Upload
dinhthuan
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN
PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh
Heribertus Septian Panji Murtiyanto
119114086
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Berlayarlah, Agar Kau Tahu Rasanya Rindu Untuk Kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Cucu seorang saudagar dari Jawa telah menempuh perjalanan
meski tak sejauh Bajawa sampai Denge, bersama teman seperjalanan. Tak pernah menyerah dengan asa bagaikan bala
tentara yang siap bertempur. Lalu tahu kapan harus
berhenti dan disitulah aku acapkali menyebutnya senja.
Ujung jarak ini menjadi persembahan bak canang bagi mereka
yang menyebutnya Om. Canang bagi anaknya sang saudagar.
Dari titik ini perjalanan dengan cerita baru bersama
senja, lanjut kusambut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Juni 2016
Penulis
Heribertus Septian Panji M.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN
PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA
Studi Pada Mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Heribertus Septian Panji Murtiyanto
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image dan
kecenderungan pembelian impulsif pada remaja. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan negatif antara body image dan kecenderungan pembelian impulsif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 140 remaja (45 laki-laki dan 95 perempuan). Instrument dalam penelitian ini menggunakan skala body image yang terdiri dari 20 item dengan reliabilitas (α) = 0,879 dan skala kecenderungan pembelian impulsif yang terdiri dari 24 item dengan reliabilitas (α) = 0,930. Analisis data menggunakan Spearman Rho karena berdasarkan hasil uji normalitas kedua variabel menunjukkan distribusi data yang tidak normal. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel body image berkorelasi secara negatif dan signifikan dengan kecenderungan pembelian impulsif (r= -0,433, p= 0,000). Kata kunci: body image, kecenderungan pembelian impulsif, remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATION BETWEEN BODY IMAGE AND IMPULSIVE
BUYING TENDENCY IN ADOLESCENCE
Study in Psychology
Sanata Dharma University
Heribertus Septian Panji Murtiyanto
ABSTRACT The research aimed to know the correlation between body image and
impulsive buying tendency in adolescences. The hypothesis of this research were a negative relationship between body image and the tendency of impulsive buying. The subject of this research were 140 people (45 men and 95 women). The instruments used in this research were body image scale consisting of 20 items with reliability (α)= 0,879 and impulsive buying tendency scale consisting of 24 items with reliability (α)= 0,930. The data analysis used Spearman Rho because based on the result of the normality both variables shows the distribution of data is not normal. The analysis result used Spearman Rho showed the variable of body image correlated negatively, strong enough and significant with the impulsive buying tendency. (r= -0,433, p= 0,000). Keywords: body image, impulsive buying tendency, adolescence.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Heribertus Septian Panji Murtiyanto
Nomor Mahasiswa : 119114086
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan karya ilmiah yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA
Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, serta mengelolanya di internet atau di media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 16 Juni 2016
Yang menyatakan,
Heribertus Septian Panji M.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Ida Sang Hyang Widhi atas segala penyertaan dan berkat selama proses pengerjaan skripsi ini. Selama proses penulisan skripsi ini juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu P. Henrietta. P.D.A.D.S., S. Psi., M.A selaku dosen pembimbing skripsi dan selaku pencari jodoh untuk peneliti. Terimakasih atas kesabaran dan bimbingannya dan jasa mempromosikan saya ke maba (haha). Menurut saya, mba Etta bukan hanya sebagai dosen bagi saya namun juga sebagai teman untuk bercerita apapun (termasuk trip to Sumbawa). Sukses selalu ya mbak Etta, maaf jika banyak merepotkan.
3. Terimakasih kepada dosen penguji P. Eddy Suhartanto, M.Si. dan TM. Raditya Hernawa, M.Psi
4. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmu selama saya menempuh bangku kuliah. Terimakasih kepada semua dosen atas relasi yang boleh saya nikmati selama duduk dibangku kuliah.
5. Seluruh staff Fakultas Psikologi: Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gi, Mas Doni dan Mas Muji (GGMU). Terimakasih atas senyum sapa dan canda tawa ketika saya hadir di fakultas ini.
6. Seluruh subjek penelitian saya yang sudah mau direpotkan dan selalu memberikan semangat serta doa untuk keberhasilan saya, Terimakasih kawan!
7. Terimakasih kepada kedua orangtua saya, Lusianus Suyanto dan Murkamtini yang kutahu tak pernah berhenti mendoakanku untuk kelulusan ini dan kesuksesanku. Skripsi dan kelulusan ini adalah awal kado kesuksesanku dikemudian hari, maaf harus menunggu lama. Termakasih Pak Buk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Adik satu-satunya, Lusia Anggraeni, terimakasih support yang telah diberikan, dengan kelulusan ini maka secara sah juga Vespa Special 90 cc dirumah menjadi milikmu. Dijaga ya!
9. Keluarga di Jogja, Mbak Mar, Om Agus, Pa Adi, Pakdhe. Aku wes lulus! Maaf banyak emosi yang tercurah ketika berada dirumah karena kegalauan akademik. Maaf atas kebisingan knalpot vespa yang selalu saya bongkar pasang, karena itu caraku melampiaskan emosi. Saatnya merantau kembali. Terimakasih telah menjadi rumah yang selalu dirindu untuk kembali.
10. Terimakasih Kepada Alam Semesta serta Sang Pencipta yang terkadang aku bingung menyebutMu, karena begitu banyak ajaran yang boleh aku dalami.
11. Special Thanks to Teman Seperjalananku selama ke Flores, Agnes Wijaya. Aku turut bahagia bisa membawamu sampai Flores dan menikmati indahnya Indonesia. Semoga virus traveling ini bisa menular padamu hahaha
12. Teman dan keluarga sedari semester 1, Mandana, Rere, Endah, Bella, Bayu, Gunam, Rhisang. Sukses untuk kalian semua!!
13. Trio kwek kwek, Pamela, Suci, Ema. Makasih ya segala macam canda kalian ditengah pikuk skripsiku. Semangat Nyekripsinya yo dek. Pamela Agustine Semangat ya skripsinya, sedikit lagi kok
14. Komang Mahadewi Sandiasih, Disti dan Vanessa, terimakasih bantuannya. Selamat sudah bisa menikmati keindahan Pulau Lombok. Terus traveling yaa
15. Komang, Wenita dan Indun. Selain Komang, yang lain entah untuk apa harus kusebutkan namun canda goblok kalian sempat hadir dalam perjalanan skripsi ini. Gek dang lulus njuk kerjo, ora kerjo yo rapopo yo cah..
16. Keluarga Blong Pubdekblong, Gita Pepantri, Zita Dhara, Michael Adhi, Viola Dena, Pamela Agustine, dan Ivander Harlison. Selama kepanitiaan, ini adalah divisi terbaik yang pernah aku miliki dan temui. Senang dan bangga bisa berdinamika bersama selama Aksi 2015, kupersembahkan skripsi ini untuk kalian agar juga termotivasi untuk segera lulus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Terimakasih karena dikepanitiaan terakhirku kemarin sangatlah berkesan untuk dikenang.
17. Keluarga Besar Psynema, terimakasih untuk waktu pembelajarannya dan telah memperkaya pengalaman, jangan lelah berkarya, biarlah karya kita menjadi cerita hidup kita. Salam KNTT!
18. Terimakasih kepada seluruh pihak yang belum dapat subjek ucapkan secara satu persatu. Semoga Tuhan membalas baik budimu.
19. Keluarga Besar 9114 SCOOTERIST. Maafkan tidak menempatkanmu ke daftar teratas di ucapapan terimakasih, justru di daftar terakhir. Namun itu caraku mengucapkan agar kita tetap menjadi keluarga sampai akhir. Koe kabeh cen asu bajingan tur aku sayang kabeh, nuwun cah ceritan nggo urip karo touring vespane! Dedicated to: Yuda AO, Pak Bayu, Sikak Sukik, Randy Gencet, Theo Tole, Sam Anoy, Adit Boncle, Gempol Pace, Deep Haha, Mbah Widi, Beni Bendot, Gunam Manug, Dek Boni, Danil Cino, Kunto Konde, McGregor, Vico Jidho, Pandu Ciu, Mukti Kiplek.
Peneliti menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, sehingga peneliti sangat terbuka dengan kritik dan saran. Mohon Maaf jika ada salah kata. Terimakasih
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................................... viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 7
2. Manfaat Praktis ................................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelian Impulsif
1. Pengertian Pembelian Impulsif ........................................................ 8
2. Aspek-Aspek Pembelian Impulsif ................................................... 10
3. Faktor-Faktor Pembelian Impulsif ................................................... 12
B. Body Image
1. Pengertian Body Image .................................................................... 15
2. Aspek-Aspek Body Image ............................................................... 17
3. Dampak Body Image........................................................................ 18
C. REMAJA
1. Pengertian Remaja ........................................................................... 20
2. Aspek-Aspek Perkembangan Remaja .............................................. 21
D. Dinamika Body Image dan Kecenderungan Pembelian
Impulsif Pada Remaja ............................................................................ 24
E. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 29
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Tergantung......................................................................... 29
2. Variabel Bebas ................................................................................. 30
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Body Image ...................................................................................... 30
2. Kecenderungan Pembelian Impulsif Pada Remaja .......................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. Subjek penelitian .................................................................................... 31
E. Metode Pengambilan Data ..................................................................... 31
1. Skala Body Image ............................................................................ 32
2. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif ...................................... 33
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas ........................................................................................... 35
2. Seleksi Aitem ................................................................................... 36
3. Reliabilitas ....................................................................................... 39
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi ....................................................................................... 40
2. Uji Hipotesis .................................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 43
B. Deskripsi Subjek .................................................................................... 43
C. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 44
D. Hasil Penelitian ...................................................................................... 47
1. Uji Normalitas .................................................................................. 47
2. Uji Linearitas .................................................................................... 49
3. Uji Hipotesis .................................................................................... 49
E. Pembahasan ............................................................................................ 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 54
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 54
C. Saran ....................................................................................................... 55
1. Bagi Remaja Sebagai Subjek Penelitian .......................................... 55
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
LAMPIRAN ................................................................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Blue Print Skala Body Image Try Out.................................................... 32
Tabel 2 Skor Favorable Skala Body Image ......................................................... 33
Tabel 3 Skor Unfavorable Skala Body Image ..................................................... 33
Tabel 4 Blue Print Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Try Out ............. 34
Tabel 5 Skor Favorable Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif ................... 34
Tabel 6 Skor Unfavorable Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif ............... 35
Tabel 7 Blue Print Skala Body Image ................................................................. 38
Tabel 8 Blue Print Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif ........................... 39
Tabel 9 Identitas Subjek Penelitian ..................................................................... 44
Tabel 10 Variabel Body Image dan Kecenderungan Pembelian Impulsif ............ 45
Tabel 11 Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Body Image ...................... 45
Tabel 12 Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris
Kecenderungan Pembelian Impulsif ...................................................... 46
Tabel 13 Uji Normalitas Body Image dan Kecenderungan
Pembelian Impulsif ................................................................................ 47
Tabel 14 Hasil Uji Linearitas Kecenderungan Pembelian Impulsif
dan Body Image ..................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Table 15 Hasil Uji Hipotesis Variabel Kecenderungan Pembelian
Impulsif dan Body Image ....................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Histogram Body Image ........................................................................... 48
Gambar 2 Histogram Kecenderungan Pembelian Impulsif .................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Uji coba ............................................................................................. 61
Lampiran 2 Reliabilitas Skala ........................................................................................ 72
Lampiran 3 Skala Penelitian .......................................................................................... 76
Lampiran 4 Uji Asumsi .................................................................................................. 86
Lampiran 5 Uji Hipotesis ............................................................................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku pembelian tanpa ada rencana atau pembelian impulsif
semakin menjadi trend pada masyarakat Indonesia. Survei yang telah
dilakukan pada 1804 responden di beberapa kota besar, menunjukkan
peningkatan sebanyak 10 persen pada tahun 2013 dibanding tahun 2005 (Ac
Nielsen, 2013). Data tersebut menunjukkan bahwa perilaku pembelian
impulsif semakin menjadi trend pada masyarakat Indonesia.Bahkan
fenomena pembelian impulsif di Indonesia cenderung lebih besar
dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara (Cancerina, 2014).
Perilaku konsumen yang belanja tanpa melibatkan pertimbangan
mengapa dan untuk apa alasan seseorang harus memiliki produk, serta
cenderung melibatkan keinginan spontan dan unreflective untuk membeli
merupakan bentuk dari perilaku pembelian impulsif (Rook dan Fisher, 1995;.
Verplanken dan Herabadi, 2001). Rock (dalam Cinjaveric, 2010)
menambahkan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang ditandai
dengan terjadi secara tiba-tiba dan perasaan senang serta adanya dorongan
emosi yang kuat untuk memiliki. Dholakia (2000, dalam Dawson dan Kim,
2009) menyatakan bahwa pembelian impulsif terjadi dalam rentang waktu
yang lebih singkat daripada pembelian yang direncanakan. Rentang waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
yang lebih singkat akan membuat minimnya informasi yang diterima oleh
individu.
