48
HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN MARKETING DI KOTA SAMARINDA SKRIPSI Oleh : Praditri Sagacici Anja Santoso 201210230311132 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRODUKTIVITAS

KERJA PADA KARYAWAN MARKETING DI KOTA SAMARINDA

SKRIPSI

Oleh :

Praditri Sagacici Anja Santoso

201210230311132

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN MARKETING

DI KOTA SAMARINDA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi

Oleh :

Praditri Sagacici Anja Santoso

201210230311132

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 3: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

i

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Praditri Sagacici Anja Santoso

Nim: 201210230311132

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal, 03 Februari 2016

dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai kelengkapan

memperoleh gelar Sarjana (S1)Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

SUSUNAN DEWAN PENGUJI:

Ketua/Pembimbing I, Sekertaris/Pembimbing II

Dr. Latipun, M.Kes. Dr. Nida Hasanati, M. Si.

Anggota I, Anggota II

Zakarija Achmat, S.Psi.M.Si. Tri Muji Ingarianti, S.Psi.M. Psi.

Mengesahkan

Dekan,

Dra. Tri Dayakisni, M.Si.

Page 4: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Praditri Sagacici Anja Santoso

NIM : 201210230311132

Fakultas / Jurusan : Psikologi / Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah yang berjudul :

Hubungan adversity quotient dengan produktivitas kerja pada karyawan marketing di kota

Samarinda

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam

bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/ skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak

Bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini

tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang

berlaku.

Mengetahui

Ketua Program Studi,

Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.

Malang, 25 Januari 2016

Yang Menyatakan,

Praditri Sagacici Anja Santoso

Page 5: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas limpahan Berkah, Rahmat

serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan

Adversity Quotient dengan Produktivitas Kerja pada Karyawan Marketing di kota

Samarinda”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di

Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta

motivasi dari berbagai pihak yang turut menjadi pendukung tersusunnya skripsi ini. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra.Tri Dayakisni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Latipun, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberi arahan dan

bimbingan pada penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Nida Hasanati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi arahan

dan bimbingan pada penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

4. Muhammad Shohib, S.Psi, M.Si. selaku dosen wali yang telah mendukung dan

membimbing penulis sejak awal perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Para Bapak dan Ibu pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

yang telah mengajarkan banyak ilmu yang dapat bermanfaat bagi penulis.

6. Kedua orang tua penulis Budi Santoso dan Ainun Jariah yang telah memberikan

dukungan dalam segala aspek mulai awal perkuliahan sampai teselesaikannya skripsi ini.

7. Saudara-saudari penulis, Kak Galang Racidapi A.S., Ade Refons Cikafadupuri A.S, Ade

Gradias Bahtera Putra A.S. yang telah menjadi salah satu motivasi terbesar penulis agar

dapat dengan segera menyelesaikan skripsi.

8. Muhammad Ridhani Muslim yang telah memberikan dukungan dalam bentuk doa,

bimbingan, dan motivasi sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

9. Para Keluarga yang turut mendukung penulis dari berbagai aspek yaitu nenek mulia

(Alm), mba Aslikah (Alm), Kak Supriyadi, mama Fitriah sekeluarga, mama Jumiah

sekeluarga, amang ahmad sekeluarga, Alm.amang Tamrin sekeluarga dan para keluarga

lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis.

10. Sahabat di perantauan Dewi Suhartini, Puspita Fadillah, dan Muhim Atin Ainiyah serta

Mbak Miftakhul Jannah Saka yang telah banyak memberikan dukungan dari berbagai

aspek selama perkuliahan berawal hingga terselesaikannya skripsi ini.

11. UPT. Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Malang yang membantu doa,

dukungan pengalaman, dan bantuan-bantuan lain dalam proses penyelesaian skripsi,

terkhusus teman-teman part time di sirkulasi perpustakaan yaitu Visa Zamhariro, Niki

Cahyani, dan Nino Dwi A.P.

12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank

Mandiri di kota Samarinda

13. Teman-teman Fakultas Psikologi, Khususnya Psikologi B 2012 yang telah memberikan

banyak pengalaman, bantuan, suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan.

Page 6: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

iv

Allah SWT memberikan balasan yang belipat ganda kepada semua atas kebaikan yang

telah diberikan kepada penulis. Selain itu penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi

ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang membangun sebagai

perbaikan dalam skripsi ini sangat diharapkan untuk dapat membantu agar skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peneliti dan para pembaca.

Malang, 20 Januari 2016

Penulis

Praditri Sagacici A.S

Page 7: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i

SURAT PERNYATAAN.........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................v

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................................................1

PENDAHULUAN .....................................................................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................6

Produktivitas Kerja ..................................................................................................................6

Adversity Quotient ..................................................................................................................6

Hubungan Adversity Quotient dengan Produktivitas Kerja ....................................................7

Hipotesa ...................................................................................................................................8

METODE PENELITIAN .........................................................................................................9

Rancangan Penelitian ..............................................................................................................9

Subjek Penelitian .....................................................................................................................9

Variabel dan Instrumen Penelitian ..........................................................................................9

Prosedur dan Analisa Data Penelitian ...................................................................................10

HASIL PENELITIAN ............................................................................................................10

DISKUSI ..................................................................................................................................12

SIMPULAN DAN IMPLIKASI .............................................................................................13

REFERENSI ............................................................................................................................15

Page 8: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi karakteristik subjek penelitian ................................................................11

Tabel 2. Indetifikasi skor skala pada adversity quotient dan produktivitas kerja .................11

Page 9: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Dan Blue Print Skala ...................................................................................17

Lampiran 2 Hasil Try Out, Uji Validitas Dan Reliablititas ......................................................24

Lampiran 3 Output Analisa Data .............................................................................................32

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian ..............................................................................................35

Page 10: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

1

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRODUKTIVITAS

KERJA PADA KARYAWAN MARKETING DI KOTA SAMARINDA

Praditri Sagacici Anja Santoso

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Produktivitas kerja karyawan marketing memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,

khususnya dalam memasarkan produk yang sesuai dengan target dan tingkat kesulitan yang

diberikan perusahaan sehingga, untuk menghadapi kesulitan tersebut karyawan marketing

membutuhkan kemampuan adversity quotient yang baik. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui hubungan antara adversity quotient dengan produktivitas kerja pada karyawan.

Sampel penelitian ini sebanyak 200 orang karyawan marketing. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah teknik kuota sampling. Penelitian ini menggunakan dua buah skala

sebagai alat ukur, yaitu skala adversity quotient dan skala produktivitas kerja. Analisis data

penelitian menggunakan uji korelasi product moment pearson. Berdasarkan hasil analisis

diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara adversity quotient dengan

produktivitas kerja pada karyawan marketing (r=0.825 p=0.000). Sedangkan koefisien

determinasi yang menunjukkan kontribusi adversity quotient dalam pembentukan

produktivitas kerja sebesar (r2)=0.681 (68.1%).

Kata kunci : Adversity quotient, Produktivitas Kerja, Karyawan Marketing

The employee's productivity marketing has an important role in a company,

specifically in marketing the product corresponding to the target and level of difficulty of a

given company so, to face these difficulty marketing employees require the ability adversity

quotient good. This research aims at finding the realtion between adversity quotient and

employees’ work productivity. Sample of the research are 200 marketing employees by using

quota sampling technique. This research uses two measure scales, which are adversity

quotient scale and work productivity. The data analysis using pearson product moment

correlation test. Based on the results of analysis, it shows that there is a correlation between

adversity quotient and work productivity of marketing employees (r=0.825 p=0.000). While

the coefficient of determination shows the contribution adversity quotient in the formation of

work productivity as much as (r2)=0.681 (68.1%).

Keywords: Adversity quotient, work productivity, marketing employees

Page 11: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

2

Setiap perusahaan atau instansi memiliki target keberhasilan yang ingin dicapai dalam

mengembangkan serta melebarkan sayap kesuksesannya baik yang bergerak dalam bidang

jasa maupun produk. Dalam mencapai kesuskesannya perusahaan haruslah memiliki ukuran

efisiensi produktif yaitu produktivitas kerja. Dapat kita ketahui bahwa produktivitas sendiri

merupakan gabungan antara produksi dan aktivitas yang dilakukan oleh sumber daya

manusia sebagai elemen terpenting dalam produktivitas kerja. Selain itu produktivitas juga

dipengaruhi oleh faktor instrinsik berupa umur, tempramen, keadaan fisik individu,

kelemahan, dan motivasi serta faktor ekstrinsik dari individu berupa kondisi fisik seperti

suara, penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial,

dan keluarga (Sutrisno, 2014). Sebagai elemen yang paling penting, sumber daya manusia

yang mengelola serta menjadi penghubung antara pengeluaran baik dalam bentuk barang atau

jasa dengan pemasukkan baik tenaga, bahan, atau uang.

Sumber daya manusia (SDM) yang dapat dikatakan sebagai para pekerja, pegawai, karyawan

atau tenaga kerja, buruh dan apapun yang bersifat sumber daya manusia. Hal tersebut

disebabkan oleh kesuksesan dari produktivitas sendiri akan bergantung pada seperti apa dan

bagaimana kemampuan dari sumber dayanya dalam menyelesaikan pekerjaannya terutama

kemampuan untuk mengatasi setiap kesulitan yang mereka temui saat bekerja.

Berikut beberapa penelitian terkait dengan produktivitas kerja yaitu untuk mencapai

kesuksesan haruslah dimulai dari sumber daya manusia yang produktif pula. Ketika

produktivitas kerja dari sumber daya manusianya baik maka kesempatan kerja yang tercipta

dan kualifikasi angkatan kerja relatif yang sesuai dengan lingkungan kerja (Triastutik, 2013).

