3
Gambaran Implementasi K3 halaman 1 dari 3 GAMBARAN IMPLEMENTASI K3 Ada pengalaman menarik yang saya ingin bagikan selama mendampingi implementasi di client, dimana ada suatu pertanyaan yang menarik bagi saya yakni : "Bagaimana mencegah kecelakaan kerja dari sistem yang sudah kita lakukan ???" Sedikit gambaran saja bahwa perusahaan ini sudah menerapkan 1 standar safety internasional dan akan menerapkan OHSAS, tetapi dirasa sistem yang diterapkan di area perusahaan mereka belum cocok sehingga perlu menerapkan OHSAS. Nah timbul pertanyaan kembali, "Sebenarnya sistemnya yang tidak cocok atau peranan masing-masing pekerjanya dalam menjalankan Sistem Manajemen K3 ini yang belum kompeten, kemudian kalopun sistem ini gagal letaknya dimana???" Saat jalan-jalan di kawasan industri mereka, salah satu pekerja bertanya kembali, “Mana yang lebih efektif melihat simbol bahaya / simbol petunjuk penggunaan APD / simbol larangan yang sebelum masuk ke area kerja atau karyawan tahu HIRARC? Menarik sekali 3 pertanyaan yang diajukan dari karyawan ini sehingga membuat saya antusias untuk menjawabnya. Pada dasarnya pertanyaan ini adalah respon yang baik dari karyawan, mereka bukan tidak mengerti tetapi mereka sudah menggap dirinya adalah bagian dari sistem K3. Kepedulian mulai timbul walaupun tidak mengetahui kebenaran yang pasti. Tetapi patut diacungkan jempol bahwa kalo kita menemukan karyawan seperti ini bearti bukan kesalahan dari karyawan itu sendiri tetapi ada kegagalan sistem yakni komunikasi & sosialisasi sistem. Mengacu kepada pertanyaan pertama, bahwa pencegahan kecelakaan bukan tanggung jawab satu Departemen ataupun satu pimpinan di dalam perusahaan tersebut tetapi semua bertanggung jawab atas penerapan sistem tersebut. Kecelakaan kerja banyak diakibatkan oleh Unsafe act atau lebih dikenal dengan Human Error. Melihat dari kenyataan ini, jelas terlihat peran serta seluruh karyawan dan komitmen seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan itu yang harus sama-sama menetapkan sistem,

HSE Gambaran Implementasi K3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HSE

Citation preview

Page 1: HSE Gambaran Implementasi K3

Gambaran Implementasi K3 halaman 1 dari 3

GAMBARAN IMPLEMENTASI K3 Ada pengalaman menarik yang saya ingin bagikan selama mendampingi implementasi di

client, dimana ada suatu pertanyaan yang menarik bagi saya yakni : "Bagaimana

mencegah kecelakaan kerja dari sistem yang sudah kita lakukan???"

Sedikit gambaran saja bahwa perusahaan ini sudah menerapkan 1 standar safety

internasional dan akan menerapkan OHSAS, tetapi dirasa sistem yang diterapkan di area

perusahaan mereka belum cocok sehingga perlu menerapkan OHSAS. Nah timbul

pertanyaan kembali, "Sebenarnya sistemnya yang tidak cocok atau peranan masing-masing

pekerjanya dalam menjalankan Sistem Manajemen K3 ini yang belum kompeten,

kemudian kalopun sistem ini gagal letaknya dimana???"

Saat jalan-jalan di kawasan industri mereka, salah satu pekerja bertanya kembali, “Mana

yang lebih efektif melihat simbol bahaya / simbol petunjuk penggunaan APD / simbol

larangan yang sebelum masuk ke area kerja atau karyawan tahu HIRARC?

Menarik sekali 3 pertanyaan yang diajukan dari karyawan ini sehingga membuat saya

antusias untuk menjawabnya. Pada dasarnya pertanyaan ini adalah respon yang baik dari

karyawan, mereka bukan tidak mengerti tetapi mereka sudah menggap dirinya adalah

bagian dari sistem K3. Kepedulian mulai timbul walaupun tidak mengetahui kebenaran

yang pasti. Tetapi patut diacungkan jempol bahwa kalo kita menemukan karyawan seperti

ini bearti bukan kesalahan dari karyawan itu sendiri tetapi ada kegagalan sistem yakni

komunikasi & sosialisasi sistem.