Pembelian impulsif tentu akan memberikan berbagai dampak kepada
individu dan lingkungan. Neufeldt (dalam Zebua dan Nurdjayadi, 2001)
menyatakan bahwa kecenderungan pembelian impulsif menggambarkan
tindakan yang irasional sehingga secara ekonomis dapat menimbulkan
pemborosan dan ketidakefisian biaya. Robert dan Jones (2001, dalam Naomi
dan Lin, 2010) turut menambahkan bahwa dampak dari pembelian impulsif
yaitu disposisi sebuah produk, yang berarti pembuangan produk yang
dilakukan oleh konsumen telah berlebihan sehingga lingkungan hidup harus
menerima buangan pemakaian produk yang cukup tinggi.
Fenomena pembelian impulsif terjadi pada semua lapisan masyarakat,
meskipun dengan kadar yang berbeda-beda. Hampir tidak ada golongan yang
luput dari hal tersebut (Dahlan, 1978, dalam Ira, 2008). Beberapa peneliti
telah melakukan penelitian terkait hubungan antara rentang usia dan
kecenderungan pembelian impulsif. Wood (dalam Ghani, 2011) menemukan
bahwa kecenderungan pembelian impulsif meningkat pada usia antara 18-39
tahun dan setelah itu akan cenderung menurun. Hasil penelitian oleh Lin &
Lin (2005) yang menggunakan subjek dalam rentang usia 15-19 tahun
menunjukkan bahwa remaja pada usia 19 tahun lebih impulsif dalam perilaku
membeli dibanding usia lain.
Di Indonesia, beberapa peneliti menemukan bahwa kecenderungan
pembelian impulsif terjadi pada usia remaja. Survei yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
Deteksi Jawa Pos menemukan bahwa 20,9 % dari 1.074 responden yang
berstatus sebagai pelajar yang berdomisili di Jakarta dan Surabaya mengaku
pernah menggunakan uang spp-nya untuk membeli barang incarannya
ataupun hanya untuk bersenang-senang (Jawa Pos, 2003). Studi lain yang
turut mendukung yaitu penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Universitas
Padjajaran Bandung, menunjukkan bahwa seluruh responden dengan usia
kategori remaja (18-20 tahun) pernah melakukan pembelian impulsif dimana
keputusan membeli tiba-tiba muncul ketika berada di dalam toko (Rangga,
2014).
Remaja merupakan jembatan antara individu dari masa anak-anak ke
masa dewasa. Ali dan Asrori (2005)menjelaskan bahwa tugas perkembangan
remaja difokuskan pada upaya meninggalkan pola pikir, sikap dan perilaku
kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan
berperilaku secara dewasa. Pada masa remaja akan terjadi perkembangan
yang cukup pesat baik secara fisik, psikologis dan sosial. Akan tetapi, remaja
memiliki emosi yang kurang stabil, dimana remaja cenderung akan berpikir
secara abstrak dan tergesa-gesa (Santrock, 2003). Remaja yang tidak mampu
mengolah emosinya akan cenderung melakukan perilaku atau pengambilan
keputusan yang dapat merugikan bagi dirinya sendiri. Kematangan emosi
yang belum stabil pada remaja akan membuat remaja mudah terpengaruh oleh
iklan produk, kurang berpikir hemat, kurang realistis dan cenderung impulsif
(Johnstone, dalam Sitohang, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku
pembelian yang cenderung impulsif dengan suasana hati konsumen atau
keadaan emosional (Muruganatham dan Bhakat, 2013). Pembelian yang
cenderung impulsif sering dikaitkan dengan memperbaiki mood seseorang.
Hal ini didukung oleh Sneath, Lacey dan Kennet (2009) yang berpendapat
bahwa perilaku pembelian impulsif dianggap sebagai upaya untuk
meningkatkan mood akibat individu mengalami depresi. Faktor internal lain
dari pembelian impulsif yaitu citra diri, faktor demografi seperti usia dan
jenis kelamin, dan harga diri (Verplanken, 2005). Loudon dan Bitta (1993)
menyatakan bahwa perilaku pembelian impulsif dipengaruhi oleh demografi,
karakteristik sosial ekonomi, kepribadian dan konsep diri.
Selain itu, pembelian impulsif juga dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Faktor eksternal merupakan rangsangan yang ditempatkan dan dikendalikan
oleh pemasar dalam upaya untuk memikat konsumen dalam perilaku
pembelian.Chen (2001) memaparkan faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi perilaku pembelian impulsif adalah promosi yang intensif,
display toko, iklan produk, desain produk dan suasana toko.
Secara khusus penelitian yang dilakukan oleh Engel (1994)
memaparkan bahwa perbedaan perilaku yang terjadi pada konsumen adalah
karena perbedaan konsep diri konsumen. Hal tersebut diperkuat oleh studi
yang dilakukan oleh Sitohang (2009) yang menyatakan bahwa pembelian
impulsif pada remaja berkaitan dengan karakteristikpsikologis yaitu konsep
diri mereka sebagai remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
Konsep diri merupakan cara seseorang untuk melihat diri sendiri, pada
saat yang sama seseorang juga menganggap orang lain mempunyai gambaran
yang sama (Stanton, 1984). Brooks (dalam Rakhmat, 2008) mendefinisikan
bahwa melalui konsep diri individu dapat memperoleh gambaran tentang
dirinya secara utuh. Baik yang bersifat fisik, sosial dan psikologis diperoleh
melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain. Gambaran diri
berkaitan dengan citra tubuh atau body image yang dimiliki oleh remaja.
Stuart dan Sundeen (1995) menyatakan bahwa salah satu bagian dari konsep
diri adalah body image.
Menurut Honigman dan Castle (2007), citra tubuh atau body image
adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya. Hal
ini mencakup tentang cara seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian
atas yang dipikirkan dan dirasakan pada ukuran dan bentuk tubuhnya.
Gardner (dalam Faucher, 2003) mendefinisikan citra tubuh sebagai gambaran
yang dimiliki seseorang dalam pikirannya tentang penampilan (misalnya
ukuran dan bentuk) tubuhnya, serta sikap yang dibentuk seseorang terhadap
karakteristik-karakteristik dari tubuhnya. Jadi terdapat dua komponen dari
citra tubuh, yaitu komponen perseptual (bagaimana seseorang memandang
tubuhnya sendiri) dan komponen sikap (bagaimana seseorang merasakan
tentang penampilan atau tubuh yang dipersepsinya).
Citra tubuh atau body image merupakan sikap individu terhadap
tubuhnya sendiri, termasuk penampilan fisik, struktur dan fungsinya. Monk
(1998) menyatakan bahwa body image berkaitan dengan perubahan fisik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
cukup dramatis dan terjadi saat memasuki usia remaja. Body image
merupakan pusat definisi diri remaja, karena mereka telah disosialisasikan
untuk percaya bahwa penampilan merupakan dasar penting untuk evaluasi
diri dan evaluasi oleh orang lain (Thompson, Heinberg, Altabe, & Tantleff-
Dunn, 1999). Body image juga akan menentukan cara seseorang menilai
dirinya, positif atau negatif. Kalau seseorang menilai dirinya positif, maka
seseorang itu juga yakin akan kemampuan dirinya dan menerima apapun
keadaan pada dirinya. Sebaliknya, orang yang dengan citra tubuh negatif
maka akan cenderung tidak yakin dengan kemampuannya dan cenderung
tidak menerima atau menolak keadaan fisik dirinya (Sloan, 2002).
Ketika remaja tidak yakin dengan kemampuannya dan cenderung
menolak keadaan fisiknya maka remaja akan mempersepsikan dirinya kurang
ideal karena penampilannya menimbulkan kesan tidak baik pada orang lain
termasuk lawan jenis. Tidak jarang remaja akan merasa stres, sedih dan
mengalami peningkatan kecemasan karena penampilannya dianggap kurang
ideal (Becker, 2001). Persepsi remaja yang mengganggap penampilannya
kurang ideal mendorong dirinya untuk melakukan pembelian secara impulsif
(Helga, Dittmar, Beattie & Friese, dalam Gani, 2005). Remaja cenderung
melakukan pembelian secara impulsif sebagai upaya meningkatkan
penampilan. Sitohang (2009) menambahkan bahwa remaja menghabiskan
banyak uang dan waktu serta usaha yang sungguh-sungguh untuk membuat
penampilannya lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah penelitian ini adalah “apakah ada hubungan antara
body image dan kecenderungan pembelian impulsifpada remaja?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara body image dan kecenderungan pembelian
impulsifpada remaja.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu psikologi, khususnya pada Psikologi Konsumen yang terkait dalam
kecenderungan pembelian secara impulsif (impulsive buying) dan body
image.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, informasi dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi remaja untuk evaluasi diri terkait citra tubuh
dan kecenderungan pembelian secara impulsif, sehingga dapat
meningkatkan kesadaran diri terhadap perilaku membeli suatu produk
secara spontan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PEMBELIAN IMPULSIF
1. Pengertian Pembelian Impulsif
Pembelian impulsif adalah suatu tindakan pembelian yang tidak
disadari yang terbentuk ketika memasuki toko (Engel dan Blackwell, 1982
dalam Muruganantham dan Bhakat, 2013). Rook (1987) menambahkan
bahwa selama pembelian impulsif, konsumen mengalami keinginan sesaat,
kuat dan gigih. Hal tersebut ditandai dorongan membeli yang tidak
diinginkan, reaksi non-reflektif yang terjadi setelah terkena rangsangan
dalam toko (Rook, 1987).
Pembelian impulsif adalah perilaku yang melibatkan pengambilan
keputusan secara cepat dan kecenderungan untuk segera membeli produk
(Gardner, 1993 dalam Mukhlis, 2013). Beatty dan Ferrell (1998)
menambahkan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang tiba-tiba
dan cenderung spontan tanpa ada niat langsung untuk membeli produk
secara spesifik, serta tanpa banyak refleksi atau evaluasi secara lebih
mendalam terhadap produk yang dibeli. Pendapat tersebut didukung oleh
Rook (1995) dan Verplanken (2001) yang mendefinisikan perilaku impulsif
merupakan perilaku yang melibatkan keinginan spontan dan unreflective
untuk membeli, tanpa ada pertimbangan mengapa dan untuk apa alasan
orang harus memiliki produk. Verplanken dan Herabadi (2001) secara lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
lanjut berpendapat bahwa pembelian impulsif juga berkaitan dengan orang
yang ingin melarikan diri dari konsep diri negatif seperti rendah diri,
perasaan atau suasana hati yang negatif.
Hal tersebut berbeda dengan pendapat Kacen dan Lee (2002) yang
menjelaskan bahwa pembelian impulsif lebih pada upaya untuk
membangkitkan gairah atau emosi.Emosi dari konsumen sering dikaitkan
dengan suasana hati, maka perilaku konsumen yang melakukan pembelian
impulsif sering ditandai dengan rasa senang hati (Bayley dan Nancarrow,
1998). Pendapat tersebut didukung oleh Sneath et al. (2009, dalam
Muruganantham dan Bhakat, 2013) yang menambahkan bahwa pembelian
impulsif merupakan upaya dalam meningkatkan mood.
Pembelian impulsif terjadi karena minimnya informasi yang diterima
akibat dari pengambilan keputusan yang relatif singkat. Pembelian impulsif
terjadi dalam rentang waktu yang lebih singkat daripada pembelian yang
direncanakan (Dholakia, 2000 dalam Dawson dan Kim, 2009). Hausman
(2000, dalam Dawson dan Kim, 2009) menambahkan pembelian impulsif
berkaitan dengan seberapa cepat pengambilan keputusan yang dibuat oleh
individu. Keputusan untuk membeli terjadi setelah adanya paparan produk
(Dawson dan Kim, 2009) dan keputusan untuk membeli dibuat dengan
cepat (Rook, 1987).
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dijelaskan, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelian impulsif merupakan perilaku akibat dari
dorongan emosional yang melibatkan pengambilan keputusan secara cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan cenderung spontan, tanpa ada evaluasi lebih mendalam, serta sebagai
bentuk upaya dalam meningkatkan mood atau gairah emosi.
2. Aspek-aspek Pembelian Impulsif
Verplanken (2001) mencoba menjelaskan adanya aspek-aspek
terjadinya pembelian impulsif. Aspek-aspek tersebut dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Aspek Afektif
aspek afektif atau aspek emosional ini meliputi respon emosional
yang muncul terlebih dahulu dan secara serentak. Respon emosional
yang dialami oleh konsumen berupa perasaan gembira, sukacita,
ketakutan dan kepuasan selama proses membeli (Cinjarevic, 2010).
Selain itu, muncul perasaan tiba-tiba dan keinginan untuk segera
memiliki sesuatu sebelum melakukan pembelian impulsif (verplanken
dan Herabadi, 2001).
Dittmar dan Drury (2000) membantu menjelaskan bahwa
konsumen yang melakukan membeli impulsif tidak hanya akan
mengalami perasaan bahagia dan gembira setelah melakukan proses
belanja tetapi juga perasaan menyesal, hal ini berkaitan dengan uang
konsumen yang berkurang. Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh
Coley dan Burgess (dalam Pricilia, 2003) menyatakan bahwa dari
perpaduan aspek afektif ini perasaan seseorang akan menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sebuah dorongan untuk membeli, dan disaat konsumen merasakan
perasaan ini maka akan terjadi suatu perilaku pembelian impulsif.
b. Aspek Kognitif
Verplanken dan Herabadi (2001) menyatakan bahwa aspek
kognitif yang dimaksud adalah tidak adanya pertimbangan dan
perencanaan serta alasan untuk melakukan pembelian suatu barang.
Dengan kata lain, konsumen melakukan pembelian tidak
dipertimbangkan dan direncanakan terlebih dahulu.