Kemudian penelitian lainnya mendapatkan hasil berupa rewad dan punishment memberikan

pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas kerja terhadap pegawai, namun diantara

keduanya yang paling berpengaruh besar adalah reward. Reward dapat menjadi motivasi bagi

karyawan agar lebih semangat dalam bekerja. (Jayanti, 2014). Hal tersebut menjadi salah satu

faktor instrinsik dari pegawai atau karyawan dalam produktivitas kerja. Selain itu penelitian

lain yang menyatakan bahwa support dari atasan atau manager dan berbagai tunjangan

fasilitas juga dapat memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

(Rahmawati, 2013). Pengaruh dukungan sosial dari lingkungan dan organisasi dapat

dimasukkan kedalam kategori faktor ekstrinsik yang ada diluar individu.

Kemudian dalam penelitian lainnya terkait dengan pengaruh variabel kedisiplinan dengan

produktivitas kerja karyawan menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dimana

kedisiplinan mempengaruhi produktivitas kerja dari karyawan di PT. Food Station Tjipinang

Jaya. Penelitian selanjutnya menyatakan bahwa kinerja dari para karyawan haruslah menjadi

sumber daya yang efektif dalam pengembangannya (Anumaka,2013). Dikatakan demikian

karena keberhasilan dari proses pemasaran akan dapat dilihat apabila produktivitas kerja dari

karyawan dalam perusahaan atau instansi tersebut dapat menunjukkan kinerja yang baik,

optimal dan bergerak maju. Selain itu produktivitas kerja juga merupakan hal yang paling

penting bagi pencapaian keberhasilan atau kesusksesan dalam suatu perusahaan maupun

instansi. Tidak hanya sampai disitu pentingnya dampak produktivitas yang baik dapat

menjadi salah satu kunci sukses di salah satu negara. Hal ini juga didukung dengan penelitian

lainnya bahwa jika seluruh masyarakatnya produktif maka ekonomi menjadi sukses dan

dengan sendirinya negara akan bergerak maju dari segi perekonomian dan lainnya (Ottawa,

O, 1998).Pada penelitian yang dilakukan di kota samarinda Kalimantan Timur terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seperti pada penelitian yang

dilakukan oleh Astuti (2013) yang menyatakan bahwa disiplin kerja memiliki hubungan

dengan produktivitas kerja yang berarti disiplin kerja turut berkontribusi dalam pembentukan

Page 12: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

3

produktivitas kerja. Penelitian lain terkait dengan produktivitas kerja karyawan di kota

Samarinda adalah pada penelitian yag dilakukan oleh Maharlin (2013) yang menjelaskan

bahwa motivasi kerja pada karyawan berpengaruh dalam pembentukan produktivitas kerja

karyawan. Berdasarkan penelitian di atas maka dapat kita ketahui bahwa sebenarnya terdapat

banyak faktor yang memperngaruhi produktivitas kerja dari sumber daya manusia atau

karyawan baik yang berasal dari faktor instrinsik dan juga ekstrinsik. Serta betapa

pentingnya produktivitas kerja dalam suatu negara untuk menuju ke arah yang lebih maju.

Dari berbagai penelitian mengenai produktivitas kerja di atas terkait dengan sumber daya

manusia ada yang perlu kita spesifikkan kembali terkait sumber daya manusia yang terdapat

dalam suatu perusahaan maupun instansi terbagi menjadi berbagai macam posisi seperti

direktur, manajer, marketing, dan lainnya. Dari berbagai posisi jabatan pekerjaan karyawan

yang ada menjadi hal yag menarik untuk diteliti adalah pada posisi seorang marketing, karena

karyawan yang menduduki posisi ini dapat dikatakan menjadi dalah satu tombak keberhasilan

dari suatu perusahaan atau instansi dalam produktivitasnya baik perusahaan yang bergerak

dalam menghasilkan produk tertentu atau yang bergerak dibidang jasa. Dikatakan demikian

karena jika kita ketahui bahwa apapun bentuk produk yang dikeluarkan oleh suatu

perusahaan atau instansi mereka akan membutuhkan cara untuk memasarkan produk yang

mereka miliki kepada masyarakat atau dalam kata lain karyawan dengan posisi jabatan ini

berlaku sebagai bagian dari perusahaan yang bersinggungan langsung dengan konsumen mau

pun calon konsumen.

Marketing atau pemasaran merupakan proses sosial yang didalamnya terdapat individu dan

kelompok. Biasanya individu atau kelompok menawarkan suatu produk yang dijualnya

dengan memberikan penjelasan terkait produk tersebut hingga membuat orang yang

ditawarkan tertarik untuk membeli. Hal ini juga dapat dikatakan sebagai seni menjual produk

yang ditandai oleh adanya perubahan pemikiran dari target penjualan yang semula tidak ingin

menjadi ingin membeli dengan menggunakan manajemen pemasaran yaitu proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan,

barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenui sasaran dari individu dan

organisasi. Sedangkan orang yang menggerakkan atau menalankan pemasaran tersebut dapat

dikatakan pegawai atau karyawan marketing (Kotler, 2000). Tanpa strategi yang baik dan

tepat maka perusahaan akan kesulitan memasarkan produk yang dimilikinya.

Seorang yang bekerja menjadi karyawan marketing memiliki tantangan tersendiri. Dimana

mereka dituntut untuk mengejar target penjualan dengan tempo waktu serta jumlah yang

memaksa mereka untuk menguras pikiran serta tenaga yang mereka miliki, semakin tinggi

tingkat pemasaran yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat kesulitan yang akan

dihadapinya. Seperti salah satu fenomena yang terjadi pada karyawan marketing di bank

bahwa mereka mengalami stress kerja yang disebabkan oleh tekanan yang cukup berat dalam

mencapai target yang telah ditentukan sehingga mereka kerap mensiasatinya dengan cara

meminta nasabah yang sudah dikenalnya untuk membuka rekening tabungan agar targetnya

dapat tercapai (Tempo, 2014). Hal ini memang dapat membuat seorang karyawan marketing

dapat memenuhi targetnya namun dengan cara seperti ini bisa saja mengurangi kualitas kerja

karyawan sendiri karena hanya mementingkan tercapainya target saja. Sedangkan untuk

memiliki produktivitas kerja yang baik, seorang karyawan marketing harus memenuhi

kualitas kerja, kuantitas kerja dan ketepatan waktu tidak hanya semata-mata memenuhi target

tanpa memperhatikan ketiga hal tersebut (Simamora, 2004).

Fenomena di atas menjelaskan bahwa terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja

seorang marketing seperti yang ada pada salah satu penelitian terkait dengan kinerja

Page 13: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

4

karyawan marketing juga menyatakan bahwa motivasi instrinsik, pengembangan dan

kompensasi dapat menekan arus keluar masuknya karyawan marketing (Annur, 2014).

Kemudian penelitian lainnya terkait dengan faktor instrinsik, menjelaskan bahwa kecerdasan

emosional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan

(Muta’asifah, 2013). Penelitian Laura & Sujoyo (2009) juga menjelaskan terkait dengan

hubungan adversity quotient dengan kinerja karyawan dengan yang menunjukkan adanya

hubungan positif antara keduanya. Kinerja yang baik akan berkaitan dengan baiknya

produktivitas kerja seorang karyawan.

Berdasarkan penelitian yang ada di atas maka peneliti mencoba mengkaitkan produktivitas

kerja dengan adversity quotient. Untuk mendapatkan kesuksesan kerja seperti halnya

produktivitas kerja yang baik maka diperlukan adanya kecerdasan yang mampu mendorong

seseorang untuk dapat lebih produktif diantara hambatan-hambatan pekerjaan yang

dimilikinya. Stoltz (2005) mengemukakan terdapat kecerdasan adversity dan diprediksi lebih

kuat pengaruhnya terkait dengan kesusksesan dibandingan kecerdasan yang telah ada

sebelumnya. Kecerdasan ini bernama adversity quotient yaitu kecerdasan dalam menghadapi

kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan

tantangan yang dialami.

Adanya kemampuan dalam mengatasi setiap kesulitan ini kemudian didukung oleh hasil

penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Deesom (2011) yang pada penelitian tersebut

membuktikan bahwa orang yang menghadapi permasalahan dengan pikiran positif cenderung

memiliki kemampuan menghadapi kesulitan yang baik. Individu yang memiliki adversity

quotient yang tinggi cenderung berpikiran positif dalam menghadapi situasi yang dialaminya

sehingga membuatnya dapat dengan mudah menemukan peluang dan solusi dalam setiap

hambatan. AQ dapat berperan dalam memberikan gambaran kepada individual berkaitan

dengan seberapa jauh individual mampu bertahan menghadapi kesulitan dan mampu untuk

mengatasinya; siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang akan hancur; siapa

yang akan melampaui harapan-harapan atas kinerja dan potensi individual serta siapa yang

akan gagal; serta siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan.

Selain itu individu yang memiliki kemampuan untuk bertahan dan terus berjuang dengan

gigih dalam menghadapi kesulitannya maka ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan

hidup ia akan dengan penuh motivasi, dorongan, ambisi, antusiasme, semangat, serta

kegigihan yang tinggi dipandang sebagai individu yang memiliki adversity quotient yang

tinggi. Karena jika memiliki hal itu semua maka tidak mustakhil bagi mereka yang memiliki

hal tersebut untuk dengan mudah menyelesaikan permasalahannya.

