Upload
buiduong
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA DI
KELAS X SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
EMILIANA SARJO
NIM: 111424024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Alangkah baik jika kehidupanku bahagia,
dan alangkah lebih baik lagi
jika kehidupanku membuat orang lain bahagia.
~ ~ ~ ~ ~ A Mintara Sufiyanta ~ ~ ~ ~ ~
Karya ini ku persembahkan untuk :
Bapa dan mama tersayang
Adik-adikku Erik, Sari, dan Tio
Teman-teman pfis’11 USD
Terimakasih atas doa dan dukungan selama masa studi
Tuhan Yesus Memberkati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 05 Oktober 2016
Penulis
Emiliana Sarjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Emiliana Sarjo
NIM : 111424024
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
FISIKA DENGAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA DI KELAS X SMA
BOPKRI 2 YOGYAKARTA”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan
data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royaliti kepada ssaya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta : 05 Oktober 2016
Yang menyatakan
Emiliana Sarjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis dalam penyusunan
skripsi yang berjudul “Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika Di SMA BOPKRI 2
Yogyakarta”. Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
tidak terlepas dari peran serta pihak-pihak yang telah memberikan bantuan. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tulus secara khusus
kepada :
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan JPMIPA
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. Ign. Edi Santosa, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis selama masa pendidikan.
5. Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan koreksi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
6. Kedua Orangtua saya Donatus Sarjo dan Natalia Jebatu yang telah
memberikan doa dan motivasi selama penulis menempuh pendidikan.
7. Adik-adik saya yang tercinta Frederik Sarjo, Maria S. Sarjo, dan Martinus
Sarjo yang selalu mendukung dan mendoakan penulis selama masa kuliah.
8. Sahabat seperjuangan Maria Yuliana Jedo Baon, Martina T. B. Wanga,
dan Naldi Barus, yang selalu menyemangati dan mendoakan serta
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
9. Segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan wawasannya.
10. Ibu Irene Mustikaningtyas, S.Pd., selaku Guru Fisika Kelas X SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah bersedia membantu peneliti dalam
melancarkan pengambilan data.
11. Siswa/i kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016
yang telah meluangkan waktu untuk menjadi subyek penelitian bagi
penulis.
12. Teman-teman Pendidikan Fisika 2011 atas kebersamaan, semangat, dan
rasa persaudaraan untuk berjuang menyelesaikan studi di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Teman saya, Fabiola Lidya Desima, yang telah membantu penulis selama
pengambilan data penelitian.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyelesaian
skripsi ini sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, September 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
Emiliana Sarjo, 2016. Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika Di Kelas X SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika, motivasi belajar fisika, dan hubungan antara
persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan motivasi belajar
fisika.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif
dan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui kuisioner dan
pengamatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2016 di
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah 56 siswa kelas
X.
Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika positif, rata-rata siswa memiliki motivasi belajar fisika
yang tinggi, dan adanya korelasi positif antara persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika.
Kata kunci : persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika, motivasi belajar
fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
Emiliana Sarjo, 2016. The correlation between students’ perception
toward learning physics with motivation of physics study at class X
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Thesis. Physics Education, Department
of Science and Mathematics Education, Faculty of Teacher Training
and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to reveal the student’s perception toward
learning physics, student’s learning motivation, and the correlation
between students’ perseption toward leraning physics with motivation of
physics study.
The types of this research are quantitative descriptive and
qualitative descriptive. The data get by the questionnaire and the
observation. The research was conducted in April - Mei 2016 at SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta. The subject of this research are 56 students of
class X.
The results of this research show that the students’ perceptions
toward learning physics is positive, an average of students haves high
motivation of physics study, and existence correlation between students’
perseption toward leraning physics with motivation of physics study.
Keywords: students’ perseption toward leraning physics, motivation of
physics study.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN MOTO ........................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
D. Hipotesis ................................................................................................... 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 5
A. Persepsi .................................................................................................... 5
1. Pengertian Persepsi ............................................................................ 6
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adanya Persepsi ........................ 6
B. Pembelajaran Fisika ................................................................................. 9
1. Pengertian Pembelajaran Fisika ......................................................... 9
2. Unsur Penting dalam Pembelajaran Fisika ........................................ 10
3. Persoalan dalam Pembelajaran Fisika ................................................ 11
C. Guru Fisika yang Profesional ................................................................... 12
D. Motivasi Belajar ....................................................................................... 15
1. Pengertian Motivasi Belajar ............................................................... 15
2. Jenis Motivasi .................................................................................... 16
3. Ciri-ciri Motivasi ................................................................................ 16
4. Pentingnya Motivasi dalam Belajar ................................................... 17
E. Kerangka Berpikir .................................................................................... 19
1. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika
dengan Motivasi Belajar Fisika .......................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 21
A. Design Penelitian ..................................................................................... 21
B. Populasi dan Sampel ................................................................................ 21
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 22
E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 23
F. Uji coba Kuesioner ................................................................................... 26
G. Metode Analisis yang Digunakan ............................................................ 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 31
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 31
1. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika ................................. 31
2. Motivasi Belajar Fisika ...................................................................... 34
3. Uji Hipotesis Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran
Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika ................................................ 38
B. Pembahasan .............................................................................................. 39
1. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika .................................. 39
2. Motivasi Belajar Fisika ...................................................................... 49
3. Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran
Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika ............................................... 57
4. Hasil Observasi .................................................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 61
A. Kesimpulan .............................................................................................. 61
B. Saran ......................................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 64
LAMPIRAN ........................................................................................................ 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 3.1. Kisi-kisi lembar pengamatan motivasi belajar fisika .......................... 23
Tabel 3.2. Kisi-kisi persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika ........................ 24
Tabel 3.3. Kisi-kisi motivasi belajar siswa ........................................................... 25
Tabel 3.4. Alternatif jawaban dan skor pada kuesioner ........................................ 28
Tabel 4.1. Skor persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika ............................... 31
Tabel 4.2. Perhitungan kuesioner persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika .............................................................................. 33
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi skor persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika ............................................................................... 34
Tabel 4.4. Skor motivasi belajar fisika ................................................................. 34
Tabel 4.5. Perhitungan kuesioner motivasi belajar fisika ..................................... 36
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi skor motivasi belajar fisika ................................. 37
Tabel 4.7. Distribusi frekuensi skor tiap item soal
persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika ........................................ 40
Tabel 4.8. Skor tiap aspek dalam kuesioner persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika ................................................................ 40
Tabel 4.9. Distribusi frekuensi skor tiap item soal
Motivasi belajar fisika ......................................................................... 50
Tabel 4.10. Skor tiap aspek dalam kuesioner
motivasi belajar fisika ........................................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Histogram skor rata-rata tiap aspek dalam kuesioner persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika ............................................................. 41
Gambar 2. Histogram skor rata-rata tiap aspek dalam kuesioner
motivasi belajar fisika ....................................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses bagi banyak orang untuk belajar
dan berlatih. Belajar untuk mengubah suatu pemikiran yang tadinya adalah
salah mejadi suatu yang benar. Melalui pendidikan juga, seseorang dapat
mengembangkan semua kemampuan yang dimiliki. Menurut Ambarjaya
(2012: 7) pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau
kelompok untuk dapat memahami sesuatu yang sebelumnya tidak mereka
pahami.
Djamarah (2005: 2) guru dan anak didik adalah dua sosok manusia
yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Boleh jadi, di mana ada
guru di situ ada anak didik yang ingin belajar dari guru. Sebaliknya, dimana
ada anak didik di sana ada guru yang ingin memberikan binaan dan
bimbingan kepada anak didik.
Di jaman yang modern ini banyak masalah yang dihadapi oleh
dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan pembelajaran yang mana siswa
kurang maksimal untuk menyerap materi yang diberikan oleh guru sehingga
menyebabkan kurangnya motivasi mereka dalam belajar.
Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat menakutkan
bagi siswa, dengan alasan bahwa materi fisika sangat sulit karena banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
rumus dan hitungan. Menurut Brooks (1993: 5) dalam Soewandi,
dkk. (2008:41) ukuran dan kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya
guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti
seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru
yang pokok adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang
kegiatan, dan membimbing siswa agar mereka lertibat dalam proses belajar
secara berkesinambungan.
Oleh karena itu, dari latar belakang di atas, penulis akan meneliti
tentang “Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran
Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika Di Kelas X SMA BOPKRI 2
Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dikemukakan adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika?
2. Bagaimanakah motivasi belajar fisika?
3. Adakah hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan motivasi belajar fisika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah motivasi belajar fisika.
3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika.
D. Hipotesis
Berdasarkan judul penelitian yang diajukan dalam penelitian ini,
maka penulis mengajukan hipotesis yaitu adanya korelasi positif antara
persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru atau calon guru fisika
Melalui penelitian ini, guru ataupun calon guru fisika dapat
memperoleh gambaran bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika. Bagaimana pandangan siswa terhadap bahan pelajaran fisika, dan
bagaimana cara untuk membangun hubungan atau relasi yang baik
antara guru dengan siswa. Dengan demikian, sebagai guru kita dapat
meningkatkan dan menciptakan suatu proses pembelajaran fisika yang
lebih menarik bagi siswa, sehingga motivasi mereka dalam belajar fisika
pun meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagi penulis
Melalui penelitian ini, penulis memperoleh pengetahuan tentang
bagaimana seharusnya menjadi seorang guru fisika yang profesional.
Bagaimana sikap yang harus ditunjukan oleh seorang guru dalam
melakukan proses belajar mengajar. Sehingga proses belajar mengajar
didalam pembelajaran fisika sangat menyenangkan dan siswa pun
termotivasi untuk belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi
Seorang guru pastinya menginginkan agar siswanya berhasil dalam
belajar. Tidak hanya berhasil dalam ilmu namun juga dalam penerapannya di
kehidupan sehari-hari. Guru juga diharapkan agar dapat menyesuaikan diri di
dalam kegiatan pembelajaran, serta dapat menciptakan situasi belajar yang
konduktif bagi siswa. Seorang guru yang berkompeten serta berkepribadian
yang baik dapat menarik perhatian siswa. Sehingga siswa dapat termotivasi
untuk belajar serta memberikan pandangan yang positif terhadap guru
maupun pembelajarannya.
Berbicara mengenai persepsi berarti berbicara mengenai
bagaimana pandangan seseorang terhadap sesuatu, baik itu benda hidup
maupun benda mati. Walgito (2010: 108-109) menuangkan bahwa apabila
yang dipersepsi itu manusia dan yang nonmanusia, maka akan ada kesamaan
tetapi juga adanya perbedaan dalam persepsi tersebut. Persamaannya yaitu
apabila manusia dipandang sebagai objek benda yang terikat pada waktu dan
tempat seperti benda-benda yang lain. Walaupun demikian sebenarnya antara
manusia dan nonmanusia itu terdapat perbedaan yang mendasar.
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bagaimanakah persepsi
siswa terhadap pembelajaran fisika, bagaimanakah motivasi belajar fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
siswa, serta hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan motivasi belajar fisika.
1. Pengertian Persepsi
Menurut Irwanto, dkk (1988: 55) persepsi adalah proses
diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun
peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Menurut Lunandi
(1987:80), persepsi adalah tafsiran dari apa yang kita lihat, dengar, cicipi,
baui, raba dengan pancaindra kita. Apa yang ditangkap dengan pancaindra
diberi arti. Adapun menurut Khairani (2013:63) persepsi merupakan suatu
proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat
indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat
memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut.
Sarwono (1992:45) mendefinisikan persepsi sebagai sejumlah
penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang
lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa mengenali dan menilai objek-
objek.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
persepsi adalah suatu pandangan yang merupakan hasil tanggapan dari
indera manusia yang kemudian diinterpretasikan sehingga manusia dapat
mengenal dan menilai objek-objek.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adanya Persepsi
Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam
diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dalam persepsi.. Persepsi itu bersifat individual (Davidoff, 1981; Rogers,
1965) dalam Walgito (2010: 100).
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
dalam Khairani (2013:63-65) :
a. Faktor internal yang mempegaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang
terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara
lain:
1) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya
informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan
melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan
sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang
berbeda-beda sehingga interprestasi terhadap lingkungan juga
dapat berbeda.
2) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang
dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada
bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang
terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi
persepsi terhadap suatu obyek.
3) Minat. Persepsi terhadap sutu obyek bervariasi tergantung
terhadap seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang
digerakkan untuk mempersepsi. perceptual vigilance merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari
stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
4) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana
kuatya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang
dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
5) Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung
pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat
kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang
dalam pengertia luas.
6) Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang,
mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada
waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam
menerima, bereaksi dan mengingat.
b. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik
dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-
elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia
sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseorang merasakannya atau
menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
persepsi adalah:
1) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini
menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek,
maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan
mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada
giliranya membentuk persepsi.
2) Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai
cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be
perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
3) Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang
penampilannya dengan latarbelakang dan sekeklilingnya yang
sama, sekali diluar sangkaan individu yang lain akan banyak
menarik perhatian.
4) Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan
memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan
dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari
stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa
mempengaruhi persepsi.
5) Motion atau gerakan. Individu akan lebih banyak memberikan
perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan selama
jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
B. Pembelajaran Fisika
1. Pengertian Pembelajaran Fisika
Menurut Arifin (2012 : 10 ) dalam arti sempit pembelajaran
dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar
seseorang dapat melakukan kegiatan belajar; dan dalam arti luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru)
dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan
suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta
didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau
tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.
Pembelajaran adalah penyediaan kondisi yang
mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik (Sani,
2013 : 40). Sedangkan, menurut Wiyani (2014 : 20), pembelajaran adalah
proses menjadikan orang agar mau belajar dan mampu (kompeten) belajar
melalui berbagai pengalamannya agar tingkah lakunya dapat berubah
menjadi lebih baik lagi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran fisika adalah suatu proses yang dilakukan agar seseorang
dapat belajar fisika melalui berbagai pengalamannya sehingga dapat
menguasai kompetensi fisika yang diharapkan.
2. Unsur Penting dalam Pembelajaran Fisika
Menurut Wospakrik dalam Mundilarto (2012: 3) fisika adalah
salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang pada dasarnya bertujuan
untuk mempelajari dan memberi pemahaman baik secara kualitatif
maupun kuantitatif tentang berbagai gejala atau proses alam dan sifat zat
serta penerapannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa semua proses fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
ternyata dapat dipahami melalui sejumlah hukum alam yang bersifat
dasar.
Unsur yang terpenting dalam pembelajaran fisika (Suparno,
2007: 2) adalah : (a) siswa yang belajar, (b) guru yang mengajar, (c)
bahan pelajaran, dan (d) hubungan antara guru dan siswa. Maka semua
usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan mendorong agar siswa
mau mempelajari fisika sendiri. Dari pihak guru diharapkan menguasai
bahan yang mau diajarkan, mengerti keadaan siswa sehingga dapat
mengajar sesuai dengan keadaan dan perkembangan siswa, dapat
menyusun bahan sehingga mudah ditangkap siswa.
3. Persoalan dalam Pembelajaran Fisika
Dalam Suparno (2009: 3) beberapa persoalan pendidikan
fisika di indonesia adalah sebagai berikut:
a. Materi fisika dianggap sulit oleh siswa karena banyak rumus dan
hitungan
b. Banyak siswa mudah merasa loyo dan kurang daya tahan dalam
menghadapi bahan fisika yang dianggap sulit dan banyak hitungan
c. Guru fisika kurang profesional/menarik/dekat dengan siswa, sehingga
kurang dapat membantu siswa senang belajar fisika dan masih
mengajarkan miskonsepsi
d. Sarana sekolah tidak lengkap terutama dengan fasilitas dan sarana
pendidikan fisika
e. Pembelajaran fisika kurang meningkatkan gairah siswa belajar fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
f. Kurikulum fisika masih belum tepat dengan situasi lapangan tempat
siswa belajar
C. Guru Fisika yang Profesional
Ada yang mengatakan guru fisika kelihatan keras, galak, diam,
mungkin untuk menunjukan bahwa mereka punya wibawa dan biar ditakuti
siswa. Tetapi ada yang membantah, bahwa tidak usah galak saja pelajaran
fisika sudah menakutkan karena banyak matematika dan rumusnya.
Pendekatan pembelajaran fisika yang modern, mengajak agar guru fisika
lebih dekat dengan siswa, lebih punya humor, dan dapat komunikasi dengan
siswa. Dengan demikian, siswa akan senang dengan fisika dan dapat belajar
fisika lebih baik (Suparno, 2009: 136).
Untuk menjadi guru fisika yang sungguh bermutu dan profesional
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru terus-menerus
antara lain (Trowbridge & Bybee, 1996: 2-5) dalam Suparno (2007: 2-4) :
1. Penguasaan bahan fisika
Guru fisika harus menguasai bahan yang mau diajarkan
sehingga tidak menyebabkan miskonsepsi pada siswa. Maka guru
fisika harus terus mengembangkan diri dengan mempelajari bahan
fisika. Ada baiknya juga mengembangkan bahan yang lebih tinggi
setingkat universitas, sehingga dapat mengajarkan dengan lebih luas
dan tidak picik. Untuk menunjang hal ini makaguru harus terus belajar
dan tidak boleh lekas puas diri. Sekarang ini banyak sumber belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
fisika yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan seperti
internet, buku-buku baru, seminar, lokakarya, dan bertanya kepada
tenaga ahli.
2. Mengerti tujuan pengajaran fisika
Guru fisika yang baik harus mengerti tujuan dari pengajaran
fisika. Dengan mengerti tujuannya, guru dapat mengarahkan siswa
kearah tujuan dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya guru perlu
mengetahui tujuan umum pengajaran fisika seperti:
a. Kompetensi fisika yang diharapkan dikuasai siswa
b. Tuntutan sekolah atau pemerintah dalam pengajaran fisika
c. Tujuan umum pengajaran fisika seperti:
1) Mengerti dan menggunakan metode ilmiah
2) Menguasai pengetahuan fisika (konsep)
3) Menggunakan sikap ilmiah
4) Memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat
5) Kesadaran akan karir masa depan
3. Guru dapat mengorganisasi pengajaran fisika
Guru fisika yang baik dapat mempersiapkan pengajaran sesuai
dengan tujuan. Ia juga mengerti cara mengajarkan bahan itu, dapat
memilih alat dan sarana yang digunakan dalam pembelajaran, dapat
memilih evaluasi dan latihan yang akan diberikan kepada siswa
selama proses pembelajaran. Termasuk dalam perencanaan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
merencanakan berupa waktu yang digunakan dan tugas apa yang
harus dilakukan siswa.
4. Mengerti situasi siswa
Pembelajaran fisika akan sungguh mengena pada siswa dan
menyenangkan siswa, bila situasi siswa diperhatikan. Maka guru perlu
berusaha mengerti keadaan siswa. Beberapa situasi siswa perlu
diketahui seperti: konsep awal siswa, pemikiran siswa, konsep yang
telah dipunyai, tingkah laku, perkembangan kognitif, mode, dan
situasi psikologis siswa dll. Guru perlu mengerti bagaimana siswa
menanggapi pembelajarannya, apakah mereka senang, bosan, malas,
dll. Dengan mengerti keadaan siswa, guru akan dapat membantu
pembelajaran secara lebih kontekstual, sesuai dengan situasi siswa.
5. Guru dapat berkomunikasi dengan siswa
Guru perlu melatih diri berkomunikasi akrab dengan siswa.
Hubungan yang akrab dengan siswa perlu dibangun, kemampuan
memotivasi, memberikan semangat, menegur, menggerakkan siswa
perlu dilatih. Keterampilan untuk mendekati siswa, membantu siswa
belajar, dan juga kemampuan mendengarkan apa yang dirasakan dan
diinginkan siswa perlu dikembangkan. Kemampuan mengerti
kesulitan siswa dalam belajar dan hidup pun perlu ditumbuhkan
6. Guru menguasai berbagai metode
Oleh karena situasi siswa bermacam-macam dan yang dirasakan
dapat membantu siswa belajar juga bervariasi, maka menguasai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
metode yang bermacam-macam sangat penting bagi guru fisika
sehingga dapat membantu siswa lebih baik dan tepat. Menguasai
berbagai metode mengajar dan memilih cara yang diminati siswa,
akan membuat siswa menyukai fisika yang diajarkan.
D. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2007: 73).
Selanjutnya, menurut Nanang dan Suhana (2012: 26) motivasi belajar
merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), alat
pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk
belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka
perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Adapun menurut Khodijah (2014:157) motivasi belajar adalah
dorongan yang menjadi penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan
sesuatu dan mencapai suatu tujuan yaitu untuk mencapai prestasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan suatu
dorongan yang menjadi penggerak bagi siswa agar terlibat penuh dalam
kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dalam aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Jenis Motivasi
Menurut Hanafiah dan Suhana (2012: 26-27) motivasi terdiri atas dua
yaitu :
a. Motivasi instrinsik, yaitu motivasi yang datangnya secara alamiah
atau murni dari diri peserta didik itu sendiri sebagai wujud adanya
kesadaran diri (self awareness) dari lubuk hati yang paling dalam.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat
dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
akan cita-cita (Hamzah, 2008: 23).
b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya disebabkan
faktor-faktor di luar diri peserta didik, seperti adanya pemberian
nasihat dari gurunya, hadiah (reward), kompetisi sehat antar peserta
didik, hukuman (punishment), dan sebagainya.
3. Ciri-ciri motivasi
Motivasi seseorang dapat dilihat dari bagaimana usaha yang
dilakukannya dalam mencapai atau memenuhi kebutuhannya. Adapun
ciri-ciri seseorang termotivasi seperti yang tercantum dalam Rohmah
(2012: 249-250) adalah sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat
puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu)
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang
itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti
itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan
belajar mengajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mengerjakan
tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara
mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu
yang rutinitas dan mekanis. Siswa harus mampu mempertahankan
pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional.
Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsif terhadap
berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya
(Sardiman, 2007: 84).
4. Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Rohmah (2012: 261) proses pembelajaraan merupakan
kegiatan yang melibatkan seseorang individu (jasmanih dan rohani),
kegiatan pembelajaran tidak pernah dilakukan tanpa adanya dorongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
atau motivasi yang kuat dari dalam diri individu ataupun dari luar
individu yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Imron (1996)
mengungkapkan bahwa motivasi belajar memegang peranan penting
dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar
sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang
banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Menurut Dalyono (1997: 57) dalam Djamarah (2011: 201)
kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi
keberhasilan belajar. Karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan,
terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) dengan cara
senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus
dihadapi untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekad bulat dan
selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 85) motivasi belajar
penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar
adalah sebagai berikut:
a. Menyandarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir;
contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan,
dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong
membaca lagi.
b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang
dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha
setekun temannya yang belajar dan berhasil.
c. Mengarahkan kegiatan belajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui
bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda
gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
d. Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang
tua, maka ia berusaha agar cepat lulus.
e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian
bekerja yang bersinambungan; individu dilatih untuk menggunakan
kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
E. Kerangka Berpikir
1. Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran Fisika dengan Motivasi
Belajar Fisika
Menurut Popham dan Baker (1992) dalam Suyanto dan Jihad
(2013: 101), pada hakikatnya proses pembelajaran yang efektif terjadi
jika guru dapat mengubah kemampuan dan persepsi siswa dari yang
sulit mempelajari sesuatu menjadi mudah mempelajarinya.
Guru perlu membangkitkan sikap positif siswa terhadap materi
pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri siswa, maka akan tumbuh
dan berkembang minat belajar. Dengan demikian, siswa akan mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
diberi motivasi, dan pada akhirnya mereka akan lebih mudah
menyerap materi pelajaran yang diajarkan (Suyanto dan Asep Jihad,
2013: 229).
Dengan demikian ketika siswa memiliki persepsi yang baik
atau positif terhadap pembelajaran fisika juga mempunyai motivasi
dalam belajar fisika, atau sebaliknya siswa yang memiliki persepsi
yang negatif, motivasi untuk belajar fisika pun rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan deskriptif
kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa angka atau skor.
Selain itu, untuk memperkuat data yang dihasilkan maka dalam penelitian ini
dilakukan observasi. Observasi yang dilakukan adalah observasi secara
langsung. Data akan diolah dengan menggunakan korelasi pearson untuk
menarik kesimpulan hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika dengan motivasi belajar fisika.
B. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah siswa/i kelas X
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan sampel
yang diambil dalam penelitian ini yaitu siswa/i kelas XA dan kelas XC SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 56 orang.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
2. Waktu Penelitian : April – Mei 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas
dua yaitu observasi dan kuesioner.
