13
HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’ Septinia Eka S (115030101111069) Kelompo k V Alien Sherly C.B (115030100111088) Qamaruddin (115030113111007) Imro’atul Mufida (115030107111092) Wijanarko (115030107111045) Trinandha Yudha I (115030107111088) Nike Viky A (115030102111001) Aryo Septian H (0910313008)

HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

  • Upload
    ciro

  • View
    370

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’. Kelompok V. Alien Sherly C.B (115030100111088 ). Septinia Eka S ( 115030101111069). Qamaruddin (115030113111007 ). Imro’atul Mufida(115030107111092). Wijanarko ( 115030107111045). - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

Septinia Eka S (115030101111069)

Kelompok VAlien Sherly C.B

(115030100111088)

Qamaruddin (115030113111007)Imro’atul Mufida (115030107111092)

Wijanarko (115030107111045)Trinandha Yudha I (115030107111088)

Nike Viky A (115030102111001)Aryo Septian H (0910313008)

Page 2: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

PENGERTIAN KEPEGAWAIAN

- Sumber daya manusia disebut juga“pegawai”.- Secara umum “pegawai” diartikan sebagai “orang

yang bekerja pada pemerintah atau perusahaan, dan sebagainya”.

- Ada pula yang mengartikan pegawai sebagai orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapatkan imbalan jasa berupagaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan usaha swasta”.

1

Page 3: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

DEFINISI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

2

PAUL PIGORAdministrasi kepegawaian: suatu kecakapan/seni dari

pengembangan dan pemeliharaan angkatan kerja sedemikian rupa untuk melaksanakan fungsi serta tujuan organisasi dengan se-efisien dan se-ekonomis mungkin.

THE LIANG GIEAdministrasi kepegawaian: segenap aktivitas yang

bersangkutan dengan masalah penggunaan tenaga kerja untuk mencapai tujuan tertentu. Masalah pokoknya terutama berkisar pada penerimaan, pengembangan, pemberian balas jasa dan pemberhentian.

Page 4: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

DASAR HUKUM KEPEGAWAIAN

3

1. UU NO. 8 TAHUN 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian2. Kemudian diubah dengan UU NO. 43 TAHUN 1999 tentang

perubahan atas UU NO. 8 TAHUN 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian

3. UU kepegawaian mengatur mengenai Pegawai Negeri Sipil (PNS), baik PNS Pusat mapun PNS Daerah, yang meliputi kedudukan, kewajiban, dan hak Pegawai Negeri, serta manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menyangkut formasi, pengadaan, kepangkatan, jabatan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS, sumpah, kode etik dan peraturan disiplin, pendidikan dan pelatihan, kesejahteraan, penyelenggaraan pembinaan kepegawaian, dan peradilan kepegawaian.

Page 5: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

4

SISTEM KEPEGAWAIAN

Sistem kepegawaian memiliki pengertian lebih luasbukan hanya berkaitan dengan sistem pengangkatanpegawai tetapi juga meliputi perencanaan,

pembinaan karier, pengendalian dsb. Secara umum sistem kepegawaian dibagi antara lain:

Sistem terintegrasi(Integrated System)

Sistem terpisah(Separated System)

Sistem serikat(Unified System)

Page 6: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

5

Sistem kepegawaian dimana

manajamen kepegawaian mulai

dari rekuitmen,penempatan,

pengembangan, penilaian sampai

dengan penggajian & pensiun

ditentukan oleh pusat

Sistem kepegawaian dimana manajamen mulai dari rekruitmen sampai penggajian dan pensiunan  dilakukan oleh masing-masing daerah.

(INTEGRASI)Integrated

System

(TERPISAH) Separated

System

Sistem kepegawaian dimana

manajamen kepegawaian

dilakukan oleh suatu lembaga

tingkat nasional yang khusus

dibentuk untuk keperluan itu.

(SERIKAT) Unified System

Page 7: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

6

SISTEM PEMBINAAN PNS

SISTEM KAWAN PATRONAGE SYSTEM

SISTEM KARIER CAREER SYSTEM

SISTEM PRESTASI KERJA MERYT SYSTEM

Pembinaan yang dilakukan secara subyektif hanya melihat orangnya bukan kecakapan

Sistem pembinaan dimana pengangkatan untuk menduduki jabatan/kenaikan pangkat didasarkan pada kecakapan dan prestasi

Sistem pembinaan dimana pengangkatan pertama didasarkan pada kecakapan & pengembangan selanjutnya berdasarkan masa kerja, kesetiaan & pengabdian

Spoil System Nepotisme

Terbuka Tertutup

Page 8: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

KEPEGAWAIAN DIAMERIKA SERIKAT

Ada 3 jenis sistem kepegawaian daerahyang diterapkan berbagai negara di dunia ini :1. Separate personnel system for each local

authority2. Unified local government personnel system3. Integrated national local personnel system

Sistem kepegawaian yang diterapkan di AS adalah jenis yang pertama, separate system. Pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab utama administrasi kepegawaian termasuk kekuasaan tunggal untuk menunjuk dan memberhentikan pegawainya. Para pegawai juga tidak dapat berpindah baik atas prakarsa sendiri maupun birokrasi yang lebih tinggi dari daerah yang satu ke daerah yang lain, ke pemetintah negara bagian atau pemerintah pusat.

7

Page 9: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

8

KEPEGAWAIAN DI INDONESIA

• Perubahan kebijakan desentralisasi diikuti dengan perubahan di bidang kepegawaian negara dari UU no. 8 tahun 1974 menjadi UU no. 43 tahun 1999.

• Berdasarkan kebijakan desentralisasi dan kepegawaian yang lama, tampaknya sistem kepegawaian daerah yang berlaku dalam praktik lebih mirip dengan integrated national and local personnel system.

• Kelebihan: kemampuan yang luar biasa dari pemerintah untuk menempatkan pegawainya di lokasi yang paling terpencil sekalipun (Niessen, 1999) guna memberikan pelayanan dan terutama menjalankan tugas pembangunan.

• Kelemahan: pengelolaan pegawai negeri masih berkisar pada fenomena understaffed and overstaffed, bahwa pada waktu yang bersamaan pemerintah daerah mengalami kelebihan pegawai yang kurang cocok kualifikasinya dengan pekerjaan namun di lain pihak ia juga mengalami kekurangan pegawai dengan kualifikasi yang sesuai dengan pekeriaan (Ikhsan, 2001).

Page 10: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

lanjutan...

9

Kebijakan baru desentralisasi dan kepegawaian daerah ingin membenahi hal tersebut dengan memberikan kewenangan yang lebih besar bagi pemerintah daerah untuk mengelola sendiri pegawai negerinya sekaligus tetap berada dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kebijakan ini mengarah pada jenis separate personnel system for each local authority. Kebijakan kepegawaian bertujuan untuk mendorong pengembangan otonomi daerah. Pemerintah Pusat menetapkan norma, standar, dan prosedur mengenai pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewaiiban, serta kedudukan hukum baik PNS Daerah maupun PNS Pusat.

Daerah mempunyai kewenangan untuk melakukan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penerapan pensiun, gaji, tunjangan dan kesejahteraan pegawai, serta pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian untuk PNS Daerah, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan normatif kepegawaian yang berlaku seragam seluruh Indonesia sementara pelaksanaannya menjadi kewenangan Daerah.

Page 11: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

10

PEGAWAI NEGERI di Indonesia digolongkan menjadi:

1. Pegawai Negeri Sipil :a. PNS Pusatb. PNS Daerah

2. Anggota TNI3. Anggota Kepolisian Catatan:[No. 2 dan 3 dikeluarkan dari pengertian Pegawai Negeri – menurut Pasal 37]

Page 12: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

11

Kebijakan kepegawaian daerah yang baru menganut beberapa prinsip:

1. Pegawai pemerintah daerah harus netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik

2. Pengisian pegawai pemerintah daerah melalui cara pengangkatan (appointed) bukannya pemilihan (elected)

3. Dalam pengangkatan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat harus mengedepankan prinsip profesionalisme

4. Pembinaan pegawai berdasarkan sistem prestasi kerja (merit system) dan karier (career system) yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja

5. Rekruitmen pegawai pemerintah daerah harus memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara (equality principle).

Page 13: HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN ‘Hubungan Kepegawaian Pusat & Daerah’

T H A N K S