147
HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA DENGAN PERILAKU ISLAMI ANAK DI KELURAHAN CAKUNG TIMUR JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Reza Djulkipli NIM 11160510000283 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN

RARA DENGAN PERILAKU ISLAMI ANAK

DI KELURAHAN CAKUNG TIMUR JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Reza Djulkipli

NIM 11160510000283

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN

RARA DENGAN PERILAKU ISLAMI ANAK

DI KELURAHAN CAKUNG TIMUR JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh

Reza Djulkipli

NIM 11160510000283

Pembimbing

Drs. Jumroni, M. Si.

NIP. 196305151992031006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Reza Djulkipli

NIM : 11160510000283

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN

RARA DENGAN PERILAKU ISLAMI ANAK DI

KELURAHAN CAKUNG TIMUR JAKARTA TIMUR adalah

benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan

plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam

penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumbernya. Saya

bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini

merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 22 Juni 2020

Reza Djulkipli

NIM 11160510000283

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul : “HUBUNGAN ANTARA MENONTON

ANIMASI NUSSA DAN RARA DENGAN PERILAKU ISLAMI

ANAK DI KELURAHAN CAKUNG TIMUR JAKARTA TIMUR”

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 22 Juni 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana sosial (S. Sos).

Jakarta, 22 Juni 2020

Tim Ujian Munaqasyah Tanggal Tanda Tangan

Ketua

Dr. H. Edi Amin, S.Ag., MA 22 Juni 2020 _____________

NIP. 197609082009011010

Sekretaris

Miftachur Rosyida, M.Pd.I 22 Juni 2020 _____________

NIP. 197207201999032002

Penguji I

Zakaria, M.Ag 22 Juni 2020 _____________

NIP. 197208072003121003

Penguji II

Dr. Fatmawati, MA 22 Juni 2020 _____________

NIP. 197609172001122002

Mengetahui

Dekan,

__________________

Dr. Suprato, M.Ed., Ph.D

NIP. 197103301998031004

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

i

ABSTRACT

Reza Djulkipli, 11160510000283, the Relationship Between

Watching Nussa and Rara Animations and Islamic Children's

Behavior in Cakung Timur Village, East Jakarta

This study aims to find out how is the behavior of watching

and Islamic behavior of children and is there a relationship

between watching animation of Nussa and Rara with Islamic

behavior in children aged 8-11 years in Cakung Timur village,

East Jakarta.

This study uses two variables: the independent variable (X)

watching animation Nussa and Rara and the dependent variable

(Y) Islamic behavior of children. The theory used is the Stimulus

Organism Response Theory (S-O-R) from Hovland. The validity

test uses the Pearson Product Moment formula, while the

reliability test uses the Alpha Cronbach formula with the help of

the SPSS version 25 application.

This type of research is correlation research with survey

methods and data analysis using Rank Spearman analysis. The

total population is 4,798 children. Sampling used a purposive

sampling technique of 98 respondents.

The results of data analysis found that the relationship

between watching behavior with Islamic behavior of children

included in the high category that is 0.766. Furthermore, the

results of rho (0.766)> r table (0.198) can be concluded that the

hypothesis H_0 is rejected and H_a is accepted, meaning that there

is a strong and unrelated significant relationship between

watching Nussa and Rara animations with Islamic behavior, so the

higher behavior of watching animation Nussa and Rara the higher

the Islamic behavior.

Keywords: Watching animation, Islamic behavior, Nussa and

Rara, Children

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

ii

ABSTRAK

Reza Djulkipli, 11160510000283, Hubungan Antara Menonton

Animasi Nussa Dan Rara Dengan Perilaku Islami Anak Di

Kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

perilaku menonton dan perilaku Islami anak serta adakah

hubungan antara menonton animasi Nussa dan Rara dengan

perilaku Islami pada anak usia 8-11 tahun di kelurahan Cakung

Timur Jakarta Timur.

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel

bebas (X) menonton animasi Nussa dan Rara dan variabel terikat

(Y) perilaku Islami anak. Teori yang digunakan adalah Teori

Stimulus Organism Respon (S-O-R) dari Hovland. Uji validitas

menggunakan rumus Pearson Product Moment, sedangkan uji

reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan

aplikasi SPSS versi 25.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan

metode survey dan analisis data menggunakan analisis Rank

Spearman. Jumlah populasi adalah 4,798 anak. Pengambilan

sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 98

responden.

Hasil analisis data didapatkan bahwa hubungan antara

perilaku menonton dengan perilaku Islami anak termasuk dalam

kategori tinggi yaitu 0,766. Selanjutnya, didapatkan hasil rho

(0,766) > r tabel (0,198) sehingga dapat disimpulkan bahwa

hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan

signifikan yang kuat dan searah antara menonton animasi Nussa

dan Rara dengan perilaku Islami, sehingga semakin tinggi perilaku

menonton animasi Nussa dan Rara maka semakin tinggi pula

perilaku Islami.

Kata Kunci : Menonton animasi, perilaku Islami, Nussa dan Rara,

Anak

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji hanya bagi Allah

SWT. Karena berkat rahmat, hidayah, serta inayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam selalu

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta

para sahabat dan keluarganya.

Skripsi ini merupakan karya tulis ilmiah yang dibuat untuk

memenuhi syarat kelulusan dalam studi tingkat Sarjana (S1) dan

mendapat gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa lingkungan dan bimbingan dari

pihak lain sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini, baik moral maupun materi, pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih, terkhusus kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A,

selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto,

M.Ed, Ph.D, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Dr. Siti

Napsiyah, S.Ag, BSW. MSW, Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Dr. Sihabbudin Noor, M.Ag, serta Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Drs. Cecep Castrawijaya,

M.A.

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dr. Armawati,

M.Si, serta Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Dr. H. Edi Amin, S.Ag., M.A.

4. Siti Nurbaya, M.Si, selaku Dosen Penasihat Akademik yang

telah memberikan nasihat serta arahan kepada penulis.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

iv

5. Drs. Jumroni, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah memberikan waktu serta pikirannya dalam mengarahkan,

membimbing serta memberi masukan kepada penulis selama

penulisan skripsi ini berlangsung.

6. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Terimakasih telah mengajarkan dan memberikan

ilmunya kepada seluruh mahasiswa khususnya penulis.

7. Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

serta seluruh pengelola Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terimakasih atas pelayanannya selama

penulis kuliah dan sampai menyusun skripsi ini.

8. Teruntuk keluarga tercinta, orang tua saya Almarhum H. Rohili

skripsi ini penulis persembahkan untuknya yang telah

berdedikasi penuh semasa hidupnya dan ibu Hj. Halimah yang

senantiasa sabar dan selalu memberikan doa tanpa henti untuk

penulis sehingga penulis sampai pada tahap ini. Serta seluruh

kakak penulis yang penulis sayangi yang selalu memberikan

doa serta semangat kepada penulis.

9. Teman-teman KKN SWAG (Smart Win And Goals) lainnya,

Salmah, Dinda, Tomy, Miftah, Latus, Hamzah, Yoga, Vina,

Mei, Lena, Erik, Angga, Ratdin, Rizqi, Refi, Dita, dan Septian.

Terimakasih telah mengajarkan arti keluarga dan arti kerjasama

dalam sebuah kelompok, semua membekas di hati penulis.

10. Teman-teman KPI angkatan 2016, terkhusus untuk KPI E.

Terutama kepada teman dekat penulis, yaitu Dandy, Rahma

Putri dan Agung. Terimakasih sudah menjadi teman pertama

penulis di masa perkuliahan. Kelas yang dipenuhi dengan

orang-orang hebat dan kritis.

11. Kepada pihak kantor kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur

yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

memperoleh data, terutama kepada ibu Lena dan Maria yang

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

v

sudah membantu mengarahkan penulis dalam proses

pengambilan data.

12. Sahabat-sahabat penulis sedari kecil hingga dewasa, Diki,

Raka, Syifa, Zahuro, Nurul, Mawadah, Mery dan Yati. 10 tahun

lebih kenal kalian bukan waktu yang sebentar, semua begitu

terasa istimewa.

13. Seluruh responden yang telah berbaik hati untuk membantu dan

meluangkan waktunya untuk mengisi kuesiner penelitian ini.

Terima kasih banyak semoga kebaikan dibalas oleh Allah SWT.

14. Semua orang yang mengenal penulis, yang tak dapat penulis

sebutkan satu persatu, yang telah membantu, menyemangati,

juga mendoakan penulis.

Demikianlah sebuah pengantar yang dapat disampaikan

oleh penulis. Rasa terima kasih hingga rasa syukur yang teramat

dalam karena di kelilingi orang-orang baik sehingga penulis mampu

menyelesaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini mampu

memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Jakarta, 22 Juni 2020

Reza Djulkipli

NIM 11160510000283

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................... 11

C. Batasan Masalah ................................................ 12

D. Rumusan Masalah ............................................. 12

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................... 12

F. Kajian Terdahulu ............................................... 14

G. Sistematika Penulisan ........................................ 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................... 19

A. Teori dan Konsep .............................................. 19

1. Perilaku Menonton ....................................... 19

2. Penggunaan Media ....................................... 21

3. Film Animasi ............................................... 22

4. Nussa dan Rara ............................................ 25

5. Perilaku Islami ............................................. 26

6. Faktor Penyebab Perilaku Islami .................. 32

7. Anak ............................................................ 34

8. Teori Stimulus Organism Respon (SOR) ....... 36

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

vii

B. Kerangka Pemikiran .......................................... 38

C. Hipotesis Penelitian ........................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................... 41

A. Paradigma Penelitian ......................................... 41

B. Pendekatan Penelitian ....................................... 41

C. Metode Penelitian ............................................. 42

D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian .... 42

E. Populasi dan Sampel ......................................... 46

F. Sumber Data ..................................................... 48

G. Instrumen Penelitian ......................................... 49

H. Teknik Pengumpulan Data ................................ 52

I. Validitas dan Reliabilitas ................................... 53

J. Teknik Analisis Data ......................................... 58

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Temuan Penelitian ............................................. 63

1. Deskripsi Data Responden ........................... 63

2. Deskripsi Data Penelitian ............................. 69

3. Analisis Hubungan Antara Variabel Menonton

Animasi dengan Perilaku Islami ................... 86

B. Pembahasan ....................................................... 89

BAB V PENUTUP .............................................................. 92

A. Simpulan ........................................................... 92

B. Saran ................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 95

LAMPIRAN ......................................................................... 101

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. Kajian Terdahulu ................................................. 16

Tabel 3. 1. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel X . 43

Tabel 3. 2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Y . 44

Tabel 3. 3. Kisi-kisi Instrumen Variabel X ............................ 51

Tabel 3. 4. Kisi-kisi Instrumen Variabel Y ............................ 51

Tabel 3. 5. Uji Validitas Variabel X ...................................... 55

Tabel 3. 6. Uji Validitas Variabel Y ...................................... 55

Tabel 3. 7. Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ........................ 58

Tabel 3. 8. Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ............. 62

Tabel 4. 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 63

Tabel 4. 2. Data Responden Berdasarkan Umur .................... 64

Tabel 4. 3. Data Responden Berdasarkan Status Anak ........... 65

Tabel 4. 4. Data Responden Berdasarkan Media Yang Digunakan

.............................................................................................. 67

Tabel 4. 5. Data Responden Berdasarkan Kepemilikan Media

Yang Digunakan ................................................................... 68

Tabel 4. 6. Rumus Tinggi Kategorisasi .................................. 70

Tabel 4. 7. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator Frekuensi 71

Tabel 4. 8. Hasil Kategorisasi Indikator Frekuensi ................ 72

Tabel 4. 9. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator Durasi .... 73

Tabel 4. 10. Hasil Kategorisasi Indikator Durasi ................... 74

Tabel 4. 11. Pengkategorisasian Deskripsi Perilaku Menonton 76

Tabel 4. 12. Hasil Kategorisasi Perilaku Menonton ............... 76

Tabel 4. 13. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator Aqidah . 78

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

ix

Tabel 4. 14. Hasil Kategorisasi Indikator Aqidah .................. 78

Tabel 4. 15. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator Syariah . 80

Tabel 4. 16. Hasil Kategorisasi Indikator Syariah .................. 80

Tabel 4. 17. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator Akhlak . 82

Tabel 4. 18. Hasil Kategorisasi Indikator Akhlak .................. 82

Tabel 4. 19. Pengkategorisasian Deskripsi Perilaku Islami .... 84

Tabel 4. 20. Hasil Kategorisasi Perilaku Islami ..................... 84

Tabel 4. 21. Uji Normalitas ................................................... 87

Tabel 4. 22. Hasil Korelasi Antara Menonton Animasi Nussa dan

Rara dengan Perilaku Islami .................................................. 88

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Media Sosial Yang Sering Digunakan di Indonesia

2020 ...................................................................................... 2

Gambar 1. 2. Logo Nussa Official ......................................... 7

Gambar 2. 1. Teori Stimulus Organism Respon (S-O-R) ........ 37

Gambar 2. 2. Kerangka Pemikiran ......................................... 38

Gambar Diagram 4. 1. Data Responden Berdasarkaan Jenis

Kelamin ................................................................................ 64

Gambar Diagram 4. 2. Data Responden Berdasarkan Umur ... 65

Gambar Diagram 4. 3. Data Responden Berdasarkan Status Anak

.............................................................................................. 66

Gambar Diagram 4. 4. Data Responden Berdasarkan Media yang

Digunakan ............................................................................ 67

Gambar Diagram 4. 5. Data Responden Berdasarkan

Kepemilikan Media yang Digunakan ................................... 68

Gambar Diagram 4. 8. Hasil Kategorisasi Indikator Frekuensi 72

Gambar Diagram 4. 10. Hasil Kategorisasi Indikator Durasi .. 74

Gambar Diagram 4. 12. Hasil Kategorisasi Perilaku Menonton

.............................................................................................. 76

Gambar Diagram 4. 14. Hasil Kategorisasi Indikator Aqidah . 79

Gambar Diagram 4. 16. Hasil Kategorisasi Indikator Syariah 81

Gambar Diagram 4. 18. Hasil Kategorisasi Indikator Akhlak . 83

Gambar Diagram 4. 20. Hasil Kategorisasi Perilaku Islami ... 85

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi saat ini memberikan kemudahan

dalam mendapatkan informasi yang diinginkan. Teknologi

sangat erat kaitannya dengan internet. Dengan adanya internet,

proses penyampaian informasi berjalan lebih mudah dan cepat.

Internet adalah satu teknologi yang mutakhir di zaman ini yang

terdapat pada perangkat komputer. Banyak sarana di dalamnya

untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi dengan

mudah dan cepat. Internet merupakan bentuk konkret

bagaimana komunikasi antarindividu dapat terjalin melintas

ruang dan waktu.1

Berdasarkan data dari databoks, riset yang dilakukan oleh

We Are Social bekerja sama dengan Hootsuite menyatakan

YouTube menjadi platform yang paling intens atau sering

digunakan pengguna media sosial di Indonesia. Persentase

pengguna yang mengakses YouTube mencapai 88%. Media

sosial yang paling sering diakses selanjutnya adalah WhatsApp

sebesar 84%, Facebook sebesar 82%, dan Instagram 79%.

1 Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar. Psikologi Komunikasi dan

Persuasi (Jakarta: Akademia Permata, 2013), h. 139-148

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

2

Gambar 1. 1 Media Sosial Yang Sering Digunakan di

Indonesia 2020

Sumber : We Are Social, Hootsuite, 2020

Dengan rata-rata waktu yang dihabiskan oleh warga

Indonesia untuk mengakses sosial media selama 3 jam 26

menit. Total pengguna aktif sosial media sebanyak 160 juta

atau 59% dari total penduduk Indonesia. 99% pengguna media

sosial berselancar melalui gawai. Dimana penggunanya ialah

mulai dari dari anak-anak, remaja, orang dewasa dan orang

tua.2 Adapun dalam penelitian ini lebih memfokuskan kepada

anak-anak. Karena anak memiliki karakteristik yang berbeda

dengan orang dewasa.

Menurut E.B. Hurlock yang dikutip oleh Syamsu Yusuf,

karakteristik anak yang dimaksud seperti aktif, unik, dan

energik, memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan rasa penasaran

yang tinggi, bersifat egosentris, jiwa berpetualang, dan

2 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/26/10-media-

sosial-yang-paling-sering-digunakan-di-indonesia# di akes pada 1 Juli 2020,

pukul 13.00 WIB

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

3

mengekspresikan dirinya secara langsung, berfantasi, mudah

frustasi, serta ceroboh atau kurang perhitungan.3

Perkembangan sosial adalah bagian dari perkembangan

anak, seperti perkembangan fisik, motorik, bicara, emosi,

penyesuaian sosial, serta perkembangan bermain, kreativitas,

pengertian serta perkembangan minat, kepribadian. Semuanya

akan dialami oleh anak.4 Karena sebagai generasi penerus

bangsa anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan

dalam aspek fisik, koginitif, sosio-emosional, kreativitas,

bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan

yang sedang dilalui oleh anak tersebut.5

Pada saat seperti ini, perkembangan anak-anak belum

sepenuhnya mengerti akan kejadian sekitar mereka, sehingga

peran orang tua serta pengawasan yang ketat harus mengiringi

pertumbuhan anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam

pergaulan yang salah. Agar anak tidak terjerumus ke pergaulan

yang salah, sebaiknya mengajarkan anak dalam perilaku

keagamaan sesuai dengan pedoman dasar yang secara

sederhana dapat mampu diterima oleh anak, diantaranya ialah

shalat lima waktu, berpuasa, dan rukun iman serta islam

3 H. Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) h. 131 4 Arini, Hidayati. Televisi dan Perkembangan Sosial Anak.

(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998) h. 10 5 Hartanti, S. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2007) h. 11

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

4

lainnya. Sehingga dimasa yang akan datang anak telah dibekali

pengetahuan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Keagamaan yaitu suatu keadaan yang ada dalam diri

individu yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai

dengan kadar ketaatannya terhadap agama.6 Perilaku Islami

atau keagamaan sangat penting dihubungkan dengan

kehidupan sosial dan budaya. Oleh karena itu, melalui media

massa seharusnya bukan hanya sebatas penyampaian pesan

dalam film animasi. Namun harus tetap diiringi dengan contoh

kegiatan positif seperti perilaku Islami yang baik di

masyarakat.

Dakwah secara bahasa yaitu mengajak, mengundang,

memanggil, menyeru dan memohon manusia agar berada

dijalan Allah SWT. Sedangkan dakwah menurut M. Quraish

Shihab yaitu seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha

mengubah situasi kepada yang lebih baik dan sempurna, baik

terhadap pribadi maupun masyarakat.7

Dakwah dibagi menjadi empat, yaitu (1) dakwah bil lisan,

(2) dakwah bil qolam, (3) dakwah bil hal, dan (4) jihad fii

sabilillah.8 Dakwah bil lisan tidak memperlihatkan perilaku

Islami, sedangkan dakwah bil qolam bisa melalui media massa

seperti film maupun buku dan dakwah bil hal bisa perilaku

6 Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. (Bandung: Rosdakarya,

1998) h. 211 7 Munir Amin. Metode Dakwah. (Jakarta: Kencana, 2009) h. 9 8 Muhammad Qadaruddin Abdullah. Pengantar Ilmu Dakwah.