Berbeda halnya dengan individu yang dapat dikatakan memiliki adversity quotient rendah,

individu seperti ini ketika menghadapi masalah maka ia cenderung mudah menyerah dan

pasrah begitu saja pada keadaan, bersifat pesimistik, memiliki kecenderungan untuk

senantiasa bersikap negatif terhadap kesulitan hidup yang dihadapinya. Seperti pada

penelitian studi kasus terkait pengaruh adversity quotient dengan kinerja karyawan

membuktikan bahwa hasil individu dengan hasil adversitynya rendah atau dibawah rata-rata

memiliki kesulitan dalam menghadapi tekanan atau masalah yang mengunung dibandingkan

dengan yang memiliki AQ rata-rata. Dimana karyawan dengan hasil AQ yang tinggi

memiliki kinerja yang tinggi pula (Laura dan Sunjoyo,2009).

Respon karyawan di atas dibuktikan oleh sebuah survey yang pernah dilakukan terhadap

lebih dari 1.100 karyawan Canada Life Group bahwa seperempat dari mereka menyatakan

bahwa terlalu banyak bekerja dan tidak memiliki work-life-balance, yang mengejutkan 22%

Page 14: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

5

dari mereka mengaku takut untuk meminta bantuan kepada rekan dan atasannya. Kemudian

48% mengakui kekhawatiran mereka itu berdampak negatif pada kehidupan kerja mereka,

hasilnya 1 dari 10 responden yang ditanya memilih cuti dari pekerjaan sebagai akibatnya.

Penelitian ini juga mengungkap simpati bos kepada bawahannya sebesar 17% responden

mengaku bahwa mereka tidak menerima dukungan dari atasannya meskipun hal itu sudah

coba disampaikan. Sedangkan hanya 20% atasan yang bisa memahami kecemasan mereka.

Akibat tekanan tersebut, 31% dari mereka mengaku memiliki tingkat produktivitas dan

konsentrasi yang menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Paul Alvis selaku marketing

director dari Canada Life Group menyampaikan bahwa “Tingkat stress yang meningkat

dibanding tahun lalu mengakibatkan 10 orang karyawan mengambil cuti kerja. Efek negatif

lainnya adalah penurunan konsentrasi dan produktivitas kerja. Statistik ini praktis

menunjukkan bahwa peran pemimpin sangat dibutuhkan disini,”(PortalHR, 2013). Fenomena

ini menjelaskan bahwa hanya terdapat 20% karyawan yang mampu mengendalikan dirinya

dengan memahami kecemasan yang mereka miliki. Kemampuan mengontrol yang baik dalam

menghadapi sesuatu serta sifat yang selalu optimis akan menghantarkan seseorang dalam

mencapai produktivitas kerja yang baik. Rendahnya adversity quotient yang dimiliki

seseorang akan membuatnya kesulitan apabila mendapati tekanan kerja yang berlebih karena

kurangnya kemampuan untuk mengontrol diri mereka untuk tidak terfokus pada titik

permasalahan serta tidak melakukan penghindaran terhadap permasalahan yang dihadapi.

Mendukung pernyataan sebelumnya terkait keberhasilan produktivitas kerja terdapat dalam

penelitiannya Tigchelaar, L. & Khaled E. B. (2015) menjelaskan bahwa adversity quotient

(AQ), berperan sebagai prediktor keberhasilan, sangat berguna dalam memungkinkan

seorang individu untuk menentukan bagaimana dia akan mengelola dalam menghadapi suatu

kesulitan. Hal ini dapat membuktikan bahwa ketika seseorang memiliki AQ maka ia akan

mampu memprediksi kesulitan yang dihadapinya serta dapat dengan mudah membantu

dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan tersebut. Serta AQ juga membantu

mengembangkan potensi kepemimpinan serta kinerja pertumbuhan organisasi dengan

memiliki tingkat erosi yang dapat dikendalikan oleh sumber daya manusia (Shivaranjani ,

2014). Kemudian Stoltz (2000) juga menjelaskan bahwa adversity quotient juga memiliki

beberapa peran dalam kehidupan yang salah satunya merupakan peran dalam produktivitas,

dimana karyawan yang memiliki adversity quotient yang baik menunjukkan produktivitas

yang baik pula.

Kemampuan karyawan marketing dalam menghadapi setiap kesulitannya serta beberapa

fenomena yang terjadi di atas terkait dengan karyawan marketing menjadi menarik untuk

diteliti lebih lanjut apakah terdapat hubungan antara adversity quotient dengan produktivitas

kerja pada karyawan marketing karena untuk adveristy quotient sendiri sangat diperlukan

bagi karyawan marketing yang memiliki tingkatan kesulitan kerja yang lebih dibandingkan

dengan posisi jabatan lainnya, selain dari itu karyawan marketing menjadi salah satu kunci

keberhasilan perusahaan yang berperan langsung menghadapi konsumen. Sehingga

memunculkan rumusah masalah berupa apakah terdapat hubungan antara adversity quotient

dengan produktivitas pada karyawan marketing di kota Samarinda, Kalimantan Timur yang

pada dasarnya merupakan daerah yang sedang berkembang dan menarik untuk diteliti.

Dengan tujuan penelitian ialah untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dengan

produktivitas kerja pada karyawan marketing.

Adapun manfaat penelitian yaitu manfaat praktis yang didapatkan oleh perusahaan yang

diteliti berupa ketika perekrutan dapat menyeleksi terlebih dahulu karyawannya dengan

memperhitungkan adversity quotient para calon karyawannya, mengingat bahwa adversity

quotient merupakan hal yang berperan dalam pencapaian produktivitas kerja bagi karyawan

Page 15: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

6

yang akan menjadi bagian dari perusahaan. Sedangkan untuk manfaat teoritis yaitu

menambah pengetahuan dalam bidang pengetahuan psikologi konsumen, industri dan

organisasi. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat selain hanya

menjadi bahan bacaan, juga dapat menjadi referensi dalam penelitian berikutnya.

Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja merupakan bentuk peningkatan kemampuan karyawan untuk

menghasilkan laba perusahaan, yang dapat diwujudkan melalui pengoptimalan kinerja yang

tercermin pada besarnya produksi, kualitas produksi, efektivitas dan efisiensi serta

merealisasikan kepuasan kerja karyawan pada tingkat optimal (Muta’asifah, 2013).

Menurut Kopelmen (Purnomo, 2004) produktivitas merupakan suatu konsepsi sistem, dimana

proses produktivitas dalam wujudnya diekspresikan sebagai rasio yang merefleksikan

bagaimana memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang ada secara efisien untuk

menghasilkan keluaran.

Menurut Gordon K.C Chen (Purnomo, 2004) mendefinisikan produktivitas sebagai rasio

antara output yang dihasilkan per unit dari sumber daya yang dikonsumsi dalam suatu proses

produksi atau perbandingan antara output dan input.

Dari berapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah

ukuran atau penilaian kerja dengan input sebagai masukan dan output sebaga keluaran dalam

pencapaian usaha secara maksimal hingga dapat efektif serta efisien.

Menurut Simamora (2004) pengukuran produktivitas kerja dapat melalui tiga faktor meliputi

kuantitas kerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu

dengan perbandingan standar yang ada atau ditetapkan oleh perusahaan. Kemudian kualitas

kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang

dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaannya secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh

perusahaan. Serta yang terakhir adalah ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas

diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu

diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yangterselesaikan diawal waktu

sampai menjadi output.

Adversity quotient

Dalam hidup, manusia tidak akan pernah lepas dari masalah saat menjalaninya. Permasalahan

dan kesulitan sendiri beragam tingkatannya mulai dari yang paling mudah dihadapi sampai

pada masalah yang paling sulit dihadapi untuk itu diperlukan kemampuan dalam

menghadapinya. Stoltz (2005) menjelaskan bahwa adversity quotient (AQ) berasal dari kata

adversity yang berarti suatu keadaan yang sulit dengan tingkatan-tingkatannya. Sedangkan

quotient berarti kemampuan atau ukuran yang dimiliki seseorang dalam menghadapi

masalah. Jadi adversity quotient adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan

kemampuan bertahan dalam berbagai tingkatan-tingkatan kesulitan hidup dan tantangan yang

dialami. Dengan kemampuan ini kita dapat melihat seperti apakah kemampuan seseorang

dalam menghadapi kesulitan dan hal ini juga dapat memberikan kita pengetahuan yang lebih

terkait dengan mengapa ada orang yang tangguh dala menghadapi masalah yang sama dan

Page 16: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

7

kenapa ada yang tidak. Hal ini juga tentunya dapat membantu perusahaan dalam

menempatkan pekerjanya sesuai dengan ketahanan kerjanya.

Selain itu diketahui bahwa adversity quotient sendiri terdiri atas tiga unsur , unsur yang

pertama yaitu, AQ adalah suatu kerangka kerja konseptual yang baru untuk memahami dan

meningkatkan semua segi kesuksesan. Unsur yang kedua, AQ adalah suatu ukuran untuk

mengetahui respons seseorang terhadap kesulitan. Kemudian unsur yang ketiga di mana, AQ

adalah serangkaian peralatan intelektual yang memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki

respons seseorang terhadap kesulitan yang dihadapi dan akan berakibat memperbaiki

efektivitas pribadi dan profesional seseorang secara keseluruhan bagi individu tersebut.

Gabungan dari ketiga unsur bentuk ini merupakan sebuah paket yang lengkap untuk

memahami dan memperbaiki komponen dasar kesulitan yang ditemui dalam kehidupan

sehari-hari dan dapat berlangsung seumur hidup.