Aspek kognitif selain berkaitan dengan kurang adanya
perencanaan juga berkaitan dengan kurang adanya pemikiran secara
lebih mendalam ketika melakukan pembelian. Rock (1987) menjelaskan
bahwa pihak konsumen kurang adanya evaluasi dalam melakukan
pembelian. Selain itu, dalam proses pembelian impulsif konsumen
cenderung memproses informasi yang diterima dengan waktu yang
sangat cepat sehingga kuantitas dan kualitas dari informasi yang
diterima konsumen sangatlah sedikit, sertatidak adanya evaluasi
terhadap konsekuensi dalam waktu jangka panjang (Lee dan Kacen,
2008 dalam Činjarević 2010).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek
dari pembelian impulsif adalah aspek afektif yang berkaitan dengan
kecenderungan konsumen melakukan pembelian karena ada rasa senang,
gembira, dan adanya kepuasan saat melakukan pembelian, serta adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
aspek kognitif yang berkaitan dengan kecenderungan konsumen yang
kurang melakukan pertimbangan dan perencanaan dalam melakukan
pembelian. Jadi kedua aspek pembelian impulsif yang ada dalam penelitian
ini, yaitu aspek afektif dan kognitif akan dijadikan sebgai acuan dalam
skala kecenderungan pembelian impulsif.
3. Faktor-Faktor Pembelian Impulsif
Youn dan Faber (2000 dalam Dawson dan Kim, 2009) mengatakan
bahwa seseorang dapat mengalami pembelian impulsif karena dua faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Rook dan Hoch (1985) menekankan bahwa pembelian impulsif
dimulai dengan sensasi dan persepsi konsumen yang kemudian didorong
oleh stimulus eksternal dan diikuti oleh dorongan tiba-tiba untuk
membeli (saya melihat, saya ingin membeli). Sneath et al. (2009 dalam
Muruganantham dan Bhakat, 2013) berpendapat bahwa perilaku
pembelian impulsif akibat dari individu yang depresi dan berupaya
untuk meningkatkan mood. Banyak peneliti telah menunjukkan
hubungan antara perilaku pembelian impulsif dan suasana hati
konsumen atau keadaan emosional, citra diri, kesejahteraan subjektif,
faktor demografi seperti usia dan jenis kelamin, serta harga diri
(Činjarević 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Loudon dan Bitta (1993) menyatakan bahwa perilaku pembelian
impulsif dipengaruhi oleh demografi, karakteristik sosial ekonomi,
kepribadian dan konsep diri. Secara khusus penelitian yang dilakukan
oleh Engel (1994) memaparkan bahwa perbedaan perilaku yang terjadi
pada konsumen adalah karena perbedaan konsep diri konsumen.
Konsep diri terbagi menjadi beberapa bagian, salah satu bagian
dari konsep diri terdiri dari body image, yaitu sikap seseorang terhadap
tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan
perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh
saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi
dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart dan Sundeen, 1995).
b. Faktor Eksternal
Konsumen yang berada didalam toko akan menerima berbagai
rangsangan baik langsung maupun tidak langsung. Hoyer dan Macinner
(1999 dalam Muruganantham dan Bhakat, 2013) menjelaskan bahwa
lingkungan toko sangat merangsang pembelian impulsif. Hal ini
dikarenakan atmosfer toko dipengaruhi oleh atribut sepertipencahayaan,
tata letak, presentasi barang dagangan, perlengkapan, penutup lantai,
warna, suara, bau, dan pakaiandan perilaku penjualandan tenaga
pelayanan (Muruganantham dan Bhakat, 2013). Pada penelitian
sebelumnya, penampilan produk dan penambahan latar belakang musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
didalam toko juga dapat memberi pengaruh pada konsumen (Verplanken
dan Herabadi, 2001).
Tidak hanya lingkungan toko, harga suatu produk merupakan
faktor utama yang menarik pembelian impuls (Guptaet. al, 2009). Kaur
dan Singh (2007) menambahkan bahwa stimulan sensorik seperti bau
atau rasa dari produk memainkan peran penting dalam menarik perhatian
konsumen. Selain dari citra produk, kegiatan promosi produk yang
dilakukan oleh pemasar dapat mendorong terjadinya perilaku pembelian
impulsif (Harmanciouglu, 2009, dalam Muruganantham dan Bhakat,
2013). Di dalam toko, teknik promosi digunakan untuk meningkatkan
pembelian impuls dari produk. Beberapa contoh teknik promosi tersebut
termasuk pengaturan di dalam toko, posisi rak, kupon dan demonstrasi
produk di dalam toko (Muruganantham dan Bhakat, 2013).
Selain lingkungan toko dan promosi produk, dengan adanya
perkembangan teknologi berupa kartu kredit dan toko online semakin
membuat konsumen untuk melakukan pembelian. Perkembangan
teknologi seperti layanan diri, tampilan inovatif produk dibandara telah
membuat pembeli terbiasa untuk melakukan pembelian impulsif secara
berlebihan (Michael et al, 2010). Adanya kartu kredit dan insentif untuk
belanja ekstra memberikan kesempatan bagi pembeli online membuat
kunjungan ke toko ritel online yang dapat menghasilkan peningkatan
pembelian impulsif. Dawson dan Kim (2009) memperkirakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dengan potensi pertumbuhan yang luar biasa dari belanja online, ada
ruang bagi konsumen untuk terlibat dalam pembelian impulsif.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pembelian impulsif, yaitu faktor eksternal yang terdiri dari lingkungan toko,
citra produk, teknik promosi dan perkembangan teknologi.Sedangkan faktor
internal terdiri dari faktor demografi, mood, kepribadian dan konsep diri.
B. BODY IMAGE
1. Pengertian Body Image
Konsep diri merupakan cara seseorang untuk melihat diri sendiri,
pada saat yang sama seseorang juga menganggap orang lain mempunyai
gambaran yang sama (Stanton, 1984).Stuart dan Sundeen (1995)
menyatakan bahwa salah satu bagian dari konsep diri adalah body image.
Salah satu pelopor penelitian tentang body image adalah Paul
Shilder (1950, dalam Gattario, 2013) yang mendefinisikan body image
sebagai gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk dalam pikiran.
Sedangkan peneliti lain mendefinisikan body image sebagai suatu
gambaran internal individu terhadap penampilan fisik individu dan persepsi
unik terhadap tubuhnya (Thompson, 2002).
Perkembangan penelitian pun terus dilakukan oleh beberapa
peneliti. Pada tahun 1999, Grogan menambahkan bahwa body image tidak
hanya pandangan individu tentang pikiran tetapi juga perasaan terhadap
tubuhnya.Perasaan individu terhadap tubuhnya dapat berupa penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
positif atau negatif, ini adalah pengertian secara umum mengenai body
image. Cash (dalam Thompson, 2002) mengungkapkan bahwa tampilan
internal seseorang berkaitan juga dengan pikiran dan perasaan sehingga
dapat mengubah perilaku individu dalam situasi tertentu. Sebagai contoh,
seseorang yang merasa tidak percaya diri dengan penampilannya akan
berusaha untuk mengatasi masalahnya tersebut dengan membeli pakaian
dengan merk ternama sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri si
pemakai.
Gardner (dalam Mukhlis, 2013) mengemukakanbody image sebagai
gambaran yang dimiliki seseorang dalam pikirannya tentang penampilan
(misalnya ukuran dan bentuk) tubuhnya, serta sikap yang dibentuk
seseorang terhadap karakteristik-karakteristik dari tubuhnya.Aziz (2006,
dalam Romansyah 2012) menambahkan bahwa body image adalah sikap
individu terhadap tubuhnya sendiri, termasuk penampilan fisik, struktur dan
fungsinya.
Honigman dan Castle (dalam Bestiana, 2007) menyatakan body
image sebagai gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran
tubuhnya, bagaimana orang tersebut akan mempersepsikan dan
memberikan penilaian terhadap apa yang dia pikirkan dan rasakan terhadap
ukuran dan bentuk tubuhnya, serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain
terhadap dirinya.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dijelaskan, maka dapat
disimpulkan bahwa body image merupakan gambaran mental yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menggambarkan persepsi, pikiran dan perasaan, serta perubahan sikap
terhadap bagian-bagian tubuh atau penampilan fisik, berdasarkan penilaian
terhadap penampilan dirinya, serta memperkirakan bagaimana orang lain
menilai dirinya.
2. Aspek-aspekBody Image
Menurut Cash (2004) aspek dalam body image terkait antar satu
dengan yang lain, yaitu:
a. Aspek Perseptual
Aspek ini meliputi tentang pola pikir individu dalam melihat
tubuhnya yang dikaitkan pada bentuk tubuh secara faktual. Solso &
Maclin (2007) menjelaskan bahwa proses persepsi melibatkan proses
kognisi dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik. Krech
(Miftah Thoha, 2007) menyatakan persepsi adalah proses kognitif yang
komplek yang mampu menghasilkan suatu gambar unik tentang
keadaan sebenarnya.
b. Aspek Afektif
Aspek ini terkait dengan perasaan individu terhadap penampilan
tubuhnya dalam waktu itu juga,
c. Aspek Kognitif
Aspek ini meliputi tentang pikiran dan keyakinan individu dalam
memandang bentuk dan penampilan individu tersebut.Banfield &
McCabe (2002 dalam Baker dan Gringart, 2009) menjelaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
aspek kognitif juga meliputi kepercayaan individu mengenai bentuk
tubuh dan penampilan. Sugiarmin (2009) menambahkan bahwa aspek
kognitif juga meliputi perkembangan proses berpikir, termasuk atensi,
persepsi, daya ingat dan imajinasi.
d. Aspek Perilaku
Aspek perilaku atau kecenderungan perilaku merupakan respon
atau reaksi individu yang muncul dikarenakan adanya perasaan, pikiran
dak keyakinan individu.Banfield & McCabe (2002 dalam Baker dan
Gringart, 2009) menjelaskan bahwa dalam aspek perilaku juga terdapat
aspek konatif, yaitu dalam struktur sikap tidak hanya menunjukkan
bagaimana perilaku tetapi juga kecenderungan perilaku.
Peneliti menyimpulkan bahwa dalam penelitian akan menggunakan
tiga aspek, yaitu aspek afektif, aspek kognitif dan aspek perilaku. Peneliti
menggabungkan aspek perseptual dan aspek kognitif karena aspek
perseptual dapat diartikan sebagai bagian dari aspek kognitif.Hal tersebut
juga sebagai bentuk upaya untuk mempermudah batas penelitian dari
setiap aspek tersebut.
3. DampakBody Image
Ketidakpuasan seseorang terhadap tubuhnya bisa muncul karena
orang tersebut telah memiliki konsep tubuh ideal dalam pikirannya, namun
dia merasa bahwa tubuhnya sendiri tidak atau belum memenuhi kriteria
tubuh ideal tersebut (Cash dan Szymansk, 1995). Hal ini berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
terhadap konsep diri seseorang. Body image akan menentukan cara
seseorang menilai dirinya, positif atau negatif. Kalau seseorang menilai
dirinya positif, maka seseorang itu juga yakin akan kemampuan dirinya,
begitupun sebaliknya (Sloan, 2002 dalam Romansyah 2012). Dengan kata
lain, ketika seseorang memandang dirinya positif maka orang tersebut akan
menerima keadaan tubuhnya. Begitu juga sebaliknya, ketika seseorang
memandang negative tentang dirinya maka cenderung menolak atau tidak
puas dengan tubuhnya. Burn (2012 dalam Sari 2012) menambahkan, orang
dengan body image yang negatif akan cenderung memiliki kepercayaan diri
dan harga diri yang rendah pula. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Dacey dan Kenny (1994 dalam Sari dan Siregar, 2012) mengemukakan
bahwa persepsi negatif remaja terhadap body image akan menghambat
perkembangan kemampuan interpersonal dan kemampuan membangun
hubungan yang positif dengan remaja lain.
Hurlock (1993 dalam Sari dan Siregar, 2012) menjelaskan bahwa
konsep diri berkaitan dengan cara orang memandang body image atau body
image.Individu dengan konsep diri yang negatif akan cenderung
memandang dirinya tidak berharga. Bahkan pada body image akan selalu
dipandang negatif. Begitu pula sebaliknya, pada konsep diri positif individu
akan cenderung memandang dirinya sebagai juga positif. individu akan
lebih menghargai dengan keadaan dirinya (hurlock, 1993 dalam Sari dan
Siregar, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Rice dan Dolgin (2002 dalam Muklis, 2013) menambahkan bahwa
pada remaja perempuan, ketidakpuasan terhadap body image berdampak
pada harga diri yang lebih rendah dibanding remaja perempuan yang lain.
Ketika perempuan memliki harga diri yang rendah maka akan cenderung
mengalami depresi. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian dari
Siegel dkk. (dalam Muklis, 2013) yang menemukan bahwa body image
yang negatif merupakan penyebab utama remaja perempuan menjadi lebih
depresif daripada remaja laki-laki.
C. REMAJA
1. Pengertian Remaja
Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa
(Allport, dalam Sarwono, 2006).Pada periode ini berbagai perubahan
terjadi baik perubahan fisik, kognitif maupun sosial.Perubahan ini terjadi
dengan sangat cepat dan terkadang tanpa kita sadari.Perubahan fisik yang
menonjol adalah perkembangan tanda-tanda seks sekunder, serta
perubahan perilaku dan hubungan sosial dengan lingkungannya.