1. Observasi
Margono, (2010:158) mengungkapkan bahwa observasi diartikan
sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Observasi yang akan dilakukan yaitu
observasi secara langsung. Margono (2010: 158-159) melanjutkan bahwa
observasi langsung adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga
observasi bersama objek yang diselidiki. Observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimanakah motivasi
belajar fisika siswa di kelas. Bagaimana ketertarikan dan kemauan serta
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika.
2. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap data tentang bagaimana persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika, bagaimana motivasi belajar fisika siswa, dan apakah
ada hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
motivasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam mendukung penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Lembar pengamatan
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati bagaimana situasi
pembelajaran fisika dikelas, sikap atau prilaku siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar di kelas. Dengan demikian dari hasil pengamatan
dapat diambil kesimpulan bagaimanakah motivasi belajar fisika.
Arikunto dalam Taniredja dan Mustafidah (2011:48)
mengemukakan bahwa dalam menggunakan metode observasi cara yang
paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi . Oleh
karena itu, dalam penelitian ini disusun kisi-kisi observasi atau
pengamatan motivasi belajar fisika seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1. Kisi-kisi lembar pengamatan motivasi belajar fisika
Indikator No item soal Jumlah
Ketertarikan siswa mengikuti pembelajaran fisika 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 6
Keaktifan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar 8, 9, dan 12 3
Kemauan siswa dalam memecahkan masalah dan soal-
soal fisika
7, 10, 11, 13, 14, dan
15
6
Jumlah item soal 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Kuesioner
Untuk melengkapi penelitian ini, maka dalam memperoleh data
peneliti memberikan kuesioner kepada siswa. Kuesioner tersebut terdiri
atas dua bagian yaitu kuesioner persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika dan kuesioner motivasi belajar fisika.
a. Kuesioner persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika.
Kuesioner ini terdiri atas empat aspek, yaitu pengetahuan akan
pembelajaran fisika, bahan pelajaran fisika, guru fisika, dan hubungan
guru dengan siswa. Indikator pada tiap aspek di atas ditunjukan pada
tabel berikut:
Tabel 3.2. Kisi-kisi persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
Aspek Indikator No item soal Jumlah
Pengetahuan
akan
pembelajaran
fisika
Pengetahuan siswa tentang
pembelajaran fisika
1, 2, 3, dan 4 4
Pengalaman siswa mengikuti
pembelajaran fisika
5, 6, 7, dan 8 4
Bahan pelajaran
fisika
Pengetahuan siswa tentang fisika 9 dan 10 2
Relevansi dari pembelajaran fisika
dalam kehidupan sehari-hari
11, 12, 13, dan 14 4
Partisipasi siswa dalam belajar fisika di
kelas
15, 16, dan 17 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Aspek Indikator No item soal Jumlah
Kesulitan materi fisika 18, 19, 20 dan 21 4
Guru fisika
Guru menguasai bahan fisika 22, 23, 24, dan 25 4
Guru mengerti tujuan pengajaran fisika 26, 27, dan 28 3
Guru dapat mengorganisasi pengajaran
fisika
29, 30, dan 31 3
Guru menguasai berbagai metode
pengajaran
32, 33, dan 34 3
Hubungan guru
dengan siswa
Guru mengerti situasi siswa 35, 36, dan 37 3
Guru dapat berkomunikasi dengan
siswa
38, 39, dan 40 3
Jumlah item soal 40
b. Kuesioner motivasi belajar fisika
Kuesioner ini terdiri atas dua aspek, yaitu kemauan untuk belajar
fisika dan cara mengatasi kesulitan belajar. Indikator dari dua aspek
diatas ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Kisi-kisi motivasi belajar fisika
Aspek Indikator No item soal Jumlah
Kemauan untuk
belajar fisika
Senang mengikuti pelajaran fisika 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 6
Tekun menghadapi tugas fisika 7, 8, 9, 10, 11, dan
12
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Aspek Indikator No item soal Jumlah
Menunjukkan minat dalam bermacam-
macam masalah fisika
13, 14, 15, 16, dan
17
5
Tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini
18, 19, 20, dan 21 4
Cara mengatasi
kesulitan belajar
Lebih senang bekerja mandiri 22, 23, 24, dan 25 4
Senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal fisika
26, 27, 28, 29, dan
30
5
Jumlah item soal 30
F. Uji Coba Kuesioner
Uji coba kuesioner ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti
mengetahui sejauh mana instrumen yang telah dibuat sudah dapat digunakan
untuk penelitian yang sesungguhnya. Responden dalam uji coba kuesioner ini
berjumlah 15 orang.
Hasil uji coba dari kuesioner ini, terdapat beberapa item soal yang
diubah. Hal ini disebabkan karena, selama masa pengujian kuesioner
beberapa item soal yang diubah kurang memberikan arti atau makna yang
mudah untuk dimengerti oleh responden, atau dengan kata lain bahasa yang
digunakan kurang dipamahi oleh responden. Sehingga saat digunakan pada
penelitian yang sesungguhnya, pernyataan-pernyataan yang tertera dalam
kuesioner sesuai dengan apa yang dialami oleh responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Setelah dilaksanakannya uji coba kuisioner, terdapat beberapa item soal
yang harus diubah, dalam arti bahasa yang digunakan harus lebih singkat dan
lebih sederhana, sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh responden.
Untuk kuesioner persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika terdapat
beberapa item soal yang merupakan perubahan dari hasil uji coba kuisioner
yaitu item soal nomor 3, 5, 7, 9, 18, 27, 33, dan 34. Sedangkan untuk
kuesioner motivasi belajar fisika yaitu item soal nomor 13, 14, 15, 23, 27, dan
28. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini sudah diuji coba dan
sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing.
G. Metode Analisis Data yang Digunakan
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kuantitatif untuk pengelolaan data hasil kuesioner dan
analisis deskriptif kualitatif untuk pengelolaan data hasil observasi atau
pengamatan.
1. Analisis data untuk hasil kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas dua yaitu kuesioner
persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dan kuesioner motivasi
belajar fisika.
a. Analisis data persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dan
motivasi belajar fisika
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas pertanyaan positif
dan pertanyaan negatif. Pertanyaan positif mengandung arti bahwa
pernyataannya sesuai dengan yang dialami oleh siswa, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pertanyaan negatif mengandung arti bahwa pernyataannya tidak sesuai
dengan yang dialami oleh siswa. Kuesioner persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika berjumlah 40 peryataaan yang terdiri dari 26
pernyataan positif dan 14 pernyataan negatif. Sedangkan pada
kuesioner motivasi belajar fisika berjumlah 30 pernyataan yang terdiri
dari 19 pernyataan positif dan 11 pernyatan negatif. Pernyatan-
pernyataan tersebut kemudian dinilai oleh siswa dengan memilih
empat alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan siswa, dan
kemudian diberi skor. Alternatif jawaban dan skor yang diberikan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4. Alternatif jawaban dan skor pada kuesioner
Alternatif jawaban Skor pernyataan positif Skor pernyataan negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Data yang diperoleh dari kuesioner kemudian dianalisis untuk
mengetahui bagaimanakah persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika dan bagaimana motivasi belajar fisika. Cara yang dilakukan
yaitu menjumlahkan skor pada setiap item soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kategori sifat persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
dibagi atas empat bagian yaitu sangat negatif, negatif, positif, dan
sangat positif. Sedangkan kategori tingkat motivasi belajar fisika
dibagi atas lima bagian yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,
dan sangat tinggi.
b. Analisis data hubungan antara persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika
Untuk mencari hubungan antara persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika digunakan rumus
koefisien korelasi pearson (Suparno, 2011: 58-60).
1. Koefisien korelasi pearson
rxy =
√
2. Setelah menghitung koefisien korelasi sampel, maka untuk
mengetahui apakah sudah signifikan digunakan :
a. Ho : = 0 (hipotesis nol)
b. Hi : ≠ 0 (hipotesis alternatif)
c. level Signifikan α = 0.05
d. Df = derajat kebebasan = N – 2 (N = jumlah pasangan)
e. (koefisien critical) dicari dari tabel korelasi dan ( ) dengan
rumus perhitungan diatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
f. (koefisien korelasi perhitungan) jatuh
dalam daerah rejeksi. Maka hipotesis nol ditolak. Bila tidak maka
diterima.
Bila / / > / / maka signifikan.
2. Analisis data untuk hasil observasi
Data diambil dengan cara mengamati secara langsung proses
kegiatan belajar mengajar di kelas. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan melihat seberapa besar persentasi pada masing-masing
pernyataan pada lembar pengamatan, sehingga dari hasil tersebut dapat
ditarik kesimpulan bagaimanakah motivasi belajar fisika siswa.
Persentase untuk setiap pernyataan dibagi atas empat kategori yaitu
< 25 %, 25 % - 50 %, 50 % - 75 %, dan > 75 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 56 siswa yang
diambil dari kelas XA dan XC dari total siswa kelas X yaitu 163 orang yang
terdiri dari enam kelas di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Pengambilan kelas
ini dilakukan secara acak, hal ini disebabkan karena pembagian kelas untuk
kelas X dilakukan secara acak yang berarti bahwa pembagian kelas tidak
berdasar pada nilai Ujian Nasional siswa. Kuesioner disebarkan ke siswa pada
awal bulan Mei 2016. Berikut akan di bahas data hasil penelitian yang
diperoleh dari kuesioner yaitu persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
dan motivasi belajar fisika.
1. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika
Berikut merupakan hasil skor untuk data persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika seperti pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1. Skor persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
Responden Skor
1 107
2 122
Responden Skor
3 113
4 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Responden Skor
5 107
6 108
7 135
8 117
9 120
10 128
11 124
12 130
13 125
14 104
15 103
16 109
17 109
18 110
19 126
20 115
21 120
22 119
23 115
24 115
25 108
Responden Skor
26 129
27 114
28 105
29 117
30 118
31 117
32 120
33 121
34 115
35 108
36 104
37 118
38 107
39 103
40 102
41 129
42 112
43 141
44 122
45 124
46 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Responden Skor
47 113
48 113
49 113
50 130
51 121
Responden Skor
52 124
53 123
54 107
55 112
56 136
Data perhitungan distribusi frekuensi dari kuesioner pada persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika (lampiran 5) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Perhitungan kuesioner persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika
Di bawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi skor persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika:
No. Deskripsi Nilai
1. Skor maksimal 160
2. Skor terendah 102
3. Skor tertinggi 141
4. Mean 117,125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi skor persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika
Skor persepsi Frekuensi
102 – 108 13
109 – 115 14
116 – 122 14
123 -129 9
130 – 136 5
137 – 143 1
Jumlah 56
Skor rata-rata kuesioner yang diberikan oleh siswa untuk persepsi
terhadap pembelajaran fisika yaitu 117,125, terlihat bahwa banyaknya
siswa yang memberikan skor dari skor rata-rata sampai skor tertinggi lebih
banyak dibandingkan dengan siswa yang memberikan skor di bawah skor
rata-rata yaitu 27 responden dari total responden yaitu 56 orang.
2. Motivasi Belajar Fisika
Berikut merupakan hasil skor untuk data motivasi belajar siswa seperti
pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4. Skor motivasi belajar fisika
Responden Skor
1 57
2 90
Responden Skor
3 78
4 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Responden Skor
5 73
6 74
7 106
8 68
9 90
10 89
11 72
12 97
13 79
14 83
15 68
16 79
17 70
18 68
19 96
20 79
21 69
22 70
23 78
24 74
25 62
Responden Skor
26 81
27 82
28 86
29 84
30 87
31 78
32 84
33 87
34 79
35 72
36 67
37 69
38 73
39 71
40 62
41 70
42 75
43 105
44 100
45 101
46 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Responden Skor
47 75
48 78
49 78
50 88
51 78
52 84
Responden Skor
53 85
54 80
55 74
56 108
Data perhitungan distribusi frekuensi dari kuesioner pada motivasi belajar
fisika (lampiran 6) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5. Perhitungan kuesioner motivasi belajar fisika
No. Deskripsi Nilai
1. Skor maksimal 120
2. Skor terendah 57
3. Skor tertinggi 108
4. Mean 80,375
Di bawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi skor motivasi belajar
fisika:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi skor motivasi belajar fisika
Skor motivasi Frekuensi
57-64 3
65-72 12
73-80 18
81-88 12
89-96 4
97-104 3
105-111 4
Jumlah 56
Berdasarkan skor rata-rata kuesioner yang diberikan oleh siswa
untuk motivasi belajar fisika yaitu 80,375, terlihat bahwa frekuensi skor
yang berada pada kelas interval skor rata-rata adalah 18, yang berarti
bahwa banyaknya siswa yang memberikan skor yang menghampiri atau
sama dengan skor rata-rata adalah 18 orang. Frekuensi skor di atas skor
rata-rata berdasarkan kelas interval yaitu 23, yang berarti bahwa
banyaknya siswa yang memberikan skor di atas skor rata-rata adalah 23
orang. Sedangkan frekuensi skor di bawah skor rata-rata berdasarkan kelas
interval yaitu 15, yang berarti bahwa banyaknya siswa yang memberikan
skor di bawah skor rata-rata adalah 15 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3. Uji Hipotesis
a. Rumusan hipotesis
H0 = Tidak terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika
H1 = Terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika
b. Pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi
(lampiran 9) menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika memiliki
hubungan yang positif. Berikut merupakan hasil perhitungan:
H0 di terima jika rxy < 0
H1 di terima jika rxy > 0
Taraf signifikan ( ) = 0.05
df = N-2 (N= 56)
rhitung = 0,729
rtabel = 0,273
Dari hasil di atas ditemukan rxy(hitung) > 0 yang berarti
bahwa H1 diterima yaitu adanya hubungan yang positif antara
persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan motivasi
belajar fisika. Berdasarkan hasil perhitungan dari koefisien korelasi
pearson diperoleh koefisien korelasi rxy > koefisien korelasi dari
tabel rcrit yaitu 0,729 > 0,273. Keduanya memiliki korelasi positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang sangat kuat, karena koefisien korelasinya 0,729. Menurut
Taniredja dan Hidayati (2011:32) koefisien korelasi 0,70 ke atas
adalah hubungan atau korelasi positif yang sangat kuat.
B. Pembahasan
Berikut akan dibahas bagaimanakah persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika, bagaimanakah motivasi belajar fisika, serta
bagaimanakah hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan motivasi belajar fisika.
1. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika
Persepsi siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta terhadap
pembelajaran fisika secara garis besar memiliki persepsi yang baik atau
positif terhadap pembelajaran fisika.
Untuk mengetahui bagaimanakah persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika, dapat dilihat dari empat aspek yaitu: pengetahuan
akan pembelajaran fisika, bahan pelajaran fisika, guru fisika, dan
hubungan antara guru dengan siswa. Jumlah skor untuk masing-masing
item soal yaitu 224. (skor untuk tiap item soal pada lampiran 7)
Dari hasil penskoran dapat dibuat persentase jawaban dari
masing-masing aspek. Persentase jawaban masing-masing aspek dihitung
dengan membagikan rata-rata skor setiap aspek dengan jumlah skor
untuk setiap item soal dan dikalikan 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Distribusi frekuensi skor untuk masing-masing aspek persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika dapat dilihat pada tabel 4.7. dibawah ini:
Tabel 4.7. Distribusi frekuensi skor tiap item soal persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika
Interval skor Persentase (%) Sifat persepsi
0 – 56 0 - 25 Sangat negatif
57 – 112 26 – 50 Negatif
112 – 168 51 – 75 Positif
169 – 224 76 - 100 Sangat positif
Berikut merupakan skor pada tiap aspek persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika dalam kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.8.
dibawah ini:
Tabel 4.8. Skor tiap aspek dalam kuesioner persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika
Aspek Skor rata-rata Persentase (%) Sifat persepsi
Pengetahuan akan
pembelajaran fisika
164,5 73,43 Positif
Bahan pelajaran
fisika
156,15 69,71 Positif
Guru fisika 170,15 75,96 Sangat positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
73,43
69,71
75,96
74,48
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
Pengetahuan akan
pembelajaran
fisika
Bahan pelajaran
fisika
Guru fisika Hubungan guru
dengan siswa
Per
sen
tase
(%
)
Aspek persepsi
Aspek Skor rata-rata Persentase (%) Sifat persepsi
Hubungan guru
dengan siswa
166,83 74,48 Positif
Rata-rata 164,4 73,4 % Positif
Untuk lebih jelas data di atas dapat disajikan dalam histogram di bawah ini:
Gambar 1. Histogram skor rata-rata tiap aspek dalam kuesioner
persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika.
Dari histogram di atas telihat bahwa persepsi siswa terhadap
pembelajran fisika secara umum memiliki persepsi yang positif. Pada
aspek guru fisika siswa memiliki persepsi yang sangat positif, kemudian
untuk persepsi siswa terhadap hubungan guru dengan siswa, persepsi
terhadap pengetahuan akan pembelajaran fisika, dan persepsi terhadap
bahan pelajaran fisika adalah positif. Dari keempat aspek ini, persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
siswa terhadap bahan pelajaran fisika lebih rendah dari ketiga aspek
lainnya.
Berikut akan dijelaskan secara terperinci persepsi siswa terhadap
pembelajaran fisika pada setiap pernyataan item soal dari kuesioner dilihat
dari keempat aspek di atas:
a. Persepsi siswa terhadap pengetahuan akan pembelajaran fisika
Indikator dalam aspek pengetahuan akan pembelajaran
fisika ini terdiri atas dua yaitu pengetahuan siswa tentang
pembelajaran fisika dan pengalaman siswa mengikuti pembelajaran
fisika. Pada indikator pengetahuan siswa akan pembelajaran fisika itu
sendiri, siswa merasa bahwa pembelajaran fisika ternyata
menyenangkan (73,6 %), sehingga dapat meningkatkan semangat
mereka untuk belajar tentang fisika (65,6 %). Mereka tidak merasakan
bahwa pembelajaran fisika sangat membosankan karena sarana dan
prasarana untuk kegiatan pembelajarannya tidak lengkap (69,2 %).
Adapun hal lain yang mendukung adalah kurikulum dalam
pembelajaran fisika sesuai dengan tempat siswa belajar (73,2 %).
Untuk indikator pengalaman siswa mengikuti
pembelajaran fisika, siswa merasa bahwa pembelajaran fisika sangat
penting bagi mereka (74,5 %), karena melalui pembelajaran fisika rasa
keigintahuan mereka akan suatu peristiwa dalam kehidupan sehari-
hari meningkat (74,5 %). Mereka tidak beranggapan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pembelajaran fisika tidak menambah pengetahuan mereka akan
peristiwa/gejala dalam kehidupan sehari-hari (74,1 %). Adapun hal
positif yang mereka peroleh yaitu pembelajaran fisika mengajarkan
mereka untuk lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu (82,6 %).
Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata siswa memiliki
persepsi yang positif pada aspek pengetahuan akan pembelajaran
fisika yaitu sebesar 73,43% positif. Siswa merasa bahwa melalui
pembelajaran fisika mengajarkan mereka untuk lebih teliti dalam
mengerjakan sesuatu. Jadi, berdasarkan pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi yang positif terhadap
pengetahuan akan pembelajaran fisika yang ada di sekolahnya.
b. Persepsi siswa terhadap bahan pelajaran fisika
Untuk aspek bahan pelajaran fisika hampir seluruh siswa
memiliki persepsi yang positif. Aspek ini terdiri atas empat indikator.
Untuk indikator pengetahuan siswa tentang fisika, siswa mengetahui
bahwa fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang
gejala/peristiwa alam (64,7 %). Mereka juga tidak menganggap bahwa
fisika hanya dapat dipelajari oleh orang-orang yang pintar saja karena
banyak rumus dan hitungan (74,1 %). Pada indikator relevansi dari
pembelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari, siswa merasa bahwa
banyak fenomena alam yang dapat dijelaskan oleh fisika (67,4 %),
mereka tidak merasa bahwa fisika yang mereka pelajari di sekolah
tidak ada kaitannya dengan kehidupan di alam (76,8 %), melainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
mereka menganggap bahwa ternyata dalam kehidupan sehari-hari juga
ilmu fisika sangat berkaitan dengan ilmu lain (71,4 %). Selain itu,
berdasarkan apa yang mereka alami di sekolah mereka tidak merasa
bahwa fisika yang dipelajari di sekolah tidak ada kaitannya dengan
bidang lain (69,2 %). Pada indikator partisipasi siswa dalam belajar
fisika di kelas, siswa merasa semangat jika disuruh menyelesaikan
soal fisika di depan kelas (63,9 %). Ketika pelajaran sedang
berlangsung siswa memperhatikan sungguh-sungguh pelajaran fisika
di kelas (72,3 %), sehingga tidak membuat mereka untuk tidak aktif
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas (80,3 %). Pada
indikator kesulitan materi fisika, pemahaman siswa tentang materi
fisika akan meningkat dengan sering mengerjakan soal (79,4 %).
Meskipun hanya beberapa siswa mengerti dan memahami semua
materi fisika yang dipelajari jika dengan sering mengerjakan soal (58
%). Hal tersebut tidak membuat sebagian besar siswa untuk tidak
mencoba mempelajari materi fisika yang mereka anggap sulit untuk
dipelajari (71,4 %), sehingga tidak menimbulkan suatu pandangan
bahwa materi fisika akan mudah dipelajari jika tidak ada rumus dan
hitungan (71,4 %).
Beberapa hal di atas juga memberikan suatu pandangan
bahwa ternyata pelajaran fisika itu bukan merupakan pelajaran yang
menakutkan untuk dipelajari. Pelajaran fisika tidak hanya dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
oleh orang-orang yang pintar saja, tetapi melalui pelajaran fisika kita
dapat mempelajari gejala/peristiwa di alam.
Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata siswa memiliki
persepsi yang positif pada aspek bahan pelajaran fisika yaitu sebesar
69,71 %% positif. Melalaui pembelajaran fisika, siswa mengetahui
bahwa materi fisika yang dipelajari di sekolahnya ada kaitanya dengan
kehidupan di alam. Mereka sangat aktif mengikuti kegiatan belajar
mengajar di kelas, dan pemahaman mereka tentang materi fisika
meningkat dengan sering mengerjakan soal-soal latihan. Jadi,
berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa
memiliki persepsi yang positif terhadap bahan pelajaran fisika yang
ada di sekolahnya.
c. Persepsi siswa terhadap guru fisika
Indikator pada aspek ini terdiri atas empat. Pada indikator
guru menguasai bahan fisika, siswa menganggap bahwa guru fisika di
sekolah mereka sangat menguasai ilmu fisika (86,6 %), hal ini dapat
dibuktikan dengan guru selalu berbicara lancar ketika menjelaskan
materi pelajaran walaupun tanpa menggunakan buku atau catatan
(83,9 %). Hanya sedikit siswa yang memiliki pandangan bahwa saat
mengajar di kelas guru selalu terpaku pada buku atau catatan (73,2%),
hal ini dibuktikan dengan bagaimana guru fisika di sekolah mereka
sangat baik dalam menjelaskan konsep-konsep fisika (82,1%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pada indikator guru mengerti tujuan pengajaran fisika,
sebelum memulai pelajaran guru memberitahukan kepada siswa
tujuan dari pembelajaran yang akan dipelajari (74,5 %), selain itu guru
sangat baik dalam mengarahkan siswa dalam belajar (77,2 %). Latihan
soal yang diberikan kepada siswa sesuai dengan yang telah dipelajari
dalam materi pembelajaran fisika (77,7 %).
Pada indikator guru dapat mengorganisasi pengajaran
fisika, guru fisika di sekolah mereka sangat tepat waktu (73,2 %),
walaupun sebagian siswa merasakan bahwa guru menggunakan
hampir seluruh waktu hanya untuk menjelaskan materi pelajaran saja
(61,6 %), tetapi guru selalu memberikan tugas kepada siswa dengan
alokasi waktu yang tepat (71,8 %).
Pada indikator guru menguasai berbagai metode
pengajaran, pelajaran fisika selalu diajarkan dengan baik (66 %).
Berdasarkan yang dialami siswa, guru selalu menggunakan metode
pembelajaran sesuai dengan materi yang akan dipelajari (77,2 %),
sehingga mereka memandang bahwa guru fisika di sekolahnya sangat
menguasai metode pembelajaran (82,1 %).
Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata siswa memiliki
persepsi yang positif pada aspek guru fisika yaitu sebesar 75,96 %
positif. Mereka merasakan bahwa guru fisika di sekolahnya
menguasai ilmu fisika, sangat baik dalam menjelaskan konsep-konsep
fisika, sangat baik dalam mengarahkan siswa dalam belajar. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
fisika mengerti dengan tujuan dari pembelajaran fisika dan menguasai
metode pembelajaran fisika. Jadi, berdasarkan pembahasan di atas
dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi yang positif
terhadap guru fisika yang ada di sekolahnya.
d. Persepsi siswa terhadap hubungan guru dengan siswa
Aspek hubungan guru dengan siswa memiliki dua
indikator, yaitu guru mengerti situasi siswa dan guru dapat
berkomunikasi dengan siswa. Pada indikator guru mengerti situasi
siswa, berdasarkan apa yang dirasakan oleh siswa, guru selalu
memberikan perhatian kepada semua siswa tanpa adanya diskriminasi
(79,4 %). Dalam kegiatan pembelajaran, siswa tidak merasakan bahwa
guru tidak pernah memberikan semangat kepada siswa sebelum
maupun sesudah pelajaran (74,5 %), sehingga ketika siswa sudah
mulai bosan atau malas untuk mengikuti pelajaran, guru dengan
antusias akan menceritakan hal-hal yang lucu (64,5 %).
Pada indikator guru dapat berkomunikasi dengan siswa,
siswa merasakan bahwa melalui pembelajaran fisika hubungan antara
guru dengan siswa semakin akrab (69,6 %), dimana selama mengikuti
pembelajaran fisika, guru tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan siswa (74,5 %). Dalam kegiatan pembelajaran
juga, tidak pernah terjadi dimana ketika siswa memberikan pendapat,
guru tidak pernah mengamati dan mendengarkan dengan baik
(83,9%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Beberapa pernyataan diatas juga memberikan suatu
pandangan bahwa guru yang mampu membangun komunikasi yang
baik dengan siswa dapat mempengaruhi suatu pandangan yang baik
pula oleh siswa. Siswa dapat menganggap bahwa guru adalah teman
yang baik dalam belajar. Sehingga, dapat menghapus suatu pandangan
yang selama ini yaitu bahwa seorang guru fisika adalah guru yang
menakutkan, dan tak jarang mengakibatkan kebanyakan siswa juga
tidak menyukai pembelajaran fisika.
Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata siswa memiliki
persepsi yang positif pada aspek hubungan guru dengan siswa yaitu
sebesar 73,43% positif. Relasi yang dibangun antara guru dengan
siswa begitu akrab, guru memberikan perhatian yang sama kepada
semua siswanya. Sehingga pembelajaran fisika menjadi lebih
menyenangkan baik bagi guru maupun bagi siswa. Jadi, berdasarkan
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi
yang positif terhadap hubungan guru dengan siswa yang ada di
sekolahnya.
Persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dapat
simpulkan dari keempat aspek di atas. Berdasarkan hasil perhitungan
skor untuk masing-masing item soal dari keempat aspek di atas, secara
umum siswa mempunyai pandangan yang positif. Persepsi siswa
terhadap pengetahuan akan pembelajaran fisika itu sendiri sebesar
73,43 % bersifat positif, bahan pelajaran fisika sebesar 69,71%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
bersifat positif, persepsi siswa terhadap guru fisika sebesar 75,96 %
memiliki persepsi yang sangat positif, dan hubungan guru dengan
siswa sebesar 74,48 % memiliki persepsi yang positif.
Persepsi siswa terhadap bahan pelajaran fisika
persentasenya lebih rendah dibandingkan dengan ketiga aspek lainnya.
Hal ini menunjukan bahwa kurikulum bahan pelajaran fisika yang
digunakan dibuat lebih kontekstual sesuai dengan situasi lapangan
tempat siswa belajar. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat,
mengaplikasikan pembelajaran fisika kedalam kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa tertarik untuk belajar fisika. Dalam kegiatan
pembelajaran diutamakan agar siswa lebih banyak aktif dibandingkan
dengan gurunya. Pemecahan masalah-masalah fisika dan pemberian
latihan soal perlu ditingkatkan.
Rata-rata persentase persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika dari keempat aspek di atas adalah sebesar 73,4 % adalah positif.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki persepsi yang positif terhadap
pembelajaran fisika di sekolahnya.
2. Motivasi Belajar Fisika
Secara garis besar siswa kelas X SMA BOPKRI 2
Yogyakarta memiliki motivasi dalam belajar fisika. Untuk mengetahui
bagaimanakah motivasi belajar siswa dalam pelajaran fisika, dapat dilihat
dari dua aspek yaitu: kemauan untuk belajar fisika dan cara mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kesulitan belajar. Jumlah skor untuk masing-masing item soal yaitu 224.
(skor untuk tiap item soal pada lampiran 8).
Dari hasil penskoran dapat dibuat persentase jawaban dari
masing-masing aspek. Persentase jawaban masing-masing aspek dihitung
dengan membagikan rata-rata skor setiap aspek dengan jumlah skor
untuk setiap item soal dan dikalikan 100%.
Distribusi frekuensi skor untuk masing-masing aspek motivasi belajar
fisika dapat dilihat pada tabel 4.9. di bawah ini:
Tabel 4.9. Distribusi frekuensi skor tiap item soal motivasi belajar
fisika
Interval skor Persentase (%) Sifat persepsi
0 – 45 0 – 20 Sangat rendah
46 – 91 21 – 40 Rendah
192 – 137 41 – 60 Sedang
138 – 183 61 – 80 Tinggi
184 – 229 81 - 100 Sangat tinggi
Berikut merupakan skor tiap aspek motivasi yang diberikan siswa dalam
kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.10. berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4.10. Skor tiap aspek dalam kuesioner motivasi belajar fisika
Aspek Skor rata-rata Persentase (%) Tingkat motivasi
Kemauan untuk
belajar fisika
154 68,75 Tinggi
Cara mengatasi
kesulitan belajar
140,78 62,84 Tinggi
Rata-rata 147,39 65, 8 % Tinggi
Untuk lebih jelas data di atas dapat disajikan dalam histogram berikut:
Gambar 2. Histogram skor rata-rata tiap aspek dalam kuesioner motivasi
belajar fisika
Dari histogram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata siswa
memiliki motivasi yang tinggi pada aspek kemauan untuk belajar fisika
dan cara mengatasi kesulitan belajar. Meskipun persentase kemauan
68,75
62,84
596061626364656667686970
Kemauan untuk belajar fisika Cara mengatasi kesulitan
belajar
Per
sen
tase
(%
)
Aspek motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
untuk belajar fisika lebih tinggi dibandingkan dengan cara mengatasi
kesulitan belajar fisika.
Berikut akan dijelaskan secara terperinci motivasi belajar fisika pada
setiap pernyataan item soal dari kuesioner dilihat dari kedua aspek di
atas:
a. Kemauan Untuk Belajar Fisika
Pada aspek kemauan untuk belajar fisika secara garis besar
siswa memiliki motivasi tinggi dalam belajar fisika. Hal ini dapat
dilihat dari empat indikator yaitu senang mengikuti pelajaran fisika,
tekun menghadapi tugas fisika, menunjukan minat dalam bermacam-
macam masalah fisika, dan tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini.
Pada indikator senang mengikuti pelajaran fisika, sebagian
besar siswa tidak pernah bolos pelajaran fisika (83 %), mereka
mengikuti pelajaran fisika dengan sungguh-sungguh di kelas (74,5 %).
Hal tersebut menyebabkan siswa berkonsentrasi saat belajar, sehingga
siswa sungguh-sungguh memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru
di kelas (72,7 %). Namun hal tersebut tidak membuat siswa merasa
bahwa, mereka memiliki daya ingat yang tinggi, jadi mereka tidak
perlu belajarr fisika (80,8 %). Saat pelajaran berlangsung mereka juga
aktif sehingga tidak mempunyai waktu untuk memikirkan hal yang
lain ketika mengikuti pelajaran fisika di kelas (56,7 %). Walaupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
demikian tidak membuat mereka merasa senang jika guru fisika tidak
hadir di kelas (57,6 %).
Pada indikator tekun menghadapi tugas fisika, tidak
banyak siswa yang sering mengerjakan tugas lain ketika mengikuti
pelajaran fisika di kelas (76,3 %), siswa juga selalu mengerjakan PR
yang diberikan guru (75 %). Siswa meluangkan waktu yang banyak
untuk belajar fisika dibandingkan dengan pelajaran yang lain (54,6
%), sehingga membuat siswa selalu mengerjakan tugas fisika dengan
sungguh-sungguh (70,9 %). Karena hal tersebut mereka akan memilih
untuk mengerjakan tugas fisika dibandingkan dengan menonton acara-
acara yang ada di televisi (61,6 %). Pernyataan ini dapat dilihat
dimana hanya sedikit siswa merasa malas untuk mengerjakan tugas
fisika, jadi mereka biasanya meminta hasil pekerjaan teman mereka
(67,4 %).
Untuk indikator menunjukan minat dalam bermacam-
macam masalah fisika, ternyata sebagian siswa senang bertanya
kepada guru tentang materi fisika walaupun di luar jam pelajaran
(61,6 %). Adapun hal lain yaitu selama kegiatan belajar mengajar
siswa akan bertanya kepada teman ataupun guru jika siswa tidak
memahami materi fisika yang sedang siswa pelajari (79,9 %). Selain
itu, siswa tertarik untuk membaca atau mendengarkan masalah-
masalah mengenai fisika (68,7 %), hal ini membuat siswa termotivasi
dimana jika ada seminar tentang masalah-masalah fisika siswa selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tertarik untuk mengikutinya (56,7 %). Masih ada juga siswa yang
senang terlibat dalam Karya Ilmiah Remaja yang membahas tentang
masalah-masalah fisika (56,7 %).
Indikator berikut yaitu tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini. Dalam indikator ini, siswa yakin bahwa dengan belajar fisika
siswa akan memperoleh bekal pengetahuan untuk masa depannya
(75,9 %). Hal ini pun cukup membuat siswa yakin ingin menjadi
seorang ahli fisika (57,6 %). Hampir seluruh siswa merasa yakin
dengan sering mengerjakan soal-soal akan memudahkan mereka
ketika mengikuti ujian (83,4 %). Sehingga mereka tidak berpikir
bahwa fisika tidak membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari
(70,9 %).
Beberapa pernyataan di atas menunjukan bahwa siswa
mempunyai kemauan untuk belajar fisika, dan merasa bahwa fisika
mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dimana,
mereka sungguh mengikuti pelajaran fisika di kelas, mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru, dan tertarik dengan berbagai
masalah fisika.
Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata siswa memiliki
tingkat motivasi yang tinggi pada aspek kemauan untuk belajar fisika
yaitu sebesar 68,75 %. Siswa terlihat tidak pernah bolos ketika
pelajaran fisika. Siswa merasa yakin jika sering mengerjakan soal-
soal akan mempermudahkan mereka ketika mengikuti ujian. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kegiatan belaja mengajar di kelas, siswa berantusia untuk bertanya
kepada teman atau guru, jika tidak memahami materi yang sedang
dipelajari. Jadi, berdasarkan pembahasan di atas disimpulkan bahwa
siswa memiliki kemauan untuk belajar fisika.
b. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Fisika.
Indikator pada aspek ini terdiri atas dua yaitu lebih senang
bekerja mandiri dan senang mencari dan memecakan masalah soal-
soal fisika. Pada indikator lebih senang bekerja mandiri, sebagian
siswa merasa bangga dengan nilai fisikanya (62 %). Meskipun,
sebagian siswa akan mau belajar fisika jika ada teman yang
mengajak untuk belajar kelompok (53,1 %). Kendatipun demikian,
hal ini tidak membuat siswa dimana saat ulangan sering menyontek
pekerjaan teman (70,5 %). Sebagian besar siswa merasa lebih senang
belajar sendiri daripada belajar kelompok (54 %).
Pada indikator senang mencari dan memecahkan masalah
soal-soal fisika, banyak siswa yang tidak setuju dimana jika siswa
tidak dapat mengerjakan soal-soal fisika siswa akan melepaskannya
dan akan mencari kesibukan lain (62,5 %). Hal ini mendorong siswa
untuk selalu mengerjakan soal-soal fisika yang ada dibuku dengan
kemauan sendiri tanpa harus disuruh oleh guru (62,9 %), dan jika
tidak dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru, siswa akan
mencari jawabannya tidak hanya di buku saja tetapi juga di internet
(78,5 %). Hal ini tidak menunjukan bahwa siswa tidak suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mengerjakan soal-soal fisika (64,7 %), namun siswa mengerjakan
latihan soal jika ada ulangan atau ujian saja (57,1 %).