(Jakarta: CV Penerbit Qiara Media, 2019) h. 44

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

5

nyata da’i maupun orang tua anak. Adapun tujuan dakwah

diantaranya (1) meng-Esakan Allah SWT (2) membuat

manusia tunduk kepada-Nya (3) mendekatkan diri kepada-Nya

(4) dan intropeksi terhadap apa yang telah diperbuat.9 Dengan

demikian melalui dakwah adalah suatu cara untuk

mengaplikasikan ajaran Islam kedalam kehidupan manusia

melalui proses interaksi yang terjadi antara da’i dan mad’u

yang ditujukan untuk mempengaruhi mad’u yang akan

membawa perubahan perilaku seperti perilaku Islami.

Dalam berdakwah, media dakwah sangat diperlukan

karena adanya suatu media menjadi proses suatu dakwah akan

sampai kepada sasarannya. Salah satu unsur penting adalah

media. Adapun bentuk media dapat berupa media cetak, media

elektronik ataupun media massa. Melalui media ini, pesan

dakwah dapat disampaikan secara langsung atau melalui

rekaman baik video, visual, atau audio visual. Agar tujuan

tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien maka perilaku

dakwah harus mengorganisasikan segala komponen tersebut.10

Komunikasi massa pada dasarnya mempunyai proses yang

melibatkan dua komponen. Dua komponen yang berinteraksi

yaitu sumber dan penerima, melibatkan pesan yang diberi kode

oleh sumber (encode), disalurkan melalui sebuah saluran, dan

diberika kode penerima (decode). Tanggapan yang diamati

9 Awaludin Pimay. Metodologi Dakwah. (Semarang: Rassail, 2006) h.

9 10 Syukir, A. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. (Surabaya: Al-

Ikhlas, 1997) h. 176

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

6

penerima berupa umpan balik yang memungkinkan interaksi

berlanjut antara sumber dan penerima. Tetapi terdapat

beberapa ciri-ciri khusus dari komunikasi massa yang

membedakannya dengan komunikasi interpersonal. Salah satu

media yang digunakan dalam komuniaksi massa adalah film.11

Film sebagai audio visual, disadari maupun tidak film dapat

mengubah pola kehidupan seseorang. Film menampikan

sebuah unsur audio visual, sehingga memudahkan orang untuk

memahami pesan atau isi yang ingin disampaikan, contohnya

adanya konflik dan dramatisasi kondisi dalam sebuah film,

maka emosi penonton mudah terbawa dan pesan yang

disampaikan tertanam kuat dalam hati penonton.12

Film berfungsi sebagai media komunikasi. Selain itu, ada

juga film animasi yang dijadikan sebagai media untuk

berdakwah. Film animasi ini digunakan untuk mengajak

kebenaran dan mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam

yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dalam cerita

animasi tersebut. Adapun film animasi memiliki kelebihan

tersendiri dibandingkan media yang lainnya karena film

animasi bersifat audio visual yaitu gambar dan suara yang

sangat disukai anak, film mampu menceritakan banyak hal

dalam waktu singkat. Ketika penonton menonton film tersebut

seakan-akan melewati ruang dan waktu yang dapat

11 Karlinah, dkk. Komunikasi Massa. (Tangerang: Universitas Terbuka,

2014) h. 7 12 Sobur. Semiotika Komunikasi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004) h. 127

Page 21: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

7

menceritakan sebuah kehidupan nyata dan bahkan dapat

mempengaruhi penonton.13

Salah satu media yang menyediakan berbagai macam video

yang dapat ditonton dari kalangan dewasa hingga anak-anak

yaitu media sosial YouTube. YouTube adalah sebuah situs web

video sharing (berbagi video) di mana para pengguna dapat

memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis.

Umumnya video-video YouTube adalah klip musik (video

klip), film, Televisi, serta video buatan para penggunanya

sendiri. Youtube didirikan pada bulan Februari 2005 di San

Bruno, California, Amerika Serikat yang dipraksai oleh tiga

founder youtube, yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed

Karim.14

Pentingnya peran komunikasi dalam penyampaian nilai-

nilai agama dapat diperoleh melalui film, seperti pada film

animasi Nussa dan Rara salah satunya. Semakin kreatif dan

inovatif video-video yang diunggah maka akan semakin

banyak penontonnya. YouTube menjadi salah satu persaingan

dalam media sosial terutama seperti Atta Halilintar, Raditya

Dika, Ria Ricis, dan Youtuber-youtuber lainnya. Dari

YouTube banyak tontonan yang hanya mencari eksistensi diri

dan viewers tanpa mempertimbangkan bagaimana pengaruh

13 Clarissa, Skripsi : “Pengaruh Menonton Film Kartun “Syamil &

Dodo” Terhadap Perilaku Keagamaan Anak di Desa Pucung Kecamatan Kota

Baru Kabupaten Karawang”. (Semarang: UIN Walisongo, 2019) h. 6 14 Alo Liliweri. Komunikasi Antar Personal. (Jakarta: Prenada, 2015)

h. 304

Page 22: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

8

penontonnya. Kekhawatiran ini dihadapi oleh semua orang tua

terhadap anak-anaknya. Munculnya film animasi Nussa dan

Rara pada YouTube channel diharapkan dapat mengurangi

kekhawatiran-kekhawatiran bagi orang tua dan menjadi

gambaran baru pada YouTube yang mengedukasi bagi

masyarakat terutama bagi anak-anak.

Awal mula kemunculan teaser animasi Nussa pada tanggal

8 November 2018 mendapat sambutan baik dari masyarakat

Indonesia. Semenjak keluar teaser animasi Nussa, banyak

yang tidak sabar menungu launching episode perdana Nussa

yang keluar pada tanggal 20 November 2018 yang sudah di

tonton sebanyak 34 juta kali.15

Gambar 1. 2 Logo Nussa Official

Animasi Nussa merupakan gebrakan baru karya anak

bangsa yang di produksi oleh rumah animasi Indonesia The

Little Giantz yang bekerjasama dengan 4Stripe Production.

15 Channel YouTube @nussaofficial, diakses pada tanggal 15 Maret

2020, Pukul 22.00 WIB

Sumber : https://www.nussaofficial.com/

Page 23: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

9

Hadirnya animasi ini membawa angin segar bagi dnia animasi

Indonesia serta menjadi harapan bagi seluruh orang tua yang

khawatir akan tontonan anak-anak yang tidak mendidik.

Animasi ini hadir berawal dari kecemasan orang tua akan

minimnya tayangan untuk anak-anak yang mengedukasi serta

sarat akan nilai-nilai Islami. CEO The Little Giantz berharap

bahwa tayangan Nussa dan Rara ini bukan hanya sebagai

tontonan namun juga bisa sebagai tuntunan bagi yang

menontonnya.

Animasi Nussa dan Rara ini bercerita tentang keseharian

seorang anak seorang laki-laki bernama Nussa, adik

perempuannya bernama Rara, serta ibu mereka berdua yang

dipanggil umma. Umma selalu selalu mengajarkan Nussa dan

Rara untuk selalu berbuat baik mengenalkan perilaku Islami

secara umum serta menyebarkan kebaikan melalui animasi ini.

Hal ini sesuai dengan firman Allah, surah Al-Luqman ayat 17:

ة وأمر بٱلمعروف وٱنه عن ٱلمنكر وٱصبر لو بنى أقم ٱلص ي

لك من عزم ٱلمور على ما أصابك إن ذ

Artinya : “Hai Anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah

(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka)

dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah apa yang

menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk

Page 24: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

10

hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (Surah Al-Luqman Ayat

17)16”

Luqman as. melanjutkan nasihat kepada anaknya

yakni tentang nasihat yang menjamin kesinambungan antara

Tauhid serta kehadiran Illahi dalam hati sang anak. Luqman

as. berkata dengan panggilan mesra : Wahai anakku sayang,

dirikanlah shalat dengan sempurna syarat, rukun, dan

sunnah-sunnahnya. Dan di samping engkau memperhatikan

dirimu dan membentengi dari kekejian dan kemungkaran,

anjurkanlah orang lain seperti yang serupa. Karena itu

perintahkanlah secara baik-baik siapapun yang mampu

engkau ajak untuk mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah

mereka dari kemungkaran. Memang engkau akan mengalami

banyak tantangan dan rintangan dalam melaksanakan

tuntunan Allah, karena itu tabah dan bersabarlah terhadap apa

yang menimpamu dalam melaksanakan semua tugasmu.

Sesungguhnya yang demikian itu yang sangat tinggi

kedudukannya dan jauh tingkatnya dalam kebaikan yaitu

shalat, ammar ma’ruf dan nahi mungkar atau kesabaran

termasuk hal-hal yang diperintah Allah agar diutamakan,

sehingga tidak ada alasan untuk mengabaikannya.17

16 Yayasan Penyelenggara Penterjemah. Al-Qur-an dan Terjemahnya.

(Departemen Agama: 2002) h. 751 17 Muhammad Quraish Shihab. Tafsir Al Misbah; Pesan dan

Keserasian Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002 Vol 15) h. 308-310

Page 25: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

11

Dalam penjelasan diatas dapat diketahui bahwa

Luqman as. menasihati anaknya untuk selalu mengerjakan

shalat, kebaikan dan serta mencegah dari segala kemungkaran.

Serta senantiasa tabah dan sabar dalam setiap menghadapi

tantangan dan rintangan dari Allah terhadap apa yang

menimpa dalam melaksanakan semua kewajiban.

Menumbuhkan perilaku Islami di dalam diri anak

haruslah dimulai sedini mungkin, terutama di lingkungan

masyarakat. Begitu juga dengan anak-anak di kelurahan

Cakung Timur yang mayoritas anak-anak menonton film

animasi untuk mengisi waktu luang melalui gawai yang

diberikan tanpa pengawasan lebih dari orang tua. Berdasarkan

latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “HUBUNGAN ANTARA

MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA DENGAN

PERILAKU ISLAMI ANAK DI KELURAHAN

CAKUNG TIMUR JAKARTA TIMUR”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis

membuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Perkembangan anak yang terkadang tanpa pengawasan

seringkali dibiarkan mencerna apa yang mereka amati.

2. Kurangnya pemahaman orang tua dalam hal keagamaan

sehingga mereka kesulitan untuk mendidik anaknya

tentang agama Islam.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

12

3. Banyaknya film kartun yang tidak layak ditonton sehingga

menimbulkan kesenjangan dalam perilaku agamanya.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan masalah yang akan diteliti

lebih jelas maka penulis membatasi permasalahan yang akan

dibahas yaitu:

1. Penelitian ini dilakukan pada anak-anak yang berusia 8-11

tahun di kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur.

2. Penelitian ini dilakukan pada anak yang pernah menonton

animasi Nussa dan Rara.

3. Penelitian ini dilakukan pada anak yang beragama Islam

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perilaku menonton animasi Nussa dan Rara

anak di kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur?

2. Bagaimana perilaku Islami anak di kelurahan Cakung

Timur Jakarta Timur?

3. Adakah hubungan antara menonton animasi Nussa dan

Rara dengan perilaku Islami anak di kelurahan Cakung

Timur Jakarta Timur?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Page 27: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

13

1) Untuk mengetahui bagaimana perilaku menonton

animasi Nussa dan Rara anak di kelurahan Cakung

Timur Jakarta Timur.

2) Untuk mengetahui bagaimana perilaku Islami anak di

kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur.

3) Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

menonton animasi Nussa dan Rara dengan perilaku

Islami anak di kelurahan Cakung Timur Jakarta

Timur.

b. Manfaat Penelitian

1) Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan informasi dan pengetahuan

terutama bagi program studi Komunikasi Penyiaran

Islam serta memberikan manfaat bagi siapa saja

tentang menonton tayangan animasi di YouTube dan

perilaku Islami. Serta memberikan penjelasan

tentang kajian teori tentang efek media terhadap

masyarakat berupa tayangan animasi yang

memberikan dampak bagi khalayak.

2) Secara praktis, dari penelitian ini diharapkan bagi

pengguna media dapat menonton tayangan dengan

bijak dan dapat menyaring konten video di YouTube

dengan benar. Mengambil informasi yang akurat

sehingga bisa memotivasi diri dan orang lain dalam

mengembangkan karyanya.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

14

F. Kajian Terdahulu

Berikut review skripsi yang memiliki kedekatan dengan

judul sebaagai kajian terdahulu :

1. Siti Khuzaemah (2019) penelitiannya berjudul Hubungan

Intensitas Mengakses Video Animasi Nussa dan Rara

Dengan Motivasi Berdoa Siswa SD Negeri Warungboto.

Dalam penelitiannya menghasilkan bahwa terdapat

hubungan antara intensitas mengakses video animasi Nussa

dan Rara dengan motivasi berdoa Siswa SD Negeri

Warungboto, dengan hasil korelasi 0,359 > 0,256.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama

membahas tentang film animasi dan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Perbedaan dalam penelitian ini

pada objek yang diteliti oleh Siti adalah tentang motivasi

berdoa sedangkan, sedangkan penulis meneliti tentang

perilaku Islami.18

2. Clarrissa Claudya Anjelina (2019) penelitiannya berjudul

Pengaruh Menonton Film Kartun Syamil dan Dodo

Terhadap Perilaku Keagamaan Anak di Desa Pucung

Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang. Dalam

penelitiannya menghasilkan bahwa menonton film kartun

Syamil dan Dodo memengaruhi perilaku keagamaan di

Desa Pucung Kecamatan Kota baru Kabupaten Karawang.

18 Siti Khuzaemah, Skripsi: Hubungan Intensitas Mengakses Video

Animasi Nussa dan Rara Dengan Motivasi Berdoa Siswa SD Negeri

Warungboto. (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2019)

Page 29: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

15

Dengan hasil R square (R2) adalah 0,39 atau 3,9% artinya

variebel X mempengaruhi variabel Y sebesar 3,9% dan

variabel lain yang mempengaruhi variabel Y sebesar 96,1%

dipengaruhi faktor lain. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian yang akan penulis teliti adalah sama-sama

membahas tentang film animasi atau kartun dan perilaku

keagamaan selain itu pendekatan yang digunakan juga

sama yaitu kuantitatif. Adapun perbedaannya yaitu,

penelitian ini menggunakan media televisi, sedangkan

penulis akan menggunakan media sosial YouTube, selain

itu dari segi subjek pun berbeda di mana penulis meneliti

anak di kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur.19

3. Putri Dwi Pangestiningtiyas (2019) penelitiannya yang

berjudul Hubungan Intensitas Menonton Film Dengan

Kesadaran Akan Nilai-Nilai Ibadah dalam Film Pendek

Cinta Subuh Di Youtube (Studi Pada Lembaga Dakwah

Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Dalam

penelitiannya menghasilkan bahwa ada hubungan yang

lemah dan tidak signifikan antara Intensitas Menonton Film

dengan Kesadaran akan nilai-nilai ibadah dalam film

pendek Cinta Subuh di Youtube, dengan hasil nilai korelasi

0,214 > 0,05 pada rentang 0,20 – 0,399 Persamaan dalam

penelitian ini adalah sama-sama menggunakan media

19 Clarrissa Claudya Anjelina, Skripsi: Pengaruh Menonton Film

Kartun Syamil dan Dodo terhadap Perilaku Keagamaan di Desa Pucung

Kecamatan Kota baru Kabupaten Karawang, (Karawang: UIN Walisongo,

2019).

Page 30: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

16

Youtube dan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Perbedaan penelitian ini yaitu, objek yang digunakan dan

subjek yang diteliti.20

Untuk melihat perbedaan dan persamaan dalam penelitian

ini, penulis menyajikan tabel kajian terdahulu agar

mempermudah dalam melihat perbedaan dan persamaan.

Berikut tabel kajian terdahulu yang penulis rangkum dari

review di atas :

Tabel 1. 1. Kajian Terdahulu

No. Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Siti Khuzaemah:

Hubungan Intensitas

Mengakses Video Animasi

Nussa dan Rara Dengan

Motivasi Berdoa Siswa SD

Negeri Warungboto.

Ada hubungan antara

intensitas mengakses video

animasi Nussa dan Rara

dengan motivasi berdoa Siswa

SD Negeri Warungboto.

2. Clasrissa Claudiya Anjelina:

Pengaruh Menonton Film

Kartun Syamil dan Dodo

Terhadap Perilaku

Keagamaan Anak di Desa

Pucung Kecamatan Kota

Baru Kabupaten Karawang.

Ada pengaruh antara

menonton film kartun Syamil

dan Dodo perilaku keagamaan

di Desa Pucung Kecamatan

Kota baru Kabupaten

Karawang.

3. Putri Dwi Pangestiningtiyas:

Hubungan Intensitas

Menonton Film Dengan

Ada hubungan yang lemah

dan tidak signifikan antara

Intensitas Menonton Film

20 Putri Dwi Pangestiningtiyas, Skripsi: Hubungan Intensitas

Menonton Film Dengan Kesadaran Akan Nilai-Nilai Ibadah dalam Film Pendek

Cinta Subuh Di Youtube (Studi Pada Lembaga Dakwah Kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta), (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019)

Page 31: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

17

Kesadaran Akan Nilai-Nilai

Ibadah dalam Film Pendek

Cinta Subuh Di Youtube

(Studi Pada Lembaga

Dakwah Kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta).

dengan Kesadaran akan nilai-

nilai ibadah dalam film

pendek Cinta Subuh di

Youtube.

G. Sistematika Penulisan

Adapun pedoman dalam penulisan skripsi ini yaitu

berpedoman pada Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi). Dalam penulisan

skripsi ini, untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi,

maka dibuatlah sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam

lima bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab awal dalam penelitian yaitu berisikan

latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, kajian terdahulu serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan bab yang membahas mengenai teori yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori Hovland (Stimulus

Organism Respon). pengertian menonton, pengertian animasi,

Page 32: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

18

penggunaan media, pengertian perilaku Islami, pengertian

anak, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yaitu

paradigma penelitian, pendekatan penelitian, metode

penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian,

definisi operasional dan konseptual, populasi dan sampel,

sumber data, instrumen penelitian, validitas dan reliabiltas,

teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjababarkan mengenai hasil dari temuan penelitian

yang didapat dalam penelitian ini. Setelah itu menganalisis

hasil temuan penelitian yang didapat kemudian dideskripsikan

satu-satu mengenai hasil penelitian yang didapat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian ini atau bab

penutup yaitu berisikan simpulan dan saran.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dan Konsep

1. Perilaku Menonton

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menonton berasal

dari kata “tonton” mendapat awalan me-, menjadi menonton yang

berarti melihat pertunujukkan gambar hidup.1 Sedangkan

menurut Kris Budiman mengemukakan bahwa menonton adalah

suatu tindakan tertentu dari adanya suatu alat atau media

komunikasi.2 Tindakan menonton dapat dijabarkan lagi secara

tipologis sebagai berikut:

a. Menonton adalah tindakan menjalin atau memutuskan

ikatan personal.

b. Menonton mendapatkan beraneka pengalaman, yaitu

bersantai, belajar dan bermain.

c. Kehadiran suara latar belakang (background noise),

tindakan menonton adalah sekaligus dijadikan teman yang

setia.3

1 Tim Penyusun Psuat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Depdiknas RI, 2005), h. 1206. 2 Kris Budiman, Di Depan Kotak Ajaib: Menonton Televisi Sebagai

Praktek Konsumsi, (2002), h. 4. 3 Kris Budiman, Di Depan Kotak Ajaib: Menonton Televisi Sebagai

Praktek Konsumsi, (2002), h. 130.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

20

Selanjutnya menurut Elfinaro dan Lukiati mengatakan

bahwa menonton digunakan pula sebagai alat informasi, kontrol

sosial dan alat pemenuhan kebutuhan. Hal ini sesuai dengan

fungsi komunikasi massa bagi masyarakat yaitu survillance

(pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (ketertarikan),

transmission of values (penyebaran nilai) dan entertainment

(hiburan).4 Terdapat dua hal yang dapat dijadikan indikator untuk

mengukur perilaku menonton yaitu frekuensi dan durasi:

1. Frekuensi

Frekuensi merupakan banyaknya pengulangan

perilaku atau kegiatan seseorang terhadap suatu hal.

