Hubungan Antara Proklamasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hhhh

Citation preview

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    1/102

    Hubungan antara Proklamasi - Pancasila - Pembukaan UUD 1945POSTED ON 30.3.12 //0 COMMENTS AND 0 REACTIONS

    Hubungan antara Proklamasi dengan Pancasila

    Proklamasi merupakan titik kluminasi (jenuh)/tingg) perjuangan

    bangsa indonesia melawan penjajah. Perjuangan bangsa indonesia

    ini kemudian di jiwai,disemangati,didasari oleh nilai-nilai yang

    terkandung dalam pancasila. Sehingga bisa dikatakan bahwa nilai-

    nilai dalam pancasila yang mendasari perjuangan bangsa indonesia

    untuk merebut kemerdekaan yang puncaknya ditandai dengan

    proklamasi.

    Hubungan antara Pancasila dengan Proklamasi

    Nilai-nilai pancasila pada saat penjajah (kolonial) sebelum

    terjadinya proklamasi selalu direndahkan, dilecehkan, diinjak-injak.

    Kemudian dengan dilakukannya proklamasi nilai pancasila

    ditegakkan, diselamatkan, di tinggikan, dijunjung tinggi. Sehingga

    dengan melakukan proklamasi yang pada awalnya pada masa

    penjajahan pancasila tidak dianggap bahkan di lecehkan maka

    dengan perjuangan rakyat bangsa indonesia kedudukan pancasila

    sebagai dasar negara kembali di tegakkan

    Hubungan antara Proklamasi dengan Pembukaan UUD 1945

    Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas, yang artinya

    suatu instrumen yang bernilai dimana diseberang jembatan

    http://www.ristizona.com/2012/03/hubungan-antara-proklamasi-pancasila.htmlhttp://www.ristizona.com/2012/03/hubungan-antara-proklamasi-pancasila.html#disqus_threadhttp://2.bp.blogspot.com/-Ma4d_dSP--k/T3TeXWiTsHI/AAAAAAAANZ4/VCSs2ahxqkc/s1600/gambar-pancasila.jpghttp://www.ristizona.com/2012/03/hubungan-antara-proklamasi-pancasila.html#disqus_threadhttp://www.ristizona.com/2012/03/hubungan-antara-proklamasi-pancasila.html
  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    2/102

    tersebut/setetlah kemerdekaan bangsa indonesia membangun

    bangsa untuk mencapai tujuan nasional yaitu masyarkat yang adl

    makmur dan sejahtera. Tujuan nasional ini tercantum dalam

    pembukaan UUD 1945

    Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi

    Pada dasarnya Proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai

    prasayarat untuk mencapai tujuan yaitu sebagai sumber hukum

    formal saat melakukan revolusi hukum dari hukum kolonial menuju

    hukum nasional, revolusi tata negara kolonial menuju tata negara

    nasional. Maka proklamasi memiliki makna sebagai pernyataan

    bangsa indonesia baik diri sendiri maupun kepada dunia luar bahwa

    bangsa indonesia telah merdeka. Oleh karena itu makna proklamasi

    harus diberi dasar hukum dengan merincinya dalam pembukaan

    UUD 1945 yaitu dengan memberikan penjelasan, penegakan, dan

    pertanggung jawaban terhadap dilaksanakannya proklamasi seperti

    yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

    Hubungan antara pancasila dengan pembukaan UUD 1945

    Nilai-nilai dalam pancasila

    mendasari,menjiwai,menyemangati,menuntutn bangsa ketika

    bangsa indonesia membangun bangsa untuk mencapai

    tyujuannasional. Jadi pancasila disini sebagai penuntun bangsa

    indonesia dalam membangun bangsa. Hal ini telah tertuang pada

    pembukkan UUD 1945

    Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila

    Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan pancasila jikadilihat secara formal, pancasila secara formal telah di cantumkan

    dalam pembukaan UUD 1945, sehingga pancasila memperoleh

    kedudukan sebagai dasar hukum yang postif dan mempunyai

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    3/102

    kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak

    pada kelangsungan hidup negara republik indonesia.

    Secara Material Pancasila meruapakn sumber huku materiil yaitu

    sumber dari segala sumber hukum. Artinya pancasila berdasarkanurut-urutan tertib hukum indonesia dalam pembukaan UUD 1945

    adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi. Dengan kata lain

    pancasila merupakan sebagai sumber tertib hukum. Hal ini

    membuktikan bahwa tertib hukum indonesia di jabarkan dari nlai-

    nilai yang terkandung dalam pancasila.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    4/102

    PANCASILA DAN PEMBUKAAN

    UUD45

    PANCASILA DAN PEMBUKAAN UUD45

    HUBUNGAN PANCASILA DAN PEMBUKAAN UUD45

    Hubungan Secara Formal antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945: bahwa rumusan

    Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam

    Pembukaan UUD45; bahwa Pembukaan UUD45 berkedudukan dan berfungsi selain

    sebagai Mukadimah UUD45 juga sebagai suatu yang bereksistensi sendiri karena

    Pembukaan UUD45 yang intinya Pancasila tidak tergantung pada batang tubuh

    UUD45, bahkan sebagai sumbernya; bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD45

    dengan demikian mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah dan

    terlekat pada kelangsungan hidup Negara RI.

    Hubungan Secara Material antara Pancasila dan PembukaanUUD 1945: Proses

    Perumusan Pancasila: sidang BPUPKI membahas dasar filsafat Pancasila, baru

    kemudian membahas Pembukaan UUD45; sidang berikutnya tersusun Piagam Jakarta

    sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD45.

    KEDUDUKAN HAKIKI PEMBUKAAN UUD45

    Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memiliki kedudukan yang sangat penting bagi

    kelangsungan hidup bangsa Indonesia karena terlekat pada proklamasi 17 Agustus 1945,

    sehingga tidak bisa dirubah baik secara formal maupun material. Adapun kedudukan

    hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah pertama; Pembukaaan Undang-

    Undang Dasar memiliki kedudukan hakiki sebagai pernyataan kemerdekaan yang

    terperinci, yaitu proklamasi kemerdekaan yang singkat dan padat 17 Agustus 1945 itu

    ditegaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

    Kedudukan hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang kedua adalah bahwa

    Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengandung dasar, rangka dan suasana bagi

    negara dan tertib hukum Indonesia. Maksudnya adalah Pembukaan Undang-Undang

    Dasar 1945 merupakan pengejawantahan dari kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-

    cita moral rakyat Indonesia yang luhur (Suhadi, 1998). Kedudukan hakiki Pembukaan

    Undang-Undang Dasar 1945 yang ketiga adalah bahwa Pembukaan Undang-Undang

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    5/102

    Dasar 1945 memuat sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara, yaitu tujuan negara,

    bentuk negara, asas kerohanian negara, dan pernyataan tentang pembentukan UUD.

    Kedudukan hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang terakhir adalah bahwa

    Pembukaan UUD 1945 mengandung adanya pengakuan terhadap hukum kodrat, hukum

    Tuhan dan adanya hukum etis atau hukum moral. Di dalam Pembukaan Undang-

    Undang Dasar 1945 terdapat unsur-unsur, bentuk-bentuk maupun sifat-sifat yang me-

    mungkinkan tertib hukum negara Indonesia mengenal adanya hukum-hukum

    tersebut. Semua unsur hukum itu merupakan sumber bahan dan sumber nilai bagi

    negara dan hukum positif Indonesia.

    PELAKSANAAN PANCASILA

    PEMIKIRAN DAN PELAKSANAAN PANCASILA

    Berbagai bentuk penyimpangan terhadap pemikiran dan pelaksana-an Pancasila terjadi

    karena dilanggarnya prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip itu dapat

    dibedakan menjadi dua, yaitu prinsip ditinjau dari segi intrinsik (ke dalam) dan prinsip

    ditinjau dari segi ekstrinsik (ke luar). Pancasila dari segi intrinsik harus konsisten,

    koheren, dan koresponden, sementara dari segi ekstrinsik Pancasila harus mampu

    menjadi penyalur dan penyaring kepentingan horisontal maupun vertikal.

    Ada beberapa pendapat yang mencoba menjawab jalur-jalur apa yang dapat digunakan

    untuk memikirkan dan melaksanakan Pancasila. Pranarka (1985) menjelaskan adanya

    dua jalur formal pemikiran Pancasila, yaitu jalur pemikiran politik kenegaraan dan jalur

    pemikiran akademis. Sementara Profesor Notonagoro (1974) menjelaskan adanya dua

    jalur pelaksanaan Pancasila, yaitu jalur objektif dan subjektif.Sejarah perkembangan pemikiran Pancasila menunjukkan adanya kompleksitas

    permasalahan dan heteregonitas pandangan. Kompleksitas permasalahan tersebut

    meliputi (1) masalah sumber; (2) masalah tafsir; (3) masalah pelaksanaan; (4) masalah

    apakah Pancasila itu Subject to change; dan (5) problem evolusi dan kompleksitas di

    dalam pemikiran mengenai pemikiran Pancasila. Permasalahan tersebut mengundang

    perdebatan yang sarat dengan kepentingan. Pemecahan berbagai kompleksitas

    permasalahan di atas dapat ditempuh dengan dua jalur, yaitu jalur pemikiran politik

    kenegaraan, dan jalur pemikiran akademis.

    Jalur pemikiran kenegaraan yaitu penjabaran Pancasila sebagai ideologi bangsa, Dasar

    Negara dan sumber hukum dijabarkan dalam berbagai ketentuan hukum dan kebijakan

    politik. Para penyelenggara negara ini berkewajiban menjabarkan nilai-nilai Pancasila

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    6/102

    ke dalam perangkat perundang-undangan serta berbagai kebijakan dan tindakan.

    Tujuan penjabaran Pancasila dalam konteks ini adalah untuk mengambil keputusan

    konkret dan praktis. Metodologi yang digunakan adalah memandang hukum sebagai

    metodologi, sebagaimana yang telah diatur oleh UUD.

    Permasalahan mengenai Pancasila tidak semuanya dapat dipecahkan melalui jalur

    politik kenegaraan semata, melainkan memerlukan jalur lain yang membantu

    memberikan kritik dan saran bagi pemikiran Pancasila, jalur itu adalah jalur akademis,

    yaitu dengan pendekatan ilmiah, ideologis, theologis, maupun filosofis.

