13
i HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU PADA MASYARAKAT PEGUNUNGAN DI DESA GONDOSULI TAWANGMANGU SKRIPSI Disusun Oleh : Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Fisioterapi pada Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: NASTITI SURYANI SETYAWATI J120130076 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

  • Upload
    lediep

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

i

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN

KAPASITAS VITAL PARU-PARU PADA MASYARAKAT

PEGUNUNGAN DI DESA GONDOSULI TAWANGMANGU

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Fisioterapi pada Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

NASTITI SURYANI SETYAWATI

J120130076

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN

KAPASITAS VITAL PARU-PARU PADA MASYARAKAT

PEGUNUNGAN DI DESA GONDOSULI TAWANGMANGU

PUBLIKASI ILMIAH

Telah disetujui pembimbing untuk dipertahankan di depan Tim Penguji

Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh:

Nastiti Suryani Setyawati

J120 130 076

Telah disetujui oleh

Pembimbing,

Isnaini Herawati, Sst.Ft., S.Pd., M.Sc.

NIK. 748

Page 3: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN

KAPASITAS VITAL PARU-PARU PADA MASYARAKAT

PEGUNUNGAN DI DESA GONDOSULI TAWANGMANGU

PUBLIKASI ILMIAH

Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh

Nastiti Suryani Setyawati

J120 130 076

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Pada tanggal 14 Maret 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Isnaini Herawati, S.Fis., S.Pd., M.Sc ( )

2. Agus Widodo, S.Fis., M.Fis ( )

3. Totok Budi Santoso, S.Fis., M.Fis., M.Ph ( )

Surakarta,14 Maret 2017

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dekan

Dr. Suwaji, M.Kes

Page 4: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran delama pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta,14 Maret 2017

Penulis

Nastiti Suryani Setyawati

Page 5: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

1

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN

KAPASITAS VITAL PARU-PARU PADA MASYARAKAT

PEGUNUNGAN DI DESA GONDOSULI TAWANGMANGU

Abstrak

Latar Belakang: Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan suatu pengukuran yang

membandingkan berat badan dengan tinggi badan. IMT merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas vital paru. Overweight merupakan

faktor resiko utama timbulnya penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular.

Selain kelebihan berat badan, seseorang yang mengalami kekurangan berat badan

sering terkena masalah kesehatan. Akibat kurang gizi tubuh rentan terhadap

infeksi virus dan dapat mempengaruhi fungsi paru.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kapasitas

vital paru

Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional. Responden

dalam penelitian ini sebanyak 78 orang. Analisa data menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Product Moment / Pearson.

Hasil Penelitian: Hasil uji normalitas data Vital Capacity pada kelompok

overweight dan normal diperoleh nilai p-value 0,200. Sedangkan untuk Forced

Vital Capacity, pada kelompok overweight didapatkan nilai p-value sebanyak

0,094 dan pada kelompok normal nilai p sebanyak 0,200. Maka hasil distribusi

data tersebuat normal sehingga dilakukan uji parametrik berupa uji korelasi

Pearson. Hasil uji korelasi ini didapatkan nilai sig p-value diatas 0,05 semua,

maka didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada korelasi antara Indeks Massa

Tubuh dengan Kapasitas Vital Paru.

Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan Vital

Capacity (VC) dan Forced Vital Capacity (FVC).

Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT), Kapasitas Vital Paru

Abstract

Background: Body Mass Index (BMI) is a measurement that compares weight to

height. BMI is one of the factors that affect the value of vital lung capacity.

Overweight is a major risk factor for the onset of chronic diseases such as

cardiovascular disease. In addition to overweight, someone who is underweight

often affected by health problems. As a result of malnutrition of the body

susceptible to viral infections and can affect lung function.

Objective: To determine the relationship between BMI with lung vital capacity

Method: This research used in this study was analytical observational with cross

sectional method. Respondents in this study as many as 78 people. Data were

analyzed using the Kolmogorov-Smirnov test and Product Moment correlation

test / Pearson.

Results: The data normality test results Vital Capacity in overweight and normal

groups obtained p-value of 0.200. As for the Forced Vital Capacity, the

overweight group values obtained p-value as much as 0.094 and the normal group

p value as much as 0.200. The results of the data distribution tersebuat normal so

Page 6: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

2

do parametric tests such as Pearson correlation test. This correlation test results

obtained sig p-value above 0.05 all, it was concluded that there was no correlation

between body mass index with Vital Lung Capacity.

Conclusion: There is no correlation between body mass index with Vital

Capacity (VC) and Forced Vital Capacity (FVC).