Menonton film dapat berlangsung dalam frekuensi yang

berbeda-beda tergantung individu dalam menginginkan

informasi. Hal ini bisa setiap hari, seminggu sekali, atau

satu bulan sekali tergantung individu yang bersangkutan.

2. Durasi

Durasi merupakan lamanya selang waktu yang

dibutuhkan individu untuk melakukan perilaku atau

kegiatan yang menjadi target. Durasi dalam menonton film

berarti membutuhkan waktu, lamanya selang waktu yang

akan dibutuhkan untuk menonton film.

Ukuran sebuah tingkatan di sini, di lihat melalui seberapa

sering anak-anak menonton video-video yang ada, serta seberapa

lama anak tersebut menghabiskan waktunya untuk menonton

4 Elfinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 15-19

Page 35: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

21

video-video tersebut. Sehingga hal tersebut merupakan bentuk

perhatian dan ketertarikan yang dilakukan anak dalam

menggunakan media sosial dan isi daripada tayangan yang

mereka tonton berdasarkan jumlah instensitas atau banyaknya

waktu yang mereka habiskan.

2. Penggunaan Media (Media Uses)

Penggunaan media/ media uses dikenal dengan istilah media

exposure yaitu perilaku seseorang audience ketika

menggunakan atau terkena terpaan media massa. Penggunaan

media merupakan aktivitas individu sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan akan media massa. Media exposure berusaha mencari

data audience (pembaca/pendengar/pemirsa) tentang

penggunaan media yang dapat ditentukan diantaranya dengan

mengetahui frekuensi dan durasi penggunaan.5

Frekuensi penggunaan media oleh khalayak diukur dari

beberapa kali dalam sehari seorang menggunakan media.

Sedangkan untuk durasi penggunaan media diukur dengan

menghitung berapa lama seseorang menggunakan media,

misalnya berapa jam atau berapa menit khalayak terkena terpaan

media dalam satu hari.6

5 Endang. S. Sari, Audience Research: Pengantar Studi Penelitian

Terhadap Pembaca, Pendengar dan Pemirsa), (Yogyakarta: Andi Offset,

1993), h. 29 6 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi

Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), h. 168

Page 36: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

22

3. Film Animasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia film berarti selaput

tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif

(yang akan dibuat gambar potret) atau tempat untuk gambar

positif (yang akan dimainkan di bioskop), dan lakon (cerita)

gambar hidup. Film adalah gambar hidup dari seluloid dan

dipertontonkan melalui proyektor, di mana sekarang film

diproduksi tidak hanya menggunakan pita seluloid (proses

kimia) tetapi memanfaatkan teknologi video (proses elektronik)

namun keduanya tetap sama yaitu merupakan gambar hidup.

Film merupakan gambar bergerak yakni bentuk dominan dari

komunikasi massa visual dibelahan dunia ini. Kemampuannya

yang melukiskan gambar hidup dan suara menjadi daya tarik

tersendiri.7

Kata animasi berasal dari kata Latin anima, yang berarti jiwa

(soul) atau animare yang berarti nafas kehidupan (menggerakan

menghidupkan). Jika digunakan sebagai bentuk hiburan, animasi

sering disebut dengan kartun.8 Adapula yang menyamakan

dengan simulation motion picture yang secara harfiah berarti

memiliki gerak. Disebut demikian karena dalam pembuatannya

dibuat banyak gambar yang beruntut dan dimanipulasi

7 Tim Penyusun Psuat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Depdiknas RI, 2005), h. 316. 8 Mayer, R. E. & Moreno, R. Animation as an aid to Multimedia

Learning, Educational Psychology Review, 14, h. 87-99

Page 37: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

23

sedemikian rupa sehingga tampak gambar tersebut seolah-olah

dapat bergerak. Hal senada juga diungkapkan Chee dan Wong

yang menyatakan animasi dalam sebuah aplikasi multimedia

dapat menjanjikan suatu visual ulang lebih dinamik serta

menarik kepada penonton karena ia memungkinkan sesuatu

yang mustahil atau komplek dalam kehidupan nyata dapat

direalisasikan di dalam aplikasi tersebut. Animasi digunakan

untuk memberikan gambaran pergerakan bagi suatu objek,

menjadikan suatu objek yang tetap atau statis dapat bergerak dan

kelihatan seolah-olah hidup.9

Dilihat dari jenisnya, film dibedakan menjadi empat jenis

yakni, film cerita, film berita, film dokumenter, dan film

kartun/animasi.10 Sedangkan ditinjau dari durasi film, dibagi

dalam film panjang dan pendek. Kemunculan kemunculan

televisi melahirkan film dalam bentuk lain, yaknik film berseri

dan film bersambung. Sedangkan ditinjau dari jenisnya, dilm

dibagi menjadi film action, film drama, film komedi, dan film

propaganda.11

a. Jenis Animasi

Animasi dapat dibagi ke dalam tiga jenis yaitu animasi 2

dimensi, animasi 3 dimensi, dan stop mation animation.12

9 Chee, T. S. & Wong, A. F. L., Teaching and Learning with

Technology: An asia-pacific perspective. (Lok Yang: Prentice Hall, 2003) h. 139 10 Elfinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 138 11 H. Effendi, Mari Membuat Film, (Jakarta: Konfiden, 2002), h. 24-31 12 Aditya, Trik Dahsyat Menjadi Animator 3D Handal, (Yogyakarta:

Andi, 2009), hlm. 10-13

Page 38: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

24

1) Animasi 2D (2 Dimensi)

Animasi 2D dapat juga disebut dengan film kartun.

Contoh animasi 2D sangat banyak, baik yang ditampilkan

di televisi maupun di Bioskop. Misalnya: Shincan,

Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby doo,

dan masih banyak lagi.

2) Animasi 3D (3 Dimensi)

Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik

pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju

pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D.

Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin

hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya.

Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka

berlomba-lombalah studio film dunia memproduksi film

sejenis. Bermuncullah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final

Fantasy, Tory Story 2, Monster Inc, hingga Finding

Nemo. Animasi-animasi tersebut juga merupakan animasi

3D atau CGI (Computer Generated Imagery).

3) Stop Motion Animation

Animasi ini juga dikenali sebagai claymation karena

animasi ini menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek

yang di gerakkan. Teknik ini pertama kali di perkenalkan

oleh Stuart Blakton pada tahun 1906.13 Teknik ini sering

13 Aditya, Trik Dahsyat Menjadi Animator 3D Handal, (Yogyakarta:

Andi, 2009), hlm. 13

Page 39: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

25

kali digunakan dalam menghasilkan visual effect bagi

film-film era tahun 50-an dan 60-an. Film animasi clay

pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptors

Welsh Rarebit Nightmare. Untuk beberapa waktu yang

lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run.

Jenis ini yang paling jarang kita dengar dan temukan

diantara jenis lainnya. Meski namanya clay (tanah liat),

yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini

memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet.

Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai

rangka khusus untuk kerangka kerangka tubuhnya, lalu

kerangka tersebut ditutup dengan plasticin sesuai bentuk

tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka

ini, seperti kepala, tangan, kaki, bisa dilepas dan dipasang

kembali. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan

per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menajdi

gambar yang bisa bergerak seperti yang kita lihat di film.

Proses pembuatan animasi ini sangat sulit untuk

dihasilkan dan memerlukan biaya tinggi.

4. Nussa dan Rara

Nussa dan Rara (akronim dari Nusantara), kartun animasi

edukasi yang mengusung tema Islam dan menceritakan tentang

kakak beradik bernama Nussa dan Rara, Nussa dan Rara pertama

kali mempromosikan kehadiran mereka pada 08 November 2018

melalui instagram Nussa Edutainment Series, @nussaofficial.

Melalui teaser berdurasi 55 detik. Animasi ini diproduksi oleh

Page 40: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

26

rumah animasi The Little Giantz berkolaborasi dengan

@4stripe_productions. Nussa dan Rara dikemas dengan gaya

kekinian tetapi tidak melupakan unsur-unsur Islami.

Dikutip dari tulisan di akun resmi Nussa Official, lahirnya

animasi ini dilatarbelakangi oleh kecemasan keluarga akan

tontonan anak yang jarang sekali menawarkan kebaikan,

terutama yang sarat akan nilai-nilai Islami. Anak-anak sekarang

yang sering sekali terpapar gawai terkadang menonton hal-hal

tidak baik dan tidak layak untuk usia mereka. Hadirnya Nussa

dan Rara adalah sebagai contoh untuk anak-anak dalam

melakukan banyak hal baik. Animasi ini tidak hanya lucu dan

menggemaskan, tetapi juga sarat akan nilai moral dan pelajaran

yang seharusnya didapatkan anak-anak.

Ustadz Felix Siauw dan Mario Irwinsyah sebagai penggagas

The Little Giant. Kedua figur ini memposting di media sosial

mereka masing-masing agar semua orangtua memperlihatkan

Nussa dan Rara kepada buah hati mereka. Mario bahkan

mengatakan jika Nussa bukan hanya jawaban dari doa, tapi juga

harapan seluruh orangtua muda Indonesia, akan adanya konten

Islami, bermanfaat, dan juga nyaman di mata.14

5. Perilaku Islami

a. Pengertian Perilaku

14 https://www.boombastis.com/animasi-nussa-dan-rara/191498

diakses pada 31 Januari 2020 pukul 23.00 WIB

Page 41: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

27

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku

merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap

rangsangan, atau lingkungan.15 Menurut Hasan Langgulung,

perilaku adalah segala aktivitas seseorang yang dapat

diamati.16 Sedangkan menurut Iris V Cully dan Kending

Brubaker Cully, dalam Encyclopedia of Religious Education:

Behavior is the outward manifestation of a belief system

developedprimarity by cognitif, affective and tactile

experiences, as well as the presence or lack of

reinforcement.17 Yang berarti perilaku adalah infestasi

lahiriah dari suatu sistem kepercayaan yang dikembangkan

oleh primarity koginitf, afektif dan pengalaman serta adanya

atau kurangnya penguatan.

Menurut Chilford T. Morgan: An attitude in usually

defined by psychologist as a tendency torespond positively

(favorably) or negatively (unfavorably) to certeain objectss

persons or situations.18 Yang bermakna perilaku biasanya

didefisikan sebagai kecenderungan untuk menanggapi secara

positif atau negatif terhadap objek tertentu atau situasi

tertentu. Perilaku dapat dibagi menjadi dua, yaitu perilaku

15 Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Depdiknas RI, 2005), h. 859 16 Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam,

(Bandung: Al-Ma’arif, 2008), h. 139. 17 Iris V Cully dan Kending Bruker Cully, Harpes’t Encyclopedia of

Religious Education, (San Fransisco: Herper & Row Publishers, 1990), h. 494 18 Chilford T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York:

University of Wiconsin, 1961, h. 526

Page 42: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

28

terbuka (overbehavior) dan perilaku tertutup (cover

behavior). Perilaku terbuka merupakan perilaku yang dapat

langsung terlihat. Perilaku terbuka tampak pada peristiwa

interaksi individu dengan lingkungan, perilaku tertutup dapat

berupa kegiatan berpikir, membayangkan, merasakan dan

merencanakan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa perilaku adalah reaksi atau tanggapan dari

individu atau makhluk hidup terhadap suatu rangsangan

sebagai penampilan reaksi pernyataan dan ekspresi dari

gejala kejiwaan yang berdasarkan atas kehendak kemudian

diwujudkan dalam bentuk tindakan, baik yang dapat diamati

secara langsung maupun yang tidak bisa diamati oleh

individu lain.

b. Pengertian Keagamaan

Keagamaan dipahami dari imbuhan ke-an berarti hal yang

berhubungan dengan agama. Keagamaan atau adalah suatu

keadaan yang ada dalam diri individu yang mendorongnya

untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya

terhadap agama.19 Keagamaan menurut pengertian ini

merupakan tolak ukur ketaatan seseorang terhadap

agamanya. Ketaatan ini terlihat dari tingkah lakunya yang

tampak ketika seseorang tersebut beragama, dalam hal ini

19 Jalaluddin, Psikologi Agama Memahami Perilaku dengan

Mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2010) h. 211

Page 43: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

29

menjalankan agamanya. Keagamaan sering disebut religiutas.

Keagamaan dalam penelitian ini adalah sejauh mana perilaku

Islami anak-anak di lingkungan kelurahan Cakung Timur

kecamatan Cakung kota Jakarta Timur dalam menjalankan

ajaran agama Islam.

Menurut Fuad, keagamaan atau religiusitas (Islami)

adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan

dipegang, seberapa pelaksanaan ibadah, kaidah dan seberapa

dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang

Muslim, hal ini dapat diketahui dan seberapa jauh

pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas

agama Islam.20 Ancok (1994) menyebut beragama tidak

hanya sekedar ritus (ibadah), melainkan diwujudkan dalam

berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama tidak

hanya ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah)

namun juga melakukan aktivitas lain yang di dorong oleh

kekuatan batin. Perilaku keagamaan tersebut ditunjukan

dengan melakukan ibadah sehari-hari, berdoa dan membaca

kitab suci.

Perilaku keagamaan adalah banyak atau sedikitnya

kepercayaan seseorang kepada Tuhan, kepercayaan akan

keberadaan Tuhan tersebut membuktikan bahwa seseorang

memiliki keyakinan beragama, terdorong untuk

20 Fuad, N.M, R. Diana. Mengembangkan Kreatifitas dalam Psikologi

Islami, (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002) h. 71

Page 44: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

30

melaksanakan perintah dalam agama, berperilaku moral

sesuai tuntutan agama, dan aktivitas keagamaan lainnya.21

Terdapat tiga hal yang dapat dijadikan dimensi untuk

mengukur perilaku Islami yaitu aqidah, syariah dan akhlak:

1) Aqidah

Mahmud Syaltut mendefinisikan akidah itu sebagai

sikap yang pertama kali di tuntut untuk dipercayai dengan

keimanan yang bulat, yang tidak boleh di campuri syak-

wasangka dan tidak dipengaruhi oleh keragu-raguan.

Adapun indikator dari akidah ialah iman kepada Allah,

iman kepada malaikat, iman kepada Nabi / Rasul, iman

kepada kitab-kitab Allah, iman kepada hari kiamat, serta

iman kepada Qada dan Qadhar.

2) Syariah

Mahmud Syaltut mendefinisikan syariah sebagai aturan-

aturan yang disyariatkan oleh Allah atau disyariatkan

pokok-pokoknya agar manusia itu sendiri

menggunakannya dalam berhubungan dengan Tuhannya,

dengan saudaranya sesama Muslim, dengan suadaranya

sesama manusia, dan alam semesta, serta dengan

kehidupan. Adapun indikator dalam penelitian ini adalah

melaksanakan shalat, melaksanakan puasa, membaca Al-

Qur’an serta senantiasa berdoa dan berdzikir.

21 Siroj, A, S. Tasawuf sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam

sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006) h. 332

Page 45: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

31

3) Akhlak

Menurut bahasa akhlak ialah kata jamak dari khuluq

(khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah

laku atau tabi’at. Akhlak disamakan dengan kesusilaan,

sopan santun. Akhlak diartikan sebagai ilmu tata krama,

ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku manusia,

kemudian memberi nilai kepada perbuatan baik atau buruk

sesuai dengan norma-norma atau tata susila.22 Adapun

indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu akhlak

kepada Allah SWT, akhlak kepada Rasul, akhlak kepada

Malaikat, akhlak kepada Kitab, akhlak kepada sesama

Manusia dan akhlak kepada Binatang dan Tumbuhan.23

Aqidah, syariah dan akhlak saling berhubungan, aqidah

merupakan sistem kepercayaan dan dasar bagi syariah dan akhlak,

sedangkan tidak ada syariah dan akhlak selama tanpa aqidah

Islam.24

Jadi perilaku keagamaan atau perilaku Islami adalah suatu

penghayatan seseorang secara sadar dalam meyakini adanya Allah,

menyerahkan diri seluruhnya untuk bertaqwa kepada-Nya, dan

22 Zaharudin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. 1, h. 3 23 Mahmud Syaltut, al-Islam ‘Aqidatun wa Syari’atun, diterjemahkan

oleh Abdurrahman Zain dengan judul “Aqidah dan Syari’ah”, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1976), Cet. 1, h 12 24 Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008) h. 79

Page 46: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

32

menjalin hubungan yang baik kepada manusia dan semua makhluk

di muka bumi ini.

6. Faktor Penyebab Perilaku Islami

Menurut Rahardjo ada empat faktor yang mempengaruhi

perilaku Islami seseorang, yaitu pengaruh-pengaruh sosial,

berbagai pengalaman, kebutuhan dan proses pemikiran.25 Adapun

perilaku Islami disebabkan oleh dua faktor, diantaranya:

a. Faktor Internal, menjelaskan bahwa manusia adalah

homoreligius (makhluk beragama), karena manusia sudah

memiliki potensi untuk beragama. Potensi tersebut

bersumber dari faktor internal manusia yang teramat dalam

aspek kejiwaan manusia seperti naluri, akal, perasaan

maupun kehendak dan sebagainya. Secara umum faktor-

faktor yang mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan

dalam diri (internal) antara lain:

1) Faktor hereditas (bawaan) adalah faktor yang

terbentuk dari berbagai unsur kejiwaan yang

mencakup kognitif, afektif, dan konatif. Dalam

penelitian terhadap janin, terungkap bahwa makanan

dan perasaan ibu berpengaruh terhadap kondisi janin

yang dikandungnya.

2) Faktor tingkat usia adalah pemahaman agama yang

dilakukan seseorang dengan usia anak-anak, remaja,

25 Rahardjo. Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Semarang: Pustaka Rizki

Putra, 2012) h. 38

Page 47: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

33

dewasa, dan tua memiliki tingkat kepahaman yang

berbeda. Kepribadian adalah hubungan antara unsur

hereditas dengan pengaruh lingkungan. Kondisi

kejiwaan adalah kondisi yang terbentuk dari gejala

psikologi. Umumnya menyebabkan seseorang

kehilangan hubungan dengan dunia nyata.

b. Faktor eksternal, menjelaskan bahwa manusia terdorong

untuk beragama karena faktor luas dirinya, seperti rasa takut,

rasa ketergantungan ataupun rasa bersalah. Faktor inilah

yang menciptakan suatu tata cara pemujaan yang dikenal

sebagai agama.26 Faktor eksternal berpengaruh dalam

perkembangan jiwa keagamaan dapat dilihat dari lingkungan

dimana seseorang itu hidup, umumnya terbagi menjadi tiga

yaitu:

1) Lingkungan keluarga, merupakan satuan sosial yang

paling sederhana dalam kehidupan manusia. Bagi

anak-anak, keluarga merupakan lingkungan sosial

pertama yang dikenalnya, dengan demikian kehidupan

keluarga menjadi fase sosialisasi awal bagi

pembentukan jiwa keagamaan anak.

2) Lingkungan sekolah, turut berperan serta dalam

mempengaruhi perkembangan keagamaan anak, hal

ini dikarenakan sekolah merupakan subsitusi dari

keluarga dan guru-guru merupakan subsitusi orang tua.

26 Jalaluddin. Psikologi Agama Edisi Revisi, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2003) h. 233

Page 48: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

34

Sekolah mempunyai program yang sistematik dalam

menumbuh kembangkan potensi beragama anak.

3) Lingkungan masyarakat, bukan merupakan

lingkungan yang mengandung unsur tanggung jawab,

melainkan hanya merupakan unsur pengaruh belaka,

tetapi norma dan tata nilai yang ada terkadang sifatnya

lebih meningkat, bahkan terkadang pengaruhnya lebih

besar dalam perkembangan jiwa keagamaan.27

4) Media, pengaruh media yang ditimbulkan oleh pesan

media menghasilkan perubahan sikap atau penguatan

terhadap keyakinan khalayak. Sementara itu, efek

media adalah efek yang dapat diukur sebagai hasil dari

pengaruh media atau pesan media.28

7. Anak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengenai

pengertian anak secara etimologis diartikan dengan manusia

yang masih kecil ataupun manusia yang belum dewasa.29

Menurut Koesnan, anak-anak yaitu manusia muda dalam umur

muda dalam jiwa dan perjalanan hidupnya karena mudah

27 Jalaluddin. Psikologi Agama Memahami Perilaku dengan

Mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2012) h. 311 28 Jalaluddin. Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998)

h. 62 29 Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Depdiknas RI, 2005), h. 25

Page 49: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

35

terpengaruh untuk keadaan sekitarnya.30 Usia responden pada

saat penelitian yang dinyatakan dalam tahun, kerena usia dapat

mempengaruhi responden dalam memberikan bentuk

partisipasinya. Klasifikasi umur menurut WHO antara lain:

a. Masa balita : 0-5 tahun

b. Masa anak-anak : 6-11 tahun

c. Masa remaja : 12-17 tahun

d. Masa dewasa : 18-40 tahun

e. Masa tua : 41-65 tahun

Sedangkan Kartini Kartono membagi masa perkembangan

dan pertumbuhan anak menjadi 5 yaitu:

a. 0-2 tahun adalah masa bayi

b. 1-5 tahun adalah masa kanak-kanak

c. 6-12 tahun adalah masa anak-anak sekolah dasar

d. 12-14 adalah masa remaja

e. 14-17 adalah masa pubertas awal31

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu

kategorisasi umur yaitu masa anak-anak sekolah dasar (8-11

tahun) yang bertempat tinggal di lingkungan kelurahan Cakung

Timur kecamatan Cakung kota Jakarta Timur.

30 Koesnan, R.A. Susunan Pidana dalam Negara Sosialis Indonesia.

(Bandung: Sumur, 2005) h. 113 31 Kartini Kartono. Psikologi Anak, (Bandung: CV Mandar Maju,

2007) h. 37

Page 50: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

36

8. Teori Stimulus Organism Response (SOR)

Teori ini adalah perkembangan dari bullet theory dan teori

hipodermik. Teori SOR (Stimulus-Organism-Response)

dicetuskan oleh Hovland. Objek material dalam teori ini yaitu

manusia yang termasuk: sikap, opini, dan perilaku jika

mendapatkan stimulus tertentu. Asumsi dasar model ini adalah

media massa atau media baru menimbulkan efek yang terarah,

segera dan langsung terhadap komunikan. Jadi unsur dalam

model ini adalah: Pesan (stimulus, S), komunikan (organism, O),

efek (Response, R).32

Efek yang ditimbulkan atau di munculkan adalah tanggapan

atau reaksi khusus terhadap stimulus atau pesan tertentu,

sehingga komunikator dapat mengharapkan dan memperkirakan

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.33 Berikut unsur-

unsur dalam teori SOR adalah pesan (stimulus), komunikan

(organism) dan efek (respons). Berdasarkan hal itu, maka dalam

penelitian ini menonton animasi Nussa dan Rara sebagai

Stimulus, anak di kelurahan Cakung Timur sebagai Organisme

dan perilaku Islami sebagai Response.

Proses komunikasi dalam Teori SOR (Stimulus-Organism-

Respon) dapat dirumuskan sebagai berikut:

32 Dana Fitriana, Efek Tayangan Rerpotase Investigasi di TransTV

Episode Makanan Berbahaya Pada Masyarakat RT. 22 Kelurahan Pelita

Samarinda, e-Journal Ilmu Komunikasi, 3 (3) 2015: h. 41-50 33 Effendy, O. U. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:

Rosdakarya, 2003), h. 253

Page 51: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

37

Gambar 2. 1. Teori S-O-R

Sumber: olahan penulis berdasarkan teori SOR, menonton dan perilaku

Islami.

Pada gambar bagan di atas dapat dilihat yaitu respon

tergantung pada proses yang terjadi setiap individu. Pada proses

komunikasi diatas, ketika seseorang menerima pesan akan perlu

beberapa waktu atau yang disebut durasi dan jumlah frekuensi

untuk menerima pesan komunikasi tersebut. Setelah itu akan

menghasilkan pengertian, penerimaan atau bahkan penolakan

terhadap isi pesan komunikasi. Namun setelah komunikan

menerima dan mengolah pesan tersebut maka akan menciptakan

tindakan berupa perilaku Islami. Pada proses ini pesan yang

disampaikan oleh komunikator mampu membawa efek atau

dampak pada dorongan berperilaku, bertindak pada perilaku

Stimulus/

Pesan

Menonton

Animasi

Nussa dan

Rara

Organism/

Komunikan

Anak di kelurahan

Cakung Timur

Proses Tahapan:

1. Frekuensi

2. Durasi

Respon/Efek

Perilaku Islami

Page 52: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

38

Islami si penerima pesan. Hal ini juga dapat disebut respon yang

berisi reaksi-reaksi secara nyata setelah komunikan menerima

pesan.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas untuk mempermudah

dalam memahami hubungan menonton animasi Nussa dan Rara,

maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2. 2. Kerangka Pemikiran

Saat ini media sosial menjadi acuan utama bagi masyarakat

dalam melakukan komunikasi. Hal ini dikarenakan media sosial

adalah media alternatif yang efektif dalam penayampaian pesan.

Penyampaian pesan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun,

bahkan dalam media sosial masyarakat dapat memanfaatkan untuk

mencari informasi, hiburan dan pendidikan. Bertambahnya

kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan membuat

masyarakat akan terus mengomsumsi media.

Menonton Animasi

Nussa dan Rara

(Variabel X)

Frekuensi

Durasi

Perilaku Islami

Anak

(Variabel Y)

Aqidah

Syariah

Akhlak

e Menonton

Animasi Nussa dan

Rara

(Variabel X)

Frekuensi

Durasi

Page 53: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

39

Perkembangan media sosial memunculkan respon atau

tanggapan dari masyarakat. Teori SOR (Stimulus-Organism-

Respon) menunjukkan adanya pengaruh atau hubungan antara

pesan yang disampaikan oleh media dengan tanggapan dari

masyarakat. Tanggapan atau respon dari masyarakat berupa

tanggapan kognitif, efektif, dan behavioral.34

Respon yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku

Islami yang diperoleh anak di lingkungan kelurahan Cakung Timur

dari menonton animasi Nussa dan Rara di YouTube

@nussaofficial. Perilaku Islami adalah banyak atau sedikitnya

kepercayaan seseorang kepada Tuhan, kepercayaan akan

keberadaan Tuhan tersebut membuktikan bahwa seseorang

memiliki keyakinan beragama, terdorong untuk melaksanakan

perintah dalam agama, berperilaku moral sesuai tuntutan agama,

dan aktivitas keagamaan lainnya. Perilaku Islami mempunyai tiga

dimensi yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Semakin tinggi anak-

anak menonton animasi Nussa dan Rara maka tanggapan atau

respon terhadap perilaku Islami juga semakin tinggi.

34 Effendy, O. U. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013) h. 115

Page 54: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

40

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yang

akan diteliti.35 Dalam penelitian ini terdapat hipotesis alternative

(Ha) dan hipotesis statistik atau nol (H0) sebagai berikut:

(Ha) : Ada hubungan antara menonton animasi Nussa dan Rara

dengan perilaku Islami anak di kelurahan Cakung Timur Jakarta

Timur.

(H0) : Tidak ada hubungan antara menonton animasi Nussa dan

Rara dengan perilaku Islami anak di kelurahan Cakung Timur

Jakarta Timur.

35 Lina Jannah, dkk. Metode Penelitian Kuantitatif, (Tangerang

Selatan: Universitas Terbuka, 2014) h. 13

Page 55: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma

positivisme. Paradigma positivisme memandang suatu realitas/

gejala/ fenomena dapat terjadi diklasifikasikan, relatif tetap,

konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebab

akibat.1

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

merupakan pencarian data atau informasi dari realitas permasalahan

yang ada dengan mengacu pada pembuktian konsep atau teori yang

digunakan.2 Karena hasil dari data yang diperlukan berbentuk

numeric atau angka, untuk mengungkapkan suatu pengaruh atau

hubungan, yang selanjutnya diolah dan diuji dengan teknik analisis

statistika. Jadi, penelitian ini berawal dari teori yang digunakan,

menuju data, kemudian berakhir pada diterima atau ditolaknya teori

yang digunakan.3

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 8 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011),

h. 14 3 Noor Juliansyah, Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan

Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 34

Page 56: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

42

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

Menggunakan metode survei karena dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dalam

penelitian ini. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah

dibuat secara terstruktur untuk mengukur variabel-variabel yang

ada. Setelah itu nantinya data tersebut dicatat, diolah, serta

dianalisis.4

D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel merujuk pada karakterisitik atau atribut seorang

individu atau suatu organisasi yang dapat diukur atau

diobservasi.5 Variabel independent (variabel bebas) dan

variabel dependent (variabel terikat). Variabel independent

yakni variabel yang memengaruhi dan variabel dependent

yakni variabel yang dipengaruhi.6

Variabel bebasnya anak menonton animasi Nussa dan

Rara.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 76 5 John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif,

Kuantitatif dan Campuran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Edisi keempat, 2016),

h. 69 6 Muslich Anshori, Sri Iswati, Metodelogi Penelitian Kuantitatif,

(Surabaya: Airlangga University Press, 2009), h. 57

Page 57: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

43

Variabel terikatnya adalah perilaku Islami yang diperoleh

setelah menonton animasi Nussa dan Rara.

2. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional merupakan definisi yang menjadikan

variabel-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat

operasional dalam proses pengukuran variabel, sehingga

memudahkan penulis dalam melakukan pengukuran.7

Tabel 3. 1. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel X

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional

Menonton

Animasi

Nussa dan

Rara (X)

Priyanto (2017)

Menonton merupakan

salah satu kegiatan

dengan menggunakan

mata untuk memandang

(memperhatikan) sesuatu.

Sebagai salah satu aspek

perhatian, menonton

berusaha menggali

informasi baik dari

televisi maupun yang

lainnya.8

Kris Budiman (2002)

menonton adalah suatu

tindakan tertentu dari

adanya suatu alat atau

media komunikasi.9

Menonton digunakan

pula sebagai alat

informasi, kontrol

sosial dan alat

pemenuhan kebutuhan.

Hal ini sesuai dengan

fungsi komunikasi

massa bagi masyarakat

yaitu survillance

(pengawasan),

interpretation

(penafsiran), linkage

(ketertarikan),

transmission of values

(penyebaran nilai) dan

7 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 27 8 Priyanto, at.al., Hubungan Antara Kebiasaan Menonton Televisi

Terhadap Nilai Hasil Belajar Pendidikan Agama, Jurnal, Vol. 1, Nomor 1, 2017. 9 Kris Budiman, Di Depan Kotak Ajaib: Menonton Televisi Sebagai

Praktek Konsumsi, (2002), h. 4

Page 58: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

44

Ardianto, Elvinaro dan

Lukiati (2004) menonton

digunakan pula sebagai

alat informasi, kontrol

sosial dan alat pemenuhan

kebutuhan.

entertainment

(hiburan).10

Dalam penelitian ini

menggunakan indikator

dari Siti Khuzaemah

(2019) yang berjudul

Hubungan Intensitas

Mengakses Video

Animasi Nussa dan

Rara Dengan Motivasi

Berdoa Siswa SD

Negeri Warungboto

empat indikator yaitu

penghayatan, frekuensi,

durasi dan atensi.11

Namun yang digunakan

dalam penelitian ini

hanya 2 indikator yaitu

frekuensi dan durasi.

Sedangkan definisi operasional variabel perilaku Islami

adalah yang berkaitan dengan aqidah, akhlak dan syariah

setelah menonton tayangan dalam definisi operasional

perilaku Islami sebagai berikut:

Tabel 3. 2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Y

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional

Perilaku

Islami (Y)

Ramayulis (2009)

perilaku keagamaan

merupakan interaksi

Perilaku keagamaan

adalah banyak atau

sedikitnya kepercayaan

10 Elfinaro, Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 15-19 11 Siti Khuzaemah, Skripsi: Hubungan Intensitas Mengakses Video

Animasi Nussa dan Rara Dengan Motivasi Berdoa Siswa SD Negeri

Warungboto, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2019)

Page 59: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

45

secara kompleks antara

pengetahuan agama,

perasaan agama dan

tindak keagamaan dalam

diri seseorang.12

Subyantoro (2010)

perilaku keagamaan

adalah segala bentuk

amal perbuatan, ucapan,

pikiran, dan keikhlasan

seseorang sebagai bentuk

ibadah.13

Jalaluddin (2012)

perilaku keagamaan

merupakan suatu keadaan

yang ada dalam diri

seseorang yang

mendorongnya untuk

bertingkah laku sesuai

dengan kadar ketaatan

teradap agama.14

seseorang kepada

Tuhan, kepercayaan

akan keberadaan Tuhan

tersebut membuktikan

bahwa seseorang

memiliki keyakinan

beragama, berperilaku

moral sesuai tuntutan

agama, dan aktivitas

keagamaan lainnya.

Dalam penelitian ini

mengunakan indikator

penelitian dari Clarissa

Claudya Anjelina

(2019) yang berjudul

Pengaruh Menonton

Film Kartun Syamil dan

Dodo Terhadap

Perilaku Keagamaan

Anak di Desa Pucung

Kecamatan Kota Baru

Kabupaten

Karawang..15

Menggunakan tiga

indikator yaitu aqidah

(Iman), akhlak (Ihsan)

dan syariah (Islam).16

12 Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), h. 100 13 Subyantoro, Pelaksanaan Pendidikan Agama, (Semarang: Balai

Penelitian dan Pengembangan Agma, 2010) h. 9 14 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 257 15 Clarissa Claudya Anjelina, Skripsi: Pengaruh Menonton Film

Kartun Syamil dan Dodo Terhadap Perilaku Keagamaan Anak di Desa Pucung

Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang. (Semarang: UIN Walisongo,

2019) 16 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali

Press, 2010) h. 133-135

Page 60: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

46

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.17

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 8-11

tahun yang bertempat tinggal di kelurahan Cakung Timur.

Adapun populasi dari penelitian ini diketahui berjumlah

4.798 anak perbulan Januari 2020.18

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang

diteliti.19 Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan

dengan menggunakan rumus Slovin. Adapun rumus

tersebut:20

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁(𝑒)2

Keterangan :

𝑛 = Jumlah Sampel

𝑁 = Jumlah Populasi

𝑒 = Perkiraan tingkat kesalahan

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 173 18 Data administratif kelurahan Cakung Timur, kecamatan Cakung,

Kota Jakarta Timur. 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 25 20 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 137-138

Page 61: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

47

Berdasarkan rumus slovin di atas, maka diperoleh jumlah

sampel yang dapat mewakili populasi dengan menggunakan

standar deviasi sebesar 10% (biasa digunakan dalam

penelitian).

𝑛 = 4.798

1 + 4.798 (10

100)

2

𝑛 = 4.798

1 + 4.798(0,1)2

𝑛 = 4.798

1 + 4.798(0,01)

𝑛 = 4.798

1 + 47,98

𝑛 = 4.798

48,98

𝑛 = 97,95

Dari perhitungan rumus slovin di atas, jumlah sampelnya

adalah 97,95 dibulatkan menjadi 98. Jadi, sampel yang akan

digunakan adalah 98 anak yang beragama Islam yang

menonton animasi Nussa dan Rara dan bertempat tinggal di

kelurahan Cakung Timur, kecamatan Cakung, Jakarta

Timur.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan

yaitu nonprobability sampling. Teknik nonprobability

sampling yaitu setiap unsur yang terdapat dalam populasi

tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk

dipilih sebagai sampel, bahkan probabilitas anggota tertentu

untuk terpilih tidak diketahui. Pemilihan unit sampling

Page 62: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

48

didasarkan pada pertimbangan teori probabilitas.21 Dalam

penelitian ini menggunakan jenis purposive sampling yaitu

lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat

populasi dalam menentukan sampel penelitian.22

Menggunakan purposive sampling karena penulis memiliki

kriteria dalam memilih responden dalam penelitian ini, yaitu:

a. Anak berusia 8-11 tahun yang berdomisili di daerah

kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta

Timur.

b. Anak pernah menonton video animasi Nussa dan Rara.

c. Anak yang beragama Islam.

F. Sumber Data

Adapun data-data yang penulis gunakan sebagai berikut:

1. Data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Data primer

diperoleh dari sumber penelitian. Data primer diperoleh

dengan menggunakan kuisioner yang berisikan

pertanyaan mengenai variabel penelitian lalu disebarkan

dan diisi oleh responden penelitian. Yang menjadi sumber

data pada penelitian ini adalah anak berusia 8-11 tahun

yang beragama Islam dan menonton animasi Nussa dan

21 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencama, 2013), h. 33 22 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,

Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:

Kencana Prenadamedia, 2010), h. 115

Page 63: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

49

Rara yang bertempat tinggal di lingkungan kelurahan

Cakung Timur, Jakarta Timur.

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam

bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah

oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.23

Penelitian ini menggunakan data buku, jurnal, internet

dan skripsi yang berkaitan dengan objek penelitian ini

untuk menguatkan penelitian ini.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen bagian dari alat pengumpulan data, penulis juga

perlu menyajikan informasi detail mengenai instrumen-instrumen

survei yang akan digunakan dalam penelitian yang diajukan.24

Kuesioner akan dibagikan kepada anak-anak yang menonton

animasi Nussa dan Rara, berisi pertanyaan atau pernyataan

seputar menonton animasi nussa dan perilaku Islami yang dari

kedua variabel tersebut masing-masing memiliki dua dimensi

yaitu frekuensi dan durasi untuk variabel menonton dan tiga

dimensi yaitu aqidah, syariah dan akhlak untuk variabel perilaku

Islami.

23 Suryani, Hendrayani, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi,

(Jakarta: Prenada Group, 2015), h. 121 24 John W. Creswell, Research Design, Pendekatan Metode Kualitatif,

Kuantitatif dan Campuran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Edisi Keempat, 2016)

h. 213

Page 64: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

50

Lima dimensi yang telah disebutkan diatas masing-masing

dijabarkan lagi menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item

pertanyaan/pernyataan yang dapat dijawab oleh responden yang

telah ditentukan.

Dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok

tentang fenomena sosial.25

1. STS : Sangat Tidak Setuju = Skor 1

2. TS : Tidak Setuju = Skor 2

3. RR : Ragu-ragu = Skor 3

4. S : Setuju = Skor 4

5. SS : Sangat Setuju = Skor 5

Setelah kisi-kisi instrumen sudah jadi peneliti melakukan uji

validitas dan realibilitas dengan cara menyebarkan kuesioner

kepada anak-anak yang menonton animasi Nussa dan Rara yang

menjadi subjek penelitian, berikut ini kisi-kisi instrumen yang

menjadi alat ukur untuk mendapatkan jawaban dari anak-anak

sebagai berikut:

25 Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2014), h. 452-453

Page 65: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

51

Tabel 3. 3. Kisi-kisi Instrumen Variabel X

Variabel Dimensi Indikator Jumlah

Menonton

(X)

Frekuensi 1. Pengulangan

2. Kuantitas

2

Durasi 3. Lama waktu yang

dihabiskan untuk

menonton

1

Tabel 3. 4. Kisi-kisi Instrumen Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator Jumlah

Perilaku

Islami

(Y)

Aqidah 1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada

Malaikat

3. Iman kepada Rasul

4. Iman kepada Kitab-

kitab

5. Iman kepada Hari

Kiamat

6. Iman kepada Qada’

dan Qadar

6

Syariah 7. Melaksanakan

shalat

8. Melaksanakan

puasa

9. Membaca Al-

Qur’an

10. Senantiasa berdoa

dan berdzikir

4

Akhlak 11. Akhlak kepada

Allah SWT

12. Akhlak kepada

Rasul

13. Akhlak kepada

Malaikat

14. Akhlak kepada

Kitab

6

Page 66: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

52

15. Akhlak kepada

sesama Manusia

16. Akhlak kepada

Binatang dan

Tumbuhan

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang

sistematis dan standar, dimana data-data hasil penelitian

dikumpulkan untuk kemudian dianalisis. Bila dilihat dari jenis

datanya, pengumpulan datanya didapat dengan menggunakan

sumber primer dan sumber sekunder.26 Teknik pengumpulan

data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui:

1. Kuesioner

Metode kuisioner dalam penelitian ini berupa

pertanyaan dengan menggunakan Skala Likert yang

penulis buat dan disebar kepada anak-anak usia 8-11 di

kelurahan Cakung Timur yang beragama Islam dan

menonton animasi Nussa dan Rara.27

2. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan

pengumpulan data dengan melakukan penelitian

langsung.28 Dalam penelitian ini menggunakan jenis

26 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 224. 27 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 133 28 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 19

Page 67: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

53

obervasi non-partisipan yang mana penulis tidak ikut

secara langsung akan tetapi penulis menggunakan

kuesioner untuk memperoleh data dari objek penelitian

yaitu hubungan antara menonton animasi Nussa dan Rara

dengan perilaku Islami anak.

3. Dokumentasi

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penulis

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,

catatan harian dan sejenisnya.29 Dokumen hal ini penulis

mengumpulkan data dari jurnal dan buku-buku terkait

dengan pembahasan penulis yaitu tentang hubungan antara

menonton animasi Nussa dan Rara dengan perilaku Islami

anak.

I. Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak

sahnya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas

dihitung dengan membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Cara menguji

29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 201

Page 68: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

54

kevalidan ini dengan mengunnakan program SPSS.30

Kriteria pengujian validitas instrumen indikator adalah

sebagai berikut:

a) Jika r hitung lebih besar dari r tabel (pada signifikasi

0.05 atau 5%) maka kuesioner tersebut valid.

b) Jika r hitung lebih kecil dari r tabel (pada siginifikasi

0.05 atau 5%) maka kuesioner tersebut tidak valid.

Adapun rumusnya sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦=

𝑁 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

√{𝑁 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥 )2}{𝑁 ∑ 𝑦2−(∑ 𝑦)2 }

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

X = Jumlah skor dari tiap item dari seluruh responden

𝑌 = Jumlah skor total seluruh item dari seluruh

responden.31

30 Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013) h. 53 31 Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2008), h..65

Page 69: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

55

Tabel 3. 5. Uji Validitas Variabel X

Variabel Indikator Item r-hitung r-tabel Keterangan

Menonton

(Variabel

X)

Frekuensi Item 1

Item 2

Item 3

Item 4

Item 5

0.767

0.708

0.485

0.794

0.573

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Durasi Item 6

Item 7

Item 8

0.579

0.675

0.679

0.361

0.361

0.361

Valid

Valid

Valid

Pertanyaan-pertanyaan kuesioner untuk variabel X

(menonton) berdasarkan hasil uji validitas diperoleh

pertanyaan yang valid berjumlah 8 item dari 8 item. Artinya

semua pertanyaan dinyatakan valid dan tidak ada yang

dihilangkan.

Tabel 3. 6. Uji Validitas Variabel Y

Variabel Indikator Item r-hitung r-tabel Keterangan

Perilaku

Islami

(Variabel

Y)

Aqidah Item 1

Item 2

Item 3

Item 4

Item 5

Item 6

Item 7

Item 8

Item 9

Item 10

Item 11

Item 12

Item 13

0.540

0.505

0.626

0.633

0.560

0.550

0.503

0.550

0.188

0.183

0.546

0.518

0.132

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Page 70: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

56

Item 14

Item 15

Item 16

Item 17

Item 18

Item 19

Item 20

Item 21

Item 22

Item 23

Item 24

0.141

0.660

0.616

0.553

0.599

0.531

0.576

0.262

0.199

0.604

0.545

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Syariah Item 25

Item 26

Item 27

Item 28

Item 29

Item 30

Item 31

Item 32

Item 33

Item 34

Item 35

Item 36

Item 37

Item 38

0.419

0.564

0.469

0.476

0.459

0.555

0.501

0.551

0.543

0.567

0.435

0.410

0.469

0.597

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Akhlak Item 39

Item 40

Item 41

Item 42

Item 43

Item 44

Item 45

Item 46

Item 47

Item 48

0.258

0.201

0.546

0.514

0.262

0.179

0.507

0.520

0.189

0.121

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Page 71: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

57

Item 49

Item 50

Item 51

Item 52

Item 53

Item 54

Item 55

Item 56

Item 57

Item 58

Item 59

Item 60

Item 61

Item 62

0.460

0.489

0.241

0.113

0.613

0.573

0.499

0.494

0.550

0.506

0.525

0.657

0.493

0.506

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

Valid

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sedangkan, untuk variabel Y (perilaku Islami)

berdasarkan hasil uji validitas diperoleh pertanyaan yang

valid berjumlah 48 item dari 62 item. Artinya ada 14 item

yang tidak valid dan selanjutnya untuk item yang tidak

valid akan dihilangkan, sehingga yang valid menjadi 48

item instrumen.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu

kuisioner yang merupakan indikator dari variabel.

Kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap kuisioner stabil dari waktu ke waktu. Untuk

menguji reliabilitas dapat digunakan program SPSS versi

25 dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

58

Adapun kriteria bahwa instrumen ini dikatakan

reliabel, apabila nilai yang didapat dalam proses pengujian

dengan uji statistik alpha cronbach (> 0,60). Dan

sebaliknya jika alpha cronbach diketemukan angka

koefisien lebih kecil (< 0,60), maka dikatakan tidak

reliabel.32

Tabel 3. 7. Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

No Variabel Koefisien

1 Menonton (X) 0.817 0.60

2 Perilaku Islami (Y) 0.937 0.60

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, dapat disimpulkan

bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel, karena

nilai koefisien menonton sebesar 0.817 dan koefisien

perilaku Islami sebesar 0.937 yang di mana bisa dilihat

lebih besar dari pada 0.60.

J. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kuantitatif kegiatan analisis diantaranya

pengolahan data yang meliputi: editing (proses pengecekan

atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari

lapangan), coding (kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-

tiap data yang termasuk kategori yang sama), tabulasi (proses

32 Masrukhin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, (Kudus: Media Ilmu

Press, 2015), h. 97.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

59

penempatan data kedalam bentuk tabel yang telah diberikan

kode sesuai dengan kebutuhan analisis), dan penyajian data

bisa berupa tabel, grafik, diagram dan lain-lain.33

Analisis data dilakukan untuk menyusun dan

menginterpresentasikan data kuantitatif yang telah diperoleh

dari hasil pengumpulan data. Pada penelitian ini analisis data

yang digunakan adalah analisis asosiatif. Analisis asosiatif

merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada

tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok

data atau lebih dan apakah hipotesis penelitian dapat

digenerelasisasi atau tidak, apabila hipotesis (Ha) diterima,

berarti hasil penelitian menyatakan ada hubungan antar

variabel.34

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan

SPSS versi 25, adapun tahap pengujiannya sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan penulis untuk menguji

apakah data yang disajikan untuk dianalisis lebih lanjut

berdistribusi normal atau tidak, karena data yang baik

adalah data yang memiliki distribusi normal. Dalam

pengujian data ini penulis menggunakan uji One Sample

Kolmogrov-Smornov Test dengan bantuan komputer

33 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 86-95 34 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 101

Page 74: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

60

melalui program SPSS (Statistical Program for Social

Science) for windows 25. Pengambilan kesimpulan untuk

menentukan apakah data yang diuji berdistribusi normal

atau tidak adalah dengan menentukan nilai signifikansinya.

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka berdistribusi normal dan

sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka variabel tidak

berdistribusi normal.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik

nonparametris sesuai dengan data-data ilmu sosial dan

dapat digunakan bukan untuk skor eksak dalam pengertian

keangkaan, melainkan semata-mata merupakan tingkatan

atau rank serta sesuai dengan sampel yang kecil. Metode

analisis statistik nonparametris dalam penelitian ini adalah

metode korelasi Rank Spearman. Korelasi digunakan untuk

mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel

berskala ordinal, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.35

Teknik korelasi Rank Spearman digunakan untuk

menganalisis data penelitian yang mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

a) Hipotesis yang diajukan hipotesis asosiatif.

b) Skala data ordinal.

c) Data tidak harus berdistribusi normal.

35 Jonathan dan Ely, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, (Bandung:

Graha Ilmu, 2010) h. 26

Page 75: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

61

Adapun rumus analisis korelasi Rank Spearman

sebagai berikut:36

𝜌 = 1 − 6 ∑ 𝐷2

𝑛 (𝑛2 − 1)

Keterangan :

𝜌 = Koefisien Korelasi Rank Spearman

D = difference (selisih antara X dan Y)

𝑛 = Jumlah Responden

6 = Bilangan Konstan

Setelah melalui perhitungan persamaan analisis

korelasi Rank Spearman kemudian dilakukan pengujian

dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan, yakni

dengan membandingkan nilai 𝜌 hitung dengan 𝜌 tabel yang

dirumuskan sebagai berikut:

Jika, 𝜌 hitung ≤ 0, berarti 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.

Jika, 𝜌 hitung > 0, berarti 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 diterima.

36 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

(Bandung: Alfabeta, 2013) h. 357

Page 76: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

62

Tabel 3. 8. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi37

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

37 Sugiyono & Wibowo, Statistika Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

2001) h. 172

Page 77: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

63

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

1. Deskripsi Data Responden

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner

kepada 98 responden yaitu kepada anak usia 8-11 tahun di

kelurahan Cakung Timur yang beragama Islam dan menonton

animasi Nussa dan Rara. Dalam kuesioner tersebut berisikan

56 pernyataan mengenai perilaku menonton dan perilaku

Islami. Serta terdapat data responden yang terdiri dari jenis

kelamin, umur, status anak, media yang digunakan dan

kepemilikan media tersebut. Data lebih rincinya sebagai

berikut:

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4. 1. Data Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 43 43,9%

2 Perempuan 55 56,1%

Total 98 100%

Page 78: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

64

Gambar Diagram 4. 1. Data Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 4. 1 di atas menunjukkan bahwa

jumlah responden perempuan lebih mendominasi

dibandingkan dengan responden laki-laki, yaitu 55

responden dengan persentase 56,1% dalam penelitian ini

adalah perempuan. Sedangkan sisanya sebanyak 43

responden dengan persentase 43,9% dalam penelitian ini

adalah laki-laki.

b. Data Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4. 2. Data Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Persentase (%)

1 8 Tahun 25 25,5%

2 9 Tahun 22 22,4%

3 10 Tahun 32 33,7%

4 11 Tahun 19 19,4%

Total 98 100%

0

10

20

30

40

50

60

Laki-laki Perempuan

Percent

Jenis_kelamin

Page 79: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

65

Gambar Diagram 4. 2. Data Responden Berdasarkan

Umur

Berdasarkan tabel 4. 2 di atas menunjukkan bahwa

jumlah responden yang berumur 8 tahun sebanyak 25

responden dengan persentase 25,5%, umur 9 tahun

sebanyak 22 responden dengan persentase 22,4%, umur

10 tahun sebanyak 32 responden dengan persentase

33,7% dan umur 11 tahun sebanyak 19 responden dengan

persentase 19,4%. Jadi, dapat dikatakan bahwa yang

mendominasi dalam penelitian ini berumur 10 tahun.

c. Data Responden Berdasarkan Status Anak

Tabel 4. 3. Data Responden Berdasarkan Status

Anak

No Status Frekuensi Persentase (%)

1 Pertama 25 25,5%

2 Kedua 34 34,7%

0

5

10

15

20

25

30

35

8 Tahun 9 Tahun 10 Tahun 11 Tahun

Percent

Umur

Page 80: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

66

3 Ketiga 28 29,6%

4 Keempat 11 11,2%

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 3. Data Responden Berdasarkan

Status Anak

Berdasarkan tabel 4. 3 di atas menunjukkan bahwa

jumlah responden yang berstatus anak pertama sebanyak

25 responden dengan persentase 25,5%, status anak kedua

sebanyak 34 responden dengan persentase 34,7%, status

anak ketiga sebanyak 28 responden dengan persentase

29,6% dan status anak keempat sebanyak 11 responden

dengan persentase 11,2%. Jadi, dapat dikatakan bahwa

yang mendominasi dalam penelitian ini berstatus anak

kedua.

d. Data Responden Berdasarkan Media yang Digunakan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Pertama Kedua Ketiga Keempat

Percent

Status_anak

Page 81: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

67

Tabel 4. 4. Data Responden Berdasarkan Media yang

Digunakan

No Media Frekuensi Persentase (%)

1 Handphone 52 53,1%

2 Tablet 15 15,3%

3 Laptop 24 24,5%

4 Handphone dan

Tablet 7 7,1%

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 4. Data Responden Berdasarkan

Media yang Digunakan

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa

jumlah responden yang menggunakan media Handphone

sebanyak 52 responden dengan persentase 53,1%, media

Tablet sebanyak 15 responden dengan persentase 15,3%,

media Laptop sebanyak 24 responden dengan persentase

24,5% dan media Handphone dan Tablet sebanyak 7

responden dengan persentase 7,1%. Jadi, dapat dikatakan

0

10

20

30

40

50

60

Handphone Tablet Laptop Handphone danTablet

Percent

Media

Page 82: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

68

bahwa dalam penelitian ini di dominasi oleh anak yang

menggunakan media Handphone.

e. Data Responden Berdasarkan Kepemilikan Media yang

Digunakan

Tabel 4. 5. Data Responden Berdasarkan

Kepemilikan Media yang Digunakan

No Kepemilikan Frekuensi Persentase (%)

1 Sendiri 34 34,7%

2 Ayah 19 19,4%

3 Ibu 27 27,6%

4 Kakak 18 18,4%

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 5. Data Responden Berdasarkan

Kepemilikan Media yang Digunakan

Berdasarkan tabel 4. 5 di atas menunjukkan bahwa

jumlah responden yang menggunakan media milik sendiri

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sendiri Ayah Ibu Kakak

Percent

Kepemilikan

Page 83: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

69

sebanyak 34 responden dengan persentase 34,7%, milik

ayah sebanyak 19 responden dengan persentase 19,4%,

milik ibu sebanyak 27 responden dengan persentase

27,6% dan milik kakak sebanyak 18 responden dengan

persentase 18,4%. Jadi, dapat dikatakan bahwa yang

mendominasi dalam penelitian ini menggunakan media

milik sendiri.

2. Deskripsi Data Penelitian

Bab ini akan menggambarkan jawaban dari responden

terhadap variabel menonton animasi Nussa dan rara dan

variabel perilaku Islami anak di kelurahan Cakung Timur

Jakarta Timur. Variabel menonton animasi Nussa dan Rara

meliputi frekuensi dan durasi. Variabel perilaku Islami

meliputi aqidah, syariah dan akhlak. Setiap indikator tersebut

dalam pengolahan data, data di olah menggunakan SPSS versi

25 untuk membuat kategorisasi.

Azwar mengemukakan bahwa tujuan kategorisasi adalah

untuk menempatkan individu ke dalam kelompok terpisah

secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut

yang diukur.93 Untuk membuat kategorisasi diperlukan mean

teoretik dan satuan standar deviasi populasi. Standar deviasi

dihitung dengan cara mencari rentang skor, yaitu skor

maksimal yang mungkin diperoleh responden dikurangi

dengan skor minimal yang mungkin diperoleh responden,

93 Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2012), h. 147

Page 84: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

70

kemudian rentang skor tersebut dibagi enam. Berikut adalah

rumus yang digunakan untuk membuat kategorisasi dalam

penelitian ini :

Skor maksimal = Jumlah soal X skor skala terbesar

Skor minimal = Jumlah soal X skor skala terkecil

Mean Teoretik (𝜇) = 1

2 (skor maksimal + skor minimal)

Standar Deviasi (𝜎) = 1

6 (skor maksimal – skor minimal)

Berdasarkan perhitungan di atas, setiap responden akan

digolongkan dalam tiga kategori sebagai berikut:94

Tabel 4. 6. Rumus Tiga Kategorisasi

Kategori Rentang Skor

Rendah X < M – 1SD

Sedang M – SD ≤ X < M + 1SD

Tinggi M + 1SD ≤ X

Keterangan :

M = Mean

SD = Standar Deviasi

X = Skor total tiap responden

Berikut adalah deskripsi data hasil penelitian :

a. Menonton Animasi Nussa dan Rara

94 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007), h. 106

Page 85: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

71

Hasil penyebaran kuesioner pada responden diperoleh

data pada variabel menonton animasi Nussa dan Rara. Ada

dua indikator dalam menonton animasi Nussa dan Rara yaitu

frekuensi dan durasi. Hasil pengolahan data dari indikator

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Frekuensi

Pada indikator ini menjelaskan tentang banyaknya

pengulangan perilaku atau kegiatan anak terhadap suatu hal

ditunjukkan melalui tingkat seberapa sering anak

menonton animasi Nussa dan Rara. Berikut adalah hasil

perhitungan nilai maksimum, minimum, range, mean dan

standar deviasi:

X maksimum teoritik : 1 x 5 = 5

X minimum toeritik : 5 x 5 = 25

Range : 25 – 5 = 20

Mean : 25 + 5 : 2 = 15

Standar Deviasi : 15 : 6 = 2,5

Selanjutnya penentuan kategorisasi setelah dilakukan

perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 7. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator

Frekuensi

Kategori Rentang Skor

Rendah X < 12,5

Sedang 12,5 ≤ X < 17,5

Tinggi 17,5 ≤ X

Page 86: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

72

Setelah melakukan perhitungan dan pengkategorisasian

rendah, sedang dan tinggi, selanjutnya menentukan hasil

kategorisasi indikator frekuensi menggunakan bantuan

SPSS versi 25, sebagai berikut:

Tabel 4. 8. Hasil Kategorisasi Indikator Frekuensi

Frekuensi Frekuensi Persentase (%)

Rendah 3 3,1%

Sedang 33 33,7%

Tinggi 62 63,3%

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 8. Hasil Kategorisasi Indikator

Frekuensi

Berdasarkan tabel 4. 8 di atas, maka didapatkan hasil

pada indikator frekuensi dari 98 responden yang diteliti

terdapat 3 responden dengan persentase 3,1% termasuk

dalam kategori rendah. Kemudian 33 responden dengan

persentase 33,7% termasuk dalam kategori sedang dan 62

0

10

20

30

40

50

60

70

Rendah Sedang Tinggi

Percent

Frekuensi

Page 87: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

73

responden dengan persentase 63,3% termasuk dalam

kategori tinggi.

