Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI NOVEMBER 2017
Hubungan Faktor Kelelahan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Angkatan 2017
Diusulkan oleh:
GHANIAH ALVITA
C111 14 080
Pembimbing :
dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp.S
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan
strata satu program studi Pendidikan Dokter
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua dengan segala
keterbatasan yang penulis miliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Hubungan Faktor Kelelahan terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2017” sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanudddin.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari
masa perkuliahan sampai pada masa penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis
menyatakan penghargaan dan mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas kekuatan dan nikmat yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.
2. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan serta memberikan dukungan
material dan moril kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.
3. dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp. S, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan arahan, masukan, saran, dan kritik kepada penulis, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
4. dr. Mirna Muis, Sp.Rad, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik, serta dr.
Nikmatia Latief, Sp.Rad, M.Kes dan Dr.dr.Sitti Rafiah, S.Ked, M.Si selaku dosen
vi
penguji I dan II yang telah banyak memberikan arahan, masukan, saran, dan kritik
kepada penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. dr. Asty Amalia, Ibu Nursia dan Staf departemen Anatomi FK Unhas yang telah
banyak
6. membantu dalam pembuatan skripsi ini.
7. Para responden, yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Hasanuddin Angkatan 2017
yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
8. Khadijah Mansur dan Almh. Syahirah binti Amirrudin. Teman satu bimbingan
penulis yang senantiasi setia menemani dan memberikan dukungan selama proses
pembuatan skripsi ini.
9. Ainun Fitriani Ismail dan Maghfira Al-Habsyi yang menemani dalam proses
pengambilan data.
10. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah memberi bantuan dalam terlaksananya penelitian dan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
sehingga dengan rasa tulus penulis akan menerima kritik dan saran serta koreksi
membangun dari semua pihak.
Makassar, 22 November 2017
Penulis,
Ghaniah Alvita
C111 14 080
vii
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NOVEMBER, 2017
Ghaniah Alvita
dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp. S
HUBUNGAN FAKTOR KELELAHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN ANGKATAN 2017
ABSTRAK
Latar Belakang: Kelelahan merupakan hal yang dialami oleh semua orang dan
melekat pada kehidupan siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan
yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang tidak sama. Hampir 7% dari
pasien yang dating ke dokter mengeluhkan kelelahan sebagai masalah utama.
kelelahan dapat menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan kinerja secara
optimal. Jika dibiarkan hal ini dapat menyebabkan dampak buruk, seperti
produktivitas rendah, efisiensi belajar yang buruk pada pelajar hingga kecelakaan
lalu lintas bagi pengendara.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelelahan mental
dan kelelahan fisik dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Angkatan 2017.
Metode: observasional dengan pendekatan kohort yaitu dengan variabel independen
diikuti sejak dimulainya penelitian hingga selesai penelitian. Pengambilan data
dilakukan selama dua kali.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa menderita kelelahan fisik
berdasarkan Chalder Fatigue Scale dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
fakultas kedokteran Angkatan 2017 dengan nilai p: 0,024. Sedangan kelelahan
mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale dan Kelelahan total berdasarkan SSRT
menunjukkan hasil yang tidak signifikan (p>0,05).
Kesimpulan: Kelelahan fisik dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
fakultas kedokteran angkatan 2017
Kata Kunci: Kelelahan, Fisik, Mental, Prestasi, Mahasiswa
viii
THESIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NOVEMBER, 2017
Ghaniah Alvita
dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp. S
THE RELATIONSHIP BETWEEN FATIGUE FACTORS ASSOCIATED
WITH MEDICAL FACULTY OF HASANUDDIN UNIVERSIY SSTUDENT
ACHIEVEMENTS CLASS OF 2017
ABSTRACT
Background: Fatigue is something that happens and attached to everyone taking in
certain form, either in various mild weights and different short-term. Almost 7% of
patients complain fatigue as their main concern, as fatigue causes difficulty to
maintain work performance optimally. If it’s neglected, it can leave bad impacts,
such as low productivity, less efficient studying for students, also up to road accidents
by drivers.
Objective: The objective of this research is to find out the relation between mental
and physical fatigue with Medical Faculty of Hasanuddin University student
achievements class of 2017.
Method: Observational Kohort approach, with independent variable followed since
the start to the end of the research. Data retrieval was done twice.
Result: The research results in student of class 2017 having physical fatigue based
on Chalder Fatigue Scale show impact in their performance/achievement with value
p: 0,024. Meanwhile, those having mental fatigue based on Chalder Fatigue Scale
and total fatigue based on SSRT show insignificant result (p>0,05).
Conclusion: Physical fatigue affects Medical Faculty of Hasanuddin University
student achievements class of 2017.
Key words: fatigue, physical, mental, performance/achievement, students
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN CETAK ................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... .. viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... .. xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ .. xii
DAFTAR SKEMA ........................................................................................... .. xiii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... .. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .. xiiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan.…………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah.……………………………………….. 4
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………… 4
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………….. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka tentang Kelelahan………………………. 6
2.1.1 Definisi Kelelahan……..……………………………. 6
2.1.2 Jenis-Jenis Kelelahan ……………………………...… 7
2.1.3 Patofisiologi Kelelahan………………………………. 8
2.1.4 Faktor Kelelahan…………………………………….. 10
x
2.1.5 Tanda dan Gejala Kelelahan…………………………. 11
2.1.6 Pengukuran Kelelahan…………………………….…. 11
2.2 Tinjauan Pustaka tentang Prestasi Belajar...……………….. 15
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar…………………………... 15
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar… 15
2.2.3 Cara Menentukan Presatasi Belajar………………….. 16
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Teori dan Konsep Penelitian…………………….. 18
3.2 Definisi Operasional………………………………………... 19
3.3 Hipotesis Penelitian…………………………………………. 21
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian…………………………………………… 22
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………….. 22
4.2.1 Lokasi Penelitian…………………………………… 22
4.2.2 Waktu Penelitian…………………………………… 22
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian………………………….. 22
4.3.1 Populasi Penelitian…………………………………. 22
4.3.2 Sampel Penelitian………………………………….. 23
4.3.3 Tekhnik Pengambilan Sampel…………............... 24
4.4 Metode Pengumpulan Data………………………………. 25
4.5 Pengolahan dan Penyajian Data………………………….. 25
xi
4.5.1 Pengolahan Data…………………………………… 25
4.5.2 Penyajian Data……………………………………... 25
4.6 Etika Penelitian…………………………………………… 25
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Karakteristik Sampel ................................................................ .. 27
5.2 Aalisis Univariat ...................................................................... .. 28
5.2 Aalisis Bivariat ......................................................................... .. 31
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................. 38
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan .............................................................................. .. 44
7.2 Saran ........................................................................................ .. 45
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... .. 46
LAMPIRAN ..................................................................................................... .. 50
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Irama Sirkardian Pada Manusia………………………………………… 6
2.2 Sistem Penghambat dan Penggerak Afinitas…………………………… 9
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Chalder Fatigue Scale ........................................................................ 11
Tabel 2.2 Subjective Self Rating Test .................................................................. 12
Tabel 5.1 Karakteristik Sampel ........................................................................... 27
Tabel 5.2 Distribusi Kelelahan Mental Berdasarkan Chalder Fatigue Scale ...... 28
Tabel 5.3 Distribusi Kelelahan Fisik berdasarkan Chalder Fatigue Scale ......... 29
Tabel 5.4 Distribusi Kelelahan Kerja berdasarkan SSRT ................................... 30
Tabel 5.5 Prestasi Mahasiswa ............................................................................. 31
Tabel 5.6 Hubungan Kelelahan Mental terhadap Prestasi .................................. 31
Tabel 5.7 Hubungan Kelelahan Fisik terhadap Prestasi ..................................... 33
Tabel 5.8 Hubungan Kelelahan Kerja terhadap Prestasi..................................... 35
xiii
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
Skema 3.1 Kerangka Teori.................................................................................. 18
Skema 3.2 Kerangka Konsep .............................................................................. 19
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
Grafik 5.1 Hubungan Kelelahan Mental terhadap Prestasi ................................. 32
Grafik 5.2 Hubungan Kelelahan Fisik terhadap Prestasi .................................... 34
Grafik 5.3 Hub Hubungan Kelelahan Kerja terhadap Prestasi ........................... 36
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Permohonan Penelitian
2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik
3. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)
4. Lembar Kuesioner Penelitian
5. Output Hasil SPSS
6. Biodata Peneliti
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Kelelahan merupakan hal yang dialami oleh semua orang dan melekat pada
kehidupan siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda
dan dalam jangka panjang pendek yang tidak sama. Tak seorang pun bisa
terhindarkan dari kelelahan. Kelelahan (fatigue) adalah suatu fenomena fisiologis,
suatu proses terjadinya keadaan penurunan toleransi terhadap kerja fisik.
Penyebabnya sangat spesifik bergantung pada karakteristik kerja tersebut aktivitas
berlebihan, kurang istirahat, kondisi fisik lemah, olahraga dan tekanan sehari-hari
dapat menyebabkan kelelahan. Kelelahan dibagi dalam dua tipe, yaitu kelelahan
mental dan kelelahan fisik. Kelelahan mental adalah kelelahan yang merupakan
akibat dari kerja mental seperti kejemuan sebab kurangnya minat. Sedangkan
kelelahan fisik disebabkan karena kerja fisik atau kerja otot. (Williamson et al., 2005)
Berdasarkan laporan dari pusat kesehatan di Amerika, kelelahan merupakan
gejala yang paling umum ke 7 (sakit tenggorokan, mual, sakit kepala, hidung
tersumbat dll) yang sering dikeluhkan pasien ketika berkunjung. Hampir 7% dari
pasien mengeluhkan kelelahan sebagai masalah utama. Kelelahan bisa jadi akibat dari
adanya penyakit fisik dan psikologis. (Dittner, Wessely and Brown, 2004)
2
Pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus merupakan kejadian umum
dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan kelelahan. Tanda-tanda
seseorang mengalami kelelahan ialah kesulitan untuk mempertahankan kinerja secara
optimal. Jika dibiarkan hal ini dapat menyebabkan dampak buruk, seperti
produktivitas rendah, efisiensi belajar yang buruk pada pelajar hingga kecelakaan lalu
lintas bagi pengendara. (Boksem, Meijman and Lorist, 2006)
Menurut penelitian yang dilakukan Bima Setiawan pada tahun 2017
memperlihatkan bahwa terdapat hubungan negative dan signifikan antara kelelahan
dan kinerja pada supir dump truck PT Raya Bumi Mandiri Samarinda. Semakin
rendah kelelahan yang terjadi pada supir akan membuat kinerja meninggi.
Penelitian oleh Beckers dkk memperlihatkan bahwa pekerja dengan kelelahan
cenderung mempunyai waktu kerja yang lebih banyak, kebebasan untuk bicara
kurang, motivasi kerja yang rendah dibandingkan dengan pekerja yang tidak
menderita kelelahan.
Selain pekerja, beberapa profesi lain yang juga mempunyai waktu kerja
banyak adalah mahasiswa. Mahasiswa merupakan sekelompok individu yang sedang
menuntut ilmu. Mahasiswa diharapkan mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang
dapat menambah ilmu mereka. Demi tercapainya hal tersebut, para pengajar
menyusun materi yang berkaitan dan berguna untuk diajarkan pada para
mahasiswanya dan kemudian memberi tugas dan ujian untuk mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3
Selain pembelajaran di dalam ruangan, mahasiswa juga dihadapkan pada
kegiatan kepanitiaan serta keorganisasian. Hal ini menuntut mahasiswa untuk
menggunakan lebih banyak waktu dan tenaganya, perilaku berulang yang dilakukan
mahasiswa tiap harinya akan dapat mengakibatkan kelelahan pada dirinya. Bukti
menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar mengalami beberapa jenis gangguan
kualitas tidur, yang dapat mempengaruhi kinerja akademis mereka. Semakin sering
mahasiswa berhubungan dengan tekanan lingkungan dan akademis dapat
mengakibatkan kejadian gangguan tidur dan kelelahan, yang dapat mempengaruhi
keefektifan akademis mereka. (Sajadi, 2016)
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diamati dari keberhasilan
mahasiswa yang mengikuti pelajaran tersebut. Keberhasilan itu sendiri dapat dilihat
dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta hasil belajar mahasiswa. Secara
umum, ujian dilakukan untuk mengetahui apakah peserta didik telah belajar dan telah
memahami materi yang diberikan. Semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa maka
semakin tinggi pula tingkat keberhasilan dalam pembelajaran.
Penulis menyadari betapa pentingnya keluhan kelelahan sehingga
diperlukannya pemberian penanganan yang tepat sehingga kinerja mahasiswa pun
dapat diperbaiki. Sedangkan di Indonesia sendiri, masalah kelelahan masih dianggap
sepele yang sebenarnya berefek besar, sehingga didukung dengan uraian diatas maka
penulis ingin menunjukkan kelelahan mental, kelelahan fisik, dan kelelahan kerja
mempengaruhi kinerja mahasiswa dalam proses pembelajaran.
4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang, rumusan masalah
pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kelelahan fisik dan mental terhadap
prestasi belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan
2017.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelelahan mental
dan kelelahan fisik dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Angkatan 2017.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengetahui distribusi kelelahan berdasarkan Subjective Scale Rating
Test pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
1.3.2.2 Mengetahui distribusi kelelahan berdasarkan Chalder Fatigue Scale
pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
1.3.2.3 Mengetahui hubungan prestasi belajar dan kelelahan mental
berdasarkan Chalder Fatigue Scale pada Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Angkatan 2017
5
1.3.2.4 Mengetahui hubungan prestasi belajar dan kelelahan fisik berdasarkan
Chalder Fatigue Scale pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Angkatan 2017
1.3.2.5 Mengetahui hubungan prestasi belajar dan kelelahan kerja berdasarkan
Subjective Scale Rating Test pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
1.4.1.1 Sebagai pengalaman dalam melaksanakan karya ilmiah dan melatih
kemampuan dalam melakukan penelitian di masyarakat.
1.4.1.2 Menambah pengetahuan akan kasus-kasus yang berhubungan dengan
kelelahan.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
1.4.2.1 Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi atau bahan referensi
dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.4.2.2 Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa untuk
meningkatkan pengetahuannya akan kelelahan.
1.4.3.1 Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan untuk
memperbaiki prestasi belajar mahasiswa.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka tentang Kelelahan
2.1.1 Definisi Kelelahan
Definisi dari kelelahan hanya diketahui sebagai lelah fisik yang dirasakan
akibat dari kerja fisik yang dilakukan secara terus-menerus. Hal ini berbeda bagi
sebagian besar orang. Pada manusia terdapat irama sirkadian yang berfungsi sebagai
jam biologis yang berperan sebagai alarm tubuh, memberitahu tubuh kapan
waktunya tidur, bangun dan makan. Irama sirkadian dapat terganggu oleh perubahan
yang terjadi
Gambar 2.1: Irama Sirkardian Pada Manusia (Workplace Safety and Health Council,
2010)
7
Dalam kehidupan sehari-hari yang mengakibatkan kelelahan. Rata-rata, orang dewasa
membutuhkan 8 jam tidur dalam sehari. Semakin sering seseorang tidur kurang dari
yang dibutuhkan akan menimbulkan kelelahan yang tidak dapat dipulihkan dalam
satu hari. Pemulihan biasanya membutuhkan beberapa hari tidur yang cukup
(Workplace Safety and Health Council, 2010)
Persepsi dari kelelahan bersifat subjektif: tidak ada definisi pasti dari
kelelahan disebabkan tejadinya tumpang tindih antara pendapat orang awam dengan
gejala kelelahan klinis yang relevan. Hal ini tidak sama dengan kelemahan otot,
depresi, atau kelelahan otot, dan juga bukan merupakan hasil nonspesifik dari
penyakit kronis. (Chaudhuri and Behan, 2004)
Kelelahan adalah gejala nonspesifik yang disebabkan oleh beberapa kondisi
fisiologis seperti kurang tidur atau aktivitas otot yang berlebihan; Kondisi medis
seperti peradangan kronis, infeksi bakteri atau virus, atau penyakit autoimun; Dan
gangguan kejiwaan seperti depresi berat, gangguan kecemasan, dan gangguan
somatoform.(Torres-Harding and Jason, 2005)
2.1.2 Jenis-Jenis Kelelahan
Menurut Workplace Safety & Health Council, kelelahan terbagi menjadi dua,
yaitu
1. Kelelahan mental (mental fatigue), berhubungan dengan aktivitas kerja yang
monoton. Kelelahan ini dapat membuat individu kehilangan kendali akan pikiran
8
dan perasaan, individu menjadi kurang ramah dalam berinteraksi dengan orang
lain, pikiran dan perasaan yang seharusnya ditekan karena dapat menimbulkan
konflik dengan individu lain menjadi lebih mudah diungkapkan. Kelelahan ini
diatasi dengan mendesain ulang pekerjaan sehingga membuat karyawan lebih
bersemangat dan tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan. Contoh dari
kelelahan mental sendiri ialah ketika seseorang sedang mengemudikan mobil dan
mendapat kabar keluarganya sakit sehingga pengemudi mobil tidak dapat
berkonsentrasi dalam mengemudi.
2. Kelelahan Fisik (physical/muscular fatigue), Kelelahan fisik disebabkan oleh
kelemahan pada otot. Suplai darah yang mencukupi dan aliran darah ke otot
sangat penting, dikarenakan menentukan kemampuan metabolisme dan
memungkinkan kontraksi otot tetap berjalan. Kontraksi otot yang kuat
mengakibatkan tekanan pada otot dan dapat menghentikan aliran darah. Sehingga
kontraksi maksimal hanya dapat berlangsung beberapa detik. Gangguan pada
aliran darah dapat menyebabkan kelelahan otot yang berakibat otot tidak dapat
berkontraksi, meskipun rangsangan syaraf motorik masih berjalan. (Workplace
Safety and Health Council, 2010)
2.1.3 Fisiologi Kelelahan
Otak mengatur kelelahan secara sentral. Terdapat struktur susunan syaraf
pusat yang sangat penting yang mengontrol fungsi secara luas dan konsekuen yaitu
reticular formation di medula berfungsi sebagai penggerak yang dapat meningkatkan
9
dan mengurangi sensitivitas dari cortex cerebri. Daerah spesifik di sistem saraf pusat
menerima impuls aferen dari reseptor di organ dalam dan mengendalikan impuls
eferen di bagian efektor. Selain itu, area ini berkomunikasi dengan pusat otak lain
yang bertanggung jawab terhadap emosi dan proses kognitif, gerakan sukarela,
persepsi sadar, dan fungsi endokrin. contohnya, area di substansi retikular medula
oblongata (Rostral ventrolateral medulla, RVLM) secara tidak langsung menerima
masukan dari baroreseptor dan secara langsung mengendalikan neuron simpatis
preganglionik,
Gambar 2.2 Sistem Penghambat dan Penggerak Afinitas (Wyller, 2007)
yang merupakan bagian vital dari refleks baroreceptor. Selain itu, RVLM terhubung
dengan inti raphe terdekat, ceruleus di pons, paraventrikular nukleus di hipotalamus,
10
dan amigdala dalam sistem limbik. Keadaan seseorang sangat bergantung kepada
hasil kerja di antara dua system antagonis tersebut. Apabila system penghambat lebih
kuat, seseorang akan berada pada kelelahan. Sebaiknya, apabila system aktivasi lebih
kuat maka seseorang akan dalam keadaan segar untuk melakukan aktivitas (Wyller,
2007).
Kelelahan adalah suatu mekanisme pertahanan yang melindungi tubuh agar
tidak mencapai titik dimana ATP tidak dapat lagi diproduksi. Ketika ATP terurai
ADP dan fosfat inorganic local meningkat dan menghambat pelepasan Ca2+
lalu
terjadi penumpukan asam laktat yang menghambat enzim kunci di jalur penghasil
energy . akumulasi K+ ekstrasel akibat tidak dapat masuk ke dalam intrasel
menyebabkan potensial membrane menurun. Kelelahan yang terjadi di sentral terjadi
ketika SSP tidak lagi adekuat mengaktifkan neuron-neuron motorik. Orang tersebut
akan menghentikan pekerjaannya meskipun ototnya masih mampu bekerja. Kelelahan
ini sering disebabkan factor psikologik. Umumnya kelelahan sentral diakibatkan rasa
tidak nyaman yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan.(Sherwood, 2010)
2.1.4 Faktor Kelelahan
Kelelahan adalah gejala nonspesifik yang disebabkan oleh beberapa kondisi
fisiologis seperti kurang tidur atau aktivitas otot yang berlebihan; Kondisi medis
seperti peradangan kronis, infeksi bakteri atau virus, atau penyakit autoimun; Dan
gangguan kejiwaan seperti depresi berat, gangguan kecemasan, dan gangguan
somatoform.(Torres-Harding and Jason, 2005)
11
Penyebab lain yang juga dapat menyebabkan kelelahan antara lain jam kerja
yang panjang tanpa istirahat, aktivitas yang monoton, berpikir dengan keras, bekerja
di waktu yang seharusnya merupakan waktu tidur (pada jam kerja yang panjang), dan
kurang tidur.(Workplace Safety and Health Council, 2010)
Beberapa faktor risiko potensial kelelahan ditunjukkan pada penelitian yang
lain. Junghaenel dan rekannya mendapatkan bahwa wanita, pada kelompok usia yang
lebih tua, dengan status yang belum menikah dan tingkat pendidikan yang lebih
rendah dikaitkan dengan peningkatan kelelahan. (Junghaenel et al., 2011).
2.1.5 Tanda dan Gejala Kelelahan
Kelelahan dapat digambarkan dengan gejala yang diawali perasaan lelah
dengan pengurangan dan ketidakinginan seseorang dalam melakukan aktivitasnya.
Kelelahan seseorang dapat ditandai dengan berbagai gejala seperti lemah, lesu, jenuh,
menurunnya perhatian, konsentrasi berkurang dan lainnya. (Johansson and
Rönnbäck, 2014)
Seseorang dengan kelelahan mental dapat mengalami kelelahan fisik lebih
cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kelelahan
mental.(Marcora, Staiano and Manning, 2009)
2.1.6 Pengukuran Kelelahan
Pengukuran kelelahan atau biasanya merujuk kepada Chalder Fatigue Scale
adalah kuisioner yang digunakan untuk mengukur tingkat keparahan kelelahan dalam
12
populasi yang besar. Kuisioner ini menggunakan metode Likert Scoring, berarti
semakin kecil angka yang diberikan menandakan kurang atau tidak adanya gejala
pada responden. Skor global responden dapat berkisar antara 0 sampai 33. Skor
global juga mencakup dua dimensi kelelahan yaitu fisik (item 1-7) dan mental (item
8-11). Sistem Likert Scoring memungkinkan perhitungan secara total maupun dua
sub skala. (Jackson, 2015)
No Jarang Netral Sering Sangat
Sering
1 Apakah anda punya masalah dengan
kelelahan?
2 Apakah anda butuh istirahat yang
lebih banyak?
3 Apakah anda merasa mengantuk
atau lelah?
4 Apakah anda susah untuk memulai
sesuatu?
5 Apakah anda merasa kurang
bertenaga?
6 Apakah anda kurang mempunyai
kekuatan pada otot?
7 Apakah anda merasa lemah?
8 Apakah anda merasa susah untuk
berkonsentrasi?
13
Tabel 2.1: Chalder Fatigue Scale (Jackson, 2015)
Metode pengukuran kelelahan dapat juga menggunakan skala yang
dikeluarkan oleh International Fatigue Research Conference (IFRC) atau disebut
Subjective Self Rating Test (SSRT) dimana berisi sejumlah pertanyaan yang
berhubungan dengan gejala-gejala kelelahan akibat kerja.
Tabel 2.2 Subjective Self Rating Test (SSRT) (De Vries, 2003)
9 Apakah anda melakukan kesalahan
dalam mengucapkan kalimat ketika
berbicara?
10 Apakah Anda merasa sulit untuk
menemukan kata yang tepat saat
berbicara?
Bagus
dari
biasanya
Seperti
biasa
Buruk
dari
biasanya
Sangat
buruk
dari
biasanya
11 Bagaimana kemampuan memori
anda?
No. Pelemahan Kegiatan No. Pelemahan Motivasi No. Kelelahan Fisik
1 Perasaan berat di
kepala
11 Susah Berpikir 21 Sakit di kepala
14
Di dalam skala IFRC ini terdapat 30 gejala kelelahan yang disusun dalam
bentuk daftar pertanyaan. 10 pertanyaan tentang pelemahan kegiatan, 10 pertanyaan
2 Lelah seluruh badan 12 Lelah untuk bicara 22 Kaku di bahu
3 Berat di kaki 13 Gugup 23 Nyeri di punggung
4 Menguap 14 Tidak terkonsentrasi 24 Sesak napas
5 Pikiran kacau 15 Sulit memusatkan
perhatian
25 Haus
6 Mengantuk 16 Muda lupa 26 Suara serak
7 Ada beban pada
mata
17 Kepercayaan diri
berkurang
27 Merasa pening
8 Gerakan canggung
dan kaku
18 Merasa cemas 28 Spasme di kelopak
mata
9 Berdiri tidak stabil 19 Sulit mengontrol
sikap
29 Tremor pada
anggota badan
10 Ingin berbaring 20 Tidak tekun dalam
pekerjaan
30 Merasa kurang sehat
15
tentang pelemahan motivasi dan 10 pertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik.
Jawaban untuk kuisioner IFRC tersebut terbagi menjadi 4 kategori besar yaitu sangat
sering (SS) dengan diberi nilai 4, sering (S) dengan diberi nilai 3, Jarang dengan
diberi nilai 2, dan tidak pernah (TP) dengan diberi nilai 1. Untuk menentukan
tingkatan kelelahan, jawaban tiap pertanyaan dijumlahkan kemudian disesuaikan
dengan kategori tertentu. Kategori yang diberikan antara lain :
Nilai ≤60 : Tidak mengalami kelelahan
Nilai ≥61 : mengalami kelelahan
(De Vries, 2003)
2.2 Tinjauan Pustaka tentang Prestasi Belajar
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Setiap kegiatan yang dilakukan mahasiswa akan menghasilkan suatu
perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil
belajar yang diperoleh mahasiswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku
sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadi perubahan dalam
diri mahasiswa sebagai hasil belajar dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh
mahasiswa pada akhir semester. (Thaib, 2013)
16
Pengertian prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang
diberikan oleh guru. (Anonim, 2007)
2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
prestasi belajar mahasiswa banyak dipengaruhi berbagai faktor, baik dalam
dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).(Riyani, 2012). Prestasi belajar
yang dicapai mahasiswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor tersebut. Yaitu:
1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (Internal) meliputi dua aspek, yaitu aspek
fisiologis dan apek psikologis. Faktor Fisiologis (jasmaniah) Kondisi umum
jasmani yang memadai (baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh)
dan Faktor Psikologis.
2. Faktor yang berasal dari luar diri sendiri (eksternal yang berpengaruh pada
prestasi belajar mahasiswa dapat dibagi menjadi beberapa bagian. (Dev, 2016)
2.2.3 Cara Menentukan Prestasi Belajar
Pembentukan diri yang positif dari pembelajaran diharapkan untuk remaja
karena akan berpengaruh terhadap cara berpikir dan bertindak dalam pencapaian
17
prestasi belajar. Peningkatan mutu pendidikan dapat dibuat dengan melakukan
koreksi akan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi pendidikan. (Efriana, 2012)
Cara yang paling sesuai untuk melihat perkembangan mahasiswa atau prestasi
belajar mahasiswa dalam proses belajar mengajar yakni dengan mengadakan
evaluasi. Evaluasi atau penilaian merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Pada
garis besarnya teknik evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Teknik Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur keberhasilan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Tes pada
umumnya dipergunakan untuk mengadakan penilaian terhadap intelegensi,
kemampuan dan kecakapan mahasiswa di sekolah. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat pengukur berhasil tidaknya suatu
pengajaran yang telah diterima.
2. Teknik Non Tes
Teknik non tes pada umumnya dipergunakan untuk menilai kemampuan
mahasiswa yang berhubungan dengan kepribadian dan sikap sosialnya dalam
proses belajar mengajar. (Arikunto and Prosedur, 2002)
18
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
3.1.1 Kerangka Teori
(Sherwood, 2010)
Skema 3.1 Kerangka Teori
Aktivitas
Glikolisis↑ Faktor Psikologi
Insufisiensi
biokimiawi di otak
Melatonin ↑
SSP tidak adekuat
mengaktifkan neuron
motorik
Dopamin↓ Serotonin↑/↓
Asam Laktat↑
Akumulasi K+ di
ekstrasel
Perubahan
potensial membran
Produktivitas↓
Kelelahan
Prestasi belajar↓
19
3.1.2 Kerangka konsep
Ket: : Variabel dependen
: Variabel independen
Skema 3.2 Kerangka konsep
3.2 Definisi Operasional
3.2.1 Kelelahan berdasar Chalder Fatigue Scale
Definisi : Keadaan fisiologis menurunnya kemampuan mental dan fisik,
Alat Ukur : Chalder Fatigue Scale
Cara Ukur : Pemberian kuisioner kepada setiap sampel sebelum dan
sesudah tes dilakukan lalu sampel mengisi sesuai dengan gejala yang sedang
mereka alami.
Hasil Ukur : data dikelompokkan menjadi empat, sampel yang lelah
sebelum dan sesudah tes dilakukan, sampel yang lelah sebelum tes dan tidak
Kelelahan Prestasi Belajar yang
diukur menggunakan
nilai tes
Fisik
Mental
Total
20
lelah sesudah tes, sampel yang tidak lelah sebelum tes dan lelah sesudah tes,
dan sampel yang tidak lelah sebelum dan sesudah tes. dikatakan lelah mental
jika (nilai ≤6) dan tidak lelah (nilai ≥7). Dikatakan mengalami lelah fisik jika
(nilai ≤10) dan tidak lelah (nilai ≥11) .
3.2.2 Kelelahan kerja berdasar International Fatigue Research Conference (IFRC)
Definisi : kombinasi dari gejala-gejala kelelahan akibat kerja
Alat Ukur : Subjective Self Rating Test (SSRT)
Cara Ukur : Pemberian kuisioner kepada setiap sampel pada waktu yang
bersamaan lalu sampel mengisi sesuai dengan gejala yang sedang mereka
alami.
Hasil Ukur : data dikelompokkan menjadi empat, sampel yang lelah
sebelum dan sesudah tes dilakukan, sampel yang lelah sebelum tes dan tidak
lelah sesudah tes, sampel yang tidak lelah sebelum tes dan lelah sesudah tes,
dan sampel yang tidak lelah sebelum dan sesudah tes. dikatakan lelah jika
(nilai ≤60) dan tidak lelah (nilai ≥61)
3.2.3 Prestasi belajar
Definisi : Penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
yang sudah dicapai.
21
Alat Ukur : Nilai tes
Cara Ukur : Pencatatan nilai mahasiswa yang diambil dari hasil ujian
anatomi, histologi, dan biokimia.
Hasil Ukur : menggunakan skala ordinal yang diperoleh dari nilai tes
mahasiswa yang dipresentasikan sebagai prestasi baik (≥75) dan tidak baik
(≤74).
3.3 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotetsis penulis pada penelitian ini adalah:
H0: Faktor kelelahan tidak mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
H1: Faktor kelelahan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
22
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan
pendekatan kohort yaitu dengan variabel independen dan dependen diikuti sejak
dimulainya penelitian hingga selesai penelitian. Pengambilan data dilakukan selama
dua kali.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2017.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
23
4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas
Hasanuddin Angkatan 2017. Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus
Slovin yang kemudian besar sampel ini dianggap telah mewakili seluruh populasi.
Idealnya, sampel haruslah benar-benar menggambarkan atau mewakili karakteristik
populasi yang sebenarnya maka dari itu, ditetapkanlah batas toleransi kesalahan
sebesar 5% sehingga sampel dapat semakin akurat dalam menggambarkan
populasi.(Sugiyono, 2012) Rumus besar sampel adalah sebagai berikut :
2)(1 dN
Nn
( )
n = 179
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Batas toleransi kesalahan
Sehingga didapatkan jumlah sampel minimal 179 orang
24
4.3.3 Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive
sampling . Responden ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu:
Kriteria inklusi :
4.3.3.1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan
2017 yang bersedia mengikuti penelitian dan dibuktikan dengan informed
consent.
4.3.3.2 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan
2017 yang aktif mengikuti pembelajaran.
Kriteria eksklusi :
4.3.3.3 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan
2017 yang pernah sakit dibuktikan dengan surat sakit.
4.3.3.4 Responden tidak mengisi data dengan lengkap
4.4 Metode Pengumpulan Data
4.4.1 Bahan Penelitian dilakukan dengan observasi analitik dengan sampel
penelitian manusia
25
4.4.2 Alat
Alat Tulis sebagai alat yang digunakan untuk mencatat, melaporkan hasil
penelitian. Alat tersebut adalah pulpen, kertas, pensil dan computer. Serta kuisioner
sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari: Chalder
Fatigue Scale dan Subjective Self Rating Test (SSRT).
4.4.3 Jenis data
Data primer merupakan data dari hasil kuesioner yang diisi oleh responden
yang terdiri dari: Identitas Responden dan Kuesioner.
4.5 Pengolahan dan Penyajian Data
4.5.1 Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah ke dalam
bentuk tabel, kemudian data diolah menggunakan program software statistik
komputer.
4.5.2 Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel yang disertai dengan
penjelasan yang disusun dan dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian.
26
4.6 Etika Penelitian
Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.
Menjaga kerahasiaan identitas pribadi pasien yang diisikan pada kuisioner, sehingga
diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
terkait sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan sebelumnya.
27
BAB V
HASIL PENELITIAN
Penelitian mengenai hubungan kelelahan fisik dan mental dengan prestasi
belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2017 telah
dilakukan. Data diperoleh melalui proses pengumpulan data primer melalui kuisioner
dan data sekunder melalui nilai ujian teori. Untuk mengukur kelelahan Mahasiswa
digunakan kuisioner Chalder Fatigue Scale dan Subjective Scale Rating Test.
Pengukuran kelelahan menggunakan kuisioner dilakukan selama dua kali, sebelum
dan sesudah ujian di lingkungan Fakultas Kedokteran. Adapun jumlah sampel yang
berhasil didapatkan dan memenuhi kriteria sebanyak 224 orang. Analisa data yang
terkumpul diolah menggunakan Microsoft Excel 2010 dan program SPSS 18.
Penyajian data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan disertai penjelasan.
5.1 Karakteristik Sampel
Tabel 5.1 Karakteristik sampel menurut usia dan jenis kelamin
Sumber: Data primer
Karakteristik Responden
Usia n %
16 tahun 4 1,9%
17 tahun 59 26,3%
18 tahun 148 66%
19 tahun 13 5,8%
Jenis Kelamin
Laki-laki 58 25,9%
Perempuan 166 74,1%
28
5.2 Analisa Univariat
5.2.1 Kelelahan Mental Berdasarkan Chalder Fatigue Scale
5.2 Distribusi Kelelahan Mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
No Kelelahan Mental Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Lelah – Lelah 6 2.7
2 Lelah – Tidak 18 8.0
3 Tidak – Lelah 10 4.5
4 Tidak – Tidak 190 84.8
Jumlah 224 100
Sumber: Data Primer diolah tahun 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari pengisian kuisioner. Pada tabel 5.2
dapat dilihat bahwa dari 224 responden partisipan penelitian yang telah memenuhi
kriteria inklusi di atas maka yang diteliti ditemukan mahasiswa yang mengalami
kelelahan mental sebelum dan sesudah ujian berjumlah 6 orang (2,7%), mahasiswa
yang hanya mengalami kelalahan sebelum ujian berjumlah 18 orang (8%), mahasiswa
yang hanya mengalami kelelahan sesudah ujian berjumlah 10 orang (4,5%), dan yang
tidak mengalami kelelahan sama sekali berjumlah 190 orang (84,8%).
29
5.2.2 Kelelahan Fisik Berdasarkan Chalder Fatigue Scale
Tabel 5.3 Distribusi kelelahan fisik berdasarkan Chalder Fatigue Scale pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
No Kelelahan Fisik Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Lelah – Lelah 60 26.8
2 Lelah – Tidak 54 24.1
3 Tidak – Lelah 28 12.5
4 Tidak – Tidak 82 36.6
Jumlah 224 100
Sumber: Data Primer diolah tahun 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari pengisian kuisioner. Pada tabel 5.3
dapat dilihat bahwa dari 224 responden partisipan penelitian yang telah memenuhi
kriteria inklusi di atas maka yang diteliti ditemukan mahasiswa yang mengalami
kelelahan fisik sebelum dan sesudah ujian berjumlah 60 orang (26,8%), mahasiswa
yang hanya mengalami kelalahan sebelum ujian berjumlah 54 orang (24,1%),
mahasiswa yang hanya mengalami kelelahan sesudah ujian berjumlah 28 orang
(12,5%), dan yang tidak mengalami kelelahan sama sekali berjumlah 82 orang
(36,6%).
30
5.2.3 Kelelahan Kerja Berdasarkan SSRT
Tabel 5.4 distribusi kelelahan kerja berdasarkan SSRT pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
No Status Kelelahan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Lelah - Lelah 79 35.3
2 Lelah - Tidak 51 22.8
3 Tidak - Lelah 15 6.7
4 Tidak - Tidak 79 35.3
Jumlah 224 100
Sumber: Data Primer diolah tahun 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari pengisian kuisioner SSRT. Pada tabel
5.4 dapat dilihat bahwa dari 224 responden partisipan penelitian yang telah
memenuhi kriteria inklusi di atas maka yang diteliti ditemukan mahasiswa yang
mengalami kelelahan sebelum dan sesudah ujian berjumlah 79 orang (35,3%),
mahasiswa yang hanya mengalami kelelahan sebelum ujian berjumlah 51 orang
(22.8%), mahasiswa yang hanya mengalami kelelahan sesudah ujian berjumlah 15
orang (6,7%), dan yang tidak mengalami kelelahan sama sekali berjumlah 79 orang
(35,3%).
31
5.2.4 Prestasi Mahasiswa
Tabel 5.5 distribusi Hasil Tes Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Angkatan 2017
No Prestasi Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Baik 84 37.5
2 Tidak Baik 140 62.5
Total 224 100
Sumber: Data sekunder
Berdasarkan data yang didapatkan. Pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari
224 responden partisipan penelitian di atas maka didapatkan hasil mahasiswa yang
mendapat nilai baik saat tes berjumlah 84 orang (37,5%) dan mahasiswa yang
mendapat nilai tidak baik berjumlah 140 orang (62,5%)
5.3 Analisa Bivariat
5.3.1 Hubungan Kelelahan mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale terhadap
Prestasi
Tabel 5.6 Hubungan kelelahan Mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale terhadap
prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
Status
Kelelahan
Prestasi
Jumlah Uji
Statistik Baik Tidak Baik
f % f % f % p value
1 Lelah-Lelah 1 16.7 5 83.3 6 100 0,054
32
51
91
33
49
B A I K T I D A K B A I K
KELELAHAN MENTAL
Lelah Tidak
2 Lelah-Tidak 7 38.9 11 61.1 18 100
3 Tidak-Lelah 0 0 10 100 10 100
4 Tidak-Tidak 76 40 114 60 190 100
Jumlah 84 39.1 140 62.5 224 100
Sumber: Data Primer diolah tahun 2017
Grafik 5.1 Hubungan kelelahan Mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale terhadap
prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel 5.6 diatas. Dari 6 responden yang mengalami kelelahan
mental sebelum dan sesudah ujian, 1 responden (16,7%) diantaranya mendapatkan
nilai baik (≥80) dan 5 responden (83,3%) mendapatkan nilai tidak baik (
33
tidak baik (
34
51
91
33
49
B A I K T I D A K B A I K
KELELAHAN FISIK
Lelah Tidak
Jumlah 84 37.5 140 62.5 224 100
Sumber: Data Primer diolah tahun 2017
Grafik 5.2 Hubungan kelelahan fisik berdasarkan Chalder Fatigue Scale terhadap
prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
Sumber: Data primer diolah tahun 2017
Berdasarkan tabel 5.7 diatas. Dari 60 responden yang mengalami kelelahan
fisik sebelum dan sesudah ujian, 21 responden (35%) diantaranya mendapatkan nilai
baik (≥80) dan 39 responden (65%) mendapatkan nilai tidak baik (
35
(40,2%) mendapatkan nilai baik (≥80) dan 49 responden (59,8%) mendapatkan nilai
tidak baik (
36
51
91
33
49
B A I K T I D A K B A I K
KELELAHAN TOTAL
Lelah Tidak
Grafik 5.3 Hubungan Total kelelahan kerja berdasarkan SSRT terhadap prestasi
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017
Sumber: Data primer diolah tahun 2017
37
Berdasarkan tabel 5.7 diatas. Dari 79 responden yang mengalami kelelahan
sebelum dan sesudah ujian, 27 responden (34,2%) diantaranya mendapatkan nilai
baik (≥80) dan 52 responden (65,8%) mendapatkan nilai tidak baik (
38
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Hubungan Kelelahan Mental dengan Prestasi Mahasiswa
Kelelahan mental merupakan ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas
yang memerlukan motivasi diri dengan tidak disertai adanya ketidakmampuan
kognitif yang nyata atau kelemahan motorik. Dengan kata lain, kelelahan mental
dapat menurunkan kerja penderita atau efisiensi belajar dalam kehidupan sehari-
hari.(Mizuno et al., 2011) Ketika seseorang mengalami kelelahan secara mental dan
dihadapkan pada ujian, ia akan lebih mudah merasa jenuh dan lelah daripada mereka
yang secara mental siap mengikuti ujian. Hal ini akan mempengaruhi kualitas ujian
yang dijalani.(Marcora, Staiano and Manning, 2009)
Pada penelitian ini, diuji statistik uji chi-square dengan bantuan Program
SPSS V.24 for Windows menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan
antara kelelahan mental terhadap prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas
Angkatan 2017. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5 dengan nilai p=0,054 (
39
Beberapa penelitian lain yang juga meneliti tentang kelelahan mental
mendapatkan hasil yang berlawanan seperti penelitian oleh Boksem, Meijman and
Lorist, 2005, Menyatakan bahwa kelelahan mental mengakibatkan penurunan
perhatian pada suatu tujuan. kesalahan meningkat seiring berjalannya waktu,
menunjukkan penurunan efisiensi kinerja pada sampel yang mengalami kelelahan
mental.
Menurut asumsi peneliti hal ini dapat disebabkan karena kelelahan yang
dirasakan bersifat subjektif bagi setiap responden, sehingga ambang kelelahan mental
setiap orang berbeda.
Perbedaan hasil ini juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain , yaitu
usaha mahasiswa itu sendiri, usia, status sosial ekonomi ayah / wali dan lamanya
waktu belajar sehari-hari, serta motivasi yang dimiliki mahasiswa itu sendiri dan
minat mahasiswa terhadap suatu materi, jika seseorang merasakan minat terhadap
sesuatu hormon dopamin akan mempengaruhi perilaku orang tersebut yang akan
berpengaruh pada hasil prestasi yang didapatkan mahasiswa .(Ali et al., 2013)
6.2 Hubungan Kelelahan Fisik dengan Prestasi Mahasiswa
Pada penelitian ini, diuji statistik uji chi-square dengan bantuan Program
SPSS V.24 for Windows menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara
40
kelelahan fisik terhadap prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan
2017 dengan p value = 0,024. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6.
tidur yang dialami seseorang dalam periode 24 jam secara langsung
berkorelasi dengan kesehatan fisik, mood, dan fungsi kognitif. Menurut penelitian
oleh Barker pada tahun 2009, Orang dengan tidur 7-8 atau 8-9 jam per malam secara
signifikan mengalami kelelahan yang kurang secara fisik (27-51%) dibandingkan
mereka yang memiliki 5-6 atau
41
6.3 Hubungan Kelelahan berdasarkan SSRT dengan Prestasi Mahasiswa
Beban kerja merupakan konsekuensi dari kegiatan yang diberikan kepada
seseorang. Aktivitas seseorang pada dasarnya dapat dibedakan antara aktivitas fisik
dan aktivitas mental. Dalam prakteknya beban kerja yang dijumpai merupakan
kombinasi antara beban kerja fisik dan beban kerja mental. Pekerjaan yang tidak
mengutamakan kesehatan akan menyebabkan besarnya beban yang ditanggung baik
secara fisik maupun mental. Hal tersebut menyebabkan seseorang mengalami
kelelahan dan akan mempengaruhi kinerja. Kelelahan kerja adalah gejala yang
berhubungan dengan penurunan efisiensi kerja, keterampilan, kebosanan, serta
peningkatan kecemasan. Kata “lelah” memiliki arti tersendiri bagi setiap individu dan
bersifat subjektif. Menurut The Circadian Learning Centre di Amerika Serikat bahwa
ketika ritme sirkadian menjadi tidak sinkron maka fungsi tubuh akan terganggu
sehingga mudah mengalami gangguan tidur, kelelahan, penyakit jantung, tekanan
darah tinggi, perubahan suhu tubuh, perubahan hormon, gangguan psikologi dan
gangguan gastrointestinal (Doe, 2012)
Hasil tergantung pada persepsi kelelahan dan kinerja dari sampel tertentu.
Pada penelitian ini, diuji statistik uji chi-square dengan bantuan Program SPSS 18
for Windows menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kelelahan
kerja terhadap prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan 2017. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 5.6.
42
Kuisioner SSRT kebanyakan digunakan pada penelitian yang melibatkan
pekerja untuk mengukur kelelahan secara subjektif. Seperti penelitian yang dilakukan
oleh Titin Isna Oesman, 2011 Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap
Kelelahan Kerja Melalui Subjective Self Rating Test. Mendapatkan hasil bahwa usia,
status gizi, beban kerja mempengaruhi tingkat kelelahan
Hasil yang didapatkan berkebalikan dengan yang diharapkan hal ini dapat
disebabkan banyak faktor lain seperti usia, status sosial ekonomi ayah atau wali dan
jam belajar sehari-hari secara signifikan memberikan kontribusi pada prestasi
akademik mahasiswa . (Ali et al., 2013) Menurut penelitian yang dilakukan Hijazi
dan Naqvi pada tahun 2006, faktor lain yang terbukti mempengaruhi prestasi
mahasiswa adalah peran seorang ibu. Pemberdayaan kepada ibu di berbagai bidang
dapat menyebabkan masyarakat berpendidikan lebih baik. mahasiswa
memperlihatkan kinerja baik dengan ibu yang berpendidikan. Secara teori ibu
berpendidikan dapat membantu anak-anak mereka pada kegiatan mereka dengan
benar.
Selain itu jam kerja yang panjang, aktivitas fisik atau mental berjam-jam,
waktu istirahat yang tidak memadai, istirahat yang tidak memadai, tekanan
berlebihan, atau kombinasi dari faktor-faktor ini dapat dikaitkan dengan kelelahan.
Ritme sirkadian terganggu telah ditemukan terkait dengan perubahan kinerja mental
dan fisik. (Carrier and Monk, 2000)
43
6.4 Keterbatasan penelitian
Selama melakukan penelitian ini. Kendala yang dihadapi selama penelitian
adalah kurangnya waktu efektif untuk dapat mengumpulkan sampel sehingga waktu
pengambilan berbeda tiap kelas sehingga dapat menimbulkan bias. Kuisioner yang
digunakan bersifat subjektif, tergantung dari personaliti masing-masing responden
bagaimana menghadapi kelelahan itu sendiri. Sementara itu, fungsi pekerjaan
psikososial, pekerjaan lainnya, riwayat pendidikan dan faktor lain yang juga
mempengaruhi kelelahan dan prestasi belajar belum sepenuhnya didefinisikan.
44
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil penelitian pada BAB sebelumnya, peneliti membuat
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
7.1.1 Tidak ada hubungan yang signifikan antara kelelahan mental dan prestasi pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan 2017. Hal ini dapat disebabkan
oleh factor lain yang juga mempengaruhi prestasi.
7.1.2 Terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan fisik dan prestasi pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan 2017.
7.1.3 Tidak ada hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dan prestasi pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan 2017. Hal ini dapat disebabkan
oleh factor lain yang juga mempengaruhi prestasi.
45
7.2 Saran
7.2.1 Bagi Responden
Agar dapat memberikan pengetahuan mengenai dampak kelelahan pada mahasiswa
sehingga kualitas hidup dapat meningkat.
7.2.2 Bagi Tempat Penelitian
Dapat memberikan masukan bagi pihak fakultas untuk lebih efisien dalam melakukan
pembelajaran pada mahasiswa guna mewujudkan
7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sekiranya peneliti selanjutnya meneliti faktor-aktor lain yang dapat mempengaruhi
prestasi pada mahasiswa dan menganalisis kelelahan secara lebih spesifik.
7.2.4. Bagi Pemerintah
Sebagai pertimbangan dalam kegiatan pendidikan yang ada di Indonesia, Pemerintah
sekiranya dapat membuat kurikulum yang efisien untuk mahasiswa.
46
DAFTAR PUSTAKA
Abdulghani, H. M. et al. (2012) „Sleep disorder among medical students:
Relationship to their academic performance‟, Medical Teacher, 34(sup1), pp. S37–
S41. doi: 10.3109/0142159X.2012.656749.
Ali, S. et al. (2013) „Factors Contributing to the Students Academic Performance: A
Case Study of Islamia University Sub-Campus‟, American Journal of Educational
Research, 1(8), pp. 283–289. doi: 10.12691/education-1-8-3.
Anonim (2007) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Arikunto, S. and Prosedur (2002) „BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN
KELAS‟, Jakarta: PT. Rineka CiptaJakarta: Bumi Aksara, 136(2), pp. 2–3.
Available at: http://digilib.uinsby.ac.id/1041/6/Bab 3.pdf.
Birch, C. O. (2017) „How does mental and physical fatigue affect a rugby player ‟ s
force production during scrummaging ?‟, pp. 2015–2017.
Boksem, M. A. S., Meijman, T. F. and Lorist, M. M. (2005) „Effects of mental
fatigue on attention: An ERP study‟, Cognitive Brain Research, 25(1), pp. 107–116.
doi: 10.1016/j.cogbrainres.2005.04.011.
Boksem, M. A. S., Meijman, T. F. and Lorist, M. M. (2006) „Mental fatigue,
motivation and action monitoring‟, Biological Psychology, 72(2), pp. 123–132. doi:
10.1016/j.biopsycho.2005.08.007.
Carrier, J. and Monk, T. H. (2000) „Circadian rhythms of performance: new trends‟,
Chronobiol Int, 17(6), pp. 719–732. doi: 10.1081/CBI-100102108.
Chaudhuri, A. and Behan, P. O. (2004) „Fatigue in neurological disorders‟, Lancet,
363(9413), pp. 978–988. doi: 10.1016/S0140-6736(04)15794-2.
47
Dittner, A. J., Wessely, S. C. and Brown, R. G. (2004) „The assessment of fatigue: A
practical guide for clinicians and researchers‟, Journal of Psychosomatic Research,
pp. 157–170. doi: 10.1016/S0022-3999(03)00371-4.
Doe, N. (2012) „Gangguan Tidur Pada Perawat Pekerja Shift‟, pp. 7–26.
Efriana, C. (2012) „Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Program Studi
Diploma Iii Kebidanan Stikes U ‟ Budiyah‟, 1(2), pp. 12–18.
Jackson, C. (2015) „The Chalder Fatigue Scale (CFQ 11)‟, Occupational Medicine,
65(1), p. 86. doi: 10.1093/occmed/kqu168.
Johansson, B. and Rönnbäck, L. (2014) „Long-Lasting Mental Fatigue After
Traumatic Brain Injury – A Major Problem Most Often Neglected Diagnostic Criteria
, Assessment , Relation to Emotional and Cognitive Problems , Cellular Background ,
and Aspects on Treatment‟, Traumatic brain injury, pp. 491–511. doi:
10.5772/57311.
Junghaenel, D. U. et al. (2011) „Demographic correlates of fatigue in the US general
population: results from the patient-reported outcomes measurement information
system (PROMIS) initiative.‟, Journal of psychosomatic research, 71(3), pp. 117–23.
doi: 10.1016/j.jpsychores.2011.04.007.
Marcora, S. M., Staiano, W. and Manning, V. (2009) „Mental fatigue impairs
physical performance in humans‟, pp. 857–864. doi:
10.1152/japplphysiol.91324.2008.
Mizuno, K. et al. (2011) „Mental fatigue caused by prolonged cognitive load
associated with sympathetic hyperactivity‟, Behavioral and Brain Functions, 7(1), p.
17. doi: 10.1186/1744-9081-7-17.
Questionnaire, T. F. et al. (2003) „Measures of Fatigue Subscale of the Short Form
Health Survey‟, 49(5), pp. 175–183. doi: 10.1002/art.11405.
48
Riyani, Y. (2012) „Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa‟,
Jurnal EKSOS, 8(1), pp. 19–25. Available at:
http://repository.polnep.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/354/03-YANI
R.pdf?sequence=1.
Sajadi, S. A. (2016) „Sleep quality and the factors affecting the fatigue severity and
academic performance of students at AJA university of medical sciences‟, Journal of
Advances in Medical Education (JAMED), 1(2), pp. 9–16.
Sherwood, L. (2010) „Human Physiology: From Cells to Systems‟, Human
Physiology, 7th editio, p. 766. doi: 9781111577438.
Sievertsen, H. H., Gino, F. and Piovesan, M. (2016) „Cognitive fatigue influences
students‟ performance on standardized tests‟, Proceedings of the National Academy
of Sciences, 113(10), pp. 2621–2624. doi: 10.1073/pnas.1516947113.
Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung:
Alfabeta. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Thaib, E. N. (2013) „DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL Eva Nauli Thaib‟,
XIII(2), pp. 384–399.
Torres-Harding, S. and Jason, L. A. (2005) „What Is Fatigue? History and
Epidemiology.‟, Fatigue as a window to the brain., (January), pp. 3–17. Available at:
http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=psyc4&NEWS=N
&AN=2005-07385-001.
De Vries, J. (2003) „Assessment of fatigue among working people: a comparison of
six questionnaires‟, Occupational and Environmental Medicine, 60(>90001), p. 10i–
15. doi: 10.1136/oem.60.suppl_1.i10.
Williamson, R. J. et al. (2005) „The relationship of fatigue to mental and physical
health in a community sample‟, Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology,
49
40(2), pp. 126–132. doi: 10.1007/s00127-005-0858-5.
Workplace Safety and Health Council (2010) „Workplace Safety and Health
Guidelines (Fatigue Management)‟, January 2010, pp. 6–10. Available at:
https://www.wshc.sg/files/wshc/upload/cms/file/2014/Fatigue_Management.pdf.
Wyller, V. (2007) The pathophysiology of chronic fatigue syndrome in adolescents.
Available at: https://www.duo.uio.no/handle/123456789/28571.
50
Lampiran I
REKOMENDASI PERSETUJUAN ETIK
51
Lampiran II
SURAT IZIN PENELITIAN
52
Lampiran III
Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Saya sedang menyusun skripsi mengenai tingkat kelelahan dan hubungannya
dengan prestasi belajar terhadap mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan faktor kelelahan pada mahasiswa terhadap prestasi belajar.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan telaah dalam memberi masukan kepada sistem
pendidikan sekarang ini agar lebih baik lagi.
Saya membutuhkan informasi sebagai data penelitian. Saya mohon kesediaan
Anda untuk mengisi kuisioner ini. Semua jawaban yang Anda tulis akan membantu
saya. Semua data akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian ini. Atas
bantuan dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Ghaniah Alvita
A. Persetujuan Responden
1. Nama :
2. NIM :
2. Umur : thn
Saya yang bertandatangan dibawah bersedia untuk menjadi responden dalam
penelitian dengan judul “Hubungan Faktor Kelelahan terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017” yang dilakukan oleh
peneliti Ghaniah Alvita.
Makassar, 2017
( )
53
Lampiran IV
Lembar Kuesioner Penelitian
B. Penilaian Kelelahan
Centang (√) pada kolom yang anda rasa sesuai dengan apa yang anda alami selama
kurang lebih 1 bulan terakhir. Tidak ada jawaban benar ataupun salah, karena itu
isilah sesuai dengan keadaan diri saudara.
CHALDER FATIGUE SCALE
No Tidak
Pernah
Kadang-
Kadang
Sering Sangat
Sering
1 Apakah anda sering
mempunyai masalah dengan
kelelahan?
2 Apakah anda butuh istirahat
(tidur) yang lebih banyak?
3 Apakah anda sering merasa
mengantuk atau lelah?
4 Apakah Anda sering
mengalami kesulitan dalam
memulai mengerjakan
aktivitas/pekerjaan sehari-hari?
5 Apakah anda sering merasa
kurang bertenaga?
6 Apakah Anda sering merasa
pegal-pegal pada bagian otot?
7 Apakah anda sering merasa
lemah?
8 Apakah anda sering merasa
54
sulit untuk berkonsentrasi
(misalnya saat belajar)?
9 Apakah anda sering mengalami
ketersendatan dalam berbicara?
10 Apakah Anda mengalami
kesulitan dalam memahami
perkataan orang lain
Bagus
dari
biasanya
Seperti
biasa
Buruk
dari
biasanya
Sangat
buruk
dari
biasanya
11 Bagaimana kemampuan
memori anda?
Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan, yaitu:
1 : Tidak pernah (75%)
SUBJECTIVE SELF RATING TEST
No. Perasaan Kelelahan 1 2 3 4
A. Pelemahan Kegiatan
1 Perasaan berat di kepala
2 Lelah seluruh badan
3 Berat di kaki
4 Menguap
5 Pikiran kacau
6 Mengantuk
7 Ada beban pada mata
8 Gerakan canggung dan kaku
9 Berdiri tidak stabil
55
10 Ingin berbaring
B. Pelemahan Motivasi
11 Susah berpikir
12 Lelah untuk bicara
13 Gugup
14 Tidak terkonsentrasi
15 Sulit memusatkan perhatian
16 Muda lupa
17 Kepercayaan diri berkurang
18 Merasa cemas
19 Sulit mengontrol sikap
20 Tidak tekun dalam pekerjaan
C. Kelelahan Fisik
21 Sakit kepala
22 Kaku di bahu
23 Nyeri di punggung
24 Sesak napas
25 Haus
26 Suara serak
27 Merasa pening
28 Spasme di kelopak mata
29 Tremor pada anggota badan
30 Merasa kurang sehat
56
Lampiran V
Output Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Frequencies
Notes
Output Created 21-NOV-2017 07:36:33
Comments
Input Data C:\Users\Masriadi\Downloads\Da
ta Ghaniah.sav
Active Dataset DataSet1
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File 224
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Gabungan.Fisik
Gabungan.Mental Kat.Nilai.Tes
Kat.Fisik.1 Kat.Fisik.2
Kat.Mental.1 Kat.Mental.2
Kat.Chalder.1 Kat.Chalder.2
Kat.SSRT.2 Kat.SSRT.1
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.03
Elapsed Time 00:00:00.03
Frequency Table
Gabungan.Fisik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
57
Valid Lelah - Lelah 60 26.8 26.8 26.8
Lelah - Tidak 54 24.1 24.1 50.9
Tidak - Lelah 28 12.5 12.5 63.4
Tidak - Tidak 82 36.6 36.6 100.0
Total 224 100.0 100.0
Gabungan.Mental
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lelah - Lelah 6 2.7 2.7 2.7
Lelah - Tidak 18 8.0 8.0 10.7
Tidak - Lelah 10 4.5 4.5 15.2
Tidak - Tidak 190 84.8 84.8 100.0
Total 224 100.0 100.0
Kat.Nilai.Tes
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 84 37.5 37.5 37.5
Tidak Baik 140 62.5 62.5 100.0
Total 224 100.0 100.0
CROSSTABS
/TABLES=Kat.SSRT.1 Kat.SSRT.2 Gabungan.SSRT Kat.Fisik.1
Kat.Fisik.2 Kat.Mental.1 Kat.Mental.2
Gabungan.Chalder Kat.Chalder.1 Kat.Chalder.2 Gabungan.Fisik
Gabungan.Mental BY Kat.Nilai.Tes
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.
2. Analisa Bivariat
58
Crosstabs
Notes
Output Created 21-NOV-2017 07:40:25
Comments
Input Data C:\Users\Masriadi\Downloads\Dat
a Ghaniah.sav
Active Dataset DataSet1
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File 224
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in
the specified range(s) for all
variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=Kat.SSRT.1
Kat.SSRT.2 Gabungan.SSRT
Kat.Fisik.1 Kat.Fisik.2
Kat.Mental.1 Kat.Mental.2
Gabungan.Chalder
Kat.Chalder.1 Kat.Chalder.2
Gabungan.Fisik
Gabungan.Mental BY
Kat.Nilai.Tes
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00.06
Elapsed Time 00:00:00.13
Dimensions Requested 2
Cells Available 524245
59
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kat.SSRT.1 *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Kat.SSRT.2 *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Gabungan.SSRT *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Kat.Fisik.1 *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Kat.Fisik.2 *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Kat.Mental.1 *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Kat.Mental.2 *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Gabungan.Chalder *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Kat.Chalder.1 *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Kat.Chalder.2 *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Gabungan.Fisik *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Gabungan.Mental *
Kat.Nilai.Tes
224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%
Kat.SSRT.1 * Kat.Nilai.Tes
Crosstab
Kat.Nilai.Tes
Total Baik Tidak Baik
Kat.SSRT.1 Lelah Count 50 80 130
60
% within Kat.SSRT.1 38.5% 61.5% 100.0%
Tidak Count 34 60 94
% within Kat.SSRT.1 36.2% 63.8% 100.0%
Total Count 84 140 224
% within Kat.SSRT.1 37.5% 62.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .122a 1 .727
Continuity Correctionb .044 1 .834
Likelihood Ratio .122 1 .726
Fisher's Exact Test .780 .418
Linear-by-Linear
Association
.122 1 .727
N of Valid Cases 224
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35.25.
b. Computed only for a 2x2 table Kat.SSRT.2 * Kat.Nilai.Tes
Crosstab
Kat.Nilai.Tes
Total Baik Tidak Baik
Kat.SSRT.2 Lelah Count 31 63 94
% within Kat.SSRT.2 33.0% 67.0% 100.0%
Tidak Count 53 77 130
% within Kat.SSRT.2 40.8% 59.2% 100.0%
Total Count 84 140 224
% within Kat.SSRT.2 37.5% 62.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
61
Gabungan.SSRT * Kat.Nilai.Tes
Crosstab
Kat.Nilai.Tes
Total Baik Tidak Baik
Gabungan.SSRT Lelah - Lelah Count 27 52 79
% within Gabungan.SSRT 34.2% 65.8% 100.0%
Lelah - Tidak Count 23 28 51
% within Gabungan.SSRT 45.1% 54.9% 100.0%
Tidak - Lelah Count 4 11 15
% within Gabungan.SSRT 26.7% 73.3% 100.0%
Tidak - Tidak Count 30 49 79
% within Gabungan.SSRT 38.0% 62.0% 100.0%
Total Count 84 140 224
% within Gabungan.SSRT 37.5% 62.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Pearson Chi-Square 2.387a 3 .496
Likelihood Ratio 2.402 3 .493
Linear-by-Linear Association .048 1 .826
N of Valid Cases 224
Pearson Chi-Square 1.413a 1 .235
Continuity Correctionb 1.100 1 .294
Likelihood Ratio 1.421 1 .233
Fisher's Exact Test .265 .147
Linear-by-Linear
Association
1.406 1 .236
N of Valid Cases 224
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35.25.
b. Computed only for a 2x2 table
62
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
5.63.
Gabungan.Chalder * Kat.Nilai.Tes
Crosstab
Kat.Nilai.Tes
Total Baik Tidak Baik
Gabungan.Chalder Lelah - Lelah Count 13 25 38
% within
Gabungan.Chalder
34.2% 65.8% 100.0%
Lelah - Tidak Count 26 19 45
% within
Gabungan.Chalder
57.8% 42.2% 100.0%
Tidak - Lelah Count 3 21 24
% within
Gabungan.Chalder
12.5% 87.5% 100.0%
Tidak - Tidak Count 42 75 117
% within
Gabungan.Chalder
35.9% 64.1% 100.0%
Total Count 84 140 224
% within
Gabungan.Chalder
37.5% 62.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Pearson Chi-Square 14.598a 3 .002
Likelihood Ratio 15.420 3 .001
Linear-by-Linear Association 3.899 1 .048
N of Valid Cases 224
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
9.00. Kat.Chalder.1 * Kat.Nilai.Tes
63
Crosstab
Kat.Nilai.Tes
Total Baik Tidak Baik
Kat.Chalder.1 Lelah Count 39 44 83
% within Kat.Chalder.1 47.0% 53.0% 100.0%
Tidak Count 45 96 141
% within Kat.Chalder.1 31.9% 68.1% 100.0%
Total Count 84 140 224
% within Kat.Chalder.1 37.5% 62.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 5.065a 1 .024
Continuity Correctionb 4.442 1 .035
Likelihood Ratio 5.023 1 .025
Fisher's Exact Test .032 .018
Linear-by-Linear
Association
5.042 1 .025
N of Valid Cases 224
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 31.13.
b. Computed only for a 2x2 table
Kat.Chalder.2 * Kat.Nilai.Tes
Crosstab
Kat.Nilai.Tes
Total Baik Tidak Baik
Kat.Chalder.2 Lelah Count 16 46 62
% within Kat.Chalder.2 25.8% 74.2% 100.0%
Tidak Count 68 94 162
% within Kat.Chalder.2 42.0% 58.0% 100.0%
Total Count 84 140 224
% within Kat.Chalder.2 37.5% 62.5% 100.0%
64
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significanc
e (2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 5.002a 1 .025
Continuity
Correctionb
4.335 1 .037
Likelihood Ratio 5.185 1 .023
Fisher's Exact Test .031 .017
Linear-by-Linear
Association
4.979 1 .026
N of Valid Cases 224
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
23.25.
b. Computed only for a 2x2 table
Gabungan.Fisik * Kat.Nilai.Tes
Crosstab
Kat.Nilai.Tes
Total Baik
Tidak
Baik
Gabungan.Fisi
k
Lelah -
Lelah
Count 21 39 60
% within
Gabungan.Fisik
35.0% 65.0% 100.0%
Lelah -
Tidak
Count 26 28 54
% within
Gabungan.Fisik
48.1% 51.9% 100.0%
Tidak -
Lelah
Count 4 24 28
% within
Gabungan.Fisik
14.3% 85.7% 100.0%
Tidak -
Tidak
Count 33 49 82
% within
Gabungan.Fisik
40.2% 59.8% 100.0%
Total Count 84 140 224
65
% within
Gabungan.Fisik
37.5% 62.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Pearson Chi-Square 9.474a 3 .024
Likelihood Ratio 10.400 3 .015
Linear-by-Linear Association .849 1 .357
N of Valid Cases 224
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
10.50. Gabungan.Mental * Kat.Nilai.Tes
Crosstab
Kat.Nilai.Tes
Total Baik
Tidak
Baik
Gabungan.Me
ntal
Lelah -
Lelah
Count 1 5 6
% within
Gabungan.Mental
16.7% 83.3% 100.0%
Lelah -
Tidak
Count 7 11 18
% within
Gabungan.Mental
38.9% 61.1% 100.0%
Tidak -
Lelah
Count 0 10 10
% within
Gabungan.Mental
0.0% 100.0% 100.0%
Tidak -
Tidak
Count 76 114 190
% within
Gabungan.Mental
40.0% 60.0% 100.0%
Total Count 84 140 224
% within
Gabungan.Mental
37.5% 62.5% 100.0%
66
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Pearson Chi-Square 7.633a 3 .054
Likelihood Ratio 11.172 3 .011
Linear-by-Linear Association .426 1 .514
N of Valid Cases 224
a. 3 cells (37.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 2.25.
67
Lampiran 6
BIODATA DIRI PENULIS
Data Pribadi :
Nama Lengkap : Ghaniah Alvita
Nama Panggilan : Nia
Tempat/Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 22 November 1996
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol. Darah : A
Nama Orang Tua
Ayah : Akhiruddin
Ibu : Wahdah Husain
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : Wiraswasta
Ibu : IRT
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Alamat saat ini : Jalan Borong Raya Kompleks Delta Mas II Makassar
No. Telp : 081299084139
Email : [email protected]
68
Riwayat Pendidikan Formal
Periode Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan
2002-2008 SDN Pembina -
2008-2011 SMPN 2 Luwuk -
2011-2014 SMAN 2 Tinggimoncong IPA
2014-sekarang Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin
Pendidikan Dokter
Riwayat Organisasi
Periode Organisasi Jabatan
2014-
sekarang
Medical Muslim Family Anggota Biasa
2016-
sekarang
Medical Youth Research Club
Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin
Anggota Biasa
2017-
sekarang
Badan Eksekutif Mahasiswa Anggota Biasa