Di Indonesia, batasan usia remaja berada pada rentang usia 14
sampai 24 tahun (Sarwono, 2008). Menurut Papalia dan Olds (2008),
masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun
dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Monks (1982) mengemukakan suatu analisa yang cermat
mengenai semua aspek perkembangandalam masa remaja yang secara
global berlangsung antara umur 12-21tahun, denganpembagiannya: 1) 12-
15 tahun termasuk masa remaja awal, 2) 15-18 tahun termasuk
masaremaja pertengahan, dan 3) 18-21 tahun termasuk remaja akhir.
Berbeda dengan Monks, Santrock mengkategorikan usia remaja mulai
dari usia 10 sampai 21 tahun.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa dengan
ditandai adanya perubahan pada perkembangan fisik, kognitif dan sosial.
Rentang usia remaja dimulai dari usia 12 tahun sampai 21 tahun yang
dibagi menjadi masa remaja awal, remaja pertengahan dan remaja akhir.
2. Aspek-aspek Perkembangan Remaja
a. Perkembangan Fisik
Masa remaja diawali dengan perubahan-perubahan pada fisik
yang disebut pubertas.Santrock (2003) menjelaskan pubertas adalah
suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara
pesat terutama pada awal masa remaja.Akan tetapi, pubertas bukanlah
suatu peristiwa tunggal yang terjadi tiba-tiba.
Perubahan fisik yang dialami secara umum pada remaja seperti
bertambahnya berat badan, tinggi badan dan kematangan seksual.Pada
remaja laki-laki akan dimulai dengan tumbuh kumis pertama kali dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mimpi basah pertama. Pada remaja perempuan ditandai dengan
melebarnya pinggul dan menstruasi (Santrock, 2002).
Perubahan yang terjadi pada remaja tak jarang menyebabkan
kebingungan dan keragu-raguan, pertanyaan-pertanyaan, ketakutan dan
kecemasan.Keadaan fisik yang tidak sesuai dengan harapan remaja
dapat menimbulkan perasaan tidak puas dan kurang percaya diri pada
diri remaja (Santrock, 2003). Oleh sebab itu, remaja membutuhkan
dukungan baik dari lingkungan maupun dari orangtua (Sarwono, 2008)
b. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), masa remaja masuk ke
dalam tahap pemikiran operasional formal dan pengambilan keputusan.
Karakteristik dari pemikiran operasional formal adalah remaja akan
memiliki pemikiran yang abstrak. Selain abstrak, pemikiran remaja
juga idealistis. Remaja akan berpikir tentang cirri-ciri ideal bagi
mereka sendiri dan orang lain dan membandingkan diri mereka dan
orang lain dengan standar-standar ideal ini. Pemikiran remaja juga
sering berupa fantasi sehingga membuat remaja tidak sabar (Santrock,
2002). Kuhn (1991, dalam Santrock, 2002) menambahkan bahwa
selain berpikir abstrak dan idealis, mereka juga akan berpikir logis.
Masa remaja merupakan masa dimana pengambilan keputusan
meningkat (Santrock, 2002). Hal yang terkait dengan pengambilan
keputusan pada masa remaja adalah tentang masa depan, teman-teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mana yang akan dipilih dan lain sebagainya. Remaja membutuhkan
pengalaman dan kesempatan yang lebih banyak untuk mempraktekkan
dan mendiskusikan keputusan yang realistis. Kesalahan dalam
pengambilan keputusan kemungkinan besar akan dialami pada remaja
akibat orientasi dari masyarakat yang berbeda.
c. Perkembangan Sosial dan Emosi
Proses sosial dan emosi meliputi perubahan dalam hubungan
individu dengan manusia lain. Dalam prosesnya, remaja akan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang dalam berbagai
konteks sosial, yang meliputi keluarga dan teman-teman sebaya, pacar
dan sekolah. Selain itu, pada tahap ini remaja mulai mencari identitas
dirinya. Remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis identitas akan
menderita apa yang oleh Erikson disebut kebingungan identitas (dalam
Santrock, 2002). Kebingungan ini muncul dalam satu dari dua pilihan,
seperti individu menarik diri, memisahkan diri dari teman-teman
sebaya dan keluarga, atau mereka dapat kehilangan identitas mereka
dalam kelompok.
Menurut beberapa aspek yang telah dijelaskan tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat tiga aspek yang melekat pada diri remaja,
yaitu aspek fisik, kognitif dan sosial emosi.Aspek fisik berkaitan dengan
perubahan bentuk tubuh seperti berat badan dan tinggi badan.Aspek
kognitif meliputi remaja yang masuk ke dalam tahap pemikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
operasional formal dan pengambilan keputusan. Pada aspek sosial dan
emosi meliputi bagaimana relasi remaja dengan orangtua dan teman
sebaya, pacar dan sekolah, serta proses pencarian identitas diri.
D. DINAMIKABODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN
IMPULSIFPADA REMAJA
Ketika individu memasuki usia remaja, penampilan menjadi perhatian
utama dibanding aspek lain di dalam dirinya. Hal tersebut didukung oleh
Santrock (2003) yang menjelaskan bahwa remaja menjadi amat
memperhatikan tubuhnya dan membangun citra tubuh mereka sendiri. Citra
tubuh atau body image adalah sikap individu terhadap tubuhnya sendiri,
termasuk penampilan fisik, struktur dan fungsinya (Aziz, 2006). Pada masa
pubertas, remaja akan lebih tidak puas terhadap keadaan tubuhnya
dibandingkan ketika memasuki masa remaja akhir (Hamburg dan Wright,
1989, dalam Santrock, 2003).
Body image juga akan menentukan cara seseorang menilai dirinya,
positif atau negatif. Kalau seseorang menilai dirinya positif, maka seseorang
itu juga yakin akan kemampuan dirinya dan menerima apapun keadaan pada
dirinya. Sebaliknya, orang yang dengan body image negatif maka akan
cenderung tidak yakin dengan kemampuannya dan cenderung tidak menerima
atau menolak keadaan fisik dirinya (Sloan, 2002). Tidak jarang remaja akan
merasa stres, sedih dan mengalami peningkatan kecemasan karena tidak yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dengan kemampuan tubuhnya (Becker, 2001). Keadaan tersebut mendorong
remaja untuk melakukan kecenderungan pembelian impulsif.
Sneath et al. (2009) berpendapat bahwa perilaku pembelian impulsif
dapat terjadi karena individu yang depresi dan melakukan upaya untuk
meningkatkan mood. Keadaaan emosi yang tidak stabil membuat remaja
mudah terstimulus dengan berbagai cara yang dapat menunjang proses
penampilannya. Pada hasil penelitian Sitohang (2009) menunjukkan bahwa
remaja menghabiskan banyak uang dan waktu serta usaha yang sungguh-
sungguh untuk menunjang penampilannya agar lebih baik. Persepsi remaja
yang mengganggap penampilannya kurang menarik mendorong dirinya untuk
melakukan pembelian secara impulsif (Helga, Dittmar, Beattie & Friese,
dalam Gani, 2005).
Pembelian impulsif adalah pembelian yang ditandai dengan terjadi
secara tiba-tiba, kuat, sering keras hati, dan disertai perasaan senang dan
kegembiraan (Rock, 1987, dalam Činjarević, 2010). Beatty dan Ferrell (1998)
menambahkan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang tiba-tiba dan
cenderung spontan tanpa ada niat langsung untuk membeli produk secara
spesifik, serta tanpa banyak refleksi atau evaluasi secara lebih mendalam
terhadap produk yang dibeli. Pembelian impulsif tersebut terkait dengan
produk yang dapat menunjang penampilan atau body image pada remaja
(Helga, Dittmar, Beattie & Friese, dalam Gani, 2005).
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terkait perilaku
kecenderungan pembelian impulsif yang terjadi pada remaja. Penelitian Lin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
&Lin (2005) yang menggunakan subjek dalam rentang usia 15-19 tahun
menunjukkan bahwa remaja pada usia 19 tahun lebih impulsif dalam perilaku
membeli dibanding usia lain. Hasil penelitian lain yang dilakukan pada
mahasiswa Universitas Padjajaran Bandung, menunjukkan bahwa seluruh
responden dengan usia kategori remaja (18-20 tahun) pernah melakukan
pembelian impulsif (Rangga, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Bagan 1
Skema Hubungan Antara Body Image dan Kecenderungan Pembelian Impulsif
Pada Remaja
BODY IMAGE
Body Image
Negative
Body Image
Positive
Cenderung tidak puas dengan kondisi atau keadaan dirinya dan penampilan tubuhnya
Cenderung puas dengan kondisi atau keadaan dirinya dan penampilan tubuhnya
Tidak mudah terstimulus untuk menunjang penampilan tubuhnya
Mudah terstimulus untuk menunjang penampilan tubuhnya
Pembelian Impulsif Rendah
Pembelian Impulsif Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Pada skala body image, individu dengan skor yang diperoleh tinggi
berarti memiliki body image positive. Begitu pula sebaliknya, individu dengan
skor yang diperoleh rendah berarti memiliki body image negative.
Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan
negatif antara body image dan kecenderungan pembelian impulsif. Semakin
tinggibody image individu maka kecenderungan pembelian impulsif akan
semakin rendah. Demikian pula sebaliknya, semakin rendahbody image maka
kecenderungan pembelian impulsif akan semakin tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif
korelasional, yaitu jenis penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh
mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variabel lain (Azwar,
2009). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara body image
dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja.Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan
analisisnya pada data-data berupa angka-angka (numerical) yang diolah
dengan metode statistik (Azwar, 2004).Data angka tersebut berasal dari
pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam
penelitian ini.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Tergantung
Variabel tergantung adalah variabelyang memberikan reaksi
atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono,
2006).Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kecenderungan
pembelian impulsif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang
mempengaruhi variabel lain (Sarwono, 2006).Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah body image.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Body Image
Body image merupakan gambaran mental yang menggambarkan
persepsi, pikiran dan perasaan, serta perubahan sikap pada remaja
terhadap bagian-bagian tubuh atau penampilan fisik, berdasarkan
penilaian terhadap penampilan, serta memperkirakan bagaimana orang
lain menilai dirinya.
Variabel dari body image diukur menggunakan skala body
image yang mencakup tiga aspek, yaitu aspek afektif, aspek kognitif
dan aspek perilaku.Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin
positif atau semakin puas remaja terhadap citra tubuh atau penampilan
fisiknya.Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh
maka semakin negatif atau tidak puas remaja terhadap citra tubuh atau
penampilan fisiknya.
2. Kecenderungan Pembelian Impulsif pada Remaja
Pembelian impulsif pada remaja merupakan perilaku remaja
sebagai akibat dari dorongan emosional yang melibatkan pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
keputusan secara cepat dan cenderung spontan, tanpa ada evaluasi
lebih mendalam, serta sebagai bentuk upaya dalam meningkatkan
mood atau gairah emosi.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala kcenderungan
pembelian impulsif yang meliputi dua aspek.Kedua aspek dari
pembelian impulsif adalah aspek afektif dan aspek kognitif.Semakin
tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kecenderungan
pembelian impulsif.Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang
diperoleh maka semakin rendah pula kecenderungan pembelian
impulsif yang dilakukan oleh remaja.
D. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja dengan
rentang usia 12 sampai 21 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan convenience sampling yaitu merupakan
teknik penarikan sampel berdasarkan kemudahan menemukan
sampel.Sampel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan
tempat yang tepat (Prasetyo, 2008).
E. Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan penyebaran skala.Metode skala merupakan suatu metode
pengumpulan data yang berbentuk laporan diri sendiri berisi daftar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kumpulan pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh individu
(Azwar, 2005).
Skala penelitian ini menggunakan metode Summated Rating yang
merupakan penskalaan model Likert. Model penskalaan ini merupakan
metode dengan suatu pernyataan sikap yang menggunakan distribusi
respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Gable dalam Azwar,
2005).Adapun skala dalam penelitian ini adalah Skala Body Image dan
Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif.
1. Skala Body Image
Skala body image terdiri dari tiga aspek yaitu aspek afektif,
kognitif dan perilaku.Skala ini terdiri dari 24 item yangterbagi kedalam
tiga aspek tersebut.Setiap item terbagi atas pernyataan favorable dan
unfavorable.
Tabel 1. Skala Body Image Try Out
No. Aitem Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot (%) Afektif 4,2,3,1 15,13,16,14 8 33,33 % Kognitif 20,17,19,18 5,8,6,7 8 33,33 % Perilaku 12,9,11,10 22,24,21,23 8 33,33 %
Total 24 100%
Dalam penelitian ini, subjek akan diminta untuk memberikan
tanda pada empat alternative jawaban, yaitu “Sangat Tidak Sesuai” (STS).
“Tidak Sesuai” (TS), “Sesuai” (S) dan “Sangat Sesuai” (SS). Pada
pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban “Sangat Sesuai”
(SS), nilai 3 diberikan untuk jawaban “sesuai”(S), nilai 2 diberikan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
jawaban “Tidak Sesuai”(TS) dan nilai 1 untuk jawaban “Sangat Tidak
Sesuai”(STS).
Sedangkan pada pernyataan unfavorable, nilai nilai tertinggi 4
untuk jawaban “Sangat Tidak Sesuai”(STS), nilai 3 diberikan untuk
jawaban “Tidak Sesuai”(TS), nilai 2 diberikan untuk jawaban
“Sesuai”(S)dan nilai 1 untuk jawaban “Sangat Sesuai” (SS).