Menuru Stoltz (2000). Adversity quotient sendiri terdiri atas empat dimensi yaitu Control, O2 (Origin and Ownership), Reach dan Endurance yang masing-masing dapat menjadi patokan

untuk mengukur AQ. Pertama Control (Kendali), yaitu tingkat kendali yang dirasakan

terhadap peristiwa yang menimbulkan kesulitan yaitu seberapa besar ia mampu

mengendalikan diri dalam menghadapi kesulitan, berani mengambil resiko, dan mudah

bangkit dari ketidakberdayaan. Kedua Origin dan Ownership (Asal usul dan pengakuan),

pertama yaitu siapa dan apa yang menybabkan kesulitan dan kedua sampai sejauhmana

seseorang bersedia mengakui akibat kesulitan tersebut atau mengakui akibat-akibat yang

ditimbulkan dari kesulitan tersebut (kepemilikan masalah dan sebab akibat). Ketiga, Reach

(jangkauan) yaitu sejauhmana seseorang dapat mengendalikan masalah yang dihadapinya

agar tidak mempengaruhi aspek lain dalam kehidupannya. Keempat yaitu Endurance (daya

tahan) yaitu mengenai waktu kesulitan dan penyebab kesulitan tidak berlangsung.

Indikatornya ialah menilai kesulitan atau kegagalan bersifat sementara, dan mempunyai sifat

optimisme. Sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi adversity quotient sendiri menurut

Stoltz (2000) adalah kesehatan mental, kesehatan fisik, vitalitas, kebahagiaan, dan

kegembiraan yang dimiliki oleh individu.

Hubungan Adversity quotient dengan Produktivitas pada Karyawan Marketing

Untuk memiliki produktivitas kerja yang baik maka terdapat beberapa faktor yaitu menurut

Simamora (2004) menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi yaitu kuantitas

kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu. Selain itu dalam produktivitas kerja para karyawan

khususnya karyawan marketing atau pekerja marketing dituntut untuk dapat menyelesaikan

tantangannya yang berupa pekerjaan pemenuhan target dengan batasan waktu yang telah

ditetapkan perusahaan dan semakin banyak target yang harus dipenuhi maka semakin besar

kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan marketing dalam pemenuhan target

tidak hanya mementingkan kuantitas kerja namun juga kualitas kerja. Hal ini menjadi

berhubungan karena ketika karyawan mampu mencapai target dengan waktu yang telah

ditentukan serta kualitas kerja dan kuantitas kerja terpenuhi dengan baik hal tersebut dapat

dikatakan bahwa karyawan telah menjadi individu yang produktif atau memiliki produktivitas

kerja yang baik dan begitu pula sebaliknya.

Untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi maka seorang karyawan marketing harus

dapat memenuhi target yang diberikan oleh perusahaan dalam setiap tingkatannya dengan

tetap mengutamakan kualitas kerja, kuantitas kerja dan ketepatan waktu. Seseorang karyawan

marketing dituntut untuk dapat mencapai target dan bertahan dalam pekerjaannya dengan

tingkatan kesulitan yang semakin lama semakin sulit. Kemudian untuk memenuhi setiap

Page 17: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

8

tantangan pekerjaan yang semakin sulit tersebut seseorang haruslah memiliki kemampuan

yang baik dalam menghadapi kesulitan serta mengubah kesulitan tersebut menjadi sebuah

peluang untuk dapat mencapai level yang lebih tinggi lagi. Menurut Stoltz (2005)

kemampuan tersebut dinamakan adversity quotient yaitu kecerdasan menghadapi kesulitan

atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai tingkatan-tingkatan kesulitan hidup

dan tantangan yang dialami. Dengan kemampuan adversity quotient yang baik maka seorang

karyawan marketing akan jauh lebih baik dalam menghadapi dan bertahan pada setiap

tingkatan kesulitan yang dimilikinya dalam mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan

dengan tetap memenuhi ketiga faktor dari produktivitas kerja.

Keterkaitan hubungan antara adversity quotient dengan produktivitas kerja karyawan

marketing tersebut didukung oleh Stoltz (2000) bahwa perbandingan yang telah ia lakukan

pada tahun 1996 terhadap produktivitas kerja karyawan dari beberapa perusahaan yang

menyatakan bahwa adversity quotient juga memiliki beberapa peran dalam kehidupan yang

salah satunya merupakan peran dalam produktivitas, dimana karyawan yang memiliki

adversity quotient yang baik menunjukkan produktivitas yang baik pula dalam kata lain

semakin tinggi adversity quotient maka semakin tinggi produktivitas kerja karyawan.

Kerangka Penelitian

Hipotesa

Terdapat hubungan positif antara adversity quotient dengan produktivitas kerja pada

karyawan marketing. Semakin tinggi adversity qoutient pada karyawan marketing maka

semakin tinggi produktivitas kerjanya.

1. Control

2. Origin and Ownership

3. Reach

4. Endurance

1. Kualitas Kerja

2. Kuantitas kerja

3. Ketepatan waktu

Adversity Quotient

Produktivitas Kerja

Terdapat hubungan positif antara adversity quotient dengan

produktivitas kerja

Adversity quotient yang tinggi dapat membuat individu memiliki

produktivitas kerja yang tinggi

Page 18: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

9

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang

bertujuan untuk melihat hubungan antara beberapa variabel dengan beberapa variabel lain

(Darmawan, 2013).

Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mencari tahu apakah terdapat hubungan positif

antara adversity quotient dengan produktivitas kerja pada karyawan marketing.

Subjek Penelitian

Subjek pada penelitan ini adalah sejumlah 200 orang karyawan marketing masih aktif bekerja

pada perusahaan atau instansi yang bergerak dibidang jasa keuangan (bank) dan memiliki

target pencapaian kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan di kota Samarinda. Dengan

teknik pengambilan data adalah quota sampling.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Adversity quotient adalah respon subjek menghadapi kesulitan atau hambatan dan

kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan dan tantangan yang dialami dalam pekerjaan

berdasarkan skor yang diperoleh melalui skala adversity quotient. Berdasarkan dimensi

advesity berupa Control (Kendali), yaitu seberapa besar ia mampu mengendalikan diri dalam

menghadapi kesulitan, berani mengambil resiko, dan mudah bangkit dari ketidakberdayaan.

Kedua Origin dan Ownership (Asal usul dan pengakuan), yaitu pandangan tentang siapa dan

apa yang menybabkan kesulitan dan mengakui akibat-akibat yang ditimbulkan dari kesulitan

tersebut (kepemilikan masalah dan sebab akibat). Ketiga, Reach (jangkauan) yaitu

sejauhmana seseorang dapat mengendalikan masalah yang dihadapinya agar tidak

mempengaruhi aspek lain dalam kehidupannya. Keempat yaitu Endurance (daya tahan) yaitu

Mengenai waktu kesulitan dan penyebab kesulitan tidak berlangsung. Indikatornya ialah

menilai kesulitan atau kegagalan bersifat sementara, dan mempunyai sifat optimisme. Untuk

alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala adversity quotient yang disusun

sendiri berdasarkan indikator atau dimensi adversity quotient yang sebelumnya telah

dijelaskan serta telah di uji coba dengan hasil indeks validitas antara 0.367-0.590. Pada skala

adversity quotient ini terdiri atas 20 item yang terdiri atas 6 item control, 4 item origin dan

ownership, 5 item reach, dan 5 item endurance. Dari item-item per indikator terbagi atas

favorable dan unfavorable. Jawaban dari setiap item terdiri dari jawaban dari tingkat sangat

positif sampai sangat negatif serta setiap pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda yaitu

untuk item favorable, sangat setuju dengan skor 4, Setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan

skor 2, sangat tidak setuju dengan skor 1 dan sebaliknya untuk item unfavorable. Contoh dari

item ini adalah “saya yakin setiap kegagalan yang saya dapatkan hanya bersifat sementara”.

Dengan koefisien Cronbach's Alpha pada alat ukur ini adalah sebesar 0.876.

Sedangkan untuk variabel dependen adalah produktivitas kerja adalah respon subjek terhadap

pekerjaan berupa hasil yang dicapai dan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

sumber daya yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran produktivitas kerja

menggunakan alat ukur yaitu skala produktivitas kerja, disusun oleh Hayeni (2013)

berdasarkan indikator Simamora (2004) yang kemudian diadaptasi kembali agar sesuai

dengan subjek yang diteliti. Skala produktivitas kerja ini menggunakan model skala likert.

Total item adalah 30 item dan terdiri atas 10 item kuantitas kerja, 10 item kualitas kerja dan

Page 19: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

10

10 item ketepatan waktu. Dari 10 item per indikator terbagi atas favorable dan unfavorable.

Jawaban dari setiap item terdiri dari jawaban dari tingkat sangat positif sampai sangat negatif

serta setiap pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda yaitu sangat setuju dengan skor 4,

setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, sangat tidak setuju dengan skor 1. Contoh

dari item ini adalah “Saya bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan saya dengan tepat

waktu”. Untuk koefisien Cronbach's Alpha pada alat ukur ini adalah 0,938. Namun setelah

dilakukan uji coba pada alat ukur ini didapatkan hasil indeks validitas antara 0.394-0.687

dengan koefisien Cronbach's Alpha sebesar 0.926 dengan total item menjadi 26 yang terdiri

dari 8 item kuantitas kerja, 9 item kualitas kerja dan 9 item ketepatan waktu yang terdiri atas

item favorable dan unfavorable.

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Prosedur penelitian dan pengambilan dapat pada penelitian ini dilakukan menggunakan

prosedur secara umum yang terdiri dari tiga tahap seperti sebagai berikut :

Pada tahapan pertama penelitan ini diawali dengan persiapan yaitu penyusunan proposal

penelitian sampai melakukan perizinan dan try out. Pada try out yang dilakukan peneliti

menggunakan sebanyak 34 orang karyawan marketing yang bekerja pada perusahaan jasa

untuk menguji instrumen penelitian. Setelah selesai kemudian peneliti melakukan uji

validitas dan reliabilitas pada instrumen yang telah di uji coba (07 Oktober 2015-24

Desember 2015).

