16
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: Muhammad Shoqibul Iza Zulfikhar J 210 120 024 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG

DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

Muhammad Shoqibul Iza Zulfikhar

J 210 120 024

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG

DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

Muhammad Shoqibul Iza Zulfikhar

J 210 120 024

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Supratman, SKM., M.Kep., Ph.D

NIK. 755

Page 3: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

ii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

Disusun oleh:

MUHAMMAD SHOQIBUL IZA ZULFIKHAR J210120024

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 28 Juni 2016 dan dinyatakan telah

memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Susunan Dewan Penguji

1. Supratman, SKM., M.Kep., Ph.D (……………..)

2. Winarsih Nur Ambarwati, S.Kep., Ns., ETN., M.Kep (……………..)

3. Endang Zulaicha Susilaningsih, S.Kp., M.Kep (……………..)

Surakarta, 28 Juni 2016 Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan,

Dr. Suwaji, M.Kes

NIP. 195311231983031002

Page 4: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 28 Juni 2016

Penulis

Muhammad Shoqibul Iza Zulfikhar

J 210 120 024

Page 5: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

1

PENELITIAN

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG

DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

Oleh :

Muhammad Shoqibul Iza Zulfikhar*, Supratman, SKM., M.Kep., Ph.D**

Abstrak

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang

konstruktif kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai

tujuan yang sudah direncanakan. Motivasi adalah sesuatu yang berupa kekuatan,

tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan

merupakan dorongan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu.

Motivasi seorang perawat pun dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui

hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan motivasi kerja perawat.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan metode penelitian yang digunakan

pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini sebesar 232 orang perawat

pelaksana. sampel penelitian berjumlah 56 responden dengan teknik pengambilan

sampel menggunakan Simple random sampling. Pengukuran gaya kepemimpinan

pada kepala ruang dan motivasi perawat pelaksana menggunakan kuesioner dan

analisa data menggunakan uji Chi Square . Hasil penelitian diperolah data 5

orang kepala ruang (8,9%) menerapkan gaya kepemimpinan secara otokratik, 49

orang kepala ruang (87,5%) menerapkan gaya kepemimpinan secara Demokratis,

2 orang kepala ruang (3,6%) menerapkan gaya kepemimpinan secara Bebas

Tindak. 4 responden (7,1%) mempunyai motivasi kerja yang cukup, 52 responden

(92,9%) mempunyai motivasi kerja yang baik. Hasil uji statistic Chi Square

diperoleh nilai signifikansi p = 0,024. Hasil uji tersebut disimpulkan ada

hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruang dengan motivasi kerja perawat

di Rumah Sakit Islam Surakarta.

Kata kunci : perawat,gaya kepemimpinan,motivasi kerja,RS Islam Surakarta

Page 6: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

2

RESEARCH

CORRELATION BETWEEN LEADERSHIP STYLE OF HEAD ROOM

WITH WORK MOTIVATION OF NURSES IN SURAKARTA

ISLAMIC HOSPITAL

By :

Muhammad Shoqibul Iza Zulfikhar*. Supratman, SKM., M.Kep., Ph.D**

Abstracts

Leadership is the ability to provide a constructive influence others to do the

business of the cooperative achieve the planned objectives. Motivation is form of

strength, force or power, or a state of readiness is complex and encouragement

within the individual to move towards a certain goal. Motivation was a nurse may

change due to factors that influence it. the objective was aim know correlation

between leadership style of head room with work motivation of nurses. This

research is a quantitative and research method used correlation approach.

population are 232 nursing staff. sample are 56 nurse practitioner with taking

sample was using simple random sampling technique. instrument research of

leadership style and motivation nursing staff using questionnaire. data analysis

using Chi Square test. the results obtained data. 5 respondents (8.9%) to

implement autocratic leadership style, 49 respondents (87.5%) apply democratic

leadership style, 2 respondents head room (3.6%) to implement free act leadership

style. 4 respondents (63.2%) have medium motivation to work, 52 respondents

(92.9%) had high motivation. Chi Square statistic test results with a significance

of p = 0.024. the results concluded there was correlation between leadership style

of head room with work motivation of nurses in Surakarta Islamic Hospital.