Tabel 2. Skor Favorable Skala Body Image
Jawaban Skor Sangat Sesuai 4
Sesuai 3 Tidak Sesuai 2
Sangat Tidak Sesuai 1
Tabel 3. Skor Unfavorable Skala Body Image
Jawaban Skor Sangat Sesuai 1
Sesuai 2 Tidak Sesuai 3
Sangat Tidak Sesuai 4
2. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif
Skala kecenderungan pembelian impulsif terdiri dua aspek, yaitu
aspek afektif dan aspek kognitif.Skala ini terdiri dari 24 item yang
masing-masing aspek terdiri dari 12 item.Setiap item terbagi atas
pernyataan favorable dan unfavorable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 4. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Try Out
No. Aitem Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot (%) Afektif 1,20,17,3,
19,2,18,4 9,25,28,12, 10,27,11,26
16 50 %
Kognitif 15,22,13,16, 24,21,14,23
6,29,32,8 31,7,5,30
16 50 %
Total 32 100%
Dalam penelitian ini, subjek akan diminta untuk memberikan
tanda pada empat alternatif jawaban, yaitu “Sangat Tidak Sesuai”
(STS). “Tidak Sesuai” (TS), “Sesuai” (S), dan “Sangat Sesuai” (SS).
Pada pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban “Sangat
Sesuai” (SS), nilai 3 diberikan untuk jawaban “sesuai”(S), nilai 2
diberikan untuk jawaban “Tidak Sesuai”(TS) dan nilai 1 untuk jawaban
“Sangat Tidak Sesuai”(STS).
Sedangkan pada pernyataan unfavorable, nilai nilai tertinggi 4
untuk jawaban “Sangat Tidak Sesuai”(STS), nilai 3 diberikan untuk
jawaban “Tidak Sesuai”(TS), nilai 2 diberikan untuk jawaban
“Sesuai”(S) dan nilai 1 untuk jawaban “Sangat Sesuai” (SS).
Tabel 5. Skor Favorable Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif
Jawaban Skor Sangat Sesuai 4
Sesuai 3 Tidak Sesuai 2
Sangat Tidak Sesuai 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 6. Skor Unfavorable Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif
Jawaban Skor Sangat Sesuai 1
Sesuai 2 Tidak Sesuai 3
Sangat Tidak Sesuai 4
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut.Sedangkan, tes yang
menghasilkan daya yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran
dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2009).
Skala penelitian dikatakan memiliki validitas tinggi apabila
skala tersebut menjalankan fungsi ukurnya dan akurat. Begitu juga
sebaliknya, skala penelitian dikatakan memiliki validitas rendah
apabila skala tersebut menghasilkan data yang tidak relevan dengan
tujuan pengukuran(Azwar, 2010).
Penelitian ini menggunakan kategori validitas isi atau content
validity yang diselidiki melalui analisis rasional terhadap isi tes serta
didasarkan penilaian (judgement) yang bersifat subjektif (Azwar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2010). Validitas ini diselidiki dengan bantuan dari dosen pembimbing
sebagai experts judgement. Penilaian ini bertujuan untuk melihat
kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek yang hendak
diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan memilih aitem
yang representatif.
2. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan setelah tryout.Pelaksanaan tryout
dimulai dari tanggal 12-14 Desember 2015.Tryout dilaksanakan
dibeberapa tempat yaitu Universitas Sanata Dharma, beberapa SMP
dan SMA di Yogyakarta. Tryout diberikan kepada 69 remaja.
Berdasarkan hasil tryout didapatkan 60 data subjek remaja yang
memenuhi kriteria dan 9 data subjek lainnya tidak dapat digunakan
karena tidak memenuhi kriteria penelitian.
Seleksi aitem berfungsi untuk melihat aitem mana yang
memiliki daya beda dan aitem yang memiliki skor rendah. Seleksi
aitem dapat dilakukan dengan melihat daya diskriminasi setiap aitem
yang ada.Daya diskriminasi diperoleh dengan mengkorelasikan antara
skor aitem dengan skor aitem total. Prosedur pengujian konsistensi
aitem-total akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total (rix).
Secara teknis, pengujian konsistensi aitem dilakukan dengan
menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada aitem yang
bersangkutan dengan skor total tes (Azwar, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Besar koefisien korelasi aitem-total dari nol (0) sampai
1.00.skor yang semakin mendekati nilai 1.00 memiliki daya
diskriminasi yang tinggi. Sedangkan, skor yang mendekati nilai nol
(0) maka aitem tersebut akan memiliki daya diskriminasi yang rendah
(Azwar, 2010).
Pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total memiliki
batasan rix ≥ 0,30. Maka aitem yang mencapai koefisien korelasi
aitem-total dapat dikatakan memuaskan. Sedangkan, aitem yang
memiliki koefisien korelasi aitem-total kurang dari 0,30 berarti aitem
yang berdaya diskriminasi yang rendah. Jika jumlah aitem yang lolos
kurang memenuhi jumlah yang diharapkan oleh peneliti, maka skor
korelasi aitem-total dapat diturunkan hingga 0,25 (Azwar,
2009).Pengujian menggunakan program SPSS 16 for windows.
Pada skala body image terdapat 24 aitem yang terbagi dalam
tiga aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan
unfavorable. Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan nilai
rix 0,25 dikarenakan apabila menggunakan rix 0,30 maka akan
semakin banyak aitem yang gugur.. Aitem-aitem ini kemudian
diseleksi dengan melihat rix-nya. Aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0,25
dikategorikan sebagai aitem yang baik, sedangkan aitem yang
memiliki nilai rix < 0,25 dikategorikan sebagai aitem yang kurang
baik, sehingga digugurkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Hasil dari pengujian data skala body image menunjukkan
bahwa terdapat 20 aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0,25, sedangkan
aitem yang memiliki nilai rix < 0,25 adalah 11, 21, 22 dan 24. Jadi
dalam skala body image terdapat empat aitem yang gugur. Peneliti
memilih untuk tidak menjaga komposisi antar aspek. Hal tersebut
dikarenakan ketika komposisi disamakan, reliabilitas yang didapat
akan lebih rendah yaitu 0,832 dibanding ketika tidak menjaga
komposisi, yaitu sebesar 0,879.Data rentang rix item yang paling
rendah yaitu 0,268 dan yang paling tinggi yaitu 0,773.
Tabel 7. Skala Body Image
No. Aitem Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot (%) Afektif 3,4,6,14 7,9,12,16 8 40 % Kognitif 1,5,17,19 8,10,15,18 8 40 % Perilaku 2,11,13 20 4 20 %
Total 20 100%
Pada skala kecenderungan pembelian impulsif terdapat 32
aitem yang terbagi dalam tiga aspek dengan masing-masing memiliki
aitem favorable dan unfavorable. Pada penelitian ini, peneliti memilih
menggunakan nilai rix 0,25 dikarenakan apabila menggunakan rix
0,30 maka akan semakin banyak aitem yang gugur.. Aitem-aitem ini
kemudian diseleksi dengan melihat rix-nya. Aitem yang memiliki nilai
rix ≥ 0,25 dikategorikan sebagai aitem yang baik, sedangkan aitem
yang memiliki nilai rix < 0,25 dikategorikan sebagai aitem yang
kurang baik, sehingga digugurkan. Hasil dari pengujian data skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kecenderungan pembelian impulsif menunjukkan bahwa terdapat 28
aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0,25, sedangkan aitem yang memiliki
nilai rix < 0,25 adalah 1, 2, 18 dan 19. Kemudian untuk menjaga
komposisi maka peneliti memutuskan untuk menggugurkan nomor 6,
13,16 dan 32 dari skala kecenderungan pembelian impulsif. Jadi
dalam skala body image terdapat empat aitem yang gugur dan empat
aitem yang digugurkan. Total aitem yang digunakan dalam skala ini
adalah 24 aitem dengan rentang rix item yang paling rendah yaitu
0,261 dan yang paling tinggi yaitu 0,783.
Tabel 8. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif
No. Aitem Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot (%) Afektif 10,11,12,13 3,5,6,8,16,17,21,24 12 50 % Kognitif 1,15,18,19,22,23 2,4,7,9,14,20 12 50 %
Total 24 100%
3. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan kata dari kata reliability
yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang
memmiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang
reliabel.Konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya (Azwar, 2009).
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan
hasil ukur yang mengandung makna pengukuran.Apabila pengukuran
tidak reliabel maka skor yang dihasilkan juga tidak dapat
dipercaya.Perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
ditentukan oleh faktor eror daripada faktor perbedaan sebenarnya.
Pengukuran yang tidak reliabel tidak akan konstan dari waktu ke
waktu (Azwar, 2010).
Penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal
yang bertujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian
dalam tes (Azwar, 2010).Reliabilitas konsistensi internal
menggunakan teknik yang berasal dari formula Alpha
Cronbach.Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu
mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten (Malhotra, 2012).
Pengambilan data dengan metode ini tidak membutuhkan waktu yang
terlalu lama karena pengambilan data cukup dilakukan satu kali
(Siregar, 2014). Teknik ini akan lebih mudah dilakukan dengan
menggunakan analisis data SPSS 18.0 for windows
Koefisien reliabilitas berada pada rentang nilai 0 sampai 1.Bila
koefisien skala semakin mendekati nilai 1 maka dapat dikatakan
bahwa skala itu memiliki koefisien reliabilitas yang baik (Azwar,
2009).
Skala body image diuji dengan menggunakan teknik Alpha
Cronbach dan diperoleh nilai (α) sebesar 0,879. Pada skala
kecenderungan pembelian impulsif nilai Alpha Cronbach yang
diperoleh setelah mengalami seleksi aitem adalah 0,930.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data
penelitian ini berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini
perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik
memiliki asumsi normalitas sebaran (Santoso, 2010). Jika nilai p
> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima.Hal
ini berarti data yang diuji memiliki distribusi yang tidak berbeda
dengan data yang normal, atau data yang diuji memiliki distribusi
normal.Sebaliknya, jika nilai p < 0.05 maka hipotesis nol
ditolak.Hal ini berarti data yang diuji memiliki distribusi yang
berbeda dari data normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas menyatakan bahwa hubungan antar variabel
yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus, sehingga
peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti
secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel
lainnya. Uji linearitas digunakan untuk melihat bagaimana
kekuatan hubungan antara dua variabel dalam penelitian.Jika nilai
sig. atau p > 0.05 maka terdapat hubungan yang tidak linear atau
hubungan antara dua variabel lemah (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Uji Hipotesis
Analisis penelitian ini menggunakan metode Product Moment
Pearson, yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
dalam penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung dengan
asumsi bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio
(Sugiyono 2008). Metode Product Moment Pearson dapat digunakan
apabila uji normalitas telah terpenuhi. Namun, jika uji normalitas
tidak terpenuhi maka uji hipotesis dapat dilakukan dengan teknik
Spearman Rho (Sarwono, 2006).
Koefisien yang dihasilkan bernilai -1 hingga +1, yang
menunjukkan hubungan tersebut positif atau negatif.Jika nilai sig. atau
p< 0.05, maka hipotesis nol ditolak atau yang berarti ada hubungan
yang signifikan antar dua variabel.Sebaliknya, jika nilai sig. atau p >
0.05, maka hipotesis nol diterima atau yang berarti tidak ada
hubungan yang signifikan antar dua variabel (Prasetyo, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek remaja dengan kriteria rentang
usia 12 sampai 21 tahun. Pengambilan data dilaksanakan dibeberapa
tempat di Yogyakarta seperti SMP, SMA dan Kampus di Yogyakarta.
Pengambilan data berdasarkan ketersediaan dan kemudahan memperoleh
subjek penelitian. Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 16
Desember 2015 sampai 16 Januari 2016. Total subjek penelitian yang
digunakan adalah 140 orang.
B. Deskripsi Subjek
Subjek penelitian ini adalah remaja yang terbagi dalam remaja
awal, remaja tengah dan remaja akhir dengan rentang usia 12 hingga 21
tahun. Total subjek penelitian adalah sebanyak 140 orang. Berdasarkan
hasil penyebaran skala maka didapatkan identitas subjek sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 9. Identitas Subjek Penelitian
Kriteria Total
Jenis Kelamin Laki-laki 45 orang 140 orang Perempuan 95 orang
Rentang Usia 12-14 tahun 48 orang 140 orang 15-18 tahun 44 orang
19-21 tahun 48 orang
C. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan data skala penelitian yang digunakan maka
didapatkan hasil perhitungan mean teoritik body image sebagai berikut:
Jumlah aitem : 20
Nilai minimum : 20 x 1 = 20
Nilai maksimum : 20 x 4 = 80
Rentang nilai : 20 – 80
Jarak : 80 - 20 = 60
Mean teoritik : (min+max)/2 = (20 + 80)//2 = 50
Mean teoritik kecenderungan pembelian impulsif :
Jumlah aitem : 24
Nilai minimum : 24 x 1 = 24
Nilai maksimum : 24 x 4 = 96
Rentang nilai : 24 – 96
Jarak : 96 - 24 = 72
Mean teoritik : (min+max)/2 = (24 + 96)/2 = 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 10.Deskripsi Data Variabel Body Image dan Kecenderungan Pembelian Impulsif
Variabel N SD Teoritik Empiris
Mean Teoritik
Mean Empiris
Min. Max. Min. Max.
