Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKUPLAGIARISME AKADEMIK PADA SISWAKELAS XI DI SMA NEGERI 1 PUNGGUR
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
(Skripsi)
OlehErminia Adestyani
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2020
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKUPLAGIARISME AKADEMIK PADA SISWAKELAS XI DI SMA NEGERI 1 PUNGGUR
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
OLEH:
ERMINIA ADESTYANI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan
perilaku plagiarisme akademik pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Punggur tahun
pelajaran 2019/2020. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Populasi berjumlah 292 siswa dengan sampel berjumlah 158 siswa yang diambil
menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
skala efikasi diri dan skala plagiarisme akademik. Hasil analisis data
menggunakan uji korelasi product moment diperoleh rhitung:-0,508 dan rtabel:0,155
atau rhitung>rtabel, yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan
penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara efikasi
diri dengan perilaku plagiarisme akademik pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1
Punggur Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini berarti semakin tinggi efikasi diri
yang dimiliki siswa maka akan semakin rendah perilaku plagiarisme akademik
dalam dirinya, dan sebaliknya semakin rendah efikasi diri yang dimiliki oleh
siswa maka akan semakin tinggi perilaku plagiarisme akademiknya.
Kata Kunci: efikasi diri, hubugan, perilaku plagiarisme.
3
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-EFFICACY AND ACADEMICPLAGIARISM BEHAVIORAT STUDENT OF HIGH SCHOOL
BY
ERMINIA ADESTYANI
This study aims to determine the relationship between self-efficacy and academic
plagiarism behavior in SMA Negeri 1 Punggur class XI students in
2019/2020.The method in this study is a quantitative method.The population was
292 students with a sample of 158 students taken using the Random Sampling
technique.Data collection techniques using self-efficacy scale and academic
plagiarism scale.The results of data analysis using the Product Moment
correlation test obtained r count = -0.508> rtable 0.155 which means that Ho is
rejected and Ha is accepted.The conclusion of the study is that there is a
significant and negative relationship between self-efficacy and academic
plagiarism behavior in class XI students in SMA Negeri 1 Punggur 2019/2020
Academic Year.This means that the higher the efficacy students have, the lower
the plagiarism behavior they have, and conversely the lower the self-efficacy the
students have, the higher the plagiarism behavior they have.
Keywords: plagiarism behavior ,relationships, self-efficacy
4
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKUPLAGIARISME AKADEMIK PADA SISWAKELAS XI DI SMA NEGERI 1 PUNGGUR
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
OlehErminia Adestyani
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSarjana Pendidikan
Pada
Program Studi Bimbingan dan KonselingJurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2020
5
8
RIWAYAT HIDUP
Erminia Adestyani, lahir di kabupaten Lampung Tengah
tepatnya di kampung Terbanggi Subing kecamatan
Gunung Sugih pada tanggal 07 Oktober 1998. Anak
kedua dari dua bersaudara pasangan dari bapak Lidius
Iswanto dan ibu Theresia Sunari.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Terbanggi
Subing kecamatan Gunung Sugih pada tahun 2009. Pada tahun itu juga penulis
melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 4 Gunung
Sugih kecamatan Gunung Sugih dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012
kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Punggur
kecamatan Punggur dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2015 penulis
melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, tepatnya di Universitas
Lampung Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi
Bimbingan Dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan melalui jalur Selekasi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1
Batanghari, Lampung Timur dan Kuliah Kerja Nyata di Desa Banarjoyo,
Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pda tahun 2018.
9
Motto
“Apabila didalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuatsuatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya
Ia dengan kemajuan selangkah pun.”
(Ir. Soekarno)
“Jalan sipemalas seperti pagar duri,
Yetapi jalan orang jujur adalah rata”
(Amsal 15:19)
“Jika seseorang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian.Tetapi, jika semua orang mulai berpegang pada kesangsian,
maka hilanglah keyakinan”(Francis Bacon)
10
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ayahanda dan Ibunda tercinta, apa yang saya dapatkanhari ini belum bisa menggantikan apapun yang telah kalianberikan kepada saya, terimakasih karena selalu berusahauntuk memberikan semua yang terbaik bagi saya dan tidakpernah berhenti mencurahkan doa yang tulus dalam setiapperjalanan hidup saya. Karya ini saya persembahkansebagai wujud rasa terimkasih atas pengorbanan dan jerihpayah kalian sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikansaya.
Kakak saya yang tercinta, untuk kakakku Kristian EkoWaluyo, tiada waktu yang paling berhrga dalam hidupselain menghabiskan waktu denganmu. Walaupun saat dektkit saling bertengkar, tapi saat jauh kita saling merindukan.Terimakasih untuk selalu ada dalam setiap akumembutuhkan, semoga karya sederhana ini dapatmembanggakan mu.
Alamamaterku Tercinta Universitas Lampung.
-Erminia Adestyani
ii
SANWACANA
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan hidayahnya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Perilaku
Plagiarisme Akademik Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Punggur Tahun
Ajaran 2019/2020” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu
Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung;
2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
3. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Juurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Yusmansyah, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Lampung dan selaku Pembimbing Akademik
terimakasih untuk bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini;
iii
5. Ibu Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A., Psi., selaku pembimbing I, terimakasih
untuk dukungan dan ilmu yang diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini;
6. Bapak Drs. Muswardi Rosra, M.Pd., selaku pembahas terimakasih karena
selalu memberikan saran dan nasehat yang baik dalam penulisan skripsi ini;
7. Para dosen prodi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ilmu serta
membimbing dalam skripsi ini;
8. Bapak Lidius Iswanto dan ibu Theresia Sunari yang telah mendoakan serta
memberikan dukungan dan semangat, cinta kasih dan untuk segala
pengorbanan yang telah diberikan baik secara moril dan materil;
9. Kakak Kristian Eko yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis;
10. Untuk teman sekaligus sepupu terbaik ku Mba Margarit, Mba Murni, Mba
Eka, Riski, Monica, terimakasih untuk segala dukungan dan motivasi yang
diberikan selama penulis meyelesaikan skripsi ini;
11. Kepada Melodina sahabatku dari Mahasiswa Baru sampai sekarang,
terimakasih karena selalu menjadi tempat terbaik dalam segala situasi;
12. Kepada Yeni Cahyati, teman berjuang selama penulis mengerjakan skripsi,
terimakasih untuk selalu menjadi tempat mengeluh selama ini;
13. Kepada Yuftia Apriliani sahabat sejak SD yang selalu memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
14. Kepada teman teman di bukan new genk: Dina, Yeni, Iin, Yuli, Eka, Mute,
Dwil, Ayut, Jm terimakasih karena selalu mau direpotkan;
15. Kepada sahabat-sahabat SMA ku Laras,Katarina,Yuyun,Selvi, terimakasih
selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
iv
16. Kepada teman-teman KKN desa Banar Joyo, Andre, Gigih, Merry, Iceh, Ica,
Niswa, Foo, Nolla, Shara terimakasih sudah mengisi hari hariku selama 45
hari dalam masa pengabdian;
17. Semua kakak tingkat dan adik tingkat yang senantiasa memberikan dukungan
kepada penulis;
18. Teman-teman seperjuangan Bimbingan Dan Konseling angkatan 2015,
khususnya teman-teman kelas (A), terimakasih untuk kerjasama dan
memberikan kesan terbaik untuk penulis;
19. Untuk diriku sendiri, terimakasih sudah berjuang sampai sejauh ini;
20. Untuk almamaterku tercinta Universitas Lampung.
Semoga semua dorongan, bantuan dan bimbingan yang telah dilakukan tercatat
sebagai amal baik dan diberikan balasan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Bandar Lampung, Februari 2020
Erminia Adestyani
1513052083
v
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viiDAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang dan Masalah................................................................... 1
1. Latar Belakang .................................................................................. 12. Identifikasi Masalah........................................................................... 83. Batasan Masalah .............................................................................. 94. Rumusan Masalah ............................................................................. 9
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 91. Tujuan Penelitian ............................................................................... 92. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9
C. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................... 10D. Kerangka Berpikir................................................................................ 11E. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 13
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Perilaku Plagiarisme Akademik ............................................................ 14
1. Definisi Perilaku Plagiarisme Akademik........................................ 142. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku plagiarisme Akademik .............. 153. Karakteristik Perilaku Plagiarisme Akademik................................ 174. Tipe-Tipe Perilaku Plagiarisme Akademik..................................... 18
B. Efikasi Diri ............................................................................................ 201. Definisi Efikasi Diri ........................................................................ 202. Fungsi Efikasi Diri .......................................................................... 213. Unsur-Unsur Efikasi Diri ................................................................ 234. Aspek-Aspek Efikasi Diri ................................................................ 255. Karakteristik Individu Yang Memiliki Efikasi Diri ......................... 26
C. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Plagiarisme Akademik ............ 27
III. METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu............................................................................... 32B. Metode Penelitian ................................................................................ 32C. Populasi Dan Sampel Penelitian .......................................................... 33
vi
D. Variabel Penelitian............................................................................... 34E. Definisi Oprasional .............................................................................. 35F. Metode Pengumpulan Data.................................................................. 36G. Uji Instrumen ....................................................................................... 41
1. Uji Validitas ..................................................................................... 412. Uji Reliabilitas................................................................................. 42
H. Analisis Data......................................................................................... 43IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian........................................................................ 481. Persiapan Penelitian.................................................................... 482. Pelaksanaan Penelitian................................................................ 48
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 491. Deskripsi Populasi Penelitian ..................................................... 492. Deskripsi Data Penelitian ........................................................... 49
C. Analisis hasil Penelitian ...................................................................... 511. Uji Normalitas ........................................................................... 512. Uji Linieritas.............................................................................. 523. Uji Korelasi ............................................................................... 53
D. Pembahasan......................................................................................... 56V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 65B. Saran-Saran....................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67
LAMPIRAN..................................................................................................... 70
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Skor alternatif jawaban instrumen ............................................................... 372. Kisi-kisi skala efikasi diri ............................................................................ 383. Kisi-kisi skala plagiarisme akademik ........................................................ 404. Interpretasi hasil instrumen.......................................................................... 425. Pedoman interpretasi koefisien korelasi .................................................... 466. Deskripsi kategorisasi efikasi diri .............................................................. 507. Deskripsi kategorisasi plagiarisme akademik ............................................ 518. Hasil uji normalitas ................................................................................... 529. Hasil uji linieritas ....................................................................................... 53
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka berpikir ....................................................................................... 122. Kategorisasi plagiarisme akademik ............................................................. 57
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Skala plagiarisme akademik ..................................................................... 702. Skala efikasi diri .......................................................................................... 733. Hasil perhitungan validitas plagiarisme akademik ................................... 764. Hasil perhitungan uji validitas efiaksi diri ................................................. 775. Hasil uji reliabilitas skala plagiarisme akademik......................................... 786. Hasil uji reliabilitas efikasi diri ................................................................. 797. Hasil uji normalitas ................................................................................... 808. Hasil uji linieritas ..................................................................................... 819. Hasil uji hipotesis...................................................................................... 8210. Tabel penentuan sampel ............................................................................. 8311. Dokumentasi penelitian ............................................................................ 8412. Surat keterangan penelitian....................................................................... 87
1
I. PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,
terutama dalam memajukan pola pikir manusia sesuai dengan perkembangan
zaman.Seiring berjalannya waktu perkembangan zaman memberikan banyak
fasilitas pada generasi pelajar untuk lebih mudah dalam mengakses berbagai
ilmu pengetahuan melalui jaringan internet, namun ternyata fasilitas internet
tidak selalu memberikan pengaruh positif untuk pelajar tetapi juga membawa
pengaruh yang negatif, salah satunya adalah dalam melakukan tindak
kejahatan akademik seperti plagiarisme.
