Upload
hadung
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME
KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Rosyid Ridlo
NIM : A11300936
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, Juni 2017
Rosyid Ridlo
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa
Skripsi Yang Berjudul:
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME
KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Rosyid Ridlo
NIM : A11300936
Telah disetujui dan dinyatakan
telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Isma Yuniar, M.Kep) (Sarwono, S.KM, M.Kes)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep)
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME
KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Rosyid Ridlo
NIM : A11300936
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 16 Juni 2017
Susunan Dewan Penguji:
1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom (Penguji I) ....................................
2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ....................................
3. Sarwono, S.KM, M.Kes (Penguji III) ....................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep)
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme koping keluarga pasien
thalassemia di Bangsal Melati RSUD DR. Soedirman Kebumen”. Sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga
peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
3. Sarwono, S.KM, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, Juni 2017
Penulis
vi
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Juni 2017
Rosyid Ridlo1)
Isma Yuniar2)
Sarwono3)
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME
KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
ABSTRAK
Latar Belakang : Merawat anak dalam kondisi sakit merupakan pengalaman
yang menantang. Orangtua mempunyai kewajiban yang luar biasa untuk
melakukan yang terbaik buat anak. Dalam masa krisis tersebut dukungan sosial
perawat dalam hal komunikasi antara perawat dan orangtua menjadi hal yang
penting dalam perawatan. Dukungan sosial perawat akan sangat membantu
keluarga pasien untuk melakukan penyesuaian atau perilaku koping yang
positif.pemahaman orangtua mengenai kompleksitas diagnosis dan kondisi anak
dapat menjadi mekanisme koping dalam mengurangi kecemasan. Studi
pendahuluan di RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada 5 keluarga pasien
Thalassemia menunjukan 3 orang (60%) menyatakan dukungan sosial dalam
bentuk motivasi, 2 orang (40%) menyatakan dukungan sosial dalam bentuk
informasi. Sedangkan mekanisme koping keluarga dari kelima (100%)
menyebutkan lebih bersifat kepasrahan terhadap kondisi anaknya.
Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme
koping keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman
Kebumen.
Hasil : Sebagian besar responden (72.0%) di Bangsal Melati RSUD Dr.
Soedirman Kebumen memiliki dukungan sosial perawat kategori baik. Sebagian
besar responden (54.0%) di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen
memiliki mekanisme koping kategori baik.
Kesimpulan : Ada hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme koping
keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen
dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0.490 dengan nilai p=0,000 (<0,05).
Kata Kunci : dukungan sosial perawat, mekanisme koping, keluarga pasien
thalassemia
vii
S1 PROGRAM OF NURSING DEPT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Mini thesis, June 2017
Rosyid Ridlo1)
Isma Yuniar2)
Sarwono3)
THE RELATIONSHIP BETWEEN NURSE SOCIAL SUPPORT
ANDCOPING MECHANISM OF THE FAMILY OF THALASSEMIA
PATIENT IN MELATI WARD OF DR. SOEDIRMAN HOSPITAL
KEBUMEN
ABSTRACT
Background :Caring for sick children is a challenging experience. Parents have
a greatresposibility to do the best for their children. The social support of a nurse
in terms of communication between nurses and parents becomes an important
point in the treatment. Nurse social support will greatly help the patient’s family
to make positive adjustments or coping behaviors. Parental understanding of the
complexity of the diagnosis and the condition of the child can be a coping
mechanism in reducing anxiety. Based on the previous study of Dr. Soedirman
Hospital in Kebumen on 5 families of thalassemia patients,there were 3 persons
(60%) expressed social support in the form of motivation, 2 persons (40%)
expressed social support in the form of information. The fifth family coping
mechanism (100%) mentions more resignation to the condition of their children.
Objective:To know the relationship between social support of a nurse andcoping
mechanism of the family of Thalassemia patients in Melati ward in Dr. Soedirman
Hospital of Kebumen.
Metode: This study uses correlational method with cross sectional approach. The
sample is 50 families of Thalassemia patients taken by total sampling. Data were
analyzed using descriptive and the correlative analysis was done by using Kendal
Tau test.
Result:Most of respondents (72.0%) in Melati ward of Dr. Soedirman Hospital in
Kebumen have good nurse social support. Most respondents (54.0%) in Melati
ward of Dr.Soedirman Hospital in Kebumen havea good category of coping
mechanism.
Conclusion: There is a relationship between nurse social support and the coping
mechanism of fmily of Thalassemia patients in Melati ward ofDr. Soedirman
Hospital in Kebumen with a correlation coefficient (r) of 0,490 having p=0,000
(<0,05).
Keyword : Nurse social support, coping mechanism, family of Thalassemia
patients
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Tinjauan Teori ............................................................................ 7
1. Keluarga ................................................................................. 7
2. Thalassemia ............................................................................ 11
3. Dukungan sosial ..................................................................... 13
4. Konsep Koping....................................................................... 15
5. Koping Keluarga dengan Anak yang Menderita Penyakit Kronis
(Thalassemia) ........................................................................ 21
B. Kerangka Teori ........................................................................... 24
C. Kerangka Konsep......................................................................... 25
D. Hipotesis ...................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 26
ix
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................. 26
B. Populasi dan Sampel ................................................................... 26
C. Variabel Penelitian ....................................................................... 27
D. Definisi Operasional .................................................................... 28
E. Instrumen Penelitian .................................................................... 29
F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas .................................................. 30
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 32
H. Etika Penelitian ............................................................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 36
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 36
B. Pembahasan ................................................................................ 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 41
A. Kesimpulan ............................................................................... 41
B. Saran ........................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 24
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 25
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 28
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Sosial Perawat ......................... 30
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Mekanisme Koping Keluarga Pasien
Thalassemia. .............................................................................. 30
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Perawat Pada Keluarga
Pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman
Kebumen .................................................................................... 36
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Keluarga Pasien
Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen
.................................................................................................... 36
Tabel 4.3. Hubungan Dukungan Sosial Perawat Dengan Mekanisme Koping
Keluarga Pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr.
Soedirman Kebumen ................................................................. 37
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 5. Hasil Uji Statistik
Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan di zaman modern semakin hari semakin
beragam. Berbagai jenis faktor seperti lingkungan, situasi dan kondisi saat ini
sangat berpengaruh bagi mudahnya berbagai penyakit berbahaya mengintai.
Suatu penyakit dapat menyerang siapa saja, baik laki-laki, perempuan, tua,
muda, bahkan anak-anak sekalipun. Setiap orangtua mendambakan memiliki
anak-anak yang sehat baik secara fisik dan psikis, mampu melewati tahapan
perkembangan yang normal, bermain, dan menikmati setiap alur kehidupan
yang lazimnya dijalani oleh anak-anak lainnya tetapi tidak semua orangtua
dikaruniakan anak yang sehat, beberapa diantaranya merupakan penyakit-
penyakit yang serius, seperti penyakit kelainan darah Thalassemia
(Kusumawardani, 2010).
National Academy of Sciences, terdapat lebih dari 100.000 bayi
diseluruh dunia yang lahir dengan keadaan dan kondisi yang berat dari
Thalassemia seperti, kulit pucat kekuningan, muka Thalassemia dan
sebagainya (Cooley’s Anemia Foundation, 2011). Di Indonesia, diperkirakan
jumlah pembawa sifat Talasemia sekitar 5-6 persen dari jumlah populasi
(Tamam, 2013). Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan
(Riskesdas) 2015 menunjukkan, penderita thalasemia di Indonesia ada 7.029
kasus. Data ini meningkat dari tahun 2014 dengan 6.647 kasus. Jumlah kasus
thalasemia memang meningkat, dari hasil pantauan di RSCM tahun 2016, ada
1.637 pasien thalasemia, bahkan pasien baru mencapai 50 sampai 60 pasien
per tahunnya.
Sebagian besar orangtua yang mempunyai anak penderita Thalassemia
merasakan beban yang berat baik beban moral maupun material. Hal ini
disebabkan selain harus terus memonitor tumbuh kembang si anak, biaya
yang dibutuhkan untuk transfusi darah juga tergolong mahal. Selain biaya
yang menjadi masalah, yang menjadi persoalan lainnya adalah penyakit ini
1
2
adalah penyakit yang diidap seumur hidup, artinya penyakit ini merupakan
penyakit yang tidak dapat sembuh. Tindakan medis yang dilakukan selama
ini bukan menyembuhkan akan tetapi sebagai supportif dan bersifat
sementara untuk mempertahankan hidup (Lanni, 2010).
Keluarga telah lama diketahui sebagai sumber utama pola perilaku sehat.
Banyak studi yang telah menguji peran keluarga dalam berbagai perilaku
yang berhubungan dengan kesehatan, seperti aktivitas fisik, pola-pola nutrisi,
dan penggunaan substansi, dimana masing-masing perilaku tersebut memiliki
hubungan yang kuat dengan perkembangan dan pemeliharaan penyakit kronis
sangat membutuhkan perhatian yang serius, komitmen dan perjuangan yang
berat bagi anggota keluarga untuk merawatnya. Tidak semua anggota
keluarga dapat menerima dan menyesuaikan diri dengan cepat. Keluarga
mungkin akan merasa bersalah, marah, lelah dan stress menghadapi kondisi
tersebut. Oleh karena itu, penyakit kronis yang diderita anak juga memberi
dampak pada kehidupan keluarga dalam hal psikologis, ekonomi, emosi dan
sosial sehingga membutuhkan penyesuaian (Musatto, 2012).
Keluarga yang merawat anak dalam kondisi sakit merupakan
pengalaman yang menantang. Tanggung jawab perawatan meliputi tugas fisik
dan medis yang kompleks, keuangan, advokasi pasien, pengambilan
keputusan, dukungan emosial dan koordinasi perawatan (Cohen, 2009). Hal
tersebut juga dipaparkan oleh Long el al. (2013) yang menyatakan kondisi
kesehatan yang serius pada anak mempunyai pengaruh yang besar terhadap
sistem keluarga, kondisi tersebut merupakan tantangan untuk seluruh anggota
keluarga. Keluarga juga membutuhkan sumber daya yang lebih dalam hal
keungan, fisik dan emosional.
Orangtua mempunya beban yang luar biasa untuk melakukan yang
paling baik untuk anak, diri sendiri dan keluarga. Orangtua mempunyai
berbagai macam emosi antara lain marah, depresi dan rasa bersalah. Kondisi
psikologis orantua yang sedang mengalami marah, depresi dan rasa bersalah
menimbulkan kebingunan dengan apa yang harus dilakukan (Lennox, 2009).
Studi kualitatif yang dilakukan oleh Latour mengungkapkan ketika orang
3
mempunyai anak yang dirawat di rumah sakit mempunyai pengalaman
kompleks yang melibatkan berbagai macam emosi. Orangtua juga
berkeinginan untuk berpartisipasi dalam perawatan dan ingin tinggal bersama
anak mereka (Lennox, 2009).
Menurut Seimun (2010) perubahan kesehatan pada anggota keluarga
merupakan salah satu peristiwa kehidupan yang dapat menyebabkan stres.
Stres adalah hubungan spesifik antara individu dengan lingkungan yang
dinilai oleh individu sebagai tuntutan atau melebihi sumber dayanya dan
membahayakan kesejahteraanya (Lazarus & Folkman, 2008). Anggota
keluarga mengeluarkan banyak upaya untuk mendapatkan kembali
keseimbangan dalam keluarga. Akan tetapi, jika upaya awal menyelesaikan
masalah atau memenuhi tuntutan mengalami kegagalan, stres akan
meningkat. Jika tidak ditemukan solusi untuk mengurangi stres, maka akan
mencapai batasnya untuk berespon secara adaptif, mencapai suatu titik jenuh.
Dalam masa krisis tersebut dukungan sosial perawat dalam hal
komunikasi antara perawat dan orangtua menjadi poin penting dalam
perawatan. Pemahanan orangtua mengenai kompleksitas diagnosis dan
kondisi anak dapat menjadi mekanisme koping dalam mengurangi kecemasan
(Lennox, 2009). Kemampuan mekanisme koping dan adaptasi terhadap stres
merupakan faktor penentu yang penting dalam kesejahteraan manusia.
Individu dapat menanggulangi stres dengan menggunakan atau mengambil
sumber koping baik sosial, interpersonal, dan intrapersonal (Suliswati, 2006).
Penelitian Andershed, 2006 menunjukkan bahwa keluarga yang merawat
pasien dengan penyakit kritis dan penyakit terminal yang mendekati
kematiannya mempunyai kebutuhan dukungan sosial. Dukungan sosial dapat
diartikan sebagai kesenangan, bantuan, yang diterima seseorang melalui
hubungan formal dan informal dengan yang lain atau kelompok. Whatson dan
Tragetan (dalam Anggoro, 2006) menambahkan dukungan sosial adalah suatu
tindakan menolong atau membantu yang melibatkan aspek perhatian
emosional, informasi, bantuan instrumental, dan penilaian yang positif.
4
Stres pada keluarga juga bisa dipengaruhi oleh dukungan sosial.
Menurut Richard & Baum (2011) menyimpulkan bahwa dukungan sosial
sebagai efek-efek penyangga atau dukungan sosial menahan efek-efek negatif
dari stres terhadap kesehatan. Efek-efek utama dari dukungan sosial secara
bersama berfungsi untuk kesejahteraan kesehatan. Secara lebih spesifik
keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan
menurunnya mortalitas, dan lebih mudah sembuh dari penyakit. Pengaruh
positif dari dukungan sosial banyak ditemukan dalam kehidupan terhadap
kejadian stres.
Sarason (2008) menambahkan bahwa dukungan sosial akan sangat
membantu individu untuk melakukan penyesuaian atau perilaku koping yang
positif serta pengembangan kepribadian dan dapat berfungsi sebagai penahan
untuk mencegah dampak psikologis yang bersifat gangguan. Bentuk
dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan sosial dapat berupa
kesempatan untuk bercerita, meminta pertimbangan, bantuan nasehat, atau
bahkan tempat untuk mengeluh. Selain itu lingkungan dapat memberikan
dukungan sosialnya berupa perhatian emosional, bantuan instrumental,
pemberian informasi, pemberian penghargaan atau bentuk penilaian kepada
individu yang berupa penghargaan dari lingkungan sosialnya.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Bangsal
Melati RSUD Kebumen bulan Oktober 2016, tercatat jumlah pasien
Thalassemia yang melakukan transfusi darah rutin tiap bulan sejumlah 50
pasien. Hasil komunikasi terhadap 5 keluarga pasien Thalassemia
menunjukkan 3 orang (6%) diantaranya menyatakan dukungan sosial yang
dilakukan perawat dalam bentuk motivasi, 2 orang (4%) lainnya menyatakan
dukungan perawat dalam bentuk informasi yang berkaitan dengan talasemia
dan proses pengobatan yang harus dijalani sedangkan mekanisme koping
keluarga kelimanya (10%) menyebutkan lebih bersifat kepasrahan terhadap
kondisi yang dialami anak. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan dukungan sosial perawat
5
dengan mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati
RSUD Dr. Soedirman Kebumen”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan
dukungan sosial perawat dengan mekanisme koping keluarga pasien
Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme
koping keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dukungan sosial perawat pada keluarga pasien
Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
b. Mengetahui mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia di
Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain.
1. Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dalam ilmu
keperawatan khususnya bidang keperawatan keluarga tentang mekanisme
koping keluarga pasien Thalassemia.
2. Praktik Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan menjadi sumber
pengetahuan dan strategi bagi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan yang lebih komprehensif pada keluarga yang memilki anak
dengan Thalassemia.
6
3. Penelitian Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang
berharga bagi peneliti selanjutnya, dan sebagai data tambahan untuk
memperkaya pengetahuan khususnya mengenai asuhan keperawatan
keluarga dengan anak yang menderita penyakit Thalassemia.
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian oleh Wahyuni (2011) dengan judul “Perbandingan Kualitas
Hidup Anak Penderita Talasemia dengan Saudara Penderita Talasemia
yang Normal di RSUP Haji Adam Malik Medan”. Tujuan penelitian ini
guna menilai perbedaan kualitas hidup anak penderita Talasemia
dibanding saudara penderita Talasemia yang normal. Metode penelitian
menggunakan studi cross sectional. Besar sampel pada kelompok anak
penderita Talasemia dan saudaranya yang normal masing-masing 59 anak,
dibagi menjadi dua kelompok yakni: kelompok kasus dan kontrol. Hasil
penilaian kualitas hidup yang diperoleh menunjukkan perbedaan yang
bermakna antara anak penderita Talasemia dengan saudaranya yang
normal dimana kualitas hidup anak penderita Talasemia terbukti lebih
rendah dibanding saudaranya yang normal. Persamaan dengan penelitian
ini adalah pada sasaran penelitian yaitu keluarga penderita thalasemia
sedangkan perbedaannya pada tempat, waktu penelitian
2. Penelitian oleh Zaki (2012) dengan judul “Karakteristik Pasien
Thalassemia Rawat Inap di RSUP H Adam Malik Medan dari Tahun 2009
sampai 2010”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
penderita Thalassemia berupa sosiodemografi, gejala yang timbul serta
terapi yang diberikan kepada penderita Thalassemia. Metode: Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah sampel yang diambil sebesar 60 orang dari 160
penderita. Hasil: Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh sosiodemografi
penderita Thalassemia tertinggi pada kelompok umur 6-10 tahun (38.3%),
jenis kelamin laki-laki (61.7%) dan berasal dari daerah luar Medan
7
(65.0%). Keluhan utama adalah pucat (86.7%), kadar Hb pada kunjungan
awal adalah 5-10 g/dL (63.3%), sebagian besar menderita Thalassemia β
(82.0%), terapi utama adalah transfusi darah (48.3%) dan penerima darah
hanya sebesar 46.3% mendapat iron chelation. Kesimpulan: Karakteristik
penderita Thalassemia terbanyak pada kelompok umur 6-10 tahun, laki-
laki, dari luar Medan, pucat, kadar Hb 5-10 g/dL, Thalassemia β,
mendapat transfusi darah dan tidak disertai iron chelation. Persamaan
dengan penelitian ini adalah pada tema penelitian yaitu thalasemia
sedangkan perbedaannya pada tempat, waktu penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T. & McFarlane, J. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas:
Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Anggoro, F. (2006). Hubungan antara Dukungan Sosial dan Kecenderungan
Berfikir Positif dengan Daya Tahan Terhadap Stress pada Wanita Karier.
Surakarta : UMS
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Cohen, S. (2009). Social support measurement and interventions: Guide for
health and social scientist. New York: Oxford University Press.
Eleftheriou, Androulla. (2011). About Thalassaemia. Nicosia, Cyprus.
Friedman, M. Marilyn.(2011). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta
: EGC.
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba medika.
Hidayat. (2009). Model Konsep Dan Teori Keperawatan. Jakarta: EGC.
Herawani, N. (2009). Mekanisme Koping. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan UI.
Kusumawardhani, Endah. (2010). Waspada Penyakit Darah Mengintai Anda.
Yogyakarta. Hanggar Kreator
Kuntjoro, S.Z. (2012). Dukungan sosial pada lansia. http://www.e-
psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=183
Latief A, (2011). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid ke-2. Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK UI, Infomedika, Jakarta
Lanni. F. (2010). Heterogenitas Molekular Gen Globin –β di Indonesia:
Kaitannya dengan pola Penyebaran Thalassemia –β dan Afinitas Genetik
antarpopulasi di Indonesia. Disertasi Doktor Bidang Ilmu Kedokteran
Universitas Gadjah Mada.
Lee, M.S. (2008). Stressfull And Coping Strategi Among Successful Female
African. American Baccalaureate Nursing Student. Vol. 30 No.1.
Lennox, S.S. (2009). Hand Book For Communication & Problem Solving Skills
Training/ A Cognitive Behavioral Approach. Brisebane: John Wiley & Sons.
Inc.
Long, C. B. (2013). Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC
Prayetni. (2009). Konsep Koping Dalam Pelayanan Keperawatan. Majalah
Keperawatan Bina Sehat
Mu’tadin, Z. (2012). Remaja dan Strategi Koping, Jakarta. Tersedia di
<http://www.e-psikologi.com/remaja/250402.htm>.
Mussatto, K. (2012). Adaptation of the child and family to life with a chronic
illness. Cambridge University
Nasrul Effendy. (2010). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Riwidikdo. (2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.
Salvicion & Celis. (2009). Psikologi keluarga: Families psychology. Jakarta:
Libri.
Sarafino, E.P. (2009). Health psychology: Biopsychosocial Interaction. United
States of America: John Wiley & Sons.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
Press.
Sudiharto.(2010). Asuhan Keperawatan keluarga dengan pendekatan
keperawatan transkultural ; editor, Esty Whayuningsih – Jakarta : EGC
Sarason, I. G. (2008). Abnormal Psychology. New Jersey: Pentice Hall.
Stuart, G.W. dan S.J. Sundeen. (2008). Principle & Practices of Psychiatric
Nursing. St.Louis Washington D.C: Mosby Company.
Suliswati, dkk., (2006). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV. Alfabeta:
Bandung
Tamam, Moedrik. (2013). Bagaimana Mencegah Thalassaemia pada Keturunan
Kita Jakarta: Libri.
Taylor, S.E. (2009). Health psychology. New York: McGraw Hill.
Yaish, H.M. (2010). Thalassemia. Department of Pediatries. Primary Childern’s
Medical Centre. University of Utah
Wahyuni (2011). Perbandingan Kualitas Hidup Anak Penderita Talasemia
dengan Saudara Penderita Talasemia yang Normal di RSUP Haji Adam
Malik Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Zaki (2012). Karakteristik Pasien Thalassemia Rawat Inap di RSUP H Adam
Malik Medan dari Tahun 2009 sampai 2010. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
1
Lampiran
0
Hasil Uji Validitas Dukungan
Sosial Perawat
Correlations
Total
Item1 Pearson Correlation .721(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 15
Item2 Pearson Correlation .935(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item3 Pearson Correlation .891(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item4 Pearson Correlation .578(*)
Sig. (2-tailed) .024
N 15
Item5 Pearson Correlation .810(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item6 Pearson Correlation .834(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item7 Pearson Correlation .578(*)
Sig. (2-tailed) .024
N 15
Item8 Pearson Correlation .743(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 15
Item9 Pearson Correlation .743(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 15
Item10 Pearson Correlation .694(**)
Sig. (2-tailed) .004
N 15
Item11 Pearson Correlation .935(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item12 Pearson Correlation .891(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item13 Pearson Correlation .847(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item14 Pearson Correlation .810(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item15 Pearson Correlation .832(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item16 Pearson Correlation .680(**)
Sig. (2-tailed) .005
N 15
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 15
* Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
** Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
1
Hasil Uji Validitas Mekanisme
Koping Keluarga Pasien
Talasemia
Correlations
Total
Item1 Pearson Correlation .898(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item2 Pearson Correlation .576(*)
Sig. (2-tailed) .025
N 15
Item3 Pearson Correlation .751(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 15
Item4 Pearson Correlation .935(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item5 Pearson Correlation .716(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 15
Item6 Pearson Correlation .834(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item7 Pearson Correlation .884(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item8 Pearson Correlation .851(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item9 Pearson Correlation .583(*)
Sig. (2-tailed) .022
N 15
Item10 Pearson Correlation .917(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item11 Pearson Correlation .740(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 15
Item12 Pearson Correlation .865(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item13 Pearson Correlation .784(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 15
Item14 Pearson Correlation .935(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Item15 Pearson Correlation .768(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 15
Item16 Pearson Correlation .865(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 15
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 15
** Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
0
Hasil Uji Reliabilitas Mekanisme Koping Keluarga Pasien Talasemia
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Processing Summary
15 100.0
0 .0
15 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.961 16
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
44.8000 50.743 .882 .957
45.0667 53.924 .524 .963
44.6667 51.238 .708 .960
44.9333 52.210 .927 .957
44.8667 52.981 .679 .960
44.9333 50.067 .802 .958
44.8667 50.124 .863 .957
44.8000 49.886 .822 .958
44.8000 56.314 .560 .963
45.0000 51.571 .905 .957
45.0667 51.352 .696 .960
44.7333 50.495 .841 .957
44.8667 51.124 .748 .959
44.9333 52.210 .927 .957
44.9333 50.781 .725 .960
44.7333 50.495 .841 .957
Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Item16
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1
Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Sosial Perawat
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Processing Summary
15 100.0
0 .0
15 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.958 16
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
8.8000 35.743 .679 .957
8.8667 34.267 .923 .952
8.8667 34.552 .872 .953
8.7333 36.781 .523 .960
8.8000 35.171 .779 .955
8.9333 34.924 .807 .955
8.7333 36.781 .523 .960
8.8000 35.600 .704 .956
8.8000 35.600 .704 .956
8.8667 35.838 .648 .958
8.8667 34.267 .923 .952
8.8667 34.552 .872 .953
8.8667 34.838 .822 .954
8.8000 35.171 .779 .955
8.7333 35.210 .806 .955
8.6667 36.381 .638 .958
Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Item16
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
2
Frequencies
Statistics
50 50
0 0
Valid
Missing
N
Dukungan
Sosial
Perawat Pada
Keluarga
Pasien
Talasemia
Mekanisme
Koping
Keluarga
Pasien
Talasemia
Frequency Table
Dukungan Sosial Perawat Pada Keluarga Pasien Talasemia
3 6.0 6.0 6.0
11 22.0 22.0 28.0
36 72.0 72.0 100.0
50 100.0 100.0
Kurang
Cukup
Baik
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Mekanisme Koping Keluarga Pasien Talasemia
5 10.0 10.0 10.0
18 36.0 36.0 46.0
27 54.0 54.0 100.0
50 100.0 100.0
Kurang
Cukup
Baik
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
3
Crosstabs
Case Processing Summary
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
Dukungan Sosial
Perawat Pada Keluarga
Pasien Talasemia *
Mekanisme Koping
Keluarga Pasien
Talasemia
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Dukungan Sosial Perawat Pada Keluarga Pasien Talasemia * Mekanisme Koping Keluarga Pasien
Talasemia Crosstabulation
2 0 1 3
66.7% .0% 33.3% 100.0%
4.0% .0% 2.0% 6.0%
3 5 3 11
27.3% 45.5% 27.3% 100.0%
6.0% 10.0% 6.0% 22.0%
0 13 23 36
.0% 36.1% 63.9% 100.0%
.0% 26.0% 46.0% 72.0%
5 18 27 50
10.0% 36.0% 54.0% 100.0%
10.0% 36.0% 54.0% 100.0%
Count
% within Dukungan
Sosial Perawat
Pada Keluarga
Pasien Talasemia
% of Total
Count
% within Dukungan
Sosial Perawat
Pada Keluarga
Pasien Talasemia
% of Total
Count
% within Dukungan
Sosial Perawat
Pada Keluarga
Pasien Talasemia
% of Total
Count
% within Dukungan
Sosial Perawat
Pada Keluarga
Pasien Talasemia
% of Total
Kurang
Cukup
Baik
Dukungan Sosial
Perawat Pada Keluarga
Pasien Talasemia
Total
Kurang Cukup Baik
Mekanisme Koping Keluarga
Pasien Talasemia
Total
4
Descriptives
Descriptive Statistics
50 5 15 11.00 2.673
50 30 60 47.88 7.803
50
Dukungan Sosial
Perawat
Mekanisme Koping
Keluarga Pasien
Talasemia
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation
Nonparametric Correlations
Correlations
1.000 .490**
. .000
50 50
.490** 1.000
.000 .
50 50
Correlation Coef f icient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f icient
Sig. (2-tailed)
N
Dukungan Sosial
Perawat
Mekanisme Koping
Keluarga Pasien
Talasemia
Kendall's tau_b
Dukungan
Sosial
Perawat
Mekanisme
Koping
Keluarga
Pasien
Talasemia
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
5
6
7
8
9
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME
KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
Kuesioner
1. Identitas Responden
1. Nomor reponden : ........... (diisi oleh peneliti)
2. Nama responden : ............................. ...
3. Usia : ......... tahun
4. Jenis Kelamin : .........
5. Alamat : ..................................
2. Dukungan Sosial Perawat
Tanggapilah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini, dengan cara
memberi tanda “” pada kolom tanggapan pada kolom yang sudah disediakan
sesuai dengan keadaan anda.
No Pernyataan Tanggapan
Ya Tidak
Dukungan Informasional
1 Perawat memberikan informasi tentang apa yang akan
dilakukan kepada anak saya (tes, pengobatan, prosedur).
2 Perawat menjawab pertanyaan saya dengan baik
3 Perawat memberikan informasi tentang perubahan atau
perbaikan kondisi anak saya
4 Jawaban perawat membuat saya tenang
Dukungan Pengharapan
5 Perawat mendengarkan setiap perkataan saya dengan
empati/ perhatian.
6 Tim keperawatan membuat saya betul-betul percaya
bahwa anak saya dirawat dengan baik
10
No Pernyataan Tanggapan
Ya Tidak
7 Ketika saya stres, takut, dan cemas, mereka memberikan
solusi untuk saya
8 Perawat mempercayai setiap perkataan saya
Dukungan Nyata
9 Perawat menyediakan tempat untuk saya dapat
mendampingi anak saya di rumah sakit.
10 Perawat mendampingi saya ketika dokter memberikan
keterangan tentang anak saya
11 Perawat memfasilitasi saya untuk melakukan konseling
dengan dokter yang mengobati anak saya.
12 Perawat menjadi sumber utama saya untuk bertanya
tentang anak saya
Dukungan Emosional
13 Perawat menyertakan saya pada diskusi ketika akan
mengambil keputusan tentang perawatan anak saya
14 Perawat membantu saya mengerti perilaku dan reaksi
anak saya
15 Perawat memperlihatkan perhatian kepada kesejahteraan
saya (contoh: makan, tidur)
16 Perawat berkomunikasi menggunakan bahasa yang
mudah saya mengerti
11
3. Mekanisme Koping Keluarga Pasien Thalassemia
Isilah kuesioner ini dengan memberi tanda () pada kolom yang sudah
disediakan sesuai dengan keadaan anda.
Selalu (SL) : Dilakukan 5 - 7 x dalam seminggu
Sering (SR) : Dilakukan 1- 4 x dalam seminggu
Kadang-Kadang (KK) : Dilakukan 2- 2 x dalam seminggu
Tidak pernah (TP) : Tidak pernah dilakukan
No Pernyataan SL SR KK TP
Koping Berfokus Pada Masalah
(Problem focuses coping)
1 Saya merencanakan masa depan anak saya
2 Saya optimis menjalani hidup dengan anak
Thalassemia
3 Saya sabar dan menerima keadaan anak
yang mengalami Thalassemia
4 Saya merasa lebih positif dengan memiliki
anak Thalassemia
5 Saya berkonsultasi dengan dokter terkait
anak yang mengalami Thalassemia
6 Saya mencari informasi terkait anak
Thalassemia
7 Saya tidak melampiaskan amarah kepada
anak saya ketika terjadi masalah
kepada orang lain
8 Saya berkomunikasi dengan para keluarga
yang memiliki anak Thalassemia guna
berbagi informasi.
Koping Berfokus Pada Emosi (Emotion
focused emotion)
9 Saya mampu dalam mengambil keputusan
untuk menyelesaikan masalah
12
10 Saya mencoba untuk melupakan masalah
yang saya alami
11 Saya merasa masalah akan teratasi seiring
dengan waktu berjalan
12 Saya mengangap masalah yang dialami
mudah untuk di atasi
13 Saya mendekatkan diri pada tuhan sejak
memiliki anak Thalassemia
14 Saya berharap tuhan akan memberikan
solusi untuk masalah yang saya alami
15 Saya merasa menjadi pribadi yang lebih
baik walaupun mempunyai anak
Thalassemia
16 Saya menerima anak saya yang mengalami
Thalassemia karena itu adalah anugerah
dari tuhan
13
14
15
16
17
18
19