Body Image 140 6,13575 20 80 38 75 50 56,2929 Kecenderungan Pembelian Impulsif
140 8,35694 24 96 30 76 60 49,6571
Tabel 11. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Body Image
One-Sample Test
Test Value = 50
t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Body Image
12.135 139 .000 6.29286 5.2676 7.3182
Pada tabel 11.hasil data dari uji t pada variabel body image
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil data tersebut
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan
mean empiris dari variabel body image. Data menunjukkan bahwa mean
teoritik dari variabel body image sebesar 50, sedangkan mean empiris dari
variabel body image sebesar 56,2929 dengan SD sebesar 6,13575. Data
tersebut menunjukkan bahwa mean empiris lebih besar dibandingkan
dengan mean teoritik, maka dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian
memiliki body image yang tergolong tinggi atau positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 12. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Kecenderungan Pembelian Impulsif
One-Sample Test Test Value = 60
t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Kecenderungan Pembelian Impulsif
-14.644 139 .000 -10.34286 -11.7393 -8.9464
Pada tabel 12.hasil data dari uji t pada variabel kecenderungan
pembelian impulsif menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil
data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara
mean teoritik dan mean empiris dari variabel kecenderungan pembelian
impulsif. Data menunjukkan bahwa mean teoritik dari variabel
kecenderungan pembelian impulsif sebesar 60, sedangkan mean empiris
dari variabel kecenderungan pembelian impulsif sebesar 49,6571 dengan
SD sebesar 8,35694. Data tersebut menunjukkan bahwa mean teoritik
lebih besar dibandingkan dengan mean empiris, maka dapat disimpulkan
bahwa subjek penelitian memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang
tergolong rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data
penelitian ini berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini
perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik
memiliki asumsi normalitas sebaran (Santoso, 2010). Data
dikatakan normal apabila memiliki p > 0,05 (Sarwono, 2012). Uji
normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov
Smirnov Test SPSS 16.0 for windows.
Tabel 13. Uji Normalitas Body Image dan Kecenderungan Pembelian Impulsif
Skala Kolmogorov Smirnov keterangan Statistic Df Sig.
Body Image .101 140 .001 Data Tidak Normal
Kecenderungan Pembelian Impulsif
.107 140 .000 Data Tidak Normal
Berdasarkan hasil analisis Kolmogorov Smirnov menggunakan
spss 16.0 for windows, diperoleh nilai p untuk skala Body Image
sebesar 0.001. Data menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel p
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data variabel Body Image
memiliki distribusi data tidak normal. Pada skala kecenderungan
pembelian impulsif diperoleh nilai p sebesar 0.000. Data
menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel p < 0,05, maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
disimpulkan bahwa data variabel kecenderungan pembelian impulsif
memiliki distribusi tidak normal.
Gambar 1. Histogram Body Image
Gambar 2. Histogram Kecenderungan Pembelian Impulsif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Uji Linearitas
Hasil uji linearitas variabel kecenderungan pembelian impulsif
dengan variabel body image menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,000. Melihat hasil signifikansi tidak lebih dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa antara variabel kecenderungan pembelian
impulsif dan variabel Body Image terdapat hubungan yang linear.
Tabel 14. Hasil Uji Linearitas Kecenderungan Pembelian Impulsif dan Body Image
F Sig. Kecenderungan Pembelian Impulsif*Body Image
(Combined) 3.013 .000 Linearity 39.761 .000 Deviation from Linearity
1.701 .028
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi
Spearman Rho. Koefisien yang dihasilkan bernilai -1 hingga +1, yang
menunjukkan hubungan tersebut positif atau negatif. Jika nilai sig. atau
p < 0.05, maka hipotesis nol ditolak atau yang berarti ada hubungan
yang signifikan antar dua variabel. Sebaliknya, jika nilai sig. atau p >
0.05, maka hipotesis nol diterima atau yang berarti tidak ada hubungan
yang signifikan antar dua variabel (Prasetyo, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Variabel Kecenderungan Pembelian Impulsif dan Body Image
Kecenderungan Pembelian Impulsif
Body Image
Spearman’s
Rho
Kecenderungan Pembelian Impulsif
Correlation Coefficient
1.000 -.433**
Sig. (1-tailed) . .000 N 140 140 Body Image Correlation
Coefficient -.433** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 . N 140 140
**. Correlation is Significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis tersebut, data menunjukkan
variabel Body Image berkorelasi secara negatif dan signifikan dengan
kecenderungan pembelian impulsif (n=140, r= -0.433, p= 0.000). Hal
ini menunjukkan bahwa semakin positif body image individu maka
kecenderungan pembelian impulsif akan semakin rendah. Demikian
pula sebaliknya, semakin negatif body image maka kecenderungan
pembelian impulsif akan semakin tinggi.
E. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara body image
dengan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja memiliki
hubungan yang berkorelasi negatif dan signifikan (r= -0.433, p= 0.000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hal ini menunjukkan bahwa semakin positif body image individu maka
kecenderungan pembelian impulsif akan semakin rendah. Demikian pula
sebaliknya, semakin negatif body image maka kecenderungan pembelian
impulsif akan semakin tinggi.
Ketika usia memasuki masa remaja, seseorang akan menjadi
sangat memperhatikan tubuhnya dan mulai untuk membangun body image
mereka (Santrock, 2003). Saat remaja merasa tidak puas dengan keadaan
tubuhnya maka berbagai cara tentu akan dilakukan untuk menunjang
penampilan tubuhnya. Cara tersebut dilakukan untuk menjaga dan
memperbaiki hal yang menurut mereka kurang menarik dari penampilan
dirinya. Berbagai upaya yang dilakukan oleh remaja akan cenderung
mendorong dirinya untuk melakukan pembelian secara impulsif (Gani,
2005). Bahkan remaja akan rela menghabiskan banyak uang dan waktu
serta usaha yang sungguh-sungguh demi menunjang penampilannya
(Sitohang, 2009).
Subjek dengan body image negatif akan cenderung tidak yakin
dengan kemampuannya dan cenderung tidak menerima atau menolak
keadaan fisik dirinya. Begitu pula sebaliknya, subjek yang menilai dirinya
positif akan merasa yakin dengan kemampuan dirinya dan menerima
apapun keadaan pada dirinya (Sloan, 2002dalam Romansyah 2012). Hal
ini menunjukkan semakin subjek memandang tubuhnya secara positif yang
berarti menerima keadaan tubuhnya maka akan menyebabkan
kecenderungan untuk melakukan pembelian barang akan lebih didasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
oleh perencanaan dan pertimbangan yang lebih matang. Hal ini terjadi
karena subjek sudah merasa puas dengan keadaan tubuhnya sehingga akan
cenderung tidak mudah terpengaruh oleh berbagai bentuk promosi yang
kreatif dan inovatif dari suatu barang. Remaja akan cenderung memiliki
alasan untuk membeli secara impulsif karena tertarik bentuknya, warnanya
atau berkaitan dengan identitas (Astasari dan Sahrah, 2011).
Dari penelitian ini, subjek memiliki body image yang tergolong
tinggi atau positif. Hal ini dilihat dari data yang menunjukkan bahwa mean
empiris lebih besar dibandingkan mean teoritik (56,2929> 50) dengan nilai
signifikan sebesar 0,000. Data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan
yang signifikan antara mean teoritik dan mean empiris pada variabel body
image. Nilai mean empiris yang lebih besar dibandingkan nilai mean
teoritik menunjukkan bahwa subjek penelitian termasuk orang yang
cenderung memandang dirinya positif. Subjek yang memandang dirinya
positif akan lebih menghargai keadaan dirinya (Berscheid, dalam Papalia
dan Olds, 2008). Subjekakan cenderung menilai dirinya sebagai orang
dengan kepribadian cerdas, asertif dan menyenangkan. Hal ini juga berarti
subjek merasa puas dan percaya diri dengan penampilan tubuhnya saat ini
sehingga subjek tidak merasa minder bahkan ketika bertemu dengan lawan
jenis.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa subjek memiliki
kecenderungan pembelian impulsif yang tergolong rendah. Hal ini dilihat
dari data yang menunjukkan bahwa mean empiris lebih rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dibandingkan mean teoritik (49,6571< 60) dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara mean teoritik dan mean empiris pada variabel
kecenderungan pembelian impulsif. Kecenderungan pembelian impulsif
yang rendah menunjukkan bahwa pembelian barang yang dilakukan oleh
subjek cenderung telah didasari dengan perencanaan dan pertimbangan
yang matang.
Selain itu, kecenderungan pembelian impulsif yang rendah dapat
dipengaruhi waktu yang dimiliki oleh subjek untuk memahami kualitas
dan kuantitas produk (Lee dan Kacen, 2008 dalam Cinjarevic 2010).
Semakin lama subjek memiliki waktu untuk melihat produk dan
menganalisisnya maka akan semakin banyak pula informasi yang
didapatkan oleh subjek, sehingga kecenderungan pembelian impulsif pun
akan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat disimpulkan hasil penelitian, yaitu body
image dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja memiliki
hubungan yang negatif dan signifikan (r= -0,433, p < 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin positif body image pada remaja maka
kecenderungan pembelian impulsif akan semakin rendah. Demikian pula
sebaliknya, semakin negatif body image pada remaja maka kecenderungan
pembelian impulsif akan semakin tinggi.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini yaitu rentang umur subjek yang terlalu
lebar, yaitu 12 sampai 21 tahun. Hal ini berpengaruh pada pemahaman
masing-masing kelompok usia pada saat pengisian skala, misalnya subjek
pada usia 14 tahun dapat memiliki pemahaman yang berbeda dengan
subjek usia 21 tahun pada item-item dalam skala. Rentang umur yang
terlalu lebar tersebut membuat item penelitian banyak yang gugur.
Kemudian peneliti melihat adanya kekurangan dalam proses
pengambilan data yaitu adanya ketidakseragaman teknis pengambilan data
meliputi instruksi dan sistem penyebaran skala. Misalnya, pada kelompok
tertentu peneliti mendampingi subjek saat pengambilan data, namun pada
kelompok tertentu peneliti tidak turut mendampingi subjek penelitian. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tersebut kemungkinan membuat subjek dalam pengisian skala ada yang
mengisi sesuai keadaan dirinya dan ada yang tidak.
C. Saran
1. Bagi Remaja Sebagai Subjek Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
body image dengan perilaku pembelian impulsif.Oleh sebab itu untuk
menghindari perilaku pembelian impulsif remaja sebaiknya
mempertahankan dan meningkatkan gambaran diri yang positif. Cara
yang dapat dilakukan oleh remaja adalah dengan membiasakan pola
makan sehat, berolahraga atau aktivitas fisik lainnya, berpikir positif
terkait dengan ukuran dan berat tubuh, memiliki sifat percaya diri,
menghargai keadaan diri sendiri dan menerima berbagai bentuk
dukungan moral.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini memiliki distribusi data yang tidak normal. Hal ini
menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan pada
populasi. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya sebaiknya melibatkan
lebih banyak dan lebih luas subjek penelitian yang diharapkan mampu
mewakili populasi.
Penelitian selanjutnya terkait dengan subjek penelitian, peneliti
sebaiknya lebih memfokuskan pada remaja dengan umur tertentu.Hal
tersebut dimaksudkan agar skala penelitian yang digunakan dapat
dipahami sesuai kelompok umur tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kemudian, peneliti selanjutnya perlu memperhatikan tentang
keseragaman instruksi untuk setiap subjek. Terkait dengan sistem
penyebaran skala, peneliti selanjutnya perlu membuat sistem yang lebih
terstruktur, misalnya bilamana pengisian skala harus didampingi oleh
peneliti atau tidak, bilamana waktu pengisian skala itu diperbolehkan
lebih dari sehari atau tidak dan sebagainya.Hal tersebut dimaksudkan
agar subjek penelitian dapat melakukan pengisian skala dengan
sungguh-sungguh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Acting on Impulse: Very Few Children’s Book Purchases Are Planned (2013, Juni 18). Diakses Pada Juni 3, 2016, From Ac Nielsen.com: http://www.nielsen.com/us/en/insights/news/2015/acting.html
Ali & Asrori. 2009. Psikologi Remaja Pengembangan Peserta Didik (edisi 6). Jakarta: PT. Bumi Aksar.
Astasari, R. & Sahrah. A. 2011. Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Membeli Impulsif Pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi. WM
Azwar, Saifuddin. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2004). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2005). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baker, L & Gringart, E. 2009. Body Image and Self Esteem in Older Adulthood.
Ageing and Society, 29, 977-995 Bayley, G., & Nancarrow, C. 1998. Impulse Purchasing: A Qualitative
Exploration of the Phenomenon. Qualitative Market Research: An International Journal, 1(2), 99-114
Beatty, S. E., & Ferrell, M. E. 1998. Impulse Buying: Modeling Its Precursors. Journal of Retailing, 74(2), 169-191
Belanja Arloji Mewah Indonesia Bernilai Triliunan.(2013, Maret 28). Diakses Pada April 4, 2015, From Tempo.com: http://www.tempo.co/read/news/2013/03/28/215469972/Belanja-Arloji-Mewah-Indonesia-Bernilai-Triliunan
Bestiana, D. 2012. Citra tubuh dan konsep tubuh ideal Mahasiswi FISIP Universitas Airlangga Surabaya. AntroUnairDotNet vol,1, No.1
Bowman., Jo (2011, April 19). Marketing in Indonesia - Market Overview and Review of Best Practice. Diakses pada Juni 21, 2015, From popsurvey.blogspot.com: http://popsurvey.blogspot.co.id/2011/04/marketing-in-indonesia-market-overview.html
Cancerina Sanyogo, Melisa. 2014. Efektivitas Point of Purchase Dalam Meningkatkan Impulse Buying Pada Peritel di Surabaya.