Tahap kedua adalah tahap pengambilan data, pada tahapan ini merupakan tahap pelaksanaan

penelitian dimana peneliti menggunakan instrumen yang telah valid dan reliabel untuk di uji

pada para subjek penelitian yang sebenarnya yaitu sebanyak 200 orang karyawan marketing

perusahaan jasa keuangan di kota Samarinda (28 Desember 2015-10 Januari 2016).

Tahap ketiga, yaitu tahap analisa data yaitu analisis data skor dari instrumen yang telah diisi

oleh subjek penelitian. Analisis pertama yang dilakukan adalah uji validitas yang menyatakan

instrument telah valid dan reliabel, kemudian yang kedua uji normalitas yang menyatakan

bahwa data telah berdistribusi normal dengan angka signifikansi sebesar 0.392. yang ketiga

uji hipotesis dengan analisis korelasi product moment pearson dengan menggunakan program

SPSS for Windows versi 21, untuk mengetahui bagaimana hubungan antara 2 variabel yang

diteliti yaitu variabel dependen dengan satu variabel independen (11 Januari 2016-23 Januari

2016).

HASIL PENELITIAN

Deskripsi karakteristik dari 200 subjek penelitian ditinjau dari jenis kelamin yaitu sebanyak

128 orang laki-laki (64,0%), 72 orang perempuan (36,0%). Kemudian ditinjau dari usia yang

dibagi menjadi 3 kategori yaitu untuk usia dengan kategori 20-25 tahun sebanyak 103 orang

(51,5%), usia 26-30 sebanyak 71 orang atau 35,5% dan untuk usia di atas 30 tahun sebanyak

26 orang (13,0%). Sedangkan bila ditinjau pada lama kerja yang juga dibagi menjadi 3

kategori yaitu 0-3 tahun sebanyak 135 orang (67,5%), 4-7 tahun sebanyak 35 orang atau

17,5% dan di atas 7 tahun sebanyak 30 orang (15,0%). Dimana deskripsi karakteristik ini

digambarkan pada tabel 1.

Page 20: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

11

Tabel 1 : Deskripsi karakteristik subjek penelitian (N=200)

Kategori Frekuensi Presentase

Jenis Kelamin

Laki-Laki 128 64,0%

Perempuan 72 36,0%

Usia

20-25 Tahun 103 51,5%

26-30 Tahun 71 35,5%

Di atas 30 Tahun 26 13,0%

Lama Kerja

0-3 Tahun 135 67,5%

4-7 Tahun 35 17,5%

Di atas 7 tahun 30 15,0%

Kemudian pada identifikasi skor skala yang telah dilakukan diketahui bahwa adversity

quotient yang dimiliki subjek cukup rendah, dimana dari 200 subjek, terdapat 126 subjek

(63%) berada pada kategori rendah dan 74 (37%) berada pada kategori tinggi. Selain itu

diketahui bahwa terdapat perbedaan yang cukup jauh antara kategori sedang dan tinggi.

Kemudian untuk Produktivitas Kerja diperoleh 124 subjek (62%) berada pada kategori

rendah dan 76 subjek (38%) berada pada kategori rendah.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa adversity quotient dan produktivitas kerja karyawan

marketing di kota Samarinda rendah, dikarenakan lebih dari 50% subjek memiliki adversity

quotient dan produktivitas kerja subjek tergolong dalam kategori rendah. Hasil identifikasi

skor skala yang telah dilakukan dapat digambarkan pada tabel 2.

Tabel 2 : Identifikasi Skor Skala Pada Adversity Quotient dan Produktivitas Kerja

(N=200)

Kategori Interval Frekuensi Presentase

Adversity Quotient

Tinggi T-Score > 50 74 37%

Rendah T-Score < 50 126 63%

Produktivitas Kerja

Tinggi T-Score > 50 76 38%

Rendah T-Score < 50 124 62%

Berdasarkan hasil analisis uji korelasi product moment pearson yang telah dilakukan,

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara adversity

quotient dengan produktivitas kerja (r=0.825, p=0.000), dengan demikian hipotesis yang

diajukan diterima yaitu terdapat hubungan positif antara adversity quotient dengan

produktivitas kerja pada karyawan Marketing. Semakin tinggi adversity qoutient pada

karyawan marketing maka semakin tinggi produktivitas kerja. Hasil dari perhitungan

koefisien determinan variabel (r2) diperoleh 0.681 dimana hal ini menunjukkan bahwa

adversity quotient berkontribusi sebesar 68.1% dalam pembentukan produktivitas kerja.

Page 21: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

12

DISKUSI

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara advesity quotient dengan

produktivitas kerja pada karyawan marketing. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui

bahwa terdapat hubungan yang positif antara adversity quotient dengan produktivitas kerja

pada karyawan marketing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu

terdapat hubungan yang positif antara adversity quotient dengan produktivitas kerja pada

karyawan marketing (r=0.825, p=0.000). Semakin tinggi adversity quotient yang dimiliki

karyawan marketing maka semakin tinggi tingkat produktivitas kerjanya. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah adversity quotient yang dimiliki karyawan marketing maka

semakin rendah produktivitas kerjanya.

Dengan begitu hal ini mendukung Stoltz (2005) yang menjelaskan bahwa berdasarkan

perbandingan yang ia lakukan pada tahun 1996, adversity quotient juga memiliki beberapa

peran dalam kehidupan yang salah satunya merupakan peran dalam produktivitas, dimana

karyawan yang memiliki adversity quotient yang baik menunjukkan produktivitas yang baik

pula. Selain mendukung Stoltz, penelitian ini juga mendukung pendapat Sutrisno (2041)

sebagaimana kita ketahui bahwa adversity quotient yang merupakan faktor instrinsik yang

memberikan pengaruh besar dalam pembentukan produktivitas kerja juga sejalan dengan

Sutrisno (2014) yang menjelaskan bahwa dalam pembentukan produktivitas kerja dapat

dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik dari invidividu. Sehingga dalam penelitian

ini mendukung pendapat tersebut yang menyatakan bahwa faktor instrinsik yang dimiliki

individu adalah yang mempengaruhi produktivitas kerja.

Hal ini tersebut sejalan dengan penelitian Tigchelaar, L. & Khaled E. B. (2015) yang

menjelaskan bahwa adversity quotient (AQ), berperan sebagai prediktor keberhasilan, sangat

berguna dalam memungkinkan seorang individu untuk menentukan bagaimana dia akan

mengelola dalam menghadapi suatu kesulitan dalam setiap tingkatannya. Dengan

kemampuan tersebut maka individu yang memiliki adversity quotient yang tinggi ia akan

dapat dengan mudah menghadapi kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaannya atau dalam

kata lain individu tesebut akan memiliki produktivitas kerja yang tinggi pula. Selain itu

penelitian lain yang juga mendukung adalah penelitian yang dilakukan Laura & Sunjoyo

(2009) yang juga menjelaskan bahwa adanya hubungan antara advesity quotient dengan

kinerja karyawan. Dalam hal ini pula dapat diketahui bahwa kinerja karyawan yang baik akan

menunjukkan produktivitas kerja yang baik pula bagi karyawan tersebut. Semakin tinggi

adversity quotientnya maka semakin tinggi pula produktivitas kerjanya.

Pada dasarnya individu atau karyawan marketing yang memiliki adversity quotient yang baik

atau tinggi akan cenderung memiliki pemikiran yang positif dalam menghadapi kesulitan,

dengan terlebih dahulu menganalisa dengan baik peluang yang dapat terjadi apabila ia

menghadapi kesulitan serta optimisme yang tinggi dalam mencapai tingkatan yang lebih

karena cenderung menganggap bahwa setiap kesulitan dan hambatan yang dihadapi hanya

bersifat sementara dan dapat dilalui. Dengan tidak mudah terfokus pada sisi permasalahannya

saja, individu dengan adversity quotient yang tinggi akan jauh lebih optimis dalam mencari

jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya disaat orang lain terfokus pada kesulitannya saja

hingga sulit dalam menemukan jalan keluar. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh

Deesom (2011) bahwa orang yang menghadapi permasalahan dengan pikiran positif

cenderung memiliki kemampuan menghadapi kesulitan yang baik. Sehingga ketika karyawan

marketing memiliki adversity quotient yang tinggi maka ia akan dengan jauh lebih baik

Page 22: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

13

dalam menghadapi setiap tingkatan kesulitan dalam bekerja atau dalam pekerjaannya. Seperti

halnya dalam mencapai target pemasaran yang telah direncanakan oleh perusahaannya yang

tentunya semakin lama semakin sulit untuk dilalui. Dengan demikian maka waktu pencapaian

target yang sangat singkat bukan menjadi penghambat yang berarti dan malah menjadi

sebuah tantangan yang menyenangkan untuk dihadapi oleh karyawan marketing dengan

adversity quotient yang tinggi. Dengan tidak mudah berputus asa dan terus berpikir optimis

karyawan marketing yang memiliki adversity quotient yang tinggi tentunya memiliki tingkat

produktivitas kerja yang tinggi pula dalam memenuhi target yang diberikan perusahaan.

Dalam penelitian ini diketahui pengaruh atau kontribusi adversity quotient pada pembentukan

produktivitas kerja pada karyawan marketing berdasarkan koefisien determinan variabel (r2)

sebesar 0.681 (68.1%). Hal tersebut membuktikan bahwa pengaruh yang dimiliki oleh

adversity quotient cukup besar dalam membentuk seorang marketing dalam memiliki

produktivitas kerja yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dijelaskan pada tabel 2 menggambarkan bahwa sebagian

besar subjek yang merupakan karyawan marketing di kota Samarinda memiliki produktivitas

kerja yang tergolong dalam kategori rendah. Hal tersebut dikarenakan rendahnya adversity

quotient yang dimiliki oleh sebagian besar karyawan marketing selaku subjek yang diteliti.