Keywords: Body Mass Index (BMI), Vital Capacity, Forced Vital Capacity

1. PENDAHULUAN

Di daerah pegunungan tekanan atmosfer lebih tinggi dari pada di

dataran rendah. Tekanan atmosfer yang tinggi dapat mempengaruhi jumlah

molekul udara termasuk oksigen. Secara alamiah paru-paru orang yang

tinggal di dataran tinggi akan lebih besar, tujuannya supaya paru-paru dapat

memproses jumlah oksigen yang sedikit. Kadar oksigen yang rendah di

pegunungan akan meningkatkan ventilasi paru serta peningkatan volume dan

kapasitas paru.

Faktor lain yang berpengaruh pada volume dan kapasitas paru salah

satunya adalah berat badan. Dewasa ini, kelebihan berat badan dan

kekurangan berat badan dipandang sebagai suatu masalah serius. Menurut

Hamam Hadi (2005) bahwa saat ini terdapat bukti bahwa prevalensi berat

badan rendah dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia yang

mencapai tindakan yang membahayakan.

Menurut WHO (2012) overweight merupakan faktor resiko utama

timbulnya penyakit kronis seperti, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular

dan kanker. Selain overweight, permasalahan lain yang ada di Indonesia yaitu

underweight. Seseorang yang mengalami underweight rentan terkena masalah

kesehatan. Akibat kurang gizi tubuh rentan terhadap infeksi virus dan dapat

mempengaruhi fungsi tulang dan otot-otot pernafasan (Ahmad, 2014)

Sejumlah gangguan dapat menyebabkan perubahan yang berbahaya di

paru-paru dan saluran pernafasan. Pengujian spirometri penting dalam

mendeteksi beberapa kelainan yang berhubungan dengan gangguan

pernafasan. Oleh karena itu pengujian spirometer sangat penting dan dapat

menggambarkan keadaan paru (Alsagaff, 2005).

Page 7: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

3

Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index merupakan suatu

pengukuran yang membandingkan berat badan dengan tinggi badan.

Walaupun dinamakan ”indeks”, IMT sebenarnya adalah rasio atau nisbah

yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat

tinggi badan (dalam meter) (Markensson, 2004).

Kapasitas Vital Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udara

maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi

paru secara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknyA

(Ganong, 2005)

Kapasitas Vital paksa (KVP) atau Forced Vital Capacity (FVC)

adalah volume total dari udara yang dihembuskan dari paru-paru setelah

inspirasi maksimum yang diikuti oleh ekspirasi paksa minimum. Hasil ini

didapat setelah seseorang menginspirasi dengan usaha maksimal dan

mengekspirasi secara kuat dan cepat (Ganong, 2005).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik dan

ingin mengetahui apakah terdapat hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT)

dengan kapasitas vital paru pada masyarakat pegunungan di Desa Gondosuli

Tawangmangu.

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat analitik

observasional dengan metode pendekatan cross sectional. Desain

penelitiannya, tinggi badan diukur menggunakan meterline dengan posisi

berdiri tanpa menggunakan sepatu dan untuk mengukur berat badan

menggunakan timbangan. Untuk tes kapasitas vital paru menggunakan mesin

spirometer. Penelitian ini dilakukan di Desa Gondosuli Tawangmangu.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017 selama 1 minggu

dengan durasi pengulangan spirometer selama 5 kali diambil hasil yang

paling tertinggi.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Gondosuli Tawangmangu

Karanganyar pada tanggal 9 Februari – 11 Februari 2017. Subyek pada

penelitian ini diambil melalui teknik pengambilan sampel purposive sampling

dan diperoleh 78 orang yang masing-masing jumlah laki-laki 35 dan wanita

43 orang dengan jumlah Indeks Massa Tubuh yang berbeda beda.