Cash, F. Thomas. 2004. Body Image: Pas, Present And Future. Department of Psychology, Old Dominion University, Norfolk, Virginia, USA
Cash, T. F., & Szymanski, M. L. (1995). The Development and Vvalidation of the Body-Image Ideals Questionnaire . Journal of Personality Assessment, (64), 466-477
Činjarević, M. 2010. Cognitive and Affective Aspects of Impulsive Buying. Sarajevo Business and Economics Review vol 30, 168-184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Clay, D. & Dittmar, H. 2005. Body image and self esteem among adolescent girls: testing the influence of sociocultural factors. Journal of research on adolescence 15(4), 451-477
Dawson, S., & Kim, M. 2009. External and Internal Trigger Cues of Impulse Buying Online. An international vol. 3 No. 1
Dittmar, H. & Drury, J. (2000). Self-image – is it in the bag? A qualitative comparison between “ordinary” and “excessive” consumers. Journal of Economic Psychology, 21 (2), 109- 142
Dittmar, H. 2009. How do "Body Perfect" Ideals in the Media have a Negative Impact on Body Image and Behaviors? Factors and Processes Related to Self and Identity. Journal of social and clinical psychology vol 28, no. 1, 1-8
Engel, J., & Blackwell, R. 1982. Consumer Behavior. Chicago: Dryden Press Faucher, C. 2003. Cognitive behavior therapy as a treatment for body image
dissatisfaction. http://www.varderbilt. edu/AnS/psychology/health_psychology/BI_Therapy.htm
Gani, H. A. 2005. Konsumerisme: Kegagalan Umat Memaknai Shiyam. Dilibrary. Net
Gattario, K. H. 2013. Body Image in Adolescence: Through The Lenses of Culture, Gender, and Positive Psychology. Department of Psychology, University of Gothenburg. http://hdl.handle.net/2077/34266
Ghani, U., Imran M. 2011. The Impact of Demographic Characteristics on Impulse Buying Behavior of Urban Consumers in Peshawar. International Journal of Academic research vol 3. 5. Part II
Hausman, A. (2000), “A multi-method investigation of consumer motivations in impulse buying behavior”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 17, pp. 403-419.
Honigman, Roberta dan David J. Castle. (2007). Living with Your Looks. Victoria: University of Western Australia Press.
Ira, Puspitawati. 2008. Hubungan Antara Sikap Remaja Putri Terhadap Produk Multi Level Marketing Dengan Perilaku Konsumtif Dalam Pembelian Barang Kosmetik. Jurnal Konsumen
Kacen, J. J., & Lee, J. A. 2002. The Influence of Culture on Consumer Impulsive Buying Behavior. Journal of Consumer Psychology, 12(2), 163-176
Kaur, P., & Singh, R. (2007). Uncovering retail shopping motives of Indian youth. Young Consumers, 8(2), 128-138
Lin & Lin (2005). An Exploration of Taiwanese Adolescents Impulsive Buying Tendency. Adolescene 40, 215-223
Michael, Bosnjak. 2010. Measuring Impulsive Buying Tendencies In Croatia: Towards a Parsimonious Measurement Scale. Department of Psychology II. Castle Mannheim EO
Miftah Thoha. (2007). Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi 12, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada
Monks, F. J. (2006). Psikolgi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bangiannya (Edisi 3). Yogyakarta: Gadjah Mada University
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Mukhlis, A. 2013. Berpikir positif pada ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Jurnal psikologi Islam vol. 10, No 1
Muruganantham, G., & Bhakat, R. S. (2013). A review of Impulsive Buying Behavior. International Journal of Marketing Studies
Naomi, Prima. & Lin, Mayasari. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa SMA Dalam Perilaku Pembelian Impulsif: Perspektif Psikologi. Jurnal Manajemen
Papalia, D. E., Olds, S.W. (2008). Human Development: Perkembangan Manusia (Edisi 2, Buku 2). Jakarta: Salemba Humanika
Pembelanja Indonesia Semakin Impulsif. (2011, Juni 21). Diakses Pada Februari 26, 2015, From Tempo.com: http://www.tempo.co/read/news/2011/06/21/090342265/Pembelanja-Indonesia-Makin-Impulsif
Prasetyo, B. & Jannah, L. M. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Pricilia, Y. W. 2003. Faktor Psikologis Konsumen Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Impulsif (Impulse Buying Tendency) Produk Fashion di Malang Town Square. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Rakhmat, Jalaluddin. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rangga, Alam Purnama. (2014). Bentuk Impulse Buying Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Padjajaran. Jurnal Psikologi Padjajaran.
Romansyah, M., & Natalia, D. 2012. Body image disorder linked with sport activities to obesity students. Jurnal STIKES vol 5, No 2
Rook, D. W., & Fisher, R. J. 1995. Normative influences on impulse buying behavior. Journal of consumer research vol. 22
Rook. D. W. 1987. The Buying Impulse. Journal of Consumer Research vol 34 Santoso. Agung. (2010). Statistik Untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Santrock, J. W. (2003). Adolescene Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. (2007). Remaja Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development (Thirteen Edition). New York:
McGraw-Hill. Sari, Dahlia N. P. 2012. Hubungan antara Body Image dan Self Esteem Pada
Dewasa Awal Tuna Daksa. Jurnal Ilmiah, 1 (1). Sari, H. Sri & Siregar, R. Ade. 2012. Peran Body Image Terhadap Penyesuaian
Diri Perempuan Dewasa Dini Pada Kehamilan Pertama. Psikologi Online vol 7 no 2 48-55
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogakarta: Graha Ilmu.
Sarwono, Prof. Dr. S. W. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Siregar, Syofian. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sitohang, A. (2009). Hubungan antara Konformitas terhadap Kelompok Teman Sebaya dengan Pembelian Impulsif. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang.
Sloan. (2002). Body image. http://WWW.ag.ohiostate.edu/~ohioline/hygfact/5000/538.htm.
Sneath, J. Z., Lacey, R., & Kennett-Hensel, P. A. (2009). Coping with a natural disaster: Losses, emotions, and impulsive and compulsive buying. Marketing Letters, 20(1), 45-60. http://dx.doi.org/10.1007/s11002-008-9049-y
Solso, L. R., Maclin, H. O., dan Maclin, K. M. (2008). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga
Stanton J. William. 1984. Prinsip Pemasaran. Jakarta. Erlangga Stuart G.W. and Sundeen S.J. (1995). Principles and Practice of Psychiatric
Nursing ed 5. Missouri : Mosby-Year Book, Inc. Sugiarmin, M. 2009. Modul: Hambatan Perhatian, Persepsi dan Motorik. Jurusan
Pendidikan Luar Biasa, Ilmu Pendidikan Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Supratiknya. A. (2014). PengukuranPsikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma. Thompson, J. Kevin. 2002. The (Mis)Measurement of Body Image Ten Strategies
To Improve Assement For Applied and Research Purposes. Department of Psychology, University of South Florida 7-14
Thompson. J. Kevin. 1999. The Media’s Influence On Body Image Disturbance and Eating Disorder: We’ve Reviled Them, Now Can We Rehabilitate Them?. Journal of Social Issues, vol 55, No 2, 339-353
Verplanken, B., & Sato., A. 2011. The Psychology of impulse buying an integrative self regulation approach. J cosum policy vol 34
Verplanken, B., dan Herabadi, A. 2001. Individual Differences in Impulse Buying Tendency: Feeling and No Thinking. European Journal of Personality. 15: S71-S83
Vignoles, D & Dittmar, H. 2005. Body image and self esteem among adolescent girls: testing the influence of sociocultural factors. Journal of Research on Adolescene, 15(4), 451–477
Youn, S., & Faber, R. J. (2000). Impulse buying: its relation to personality traits and cues. Advances in consumer research, 27, 179-185.
Zebua, A & Nurdjayadi, R. 2001. Hubungan Antara Konformitas dan Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Jurnal Phronesis. 3, 6, 72-82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 1
Skala Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Heribertus Septian Panji M.
119114086
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Saya merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
angkatan 2011 dan sedang melakukan penelitian untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar sarjana. Saya bermaksud meminta bantuan Saudara untuk meluangkan waktu
sejenak mengisi skala penelitian ini. Saya berharap Saudara mengisi skala ini secara
lengkap dan sesuai keadaan, perasaan dan pikiran Saudara.
Kesediaan Saudara berpartisipasi dalam penelitian ini sangat berguna bagi
perkembangan penelitian ini. Data pribadi anda dan semua jawaban ini akan terjamin
kerahasiaannya. Data dan informasi yang saya dapatkan dari skala ini akan dilaporkan
dalam bentuk perhitungan statistik dan kesimpulan skripsi atau karya ilmiah tanpa
mengungkap identitas saudara.
Demikian harapan saya. Atas kesediaan, waktu dan kerjasamanya yang telah
diberikan, saya ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, Desember 2015
Heribertus Septian Panji M.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Jenis Kelamin :
Rentang Usia* : 12-14 tahun
15-18 tahun
18-21 tahun
Uang Saku Per Bulan*: < Rp. 500.000
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
>Rp. 1.000.000
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi kuesioner ini tanpa
adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Saya berpartisipasi secara sukarela
demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.
Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam kehidupan
sehari-hari saya dan bukan atas pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga
memberikan izin agar jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian
ilmiah.
Yogyakarta, Desember 2015
(…………………………..)
*Diisi dengan tanda centang ()
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Skala A
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang terkait dengan kondisi tubuh anda
saat ini.
Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan anda terhadap pernyataan-
pernyataan yang disajikan dengan membubuhkan tanda centang () pada kolom jawaban
yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami.
Empat pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
Kolom SS, jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataan
Kolom S, jika Anda Setuju dengan pernyataan
Kolom TS, jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataan
Kolom STS, jika Anda Sangan Tidak Setuju dengan pernyataan
Berikut adalah contoh cara pengisian:
Pernyataan SS S TS STS
Saya memiliki penampilan fisik yang menarik
Masing-masing orang memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan.
Oleh sebab itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai untuk mewakili kesetujuan Anda
terhadap pernyataa yang disajikan. Dalam pengerjaan ini tidak ada jawaban yang salah.
Pastikan jangan sampai ada yang terlewat.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang dengan penampilan tubuh saya saat ini
2 Saya puas dengan warna kulit saya saat ini
3 Saya menyukai penampilan saya ketika berada di
depan cermin
4 Saya puas dengan penampilan tubuh saya saat ini
5 Saya merasa minder dengan bentuk tubuh saya
saat ini ketika berada di hadapan lawan jenis
6 Saya tidak yakin dengan penampilan yang
menunjukkan lekuk tubuh saya
7 Saya selalu berpikir ada yang kurang dengan bentuk
tubuh saya
8 Saya merasa sulit menemukan pakaian yang pas
untuk tubuh saya
9 Saya menjaga pola makan saya agar tubuh saya sehat
10 Saya melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan
11 Saat berpergian saya berpenampilan sesuai dengan
diri saya
12 Saya tidak melakukan banyak cara untuk
memperbaiki penampilan saya
13 Saya tidak menyukai penampilan tubuh saya
14 Saya merasa warna kulit saya kurang memuaskan
atau kurang menarik
15 Saya tidak senang berlama-lama di depan cermin dan
meihat tubuh saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
16 Penampilan tubuh saya saat ini kurang memuaskan
17 Saya merasa percaya diri dengan bentuk tubuh saya
saat ini ketika berada di hadapan lawan jenis
18 Bentuk tubuh saya membuat kepercayaan diri saya
bertambah
19 Saya berpikir tidak ada masalah dengan bentuk
tubuh saya
20 Saya merasa tubuh saya cocok menggunakan
pakaian apa saja
21 Saya membatasi makanan atau minuman yang dapat
merubah bentuk tubuh saya
22 Saya melakukan olahraga untuk menurunkan atau
menaikkan berat badan saya
23 Saya perlu berdandan agar tampak menarik saat
berpergian
24 Saya melakukan segala cara untuk menunjang
penampilan saya
Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Skala B
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang terkait dengan apa yang Anda
rasakan dan Anda alamu ketika sedang membeli barang atau beberlanja.
Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan anda terhadap pernyataan-
pernyataan yang disajikan dengan membubuhkan tanda centang () pada kolom jawaban
yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami.
Empat pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
Kolom SS, jika Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan
Kolom S, jika Anda Sesuai dengan pernyataan
Kolom TS, jika Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan
Kolom STS, jika Anda Sangan Tidak Sesuai dengan pernyataan
Berikut adalah contoh cara pengisian:
Pernyataan SS S TS STS
Saya adalah tipe orang yang senang berbelanja
Masing-masing orang memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan.
Oleh sebab itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai untuk mewakili kesetujuan Anda
terhadap pernyataa yang disajikan. Dalam pengerjaan ini tidak ada jawaban yang salah.