Rendahnya produktivitas kerja karyawan marketing ini dapat dipengaruhi beberapa faktor

lain seperti motivasi kerja seperti yang dinyatakan oleh Jayanti (2014) dalam penelitiannya,

kedisiplinan dalam bekerja seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Anumnaka (2013)

serta pada penelitian berikut Akintayo (dalam Hayeni, 2013) berupa faktor-faktor lain yang

berupa faktor ekstrinsik berupa politik, ekonomi, sosial, hukum dan teknologi merupakan

faktor signifikan yang mempengaruhi produktivitas kerja. Sedangkan rendahnya adversity

quotient dapat dipengaruhi oleh faktor lain berupa faktor instrinsik dari individu seperti

halnya yang terdapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Saidah, S & Aulia, L.A.A (2014)

yang menyatakan bahwa self eficacy memiliki kontribusi positif dalam pembentukan

adversity quotient, sehingga semakin tinggi self eficacy yang dimiliki individu maka semakin

tinggi adversity quostient yang dimiliki. Tidak hanya itu, terdapat faktor lain yang dapat

mempengaruhi adversity quotient menurut Stoltz (2000) adalah kesehatan mental, kesehatan

fisik, vitalitas, kebahagiaan, dan kegembiraan yang dimiliki oleh individu.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan sangat

signifikan antara adversity quotient dengan produktivitas kerja karyawan marketing. Nilai

korelasi yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 0.825 dengan nilai p = 0.000 menandakan

adanya hubungan kearah positif yang sangat signifikan antara adversity quotient dengan

produktivitas kerja karyawan marketing. Karyawan marketing akan memiliki produktivitas

kerja yang baik ketika mereka memiliki adversity quotient yang tinggi serta sebaliknya yaitu

akan memiliki produktivitas kerja yang rendah ketika memiliki adversity quotient yang

rendah pula.

Adapun implikasi dari penelitian ini meliputi instansi terkait pihak perusahaan sebaiknya

melaksanakan rekruitmen dengan mempertimbangkan aspek adversity quotient pada calon

karyawan marketing serta meningkatkan adversity quotient para karyawan marketing yang

ada dengan cara melakukan sosialisasi pada karyawan marketing untuk meningkatkan

produktivitas kerja dengan peningkatan advesity quotient melalui pelatihan diskusi karyawan

Page 23: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

14

yang membahas tentang karakter diri yang tangguh dan positif, mengdentifikasi masalah dan

strategi memprioritaskan penanganan masalah, mengidentifikasi potensial yang dapat

menggagalkan, mengidentifikasi solusi dan melakukan indentifikasi yang menghalangi

solusi, dan melakukan pencegahan terhadap masalah. Kemudian untuk peneliti selanjutnya

bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terhadap variabel produktivitas

kerja dapat melakukan penelitian dengan variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan, serta alat ukur yang digunakan dapat dikembangkan lagi dan

dapat memperluas subjek penelitian tidak hanya berfokus pada karyawan marketing saja.

Page 24: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

15

REFERENSI

Anumaka, I. B & Ssemugenyi F. (2013). Gender and Work-Productivity of Academic Staff

in Selected Private Universities in Kampala city, Uganda. Journal International

Journal of Researchin Business Management, 1, 29-36.

Annur, Z.F. (2014). Pengaruh motivasi instrinsik, pengembangan dan kompensasi terhadap

kinerja karyawan marketing pada PT. Agung Automall cabang Soekarno Hatta

Pekanbaru. Jurnal online mahasiswa, 1, (2), 1-12.

Astuti, P. (2013). Hubungan disiplin kerja dengan produktivitas kerja pegawai di kantor

kecamatan Sambutan kota Samarinda. Jurnal Administrasi Negara, 1, (4), 1685-

1699.

Darmawan, D . (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Bandung:Rosta.

Deesom, N. (2011). The Result of A Positive Thinking Program to The Adversity quotient of

Matthayomsuksa VI Students. Jurnal of Education Khon Kaen University, 5.

Hayeni, T . (2013). Hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan.

Skripsi: Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Jayanti, N D. (2014). Peran Reward and Punishment dalam rangka peningkatan produktivitas

kerja pegawai pada bank (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabanga Malang)

. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang.

Kotler, P.(2002). Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Laura & Sunjoyo. (2009).Pengaruh Adversity quotient terhadap Kinerja Karyawan: Sebuah

Studi Kasus pada Holiday Inn Bandung. Jurnal Ekonomi 368-393.

Maharlin, R. (2013). Pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan

Robbinson Supermarket Samarinda. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 1, (4), 298-

314.

Muta’asifah.(2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap produktivitas kerja karyawan

(Studi pada BMT tamziz Wonosobo). Skripsi: Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Ottawa, O. (1998). Productivity: key to economic success. Centre for the study of living

standards . (1998) Report prepared by the centre for the Study of Living Standards.

Canada : The Atlantic Canada Opportunities Agency

PortalHR. (2013). Online web 2013. Tingkat stress karyawan meningkat. Diunduh pada

tanggal 11 Oktober 2015, dari http://portalhr.com/berita/tingkat-stress-karyawan-

meningkat/

Purnomo, H. (2004). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Puspitasari, R. T. (2013). Adversity quotient dengan Kecemasan Mengerjakan Skripsi Pada

Mahasiswa. Jurnal of Psikologi, 01. 299-310.

Page 25: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

16

Rahmawati, Desi. (2013). Pengaruh Produktivitas Kerja Karyawan PR Fajar Berlian

Tulungagung 1, (1), 1-16.

Saidah, S & Aulia, L.A.A. (2014). Hubungan self effecacy dengan adversity quotient. Jurnal

Psikologi, 1, (2), 54-61.

Shivaranjani. (2014). Adversity quotient : one stop solution to combat attrition rate of women

in Indian it sector.Jurnal of Management, 1, 181-189.

Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN

Stolz, P.G. (1997). The most important factor in achieving success adversity quotient turning

obstacles into opportunities. Canada: United States.

Stoltz, P.G. (2000). Adversity Quotient: mengubah tantangan menjadi peluang. Terj. T.

Hermaya). Jakarta: PT Grasindo.

Stolz, P. G. P.(2005). Faktor Penting dalam Meraih Sukses Adversity quotient Mengubah

Hambatan Menjadi Peluang. (Terj. T. Hermaya.). Jakarta: PT. Grasindo.

Sutrisno, Edy. (2010). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana.

Sutrisno, Edy. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Tempo. (2014). Tingkat stres karyawan bank tinggi. Diunduh 9 Oktober 2015, dari http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/06/03/087582224/tingkat-stres-karyawan-bank-tinggi

Triastutik, A. (2013). Tingkat produktivitas kerja wanita penggiling rokok ditinjau dari

konflik peran ganda. Jurnal of Psikologi, 1, 65-76.

Tigchelaar, L & Khaled E. B. (2015). The relationship of adversity quotient and personal

demographic profile of private business leaders in egypt. Journal of Sciences : Basic

and Applied Research, 20, 403-421.

Page 26: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

17

LAMPIRAN 1

Skala dan Blue Print Skala

Page 27: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

18

INSTRUMEN PENELITIAN

Saya Praditri Sagacici A.S Mahasiswi fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah

Malang Semester VII yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir dalam

menyelesaikan program sarjana. Untuk itu dengan penuh rasa hormat, saya memohon

bantuan Saudara(i) untuk mengisi skala penelitian saya. Perlu diketahui bahwa penelitian ini

bersifat dan bertujuan akademis/ keilmuan semata. Sehingga Saudara(i) tidak perlu

khawatir dalam mengisi skala ini karena semua hasil dan identitas yang anda berikan akan

dirahasiakan untuk kepentingan akademik saja. Mohon membaca dan mengisi setiap

peryataan dengan teliti hingga tidak ada pernyataan yang terlewati. Tidak ada jawaban

benar atau salah, yang peneliti butuhkan hanya pendapat pribadi dari Saudara(i). Oleh

karena itu kejujuran dalam pengisian skala ini sangat lah diharapkan.

Terima kasih atas kesediaan Saudara(i) meluangkan waktu mengisi lembar skala

penelitian ini. Semoga partisipasi Saudara(i) bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan

khususnya dalam bidang Psikologi.

Hormat Saya

Peneliti,

Praditri Sagacici A.S

Page 28: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

19

1. Identitas

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Lama Bekerja :

Pendidikan Terakhir :

2. Petunjuk

1. Jawablah penyataan-pernyataan berikut ini yang sesuai dengan diri anda dengan

cara memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban.

Alternatif jawaban yang disediakan adalah :

SS : jika anda sangat setuju dengan item yang disajikan.

S : jika anda setuju dengan item disajikan.

TS : jika anda tidak setuju dengan item yang disajikan.

STS : jika anda sangat tidak setuju dengan item yang sajikan.

2. Apabila ingin mengganti jawaban, maka beri tanda sama dengan (=) pada jawaban

pertama kemudian pilih jawaban baru.