Beberapa pernyataan diatas menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa suka untuk mengerjakan soal-soal tentang fisika, selain
itu siswa berantusias untuk mencari sumber lain dalam
menyelesaikan tugas mereka, seperti misalnya internet. Berdasarkan
data yang diperoleh, rata-rata siswa memiliki tingkat motivasi yang
tinggi pada aspek cara mengatasi kesulitan belajar yaitu sebesar
62,84 %.
Motivasi belajar fisika dapat simpulkan dari kedua aspek
di atas. Pada aspek kemauan untuk belajar fisika sebesar 68,75 %
dan pada aspek cara mengatasi kesulitan belajar sebesar 62,84 %.
Motivasi siswa untuk mengatasi kesulitan belajar fisika
persentasenya lebih rendah dibandingkan dengan kemauan untuk
belajar fisika. Oleh karena itu diperlukan pemberian latihan-latihan
soal yang banyak kepada siswa dan dibuat lebih sederhana sehingga
mudah dipahami oleh siswa. Membuat kelompok belajar kecil di
kelas. Selain itu, diperlukan juga diadakan kegiatan-kegiatan yang
dapat mengasah kemampuan siswa, misalnya diadakan suatu
penelitian-penelitian sederhana, diadakan seminar-seminar kecil,
membuat Karya Ilmiah Remaja mengenai fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan hasil perhitungan skor untuk masing-masing
item soal dari kedua aspek di atas, secara umum siswa mempunyai
motivasi yang tinggi, Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki motivasi
belajar fisika yang tinggi di sekolahnya.
3. Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika
dengan Motivasi Belajar Fisika
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan adanya
hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika dengan motivasi belajar fisika. Hal ini ditunjukkan melalui hasil
perhitungan koefisien korelasi rxy > rcrit yaitu 0,729 > 0,273. Hubungan
antara kedua variabel bersifat sangat kuat. Hasil perhitungan di atas
menyatakan bahwa siswa yang berpersepsi positif terhadap
pembelajaran fisika memiliki motivasi dalam belajar fisika.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis terhadap aspek
pada persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika. Sebagian besar
siswa memiliki persepsi yang positif yaitu sebesar 74,3 % adalah
positif. Hal yang sama terjadi pada motivasi belajar fisika, sebagian
besar siswa memiliki motivasi belajar fisika yang tinggi yaitu sebesar
65,8%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya
hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
fisika dengan motivasi belajar fisika di kelas X SMA BOPKRI 2
Yogyakarta.
4. Hasil Observasi
Observasi dilakukan pada tanggal 18 – 20 April 2016.
Observasi pada kelas XC dilakukan pada tanggal 18 April 2016.
Observasi dilakukan hanya sekali, hal ini dikarenakan siswa/i sedang
mempresentasikan tugas kelompok dan untuk pertemuan selanjutnya
siswa mengikuti kegiatan sekolah (berkemah). Sedangkan, observasi
pada kelas XA dilakukan pada tanggal 19 dan 20 April 2016.
Observasi ini dilakukan ketika pembelajaran fisika sedang berlangsung
di kelas.
Hasil observasi yang diperoleh, hampir seluruh siswa
memiliki motivasi dalam belajar fisika. Dikatakan demikian, karena
berdasarkan lembar pengamatan yang digunakan (lampiran 4) yang
diamati langsung oleh dua observer (peneliti dan satu observer) lebih
dari 75% siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh,
mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Hampir semua siswa (>
75%) masuk ke kelas tepat pada waktunya dan tak ada siswa yang
keluar masuk kelas ketika pelajaran berlangsung.
Adapun hal lain ketika siswa mempresentasekan tugas
kelompok, siswa diperbolehkan untuk menggunakan handphone
(hanya siswa yang sedang mempresentasikan tugas) (< 25%) dengan
tujuan agar siswa bisa menggunakan internet untuk mencari jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
yang ditanyakan oleh teman-temannya. Ketika pembelajaran
berlangsung hanya ada beberapa siswa yang membicarakan hal lain
dengan temannya saat guru memberikan penjelasan (< 25%) hampir
seluruh siswa mendengarkan penjelasan guru ketika menerangkan
bahan pelajaran (> 75%). Ketika diberikan soal-soal latihan di kelas,
hampir seluruh siswa mengerjakan (> 75%), walaupun hanya kurang
dari 25 % siswa yang berani untuk menyelesaikan soal tersebut di
depan kelas. Kendati demikian, ketika soal yang dikerjakan sudah di
bahas bersama, siswa dengan antusias menyalin hasil pembahasan
tersebut (> 75 %).
Situasi dikelas begitu nyaman dan santai, sebab hubungan
guru dengan siswa begitu akrab. Siswa tidak merasa tertekan ketika
mengikuti kegiatan pembelajaran, walaupun masih ada beberapa siswa
yang kelihatan masih loyo dan mengantuk (< 25%). Tetapi situasi
seperti ini tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang
berlangsung. Saat guru mengajukan pertanyaan, siswa mendiskusi
pertanyaan tersebut bersama temannya (50%-75%). Seluruh siswa
mencatat hal-hal penting dari materi yang disampaikan oleh guru (>
75%), meskipun hanya beberapa siswa saja yang aktif bertanya kepada
guru.
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dimana sesuai
dengan keadaan di kelas ketika pembelajaran fisika berlangsung,
sebagian besar siswa menikmati pelajarannya. Hal ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menimbulkan pandangan bahwa pembelajaran fisika itu menakutkan
bagi siswa. Pembelajaran fisika itu menyenangkan ketika semua
elemen-elemen dalam pembelajaran yaitu siswa itu sendiri dan guru
yang mengajar menjalin suatu hubungan yang baik, selain itu fasilitas
pembelajaran yang terpenuhi, serta pelajaran fisika itu sendiri
diajarkan sesuai dengan keadaan tempat siswa belajar. Sehingga
membuat siswa termotivasi untuk belajar fisika.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki motivasi dalam belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis pada bab IV dapat diambil
kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika
a. Siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki persepsi
yang positif terhadap pembelajaran fisika. Dikatakan demikian,
karena dari hasil penskoran data penelitian pada empat aspek
persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika bersifat positif. Untuk
persepsi siswa terhadap pengetahuan akan pembelajaran fisika
diperoleh 73,43 % positif, persepsi siswa terhadap bahan pelajaran
fisika diperoleh 69,71 % positif, persepsi siswa terhadap guru
fisika diperoleh 75,96 % positif, dan persepsi siswa terhadap
hubungan guru dengan siswa diperoleh 74,48 % positif atau
dengan kata lain persentase persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika sebesar 74,3 % adalah positif.
b. Persepsi siswa terhadap aspek bahan pelajaran fisika
persentasenya lebih rendah yaitu 69,71 % dibandingkan dengan
ketiga aspek lainnya dalam pembelajaran fisika, hal ini
menunjukan bahwa beberapa siswa di kelas X SMA BOPKRI 2
berpandangan bahwa bahan pelajaran fisika masih cukup sulit
untuk dipelajari, oleh karena itu kurikulum materi pelajaran fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dibuat lebih kontekstual, sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar fisika siswa.
2. Motivasi Belajar Siswa
Siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki motivasi belajar
fisika yang tinggi. Dikatakan demikian, karena berdasarkan hasil
penskoran data penelitian pada kedua aspek motivasi belajar termasuk
kategori memiliki tingkat motivasi yang tinggi. Pada aspek kemauan
untuk belajar fisika diperoleh 68,75 % memiliki motivasi yang tinggi
dan pada aspek cara mengatasi kesulitan belajar diperoleh 62,84 %
memiliki motivasi yang tinggi pula, atau dengan kata lain sebesar
65, 8 % siswa memiliki motivasi belajar fisika yang tinggi.
3. Adanya hubungan yang positif atau signifikan antara persepsi siswa
terhadap pembelajaran fisika dengan motivasi belajar fisika di kelas X
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Hal ini karena koefisien korelasi rxy >
rcrit yaitu 0,729 > 0,273. Hubungan atau korelasi antara keduanya
adalah korelasi positif yang sangat kuat.
B. SARAN
1. Bagi guru atau calon guru, disarankan untuk lebih menguasai materi
fisika, pengelolaan kelas, dan menjalin hubungan yang baik dengan
siswa, sehingga siswa sungguh memperhatikan pelajaran dan turut
aktif dalam keseluruhan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Berdasarkan hasil penelitian, persepsi siswa terhadap aspek bahan
pelajaran fisika persentasenya lebih rendah yaitu 69,71 %
dibandingkan dengan ketiga aspek lainnya dalam pembelajaran fisika,
oleh karena itu disarankan untuk guru agar selalu mempertahankan
profesionalisme dalam mengajar, mengikuti perkembangan
pendidikan, kurikulum bahan pelajaran fisika yang digunakan sesuai
dengan situasi tempat siswa belajar, siswa dibiasakan mengerjakan
latihan-latihan soal, mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemauan siswa untuk belajar,
misalnya Karya Ilmiah Remaja, penelitian-penelitian yang sederhana,
mengadakan/mengikuti seminar fisika, dll.
3. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah instrumen
penelitian misalnya wawancara, sehingga dapat memperoleh data yang
lebih maksimal untuk membantu dan mendukung dalam
menyimpulkan hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: REMAJA
ROSDAKARYA.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Djamarah, S. B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamzah, B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hanafiah, Nanang dan CucuSuhana.2012. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.
Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta:
APTIK.
Khairani, Makmun.2013. Psikologi Umum. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lunandi, A.C. 1987. Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektivitas Komunikasi
Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.
Mundilarto. 2012. Penilaian Hasil Belajar Fisika. Yogyakarta: UNY Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Rohmah, Noer . 2012. Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman, A. M. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Grafindom Persada.
Sarwono, Sarlito W. 2009. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik &
Menyenagkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2009. Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA: Berdasarkan KTSP.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sujarweni, Wiratna V. dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika Untuk Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan
Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta: Erlangga.
Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif: sebuah
pengantar. Bandung: Alfabeta.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Wiyani, Novan Ardy. 2014. Desain Pembelajaran Pendidikan : Tata Rancangan
Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: AR-RUSS
MEDIA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota yogyakarta
Lampiran 2
Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 3
Kuesioner Penelitian Skripsi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA
TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN
MOTIVASI BELAJAR FISIKA
Peneliti : Emiliana Sarjo
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kepada Siswa/i kelas X SMA BOPKRI 2 yang saya kasihi,
Dengan hormat,
Bersama ini saya sampaikan bahwa saya Emiliana Sarjo, Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
bermaksud mengadakan penelitian. Penelitian ini diadakan dalam rangka
penulisan skripsi sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program
Sarjana Pendidikan dengan judul “Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Fisika dngan Motivasi Belajar Fisika”.
Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan bantuan
saudara untuk bersedia mengisi kuisioner penelitian ini berdasarkan keadaan
saudara sesuai dengan petunjuk pengisian yang disediakan. Kuesioner ini terdiri
atas dua bagian yaitu kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika,
dan kuesioner Motivasi Belajar Siswa. Bantuan dan jawaban yang saudara berikan
akan sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi saya.
Demikian atas kesediaan dan kerjasama saudara saya ucapkan terima
kasih.
Peneliti,
Emiliana Sarj
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
KUISIONER PERSEPSI SISWA TENTANG
PEMBELAJARAN FISIKA
Kelas :
Petunjuk
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia dibawah ini sesuai
dengan apa yang kamu alami !