    Pemikiran politik kenegaraan tujuan utamanya adalah untuk pengambilan keputusan

    atau kebijakan, maka lebih mengutamakan aspek pragmatis, sehingga kadang-kadang

    kurang memperhatikan aspek koherensi, konsistensi, dan korespondensi. Akibatnya

    kadang berbagai kebijakan justru kontra produktif dan bertentangan dengan nilai-nilai

    Pancasila. Dengan demikian pemikiran akademis berfungsi sebagai sumber bahan dan

    kritik bagi pemikiran politik kenegaraan. Sebaliknya kasus-kasus yang tidak dapat

    dipecahkan oleh para pengambil kebijakan merupakan masukan yang berharga bagi

    pengembangan pemikiran akademis. Setiap pemikiran akademis belum tentu dapat

    diterapkan dalam kebijakan politik kenegaraan, sebaliknya setiap kebijakan politik

    kenegaraan belum tentu memiliki validitas atau tingkat kesahihan yang tinggi jika diuji

    secara akademis.

    Jalur pemikiran ini sangat terkait dengan jalur pelaksanaan. Pelaksanaan Pancasila

    dapat diklasifikasikan dalam dua jalur utama, yaitu pelaksanaan objektif dan subjektif,

    yang keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    Pelaksanaan objektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi nilai-nilai Pancasila

    pada setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif, maupun

    yudikatif, dan semua bidang kenegaraan dan terutama realisasinya dalam bentukperaturan perundang-undangan negara Indonesia. Pelaksanaan subjektif, artinya

    pelaksanaan dalam pribadi setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap

    penguasa dan setiap orang Indonesia. Menurut Notonagoro pelaksanaan Pancasila secara

    subjektif ini memegang peranan sangat penting, karena sangat menentukan keberhasilan

    atau kegagalan pelaksanaan Pancasila. Pelaksanaan subjektif ini menurut Notonagoro

    dibentuk secara berangsur-angsur melalui proses pendidikan, baik pendidikan formal,

    non formal, maupun informal di lingkungan keluarga dan masyarakat. Hasil yang akan

    diperoleh berupa pengetahuan, kesadaran, ketaatan, kemampuan dan kebiasaan,

    mentalitas, watak dan hati nurani yang dijiwai oleh Pancasila.

    Sebaik apa pun produk perundang-undangan, jika tidak dilaksanakan oleh para

    penyelenggara negara maka tidak akan ada artinya, sebaliknya sebaik apa pun sikap

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    7/102

    mental penyelenggara negara namun tidak didukung oleh sistem dan struktur yang

    kondusif maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang maksimal.

    Pelaksanaan Pancasila secara objektif sebagai Dasar Negara membawa implikasi wajib

    hukum, artinya ketidaktaatan pada Pancasila dalam artian ini dapat dikenai sanksi yang

    tegas secara hukum, sedangkan pelaksanaan Pancasila secara subjektif membawa

    implikasi wajib moral. Artinya sanksi yang muncul lebih sebagai sanksi dari hati nurani

    atau masyarakat.

    REFORMASI PEMIKIRAN DAN PELAKSANAAN PANCASILA

    Reformasi secara sempit dapat diartikan sebagai menata kembali keadaan yang tidak

    baik menjadi keadaan yang lebih baik. Reformasi kadang disalahartikan sebagai suatu

    gerakan demonstrasi yang radikal, semua boleh, penjarahan atau pelengseran

    penguasa tertentu. Beberapa catatan penting yang harus diperhatikan agar orang tidak

    salah mengartikan reformasi, antara lain sebagai berikut.

    1. Reformasi bukan revolusi

    2. Reformasi memerlukan proses

    3. Reformasi memerlukan perubahan dan berkelanjutan

    4. Reformasi menyangkut masalah struktural dan kultural

    5. Reformasi mensyaratkan adanya skala prioritas dan agenda6. Reformasi memerlukan arah

    Berbagai faktor yang mendorong munculnya gerakan reformasi antara lain: Pertama,

    akumulasi kekecewaan masyarakat terutama ketidakadilan di bidang hukum, ekonomi

    dan politik; kedua, krisis ekonomi yang tak kunjung selesai; ketiga, bangkitnya

    kesadaran demokrasi, keempat, merajalelanya praktek KKN, kelima, kritik dan saran

    perubahan yang tidak diperhatikan.

    Gerakan reformasi menuntut reformasi total, artinya memperbaiki segenap tatanan

    kehidupan bernegara, baik bidang hukum, politik, ekonomi, sosial-budaya, hankam dan

    lain-lain. Namun pada masa awal gerakan reformasi, agenda yang mendesak untuk

    segera direalisasikan antara lain: pertama, mengatasi krisis; kedua, melaksanakan

    reformasi, dan ketiga melanjutkan pembangunan. Untuk dapat menjalankan agenda

    reformasi tersebut dibutuhkan acuan nilai, dalam konteks ini relevansi Pancasila

    menarik untuk dibicarakan.

    Eksistensi Pancasila dalam reformasi di tengah berbagai tuntutan dan euforia reformasiternyata masih dianggap relevan, dengan pertimbangan, antara lain: pertama, Pancasila

    dianggap merupakan satu-satunya aset nasional yang tersisa dan diharapkan masih

    dapat menjadi perekat tali persatuan yang hampir koyak. Keyakinan ini didukung oleh

    peranan Pancasila sebagai pemersatu, hal ini telah terbukti secara historis dan sosiologis

    bangsa Indonesia yang sangat plural baik ditinjau dari segi etnis, geografis, maupun

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    8/102

    agama. Kedua, Secara yuridis, Pancasila merupakan Dasar Negara, jika dasar negara

    berubah, maka berubahlah negara itu. Hal ini didukung oleh argumentasi bahwa para

    pendukung gerakan reformasi yang tidak menuntut mengamandemen Pembukaan UUD

    1945 yang di sana terkandung pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 yang

    merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila.

    Kritik paling mendasar yang dialamatkan pada Pancasila adalah tidak satunya antara

    teori dengan kenyataan, antara pemikiran dengan pelaksanaan. Maka tuntutan

    reformasi adalah meletakkan Pancasila dalam satu kesatuan antara pemikiran dan

    pelaksanaan. Gerakan reformasi mengkritik kecenderungan digunakannya Pancasila

    sebagai alat kekuasaan, akhirnya hukum diletakkan di bawah kekuasaan. Pancasila

    dijadikan mitos dan digunakan untuk menyingkirkan kelompok lain yang tidak

    sepaham.

    Beberapa usulan yang masih dapat diperdebatkan namun kiranya penting bagi upaya

    mereformasi pemikiran Pancasila, antara lain: Pertama, mengarahkan pemikiran

    Pancasila yang cenderung abstrak ke arah yang lebih konkret. Kedua, mengarahkan

    pemikiran dari kecenderungan yang sangat ideologis (untuk legitimasi kekuasaan) ke

    ilmiah. Ketiga, mengarahkan pemikiran Pancasila dari kecenderungan subjektif ke

    objektif, yaitu dengan menggeser pemikiran dengan menghilangkan egosentrisme

    pribadi, kelompok, atau partai, dengan menumbuhkan kesadaran pluralisme, baik

    pluralisme sosial, politik, budaya, dan agama.

    Berbagai bentuk penyimpangan, terutama dalam pemikiran politik kenegaraan dan

    dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadi karena beberapa hal, di antaranya, antara

    lain: Pertama, adanya gap atau ketidakkonsisten dalam pembuatan hukum atau

    perundang-undangan dengan filosofi, asas dan norma hukumnya. Ibarat bangunan

    rumah, filosofi, asas dan norma hukum adalah pondasi, maka undang-undang dasar danperundang-undangan lain di bawahnya merupakan bangunan yang dibangun di luar

    pondasi. Kenyataan ini membawa implikasi pada lembaga-lembaga tertinggi dan tinggi

    negara tidak dapat memerankan fungsinya secara optimal. Para ahli hukum mendesak

    untuk diadakan amandemen UUD 1945 dan mengembangkan dan mengoptimalkan

    lembaga judicial review yang memiliki independensi untuk menguji secara substansial

    dan prosedural suatu produk hukum.

    Kedua, Kelemahan yang terletak pada para penyelenggara negara adalah maraknya

    tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme, serta pemanfaatan hukum sebagai alat legitimasi

    kekuasaan dan menyingkirkan lawan-lawan politik dan ekonomisnya.

    Sosialisasi Pancasila juga mendapat kritik tajam di era reformasi, sehingga keluarlah

    Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 untuk mencabut Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang P-

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    9/102

    4. Berbagai usulan pemikiran tentang sosialisasi Pancasila itu antara lain: menghindari

    jargon-jargon yang tidak berakar dari realitas konkret dan hanya menjadi kata-kata

    kosong tanpa arti, sebagai contoh slogan tentang Kesaktian Pancasila, slogan bahwa

    masyarakat Indonesia dari dulu selalu berbhineka tunggal ika, padahal dalam kenyataan

    bangsa Indonesia dari dulu juga saling bertempur, melaksanakan Pancasila secara murni

    dan konsekuen, dan lain-lain. Menghindari pemaknaan Pancasila sebagai proposisi pasif

    dan netral, tetapi lebih diarahkan pada pemaknaan yang lebih operasional, contoh:

    Pancasila hendaknya dibaca sebagai kalimat kerja aktif, seperti masyarakat dan negara

    Indonesia harus .. mengesakan Tuhan, memanusiakan manusia agar lebih adil dan

    beradab, mempersatukan Indonesia, memimpin rakyat dengan hikmat/kebijaksanaan

    dalam suatu proses permusyawaratan perwakilan, menciptakan keadilan bagi seluruh

    rakyat Indonesia. Sosialisasi diharapkan juga dalam rangka lebih bersifat mencerdaskan

    kehidupan bangsa, bukan membodohkannya sebagaimana yang terjadi pada penataran-

    penataran P-4, sehingga sosialisasi lebih kritis, partisipatif, dialogis, dan argumentatif.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    10/102

    HAKIKAT PANCASILA

    A. DASAR-DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA

    Sebagai dasar Negara RI. Pancasila mempunyai hubungan erat dengan berbagai

    peraturan perundangan Negara RI. Dan berbagai dokumen sejarah yang sekaligus juga

    merupakan/memberikan dasar hukum konstitusional bagi Pancasila.

    Peraturan perundang-undangan Negara yang di maksud adalah:

    1. PEMBUKAAN UUD 1945

    Dalam pembukaan UUD 1945 (konstitusi Proklamasi) pada alinea ke-4 ditegaskan

    sebagai berikut:

    ..Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang

    dasar Negara republic Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara republic

    Indonesia yan berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada:

    1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Religius).

    2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab ( Humanis).

    3. Persatuan Indonesia (Nasionalis).

    4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

    Permusyawaratan/Perwakilan (Demokratis).

    5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sosialis).

    Kelima sila tersebut menurut ketetapan MPR. NO.II/MPR/1978 Naskah P-4 BAB.II

    Alinea Pertama disebut Pancasila.

    2.BATANG TUBUH (ISI) UUD 45

    Apabila didalam pembukaan UUD 45 Pancasila sebagia dasar falsafah Negara

    dicantumkan dengan tegas dalam Alinea ke_4, maka di dalam batang tubuh atau isi

    UUD 45 pancasila hanyalah dapat kita simpulkan dari ketentuan-ketentuan dalam

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    11/102

    pasal UUD 45. dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa sebagai dasar falsafah

    Negara. Pancasila tersurat dalam pembukaan dan tersirat dalam isi UUD 45,

    Pancasila menjiwai batang tubuh UUD 45.

    Pasal-pasal dalam UUD 45 menyimpulkan, yang mengandung dasar-dasar Negara

    pancasila antara lain:

    1) Pasal 29 Ayat (1)yang berbunyi: Negara Berdasarkan Atas Ketuhanan Yang

    Maha Esa.

    Ketentuan paal ini adlah sesuai dengan dan mengenai sioa kesatu dari

    pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa.

    2) A. Pasal 24 Ayat (1)yang berbunyi: Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh

    sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut Undang-

    undang.

    Ketentuan pasal ini adalah berkenaan dengan Perikeadilan (ADIL).

    B.Pasal 27 Ayat (1)yang berbunyi : Segala warga Negara bersamaan

    kedudukannya di dalam hokum dan pemerintahan dan wajib menjungjjung

    hokum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

    C. Pasal 27 Ayat (2)yang berbunyi :Tiap-tiap warga Negara berhak atas

    pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Ketentuan dalam

    pasal 27 ayat (2) ini adalah berkenaan/berhubungan dengan Perikemanusiaan.

    Dengan demikian ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal 24 ayat (1)

    dan pasal 27 adalah sesuai dengan dan mengenai sila kedua dari

    pancasila: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

    3) Pasal 1 Ayat (1)berbunyi: Negara Indonesia ialah Negara kesatuan, yang

    berbentuk Republik.

    Ketentuan pasal ini adalah sesuai dengan dan mengenai sila ke 3 dari

    Pancasila : Persatua Indonesia.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    12/102

    4) Pasal 1 Ayat (2)berbunyi: Kedaulatan adalah di tangan Rakyat, dan

    dilakukan sepenuhnya oleh MPR.

    Pasal 2 Ayat (1) berbunyi :MPR terdiri atas anggota-anggota DPR, ditambah

    dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan, menurut aturan yang

    ditetapkan dengan UU.

    Ketentuan-ketentuan pasal 1 ayat (2) dan pasal ayat (1) ini adalah sesuai

    dengan dan mengenai sila ke Empat dar Pancasila : Kerakyatan Yang Di

    Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.

    5) BAB XIV Berjudul :Kesejahteraan Sosial. Dan memuat 2 Pasal sebagai

    berikut:

    a. Pasal 33 yang berbunyi:

    1). Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas

    azas kekeluargaan;

    2). Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang

    menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara;

    3). Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya

    dikausai oleh Negara dan dipegunakan untuk sebesar-besarnya

    kemakmuran rakyat.

    b. Pasal 34 berbunyi:Fakir miskin dan Anak-anak terlantar dipelihara oleh

    Negara.

    Ketentuan-ketentuan dalam BABXIV UUD 45 ini adalah sesui dengan dan

    mengenai sila ke Lima Pancasila: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat

    Indonesia.

    Dari uraian diatas, jelas terlihat bahwa antara pembukaan dan isi UUD 45 mempunyai

    pertalian yang erat: seluruh isi UUD 45 dijiwai oleh pancasila sebagai dasar falsafah

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    13/102

    Negara RI, masing-masing sila dari pancasila mempunyai pertalian bahkan menjiwai

    ketentuan-ketentuan dalam pasal dari UUD 45.

    3. KETETAPAN MPR

    A. KETETAPAN MPRS NO.XX/MPRS/1966

    (Dinyatakan Tidak Berlaku oleh Ketetapan MPR NO.III/MPR/2000).

    Dalam konsiderans ketetapan MPRS ini ditegaskan, bahwa untuk terwujudnya

    kepastian dan keserasian hokum, serta kesatuan tafsiran dan pengertian mengenai

    pancsila dan pelaksanaan UUD 45 perlu adanya rincian dan penegasan mengenai

    sumber tertib hukum dan tata urutan peraturan perundang-undangan RI.

    Selanjutnya dalam isi ketetapan MPRS ini dinyatakan: Pancasila adalah sumber dari

    segala sumber hokum. Dijelaskan pula bahwa pandangan hidup, kesadaran dan cita-

    cita moral luhur yang meliputi suasana kejiwaan serta watak daribnagsa Indonesia itu.

    Pada 18 Agustus 45 telah dimurnikan dan dipadatkan oleh panitia persiapan

    kemerdekaan atas nama rakyat Indonesia, menjadi dasar Negara Indonesia yakni

    Pancasila.

    Dalam ketetapan MPRS NO.XX/MPRS/1996 inipun ditegaskan:Pembukaan UUD 45

    sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci yang mengandung cita-cita luhur

    dari proklamasi kemerdekaan yang memuat pancasila sebagai dasar Negara

    merupakan satu rangkaian degan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 45

    (Proklamasi 17-81945 adalah sumber pembentukan RI), dan oleh karena itu tidak

    dapat diubah oleh siapapun juga, termasuk MPR hasil pemilihan umum.

    Ketetapan MPRS NO.XX/MPRS/1966 ini telah dinyatakan tetap berlaku dan perlu

    disempurnakan berdasarkan ketetapan MPR NO.V/MPR/1973, kemudian dikokohkan

    oleh TAP MPR NO.1/MPR/1978 (Pasal 115), NO.1/MPR/1983 (Pasal 104) dan

    NO.IV/MPR/1998.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    14/102

    B. KETETAPAN NO.XXV/MPRS1996

    Dalam konsideras ketetapan MPRS ini ditegaskan dan ditetapkan bahwa

    paham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme. Pada intinya hakikatnya

    bertentangan dengan pancasila. Ketetapan MPRS NO.XXV/MPRS/1996 ini telah

    dinyatakan tetap berlaku dan perlu disempurnakan, berdasarkan ketetapan MPR

    NO.V/MPR/1973.

    C. KETETAPAN MPR NO.II/MPR/1973

    Tentang tata cara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI. Salah satu

    syarat yang harus dipenuhi oleh calon presiden dan wakil presiden menurut pasal 1

    ketetapan MPR ini adalah: Setia kepada cita-cita proklamasi 17 agustus 45, Pancasila

    dan UUD 45.

    D. KETETAPAN MPR NO.II/MPR/1978

    Menegaskan pancasila seperti tercantum dalam pembukaan UUD 45

    merupakan kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima sila yaitu: Ketuhanan yang Maha

    Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Peratuan Indonesia, dan kerakyatan yang

    dipimpin olh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, Keadilan

    social bagi seluruh Rakyat Indonesia.

    E. KETETAPAN MPR NO.I/MPR/1983 JO. NO.I/MPR/1993

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    15/102

    Tentang peraturan tata tertib MPR:

    Dalam pasal 5 ketetapan MPR ini disebutkan bahwa angora MPR adalah pengemban

    dan pengutara yang berbudi pekerti luhur dari cita-cita moral pancasila serta setia

    kepada pancasila sebagai dasar dan ideology Negara, UUD 45 dan Repolusi

    kemerdekaan bangsa Indonesia untuk mengembangkan ampere. Pasal 104 ketetapan

    MPR/NO.I/MPR/1983 dengan tegas mengatakan bahwa MPR berketetapan untuk

    mempertahankan UUD 45 (yang memuat pancasila), tidak berkehendak dan tidak

    akan melakukan perubahan terhadapnya serta akan melaksanakannya secara murni

    dan kosekwen.

    F. KETETAPAN MPR NO.XVII/MPR/1998

    Tentang pencabutan ketetapan MPR NO.II/MPR/1978 tentang pedoman

    penghayatan dan pengamalan pancasila (P-4).

    Menurut ketetapan MPR ini, pancasila sebagaimana dimaksud dalam pembukaan

    UUD 45 adalah dasar yang harus dilaksanakan dalam kehidupan bernegara, selain itu

    TAP MPR ini akan menyatakan P-4 berlaku lagi.

    G. KETETAPAN MPR NO.III/MPR/2000

    Tentang sumber hokum dan tata urutan peraturan perundang-undangan.

    Menurut ketetapan MPR ini, sumber hokum dasar nasional adalah pancasila

    sebagaimana yang tertulis dalam pembukaan UUD 45 dan Batang Tubuh UUD 45.

    HAKEKAT PENGERTYIAN PANCASILA DAN NILAI-NILAI YANG

    TERKANDUNG DIDALAMNYA

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    16/102

    Sebagai telah dijelaskan pancasila selalu merupakan satu kesatuan sila yang satu

    tidak bias dilepas-lepaskan dari sila yang lain, keseluruhan didalam pancasila

    merupakan suatu keatuan organis atau suatukesatuan yang bulat. Hal ini dapat

    digambarkan sebagi berikut:

    Ketuhanan Yang Maha Esa, meliputi dan menjiwai sila II, III, IV, V.

    Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Diliputi dan dijiwai sila I, Meliputi dan

    menjiwai Sila II, IV, V.

    Persatuan Indonesia diliputi dan dijiwai sila I dan sila II, Meliputi dan mnejiwai

    silaIV, dan V.

    Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan

    dan perwakilan diliputi dan dijiwai sila I, II, III, meliputi dan menjiwai sila V.

    Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

    Untuk lebih menjelaskan hal itu dapat diberi contoh berikut:

    Paham kemanusiaan kiranya dimiliki juga oleh bangsa-bangsa lain, tetapi bagi bangsa

    Indonesia pham kemanusiaan sebagai yang dirumuskan dalam sila II itu adalah

    paham kemanusiaan yang dibimbing oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, tegasnya

    kemanusiaan sebagaimana diajarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Inilah yang

    dimaksud dengan sila ke II diliputi dan dujiwai oleh sila ke I. begitu pula halnya dengan

    sila-sila yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sila-sila II, III, IV, dan V

    pada hakikatnya merupakan penjabaran dan penghayatan sila ke I.

    Adapun susuna sila-sila pancasila adalah sistematis- hierarkis, artinya kellima

    sila itu menunjukan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat (hierarkis). Tiap-

    tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu

    sehingga tidak dapat digeser-geser atau dibalik-balik. Ditilik dari intinya, urutan-urutan

    lima sila itu menunjukan rangkaian tingkat dalam uas dan isi sifatnya. Tiap-tiap sila

    yang dibelakang sila lainnya lebih sempit luasnya, tetapi lebih banyak isi sifatnya dan

    merupakan pengkhususan sila-sila yang dimukanya.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    17/102

    Sekalipun sila-sila di dalam pancasila itu merupakan suatu kesatuan yang

    tidak bisa dilepas-pisahkan satu dari yang lain. Dalam hal memahami hakikat

    pengertiannya sangatlah diperlukan uraian sila demi sila. Dalam hubungan ini ,

    sebagaimana dijelaskan dimuka (IV, mengenai kesimpulan). Uraian atau penafsiran

    itu haruslah bersumber, berpedoman, dan berdasar kepada pembukaan dan batang

    tubuh UUD 1945.

    A. Hakikat Pengertian Pancasila

    1. Si la Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

    Ketuhanan berarti dari kata Tuhan, ialah Allah pencifta segala yang ada dan

    semua mahluk. Sebagai sila pertama pancasila, ketuhana yanga Esa menjadi sumber

    pokok nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Menjiwai dan mendasari serta

    membingbing perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab. Penggalangan

    persatuan Indonesia yang telah membentuk Negara Republik Indonesia yang

    berdaulat penuh, yang bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

    dalam permusyawaratan/ perwakilan, guna mewujudkan keadilan social bagi seluruh

    rakyat Indonesia.

    2. Si la Kedu a: Kemanus iaan Yang Ad i l dan Beradab

    Kemanusiaan berasal dari kata manusia yaitu makhluk berbudi yang memiliki

    martabat yang tinggi. Dengan akal budinya, manusia menjadi kebudayaan. Dengan

    budi murninya, manusia menyadari nilai-nilai dan norma-norma.

    Kemanusiaan terutama berarti sifat manusia yang merupakan esensi dan identitas

    manusia karena martabat kemanusiaanya (Human Dignity).

    Adil terutama mengandung arti bahw suatu keputusan dan tindakana

    didasarkan atas norma-norma yang objektif, tidak subjektif apalagi sewenang-wenang.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    18/102

    Beradab berasal dari kata adab yang berarti budaya. Jadi beradab berarti berbudaya,

    ini mengandung arti bahwa sikap hidup, keputusan dan tindakan selalu berdasarkan

    nilai-nilai budaya, terutama norma social dan kesusilaan(moral).

    Jadai manusia yang adil dan beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia

    yang didasarkan kepada potensi budinurani manusia dalam hubungan dengan norma-

    norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesame manusia

    maupun tehadap alam dan hewan.

    3. Si la Ket iga: Persatuan Indon esia

    Persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh tidak terpecah belah.

    Persatuan mengandung arti bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam

    menjadi satu kebulatan.

    Persatuan Indonesia adalah perwujudan paham kebangsaan Indonesia yang dijiwaioleh ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena itu

    paham kebangsaan Indonesia tidaklah sempit (chauvinitis), tetapi dalam arti

    menghargai bangsa lain sesuai dengan sifat kehidupan bangsa itu sendri.

    4. Si la Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat

    Kebi jaksanaan Dalam Permusy awaratan/ Perwaki lan

    Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yang berarti sekelompok manusia yang

    berdiam dalam satu wilayah tertentu. Kerakyatan dalam hubungan sila ke empat ini

    berarti bahwa kekuasaan yang tertinggi berada ditangan rakyat. Kerakyatan

    disebut pula kedaulatan rakyat (rakyat yang berdaulat/berkuasa) atau demokrasi

    (rakyat yang memerintah).

    Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan

    selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    19/102

    dan dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab serta didorong oleh

    itikad baik sesuai dengan hati nurani.

    Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk

    merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kebulatan pendapat

    atau mufakat.

    Perwkilan adalah suatu system arti tata cara (prosedur) mengusahakan turut

    sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain

    dilakukan dengan melalui badan-badan perwakilan. Jadi kerakyatan yang dipimpin

    oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti bahwarakyat dalam menjalankan kekuasaannya melalui system poerwakilan dan

    keputusan-keputusannya diambil dengan jalan musyawarah yang dipimpin oleh

    pikiran yang sehat serta penuh tanggung jawab baik kepada Tuhan Yang Maha

    Esa maupun kepada rakyat yang diwakilinya.

    5. Si la Kel ima:Keadi lan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indo nesia

    Keadilan social berarti keadilan uang berlaku dalam masyarakat disegala bidang

    kehidupan, baik material maupun spiritual.

    Seluruh rakyat Indonesia ber berarti setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia,

    baik yang berdiam di wilayah kekuasaan republic Indonesia maupun

    warga Indonesia yang berada di luar negeri. Jadi keadilan social bagi seluruh

    rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang

    adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi, dan kebudayaan, sesuia dengan UUD

    1945 maka keadilan social mencakup pula pengertian adil dan makmur.

    Oleh karena itu kehidupan manusia itu meliputi kehidupan jasmani dan kehidupan

    rohani, maka keadilan itupun meliputi keadilan pemenuhan tuntutan-tuntutan hakiki

    bagi kehidupan rohani. Dengan kata lain keadilan itu meliputi keadilan di bidang

    material dan di bidang spiritual. Pengertian ini mencakup pula pengertian adil dan

    makmur yang dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia secara merata

    dengan berdasarkan atas azas kekeluargaan.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    20/102

    Sila keadilan social adalah tujuan dari empat sila yang mendahuluinya merupakan

    tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara yang perwujudannya ialah tata

    masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila.

    Ketetapan MPR nomor II /MPR/1978 tentang pedoman penghayatan pengamalan

    pancasila, memberi petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan sila

    Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai berikut:

    1) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan

    sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.

    2) Bersikap Adil

    3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

    4) Menghormati hakhak orang lain

    5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain

    6) Menjauhi sikap pemerasan tehadap orang lain.

    B. Filsafat Pancasila

    Pengertian Filsafat:

    Filsafat: Bahasa Arab Falsafah

    Bahasa Yunani : Fhilosofhia= Philen=Mencari/mencintai &

    sofhia=kebenaran/kebijakan.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    21/102

    Pholoshophia= daya upaya pemikiran manusia untuk mencari kebenaran/

    kebijaksanaan.

    Orang yang berfalsafah adalah orang yang mencintai kebenaran atau mencari

    kebenaran dan bukan memiliki kebnaran.

    Kebenaran itu relative, sekarang benar tapi mungkin lain waktu tidak benar.

    Mencari kebenaran dan tidak memiliki kebenaran itula tujuan dari semua filsafat,

    dan akhirnya mendekati kebenaran sebagai kesungguhan. Sedangkan kebenaran

    yang mutlak hanya ada pada Tuhan YME.

    Arti Prakttis dari filasafat adalah: berpikir secara mendalam sampai ke akar-

    akarnya dengan sungguh-sungguh tentang hakekat sesuatu.

    Ilmu filsafat merupakan induk dari ilmu- ilmu VAK

    Devinisinya adalah:

    *) Plato (427 SM- 548 SM) Yunani

    Filsafat adalah: I.P yang berminat mencapai kebenaran asli.

    *) Aristoteles (382 SM- 322 SM) Murid Plato

    Filsafat adalah: I.P yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya:

    Metafisika, Logika, Retorika, Etika, Ekonomi, Politik dan Estetika.

    *) Alfarabi (870950 M) Ahli Filsafat Islam

    Filsafat adalah: I.P tentang alam wujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.

    *) Immanuel Kant (1724-1804) Ahli filsafat Khatolik.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    22/102

    Filsafat ialah: I.P yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan yang

    mencakup:

    Apa yang kita ketahui (Jawab Metafisika)

    Apa yang harus kita kerjakan (Jawab Etika)

    Sampai dimana harapa kita ( Jawab Agama)

    Apakah yang dinamakan manusia (Jawab Antropologi)

    Disimpulkan oleh:

    bahwa ilmu filsafat adalah: I.P yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam

    mengenai Ketuhanan, Alam Semesta dan Manusia, sehingga dapat menghasilkan

    pengetahuan tentang bagaimana sifat manusia setelah mencapai pengetahuan.

    Filsafat adalah pemusatan pemikiran sehingga manusia yang sungguh-sungguh

    secara sistematik & radikal untuk mencari kebenaran sesuai dengan ruang dan

    waktu.

    Manusia Berakal= Kebenaran Nisbi d an Terbatas.

    C. Falsafah Pancasila

    1. P.S Sebagai dasara falsafah Negara. 1 Juni 1945

    Kebangsaan Indonesia

    Internasionalisme atau Perikemanusiaan

    Mufakat atau demokrasi

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    23/102

    Kesejahteraan

    Ketuhanan

    2. P.S dasar falsafah naskah piagam Jakarta 22 Juni 1945

    Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-

    pemeluknya

    Kemanusiaan yang adil dan beradab

    Persatuan Indonesia

    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebjiaksanaan dalam

    permusyawaratan /perwakilan

    Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

    3. P.S dasar palsafah Negara dalam pembukaan UUD 1945

    Ketuhanan Y.M.E

    Kemanusiaan yang adil dan beradab

    Persatuan Indonesia

    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

    permusyawaratan/ perwakilan

    Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    24/102

    4. P.S UUD Reppublik Indonesia Serikat

    Kethana Y.M.E

    Perikemanusiaan

    Kebangsaan

    Kerakyatan

    Keadilan social

    5. P.S UUD Sementara 1950

    Kethana Y.M.E

    Perikemanusiaan

    Kebangsaan

    Kerakyatan

    Keadilan social

    6. P.S Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959

    Ketuhana Y.M.E

    Kemanusiaan yang adil dan beradab

    Persatuan Indonesia

    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

    permusyawaratan/ perwakilan

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    25/102

    Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia

    D. Fungsi dan Peranan Pancasila

    1. Sebagai jiwa bangsa Indonesia memberikan gerak dan dinamika serta

    membimbing kearah tujuan masyarakat pancasila

    2. kepribadian bangsa Indonesia menunjukan adanya kepribadian bangsa

    Indonesia berbeda dengan bangsa lain

    3. dasar nikri yaitu dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan

    Negara IPOLEKSOSBUDHANKAM.