3. Jawablah semua penyataan tanpa ada yang terlewati.

4. Setelah selesai menjawab semua item harap dikumpulkan.

Skala 1

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya membuat customer tertarik dengan penawaran yang saya berikan

meskipun saya baru bertemu

2 Saya lebih mengutamakan pemikiran dibanding perasaan dalam

menghadapi masalah pekerjaan

3 Saya yakin apapun yang saya lalukan pasti berhasil sehingga saya harus

terus berusaha

4 Saya yakin setiap kegagalan yang saya dapatkan hanya bersifat

sementara

5 Saya merasa tidak yakin dapat mencapai target pekerjaan yang saya

miliki

6 Saya mengorbankan waktu luang saya demi mendapatkan apa yang saya

inginkan

7 Tidak tercapainya target merupakan kesalahan dari diri saya sendiri

Page 29: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

20

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

8 Kegagalan saya dalam mencapai target membuat hubungan saya dengan

orang-orang terdekat saya ikut bermasalah

9 Saya tidak dapat memisahkan masalah pribadi dengan pekerjaan yang

saya jalani

10 Rekan kerja yang tidak mampu bekerja sama dengan baik menyebabkan

target pekerjaan menjadi tidak terpenuhi

11 Saya tetap dapat bekerja dengan baik meski pun banyak masalah yang

sedang saya hadapi

12 Saat orang lain tidak memperhatikan presentasi saya, saya melakukan

hal apa saja agar mereka tertarik untuk memperhatikan

13 Perasaan saya mudah berubah buruk ketika orang yang saya hadapi

menolak apa yang saya tawarkan

14 Saya sulit membuat orang lain untuk dapat tertarik dengan apa yang

saya tawarkan

15 Sekasar apa pun penolakan yang dilakukan oleh para cutomer, hal

tersebut tidak akan berpengaruh pada kinerja saya dalam bekerja

16 Saya memisahkan masalah pekerjaan saya dengan kehidupan sehari-hari

saya

17 Kesulitan yang saya hadapi merupakan tantangan yang dapat membuat

saya lebih semangat dalam bekerja

18 Kegagalan yang saya alami dalam mencapai target dikarenakan

pengetahuan yang kurang dalam memahami strategi pemasaran

19 Sering kali orang menyalahkan saya pada masalah yang tidak saya

mengerti asal-usulnya

20 Semakin banyak penolakan yang saya dapatkan semakin saya merasa

bahwa saya tidak cocok bekerja di bagian pemasaran

Skala 2

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya melaksanakan pekerjaan untuk mencapai target yang ditetapkan

oleh perusahaan

2 Pekerjaan yang saya lakukan selama ini sesuai dengan target pencapaian

yang telah ditentukan oleh perusahaan

3

Saya menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang telah

ditentukan

Page 30: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

21

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

4 Saya tidak mampu mencapai target yang telah ditentukan oleh

perusahaan

5 Pencapaian target yang saya hasilkan tidak sesuai dengan yang

ditentukan oleh perusahaan

6 Saya bisa menyelesaikan pekerjaan melebihi batas waktu yang

ditentukan

7 Saya memenuhi pencapaian target yang lebih tinggi dibandingkan

dengan rekan kerja lainnya

8 Dalam bekerja saya lebih mengutamakan tercapainya target kerja sesuai

dengan standart perusahaan

9 Pekerjaan yang telah saya selesaikan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan oleh perusahaan

10 Saya kadang menunda-nunda pekerjaan yang diberikan

11 Jumlah pencapaian target yang saya capai sesuai dengan yang ditentukan

oleh perusahaan

12 Dalam bekerja saya menghindari terjadinya kesalahan sehingga apa yang

saya pasarkan tidak dipandang sebelah mata oleh konsumen

13 Saya benar-benar menggunakan waktu secara efisien untuk

menyelesaikan pekerjaan yang saya miliki

14 Pencapaian target saya kurang dari standar rata-rata yang ditentukan oleh

perusahaan

15 Saya tidak memikirkan mengenai hasil kerja saya

16 Hasil kerja saya dinilai lebih baik dibanding rekan kerja

17 Saya bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan saya tepat waktu

18 Saya mengabaikan target kerja yang diberikan perusahaan

19 Saya merasa hasil kerja saya sudah cukup sehingga tidak perlu

ditingkatkan lagi

20 Saya biasa istirahat sebelum waktunya

21 Saya bisa melampaui standar kuantitas perkerjaan yang ditetapkan

perusahaan

Page 31: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

22

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

22 Saya meneliti ulang hasil kerja saya

23 Menyelesaikan taget pencapaian tepat waktu membuat saya nyaman

24 Menurut saya standar pencapaian target perusahaan terlalu tinggi

25 Hasil kerja yang saya capai antara dulu dan sekarang tidak ada

perubahan

26 Saya sering berbincang-bincang dengan rekan-rekan kerja disaat jam

kerja sedang berlangsung.

“Terima Kasih banyak atas partisipasinya.

Semoga Tuhan mempermudah segala urusan saudara(i)” .

Page 32: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

23

Lampiran : Blueprint Skala Penelitian

Skala Aspek

Jumlah

Item

Valid

Favorable Unfavorable

Adversity

Quotient

Control 6 9, 2, 3, 24, 26, 27

Origin dan

Ownership

4 11, 33, 34 18, 35

Reach 5 22, 28, 30 14, 15,

Endurance 5 4, 5, 32 6, 38

Jumlah 20 13 8

Produktivitas

Kerja

Kuantitas Kerja 8 1, 7, 13, 25 4, 16, 22, 28

Kualitas Kerja 9 2, 8, 14, 20, 26 5, 17, 23, 29

Ketepatan Waktu 9 3, 9, 15, 21, 27 6, 12, 24, 30

Jumlah 26 14 12

Page 33: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

24

LAMPIRAN 2

Hasil Try Out , Uji Validitas dan

Reliabilitas

Page 34: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

25

Lampiran : Hasil Try Out, Uji Validitas dan Reliabilitas

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

SKALA 1

(ADVERSITY QUOTIENT : Control, Origin and Ownership, Reach, Endurance)

Syarat Data dikatakan Valid Apabila :

Rhitung (Corrected Item-Total Correlation) > Rtabel

Rtabel

Ttabel didapatkan dari angka probabilitas sebesar 5% atau = 0,975 dan df Sebesar N-1 = 34-1 = 33

Berdasarkan perhitungan melalui SPSS 21 didapatkan nilai Ttabel = 2,03 dan Rtabel = 0,34. Sehingga

item dinyatakan valid apabila angka Rhitung (Corrected Item-Total Correlation) lebih dari (>)

0,34 (Rtabel).

Syarat Data dikatakan ReliabelApabila :

Rhitung (Cronbach's Alpha) > Rtabel

Berdasarkan perhitungan melalui SPSS 21 didapatkan nilai Ttabel = 2,03 dan Rtabel = 0,34. Sehingga

item dinyatakan reliabel apabila angka Rhitung (Cronbach's Alpha) lebih dari (>) 0,34 (Rtabel).

Pada tahapan uji validitas ini, dilakukan sebanyak 3 kali pengujian untuk keseluruhan aspek

yaitu sebagai berikut :

Variabel X (Aspek Control, Origin and Ownership, Reach, Endurance)

Item control : 1, 2, 3, 8, 9, 10, 24, 25, 26, 27

Item Origin and Ownership : 11, 12, 13, 18, 19, 20, 33, 34, 35, 36

Item Reach : 14, 15, 16, 17, 21, 22, 23, 28, 29, 30

Item Endurnce : 4, 5, 6, 7, 31, 32, 37, 38, 39, 4

Hasil Output Spss 21 Uji Pertama

Item-Total Statistics

c Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 111,35 150,963 ,113 ,846

item2 111,38 148,243 ,356 ,840

item3 111,50 141,106 ,532 ,834

Page 35: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

26

c Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item4 111,47 139,893 ,618 ,832

item5 111,09 144,083 ,512 ,836

item6 111,50 141,833 ,541 ,834

item7 111,32 147,438 ,376 ,839

item8 111,38 144,486 ,336 ,840

item9 111,44 143,830 ,506 ,835

item10 111,62 150,425 ,225 ,842

item11 111,65 146,357 ,421 ,838

item12 111,82 148,756 ,206 ,843

item13 111,12 148,774 ,301 ,841

item14 111,68 141,741 ,478 ,835

item15 111,32 145,074 ,434 ,837

item16 111,21 147,926 ,291 ,841

item17 111,18 149,968 ,193 ,843

item18 111,56 142,496 ,459 ,836

item19 111,59 148,977 ,216 ,843

item20 112,03 150,454 ,246 ,842

item21 111,71 153,971 -,015 ,848

item22 111,24 144,307 ,491 ,836

item23 111,62 155,698 -,099 ,851

item24 111,47 141,893 ,485 ,835

item25 111,56 148,133 ,275 ,841

item26 111,59 145,401 ,373 ,839

item27 111,38 142,728 ,509 ,835

item28 111,21 147,078 ,378 ,839

item29 111,24 146,670 ,327 ,840

item30 111,38 146,304 ,353 ,839

item31 111,12 151,198 ,142 ,844

item32 111,24 141,943 ,656 ,832

item33 111,76 144,307 ,427 ,837

item34 111,88 152,592 ,050 ,847

item35 111,56 145,224 ,404 ,838

item36 111,44 149,890 ,202 ,843

item37 111,85 156,917 -,165 ,851

item38 111,41 147,947 ,394 ,839

item39 111,50 153,894 -,010 ,847

item40 111,26 151,352 ,122 ,845

Page 36: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

27

Analisi Validitas

Analisis pertama menunjukan bahwa terdapat 19 item yang dinyatakan tidak valid karena

nilai R hitungnya lebih kecil dibanding R tabel yaitu (item 1, 8, 10, 12, 13, 16, 17,19, 20, 21,

23, 25, 29, 31, 34, 36, 37, 39, 40 = 0.113, 0.336, 0.225, 0.206, 0.301, 0.291, 0.193, 0.216,

0.246, -0.015, -0.099, 0.275, 0.327, 0.142, 0.050, 0.020, -0.165, -0.010, 0.122 < 0,34).