Pastikan jangan sampai ada yang terlewat.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa sangat gembira ketika membeli
barang yang saya inginkan
2 Terkadang saya menyesal setelah membeli
barang yang tidak saya butuhkan
3 Saya menyesal ketika melewatkan diskon suatu
barang
4 Saya ingin segera memiliki barang yang
menarik bagi saya
5 Saya membeli barang dengan pertimbangan terlebih
dahulu
6 Saya hanya membeli barang sesuai perencanaan
sebelumnya
7 Saya membeli barang yang saya butuhkan
8 Saya berpikir secara cermat sebelum membeli
barang
9 Saya dapat menahan diri untuk tidak tergoda dan
langsung membeli barang yang menarik
10 Saya merasa puas karena mampu menahan keinginan
untuk membeli barang yang sebenarnya menarik
perhatian saya
11 Saya tidak kecewa ketika tidak membeli barang
dengan potongan harga yang menarik
12 Meskipun ada barang yang menarik perhatian saya,
saya tidak langsung membelinya
13 saya tidak memikirkan konsekuensi jangka panjang
ketika membeli barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
14 Saya terbiasa langsung membeli suatu barang tanpa
berpikir panjang
15 Bagi saya, apabila ada barang yang menarik dan saya
suka, maka kualitas barang menjadi nomor dua
16 Ketika ada produk baru yang menarik saya biasanya
langsung membelinya
17 Saya sering tiba-tiba membeli barang yang menarik
perhatian saya
18 Saya merasa puas dengan barang yang saya inginkan
dan sudah saya beli
19 Membeli barang dengan harga murah pada saat
diskon merupakan kesenangan bagi saya
20 Ketika ada barang yang menarik perhatian saya maka
saya segera membelinya
21 Saya membeli barang tanpa mempertimbangkannya
lebih awal
22 Saya sering membeli barang melebihi apa yang saya
rencanakan sebelumnya
23 Saya membeli barang yang sedang menjadi trend
meskipun terkadang saya tidak membutuhkannya
24 saya kurang memperhatikan secara detail dengan
barang yang akan saya beli, yang penting saya suka
25 Saya dapat mengontrol hasrat untuk membeli suatu
barang
26 Saya tidak pernah menyesal dengan barang yang
sudah saya beli karena saya membutuhkannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
27 Saya merasa baik-baik saja ketika melewatkan
barang-barang dengan potongan harga yang menarik
28 Saya mampu menahan keinginan untuk memiliki
barang yang menarik bagi saya
29 Saya membeli barang dengan pertimbangan yang
matang
30 Saya berpikir panjang sebelum membeli produk
ditoko
31 Saya harus mengetahui kualitas barang lebih dahulu
sebelum saya membelinya
32 Ketika ada produk baru saya biasanya mencari
informasi secara detail terlebih dahulu
Periksa kembali jangan sampai ada yang terlewat
Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 2
Reliabilitas Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
A. Reliabilitas Body Image
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.879 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BI01 55.4000 53.634 .627 .870
BI02 55.4333 55.233 .491 .874
BI03 55.3000 55.061 .598 .872
BI04 55.5500 53.540 .637 .869
BI05 55.7333 53.894 .536 .872
BI06 55.8833 55.156 .405 .876
BI07 55.8667 55.473 .414 .876
BI08 55.5833 52.790 .503 .874
BI09 55.7167 55.596 .288 .881
BI10 55.7000 55.027 .308 .881
BI12 55.5667 56.995 .294 .879
BI13 55.3000 53.264 .641 .869
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BI14 55.4500 54.557 .422 .876
BI15 55.4333 55.063 .399 .877
BI16 55.5000 51.915 .773 .865
BI17 55.6333 53.694 .644 .869
BI18 55.6833 52.966 .633 .869
BI19 55.6667 54.565 .419 .876
BI20 55.9000 51.075 .661 .867
BI23 55.8333 55.734 .268 .882
B. Reliabilitas Kecenderungan Pembelian Impulsif
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.930 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
IB03 47.0833 96.451 .583 .927
IB04 46.4500 98.760 .551 .927
IB05 47.5333 102.355 .558 .927
IB07 47.4333 102.148 .537 .927
IB08 47.3833 101.359 .612 .926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
IB09 47.1833 98.593 .689 .925
IB10 47.3667 99.355 .597 .926
IB11 47.1167 101.190 .488 .928
IB12 47.3833 101.122 .600 .927
IB14 47.3333 98.260 .695 .925
IB15 47.0000 98.508 .568 .927
IB17 46.8167 95.983 .783 .923
IB20 47.0167 99.949 .584 .927
IB21 47.3500 100.164 .616 .926
IB22 46.9833 98.491 .636 .926
IB23 47.2500 99.377 .602 .926
IB24 47.1167 96.545 .640 .926
IB25 47.3667 103.626 .376 .930
IB26 47.3833 104.817 .261 .931
IB27 47.3333 102.294 .482 .928
IB28 47.3167 101.813 .636 .926
IB29 47.5167 101.034 .653 .926
IB30 47.2667 100.097 .632 .926
IB31 47.5333 102.050 .552 .927
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 3
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Heribertus Septian Panji M.
119114086
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Saya merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
angkatan 2011 dan sedang melakukan penelitian untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar sarjana. Saya bermaksud meminta bantuan Saudara untuk meluangkan waktu
sejenak mengisi skala penelitian ini. Saya berharap Saudara mengisi skala ini secara
lengkap dan sesuai keadaan, perasaan dan pikiran Saudara.
Kesediaan Saudara berpartisipasi dalam penelitian ini sangat berguna bagi
perkembangan penelitian ini. Data pribadi anda dan semua jawaban ini akan terjamin
kerahasiaannya. Data dan informasi yang saya dapatkan dari skala ini akan dilaporkan
dalam bentuk perhitungan statistik dan kesimpulan skripsi atau karya ilmiah tanpa
mengungkap identitas saudara.
Demikian harapan saya. Atas kesediaan, waktu dan kerjasamanya yang telah
diberikan, saya ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, Desember 2015
Heribertus Septian Panji M.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
Rentang Usia* : 12-14 tahun
15-18 tahun
18-21 tahun
Uang Saku Per Bulan*: < Rp. 500.000
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
>Rp. 1.000.000
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi kuesioner ini tanpa
adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Saya berpartisipasi secara sukarela
demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.
Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam kehidupan
sehari-hari saya dan bukan atas pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga
memberikan izin agar jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian
ilmiah.
Yogyakarta, Desember 2015
(…………………………..)
*Diisi dengan tanda centang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Skala A
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang terkait dengan kondisi tubuh anda
saat ini.
Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan anda terhadap pernyataan-
pernyataan yang disajikan dengan membubuhkan tanda centang () pada kolom jawaban
yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami.
Empat pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
Kolom SS, jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataan
Kolom S, jika Anda Setuju dengan pernyataan
Kolom TS, jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataan
Kolom STS, jika Anda Sangan Tidak Setuju dengan pernyataan
Berikut adalah contoh cara pengisian:
Pernyataan SS S TS STS
Saya memiliki penampilan fisik yang menarik
Masing-masing orang memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan.
Oleh sebab itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai untuk mewakili kesetujuan Anda
terhadap pernyataa yang disajikan. Dalam pengerjaan ini tidak ada jawaban yang salah.
Pastikan jangan sampai ada yang terlewat.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa percaya diri dengan bentuk tubuh
saya saat ini ketika berada di hadapan lawan
jenis
2 Saya melakukan olahraga untuk menjaga
kesehatan
3 Saya senang dengan penampilan tubuh saya saat
ini
4 Saya puas dengan penampilan tubuh saya saat ini
5 Saya berpikir tidak ada masalah dengan bentuk
tubuh saya
6 Saya puas dengan warna kulit saya saat ini
7 Saya tidak senang berlama-lama di depan
cermin dan meihat tubuh saya
8 Saya selalu berpikir ada yang kurang dengan
bentuk tubuh saya
9 Saya tidak menyukai penampilan tubuh saya
10 Saya tidak yakin dengan penampilan yang
menunjukkan lekuk tubuh saya
11 Saya menjaga pola makan saya agar tubuh saya
sehat
12 Saya merasa warna kulit saya kurang
memuaskan atau kurang menarik
13 Saya tidak melakukan banyak cara untuk
memperbaiki penampilan saya
14 Saya menyukai penampilan saya ketika berada
di depan cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
15 Saya merasa minder dengan bentuk tubuh saya
saat ini ketika berada di hadapan lawan jenis
16 Penampilan tubuh saya saat ini kurang memuaskan
17 Saya merasa tubuh saya cocok menggunakan
pakaian apa saja
18 Saya merasa sulit menemukan pakaian yang pas
untuk tubuh saya
19 Bentuk tubuh saya membuat kepercayaan diri
saya bertambah
20 Saya perlu berdandan agar tampak menarik saat
berpergian
Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Skala B
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang terkait dengan apa yang Anda
rasakan dan Anda alamu ketika sedang membeli barang atau beberlanja.
Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan anda terhadap pernyataan-
pernyataan yang disajikan dengan membubuhkan tanda centang () pada kolom jawaban
yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami.
Empat pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
Kolom SS, jika Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan
Kolom S, jika Anda Sesuai dengan pernyataan
Kolom TS, jika Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan
Kolom STS, jika Anda Sangan Tidak Sesuai dengan pernyataan
Berikut adalah contoh cara pengisian:
Pernyataan SS S TS STS
Saya adalah tipe orang yang senang berbelanja
Masing-masing orang memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan.
Oleh sebab itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai untuk mewakili kesetujuan Anda
terhadap pernyataa yang disajikan. Dalam pengerjaan ini tidak ada jawaban yang salah.
Pastikan jangan sampai ada yang terlewat.
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sering membeli barang melebihi apa yang saya
rencanakan sebelumnya
2 Saya berpikir panjang sebelum membeli produk
ditoko
3 Saya tidak pernah menyesal dengan barang yang
sudah saya beli karena saya
4 Saya membeli barang dengan pertimbangan terlebih
dahulu
5 Saya mampu menahan keinginan untuk memiliki
barang yang menarik bagi saya
6 Saya tidak kecewa ketika tidak membeli barang
dengan potongan harga yang menarik
7 Saya membeli barang dengan pertimbangan yang
matang
8 Saya dapat menahan diri untuk tidak tergoda dan
langsung membeli barang yang menarik
9 Saya berpikir secara cermat sebelum membeli
barang
10 Saya menyesal ketika melewatkan diskon suatu
barang
11 Ketika ada barang yang menarik perhatian saya maka
saya segera membelinya
12 Saya sering tiba-tiba membeli barang yang
menarik perhatian saya
13 Saya ingin segera memiliki barang yang
menarik bagi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
14 Saya membeli barang yang saya butuhkan
15 Bagi saya, apabila ada barang yang menarik dan saya
suka, maka kualitas barang menjadi nomor dua
16 Saya dapat mengontrol hasrat untuk membeli suatu
barang
17 Saya merasa baik-baik saja ketika melewatkan
barang-barang dengan potongan harga yang menarik
18 Saya terbiasa langsung membeli suatu barang tanpa
berpikir panjang
19 Saya membeli barang yang sedang menjadi trend
meskipun terkadang saya tidak membutuhkannya
20 Saya harus mengetahui kualitas barang lebih dahulu
sebelum saya membelinya
21 Saya merasa puas karena mampu menahan keinginan
untuk membeli barang yang sebenarnya menarik
perhatian saya
22 saya kurang memperhatikan secara detail dengan
barang yang akan saya beli, yang penting saya suka
23 Saya membeli barang tanpa mempertimbangkannya
lebih awal
24 Meskipun ada barang yang menarik perhatian saya,
saya tidak langsung membelinya
Periksa kembali jangan sampai ada yang terlewat
Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 4
Uji Asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
A. Uji Normalitas
1. Uji Normalitas Body Image
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
BTotal 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
BTotal Mean 56.2929 .51857
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 55.2676
Upper Bound 57.3182
5% Trimmed Mean 56.1984
Median 56.0000
Variance 37.647
Std. Deviation 6.13575
Minimum 38.00
Maximum 75.00
Range 37.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Interquartile Range 6.75
Skewness .281 .205
Kurtosis 1.044 .407
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BTotal .101 140 .001 .975 140 .011
Lilliefors Significance Correction
2. Uji Normalitas Kecenderungan Pembelian Impulsif
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
iTotal 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
iTotal Mean 49.6571 .70629
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 48.2607
Upper Bound 51.0536
5% Trimmed Mean 49.6429
Median 51.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Variance 69.838
Std. Deviation 8.35694
Minimum 30.00
Maximum 76.00
Range 46.00
Interquartile Range 10.75
Skewness -.094 .205
Kurtosis .349 .407
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
iTotal .107 140 .000 .980 140 .040
a. Lilliefors Significance Correction
B. Uji Linearitas
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
iTotal * BTotal 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
iTotal * BTotal -.449 .201 .665 .443
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
iTotal * BTotal Between Groups (Combined) 4297.497 29 148.190 3.013 .000
Linearity 1955.523 1 1955.523 39.761 .000
Deviation from Linearity 2341.974 28 83.642 1.701 .028
Within Groups 5410.046 110 49.182
Total 9707.543 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 5
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Uji Hipotesis Spearman Rho
Correlations
BTotal iTotal
Spearman's rho BTotal Correlation Coefficient 1.000 -.433**
Sig. (1-tailed) . .000
N 140 140
iTotal Correlation Coefficient -.433** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 140 140
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI