74
HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA REMAJA DI SMP SHALAHUDDIN MALANG TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan Oleh: Arinda Rizky Febyantari 135070200111011 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA

REMAJA DI SMP SHALAHUDDIN MALANG

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan

Oleh:

Arinda Rizky Febyantari

135070200111011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor
Page 3: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

Lampiran 15

CURRICULUM VITAE

Nama : Arinda Rizky Febyantari

NIM : 135070200111011

Jurusan/Angkatan : Ilmu Keperawatan/2013

Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 12 Februari 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Asal : Desa Burengan RT 03 RW 11 , Kediri

Alamat di Malang : Jl.Ikan Gurami Gg 1 No.19, Malang

Status : Mahasiswa

Hobi : Membaca dan Mendengarkan musik.

Motto Hidup : Selalu berdoa dan berusaha untuk mendapatkan

yang terbaik

No. HP : 085 736 811 644

Email : [email protected]

Orang Tua

Nama Ayah : Budi Santoso

Nama Ibu : Sutikah

Saudara : Andrian Laksono Putro

Page 4: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

Riwayat Pendidikan

1. TK Dharmawati Pakunden Kediri (Tahun 1999-2001)

2. SDN Pakunden 1,Kediri (Tahun 2001-2007)

3. SMP Negeri 2 Kediri (Tahun 2007-2010)

4. SMA Negeri 7 Kediri (Tahun 2010-2013)

Page 5: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

v

ABSTRAK

Febyantari, Arinda Rizky. 2017. Hubungan Harga Diri dengan Prokrastinasi

Akademik pada Remaja di SMP Shalahuddin Malang. Tugas Akhir,

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Pembimbing (1) Ns. Tina Handayani Nasution, S.Kep, M.Kep (2) Ns. Retno

Lestari, S.Kep, M.Nurs.

Salah satu permasalahan yang dilakukan remaja di lingkungan akademik

adalah kebiasaan menunda tugas atau pekerjaan yang disebut dengan prokrastinasi

akademik. Prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan

internal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi adalah harga diri.Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan

prokrastinasi akademik pada remaja di SMP Shalahuddin Malang. Desain penelitian

yang digunakan adalah deskriptif analitik korelasional, dengan metode pendekatan

Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Cluster Sampling

pada 81 responden yaitu kelas VII 40 responden dan kelas VIII 41 responden.

Hasilnya harga diri tinggi 74 responden (91,4%) dan prokrastinasi akademik tinggi

78 responden (96,3%). Data di analisa menggunakan Uji Rank Spearman. Hasil

menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat antara harga diri dengan

prokrastinasi akademik pada remaja di SMP Shalahuddin Malang dengan nilai p

value sebesar 0,000 dan nilai korelasi 0,683. Sehingga dapat disimpulkan terdapat

hubungan positif signifikan yang kuat antara harga diri dengan prokrastinasi

akademik pada remaja di SMP Shalahuddin Malang. Untuk selanjutnya, peneliti

memberikan saran untuk mengidentifikasi mengenai hubungan prokrastinasi dengan

variabel psikologis lainnya, yaitu kontrol diri, kesadaran diri dan kecemasan sosial

Kata kunci: Harga Diri, Prokrastinasi Akademik, Remaja

Page 6: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

vi

ABSTRACT

Febyantari, Arinda Rizky. 2017. The Relation Between Self Esteem with

Academic Procrastination in Adolescence at SMP Shalahuddin Malang.

Final Project, Nursing Progran, Medical Faculty, Brawijaya University,

Supervisor (1) Ns. Tina Handayani Nasution, S.Kep, M.Kep (2) Ns. Retno

Lestari, S.Kep, M.Nurs.

One of the problems that teenagers do in the academic environment

is the habit of postponing a task or job called academic procrastination.

Academic procrastination can be influenced by external and internal factors.

Internal factors that can affect is self-esteem. The purpose of this study was

to determine the relationship between self-esteem with academic

procrastination in adolescents at Shalahuddin Junior High School Malang.

The research design used is descriptive correlational analytics, with Cross

Sectional approach method. Sampling technique used is Cluster Sampling

technique on 81 respondents that is class VII 40 respondents and class VIII

41 respondents. The result is high self-esteem 74 respondents (91.4%) and

high academic procrastination 78 respondents (96.3%). Data were analyzed

using Spearman Rank Test. The results showed a strong relationship

between self-esteem and academic procrastination in adolescents at

Shalahuddin Junior High School Malang with p value of 0.000 and correlation

value 0.683. So it can be concluded there is a strong positive significant

relationship between self-esteem with academic procrastination in

adolescents in Shalahuddin Junior High School Malang. Furthermore, the

researcher suggests to identify the relationship of procrastination with other

psychological variables, namely self-control, self-awareness and social

anxiety

Key Word : Self Esteem, Academic Procrastination, Adolescence

Page 7: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak

menuju dewasa, dimana terjadi kematangan fungsi fisik, kognitif,

sosial, dan emosional yang cepat pada laki–laki maupun pada

perempuan (Wong, 2008). Masa remaja juga disebut sebagai masa

peralihan karena individu yang berada pada masa ini akan

meninggalkan sikap dan tingkah laku yang biasa ditampilkan pada

masa kanak-kanak dan mulai belajar menyesuaikan diri dengan tata

cara hidup orang dewasa. Di Indonesia, menurut Sensus Penduduk

2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18 % dari jumlah penduduk. Di

dunia kelompok remaja diperkirakan berjumlah 1,2 milyar atau 18 %

dari jumlah penduduk dunia (WHO, 2014).

Menurut Tamami (2011) pada usia remaja ini, pendidikan

menjadi suatu kewajiban mutlak yang harus dijalani. Umumnya para

remaja sering mengeluh mengenai permasalahan seperti

ketidaknyamanan dengan kondisi sekolah, cara guru mengajar, tugas

yang dianggap terlalu banyak hingga adanya keengganan belajar.

Dalam proses belajarnya di sekolah, tidak sedikit remaja yang

mengalami masalah-masalah akademik, seperti pengaturan waktu

belajar, memilih metode belajar untuk mempersiapkan ujian,

menyelesaikan tugas–tugas sekolahnya dan sebagainya (Gunarsa,

Page 8: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

2

2008). Siswa yang tidak dapat memanfaatkan waktu belajar dengan

baik dapat mengakibatkan tugas akademik menjadi terbengkalai dan

penyelesaian tugas tidak maksimal. Setiap individu sebenarnya bukan

dinilai karena faktor intelengensi semata, namun salah satunya

adalah kebiasaan melakukan penundaan terutama dalam

penyelesaian tugas akademik yang disebut dengan prokrastinasi

akademik( Savira dan Suharsono, 2013).

Istilah prokrastinasi digunakan pada suatu kecenderungan

untuk menunda-nunda suatu penyelesaian tugas atau pekerjaan

(Ghufron dan Risnawita, 2014). Fenomena prokrastinasi akademik

yang terjadi pada siswa karena mereka suka menunda-nunda

mengerjakan tugas sampai batas waktu pengumpulan, suka tidak

segera mengumpulkan tugas dengan memberi alasan untuk

memperoleh tambahan waktu atau tidak menyukai tugasnya dan

memilih untuk melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan

seperti menonton televisi, jalan - jalan dan sebagainya (Stiyawan dan

Ismara,2014). Di Indonesia dari fenomena yang ada menurut

beberapa penelitian, salah satunya penelitian Anggraeni (2014) pada

siswa SMP di Samarinda menyebutkan sekitar 25% sampai dengan

75% dari pelajar melaporkan bahwa prokrastinasi merupakan salah

satu masalah dalam lingkup akademis mereka. Hal ini berkaitan

dengan hasil yang di dapat bahwa penyabab dari prokrastinasi adalah

siswa mengalami kesulitan belajar yang bergantung pada beberapa

faktor, seperti tersedia tidaknya tempat penggunaan waktu tersebut

untuk belajar, tersedia tidaknya fasilitas belajar ang memadai, dan

Page 9: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

3

harmonis tidaknya hubungan manusiawi baik di sekolah, di rumah

maupun di lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat di kategorikan

menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor

eksternal yaitu faktor yang terdapat dari luar diri individu meliputi:

gaya pengasuhan orang tua dan kondisi lingkungan.Sedangkan faktor

internal yaitu faktor yang ada pada diri individu yang melakukan

prokrastinasi, yaitu unsur kepribadian, salah satunya adalah tentang

harga diri. Ellies (2010) mengungkapkan bahwa orang yang

berpretasi tinggi dipengaruhi oleh seberapa besar orang bernilai,

menyukai dirinya sendiri dan mepunyai harga diri atau penilaian

terhadap dirinya secara positif.

Harga diri adalah sejauh mana individu tersebut menilai dirinya

sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan

kompeten (Stuart dan Sundeen, 2006). Baron dan Byrne (2012) juga

berpendapat bahwa harga diri adalah evaluasi diri yang dibuat oleh

setiap individu, sikap orang terhadap dirinya sendiri dalam rentang

dimensi positif sampai negatif. Harga diri akan bermakna dan berhasil

jika individu diterima dan diakui oleh orang lain, merasa mampu

menghadapi kehidupan dan dapat mengontrol dirinya (Prameswari

dkk, 2013).

Data Riskesdas tahun 2007 menunjukkan angka gangguan

mental emosional (kecemasan, harga diri rendah, depresi) pada

penduduk usia kurang dari 15 tahun adalah 11,6 % atau sekitar 19

juta penduduk. Sedangkan dengan gangguan jiwa berat rata-rata

Page 10: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

4

sebesar 0,64 % atau sekitar satu juta penduduk. Penelitian yang

dilakukan di Indonesia (Eunike dkk, 2015) di SMP Negeri 43

Surabaya tentang harga diri menunjukkan bahwa 1 subjek (1%)

masuk dalam kategori tinggi, 20 subjek (20%) masuk dalam kategori

sedang, 57 subjek (57%) masuk dalam kategori rendah, dan 22

subjek (22%) masuk dalam kategori sangat rendah.

Sugiyarlin (2008) menyatakan bahwa harga diri yang tinggi

merupakan kunci keberhasilan, karena membawa dampak pada

kehidupan yang optimis yang dapat membawa individu untuk bersikap

gigih,rajin,dan dapat menyelesaikan tugasnya dengan

baik,sedangkan harga diri yang rendah merupakan kunci kegagalan,

karena membawa dampak pada kehidupan yang pesimis, segala

sesuatu ditanggapi dengan penuh kekhawatiran dan penolakan,

sehingga menghambat ke arah peningkatan keberhasilan. Hal ini di

dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zaitun (2015) yaitu

hubungan antara konsep diri dengan motivasi belajar siswa MTS

Aisyiyah Palembang menemukan adanya hubungan yang sangat

signifikan antara konsep diri akademik dan motivasi belajar siswa.