Menurut Sentleng dan King (2012) perilaku plagiat adalah aktivitas
meniru,mencontoh, mengutip tulisan, pekerjaan, atau karya oranglain tanpa
menuliskan referensinya dan mengakui sebagai karyanya. Menurut Lindsey
(Soelistyo, 2012) plagiat adalah tindakan menjiplak ide, gagasan, atau karya
orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang
lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah
atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide..Menurut Suyanto dan Jihad
2
(2011) plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil
penelitian orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa plagiarisme
merupakan tindakan tidak terpuji yang sering ditemukan di dunia pendidikan,
plagiarisme memberikan dampak yang cukup buruk terhadap siswa yang
melakukannya karena dengan terbiasa melakukan plagiarisme maka akan
membuat siswa menjadi terbiasa untuk berbohong bahkan sampai mereka
memasuki dunia kerja, sehingga perlu adanya penanganan yang serius untuk
mencegah atau mengurangi masalah plagiarisme.
Berdasarkan hasil survey Williamson (2006) menunjukan bahwa siswa
mengakui telah melakukan tindakan kecurangan dengan menyalin tugas
mereka, baik melalui sumber dari internet maupun buku dengan persentase
sebesar 70%. Fakta lain menunjukkan pula bahwa sebesar 62% siswa
melakukan kecurangan saat melaksanakan ujian. Hal yang sama juga
terungkap dalam survey yang dilakukan oleh Pudjiastuty (2012) yang
dilakukan di enam kota besar di Indonesia yaitu: Makasar, Surabaya,
Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Medan menyebutkan bahwa fenomena
plagiat hampir terjadi di semua jenjang pendidikan dasar sampai dengan
perguruan tinggi.
Berdasarkan uraian penelitian diatas, peneliti juga menemukan permasalahan
serupa di SMA Negeri 1 Punggur, peneliti sebelumnya telah melakukan studi
3
pendahuluan terkait permasalahan-permasalahan apa saja yang dialami oleh
siswa di SMA Negeri 1 Puggur dan peneliti menemukan fenomena serupa
yaitu siswa yang melakukan tindakan plagiarisme. Peneliti menemukan
terdapat siswa yang mencari jawaban di internet pada saat diberikan tugas
oleh gurunya tanpa menyebutkan sumber referensi yang didapat atau tidak
melampirkan daftar pustaka saat membuat makalah dan karya tulis
lainnya,adanya siswa yag mengambil karya orang lain melalui internet dalam
bentuk puisi atau cerpen tanpa menuliskan pengarang aslinya, adanya siswa
yang mengambil gambar di blog internet tanpa mencantumkan pemilik
gambar tersebut, adanya siswa yang mengerjakan soal-soal ujian dengan
mencari jawaban diinternet dan.siswa yang menerjemahkan beberpa artikel
bahasa asing untuk kebutuhan tugas mereka tanpa mencantumkan nama
penulis aslinya.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa guru disekolah tentang
perilaku plagiarisme pada siswa, beberapa guru disana mengaku tidak
mengijinkan siswa menyalin jawaban dari internet karena itu sangat
merugikan oranglain dan merugikan diri siswa itu sendiri, selama ini siswa
sering melakukan plagiarisme karena mereka ingin mendapatkan nilai yang
bagus, padahal guru sudah menekankan kepada para siswa bahwa penilaian
dilihat dari proses mengerjakan tugas bukan pada hasilnya saja. Namun
meskipun demikian selama ini belum ada sanksi yang tegas yang diberikan
4
kepada siswa yang melakukan plagiarisme disekolah tersebut sehingga masih
banyak siswa yang melakukan tindakan plagiarisme.
Tindakan plagiarisme yang kerap kali terjadi dikalangan pelajar ini dilatar
belakangi oleh beberapa faktor peyebab, antara lain yaitu faktor internal dan
fakktor eksternal. Faktor internal yang menjadi penyebab siswa melakukan
tindakan plagiarisme akademik menurut Cvetkovic & Anderson (2010) yaitu,
kurangnya keyakinan akan kemampuan diri sendiri, karena adanya sifat malas
dan rendahnya motivasi belajar, kurangnya penegetahuan mengenai cara
penulisan karya tulis dengan benar. Sedangkan faktor eksternal yang
meyebabkan seseorang melakukan tindakan plagiarisme akademik menurut
Irawati (Aryani, 2013) yaitu, tekanan yang terlalu besar (bersifat situasional)
yang diberikan kepada hasil pekerjaan berupa angka dan
nilai.pendidikankarakter baik dirumah maupun dilembaga pendidikan kurang
diterapkan dalam lingkungan individu.dan pengaruh teman sebaya,
Masalah plagiarismeakademik bukan hanya berdampak pada kerugian
oranglain tetapi juga kerugian pada diri sendiri, yang mana plagiarisme juga
berdampak pada tingkat kreativitas dan kemandirian yang dimiliki oleh siswa
dalam memecahkan masalah mereka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Aryani (2004), Salah satu penyebab tinggi atau rendahnya perilaku
plagiarismeakademik pada siswa diduga karena kurangnya keyakinan
5
terhadap kemampuan yang dimiliki dalam diri mereka sendiri atau yang
dikenal dengan istilah efikasi diri.
Menurut Alwisol (2009), efikasi diri dikenal sebagai presepsi diri sendiri
mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu, efikasi
diri berhubungan dengan keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan
melakukan tindakan yang diharapkan. Anwar (2009) mengatakan bahwa
efikasi diri sangat penting peranannya dalam mempengaruhi usaha yang
dilakukan, seberapa kuat usahanya dalam memprediksi keberhasilan yang
akan dicapai. Menurut Bandura (1977) efikasi dirimerupakan evaluasi
seseorang terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan sebuah
tugas, mencapai tujuan atau mengatasi hambatan,siswa yang memiliki
keyakinan diri tinggi akanmampu menampilkan kemampuan terbaiknya dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guruserta mampu mengatasi
hambatan demi tercapainya suatu tujuan dengan kemampuan yang
dimilikinya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efikasi diri
merupakan keyakinan dalam diri individu untuk memberikan penilaian
terhadap dirinya sendiri dan persepsi mengenai dirinya sendiri dalam
mencapai tujuan tertentu, efikasi diri sangat penting dimiliki oleh setiap
individu, individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan lebih mudah
untuk dapat menyelesaiakan segala hambatan dengan kemampuan yang
dimilikinya.
6
Efikasi diri mempunyai beberapa bentuk yang berbeda, Bandura (Dalam
Guhfron, 2012) juga menyebutkan bahwa adanya perbedaan bentuk efikasi
diri antara orang dengan efikasi diri tinggi dan orang dengan efikasi diri
rendah. Orang yang memiliki bentuk efikasi diri tinggi akan selalu memiliki
pandangan yang positif terhadap setiap kegagalan dan menerima kekurangan
yang dimilkinya apa adanya. Seseorang yang bijaksana akan terus berusaha
mengubah kegagalan menjadi keberhasilan dengan melakukan hal-hal yang
positif.Suryana (2016) mengatakan seseorang yang memiliki efikasi diri
rendah cenderung memiliki perasaan cemas, menunjukkan sikap yang tidak
tenang, dan mudah putus asa dalam menghadapi rintangan dan dalm mencapai
tujuannya sehingga berkemungkinan memutuskan untuk melakukan perilaku
plagiarisme sebagai alteratif terakhir.
Dengan demikian, efikasi dirisangat penting untuk dimilikikarena dengan
adanya keyakinan akan kemampuan diri tersebut juga mempengaruhi kinerja
pelajar dalam mencapai keberhasilan.Keyakinan dalam keberhasilan
mempengaruhi pilihan hidup seseorang, memotivasi dan merupakan basis
pertahanan terhadap kesulitan.Seseorang yang memiliki efikasi diriyang baik,
memiliki pengharapan untuk dapat memperoleh hasil yang memuaskan
dengan cara mempersiapkan diri secara optimal. Sebaliknya seseorang yang
memiliki efikasi diriyang rendah, akan merasakan perasaan cemas,
menunjukkan sikap yang tidak tenang karena merasa tidak memiliki
kemampuan dan ragu-ragu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, lalu karena
7
kecemasan bahwa ia tidak akan mampu menyelesaikan tugasnya, ia akan
berfikir untuk mencari cara yang mudah dalam mengerjakan tugas sehingga
plagiarisme adalah alternatif yang mereka pilih.
Dalam bimbingan dan konseling terdapat empat bidang bimbingan layanan
yaitu: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan
belajar dan bidang bimbingan karir, dari keempat bidang bimbingan tersebut
permasalahan plagiarisme akademik termasuk kedalam bidang layanan belajar
dan pribadi sementara efikasi diri termasuk kedalam bidang layanan pribadi.
Bidang layanan belajar menurut Thantawi (2005) merupakam bidang
pelayanan bimbingan dan konseling yang membantu individu atau peserta
didik dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik
untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan untuk
pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.Plagiarisme akademik termasuk
dalam bidang bimbingan belajar karena siswa yang melakukan perilaku
plagiarisme cenderung memiliki kebiasaan belajar yang buruk, dan kurang
mampu untuk mengembangkan sikap mereka dalam belajar sehingga perlu
diberikan layanan bimbingan belajar.
Bidang layanan bimbingan pribadi menurut Rahman (2002) adalah layanan
bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk menemukan dan
mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan
mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.Plagiarisme
akademik termasuk dalam bidang layanan bimbingan pribadi karena siswa
8
yang melakukan tindakan plagiarisme cenderung tidak mandiri dalam
menyelesaikan tugas-tugas mereka.Efikasi diri juga termasuk dalam bidang
layanan pribadi, siswa yang memilki efikasi diri yang rendah biasanya kurang
mampu untuk bisa mengoptimalkan kemampuan yang ada didalam diri
mereka sehingga mereka tidak memiliki keyakinan dalam diri untuk mencapai
keberhasilan.Berdasarkan uraian diatas peneliti bermaksud untuk meninjau
lebih mendalam mengenai hubungan antara efikasi diri dengan perilaku
plagiarisme akademik di sekolah menengah atas yaitu di SMA Negeri 1
Punggur kelas XI.
2. Idetifikasi Masalah
a) Siswa meniru jawaban teman pada saat ujian.
b) Adanya siswa yang menyalin tugas dari internet tanpa mencantumkan
sumber yang jelas.
c) Adanya siswa yang menerjemahkan artikel bahasa asing tanpa
mencantumkan penulis aslinya.
d) Adanya siswa yang mengambil gambar di blog online tanpa
mencantumkan pemilik gambar aslinya.
e) Adanya siswa yang mengambil puisi atau cerpen dari internet untuk tugas
mereka tanpa menulis pengarang aslinya.
9
3. Pembatasan Masalah
Banyak hal yang menyebabkan siswa melakukan praktik plagiarisme
disekolah, berdasarkan identifikasi masalah, penulis membatasi ruang lingkup
penelitian yang akan dilakukan yaitu plagiarisme akademik yang meliputi
copy pastse jawaban pada saat ujian dan mengambil karya atau tulisan orang
lain tanpa meyebutkan sumber yang jelas.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan antara efikasi diri dengan perilaku plagiarisme
akademik pada siswa kelas XI di SMA negeri 1 punggur tahun ajaran
2019/2020?”
B. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara efikasi
diri dengan perilaku plagiarisme akademik di SMA Negeri 1 Punggur.
2. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoritis
Manfaat toeritis dalam penelitan ini adalah dapat menyumbangkan dan
memberikan informasi dalam bimbingan dan konseling khususnya di
bidang belajar dan bidang pribadi mengenai efikasi diri dan
kecenderungan melakukan tindakan plagiarisme akademik.
10
b) Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya evaluasi dalam
perubahan dalam diri siswa terutama mengenai efikasi diri dan
mengurangi perilaku plagiarisme akademik.
2) Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang bahayanya
plagiarisme akademik dikalangan pendidikan dan menjadi pedoman
bagi para guru untuk melakukan pencegahan atau mengurangi
tindakan plagiarisme akademik disekolah
C. Ruang Lingkup Penelitian
Agar lebih jelas dan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang telah di
tetapkan maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup Objek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah hubungan antara efikasi diri dengan
perilaku plagiarisme akademik di SMA Negeri 1 Punggur kelas XI Tahun
Ajaran 2019/2020.
2. Ruang Lingkup Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas XI di SMA Negeri 1
Punggur yang melakukan tindakan plagiarisme akdemik disekolah.
11
D. Kerangka Berpikir
Perilaku plagiarisme merupakan perilaku yang sebenarnya sudah pernah bahkan
sering dilakukan oleh setiap individu, perilaku plagiarisme pada dasarnya adalah
perilaku meniru sesuatu yang dimiliki oleh orang lain baik di sengaja maupun
tidak disengaja, sejak kecil seorang anak akan diminta untuk melakukan tindakan
plagiarisme terhadap sesuatu yang dikakukan oleh orang tuanya dan semakin
anak tersebut mampu menirukan dengan baik maka anak tersebut akan di anggap
semakin pintar, kebiasaan untuk melakukan tindakan plagiarisme yang sudah
tertanam sejak kecil ini kemudian menjadi melekat pada diri individu dan sulit
untuk dihilangkan, namun tindakan plagiarisme tidak selalu menjadi tindakan
yang positif untuk dilakukan akan tetapi palgiarisme juga dapat dianggap sebagai
perbuatan yang negatif, misalnya plagiarisme dalam bidang akdemik.
Dalam dunia pendidikan, perilaku plagiarisme akademik di anggap sebagai
tindakan kejahatan dan kecurangan, perilaku plagiarisme biasanya tidak disadari
oleh orang yang melakukan plagiat atau plagiator, berawal dari meniru jawaban
teman pada saat ujian, mengambil tulisan orang lain tanpa menuliskan sumber
yang jelas, bahkan meniru karya orang lain tanpa meminta ijin, hal ini bukan
hanya akan merugikan orang lain tetapi juga dapat merugikan diri seseorang yang
melakukan tindakan plagiarisme, yang mana tindakan plagiarisme dapat
menghambat kreativitas mereka dalam berkarya, menjadikan mereka tidak
mandiri dan tidak bisa melihat potensi yang ada pada dirinya.
12
Tindakan plagiarisme akademik biasanya berawal dari keingian siswa untuk
mendapatkan nilai yang baik, akan tetapi mereka tidak yakin dengan kemampuan
yang mereka miliki atau mereka memiliki efikasi diri yag rendah, sehingga
mereka menganggap bahwa tulisan atau karya orang lain akan jauh lebih baik dari
tulisan atau karya mereka sendiri. Efikasi diri yang rendah membuat siswa
menjadi takut mecoba karena takut akan gagal, sehingga keinginan untuk
melakukan plagiarisme akademik mejadi pilihan mereka. Hal ini sesuai dengan
pendapat dari Anderman (2007) yang mengatakan bhawa perilaku plagiarisme
lebih sering terjadi pada saat siswa merasa tidak siap dan tidak yakin dengan diri
sendiri, keadaan ini akan menimbulkan kecemasan dan perasaan takut gagal yang
menunjukkan rendahnya efikasi diri.
Rendahnya efikasi diri yang dapat memunculkan perilaku plagiarisme akademik
menjadi hal yang menarik untuk ditinjau lebih mendalam bagi penulis, sehingga
penulis ingin mengetahui seberapa erat hubungan antara efikasi diri dengan
perilaku plagiarisme akademik di SMA Negeri 1 Punggur kelas XI tahun ajaran
2019/2020.
Dari uraian tersebut, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Efikasi Diri(X)
PerilakuPlagiarisme
Akademik (Y)
13
E. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2008) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan, dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,belum didasarkan fakta-
fakta empiris.Hipotesis penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara efikasi diri dengan perilaku plagiarisme akademik di SMA Negeri 1
Punggur.
Penulis berasusmsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) dalam
penelitian ini bahwa:
Ho :Tidak ada hubungan antara efikasi diri dengan perilaku plagiarisme
akademik pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Punggur tahun
pelajaran 2019/2020.
Ha :Ada hubungan antara efikasi diri dengan perilaku plagiarisme
akademik pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Punggur tahun
pelajaran 2019/020.
14
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Plagiarisme Akademik
1. Definisi Perilaku Plagiarisme Akademik
Plagiarisme merupakan tindakan pencurian atau kebohongan intelektual. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia plagiarisme adalah kata benda yang artinya
“penjiplakan yang melanggar hak cipta”. Tindakan melakukan plagiarisme
disebut dengan plagiat, yang berarti pengambilan karangan (pendapat dan
sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan
sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas namanya
sendiri (jiplakan).”
Menurut Lindsey (Soelistyo, 2012) plagiat adalah tindakan menjiplak ide,
gagasan, atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau
menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga
menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide.
Menurut Sentleng dan King (2012) perilaku plagiat adalah aktivitas
meniru,mencontoh, mengutip tulisan, pkerjaan, atau karya oranglain tanpa
menuliskan referensinya dan mengakui sebagai karyanya. Menurut Suyanto dan
15
Jihad (2011) plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil
penelitian orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
plagiarisme merupakan tindakan yang tidak terpuji dalam bentuk mencuri, meng-
copy, mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri dan tidak menuliskan
pemilik karya aslinya. Plagiarisme merupakan salah satu bentuk kecurangan yang
terjadi di dalam dunia pendidikan, biasanya dilakukan oleh siswa untuk
mendapatkan nilai/kredit yang tinggi. Plagiarisme merupakan kecurangan
akademik yang seringkali dilakukan di kalangan siswa, yang dianggap merugikan
orang lain dan juga dapat merugikan diri sendiri.
2. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Plagiarisme Akademik
Cvetkovic & Anderson (2010) menyebutkan faktor-faktor plagiarisme sebagai
berikut:
a) Kurangnya rasa percaya diri dan keyakinan akan kemampuan diri sendiri,sehingga individu enggan dan takut untuk menyampaikan ataupunmenuliskan ide atau karyanya. Sehingga individu tersebut cenderung lebihmempercayai ide atau hasil karya orang lain daripada dirinya sendiri.
b) Karena adanya sifat malasIndividu yang memiliki rasa malas cenderung lebih suka mencarikemudahan dalam melakukan segala sesuatunya, sehingga tindakanplagiat di anggap sebagai suatu kemudahan untuk mencapai tujuannya.
c) Penyalahgunaan tekhnologiKemajuan tekhnologi juga bisa menyebabkan praktik plagiat smakinbanyak.Dengan hadirnya internet, plagiat semakin mudah dilaukan olehindividu -individu.
16
d) Sanksi yang kurang tegasPemberian sanksi yang tegas kepada individu pelaku plagiat merupakansuatu hal yang sangat perlu dilakukan.Hal ini agar memberikan efek jerakepada pelaku tindakan plagiat.
e) Kuragnya pengetahuanKurangnya pengetahuan mengenai cara penulisan atau cara penulisankarya tulis juga menjadi faktor penyebab seseorang melakukan tindakanplagiat.
Menurut Irawati (Aryani, 2013) faktor-faktor penyebab seseorang melakukan
tindakan plagiarisme akademik antara lain:
1) Tekanan yang terlalu besar (bersifat situasional) yang diberikan kepada“hasil pekerjaan” berupa angka dan nilai.
2) Pendidikan karakter baik di rumah maupun di lembaga pendidikan kurangditerapkan dalam lingkungan individu.
3) Sikap malas dan rendahnya motivasi belajar, sehingga tertinggal dalamperihal menguasai materi dan kurang bertanggungjawab.
4) Pengaruh teman sebaya.5) Tidak memiliki self efficacy terhadap kemampuannya sendiri
dalammenyelesaikan tugas.