Keywords : Nurse,Leadership Style,Work Motivation, Surakarta Islamic Hospital

Page 7: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

3

1. PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi seperti saat ini banyak persaingan dalam pelayanan

kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan mutu pelayanan sehingga

menghasilkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Mutu pelayanan kesehatan

dipengaruhi beberapa faktor, faktor yang paling menonjol adalah sumber daya

manusia.

Menurut Ilyas (2004) mengemukakan bahwa sumber daya manusia adalah

kunci dari keberhasilan dan kesuksesan organisasi. Sumber daya manusia yang

berhubungan dengan pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah tenaga

perawat. Untuk meningkatkan kualitas perawat dalam pemberian asuhan

keperawatan kepada klien membutuhkan peran kepemimpinan dalam

mempengaruhi dan menggerakkan perawat

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh kepada

orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif dalam pencapaian tujuan

yang sudah direncanakan, sehingga pemimpin itu harus bisa melaksanakan

kepemimpinannya, jika dia ingin sukses dalam melakukan tugas-tugasnya

(Kartono, 2011).

Kepala ruang sebagai pemimpin perlu melakukan pembinaan atau pengarahan

kepada perawat pelaksana dan pengembangan motivasi, inisiatif dan

keterampilan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dalam hal ini

pemimpin harus mampu memberitahu, menjelaskan, bekerja sama dan

memonitor perilaku perawat sesuai dengan situasi yang ada untuk dapat

meningkatkan motivasi kerja perawat sehingga dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati.

Dari wawancara yang telah dilakukan dengan bagian bidang keperawatan

Rumah Sakit Islam Surakarta mengatakan bahwa dalam menentukan kepala ruang

berdasarkan pengalaman kerja di Rumah Sakit Islam Surakarta minimal 4 tahun,

memiliki sertifikat manajemen bangsal, memiliki pendidikan minimal D3 dan

memiliki kompetensi. Wawancara yang telah dilakukan dengan perawat pelaksana

bahwa sebagai perawat pelaksana harus bisa menyelesaikan dokumentasi selama

24 jam dan dengan sebaik mungkin walaupun dengan jumlah pasien yang

berbanding terbalik dengan jumlah perawat pelaksana terutama pada saat berjaga

pada shift siang dan malam hari. Sedangkan salah satu kepala ruang menyatakan

bahwa melakukan rapat dan bertatap muka dengan perawat pelaksana selama

sebulan sekali dalam membahas sistem,operan dan shift. Sedangkan melakukan

motivasi kerja pada perawat pelaksana hanya dilakukan apabila diperlukan dan

dalam kondisi tertentu saja

Disamping itu terdapat fenomena yang menarik ketika dilakukan pengamatan

saat survey pendahuluan. Terdapat beberapa jumlah perawat pelaksana yang

berbeda – beda dengan pasien yang relatif sama di dalam suatu ruangan yang

Page 8: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

4

bekerja. Tetapi walaupun terdapat perbedaan itu di setiap ruangan selalu tercipta

suasana ruang begitu senang tidak terlihat adanya beban kerja sebagai perawat

pelaksana, tidak terlihat perselisihan dalam bertugas antar perawat pelaksana.

Disamping itu terlihat kepala ruang juga mau untuk bertindak langsung ke pasien

walaupun terdapat perawat pelaksana di ruang tersebut. Kepala ruang juga terlihat

begitu akrab dan mengedepankan hubungan yang baik dengan perawat pelaksana

sehingga tidak terlihat adanya perbedaan jabatan.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruang dengan motivasi kerja

perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Surakarta”

2. METODE

2.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif

dengan menggunakan pendekatan korelasional. Metode kuantitatif

merupakan pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat

diklasifikasikan, konkrit, teramati dan terukur,hubungan variabelnya

bersifat sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan

analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono, 2008). Selain itu metode

kuantitatif memiliki sifat mengukur tingkat kejadian, membuktikan sesuatu

(apakah ada hubungan, pengaruh, dan perbedaan faktor yang dominan),

tindakan atau eksperimen serta memprediksi sesuatu variabel berdasarkan

variabel lain.

2.2 Populasi dan Sample

Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh perawat yang berada di

bangsal rawat inap. Jumlah perawat pelaksana menurut data bidang

keperawatan sekitar 232 orang. Dalam penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan sampel random sampling. Jadi sampel yang digunakan

sebanyak 56 orang. Teknik pengambilan sampel setiap ruangan akan

menggunakan teknik proporsional sampling.

2.3 Instrumen Penelitian

Penelitian ini dalam melakukan pengambilan data menggunakan

instrumen penelitian kuesioner atau angket. Dalam penelitian ini terdapat 2

jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk menilai gaya kepemimpinan kepala

ruang dan kuesioner untuk mengukur motivasi kerja perawat pelaksana.

Dalam pengukuran gaya kepemimpinan kepala ruang dan motivasi kerja

perawat pelaksana masing-masing menggunakan kuesioner yang berjumlah

18 pernyataan.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

5

2.4 Analisa Data

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara

kepemimimpinan kepala ruang dengan motivasi kerja perawat pelaksana

maka digunakan analisis korelatif. Teknik analisis korelatif yang dipakai di

penelitian ini adalah Analisis Chi Square.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Perawat Pelaksana

Rumah Sakit Islam Surakarta

Karakteristik Frekuensi Persentase %

Umur

23-30 tahun 34 60,7

31- 39 tahun 15 26,8

>40 tahun 7 12,5

Total 56 100,0

Jenis Kelamin

Laki-laki 9 16,1

Perempuan 47 83,9

Total 56 100,0

Tingkat

Pendidikan

D3 Kep 47 83,9

S1 8 14,3

SPK 1 1,8

Total 56 100,0

Lama Bekerja

2-10 tahun 44 78,6

>11 tahun 12 21,4

Total 56 100,0

Page 10: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

6

3.2 Gaya Kepemimpinan

Gambar 3.2.1 Distribusi responden berdasarkan gaya kepemimpinan

3.3 Motivasi Kerja Perawat

Gambar 3.2.2 Distribusi responden berdasarkan motivasi kerja

3.4 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Perawat

Pelaksana

Tabel 2 Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi

Kerja Perawat Pelaksana

Gaya

Kepemimpinan

Kepala Ruang

Motivasi Keja Perawat Pelaksana

Cukup Baik Total Statistik

Frek % Frek % Frek %

Otokratik 1 20,0 4 80,0 5 100 x

2= 7,48

Demokratik 2 4,1 47 95,9 49 100 p =0 ,024

Bebas Tindak 1 50,0 1 50,0 2 100

Total 4 7,1 52 92,9 56 100

8,9%

87,5%

3,6%

Gaya Kepemimpinan

Otokratik

Demokratik

Bebas Tindak

7,1%

92,9%

Motivasi Kerja

Cukup

Page 11: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

7

4. PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

4.1.1 Karakteristik Umur Responden

Data karakteristik responden menurut umur diperoleh hasil

sebagian besar responden berumur 23-30 tahun sebanyak 34 responden

(60,7%), sedangkan untuk responden yang beumur 31- 39 tahun sebanyak

15 responden (26,8%) dan sebanyak 7 responden (12,5%) berumur lebih

dari 40 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Farida

(2011) yaitu bahwa umur ≤ 40 tahun merupakan usia produktif dalam

bekerja, memiliki semangat cukup tinggi untuk berkompetensi dan bekerja

lebih baik dibandingkan dengan orang lain, sehingga mereka cenderung

lebih inovatif dan kreatif dalam melakukan pekerjaan.

4.1.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki jenis kelamin

perempuan sebanyak 47 responden (83,9%). Hal ini sesuai dengan

kenyataan pada umumnya bahwa profesi keperawatan didominasi oleh

perempuan. Hal ini mungkin dikarenakan pekerjaan sebagai seorang

perawat yang mengedepankan pelayanan lebih cocok dilakukan oleh

perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Dibandingkan dengan laki-laki,

perempuan secara tabiat lebih intuitif (lebih peka), sehingga sebagai suatu

pekerjaan yang didasarkan atas naluri keperawatan banyak dilakukan dan

diminati oleh perempuan (Asmadi, 2008).

4.1.3 Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden

Hasil distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan

menunjukkan bahwa sebagian besar perawat memiliki tingkat pendidikan

D3 keperawatan sebanyak 47 orang (83,9%). Pendidikan adalah salah satu

karakteristik yang harus dipertimbangkan karena dapat mempengaruhi

persepsi seseorang dalam memilih tindakan ketika terjadi sesuatu di

lingkungannya. Pendidikan dapat mempengaruhi proses belajar mengajar,

semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut

untuk menerima informasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

idealnya akan memiliki pengetahuan yang lebih baik terhadap suatu hal

(Astuty, 2011)

4.1.4 Karakteristik Lama Bekerja Responden

Distribusi responden berdasarkan lama bekerja menunjukkan bahwa

sebagian besar responden bekerja selama 2–10 tahun sebanyak 44 orang

(78,16%). Masa kerja yang lebih lama akan mengkondisikan seseorang

Page 12: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

8

dalam beradaptasi dengan kondisi kerjanya. Kinerja masa lalu sering

dikaitkan dengan produktivitas kerja yang lebih baik, namun sesungguhnya

lama bekerja tidak bisa dijadikan acuhan seseorang untuk memiliki

produktivitas kerja yang lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang

belum lama bekerja (Robbins dan Judge, 2008).

4.2 Karakteristik Berdasarkan Variabel

4.2.1 Distribusi Berdasarkan Gaya Kepemimpinan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa sebagian besar

gaya kepemimpinan yang diterapakan oleh kepala ruang merupakan gaya

kepemimpinan demokratik (87,5%). Hasil penelitian ini hampir sama

dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutahaen (2009) diperoleh gaya

kepemimpinan demokratis (49%) dan penelitian yang dilakukan oleh

Kontesa (2014) didapatkan hasil penelitian bahwa sebanyak (44,7%)

perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin

Padang berpendapat bahwa gaya kepemimpinan kepala ruangan adalah

demokratis.

4.2.2 Distribusi Berdasarkan Motivasi Kerja

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 56 perawat

pelaksana diperoleh data bahwa sebagian besar motivasi kerja yang

dimiliki perawat pelaksana baik (92,9%). Penelitian ini bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra (2012) yang berjudul

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Dengan Motivasi Kerja

Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di RSUD Dr. Raden

Soedjati Grobogan dengan penelitian yang dilakukan kepada 68 perawat

didapatkan hasil bahwa motivasi kerja perawat masih kurang (63,2%).

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad, Herman dan

Hendry (2013) yang berjudul Hubungan Kepemimpinan Kepala Ruangan

Menurut Persepsi Perawat Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana Di

Ruang Instalasi Rawat Inap F Blu Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala

ruang menurut persepsi perawat dengan motivasi kerja perawat dan ini

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Terdapat

beberapa faktor yang dapat memotivasi kerja perawat pelaksana sehingga

memiliki motivasi kerja yang baik meliputi karakteristik dan kondisi kerja

perawat, diantaranya merupakan situasi dalam pekerjaan, gaji ataupun

insentif, teman kerja dan promosi dalam hal kenaikan jabatan. Hal ini

membuktikan teori Motivasi Herzberg bahwa motivasi dipengaruhi oleh

Page 13: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

9

faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Sedangkan gaya kepemimpinan

merupakan salah satu faktor esktrinsik.

4.3 Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja

Perawat Pelaksana

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 56 perawat

pelaksana menunjukkan bahwa terdapat responden yang menilai kepala

ruang menggunakan gaya kepemimpinan otokratik yaitu 2 perawat

pelaksana dengan motivasi kerja cukup (20%) dan 3 perawat pelaksana

dengan motivasi kerja baik (80%). Gaya Kepemimpinan otokratik ternyata

tidak menonjol dibandingkan dengan gaya kepemimpinan demokratik.

Gaya kepemimimpinan otokratik merupakan kepemimpinan yang befokus

pada tugas atau pekerjaan. Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan

dicapai dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini sejalan dengan

peneitian yang dilakukan Khuong dan Dang (2015) yang berjudul The

Effects of Leadership Styles on Employee Motivation in Auditing

Companies in Ho Chi Minh City, Vietnam dengan hasil bahwa gaya

kepemimpinan otokratik memiliki hubungan yang positif dengan motivasi

kerja. Hal ini bisa dijelaskan dengan baik ketika dalam situasi luar biasa

mendesak untuk menyelesaikan tugasnya maka tidak perlu

mempertimbangkan pendapat staf sehingga keputusan dapat dibuat secara

cepat. Saat semacam ini diperlukan kepemimpinan yang kuat sehingga

mendapatkan sesuatu yang dicapai secara cepat dan efisien.

Dalam penelitian ini terdapat responden yang menilai kepala ruang

menggunakan gaya kepemimpinan demokratik dengan terdapat responden

memiliki motivasi kerja yang cukup (4,1%) dan responden yang memiliki

motivasi kerja tinggi (95,9%). Gaya kepemimpinan demokratik dalam

penelitian ini merupakan gaya kepemimpinan yang dominan dibandingkan

gaya kepemimpinan yang lainnya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Al-Ababneh (2010) dengan judul The Influence Of

Managerial Leadership Style On Employee Job Satisfaction In Jordanian

Resort Hotels yang mendapatkan hasil bahwa gaya kepemimpinan

demokratik lebih dominan atau sering digunakan oleh manajer

dibandingkan dengan gaya kepemimpinan otoriter dan bebas tindak. Gaya

kepemimpinan demokrasi merupakan gaya dimana pemimpin selalu

melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, dan membutuhkan

waktu yang lebih untuk berkonsultasi dengan banyak orang sehingga akan

menyebabkan proses pengambilan keputusan menjadi lambat dan dapat

menimbulkan frustasi bagi perawat yang menginginkan pengambilan

keputusan yang cepat (Marquis dan Huston, 2010).

Page 14: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

10

Hasil lain dari penelitian ini terdapat responden yang menilai

kepala ruang menggunakan gaya kepemimpinan bebas tindak dan masing-

masing memiliki motivasi kerja cukup (50%) dan tinggi (50%). %). Gaya

kepemimpinan bebas tindak merupakan kepemimpinan dimana anggota

menentukan kegiatannya tanpa adanya pengarahan, supervisi dan

koordinasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Gopal dan Rima (2014) yang berjudul Leadership Styles And Employee

Motivation: An Empirical Investigation In A Leading Oil Company In

India dengan hasil bahwa gaya kepemimpinan bebas tindak memiliki

hubungan yang negatif dengan motivasi kerja. Ini berarti bahwa karyawan

tidak puas apabila di bawah kepemimpinan bebas tindak.

Dari seluruh responden yang memiliki motivasi kerja baik (95,9%)

dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan demokratik. Dari tiga gaya yang

diidentifikasi, gaya demokratik paling dominan dibanding dengan gaya

yang lainnya. Seperti yang disebut dalam literatur bahwa gaya demokratik

dipengaruhi oleh faktor pemimpin dan juga dari bawahannya. Bawahan

yang “mampu” dan “mau” bekerja serta berpartisipasi dalam pelayanan

dan asuhan keperawatan. Sehingga dalam mengatur kinerja perawat lebih

tepat menggunakan gaya kepemimpinan demokratik. Menurut peneliti hal

ini bisa terjadi dikarenakan gaya kepemimpinan demokratik merupakan

gaya dengan melakukan pendekatan dimana kepala ruang memberikan

kesempatan dan keterlibatan dari perawat pelaksana. Dimana menentukan

tujuan diperlukan peran aktif dari perawat pelaksana untuk memberikan

sebanyak mungkin ide dan masukannya.

Sedangkan dari statistik juga memperlihatkan bahwa diantara

kedua variabel tersebut memiliki nilai p=0.024, dan ini menunjukkan nilai

p < 0, 05. Sehingga H0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara gaya

kepemimpinan kepala ruang dengan motivasi kerja perawat pelaksana di

Rumah Sakit Islam Surakarta.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Sebagian besar perawat pelaksana berpersepsi kepala ruang

menerapkan gaya kepemimpinan demokratis (87,5%), sedangkan gaya

kepemimpinan otokratik (8,9%) dan gaya kepemimpinan bebas tindak

(3,6%)

5.1.2 Sebagian besar perawat pelaksana memiliki motivasi kerja yang

tinggi (92,9%)

5.1.3 Berdasarkan persepsi perawat pelaksana gaya kepemimpinan

demokratis memiliki motivasi kerja tinggi (95,9%) dibandingkan dengan

Page 15: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

11

gaya kepemimpinan otoriter (80%) dan gaya kepemimpinan bebas tindak

(50%)

5.1.4 Terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruang

dengan motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Surakarta

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Institusi

Diharapkan dengan adanya penelitian ini pimpinan rumah sakit

dapat mempertahankan dan meningkatkan gaya kepemimpinan yang

demokratis terutama dalam hal melibatkan diri dalam interaksi bersahabat,

tetapi terus berusaha memastikan bahwa semua anggota menyadari

tanggung jawab dan standar pelayanan serta bersama-sama terlibat dalam

pemecahan masalah.

5.2.2 Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti lain dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan

sebagai referensi serta dapat dikembangkan untuk menambah variabel lain

yang sekiranya dapat menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

perawat pelaksana

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ababneh, M. (2010). The Influence Of Managerial Leadership Style On

Employee Job Satisfaction In Jordanian Resort Hotels. epubs.surrey.ac.uk/.../

Al-Ababneh hotels.pdf diakses tanggal 14 Juni 2016

Asmadi. (2008). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC

Astuty. (2011). Hubungan Pelaksanaan Fungsi Pengarahan Kepala Ruangan

dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Haji Jakarta.

Jurnal Keperawatan Universitas Indonesia.(http://lontar.ui.ac.id). Diakses 13

Juni 2016

Farida. (2011). Kepemimpinan Efektif Dan Motivasi Kerja Dalam Penerapan

Komunikasi Terapeutik Perawat. Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 April 2011 : 31-

41

Gopal,R & Rima, G. C. (2014). Leadership Styles And Employee Motivation: An

Empirical Investigation In A Leading Oil Company In India. IMPACT:

International Journal of Research in Business Management (IMPACT:

IJRBM) ISSN(E): 2321-886X; ISSN(P): 2347-4572 Vol. 2, Issue 5, May

2014, 1-10

Hutahaen. (2009). Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dan Pengaruh Semangat

Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan

2009.http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pkr_0703849_chapte r2.pdf

diakses 14 Juni 2016.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG …eprints.ums.ac.id/44684/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA

12

Ilyas, Y. (2004). Perencanaan SDM rumah sakit: teori, metoda dan formula.

Jakarta: Pusat kajian ekonomi kesehatan, FKM UI.

Kartono. (2011). Pemimpin dan kepemimpinan edisi 18. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Khuong, M. N., & Dang, T. H. (2015). The Effects of Leadership Styles on

Employee Motivation in Auditing Companies in Ho Chi Minh City,

Vietnam. International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 6, No.

4, August 2015

Kontesa, M. (2014). Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan

Motivasi Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Rasidin Padang Tahun 2014.

journal.mercubaktijaya.ac.id/downlotfile.php?file=8g.pdf diakses 14 Juni

2016

Marqus, B. & Huston, C. (2010). Kepemimpinan Dan Manajemen

Keperawatan.(ed.4).Jakarta:EGC

Muhammad, H. Y., Herman, W., Hendry, P. (2013). Hubungan Kepemimpinan

Kepala Ruangan Menurut Persepsi Perawat Terhadap Motivasi Kerja

Perawat Pelaksana Di Ruang Instalasi Rawat Inap F Blu Rsup Prof. Dr. R.D.

Kandou Manado. ejournal Keperawatan (e–Kp) Volume. 1 Nomor. 1

Agustus 2013.

Putra, N. A. P. (2012). Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Dengan

Motivasi Kerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di Rsud

Dr. Raden Soedjati Grobogan. Skripsi, Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba

Medika.

* Muhammad Shoqibul Iza Zulfikhar : Mahasiswa S1 Keperawatan FIK

UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura

** Supratman Ph.D: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post

1 Kartasura.