    4. Sumber dari segala sumber hukum. Semua peraturan per-UU harus bersumber

    pancasila

    5. sebagai perjanjian luhur tgl 18 Agustus 1945 saat PPKI menetapkan dasar

    Negara pancasila secara konstitusional dalam pembukaan UUD 1945.

    6. Sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia bukan

    sekedar alat melainkan sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa

    Indonesia

    7. Sebagi cita-cita tujuan bangsa Indonesia. Pancasila dirumuskan pada

    pembukaan UUD 1945 juga membuat cita-cita dan tujuan nasional

    8. Pancasila satu-satunya alas dalam kehidupan bermasyarakat semua orpol dan

    golkar, ormas dan lembaga-lembaga kemasyarakatan wajib mencantumkan

    alas ini dalam anggaran dasarnya.

    9. Pendidikan pancasila sebagai moral pembangunan pembukaan UUD 1945

    tolak ukur pembangunan nasional.

    10. pembangunan nasional sebagai pengalaman pancasila GBHN.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    26/102

    Dalam pidato 01 Juni 1945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah

    prinsip tidak adanya kemiskinan di alam Indonesia. Keadilan social adalah sifat

    masyarakat yang adil dan makmur, kebahagiaan untuk semua oorang, tidak ada

    penghisapan, tidak ada penghinaan dan penindasan, cukup sandang dan pangan.

    Tidak dengan sendirinya kita mencapai kesejahteraan ini meskipun telah ada wakil

    rakyat. Di Negara-negara Eropa dan Amerika telah ada badan perwakilan, Justru

    disanalah kapitalis merajalela. Hal ini disebabkan yang dinamakan demokrasi

    disana hanya demokrasi politik saja, tidak ada keadilan social, tidak ada keadilan

    ekonomi. Seorang pemimpin pPrancis Jean Jaures menggambarkan demokrasi

    politik itu sebagai berikut: didalam demokirasi parlementer tiap orang boleh memilih

    dan menjadi anggota parlemen, tetapi adakah sociale rechtvaadigheid, adakah

    kenyataan kesejahteraan dikalangan rakyat?

    Wakil kaum buruh mempunyai hak politik di dalam parlemen, ia menjatuhkan

    menteri, besok pagi di tempat ia bekerja, di dalam pabrik ia dapat dilempar keluar

    jalan raya, dijadikan pengangguran yang tidak mendapat makanan apapun.

    Oleh karena itu di dalam pidato 01 Juni 1945 diusulan kepada siding supaya

    mencari demokrasi yang bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang

    memberi hidup yakni demokrasi politik dan ekonomi yang mampu mendatangkan

    kesejahteraan social. Rakyat Indonesia sudah lama mengharapakan kedatangan

    ratu adil. Yang dimaksud dengan ratu adil adalah keadilan social, rakyat ingin hidupsejahtera, rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan dan kurang pakaian,

    menciftakan dunia baru yang didalamnya ada keadilan dibawah ratu adil.

    Oleh karena itu jika memang benar-benar kita mengerti, mengingat dan

    mencintai rakyat Indonesia, kita harus terima prinsif keadilan social yang bukan

    saja persamaan politik tetap diatas lapangan ekonomi kita harus nengadakan

    persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya.

    Prinsif keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia diwujudkan dalam Bab XIV

    UUD 1945 yang berjudul Kesejahteraan Sosial yang terdiri atas pasal 33 dan 34.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    27/102

    Dalam pasal 33 ditegaskan bahwa:

    perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas

    kekeluargaan.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    28/102

    Hubungan dasar negara dan konstitusiPresentation Transcript

    1. Negara, begitulah sebutan terhadap suatu organisasi

    manusia yang besar ibarat sebuah bangunan rumah, negara

    harus tegak berdiri dengan kokoh di atas fondasi yang terbuat

    dari bahan-bahan yang kuat pula. Fondasi sebuah negara

    adalah Dasar Negara dan sistem-sistemnya adalah Konstitusi.

    2. Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi Menganalisis

    Substansi Konstitusi Negara Menganalisis Hubungan Dasar

    Negara dengan Konstitusi pada Negara RI dengan Negara

    Liberal dan negara Komunis Menganalisis Kedudukan

    Pembukaan UUD 1945 Menunjukkan Sikap Positif Terhadap

    Konstitusi Negara Dasar Negara dan Konstitusi Pengertian

    Dasar Negara dan Konstitusi Keterkaitan Dasar Negara

    dengan Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945 Konstitusi Negara Komunis Konstitusi

    Negara Liberal Hakikat Pembukaan UUD 1945 Kedudukan

    Pembukaan UUD 1945 Menurut Para Ahli

    3. Pengertian Dasar Negara Dasar Negara adalah fandemen

    yang kokoh dan kuat serta bersumbar dari pandangan hidup

    atau falsafah(cerminan dari peradaban, kebudayaan,

    keluhuran budi dan kepribadian yang tumbuh dalam sejarah

    perkembangan Indonesia) yang diterima oleh seluruh lapisan

    masyarakat, yang dijadikan tuntunan hidup bagi bangsanya.

    Dasar Negara akan kuat karena diambil dari pandangan hidup

    bangsanya yang memuat nilai-nilai luhur budaya bangsa.

    Pada dasarnya setiap negara memiliki dasar negaranya

    masing-masing berdasarkan pandangan hidup berbangsa dan

    bernegaranya. Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila,

    yang terdiri dari 5 sila sebagai nilai dasar yang digunakan

    sebagai dasar non-motif bagi penyelenggaraan Negara

    Indonesia, diantaranya adalah : Ketuhanan Yang Maha Esa

    Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    29/102

    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan

    permusyawaratan perwakilan Keadilan bagi seluruh rakyat

    Indonesia

    4. Pengertian Konstitusi Negara Konstitusi ( Latin constitutio )

    dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum

    bentukan pada pemerintahan negara - biasanya

    dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis - Dalam kasus

    bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip

    entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus

    untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip

    dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam

    bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban

    pemerintahan negara pada umumnya, Konstitusi umumnya

    merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya.

    Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang

    mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Konstitusi berasal

    dari kata kerja constituer (Prancis) yang berarti membentuk.

    Menurut Omadi S. Diponolo, kata konstitusi dalam bahasa

    Inggris dan Prancis yang berarti dasar susunan badan.

    Sedangkan dalam Bahasa Belanda disebut dengan istilah

    Groundwet yang berarti undang-undang dasar.

    5. Pengertian Konstitusi di Indonesia, dibagi menjadi dua :

    Yang pertama menggambarkan keseluruhan sistem

    ketatanegaraan suatu negara, berupa kumpulan peraturan

    yang membentuk, mengatur atau memerintah negara. Yang

    kedua, konstitusi diberi arti sempit yang tidak menggambarkan

    keseluruhan kumpulan peraturan, baik yang tertulis maupun

    yang tidak tertulis. Arti Konstitusi Arti Sempit Arti Luas

    Undang-Undang Dasar Undang-Undang Organik Peraturan

    Perundang-Undangan lainnya Undang-Undang Dasar

    Undang-Undang Dasar

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    30/102

    6. Konstitusi memiliki arti yang lebih luas dari undang-undang

    dasar. Herman Helle r dalam bukunya yang berjudul

    Verfasunglehre (ajaran tentang konstitusi), membagi konstitusi

    dalam tiga kelas, yaitu : Konstitusi sebagai pengertian sosial

    politik Cermin keadaan sosial politik bangsa itu sendiri.

    Political Decission merupakan keputusan masyarakat itu

    sendiri. Konstitusi sebagai pengertian hukum Keputusan

    masyarakat yang dijadikan suatu perumusan normatif yang

    harus berlaku. Pengertian politik adalah sebagai eine seine

    yang berarti suatu kenyataan yang harus berlaku dan

    diberikan suatu sanksi kalau melanggar Konstitusi sebagai

    pengertian suatu peraturan

    7. HAKIKAT DASAR NEGARA Hans Kelsen, norma-norma

    hukum itu bertingkat dab berlapis-lapis dalam suatu tata

    urutan tertentu. Suatu norma yang lebih rendah akan

    berdasar, bersumber dan berlaku pada norma yang lebih

    tinggi, norma yang lebih tinggi lagi, dan seterusnya. Norma

    tertinggi itu disebut norma dasar, yang ditetapkan oleh

    masyarakat sebagai tempat bergantung norma-norma di

    bawahnya, disebut juga TEORI JENJANG NORMA HUKUM (

    stufsentheorie ). Hans Nawiasky, menghubungkan Teori

    Jenjan Norma Hukum dalam kaitannya dengan negara.

    Menurutnya, norma hukum dalam suatu negara juga

    berjenjang dan bertingkat membentuk suatu tertib hukum.

    Norma yang di bawah bersumber dan berlaku pada norma

    yang tertinggi dalam negara, disebut dengan norma

    fundamental negara ( Staafundamental norm ). Kelompok

    Norma Hukum Hans : Staafundamentalnorm , fundamental

    negara Staafgrundgesetz , aturan dasar/pokok negara

    Formelgesetz , undang-undang Verordnung dan auton ome

    satzung , aturan pelaksanaan dan aturan autonom

    8. KAITAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI Keterkaitan

    antar dasar negara dan konsitusi tampak pada gagasan dasar,

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    31/102

    cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam mukadimah

    atau Pembukaan Undang-Undang Dasar suatu negara.

    Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebatinan negara.

    Pembukaan memuat asas kerohanian negara, asas politik

    negara, asas tujuan negara, serta menjadi dasar hukum

    daripada undang-undang. Pancasila dengan batang tubuh

    merupakan wujud yuridis konstitusional tentang sesuatu yang

    telah dirumuskan dalam pembukaan. Dalam Pembukaan UUD

    1945 terdapat rumusan Pancasila yang telah dirumuskan

    dalam pembukaan. Dalam pembukaan UUD 1945 terdapat

    rumusan Pancasila yang amat jelas kedudukannya sebagai

    sumber hukum tata negara. Adapun peraturan perundangan

    negara Indonesia adalah: UUD 1945 Ketetapan MPR Republik

    Indonesia Undang-undang Peraturan pemerintah penggatnti

    undang-undang (Perpu) Peraturan pemerintah Keputusan

    presiden Peraturan daerah Jadi Pancasila sebagai dasar

    negara merupakan sumber hukum dasar bagi penyusunan

    perundangan negara. UUD 1945 adalah peraturan

    perundangan teringgi negara Indonesia yang bersumberkan

    pada Pancasila.

    9. Sebagai ahli ilmu politik melihat konstitusi dan Undang-

    Undang Dasar sebagai dua hal yang sama, sementara

    sebagia ahli yang lain melihatnya sebagai dua hal yang

    berbeda. Berikut pandangan mereka: Herman Heller Konstitusi

    mempunyai arti yang lebih luas daripada Undang-Undang

    Dasar. Konstitusi sebenarnya tidak hanya semata-mata

    bersifat yuridis, tetapi juga sosiologis dan politis. Oliver

    Cromwell Undang- Undang dasar itu merupakan instrument of

    govern, yaitu bahwa undang-undang dibuat sebagai

    pegangan untuk memerintah. Dalam arti ini, konstitusi dan

    Undang-Undang Dasar identik. F. Lasalle Konstitusi

    sesungguhnya menggambarkan hubungan antara kekuasaan

    yang terdapat di dalam masyarakat, seperti golongan yang

    mempunyai kedudukan nyata didalam masyrakat, misalnya

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    32/102

    kepala negara, angkatan perang, partai politik, buruh tani,

    pegawai, dan sebagainya

    10. Menganalisis Substansi Konstitusi Negara Menurut C.F.

    Strong dalam bukunya Modern Political Constitution ,

    konstitusi dapat dibedakan antara konstitusi tertulis dan

    konstitusi tidak tertulis . Suatu konstitusi disebut tertulis tidak

    berupa suatu naskah ( documentary constitution ), sedangkan

    konstitusi tidak tertulis tidak berupa suatu naskah (

    nondocumentary contitution ) dan banyak dipengaruhi oleh

    tradisi dan konversi. Contohnya konstitusi negara Inggris

    hanya berupa kumpulan dokumen. Konstitusi atau hukum

    dasar dapat pula dibedakan antara hukum dasar tertulis (

    written constitution ) yaitu Undang-Undang Dasar, dan hukum

    dasar tidak tertulis ( unwritten constitution ) yaitu konvensi.

    Salah satu contoh konvensi yang berlaku di Indonesia adalah

    pelaksanaan pidato kenegaraan presiden menjelang

    peringatan Proklamasi 17 Agustus.

    11. Kedudukan konstitusi Kedudukan konsitusi atau hukum

    dasar negara yang tertulis dinilai paling tinggi kedudukannya

    dibandingkan dengan peraturan-peraturan yang lain, maka

    terdapat perbedaan antara UUD dengan undang-undang di

    bawahnya yaitu: Di Amerika Serikat, India, dan Jerman

    wewenang terletak ditangan Mahkamah Agung Federal. Di

    negara-negara ini berlaku asas Judical Supermacy dan

    Mahkamah Agung dianggap sebagai pengawas UUD

    (guardian of the constitution) Di Prancis wewenang ada di

    Mahkamah Konstitusi yang terdiri atas para hakim agung

    ditambah dengan beberapa hakim lain. Di Indonesia lembaga

    yang berwewenang adalah MPR (Majelis Permusyawaratan

    Rakyat) yang terdiri atas anggota DPR dan Dewan Perwakilan

    Daerah.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    33/102

    12. SIFAT KONSTITUSI Konstitusi luwes maksudnya apabila

    diperlukan konstitusi tidak membutuhkan prosedur yang

    istimewa atau rumit. Perubahan itu cukup dilakukan oleh

    badan pembuat undang-undang biasa. Konstitusi kaku

    merupakan kebalikan dari konstitusi luwes. Perubahan

    konstitusi memerlukan prosedur yang istimewa dan rumit.

    Konstitusi yang besifat kaku tidak dapat megikuti

    perkembangan zaman karena tidak hanya memuat hal-hal

    pokok saja, namun juga memuat hal-hal yang penting. UUD

    1945 meskipun perubahannya membutuhkan prosedur

    istimewa, namun bersifat luwes karena memuat ketentuan-

    ketentuan yang bersifat pokok-pokok saja sehingga mudah

    mengikuti perkembangan zaman.

    13. FUNGSI KONSTITUSI Menurut paham konstitusionalisme

    konstitusi adalah suatu lembaga yang mempunyai fungsi

    khusus, yaitu: Menentukan dan membatasi kekuasaan

    pemerintah Menjamin hak-hak asasi warga negara Konstitusi

    dianggap sebagai perwujudan dari hukum tertinggi yang harus

    diaptuhi oleh negara dan pejabat-pejabat pemerintah

    sekalipun. Konstitusi yang pernah belaku di Indonesi adalah

    UUD 1945, UUD RIS, UUDS 1950, UUD 1945

    14. Periode Berlakunya Undang-Undang Dasar Negara

    Indonesia Periode berlakunya UUD 1945 18 Agustus 1945- 27

    Desember 1949 Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945

    tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia

    sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan

    kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada

    tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahi

    kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk.

    Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-

    Presidensiel ("Semi-Parlementer") yang pertama,

    sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem

    pemerintahan agar dianggap lebih demokratis. Periode

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    34/102

    berlakunya Konstitusi RIS 1949 27 Desember 1949 - 17

    Agustus 1950 Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia

    adalah parlementer. bentuk pemerintahan dan bentuk

    negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri dari

    negara-negara bagian yang masing masing negara bagian

    memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam

    negerinya.

    15. Periode UUDS 1950 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959 Pada

    masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer.

    Periode kembalinya ke UUD 1945 5 Juli 1959-1966 Karena

    situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak

    saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal

    menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959 ,

    Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah

    satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai

    undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar

    Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu. Pada masa ini,

    terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:

    Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan

    MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara MPRS

    menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup

    Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30

    September Partai Komunis Indonesia

    16. Periode UUD 1945 masa orde baru 11 Maret 1966- 21 Mei

    1998 Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah

    menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila

    secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya

    ternyata menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang

    murni,terutama pelanggaran pasal 23 (hutang

    Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat

    Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang memberi

    kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan

    sumberalam kita. Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    35/102

    menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara

    melalui sejumlah peraturan: Ketetapan MPR Nomor

    I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan

    untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan

    melakukan perubahan terhadapnya Ketetapan MPR Nomor

    IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain

    menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD

    1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui

    referendum. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang

    Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor

    IV/MPR/1983.

    17. Periode 21 Mei 1998- 19 Oktober 1999 Pada masa ini

    dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto

    digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi

    Timor Timur dari NKRI. Periode UUD 1945 Amandemen Salah

    satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan

    (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan

    perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde

    Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada

    kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang

    sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu

    "luwes" (sehingga dapat menimbulkan multitafsir),

    serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat

    penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan

    konstitusi. Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah

    menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara,

    kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi

    negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang

    sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan

    bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan

    diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap

    mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur)

    kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    36/102

    Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas

    sistem pemerintahan presidensiil.

    18. Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4

    kali perubahan (amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang

    Umum dan Sidang Tahunan MPR: Sidang Umum MPR 1999,

    tanggal 14 - 21 Oktober 1999 -> Perubahan Pertama UUD

    1945 Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7 - 18 Agustus

    2000 -> Perubahan Kedua UUD 1945 Sidang Tahunan MPR

    2001, tanggal 1 - 9 November 2001 -> Perubahan Ketiga UUD

    1945 Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1 - 11 Agustus

    2002 -> Perubahan Keempat UUD 1945

    19. KONSTITUSI NEGARA KOMUNIS Negara komunis pada

    umunya menolak gagasan konstitusionalisme karena negara

    berfungsi ganda, yaitu: Mencerminkan kemenangan-

    kemenangan yang telah di capai dalam perjuangan kearah

    tercapainya masyarakat komunis dan merupakan pencatatan

    formil dan ilegal dari kemajuan yang telah di capainya.

    Undang-Undang Dasar memberikan rangka dasar hukum

    untuk perubahan masyrakat yang dicita-citakan dalam tahap

    perkembangan berikutnya. Menurut pendapat Carl J.Frederich

    konstitusionalisme merupakan gagasan yang melihat

    pemerintah sebagai suatu kumpulan kegiatan yang

    diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat tetapi dikenakan

    beberapa pembatasan yang diharapkan akan menjamin

    bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk memerintah.

    Pembatasan-pembatasan ini tercermin dalam Undang-Undang

    Dasar. Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi atau

    Undang-Undang Dasar, setiap Undang-Undang Dasar

    memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Organisasi

    negara misalnya pembagian kekuasaan antara badan

    legislative, eksekutif, dan yudikatif. Hak-hak asasi manusia

    (biasa disebut bill of right) apabila berbentuk naskah tersendiri.

    Prosedur mengubah Undang-undang dasar. Adakalanya

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    37/102

    membuat larang untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-

    undang dasar.

    20. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan

    Republik Indonesia Proklamasi kemerdekaan dijabarkan

    secara rinci dalam Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD

    1945 berperan atau berkedudukan sebagai pernyataan

    kemerdekaan Indonesia yang didalamnya memuat dasar,

    falsafah, pedoman, dasar-dasar kebangsaan dan kenegaraan.

    Di dalam Pembukaan UUD 1945 inilah kita dapat menemukan

    keberadaan (eksistensi) berbangsa dan bernegara Indonesia.

    Denag demikian seluruh arah dan tujuan serta tatanan

    kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia harus

    merupakan cerminan, turunan atau penjabaran dari

    Pembukaan UDD 1945. Oleh karena itu vitalnya kedudukan

    Pembukaan UUD 1945, Pembukaan UUD 1945 dijadikan

    sebagai norma fundamental. Rumusan kata dan kalimat yang

    terkandung di dalamnya tidak boleh diubah oleh siapa pun

    termasuk MPR hasil pemilu. Pengubahan Pembukaan UUD

    1945 berarti mengubah esensi cita moral dan cita-cita hukum

    yang ingin diwujudkan dan ditetapkan oleh bangsa Indonesia.

    Pembukaan UUD 1945 bagi Indonesia merupakan sumber

    motivasi dan aspirasi tekad dan semangat bangsa Indonesia

    serta cita-cita hukum dan moral yang ingin ditegakkan, baik

    dalam lingkup nasional maupun internasional.

    21. Pokok-pokok pikiran Pembukaan UDD 1945 Pembukaan

    UUD 1945 selain mempunyai makna yang sangat mendalam,

    juga mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana

    kebatinan dari UDD 1945. Pokok-pokok pikiran tersebut

    mewujudkan cita hukum (rechtsidu) yang menguasai hukum

    dasar negara, baik hukum dasar tertulis (UUD) maupun hukum

    dasar yang tidak tertulis. Pokok-pokok pikiran yang terkandung

    dalam Pembukaan UUD 1945 adalah, sebagai berikut: Negara

    melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    38/102

    darah Indonesia dengan berdasrkan atas persatuan dan

    mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

    Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh

    rakyat Indonesia Negara yang berkedaulatan rakyat yang

    berdasarkan atas kerakyatan dan

    permusyawaratan/perwakilan Negara berdasarkan atasa

    Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaa yang

    adil dan beradab. Denag demikian apabila kita perhatikan dari

    keempat pokok pikiran tersebut tampak bahwa pokok-pokok

    pikiran itu tidak lain adalah pancaran dari falsafah negara

    Pancasila. Pokok-pokok pikiran dituangkan kedalam pasal

    Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945

    22. Pertama Isi : Bahwa sesunguhnya kemerdekaan itu ialah

    hak segala bangsa san oleh sebab itu, maka penjajahan

    diatas dunia harus dihapusakan karena tidak sesuai dengan

    perikemanuasiaan dan perikeadilan. Makna yang terkandung:

    Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan

    membeka kemerdekaan melawan penjajah dalam segala

    bentuk. Pernyataan subyektif bangsa Indonesia untuk

    menentang dan menghapus penjajahan diatas muka bumi.

    Pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan tidak

    sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Pemerintah

    Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa

    Indonesia untuk beridiri sendiri. Kedua Isi : Dan pejuangan

    kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang

    bebahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat

    Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara

    Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulan, adil dan

    makmur. Makna yang terkandung: Kemerdekaan yang dicapai

    oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan

    melawan pejajah. Adanya momentum yang harus

    dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan. Bahwa

    kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetapi harus diisi

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    39/102

    dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka,

    bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

    23. Ketiga Isi : Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa

    dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya

    berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia

    menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Makna yang

    terkandung: Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan

    kita adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa. Keinginan

    yang didambakan oleh segenap bangsa Indonesia terhadap

    suatu kehidupan yang bekesinambungan antara kehidupan

    material dan spiritual dan kehidupan di dunia dan akhirat.

    Keempat Isi : Kemudian daripada itu untuk memebntuk suatu

    pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap

    bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

    untuk memajukan kesejahteraan umu, mencerdaskan

    kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

    dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan

    kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar

    negara Republik Indonesia yang terbentuk dalam suatu

    susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan

    rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha

    Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

    Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

    kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, serta

    dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

    Indonesia.

    24. Makna yang terkandung: Pengukuhan pernyataan

    proklamasi kemerdekaan. Adanya fungsi dan sekaligus tujuan

    negara Indonesia yaitu: Melindungi segenap bangsa Indonesia

    dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan

    kesejahteraan umum. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan

    Ikut melaksanakan ketertiban dunia yabg berdasarkan

    kemerdekaan, perdamain dan keadilan sosial. Kemerdekaan

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    40/102

    kebangsaan Indonesia yang disusun dalam suatu Undang-

    Undang Dasar. Susunan/bentuk negara Republik Indonesia.

    Sistem pemerintahan negara yaitu berdasarkan kedaulatan

    rakyat/demokrasi, Dasar negara pancasila.

    25. Makna Nilai-Nilai Dasar Negara Indonesia Ketuhanan

    Yang Maha Esa Memahami substansi nilai-nilai dasar negara

    adalah menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara.

    Tatkala memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup ini

    maknanya: mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni

    masyarakat yang anggotanya dijiwai oleh semangat mencapai

    ridho Tuhan / Mardlatillah, melalui perbuatan-perbuatan baik

    bagi sesama manusia dan kepada seluruh makhluk.

    Karenanya, membangun Indonesia berdasar Ketuhanan Yang

    Maha Esa adalah membangun masyarakat Indonesia yang

    memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan

    dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut

    pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang

    Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan

    tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat

    menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar

    Ketuhanan Yang Maha Esa ini pula menyatakan bahwa suatu

    keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi

    masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat

    yang beragama, apapun agama dan keyakinan mereka.

    26. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sejarah adalah

    wujud pengalaman manusia untuk berperadaban dan

    berkebudayaan, karenanya, peradaban, politik, dan

    kebudayaan adalah bagian dari pada kehidupan manusia.

    Kemanusiaan, sangat erat hubungannya dengan ketuhanan.

    Ajaran Illahi menjadi tidak dapat diimplementasikan jika tidak

    wujud sikap kemanusiaan yang hakiki. Struktur pemerintahan

    tidak sepenting semangat perwujudan kemanusiaan yang adil

    dan beradab yang jauh dari pada pendendam dan egoistik /

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    41/102

    ananiyah. Demokrasi yang paling menyeluruh sekalipun akan

    membawa sengsara, jika rakyat tidak memiliki sikap

    kemanusiaan yang adil dan beradab / jujur, apapun sistem

    pemerintahan yang ditempuh, tanpa semangat kemanusiaan

    yang adil dan beradab sengsara jua ujungnya. Kemanusiaan

    yang adil dan beradab memerlukan kesetiaan pada diri ketika

    menjalani kehidupan, kemanusiaan yang adil dan beradab

    adalah sebuah semangat dan kegigihan mengajak masyarakat

    agar kembali ke pangkal jalan dan membangun kembali

    revolusi batin masing-masing, mendisiplinkan diri dengan baik,

    untuk menemukan kendali dan penguasaan diri. Kemanusiaan

    yang adil dan beradab adalah suatu kemampuan untuk

    menyeimbangkan antar kemakmuran lahiriyah dengan

    kehidupan ruhaniyah. Kemanusiaan yang adil dan beradab

    adalah semangat mempersiapkan generasi penerus yang

    mampu melihat lebih dari kepentingan diri sendiri serta

    memiliki perspektif yang jelas untuk kemajuan masyarakatnya.

    27. Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan

    suatu kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan

    sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi

    manusia sempurna, yakni manusia yang berperadaban .

    Manusia yang berperadaban tentunya lebih mudah menerima

    kebenaran dengan tulus, dan lebih mungkin untuk mengikuti

    tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, yang

    mengenal hukum. Hidup dengan hukum dan peraturan adalah

    ciri masyarakat berperadaban dan berkebudayaan.

    Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah semangat

    membangun pandangan tentang kehidupan masyarakat dan

    alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha

    gigih. Kemanusiaan yang adil dan beradab menimbulkan

    semangat universal yang mewujudkan sikap bahwa semua

    bangsa dapat dan harus hidup dalam harmoni penuh toleransi

    dan damai. Kemanusiaan yang adil dan beradab akan

    menghantar kehidupan menjadi bermakna, karena dicapai

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    42/102

    dengan berbakti tanpa mementingkan diri sendiri demi

    kebaikan bersama.

    28. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah suatu sikap

    revitalisasi diri, untuk memupuk dinamisme kreatif kehidupan,

    yang menghantarkan seseorang menjadi selalu dinamis,

    selalu sensitif dan peka pada gerak perubahan dan

    pembaharuan. Revitalisasi diri sebagai buah kemanusiaan

    yang adil dan beradab, tidak terbatas bagi pemeluk agama

    tertentu siapapun dengan agama apapun dapat

    melakukannya. Semakin teguh seseorang menempuh

    kemanusiaan yang adil dan beradab, semakin rendah hati,

    dan semakin teguh keyakinannya semakin murah hati pula.

    Dalam hal ini, misi tulen agama adalah untuk memupuk

    pembentukan sifat dan menggalakkan usaha menguasai diri,

    yakni toleran dan damai.

    29. Persatuan Indonesia Persatuan adalah gabungan yang

    terdiri atas beberapa bagian yang telah bersatu. Persatuan

    Indonesia adalah suatu landasan hidup bangsa atau sistem,

    yang selalu mementingkan silaturahim, kesetiakawanan,

    kesetiaan, dan keberanian. Kehadiran Indonesia dan

    bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa.

    Indonesia wujud dan hidup untuk mewujudkan kasih sayang

    sesama bangsa maupun antarbangsa. Persatuan Indonesia,

    bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit,

    namun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara

    lebih objektif dengan dunia luar. Suatu upaya untuk

    mengimbangi kepentingan diri dengan kepentingan bangsa

    lain, atau dalam tataran yang lebih mendalam antara individu

    bangsa dan alam sejagad, yang merupakan suatu ciri yang

    diinginkan sebagai warga dunia. Dalam jangka panjang,

    prinsip persatuan Indonesia harus menjadi asas ruhaniah

    suatu peraturan-peraturan dan struktur membangun satu orde

    antarbangsa yang adil.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    43/102

    30. Persatuan Indonesia harus mampu menanamkan

    pemikiran terbuka dan pandangan jauh bagi bangsa Indonesia

    , sebab hanya mereka yang berpandangan jauh dan berpikiran

    terbuka yang dapat mendukung aspirasi ke arah

    internasionalisme maupun globalisme. Persatuan Indonesia

    seperti ini, akan menghantar rakyat Indonesia memiliki

    kebanggaan yang tulus tentang identitas mereka sebagai

    warga negara maupun warga dunia . Pandangan dan sikap

    seperti ini tidak akan melenyapkan ciri-ciri unggul suatu

    bangsa, malahan akan dapat memantapkan ciri-ciri unik

    sebuah masyarakat bangsa, yakni masyarakat bangsa yang

    sadar terhadap tanggung jawab global, bersatu dalam

    mewujudkan persatuan universal, masing-masing

    menyumbangkan keistimewaannya. Persatuan Indonesia

    seperti ini akan mampu menyingkirkan permusuhan internal

    bangsa, sebab pencapaiannya tidak melalui kekuatan militer,

    melainkan melalui tuntutan ilmu, dan peradaban yang

    membudaya dalam kehidupan masyarakat . Persatuan

    Indonesia yang berpegang pada prinsip bahwa kemajuan

    kebudayaan dapat menyamai nilai-nilai universal, sehingga

    dapat menjadi kekuatan yang dapat mengangkat harkat

    martabat rakyat untuk menjadi warga negara dan seterusnya

    warga dunia yang baik.

    31. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

    dalam Permusyawaratan/Perwakilan Suatu landasan yang

    harus mampu menghantar kepada prinsip-prinsip

    republikanisme, populisme, rasionalisme, demokratisme, dan

    reformisme yang diperteguh oleh semangat keterbukaan, dan

    usaha ke arah kerakyatan universal. Prinsip-prinsip kerakyatan

    seperti ini, harus menjadi cita-cita utama untuk

    membangkitkan bangsa Indonesia meyadari potensi mereka

    dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu

    mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam

    kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    44/102

    pembaharuan. Yakni kerakyatan yang selalu memberi nafas

    baru kepada bangsa dan negara dalam menciptakan suatu

    kehidupan yang penuh persaingan sehat. Kerakyatan yang

    dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan adalah kerakyatan yang

    dipimpin oleh pendidikan yang mumpuni. Sebab pendidikan

    merupakan prasyarat untuk menyatukan rohaniah. Pendidikan

    adalah tonggak utama makna daripada hikmah kebijaksanaan.

    Hikmah kebijaksanaan atau pendidikan akan mewarnai

    kerakyatan yang penuh harmoni, toleransi dan damai, jauh

    daripada sikap radikalisme apatah lagi terorisme.

    32. Hikmah kebijaksanaan atau pendidikan, mampu

    menciptakan interaksi dan rangsangan interdependensi antar

    manusia dalam lingkungan bangsa yang multikultural dan

    majemuk . Sebab manusia berpendidikan akan selalu

    menghormati suatu proses dalam segala hal. Hikmah

    kebijaksanaan atau pendidikan menjadi pedoman kerakyatan,

    sebab ia merupakan cara yang paling lurus dan pasti, menuju

    kearah harmoni, toleransi dan damai. Pendidikanlah yang

    memungkinkan kita selaku rakyat suatu bangsa dapat

    bersikap toleran atas wujud kemajemukan bangsa. Hikmah

    kebijaksanaan menampilkan rakyat berfikir pada tahap yang

    lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri daripada

    belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu

    yang sempit. Karenanya membangun hikmah kebijaksanaan

    adalah membangun pendidikan, dan itulah hakekat

    membangun kerakyatan yang berperadaban yang kaya akan

    kebudayaan , yakni kerakyatan yang terhindar dari saling

    curiga dan permusuhan.

    33. Mewujudkan Suatu Keadilan Sosial Mewujudkan suatu

    keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah

    merupakan tujuan dari cita-cita bernegara dan berbangsa,

    menyangkut keilmuan, keikhlasan pemikiran, kelapangan hati,

    peradaban, kesejahteraan keluarga, keadilan masyarakat dan

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    45/102

    kedamaian. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan

    masyarakat yang bersatu secara organik yang setiap

    anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk

    tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada

    kemampuan aslinya . Dengan mewujudkan segala usaha yang

    berarti yang diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk

    perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga

    memiliki pendirian dan moral yang tegas.

    34. Mewujudkan suatu keadilan sosial, juga berarti

    mewujudkan azas masyarakat yang stabil yang ditumbuhkan

    oleh warga masyarakat itu sendiri, mengarah pada terciptanya

    suatu sistem teratur yang menyeluruh melalui penyempurnaan

    pribadi anggota masyarakat, sehingga wujud suatu cara yang

    benar bagi setiap individu untuk membawa diri dan suatu cara

    yang benar untuk memperlakukan orang lain. Karenanya,

    mewujudkan suatu keadilan harus menjadi suatu gerakan

    kemanusiaan yang serius, dan sungguh-sungguh dilakukan

    oleh rakyat, dengan metoda dan pengorganisasian yang jitu

    sehingga tujuan mulia ini tidak berbalik menjadi paradoks dan

    kontradiktif yakni menjadi gerakan pemerkosaan terhadap

    nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.

    35. SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA

    Sikap positif terhadap konstitusi negara adalah pendirian atau

    pola yang memandang baik, menghargai, dan menjungjung

    tinggi terhadap konstitusi atau UUD. Sikap teerhadap

    konstitusi terwujud dalam paham konstitusionalisme.

    Konstitusionalisme akan menanamkan kesadaran betapa

    pentingnya konstitusi atau UDD dihormati, ditegakkan, dan

    diataati dalam penyelenggaraan negara baik

    pemerintah/penguasa negara dan warga negara. Negara

    Indonesia didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan

    nasional bangsa Indonesia sebagaimana dirumuskan kedalam

    Pembukaan UUD 1945. Para penyelenggara ditentukan untuk

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    46/102

    memimpin pencapain tujuan itu. Agar para penyelenggara

    benar-benar dapat mewujudkan tujuan nasional mereka harus

    mendasarkan semua kegiatan pemerintahan pada Pancasila.

    36. Semua warga negara Indonesia mempunyai hak dan

    kewajiban sama untuk mempertahankan negara dan

    berpartisipasi dalam upaya bersama mencapai tujuan bangsa.

    Dalam menggunakan hak dan berpartisipasi dalam upaya

    bersama mencapai tujuan bangsa. Dalam menggunkan hak

    dan menunaikan kewajiban itu seluruh warga negara harus

    berpedoman dengan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila

    tidak hanya menjadi dasar hubungan antar warga negara dan

    negara melainkan juga dasar bagi hubungan antar warga

    negara dalam seluruh bidang kehidupan baik bidang ekonomi,

    social budaya, dan lain-lain. Agar negara dapat berfungsi

    dengan semestinya maka negara sangat menentukan

    eksistensi warga negaranya. Bentuk eksistensi tersebut dapat

    diwujudkan dengan mendukung berlakunya konstitusi negara.

    Untuk itu perlu dipahami dan dikembangkan sifat dan perilaku

    warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    47/102

    Pancasila

    Bab I Hubungan Pancasila Dengan UUD 1945

    Bab Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

    Bab Pancasila Sebagai Idiologi

    Bab IV Pancasila Sebagai Etika

    BAB 1

    HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945

    Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan Undang-Undang Dasar 1945 diundangkan dalam berita

    Republik Indonesia tahun II No 7, ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Inti dari Pembukaan

    UUD 1945, pada hakikatnya terdapat dalam alinea IV. Sebab segala aspek penyelenggaraan pemerintah

    negara yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam Pembukaan alinea IV.

    Oleh karena itu justru dalam Pembukaan itulah secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai

    dasar filsafat Negara Republik Indonesia.Maka hubungan antara Pembukaan UUD 1945 adalah bersifattimbal balik sebagai berikut[1]:-

    1) Hubungan Secara Formal

    Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945, maka Pancasila

    memperolehi kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan

    bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam

    perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural,

    religus dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.

    Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat disimpulkan sebagai berikut:

    (1) Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang tercantum

    dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.

    http://syahkist.blogspot.com/2011/01/pancasila.html#_ftn1http://syahkist.blogspot.com/2011/01/pancasila.html#_ftn1http://syahkist.blogspot.com/2011/01/pancasila.html#_ftn1http://2.bp.blogspot.com/_TJ8WfEWZOeQ/TTxdlSJetFI/AAAAAAAABBA/qRwPEckRj_E/s1600/pancasila.jpghttp://syahkist.blogspot.com/2011/01/pancasila.html#_ftn1
  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    48/102

    (2) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan Pokok Kaedah Negara

    yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu:

    (a) Sebagai dasarnya,karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi faktor-faktor mutlak bagi

    adanya tertib hukum Indonesia.

    (b) Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum tertinggi.

    (3) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain sebagai

    Mukaddimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga berkedudukan

    sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-

    pasalnya.Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila adalah tidak tergantung

    pada Batang Tubuh UUD 1945,bahkan sebagai sumbernya.

    (4) Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan membunyai hakikat, sifat, kedudukan dan

    fungsi sebagai Pokok Kaedah Negara yang Fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar

    kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.

    (5) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai kedudukan

    yang kuat, tetap dan tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup Negara Republik

    Indonesia.

    2) Hubungan Secara Material

    Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang bersifat formal,

    sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut:

    Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, maka secara

    kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru

    kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKI

    membicarakan dasar filsafat Negara Pancasila berikutnya tersusunlah Piagam Jakarta yang disusun

    oleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD 1945.

    Jadi berdasarkan urutan-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertibhukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan pada Pancasila, atau dengan lain

    perkataan Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti secara meterial tertib

    hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai

    sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi sumber bentuk dan sifat.

    Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok

    Kaidah Negara yang Fundamental, maka sebenarnya secara material yang merupakan esensi atau inti

    sari dari Pokok Kaidah Negara Fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila ( Notonagoro, tanpa

    tahun : 40 )

    BAB II

    PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

    1. Pengertian Filsafat

  • 5/19/2018 Hubungan Antara Proklamasi

    49/102

    Kata dan istilah filsafat didalam bahasa Arab adalah Falsafah. Secara etimologi kata falsafah berasal

    dari bahasa Yunaniphilosophia, yang terdiri atas dua suku kata yakniphilenyang artinya mencari atau

    mencintai dan Sophia, artinya kebenaran atau kebijaksanaan.

    Jadiphilosophiasberarti daya upaya pemikiran manusia untuk mencari kebenaran atau kebijaksanaan.

    Dari istilah tersebut jelas bahwa orang yang berfilsafat ialah orang yang mencintai kebenaran ataumencari kebenaran dan bukan memiliki kebenaran.

    Dalam arti praktis, filsafat ialah alam berpikir atau alam pikiran. Berfilsafat ialah berpikir, tetapi

    berpikir secara mendalam, artinya berpikir sampai ke akar-akarnya dan sungguh-sungguh tentang

    hakikat sesuatu.[2]

    Beberapa definisi Filsafat :

    1.Plato (427 SM-348 SM). Ahli Filsafat Yunani, Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang

    berminat mencapai kebenaran yang asli.

    2.Aristoteles (382-322 SM), murid Plato : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi

    kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,

    poltik dan estetika

    3.Al Farabi (870-950 M) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam wujud bagaimana

    hakikat yang sebenarnya.

    Cabang-Cabang Falsafat

    Adapun cabang-cabag falsafat yang polkok adalah sebagai berikut ;

    1.Metafisika, yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi di balik fisis, yang meliputi

    bidangbidang, ontology, kosmologi, dan antropologi.

    2.Epistemology,yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan.

    3.Metodologi ,yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.

    4.Logika,yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.

    5.Estetika,yang berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan.

    Berdasarkan cabag-cabag fisafat inilah kemudian muncullah berbagai macam aliran dalam fisafat.[3]

    Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

    Pancasila adalah sebuah sistem karena sila-s