Menurut Anderman & Murdock (Aryani, 2013) ada empat faktor yang
mempengaruhi perilaku plagiarisme yaitu:
a) Demografi, meliputi usia, jenis kelamin dan perbedaan kebudayaan.b) Kepribadian, mencakup dorongan mencari sensasi, self control,
perkembangan moral dan sikap.c) Motivasi, meliputi tujuan dan alasan dalam pembelajaran.d) Akademik, meliputi kemampuan seseorang.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang
menjadi penyebab plagiarisme akademik, faktor-faktor tersebut berasal dari faktor
internal maupun faktor eksternal, bila dijabarkan lebih lanjut faktor internal yang
menjadi penyebab terjadinya plagiarisme akademik yaitu kurangnya keyakinan pada
diri sendiri, adanya rasa malas, kurangnya motivasi dalam diri serta kepribadian
seseorang. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi penyebab perilaku plagiarisme
17
akademik adalah peyalahgunaan tekhnologi, sanksi yang kurang tegas, kurangya
pengetahuan, pendidikan karakter yang kurang, serta pengaruh teman sebaya.
3. Karakteristik Perilaku Plagiarisme Akademik
Karakteristik perilaku plagiarisme menurut Cvetkovic& Anderson (2010):
a) Melakukan pengutipan dan penulisan sumber yang tidak benar ataubahkan tidak menuliskan sumber pada kutipan.
b) Melakukan paraphrasing, copy dan paste serta translation tanpamenuliskan sumber. Paraphrasing yang masih menunjukkan bentukkalimat dari sumbernya, walaupun terdapat pemodifikasian tulisan namuntulisan tersebut hampir sama atau menyerupai tulisan aslinya, begitu jugacopy dan paste dari internet, serta transtlation yang mnegambil sebagianatau seluruh teks dari sumber yang akan diterjemahkan kemudianmenerjemahkan secara manual ataupun menggunakan software tanpamenuliskan sumber.
c) Pengakuan terhadap ide, tulisan, atau karangan milik oranglain.Pengakuan tersebut dapat berupa pngakuan verbal maupun pengakuansecara tindakan yaitu mencantumkan nama sendiri sehingga membuatoranglain mengira bahwa sumber tersebut orisinil.
Dalam Iskandar (2009) juga disebutkan karakteristik plagiarisme akademik yaitu:
1) Mengutip langsung dari suatu sumber tanpa menggunakan tanda kutip.2) Mengutip langsung dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber itu.3) Menceritakan kembali (paraphrasing) namun struktur kata atau kalimat
sumbernya masih dapat dikenali.4) Menceritakan kembali (paraphrasing) namun sumbernya tidak
disebutkan.
Sedangkan menurut Utorodewo dan Wijaya dalam (Zalur, 2012) terdapat tujuh
karakteristik perilaku plagiarisme akademik, antara lain:
1) Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil karya sendiri.2) Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
mengakui tulisan orang lain yang dianggap sebagai tulisan sendiri.3) Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri.
18
4) Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.5) Mengakui tanpa menyebutkan asal usulnya.6) Meringkas dan memparafasekan (mengutip tak langsung) tanpa
menyebutkan sumbernya.7) Merigkas dan memparafasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengansumbernnya.
Berdasarkan karakteristik yang disebutkan oleh beberapa ahli di atas, dapat di ambil
kesimpulan bahwa beberapa dari karakteristik tersebut yang paling sering terlihat
yaitu pengutipan atau mengutip tulisan atau kalimat orang lain tanpa menuliskan
sumber yang jelas, karakteristik ini sering muncul dalam tindakan plagiarisme
terutama dikalangan pelajar atau siswa, selanjutnya menggunakan ide orag lain
kemudian di akui sebagai ide sediri juga menjadi karakteristik yang dapat dilihat pada
tindakan plagiarisme akademik. beberapa karakteristik di atas dapat dijadikan
pedoman untuk mengindentifikasi siswa-siswa yang melakukan plagiarisme
akademik, beberapa karakteristik di atas juga dapat meggambarkan betapa banyak
bentuk plagiarisme yang dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda.
4. Tipe-Tipe Perilaku Plagiarisme Akademik
Tipe-Tipe plagiarisme menurut Soelistyo (2011) antara lain:
a. Word by word plagiarism (copy and paste)Mengutip atau menjiplak kata-kata, kalimat atau penggalan kalimat,paragraph, bab bahkan seluruh karya oranglain sesuai dengan karya asli tanpamengubah kata-kata atu seluruh kalimat dann tanpa mencantumkan namapenulis asli dan sumber informasi.
b. Word switch plagiarism (mengganti kata)Mengutip atau mengambil kalimat atau penggalan kalimat atau paragraphdari karya penulis lain kemudian mengganti beberapa kata dalam kalimat
19
tersebut tanpa mengubah susunan kata maupun susunan kalimat dan tanpamencantumkan nama penulis muapun sumber informasi.
c. Style plagiarism (gaya penulisan)Mengubah kalimat dengan kata-kata atau paragraph baru, namun gayapenulisannya sama dengan gaya penulis asli.
d. Metaphor plagiarism (melengkapi tulisaan)Mengutip atau menjiplak sebuah bagian dari karya penulis lain danmenggunakannya untuk memperjelas makna dari tulisan sendiri.
e. Idea plagiarism (ide penulisan)mengambil,mengutip atau memakai gagasan seorang penulis yang telahmengeluarkan sebuah ide untuk pemecahan suatu masalah atau untukmenggambarkan sebuah konsep tentang suatu fenomena, dan dikutip untukdipakai dalam karya tulis sendiri tanpa mencantumkannama penggagas dansumber informasi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa plagiarisme akademik terbagi
kedalam 5 jenis, yaitu Word by word plagiarism (copy and paste) yaitu menyalin
kata, atau penggalan kaliamat orang lain tanpa merubahnya sediikitpun, copy
paste tapa merubah kalimat sedikit pun sama artinya dengan menggunakan karya
orang lain yang diakui sebagai karya sendiri, hal ini jelas termasuk dalam perilaku
plagiarisme akademik. Mengganti kata dari sebuah karya orang lain tanpa
menuliskan sumber penulis aslinya juga merupakan tindakan plagiarisme
akademik meskipun merubah kata dari karya sebelumnya, namun jika dilakukan
tanpa ijin juga disebut dengan plagiarisme.
Merubah tulisan orang lain tetapi tetap menggunakan gaya menulis yang sama
dengan penulis aslinya juga merupakan tindakan plagiarisme, karena dengan
merubah sebuah tulisan tetapi masih menggunakan gaya penulisan yang sama
dengan jenis kata yang berbeda juga dapat merugikan orang lain. Melengkapi
20
tulisan orang lain tanpa meminta ijin terlebih dahulu dari penulis aslinya, hal ini
sering terjadi diklangan siswa yang mana ketika individu sudah melengkapi karya
atau tulisan orang lain lantas akan menganggap bahwa tulisan tersebut adalah
karya sendiri, mengambil ide orang lain lalu mengakuinya sebagai ide sendiri ini
ini biasanya dilakukan secara verbal atau tertulis.
B. Efikasi Diri
1. Definisi Efikasi Diri
Efikasi diri merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri atau self
knowledge yang paling berpengaruh dalam kehudupan manusia sehari-hari. Hal
ini disebabkan efikasi diri yang dimiliki ikut mempengaruhi individu dalam
menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan termasuk
di dalamnya perkiraan berbagai kejadian yang akan dihadapi. Alwisol (2009)
menyatakan bahwa efikasi diri sebagai persepsi diri sendiri mengenai seberapa
bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu, efikasi diri berhubungan dengan
keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang
diharapkan. Anwar (2009) menjelaskan bahwa efikasi diri sangat penting
perannya dalam mempengaruhi usaha yang dilakukan, seberapa kuat usahanya
memprediksi usaha yang dilakukan.
Menurut Bandura (Ghufron, 2012) efikasi diri merupakan keyakinan seseorang
akan kemampuannya untuk mengatur dan melakukan tindakan-tindakan yang
seharusnya dilakukan untuk mendapatkan hasil yang akan dicapai. Efikasi diri
21
merupakan evaluasi individu terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk
menyelesaikan suatu tugas, mencapai tujuan, atau menghadapi suatu tantangan.
Individu yang mempunyai efikasi diri tinggi akan mampu memotivasi diri dan
mengontrol lingkungan sekitarnya sehingga dapat menampilkan perilaku-perilaku
tertentu sesuai dengan keinginannya. Selanjutnya Baron dan Byrne (Ghufron,
2012) mendefinisikn efikasi diri sebagai evaluasi seseorang mengenai
kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan sutu tugas, mencapai
tujuan dan mengatasi hambatan.
Berdasarkan pengertian ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa efikasi diri
adalah pengetahaun diri mengenai keyakinan yang dimiliki seseorang untuk dapat
berhasil dalam menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan tertentu.effikasi diri
dalam setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pilihan, tujuan pengatasan
masalah dan kegigihan dalam berusaha. individu yang memiliki efikasi diri yang
tinggi cenderung optimis, mandiri dan yakin dalam mengatasi masalah yang
mereka miliki serta yakin untuk mencapai tujuan mereka. Sedangkan individu
yang memiliki efikasi diri rendah cenderung menarik diri dari masalah yang
dihadapi, tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki serta sulit untuk
mencapai tujuan hidupnya.
2. Fungsi Efikasi Diri
Efikasi diri merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri atau self-
knowledge yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari karena
22
efikasi diri yang dimiliki ikut memengaruhi individu dalam menentukan tindakan
yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, termasuk di dalamnya
perkiraan terhadap tantangan yang akan dihadapi. Menurut Bandura (1997),
secara rinci fungsi efikasi diri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pemilihan perilaku, faktor ini merupakan faktor yang sangat pentingsebagai sumber pembentukan efikasi diri seseorang karena hal iniberdasarkan kepada kenyataan keberhasilan seseorang dapat menjalankansuatu tugas atau ketrampilan tertentu akan meningkatkan efikasi diri dankegagalan yang berulang akan mengurangi efikasi diri.
b. Besar usaha dan ketekunan keyakinan yang kuat tentang efektifitaskemampuan seseorang akan sangat menentukan usahanya untuk mencobamengatasi siatuasi yang sulit. Pertimbangan efikasi juga menentukanseberapa besar usaha yang akan dilakukan dan seberapa lama bertahandalam menghadapi tantangan. Semakin kuat efikasi diri nya maka semakinlama bertahan dalam usahanya.
c. Cara berfikir dan reaksi emosional dalam pemecahan masalah yang sulit,individu yang mempunyai efikasi tinggi cenderung mengatribusikankegagalan pada usaha-usaha yang kurang, sedangkan individu yangmempunyai efikasi rendah menganggap kegagalan berasal dari kurangnyakemampuan mereka.
Dari tiga fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa efikasi diri memiliki tiga fungsi
penting yang sangat berpengaruh dalam diri seseorang, fungsi yang pertama yaitu
fungsi pemilihan perilaku. fungsi ini sangat berpengaruh terhadap efikasi diri
dikarenakan ini merupakan fungsi penentuan pada efikasi diriseseorang yang
mana ketika seseorang menerima sebuah keberhasilan maka akan memperkuat
efikasi dirinya dan ketika seseorang tidak bisa menerima sebuah kegagalan dalam
hidupnya maka akan menurunkan efikasi dirinya, yang kedua yaitu fungsi besar
usaha dan ketekunan keyakinan yang kuat tentang efektifitas kemampuan, fungsi
ini mengacu pada seberapa kuat usaha idividu dalam menghadapi tantangan yang
23
sulit, fungsi ini berpengaruh terhadap konsistensi seseoang dalam mempertahanka
usahanya sehingga jika efikasi diri seseorag tinggi maka semakin besar pula ia
akn mempertahankan usahanya..
Fungsi ketiga yaitu fungsi cara berfikir dan reaksi emosional, fungsi ini menekan
kan pada bagaimana cara seseorang berfikir tentang kegagalan yang dialami,
seseorang yang memiliki efikasi diri tinggi akan berfikir bahwa kegagalan adalah
kurangnya usaha yang dilakukan oleh diri sendiri sedangkan orang yang memiliki
efikasi diri akan selalu berfikir bahwa kegagalan merupakan ketidak mampuan
dalam dirinya untuk mencapai sesuatu.
3. Unsur-Unsur Efikasi Diri
Efikasi diri merupakan unsur kepribadian yang berkembang melalui pengamatan-
pengamatan individu terhadap akibat-akibat tindakannya dalam situasi tertentu.
Persepsi sesorang mengenai dirinyanya dibentuk selama hidupnya melalui reward
dan punishment dari orang-orang disekitarnya. Unsur penguat (reward dan
punishment) lama-kelamaan dihayati sehingga terbentuk pengertian dan
keyakinan mengenai kemampuan diri.Menurut Bandura (1997) efikasi diri dapat
ditumbuhkan dan dipelajari melalui empat sumber informasi utama.Berikut ini
adalah empat unsur-unsur informasi tersebut.
a. Pengalaman keberhasilan (mastery experience) Sumber informasi inimemberikan pengaruh besar pada efikasi diri individu karena didasrkanpada pengalaman-pengalaman pribadi individu secara nyata yang berupakeberhasilan dan kegagalan. Pengalaman keberhasilan akan menaikkanefikasi diri individu, sedangkan pengalaman kegagalan akan
24
menurunkannya. Setelah efikasi diri yang kuat berkembang melaluiserangkaian keberhasilan, dampak negatif dari kegagalan-kegagalan yangumum akan terkurangi. Bahkan kemudian kegagalan diatasi dengan usaha-usaha tertentu yang dapat memperkuat motivasi diri apabila seseorangmenemukan lewat pengalaman bahwa hambatan tersulit pun dapat di atasimelalui usaha yang terus-menerus.
b. Pengalaman orang lain (vicarious experience) Pengamatan terhadapkeberhasilan orang lain dengan kemampuan yang sebanding dalammengerjakan suatu tugas akan meningkatkan efikasi diri individu dalammengerjakan tugas yang sama. Begitu pula sebaliknya, pengamatanterhadap kegagalan orang lain akan menurunkan penilaian individumengenai kemampuannya dan;individu akan mengurangi usaha yang akandilakukan.
c. Persuasi verbal (verbal persuasion) Pada persuasi verbal, individudiarahkan dengan saran, nasihat, dan bimbingan sehingga dapatmeningkatkan keyakinannya tentang kemampuan-kemampuan yangdimiliki yang dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Individuyang diyakinkan secara verbal cenderung akan berusaha lebih keras untukmencapai suatu keberhasilan. Pengaruh persuasi verbal tidaklah terlalubesar karena tidak memberikan suatu pengalaman yang dapat langsungdialami atau diamati individu. Dalam kondisi yang menekan dankegagalan terus-menerus, pengaruh sugesti akan cepat lenyap jikamengalami pengalaman yang tidak menyenangkan.
d. Kondisi fisiologis (psysiological state) Individu akan mendasarkaninformasi mengenai kondisi fisiologis mereka untuk menilaikemampuannya. Ketegangan fisik dalam situasi yang menekan dipandangindividu sebagai suatu tanda ketidakmampuan karena hal itu dapatmelemahkan perfomansi kerja individu.
Dari uraian di atas, dapat dismimpulkan bahwa efikasi diri dapat melebihi sesuai
atau dibawah hasil performansi tergantung pada bagaimana performansi tersebut
dinilai secara kognitif. Penilaian efikasi diri ditentukan pula oleh pendapat orang
lain. Kredibilitas orang yang mempersepsikan itu penting. Individu akan
mengalami efikasi diri yang lebih tinggi bila diberitahu dirinya mampu oleh
sumber yang dipercaya. Namun individu mungkin pula mengabaikan sumber
25
yang dipercaya bila ia yakin sumber tersebut tidak memahami tuntutan tugas dan
pengaruh dari luar.
4. Aspek-Aspek Efikasi Diri
Bandura (Ghufron, 2012) mengungkapkan bahwa perbedaan efikasi diri pada
setiap individu terletak pada tiga aspek/komponen, yaitu: magnitude (tingkat
kesulitan tugas), strength (kekuatankeyakinan), dan generality
(generalitas).Masing-masing aspek mempunyai implikasi penting di dalam kinerja
individu yang secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Level (tingkat kesulitan tugas), yaitu masalah yang berkaitan denganderajat kesulitan tugas individu. Komponen ini berimplikasi padapemilihan perilaku yang akan dicoba individu berdasarkan ekspektasiefikasi pada tingkat kesulitan tugas.
b. Strength (kekuatan keyakinan), yaitu aspek yang berkaitan dengankekuatan keyakinan individu atas kemampuannya. Pengharapan yang kuatdan mantap pada individu akan mendorong untuk gigih dalam berupayamencapai tujuan walaupun mungkin belum memiliki pengalaman-pengalaman yang menunjang.
c. Generality (generalitas), yaitu hal yang berkaitan dengan luascakupantingkah laku diyakini oleh individu mampu dilaksanakan.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa efikasi diri terbangun
melalui tiga aspek yaitu level (tingkat kesulitan tugas), seseorang dengan efikasi
diri yang rendah akan mampu menyelesaikan tugas yang sulit dan menganggap
tugas yang sulit sebagai sebuah tantangan, sedang seseorang yang memiliki
efikasi diri rendah akan menganggap sebagai hal yang menakutkan dan cenderung
akan dihindari.
26
Strength (kekuatan,keyakinan), aspek ini mempengaruhi seberapa yakin individu
untuk mencapai tujuannya, individu yang memiliki keyakinan dalam bahwa
mereka memiliki kemampuan untuk mencapai sebuah tujuan dalam hidupnya
menunjukkan bahwa seseorang memiliki efikasi diri yang tinggi dan yang
terakhir adalah generalitiy (generalitas) yaitu seberapa besar keyakinan individu
untuk melakukan sesuatu yang diyakini mampu mereka lakukan dengan baik.
5. Karakteristik Individu Yang Memiliki Efikasi Diri
Menurut Bandura (Ghufron, 2012) karakteristik individu yang memiliki efikasi
diri yang tinggi adalah:
a. Ketika individu tersebut merasa yakin bahwa mereka mampu menanganisecara efektif peristiwa dan situasi yang mereka hadapi
b. Tekun dalam menyelesaikan tugas-tugasc. Percaya pada kemampuan diri yang mereka milikid. Memandang kesulitan sebagai tantangan bukan ancamane. Suka mencari situasi baruf. Menetapkan sendiri tujuan yang menantangg. Meningkatkan komitmen yang kuat terhadap dirinyah. Menanamkan usaha yang kuat dalam apa yang dilakuakanyadan
meningkatkan usaha saat menghadapi kegagalani. Berfokus pada tugasj. Memikirkan strategi dalam menghadapi kesulitank. Cepat memulihkan rasa mampu setelah mengalami kegagalan, danl. Menghadapi stressor atau ancaman dengan keyakinan bahwa mereka
mampu mengontrolnya.
Karakteristik individu yang memiliki efikasi diri tinggi adalah ketika individu
tersebut merasa yakin bahwa mereka mampu menangani secara efektif tugas atau
situasi yang mereka hadapi, bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas ,
percaya pada kemampuan diri sendiri yang dimiliki,menanamkan usaha yang kuat
27
dalam menghadapi hambatan atau kegagalan, dan memiliki komitmen dalam
melakukan sesuatu tugas. Individu yang memiliki efikasi diri tinggi menganggap
kegagalan sebagai akibat dari kurangnya usaha, kerja keras, pengetahuan, dan
keterampilan.Dalam melaksanakan berbagai tugas orang yang memiliki efikasi
diri tinggi adalah orang yang bekerja sangat baik dan dengan senang hati
meikmati tantangan.
C. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Perilaku Plagiarisme Akademik
Di dalam dunia pendidikan, efikasi diri memegang peranan yang penting dalam
rangka keberhasilan pencapaian akademik, karena dengan efikasi diri yang tinggi
maka akan memacu semangat dan rasa percaya diri, sehingga menumbuhkan cara
pandang yang positif terhadap suatu masalah atau peristiwa yang dihadapi dan
terhindar dari perilaku-perilaku yang tergolong abnormal, seperti plagiat, bulliying,
dan sebagainya. Perilaku mencuri karya atau tulisan orang lain seperti yang dilakukan
oleh mahasiswa, pelajar, guru, atau dosen, Sebagian ahli ilmu kejiwaan menyebut
para plagiator sebagai manusia-manusia dengan kepribadian machiavelianism atau
juga dikenal dengan istilah psychopath, karena keperibadian seperti ini sangat suka
berbohong, tidak pernah merasa bersalah meskipun merugikan orang lain, impulsive
dan tidak memiliki rasa empati. Perilaku tersebut dikatakan sebagai “a personality
trait involving a willingness to maniputate others for ane's own purposes”, Edy
(2010).
28
Perilaku plagiat bisa terjadi apabila seseorang berada dalam kondisi tertekan dan
tidak percaya diri, atau apabila dorongan atau harapan untuk berprestasi jauh lebih
besar dari pada potensi yang dimiliki.Semakin besar harapan atau semakin tinggi
prestasi yang diinginkan dan semakin kecil potensi yang dimiliki maka semakin besar
hasrat dan kemungkinan untuk melakukan plagiat. Dalam hal seperti itu
maka,perilaku plagiat akan menunggu kesempatan saja, jika ada kesempatan maka
terjadilah sebuah perilaku plagiat.