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERTANYAAN SS S TS STS
1. Pembelajaran fisika adalah pembelajaran yang menyenangkan
2. Pembelajaran fisika meningkatkan semangat saya untuk belajar
tentang fisika
3. Pembelajaran fisika sangat membosankan karena sarana dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
NO PERTANYAAN SS S TS STS
prasarana untuk kegiatan pembelajaran tidak lengkap
4. Kurikulum dalam pembelajaran fisika sesuai dengan tempat siswa
belajar
5. Pembelajaran fisika sangat penting bagi saya
6. Melalui pembelajaran fisika rasa keingintahuan saya akan suatu
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari meningkat
7. Pembelajaran fisika tidak menambah pengetahuan saya akan
peristiwa/gejala dalam kehidupan sehari-hari
8. p Pembelajaran fisika mengajarkan saya untuk lebih teliti dalam
mengerjakan sesuatu
9. Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala/peristiwa
alam
10. Fisika hanya dapat dipelajari oleh orang-orang yang pintar saja
karena banyak rumus dan hitungan
11. Banyak fenomena alam yang dapat dijelaskan oleh fisika
12. Fisika yang dipelajari di sekolah tidak ada kaitannya dengan
kehidupan di alam
13. Ilmu fisika sangat berkaitan dengan ilmu lain
14. Fisika yang dipelajari di sekolah tidak ada kaitanya dengan
bidang lain
15. Saya semangat jika disuruh menyelesaikan soal fisika di depan
kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
NO PERTANYAAN SS S TS STS
16. Saya memperhatikan sungguh-sungguh pelajaran fisika di kelas
17. Saya tidak pernah aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
di kelas
18. Pemahamana saya tentang materi fisika akan meningkat dengan
sering mengerjakan soal-soal
19. Saya mengerti dan memahami semua materi fisika yang dipelajari
20. Saya tidak akan mencoba untuk mempelajari materi fisika yang
saya anggap sulit untuk dipelajari
21. Materi fisika akan mudah dipelajari jika tidak ada rumus dan
hitungan
22. Guru fisika di sekolah kami sangat menguasai ilmu fisika
23. Guru selalu berbicara lancar ketika menjelaskan materi pelajaran
walau tanpa menggunakan buku atau catatan
24. Saat mengajar di kelas, guru selalu terpaku pada buku atau catatan
25. Guru fisika di sekolah kami sangat baik dalam menjelaskan
konsep-konsep fisika
26. Sebelum memulai pelajaran, guru tidak pernah memberitahukan
kepada siswa tujuan dari pembelajaran yang akan dipelajari
27. Guru sangat baik dalam mengarahkan siswa untuk belajar
28. Guru memberikan latihan soal tidak sesuai dengan bahan atau
materi pembelajaran
29. Guru fisika di sekolah kami sangat tepat waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
NO PERTANYAAN SS S TS STS
30. Guru menggunakan hampir seluruh waktu hanya untuk
menjelaskan materi pelajaran saja
31. Guru selalu memberikan tugas kepada siswa dengan alokasi waktu
yang tepat
32. Pelajaran fisika selalu diajarkan dengan menarik
33. Guru selalu menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan
materi yang akan dipelajari
34. Guru fisika di sekolah kami sangat menguasai metode
pembelajaran
35. Guru selalu memberikan perhatian kepada semua siswa tanpa
adanya diskriminasi
36. Guru tidak pernah memberikan semangat kepada siswa sebelum
maupun sesudah pelajaran
37. Ketika siswa sudah mulai bosan atau malas untuk mengikuti
pelajaran, guru dengan antusias akan menceritakan hal-hal yang
lucu
38. Melalui pembelajaran fisika hubungan antara guru dengan siswa
semakin akrab
39. Selama mengikuti pembelajaran fisika, guru tidak pernah
mengeluarkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan siswa
40. Ketika siswa memberikan pendapat, guru tidak pernah mengamati
dan mendengarkan dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA
Kelas :
Petunjuk
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia dibawah ini sesuai
dengan apa yang kamu alami !
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERTANYAAN SS S TS STS
1. Saya tidak pernah bolos pelajaran fisika
2. Saya mengikuti pelajaran fisika dengan sungguh-sungguh di kelas
3. Saya sungguh-sungguh memperhatikan apa yang diajarkan oleh
guru di kelas
4. Saya memiliki daya ingat yang tinggi, jadi saya tidak perlu belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
NO PERTANYAAN SS S TS STS
fisika
5. Saya sering memikirkan hal yang lain ketika mengikuti pelajaran
fisika di kelas
6. Saya senang jika guru fisika tidak hadir di kelas
7. Saya sering mengerjakan tugas lain ketika mengikuti pelajaran
fisika di kelas
8. Saya selalu mengerjakan PR yang diberikan guru
9. Saya meluangkan waktu yang banyak untuk belajar fisika
dibandingkan dengan pelajaran yang lain
10. Saya selalu mengerjakan tugas fisika dengan sungguh-sungguh
11. Saya akan memilih untuk mengerjakan tugas fisika dibandingkan
dengan menonton acara-acara yang ada di televisi
12. Saya malas mengerjakan tugas fisika, jadi saya biasanya meminta
hasil pekerjaan teman saya
13. Saya senang bertanya kepada guru tentang materi fisika walaupun
di luar jam pelajaran
14. Selama KBM saya akan bertanya kepada teman atau pun guru jika
saya tidak memahami materi fisika yang sedang saya pelajari
15. Saya tertarik untuk membaca atau mendengarkan masalah-
masalah mengenai fisika
16. Jika ada seminar tentang masalah-masalah fisika saya selalu
tertarik untuk mengikutinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
NO PERTANYAAN SS S TS STS
17. Saya senang terlibar dalam Karya Ilmiah Remaja yang membahas
tentang masalah-masalah fisika
18. Saya yakin bahwa dengan belajar fisika saya akan memperoleh
bekal pengetahuan untuk masa depan saya
19. Saya ingin menjadi seorang ahli fisika
20. Saya yakin dengan sering mengerjakan soal-soal akan
memudahkan saya ketika mengikuti ujian
21. Fisika tidak membantu saya dalam kehidupan sehari-hari saya
22. Saya merasa bangga dengan nilai fisika saya
23. Saya akan mau belajar fisika jika ada teman yang mengajak untuk
belajar kelompok
24. Saat ulangan saya sering menyontek pekerjaan teman
25. Saya lebih senang belajar sendiri daripada belajar kelompok
26. Jika saya tidak dapat mengerjakan soal-soal fisika, saya akan
melepaskannya dan akan mencari kesibukan lain
27. Saya selalu mengerjakan soal-soal latihan fisika yang ada di buku
dengan kemauan saya sendiri tanpa harus disuruh oleh guru
28. Jika tidak dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru, saya
akan mencari jawabannya tidak hanya di buku saja tetapi juga di
internet
29. Saya tidak suka mengerjakan soal-soal fisika
30. Saya mengerjakan latihan soal jika akan ada ulangan atau ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
NO PERTANYAAN SS S TS STS
saja
Terima kasih atas bantuannya
SUKSES DAN SELAMAT BELAJAR !!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 4
Lembar Observasi
Nama Observan :
Indikator :
1. Siswa tertarik mengikuti pelajaran fisika
2. Siswa aktif mengikuti KBM
3. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal fisika
Keterangan :
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan situasi di kelas.
No Situasi di kelas < 25% 25 %-50% 50 %-75% >75%
1. Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh
2. Siswa keluar masuk kelas
3. Siswa masuk kelas tepat waktu
4. Siswa mengoperasikan telepon genggam
5. Siswa membicarakan hal lain dengan temannya saat guru
memberikan penjelasan
6. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik
7. Siswa mengerjakan tugas yang di berikan
8. Siswa kelihatan loyo/mengantuk ketika mengikuti pelajaran
9. Siswa aktif bertanya kepada guru
10. Siswa mengerjakan tugas yang lain di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Catatan :
11. Siswa membaca buku fisika
12. Siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru
13. Siswa menggunakan buku sumber yang lain
14. Siswa mengerjakan tugas bersama teman
15. Siswa mendiskusikan pertanyaan yang diajukan oleh guru
bersama temannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 5
Data skor persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
Item soal Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3
2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3
3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
5 1 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3
6 2 3 4 3 3 3 4 2 4 2 2 4 3 3 2
7 4 3 1 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3
8 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2
9 2 4 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2
10 2 1 2 4 3 3 4 3 3 1 2 2 3 4 3
11 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2
12 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2
13 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 1 3
14 3 2 1 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 4 3
15 1 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 4 2 4 2
16 2 2 4 4 3 3 4 2 3 2 2 4 3 1 2
17 1 3 1 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3
18 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3
19 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2
20 2 3 1 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 3
21 2 2 1 3 3 3 1 2 4 3 3 1 3 1 2
22 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3
23 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3
24 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3
25 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3
26 2 4 1 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 1 3
27 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2
28 4 4 1 1 3 3 3 1 3 4 4 4 4 1 3
29 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2
30 1 3 1 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2
31 2 3 4 4 2 2 4 4 3 2 2 4 3 3 2
32 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3
33 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2
34 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3
35 4 3 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2
36 3 3 2 4 1 2 4 1 2 4 4 4 3 1 3
37 2 2 3 2 2 3 4 4 2 4 4 3 3 1 2
38 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2
39 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3
40 3 3 4 4 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 3
Jumlah 107 122 113 136 107 108 135 117 120 128 124 130 125 104 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Item soal Responden
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4
2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2
4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3
5 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4
6 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
7 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4
8 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 1
10 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3
11 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1
12 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3
14 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3
15 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 4 2 4 3 3
16 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 4
17 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3
18 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4
19 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
20 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3
21 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1
22 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
23 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4
24 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
25 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
27 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3
28 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3
29 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4
30 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
32 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 4 3 2
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
35 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
36 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
37 1 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 1 2 4
38 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 4
39 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2
40 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3
Jumlah 109 109 110 126 115 120 119 115 115 108 129 114 105 117 118
Item soal Responden
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3
2 4 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 4 3 3
3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Item soal Responden
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
5 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3
6 3 2 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3
7 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3
8 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
9 2 3 4 2 1 4 2 3 2 1 3 2 4 2 2
10 4 4 1 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 1 4
11 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2
12 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3
13 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 2 3 3 3
14 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4
15 2 4 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3
16 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3
17 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4
18 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4
19 2 3 4 2 3 2 3 1 1 2 2 1 3 2 2
20 3 3 3 3 1 2 1 2 2 3 4 3 4 4 4
21 3 2 2 3 3 1 4 3 3 2 4 2 4 4 4
22 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
23 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
24 3 3 1 3 3 2 4 2 2 2 4 3 1 4 4
25 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
26 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4
27 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3
28 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
29 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 1 1
30 3 2 3 3 4 3 2 3 3 1 1 2 2 4 4
31 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2
32 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2
33 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2
34 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
35 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3
36 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3
37 3 3 3 2 4 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3
38 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3
39 3 2 3 3 4 2 4 3 3 1 4 3 3 3 3
40 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4
Jumlah 117 120 121 115 108 104 118 107 103 102 129 112 141 122 124
Item soal Responden
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4
4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
5 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4
6 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
7 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4
8 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4
9 3 4 3 3 4 2 2 2 1 3 3
10 2 1 4 3 4 4 3 3 1 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Item soal Responden
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
11 1 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3
12 1 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3
13 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
14 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
15 4 3 1 2 3 3 3 3 1 2 3
16 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4