Jadi dapat dikatakan bahwa frekuensi atau banyaknya

pengulangan perilaku yang menjadi target responden saat

menonton animasi Nussa dan Rara lebih banyak masuk

dalam kategori tinggi yaitu 62 responden dengan

persentase 63,3% dari total 98 responden. Maka dari itu,

setengah lebih dari total responden menonton animasi

Nussa dan Rara secara rutin.

2) Durasi

Indikator ini menjelaskan tentang durasi dalam

menonton animasi berarti membutuhkan waktu, lamanya

selang waktu yang dibutuhkan untuk menonton animasi

Nussa dan Rara. Berikut adalah hasil perhitungan nilai

maksimum, minimum, range, mean dan standar deviasi:

X maksimum teoritik : 1 x 3 = 3

X minimum toeritik : 5 x 3 = 15

Range : 15 – 3 = 12

Mean : 15 + 3 : 2 = 9

Standar Deviasi : 9 : 6 = 1,5

Selanjutnya penentuan kategorisasi setelah dilakukan

perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 9. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator

Durasi

Page 88: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

74

Kategori Rentang Skor

Rendah X < 7,5

Sedang 7,5 ≤ X < 10,5

Tinggi 10,5 ≤ X

Setelah melakukan perhitungan dan

pengkategorisasian rendah, sedang dan tinggi,

selanjutnya menentukan hasil kategorisasi indikator

durasi menggunakan bantuan SPSS versi 25, sebagai

berikut:

Tabel 4. 10. Hasil Kategorisasi Indikator Durasi

Durasi Frekuensi Persentase (%)

Rendah 10 10,2%

Sedang 21 21,4%

Tinggi 67 68,4%

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 10. Hasil Kategorisasi Indikator

Durasi

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Rendah Sedang Tinggi

Percent

Durasi

Page 89: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

75

Berdasarkan tabel 4. 10 di atas maka didapatkan hasil

dari 98 responden yang diteliti terdapat 10 responden

dengan persentase 10,2% termasuk dalam kategori

rendah, kemudian 21 responden dengan persentase 21,4%

termasuk dalam kategori sedang dan 67 responden

dengan persentase 68,4% termasuk dalam kategori tinggi.

Mengenai durasi atau lamanya waktu yang dibutuhkan

responden dalam menonton animasi Nussa dan Rara di

YouTube lebih banyak tergolong dalam kategori tinggi

dengan frekuensi 67 responden dengan persentase 68,4%

dari total 98 responden. Jadi, setengah lebih dari 98

responden yang diteliti memiliki durasi menonton

animasi Nussa dan Rara yang tinggi.

3) Perilaku Menonton Animasi Nussa dan Rara Secara

Keseluruhan

Berikut adalah hasil perhitungan nilai maksimum,

minimum, range, mean dan standar deviasi:

X maksimum teoritik : 1 x 8 = 8

X minimum toeritik : 5 x 8 = 40

Range : 40 – 8 = 32

Mean : 40 + 8 : 2 = 24

Standar Deviasi : 24 : 6 = 4

Selanjutnya penentuan kategorisasi setelah dilakukan

perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 90: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

76

Tabel 4. 11. Pengkategorisasian Deskripsi Perilaku

Menonton

Kategori Rentang Skor

Rendah X < 20

Sedang 20 ≤ X < 28

Tinggi 28 ≤ X

Setelah melakukan perhitungan dan pengkategorisasian

rendah, sedang dan tinggi, selanjutnya menentukan hasil

kategorisasi perilaku menonton menggunakan bantuan

SPSS versi 25, sebagai berikut:

Tabel 4. 12. Hasil Kategorisasi Perilaku Menonton

Perilaku Menonton

Animasi Nussa dan Rara Frekuensi

Persentase

(%)

Rendah 1 1%

Sedang 32 32,7%

Tinggi 65 66,3%

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 12. Hasil Kategorisasi Perilaku

Menonton

0

10

20

30

40

50

60

70

Rendah Sedang TInggi

Percent

Perilaku_Menonton

Page 91: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

77

Berdasarkan tabel 4. 12 di atas menunjukkan bahwa

variabel menonton animasi Nussa dan Rara secara

keseluruhan dibagi menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang

dan tinggi. Setelah penulis melakukan pengolahan data dari

98 responden, kategori rendah sebanyak 1 responden

dengan persentase 1%, kategori sedang 32 responden

dengan persentase 32,7% dan 65 responden dengan

persentase 66,3% dalam kategori tinggi.

Dengan demikian, hasil dari responden menunjukkan

bahwa menonton animasi Nussa dan Rara termasuk dalam

kategori tinggi, yaitu 65 responden dengan persentase

66,3%. Hasil tersebut dipengaruhi oleh dua indikator yaitu

frekuensi dan durasi yang rata-rata dari keduanya berada

dalam kategori tinggi. Berdasarkan data dilapangan bahwa

anak di kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur menonton

animasi Nussa dan Rara pada malam hari atau ketika mau

tidur.

b. Perilaku Islami

Variabel selanjutnya adalah variabel perilaku Islami anak

kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur. Indikator dalam

perilaku Islami meliputi aqidah, syariah dan akhlak. Hasil

pengolahan data dari indikator tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Aqidah

Indikator ini menjelaskan tentang suatu keyakinan yang

telah terpatri di hati manusia, yaitu keyakinan kepada

Page 92: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

78

Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir dan qadha dan

qadhar. Berikut adalah hasil perhitungan nilai maksimum,

minimum, range, mean dan standar deviasi:

X maksimum teoritik : 1 x 18 = 18

X minimum toeritik : 5 x 18 = 90

Range : 90 – 18 = 72

Mean : 90 + 18 : 2 = 54

Standar Deviasi : 54 : 6 = 9

Selanjutnya penentuan kategorisasi setelah dilakukan

perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 13. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator

Aqidah

Kategori Rentang Skor

Rendah X < 45

Sedang 45 ≤ X < 63

Tinggi 63 ≤ X

Setelah melakukan perhitungan dan pengkategorisasian

rendah, sedang dan tinggi, selanjutnya menentukan hasil

kategorisasi indikator aqidah menggunakan bantuan SPSS

versi 25, sebagai berikut:

Tabel 4. 14. Hasil Kategoriasi Indikator Aqidah

Aqidah Frekuensi Persentase (%)

Rendah 8 8,2%

Sedang 43 43,9%

Tinggi 47 48%

Page 93: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

79

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 14. Hasil Kategoriasi Indikator

Aqidah

Berdasarkan tabel 4. 14 di atas menunjukkan bahwa dari

98 responden, terdapat 8 responden dengan persentase

8,2% berada dalam kategori rendah, 43 responden dengan

persentase 43,9% dalam kategori sedang dan 47 responden

dengan persentase 48% dalam kategori tinggi. Dengan

demikian, hasil dari responden menyatakan bahwa perilaku

Islami adalah hal yang penting bagi responden dan

memiliki keyakinan yang telah terpatri (aqidah) termasuk

dalam kategori tinggi yaitu 47 responden dengan

persentase 48%.

2) Syariah

Indikator ini menjelaskan tentang penyerahan diri

sepenuhnya kepada ketentuan Allah, yaitu melaksanakan

0

10

20

30

40

50

60

Rendah Sedang Tinggi

Percent

Aqidah

Page 94: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

80

shalat, melaksanakan puasa, membaca Al-Qur’an dan

senantiasa berdoa dan berdzikir. Berikut adalah hasil

perhitungan nilai maksimum, minimum, range, mean dan

standar deviasi:

X maksimum teoritik : 1 x 14 = 14

X minimum toeritik : 5 x 14 = 70

Range : 70 – 14 = 56

Mean : 70 + 14 : 2 = 42

Standar Deviasi : 42 : 6 = 7

Selanjutnya penentuan kategorisasi setelah dilakukan

perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 15. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator

Syariah

Kategori Rentang Skor

Rendah X < 35

Sedang 35 ≤ X < 49

Tinggi 49 ≤ X

Setelah melakukan perhitungan dan pengkategorisasian

rendah, sedang dan tinggi, selanjutnya menentukan hasil

kategorisasi indikator syariah menggunakan bantuan SPSS

versi 25, sebagai berikut:

Tabel 4. 16. Hasil Kategorisasi Indikator Syariah

Syariah Frekuensi Persentase (%)

Rendah 4 4,1%

Sedang 39 39,8%

Page 95: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

81

Tinggi 55 56,1%

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 16. Hasil Kategorisasi Indikator

Syariah

Berdasarkan tabel 4. 16 di atas menunjukkan bahwa dari

98 responden, terdapat 4 responden dengan persentase

4,1% berada dalam kategori rendah, 39 responden dengan

persentase 39,8% dalam kategori sedang dan 55 responden

dengan persentase 56,1% dalam kategori tinggi. Dengan

demikian, hasil dari responden menyatakan bahwa perilaku

Islami adalah hal yang penting bagi responden dan

menjalankan kepada ketentuan Allah (syariah) termasuk

dalam kategori tinggi yaitu 55 responden dengan

persentase 56,1%.

3) Akhlak

Indikator menjelaskan tentang akhlak yang merupakan

berakhlak serta melaksanakan ibadah kepada Allah dan

0

10

20

30

40

50

60

Rendah Sedang Tinggi

Percent

Syariah

Page 96: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

82

bermu’amalah dengan berakhlak kepada Allah SWT,

Rasul, Malaikat, Kitab, sesama Manusia, serta kepada

Binatang dan Tumbuhan. Berikut adalah hasil perhitungan

nilai maksimum, minimum, range, mean dan standar

deviasi:

X maksimum teoritik : 1 x 16 = 16

X minimum toeritik : 5 x 16 = 80

Range : 80 – 16 = 64

Mean : 80 + 16 : 2 = 48

Standar Deviasi : 48 : 6 = 8

Selanjutnya penentuan kategorisasi setelah dilakukan

perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 17. Pengkategorisasian Deskripsi Indikator

Akhlak

Kategori Rentang Skor

Rendah X < 40

Sedang 40 ≤ X < 56

Tinggi 56 ≤ X

Setelah melakukan perhitungan dan pengkategorisasian

rendah, sedang dan tinggi, selanjutnya menentukan hasil

kategorisasi indikator akhlak menggunakan bantuan SPSS

versi 25, sebagai berikut:

Tabel 4. 18. Hasil Kategorisasi Indikator Akhlak

Akhlak Frekuensi Persentase (%)

Page 97: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

83

Rendah 4 4,1%

Sedang 43 43,9%

Tinggi 51 52%

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 18. Hasil Kategorisasi Indikator

Akhlak

Berdasarkan tabel 4. 18 di atas menunjukkan bahwa dari

98 responden, terdapat 4 responden dengan persentase

4,1% berada dalam kategori rendah, 43 responden dengan

persentase 43,1% dalam kategori sedang dan 51 responden

dengan persentase 52% dalam kategori tinggi. Dengan

demikian, hasil dari responden menyatakan bahwa perilaku

Islami adalah hal yang penting bagi responden dan

berakhlak serta melaksanakan ibadah kepada Allah dengan

sesama makhluk dengan ikhlas termasuk dalam kategori

tinggi yaitu 51 responden dengan persentase 52%.

0

10

20

30

40

50

60

Rendah Sedang Tinggi

Percent

Akhlak

Page 98: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

84

4) Perilaku Islami Anak Secara Keseluruhan

Berikut adalah hasil perhitungan nilai maksimum,

minimum, range, mean dan standar deviasi:

X maksimum teoritik : 1 x 48 = 48

X minimum toeritik : 5 x 48 = 240

Range : 240 – 48 = 192

Mean : 240 + 48 : 2 = 144

Standar Deviasi : 144 : 6 = 24

Selanjutnya penentuan kategorisasi setelah dilakukan

perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 19. Pengkategorisasian Deskripsi Perilaku

Islami

Kategori Rentang Skor

Rendah X < 120

Sedang 120 ≤ X < 168

Tinggi 168 ≤ X

Setelah melakukan perhitungan dan

pengkategorisasian rendah, sedang dan tinggi, selanjutnya

menentukan hasil kategorisasi perilaku Islami anak

menggunakan bantuan SPSS versi 25, sebagai berikut:

Tabel 4. 20. Hasil Kategorisasi Perilaku Islami

Perilaku Islami Frekuensi Persentase (%)

Rendah 0 0%

Sedang 48 49%

Tinggi 50 51%

Page 99: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

85

Total 98 100%

Gambar Diagram 4. 20. Hasil Kategorisasi Perilaku

Islami Anak

Berdasarkan tabel 4. 20 di atas menunjukkan bahwa

dari 98 responden, tidak ada responden dalam kategori

rendah, 48 responden dengan persentase 49% dalam

kategori sedang dan 50 responden dengan persentase 51%

dalam kategori tinggi.

Dengan demikian, hasil dari responden menyatakan

bahwa perilaku Islami anak di kelurahan Cakung Timur

Jakarta Timur sebagian besar masuk dalam kategori tinggi,

yaitu sebanyak 50 responden dengan persentase 51%. Hasil

tersebut dipengaruhi oleh tiga indikator perilaku Islami

yaitu aqidah, syariah dan akhlak yang rata-rata ketiganya

berada dalam kategori tinggi.

47.5

48

48.5

49

49.5

50

50.5

51

51.5

Sedang Tinggi

Percent

Perilaku_Islami

Page 100: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

86

3. Analisis Hubungan Antara Variabel Menonton

Animasi dengan Perilaku Islami Anak

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara

menonton animasi Nussa dan Rara dengan perilaku Islami anak

di kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur, maka dilakukan uji

korelasi. Sebelum melakukan perhitungan uji korelasi, penulis

melakukan uji normalitas terlebih dahulu.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan teknik

statistik yang digunakan pada pengolahan data selanjutnya.

Apabila penyebaran datanya normal, maka akan digunakan

statistik parametris. Akan tetapi jika penyebaran datanya

tidak normal, maka akan digunakan teknik statistik

nonparametris. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Sugiyono

(2013) bahwa pada statistik non parametris, data yang di

analisis tidak harus berdistribusi normal.

Aturan pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi

yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal, namun jika

signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka sampel

bukan berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Berikut dapat dilihat hasil uji normalitas dengan

menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

Page 101: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

87

Tabel 4. 21. Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-

Smirnov Sig. Keterangan

Variabel X 0,102 0,014

Sig. < 0,05

(Tidak

Berdistribusi

Normal)

Variabel Y 0,175 0,000

Sig. < 0,05

(Tidak

Berdistribusi

Normal)

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas, dapat

diketahui bahwa variabel X yaitu menonton animasi Nussa

dan Rara mempunyai nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,102 dan signifikansi (p) sebesar 0,014, artinya 0,014 < 0,05,

maka data pada variabel menonton animasi Nussa dan Rara

tidak berdistribusi normal. Selanjutnya, untuk variabel Y,

yaitu perilaku Islami mempunyai nilai Kolmogorov-Smirnov

sebesar 0,175 dengan signifikansi sebesar 0,000, maka data

variabel perilaku Islami juga dinyatakan tidak berdistribusi

normal karena 0,000 < 0,05. Setelah mengetahui distribusi

data, selanjutnya penulis akan menggunakan teknik korelasi

Rank Spearman.

b. Uji Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini, penulis menggunakan

rumusan korelasi Rank Spearman untuk mengetahui

Page 102: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

88

hubungan antara menonton animasi Nussa dan Rara dengan

perilaku Islami. Jenis data dalam penelitian ini merupakan

data ordinal. Untuk pengujian hipotesis, penulis menggunakan

rumus korelasi Rank Spearman karena sebelumnya pada uji

normalitas data berdistribusi tidak normal. Perhitungan ini

menggunakan bantuan SPSS versi 25, dengan hasil pada tabel

dibawah:

Tabel 4. 22. Hasil Korelasi Antara Menonton Animasi

Nussa dan Rara dengan Perilaku Islami

Variabel N

Rank

Spearman

Correlation

Sig. Keterangan

Menonton

Animasi

Nussa dan

Rara

dengan

Perilaku

Islami Anak

98 0,766 0,000 Sig. < 0,05

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa

angka koefisien korelasi dari rank spearman sebesar 0,766

masuk dalam interval korelasi 0,60 – 0,799 yang artinya

menurut tingkat keeratan antara variabel menonton dengan

variabel perilaku Islami menunjukkan bahwa terjadi hubungan

yang kuat. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena

nilai koefisien positif, berarti semakin tinggi tingkat menonton

maka semakin tinggi pula perilaku Islami anak di kelurahan

Cakung Timur Jakarta Timur.

Page 103: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

89

Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya pengulangan

yang anak-anak lakukan dengan menonton animasi Nussa dan

Rara di Youtube dalam perilaku Islami anak cukup besar.

Adapun nilai dari signifikansi hubungan kedua variabel,

nilainya sebesar 0,000 < 0,05, hal tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan signifikansi antara kedua variabel.

Dengan jumlah responden 98, maka diketahui r tabel

dengan tingkat signifikan 0,05 yaitu 0,198. Koefisien korelasi

dikatakan signifikan jika koefisien korelasi lebih besar dari r

tabel yaitu 0,766 > 0,198. Maka hipotesis nihil (H0) yang

menyatakan tidak ada Hubungan Antara Menonton Animasi

Nussa dan Rara dengan Perilaku Islami Anak di kelurahan

Cakung Timur Jakarta Timur ditolak. Dengan demikian

hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa ada

hubungan antara menonton animasi Nussa dan Rara dengan

perilaku Islami anak di kelurahan Cakung Timur Jakarta

Timur diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak

dan Ha diterima, artinya ada hubungan signifikan yang kuat

dan searah antara menonton animasi Nussa dan Rara dengan

perilaku Islami anak di kelurahan Cakung Timur Jakarta

Timur.

B. Pembahasan

Dalam menonton suatu tayangan mampu memiliki pengaruh

atau hubungan terhadap perilaku sehari-harinya. Seseorang yang

sering melakukan pengulangan dan memiliki durasi waktu yang

Page 104: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

90

juga tinggi akan lebih memiliki peluang yang besar untuk menyerap

dari isi tayangan yang ditontonnya. Subjek atau yang menjadi

responden dalam penelitian ini yang merupakan anak-anak usia 8-

11 tahun di kelurahan Cakung Timur menjadi salah satu contoh

yang mendapatkan efek dari apa yang di tonton. Adapun perilaku

menonton anak-anak tersebut dalam seharinya terbilang masuk

dalam kategori tinggi.

Menonton sebuah tayangan atau video bisa menjadi hiburan

atau juga alat penambah informasi baru bagi seseorang tergantung

isi dari video yang ditonton. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan

teori efek media yaitu teori stimulus organsim respon (SOR) bahwa

dari menonton animasi Nussa dan Rara akan memperoleh stimulus

dari apa yang di tontonnya, setelah stimulus diterima oleh

penonton, berarti akan ada perhatian dari individu, setelah ia

menaruh perhatian lebih pada video-video yang ada, maka ia akan

mengingat apa yang mereka tonton.

Isi, pesan, tingkah laku atau bahasa yang digunakan dalam

animasi Nussa dan Rara akan di ingat, terutama dalam berperilaku

yang Islami dan stimulus tersebut efektif, setelah itu akan terjadi

sebuah respon atau tanggapan dari mereka. Stimulus menonton

animasi Nussa dan Rara yaitu pesan yang disampaikan dalam

animasi Nussa dan Rara, yaitu semua konten video yang telah di

upload oleh creator The Litle Giant ke dalam akun YouTube

@nussaofficial. Sedangkan untuk responnya ialah perilaku Islami

yang terdiri dari aqidah, syariah dan akhlak.

Page 105: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

91

Setelah anak-anak menonton animasi Nussa dan Rara, anak-

anak yang membutuhkan informasi dan referensi mengenai

perilaku Islami akan mempunyai keinginan dan merasakan

kebutuhan akan berperilaku yang sesuai dengan animasi Nussa dan

Rara lakukan, apabila mereka melakukan apa yang di contohkan

dalam animasi Nussa dan Rara maka ada perasaan hati akan

menjadi senang. Dengan demikian mereka akan cenderung senang

dalam berperilaku Islami.

Menonton animasi Nussa dan Rara bukan menjadi faktor utama

yang memunculkan perilaku Islami pada anak, tetapi hanya faktor

pendukung untuk memberikan referensi dan informasi mengenai

perilaku Islami. Faktor utama yang memunculkan dalam perilaku

yang Islami pada anak adalah orang tua yang medidik anaknya

dengan baik serta adanya kemauan dalam diri anak untuk terus

berperilaku yang Islami.

Page 106: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

92

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian, analisis data serta

pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil

kesimpulan untuk dapat menjawab permasalahan yang telah

dirumuskan dalam penelitian ini:

1. Berdasarkan hasil perhitungan kategorisasi pada variabel

perilaku menonton animasi Nussa dan Rara yang terdiri dari

frekuensi dan durasi termasuk dalam kategori tinggi, artinya

bahwa responden mempunyai ketertarikan dan tingkat

pemahaman yang cukup tinggi dalam menonton animasi

Nussa dan Rara, dengan menghabiskan waktu yang cukup

lama dan tingkat frekuensi relatif sering dalam sehari, secara

keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi yaitu 65

responden atau 66,3%.

2. Berdasarkan hasil perhitungan kategorisasi pada variabel

perilaku Islami anak di kelurahan Cakung Timur yang terdiri

dari aqidah, syariah dan akhlak secara keseluruhan termasuk

dalam kategori tinggi yaitu 50 responden atau 51%. Hal ini

menunjukkan bahwa anak di kelurahan Cakung Timur

mempunyai perilaku yang Islami.

3. Berdasarkan hasil analisis Korelasi Rank Spearman

didapatkan nilai signifikansi 0,000 yaitu hubungan

signifikansi karena 0,000 < 0,05. Dan dengan nilai koefisien

Page 107: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

93

korelasi 0,766 > 0,198 pada rentang 0,60 – 0,799 maka

dinyatakan korelasi yang kuat. Sedangkan, nilai variabel X

(Menonton Animasi) meningkat maka nilai variabel Y

(Perilaku Islami) juga mengalami peningkatan karena arah

positif. Dengan demikian hipotesis H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya ada hubungan signifikan yang kuat dan

searah antara menonton animasi Nussa dan Rara dengan

perilaku Islami, sehingga semakin tinggi perilaku menonton

animasi Nussa dan Rara maka semakin tinggi pula perilaku

Islami.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai

hubungan antara menonton animasi Nussa dan Rara dengan

perilaku Islami anak di kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur,

maka ada beberapa saran yang ingin disampaikan:

1. Untuk team “Nussa Official” diharapkan untuk lebih bisa

meningkatkan kualitas konten dalam video animasi Nussa dan

Rara. Format tayangan hendaknya dibuat lebih variatif dan

menarik, serta tetap konsisten untuk memberikan tayangan

yang edukatif, positif dan bermanfaat bagi khalayak.

2. Untuk masyarakat hendaknya dapat lebih selektif memilih

tayangan yang akan di tonton bagi anak-anak dalam media

sosial. Karena pada dasarnya anak-anak itu mudah menirukan

apa yang ia lihat. Maka, tayangan film animasi Nussa dan Rara

Page 108: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

94

ini sangat cocok dan layak untuk dijadikan pilihan sebagai

tayangan yang penuh edukatif.

3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan bisa menggali lebih

lagi, bukan hanya dari segi variabel perilaku Islami saja,

sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas dari

sudut pandang yang berbeda. Serta dapat menggunakan

variabel-variabel lain.

Page 109: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

95

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdullah, M. Q. (2019). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: CV

Penerbit Qiara Media.

Aditya. (2014). Trik Dahsyat Animator 3D Handal. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Ali, M. D. (2010). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali

Press.

Amin, M. (2009). Metode Dakwah. Jakarta: Kencana.

Ardial. (2014). Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ardianto, E., & Komala, L. (2004). Komunikasi Massa Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahasa, T. P. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Depdiknas RI.

Budiman, K. (2002). Di Depan Kotak AJaib: Menonton Televisi

Sebagai Praktek Konsumsi. Yogyakarta: Galang Press.

Bungin, B. (2003). Metodologi Penelitian Kuantitatif . Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Bungin, B. (2010). Metodelogi Penelitian Kuantitatif;

Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu

Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.

Page 110: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

96

Chee, T. S., & Wong A, F. L. (2003). Teaching and Learning with

Technology: An Asia-pasific perspective. Lok Yang:

Prentice Hall.

Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode

Kualitattif, Kuantatif dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Djamaludin, A., & Suroso, F. N. (2008). Psikologi Islam.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendi, H. (2002). Mari Membuat Film. Jakarta: Konfiden.

Ely, J. d. (2010). Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Bandung:

Graha Ilmu.

Fuad, N. M., & D. R. (2002). Mengembangkan Kreatifitas dalam

Psikologi Islami. Yogyakarta: Menara Kudus.

Ghozali. (2013). Apliaksi Analisis Multivariat dengan Program

SPSS . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayati, A. (1998). Televisi dan Perkembangan Sosial Anak.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iris, V. C., & Cully, K. B. (1990). Harpes't Encyclopedia of

Religious Education. San Fransisco: Herper & Row

Publishers.

Jalaluddin. (2003). Psikologi Agama Edisi Revisi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Jalaluddin. (2010). Psikologi Agama Memahami PErilaku dengan

Mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Jalaluddin. (2012). Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Press.

Page 111: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

97

Jannah, L. d. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif . Tangerang

Selatan: Universitas Terbuka.

Juliansyah, N. (2017). Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis,

Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Kartono, K. (2007). Psikologi Anak. Bandung: CV Mandar.

Koesnan, R. A. (2005). Susunan Pidana dalam Negara Sosialis

Indonesia. Bandung: Sumur.

Langgulung, H. (2008). Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan

Islam. Bandung: Al-Ma'Arif.

Liliweri, A. (2015). Komunikasi Antar Personal. Jakarta: Prenada.

Maulana, H., & Gumelar, G. (2013). Psikologi Komunikasi dan

Persuasi. Jakarta: Akademia Permata.

Morgan, C. T. (1961). Introduction to Psychology. New York:

University of Wiconsin.

Muslich, A., & Iswati, S. (2009). Metodelogi Penelitian

Kuantitatif. Surabaya: Airlangga University Press.

Onong, E. U. (2013). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek .

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Penterjemah, Y. P. (2002). Al-Qur'an dan Terjemahnya. Jakarta:

Departemen Agama.

Pimay, A. (2006). Metodologi Dakwah. Semarang: Rassail.

Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2011). Metode Penelitian

Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rahardjo. (2012). Pengantar Ilmu Jiwa Agama. Semarang:

Pustaka Rizki Putra.

Rakhmat, J. (1998). Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

Page 112: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

98

Ramayulis. (2009). Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

S, H. (2007). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sari, E. S. (1993). Audience Research: Pengantar Studi Penelitian

Terhadap Pembaca, Pendengar dan Pemirsa. Yogyakarta:

Andi Offset.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif .

Yigyakarta: Graha Ilmu.

Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Misbah; Pesan dan Keserasian Al-

Qur'an. Jakarta: Lentera Hati.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi

dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS.

Jakarta: Kencana.

Siroj A, S. (2006). Tasawuf sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan

Islam sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi. Bandung: PT

Mizan Pustaka.

Sobur. (2004). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian kuantitatif, ualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryani, H. (2015). Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi.

Jakarta: Prenada Group.

Page 113: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

99

Syaltut, M. (1976). al-Islam 'Aqidatun wa Syari'atun diterjamhkan

oleh Abdurahhman Zain dengan judul "Aqidah dan

Syari'ah. Jakarta: Bulan Bintang.

Syukir, A. (1997). Dasar-dasar strategi Dakwah Islam. Surabaya:

Al-Ikhlas.

Wibowo, S. &. (2001). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, S. (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zahrudin, & Sinaga, H. (2004). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Jurnal

Fitriana, Dana. (2015). Efek Tayangan Reportase Investigasi di

TransTV Episode Makanan Berbahaya Pada Masyarakat

RT. 22 Kelurahan Pelita Samarinda. Jurnal Komunikasi:

vol. 3, No. 3. Samarinda: Universitas Mulawarman.

Mayer, R. E. & Moreno, R. (2014). Animation as an aid to

Multimedia Learning, Educational Psychology Review.

NewYork: Cambridge University Press.

Priyanto, at.al. 2017. Hubungan Antara Kebiasaan Menonton

Televisi Terhadap Nilai Hasil Belajar Pendidikan Agama,

Jurnal Komunikasi: vol. 1, No. 1. Madiun: Politeknik

Negeri Madiun.

Skripsi

Clarrissa Claudya Anjelina, (2019). Skripsi: Pengaruh Menonton

Film Kartun Syamil dan Dodo terhadap Perilaku

Keagamaan di Desa Pucung Kecamatan Kota baru

Kabupaten Karawang. Karawang: UIN Walisongo.

Putri Dwi Pangestiningtiyas, (2019). Skripsi: Hubungan Intensitas

Menonton Film Dengan Kesadaran Akan Nilai-Nilai

Page 114: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

100

Ibadah dalam Film Pendek Cinta Subuh Di Youtube (Studi

Pada Lembaga Dakwah Kampus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Siti Khuzaemah, (2019). Skripsi: Hubungan Intensitas Mengakses

Video Animasi Nussa dan Rara Dengan Motivasi Berdoa

Siswa SD Negeri Warungboto. Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga.

Internet

Channel YouTube @nussaofficial, diakses pada tanggal 15 Maret

2020, Pukul 22.00 WIB

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/26/10-media-

sosial-yang-paling-sering-digunakan-di-indonesia#

diakses pada 1 Juli 2020, pukul 13.00 WIB

https://www.boombastis.com/animasi-nussa-dan-rara/191498

diakses pada 31 Januari 2020 pukul 23.00 WIB

Page 115: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

101

LAMPIRAN

Page 116: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Hubungan Antara Menonton Animasi Nussa dan Rara

Dengan Perilaku Islami Anak di Kelurahan Cakung Timur

Jakarta Timur

Kepada,

Adik-adik Tercinta,

Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Perkenalkan nama saya Reza Djulkipli, bersama ini kakak

memohon adik-adik tolong untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan

berikut ini yang sesuai dengan kebiasaan adik-adik ketika

menonton Nussa dan Rara di YouTube. Informasi yang

disampaikan untuk kepentingan studi kakak. Atas perhatian dan

kesediaan adik-adik dalam menjawab pertanyaan, kakak ucapkan

terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Hormat Saya

Reza Djulkipli

Isilah atau pilihlah dengan mencontreng √ jawaban yang

sesuai kondisi kamu

A. Data Responden

1. Nama : .............................................................

2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

Page 117: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

3. Umur :

a. 8 tahun b. 9 tahun c. 10 tahun d. 11 tahun

4. Status anak :

a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat

Jawaban boleh lebih dari satu.

5. Kamu biasa menonton Nussa dan Rara pakai apa?

a. Handphone b. Tablet c. Laptop

6. Kamu biasa menonton Nussa dan Rara di YouTube pakai

milik siapa?

a. Sendiri b. Ayah c. Ibu d. Kakak

Petunjuk Pengisian

Pilihlah dan berikan tanda (√) pada kotak yang tersedia

1. STS = Sangat Tidak Setuju

2. TS = Tidak Setuju

3. R = Ragu-ragu

4. S = Setuju

5. SS = Sangat Setuju

B. Perilaku dalam Menonton Nussa dan Rara

a. Pernyataan tentang frekuensi

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

STS TS R S SS

1. Saya menonton Nussa dan Rara

1 sampai 2 kali dalam sehari

2. Saya menonton Nussa dan Rara

3 sampai 4 kali dalam sehari

Page 118: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

3. Saya menonton Nussa dan Rara

lebih dari 4 kali dalam sehari

4. Saya pernah menonton satu

video Nussa dan Rara berulang-

ulang

5. Saya tidak pernah setiap hari

menonton Nussa dan Rara

b. Pernyataan tentang durasi

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

STS TS R S SS

6. Saya menonton Nussa dan Rara

hanya sebentar (kurang dari 20

menit) dalam sehari

7. Saya menonton Nussa dan Rara

hanya separuh (20 sampai 30

menit) dalam sehari

8. Saya menonton Nussa dan Rara

sampai habis (lebih dari 30

menit) dalam sehari

C. Perilaku yang Islami dari Menonton Nussa dan Rara

a. Pernyataan tentang aqidah

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

STS TS R S SS

1. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak tahu bahwa

Allah SWT pencipta alam

semesta

2. Setelah menonton Nussa dan

Rara, saya tahu bahwa Allah

SWT pencipta alam semesta

3. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak percaya bahwa

alam semesta ada yang

mengatur-Nya

4. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya percaya bahwa Allah

Page 119: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

SWT adalah pencipta alam

semesta

5. Sebelum menonton Nussa dan

Rara, saya tidak tahu bahwa

semua amal baik dan buruk kita

dicatat oleh malaikat

6. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya tahu bahwa amal baik

dan buruk kita dicatat oleh

malaikat

7. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak percaya bahwa

semua amal baik dan buruk kita

dicatat oleh malaikat

8. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya percaya adanya

malaikat

9. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak yakin bahwa

Nabi Muhammad SAW adalah

utusan Allah SWT

10. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya meyakini bahwa

ajaran Nabi Muhammad SAW

merupakan ajaran yang baik

11. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak yakin bahwa

Nabi Muhammad SAW sebagai

Rasul

12. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya yakin bahwa Nabi

Muhammad SAW sebagai

Rasul

13. Sebelum menonton Nussa dan

Rara, saya tidak tahu bahwa

hari kiamat akan datang

14. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya tahu bahwa hari

kiamat akan datang

Page 120: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

15. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak percaya bahwa

hari kiamat akan datang

16. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya percaya bahwa hari

kiamat akan datang

17. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak percaya bahwa

semua yang terjadi pada kita

adalah takdir Allah SWT

18. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya percaya bahwa nasib

saya ditentukan karena takdir

Allah SWT

b. Pernyataan tentang syariah

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

STS TS R S SS

19. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak tahu bahwa

shalat lima waktu itu wajib

20. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya tahu bahwa shalat

lima waktu itu wajib

21. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya melaksanakan shalat

kalau disuruh oleh orang tua

saja

22. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya melaksanakan shalat

lima waktu

23. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak tahu bahwa

puasa di bulan Ramadhan itu

diwajibkan oleh Allah SWT

24. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya tahu bahwa puasa di

bulan Ramadhan itu diwajibkan

oleh Allah SWT

Page 121: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

25. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya berpuasa di bulan

Ramadhan karena dijanjikan

hadiah oleh orang tua

26. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya berpuasa atas

kemauan saya sendiri

27. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak tahu bahwa

membaca Al-Qur’an akan

mendapat banyak kebaikan

28. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya tahu bahwa membaca

Al-Qur’an akan mendapat

banyak kebaikan

29. Sebelum menonton Nussa dan

Rara tidak pernah membaca Al-

Qur’an setelah selesai shalat

30. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya menjadi rajin

membaca Al-Qur’an

31. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak pernah

mendoakan kedua orang tua

saya setelah selesai shalat

32. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya selalu mendoakan

kedua orang tua setelah shalat

c. Pernyataan tentang akhlak

NO. Pernyataan 1 2 3 4 5

STS TS R S SS

33. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak pernah

bersyukur dan selalu

mengeluh

34. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya selalu bersyukur

Page 122: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

atas segala nikmat yang Allah

berikan

35. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak pernah

bersedekah

36. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya menjadi suka

bersedekah

37. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak percaya ada

malaikat yang mencatat setiap

amal baik dan buruk

38. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya percaya ada

malaikat yang mencatat setiap

amal baik dan buruk

39. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya pernah menyobek

lembaran Al-Qur’an berulang

kali

40. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya selalu menjaga Al-

Qur’an agar tidak rusak dan

kotor

41. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak tahu bahwa

mencium tangan orang tua

adalah bentuk hormat

42. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya menjadi tahu bahwa

mencium tangan orang adalah

bentuk hormat

43. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya tidak pernah

mencium tangan orang tua

ketika berangkat sekolah

44. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya selalu mencium

Page 123: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

tangan orang tua ketika

berangkat sekolah

45. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya sering menyakiti

binatang dirumah saya

46. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya menjadi sayang

kepada binatang

47. Sebelum menonton Nussa dan

Rara saya sering merusak

tumbuhan

48. Setelah menonton Nussa dan

Rara saya menjadi suka

dengan tumbuhan

Page 124: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 2. Tabulasi Data Variabel X

NO.

RESP

MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA JUM

LAH FREKUENSI DURASI

1 2 3 4 5 6 7 8

1 3 3 4 4 3 3 3 2 25

2 4 4 5 5 4 5 4 4 35

3 4 3 3 4 5 3 4 4 30

4 3 4 4 2 3 2 3 4 25

5 2 2 5 1 5 5 2 3 25

6 4 5 4 5 4 4 5 5 36

7 4 4 5 4 4 4 4 3 32

8 4 3 5 3 4 4 4 4 31

9 5 4 4 5 4 4 4 5 35

10 4 4 5 5 5 4 5 5 37

11 4 4 5 4 4 4 5 4 34

12 4 4 4 3 3 4 4 4 30

13 3 2 2 3 5 5 4 5 29

14 4 5 5 4 5 5 2 3 33

15 3 5 3 2 3 4 4 5 29

16 5 5 5 5 5 4 5 5 39

17 3 4 5 3 3 5 5 4 32

18 3 5 5 3 5 2 4 4 31

19 4 3 3 3 3 4 4 3 27

20 2 4 5 3 3 3 3 4 27

21 4 4 4 4 5 5 5 5 36

22 5 5 5 4 5 5 4 5 38

23 5 5 5 4 5 5 4 5 38

24 4 5 5 4 5 5 5 5 38

25 4 5 5 5 5 5 5 5 39

26 4 5 5 5 5 5 5 5 39

27 4 5 5 4 4 5 5 5 37

28 5 5 5 5 5 5 5 5 40

29 5 5 5 4 4 5 4 4 36

30 5 5 5 5 4 5 4 4 37

31 3 2 3 3 3 2 2 3 21

Page 125: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

32 4 4 5 4 4 4 3 4 32

33 3 2 2 4 5 2 3 4 25

34 1 4 5 2 1 2 2 2 19

35 2 2 5 3 3 3 1 2 21

36 2 3 2 4 3 4 4 4 26

37 4 2 5 2 4 4 3 3 27

38 2 1 5 3 3 4 2 5 25

39 4 4 4 4 4 4 4 4 32

40 2 4 4 3 5 3 4 4 29

41 4 3 5 2 4 4 5 2 29

42 2 4 2 1 1 3 3 5 21

43 3 2 2 4 2 2 4 4 23

44 3 4 4 3 5 4 1 1 25

45 3 5 3 2 2 4 4 5 28

46 5 4 5 4 4 3 1 5 31

47 3 2 4 1 2 5 5 4 26

48 3 5 5 3 4 2 2 2 26

49 4 2 3 2 3 3 1 3 21

50 2 3 4 3 4 3 3 4 26

51 4 4 4 3 4 4 4 5 32

52 4 4 4 1 5 5 4 5 32

53 5 5 5 4 4 3 3 5 34

54 4 5 5 1 5 4 4 5 33

55 5 4 5 4 4 4 3 5 34

56 4 5 4 4 4 5 4 4 34

57 4 4 5 3 3 4 5 4 32

58 1 5 4 4 5 5 5 5 34

59 4 5 5 4 4 4 4 4 34

60 4 4 4 4 4 3 4 5 32

61 2 2 3 3 2 3 3 3 21

62 4 4 4 5 5 5 4 4 35

63 3 2 2 4 5 4 3 4 27

64 3 4 4 3 1 2 2 2 21

65 2 2 5 3 5 5 4 4 30

66 4 3 3 4 4 3 3 4 28

Page 126: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

67 4 2 5 2 4 4 3 3 27

68 2 3 5 3 3 4 2 5 27

69 4 4 3 4 4 4 4 4 31

70 4 4 5 3 5 3 4 4 32

71 4 3 5 2 4 4 1 5 28

72 4 4 4 4 3 3 3 3 28

73 3 2 2 4 2 2 4 4 23

74 2 3 3 4 3 3 5 5 28

75 3 5 3 2 2 4 4 5 28

76 5 4 5 4 4 3 1 5 31

77 3 2 5 1 2 5 5 4 27

78 3 5 5 3 5 3 2 2 28

79 4 2 2 2 3 4 4 3 24

80 2 4 5 3 4 3 2 3 26

81 4 4 3 3 4 4 4 3 29

82 4 4 4 1 5 5 2 5 30

83 3 4 5 4 3 5 4 4 32

84 4 5 5 1 5 4 4 5 33

85 3 4 5 4 3 5 4 4 32

86 4 5 4 4 4 5 4 4 34

87 4 3 5 4 4 5 5 2 32

88 1 5 4 4 5 5 5 5 34

89 2 3 4 4 5 5 5 4 32

90 2 3 3 4 5 5 5 5 32

91 3 3 3 3 3 3 1 2 21

92 4 3 5 5 4 4 4 5 34

93 3 2 2 4 5 2 5 4 27

94 3 4 4 4 3 3 1 2 24

95 2 2 3 3 3 3 2 5 23

96 3 4 4 4 4 4 4 5 32

97 4 2 5 2 4 4 3 3 27

98 4 4 5 3 3 4 4 4 31

Page 127: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 3. Tabulasi Data Variabel Y

N

O

PERILAKU ISLAMI JM

L AQIDAH SYARIAH AKHLAK

0

1

0

2

0

3

0

4

0

5

0

6

0

7

0

8

0

9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

3

1

3

2

3

3

3

4

3

5

3

6

3

7

3

8

3

9

4

0

4

1

4

2

4

3

4

4

4

5

4

6

4

7

4

8

1 4 3 3 4 1 1 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 4 3 2 1 1 1 1 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 1 1 2 3 3 3 4 3 3

12

3

2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 2 3 4 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 2 4

19

1

3 5 5 5 4 2 5 4 3 4 5 2 5 3 4 3 3 4 5 1 5 2 5 2 5 3 4 3 5 1 2 2 5 4 5 1 5 1 5 3 4 4 5 1 5 3 4 3 4

17

3

4 3 3 3 2 1 2 3 1 3 3 2 4 1 3 4 1 3 3 1 4 4 4 1 4 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1 4 1 4 1 4 1 4 1 3 1 1 1 3

12

1

5 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 3 1 1 1

13

0

6 3 3 3 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 4 1 4 4 5 4 5 5 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2

16

1

7 5 4 3 2 1 2 3 4 3 3 3 3 4 5 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2

16

3

8 4 3 4 3 1 1 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 2 4 4 2 2 3 2 4 2 2 2 1 3 3 2

15

7

Page 128: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

9 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 5 5 1 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5

20

1

10 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 2 5 4 4 2 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

19

8

11 4 4 5 4 2 2 5 4 4 5 4 4 3 5 3 1 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3

17

3

12 4 2 4 2 2 1 1 2 4 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3

14

2

13 4 4 4 2 1 2 4 3 4 3 3 4 3 5 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 4 3 2 3 3

14

3

14 4 4 5 2 4 4 1 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3

14

6

15 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 5 2 2 3 3 2 2 3 4 2 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 4 4 2 3 2 3 4 3 4 3

14

3

16 4 4 5 4 1 2 1 4 5 5 4 3 5 5 3 1 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 3

16

9

17 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 5 3 3 2 1 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 5

14

0

18 4 3 3 2 1 2 3 3 4 5 4 3 4 5 3 1 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 5 2 3 3 3 4 3 3

14

8

19 4 3 3 1 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 1 3 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3

14

1

Page 129: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

20 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3

13

6

21 5 3 4 3 3 1 4 2 4 2 4 4 3 5 5 1 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 5 3 3 2 4 4 4 4

17

8

22 4 5 5 3 4 4 4 3 2 5 4 4 3 3 4 2 5 3 3 4 5 5 4 4 2 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 2 3 3 4 4 5 5

19

0

23 4 4 5 4 3 5 4 4 4 2 4 4 5 5 5 2 5 5 3 5 3 4 5 5 3 3 3 3 4 5 5 3 5 2 3 3 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3

18

9

24 4 5 5 5 4 2 4 3 4 2 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 3

20

2

25 5 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 5 5 2 5 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 3 5

19

4

26 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 3 2 5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 5 3 5 3 5 5

18

9

27 5 5 5 4 2 4 5 2 4 3 3 5 4 5 4 2 4 5 3 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 3 2

19

8

28 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 5 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

18

7

29 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 3 3 5 5 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4

18

9

30 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 2 3 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3

19

1

Page 130: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

31 4 3 3 4 1 1 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 4 3 2 1 1 1 1 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 1 1 2 3 3 3 4 3 3

12

3

32 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 2 3 4 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 2 4

19

1

33 5 5 5 4 2 5 4 3 4 5 2 5 3 4 3 3 4 5 1 5 2 5 2 5 3 4 3 5 1 2 2 5 4 5 1 5 1 5 3 4 4 5 1 5 3 4 3 4

17

3

34 3 3 3 2 1 2 3 1 3 3 2 4 1 3 4 1 3 3 1 4 4 4 1 4 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1 4 1 4 1 4 1 4 1 3 1 1 1 3

12

1

35 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 3 1 1 1

13

0

36 3 3 3 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 4 1 4 4 5 4 5 5 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2

16

1

37 5 4 3 2 1 2 3 4 3 3 3 3 4 5 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2

16

3

38 4 3 4 3 1 1 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 2 4 4 2 2 3 2 4 2 2 2 1 3 3 2

15

7

39 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 5 5 1 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5

20

1

40 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 2 5 4 4 2 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

19

8

41 4 4 5 4 2 2 5 4 4 5 4 4 3 5 3 1 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3

17

3

Page 131: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

42 4 2 4 2 2 1 1 2 4 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3

14

2

43 4 4 4 2 1 2 4 3 4 3 3 4 3 5 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 4 3 2 3 3

14

3

44 4 4 5 2 4 4 1 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3

14

6

45 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 5 2 2 3 3 2 2 3 4 2 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 4 4 2 3 2 3 4 3 4 3

14

3

46 4 4 5 4 1 2 1 4 5 5 4 3 5 5 3 1 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 3

16

9

47 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 5 3 3 2 1 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 5

14

0

48 4 3 3 2 1 2 3 3 4 5 4 3 4 5 3 1 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 5 2 3 3 3 4 3 3

14

8

49 4 3 3 1 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 1 3 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3

14

1

50 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3

13

6

51 5 3 4 3 3 1 4 2 4 2 4 4 3 5 5 1 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 5 3 3 2 4 4 4 4

17

8

52 4 5 5 3 4 4 4 3 2 5 4 4 3 3 4 2 5 3 3 4 5 5 4 4 2 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 2 3 3 4 4 5 5

19

0

Page 132: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

53 4 4 5 4 3 5 4 4 4 2 4 4 5 5 5 2 5 5 3 5 3 4 5 5 3 3 3 3 4 5 5 3 5 2 3 3 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3

18

9

54 4 5 5 5 4 2 4 3 4 2 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 3

20

2

55 5 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 5 5 2 5 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 3 5

19

4

56 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 3 2 5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 5 3 5 3 5 5

18

9

57 5 5 5 4 2 4 5 2 4 3 3 5 4 5 4 2 4 5 3 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 3 2

19

8

58 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 5 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

18

7

59 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 3 3 5 5 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4

18

9

60 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 2 3 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3

19

1

61 4 3 3 4 1 1 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 4 3 2 1 1 1 1 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 1 1 2 3 3 3 4 3 3

12

3

62 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 2 3 4 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 2 4

19

1

63 5 5 5 4 2 5 4 3 4 5 2 5 3 4 3 3 4 5 1 5 2 5 2 5 3 4 3 5 1 2 2 5 4 5 1 5 1 5 3 4 4 5 1 5 3 4 3 4

17

3

Page 133: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

64 3 3 3 2 1 2 3 1 3 3 2 4 1 3 4 1 3 3 1 4 4 4 1 4 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1 4 1 4 1 4 1 4 1 3 1 1 1 3

12

1

65 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 3 1 1 1

13

0

66 3 3 3 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 4 1 4 4 5 4 5 5 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2

16

1

67 5 4 3 2 1 2 3 4 3 3 3 3 4 5 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2

16

3

68 4 3 4 3 1 1 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 2 4 4 2 2 3 2 4 2 2 2 1 3 3 2

15

7

69 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 5 5 1 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5

20

1

70 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 2 5 4 4 2 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

19

8

71 4 4 5 4 2 2 5 4 4 5 4 4 3 5 3 1 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3

17

3

72 4 2 4 2 2 1 1 2 4 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3

14

2

73 4 4 4 2 1 2 4 3 4 3 3 4 3 5 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 4 3 2 3 3

14

3

74 4 4 5 2 4 4 1 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3

14

6

Page 134: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

75 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 5 2 2 3 3 2 2 3 4 2 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 4 4 2 3 2 3 4 3 4 3

14

3

76 4 4 5 4 1 2 1 4 5 5 4 3 5 5 3 1 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 3

16

9

77 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 5 3 3 2 1 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 5

14

0

78 4 3 3 2 1 2 3 3 4 5 4 3 4 5 3 1 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 5 2 3 3 3 4 3 3

14

8

79 4 3 3 1 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 1 3 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3

14

1

80 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3

13

6

81 5 3 4 3 3 1 4 2 4 2 4 4 3 5 5 1 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 5 3 3 2 4 4 4 4

17

8

82 4 5 5 3 4 4 4 3 2 5 4 4 3 3 4 2 5 3 3 4 5 5 4 4 2 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 2 3 3 4 4 5 5

19

0

83 4 4 5 4 3 5 4 4 4 2 4 4 5 5 5 2 5 5 3 5 3 4 5 5 3 3 3 3 4 5 5 3 5 2 3 3 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3

18

9

84 4 5 5 5 4 2 4 3 4 2 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 3

20

2

85 5 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 5 5 2 5 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 3 5

19

4

Page 135: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

86 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 3 2 5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 5 3 5 3 5 5

18

9

87 5 5 5 4 2 4 5 2 4 3 3 5 4 5 4 2 4 5 3 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 3 2

19

8

88 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 5 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

18

7

89 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 3 3 5 5 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4

18

9

90 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 2 3 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3

19

1

91 4 3 3 4 1 1 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 4 3 2 1 1 1 1 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 1 1 2 3 3 3 4 3 3

12

3

92 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 2 3 4 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 2 4

19

1

93 5 5 5 4 2 5 4 3 4 5 2 5 3 4 3 3 4 5 1 5 2 5 2 5 3 4 3 5 1 2 2 5 4 5 1 5 1 5 3 4 4 5 1 5 3 4 3 4

17

3

94 3 3 3 2 1 2 3 1 3 3 2 4 1 3 4 1 3 3 1 4 4 4 1 4 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1 4 1 4 1 4 1 4 1 3 1 1 1 3

12

1

95 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 3 1 1 1

13

0

96 3 3 3 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 4 1 4 4 5 4 5 5 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2

16

1

Page 136: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

97 5 4 3 2 1 2 3 4 3 3 3 3 4 5 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2

16

3

98 4 3 4 3 1 1 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 2 4 4 2 2 3 2 4 2 2 2 1 3 3 2

15

7

Page 137: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 4. Output Uji Validitas Variabel X

Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X_TOTAL

X1 Pearson Correlation 1 ,512** ,224 ,717** ,335 ,396* ,446* ,385* ,767**

Sig. (2-tailed) ,004 ,234 ,000 ,071 ,030 ,014 ,036 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X2 Pearson Correlation ,512** 1 ,500** ,496** ,164 ,181 ,399* ,469** ,708**

Sig. (2-tailed) ,004 ,005 ,005 ,386 ,339 ,029 ,009 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X3 Pearson Correlation ,224 ,500** 1 ,299 ,232 ,232 ,098 ,000 ,485**

Sig. (2-tailed) ,234 ,005 ,108 ,218 ,218 ,607 1,000 ,007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X4 Pearson Correlation ,717** ,496** ,299 1 ,367* ,301 ,558** ,369* ,794**

Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,108 ,046 ,106 ,001 ,045 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X5 Pearson Correlation ,335 ,164 ,232 ,367* 1 ,378* ,199 ,415* ,573**

Sig. (2-tailed) ,071 ,386 ,218 ,046 ,039 ,291 ,023 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X6 Pearson Correlation ,396* ,181 ,232 ,301 ,378* 1 ,262 ,315 ,579**

Page 138: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Sig. (2-tailed) ,030 ,339 ,218 ,106 ,039 ,162 ,090 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X7 Pearson Correlation ,446* ,399* ,098 ,558** ,199 ,262 1 ,675** ,690**

Sig. (2-tailed) ,014 ,029 ,607 ,001 ,291 ,162 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X8 Pearson Correlation ,385* ,469** ,000 ,369* ,415* ,315 ,675** 1 ,679**

Sig. (2-tailed) ,036 ,009 1,000 ,045 ,023 ,090 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X_TOTAL Pearson Correlation ,767** ,708** ,485** ,794** ,573** ,579** ,690** ,679** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,007 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 139: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 5. Output Uji Validitas Variabel Y

Page 140: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …
Page 141: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …
Page 142: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …
Page 143: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 6. Output Uji Reliabilitas Variabel X

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,817 8

Lampiran 7. Output Uji Reliabilitas Variabel Y

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,937 62

Page 144: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 8. Output Hasil Kategorisasi Variabel X Per

Indikator

a. Indikator Frekuensi

Frekuensi

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 3 3,1 3,1 3,1

Sedang 33 33,7 33,7 36,7

Tinggi 62 63,3 63,3 100,0

Total 98 100,0 100,0

b. Indikator Durasi

Durasi

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 10 10,2 10,2 10,2

Sedang 21 21,4 21,4 31,6

Tinggi 67 68,4 68,4 100,0

Total 98 100,0 100,0

c. Perilaku Menonton Animasi Nussa dan Rara

Perilaku_Menonton

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 1 1,0 1,0 1,0

Sedang 32 32,7 32,7 33,7

Tinggi 65 66,3 66,3 100,0

Total 98 100,0 100,0

Page 145: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 9. Output Hasil Kategorisasi Variabel Y Per

Indikator

a. Indikator Aqidah

Aqidah

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 8 8,2 8,2 8,2

Sedang 43 43,9 43,9 52,0

Tinggi 47 48,0 48,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

b. Indikator Syariah

Syariah

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 4 4,1 4,1 4,1

Sedang 39 39,8 39,8 43,9

Tinggi 55 56,1 56,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

c. Indikator Akhlak

Akhlak

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 4 4,1 4,1 4,1

Sedang 43 43,9 43,9 48,0

Tinggi 51 52,0 52,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Page 146: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

d. Perilaku Islami Anak

Perilaku_Islami

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sedang 48 49,0 49,0 49,0

Tinggi 50 51,0 51,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Lampiran 10. Output Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Menonton Perilaku

Islami

N 98 98

Normal Parametersa,b Mean 29,93 165,68

Std.

Deviation

4,925 25,657

Most Extreme

Differences

Absolute ,102 ,175

Positive ,061 ,122

Negative -,102 -,175

Test Statistic ,102 ,175

Asymp. Sig. (2-tailed) ,014c ,000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 147: HUBUNGAN ANTARA MENONTON ANIMASI NUSSA DAN RARA …

Lampiran 11. Output Uji Korelasi Rank Spearman

Correlations

Menonton Perilaku

Islami

Spearman's

rho

Menonton Correlation

Coefficient

1,000 ,766**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 98 98

Perilaku

Islami

Correlation

Coefficient

,766** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).