Mengacu kepada pertanyaan pertama, bahwa pencegahan kecelakaan bukan tanggung

jawab satu Departemen ataupun satu pimpinan di dalam perusahaan tersebut tetapi

semua bertanggung jawab atas penerapan sistem tersebut. Kecelakaan kerja banyak

diakibatkan oleh Unsafe act atau lebih dikenal dengan Human Error. Melihat dari

kenyataan ini, jelas terlihat peran serta seluruh karyawan dan komitmen seluruh elemen

yang ada di dalam perusahaan itu yang harus sama-sama menetapkan sistem,

Page 2: HSE Gambaran Implementasi K3

Gambaran Implementasi K3 halaman 2 dari 3

mengimplementasikan, mengawasi dan bahkan sampai memantau setiap pergerakan yang

dilakukan di area industri tersebut. Alangkah baiknya langkah setiap karyawan diatur oleh

standar atau peraturan terkait dengan safety (K3), hal ini berguna untuk menimbulkan

rasa saling mengingatkan (peduli) antar karyawan akan adanya bahaya-resiko yang

potensial dapat terjadi terlebih dapat menumbuhkan Safety Instinct. Mental inilah yang

diperlukan dalam menjawab pertanyaan ketiga, bahwa lebih baik tiap karyawan

mengetahui bahaya-resiko di area dimana mereka berada daripada harus diingatkan

dengan simbol atau tanda-tanda di area kerja yang sangat ramai sekali menghiasi dinding

perusahaan. Komunikasi ataupun sosialisasi menjadi alat utama untuk membawa

karyawan peka terhadap bahaya-resiko dimana mereka berada. Dan komunikasi ataupun

sosialisasi ini bukan hanya sekali tetapi terus menerus melalui berbagai metode walaupun

karyawan sudah paham sekalipun karena manusia mempunyai kecenderungan untuk

melanggar standar atau aturan demi kepentingannya.

Sistem dapat diterapkan dimana saja dan selalu menyesuaikan dengan bentuk, jenis

atapun scope suatu perusahaan sehingga tidak ada alasan sistem tidak cocok terutama

mengenai sistem safety (K3). Safety (K3) masih dianggap banyak perusahaan sebagai

investasi yang tidak menguntungkan secara langsung. Sehingga Sistem Manajemen Safety

(OHSAS untuk standar internasional) & (SMK3 yang lebih dikenal di Indonesia) sulit

dikenal perseorangan ataupun perusahaan, terlihat beberapa perusahaan yang

menerapkan OHSAS atau SMK3 hanya digunakan sebagai persyaratan customer atapun

untuk keperluan brand, tetapi kalo dipelajari lebih mendalam, penerapan OHSAS atau

SMK3 akan dapat memberikan keuntungan perusahaan karena bisa mengcover kejadian

yang tidak diinginkan yang berakhir dengan biaya pemulihan ataupun pembayaran ganti

rugi secara tiba-tiba.

Banyak karyawan menolak dengan adanya sistem baru karena alasan telah memiliki posisi

nyaman (comfort zone). Nah inilah keadaan yang harus kita hancurkan sampai akar-

akarnya dalam kita menerapkan suatu sistem manajemen karena keadaan tersebut dapat

mengakibatkan gagalnya sistem bergulir. Yang jelas dengan adanya sistem, suatu

perusahaan dapat mempunyai visi dan misi untuk mencapai target dan melihat peluang

untuk perbaikan dan pengembangan. Sesulit apapun sistem apabila dikelola oleh

komitmen bersama, pasti membuahkan keadaan yang diharapkan. Jadi komitmen dan

Page 3: HSE Gambaran Implementasi K3

Gambaran Implementasi K3 halaman 3 dari 3

keterlibatan orang di dalam sistem itu yang mempengaruhi keberhasilan suatu sistem

selain ditunjang dengan infrastruktur yang memadai. Sistem alangkah baiknya bergulir

dengan siklus PDCA (Plan-Do-Check- Action). Sehingga untuk menjawab pertanyaan

yang kedua pula, bahwa kegagalan penerapan suatu sistem dapat terjadi jika tahap

perencanaan tidak terakomodasi dengan tepat & benar mengenai identifikasi masalah

tersebut.

Kenyataan inilah yang sering terjadi di lapangan dalam penerapan sistem manajemen

safety.

Salam K3, Andreas Y.