan.pada minggu 1 – 2 kehamilan.

• Kosentrasi mencapai puncak pada Kosentrasi mencapai puncak pada minggu ke 8 dan ke 10 menurun.minggu ke 8 dan ke 10 menurun.

• Fungsi mengatur produksi androgen Fungsi mengatur produksi androgen pada janin dan fungsi luteotropik pada janin dan fungsi luteotropik membentuk korpus luteum menjadi membentuk korpus luteum menjadi korpus luteum kehamilan.korpus luteum kehamilan.

Page 47: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

PERKEMBANGAN KELENJAR PERKEMBANGAN KELENJAR MAMMAEMAMMAE

• Sebelum pubertas menjadi perkembangan Sebelum pubertas menjadi perkembangan somatiksomatik

• Pubertas menjadi estrogen merangsang Pubertas menjadi estrogen merangsang proliferasi duktus, progesteron proliferasi duktus, progesteron merangsang perkembangan lobulus dan merangsang perkembangan lobulus dan alveoli kelenjar, dibantu glukokortikoid alveoli kelenjar, dibantu glukokortikoid dan GH.dan GH.

• Pada kehamilan ;Pada kehamilan ;

terbentuk air susu.terbentuk air susu.

Page 48: Hormon Reproduksi (Endokrin Reproduksi

• ““Milk ejection” : 1-3 hari setelah Milk ejection” : 1-3 hari setelah partuspartus

• ““Suckling reflekx” pengisapan Suckling reflekx” pengisapan putting susu oleh bayi akan putting susu oleh bayi akan merangsang sekresi oksitosin merangsang sekresi oksitosin menjadi kontaksi mioepitel kelenjar menjadi kontaksi mioepitel kelenjar mammae menjadi ejeksi ASI.mammae menjadi ejeksi ASI.