Pada beberapa penelitian yang membahas mengenai perilaku menyimpang di
kalangan peserta didik sering dikaitkan dengan efikasi diri yang rendah.Barzegar dan
Khezri (2012) menemukan dalam penelitiannya bahwa seseorang dengan efikasi diri
yang rendah bila dibandingkan dengan seseorang yang memiliki efikasi diri tinggi
lebih cenderung untuk melakukan perilaku plagiat.Zamrakita dan Nisfiannor
(2006)menyebutkanbahwa efikasi diri menentukan bagaimana seseorang berpikir,
berperilaku dan memotivasi diri mereka sendiri.Keyakinan tersebut menghasilkan
berbagai pengaruh dalam kehidupan akademik mereka. Rendahnya efikasi diri
merepresentasikan kurangnya keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas dengan benar dan optimal, sehingga dari penjelasan tersebut,
plagiat dapat dihubungkan dengan tingkat efikasi diri yang rendah, karena
ketidakyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam mencapai hasil yang
diinginkan dapat mengarahkan mereka mencari strategi lain seperti tindakan
plagiarismeuntuk mencapai nilai akademik yang maksimal.Blenchino & Weremko
(2011) juga menemukan fakta bahwa seseoang dengan keyakinan diri yang rendah,
29
tidak percaya dengan kemampuannya sendiri sehingga mereka cenderung untuk
melihat karya/tulisan oranglain.
Mengacu pada beberapa hasil penelitian di atas, dapat dipahami bahwa efikasi diri
sangat penting dalam segala aspek kehidupan akademik pelajar, mahasiswa, peneliti,
maupun dosen, khususnya dalam menghadapi tugas-tugas akademik. Keyakinan
pelajar, mahasiswa, peneliti, maupun dosen akan mengarahkan pada pilihan tindakan
dan usaha serta keuletannya. Efikasi dapat memotivasi seseorang dalam mencapai
prestasi. Individu yang memiliki efikasi diri tinggi akan cenderung berusaha secara
maksimal untuk mengantisipasi tantangan yang timbul dalam menyelesaikan tugas
sesuai tujuan. Bahkan ketika menerima umpan balik negatif sekalipun, individu yang
memiliki efikasi diri tinggi akan merespon dengan meningkatkan usaha dan motivasi,
sedangkan individu yang memiliki efikasi diri rendah cenderung merasa minder atau
rendah diri dan menunjukkan reaksi emosional lainnya yang bersifat negatif misalnya
melakukan plagiarisme. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pujiastuty (2012) yang
mengatakan bahwa siswa yang memiliki efikasi diri tinggi akan mengandalkan
kompetensi yang di milikinya dalam megerjakan soal-soal tes, sehingga plagiarisme
atau mencontek dirasa tidak perlu untuk dilakukan. Sebaliknya, siswa yang memiliki
efikasi diri rendah cenderug menjauhi tugas-tugas yang sulit karena tugas tersebut
dipandang sebagai ancaman baginya.
Pencapaian prestasi secara maksimal di bidang akademik bagi mahasiswa atau pelajar
akan tercapai dan terbentuk apabila memenuhi beberapa aspek, diantaranya: tugas
akademik yang baik, memiliki performance pekerjaan yang baik dan memiliki
30
kemampuan untuk mengatasi kecemasan yang dialaminya, dengan demikian prestasi
akademik atau prestasi belajar siswa dapat menjadi suatu gambaran dari pengetahuan,
keterampilan ataupun sikap yang diperoleh siswa tersebut dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Kondisi tersebut merupakan aspek pembentuk efikasi diri akademik
dalam diri siswa yang dapat menentukan pencapaian prestasi belajar mereka di
sekolah.Banyaknya siswa yang mengalami kegagalan dalam prestasi akademisnya
bukan dikarenakan rendahnya tingkat inteligensi ataupun kondisi fisik yang lemah
melainkan karena adanya perasaan tidak mampu melaksanakan tugas dari sekolah.
Dalam penelitian Mardiana (2008) disebutkan bahwa ada hubungan yang negatif dan
signifikan antara efikasi diri dalam menghadapi ujian dengan kecenderungan
mencontek (plagiat) pada pelajar di Ubaya.Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi efikasi diri maka semakin renah kcenderungan mencontek (plagiat) dan begitu
juga sebaliknya semakin rendah efikasi diri maka semakin tinggi kecenderungan
mencontek (plagiat). Dalam penelitian Anderman dan Murdock ( 2007) disebutkan
bahwa perilaku plagiat lebih sering terjadi pada saat pelajar atau mahasiswa merasa
tidak siap dan kurang percaya diri. Keadaan ini akan menimbulkan kecemasan dan
perasaan takut gagal yang menunjukkan rendahnya efikasi diri.
Bentuk-bentuk plagiat apapun, semestinya tidak terjadi jika masyarakat sekolah
(siswa dan guru) tersebut memiliki efikasi diri yang tinggi.guru maupun siswa perlu
percaya diri terhadap kemampuan dirinya sendiri, dan memiliki keyakinan bahwa
setiap individu memiliki potensi diri yang dapat dioptimalkan.Kesadaran diri dan
pemahaman diri tersebut dapat mereduksi tindakan plagiat dalam perilaku akademik.
31
Dalam penelitian Aryani (2014) dijelaskan pula bahwa siswa yang melakukan
plagiasi adalah siswa yang memiliki efikasi diri yang rendah.Siswa dengan efikasi
diri yang tinggiakan menciptakan perasaan yang tenang dalam menghadapi tugas
yang sulit, meningkatkan optimisme, dan menurunkan kecemasan, Bandura
(Ghufron, 2012) juga mengatakan siswa yang melakukan plagiat adalah siswa yang
memiliki efikasi diri yang rendah. Siswa dengan efikasi diri yang tinggi akan
menciptakan perasaan yang tenang dalam menghadapi tugas yang sulit,
meningkatkan optimisme, dan menurunkan kecemasan. Tugas yang sulit dianggap
sebagai suatu tantangan yang harus dikuasai bukan sebagai ancaman yang harus
dihindari, serta akan tetap bertahan menghadapi kegagalan. Sebaliknya siswa dengan
efikasi diri yang rendah akan menumbuhkan stres, depresi, dan pandangan sempit
dalam memecahkan masalah
Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli diatas dapat dipahami bahwa efikasi diri
memiliki keterkaitan dengan perilaku plagiarisme. Seseorang yang memilki efikasi
diri yang tinggi cemderung dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka tanpa melihat
karya/tulisan orang lain, Sebaliknya siswa yang memiliki efikasi diri rendah
cenderung tidak memiliki keyakin diri untuk dapat mengerjakan tugas secara mandiri
sehingga mereka terdorong untuk melakukan tindakan kecurangan akademik dengan
cara plagiarisme demi mendapatkan nilai/kredit yang baik.
32
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu
1. Tempat Penelitian
Penelitiandilaksanakan Di SMANegeri 1 Punggur, Kabupaten Lampung
Tengah.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun pelajaran
2019/2020.
B. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
pendekatan kuantitatif, Menurut Arikunto (2005) metode penelitian pendekatan
kuantitatif yaitu metode ilmiah yang analisisnya dengan menggunakan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran data dan hasilnya.Dalam penelitian ini
digunakan pendekatan kuantitatif, karena hasil yang diperoleh melalui penelitian
yang berupa data kuantitatif yaitu seberapa besar hubungan anatara efikasi diri
dengan perilaku plagiarisme akademik.Data penelitian berupa skor (angka-angka)
dan diproses melalui pengolahan statistik, selanjutnya dideskripsikan untuk
33
mendapatkan gambaran mengenai variabel efikasi diri dan variabel perilaku
plagiarisme akademik.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti atau dipelajari dan kemudian ditarik
menjadi satu kesimpulan . Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi
dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Punggur kelas XI yang
berjumlah 292 siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2013) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik random
sampling.Menurut Sugiyono (2017) random sampling adalah teknik
penentuan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada.
Penjaringan sampel dalam penelitian ini yaitu denganmenggunakan
metode survey dengan menyebarkan skala plagiarisme akademik dan
skala efikasi diri.Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel
34
penentuan jumlah sampel Isaac dan Michael. Menurut isaac dan michael
cara untuk menentukan jumlah sampel harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Diketahui jumlah populasinya
2. Pada taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%
Jumlah penentuan sampel isaac dan michael dapat digunakan dalam
penelitian ini karena dalam penelitian ini sudah diketahui jumlah
populasinya yaitu 292, data pada penelitian ini menggunakan taraf
kesalahan sebesar 5% sehingga berdasarkan tabel penentuan Isaac dan
Michael didapatkan jumlah sampel sebanyak 158 siswa. Penjaringan
sampel dilakukan dengan cara memilih absensi 1 sampai 20 pada setiap
kelas XI.
D. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2006) variabel penelitian adalah objek dalam penelitian atau
apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian, yaitu variabel bebas (X)
variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki pengaruhnya serta
variabel terikat (Y) yaitu gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu:
1. Variable bebas (X) : Efikasi Diri
2. Variable terikat (Y):Perilaku PlagiarismeAkademik.
35
E. Definisi Operasional
1) Perilaku Plagiarisme Akademik
Plagiarisme akademik adalah perilaku menyalin atau meniru karya/tulisan
orang lain yang kemudian di akui sebagai karyanya sediri, tanpa
mencantumkan nama pemilik karya dengan benar atau bahkan tidak
mencatumkan nama penulis atau pemilik karya aslinya. Berdasarkan definisi
tersebut maka indikator dari penelitian ini yaitu:
1. Mengambil karya orang lain tapa mencatumkan sumber yang jelas
2. Copy-paste tulisan orang lain tanpa merubah penulisan sedikit pun
3. Mengulang kembali kutipan atau pendapat orang lain tanpa
mencantumkan sumber dengan benar
2) Efikasi Diri
Efikasi diri adalah keyakinan yang dimiliki oleh individu untuk menilai
kemampuan yang ada pada dirinya sendiri untuk menghadapi setiap kesulitan
dan mengambil tindakan sesuai dengan apa yang diharapkan demi mencapai
keberhasilan yang diinginkan.
Indiktor efikasi diri terdiri dari:
1. Memiliki keyakinan dalam diri untuk bisa mengatasi berbagai kesulitan
2. Memahami kemampuan yang ada pada dirinya
3. Mampu mengontrol dirinya sendiri untuk bisa melakukan tindakan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki.
36
F. Metode Pengumpulan Data
1) Alat Pegumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode
kuantitatif.Pengumpulan data secara kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan instrumen penelitian berupa skala.efikasi diri dan skala
plagiarisme akademik, metode penskalaan yang digunakan adalah skala model
likert.Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala yang digunakan
untuk mengukur efikasi diri danskala untuk mengungkap perilaku plagiarisme
akademik pada siswa.
1. Skala efikasi diri dalam penelitian ini dibuat berdasarkan indikator efikasi
diri, Skala ini terdiri atas 50 item pernyataan dan dibuat berdasarkan tiga
indikator yaitumemiliki keyakinan dalam diri untuk bisa mengatasi
berbagai kesulitan, memahami kemampuan yang ada pada dirinya, mampu
mengontrol dirinya sendiri untuk bisa melakukan tidakan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
Skala perilaku plagiarisme akdemik yang digunakan dalam penelitian ini
dibuat berdasarkan indikator perilaku pagiarisme akdemik.Skala ini terdiri
atas 24 item dan dibuat berdasarkan tiga indicator yaitu mengambil karya
orang lain tapa mencatumkan sumber yang jelas, copy-paste tulisan orang
lain tanpa merubah penulisan aslinya sedikitpun, mengulang kembali
kutipan atau pendapat orang lain tanpa mencantumkan sumber dengan
benar
37
2) Cara Penilaian
a) Skala Efikasi Diri
Dalam penyusunan skala efiaksi diri menggunakan indikator dari efikasi
diri yaitu: memiliki keyakinan dalam diri untuk bisa mengatasi berbagai
kesulitan, memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang ada pada
dirinya, mampu mengontrol dirinya sendiri untuk bisa melakukan
tindakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.Skala efikasi diri ini
menyajikan pernyatan-pernyataan untuk melihat tinggi atau rendahnya
efikasi diri yang dimiliki oleh siswa, pernyataan-pernyataan yang
disajikan pada skala ini terdiri dari dua bentuk, yaitu pernyataan
favorable dan unfavorable.Azwar (2012) menjelaskan favorable adalah
pernyataan yang mendukung aspek-aspek dari efikasi diri, sedangkan
pernyataan unfovarable adalah pernyataan yang tidak mendukung
indikator dari efikasi diri.
Item favorable dan item unfavorable memiliki arlternatif skor yang
berbeda-beda. Berikut adalah skor alternatif jawaban instrument skala
efikasi diri dan skala plagiarisme akademik:
Tabel 1.Skor Alternatif Jawaban InstrumentAlternatifJawaban
Skor untuk alternatif pernyataan
Favorable UnfavorableSangat setuju 4 1
Setuju 3 2Tidak setuju 2 3
Sangat tidaksetuju
1 4
38
Sebelum membuat item skala, penulis terlebih dahulu menentukan kisi-kisi
untuk pembuatan item skala. Berikut adalah kisi-kisi skala efikasi diri yang
telah disusun berdasarkatiga indikator dari efikasi diri:
Tabel 2.Kisi-Kisi Skala Efikasi Diri
Indikator Deskriptor Item JumlahFavorable Unfavorable
Memilikikeyakinandalam diriuntuk bisamengatasiberbagaikesulitan
1) Mendekatitugas yang sulit
untuk diselesaikan
1,3,4 2,5 5
2) menerima tugasyang sulit
6,7,8 9,10,11,12 7
3) Mengatasitugas yang sulit
13,14,15,16,17
18,19,20 8
Memahamikemampuan
yang ada padadirinya
1) Keyakinan diriuntuk dapat
menyelesaikansuatu tugas
21,22,23 24,25,26,27 7
2) mampumenghadapi
tantangan dengankemampuan yang
dimiliki
41,42,43 44,45 5
3) Gigih dalamberupaya
mencapai tujuan
35,36,37 38,39,40 6
Mampumengontrol
dirinya sendiriuntuk bisamelakukan
tindakan sesuaidengan
kemampuanyang dimiliki
1)Cepat bangkitsetelah mengalami
kegagalan
28,29,30,31
32,33,34 7
2) keyakinanterhadap
kemampuan diridalam berbagai
situasi
46,47,48 49,50 7
Jumlah 25 25 50Keterangan: item yang gugur diberi tanda dicetak tebal
39
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat tiga indikator efikasi
diri yang menjadi dasar pembuatan kisi-kisi item instrument skala efikasi diri,
jumlah item dalam skala efikasi diri adalah 50 item.Berdasarkan tabel di atas
dapat diketahui bahwa terdapat tiga item yang di cetak tebal atau dapat
diartikan bahwa terdapat 3 item pada skala efikasi diri yang tidak valid
sehingga item tersebut harus digugurkan.
b) Skala Perilaku Plagiarisme Akademik
Dalam penyusunan skala perilaku plagiarisme akademik menggunakan
indikator dari plagiarisme akademik yaitu mengambil karya orang lain tapa
mencatumkan sumber yang jelas, copy-paste tulisan orang lain tanpa merubah
penulisan aslinya sedikit pun, mengulang kembali kutipan atau pendapat
orang lain tanpa mencantumkan sumber dengan benar.
Setelah menentukan kisi-kisi untuk pembuatan item skala efikasi diri,
selanjutnya penulis membuat kisi-kisi untuk pembuatan item skala
plagiarisme akademik yang dibuat berdasarkan tiga indikator yang telah
ditentukan Berikut adalah kisi-kisi skala plagiarisme akademik yang disusun
berdasarkan indikator yang telah ditentukan yaitu, mengambil karya orang
lain tapa mencatumkan sumber yang jelas, copy-paste tulisan orang lain tanpa
merubah penulisan aslinya sedikit pun, mengulang kembali kutipan atau
pendapat orang lain tanpa mencantumkan sumber dengan benar.
40
Berikut adalah tabel kisi-kisi skala plagiarisme akademik:
Tabel 3. Kisi-Kisi Skala Plgiarisme Akademik
Indikator Deskriptor Item Jumlah
Favorable unfavorable
Mengambil karyaorang lain tapamencatumkansumber yang jelas
1) menulis ulangtulisan oranglaintanpamencantumkansumber yang benar
10,19, 11, 1, 23, 24,12 7
Copy-paste tulisanorang lain tanpamerubah penulisanaslinya sedikit pun
1) membuat tulisan
dengan meniru
kalimat oranglain
16,18,21, 2,6,9,15 8
2) mengulang
kalimat orangain
dan mengakuinya
sebagai kalimat
sendiri
8,14 22 3
Mengulang kembalikutipan ataupendapat orang laintanpamencantumkansumber denganbenar
1) mengambil
tulisan/ pendapat
oranglain tanpa
menyebutkan
sumber yang jelas
3,7, 20, 4, 5,13,17 7
Jumlah 12 12 24
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penyusunan kisi-kisi skala
perilaku plagiarisme akademik didasarkan pada tiga aspek.pada Skala
plagiarisme akademik terdapat 24 item yang dinyatakan valid secara
keseluruhan.
41
G. Uji Isntrumen
1) Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010).Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Semakin tinggi
validitas maka instrumen semakin valid atau sahih, semakin rendah validitas
maka instrument dinyatakan kurang valid.Sedangkan menurut Azwar (2013)
validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya,
atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersbebut.
Penelitian ini menggunakan alat ukur skala efikasi diri dan skala plagiarisme
akademik.Dalam menghitung validitas pada penelitian ini, peneliti
menggunakan rumusPerson Product Moment dengan menggunakan bantuan
SPSS dan melibatkan 100 siswa SMA untuk melakukan uji coba skala efikasi
diri dan skala perilaku plagiarisme akademik. Berdasarkan uji coba tersebut,
angka yang diperoleh harus dibandingkan dengan standar nilai korelasi
validitas.
Nilai standar dari validitas adalah sebesar 0,66, jika angka korelasi diperoleh
lebih besar daripada nilai standar maka pernyataan tersebut valid (signifikan)
Dalam skala efikasi diri terdapat 50 item yang digunakan dalam uji coba (try
42
out) kemudian berdasarkan hasil uji coba tersebut terdapat 47 item yang
memiliki rentang nilai rᵢᵪ ≥ 0,66 dan terdapat tiga item yang memiliki rentang,
nilai rᵢᵪ ≤ 0,66, yaitu item 32, 42, dan 45 sehingga item yang tidak valid akan
digugurkan dan tidak diikutsertakan pada penelitian selanjutnya.Sedangkan
pada skala plagiarisme akademikterdapat 24 item yang memiliki rentang nilai
rᵢᵪ ≥ 0,66 dan tidak ada item yang memiliki rentang nilai rᵢᵪ ≤ 0,66 atau semua
item dinyatakan valid.
2) Uji Reliabilitas
Suatu angketyang baik selain valid juga harus reliabel.Adapun suatu angket
dikatakan reliable apabila angket tersebut diulang hasilnya akan sama atau
ajeg. Menurut Ghozali (2006) uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui
kegiatan atau keterpercayaan instrumen.Untuk menguji reliabilitas instrumen
dengan uji statistik Cronbach Alpha(α).Suatu konstru katau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,60.
Selanjutnya, besarnya menunjukkan koefisien reliabilitas instrumen. dari
hasil analisis dapat diketahui reliabilitas intrumen tinggi dan rendah. Sebagai
tolak ukur tinggi rendahnya koefisien reliabilitas instrumen dapat digunakan
interpretasi yangdiungkapkan oleh Sugyiono(2005) sebagai berikut:
Tabel 4.Interpretasi InstrumenKategori
0,00–0,199 Sangatrendah0,20–0,399 Rendah0,40–0,599 Sedang0,60–0,799 Kuat0,80–1,000 Sangat Kuat
43
Dalam penelitian ini, pengujian realibilitas terhadap masing-masing instrumen
variabel X dan instrumen variabel Y menggunakan rumus Alpha Cronbach
dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil uji reliabilitas nilai
cronbach’s alpha sebesar 0,978 untuk skala Efikasi Diri (X) dengan tingkat
reliable sangat kuat dan 0,958 untuk variabel skala Perilaku Plagiarisme (Y)
dengan tingkat reliabel sangat kuat..
H. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012) analisis data adalah proses mencari dan menyusun data
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, hasil catatan lapangan
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan hipotesis yang dijelaskan dalam penelitian ini teknik analisa yang
digunakan yaitu teknik analisa data product moment, teknik korelasi product
moment adalah teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel, teknik ini
dikembangkan oleh Person Sehingga dikenal dengan teknik korelasi
Person.Analisis korelasi product moment termasuk analisis bivariat yang
bertujuan mencari penyelesaian secara statistik mengenai keeratan (kuat-
lemahnya) hubungan dari dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan
variabel terikat (dependent).Perhitungan korelasi product moment mensyaratkan
44
bahwa populasi maupun sampel berasal dari dua varian yang berdistribusi
normal.Korelasi product moment (korelasi Pearson) banyak digunakan untuk
mengukur korelasi data yang berskala interval atau rasio.
Dalam model hubungan (korelasi) product moment terdapat 3 (tiga) macam sifat
hubungan yang bisa terjadi yaitu:
1. Hubungan Positif, artinya semakin meningkatnya variabel bebas (independent
variable) akan diikuti oleh semakin meningkatnya variabel terikat (dependent
variable).
1) Tidak ada Hubungan, artinya variabel terikat (dependent variable) tidak akan
mengalami perubahan walaupun variabel bebas (independent variable)
mengalami perubahan.
2) Hubungan Negatif. artinya semakin meningkatnya variabel bebas
(independent variable) akan diikuti oleh semakin menurunnya variabel terikat
(dependent variable).
Sebelum melakukan pengujian terhadap model product moment pearson yang perlu
dilakukan adalah pengujian asumsi terhadap model product moment person maka
model tersebut harus memenuhi asumsi dasar klasik dengan dua penggunaan yaitu:
1. Uji normalitas
Menurut Ghozali (2012) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai
konstribusi atau tidak.Model regeresi yang baik adalah data distribusi normal
atau mendekati normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas
45
adalah menggunakan uji Komolgrof-Smornof,.Sulaiman (2004) menyebutkan
Jika nilai signifikasi dari hasil uji> 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
Hasil uji normalitas dalam penelitian ini yaitu variabel efikasi diri (X)
diperoleh nilai P sebesar 0,802. P >0,05 maka menunjukkan data variabel
efikasi diri berdistribusi normal dan variabel perilaku plagiarisme (Y)
diperoleh nilai p sebesar 0,310 p > 0,05 maka menunjukkan data variabel
perilaku plagiarisme berdistribusi normal.
2. Uji linearitas
Uji linieritas dipergunakan untuk melihat model yang dibangun mempunyai
peran linier atau tidak.Uji linieritas dipergunakan untuk mengkonfirmasikan
apakah sifat linier antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori
sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada. Uji lineartitas dalam
pelaksanaan penelitian ini menggunakan analisis varians melalui program
SPSS. Kaidah yang digunakan adalah jika p> 0.05 maka hubungan anatara
keduanya adalah linear dan sebaliknya apabila p<0.05 maka hubungan anatara
kedua variabel tidak linier.Dari analisis uji linearitas kedua variabel yaitu
analisis uji linearitas efikasi diri dengan perilaku plagiarisme akademik,
diperoleh nilai sig. Deviation From Linearitydata tersebut adalah sebesar
0,952 F > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data antara variabel
efiaksi diri dengan perilaku plagiarisme akademik berpola linier.
46
3. Uji Korelasi atau Uji Hipotesis
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Pearson
Product Moment untuk melihat hubungan antara efikasi diri (X) dengan
perilaku plagiarisme (Y) pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Punggur.
Teknik korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan bantuan
program SPSS digunakan untuk mengukur keeratan dan membuktikan
hipotesis hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Berikut adalah tabel pedoaman interpretasi koefisien korelasi
Tabel 5. Pedoaman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00-0,199 Sangat Lemah0,20-0,399 Lemah0,40-0,599 Sedang0,60-0,799 Kuat0,80-1,000 Sangat Kuat
Berdasarkan analisis uji koralasi product moment didapatkan hasil
perhitungan rhitung = -0,508, Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan
tersebut signifikan atau tidak yaitu dengan membandingkan nilai rhitung dengan
rtabel. apabila rhitung ˃ rtabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti
terdapat hubungan antara dua variabel penelitian, dan sebaliknya apabila rhitung
˂ rtabel maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dalam hal ini rtabel ditentukan
dengan melihat taraf signifikansi 5% dengan N= 158 sehingga diperoleh rtabel
sebesar = 0,155. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rhitung
>rtabel atau Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat hubugan negatif
dalam kategori tingkat hubungan sedang antara efikasi diri dengan perilaku
47
plagiarisme akademik pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Punggur Tahun
Pelajaran 2019/2020.
65
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Simpulan merupakan hasil penelitian yang diungkapkan singkat, jelas, dan mudah
dipahami.Simpulan juga harus sejalan dengan permasalahan serta hipotesis
penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, dapat dikemukakan
kesimpulan statistik dan kesimpulan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Kesimpulan Statistik
a. Ada hubungan yang rendah antara efikasi diri (X) dengan p;agiarisme
akademik siswa (Y) kelas XISMA Negeri I Punggur 2019/2020. Hal ini
ditunjukan dari analisis data korelasi pearson didapat korelasi antara efikasi
diri (X) dengan plagiarisme akademik siswa (Y) adalah -0,508.
b. Arah hubungan negatif, artinya jika siswa memiliki efikasi diri yang rendah
maka siswa tersebut memiliki plagiarisme akademik yang tinggi. Hal ini
berarti bahwa efikasi diri berpengaruh dengan kecenderungan melakukan
plagiarisme akademik pada siswa tersebut.
c. Ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan plagiarisme
akademiksiswa. Hal ini dibuktikan dengan rHitung(-0,508) > r tabel (0,155)
pada taraf signifikan 5%. Halini menjelaskan bahwa koefisien yang
diperoleh dari populasi tersebut telah mencerminkan keadaan populasi.
66
2. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya
plagiarisme akademik siswadisebabkan oleh efikasi diri yang dimiliki oleh
siswa itu sendiri. Artinya, efikasi diri siswa mempengaruhi siswa untuk
melakukan plagiarisme akademik. Siswa yang memiliki efikasi diri yang rendah
akan mudah menyerah dalam mengerjakan tugas tugas yang sulit sehingga
mereka akan mencari cara yang mudah untuk menyelesaikan tugas mereka yaitu
salah satunya dengan melakukan plagiarisme akademik.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diajukan
saran-saran sebagai berikut
1. Kepada sekolah hendaknya memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada siswa dalam tata cara penulisan atau pengutipan karya orang lain agar
siswa terhindar dari perilaku plagiarisme akademik.
2. Kepada siswa agar lebih memahami kaidah-kaidah dalam penulisan karya
miliki orang lain dan lebih percaya dengan kemampuan diri sendiri dalam
menegrjakan tugas.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang bermiat melakukan penelitian yang
berhubungan dengan perilaku plagiarisme akademik, disarankan untuk
melihat dengan variabel-variabel yang lain seperti motivasi siswa atau obsesi
untuk mendapatkan nilai/kredit yang dapat mempengaruhi siswa untuk
melakukan perilaku plagiarisme akademik.
67
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. UMM Press, Malang.
Anwar, S. 2009. Hubungan Antara Self Eficacy Dengan Kecemasan BerbicaraDidepan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas SumateraUtara (Skripsi). Medan (ID): Universitas Negeri Medan.
Anderman, E., & Mudrock. 2007. Psychology Of Academic Cheating. Elseiver,Boston.
Arikunto, S.2005.ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. RinekaCipta, Jakarta.
Aryani, F. 2014. Model Character Development Training CDT untuk MeningkatkanPerilaku Anti Plagiat Mahasiswa.Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran.1:21-28.
Azwar, S. 2009. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kazem, B., & Hazan K. 2011.Predicting Academic Cheating Among The Fifth GradeStudents: The Role Of Self Eficacy And Academic Self Handicapping.Journal Of Life Sci. Biomed. 2:1-6.
Bandura, A. 1997.Self-Efficacy:The Exercise of Control. W.H Freeman andCompany, New York.
Barnbaum, B. 2006. Plagiarism: A Student’s Guide Torecogningit And AvoidingFivetypes Of Plagiarism. Valdosta State University.
Blechino,& Weremko. 2011. Academic Cheating Is Contagious: The Influence OfThe Presence Of Other On Honestly. Journal Of Aplied Psychology. 1:14-19.
Cvetkovic, B., & Anderson. 2010. Stop Plagiarism: A Guide To Understanding AndPrevention.Neal Schuman Publisher, Chicago.
Pujiastuti, E. 2012. Hubungan Self Eficacy Dengan Perilaku Mencontek MahasiswaPsikologi. Jurnal Mimbar. 1:103-112.
68
Finn, K.V., & Frone. 2014. Academic Performance Ad Cheating: Moderating RoleOf School Identification And Self Efficacy. Journal Of EdicationalResearch. 3:67-80.
Ghozali.2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM Spss. UniversitasDiponegoro, Yogyakarta.
Hartanto, D. 2012. Mencontek: Mengungkap Akar Masalah Dan Solusinya.Indeks,Yogyakarta.
Hibama, S. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Galah, Yogyakarta.
Huda, N. 2008.Hubungan Atara Self Efficacy Dengan Kecemasan DalamMenghadapi Dunia Kerja.Jurnal Psikologi Universitas MuhhamadiyahMalang.4:82-84.
Ison, D. 2014 .Does The Online Environment Promote Plagiarism A ComparativeStudy Of Dissertations From Brick And Mortar Versus OnlineInstitutions.Journal Of Online Learning & Teaching. 2: 272–281.
Suyanto,& Jihad. 2011. Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. MultiSolusindo,Yogyakarta.
Janah, E. 2001.Hubungan Antara Self Efficacydan Kecerdasan Emosional denganKemandirian Pada Remaja.Jurnal Psikologi Indonesia. 2: 278-287.
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor.
Nur, G. 2010. Teori-Teori Psikologi.Ar-Ru media, Yogyakarta.
Rachmad, E. 2010.Fenomena Plagiarisme di Kampus. Jurnal Waspada Medan. 2:17-18.
Sentleng, M.P., & King L. 2012.Plagiarism Among Undergraduate Students In TheFaculty Of Aplied Science At A South African Higher EducationInstitution. Journals Of Libraries And Information Science . 1: 57-67.
Soelirtriyo, H. 2012. Plagiarisme:Pelanggaran Etika Da Hak Cipta. Kanisius,Yogyakarta.
Sugiyono.2001. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta,Bandung.
Sulianta, F. 2007. Seri Referensi Praktis, Konten Internet. Elex Medis Komputindo,Jakarta.
69
Sungur, S., & Tekkaya C. 2006. Effect Of Problem Basic Learning And TraditionalInstruction On Self Regulated Learning. The Journal Of EducationResearch , Heldref Publication. 99: 307-317.
Thantawi. 2005. Kamus Istilah Bimbingan Dan Konseling. Grasindo, Jakarta.
Williamson, K. 2007. Information Seeking And Use By Seconsary Students: TheLink Between Good Practice And The Avoidance Of Plagiarism. SchoolLibrary Media Research.10: 18-20.
Zamrakita, C., & Nisfiannor.2006. Hubungan Self Efficacy, Penyesuaian Diri, danKeterampilan Belajar Sebagai Indikator Prestasi Akademik Mahasiswa.Jurnal Prhonesis Fakultas Psikologi Universitas Taruma Negara Jakarta.8: 198-199.