Penelitian ini dilakukan di SMP Shalahuddin adalah karena

menurut observasi peneliti bahwa siswa masih banyak melakukan

prokrastinasi akademik seperti tidak mengerjakan PR. Menurut studi

pendahuluan yang dilakukan tanggal 11 Oktober 2016 di SMP

Salahudin malang dengan mewawancarai guru BK yaitu 50 % siswa

pada setiap kelas sering tidak mengerjakan PR pada waktu yang

ditentukan ditambah dengan banyaknya guru di SMP Salahudin yang

mengeluhkan siswanya yang tidak pernah mengerjakan PR serta

Page 11: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

5

tugas lainnya yang telah diberikan. Fenomena di atas membuat

peneliti tertarik untuk melihat hubungan harga diri dengan perilaku

prokrastinasi akademik.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan harga diri dengan prokrastinasi

akademik pada remaja di SMP Shalahuddin Malang

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan harga diri dengan

prokrastinasi akademik pada remaja di SMP Shalahuddin

Malang

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi harga diri remaja di SMP Shalahuddin

Malang

b. Mengidentifikasi prokrastinasi akademik remaja di SMP

Shalahuddin Malang

c. Menganalisa hubungan harga diri dengan prokrastinasi

akademik pada remaja di SMP Shalahuddin Malang

Page 12: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

6

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan pemikiran mengenai hubungan harga diri

dengan prokrastinasi akademik pada remaja di SMP

Shalahuddin Malang

2. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi

masukan yang berguna bagi penyelenggara kegiatan

belajar mengajar pada khususnya di SMP Shalahuddin

Malang,bagaimana cara untuk dapat meningkatkan

harga diri pada siswa dan untuk mengatasi

prokrastinasi akademik pada remaja.

Page 13: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Remaja

2.1.1 Definisi Remaja

Remaja (Adolescence) adalah kata yang berasal dari bahasa

latin,yang berarti ‘’tumbuh untuk mencapai kematangan’’. Masa

remaja merupakan periode transisi seseorang dari masa kanak-

kanak menuju masa dewasa. Pada masa remaja adalah waktu untuk

kematangan secara fisik, kognitif, emosonal, dan sosial yang cepat

yang terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan untuk menjadi

individu dewasa (Wong,2008).

Masa remaja merupakan salah satu periode dari

perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau

peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di

sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada

umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-

22 tahun (Notoatdmojo, 2007).

Page 14: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

8

2.1.2 Periode Perkembangan Remaja

Menurut, Sarwono (2010) mengatakan bahwa tahap

perkembangan remaja dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Tahap Remaja Awal 12-15 tahun (early adolescence)

Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan

perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri

serta dorong-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan

itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat

tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara

erotis. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan

berkurangnya kendali terhadap “ego” menyebabkan para

remaja sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa.

2. Tahap Remaja Madya 15-18 tahun (middle adolescence)

Pada saat ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan.

Ia senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada

kecenderungan “narcistic”, yaitu mencintai diri sendiri dengan

menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama

dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi

kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana

peka atau tidak peduli, rame-rame atau sendiri, optimis atau

pesimistis, idealis atau materialis dan sebagainya. Remaja pria

harus membebaskan diri dari oedipoes complex (perasaan

cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak) dengan

mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lawan jenis.

3. Tahap Remaja Akhir 18-21 tahun (late adolescence)

Page 15: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

9

Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode

dewasa dan ditandai dengan pencapaian 5 (lima) hal,yaitu :

a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.

b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-

orang lain dalam pengalaman-pengalaman baru.

c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.

d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri

sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan

diri sendiri dengan orang lain.

e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya

(private self) dan masyarakat umum (the public).

2.1.3 Perkembangan pada Masa Remaja

Setiap individu yang memasuki usia remaja akan mengalami

berbagai perkembangan pada dirinya. Berikut adalah berbagai

perkembangan yang dialami oleh remaja ( Wong,2008):

1. Perkembangan Fisik

Perubahan fisik pada masa pubertas merupakan hasil

perubahan hormonal yang berada di bawah pengaruh sistem

saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada

pertumbuhan fisik serta pada penampakan dan perkembangan

karakteristik seks sekunder . Perbedaan fisik antara kedua

jenis kelamin ditentukan berdasarkan dua karakteristik, yaitu:

(1) karakteristik seks primer merupakan organ eksternal dan

internal yang melaksanakan fungsi reproduktif (missal:

Page 16: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

10

ovarium, uterus, payudara, dan penis); dan (2) karakteristik

seks sekunder yang merupakan perubahan di seluruh tubuh

sebagai hasil dari perubahan hormonal (misal: perubahan

suara, munculnya rambut pubertas, penumpukan lemak) tetapi

tidak berperan langsung dalam fungsi reproduksi .

2. Perkembangan emosional

Remaja seringkali dijuluki sebagai orang yang labil, tidak

konsisten, dan tidak dapat diterka. Hal ini dikarenakan status

emosional remaja masih belum stabil. Remaja awal bereaksi

cepat dan emosional sedangkan remaja akhir sudah mampu

mengendalikan emosi hingga mendapatkan situasi dan kondisi

yang tepat untuk mengekspresikan dirinya.

3. Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif pada remajamencapai puncaknya

pada kemampuan berpikir abstrak . Remaja sudah memiliki

pola piker sendiri sebagai upaya untuk menyelesaikan

permasalahan yang kompleks dan abstrak.

4. Perkembangan moral

Masa remaja mulai terbentuk sikap autonomi. Remaja

sudah memiliki suatu prinsip yang diyakini, mulai memikirkan

keabsahan dari pemikiran yang ada, serta mencari dan

mempertimbangkan cara-cara alternative untuk mencapai

tujuan.

Page 17: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

11

5. Perkembangan spiritual

Perkembangan spiritual remaja ditandai dengan

munculnya pertanyaan terkait nilai-nilai yang dianut keluarga.

Remaja akan mengeksplorasi keberadaan Tuhan dan

membandingkan agamanya dengan agama orang lain . Hal ini

dapat menyebabkan remaja seringkali mempertanyakan

kepercayaan yang dianut oleh diri remaja sendiri .

6. Perkembangan sosial

Perkembangan sosial remaja ditandai dengan kemampuan

bersosialisasi yang kuat, mulai membebaskan diri dari

dominasi keluarga, serta menetapkan identitas yang mandiri

dan wewenang orang tua .

7. Perkembangan psikososial

Perkembangan psikososial dicirikan dengan tingginya

inisiatif dan kesenangan remaja untuk mencoba suatu hal

yang baru.

2.1.4 Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan remaja menurut Syamsu Yusuf

(2011) yaitu :

1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.

Seorang remaja bisa belajar menerima diri sendiri,

bentuk tubuh, bentuk wajah. Remaja diharapkan dapat

menerima keadaan diri sebagaimana adanya keadaan diri

mereka sendiri dan dapat memanfaatkan dan memelihara

fisiknya sendiri secara efektif.

Page 18: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

12

2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-

figur yang mempunyai otoritas.

Mencapai kemandirian emosional merupakan tugas

perkembangan penting yang dihadapi remaja. Kemandirian

emosional dapat memupuk mentalitas dalam

menyelesaikan setiap masalah dan dapat bertanggung

jawab sendiri terhadap setiap langkah pilihannya yang

ditempuh. Apabila remaja tidak memiliki kemandirian

emosional, remaja akan menemui berbagai kesukaran

dalam masa dewasa, tidak bisa membuat keputusan

sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang

ditempuhnya.

3. Menjalin hubungan dengan teman sebaya atau orang lain, baik

secara individual maupun ke kelompok.

Remaja diharapkaan sudah mampu untuk menerima

pertemanan atau persahabatan tidak hanya dari teman putra

atau putri saja, tapi keduanya. Selain itu, remaja diharapkan

mampu untuk menjaga dan memelihara hubungan yang sudah

terjalin dengan baik. Apabila terjadi konflik atau masalah dalam

hubungan yang sudah terjalin, maka mereka dapat

menyelesaikannya dengan cara yang matang.

Page 19: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

13

4. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap

kemampuan sendiri (Harga Diri)

Remaja biasanya sudah mulai memikirkan arah

perkembangan menuju masa dewasa. Remaja harus

melakukan refleksi diri untuk memikirkan kemampuan

dirinya guna mencapai harapan-harapan tersebut. Remaja

yang melakukan refleksi diri akan memperoleh pengetahuan

tentang dirinya, melakukan pertimbangan dan kemungkinan

untuk memanfaatkan kesempatan di kemudian hari.

5. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas

dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup.

Remaja sangat tertarik pada persoalan yang

menyangkut kehidupan dan falsafah hidup, serta soal

kaegamaan. Mereka tertarik pada tujuan hidup, memusatkan

perhatian pada standar perilaku pada diri, keluarga dan orang

lain. Sehingga dapat menuntun dan mewarnai berbagai aspek

kehidupannya dalam masa dewasa dan selanjutnya (berguna

sebagai kendali atau kemudi dalam kehidupan).

6. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap

perilaku) kekanak-kanakan.

Seorang remaja diharapkan bisa meninggalkan

kecenderungan untuk menang sendiri seperti ketika masih

kanak- kanak. Remaja harus belajar melihat dari sudut pandang

orang lain, belajar untuk menanggungkan hal-hal yang

Page 20: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

14

menyenangkan dan mendahulukan pelaksanaan tugas dan

kewajiban

2.2 Harga Diri

2.2.1 Definisi Harga Diri

Harga Diri merupakan hasil penilaian individu terhadap dirinya

sendiri. Penilaian ini menyatakan suatu sikap yang berupa

penerimaan atau penolakan dan menunjukkan seberapa besar

individu itu percaya bahwa dirinya mampu, berarti, berhasil, dan

berharga menurut keahliannya dan nilai pribadinya (Lubis, 2009).

Harga Diri mencerminkan persepsi yang tidak selalu sesuai

dengan realitas. Harga Diri yang tinggi juga dapat mengindikasikan

penghayatan mengenai superioritasnya terhadap orang lain, yang

sombong, berlebihan, dan tidak beralasan. Dengan cara yang sama,

Harga Diri yang rendah dapat mengindikaskan persepsi yang tepat

mengenai keterbatasan atau penyimpangan, atau bahkan kondis tidak

aman (Santrock,2007).

2.2.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Harga Diri

Menurut (Esa dkk.,2014) faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri

yaitu :

1. Faktor Internal

a. Intelegensi

Page 21: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

15

Intelegensi peserta didik merupakan hal yang

sangat mendukung dalam mepertahankan diri atau

mengangkat harga diri seseorang. Intelegensi juga sangat

mempengaruhi harga diri peserta didik, apabila intelegensi

seseorang tinggi maka dapat meningkatkan harga diri

seseorang sebaliknya apabila intelegensi seseorang

rendah maka harga dirinya juga ikut rendah.

b. Kondisi Fisik

Kondisi fisik merupakan salah satu yang bisa

mengangkat harga diri seseorang, termasuk peserta didik

yang sedang menuntut ilmu pengetahuan di jenjang

pendidikan. Apabila seseorang memiliki kondisi fisik yang

bagus, maka harga diri seseorang itu terangkat dengan

sendirinya, sebaliknya apabila kondisi fisik seseorang

kurang maka akan mempengaruhi harga dirinya.

c. Penerimaan diri

Penerimaan diri menggambarvan individu menilai keadaan

dirinya berdasarkan nilai-nilai pribadi yang dianutnya.

Individu menilai dirinya telah memenuhi atau mendekati

apa yang ada dalam kebutuhannya dan mempunyai

penerimaan yang positif.

Page 22: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

16

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan Keluarga

Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah

juga mempengaruhi harga diri seseorang dalam meraih

prestasi di sekolah, karena mendapatkan prestasi yang

baik di sekolah maka dengan sendirinya harga dirinya

akan terangkat oleh lingkungan sekolahnya. Dalam hal ini

pola asuh orang tua sangat mempengaruhi harga diri

seseorang seperti bagaimana orang tua mendidik anaknya

dirumah dalam memberikan arahan yang baik dan cara

menyelesaikan suatu pekerjaan, apabila seorang anak

melakukan pekerjaan dengan bagus maka orang tua dapat

memberikan penghargaan kepada anak atas apa yang

telah dia lakukan, hal ini sangat mepengaruhi harga diri

anak di lingkungan keluarga.

b. Lingkungan sosial

Harga diri seseorang juga dipengaruhi oleh

lingkungan sosialnya, karena dengan bergaul dengan

lingkungan yang baik maka akan melahirkan tingkah laku

yang baik terhadap seseorang itu, dengan tingkah laku

yang baik, maka orang lain akan menghormati seseorang

atau peserta didik itu dengan baik sesuai dengan apa yang

ditampilkan .

Page 23: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

17

2.2.3 Aspek-Aspek Harga Diri

Coopersmith menyebutkan bahwa harga diri individu terdiri dari

tiga komponen (Sriati & Hernawati, 2007), yaitu:

1. Perasaan berharga

Perasaan berharga merupakan perasaan yang dimiliki oleh

individu saat ia merasa bahwa dirinya berharga karena dihargai

oleh orang lain.Individu yang merasa dirinya berharga, biasanya

akan dapat mengekspresikan dirinya dengan baik, dapat

menerima kritik, dan memiliki kecenderungan dapat mengontrol

perilaku.

2. Perasaan mampu

Perasaan mampu merupakan suatu persaan yang dimiliki

individu pada saat individu merasa mampu untuk mencapai

suatu hasil yang diharapkan. Individu yang meiliki harga diri

positif menyukai tugas baru yang menantang, aktif, dan tidak

cepat bingung jika segala sesuatu berjalan di luar rencana .

Perasaan mampu dan merasa kompeten ketika melaksanakan

tugas, secara bertahap dapat meningkatkan harga diri remaja.

3. Perasaan diterima

Perasaan diterima merupakan perasaan yang dimiliki

individu ketika individu diterima sebagai dirinya sendiri oleh suatu

kelompok . Ketika individu diperlakukan sebagai bagian dari

kelompok, maka ia akan merasa dirinya diterima dan dihargai

dalam kelompok tersebut.

Page 24: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

18

2.2.4 Karakteristik Harga Diri

Menurut Santrock (2007) indikator-indikator harga diri

yaitu :

1. Harga Diri Tinggi

Indikator individu dengan harga diri tinggi adalah remaja

yang dapat mengekspresikan pendapat kepada orang lain,

merasa percaya diri, Mempertahanvan kontak mata selama

percakapan, Lancar dan tidak ragu-ragu dalam berbicara,

mempunyai kepercayaan diri dan mampu menerima dirinya

sendiri dengan baik..

2. Harga Diri Rendah

Indikator individu dengan harga diri rendah adalah remaja

yang tidak percaya diri terhadap dirinya, Individu yang sulit

mengontrol tindaannya, Individu yang tidak menyukai tugas

baru dan tidak yakin akan pendapat dan kemampuan diri.

2.2.5 Perkembangan Harga Diri Remaja

Pencapaian harga diri yang tinggi akan menolong remaja

melewati masa perkembangannya dengan optimal. Santrock

(2007) menyebutkan bahwa harga diri remaja dapat ditingkatkan

dengan:

1. Mengidentifikasi penyebab rendahnya harga diri

Intervensi yang diberikan pada remaja dengan harga diri

negative, harus sampai pada penyebab rendahnya harga diri .

Page 25: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

19

Hal ini dilakukan agar harga diri remaja dapat meningkat.

Berbagai penelitian menyebutkan, intervensi yang dilakukan

untuk membuat remaja merasa nyaman dengan dirinya

sendiri, ternyatatidak efektif untuk meningkatkan harga diri

remaja .

2. Mengidentifikasi bidang-bidang kompetensi yang penting bagi

diri remaja

Remaja memiliki harga diri positif apabila dapat tampil

dengan kompeten dalam bidangnya. Sehingga, remaja harus

didorong agar dapat mengidentifkasi bidang kompeten yang

ingin dicapainya.

3. Menyediakan dukungan emosional dan persetujuan sosial.

Dukungan dan persetujuan dari orang tua dan teman

sebaya, menjadi hal yang sangat penting bagi remaja untuk

meningkatkan harga diri remaja . Lingkungan yang nyaman

bagi remaja, meliputi lingkungan yang member dukungan

emosional dan sosial, dapat meningkatkan harga diri remaja

karena remaja merasa dicintai dan diterima oleh orang lain.

4. Meningkatkan prestasi

Prestasi dapat meningkatkan harga diri remaja. Sebab,

prestasi membuat remaja merasa dirinya mampu untuk

melakukan tugas, yang elum tentu dapat dilakukan oleh orang

lain.

Page 26: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

20

5. Meningkatkan keterampilan koping remaja

Harga diri remaja akan meningkat apabila remaja mencoba

untuk mengatasi masalah ang dihadapi, bukan menghindari

masalah . Menghadapi masalah dengan realistis, jujur, dan

tidak defensive dapat menghasilkan evaluasi diri yang positif.

Sebaliknya, menghadapi masalah dengan pengingkaran,

menipu diri, dan menghindar dapat menjadi pemicu bagi

remaja untuk mengevaluasi diri secara negatif .

2.2.6 Instrumen Pengukuran Tingkat Harga Diri

Coopersmith Self Esteem Inventory (CSEI) merupakan

instrument untuk mengukur tingkat harga diri yang dikembangkan

oleh Coopersmith (1981).Instrumen ini memiliki jumlah pertanyaan

yang lebih banyak dan lebih spesifik dibandingkan dengan

RSES.Jumlah pertanyaan pada instrument ini sebanyak 58 item.

Instrumen CSEI memiliki kelebihan yaiutu memiliki 8 pertanyaan

yang dapat mendeteksi kebohongan bagi individu yang

mengisinya (Bolton ,2003)

2.3 Prokrastinasi Akademik

2.3.1 Definisi Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi adalah penundaan yang sia-sia/ tidak berguna

(Knaus, 2010). Tuckman (dalam Utomo, 2010) mendefinisikan

prokrastinasi sebagai ketidakmampuan pengaturan diri yang

mengakibatkan dilakukannya penundaan pekerjaan yang seharusnya

dapat di bawah kontrol orang yang bersangkutan. Sedangkan,

Page 27: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

21

menurut Wolter (dalam Nugrasanti, 2006) prokrastinasi akademik

adalah kegagalan dalam mengerjakan tugas dalam kerangka waktu

yang diinginkan atau menunda pengerjaan tugas sampai saat-

saatterakhir. Prokrastinasi akademik merupakan jenis penundaan

yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan

tugas akademik (Ferrari dkk, dalam Nugrasanti, 2006).

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi

Ada 3 macam ketakutan yang dikemukakan Knaus (2010),

antara lain fear of failure (takut gagal), failure anxiety (cemas akan

kegagalan), danfear of blame (takut salah). Pada saat individu

percaya bahwa dia tidak dapat menyelesaikan tugas yang

diberikan, maka individu akan cenderung untuk melakukan perilaku

prokrastinasi akademik. Selain itu, jika individu terlalu berfokus pada

kegagalan, maka ia akan sulit melihat kemungkinan- kemungkinan

yang ada untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik (Knaus,

2010). Sedangkan, fear of success yang merupakan bentuk

dari failure anxiety menyatakan bahwa individu merasa cemas

dalam mengontrol dirinya saat sukses dan mendapat tekanan yang

lebih besar dari saat ini.

Bernard ( Nathally, 2011) mengemukakan 10 faktor yang

mempengaruhi prokrastinasi akademik, antara lain:

1. Anxiety

Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan,

seperti kekhawatiran dan rasa takut yang berinteraksi

Page 28: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

22

dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Interaksi yang

berlawanan ini menyebabkan tugas-tugas tesebut ditunda.

2. Self-esteem

Self-esteem adalah memiliki penghargaan diri yang

rendah terhadap dirinya dan cenderung menyalahkan dirinya

saat terjadi masalah. Individu ini juga kurang percaya diri

untuk memiliki masa depan yang cerah.

3. Low discomfort tolerance

Individu memiliki toleransi yang rendah akan

ketidaknyamanan sehingga saat dihadapkan pada tugas yang

sulit, individu cenderung beralih kepada tugas-tugas yang

akan mengurangi ketidaknyamanan pada diri mereka.

4. Pleasure-seeking

Individu senang mencari kenyamanan. Pada saat mereka

telah mendapatkan kenyamanan, mereka cenderung tidak

ingin keluar dari zona tersebut. Ini membuat mereka

menunda tugas mereka untuk menyenangkan diri mereka

terlebih dahulu.

5. Time disorganization

Individu diharapkan dapat mengatur waktu mereka dalam

mengerjakan tugas dan memberi prioritas atas tugas-

tugas yang akan dikerjakan tersebut. Namun, individu tidak

dapat mengatur waktu mereka dan tidak dapat memberi

prioritas atas tugas-tugas yang harus dikerjakan, maka

Page 29: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

23

mereka akan mengalami kesulitan dalam menentukan apa

yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

6. Environmental disorganization

Ketidakteraturan lingkungan merupakan salah satu

pendukung prokrastinasi. Lingkungan yang tidak teratur akan

menjadi gangguan bagi individu untuk berkonsentrasi dalam

menyelesaikan tugasnya tepat waktu

7. Poor task approach

Individu tidak mengetahui kapan harus memulai dan

menyelesaikan suatu tugas.

8. Lack of assertion

Individu kurang memiliki perilaku asertif sehingga sulit

baginya untuk menolak tugas-tugas yang diberikan padanya.

Pada akhirnya tugas-tugasnya overload dan membuatnya

kuranng memiliki komitmen dan tanggungjawab atas tugas-

tugas tersebut.

9. Hostility with others

Dapat diartikan sebagai permusuhan terhadap orang lain.

Kemarahan yang terus-menerus dapat menyebabkan

individu menolak atau menetang apapun yang dikatakan

oleh subjek kemarahannya.

10. Stress and fatigue

Stres adalah hasil dari sejumlah tuntutan negatif dalam

kehidupan yang digabung dengan gaya hidup dan

kemampuan mengatasi masalah pada diri individu. Semakin

Page 30: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

24

banyaknya tuntutan dan semakin lemahnya sikap seseorang

dalam mengatasi masalah, serta gaya hidup yang kurang

baik akan meningkatkan stres seseorang.

2.3.3 Aspek Prokrastinasi Akademik

Menurut Tuckman (dalam Mohamadi, Farghadani &

Shahmohamadi, 2012), prokrastinasi terdiri atas 3 aspek yaitu:

1. Membuang waktu

Seorang procrastinator memiliki kecenderungan untuk

membuang-buang waktu hingga pada akhirnya melakukan

prokrastinasi

2. Task avoidance (menghindari tugas)

Task avoidance merupakan keadaan dimana seseorang

cenderung menghindar dalam mengerjakan tugas dikarenakan

mengalami kesulitan ketika melakukan hal yang di anggap tidak

menyenangkan.Keyakinan diri seseorang dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan mempengaruhi seseorang dalam melakukan

penundaan atau prokrastinasi.

3. Blaming others (menyalahkan orang lain)

Blaming others adalah kecenderungan menyalahkan

kejadian eksternal atau orang lain untuk setiap konsekuensi

dari prorastinasi.Seseorang yang melakukan prokrastinasi

biasanya cenderung menyalahkan orang lain.Hal tersebut

kemungkinan akibat dari prokrastinasi yang dilakukan.

Page 31: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

25

2.3.4 Indikator Prokrastinasi Akademik

Menurut Ferrari Ferrari (dalam Tjundjing, 2006), ciri – ciri perilaku

prokrastinasi akademik terdiri dari :

1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada

tugas yang dihadapi.

Indikator ini menunjukkan bahwa seseorang yang

melakukan prokrastinasi sadar bahwa tugasnya bermanfaat

dan harus segera diselesaikan.Namun,dia menunda-nunda

untuk memulai mengerjakan ataupun menyelesaikan sampai

tuntas jika ia sudahmemulai mengerjakan sebelumnya

2. Kelambanan dalam mengerjakan tugas.

Indikator ini menunjukkan bahwa individu yang melakukan

prokrastinasi cenderung lamban dalam mengerjakantugas-

tugasnya dikarenakan mereka menghabiskan waktu untuk

mempersiapkan diri secara berlebihan sebelum mengerjakan.

Persiapan ini membuat mereka menunda niat mereka dalam

mengerjakan tugas yang ada. Ini membuat individu

memerlukan waktu yang lebih lama dari seharusnya dan

kurang mengalami kemajuan dalam pengerjaan tugasnya

sehingga tugas tersebut mungkin diselesaikan dengan energi

lebih pada penghujung deadline. Perilaku ini dilakukan tanpa

memperhitungkan keterbatasan waktu membuat individu

mengerjakannya di penghujung deadline atau bahkan tidak

berhasil menyelesaikan tugasnya secara memadai

Page 32: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

26

3. Adanya kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

dalam mengerjakan tugas.

Indikator ini menunjukkan bahwa seorang prokrastinator

memiliki kesulitan dalam melakukan sesuatu sesuai dengan

rencana yang sudah dibuat. Seorang prokrastinator cenderung

tidak melaksanakan rencananya dalam mengerjakan tugas

sehingga sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi

deadline yang telah ditentukan. Hal ini dapat menyebabkan

keterlambatan dalam memulai mengerjakan tugas maupun

kegagalan untuk menyelesaikan tugas.

4. Adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang

dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.

Indikator ini menunjukkan bahwa prokrastinator dengan

sadar menghindari dan tidak mengerjakan tugasnya dengan

segera. Seseorang yang melakukan prokrastinasi akademik

lebih memilih menggunakan waktu yang dimilikinya untuk

melaksanakan aktivitas lain yang lebih menyenangkan, seperti

membaca (majalah, novel), bermain games, menonton,

mendengarkan music, shopping, dan lain sebagainya daripada

mengerjakan tugas akademik.

2.3.5 Instrumen Pengukuran Perilaku Prokrastinasi

Tuckman Procrastination Scale (TPS)

TPS dikembangkan oleh Tuckman pada tahun 1990 dengan

nilai Chronbach Alpha sebesar 0,832.Kuisoner ini

Page 33: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

27

dikembangkan untuk mendeteksi apakah siswa memiliki

kecenderungan melakukan perilaku prokrastinasi akademik

atau tidak. Indikator data TPS antara lain:

a. Membuang waktu

b. Task Avoidance

c. Blaming others

2.4 Konsep Hubungan Harga Diri Dengan Prokrastinas i Akademik

Ferrari (dalam Tjundjing, 2006) berpendapat banyak faktor yang

mendasari individu melakukan prorastinasi.Faktor tersebut adalah

faktor eksternal dan internal.Faktor eksternal adalah lingkungan yang

berada di luar individu.Lingkungan di luar individu tersebut meliputi

kondisi lingkungan yang mendasarkan pada hasil akhir dan

lingkungan yang laten.Sedangkan faktor internal meliputi kondisi fisik

dan kondisi psikologis individu. Kondisi fisik dapat digambarkan

sebagai riwayat kesehatan yang dimiliki atau penyakit yang pernah

dialami. Sedangkan yang dimaksud kondisi psikologis individu

mencakup wilayah aspek kepribadian yang dimiliki seorang misalnya,

motivasi, harga diri, tingkat kecemasan, control diri dan efikasi diri.

Penelitian Umirianti (2006) menyatakan harga diri merupakan

salah satu aspek dari kepribadian dan merupakan suatu landasan

yang menyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar.Harga diri

didefinisikan rasa menyukai dan menghargai diri sendiri dengan

berdasarkan hal-hal yang praktis dimana perasaan ini biasanya

mempengaruhi proses berfikir,perasaan,keinginan, nilai, maupun

Page 34: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

28

tujuan hidupnya, yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan

terdekatnya dan dari sejumlah penghargaan,penerimaan,dan

perlakuan orang lain.

Page 35: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

30

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Remaja

Faktor Internal :

1. Intelegensi 2. Kondisi Fisik 3. Penerimaan Diri

Faktor Eksternal :

1. Lingkungan Keluarga

2. Lingkungan Sosial

Perilaku prokrastinasi akademik:

1. Perilaku menunda tugas

2. Perilaku menghindari tugas

3. Menyalahkan orang lain sebagai penyebab

Keterangan:

= diteliti

= tidak diteliti

Kerangka konsep Hubungan Harga Diri Dengan Perilaku Prokrastinasi Akademik

Pada Remaja di SMP Shalahuddin Malang

Gambar 3.1

Tugas Perkembangan Remaja:

1. Menerima fisiknya

2. Mencapai kemandirian emosional

3. Mengembangkan komunikasi

4. Memperkuat self-control

5. Meninggalkan reaksi kekanak-kanakan

Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik:

1. Takut gagal 2. Cemas akan kegagalan 3. Takut salah

Perasaan negatif muncul ketika remaja:

1. Tidak berharga 2. Mengalami penolakan

dari lingkungan 3. Merasa diabaikan 4. Merasa diacuhkan 5. Tidak mampu

6. Menerima dirinya sendiri dan percaya

terhadap kemampuannya (harga diri)

Page 36: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

31

Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke

usia dewasa dimana masa ini terjadi perkembangan fisik dan psikologis

yang pesat. Tugas perkembangan remaja yaitu: menerima fisiknya,

mencapai kemandirian sosial, mengembangkan komunikasi, memperkuat

self-control, meninggalkan reaksi kekanak-kanakan, dan dapat menerima

dirinya sendiri dan percaya terhadap kemampuannya sendiri (Harga Diri)

Harga diri adalah evaluasi diri yang dibuat oleh setiap individu,

sikap orang terhadap dirinya sendiri dalam rentang dimensi positif sampai

negatif. Faktor yang mempengaruhi harga diri yaitu faktor internal

diantaranya intelegensi dan kondisi fisik sedangkan faktor eksternal

adalah Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial.

Perasaan negatif dapat muncul pada diri remaja jika remaja

merasa tidak berharga, mengalami penolakan dari lingkungan, merasa

diabaikan, merasa diacuhkan, dan tidak mampu. Bagi sebagian remaja,

prokrastinasi akademik dapat terjadi karena mereka memiliki perasaan

negative pada dirinya.

Perilaku prokrastinasi akademik yaitu perilaku menunda tugas,

perilaku menghindari tugas, dan menyalahkan orang lain sebagai

penyebab. Sedangkan faktor yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi

akademik adalah takut gagal, cemas akan kegagalan, dan takut salah .

3.2 Hipotesis Penelitian

Ada hubungan harga diri dengan prokrastinas akademik pada

remaja di SMP Shalahuddin Malang.

Page 37: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

32

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional

korelasional dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian

yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Tujuan

penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara harga diri dengan

perilaku prokrastinasi akademik pada remaja di SMP Shalahuddin

Malang.Pengumpulan data dengan menggunakan kuisoner

4.2 Populasi, sampel dan teknik sampling

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7 dan 8

SMP Shalahudin Malang. Populasi pada penelitian ini adalah

sebanyak 425 orang, kelas 7 sebanyak 215 anak, dan kelas 8

sebanyak 210 anak.

4.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII

yang bersekolah di SMP Shalahuddin Malang

4.2.3 Teknik Sampling

Sampel diambil dengan menggunakan teknik probability

sampling dengan metode purposive sampling yaitu suatu cara

pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sendiri sampel

Page 38: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

33

yang diambil karena pertimbangan tertentu. Jumlah sampel yang

akan dibuthkan <1000, sehingga rumus untuk menentukan

besarnya sampel adalah dengan menggunakan.

n = N 1 + N(d)2

n = 425 1 + 425(0,1) 2

n = 80,9 = 81

Keterangan: n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

D = tingkat signifikasi (10%)

Selanjutnya dilakukan perhitungan sampel tiap kelas VII

dan VIII dengan cara menghitung secara Proporsional masing-

masing angkatan dengan cara jumlah populasi siswa tiap

angkatan dibagi total populasi dikalikan dengan total sampel yang

dibutuhkan.

Keterangan : nd = populasi tiap kelas VII dan VIII TPd = total populasi TP = jumlah populasi

Sehingga didapatkan jumlah sampel dari kelas VII dan VIII

yang terpilih sebagai berikut:

Kelas VII : ������

x 81 = 40 siswa

Kelas VIII : ������

x 81 = 40,9 = 41 siswa

Page 39: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

34

Jadi jumlah sampel adalah 81 siswa

4.3 Variabel Penelitian

4.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variable dependent (terikat),

merupakan variabel yang bebas dalam mempengaruhi variabel

lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah harga diri.

4.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung

variabel bebas terhadap perubahan, variabel ini juga disebut

sebagai efek hasil. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

perilaku prokrastinasi pada remaja.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Shalahuddin Malang.

4.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian yang berupa kegiatan pengambilan data dilakukan pada

bulan Maret 2017.

Page 40: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

35

4.5 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur

Independen:

Harga diri

Peniaian siswa terhadap dirinya sendiri secara keseluruhan dengan menilai diri secara positif atau negative.

Harga diri yang diukur berdasarkan:

1. Intelegensi a. Dapat memulai

dan mengerjakan tugas

b. Bangga terhadap tugas yang dikerjakan

2. Kondisi Fisik a. Dapat menerima

dan menilai kondisi fisik secara keseluruhan

3. Penerimaan diri

a. Mudah menyerah b. Bangga terhadap

dirinya sendiri c. Melakukan hal

dengan benar d. Mempunyai

kepercayaan diri

Kuisoner Coopersmith

Self Esteem Inventory

(CSEI) yang

dimodofikasi

Ordinal Harga diri rendah jika skornya 0-

16

Harga diri sedang jika skornya

17-32

Harga diri tinggi jika skor 33-48

Page 41: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

36

e. Tidak sebaik orang lain

f. Mudah marah Merasa tidak berhasil terhadap yang dilakukan

4. Lingkungan keluarga a. Orang tua dapat

peduli terhadap perasaan remaja.

b. Orang tua dapat memahami dengan baik

c. Mudah kesal di rumah

5. Lingkungan Sekolah a. Guru membuat

tidak cukup baik b. Mudah marah

ketika dimarahi oleh guru

c. Percaya diri diri sekolah

d. Populer diantara teman-teman

6. Lingkungan Sosial a. Membiasakan

terhadap orang lain

b. Dimintai pendapat oleh orang lain.

Page 42: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

37

Dependen: Prokrastinasi akademik

Kecenderungan siswa untuk melakukan perilaku penundaan dalam mengerjakan tugas akademik

1. Menunda tugas a. Menunda untuk

memulai mengerjakan tugas

b. Mengukur waktu penyelesain tugas

2. Menghindari tugas a. Menghindari tugas

karena dianggap tidak menyenangkan

b. Menghindari tugas karena sulit dan kurang penting untuk dikerjakan

3. Menyalahkan orang lain a. Menganggap

orang lain yang menyebabkan tugas menjadi lebih sulit

b. Mencari alas an untuk melakukan penundaan

TPS (Tuckman

Procrstination Scale )

Ordinal Prokrastinasi akademik ringan

jika skornya 0-10

Prokrastinasi akademik sedang

jika skornya 11-20

Prokrastinasi akademiki tinggi

jika skor 21-30

Page 43: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

38

4.6 Instrumen Penelitian

4.6.1 Alat Ukur Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua buah instrument, yaitu:

1. Harga diri

Peneliti menyusun skala likert yang mencakup indikator-indikator harga

diri. Kuisoner harga diri yang digunakan berdasarkan teori Coopersmith

(1967) yaitu Coopersmith Self Esteem Inventory (CSEI). School Short

Form CSEI berisi 16 item dari modifikasi 50 item oleh keyfinark (2015)

yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Pernyataan pada

bagian harga diri terdapat 16 pernyataan, dengan dibuat dalam bentuk

pernyataan positif sebanyak 7 sedangkan dalam bentuk pernyataan

negative sebanyak 9.

2. Prokrastinasi akademik

Alat ukur variabel prokrastinasi akademik pada penelitian ini

menggunakan Tuckman Procrastination Scale (TPS) yang merupakan

kuisoner untuk sikap dan tingkah penundaan pengerjaan tugas atau

prokrastinasi.TPS mengacu pada teori prokrastinasi akademik yang

dikembangkan oleh B.W Tuckman (1995).Instrumen ini terdiri dari 3

dimensi yaitu membuang waktu,menghindari tugas dan menyalahkan

orang lain.

Page 44: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

39

4.6.2 Uji Validitas

Pengujian validitas instrument dilakukan dengan menggunakan

metode Korelasi Product Moment yaitu dengan membandingkan nilai

koefisien korelasi antara butir pertanyaan dengan total jawaban ( r hitung )

dengan nilai r table pada tingkat kesalahan (alpha ) tertentu,yaitu apabila nilai

r hitung lebih besar dari nilai r table maka dapat dikatakan bahwa butir

pertanyaan dianggap valid. Selain itu dapat juga menggunakan

perbandingan antara nilai signifikansi p- value dengan alpha ( a= 0,05) ,maka

dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan yang digunakan valid.

Uji validitas dilakukan di SMP Shalahuddin dengan menggunakan 10

siswa yang tidak dilibatkan dalam penelitian dan didapatkan hasil variable

harga diri 0,625 dan variable prokrastinasi akademik 0,552. Maka hasil yang

didapatakan adalah r hitung lebih besar dari pada r tabel dan butir

pertanyaan yang digunakan valid.

Berikut rumus dari Korelasi Produk Moment :

�� =�� ���∑���∑��

���� � − �∑ ������� − ������

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Ʃxy =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y

Ʃx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

Ʃy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

Page 45: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

40

(Ʃx)2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

(Ʃy)2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

4.6.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menganalisis konsistensi

butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Uji

reliabilitas instrumen untuk pertanyaan yang valid diuji dengan rumus

alpha dengan bantuan komputer program SPSS windows 12,00 uji

reliabilitas dengan rumus Cronbach Alpha yaitu membandingkan nilai

r hasil (Alpha) dengan nilai R table. Instrumen dikatakan reliabel

apabila r Alpha lebih besar dari r tabel. Suatu instrument dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Setiadi,2007). Uji Realibitas

dilakukan di SMP Shalahuddin dengan menggunakan 10 responden

yang tidak dilibatkan dalam penelitian. Dalam peneitian ini didapatkan

variable prokrastinasi akademik sebesar 0,783 dan variable

prokrastinasi akademik sebesar 0,834. Jadi dapat dikatakan bahwa

kedua variable memiliki nilai Cronbach Alpha >0,60 dan reliable.

r11 =

−∑

2

2

11 t

b

k

k

σσ

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Page 46: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

41

∑ 2bσ = Jumlah variansi skor butir soal ke-i

i = 1, 2, 3, 4, …n

2tσ = Variansi total

4.7 Kerangka Kerja

Studi pendahuluan SMP Shalahuddin

Populasi : seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Shalahuddin Malang

Sampling: simple random sampling

Memeriksa Kelengkapan Jawaban Kuesioner

Analisa Data dengan Uji Statistik

Kesimpulan

Pengisian Kuesioner oleh Semua Sampel

Page 47: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

42

Gambar 4.7 Kerangka kerja Penelitian Hubungan Harga Diri dengan Prokrastinasi

Akademik pada Remaja di SMP Shalahuddin Malang

Sebelum penelitian ini dilakukan,peneliti melakukan studi pendahuluan di

SMP Shalahuddin Malang dengan melihat populasi dan fenomena yang ada.

Populas yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII

SMP Shalahuddin Malang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple

random sampling dan memilih sampel pada kelas VIIA, VIIB, VIIIA, VIIIB.

Penelitian ini menggunakan kuisoner yang harus diisi oleh semua sampel.

Peneliti memeriksa kelengkapan jawaban kuisoner dan selanjutnya menganalisa

data untuk uji statistik sehingga dapat diketahui haslnya.

4.8 Teknik Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data

4.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

Responden tersebut diketahui memenuhi syarat dari seleksi inklusi dan tidak

memiliki kriteria eksklusi.

4.8.2 Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisa melalui langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Pre-analisa

Pada preanalisa,proses pengolahan data melalui tahapan

editing,kodeing,processing,dan tabulasi (Notoatmodjo,2012)

Page 48: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

43

a. Editing

Data diperiksa kelengkapannya serta kebenarannya.Editing

dilakukan di tempat pengumpulan data,sehingga apabila ada

kekurangan dapat segera diperbaiki.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Coding

bertujuan untuk memberi tanda atau kode yang bertujuan untuk

mempermudah ketika melakukan tabulasi dan analisa data. Pada

proses coding peneliti melakukan memberikan nomer pada setiap

data seperti 1-114 dan melakukan pengklarifikasian jawaban

responden yang memenuhi ketentuan pengisian jawaban. Peneliti

juga memberikan tanda pada pernyataan-pernyataan negatif dari

kuisioner.

c. Processing (entry data)

Processing adalah kegiatan memasukkan data dari kuisioner yang

telah dikumpulkan ke dalam master table atau database

computer.Entry data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 20.0 for windows.

d. Tabulasi

Data harga diri dan prokrastinasi akademik yang sudah terkumpul

dimasukkan ke dalam bentuk tabel.Masing-masing tabel berisikan

jenis data yang diteliti.

Page 49: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

44

2. Analisis

a. Analisa data univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari

hasil penelitian yang menghasilkan distribusi dan presentase dari

tiap variabel (Soekidjo Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini

analisis univariat yang dilakukan adalah menghubungkan antara

harga diri dengan prokrastinasi akademik pada remaja di SMP

Shalahuddin Malang. Analisa skor yang didapat dibandingkan

dengan jumlah yang diharapkan dan dikalikan 100% dan hasilnya

berupa persentase

N = ����

x 100

Keterangan :

N = nilai yang didapat (%)

Sp = skor yang didapat

Sm = Skor maksimal

b. Analisa data bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Soekidjo Notoatmodjo,

2005). Dalam penelitian ini menganalisis hubungan harga diri

dengan prokrastinasi akademik pada remaja di SMP Shalahuddin

Malang. Penelitian ini menggunakan uji untuk mengetahui

hubungan diantara variabel-variabel digunakan uji statistik

Page 50: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

45

“Corelation Sperman Rho” dengan batas kemaknaan p < 0,05

yang berarti ada hubungan antara dua variabel yang diukur, maka

Ho ditolak, apabila ρ ≥ 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak

ada hubungan yang bermakna antara dua variabel yang diukur.

4.9 Etik Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti tetap mengutamakan unsur

etika dan menjamin hak-hak dari responden dan pasien dalam suatu penelitian

dengan cara:

c. Respect for peson

Lembar persetujuan disertai judul dan manfaat penelitian diserahkan kepada

responden supaya subyek penelitian mengerti maksud dan tujuan penelitian.

Apabila subyek penelitian setuju maka harus menandatangani lembar

peresetujuan sebagai subyek penilitian dan apabila subyek penelitian

menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati subyek

penelitian.

d. Beneficience

Responden yang mengikuti penelitian ini mendapatkan tambahan informasi

tentang hubungan antara harga diri dengan prokrastinasi akademik pada

remaja di SMP Shalahuddin Malang.

e. Non Maleficience

Penelitian yang akan dilaksanakan tidak akan memberikan kerugian pada

responden karena responden tidak akan mendapat perlakuan, tetapi

Page 51: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

46

responden hanya diminta untuk mengisi kuesioner dengan jenis pertanyaan

tertutup sehingga tidak menghabiskan banyak waktu.

f. Justice

Masing-masing responden diperlakukan secara adil baik sebelum, selama

dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminansi.

Masing-masing responden memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi

subyek penelitian dan berkesempatan yang sama untuk mengisi kuesioner

penelitian dan akan mendapat alat tulis serta semua identitas responden

akan dijaga kerahasiaannya. Apabila ternyata ada responden tidak bersedia

mengisi kuesioner maka akan di-drop out sebagai peserta.

Page 52: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

47

BAB V

HASIL

5.1 Analisa Univariat

5.1.1 Data Karakteristik Demografi

Berikut ini akan diuraikan mengenai distribusi frekuensi responden

berdasarkan jenis kelamin dan usia:

Tabel 5.1. Distribusi Data Karakteristik Responden

Karakteristik Responden N % Jenis Kelamin :

1. Laki-Laki 2. Perempuan

Total :

45 36

81

55,6 44,4

100

Kelas:

1. VII 2. VIII

Total

41 40

81

50,6 49,4

100

Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa

responden dengan jenis kelamin laki-laki paling mendominasi dalam penelitian

dengan jumlah 45 orang atau sekitar 55,6% dan berdasarkan kelas menunjukkan

bahwa kelas VII mendominasi degan jumlah 50,6%.

Page 53: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

48

5.1.2 Data Hasil Penelitian

5.1.2.1 Distribusi Harga Diri

Tabel 5.2. Distribusi Harga Diri

Harga diri Skor f % Rendah 16-40 7 8,6 Tinggi 41-64 74 91,4 Total 81 100

Dari hasil diatas didapatkan bahwa harga diri remaja di SMP Shalahuddin

tergolong tinggi yaitu sebanyak 74 responden (91,4%)

Untuk mengidentifikasi harga diri SMP Shalahuddin Malang dapat

disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin sebagai

berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Harga Diri berdasarkan jenis kelamin

Harga Diri Rendah Tinggi Total

Jenis Kelamin f % f % f % Laki-Laki 4 4,9 41 50,6 45 55,6 Perempuan 3 3,7 33 40,7 36 44,4 Total 7 8,6 74 91,3 81 100

Hasil distribusi harga diri berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa dari

jenis kelamin laki laki sebanyak 45 orang (55,6%), paling banyak memiliki harga

diri tinggi yaitu 41 orang (50,6%).

Page 54: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

49

Tabel 5.4 Distribusi Harga Diri berdasarkan Kelas

Harga Diri Rendah Tinggi Total

Kelas f % f % f % VII 1 1,2 40 49,4 41 50,6 VIII 6 7,4 36 42 40 49,4

Hasil distribusi harga diri berdasarkan kelas diketahui bahwa dari kelas

VII sebanyak 41 orang (50,6%), paling banyak memiliki harga diri tinggi yaitu

40 orang (49,4%).

5.1.2.2 Distribusi Prokrastinasi Akademik

Tabel 5.5 Distribusi Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi Akademik Skor f % Sedang 11-20 3 3,7 Tinggi 21-30 78 96,3 Total 81 100

Dari hasil diatas didapatkan bahwa prokrastinasi akademik remaja di SMP

Shalahuddin Malang termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 78

responden (96,3%).

Untuk mengidentifikasi Prokrastinasi Akademik SMP Shalahuddin Malang

dapat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin

sebagai berikut:

Tabel 5.6 Distribusi Prokrastinasi Akademik berdasarkan jenis

kelamin

Prokrastinasi Akademik Sedang Tinggi Total

Jenis Kelamin f % f % f % Laki-Laki 2 2,5 43 53,1 45 55,6 Perempuan 1 1,2 35 43,2 36 44,4

Page 55: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

50

Total 3 3,7 88 96,3 81 100

Hasil distribusi prokrastinasi akademik berdasarkan jenis kelamin diketahui

bahwa pada remaja laki-laki sebanyak 45 orang (55,6%) memiliki prokrastinasi

akademik tinggi yaitu 43 orang (53,1%).

Tabel 5.7 Distribusi Prokrastinasi Akademik berdasarkan kelas

Prokrastinasi Akademik Sedang Tinggi Total

Kelas f % f % f % VII 1 1,2 40 49,4 41 50,6 VIII 2 2,5 38 46,9 40 49,4

Hasil distribusi prokrastinasi akademik berdasarkan kelas diketahui bahwa pada

kelas VIIB sebanyak 41 orang (50,6%) memiliki prokrastinasi akademik tinggi

yaitu 40 orang (49,4%).

5.2. Analisa Bivariat

Untuk menguji adakah hubungan dan seberapa besar kuat hubungan

antara harga diri dan perilaku prokrastinasi akademik digunakan uji korelasi

Spearman. Kriteria pengujian dalam analisis ini yaitu dengan menggunakan

angka probabilitas (signifikansi) yang dibandingkan dengan α . Jika probabilitas

(sig) > α = 0,05, maka H0 diterima dan sebaliknya jika probabilitas (sig) < α =

0,05, maka H0 ditolak

Untuk mengetahui hubungan harga diri dan prokrastinasi akademik

remaja di SMP Shalahuddin Malang dapat disajikan dalam tabel berikut:

Page 56: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

51

Tabel 5.8 Hubungan Harga Diri dengan Prokrastinasi Akademik

Prokratsinasi Akademik Nilai-p r Sedang Tinggi Total Harga Diri f % f % f % 0,000 0,683 Rendah 3 3,7 4 4,9 7 8,6 Tinggi 0 0 74 91,4 74 91,4 Total 3 3,7 78 96,3 81 100

Remaja dengan harga diri rendah berjumlah 7 orang dimana 3 orang

memiliki prokrastinasi sedang (3,7%) dan 4 orang lainnya tinggi (4,9%).

Sedangkan remaja dengan harga diri tinggi berjumlah 74 orang dimana

semuanya memiliki prokrastinasi tinggi. Dari hasil tersebut secara keseluruhan

dapat diringkas bahwa paling banyak remaja dengan harga diri tinggi maka

prokrastinasi akademik yang dimiliki juga tinggi.

Pengujian korelasi Spearman menunjukkan hasil yang bermakna secara

statistik dengan nilai p = 0,000. Sehingga hipotesis penelitian ini dapat diterima

yang menerangkan bahwa terdapat hubungan antara harga diri dengan

prokrastinasi akademik (Terima H1). Nilai korelasi adalah 0,683 yang memiliki

arah korelasi positif (+). Dapat diartikan bahwa semakin tinggi harga diri seorang

remaja maka akan semakin tinggi pula prokrastinsi akademik yang dimiliki.

Besarnya nilai korelasi tersebut masuk dalam kategori cukup kuat. Secara teori

memiliki hubungan negative yaitu semakin tinggi prokrastinasi akademik maka

semakin rendah harga diri. Hal ini dikarenakan sampel yang digunakan cukup

kuat dan tidak ada proses screening.

Page 57: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

52

Page 58: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

52

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Harga Diri

dengan Prokrastinasi Akademik pada Remaja di SMP Shalahuddin Malang. Cara

yang digunakan adalah dengan melakukan penelitian dengan menggunakan

kuisoner. Hasil Pengukuran Harga Diri dan Prokrastinasi Akademik Remaja SMP

Shalahuddin Malang telah dilakukan uji korelasi rank spearman untuk mengetahui

sejauh mana hubungan Harga Diri dengan Prokrastinasi Akadeik pada Remaja di

SMP Shalahuddin Malang. Kemudian diinterpretasikan dan dianalisa sesuai variable

yang diteliti, maka berikut ini akan diuraikan beberapa bahasan mengenai variabel

tersebut.

6.1 Harga Diri Remaja di SMP Shalahuddin Malang

Berdasarkan data penelitian mengenai harga diri remaja di SMP

Shalahuddin Malang didapatkan data 81 responden. Responden

berdasarkan kelompok harga diri paling banyak adalah remaja yang memiliki

harga diri tinggi dengan 74 responden (91,4 %) dan remaja dengan harga diri

rendah sebanyak 4 responden (8,6%).

Santrock (2007) mendefiniskan harga diri (self esteem) sebagai

suatu dimensi evaluatif global mengenai diri sendiri. Harga diri berada pada

rentang tinggi dan rendah. Setiap individu memiliki karakteristik masing-

masing sesuai dengan tingkat harga dirinya. Penilaian positif terhadap diri

sendiri adalah penilaian positif terhadap diri sendiri terhadap kondisi diri,

seperti: menghargai kelebihan menghargai potensi diri, dan menerima

kekurangan diri (Santrock,2007). Sedangkan penilaian negatif terhadap diri

Page 59: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

53

sendiri adalah penilaian tidak suka atau tidak puas dengan kondisi diri sendiri

dan tidak menghargai kelebihan diri dengan melihat diri sebagai sesuatu

yang selalu kurang (Santrock,2007). Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, diketahui sebesar 74 responden (91,4%) meiliki harga diri tinggi.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga diri pada remaja di

SMP Shalahuddin Malang tergolong tinggi. Sehingga harga diri penting bagi

remaja karena remaja dapat menilai kondisi yang ada pada dirinya.Hal ini

sesuai dengan Ghufron (2010) bahwa harga diri adalah salah satu faktor

yang sangat menetukan perilaku individu. Setiap orang menginginkan

penghargaan yang positif. Penghargaan yang positif akan membuat

seseorang merasa bahwa dirinya berharga, berhasil, dan berguna. Apabila

kebutuhan harga diri ini tidak terpenuhi, maka akan mebuat seseorang

berperilaku negative. Tapi tidak semua kompensasi harga diri negative

menyebabkan perilaku negatif. Ada juga yang menyadari perasaan rendah

diri kemudian mengkompensasinya melaui prestasi dalam bidang tertentu.

Dalam hal ini prestasi apapun yang dicapai akan meningkatkan harga diri

(Ghufron 2010). Dalam penelitian ini harga diri juga dapat dipengaruhi oleh

jenis kelamin dan kelas.

Hasil data penelitian didapatkan bahwa harga diri berdasarkan jenis

kelamin didapatkan bahwa harga diri remaja di SMP Shalahuddin Malang

diperoleh kategori tinggi yang berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada

laki-laki dengan 44 responden (50,6%) . Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa

pada remaja berjenis kelamin laki laki lebih banyak mepunyai harga diri

tinggi. Menurut Ghufron (2010) bahwa wanita selalu merasa harga dirinya

paling rendah daripada pria seperti perasaan kurang mampu, kepercayaan

Page 60: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

54

diri yang kurang mampu, atau merasa harus dilindungi. Hal ini mungkin

terjadi karena peran orang tua dan harapan-harapan masyarakat yang

berbeda-beda baik pada pria maupun wanita . Pendapat tersebut sama

dengan coopersmith (2006) yang mebuktikan bahwa harga diri laki-laki lebih

tinggi dari perempuan.

Hasil data penelitian didapatkan bahwa harga diri berdasarkan kelas

didapatkan bahwa harga diri tergolong tinggi pada remaja di SMP

Shalahuddin Malang terdapat pada kelas VII sebesar 40 responden (49,4%)

sedangkan kelas VIII sebesar 36 responden (42%).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa remaja yang memiliki

harga diri tinggi sebesar 74 responden (91,4%). Hal ini sehubungan dengan

penelitian Malkemus (2012) tentang harga diri pada remaja dimana jumlah

responden dengan harga diri tinggi juga lebih tinggi dari pada responden

dengan harga diri rendah. Meskipun demikian, seorang remaja dengan

harga diri rendah sangat memerlukan perhatian khusus. Remaja dengan

harga diri rendah tidak memiliki kepercayaan pada dunia luar, penghargaan

terhadap diri sendiri yang rendah, serta bermasalah dengan aspek interaksi

dan penerimaan sosial disekitarnya (Yanuar,2005).

Berdasarkan faktor yang mepengaruhi terdiri dari Intelegensi, kondisi

fisik, Penerimaan diri, lingkungan sosial, lingkungan sekolah dan lingkungan

keluarga. Berdasarkan faktor yang mepengaruhi harga diri, Remaja di SMP

Shalahuddin sebagian besar berada dalam harga diri yang baik, namun

berdasarkan faktor yang mepengaruhi harga diri terlihat perbedaan jumlah

remaja dengan harga diri pada setiap faktor yang mepengaruhi.

Page 61: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

55

Komponen tentang intelegensi remaja di SMP Shalahudin Malang

yaitu sebesar 17 %. Intelegensi remaja berhubungan dengan hal yang

sangat mendukung dalam mepertahankan diri atau mengangkat harga diri

seseorang(Esa,dkk,2014).

Komponen tentang kondisi fisik remaja di SMP Shalahuddin Malang

yaitu sebesar 13%. Hal ini sehubungan dengan Coopersmith (dalam

Ghufron,2010) menemukan adanya hubungan yang konsisten antara daya

tarik dan tinggi badan dengan harga diri.Individu dengan kondis fisik yang

menarik cenderung memiliki harga diri yang lebih baik dibandingkan dengan

kondis fisik yang kurang menarik. Begitu pula dengan remaja yang terlalu

mamikirkan masalah ukuran dan bentuk tubuhnya.

Komponen Penerimaan diri remaja di SMP Shalahuddin Malang yaitu

sebesar 17% . Hal ini sehubungan dengan Chamberlain dan Haaga (dalam

Davies, 2007) yaitu harga diri meiliki hubungan yang erat dengan

penerimaan diri. Penerimaan diri akan mengarahkan pada harga diri yang

lebih tinggi dibandingkan ketidakmampuan untuk menerima diri.

Komponen lingkungan sosial remaja di SMP Shalahuddin Malang

yaitu sebesar 18%. Hal ini sehubungan dengan Klass dan Hodge (dalam

Ghufron, 2010) berpendapat bahwa pembentukan harga diri dimulai dari

seseorang mencari dirinya berharga atau tidak. Hal ini merupakan hasil dari

proses lingkungan, penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain

kepadanya. Termasuk penerimaan teman dekat, mereka bahkan mau untuk

melepaskan prinsip diri dan melakukan perbuatan yang sama dengan teman

dekat mereka agar bisa dianggap ‘sehati’ walaupun itu adalah perbuatan

negatif.

Page 62: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

56

Komponen lingkungan sekolah remaja di SMP Shlahuddin yaitu

sebesar 16%. Hal ini sehubungan dengan Ali dan Asrori (dalam Tania, 2011)

bahwa sekolah merupakan salah satu lingkungan tempat remaja hidup dalam

kesehariannya. Di dalam sekolah itu sendiri terdiri dari tenaga pengajar,

peserta didik, kurikulum, ekstrakulikuler dan jurusan. Peran lingkungan yang

ada di dalam sekolah tidak dapat diabaikan dalam membentuk harga diri

siswa (Farid & Akhtar, 2013)

Komponen lingkungan keluarga pada remaja di SMP Shalahuddin

Malang yaitu sebesar 19%. Hal ini sehubungan dengan Gerungan (dalam

Sari,2009), menyatakan bahwa keluarga merupakan kelompok sosial

pertama dalam kehidupan manusia. Coopersmith (dalam Ghufron, 2010)

berpendapat bahwa perlakuan adil, pemberian kesepakatan untuk aktif dan

mendidik yang demokratis akan membuat anak mendapat harga diri yang

tinggi. Sebaliknya, orang tua yang sering memberi hukuman dan larangan

tanpa alasan dapat menyebabkan anak merasa tidak berharga.

6.2 Prokrastinasi Akademik Remaja di SMP Shalahuddin Malang

Berdasarkan data penelitian mengenai prokrastinasi akademik remaja

di SMP Shalahuddin Malang didapatkan data 81 responden. Responden

berdasarkan kelompok prokrastinasi akademik paling banyak adalah remaja

yang memiliki prokarastinasi akademik tinggi dengan 78 responden (96,3 %)

dan remaja dengan prokrastinasi akademik sedang sebanyak 3 responden

(3,7%). Hasil penelitian yang dilakukan sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Janssen dan Cartoon (dalam Erfina, 2014) yang menyatakan

bahwa prokrastinasi akademik merupakan salah satu masalah yang terjadi

Page 63: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

57

pada sebagian remaja dan memperkirakan bahwa 95% remaja melakukan

perilaku prokrastinasi akademik dengan berbagai tingkatan.

Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat beberapa analisis yang

dapat dilakukan dan dikaitkan dengan faktor yang berkaitan dengan

prokrastinasi akademik. Faktor pertama yang dapat dianalisis adalah jenis

kelamin. Dalam penelitian ini didapatkan prokrastinasi akademik remaja di

SMP Shalahuddin Malang diperoleh kategori tinggi yang berdasarkan jenis

kelamin paling banyak pada laki-laki dengan 43 responden (53,1%) dan

perempuan dengan 35 responden (43,2 %). Untuk prokrastinasi sedang

remaja laki laki dengan 2 responden (2,5%) dan perempuan dengan 1

responden (1.2%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Vika (2013) yang menyatakan bahwa prokratinasi akademik laki laki lebih

tinggi dari pada perempuan. Karena, laki-laki lebih tinggi melakukan

kecurangan akademik dibandingkan perempuan. Hal ini dikarenakan teori

sosialisasi peran jenis gender yakni perempuan dalam berorientasi lebih

mematuhi peraturan dibandingkan laki-laki.

Faktor selanjutnya yang mepengaruhi prokrastinasi akademik adalah

kelas responden. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan prokrastinasi

lebih banyak dilakukan pada kelas VII dengan jumlah 40 responden (49,4%).

Sedangkan untuk kelas VIII dengan jumlah 38 responden (46,9%).

Prokrastinasi akademik terbagi menjadi 3 aspek, yaitu membuang

waktu, menghindari tugas dan menyalahkan orang lain. Aspek mebuang

waktu berkaitan dengan kecenderungan untuk mebuang waktu dalam

pengerjaan tugas yang pada akhirnya menyebabkan penundaan,

menghindari tugas berkaitan dengan kecenderungan untuk menghindari hal-

Page 64: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

58

hal yang dianggap tidak menyenangkan orang lain (Basco,2010).

Berdasarkan 3 aspek prokrastinasi akademik remaja di SMP Shalahuddin

Malang memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang bervariasi, namun

secara keseluruhan berada di rentang prokrastinasi tinggi.

Aspek membuang waktu berkaitan dengan kecenderungan untuk

membuang-buang waktu sehingga pada akhirnya melakukan prokrastinasi

(Tuckman,1991). Pada penelitian ini , jumlah remaja denga membuang

waktu ringan 11 responden (15%), membuang waktu sedang 19 responden

(19%), dan membuang waktu berat 54 responden (66%). Sehingga dapat

dismpulkan bahwa berdasarkan aspek membuang waktu prokrastinasi

akademik pada remaja di SMP Shalahuddin Malang cukup tinggi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Paola dan Soope (2014) remaja

dengan prokrastinasi tinggi erat kaitanyya dengan mebuang waktu sehingga

menyebabkan performa akademik menjadi tidak baik. Untuk menurunkan

tingkat prokrastinasinya dapat dilakukan dengan menggunakan waktu

dengan bijaksana dan menganggap waktu adalah hal yang berharga

sehingga tidak dilakukan penundaan (Akinsola, et al 2007).

Aspek menghindari tugas berkaitan dengan kecenderungan

menghindari tugas karena dianggap tidak menyenangkan dan menganggap

tugas sulit dan kurang penting untuk dikerjakan (Tuckman, 1991). Pada

penelitian ini, jumlah remaja dengan aspek menghindari tugas berat 57

responden (70%), menghindari tugas sedang 19 responden (23%) dan 5

responden (7%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan aspek

menghindari prokrastinasi akademik pada remaja di SMP Shalahuddin

Malang cukup tinggi.

Page 65: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

59

Pada penelitian yang dilakukan oleh Paola dan Scopa (2014) remaja

dengan prokrastinasi akademik sedang berefek pada peningkatan 3%

kemungkinan drop out dari sekolah, sedangkan pada remaja dengan

prokrastinasi berat meningkatkan kemungkinan drop out 10% lebih tinggi

dibandingkan dengan prokrastinasi rendah. Untuk mengatasi prokrastinasi

dalam aspek menghindari tugas, hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu

adalah menentukan penyebab remaja merasa tugas menjadi sulit dan kurang

penting. Apabila hal tersebut dirasakan karena remaja merasa dirinya tidak

kompeten, maka dapat diatasi dengan meningkatkan kompetensi personal

yang dimiliki remaja, yang terdiri dari 5 aspek yaitu kekeuatan emosional,

pikiran yang terarah, manajemen waktu, kontrol tingkah laku dan

kemampuan menyelesaikan tugas (Akinsola, et al 2007).

Aspek menyalahkan orang lain berkaitan dengan kecenderungan

menyalahkan kejadian eksternal atau orang lain untuk setiap konsekuensi

dari prokrastinasi. Pada penelitian ini, jumlah mahasiswa dengan aspek

menyalahkan orang lain ringan 10 responden (13%),menyalahkan orang lain

sedang 41 responden (50%) dan menyalahkan orang lain berat 30

responden (37%).%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan aspek

menyalahkan orang lain prokrastinasi akademik pada remaja di SMP

Shalahuddin Malang dalam kategori sedang.

6.3 Hubungan Harga Diri dengan Prokrastinasi Akademik Pada Remaja di SMP

Shalahuddin Malang

Hasil penelitian yang dilakukan di SMP Shalahuddin Malang,

menunjukkan bahwa terdapat hubungan harga diri dengan prokrastinasi

Page 66: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

60

akademik pada remaja. Hal tersebut diuji menggunakan korelasi Rank

Spearman untuk melihat hubungan dan keterkaitan antara variable

independen dan dependen, serta mengetahui arah hubungan kedua variable.

Pada hasil uji analisa dapat dilihat bahwa nilai koefisien uji Spearman Rank

memiliki hubungan yang signifikan karena memiliki p-value (0,000) )<0,05,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terapat hubungan yang signifikan

antara harga diri dengan prokrastinasi akademik pada remaja di SMP

Shalahuddin Malang. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,683 dengan korelasi

kategori cukup kuat (0,60 – 0,799) (Sugiyono,2012).

Dalam penelitian ini juga terlihat,ketika harga diri remaja rendah

prokrastinasi akademik tergolong tinggi 4 responden (4,9%), Harga diri rendah

dengan prokrastinasi akademik sedang 3 responden (3,7%), Harga diri tinggi

dengan prokrastinasi akadeik tinggi 74 responden (91,4%). Hal ini dapat

dismpulkan bahwa harga diri dan prokrastinasi akademik remaja di SMP

Shalahuddin termasuk kategori tinggi.

Hasil dari penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang

dilakukan oleh Erma (2013) yang menyatakan hubungan negatif yang sangat

signifikan antara harga diri dengan prokrastinasi akademik pada Mahasiswa

Fakultas Psikologi UMS artinya semakin tinggi harga diri maka semakin

rendah prokrastinasi akademik atau sebaliknya semakin rendah harga diri

maka semakin tinggi prokrastinasi akademik seseorang. Penelitian tersebut

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rensi (2016) yang menyatakan

bahwa prokrastinasi memiliki hubungan negative dengan harga diri, dimana

semakin tinggi harga diri maka semakin rendah prokrastinasi akademik.

Page 67: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

61

Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor yang

mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat di kategorikan menjadi dua,

yaitu faktor eksternal dan faktor internal.Salah satu faktor internal yang

mempengaruhi adalah harga diri. Harga diri remaja di SMP Shalahuddin

tergolong tinggi. Hal ini sesuai dengan Akinsola dan Tela (2007)

mengutarakan bahwa bisa saja seorang individu yang memiliki harga diri yang

tinggi akan bisa melakukan prokrastinasi yang jika lingkungan sekitar menjadi

ancaman bagi dirinya untuk bisa mepengaruhi melakukan prokrastinasi. Hal

ini dikarenakan individu banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar

contohnya lingkungan keluarga dan sosial yang merupakan tempat

bersosialisasi dan pembentukan harga diri pada seorang individu. Lingkungan

yang mengancam adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku

individu seperti individu bisa terpengaruh oleh lingkungan sosial karena

seseorang lebih meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman atau

kerabat daripada mengerjakan tugas yang harus dilakukan.Hal ini sejalan

dengan lingkungan yang ada di SMP Shalahuddin Malang bahwa siswa

mudah terpengaruh dengan ajakan teman untuk bermain dan lebih memilih

melakukan hal yang menyenangkan bersama teman-teman sehingga tugas

tidak segera dikerjakan dan terbengkalai dan akhirnya siswa lebih sering

melakukan prokrastinasi akademik. Selain itu siswa juga kurang kondusif

apabila dalam aktivitas belajar mengajar sehingga siswa banyak yang tidak

tahu apa yang dijelaskan oleh guru sehingga siswa melakukan kecurangan

dalam bidang akademik seperti tidak mengerjakan PR yang telah diberikan

sehingga dapat muncul perilaku prokrastinasi akademik.

6.4 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya adalah:

1. Penggunaan teori atau sumber pustaka yang lebih dari 10 tahun banyak

terdapat pada penelitian ini, dikarenakan tidak terdapat teori terbaru

mengenai variable yang digunakan

Page 68: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

62

2. Sampel yang digunakan tidak pada seluruh kelas tapi hanya menggunakan

kelas VIIA, VIIB, VIIIA, VIIIB sehingga tidak bisa mengobservasi harga diri

dan prokrastinasi akademik secara keseluruhan langsung.

3. Penelitian ini tidak melakukan proses screening pada tahap sebelum

penelitian sehingga hasil yang didapatkan memeiliki hasil yang kuat.

4. Penelitian ini tidak terdapat kriteria inklusi dan eksklusi

6.5 Implikasi Keperawatan

Adanya hubungan antara harga diri dengan prokrastinasi akademik yang

positif signifikan menunjukkan jika harga diri tinggi, maka kecenderungan untuk

melakukan prokrastinasi juga tinggi, sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih

dari pihak guru di sekolah khususnya pada guru BK yang bersangkutan. Melalui

peraturan tata tertib yang dapat diterapkan disekolah dapat mengurangi tindakan

prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh remaja sehingga remaja dapat

bertindak disiplin di lingkungan sekolah dan pihak sekolah dapat melakukan

kegiatan belajar kelompok bagi para siswa dalam mengerjakan tugas akademik

sehingga kegiatan ini mampu dapat mengurangi perilaku prokrastinasi akademik.

Page 69: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

63

63

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian “Hubungan antara Harga

Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada Remaja di SMP Shalahuddin

Malang” ini adalah :

a. Remaja SMP Shalahuddin Malang memiliki harga diri tinggi sebanyak 74

responden (91,4%) dari total 81 responden

b. Remaja SMP Shalahuddin Malang memiliki prokrastinasi akademik tinggi

sebanyak 78 responden (96,3%) dari total 81 responden

c. Terdapat hubungan signifikan antara harga diri dengan prokrastinasi

akademik,

d. Dari hasil uji Spearmen Rank didapatkan bahwa nilai uji korelasi adalah

yang berarti terdapat hubungan kuat antara harga diri dengan

prokrastinasi akademik pada remaja.

7.2 Saran

7.2.1 Untuk Peneliti Selanjutnya

1. Dari hasil penelitian ini, terdapat hubungan antara harga diri dengan

prokrastinasi akademik pada remaja di SMP Shalahuddin Malang.

Selain itu pada beberapa penelitian bivariat lain banyak faktor yang

berhubungan dengan prokrastinasi akademik. Oleh karena itu, perlu

dilakukan penelitian multivariate untuk melihat faktor yang lebih

dominan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya pada kelas VII dan VIII

SMP Shalahuddin Malang..Sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat

melakukan penelitian yang lebih proporsional dengan memperluas

populasi.

Page 70: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

64

7.2.2 Untuk Instansi Terkait

Adanya hubungan harga diri dengan prokrastinasi akademik pada

remaja di SMP Shalahuddin Malang. Maka diperlukan kerjasama antara

penyelenggara pendidikan di sekolah, komunitas, dan juga orang tua siswa.

Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan melalui penyusunan kebijakan yang

dapat mengurangi prokrastinasi akademik di sekolah. Keberhasilan intervensi

ini perlu didukung dengan selalu diberikan arahan dan diberitahukan dampak

yang akan terjadi apabila prokrastinasi dilakukan. Sering diadakannya kerja

kelompok juga dapat mengurangi prokrastinasi akademik.

7.2.3 Untuk Siswa/Siswi

Untuk mengatasi dan mencegah prokrastinasi akademik

diperlukan beberapa komponen dari guru sampai siswa/siswi, kepala

sekolah dan orang tua. Adapun kegiatan yang dapat menunjang

untuk mengurangi prokrastinasi akademik pada siswa/siswi antara

lain :

1. Melibatkan langsung siswa/siwi secara langsung dalam suatu

kelompok diskusi yang membahas mengenai prokrastinasi

akademik.

2. Bagi para siswa diharapkan agar tetap mengoptimalkan kontrol

dirinya sehingga dapat terus mencegah perilaku prokrastinasi

akademik.

Page 71: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

65

DAFTAR PUSTAKA

Akinsola,M.K.& Tella. A. 2007. Correlates of Academic Procrastination and

Mathematics Achievement of University Undergraduate Student. Eurasia

Journal of Mathematics Science & Technology Education. 3 (4). 363-367.

Akmal, Vika Elvira. 2013. Perbedaan Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Jenis

Kelamin Dengan Mengontrol Manajemen Waktu Pada Mahasiswa Yang Kuliah

Sambil Bekerja Di Yogyakarta. Jurnal Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas

Ahmad Dahlan.

Anggraeni, D.C. 2014. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi

Akademik Pada Siswa Kelas XI di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.

Baron, Robert, A., & Byrne. D. 2012. Psikologi Sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga

Basco, Monica Ramirez. 2010. The Procrasstinator’s Guide to Getting Things Done.

Diterjemahkan oleh E. Esti Hapsari. 2011. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Bernard, M.E.1991.Procrastinate Later : How To Motivate Yourself To Do It

Now.Journal Monash University

Carpenito, L.J.2009. Diagnosis keperawatan aplikasi pada praktik klinis. Edisi

9.Jakarta : EGC

Cipta.

Coopersmith, Stanley. 1967. The Antecedents of Self Esteem. San Fransisco: W.

Coopersmith, Stanley. 1981. The Antecendents of Self-Esteem. Pala Alto :

Consulting Psychologists Pr. Inc

Davis,Keith 2007. Jilid 1-2 Perilaku dalam Organisasi.Jakarta:PT.Erlangga

Farid,M,.& Akhtar,M.2013. Self Esteem of Secondary School Students in Pakistan.

Journal of Scientific Research,Vol.14,No.10,hlm 1325-1330

Page 72: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

66

Ghufron M. Nur, Rini Risnawati S. 2010. Teori-teori Psikologi. Ar Ruz Media

:Yogyakarta

Guindon, Marry H.2010.Self Esteem Across The Lifespan: Issues and Interventions

New York: Taylor & Francis Group

Gunarsa, Singgih D. & Gunarsa, Yulia 2008.Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan

keluarga. Jakarta:Gunung Mulia

Gunarsa, Singgih D. 2008.Psikologi Perawatan cetakan 5. Jakarta: Gunung Mulia

H. Freeman

Knaus, William.2010. End Procrastination Now! Get it Done with a Proven

Psychological Approach.

Lestari, Erma. 2013. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi

Belajar Siswa Konsentrasi Patiseri SMK Negeri 1 Sewon Bantul. Jurnal FT

UNY. Diakses pada 6 April 2017

Lubis, Namora Lumongga. 2009. Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana

Murk. C. J. 2006. Self-esteem research, theory, and practice : toward a positive

psychology of self-esteem 3rd edition. New York : Springer Publishing

Company Inc

Nari, Rensi.2016. Hubungan Self Esteem dengan prokrastinasi akademik pada

mahasiswa fakulltas ilmu kesehatan uksw.Salatiga: Jurnal UKSW.Diakses

pada tanggal 8 April 2017

Notoadmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,, Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.

Nugrasanti, Renni. 2006. Locus Of Control dan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

Jurnal Provitae. Vol. 2. No. 1, Mei 2006

Nur Ghufron dan Rini Risnawita. 2014. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Page 73: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

67

Prameswari, A.K. 2013 .Program Bimbingan Karir Berdasarkan Profil Pembuatan

Keputusan Karir Siswa.Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia.

Rosenberg.1965.The Self Esteem Scale .http://www.wwnorton.com

/college/psych/psychsci/media/rosenberg.htm. Diunduh pada tanggal 16

September 2016

Santrock, J.W. 2007. Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan (edisi kedua). (Penerj. Tri Wibowo B.S).

Sarwono, S. W. 2010. Psikologi Remaja, Edisi Revisi., Jakarta: PT Raja Grafindo

Savira Fitria, & Suharsono Yudi. 2013. Self-Regulated Learning (SLR) dengan

Prokrastinasi Akademik pada Siswa Akselerasi. Vol. 01, No.01

Simbolon. 2011. Perilaku Outsourcing. Medan; Siregar Group.

Sriati, Aat, dan Tati Hernawati. 2007. Pengaruh Training Pengembangan Diri

Terhadap Harga Diri Remaja Putri Homoseksual di Desa Cibeureum

Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Laporan Penelitian.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran.

Stiyawan, A. & Ismara, I.K. 2014. Hubungan Self Management dan Self Competence

dengan Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa Kelas X Jurusan Teknik

Instalasi Tenaga Listrik SMK 2 Yogyakarta.Journal Universitas Negeri

Yogyakarta

Sugiyarlin.2008.Program Bimbingan Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Harga Diri

Remaja. Jurnal FIP UPI.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet

Tamami, A.N.I. 2011. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Self-Regulated Learning

terhadap Prokrastinasi pada Siswa MTs N 3 Pondok Pinang. Skripsi.

Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Tania,R.2011. Hubungan Persepsi Terhadap Peran Ayah dengan Harga Diri

Remaja.(Electronic Version).Skripsi.Medan:Universitas Sumatra Utara

Page 74: HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK …repository.ub.ac.id/502/1/Arinda Rizky Febyantari.pdf · 2020. 5. 28. · Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor – faktor

68

Tjunjing, S. 2006. Apakah penundaan menurunkan prestasi? sebuah metaanalisis.

Prenada Media Group.

Tuckman,B.W.1991. The Development and Concurrent Validity of The

Procrastinasion Scale .Educational and Psychological Measurement.

Utomo, D. 2010. Hubungan antara pemalasan sosial dengan prokrastinasi

akademik. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Jakarta : EGC

World Health Organization, 2014. Adolescenct Health

http://www.who.int/topics/adolescenthealth/en. Diakses tanggal 12

September 2016

Yanuar, E. P. (2005). Hubungan antara harga diri dengan gaya hidup konsumtif

remaja SMU Muhammadiyah I Klaten. Skripsi. Universitas Muhamadiyah

Malang : Malang

Zaitun. 2015. Hubungan Antara Konsep Diri Akademik dengan MOTIVASI Belajar

Siswa MTs Aisyiyah Palembang.Jurnal Universitas Bina Darma Palembang

.