Kemudian data item yang valid dilakukan uji validitas lagi sehingga didapatkan hasil sebagai

berikut :

Hasil Output Spss 21 Uji Kedua

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item2 57,71 86,093 ,390 ,876

item3 57,82 81,059 ,528 ,871

item4 57,79 79,078 ,685 ,866

item5 57,41 83,583 ,491 ,873

item6 57,82 81,241 ,562 ,870

item7 57,65 86,720 ,308 ,878

item9 57,76 82,246 ,567 ,870

item11 57,97 85,484 ,386 ,876

item14 58,00 82,545 ,415 ,876

item15 57,65 84,417 ,408 ,875

item18 57,88 82,713 ,419 ,875

item22 57,56 82,557 ,557 ,871

item24 57,79 79,502 ,608 ,868

item26 57,91 84,628 ,349 ,877

item27 57,71 82,032 ,523 ,871

item28 57,53 84,560 ,456 ,874

item30 57,71 83,790 ,430 ,874

item32 57,56 82,072 ,627 ,869

item33 58,09 83,477 ,424 ,875

item35 57,88 83,865 ,422 ,875

item38 57,74 86,140 ,406 ,875

Analisis pertama menunjukan bahwa terdapat 1 item yang dinyatakan tidak valid karena nilai

R hitungnya lebih kecil dibanding R tabel yaitu (item 7 = 0, 308 < 0,34). Kemudian data item

yang valid dilakukan uji validitas lagi sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

Page 37: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

28

Hasil Output Spss 21 Uji Ketiga

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item2 54,97 84,090 ,412 ,872

item3 55,09 79,295 ,533 ,868

item4 55,06 76,845 ,722 ,861

item5 54,68 82,286 ,460 ,870

item6 55,09 79,113 ,590 ,866

item8 54,97 81,181 ,367 ,875

item9 55,03 81,060 ,530 ,868

item14 55,26 80,564 ,431 ,872

item15 54,91 81,962 ,459 ,870

item18 55,15 81,038 ,417 ,872

item22 54,82 81,422 ,515 ,869

item24 55,06 78,239 ,583 ,866

item26 55,18 82,513 ,374 ,873

item27 54,97 80,211 ,531 ,868

item28 54,79 82,714 ,465 ,870

item30 54,97 82,514 ,400 ,872

item32 54,82 80,271 ,635 ,865

item33 55,35 82,296 ,390 ,873

item35 55,15 82,372 ,407 ,872

item38 55,00 84,545 ,393 ,873

Pada analisa ketiga, semua item dinyatakan valid karena angka Rhitung semua item lebih

besar dari (>) Rtabel (0,34).

Analisis Reliabelitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,876 20

Pada analisa ketiga, Instrumen dinyatakan Relibael karena angka Rhitung lebih besar dari (>)

Rtabel (0,34).

Kesimpulan :

Terdapat 20 Item yang dinyatakan Valid karena angka Rhitung > Rtabel, sehingga 20 item

tersebut dapat digunakan untuk mengukur adversity quotient pada karyawan marketing.

Instrumen dikatakan reliabel karena angka Rhitung > Rtabel, sehingga instrumen dapat

digunakan secara konsisten untuk mengukur adversity quotient pada karyawan marketing.

Page 38: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

29

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

SKALA 2

(PRODUKTIVITAS KERJA : Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja, Kerepatan Waktu)

Variabel Y (Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja dan Ketepatan Waktu)

Item Kuantitas Kerja : 1, 7, 13, 19, 25, 4, 10, 16, 22, 28

Kualitas Kerja : 2, 8, 14, 20, 26, 5, 11, 17, 23, 29

Ketepatan Waktu : 3, 9, 15, 21, 27, 6, 12, 18, 24, 30

Hasil Output Spss 21 Uji Pertama

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 83,32 148,589 ,644 ,911

item2 83,71 143,365 ,644 ,909

item3 83,74 142,928 ,622 ,909

item4 83,91 144,204 ,598 ,910

item5 83,76 146,731 ,416 ,913

item6 84,15 143,766 ,607 ,910

item7 83,56 148,496 ,390 ,913

item8 83,50 149,470 ,393 ,913

item9 83,68 144,347 ,641 ,909

item10 84,03 150,393 ,223 ,916

item11 83,97 148,757 ,321 ,914

item12 83,79 143,562 ,545 ,911

item13 83,44 149,345 ,509 ,912

item14 83,76 143,943 ,588 ,910

item15 83,76 144,791 ,610 ,910

item16 83,74 144,261 ,582 ,910

item17 83,79 139,805 ,733 ,907

item18 83,85 153,402 ,078 ,918

item19 83,76 151,882 ,133 ,918

item20 83,56 143,042 ,637 ,909

item21 83,53 143,045 ,593 ,910

item22 83,71 143,184 ,620 ,909

item23 83,44 146,981 ,573 ,911

item24 83,76 143,337 ,539 ,911

Page 39: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

30

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item25 83,68 148,529 ,391 ,913

item26 83,38 145,577 ,552 ,911

item27 83,38 144,304 ,591 ,910

item28 83,94 148,360 ,344 ,914

item29 83,53 148,075 ,402 ,913

item30 83,91 144,750 ,511 ,911

Analisi Validitas

Analisis pertama menunjukan bahwa terdapat 4 item yang dinyatakan tidak valid karena nilai

R hitungnya lebih kecil dibanding R tabel yaitu (item 10, item 11 item 18 dan item 19 =

0.223, 0.21, 0.078, 0.133 < 0,34). Kemudian data item yang valid dilakukan uji validitas lagi

sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

Hasil Output Spss 21 Uji Kedua

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 72,59 130,613 ,638 ,923

item2 72,97 125,908 ,628 ,922

item3 73,00 125,394 ,613 ,922

item4 73,18 126,210 ,611 ,922

item5 73,03 128,514 ,430 ,925

item6 73,41 125,825 ,618 ,922

item7 72,82 129,725 ,435 ,925

item8 72,76 130,488 ,456 ,924

item9 72,94 126,239 ,662 ,921

item12 73,06 127,148 ,475 ,924

item13 72,71 130,638 ,564 ,923

item14 73,03 126,029 ,597 ,922

item15 73,03 126,454 ,644 ,922

item16 73,00 126,727 ,567 ,923

item17 73,06 123,148 ,687 ,921

item20 72,82 125,483 ,628 ,922

item21 72,79 125,562 ,580 ,923

item22 72,97 125,726 ,605 ,922

item23 72,71 128,941 ,580 ,923

item24 73,03 125,363 ,552 ,923

item25 72,94 130,421 ,394 ,925

item26 72,65 127,932 ,538 ,923

item27 72,65 126,841 ,571 ,923

Page 40: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

31

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item28 73,21 129,320 ,399 ,926

item29 72,79 129,805 ,417 ,925

item30 73,18 126,816 ,517 ,924

Pada analisa kedua, semua item dinyatakan valid karena angka Rhitung semua item lebih

besar dari (>) Rtabel (0,34).

Analisis Reliabelitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,926 26

Pada analisa kedua, Instrumen dinyatakan Relibael karena angka Rhitung lebih besar dari (>)

Rtabel (0,34).

Kesimpulan :

Terdapat 26 Item yang dinyatakan Valid karena angka Rhitung > Rtabel, sehingga 26 item

tersebut dapat digunakan untuk mengukur produktivitas kerja pada karyawan marketing.

Interumen dikatakan reliabel karena angka Rhitung > Rtabel, sehingga instrumen dapat

digunakan secara konsisten untuk mengukur produktivitas kerja pada karyawan marketing.

Blue Print Hasil

Skala Aspek

Jumlah

Item

Valid

Favorable Unfavorable

Adversity

Quotient

Control 6 9, 2, 3, 24, 26, 27

Origin dan

Ownership

4 11, 33, 34 18, 35

Reach 5 22, 28, 30 14, 15,

Endurance 5 4, 5, 32 6, 38

Jumlah 20 13 8

Produktivitas

Kerja

Kuantitas Kerja 8 1, 7, 13, 25 4, 16, 22, 28

Kualitas Kerja 9 2, 8, 14, 20, 26 5, 17, 23, 29

Ketepatan Waktu 9 3, 9, 15, 21, 27 6, 12, 24, 30

Jumlah 26 14 12

Page 41: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

32

LAMPIRAN 3

Output Analisis Data

Page 42: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

33

Lampiran 3 : Output SPSS

PK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Rendah 123 61,5 61,5 61,5

Tinggi 77 38,5 38,5 100,0

Total 200 100,0 100,0

AQ

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Rendah 126 63,0 63,0 63,0

Tinggi 74 37,0 37,0 100,0

Total 200 100,0 100,0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Skor_AQ 200 50 74 58,02 5,164

Skor_PK 200 56 104 76,11 11,175

Valid N (listwise) 200

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,825a ,681 ,679 5,66553

a. Predictors: (Constant), T_ScoreAQ

b. Dependent Variable: T_ScorePK

Page 43: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

34

Correlations

T_ScoreAQ T_ScorePK

T_ScoreAQ

Pearson Correlation 1 ,825**

Sig. (2-tailed) ,000

N 200 200

T_ScorePK

Pearson Correlation ,825** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 200 200

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 200

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 5,65127431

Most Extreme Differences

Absolute ,064

Positive ,058

Negative -,064

Kolmogorov-Smirnov Z ,901

Asymp. Sig. (2-tailed) ,392

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 44: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

35

LAMPIRAN 4

Surat Izin Penelitian

Page 45: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

36

Page 46: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

37

Page 47: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

38

Page 48: HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN … · 12. PT. Victory International Future Malang, Bank BPD Kaltim, Bank BTN, dan Bank ... suka-duka, doa, dan selaku keluarga selama perkuliahan

39