3.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN

3.1.1. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan Umur

Usia

Responden

Jumlah

Responden Presentase

30-35 tahun 28 35,9 %

36-40 tahun 20 25,6 %

41-45 tahun 12 15,4%

TOTAL 78 100%

Rata-Rata 39,10

3.1.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis

Kelamin

Jumlah

Responden Presentase

Laki-laki 35 44,9 %

Perempuan 43 55,1 %

TOTAL 78 100%

Rata-Rata 39,00

3.1.3. Karakteristik responden berdasarkan IMT

Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan IMT

IMT

Responden

Jumlah

Responden Presentase

Overweight 36 46,2 %

Normal weight 38 48,7 %

Underweight 4 5,1 %

TOTAL 78 100%

Rata-Rata 24,62

Page 9: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

5

3.1.4. Karakteristik responden berdasarkan VC

Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan VC

Vital

Capacity

Jumlah

Responden Presentase

Kurang

(2,00-2,99 liter) 30 38,0 %

Cukup

(3,00-3,99 liter) 43 54,4 %

Baik

4,00-4,82 liter) 5 6,3 %

TOTAL 78 100%

Rata-Rata 3,14

3.1.5. Karakteristik responden berdasarkan FVC

Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan FVC

FVC Jumlah

Responden Presentase

Kurang

(1,00-1,99 liter) 19 24,1 %

Cukup

(2,00-2,99 liter) 51 64,6 %

Baik

(3,00-3,50 liter) 8 10,1 %

TOTAL 78 100 %

Rata-rata 2,31

3.2. HASIL UJI STATISTIK

3.2.1. Uji Normalitas Data

Tabel 6. Uji Normalitas Data

IMT Kolmogorov-Smirnov Kesimpulan

Statistic df Sig.

VC

FVC

Overweight

Normalweight

Underweight

Overweight

Normalweight

Underweight

.104

.114

.431

.135

.102

.366

36

38

4

36

38

4

.200

.200

.094

.200

Normal

Normal

Page 10: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

6

Dari hasil uji normalitas diperoleh nilai sig(p) untuk kelompok

overweight dan normalweight VC (0,200) sedangkan pada kelompok

overweight FVC (0,94) dan Normal weight (0,200). Dengan demikian hasil

distribusi data di bawah ini normal.

3.2.2. Uji Korelasi Pearson

Tabel 7. Uji Korelasi Pearson

IMT

Pearson

Correlation Sig~ Jumlah

(R) (P-

value) (N)

Vital Capacity

Forced Vital Capacity

Overweight

Normalweight

Underweight

Overweight

Normalweight

Underweight

0,12

0,036

0,051

0,006

0,042

0,093

0,919

0,755

0,659

0,955

0,717

0,416

36

38

4

36

38

4

Dari Hasil uji korelasi Pearson / Product Moment diperoleh nilai

sig(p) untuk VC overweight 0.919, normalweight 0,755, dan underweight

0,659. Untuk kelompok FVC overweight 0.955, normalweight 0,717, dan

underweight 0,416. Maka hasil uji korelasi dengan menggunakan uji pearson

ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel yaitu IMT

dengan kapasitas vital paru karena nilai p>0,05. Nilai korelasi pearson juga

menunjukkan bahwa kekuatan korelasi lemah.

3.3. PEMBAHASAN

Hasil dari penelitan ini tidak ada korelasi antara Indeks Massa Tubuh

(IMT) dan kapasitas vital paru. Ketidaksesuaian ini kemungkinan karena

aktivitas fisik yang tinggi pada penduduk sehingga frekuensi pernapasannya

meningkat karena akan lebih banyak memerlukan energi dibandingkan

dengan orang yang melakukan sedikit kegiatan maka frekuensi

pernapasannya akan lebih rendah (Waluyo, 2010).

Menurut William (2006) Apabila frekuensi pernapasan meningkat

maka paru akan mengalami hiperventilasi, ketika seseorang mengalami

hiperventilasi maka inspirasi ekspirasi akan dilakukan dengan cepat dan

Page 11: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

7

dangkal sehingga pada saat pengukuran pasien tidak bisa menghirup dan

menghembuskan udara secara maksimal.

Dalam penelitian ini ada faktor lain yang mempengaruhi hasil tidak

sesuai dengan hipotesis, yaitu adanya faktor perancu, dan proses seleksi

responden yang jumlah nya tidak sama rata (Murti, 2006). Merokok menjadi

salah satu faktor perancu, hal ini disebabkan karena merokok masuk dalam

satu kriteria eksklusi yang harus dipenuhi pada purposive sampling, sehingga

sulit untuk mendapatkan responden laki-laki yang bukan seorang perokok.

Seorang laki-laki perokok maka kemungkinan jumlah kapasitas vital paru nya

bisa lebih rendah dibandingkan seorang wanita (Ristianingrum, 2010).

Merokok dapat mempengaruhi otot-otot pernafasan melalui pengaruh radikal

bebas pada sistem vaskular yang mengarah ke pengurangan suplai darah ke

otot pernafasan.

Alasan lain dari ketidaksesuaian hasil penelitian skripsi ini dengan

hipotesis yang diajukan adalah adanya masalah seleksi dalam mendapatkan

sampel yang diinginkan, yaitu distribusi kelompok responden berdasarkan

indeks massa tubuh tidak merata. Pada penelitian ini responden dengan

indeks massa tubuh direntang normal dan overweight lebih banyak

dibandingkan indeks massa tubuh underweight. Hal ini juga dikarenakan

kriteria inklusi dalam purposive sampling adalah responden dengan usia 30-

50 tahun, sehingga sangat sedikit sekali menemukan responden dengan

kategori underweight.

3.4. KETERBATASAN PENELITIAN

Keterbatasan penelitian meliputi pengendalian variabel perancu, proses

seleksi dan pengambilan data. Variabel perancu yang dikendalikan yaitu

merokok, mempunyai riwayat penyakit pernafasan dan beberapa kelainan

tulang belakang, kadar HB dan anemia. Beberapa variabel perancu tersebut

dikendalikan dengan wawancara dengan responden tanpa bantuan klinisi

untuk penegakan diagnosis. Suhu di tawangmangu sekitar 13 derajat sehingga

kadar O2 berpengaruh pada paru-paru. Selain itu diperlukan pengukuran

saturasi oksigen pada masing-masing responden.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

8

Untuk proses seleksi, jumlah antara kategori IMT tidak seimbang

sehingga mungkin berpengaruh terhadap hasil uji statistik. Dalam proses

pengambilan data, mesin spirometer tidak bisa mencetak hasil kapasitas vital

paru sehingga hasil nya harus ditulis secara manual sedangkan responden

yang harus diteliti banyak.

4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

korelasi yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh (overweight,

normalweight dan underweight) dengan Vital Capacity maupun Forced

Vital Capacity.

4.2. Saran

Melihat dari beberapa keterbatasan penelitian yang ada, disarankan untuk

mempertimbangkan:

4.2.1. Penelitian selanjutnya sebaiknya lebih memperhatikan variabel

perancu yaitu merokok, penyakit kardiovaskular dan beberapa

kelainan tulang belakang yang bisa mempengaruhi hasil.

4.2.2. Lebih memperhatikan suhu setempat, karena semakin rendah suhu

maka kadar O2 juga semakin rendah.

4.2.3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengukur saturasi oksigen

agar hasil lebih akurat.

4.2.4. Cek kadar HB sebelum melakukan penelitian

4.2.5. Diperlukan diagnosis lebih lanjut tentang kekurangan darah atau

anemia.

4.2.6. Proses seleksi responden lebih menyesuaikan jumlah antara

masing-masing kategori IMT supaya seimbang sehingga mungkin

berpengaruh terhadap hasil uji statistik.

4.2.7. Untuk proses pengambilan data, lebih baik menggunakan mesin

spirometer yang bisa mencetak hasil kapasitas vital paru sehingga

memudahkan kita dalam melakukan penelitian dan mesin harus di

Page 13: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN …eprints.ums.ac.id/50755/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · timbulnya penyakit kronis seperti, ... Pengujian spirometri penting dalam

9

kalibrasi minimal seminggu sekali supaya didapatkan hasil yang

akurat.

PERSANTUNAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua saya yang sangat

saya cintai, terima kasih atas doa, dukungan yang penuh dan juga penantiannya,

semua saja yang telah mendukungku dalam penyelesaian skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad A., Akram A. 2014. Lean Body Mass Can Predict Lung Function in

Underweight and Normal Weight Sedentary Female Young Adults.

Tanaffos. Volume 13(2). Nomor 20-26

Alsagaff, Hood dan A, Mukty. 2005. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Cetakan

Ketiga. Surabaya: Airlangga University Press.

Dwi Puji. 2006. Survei Tentang Perbandingan Kapasitas Vital Paru Siswa Sekolah

Dasar Daerah Pegunungan dan Daerah Pantai di Kabupaten Tegal. Tegal:

Jurnal e-biomedik. Volume 4

Hamam, Hadi. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap

Kebijakan Pembangunan Kesehatan nasional. Melalui www.gizi.net. 17

Oktober 2016.

Ganong, W.F. 2005. Review of Medical Physiology edisi 22: USA : McGraw Hill

Companies

Markenson J.A .2004. An In-Depth Overview of Osteoarthritis for Physicians.

Murti, Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press

Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Jember. Unej

Wibowo, Wahyu Ari. 2013. Perbedaan Kapasitas VO2 maks dan Kapasitas Vital

Paru yang Tinggal di Daerah Pegunungan dan Di Dataran Rendah

Kabupaten Purbalingga. Skripsi. Semarang: Unnes

William, J.V. 2006. Pulmonary Function Studies in Patients With Farmer’s Lung.

Chest Journal. Volume 18. Nomor 255-263

Ristianingrum I., Rahmawati I. dan Rujito L. 2010. Hubungan Antara Index

Massa Tubuh (IMT) dengan Tes Fungsi Paru. Mandala of Health a

Scientific Journal. Volume 4. Nomor 105-112. Mei 2010: 111