17 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3
18 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
19 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3
20 4 4 3 2 3 2 3 3 1 3 3
21 4 1 1 1 2 2 4 4 1 3 3
22 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4
23 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
24 4 2 2 2 4 2 3 3 4 3 4
25 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4
26 3 1 3 3 4 4 3 3 2 2 4
27 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
28 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 1
29 1 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4
30 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2
31 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4
32 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3
33 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4
34 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
35 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
36 4 1 3 3 4 3 3 3 3 2 4
37 1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2
38 1 1 3 3 3 3 4 3 3 2 3
39 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4
40 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
Jumlah 116 113 113 113 130 121 124 123 107 112 136
TOTAL SKOR : 6559
Membuat tabel distribusi frekuensi
a. Menghitung jumlah kelas
Rumus : K = 1 + 3,3 log n
Keterangan :
K = kelas interval
n = jumlah sampel
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 56
= 1 + 3,3 (1,74818)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
= 6,769
b. Menghitung interval
Rumus : I =
Keterangan :
I = interval
NTt = nilai tertinggi
Nr = nilai terendah
K = kelas interval
I =
= 5,571 dibulatkan 6
c. Membuat pengelompokan data berupa distribusi frekuensi
Tabel distribusi frekuensi
Skor persepsi Frekuensi
102 – 108 13
109 - 115 14
116 - 122 14
123 -129 9
130 - 136 5
137 - 143 1
144 - 150 0
Jumlah 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 6
Data skor motivasi belajar siswa
Responden Item soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 1 2 2 1 2 4 3 1 2 1 1 1 2 1
2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 1 2 1 2 4 3 2 4 2 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2
6 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2
7 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4
8 4 2 1 3 1 3 3 2 2 2 1 2 3 4 2
9 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
10 4 4 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3
11 4 2 2 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 4 2
12 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4
13 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2
14 4 3 3 1 4 1 3 4 1 3 1 4 3 3 3
15 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
16 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 1 3 2 1 3
17 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 1 3 2 3 2
18 4 3 3 3 1 1 3 2 2 2 2 1 2 4 3
19 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4
20 2 3 3 4 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2
21 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3
22 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3
23 3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3
24 3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3
25 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 2 4 3
26 4 3 3 4 3 4 3 3 1 3 2 3 2 2 2
27 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 4 4
28 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
29 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3
30 4 4 4 4 2 1 4 3 2 4 2 2 1 4 4
31 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2
32 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
33 3 2 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3
34 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2
35 4 3 3 4 1 1 2 4 2 3 4 2 2 3 1
36 3 2 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 1 3 3
37 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 3 2 1 2 1
38 1 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3
39 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 1 2 3 2
40 3 3 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 3 3 2
41 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 2
42 1 2 2 4 1 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3
43 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4
44 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4
45 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Responden Item soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4 4 4 1 1 2 4 4 2 4 1 3 2 4 4
47 1 4 4 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 4 3
48 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3
49 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2
50 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 2 3 3 4 3
51 4 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 4 2
52 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
53 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
54 4 3 3 3 4 1 4 3 2 3 2 4 2 3 2
55 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2
56 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
Responden Item soal Jumlah
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 2 3 1 1 2 1 2 3 3 1 2 4 1 2 57
2 3 3 3 2 4 3 1 2 3 3 2 3 3 3 4 90
3 2 4 4 2 4 1 4 1 2 4 1 4 3 1 1 78
4 3 4 2 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 3 3 108
5 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 73
6 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 74
7 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 2 4 3 4 4 106
8 2 2 3 4 4 1 1 2 2 1 3 1 3 2 2 68
9 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 90
10 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 89
11 2 2 2 1 3 3 1 2 3 1 3 1 3 3 2 72
12 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 97
13 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 79
14 1 2 2 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 2 1 83
15 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 68
16 4 3 3 2 3 3 2 4 2 4 4 3 2 3 2 79
17 1 2 2 2 4 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 70
18 2 2 4 2 3 3 4 1 1 2 1 2 3 1 1 68
19 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 1 4 4 2 96
20 2 2 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 79
21 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 69
22 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 70
23 2 2 3 2 4 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 78
24 2 2 3 2 4 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 74
25 2 2 3 2 4 4 4 1 1 1 1 1 3 1 1 62
26 2 2 4 2 4 4 3 2 3 3 1 3 3 2 1 81
27 2 2 4 2 4 1 2 3 3 2 1 2 4 3 3 82
28 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 86
29 2 2 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 4 2 84
30 4 1 4 4 4 4 3 1 2 1 4 2 4 2 2 87
31 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 78
32 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 84
33 3 3 4 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 87
34 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 79
35 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 72
36 1 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Responden Item soal Jumlah
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
37 1 1 4 2 4 3 2 1 2 1 4 2 3 2 2 69
38 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 73
39 3 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 71
40 2 1 1 1 1 2 2 2 4 3 3 3 3 2 1 62
41 1 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 2 70
42 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 75
43 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 105
44 4 1 4 3 4 4 3 2 4 1 3 3 4 4 4 100
45 4 1 4 3 4 4 3 2 4 1 4 3 4 4 4 101
46 1 2 4 2 4 2 1 3 4 3 2 2 4 3 2 83
47 1 3 1 4 2 2 1 1 2 3 2 4 2 3 4 75
48 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 78
49 2 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 1 78
50 2 1 3 2 4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 88
51 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 78
52 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 84
53 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 85
54 2 1 4 1 4 4 3 1 2 1 4 2 4 2 2 80
55 2 1 2 1 4 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 74
56 3 4 2 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 3 108
TOTAL SKOR : 4501
Membuat tabel distribusi frekuensi
a. Menghitung jumlah kelas
Rumus : K = 1 + 3,3 log n
Keterangan :
K = kelas interval
n = jumlah sampel
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 56
= 1 + 3,3 (1,74818)
= 6,769
b. Menghitung interval
Rumus : I =
Keterangan :
I = interval
NTt = nilai tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Nr = nilai terendah
K = kelas interval
I =
= 7,285 dibulatkan 7
c. Membuat pengelompokan data berupa distribusi frekuensi
Tabel distribusi frekuensi
Skor motivasi Frekuensi
57-64 3
65-72 12
73-80 18
81-88 12
89-96 4
97-104 3
105-111 4
Jumlah 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 7
Skor pada setiap item soal yang diberikan oleh 56 siswa untuk persepsi siswa terhadap pembelajaran
fisika
Aspek Item soal Skor Persentase (%) Sifat persepsi
Pembelajaran
Fisika
1 165 73,6 Positif
2 147 65,6 Positif
3 155 69,2 Positif
4 164 73,2 Positif
5 167 74,5 Positif
6 167 74,5 Positif
7 166 74,1 Positif
8 185 82,6 Sangat Positif
Rata-rata 164,5 73,4 Positif
Bahan
Pelajaran
Fisika
9 145 64,7 Positif
10 166 74,1 Positif
11 151 67,4 Positif
12 172 76,8 Sangat Positif
13 160 71,4 Positif
14 155 69,2 Positif
15 141 62,9 Positif
16 162 72,3 Positif
17 180 80,3 Sangat Positif
18 178 79,4 Sangat Positif
19 130 58 Positif
20 160 71,4 Positif
21 160 71,4 Positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Aspek Item soal Skor Persentase (%) Sifat persepsi
Rata-rata 156,15 69,71 Positif
Guru Fisika
22 194 86,6 Sangat Positif
23 188 83,9 Sangat Positif
24 164 73,2 Positif
25 184 82,1 Sangat Positif
26 167 74,5 Positif
27 173 77,2 Sangat Positif
28 174 77,7 Sangat Positif
29 164 73,2 Positif
30 138 61,6 Positif
31 161 71,8 Positif
32 148 66 Positif
33 173 77,2 Positif
34 184 82,1 Sangat Positif
Rata-rata 170,15 75,96 Sangat Positif
Hubungan
Guru dengan
Siswa
35 178 79,4 Sangat Positif
36 167 74,5 Positif
37 145 64,7 Positif
38 156 69,6 Positif
39 167 74,5 Positif
40 188 83,9 Sangat Positif
Rata-rata 166,83 74,48 Positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 8
Skor pada setiap item soal yang diberikan oleh 56 siswa untuk motivasi belajar siswa
Aspek Item soal Skor Persentase (%) tingkat motivasi
Kemauan
Untuk
Belajar
Fisika
1 186 83 Sangat Tinggi
2 167 74,5 Tinggi
3 163 72,7 Tinggi
4 181 80,1 Tinggi
5 127 56,7 Sedang
6 129 57,6 Sedang
7 171 76,3 Tinggi
8 168 75 Tinggi
9 122 54,6 Sedang
10 159 70,9 Tinggi
11 138 61,6 Tinggi
12 151 67,4 Tinggi
13 138 61,6 Tinggi
14 179 79,9 Tinggi
15 154 68,7 Tinggi
16 127 56,7 Sedang
17 127 56,7 Sedang
18 170 75,9 Tinggi
19 129 67,6 Sedang
20 189 83,4 Tinggi
21 159 70,9 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Aspek Item soal Skor Persentase (%) tingkat motivasi
Rata-rata 154 68,75 Tinggi
Cara
Mengatasi
Kesulitan
Belajar
22 139 62 Tinggi
23 119 51,3 Sedang
24 158 70,5 Tinggi
25 121 54 Sedang
26 140 62,5 Tinggi
27 141 62,9 Tinggi
28 176 78,5 Tinggi
29 145 64,7 Tinggi
30 128 57,1 Sedang
Rata-rata 140,78 62,84 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 9
Perhitungan untuk mencari nilai mean dan standar deviasi dan koefisien korelasi
Ket :
xi = skor persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika
yi = skor motivasi belajar siswa
Responden -
-
1. 107 117,125 -10,125 102,515 57 80,375 -23,375 546,390 236,672
2. 122 117,125 4,875 23,765 90 80,375 9,625 92,640 46,922
3. 113 117,125 -4,125 17,015 78 80,375 -2,375 5,640 9,797
4. 136 117,125 18,875 356,265 108 80,375 27,625 763,140 521,422
5. 107 117,125 -10,125 102,515 73 80,375 -7,375 54,390 74,672
6. 108 117,125 -9,125 83,265 74 80,375 -6,375 40,640 58,172
7. 135 117,125 17,875 319,515 106 80,375 25,625 656,640 458,047
8. 117 117,125 -0,125 0,015 68 80,375 -12,375 153,140 1,547
9. 120 117,125 2,875 8,265 90 80,375 9,625 92,640 27,672
10. 128 117,125 10,875 118,265 89 80,375 8,625 74,390 93,797
11. 124 117,125 6,875 47,265 72 80,375 -8,375 70,140 -57,578
12. 130 117,125 12,875 165,765 97 80,375 16,625 276,390 214,047
13. 125 117,125 7,875 62,015 79 80,375 -1,375 1,890 -10,828
14. 104 117,125 -13,125 172,265 83 80,375 2,625 6,890 -34,453
15. 103 117,125 -14,125 199,515 68 80,375 -12,375 153,140 174,797
16. 109 117,125 -8,125 66,015 79 80,375 -1,375 1,890 11,172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Responden -
-
17. 109 117,125 -8,125 66,015 70 80,375 -10,375 107,640 84,297
18. 110 117,125 -7,125 50,765 68 80,375 -12,375 153,140 88,172
19. 126 117,125 8,875 78,765 96 80,375 15,625 244,140 138,672
20. 115 117,125 -2,125 4,515 79 80,375 -1,375 1,890 2,922
21. 120 117,125 2,875 8,265 69 80,375 -11,375 129,390 -32,703
22. 119 117,125 1,875 3,515 70 80,375 -10,375 107,640 -19,453
23. 115 117,125 -2,125 4,515 78 80,375 -2,375 5,640 5,047
24. 115 117,125 -2,125 4,515 74 80,375 -6,375 40,640 13,547
25. 108 117,125 -9,125 83,265 62 80,375 -18,375 337,640 167,672
26. 129 117,125 11,875 141,015 81 80,375 0,625 0,390 7,422
27. 114 117,125 -3,125 9,765 82 80,375 1,625 2,640 -5,078
28. 105 117,125 -12,125 147,015 86 80,375 5,625 31,640 -68,203
29. 117 117,125 -0,125 0,015 84 80,375 3,625 13,140 -0,453
30. 118 117,125 0,875 0,765 87 80,375 6,625 43,890 5,797
31. 117 117,125 -0,125 0,015 78 80,375 -2,375 5,640 0,297
32. 120 117,125 2,875 8,265 84 80,375 3,625 13,140 10,422
33. 121 117,125 3,875 15,015 87 80,375 6,625 43,890 25,672
34. 115 117,125 -2,125 4,515 79 80,375 -1,375 1,890 2,922
35. 108 117,125 -9,125 83,265 72 80,375 -8,375 70,140 76,422
36. 104 117,125 -13,125 172,265 67 80,375 -13,375 178,890 175,547
37. 118 117,125 0,875 0,765 69 80,375 -11,375 129,390 -9,953
38. 107 117,125 -10,125 102,515 73 80,375 -7,375 54,390 74,672
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Responden -
-
39. 103 117,125 -14,125 199,515 71 80,375 -9,375 87,890 132,422
40. 102 117,125 -15,125 228,765 62 80,375 -18,375 337,640 277,922
41. 129 117,125 11,875 141,015 70 80,375 -10,375 107,640 -123,203
42. 112 117,125 -5,125 26,265 75 80,375 -5,375 28,890 27,547
43. 141 117,125 23,875 570,015 105 80,375 24,625 606,390 587,922
44. 122 117,125 4,875 23,765 100 80,375 19,625 385,140 95,672
45. 124 117,125 6,875 47,265 101 80,375 20,625 425,390 141,797
46. 116 117,125 -1,125 1,265 83 80,375 2,625 6,890 -2,953
47. 113 117,125 -4,125 17,015 75 80,375 -5,375 28,890 22,172
48. 113 117,125 -4,125 17,015 78 80,375 -2,375 5,640 9,797
49. 113 117,125 -4,125 17,015 78 80,375 -2,375 5,640 9,797
50. 130 117,125 12,875 165,765 88 80,375 7,625 58,140 98,172
51. 121 117,125 3,875 15,015 78 80,375 -2,375 5,640 -9,203
52. 124 117,125 6,875 47,265 84 80,375 3,625 13,140 24,922
53. 123 117,125 5,875 34,515 85 80,375 4,625 21,390 27,172
54. 107 117,125 -10,125 102,515 80 80,375 -0,375 0,140 3,797
55. 112 117,125 -5,125 26,265 74 80,375 -6,375 40,640 32,672
56. 136 117,125 18,875 356,265 108 80,375 27,625 763,140 521,422
Jumlah 4870,09 7635,09 4447,382
Koefisien korelasi :
rxy =
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
rxy =
√
rxy =
√
rxy =
rxy = 0,729
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI