101
HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERBASIS KOMPETENSI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi SDM PT. TASPEN (Persero) Jakarta) Oleh ROZA ALFARISI H24051688 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

  • Upload
    ngodieu

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM

MANAJEMEN KINERJA BERBASIS KOMPETENSI DENGAN

KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus : Divisi SDM PT. TASPEN (Persero) Jakarta)

Oleh

ROZA ALFARISI

H24051688

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

ABSTRAK

Roza Alfarisi. H24051688. Hubungan Efektivitas Pelatihan Sistem Manajemen

Kinerja Berbasis Kompetensi dengan Kinerja Karyawan pada PT. Taspen

(Persero) Divisi Sumber Daya Manusia. Di bawah bimbingan Tb. Sjafri

Mangkuprawira dan Ratih Maria Dhewi.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui persepsi karyawan

terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK dan kinerja karyawan pada Divisi SDM

PT. Taspen (Persero), (2) menganalisis hubungan antara efektivitas pelatihan

dengan kinerja karyawan pada Divisi SDM PT. Taspen (Persero), (3)

merumuskan implikasi manajerial dari hubungan efektivitas pelatihan bagi

peningkatan kinerja karyawan pada Divisi SDM PT. Taspen (Persero). Data yang

digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan

metode uji korelasi Rank Spearman dengan bantuan software SPSS 15.0 for

windows. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan pelatihan SMK-BK

sudah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari persepsi karyawan yang baik

terhadap program, metode, instruktur, fasilitas, kebutuhan, materi, waktu, dan

manfaat pelatihan. Selain itu, karyawan Divisi SDM memiliki persepsi yang baik

terhadap kinerja yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dari hasil

analisis korelasi Rank Spearman, diketahui bahwa indikator pelatihan SMK-BK

berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan, secara berturut-turut

yaitu manfaat, fasilitas, program, metode, kebutuhan, waktu dan materi. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan secara tidak langsung berkontribusi

dalam peningkatan kinerja karyawan melalui peningkatan pada pengetahuan,

sikap dan keterampilan.

Page 3: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM

MANAJEMEN KINERJA BERBASIS KOMPETENSI DENGAN

KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus : Divisi SDM PT. TASPEN (Persero) Jakarta)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ROZA ALFARISI

H24051688

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 4: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN

KINERJA BERBASIS KOMPETENSI DENGAN KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus : PT TASPEN (Persero) Jakarta)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ROZA ALFARISI

H24051688

Menyetujui, September 2009

Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira Ratih Maria Dhewi, SP. MM

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 5: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 22 Juli 1987 di Tiku-Pariaman

Sumatera Barat. Penulis yang bernama lengkap Roza Alfarisi

merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan Bapak

Zarman dan Ibu Rostina. Penulis memulai pendidikan pada

tahun 1993 di Sekolah Dasar Negeri 1 Tiku dan lulus tahun

1999. Pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan di

MTsN Tiku dan pada tahun 2002 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri

1 Tanjung Mutiara dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama, penulis

melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Undangan Seleksi

Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama

(TPB). Selanjutnya pada semester tiga tahun 2006, penulis diterima di

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif berpartisipasi dalam kegiatan

kemahasiswaan yaitu panitia Pujangga 2006, Trade Mark, Masa Perkenalan

Fakultas, dan Dies Natalis FEM. Selain itu penulis juga aktif mengikuti berbagai

macam seminar yang diselenggarakan oleh Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen maupun IPB, diantaranya yaitu Risk Supply Chain

Management and Its Relation with BCM (Business Continuity Management) dan

seminar Young Entrepreneur Awards 2009. Pada tahun 2008 penulis pernah

magang di PT. Semen Padang dan tahun 2009 penulis dipercaya menjadi

pengurus Komunitas Anak Nagari Tiku sebagai Wali Jorong Budaya.

Page 6: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, serta pertolongan-Nya, sehingga penyusunan

skripsi yang berjudul Hubungan Efektivitas Pelatihan Sistem Manajemen Kinerja

Berbasis Kompetensi dengan Kinerja Karyawan (Divisi SDM PT. TASPEN

(Persero) Jakarta) dapat penulis selesaikan.

Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa

bimbingan, saran dan dukungan secara langsung sejak awal penulisan sampai

akhirnya skripsi ini selesai. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam

penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira selaku dosen pembimbing

pertama yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis

selama proses penelitian hingga akhirnya skripsi ini diselesaikan.

2. Ibu Ratih Maria Dhewi, SP, MM. selaku dosen pembimbing kedua yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis selama proses penelitian

hingga akhirnya skripsi ini diselesaikan.

3. Bapak Ir. Budi Purwanto, ME. selaku dosen penguji yang penguji yang telah

banyak memberikan masukan kepada penulis.

4. Segenap staf tata usaha yang telah membantu menyelesaikan administrasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Mas Iwan selaku petugas perpustakaan FEM IPB yang senantiasa membantu

penulis dalam mencari buku-buku yang penulis butuhkan dalam proses

penyusunan skripsi ini.

6. Mbak Syiffa dan Mbak Hanny yang telah bersedia menjadi pembimbing dan

memberikan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian di PT.

Taspen (Persero).

Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan

bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT.

Bogor, September 2009

Penulis

Page 7: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian dan penyusunan skripsi

ini, banyak pihak yang secara tidak langsung telah membantu penulis,

memberikan semangat maupun do’a kepada penulis. Oleh karena itu pada

kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Ayah dan Bunda yang selalu memberikan dukungan, semangat dan curahan

kasih sayang serta do’a yang tulus kepada penulis.

2. Bu Tamura, Uncu teti, Makdang , Maktiah, Maketek, Maknih, Mama Emi

dan seluruh keluarga yang telah memberikan banyak bantuan dan do’anya

kepada penulis.

3. Abang-abangku (Bang memen, Da nono, dan Uniang Lepi) dan adikku Rosfa

Eliza yang selalu memberikan dukungan, do’a dan motivasi kepada penulis.

4. Semua sepupu-sepupuku (Bang Beben, Bang Idot, Anggi, Agel, Ryan, Kak

Ema, Putri, Nita, Qori, Dona, Falikh, Aisyah) yang selalu memberikan

dukungan, do’a dan semangat kepada penulis.

5. Ni wil, Ni Weni dan Wengki yang telah menjadi keluarga kedua bagi penulis

selama menjalani perkuliahan di IPB terima kasih atas semua dukungan, do’a

dan kebersamaannya.

6. Padang’ers manajemen 42 (Aorora, Resty, Indri, Rani, Yeyen Camex, Uty,

Eko dan Reki) terima kasih atas pertemanan manis yang terjalin selama ini

dan kenangan indah lainnya.

7. Ciwen, Dina, Santi, Esha, Jendria, dan Gita, terima kasih atas semangat,

dukungan dan do’anya serta pertemuan yang cukup indah untuk dikenang.

8. Teman-teman manajemen 42 Nina, Velma. Vivi, Mitha, Kaka, Retna wulan,

Mamih, Aji, Ivan cipit, Wibi, Vitra dan seluruh anak-anak manajemen 42

terima kasih atas kebersamaan dan keceriannya selama ini.

9. Teman-teman satu bimbingan Dhea, siska, Yohana, Tidar, Phia, Nana, Hafiz,

Tawang, Anggi, dan Tya terima kasih atas masukan, dukungan, do’a dan

kebersamaannya.

Page 8: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

vi

10. Temen-teman satu atap di Kostan Gizi Abadi Dodo, Exval, Yandi, Yadin,

Mahesa, Asep, Hery, Dodi, Ryan, Budi, Elhaq, Vicky, Ve’i, Ari, Aab, Didin,

Pengki, Mas Buz dan Mas Aziz terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

Untuk Mas Aziz terima kasih atas bimbingan, bantuan dan masukannya

selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu per satu.

Penulis berharap semoga kita semua selalu dalam kesuksesan dan selalu

bersemangat dalam menjalani hidup. Untuk semua teman-temanku semoga

hubungan kita tetap selalu terjaga walaupun telah berpisah. Terima kasih untuk

semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

Bogor, September 2009

Penulis

Page 9: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

1.5. Ruang lingkup penelitian ............................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................ 6

2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ................................. 6

2.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia ....................................... 8

2.3.1. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia .................. 9

2.3.2. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia ................ 11

2.4. Pelatihan .................................................................................... 12

2.4.1. Sasaran Pelatihan .............................................................. 12

2.4.2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan ........................................... 13

2.4.3. Tahapan Proses Pelatihan .................................................. 17

2.4.4. Metode Pelatihan .............................................................. 18

2.4.5. Efektivitas Pelatihan ......................................................... 19

2.5. Kompetensi ................................................................................ 20

2.6. Kinerja ...................................................................................... 21

2.7. Penelitian Terdahulu ................................................................... 23

III. KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................. 26

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................. 26

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional................................................ 29

3.3. Hipotesis .................................................................................... 30

3.4. Definisi Operasional ................................................................... 33

IV. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 37

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 37

4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data.......................................... 37

4.3. Metode Pengambilan Sampel ..................................................... 37

4.4. Metode Skala Pengukuran .......................................................... 37

Page 10: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

viii

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 38

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 44

5.1. Sekilas Tentang PT. TASPEN (Persero) ..................................... 44

5.2. Karakteristik Karyawan .............................................................. 50

5.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 51

5.4. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Pelatihan SMK-BK ......... 52

5.5. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Kinerja ............................ 57

5.6. Analisis Persepsi Berdasarkan karakteristik Karyawan ............... 60

5.7. Analisis Korelasi Rank Spearman ............................................... 65

VI. IMPLIKASI MANAJERIAL ............................................................ 68

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 72

1. Kesimpulan ................................................................................ 72

2. Saran .......................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. 75

Page 11: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Model proses pelatihan ............................................................................... 17

2. Kerangka pemikiran konseptual.................................................................. 28

3. Kerangka pemikiran operasional................................................................. 30

Page 12: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

x

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Nilai skor rataan ....................................................................................... 38

2. Tingkat reliabilitas metode alpha cronbach .............................................. 40

3. Karakteristik karyawan ............................................................................ 50

4. Persepsi karyawan terhadap program pelatihan ........................................ 52

5. Persepsi karyawan terhadap metode pelatihan .......................................... 53

6. Persepsi karyawan terhadap instruktur pelatihan ...................................... 53

7. Persepsi karyawan terhadap fasilitas pelatihan ......................................... 54

8. Persepsi karyawan terhadap kebutuhan akan pelatihan ............................. 54

9. Persepsi karyawan terhadap materi pelatihan ............................................ 55

10. Persepsi karyawan terhadap waktu pelatihan ............................................ 56

11. Persepsi karyawan terhadap manfaat pelatihan ......................................... 56

12. Rekapitulasi persepsi karyawan terhadap pelatihan SMK-BK................... 57

13. Persepsi karyawan terhadap pengetahuan ................................................. 58

14. Persepsi karyawan terhadap sikap ............................................................ 58

15. Persepsi karyawan terhadap keterampilan ................................................ 59

16. Rekapitulasi persepsi karyawan terhadap kinerja ...................................... 59

17. Persepsi karyawan terhadap indikator pelatihan berdasarkan

karakteristik jenis kelamin ........................................................................ 60

18. Persepsi karyawan terhadap indikator pelatihan berdasarkan

karakteristik usia ...................................................................................... 60

19. Persepsi karyawan terhadap indikator pelatihan berdasarkan

karakteristik tingkat pendidikan ............................................................... 61

20. Persepsi karyawan terhadap indikator pelatihan berdasarkan

karakteristik masa kerja ............................................................................ 62

21. Persepsi karyawan terhadap indikator kinerja berdasarkan karakteristik

jenis kelamin ............................................................................................ 62

22. Persepsi karyawan terhadap indikator kinerja berdasarkan karakteristik

usia .......................................................................................................... 63

23. Persepsi karyawan terhadap indikator kinerja berdasarkan karakteristik

tingkat pendidikan .................................................................................... 63

24. Persepsi karyawan terhadap indikator kinerja berdasarkan karakteristik

masa kerja ................................................................................................ 64

25. Hasil uji korelasi pelatihan SMK-BK dengan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan ............................................................................................ 65

26. Rekap indikator yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan

keterampilan ............................................................................................ 69

Page 13: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner penelitian ................................................................................... 76

2. Struktur organisasi...................................................................................... 80

3. Hasil uji validitas........................................................................................ 81

4. Hasil uji reliabilitas .................................................................................... 82

5. Hasil korelasi rank spearman ..................................................................... 84

Page 14: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memiliki visi, misi, dan

tujuan organisasi. Setiap perusahaan selalu berusaha mewujudkan visi, misi,

dan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu perusahaan pada tingkat yang

dominan ditentukan oleh kemampuan dan kualitas sumber daya manusia

(SDM) yang dimilikinya. Sumber daya manusia (SDM) adalah sumber daya

terpenting di setiap perusahaan karena memegang banyak peranan dalam

rangka pencapaian tujuan perusahaan. Apabila sumber daya manusia yang

dimiliki perusahaan berkualitas dan sesuai dengan harapan perusahaan, maka

perusahaan tersebut memiliki daya saing yang tinggi, sehingga produk dan

jasa yang dihasilkan juga berkualitas tinggi.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dapat dicapai melalui

upaya pengembangan SDM yang terarah dan terencana. Pengembangan SDM

diperlukan untuk meningkatkan pengembangan potensi, pengetahuan dan

wawasan, keterampilan kerja, kemampuan manajerial, sikap dan kepribadian,

serta faktor-faktor lain yang terdapat dalam diri manusia. Pengembangan

sumber daya manusia perlu dilakukan secara terus menerus dan

berkesinambungan, sebab sumber daya manusia yang berkualitas merupakan

aset perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pengembangan SDM yang profesional dapat diciptakan dengan memberikan

pendidikan dan pelatihan kepada karyawan yang bersangkutan. Pendidikan

dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

terutama dalam hal pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan

keahlian (skiil) (Arep dan Tanjung, 2003).

Kegiatan pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan

pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin

terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan baik, sesuai

dengan standar kerja (Mangkuprawira dan Vitayala, 2007). Kegiatan

pelatihan juga dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan antara sumber

Page 15: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

2

daya yang dimiliki perusahaan dengan sumber daya manusia yang diharapkan

perusahaan agar perusahaan dapat mencapai tujuan, serta visi dan misinya.

PT. TASPEN (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang asuransi dan sosial dengan kegiatan utamanya yang bergerak dalam

penyimpanan tabungan pegawai negeri yang menjadi peserta dan memberikan

manfaat atas tabungan tersebut dalam bentuk asuransi dan tabungan hari tua

bagi peserta. Pendirian PT. TASPEN (Persero) bertujuan untuk

menyelenggarakan asuransi sosial pegawai negeri sipil termasuk asuransi

dana pensiun dan tabungan hari tua bagi pegawai negeri sipil.

Divisi Sumber Daya Manusia merupakan salah satu divisi di PT

TASPEN (Persero) yang kegiatan utamanya adalah menyiapkan rencana

strategis Sumber Daya Manusia (SDM), mengembangkan kompetensi dan

karir, sistem kompensasi, prosedur pengelolaan serta sistem informasi sumber

daya manusia yang handal. Dalam kegiatan operasionalnya PT. TASPEN

(Persero) memiliki lima kompetensi dasar yaitu integritas (Integrity);

semangat untuk berprestasi (Achievement); perhatian terhadap kejelasan

tugas, kualitas dan ketelitian kerja (Concern for Order), berorientasi pada

kepuasan pelanggan (Customer Service Orientation), dan empati

(Interpersonal Understanding).

Untuk mewujudkan visi, misi dan nilai – nilai perusahaan serta untuk

mendukung program transformasi PT. Taspen (Persero) diperlukan sumber

daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi tinggi. Untuk itu, PT

TASPEN (Persero) melakukan pembaharuan dalam pengelolaan SDM. Salah

satu upaya pembaharuan yang dilakukan adalah dengan menetapkan Sistem

Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi (SMKBK) yang akan digunakan

sebagai dokumen utama dalam mengambil keputusan pengelolaan SDM.

Salah satu strategi yang diterapkan dalam sistem tersebut yaitu

pelatihan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. Pelatihan

tersebut bertujuan untuk memfasilitasi karyawan untuk mengetahui

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, memberikan sosialisasi yang

menyeluruh tentang konsep kompetensi dan pengukuran kompetensi yang

dibutuhkan suatu jabatan serta level kompetensi yang dimiliki individu

Page 16: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

3

pemegang jabatan dan strategi implementasinya serta meningkatkan

pemahaman dan pengetahuan tentang metode pengukuran kebutuhan

kompetensi jabatan dan tingkat kompetensi indivdu.

Berbagai jenis pelatihan berbasis kompetensi telah dilakukan oleh PT.

TASPEN (Persero), salah satunya yaitu pelatihan sistem manajemen kinerja

(SMK). Pelatihan tersebut bertujuan memberikan pemahaman dan konsep

mengenai SMK, agar karyawan dengan mudah dapat merumuskan

perencanaan kinerja dan aspek-aspek dari SMK, serta dapat menggunakan

aplikasi SMK tersebut untuk membantu pengelolaan SDM perusahaan,

seperti menyusun program pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan

kompetensi karyawan. Pelatihan ini lebih diutamakan untuk karyawan pada

divisi SDM. Hal tersebut dikarenakan divisi SDM merupakan divisi yang

berfungsi untuk merencanakan dan mengelola seluruh sumber daya manusia

yang ada di dalam perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penting

dilakukan penelitian untuk mengkaji korelasi efektivitas pelatihan berbasis

kompetensi tentang sistem manajemen kinerja dengan kinerja karyawan PT.

TASPEN (Persero).

1.2. Rumusan Masalah

PT. TASPEN (Persero) sebagai salah satu lembaga pelayanan publik

selalu berusaha menjaga kualitas pelayanan jasa maupun layanan produk

perusahaannya agar selalu terealisasi dengan baik. Untuk meningkakan mutu

pelayanan dan kinerja perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang

berkualitas dan memiliki kompetensi tinggi. Maka untuk itu, PT TASPEN

(Persero) melakukan pembaharuan dalam pengelolaan SDM. Salah satu

strategi yang dilakukan dalam hal upaya peningkatan profesionalisme dan

kompetensi karyawan melalui berbagai pelatihan dan pendidikan yaitu

pelatihan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi yang

diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

karyawan yang bisa berdampak terhadap peningkatan kinerja karyawan

PT. TASPEN (Persero) pernah melakukan pembagian kuesioner

evaluasi pelatihan, namun kuesioner tersebut tidak diolah lebih lanjut,

sehingga tidak mengetahui hasil evaluasi pelatihan yang telah dilakukan

Page 17: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

4

apakah sudah efektif atau belum. Dengan demikian perusahaan tidak

mendapat feed back yang semestinya untuk selalu melakukan perbaikan

terhadap perencanaan pelatihan yang selanjutnya akan dilakukan.

Hasil prastudi penelitian mengindikasikan kecenderungan pelatihan

sistem manajemen kinerja belum memberikan hasil yang optimal. Masalah

tersebut diduga karena implementasi program pelatihan sistem manajemen

kinerja berbasis kompetensi yang masih baru. Selain itu, adanya

kecenderungan ketidakefektifan dalam pelaksanaan pelatihan yaitu cara

penyampaian pelatih dalam memberikan materi pelatihan yang sulit dipahami

oleh karyawan, serta kurangnya pengetahuan karyawan dalam menggunakan

aplikasi SMK sehingga membutuhkan waktu yang lama bagi karyawan dalam

memahami penggunaan aplikasi SMK tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi karyawan tentang pelaksanaan pelatihan sistem

manajemen kinerja dan kinerja karyawan pada PT. TASPEN (Persero)?

2. Bagaimana hubungan antara efektivitas pelatihan sistem manajemen

kinerja dengan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

karyawan di PT TASPEN (Persero)?

3. Bagaimana alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui

pelatihan yang efektif?

1.3. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi persepsi karyawan tentang pelaksanaan pelatihan

sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi dan kinerja karyawan

pada PT. TASPEN.

2. Menganalisis hubungan antara efektivitas pelatihan sistem manajemen

kinerja berbasis kompetensi dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan

keterampilan karyawan PT TASPEN.

3. Memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan

melalui pelatihan yang efektif.

Page 18: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

5

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1. Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang positif bagi perusahaan dalam pelaksanaan program pelatihan

selanjutnya.

2. Pihak-pihak yang berminat dan berkepentingan dengan manajemen

sumber daya manusia berbasis kompetensi, penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan rujukan yang dapat dipercaya dengan penelitian yang

sejenis.

3. Sebagai bahan pembelajaran, meningkatkan pengetahuan, dan penerapan

ilmu-ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisis hubungan antara pelatihan dengan kinerja

karyawan. Pelatihan yang diteiliti yaitu pelatihan Sistem Manajemen Kinerja

Berbasis Kompetensi. Indikator pelatihan yang diteliti meliputi program,

metode, instruktur, fasilitas, kebutuhan akan pelatihan, materi, waktu dan

manfaat pelatihan. Kinerja karyawan diukur melalui peningkatan

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian tersebut dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner kepada seluruh karyawan Divisi SDM PT. TASPEN

(Persero).

Page 19: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan pendekatan

SDM dimana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai

dan tidak dapat dipisahkan, yaitu tujuan perusahan dan tujuan karyawan

(Mangkuprawira, 2004). Menurut Mangkunegara (2004), manajemen

sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Hasibuan (2003) mendefenisikan bahwa manajemen sumber daya

manusia merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efesien

untuk mencapai suatu tujuan tertentu, di dalamnya terdapat enam unsur

yaitu : man, money, methode, materials, machines, dan market. Menurut

Arep dan Tanjung (2002), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu

dan seni yang mengatur unsur manusia (cipta, rasa dan karsa) sebagai aset

suatu organisasi demi terwujudnya tujuan organisasi dengan cara

memperoleh, mengembangkan dan memelihara tenaga kerja secara efektif

dan efisien.

Umar (2003) memberikan definisi manajemen sumber daya manusia

sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan

dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan

organisasi perusahaan secara terpadu.

2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) memiliki beberapa

fungsi pokok manajerial dan fungsi operasional manajemen (Hasibuan,

2003).

Page 20: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

7

Fungsi pokok manajerial dari MSDM, meliputi :

a. Perencanaan

Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai

dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan

perusahaan.

b. Pengorganisasian

Kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan

pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan

koordinasi dalam bagan orgnisasi (organizational chart).

c. Pengarahan

Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan

bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan

perusahaan.

d. Pengendalian

Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan

perusahaan dan bekerja sesuai rencana.

Adapun fungsi operasional dari MSDM, yaitu :

a. Pengadaan tenaga kerja

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk

mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

b. Pengembangan

Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral

karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

c. Kompensasi

Pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect),

berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang

diberikannya kepada perusahaan.

d. Pengintegrasian

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan

karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling

menguntungkan.

Page 21: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

8

e. Pemeliharaan

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental

dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai

pensiun.

f. Kedisiplinan

Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial.

g. Pemutusan hubungan kerja

Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan yang

disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak

kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.

2.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan mutu sumber daya manusia untuk jangka panjang,

merupakan bagian penting dari departemen SDM. Melalui pengembangan

karyawan yang telah ada, departemen dapat mengurangi ketergantungan

perusahaan pada keperluan menyewa tambahan tenaga pekerja. Jika

karyawan dikembangkan dengan baik, pekerjaan yang terbuka dan diperoleh

melalui perencanan SDM sangat mungkin diisi oleh karyawan dari dalam

perusahaan. Pengembangan karyawan juga merupakan cara efektif untuk

menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, termasuk

ketinggalan mutu karyawan, keragaman pekerja, perubahan teknik kegiatan

yan disepakati, dan perputaran karyawan (Davis, Keith, dan Werther,1996

dalam Mangkuprawira 2007).

Menurut Andrew F. Sikula (1981) dalam Mangkunegara (2004),

pengembangan SDM merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang

yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai

manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai

tujuan yang umum. Menurut Hasibuan (2003), pengembangan SDM

merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,

konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau

jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Menurut Rivai (2004),

pengembangan SDM merupakan suatu proses bagaimana manajemen

Page 22: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

9

mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk menjadi atau meraih

sukses sebagai pemimpin dalam organisasi atau perusahaan.

2.3.1. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tujuan yang hendak dicapai dengan pengembangan adalah

pertumbuhan kinerja, baik pada lembaga secara keseluruhan maupun

pada diri masing-masing pekerja yang terlibat di dalamnya dari

tingkat atas sampai ke bawah (Hardjana,2001). Menurut Hasibuan

(2003), pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi

perusahaan, karyawan, konsumen, atau masyarakat yang

mengkonsumsi barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

Tujuan pengembangan SDM hakikatnya menyangkut hal-hal

berikut:

1. Produktivitas Kerja

Dengan pengembangan, produktivitas karyawan akan

meningkat, kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena

technical skill, human skill, dan managerial skill karyawan yang

semakin baik.

2. Efisiensi

Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya

mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif

kecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar.

3. Kerusakan

Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi

kerusakan barang, produksi, dan mesin-mesin karena karyawan

semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Kecelakaan

Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan

karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan

perusahaan berkurang.

Page 23: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

10

5. Pelayanan

Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang

lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena

pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang

sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan bersangkutan.

6. Moral

Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena

keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya

sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya

dengan baik.

7. Karier

Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier

karyawan semakin besar, karena keahlian keterampilan, dan

prestasi kerjanya lebih baik.

8. Konseptual

Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat

dalam mengambil keputusan yang lebih baik, karena technical

skill, human skill, dan managerial skill menjadi lebih baik.

9. Kepemimpinan

Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan

lebih baik, human relation-nya akan lebih luwes, motivasinya

lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan

horizontal semakin harmonis.

10. Balas Jasa

Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah, insentif dan

benefit) karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka

semakin besar.

11. Konsumen

Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang baik

bagi masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh

barang atau pelayanan yang lebih bermutu.

Page 24: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

11

2.3.2. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut Flippo (2005), program-program pengembangan yang

direncanakan akan memberikan manfaat kepada organisasi berupa

peningkatan produktivitas, peningkatan moral, pengurangan biaya,

dan stabilitas serta keluwesan (fleksibilitas) organisasi yang makin

besar untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan-persyaratan

eksternal yang berubah.

Menurut Siagian (2006), minimal terdapat tujuh manfaat dari

pengembangan dan pelatihan, yaitu :

1) Peningkatan produktivitas kerja organisasi sebagai keseluruhan

antara lain karena tidak terjadinya pemborosan, kecermatan

dalam pelaksanaan tugas, tumbuh suburnya kerja sama antar

berbagai satuan kerja , meningkatnya tekad mencapai sasaran

yang telah ditetapkan serta lancarnya koordinasi sehingga

organisasi bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh.

2) Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan,

antara lain karena adanya pendelegasian wewenang, interaksi

yang didasarkan pada sikap dewasa baik secara teknikal maupun

intelektual, saling menghargai dan adanya kesempatan bagi

bawahan untuk berfikir dan bertindak secara inovatif.

3) Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan

tepat karena melibatkan para karyawan yang bertanggung jawab

menyelenggarakan kegiatan operasional dan tidak sekedar

diperintah oleh para manajer.

4) Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam

organisasi dengan komitmen organisasional yang lebih tinggi.

5) Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan

gaya manajerial yang partisipatif.

6) Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif yang pada

gilirannya memperlancar proses perumusan kebijakan organisasi

dan operasionalisasinya.

Page 25: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

12

7) Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya adalah

tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan

dikalangan para anggota organisasi.

2.4. Pelatihan

Pelatihan menurut Andrew F. Sikula dalam Mangkunegara (2004)

merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan

prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non managerial

mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas.

Filippo (2005) mengatakan bahwa pelatihan adalah tindakan untuk

meningkatkan pengetahuan dan kecakapan seseorang untuk melaksanakan

suatu pekerjaan tertentu. Arep dan Tanjung (2002), pelatihan adalah salah

satu usaha untuk mengembangkan SDM, terutama dalam hal pengetahuan

(Knowledge), kemampuan (abillity), keahlian (skill) dan sikap (attitude).

Menurut Hasibuan (2003), pelatihan adalah bagian dari pendidikan

yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan

keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang

relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek dari

pada teori. Sedangkan menurut Dessler (1997), pelatihan adalah proses

pengajaran karyawan baru atau yang ada sekarang, berupa keterampilan

dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka secara

langsung.

Pelatihan adalah kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan

kinerja pekerja dalam pekerjaan yang diserahkan pada mereka (Hardjana,

2001). Mangkuprawira dan Vitayala (2007) menyatakan bahwa pelatihan

merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu

serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan

tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar kerja.

Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan keterampilan bekerja

(vocational) yang dapat digunakan dengan segera.

2.4.1. Sasaran Pelatihan

Pada dasarnya setiap kegiatan yang terarah tentu harus

mempunyai sasaran yang jelas, memuat hasil yang ingin dicapai

Page 26: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

13

dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Demikian pula dengan

program pelatihan. Hasil yang diinginkan dicapai hendaknya

dirumuskan dengan jelas agar langkah-langkah persiapan dan

pelaksanaan pelatihan dapat diarahkan untuk mencapai sasaran yang

ditentukan.

Menurut Rivai (2004), sasaran pelatihan yang dirumuskan

secara jelas akan bermanfaat dalam :

1. Menjamin konsistensi dalam menyusun program pelatihan yang

mencakup materi, metode, cara penyampaian dan sarana

pelatihan.

2. Memudahkan komunikasi antara penyusunan program pelatihan

dengan pihak yang memerlukan pelatihan.

3. Memberikan kejelasan bagi peserta tentang apa yang harus

dilakukan dalam rangka mencapai sasaran.

4. Memudahkan penilaian peserta dalam mengikuti pelatihan.

5. Memudahkan penilaian hasil program pelatihan.

6. Menghindari kemungkinan konflik antara penyelenggara dengan

orang yang meminta pelatihan mengenai efektivitas pelatihan

yang dilaksanakan.

2.4.2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan kuantitas

output; untuk meningkatkan kualitas output; untuk menurunkan

biaya limbah dan perawatan; untuk menurunkan biaya limbah dan

biaya terjadinya kecelakaan; untuk menurunkan turnover,

ketidakhadiran kerja serta meningkatkan kepuasan kerja dan untuk

mencegah timbulnya antipati karyawan (Rivai, 2004).

Menurut Mangkuprawira (2004), tujuan pelatihan ditinjau

dari sisi individu karyawan, yaitu perubahan dalam peningkatan

pengetahuan, sikap, keterampilan dan pengembangan karir.

Sedangkan tujuan pelatihan untuk perusahaan adalah tercapainya

kinerja yang maksimum sebagai buah dari hasil pelatihan yang

Page 27: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

14

terjadi pada karyawan. Dalam hal ini, harus ada keterkaitan antara

input, output, outcome, dan impact dari pelatihan yaitu:

1. Faktor input terdiri dari karyawan peserta pelatih, bentuk dan

materi pelatihan, pelatih atau instruktur, tim pengelola, waktu

dan tempat, anggaran, fasilitas lain. Menurut Rivai (2004), materi

program disusun dari estimasi kebutuhan dan tujuan pelatihan.

Kebutuhan disini mungkin dalam bentuk pengajaran keahlian

khusus, menyajikan pengetahuan yang diperlukan, atau berusaha

untuk mempengaruhi sikap.

2. Faktor output terdiri dari jumlah kehadiran karyawan atau peserta

pelatihan, intensitas interaksi pelatihan, jumlah kehadiran pelatih,

kepuasan karyawan dan pelatih serta pengelola.

3. Faktor outcome meliputi peningkatan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan karyawan.

4. Faktor impact terdiri dari peningkatan kinerja karyawan,

pengembangan karir karyawan, dan peningkatan kinerja

perusahaan.

Menurut Rivai (2004), manfaat dari kegiatan pelatihan dapat

dikelompokan kedalam tiga kategori, yaitu :

1. Manfaat bagi karyawan

a. Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan

pemecahan masalah yang lebih efektif.

b. Melalui pelatihan dan pengembangan , variabel pengenalan,

pencapaian prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan

kemajuan dapat diinternalisasi dan dilaksanakan.

c. Membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan

rasa percaya diri.

d. Membantu karyawan mengatasi stres, tekanan, frustasi dan

konflik.

e. Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan

kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap.

f. Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan.

Page 28: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

15

g. Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi sementara

meningkatkan keterampilan interaksi.

h. Memenuhi kebutuhan personal peserta serta pelatih.

i. Memberikan nasehat dan jalan untuk pertumbuhan masa

depan.

j. Membangun rasa pertumbuhan dalam pelatihan.

k. Membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara

dan menulis dengan latihan.

l. Membantu menghilangkan rasa takut dalam melaksanakan

tugas baru.

2. Manfaat bagi perusahaan

a. Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap

yang lebih terhadap orientasi profit.

b. Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahalian pada semua

level perusahaan.

c. Memperbaiki moral SDM.

d. Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan.

e. Membantu menciptakan image perusahaan yang lebih baik.

f. Mendukung otentisitas, keterbukaan dan kepercayaan.

g. Meningkatkan hubungan antar bawahan dan atasan.

h. Membantu pengembangan perusahaan.

i. Belajar dari peserta.

j. Membantu mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan

perusahaan.

k. Memberikan informasi tentang kebutuhan perusahaan di

masa depan.

l. Perusahaan dapat membuat keputusan dan memecahkan

masalah yang lebih efektif.

m. Membantu pengembangan promosi dari dalam.

n. Membantu pengembangan keterampilan kepemimpinan,

motivasi, kesetiaan, sikap dan aspek lain yang biasanya

diperlihatkan pekerja.

Page 29: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

16

o. Membantu meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kualitas

kerja.

p. Membantu menekan biaya dalam berbagai bidang seperti

produksi, SDM, administrasi.

q. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kompetensi dan

pengetahuan perusahaan.

r. Meningkatkan hubungan antar buruh dengan manajemen.

s. Mengurangi biaya konsultan luar dengan menggunakan

konsultan internal.

t. Mendorong mengurangi perilaku yang merugikan.

u. Menciptakan iklim yang baik untuk pertumbuhan.

v. Membantu meningkatkan komunikasi organisasi.

w. Membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan.

3. Manfaat dalam hubungan SDM, intra dan antar grup dan

pelaksana kebijakan

a. Meningkatkan komunikasi antar grup dan individual.

b. Membantu dalam orientasi bagi karyawan baru dan karyawan

transfer atau promosi.

c. Memberikan informasi tentang kesamaan kesempatan dan

aksi alternatif.

d. Memberikan informasi tentang hukum pemerintah dan

kebijakan internasional.

e. Meningkatkan keterampilan interpersonal.

f. Membuat kebijakan perusahaan, aturan dan regulasi.

g. Meningkatkan kualitas moral.

h. Membangun kohesifitas dalam kelompok.

i. Memberikan iklim yang baik untuk belajar, pertumbuhan,

dan koordinasi.

j. Membuat perusahaan menjadi tempat yang lebih baik untuk

bekerja dan hidup.

Page 30: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

17

2.4.3. Tahapan Proses Pelatihan

Menurut Mangkuprawira (2004) tahapan tahapan proses

pelatihan digambarkan sebagai berikut :

Tahap Asesmen Tahap Pelatihan Tahap Evaluasi

Umpan Balik

Umpan Balik

Gambar 1. Model proses pelatihan ( Mangkuprawira, 2007)

Proses pelatihan terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap

penilaian (asesssment), tahap pelatihan dan tahap evaluasi. Pada

tahap penilaian (asessment) dilakukan karena dua alasan yaitu: 1).

Belum tentu semua orang siap dan membutuhkan pelatihan tertentu;

2). Karena penilaian kebutuhan mendiagnosis permasalahan kekinian

(current issue) dan tantangan-tantangan masa depan yang diharapkan

akan dapat diatasi melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan.

Pada tahap penilaian ini kebutuhan pelatihan tidak hanya dilihat dari

segi individu, tetapi juga dilihat dari kebutuhan perusahaan serta

kebutuhan tugas. Setelah penilaian kebutuhan dianalisis, tujuan

pelatihan dapat dikembangkan. Kemudian dapat dilakukan

Penilaian Kebutuhan Organisasi

Pelatihan

Penilaian Kebutuhan Tugas

Penilaian Kebutuhan Karyawan

Pengembangan

Tujuan Pelatihan

Pengembangan

Kriteria Evaluasi

Merancang dan

Menyeleksi Prosedur

Mengukur Hasil

Pelatihan

Mengembangkan

Hasilnya dengan

Kriteria

Page 31: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

18

perancangan dan menyeleksi prosedur pelatihan, sehingga kegiatan

pelatihan dapat dilaksanakan. Untuk mengetahui hasil pelatihan

maka perlu dilakukan evaluasi kegiatan pelatihan dan disesuaikan

dengan kriteria yang telah ditetapkan pada tahap penilaian.

2.4.4. Metode Pelatihan

Menurut Notoatmodjo (1998) metode pelatihan yang

digunakan dalam pelaksanaan pelatihan dibedakan menjadi dua

macam, yaitu :

1. Metode didalam pekerjaan (on the job Training)

Metode ini menempatkan para trainee ke dalam situasi

nyata, dimana karyawan yang berpengalaman memperlihatkan

atau membimbing para karyawan baru yang diharapkan

memeberikan contoh-contoh pekerjaan yang baik dan

memeprlihatkan penanganan suatu pekerjaan yang jelas dan

konkrit. Meliputi latihan orientasi, magang, pelatihan pada

pekerjaan, penugasan penelitian dan penilaian kinerja.

Keuntungan dari metode pelatihan on the job training

yaitu :

a. Karyawan melakukan pekerjaan yang sesungguhnya bukan

tugas yang disimulasikan.

b. Karyawan mendapatkan instruksi-instruksi dari kayawan

senior yang berpengalaman yang telah melakukan tugas

dengan baik.

c. Program ini sangat relevan dengan pekerjaan,

membutuhkan biaya yang relatif rendah dan memotivasi

kinerja yang kuat.

2. Metode di luar pekerjaan (off the job training)

Metode ini memberikan kesempatan pada karyawan

selaku peserta pelatihan keluar sementara dari kegiatan atau

pekerjaannya. Pada umumnya metode ini mempunyai dua

macam teknik, yaitu teknik presentasi dan teknik simulasi.

Teknik presentasi dalam menyajikan informasi yang tujuannya

Page 32: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

19

mengintroduksikan pengetahuan, sikap dan keterampilan baru

kepada para peserta. Teknik-teknik yang termasuk dalam teknik

presentasi antara lain ceramah, teknik diskusi, teknik

permodelan perilaku dan teknik magang. Teknik simulasi

sendiri adalah suatu penentuan karakteristik atau perilaku

tertentu dari nilai sedemikian rupa sehingga para peserta dapat

merealisasikan seperti keadaan sebenarnya. Metode-metode

simulasi ini mencakup simulator alat-alat, studi kasus,

permainan peran dan teknik di dalam keranjang (in Basket).

Keuntungan dari metode pelatihan off the job training

yaitu :

a. Memberikan perspektif luar kepada karyawan, sehingga

dapat mengetahui yang sedang terjadi di dunia luar.

b. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bertemu

dengan orang-orang dari departemen lain atau perusahaan

lain untuk saling bertukar pikiran.

c. Meningkatkan keluwesan karyawan dan membuat mereka

lebih siap untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab

baru.

d. Menyegarkan kembali karyawan dengan menghadirkan

suasana baru dalam pelatihan.

2.4.5. Efektivitas Pelatihan

Hardjana (2001) menyatakan bahwa agar sebuah pelatihan

efektif maka perusahaan harus melakukan penilaian terhadap

kebutuhan pelatihan. Kebutuhan pelatihan tersebut dapat ditemukan

melalui teknik wawancara, mengedarkan kuesioner, mengadakan tes

atau audit lembaga pada unit-unitnya dengan mempelajari kegiatan,

masukan, keluaran, biaya atau efisiensi, dan efektivitas masing-

masing.

Page 33: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

20

Basri dan Rivai (2005) menyatakan bahwa pelatihan tersebut

efektif apabila :

1. Pelatih memahami bahwa perannya akan membantu karyawan

untuk mendapatkan tambahan pengetahuan.

2. Karyawan termotivasi untuk belajar, mereka harus sadar bahwa

tingkat keterampilan atau pengetahuan atau perilaku mereka perlu

ditingkatkan jika mereka akan melaksanakan pekerjaan mereka

dan kepuasan lain.

3. Karyawan diberi bimbingan tentang yang harus mereka pelajari

dan umpan balik atas apa yang mereka sedang lakukan.

4. Pelajaran adalah suatu proses aktif.

5. Pelatih mendengarkan karyawan untuk memahami apa yang

mereka inginkan dan perlukan.

6. Pelatih mengadopsi suatu pendekatan bersifat membangun,

berdasarkan kekuatan dan pengalaman.

2.5. Kompetensi

Kompetensi merupakan salah satu rangkaian perilaku yang harus

ditunjukan oleh orang yang bersangkutan dalam rangka mengerjakan tugas-

tugas dan fungsi-fungsi suatu jabatan dengan kompeten (Prihadi, 2004).

Boyatzis (1982) dalam Karmawidjaja (2007) mendefenisikan kompetensi

sebagai suatu karakteristik mendasar dari seseorang yang mungkin terdiri

dari aspek motivasi, sifat, dan keahlian orang tersebut atau peran sosial atau

suber pengetahuan. Menurut Palan (2007) kompetensi merupakan

karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif,

karakteristik pribadi, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang

dibawa seseorang yang berkinerja unggul ditempat kerja. Kompetensi

digambarkan sebagai gunung es yang puncaknya adalah keterampilan dan

pengetahuan, pada bagian dasarnya terdiri dari nilai, konsep diri,

karakteristik pribadi, dan motif. Unsur-unsur yang mendasari kompetensi

tidak mudah terlihat, tetapi mengarahkan dan mengendalikan perilaku

permukaan.

Page 34: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

21

Dubois (1993) dalam Karmawidjaja (2007) merumuskan definisi

kompetensi sebagai kemampuan seorang karyawan untuk mencapai atau

melampaui persyaratan pekerjaan dengan menghasilkan output kerja sesuai

standar yang diharapkan dengan kualitas kerja yang berada dalam batasan-

batasan internal dan eksternal organisasi. Kompetensi menurut Fletcher

(2005) adalah hasil standar dari pekerjaan atau perilaku standar dalam peran

pekerjaan tertentu. Menurut Spenser (1993) dalam Hutapea (2008)

kompetensi merupakan karakteristik dasar seseorang yang terkait dengan

prestasi kerja yang luar biasa atau dengan efektivitas kerja. Karakteristik

tersebut terdiri dari lima hal yaitu: motif, sifat bawaan, konsep diri,

pengetahuan dan keahlian. Motif diartikan sebagai segala sesuatu yang

secara konsisten dan terus menerus dipikirkan untuk terjadi, oleh individu

motif ini merupakan area yang menggerakkan, mengendalikan, dan

mengarahkan perilaku menuju sasuatu yang ingin dicapai. Sifat bawaan

manggambarkan karakteristik fisik atau nonfisik seseorang dalam merespon

suatu kejaadian, sifat bawaan ini relatif tidak berubah. Konsep diri

merupakan pandangan, nilai-nilai, keyakinan dan citra diri seseorang,

konsep diri setiap orang berbeda-beda walaupun dilahirkan kembar.

Pengetahuan merupakan informasi maupun teori yang diperoleh seseorang

dalam bidang tertentu. Sedangkan keahlian adalah kemampuan seseorang

dalam melakukan sebuah pekerjaan tertentu yang menjadi bidang kerjanya.

2.6. Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2004).

Mangkuprawira dan Vitayala (2007) mendefenisikan kinerja sebagai hasil

dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari

karyawan serta organisasi bersangkutan.

Mangkunegara (2004) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor

motivasi (motivation).

Page 35: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

22

a) Faktor kemampuan (Ability)

Karyawan yang memiliki pengetahuan yang memadai untuk

jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari,

maka ia lebih mudah untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh

karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai

dengan keahliannya.

b) Faktor motivasi (Motivation)

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam

menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan kerja atau

organisasi.

Menurut Mangkuprawira dan Vitayala (2007), faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja , yaitu:

1. Faktor personal/individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan

(skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang

dimiliki oleh tiap individu karyawan.

2. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader

dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja

kepada karyawan.

3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh

rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,

kekompakan, dan keeratan anggota tim.

4. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang

diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam

organisasi.

5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

Arep dan Tanjung (2003) menyatakan bahwa faktor-faktor

manajerial dan sikap yang diukur dalam menilai prestasi kerja karyawan,

yaitu kemampuan merencanakan, kemampuan berorganisasi, koordinasi,

penyeliaan, kepemimpinan dan dinamika, inisiatif, kepandaian mencari akal,

kreativitas dan imajinasi, pengembangan para bawahan, sumbangan kepada

Page 36: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

23

semangat kelompok, kemampuan analisis, pendelegasian, hubungan

masyarakat, sosialibilitas, kepercayaan pada diri sendiri, pengambilan

resiko, kemampuan memotivasi bawahan, mengelola konflik, keteampilan

komunikasi (lisan dan tertulis), keuletan, kerja keras, integritas, niat, empati,

ketegasan, keahlian, pengaturan data, dan perhatian terhadap orang lain.

2.7. Hasil Penelitian Terdahulu

Faudji (2005) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh program

pendidikan dan pelatihan internal terhadap produktivitas kerja karyawan

pada PDAM Tirta Pakuan Bogor, diketahui bahwa dari hasil korelasi

diperoleh koefisien sebesar 0,786, yang menunjukan adanya hubungan yang

kuat antara Diklat dengan produktivitas kerja karyawan. Mayoritas

karyawan menganggap bahwa pelaksanaan Diklat sudah sesuai dengan tugas

dan bermanfaat bagi peserta, tetapi metode dan fasilitas Diklat perlu

ditingkatkan. Mayoritas karyawan juga menganggap bahwa perilaku kerja,

minat, pengalaman dan motivasi dibutuhkan unuk meningkatkan

produktivitas kerja.

Rosandita (2006) dalam penelitiannya mengenai evaluasi efektivitas

program pelatihan Managing for Productivity pada PT. Good Year

Indonesia, Tbk. Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode, fasilitas, dan

instruktur pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan reaksi peserta

pelatihan. Hal tersebut diperlihatkan oleh nilai korelasinya berturut-turut

0,72, 0,84, dan 0,72. Sedangkan untuk materi pelatihan, hasil evaluasi

menunjukan tidak terdapat hubungan yang nyata dengan reaksi peserta

pelatihan, yang diperlihatkan oleh nilai korelasi sebesar 0,23. Hal tersebut

dapat dikarenakan peserta berasumsi tidak sesuainya materi dengan

kebutuhan kerja dilapangan.

Marpaung (2006) dalam penelitiannya mengenai hubungan

efektivitas pelatihan ESQ dengan motivasi kerja karyawan pada PDAM

Tirta Pakuan Bogor, diketahui bahwa pelaksanaan pelatihan ESQ di PDAM

Tirta Pakuan Bogor telah berjalan dengan baik dan efektif. Mayoritas

karyawan menganggap bahwa sepuluh faktor motivasi Herzberg sangat

dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi kerja. Berdasarkan hasil penelitian

Page 37: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

24

tersebut menyatakan bahwa adanya hubungan antara pelatihan ESQ dengan

motivasi kerja karyawan. Indikator-indikator yang memiliki hubungan yang

nyata dan positif terhadap tingkat motivasi kerja karyawan yaitu personal

strength, mental building, zero mind process, metode, program pelatihan,

dukungan perusahaan, pelatih, manfaat serta materi pelatihan. Sedangkan

indikator fasilitas pelatihan tidak mempunyai hubungan dengan tingkat

motivasi kerja karyawan.

Gusliana (2007) dalam penelitiannya mengenai analisis pengaruh

pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara

VIII Bandung. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelatihan

mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Indikator yang digunakan dalam

pelatihan ada enam antara lain pelatih, peserta, materi pelatihan, metode

pelatihan, lingkungan perusahaan, dan fasilitas pelatihan. Keenam indikator

tersebut berpengaruh dalam membentuk pelatihan. Indikator yang paling

berpengaruh yaitu indikator pelatih (trainer), sedangkan indikator yang

mempunyai pengaruh paling rendah yaitu lingkungan perusahaan. Dalam

mengamati prestasi kerja ada enam indikator yang diamati yaitu kualitas

kerja, ketepatan waktu, tanggung jawab, sikap dan kerja sama dengan orang

lain. Dari keenam indikator tersebut tanggung jawab mempunyai pengaruh

yang paling kuat dalam membentuk prestasi kerja karyawan. Sedangkan

ketepatan waktu mempunyai pengaruh paling kecil dalam membentuk

prestasi kerja karyawan.

Rachmansyah (2008) mengenai persepsi karyawan PT. Good Year

Indonesia Tbk, Bogor tentang pengaruh pelatihan dan pendidikan terhadap

produktivitas kerja. Mayoritas responden menganggap bahwa pelaksanaan

pelatihan dan pendidikan sudah sesuai dengan tugas dan bermanfaat bagi

peserta, tetapi metode dan fasilitas untuk pelatihan dan pendidikan perlu

ditingkatkan. Mereka menganggap bahwa perilaku kerja, minat, pengalaman

dan motivasi dibutuhkan untuk meningkatkan produktiviitas kerja.

Berdasarkan analisis korelasi terdapat hubungan yang kuat antara pelatihan

dan pendidikan dengan produktivitas kerja karyawan dan analsisis regresi

Page 38: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

25

menyatakan bahwa pengaruh pelatihan dan pendidikan mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan.

Penelitian-penelitian terdahulu diatas menunjukan bahwa ada

hubungan antara pelatihan dengan motivasi kerja serta pelatihan juga

berpengaruh pada produktivitas kerja dan prestasi kerja karyawan.

Penelitian yang akan dilakukan yaitu menganalisis hubungan efektivitas

pelatihan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi dengan

kinerja karyawan.

Efektivitas pelatihan SMK berbasis kompetensi yang diteliti dilihat

dari delapan indikator, yaitu program pelatihan, metode pelatihan, instruktur

pelatihan, fasilitas pelatihan, materi pelatihan, waktu pelatihan, kebutuhan

pelatihan dan manfaat pelatihan. Langkah awal dalam penentuan efektivitas

pelatihan dilakukan dengan mengetahui persepsi peserta pelatihan itu

sendiri. Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kinerja karyawan yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Untuk melihat

hubungan efektivitas pelatihan SMK berbasis kompetensi dengan kinerja

karyawan menggunakan korelasi Rank Spearman dengan bantuan program

SPSS. 15 for windows.

Page 39: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

26

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

PT TASPEN (Persero) sebagai salah satu perusahaan milik negara

yang bergerak di bidang pelayanan jasa tunjangan asuransi pensiun untuk

pegawai negeri, menyadari pentingnya untuk memelihara, mengelola, dan

mengembangkan karyawan. Hal ini dilakukan perusahaan dengan

memberikan program pelatihan guna untuk mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap para karyawan yang bisa berdampak terhadap

peningkatan kinerja karyawannya. Oleh karena itu, strategi-strategi yang

tepat harus direncanakan dengan baik dalam rangka pencapaian visi dan

misi perusahaan.

Strategi adalah cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

tertentu dan merupakan sebuah rencana permanen untuk sebuah kegiatan.

Didalamnya biasanya termasuk formulasi tujuan dan kumpulan rencana

kegiatan. Hal ini mengindikasikan adanya upaya memperkuat daya saing

pekerjaan bisnis dalam mengelola organisasi dan mencegah pengaruh luar

yang negatif pada kegiatan (Mangkuprawira, 2004).

Siagian (2004) menjelaskan bahwa terdapat tiga tingkatan strategi,

yaitu strategi tingkat korporasi, strategi tingkat bidang satuan bisnis, dan

strategi tingkat fungsional. Strategi tingkat korporasi dirumuskan dan

ditetapkan oleh oleh manajemen puncak yang mencakup semua kegiatan

organisasi, termasuk beraneka bidang sifat bisnis yang ditangani dan semua

kegiatan yang bersifat fungsional. Bahkan termasuk strategi interaksi

dengan lingkungan eksternal. Strategi pada tingkat satuan bisnis dirumuskan

dan diterapkan oleh para manajer yang diberikan tugas dan tanggung jawab

oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis yang bersangkutan.

Cakupan strategi pada tingkat satuan bisnis hanya menyangkut bisnis yang

bersangkutan, tetapi dengan segala aspeknya, seperti aspek produksi,

keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan teknologi. Strategi pada

tingkat fungsional merumuskan dan menetapkan strategi yang menyangkut

bidang fungsional tertentu dari satu bidang usaha.

Page 40: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

27

Dalam aspek sumber daya manusia yang terdapat pada strategi

tingkat satuan bisnis, terdapat beberapa aktivitas yang termasuk dalam

fungsi atau proses manajemen sumber daya manusia yang membantu

perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Stoner dan Freeman

(1992) menjelaskan bahwa aktivitas yang termasuk dalam fungsi atau proses

manajemen sumber daya manusia, yaitu :Perencanaan sumber daya

manusia; Rekruitmen; Seleksi; Pelatihan dan pengembangan; Penilaian

prestasi kerja; Promosi, tranfer, demosi dan PHK.

Kegiatan pelatihan yang efektif dapat meningkatkan pengetahuan,

keterampilan serta perbaikan pada sikap karyawan yang telah mengikutinya

dan diharapkan dapat memberikan motivasi bagi karyawan untuk bekerja

secara maksimal sehingga diperoleh karyawan yang berkualitas. Karyawan

yang berkualitas ditunjukkan dengan kinerja karyawan yang optimal yang

dapat meningkatkan produktivitas karyawan yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kinerja perusahaan. Kerangka pemikiran diatas dapat dilihat

pada Gambar 2.

Page 41: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

28

Gambar 2. Kerangka pemikiran konseptual

Visi dan Misi

PT TASPEN (Persero)

Efektivitas Pelatihan

Kinerja Karyawan

Optimal

Strategi Perusahaan

Kinerja Perusahaan

Strategi

SDM

Rekrutmen Seleksi Perencanaan

SDM

Promosi dan

PHK

Pelatihan &

Pengembangan

Penilaian

Prestasi Kerja

Strategi

Teknologi

Strategi

Produksi

Karyawan yang

Berkualitas

Strategi

Keuangan

Strategi

Pemasaran

Page 42: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

29

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Persaingan usaha yang semakin ketat mengharuskan setiap

perusahaan untuk memiliki satu kompetensi tersendiri untuk dapat unggul

dalam persaingan tersebut. PT TASPEN (Persero) melalui visi, misi, dan

tujuannya berusaha untuk mencapai keunggulan tersebut. Keunggulan yang

dimiliki oleh PT TASPEN (Persero) dapat berupa SDM yang berkualitas

dan memiliki kompetensi tinggi. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan

kompetensi SDM, PT TASPEN (Persero) melakukan pembaharuan dalam

pengelolaan dan pengembangan SDM yaitu dengan memberikan pelatihan

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK).

Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan karyawan tentang

konsep manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. Dimana

pelatihan tersebut dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan

karyawan dalam memahami sumber daya manusia yang berkompeten,

sehingga dengan memahami hal tersebut diharapkan para karyawan dapat

meningkatkan kompetensi diri dan akhirnya akan berujung pada perbaikan

kinerja. Salah satu pelatihan berbasis kompetensi yang diberikan yaitu

pelatihan sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi(SMK-BK).

Efektivitas pelatihan SMK yang diteliti melalui beberapa indikator,

yaitu program pelatihan, metode pelatihan, fasilitas pelatihan,

trainer/instruktur, kebutuhan akan pelatihan, materi pelatihan, waktu

pelatihan, manfaat pelatihan. Langkah awal untuk mengetahui efektivitas

pelatihan adalah dengan mengetahui persepsi peserta pelatihan mengenai

pelatihan tersebut. Selain itu juga dilakukan analisis persepsi berdasarkan

karakteristik karyawan indikator-indikator pelatihan. Dalam penelitian ini

dilakukan kajian terhadap hubungan efektivitas pelatihan sistem manajemen

kinerja berbasis kompetensi dengan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja

karyawan dilihat dari tiga indikator yaitu pengetahuan, keterampilan dan

sikap. Peningkatan dari tiga indikator tersebut dapat mendukung untuk

peningkatan kinerja karyawan. Penilaian efektivitas pelatihan dengan

peningkatan kinerja karyawan tersebut menggunakan korelasi Rank

Page 43: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

30

Spearman dengan bantuan program SPSS. 15 for windows. Kerangka

pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

Persepsi

Rank spearman

Gambar 3. Kerangka pemikiran operasional

3.3. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang menyatakan adanya

hubungan diantara variabel-variabel tertentu.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Program pelatihan memiliki hubungan yang nyata terhadap

pengetahuan karyawan. Semakin efektif program pelatihan yang

diselenggarakan maka akan meningkatkan pengetahuan yang dimiliki

oleh karyawan.

Pengetahuan

Efektivitas pelatihan SMK-BK :

1. Program pelatihan

2. Metode pelatihan

3. Trainer/instruktur 4. Fasilitas pelatihan

5. Kebutuhan akan pelatihan

6. Materi pelatihan

7. Waktu/lamanya pelatihan

8. Manfaat pelatihan

Implikasi Manajerial

Sikap Keterampilan

Karakteristik Karyawan :

1. Jenis Kelamin

2. Usia

3. Masa Pendidikan

4. Masa Kerja

Page 44: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

31

2. Program pelatihan memiliki hubungan yang nyata terhadap

keterampilan karyawan. Semakin efektif program pelatihan yang

diselenggarakan maka akan meningkatkan keterampilan yang dimiliki

oleh karyawan.

3. Program pelatihan memiliki hubungan yang nyata terhadap sikap

karyawan. Semakin efektif program pelatihan yang diselenggarakan

maka akan memperbaiki sikap karyawan.

4. Metode pelatihan memiliki hubungan yang nyata terhadap

pengetahuan karyawan. Semakin efektif sebuah metode pelatihan

yang diterapkan akan memudahkan peserta dalam memahami

pelatihan tersebut sehingga pengetahuan karyawan juga akan

meningkat.

5. Metode pelatihan memiliki hubungan yang nyata terhadap

keterampilan karyawan. Semakin efektif sebuah metode pelatihan

yang diterapkan akan memudahkan peserta dalam memahami

pelatihan tersebut sehingga keterampilan karyawan juga akan

meningkat.

6. Metode pelatihan memiliki hubungan yang nyata terhadap sikap

karyawan. Semakin efektif sebuah metode pelatihan yang diterapkan

akan memudahkan peserta dalam memahami pelatihan tersebut

sehingga sikap karyawan akan menjadi lebih baik.

7. Trainer/Instruktur memiliki hubungan yang nyata terhadap

pengetahuan karyawan. Semakin baik seorang trainer menyampaikan

materi pelatihan maka akan semakin mudah peserta pelatihan

memahami materi tersebut dan pengetahuan karyawan akan

meningkat.

8. Trainer/Instruktur memiliki hubungan yang nyata terhadap

keterampilan karyawan. Semakin baik seorang trainer menyampaikan

materi pelatihan maka akan semakin mudah peserta pelatihan

memahami materi tersebut dan keterampilan karyawan akan

meningkat.

Page 45: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

32

9. Trainer/Instruktur memiliki hubungan yang nyata terhadap sikap

karyawan. Semakin baik seorang trainer menyampaikan materi

pelatihan maka akan semakin mudah peserta pelatihan memahami

materi tersebut dan sikap karyawan menjadi lebih baik.

10. Fasilitas pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan

pengetahuan karyawan. Semakin lengkap fasilitas pelatihan yang

digunakan maka akan memudahkan peserta dalam memahami materi

pelatihan dan pengetahuan karyawan akan meningkat.

11. Fasilitas pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan

keterampilan karyawan. Semakin lengkap fasilitas pelatihan yang

digunakan maka akan memudahkan peserta dalam memahami materi

pelatihan dan keterampilan karyawan akan meningkat.

12. Fasilitas pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan sikap

karyawan. Semakin lengkap fasilitas pelatihan yang digunakan maka

akan memudahkan peserta dalam memahami materi pelatihan dan

sikap karyawan menjadi lebih baik .

13. Kebutuhan pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan

pengetahuan karyawan. Semakin sesuai pelatihan yang diberikan

dengan kebutuhan karyawan maka pengetahuan karyawan akan

meningkat.

14. Kebutuhan pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan

keterampilan karyawan. Semakin sesuai pelatihan yang diberikan

dengan kebutuhan karyawan maka keterampilan karyawan akan

meningkat.

15. Kebutuhan pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan sikap

karyawan. Semakin sesuai pelatihan yang diberikan dengan kebutuhan

karyawan maka akan memperbaiki sikap karyawan.

16. Materi pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan pengetahuan

karyawan. Semakin sesuai materi yang disampaikan maka

pengetahuan karyawan akan meningkat.

Page 46: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

33

17. Materi pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan keterampilan

karyawan. Semakin sesuai materi yang disampaikan maka

keterampilan karyawan akan meningkat.

18. Materi pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan sikap

karyawan. Semakin sesuai materi yang disampaikan maka akan terjadi

pebaikan pada sikap karyawan.

19. Waktu lamanya pelatihan mempunyai hubungan yang nyata dengan

pengetahuan karyawan. Semakin sesuai waktu yang digunakan dalam

pelatihan maka semakin mudah peserta dalam menyerap materi

pelatihan dan akan meningkatkan pengetahuannya.

20. Waktu lamanya pelatihan mempunyai hubungan yang nyata dengan

keterampilan karyawan. Semakin sesuai waktu yang digunakan dalam

pelatihan maka semakin mudah peserta dalam menyerap materi

pelatihan dan akan meningkatkan keterampilannya.

21. Waktu lamanya pelatihan mempunyai hubungan yang nyata dengan

sikap karyawan. Semakin sesuai waktu yang digunakan dalam

pelatihan maka semakin mudah peserta dalam menyerap materi

pelatihan dan akan memperbaiki sikap karyawan.

22. Manfaat pelatihan mempunyai hubungan yang nyata dengan

pengetahuan karyawan. Semakin bermanfaat suatu pelatihan maka

pengetahuan karyawan akan semakin bertambah.

23. Manfaat pelatihan mempunyai hubungan yang nyata dengan

keterampilan karyawan. Semakin bermanfaat suatu pelatihan maka

keterampilan karyawan akan semakin bertambah.

24. Manfaat pelatihan mempunyai hubungan yang nyata dengan sikap

karyawan. Semakin bermanfaat suatu pelatihan maka sikap karyawan

akan semakin baik.

3.4. Definisi Operasional

1. Efektivitas pelatihan adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan dan

peserta pelatihan dari program pelatihan yang telah dilaksanakan.

Efektivitas pelatihan sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi akan

dilihat dari program pelatihan, metode pelatihan, trainer/instruktur,

Page 47: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

34

fasilitas, kebutuhan akan pelatihan, materi pelatihan, waktu pelatihan,

dan manfaat pelatihan.

2. Program pelatihan adalah sejumlah kegiatan terstruktur yang digunakan

untuk melatih karyawan. Program pelatihan yang diberikan kepada

karyawan berdasarkan kebutuhan kompetensi karyawan, berkelanjutan

dan bervariasi, dan berdasarkan perencanaan pelaksanaan pelatihan.

3. Metode Pelatihan adalah suatu cara sistematis yang dapat memberikan

deskripsi secara luas serta dapat membuat kondisi tertentu dalam

penyelenggaraan pelatihan. Metode pelatihan dalam penelitian ini dilihat

dari sistematika pelatihan, prosedur pelaksanaan pelatihan dan tujuan

pelatihan.

4. Trainer/Instruktur Pelatihan adalah orang atau pelatih yang memiliki

kompetensi dan keahlian untuk menyampaikan materi pelatihan. Trainer

harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menyampaikan materi,

menguasai materi pelatihan, bersedia memberikan bimbingan dan

bantuan terkait dengan materi pelatihan.

5. Fasilitas Pelatihan adalah alat bantu yang digunakan untuk memperlancar

pelaksanaan pelatihan. Fasilitas pelatihan yang digunakan harus dalam

kondisi baik dan lengkap sehingga memudahkan peserta untuk

memahami materi yang disampaikan dalam pelaksanaan pelatihan.

6. Kebutuhan akan Pelatihan adalah mencari atau mengidentifikasi

kompetensi apa yang dibutuhkan oleh karyawan dalam rangka

menunjang kebutuhan organisasi. Kebutuhan akan pelatihan meliputi

kebutuhan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, tuntutan pekerjaan,

jabatan, dan kesesuaian dengan job deskripsi karyawan.

7. Materi Pelatihan adalah isi atau bahan yang diberikan kepada peserta

pelatihan. Materi meliputi kesesuaian materi dengan pekerjaan karyawan,

isi materi yang mudah dipahami, mampu mengatasi permasalahan dalam

pekerjaan karyawan dan selalu mengalami pembaharuan.

8. Waktu Pelatihan adalah waktu yang berkaitan dengan pelaksanaan

pelatihan, meliputi berapa lama waktu yang digunakan dalam

pelaksanaan pelatihan.

Page 48: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

35

9. Manfaat Pelatihan adalah manfaat yang dirasakan setelah mengikuti

pelatihan ketika karyawan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas. Manfaat pelatihan harus dapat menambah pengetahuan karyawan,

meningkatkan keterampilan karyawan, memperbaiki sikap kerja dan

mendukung tugas yang dikerjakan karyawan.

10. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya. Peningkatan kinerja karyawan dilihat

dari tiga indikator yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap

11. Pengetahuan adalah keseluruhan kognisi dan keterampilan yang

digunakan oleh seseorang untuk memecahkan masalah dengan efektif.

Tingkat pengetahuan seseorang terkait dengan kompetensi dalam

pekerjaannya. Pengetahuan yang dikuasai tidak terbatas pada bidang

ilmu-ilmu “keras”, tetapi juga “lunak”, misalnya pengetahuan tentang

komunikasi, inisiatif, kreativitas, dan konflik. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan seseorang maka semakin tinggi daya inovatif dan

produktivitasnya. Pengetahuan dalam penelitian ini meliputi pengetahuan

yang cukup terhadap pekerjaan, kemampuan dalam mengerjakan tugas

dan mengaplikasikannya dalam menyelesaikan pekerjaan, serta mengerti

mengerjakan pekerjaan sesuai standar kerja.

12. Keterampilan adalah proses intelektual seperti mengingat, memahami,

dan menganalisis yang membuat seseorang mempunyai pengetahuan dan

keterampilan berfikir. Keterampilan terkait dengan penguasaan

penerapan ilmu, pengetahuan dan teknologi yang dimiliki seseorang yang

dipraktikan dalam pekerjaannya. Keterampilan terkait dengan

kemampuan karyawan dalam mengkoordinasi pekerjaan dengan baik,

mengurangi kesalahan kerja, mampu mengerjakan tugas sesuai dengan

ketentuan dari perusahaan dan mampu berkomunikasi lebih baik.

13. Sikap adalah perasaan dan nilai seseorang yang mempunyai sikap

tertentu. Sikap meliputi tingkat kepercayaan diri karyawan, tanggung

jawab dalam pekerjaan, kemampuan menempatkan diri pada situasi

Page 49: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

36

pekerjaan dengan baik dan mempunyai hubungan yang baik dengan

rekan sekerja dan atasan dalam tim kerja.

Page 50: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

37

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT TASPEN (Persero), jalan Letjen

Suprapto-Cempaka Putih, Jakarta. Pemilihan perusahaan dilakukan secara

sengaja dengan pertimbangan bahwa adanya kesediaan pihak perusahaan

untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan

penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan antara bulan Juni - Juli 2009.

4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data

primer dan data skunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner dan

wawancara langsung yang ditujukan kepada karyawan. Data sekunder

diperoleh dan dikumpulkan melalui studi literatur yang berkaitan dengan

objek penelitian, data-data yang dimiliki perusahaan dan dari penelitian

terdahulu.

4.3. Metode Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan Divisi Sumber Daya Manusia PT TASPEN (Persero) yang telah

melaksanakan pelatihan SMK. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus

dengan jumlah karyawan pada Divisi SDM PT. TASPEN (Persero)

sebanyak 30 orang.

4.4. Metode Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban responden

dalam kuesioner adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang terhadap variabel

penelitian yang telah dijabarkan dalam item-item pertanyaan. Jawaban

setiap item pertanyaan yang menggunakan Skala Likert merupakan gradasi

dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2004). Kuesioner dalam

penelitian ini mengunakan lima skala yang diberi bobot tertentu sesuai

dengan tingkat skalanya. Selanjutnya bobot ini akan dihitung untuk

Page 51: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

38

memperoleh skor nilai jawaban-jawaban reponden. Rincian bobot dan skala

yang digunakan adalah sebagai berikut :

Bobot nilai = 5 Sangat setuju / Sangat puas

Bobot nilai = 4 Setuju / Puas

Bobot nilai = 3 Kurang setuju / Biasa saja

Bobot nilai = 2 Tidak setuju / Tidak puas

Bobot nilai = 1 Sangat tidak setuju / Sangat tidak puas

Bobot nilai pada setiap jawaban responden akan dihitung untuk

mendapatkan nilai rataan. Nilai rataan tersebut menunjukkan tingkat

kesetujuan karyawan seperti yang ditunjukan pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai skor rataan

Skor Rataan Penilaian Intepretasi Hasil Pelaksanaan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik

1,81 – 2,60 Tidak Setuju Tidak Baik

2,61 – 3,40 kurang Setuju Kurang Baik

3,41 – 4,20 Setuju Baik

4,21 – 5,00 Sangat Setuju Sangat Baik

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Kualitas pengumpulan data dalam penelitian yang menggunakan

metode kuantitatif ditentukan oleh instrumen pengumpulan datanya.

Instrumen itu dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan

pemakaiannya bila sudah diuji validitas dan reliabilitasnya (Usman dan

Purnomo, 2003). Instrumen yang diuji validitas dan reliabilitasnya dalam

penelitian ini adalah kuesioner yang dihitung dengan menggunakan

Microsoft Excel 2007 dan software SPSS 15 for Windows.

1. Uji Validitas

Uji validitas menurut Usman dan Purnomo (2003) adalah

mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen penelitian dikatakan valid

apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2004).

Page 52: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

39

Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner adalah

sebagai berikut :

a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur dengan

cara :

1) Mencari definisi dan rumusan konsep dari literatur, jika sudah

ada rumusan yang cukup operasional, maka rumusan tersebut

dapat langsung dipakai. Tetapi bila rumusan tersebut belum

operasional, maka peneliti harus merumuskan seoperasional

mungkin.

2) Jika dalam literatur tidak diperoleh definisi atau rumusan konsep

yang akan diukur, peneliti harus mendiskusikannya dengan para

ahli lain. Pendapat para ahli ini kemudian disajikan kedalam

rumusan yang operasional.

3) Menyatakan langsung kepada calon responden penelitian

mengenai aspek-aspek konsep yang akan diukur.

b. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden.

c. Mempersiapkan Tabel tabulasi jawaban.

d. Memperhitungkan korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan

mengunakan rumus teknik korelasi Product Moment. Rumusnya

adalah sebagai berikut :

r = ………..……….. (1)

Keterangan :

n = Jumlah responden

x = Skor masing-masing pertanyaan

y = Skor total.

e. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik

tabel korelasi nilai r. Bila nilai r hitung > r tabel, maka pertanyaan

tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini, angka kritik tabel

korelasi untuk nilai r adalah r (n-k ; α).

Page 53: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

40

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-

konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel ( Bhuono

A. Nugroho, 2005). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini

mengunakan uji Alpha Cronbach. Instrumen dikatakan reliabel jika

nilai ralpha lebih besar dari 0,6 (Usman dan Purnomo, 2003). Rumus

untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (ri) adalah

sebagai berikut :

r11 = ……………………………….. (2)

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

k = jumlah item pertanyaan

∑ = jumlah varians item

= varians total.

Untuk menghitung varians digunakan rumus sebagai berikut :

…………………………………………….. (3)

Dimana :

n = jumlah responden

x = nilai skor yang dipilih

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur

berdasarkan skala alpha 0 sampai 1 yang dapat diinterpretasikan

sebagai berikut :

Tabel 2. Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0.20 Kurang Reliabel

> 0,20 – 0,40 Agak Reliabel

> 0,40 – 0,60 Cukup Reliabel

> 0,60 – 0,80 Reliabel

> 0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

Page 54: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

41

3. Korelasi Rank Spearman

Langkah selanjutnya, setelah mendapatkan hasil yaitu

dikonversikan ke dalam tabel rentang skala untuk mendapatkan nilai

total. Kemudian analisis efektivitas pelatihan akan dinilai dari

hubungan antara pelatihan dan kinerja. Apabila pelatihan berhubungan

positif terhadap peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

maka pelatihan tersebut dinilai efektif untuk meningkatkan kinerja

karyawan. Untuk mengetahui hubungan antara pelatihan dan kinerja

karyawan digunakan metode uji Rank Spearman.

Korelasi Rank Spearman digunakan apabila (1) kedua variabel

yang akan dikorelasikan itu mempunyai tingkatan dan ordinal, (2)

jumlah sampel dibawah 30 (sampel kecil), (3) data tersebut memang

telah dibuat dari interval ke ordinal dan (4) data interval tersebut

ternyata tidak terdistribusi normal. Langkah-langkah dalam pengujian

korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis

b. Menghitung koefisien korelasi Rank Spearman menggunakan

rumus sebagai berikut :

……………………………………….. (4)

Keterangan :

rs = koefisien korelasi Rank Spearman.

di = selisih antara rank bagi X dan Y.

n = banyaknya pasangan data.

Bila banyak terdapat angka bernilai sama, maka rumus yang

digunakan adalah :

– ………………………..………….. (5)

…………………………..……….. (6)

…………………………………..... (7)

…………………………………..…….. (8)

Page 55: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

42

………………………………………….. (9)

Keterangan :

T = Faktor korelasi.

tx = Banyaknya observasi untuk X tertentu yang sama.

ty = Banyaknya observasi untuk Y tertentu yang sama.

Besarnya nilai r terletak antara -1 < r < 1, artinya :

i. r = 1

Hubungan X dan Y sempurna positif ( mendekati 1, hubungan

sangat kuat dan positif).

ii. r = -1

Hubungan X dan Y sempurna negatif ( mendekati -1, hubungan

sangat kuat dan negatif).

iii. r = 0

Hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Jika r antara 0 sampai 1, maka kedua variabel berkorelasi

dengan keeratan relatif. Semakin mendekati 1, maka keeratan

hubungan akan semakin kuat. Perhitungan korelasi Rank Spearman

dilakukan dengan menggunakan SPSS 15,0 for Windows.

Menentukan kuat lemahnya korelasi digunakan batasan

Champion dari Umar (2001) dengan ketentuan sebagai berikut :

1. 0,00-0,25 :No assosiation, menunjukkan tidak adanya

hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

2. 0,26-0,50 :Moderately low assosation, menunjukkan

hubungan yang agak lemah antara variabel X dengan variabel

Y.

3. 0,51-0,75 :Moderately high assosiation, menunjukan

hubungan yang agak kuat antara variabel X dengan variabel Y.

4. 0,76-1,00 :high assosiation, menunjukan adanya hubungan

yang kuat antara variable X dengan variabel Y.

c. Menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut :

Tolak H0 : Jika probabilitas < tingkat signifikansi (α = 0,15)

Tolak H1 : jika probabilitas > tingkat signifikansi (α = 0,15)

Page 56: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

43

Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,15 (15%). Angka

ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan

antara dua variabel. Hasil perbandingan nilai r hitung tersebut

dikonsultasikan dengan tabel r yang digunakan dalam memutuskan

apakah pendapat diterima atau ditolak.

Page 57: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

44

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Sekilas Tentang PT TASPEN (Persero)

5.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Perusahaan

Perseroan, secara singkat disebut PT TASPEN (Persero), didirikan

oleh pemerintah Republik Indonesia di jakarta pada tanggal 17 April

1963 berdasarkan peraturan pemerintah No. 15/1963, yang beberapa

kali mengalami perubahan, terakhir Peraturan Pemerintah No.

26/1981. Pendirian PT TASPEN (Persero) bertujuan untuk

menyelenggarakan Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk

Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi Pegawai Negeri Sipil.

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada peserta

dan penerima pensiun, PT TASPEN (Persero) memiliki jaringan

pelayanan yng cukup luas cakupannya sebagaimana tercermin dalam

gambaran berikut :

a. 7 (Tujuh) kantor cabang utama dan 35 kantor cabang diseluruh

Indonesia.

b. Lebih dari 4000 titik pelayanan melalui kerjasama dengan Bank

dan kantor pos diseluruh Indonesia.

c. Sosialisasi melalui dialog interaktif di radio RRI maupun Swasta di

setiap kantor cabang utama dan kantor cabang.

d. Penjelasan dengan tanya jawab secara langsung dengan PNS Pusat

maupun PNS Daerah melalui instansi masing-masing.

e. Layanan telepon bebas pulsa 0800.1222.333

f. Website PT TASPEN (Persero) www.taspen.com

Untuk mendukung pelayanan yang berorientasi kepada

kepuasan peserta maka ditetapkan suatu acuan semangat yang tertuang

dalam motto perusahaan yaitu “layanan dan kinerja selalu

ditingkatkan”. Dalam pelaksanaannya didasarkan kepada target mutu

pelayanan yang meliputi 5T yaitu :

Page 58: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

45

1. Tepat orang

Manfaat dibayarkan kepada peserta yang berhak atau ahli warisnya

yang sah sesuai dengan identitas penerima yang dibuktikan dengan

KTP/SIM/Kartu Pegawai, dan dengan identitas peserta yang

meliputi NIP, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, status,

penghasilan instansi, dan domisili yang tercantum pada Kartu

Peserta taspen, kartu identitas pensiun, kartu pegawai dan dokumen

kepegawaian lainnya.

2. Tepat waktu

Manfaat dibayarkan kepada peserta atau ahli warisnya setelah

permohonan klaim diterima dan dinyatakan memenuhi syarat serta

dibayarkan kepada pemohon dalam waktu tidak lebih dari 1 (satu)

jam untuk Surat Permohonan Pembayaran (SPP) langsung dan

tidak lebih dari 2 (dua) jam untuk SPP tidak langsung.

3. Tepat jumlah

Manfaat dibayarkan kepada peserta atau ahli warisnya setelah

dihitung berdasarkan persyaratan, jumlah dan tata cara pembayaran

manfaat yang telah ditetapkan oleh menteri keuangan atau

ketentuan yang berlaku, dan jumlah yang dibayarkan sesuai dengan

jumlah yang tertera pada tanda penerimaan uang (tanpa dikurangi

oleh biaya-biaya lain atau dalam bentuk apapun).

4. Tepat tempat

Manfaat dibayarkan kepada peserta atau ahli warisnya pada kantor

bayar yang sesuai dengan keinginan pemohon klaim.

5. Tepat administrasi

Setiap permohonan klaim diterima, diperiksa, dibayarkan dan

menurut prinsip-prinsip kearsipan dan dokumentasi sehingga

mudah dan cepat ditemukan, serta aman dari bahaya kebakaran,

kebanjiran, dan kehilangan.

Page 59: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

46

Sesuai dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan pegawai negeri sipil, PT TASPEN (Persero) mempunyai

visi dan misi sebagai berikut :

VISI

Menjadikan PT TASPEN (Persero) sebagai pengelola dana pensiun

dan tabungan hari tua berkelas dunia yang bersih, sehat dan benar

dengan pelayanan tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat,

dan tepat administrasi.

MISI

Mewujudkan hari-hari yang indah bagi peserta melalui pengelolaan

dana pensiun dan tabungan hari tua secara profesional dan akuntabel

dengan berlandaskan etika serta integritas yang tinggi.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai PT TASPEN (Persero)

yaitu :

1. Meningkatkan kesejahteraan kepada peserta melalui peningkatan

manfaat/nilai.

2. Meningkatkan kesejahteraan pegawai perusahaan dan keluarganya.

3. Berperan serta dalam pelaksanaan tanggung jawab sesuai dengan

kepentingan lingkungan secara selaras dan seimbang.

5.1.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan

efektifitas dari tiap karyawan, unit kerja melalui program kerja dan

kegiatan operasional yang terperinci, serta jelas agar dapat sukses

dalam mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi PT TASPEN

(Persero) dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.1.3. Profil Karyawan

Keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah

perusahaan mutlak dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan.

Sampai dengan Desember 2005, jumlah karyawan PT TASPEN

(Persero) sebanyak 2031 orang, yang tersebar di kantor Pusat (KP)

dan 7 Kantor Cabang Utama serta 35 Kantor Cabang. Adapun

komposisi jabatan terdiri dari 9 orang manajer Utama, 7 orang Wakil

Page 60: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

47

Kepala Cabang Utama, 35 orang Kepala Cabang, 110 orang Manajer,

342 orang Asisten Manajer dan 1521 orang staf.

Pembagian tugas karyawan dituangkan sepenuhnya dalam

struktur organisasi pejabat, sebagaimana dituangkan dalam Keputusan

Direksi No. SK-38/DIR/1999 dan surat Direksi No. SRT-

442/DIR/1999. PT TASPEN (Persero) juga mempekerjakan tenaga

kontrak untuk mengisi posisi tenaga security, pengemudi, cleaning

service dan operator telepon.

Untuk memenuhi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) maka

PT TASPEN (Persero) menyediakan berbagai sarana K3 seperti

penyediaan poliklinik, penggantian biaya pengobatan, penyediaan

tenaga security dan penyedian fasilitas pemadam kebakaran.

5.1.4. Program (Produk) yang Dikelola Oleh PT TASPEN (Persero)

Secara garis besar produk dan layanan PT TASPEN (Persero)

terdiri atas dua program utama, yaitu :

1. Program Tabungan Hari Tua

Program tabungan hari tua adalah suatu program asuransi

dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan

asuransi kematian. Asuransi dwiguna adalah suatu jenis asuransi

yang memberikan jaminan keuangan bagi peserta pada saat

mencapai usia pensiun ataupun bagi ahli warisnya pada saat peserta

meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun. Program

tabungan hari tua tersebut diikuti oleh peserta yang terdiri atas

pegawai negeri sipil, pejabat negara, dan pegawai BUMN/BUMD.

Dalam mengelola program tabungan hari tua, PT TASPEN

(Persero) juga mengelola pengembangan dari Program Tabungan

Hari Tua yang berupa Asuransi Multiguna Sejahtera dan Asuransi

Ekaguna Sejahtera.

Pengembangan program tabungan hari tua meliputi :

a. Asuransi Multiguna Sejahtera

Program asuransi multiguna sejahtera adalah pengembangan

dari asuransi dwiguna dengan penambahan manfaat bagi peserta

Page 61: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

48

berupa manfaat berkala, disamping manfaat tabungan hari tua

dan manfaat nilai tunai. Besarnya manfaat berkala disesuaikan

dengan kebutuhan masing-masing peserta.

b. Asuransi Ekaguna Sejahtera

Program asuransi ekaguna sejahtera menawarkan manfaat

tabungan hari tua saja kepada peserta yang ingin membatasi

kewajiban iurannya.

Hak Peserta Program Tabungan Hari Tua (THT)

Hak-hak peserta yang mengikuti program tabungan hari tua dapat

berupa :

a. Hak Asuransi Tabungan Hari Tua (THT)

Hak yang dibayarkan apabila peserta berhenti sebagai pegawai

negeri karena pensiun atau meninggal dunia.

b. Hak Asuransi Kematian

Hak asuransi yang memberikan jaminan keuangan kepada

peserta apabila istri/suami/anak meninggal dunia atau kepada

ahli waris apabila peserta meninggal dunia. Asuransi kematian

merupakan asuransi jiwa seumur hidup bagi pegawai negeri sipil

dan istri atau suami, kecuali bagi janda/duda pegawai negeri

sipil yang menikah lagi. Sedangkan bagi anak pegawai negeri

sipil, asuransi kematian merupakan asuransi berjangka bagi anak

peserta yang belum mencapai usia 21 tahun atau 25 tahun bagi

yang belum menikah dan masih belajar secara formal.

c. Hak Nilai Tunai

Hak yang dibayarkan apabila peserta berhenti bukan karena

pensiun atau meninggal dunia (keluar).

Kewajiban Peserta Tabungan Hari Tua (THT)

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 8/1977 setiap peserta

program tabungan hari tua diwajibkan membayar iuran (premi)

sebesar 3,25% dari penghasilan bulanan (gaji pokok, tunjangan

istri, dan tunjangan anak) kepada PT TASPEN (Persero).

Page 62: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

49

2. Program Pensiun

Program pensiun adalah suatu program yang dimaksudkan

untuk memberikan jaminan hari tua kepada pegawai negeri sipil

sebagai penghargaan atas jasa-jasa dan pengabdiannya kepada

negara sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor : 11

tahun 1969. Selain kepada pegawai negeri sipil, PT TASPEN

(Persero) juga melakukan pembayaran pensiun kepada penerima

pensiun pejabat negara, penerima tunjangan perintis kemerdekaan,

penerima tunjangan veteran dan penerima pensiun anggota

TNI/POLRI yang pensiun sebelum April 1989.

Hak Peserta Program Pensiun

Hak yang diterima peserta program pensiun meliputi

a. Menerima Pensiun Pertama

Pensiun sendiri yang diberikan ketika PNS/Pejabat Negara

berhenti dengan hak pensiun dan pembayarannya bersamaan

dengan pemberian hak THT.

b. Menerima Pensiun Bulanan

Pensiun yang dibayarkan pada setiap bulan melalui kantor bayar

pensiun yang ditunjuk.

c. Menerima Uang Duka Wafat

Diberikan kepada istri/suami/anak/ahli waris yang ditunjuk

karena pensiunan meninggal dunia.

d. Pensiun bagi Janda/Duda/Anak

Pensiun yang diberikan kepada janda/duda/anak karena

pensiunan meninggal dunia.

e. Uang Kekurangan Pensiun (UKP)

Kekurangan pensiun yang belum dibayarkan kepada penerima

pensiun akibat penyesuaian pensiun pokok, penyesuaian tabel,

dan adanya pangkat pengabdian karena penerbitan SK

terlambat.

Page 63: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

50

f. Pensiun Lanjutan

Uang pensiun lanjutan akibat perpindahan kantor bayar antar

Kantor Cabang PT TASPEN (Persero).

Kewajiban Peserta Program Pensiun

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 8/1977 setiap peserta

program pensiun diwajibkan membayar iuran (premi) sebesar 4,75

% dari penghasilan sebulan (gaji pokok, tunjangan istri dan

tunjangan anak) kepada PT TASPEN (Persero).

5.2. Karakteristik Karyawan

Sebaran jumlah karyawan menurut jenis kelamin, pendidikan terakhir,

usia dan lama bekerja diperusahaan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Karakteristik karyawan

Karakteristik Jumlah Karyawan Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 9 30,00

Perempuan 21 70,00

Usia

26-32 Tahun 6 20,00

33-39 Tahun 2 6,67

40-46 Tahun 12 40,00

47-53 Tahun 10 33,33

Masa Kerja

1-10 Tahun 6 20,00

11-20 Tahun 7 23,33

21-30 Tahun 17 56,67

Tingkat

Pendidikan

SMA 15 50,00

Diploma 2 6,67

S1 14 46,67

S2 1 3,33

Tabel 3 menunjukkan bahwa Divisi SDM didominasi oleh karyawan

berjenis kelamin perempuan. Usia karyawan divisi SDM menyebar dalam

empat kelompok dan didominasi usia dari 40-46 tahun. Hal ini terjadi karena

sebagian besar karyawan yang ada adalah karyawan lama yang tetap loyal

bekerja untuk perusahaan. Karyawan dengan usia lebih dari 40 tahun ini

memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan,

diketahui bahwa karyawan dengan tingkat pendidikan SMA lebih banyak dari

pada karyawan dengan tingkat pendidikan Strata satu, Diploma dan strata

dua.

Page 64: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

51

5.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat

pengukur tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan

hasilnya akan dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Uji

coba kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang

terdapat dalam kuesioner memenuhi syarat sah atau atau tidak untuk

dijadikan sebagai data utama penelitian dan hasilnya akan diikutsertakan

dalam pengolahan data berikutnya. Dalam penelitian ini kuesioner

disebarkan kepada 30 karyawan dengan 45 pertanyaan tertutup. Uji

validitas dilakukan dengan membagi pertanyaan menjadi dua kelompok

variabel yaitu variabel X dan variabel Y, dimana pada variabel X

merupakan variabel yang menggambarkan pelatihan dan variabel Y

merupakan variabel yang menggambarkan kinerja. Hasil dari uji validitas

tersebut terdapat satu pertanyaan pada variabel X yang tidak valid yaitu

pertanyaan no. 27 dengan nilai korelasi pearson -0,062 sehingga

pertanyaan tersebut tidak dapat diterima dan pertanyaan tersebut kemudian

tidak diikutkan dalam pengolahan data berikutnya. Dengan demikian

terdapat 44 pertanyaan yang diikutsertakan dalam pengolahan data

berikutnya. Uji validitas manggunakan bantuan microsoft office excel 2007

dan hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran dapat diandalkan untuk dijadikan sebagai alat ukur, apabila

pengukuran diulangi. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

rumus Cronbach Alpha. Dari hasil perhitungan didapatkan r alpha sebesar

0,952 untuk kuesioner efektitivitas pelatihan SMK berbasis kompetensi

dan kinerja karyawan. Nilai ini jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai

r tabel pada selang kepercayaan 95% (0,361), maka kuesioner yang

disebarkan dapat diandalkan untuk dijadikan alat ukur pada penelitian ini.

Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 5.

Page 65: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

52

5.4. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan Pelatihan Sistem

Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi

Analisis persepsi karyawan terhadap pelaksanaan pelatihan SMK

dilakukan berdasarkan indikator pelatihan yang terdiri dari delapan variabel

yaitu program pelatihan, metode pelatihan, instruktur pelatihan, fasilitas

pelatihan, kebutuhan akan pelatihan, materi pelatihan, waktu pelatihan, dan

manfaat pelatihan. Persepsi karyawan tentang indikator pelatihan dapat dilihat

pada Tabel berikut.

Tabel 4. Persepsi karyawan terhadap program pelatihan

No. Deskripsi Pernyataan Tentang

Program Pelatihan

Skor

Rataan

Keterangan Intepretasi

Pelaksanaan

1. Program pelatihan yang diberikan telah

berbasis kompetensi.

3,83 Setuju Baik

2. Program pelatihan yang diberikan selalu

diperbaharui.

3,73 Setuju Baik

3. Program pelatihan yang diberikan

berkelanjutan dan bervariasi.

3,63 Setuju Baik

4. Program pelatihan disusun berdasarkan

perencanaan pelaksanaan pelatihan.

4,10 Setuju Baik

Total 3,83 Setuju Baik

Program pelatihan merupakan sejumlah kegiatan terstruktur yang

digunakan untuk melatih karyawan dalam rangka peningkatan pengetahuan,

sikap dan kinerja karyawan. Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa

karyawan memiliki persepsi yang baik terhadap program pelatihan yang

dilaksanakan perusahaan. Terbukti dari sebagian besar karyawan menilai baik

bahwa program pelatihan yang diberikan berbasis kompetensi, berkelanjutan

dan bervariasi. Selain itu, program pelatihan yang dilaksanakan perusahaan

sudah disusun berdasarkan perencanaan pelaksanaan pelatihan. Karyawan

berpersepsi baik terhadap hal tersebut karena pelatihan yang dilaksanakan

oleh perusahaan terlebih dahulu direncanakan dan disesuaikan dengan tugas

dan kompetensi karyawan agar karyawan dapat memenuhi kompetensi yang

dibutuhkan dalam suatu pekerjaan.

Page 66: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

53

Tabel 5. Persepsi karyawan terhadap metode pelatihan

No. Deskripsi Pernyataan Tentang Metode

Pelatihan

Skor

Rataan

Keterangan Intepretasi

Pelaksanaan

1. Metode yang digunakan berdasarkan

kebutuhan untuk menunjang pekerjaan. 3,87 Setuju Baik

2.

Sistematika pelatihan disusun

berdasarkan perencanaan pelaksanaan

pelatihan.

4,00 Setuju Baik

3. Prosedur pelaksanaan pelatihan sesuai

dengan sistematika pelatihan. 3,77 Setuju Baik

4. Metode pelatihan sesuai dengan tujuan

pelatihan. 3,90 Setuju Baik

Total 3,88 Setuju Baik

Metode pelatihan merupakan strategi yang digunakan dan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan pelatihan. Tabel 5 menunjukan persepsi

karyawan yang baik terhadap metode yang digunakan pada pelatihan SMK

sudah berdasarkan kebutuhan untuk menunjang pekerjaan karyawan dan

sistematika pelatihan telah disusun berdasarkan perencanaan pelaksanaan

pelatihan. Selain itu, karyawan juga menyatakan persepsi yang baik bahwa

metode pelatihan yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan pelatihan,

dimana pelatihan tersebut lebih ditekankan pada latihan atau praktek,

sehingga karyawan dapat mengaplikasikan secara langsung teori-teori yang

diperoleh selama pelatihan berlangsung.

Tabel 6. Persepsi karyawan terhadap instruktur pelatihan

No. Deskripsi Pernyataan Tentang

Instruktur Pelatihan

Skor

Rataan Keterangan

Intepretasi

Pelaksanaan

1. Instruktur menguasai materi pelatihan. 3,97 Setuju Baik

2. Cara penyampaian materi oleh instruktur

mudah dipahami. 3,70 Setuju Baik

3. Instruktur bersedia memberi

bantuan/solusi atas permasalahan

pekerjaan.

3,93 Setuju Baik

4. Instruktur bersedia mendampingi dalam

menjalankan pekerjaan selanjutnya

ketika diperlukan.

3,53 Setuju Baik

Total 3,78 Setuju Baik

Pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa instruktur yang digunakan pada

pelatihan SMK dinilai baik oleh peserta. Karyawan menilai bahwa instruktur

pelatihan sudah menguasai materi pelatihan dengan baik dan dapat

menyampaikan materi dengan baik serta mudah dipahami. Selain itu,

instruktur juga bersedia memberikan bantuan atas permasalahan pekerjaan

yang terkait dengan materi pelatihan dan instruktur juga bersedia

Page 67: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

54

mendampingi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya ketika

diperlukan. Hal ini dapat disebabkan oleh instruktur yang berasal dari

lingkungan internal perusahaan sendiri, sehingga memudahkan instruktur

untuk menyampaikan materi dengan baik dan menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti oleh karyawan karena instruktur telah terbiasa atau

beradaptasi dengan lingkungan perusahaan.

Tabel 7. Persepsi karyawan terhadap fasilitas pelatihan

No. Deskripsi Pernyataan Tentang

Fasilitas Pelatihan

Skor

Rataan Keterangan

Inteprestasi

Pelaksanaan

1. Alat bantu pelatihan sangat membantu

kelancaran pelatihan. 4,17 Setuju Baik

2. Fasilitas pelatihan sangat lengkap 3,97 Setuju Baik

3. Fasilitas pelatihan yang digunakan dalam

kondisi baik. 4,07 Setuju Baik

4. Fasilitas yang disediakan telah sesuai

dengan harapan saya. 3,80 Setuju Baik

Total 4,00 Setuju Baik

Tabel 7 menunjukan bahwa fasilitas yang digunakan dalam pelatihan

SMK sudah memadai, hal ini terlihat dari pernyataan karyawan yang menilai

kondisi ruangan yang nyaman dan alat bantu penyampaian yang lengkap dan

dalam kondisi baik. Fasilitas pelatihan seperti ruangan, komputer, modul,

hand out dan alat bantu penyampai lainnya membantu karyawan memahami

materi yang disampaikan dalam pelatihan. Dalam pelaksanaan pelatihan

SMK setiap karyawan menggunakan satu peralatan komputer, hal ini

bertujuan agar karyawan dapat dengan mudah mengaplikasikan secara

langsung materi yang diperolah selama pelatihan berlangsung.

Tabel 8. Persepsi karyawan terhadap kebutuhan akan pelatihan

No. Deskripsi Pernyataan Tentang

Kebutuhan akan Pelatihan

Skor

Rataan Keterangan

Intepretasi

Pelaksanaan

1. Pelatihan yang diberikan sesuai dengan

kebutuhan dalam menyelesaikan

pekerjaan.

4,00 Setuju Baik

2. Pelatihan yang diberikan berdasarkan

kebutuhan jabatan. 3,83 Setuju Baik

3. Pelatihan yang diberikan berdasarkan

kompetensi tuntutan pekerjaan. 3,80 Setuju Baik

4. Pelatiha n yang diberikan sesuai dengan

job deskripsi. 3,73 Setuju Baik

Total 3,84 Setuju Baik

Pelatihan SMK yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan

dinilai sudah sesuai dengan kebutuhan tugas dari karyawan. Hal ini sesuai

Page 68: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

55

dengan pernyataan Mangkuprawira (2007) bahwa sebelum suatu pelatihan

terselenggara, kebutuhan terhadap pelatihan perlu dianalisis terlebih dahulu.

Hal demikian disebut sebagai langkah atau tahapan penilaian dari proses

pelatihan. Dalam tahap penilaian, kebutuhan akan pelatihan terlebih dahulu

dianalisis dari pihak perusahaan, tugas, dan kebutuhan individual. Tabel 8

menunjukan bahwa pelatihan SMK yang diberikan oleh perusahaan sudah

berdasarkan kebutuhan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu,

pelatihan tersebut juga sudah berdasarkan kebutuhan jabatan dan berdasarkan

kompetensi tuntutan pekerjaan karyawan serta pelatihan yang diberikan sudah

sesuai dengan job deskripsi karyawan.

Tabel 9. Persepsi karyawan terhadap materi pelatihan

No. Deskripsi Pernyataan Tentang Materi

Pelatihan

Skor

Rataan

Keterangan Intepretasi

Pelaksanaan

1. Materi pelatihan sesuai dengan tugas

yang dikerjakan. 3,87 Setuju Baik

2. Materi pelatihan membantu dalam

mengatasi permasalahan dalam

pekerjaan.

3,83 Setuju Baik

3. Urutan, penyajian dan isi materi

pelatihan mudah dipahami. 3,77 Setuju Baik

4. Materi pelatihan yang diberikan selalu diperbaharui.

3,70 Setuju Baik

Total 3,79 Setuju Baik

Materi Pelatihan adalah isi atau bahan yang diberikan kepada peserta

pelatihan. Pada Tabel 9 diketahui bahwa materi yang disampaikan pada

pelatihan SMK dinilai baik oleh karyawan. Hal ini terlihat dari kesesuaian

materi dengan pekerjaan karyawan, isi materi yang mudah dipahami, mampu

mengatasi permasalahan dalam pekerjaan karyawan serta materi yang

diberikan juga selalu diperbaharui. Karyawan memiliki persepsi yang baik

terhadap pernyataan tersebut karena materi pelatihan yang diberikan oleh

perusahaan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan konsep mengenai

SMK, agar karyawan dapat dengan mudah merumuskan perencanaan kinerja

dan aspek-aspek SMK serta dapat menggunakan aplikasi SMK tersebut

dengan baik. Misalnya, dalam penyusunan program pelatihan dan

pengembangan karyawan.

Page 69: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

56

Tabel 10. Persepsi karyawan terhadap waktu pelatihan

No. Deskripsi Pernyataam Tentang Waktu

Pelatihan

Skor

Rataan Keterangan

Intepretasi

Pelaksanaan

1. Lamanya waktu yang digunakan sudah

cukup. 3,70 Setuju Baik

2. Lamanya waktu pelatihan berpengaruh

terhadap pemahaman materi yang

diberikan.

3,90 Setuju Baik

3. Lamanya waktu pelatihan tidak

mengganggu kelancaran tugas/pekerjaan. 3,80 Setuju Baik

Total 3,80 Setuju Baik

Berdasarkan Tabel 10, dapat disimpulkan bahwa waktu pelaksanaan

pelatihan dinilai baik oleh karyawan. Karyawan menyatakan waktu yang

digunakan untuk pelatihan sudah cukup. Hal ini disebabkan dengan waktu

selama lima hari tersebut cukup untuk memahami materi yang disampaikan

selama pelatihan berlangsung. Lamanya waktu yang digunakan untuk

pelatihan berpengaruh bagi karyawan dalam memahami materi yang

diberikan. Karyawan juga menyatakan persepsi yang baik bahwa lamanya

waktu yang digunakan untuk pelatihan tidak mengganggu kelancaran tugas

atau pekerjaan karyawan, karena selama pelaksanaan pelatihan karyawan

dibebaskan dari semua pekerjaan selama pelatihan berlangsung.

Tabel 11. Persepsi karyawan terhadap manfaat pelatihan

No. Manfaat Pelatihan Skor

Rataan

Keterangan Intepretasi

Pelaksanaan

1. Program pelatihan dapat menambah

pengetahuan. 4,17 Setuju Baik

2. Program pelatihan dapat meningkatkan

keterampilan. 4,10 Setuju Baik

3. Program pelatihan memperbaiki sikap

dalam bekerja. 4,10 Setuju Baik

4. Program pelatihan mendukung tugas

yang dikerjakan. 4,07 Setuju Baik

Total 4,11 Setuju Baik

Sebagian besar peserta pelatihan menyatakan bahwa pelatihan SMK-

BK tersebut bermanfaat bagi karyawan. Seperti yang terlihat pada Tabel 11,

sebagian besar karyawan memiliki persepsi yang baik bahwa Pelatihan SMK-

BK tersebut dapat menambah pengetahuan karyawan, karena pelatihan SMK-

BK yang diberikan oleh perusahaan bertujuan untuk memperluas wawasan

tentang konsep sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi dan konsep

manajemen sumberdaya manusia berbasis kompetensi dalam kaitannya

dengan manajemen SDM perusahaan. Pelatihan SMK juga dapat

Page 70: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

57

meningkatkan keterampilan karyawan dalam penggunaan aplikasi SMK.

Selain itu, karyawan menilai pelatihan SMK yang telah diikuti dapat

memperbaiki sikap karyawan dalam bekerja dan mendukung tugas yang

dikerjakan karyawan.

Berdasarkan hal yang telah dikemukakan, dapat dibuat rekapitulasi

mengenai persepsi karyawan terhadap efektivitas Pelatihan SMK-BK (Tabel

12). Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pelaksanaan pelatihan di PT TASPEN (Persero) tergolong kategori baik. Jadi

pelatihan SMK-BK yang dilaksanakan tersebut dinilai karyawan divisi SDM

PT. TASPEN (Persero) sudah efektif.

Tabel 12. Rekapitulasi persepsi karyawan terhadap efektivitas pelatihan

SMK-BK.

No. Indikator Diklat Skor

Rataan

Intepretasi Hasil

Pelaksanaan

1. Program 3,83 Baik

2. Metode 3,88 Baik

3. Instruktur 3,78 Baik

4. Fasilitas 4,00 Baik

5. Kebutuhan 3,84 Baik

6. Materi 3,79 Baik

7. Waktu 3,80 Baik

8. Manfaat 4,11 Baik

Total 3,88 Baik

Kesimpulan Efektif

5.5. Analisis Persepsi Karyawan terhadap Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dilihat dari tingkat

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang.

Pengetahuan merupakan kompetensi yang dimiliki oleh seseorang dalam

melakukan pekerjaan. Sikap merupakan dorongan seseorang terhadap

pelaksanaan pekerjaan. Keterampilan dapat meningkatkan kinerja karena

keterampilan terkait dengan penguasaan penerapan ilmu, pengetahuan, dan

teknologi yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dipraktekkan dalam

melaksanakan pekerjaan. Analisis persepsi karyawan tentang pengetahuan,

sikap dan keterampilan dapat dilihat pada Tabel 13, 14, dan 15.

Page 71: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

58

Tabel 13. Persepsi karyawan terhadap pengetahuan

No. Deskripsi Penyataan Tentang

Pengetahuan

Skor

Rataan

Keterangan Intepretasi

Pelaksanaan

1. Memiliki pengetahuan yang cukup

tentang pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab.

4,13 Setuju Baik

2. Dapat mengerjakan pekerjaan dengan

baik. 4,13 Setuju Baik

3. Pengetahuan yang dimiliki dapat

diaplikasikan dengan baik. 4,10 Setuju Baik

4. Mengerti dalam mengerjakan tugas

sesuai standar kerja. 4,10 Setuju Baik

Total 4,12 Setuju Baik

Berdasarkan Tabel 13, dapat diketahui bahwa karyawan memiliki

pengetahuan yang baik setelah mengikuti pelatihan SMK. Setelah mengikuti

pelatihan SMK karyawan memiliki pengetahuan yang cukup tentang

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka dan karyawan dapat

mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, karyawan juga menyatakan bahwa

mereka dapat mengaplikasikan dengan baik pengetahuan yang dimiliki dalam

menyelesaikan pekerjaan serta karyawan juga mengerti untuk melaksanakan

tugas sesuai standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan, seperti ketepatan

waktu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Tabel 14. Persepsi karyawan terhadap sikap

No. Deskripsi Pernyataan Tentang Sikap Skor

Rataan

Keterangan Intepretasi

Pelaksanaan

1. Lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.

4,07 Setuju Baik

2. Bertanggung jawab dalam pekerjaan. 4,10 Setuju Baik

3. Mampu menempatkan diri pada situasi

pekerjaan dengan baik. 4,00 Setuju Baik

4. Mempunyai hubungan yang baik dengan

rekan sekerja dan atasan. 4,10 Setuju Baik

Total 4,07 Setuju Baik

Persepsi karyawan mengenai dampak pelaksanaan pelatihan SMK

terhadap sikap seperti yang terlihat pada Tabel 14 adalah baik. Sebagian besar

karyawan menyatakan setelah mengikuti pelatihan karyawan merasa lebih

percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki dan karyawan menjadi lebih

bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Selain itu, sebagian besar karyawan

juga menyatakan dapat menyesuaikan diri pada situasi apapun dan

mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan. Hal tersebut

dapat diketahui dari hubungan kerja yang harmonis antar sesama karyawan

Page 72: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

59

ditempat kerja dan adanya komunikasi yang baik antar karyawan baik

mengenai pekerjaan maupun diluar pekerjaan.

Tabel 15. Persepsi karyawan terhadap keterampilan

No. Deskripsi Pernyataan Tentang

Keterampilan

Rataan

Skor

Keterangan Intepretasi

Pelaksanaan

1. Mampu mengkoordinasikan pekerjaan

dengan baik. 4,00 Setuju Baik

2. Kesalahan dalam bekerja semakin

berkurang. 4,03 Setuju Baik

3. Mampu mengerjakan tugas sesuai

dengan ketentuan dari perusahaan. 4,10 Setuju Baik

4. Dapat mengaplikasikan secara baik

materi yang diterima dari pelatihan. 4,03 Setuju Baik

5. Dapat berkomunikasi lebih baik. 4,00 Setuju Baik

Total 4,03 Setuju Baik

Pada Tabel 15 terlihat bahwa karyawan mampu mengkoordinasi

pekerjaan dengan baik dan dapat mengurangi kesalahan dalam mengerjakan

tugas. Karyawan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai

standar operating procedure yang ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan

juga dapat mengaplikasikan materi pelatihan dengan baik, yang dicirikan dari

kemampuan karyawan menggunakan aplikasi SMK dengan baik. Selain itu,

karyawan juga dapat berkomunikasi lebih baik.

Berdasarkan hal yang telah dikemukakan, dapat dibuat rekapitulasi

mengenai persepsi karyawan terhadap kinerja yang dilihat dari tingkat

pengetahuan, sikap dan keterampilan (Tabel 16). Secara umum dapat

dikatakan bahwa karyawan memiliki persepsi yang baik terhadap kinerja.

Sebagian besar karyawan menyatakan bahwa terjadinya peningkatan pada

pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap karyawan setelah mengikuti

pelatihan SMK.

Tabel 16. Rekapitulasi persepsi karyawan terhadap kinerja

No. Indikator Kinerja Skor Rataan

Penilaian Intepretasi Hasil pelaksana

1. Pengetahuan 4,12 Setuju Baik

2. Sikap 4,07 Setuju Baik

3. Keterampilan 4,03 Setuju Baik

Total 4,07 Setuju Baik

Kesimpulan Baik

Page 73: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

60

5.6. Analisis Persepsi Berdasarkan Karakteristik Karyawan

1. Analisis persepsi karyawan terhadap pelaksanaan pelatihan sistem

manajemen kinerja berdasarkan karakteristik karyawan

Analisis persepsi karyawan terhadap pelaksanaan pelatihan SMK

berbasis kompetensi dilakukan berdasarkan karakteristik karyawan, yang

terdiri dari empat variabel yaitu jenis kelamin, usia, masa kerja dan tingkat

pendidikan karyawan. Tujuannya adalah untuk melihat apakah ada

perbedaan persepsi tentang efektivitas pelatihan berdasarkan karakteristik

karyawan.

Tabel 17. Persepsi karyawan terhadap indikator pelatihan berdasarkan

karakteristik jenis kelamin

No Indikator

Jenis Kelamain Total

Pria Wanita

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

1 Program 3.81 Baik 3.83 Baik 3.82 Baik

2 Metode 3.75 Baik 3.94 Baik 3.85 Baik

3 Instruktur 3.86 Baik 3.75 Baik 3.81 Baik

4 Fasilitas 4.14 Baik 3.94 Baik 4.04 Baik

5 Kebutuhan 3.78 Baik 3.87 Baik 3.83 Baik

6 Materi 3.81 Baik 3.79 Baik 3.80 Baik

7 Waktu 3.81 Baik 3.79 Baik 3.80 Baik

8 Manfaat 4.25 Sangat Baik 4.05 Baik 4.15 Baik

Berdasarkan Tabel 17 ternyata tidak ada perbedaan persepsi antara

karyawan berdasarkan jenis kelamin terhadap pelaksanaan pelatihan SMK.

Hal ini terlihat dari persepsi karyawan yang baik terhadap semua indikator

pelatihan. Karyawan dengan jenis kelamin laki-laki menilai bahwa

program, metode, instruktur, fasilitas, kebutuhan akan pelatihan, materi

dan waktu pelatihan sudah baik. Selain itu, mereka memiliki persepsi yang

sangat baik terhadap manfaat pelatihan.

Tabel 18. Persepsi karyawan terhadap indikator pelatihan berdasarkan karakteristik

usia

No. Indikator

Usia Total

26-32 Tahun 33-39 Tahun 40-46 Tahun 47-53 Tahun

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

1. Program 3.92 Baik 3.88 Baik 3.75 Baik 3.85 Baik 3.85 Baik

2. Metode 4.00 Baik 4.00 Baik 3.75 Baik 3.95 Baik 3.93 Baik

3. Instruktur 4.04 Baik 3.88 Baik 3.77 Baik 3.63 Baik 3.83 Baik

Page 74: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

61

Lanjutan Tabel 18.

No. Indikator

Usia

Total 26-32 Tahun 33-39 Tahun 40-46 Tahun 47-53 Tahun

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

4. Fasilitas 4.17 Baik 4.00 Baik 3.96 Baik 3.95 Baik 4.02 Baik

5. Kebutuhan 3.75 Baik 4.00 Baik 3.75 Baik 3.98 Baik 3.87 Baik

6. Materi 3.71 Baik 3.88 Baik 3.75 Baik 3.88 Baik 3.81 Baik

7. Waktu 3.72 Baik 3.67 Baik 3.81 Baik 3.87 Baik 3.77 Baik

8. Manfaat 4.17 Baik 4.00 Baik 4.10 Baik 4.10 Baik 4.09 Baik

Pada Tabel 18, diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi

antara karyawan berdasarkan karakteristik usia terhadap pelaksanaan

pelatihan. Hal ini terlihat dari persepsi karyawan pada usia 26-32 tahun

yang baik terhadap semua indikator-indikator pelatihan. Karyawan dengan

usia 33-39 tahun juga memiliki persepsi yang baik terhadap indikator

pelatihan. Selain itu, karyawan usia 40-46 tahun dan usia 47-53 tahun juga

memiliki penilaian yang baik terhadap indikator pelatihan.

Tabel 19. Persepsi karyawan terhadap indikator pelatihan berdasarkan karakteristik

tingkat pendidikan

No. Indikator

Tingkat Pendidikan Total

SMA Diploma Strata Satu Strata Dua

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

1. Program 3.77 Baik 3.63 Baik 3.83 Baik 5.00 Sangat Baik 4.06 Baik

2. Metode 3.88 Baik 4.00 Baik 3.77 Baik 5.00 Sangat Baik 4.16 Baik

3. Instruktur 3.78 Baik 4.00 Baik 3.65 Baik 5.00 Sangat Baik 4.11 Baik

4. Fasilitas 3.95 Baik 4.00 Baik 3.98 Baik 5.00 Sangat Baik 4.23 Sangat Baik

5. Kebutuhan 3.92 Baik 4.00 Baik 3.63 Baik 5.00 Sangat Baik 4.14 Baik

6. Materi 3.87 Baik 4.00 Baik 3.56 Baik 5.00 Sangat Baik 4.11 Baik

7. Waktu 3.82 Baik 3.50 Baik 3.72 Baik 5.00 Sangat Baik 4.01 Baik

8. Manfaat 4.05 Baik 4.00 Baik 4.13 Baik 5.00 Sangat Baik 4.30 Sangat Baik

Tabel 19 menunjukan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara

karyawan berdasarkan tingkat pendidikan SMA, Diploma dan Strata satu

dengan tingkat pendidikan Strata dua. Hal ini terlihat dari penilaian

karyawan dengan tingkat pendidikan SMA, Diploma, dan Strata satu (S1)

yang baik terhadap indikator-indikator pelatihan. Namun, karyawan

dengan tingkat pendidikan Strata dua (S2) memiliki persepsi yang sangat

baik terhadap indikator pelatihan.

Page 75: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

62

Tabel 20. Persepsi karyawan terhadap indikator pelatihan berdasarkan

karakteristik masa kerja

No. Indikator

Masa Kerja Total

1-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

1. Program 3.92 Baik 3.84 Baik 3.71 Baik 3.82 Baik

2. Metode 4.00 Baik 3.87 Baik 3.82 Baik 3.90 Baik

3. Instruktur 4.04 Baik 3.71 Baik 3.75 Baik 3.83 Baik

4. Fasilitas 4.17 Baik 3.96 Baik 3.96 Baik 4.03 Baik

5. Kebutuhan 3.75 Baik 3.87 Baik 3.86 Baik 3.83 Baik

6. Materi 3.71 Baik 3.82 Baik 3.79 Baik 3.77 Baik

7. Waktu 3.72 Baik 3.78 Baik 3.90 Baik 3.80 Baik

8. Manfaat 4.17 Baik 4.13 Baik 4.00 Baik 4.10 Baik

Berdasarkan Tabel 20, dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan

persepsi antara karyawan berdasarkan karakeristik masa kerja terhadap

pelaksanaan pelatihan SMK. Terlihat dari penilaian karyawan dengan

masa kerja 1-10 tahun yang baik terhadap program, metode, instruktur,

fasilitas, kebutuhan akan pelatihan, materi, waktu dan manfaat pelatihan.

Selain itu, karyawan dengan masa kerja 11-20 tahun dan 21-30 tahun juga

memiliki persepsi yang baik terhadap indikator-indikator pelatihan.

2. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Kinerja berdasarkan Karakteristik

Karyawan.

Analisis persepsi karyawan terhadap kinerja dilakukan berdasarkan

karakteristik karyawan yang terdiri dari empat variabel yaitu jenis kelamin,

usia, masa kerja dan tingkat pendidikan karyawan. Persepsi karyawan

tentang indikator kinerja dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 21. Persepsi karyawan terhadap indikator kinerja berdasarkan

karakteristik jenis kelamin

No. Jenis

Kelamin

Pengetahuan Sikap Keterampilan

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

1. Laki-laki 4.08 Baik 4.08 Baik 3.98 Baik

2. Perempuan 4.13 Baik 4.06 Baik 4.06 Baik

Total 4.11 Baik 4.07 Baik 4.02 Baik

Berdasarkan Tabel 21, dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan

peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan setelah

mengikuti pelatihan SMK berdasarkan karakteristik jenis kelamin.

Page 76: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

63

Karyawan dengan jenis kelamin laki-laki menilai memiliki pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang baik setelah mengikuti pelatihan SMK.

Begitu juga dengan karyawan berjenis kelamin perempuan yang menilai

memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah mengikuti pelatihan

SMK.

Tabel 22. Persepsi karyawan terhadap indikator kinerja berdasarkan

karakteristik usia

No. Usia Pegetahuan Sikap Keterampilan

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

1. 26-32Tahun 4.17 Baik 4.17 Baik 4.17 Baik

2. 33-39 Tahun 4.00 Baik 4.00 Baik 4.00 Baik

3. 40-46Tahun 4.15 Baik 4.13 Baik 4.03 Baik

4. 47-53 Tahun 4.08 Baik 3.95 Baik 3.96 Baik

Total 4.10 Baik 4.06 Baik 4.04 Baik

Pada Tabel 22, terlihat bahwa tidak ada perbedaan peningkatan

pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan setelah mengikuti

pelatihan berdasarkan karakteristik usia. Karyawan dengan usia 26-32

tahun memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik setelah

mengikuti pelatihan SMK. Begitu juga dengan usia karyawan 33-39 tahun

yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik setelah

mengikuti pelatihan. Selain itu, karyawan dengan usia 40-46 tahun dan

usia 47-53 tahun juga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

baik setelah mengikuti pelatihan.

Tabel 23. Persepsi karyawan terhadap indikator kinerja berdasarkan

karakteristik tingkat pendidikan

No. Tingkat

Pendidikan

Pegetahuan Sikap Keterampilan

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

1. SMA 4.15 Baik 4.03 Baik 4.00 Baik

2. Diploma 4.00 Baik 4.00 Baik 4.00 Baik

3. Strata Satu 4.02 Baik 4.04 Baik 4.00 Baik

4. Strata Dua 5.00 Sangat Baik 5.00 Sangat Baik 5.00 Sangat Baik

Total 4.29 Sangat Baik 4.27 Sangat Baik 4.25 Sangat Baik

Tabel 23 menunjukan bahwa karyawan dengan tingkat pendidikan

strata dua (S2) menilai memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan

yang sangat baik setelah mengikuti pelatihan SMK. Karyawan dengan

tingkat pendidikan SMA, Diploma, dan Strata Satu (S1) memiliki

Page 77: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

64

pengetahuan yang baik setelah mengikuti pelatihan tersebut. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan,

sikap dan keterampilan karyawan setelah mengikuti pelatihan berdasarkan

tingkat pendidikan karyawan.

Tabel 24. Persepsi karyawan terhadap indikator kinerja berdasarkan

karakteristik masa kerja

No Masa Kerja Pegetahuan Sikap Keterampilan

Rataan Keterangan Rataan Keterangan Rataan Keterangan

1. 1-10 Tahun 4.17 Baik 4.17 Baik 4.17 Baik

2. 11-20 Tahun 4.09 Baik 3.96 Baik 3.96 Baik

3. 21-30 Tahun 4.14 Baik 4.25 Sangat Baik 4.09 Baik

Total 4.13 Baik 4.13 Baik 4.07 Baik

Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan

tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan

karyawa setelah mengikuti pelatihan SMK. Terlihat dari pengetahuan,

sikap dan keterampilan karyawan yang baik setelah mengikuti pelatihan

SMK pada karyawan dengan masa kerja 1-10 tahun dan masa kerja 11-20

tahun. Namun, karyawan dengan masa kerja 21-30 tahun memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang baik, sedangkan sikap karyawan

menjadi lebih baik setelah mengikuti pelatihan tersebut.

5.7. Analisis Hubungan Efektivitas Pelatihan Sistem Manajemen Kinerja

Berbasis Kompetensi dengan Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan

Pelatihan berbasis kompetensi yang diteliti dalam penelitian ini

adalah pelatihan sistem manajemen kinerja. Indikator efektivitas pelatihan

SMK-BK yang dianalisis dan diduga memiliki hubungan yang nyata dengan

kinerja terdiri dari program, metode, instruktur, fasilitas, kebutuhan akan

pelatihan, materi, waktu, dan manfaat pelatihan. Kinerja karyawan diukur

melalui beberapa indikator yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil

uji korelasi antara efektivitas pelatihan SMK dengan pengetahuan dapat

dilihat pada Tabel 25 berikut.

Page 78: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

65

Tabel 25. Hasil uji korelasi pelatihan SMK dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan

No Indikator

Pelatihan

Pengetahuan Sikap Keterampilan

Nilai

Korelasi

Nilai

Peluang Korelasi

Nilai

Korelasi

Nilai

Peluang Korelasi

Nilai

Korelasi

Nilai

Peluang Korelasi

1. Program 0,341 0,065**

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,315 0,090**

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,447 0,013***

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

2. Metode 0,411 0,013***

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,133 0,485

Tidak

ada

hubungan

0,291 0,119*

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

3. Instruktur 0,354 0,550

Tidak

ada

hubungan

0,058 0,761

Tidak

ada

hubungan

0,143 0,451

Tidak

ada

hubungan

4. Fasilitas 0,488 0,006***

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,408 0,025***

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,304 0,102*

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

5. Kebutuhan 0,466 0,009***

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,293 0,116*

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,324 0,081**

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

6. Materi 0,355 0,054**

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,180 0,342

Tidak

ada

hubungan

0,225 0,232

Tidak

ada

hubungan

7. Waktu 0,471 0,009***

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,365 0,047***

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

0,293 0,116*

Positif,

agak

lemah,

dan nyata

8. Manfaat 0,602 0,000***

Positif,

agak

kuat, dan

nyata

0,632 0,000***

Positif,

agak

kuat, dan

nyata

0,540 0,002***

Positif,

agak

kuat, dan

nyata

Keterangan : *** : alpha 5 % (0,05)

** : alpha 10% (0,1) * : alpha 15% (0,15)

Pada Tabel 25 dapat dilihat beberapa indikator yang berhubungan

positif dan nyata terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan dan beberapa

indikator yang tidak berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Kesesuaian program pelatihan SMK berbasis kompetensi

dengan tugas atau pekerjaan karyawan perlu diperhatikan, karena program

pelatihan tersebut mempunyai hubungan yang positif, agak lemah dan nyata

dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan, sehingga semakin

baik program pelatihan tersebut disusun maka akan semakin meningkatkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan dalam melaksanakan

pekerjaan. Metode pelatihan menurut hasil uji korelasi rank spearman

mempunyai hubungan yang positif, agak lemah, dan nyata dengan

pengetahuan dan keterampilan. Terlihat dari nilai peluang yang diperoleh

lebih kecil dari alpha, dimana semakin sesuai metode yang digunakan maka

Page 79: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

66

dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Tetapi metode

pelatihan tidak memiliki hubungan yang nyata dengan sikap.

Instruktur pelatihan sebagai pemberi materi serta fasilitator untuk

membantu peserta memahami dan menggali materi lebih dalam ternyata tidak

mempunyai hubungan yang nyata baik dalam peningkatan pengetahuan, sikap

maupun keterampilan karyawan. Terlihat dari nilai peluang yang diperoleh

yaitu lebih besar dari pada alpha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaik

apapun instruktur dalam menyampaikan materi pelatihan tidak terlalu

berpengaruh bagi peserta pelatihan, karena instruktur tidak berhubungan

langsung dangan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dari

karyawan. Fasilitas pelatihan sebagai pendukung kegiatan pelatihan

mempunyai hubungan yang positif, agak lemah, dan nyata dengan

peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan. Semakin baik

dan lengkap fasilitas yang disediakan dalam pelatihan maka akan

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan serta memperbaiki

sikap karyawan dalam bekerja.

Kebutuhan akan pelatihan mempunyai hubungan yang positif, agak

lemah dan nyata dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan

karyawan, sehingga semakin sesuai kebutuhan karyawan akan pelatihan yang

dilaksanakan, maka pengetahuan dan keterampilan karyawan akan semakin

meningkat. Hal ini disebabkan karena sebelum perusahaan memberikan

pelatihan kepada karyawan, perusahaan terlebih dahulu melakukan analisis

terhadap keperluan suatu pelatihan dari pihak perusahaan, tugas, dan

kebutuhan karyawan. Materi pelatihan yang merupakan faktor penting dalam

pelatihan, berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman hanya memiliki

hubungan yang nyata dengan peningkatan pengetahuan. Semakin baik materi

pelatihan yang diberikan maka akan meningkatkan pengetahuan karyawan.

Tetapi materi pelatihan tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan sikap

dan keterampilan, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaik apapun materi

pelatihan tersebut disusun maka tidak dapat meningkatkan sikap dan

keterampilan karyawan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

baik dari peserta pelatihan atau instruktur pelatihan yang dapat

Page 80: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

67

mengakibatkan materi pelatihan tidak dapat sampai pada sasaran yag

ditentukan oleh perusahaan.

Waktu pelatihan mempunyai hubungan yang positif, agak lemah dan

nyata dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan.

Hal ini terlihat dari nilai peluang yang diperoleh lebih kecil dari alpha,

sehingga semakin sesuai waktu yang disediakan maka akan meningkatkan

pengetahuan karyawan, memperbaiki sikap dan meningkatkan keterampilan

karyawan dalam bekerja. Manfaat pelatihan mempunyai hubungan yang

positif, agak kuat dan nyata dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan

keterampilan karyawan, sehingga semakin bermanfaat pelatihan yang

diberikan maka pengetahuan karyawan semakin meningkat dan memperbaiki

sikap karyawan serta meningkatkan keterampilan karyawan dalam bekerja.

Hal ini disebabkan karena dengan mengikuti pelatihan tersebut dapat

memberikan banyak manfaat terhadap karyawan, terutama untuk peningkatan

pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan.

Page 81: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

68

VI. IMPLIKASI MANAJERIAL

Berdasarkan hasil analisis persepsi terhadap hubungan efektivitas

pelatihan SMK-BK dengan kinerja karyawan, maka dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pelatihan SMK-BK sudah baik dalam meningkatkan pengetahuan,

sikap dan keterampilan karyawan. Namun ada beberapa indikator pelaksanaan

pelatihan SMK-BK yang dinilai memiliki nilai skor rataan terendah yaitu materi

dan instruktur pelatihan. Selain itu sebagian besar karyawan juga menyarankan

agar pelatihan yang diberikan lebih berfokus pada peningkatan semangat kerja

dan lebih memperbanyak praktek dalam penggunaan aplikasi SMK. Hal ini

terlihat dari adanya beberapa indikator pelatihan yang tidak berhubungan dengan

peningkatan keterampilan.

Hasil analisis persepsi dan korelasi rank spearman terdapat beberapa

indikator yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pelatihan selanjutnya dapat

dilihat pada Tabel 26.

1. Program Pelatihan

Pelaksanaan program pelatihan merupakan suatu upaya perusahaan dalam

mengembangkan sumber daya manusia, agar karyawan dapat bekerja sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Berdasarkan analisis korelasi

rank spearman program pelatihan memiliki hubungan yang positif dan nyata

dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan. Selain itu

program pelatihan yang telah dilaksanakan dinilai baik oleh karyawan.

Walaupun demikian program pelatihan hendaknya lebih diperhatikan dan

disusun dengan baik agar dapat memberikan manfaat pada karyawan yang

mengikutinya. Agar pelatihan benar-benar tepat mengenai sasaran, penyusunan

program hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan

tugas dari karyawan. Sebelum menyusun program pelatihan hedaknya

prusahaan mengadakan penilaian terhadap kebutuhan akan pelatihan, baik dari

pihak perusahaan, kebutuhan tugas, kebutuhan individu dan kebutuhan unit

kerja.

Page 82: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

69

Tabel 26. Rekap indikator yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

No. Indikator

Analisis Persepsi Analisis Korelasi

Skor

Rataan Keterangan

Indikator

Kinerja

Nilai

Korelasi Keterangan

1. Manfaat

4,11

Baik

Pengetahuan 0,602 Positif, agak kuat

dan nyata

Sikap 0,632 Positif, agak kuat

dan nyata

Keterampilan 0,540 Positif, agak kuat dan nyata

2. Program 3,83 Baik

Keterampilan 0,447 Positif, agak

lemah dan nyata

Pengetahuan 0,341 Positif, agak

lemah, dan nyata

Sikap 0,315 Positif, agak

lemah, dan nyata

3. Metode 3,88 Baik

Pengetahuan 0,411 Positif, agak

lemah dan nyata

Keterampilan 0,291 Positif, agak

lemah dan nyata

4. Fasilitas 4,00 Baik

Pengetahuan 0,488 Positif, agak

lemah dan nyata

Sikap 0,408 Positif, agak

lemah dan nyata

Keterampilan 0,304 Positif, agak

lemah dan nyata

5. Kebutuhan 3,84 Baik

Pengetahuan 0,466 Positif, agak kuat

dan nyata

Sikap 0,293 Positif, agak

lemah dan nyata

Keterampilan 0,324 Positif, agak

lemah, dan nyata

2. Manfaat Pelatihan

Manfaat pelatihan memiliki hubungan nyata, agak kuat dan posistif dengan

peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan. Pelatihan yang

dilaksanakan oleh perusahaan dinilai memberikan manfaat kepada karyawan.

Walaupun demikian, pelaksanaan pelatihan sebaiknya dilakukan dengan baik

dan disesuaikan dengan kondisi kerja karyawan di perusahaan, sehingga

pelatihan dapat memberikan manfaat yang diperlukan oleh karyawan,

khususnya dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Sementara ditinjau dari kepentingan perusahaan tercapainya kinerja perusahaan

yang maksimum sebagai buah dari hasil pelatihan yang terjadi pada karyawan

(Mangkuprawira, 2004).

Page 83: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

70

3. Metode Pelatihan

Metode pelatihan mempunyai hubungan yang positif dan nyata dengan

peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Oleh karena itu,

ketepatan dan kesesuaian pemilihan metode harus diperhatikan, metode di

ruang kelas yang sudah digunakan oleh perusahaan tetap digunakan dalam

melaksanakan pelatihan selanjutnya. Selain itu metode demonstrasi dan contoh

dapat digunakan oleh perusahaan, karena metode tersebut dilakukan dengan

cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara mengerjakan sesuatu pekerjaan

melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.

4. Fasilitas Pelatihan

Fasilitas pelatihan mempunyai hubungan yang nyata dan positif dengan

pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan. Fasilitas yang digunakan

dalam pelatihan sebaiknya diperhatikan kesesuaiannya dan dapat digunakan

oleh karyawan sebagai alat dalam mengimplementasikan materi yang telah

diperoleh dalam pelatihan serta fasilitas tersebut dalam kondisi baik, lengkap

dan nyaman agar karyawan lebih semangat dalam menerima materi pelatihan,

sehingga pelatihan yang dilaksanakan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap

dan keterampilan karyawan.

5. Kebutuhan Pelatihan

Kesesuaian pelatihan dengan kebutuhan karyawan merupakan indikator yang

penting dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan.

Sebagian besar karyawan membutuhkan pelatihan untuk mengerjakan tugas

tertentu yang mereka belum tahu atau kurang tahu cara penyelesaiannya.

Apabila pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan karyawan maka akan

semakin meningkatkan pula pengetahuan, sikap dan keterampilan karyawan.

Dalam tahap penilaian, kebutuhan akan pelatihan terlebih dahulu dianalisis dari

pihak perusahaan, tugas, dan kebutuhan individual. Data tentang jenis pelatihan

yang diperlukan dan tipe kelompok yang membutuhkan pelatihan dapat dan

seharusnya dikumpulkan melalui beragam metode, diantaranya melalui

wawancara individual, wawancara kelompok, daftar pertanyaan, analisis

pekerjaan, dan tes atau ujian (Mangkuprawira, 2007). Oleh karena itu,

perusahaan sebaiknya melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap kebutuhan

Page 84: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

71

karyawan akan pelatihan. Selain itu, perusahaan juga perlu menyesuaiakan

pelatihan yang diberikan dengan deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh

karyawan, sehingga pelatihan yang dilaksanakan tidak sia-sia dan dapat

langsung diaplikasikan oleh karyawan dalam penyelesaian tugas serta dapat

memperbaiki sikap karyawan dalam bekerja.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian perusahaan yaitu terkait dengan

pelaksanaan evaluasi atas pelatihan. Perusahaan sebaiknya melakukan evaluasi

terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan, karena selama ini perusahaan hanya

melakukan pembagian kuesioner evaluasi pelatihan, namun kuesioner tersebut

tidak diolah lebih lanjut. Dimana dengan melakukan evaluasi terhadap pelatihan,

perusahaan akan mengetahui secara jelas mengenai efektivitas pelatihan yang

telah dilaksanakan. Dengan demikian perusahaan mendapatkan umpan balik yang

semestinya untuk melakukan perbaikan terhadap perencanaan pelatihan yang

selanjutnya akan dilakukan.

Page 85: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

72

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Mengacu pada data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai beriktu :

1. Pelaksanaan Pelatihan SMK yang dilaksanakan oleh PT. TASPEN

(Persero) sudah berjalan dengan baik dan efektif, tetapi masih memiliki

kekurangan yaitu perusahaan belum melakukan evaluasi pelatihan.

2. Sebagian besar karyawan mempunyai persepsi yang positif terhadap

peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah mengikuti

pelatihan SMK.

3. Tidak ada perbedaan persepsi antara karyawan terhadap pelaksanaan

pelatihan berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia, dan masa kerja

karyawan, sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan terdapat perbedaan

persepsi terhadap pelaksanaan pelatihan SMK.

4. Tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan

karyawan setelah mengikuti pelatihan SMK berdasarkan karakteristik jenis

kelamin, usia dan masa kerja, sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan

terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan

karyawan setelah mengikuti pelatihan SMK.

5. Dari hasil analisis korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang positif

antara efektivitas pelatihan dengan kinerja karyawan. Indikator-indikator

pelatihan yang memiliki hubungan nyata dan positif dengan kinerja

dengan urutan yang perlu menjadi prioritas yaitu program, metode, waktu,

fasilitas, materi, kebutuhan akan pelatihan, dan manfaat pelatihan,

sedangkan indikator instruktur pelatihan tidak memiliki hubungan yang

nyata dengan indikator kinerja karyawan.

2. Saran

Mengingat pentingnya proses, hasil dan outcome dari penerapan sistem

manajemen kinerja maka diperlukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh

penerapan sistem manajemen kinerja terhadap kinerja karyawan.

Page 86: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

73

DAFTAR PUSTAKA

Arep, I dan Tanjung, H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas

Trisakti, Jakarta.

Basri, Mohd, AF dan Rivai, Veithzal. 2005. Performance Appraisal. Raja

Grafindo, Jakarta.

Faudji, Eka. 2005. Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan Internal terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan. Skripsi pada fakultas Ekonomi dan

Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Fletcher, Shirley. 2005. Competence-Based Assesment Techniques. PT. Bhuana

Ilmu Populer, Jakarta.

Gusliana, Ratna. 2007. Analisis Pengaruh Pelatihan terhadap Prestasi Kerja

Karyawan PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung. Skripsi Pada Fakultas

Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hardjana, Agus M. 2001. Training SDM yang Efektif. Kanisius, Yogyakarta.

Hasibuan, M. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi

Aksara, Jakarta.

Hutapea, Parulian dan Thoha, Nurianna. 2008. Kompetensi Plus. PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Karmawidjaja, Tuty H.M. 2007. 360 Derajat HR Management Audit. PT. Gemaku

Nusaku Persada, Jakarta.

Marpaung, Apriani Sarah. 2006. Analisis Hubungan Efektivitas Pelatihan ESQ

dengan Motivasi Kerja Karyawan, PDAM Tirta Pakuan Bogor. Skripsi pada

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mangkuprawira, Sjafri. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.

Ghalia Indonesia, Jakarta.

Mangkuprawira, Sjafri dan Aida Vitayala Hubies. 2007. Manajemen Mutu

Sumber Daya Manusia. Galia Indonesia, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka

Cipta, Jakarta.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Palan, R. 2007.Competency Management. Penerbit PPM, Jakarta.

Rachmansyah, Budi. 2008. Persepsi Karyawan PT. Good Year Indonesia TBK,

Bogor Tentang Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan Terhadap Produktivitas

Kerta. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Rangkuti, F. 1997. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 87: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

74

Rosandita, Nuraini. 2006. Evaluasi Efektivitas Pelatihan Managing For

Productivity pada PT. Good Year Indonesia, Tbk. Sikripsi pada fakultas

Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Siagian, S.P. 2004. Teori Pengembangan Organisasi. PT. Bumi Aksara, Jakarta

. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta

Stoner, J dan R Freeman. 1992. Manajemen. Intermedia, Jakarta.

Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Umar, Husein. 2001. Riset Sumber Daya manusia dalam Organisasi. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Usman, H. dan R. Purnomo. S. A. 2003. Pengantar Statistika. Balai Aksara,

Jakarta.

Veithzal, Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Raja

Grafindo, Jakarta.

Page 88: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

76

Lampiran. 1 Kuesioner

No.

KUESIONER PENELITIAN

“HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN

KINERJA BERBASIS KOMPETENSI DENGAN KINERJA

KARYAWAN”

(Studi Kasus Pada Divisi Sumber Daya Manusia PT. Taspen (Persero) Jakarta)

Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr menjadi salah satu responden untuk

mengisi kuesioner ini. Kuesiner ini merupakan instrumen penelitian yang dilakukan oleh :

Peneliti : Roza Alfarisi

NRP : H24051688

Departemen : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Manajemen

Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

Yang akan digunakan untuk memenuhi tugas penyelesaian Skripsi Program Sarjana.

Saya sangat menghargai kejujuran Bapak/Ibu/Sdr dalam mengisi kuesioner ini dan akan

menjamin kerahasian Bapak/Ibu/Sdr.

Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam

pengelolaan sumber daya manusia khususnya dalam melakukan pelatihan. Atas kerja sama

dan bantuan Bapak/Ibu/Sdr, saya ucapkan terima kasih.

IDENTITAS RESPONDEN

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda!

Lanjutan lampiran 1

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Jabatan : ……………………………………………….….

Pendidikan terakhir : SD SMA S1

SMP Diploma S2

Usia : ….. th

Lama bekerja di perusahaan : ….. th

Page 89: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

77

Lanjutan lampiran 1.

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju KS : Kurang Setuju

S : Setuju SS : Sangat Setuju

A. Program Pelatihan STS TS KS S SS

1. Program pelatihan yang diberikan telah berbasis kompetensi

yang saya butuhkan.

2. Program pelatihan yang diberikan selalu diperbaharui.

3. Program pelatihan yang diberikan berkelanjutan dan

bervariasi.

4. Program pelatihan sudah disusun berdasarkan perencanaan

pelaksanaan pelatihan.

B. Metode Pelatihan STS TS KS S SS

5. Metode yang digunakan dalam pelatihan berbasis kompetensi

sudah berdasarkan kebutuhan untuk menunjang pekerjaan

saya.

6. Sistematika pelatihan telah disusun berdasarkan perencanaan pelaksanaan pelatihan.

7. Prosedur pelaksanaan pelatihan telah sesuai dengan

sistematika pelatihan.

8. Metode pelatihan yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan

pelatihan.

C. Trainer/Instruktur Pelatihan STS TS KS S SS

9. Instruktur/Trainer dalam pelatihan berbasis kompetensi sudah

sangat baik dalam menguasai materi pelatihan.

10. Cara Penyampaian materi pelatihan berbasis kompetensi yang

di berikan instruktur sudah mudah dipahami.

11. Instruktur bersedia memberi bantuan/solusi atas permasalahan

pekerjaan yang terkait dengan materi pelatihan.

12. Instruktur bersedia mendampingi saya dalam menjalankan

pekerjaan selanjutnya ketika diperlukan.

D. Fasilitas Pelatihan STS TS KS S SS

13. Alat bantu (over head proyektor, infocus, papan tulis dsb) dalam pelaksanan pelatihan sangat membantu kelancaran pelatihan.

14. Fasilitas yang digunakan dalam pelatihan berbasis kompetensi

sangat lengkap sehingga memudahkan saya untuk dapat

memahami materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut.

15. Fasilitas pelatihan yang digunakan dalam kondisi baik.

16. Fasilitas yang disediakan untuk kelancaran pelatihan telah sesuai

dengan harapan saya.

Page 90: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

78

Lanjutan lampiran 1

E. Kebutuhan akan Pelatihan STS TS KS S SS

17. Pelatihan berbasis kompetensi yang diberikan sesuai dengan

kebutuhan saya dalam menyelesaikan pekerjaan saya.

18. Pelatihan berbasis kompetensi yang diberikan sudah sesuai

berdasarkan kebutuhan jabatan saya.

19. Pelatihan berbasis kompetensi yang diberikan berdasarkan

kompetensi tuntutan pekerjaan saya.

20. Pelatihan berbasis kompetensi yang diberikan sudah sesuai

dengan job deskripsi saya.

F. Materi Pelatihan STS TS KS S SS

21. Materi pada pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan tugas

yang saya kerjakan.

22. Materi pelatihan yang diberikan membantu saya mengatasi

permasalahan dalam pekerjaan.

23. Urutan, penyajian dan isi materi pelatihan mudah dipahami.

24. Materi pelatihan yang diberikan selalu diperbaharui.

G. Waktu Pelatihan STS TS KS S SS

25. Lamanya waktu yang digunakan untuk pelatihan berbasis

kompetensi sudah cukup.

26. Lamanya waktu yang digunakan untuk pelatihan berpengaruh

terhadap pemahaman saya terhadap materi yang diberikan.

27. Lamanya waktu yang digunakan untuk pelatihan tidak

mengganggu kelancaran tugas/pekerjaan.

H. Manfaat Pelatihan STS TS KS S SS

28. Program pelatihan berbasis kompetensi yang pernah saya ikuti

dapat menambah pengetahuan saya tentang MSDM berbasis

kompetensi.

29. Program pelatihan berbasis kompetensi yang pernah saya ikuti dapat meningkatkan keterampilan saya.

30. Program pelatihan berbasis kompetensi yang pernah saya ikuti

dapat memperbaiki sikap saya dalam bekerja.

31. Program pelatihan yang pernah saya ikuti mendukung tugas

yang harus saya kerjakan.

I. PENGETAHUAN STS TS KS S SS

32. Saya memiliki pengetahuan yang cukup tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya.

33. Saya dapat mengerjakan pekerjaan saya dengan baik.

34. Pengetahuan yang saya miliki dapat saya aplikasikan dengan

baikdalam menyelesaikan tugas/pekerjaan saya.

35. Saya mengerti dalam mengerjakan pekerjaan sesuai standar

kerja.

Page 91: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

79

Lanjutan lampiran 1.

J. SIKAP STS TS KS S SS

36. Saya lebih percaya diri dengan kemampuan yang saya miliki.

37. Saya adalah orang yang sangat bertanggung jawab dalam

pekerjaan.

38. Saya dapat menempatkan diri pada situasi pekerjaan dengan

baik.

49. Saya mempunyai hubungan yang baik dengan rekan sekerja

dan atasan.

K. KETERAMPILAN STS TS KS S SS

40. Saya mampu mengkoordinasikan pekerjaan dengan

baik.

41. Kesalahan saya dalam bekerja semakin berkurang.

42. Saya mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan saya

sesuai dengan ketentuan dari perusahaan.

43. Saya dapat mengaplikasikan secara baik materi yang

saya terima dari pelatihan berbasis kompetensi.

44. Saya dapat berkomunikasi lebih baik.

Menurut Bapak/Ibu pelatihan sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi yang telah

dilaksanakan PT. TASPEN (Persero) apakah sudah efektif? Alasannya?

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………..

Apakah pelatihan sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi tersebut sangat membantu

Bapak/Ibu dalam menyelesaikan pekerjaan? Mengapa?

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………..

Apabila ada pelatihan sejenis yang akan dilaksanakan, apakah saran Bapak/Ibu untuk

pelatihan tersebut?

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………..

Page 92: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

80

Lampiran 2. Struktur Organisasi

UNIT PKBL

DIVISI TEKNOLOGI

INFORMASI

SATUAN PENGAWASAN

INTERNDIVISI INVESTASI

CABANGCABANG

KCU/KC

STRUKTUR ORGANISASI

PT TASPEN (PERSERO)

Lampiran : I

Keputusan Direksi PT Dana Tabungan dan

Asuransi Pegawai Negeri (PERSERO)

Nomor : SK- 07 /DIR/2007

Tanggal : 12 Maret 2007

DIREKTUR OPERASI

DIREKTUR UTAMA

DIVISI PELAYANAN

DIVISI AKTUARIA DAN

PEMASARAN

DIREKTUR SDM

DIVISI SDM

DIVISI UMUM

DIREKTUR

KEUANGAN

DIVISI ANGGARAN DAN

AKUNTANSI

DIVISI

PERBENDAHARAAN

SEKRETARIAT

PERUSAHAAN

DIVISI PERENCANAAN

& PENGEMBANGAN

BISNIS

Page 93: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

81

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas

No. r-hitung Alpha Validitas

1 0.438 0.361 Valid

2 0.479 0.361 Valid

3 0.571 0.361 Valid

4 0.504 0.361 Valid

5 0.739 0.361 Valid

6 0.647 0.361 Valid

7 0.570 0.361 Valid

8 0.716 0.361 Valid

9 0.635 0.361 Valid

10 0.520 0.361 Valid

11 0.587 0.361 Valid

12 0.455 0.361 Valid

13 0.460 0.361 Valid

14 0.678 0.361 Valid

15 0.633 0.361 Valid

16 0.464 0.361 Valid

17 0.822 0.361 Valid

18 0.790 0.361 Valid

19 0.789 0.361 Valid

20 0.717 0.361 Valid

21 0.772 0.361 Valid

22 0.829 0.361 Valid

23 0.722 0.361 Valid

24 0.630 0.361 Valid

25 0.431 0.361 Valid

26 0.493 0.361 Valid

28 0.536 0.361 Valid

29 0.500 0.361 Valid

30 0.589 0.361 Valid

31 0.617 0.361 Valid

32 0.677 0.361 Valid

33 0.503 0.361 Valid

34 0.506 0.361 Valid

35 0.718 0.361 Valid

36 0.600 0.361 Valid

37 0.546 0.361 Valid

38 0.447 0.361 Valid

39 0.457 0.361 Valid

40 0.606 0.361 Valid

41 0.553 0.361 Valid

42 0.518 0.361 Valid

43 0.589 0.361 Valid

44 0.489 0.361 Valid

45 0.460 0.361 Valid

Page 94: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

82

Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas variabel XY Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.952 .957 44

Uji reliabilitas variable x :

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pertanyaan1 116.5000 106.603 .307 . .947

Pertanyaan2 116.6000 107.007 .536 . .941

Pertanyaan3 116.7000 105.183 .597 . .941

Pertanyaan4 116.2333 109.702 .386 . .943

Pertanyaan5 116.4667 104.189 .719 . .939

Pertanyaan6 116.3333 105.264 .681 . .940

Pertanyaan7 116.5667 104.737 .620 . .941

Pertanyaan8 116.4333 104.806 .777 . .939

Pertanyaan9 116.3667 108.723 .570 . .941

Pertanyaan10 116.6333 105.826 .519 . .942

Pertanyaan11 116.4000 109.628 .530 . .942

Pertanyaan12 116.8000 107.131 .407 . .943

Pertanyaan13 116.1667 110.902 .347 . .943

Pertanyaan14 116.3667 108.309 .619 . .941

Pertanyaan15 116.2667 110.616 .588 . .942

Pertanyaan16 116.5333 109.154 .438 . .942

Pertanyaan17 116.3333 103.816 .807 . .939

Pertanyaan18 116.5000 104.810 .803 . .939

Pertanyaan19 116.5333 103.292 .818 . .938

Pertanyaan20 116.6000 104.179 .781 . .939

Pertanyaan21 116.4667 103.913 .742 . .939

Pertanyaan22 116.5000 104.190 .863 . .938

Pertanyaan23 116.5667 104.530 .771 . .939

Pertanyaan24 116.6333 104.930 .699 . .940

Pertanyaan25 116.6333 107.482 .484 . .942

Pertanyaan26 116.4333 107.013 .427 . .943

Pertanyaan28 116.5333 106.189 .577 . .941

Pertanyaan29 116.1667 110.557 .391 . .943

Pertanyaan30 116.2333 109.357 .510 . .942

Pertanyaan31 116.2333 110.392 .520 . .942

Pertanyaan32 116.2667 108.202 .578 . .941

Page 95: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

83

Lanjutan Lampiran 4.

Hasil Uji reliabilitas variabel x Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.943 .949 31

Uji Reliabilitas variable y :

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.914 .913 13

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pertanyaan33 48.7667 14.254 .588 . .909

Pertanyaan34 48.7667 14.461 .680 . .907

Pertanyaan35 48.8000 13.269 .819 . .899

Pertanyaan36 48.8000 13.614 .712 . .904

Pertanyaan37 48.8333 13.799 .709 . .905

Pertanyaan38 48.8000 14.028 .498 . .915

Pertanyaan39 48.9000 14.024 .628 . .908

Pertanyaan40 48.8000 13.407 .776 . .901

Pertanyaan41 48.9000 14.162 .584 . .910

Pertanyaan42 48.8667 13.430 .751 . .902

Pertanyaan43 48.8000 14.166 .674 . .906

Pertanyaan44 48.8667 14.257 .621 . .908

Pertanyaan45 48.9000 15.748 .265 . .918

Page 96: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

84

Lampiran 5. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Correlations

Program Pengetahuan

Spearman's rho Program Correlation Coefficient 1.000 .341(*)

Sig. (2-tailed) . .065

N 30 30

Pengetahuan Correlation Coefficient .341(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .065 .

N 30 30

* Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed). Correlations

Program Sikap

Spearman's rho Program Correlation Coefficient 1.000 .315(*)

Sig. (2-tailed) . .090

N 30 30

Sikap Correlation Coefficient .315 1.000

Sig. (2-tailed) .090 .

N 30 30

* Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed). Correlations

Program Keterampilan

Spearman's rho Program Correlation Coefficient 1.000 .447(**)

Sig. (2-tailed) . .013

N 30 30

Keterampilan Correlation Coefficient .447(**) 1.000

Sig. (2-tailed) .013 .

N 30 30

** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations

Metode Pengetahuan

Spearman's rho Metode Correlation Coefficient 1.000 .411(**)

Sig. (2-tailed) . .024

N 30 30

Pengetahuan Correlation Coefficient .411(**) 1.000

Sig. (2-tailed) .024 .

N 30 30

** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 97: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

85

Lanjutan Lampiran 5. Correlations

Metode Sikap

Spearman's rho Metode Correlation Coefficient 1.000 .133

Sig. (2-tailed) . .485

N 30 30

Sikap Correlation Coefficient .133 1.000

Sig. (2-tailed) .485 .

N 30 30

Correlations

Metode Keterampilan

Spearman's rho Metode Correlation Coefficient 1.000 .291(*)

Sig. (2-tailed) . .119

N 30 30

Keterampilan Correlation Coefficient .291(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .119 .

N 30 30

* Correlation is significant at the 0.15 level (2-tailed). Correlations

Instruktur Pengetahuan

Spearman's rho Instruktur Correlation Coefficient 1.000 .354(*)

Sig. (2-tailed) . .055

N 30 30

Pengetahuan Correlation Coefficient .354(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .055 .

N 30 30

* Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed). Correlations

Instruktur Sikap

Spearman's rho Instruktur Correlation Coefficient 1.000 .058

Sig. (2-tailed) . .761

N 30 30

Sikap Correlation Coefficient .058 1.000

Sig. (2-tailed) .761 .

N 30 30

Page 98: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

86

Lanjutan Lampiran 5. Correlations

Instruktur Keterampilan

Spearman's rho Instruktur Correlation Coefficient 1.000 .143

Sig. (2-tailed) . .451

N 30 30

Keterampilan Correlation Coefficient .143 1.000

Sig. (2-tailed) .451 .

N 30 30

Correlations

Fasilitas Pengetahuan

Spearman's rho Fasilitas Correlation Coefficient 1.000 .488(***)

Sig. (2-tailed) . .006

N 30 30

Pengetahuan Correlation Coefficient .488(***) 1.000

Sig. (2-tailed) .006 .

N 30 30

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations

Fasilitas Sikap

Spearman's rho Fasilitas Correlation Coefficient 1.000 .408(**)

Sig. (2-tailed) . .025

N 30 30

Sikap Correlation Coefficient .408(**) 1.000

Sig. (2-tailed) .025 .

N 30 30

** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations

Fasilitas Keterampilan

Spearman's rho Fasilitas Correlation Coefficient 1.000 .304(*)

Sig. (2-tailed) . .102

N 30 30

Keterampilan Correlation Coefficient .304(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .102 .

N 30 30

* Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed).

Page 99: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

87

Lanjutan Lampiran 5.

Correlations

Kebutuhan Pengetahuan

Spearman's rho Kebutuhan Correlation Coefficient 1.000 .466(***)

Sig. (2-tailed) . .009

N 30 30

Pengetahuan Correlation Coefficient .466(***) 1.000

Sig. (2-tailed) .009 .

N 30 30

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations

Kebutuhan Keterampilan

Spearman's rho Kebutuhan Correlation Coefficient 1.000 .324(*)

Sig. (2-tailed) . .081

N 30 30

Keterampilan Correlation Coefficient .324(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .081 .

N 30 30

* Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed). Correlations

* Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed). Correlations

Materi Pengetahuan

Spearman's rho Materi Correlation Coefficient 1.000 .355(*)

Sig. (2-tailed) . .054

N 30 30

Pengetahuan Correlation Coefficient .355(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .054 .

N 30 30

* Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed).

Kebutuhan Sikap

Spearman's rho Kebutuhan Correlation Coefficient 1.000 .293(*)

Sig. (2-tailed) . .116

N 30 30

Sikap Correlation Coefficient .293(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .116 .

N 30 30

Page 100: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

88

Lanjutan Lampiran 5. Correlations

Materi Sikap

Spearman's rho Materi Correlation Coefficient 1.000 .180

Sig. (2-tailed) . .342

N 30 30

Sikap Correlation Coefficient .180 1.000

Sig. (2-tailed) .342 .

N 30 30

Correlations

Materi Keterampilan

Spearman's rho Materi Correlation Coefficient 1.000 .225

Sig. (2-tailed) . .232

N 30 30

Keterampilan Correlation Coefficient .225 1.000

Sig. (2-tailed) .232 .

N 30 30

Correlations

Waktu Pengetahuan

Spearman's rho Waktu Correlation Coefficient 1.000 .471(***)

Sig. (2-tailed) . .009

N 30 30

Pengetahuan Correlation Coefficient .471(***) 1.000

Sig. (2-tailed) .009 .

N 30 30

*** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations

Waktu Sikap

Spearman's rho Waktu Correlation Coefficient 1.000 .365(**)

Sig. (2-tailed) . .047

N 30 30

Sikap Correlation Coefficient .365(**) 1.000

Sig. (2-tailed) .047 .

N 30 30

** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 101: HUBUNGAN EFEKTIVITAS PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN … · terhadap pelaksanaan pelatihan SMK-BK ... Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bernilai

89

Lanjutan Lampiran 5. Correlations

Waktu Keterampilan

Spearman's rho Waktu Correlation Coefficient 1.000 .293(*)

Sig. (2-tailed) . .116

N 30 30

Keterampilan Correlation Coefficient .293(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .116 .

N 30 30

* Correlation is significant at the 0.1 5 level (2-tailed). Correlations

Manfaat Pengetahuan

Spearman's rho Manfaat Correlation Coefficient 1.000 .602(***)

Sig. (2-tailed) . .000

N 30 30

Pengetahuan Correlation Coefficient .602(***) 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 30 30

*** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations

Manfaat Sikap

Spearman's rho Manfaat Correlation Coefficient 1.000 .632(***)

Sig. (2-tailed) . .000

N 30 30

Sikap Correlation Coefficient .632(***) 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 30 30

*** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations

Manfaat Keterampilan

Spearman's rho Manfaat Correlation Coefficient 1.000 .540(***)

Sig. (2-tailed) . .002

N 30 30

Keterampilan Correlation Coefficient .540(***) 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

N 30 30

*** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).