68
HUBUN PRIMIGRAVID KEC F UNIVERSITAS INDONESIA NGAN KARAKTERISTIK IBU HAM DA TRIMESTER KETIGA DENGAN CEMASAN DI RSUD PASAR REBO SKRIPSI YANITA ASTUTI 1006823614 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA DEPOK, 4 Juli 2012 MIL N TINGKAT O Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

i

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMILPRIMIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN DI RSUD PASAR REBO

SKRIPSI

YANITA ASTUTI1006823614

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK, 4 Juli 2012

i

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMILPRIMIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN DI RSUD PASAR REBO

SKRIPSI

YANITA ASTUTI1006823614

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK, 4 Juli 2012

i

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMILPRIMIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN DI RSUD PASAR REBO

SKRIPSI

YANITA ASTUTI1006823614

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK, 4 Juli 2012

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 2: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

i

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMILPRIMIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN DI RSUD PASAR REBO

SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan

YANITA ASTUTI1006823614

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK, 4 Juli 2012

i

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMILPRIMIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN DI RSUD PASAR REBO

SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan

YANITA ASTUTI1006823614

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK, 4 Juli 2012

i

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMILPRIMIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN DI RSUD PASAR REBO

SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan

YANITA ASTUTI1006823614

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK, 4 Juli 2012

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 3: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip

maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Yanita Astuti

NPM : 1006823614

Tanda Tangan :

Tanggal : 4 Juli 2012

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 4: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Yanita Astuti

NPM : 1006823614

Judul Skripsi : Hubungan Karakteristik Ibu Hamil PrimigravidaTrimester Ketiga dengan Tingkat Kecemasan diRSUD Pasar Rebo

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterimasebagai bahan persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelarSarjana Keperawatan pada Program Studi Ekstensi Fakultas IlmuKeperawatan, Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Mustikasari, S.Kp., MARS ( )

Penguji : Hayuni Rahmah, S.Kp., MNS ( )

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 4 Juli 2012

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 5: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai mata ajar Tugas Akhir.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari

masa perkuliahan smpai sampai penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya

untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dewi Irawati, MA,Ph.D., selaku dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia

2. Ibu Kuntarti, SKp., MBioMed Selaku koordinator Tugas Akhir

Keperawatan;

3. Ibu Mustikasari, SKp, MARS selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan skripsi ini;

4. Pihak perpustakaan yang telah banyak membantu saya dalam mencari

literatur yang saya perlukan;

5. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan

material dan moral; dan

6. Teman-teman di Ekstensi 2010 yang telah banyak membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Depok, 4 Juli 2012

Penulis

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 6: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGASAKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangandibawah ini:

Nama : Yanita Astuti

NPM : 1006823614

Program Studi : Sarjana Keperawatan

Fakultas : Ilmu Keperawatan

Jenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepadaUniversitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive RoyaltyFree Righti) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Primigravida Trimester Ketiga denganTingkat Kecemasan di RSUD Pasar Rebo

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas RoyaltiNoneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan namasaya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 4 Juli 2012

Yang Menyatakan

( Yanita Astuti )

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 7: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

vi

ABSTRAK

Nama : Yanita Astuti

Program studi : Program Sarjana Keperawatan Fakultas ImuKeperawatan Universitas Indonesia

Judul : Hubungan Karakteristik Ibu Hamil PrimigravidaTrimester Ketiga dengan Tingkat Kecemasan di RSUDPasar Rebo

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik ibuhamil(usia, tingkat pendidikan, pekerjan) dengan tingkat kecemasan di RSUDPasar Rebo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasidengan rancangan potong lintang/ cross sectional. Jumlah sampel penelitiansebanyak 47 orang. Instrumen yang digunakan adalah Hamilton Rating AnxietyScale (HRAS) untuk mengukur tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik ibu hamilprimigravida trimester ketiga (umur, tingkat pendidikan, pekerjan) dengan tingkatkecemasan. Bagi penelitian selanjutnya, agar melakukan penelitian dengankarakteristik dan lokasi yang berbeda.

Kata kunci: Kehamilan Primigravida, Trimester III, Kecemasan

ABSTRACT

Name : Yanita AstutiStudy Program : Bachelor Degree of Nursing Faculty of Nursing

University of IndonesiaTitle : Relationship Characteristics of primigravida maternal

Third Trimester Pregnant with Anxiety Levels

This study aims to identify the relationship between maternal characteristics (age,formal education, profesional) with the level of anxiety in Pasar Rebo Hospital.This study used a descriptive correlation study design with a cross-sectionaldesign / cross sectional. Number of the sample by 47 people. The instrument usedis the Hamilton Anxiety Rating Scale (HRAS) to measure anxiety levels in thethird trimester pregnant women. The results showed no relationship between thecharacteristics of the third trimester primigravida pregnant women (age, educationlevel, job retention) with the level of anxiety. For the next research, in order tomake the research with different characteristics and location.

Keywords : Pregnancy, Third trimester, Anxiety

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 8: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..........................v

ABSTRAK.............................................................................................................vi

DAFTAR ISI.........................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................viii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................7

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan

2.1.1 Pengertian Persalinan........................................................................10

2.1.2 Tanda-tanda Permulaan persalinan………………………………...11

2.1.3 Tahapan Persalinan...........................................................................11

2.1.4 Masalah Psikososial..........................................................................14

2.1.5 Kecemasan Pada Proses Persalinan..................................................16

2.2 Konsep Kecemasan

2.2.1 Pengertian Kecemasan......................................................................16

2.2.2 Gejala Kecemasan.............................................................................18

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan................................19

2.2.4 Beberapa Faktor Penyebab Kecemasan Menjelang Persalinan........20

2.2.5 Tingkat Kecemasan...........................................................................21

2.2.6 Karakteristik Ibu Hamil…………………………………………….22

2.2.7 Kerangka Teori……………………………………………………..25

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 9: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

viii

BAB 3. KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep.................................................................................26

3.2 Pertanyaan Penelitian...........................................................................27

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian..................................................................................30

4.2 Populasi dan Sampel............................................................................30

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................31

4.4 Etika Penelitian....................................................................................32

4.5 Alat Pengumpul Data...........................................................................32

4.6 Prosedur Pengumpul data.....................................................................33

4.7 Pengolahan dan Analisa Data...............................................................34

BAB 5. HASIL PENELITIAN

5.1 Analisa Univariat.................................................................................36

5.2 Analisa Bivariat....................................................................................39

BAB 6. PEMBAHASAN

6.1 Interpretasi............................................................................................42

6.2 Keterbatasan Penelitian…....................................................................45

BAB 7. Simpulan dan Saran

7.1 Simpulan..............................................................................................46

7.2 Saran.....................................................................................................46

DAFTAR REFERENSI

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 10: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

ix

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori.....................................................................................25

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian................................................................26

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 11: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................27

Tabel 4.1 Analisa Bivariat.....................................................................................35

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia...............................................37

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan......37

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan......................38

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan......38

Tabel 5.5 Hubungan Karakteristik Umur Ibu Hamil Primigravida Trimester

Ketiga dengan Tingkat Kecemasan.......................................................39

Tabel 5.6 Hubungan Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Primigravida

Trimester Ketiga dengan Tingkat Kecemasan.......................................39

Tabel 5.7 Hubungan Karakteristik Pekerjaan Ibu Hamil Primigravida Trimester

Ketiga dengan Tingkat Kecemasan.......................................................40

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 12: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat ijin penelitian

Lampiran 2 Jawaban surat ijin penelitian

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Sebagai Responden

Lampiran 5 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 6 Data Demografi

Lampiran 7 Kuesioner Tentang Tingkat Kecemasan

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 13: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan masa gestasi dari periode akhir menstruasi sampai

persalinan dimana usia normal kehamilan sekitar 40 minggu atau 280 hari

(Brooker, 2009). Kehamilan adalah hal yang luar biasa karena menyangkut

perubahan fisiologis, biologis, dan psikis yang mengubah hidup seorang wanita.

(Maulana, 2008). Kehamilan juga merupakan suatu perubahan hormonal, yang

merupakan bagian dari respon ibu terhadap kehamilan yang dapat menimbulkan

stres, dan perubahan mood, hampir sama seperti saat mereka akan menstruasi atau

selama menopause (Bobak, 2005). Maka dapat disimpulkan bahwa kehamilan

merupakan masa gestasi hingga menjadi manusia yang dilahirkan sekitar 40

minggu di dalam kandungan yang mempengaruhi psikis, biologis dan bentuk

tubuh ibu.

Kehamilan juga dapat disebut sebagai episode dramatis terhadap kondisi biologis,

perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah

mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita atau calon ibu menganggap bahwa

kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi

menganggap sebagai peristiwa yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.

Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi

terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi.

Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali (Mochtar,

1998). Kehamilan bagi seorang wanita bukan hanya membutuhkan perhatian saja,

tetapi juga terhindar dari gangguan kesehatan serta hambatan dalam menuju

proses persalinan. Keberadaan tenaga kesehatan, seperti dokter atau perawat yang

berpengetahuan luas, sikap luwes serta komunikatif sangat diperlukan oleh

seorang ibu hamil primigravida untuk memberikan pendidikan kesehatan. Hal ini

menjadi salah satu faktor timbulnya kecemasan pada ibu hamil trimester ketiga.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 14: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

2

Universitas Indonesia

Seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali

perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan

ketidaknyamanan selama menanti persalinan. Kehamilan bagi seorang wanita

bukan hanya membutuhkan perhatian saja, tetapi juga terhindar dari gangguan

kesehatan serta hambatan dalam menuju proses persalinan.

Caplan (1960) menemukan bahwa 85% dari sampel wanita yang akan mempunyai

bayi untuk pertama kalinya (primigravida) mengakui perasaan cemas saat

mengetahui bahwa mereka hamil. Cobliner (1965) menemukan bahwa 47% dari

sampel wanita di New York secara terbuka mengakui bahwa awal kehamilan

mereka tidak menginginkan anak yang sedang mereka kandung. Walaupun

demikian, Cartwrigth (1976) melakukan survey pada wanita primipara di Inggris

dan menemukan bahwa 67% dari wanita tersebut merasa senang bahwa mereka

hamil. Penemuan yang berbeda ini dapat dijelaskan pertama-tama dengan waktu

kehamilan saat wawancara dilakukan. Sikap yang ditunjukkan terhadap kelahiran

dapat berubah selama kehamilan terutama jika ibu atau ayah dapat merasakan

kehadiran bayi dalam kandungan (quickening) dalam (Tai & Urquhart 2010)

Trimester ketiga merupakan masa pertumbuhan untuk janin. Pada masa ini bayi

yang lahir bisa bertahan hidup meskipun kesempatan untuk hidup akan lebih baik

jika bayi lahir sesuai dengan perkiraan (Simkin, 2007) Kehamilan boleh dikatakan

trimester ketiga jika usia kandungan 28-36 minggu dan sudah minggu ke-36

dengan dua kali kunjungan (Putri 2010). Pada kehamilan trimester tiga ibu hamil

sudah mulai merasakan perasaan cemas, apalagi menjelang persalinan pertama.

Perasaan cemas yang akan timbul misalnya seperti pertanyaan dan bayangan

apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, nyeri persalinan, apakah akan

terjadi sesuatu pada saat melahirkan, dan apakah bayi yang akan lahir selamat dan

normal (Mellyna, 2001 dan Novaria, 2008). Hal yang perlu diketahui ibu

primigravida pada trimester ketiga selain tentang keadaan kesehatan selama

kehamilan adalah tentang proses persalinan.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 15: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

3

Universitas Indonesia

Proses persalinan adalah saat yang menegangkan dan mencemaskan bagi wanita

dan keluarganya (Bobak, 2004). Lancar atau tidaknya proses kelahiran itu banyak

tergantung pada kondisi biologis, khususnya kondisi wanita yang bersangkutan.

Namun, hampir semua tingkah laku manusia (terutama yang disadari) dan proses

biologisnya dipengaruhi oleh proses psikis. Maka, dapat dimengerti bahwa

membesarnya janin dalam kandungan itu mengakibatkan calon ibu yang

bersangkutan mudah capai, tidak nyaman badan, tidak bisa tidur enak dan sering

mendapat kesulitan dalam bernafas. Semua pengalaman tersebut mengakibatkan

timbulnya rasa tegang, ketakutan, kecemasan, konflik-konflik batin dan psikis

lainnya. Semua keresahan hati serta konflik-konflik batin menjadi akut dan

intensif seiiring dengan bertambahnya beban jasmaniah selama kehamilan, lebih-

lebih pada saat mendekati kelahiran bayinya (Kartono, 1995).

Faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat

mempengaruhi lancar tidaknya proses kelahiran. Dukungan yang penuh dari

anggota keluarga penting artinya bagi seorang ibu bersalin terutama dukungan

dari suami sehingga memberikan support moril terhadap ibu (Kartono, 1995). Jika

wanita yang akan melahirkan tidak dapat menahan rasa sakit dan dibiarkan, maka

hal yang dicemaskan adalah konsentrasi calon ibu menghadapi atau selama proses

persalinan terganggu. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Budi dan

Sulistyorini (2007), tentang “Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan

ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga

menunjukan bahwa dukungan keluarga dapat menurunkan tingkat kecemasan ibu

hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga.

Saat menghadapi persalinan anak pertama, munculnya kecemasan ini sangat

wajar, karena merupakan suatu pengalaman baru dan merupakan masa-masa yang

sulit bagi seorang wanita. Menurut (Kaplan, 1997), kecemasan merupakan

respons terhadap situasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang

normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, serta dalam menemukan

identitas diri dan arti hidup. Seringkali kecemasan juga ditandai dengan perasaan

mudah marah, cemas, perasaan tegang, mudah gugup, kewaspadaan berlebih, dan

terkadang menyebabkan keringat pada telapak tangan. Terkadang dampak yang

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 16: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

4

Universitas Indonesia

terjadi pada kecemasan dapat berupa dampak yang positif atau negatif. Dampak

positif terjadi jika kecemasan muncul pada tingkat moderat dan memberikan

kekuatan untuk melakukan sesuatu, membantu individu membangun pertahanan

dirinya agar rasa cemas yang dirasakan dapat berkurang sedikit demi sedikit,

sedangkan dampak negatif terjadi jika kecemasan muncul pada tingkat tinggi dan

menimbulkan simtom-simtom fisik yang dapat menghalangi individu untuk

berfungsi efektif dalam kehidupan sehari-hari seperti meningkatnya detak jantung,

dan menegangnya otot-otot tubuh sehingga sering terlihat sebagai suatu reaksi

panik.

Seorang ibu yang hamil untuk pertama kalinya disebut “primigravida

perlu diketahui ibu primigravida terutama pada masa trimester III selain tentang

keadaan kesehatan selama kehamilan adalah tentang proses persalinan. Informasi

yang banyak tersedia membuat seorang ibu primigravida dapat memperoleh

pengetahuan tentang persalinan dengan baik, dengan demikian dapat dicari segera

pertolongan kepada tenaga kesehatan bila terjadi tanda persalinan pada ibu

primigravida (Prawirohardjo, 2001)

Penelitian yang telah dilakukan Ekasari (2002) tentang ‘’Faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat kecemasan ibu primigravida menanti hari persalinan di

puskesmas Pasar Minggu’’. Dapat disimpulkan bahwa kecemasan ibu

primigravida dalam menanti hari persalinan mempunyai tingkat kecemasan yang

berbeda. Dengan adanya support sistem membawa pengaruh terhadap tingkat

kecemasan ibu, dari hasil penelitiannya di dapat dengan 11 responden, 6 orang

(54,5) mengalami tingkat kecemasan ringan, 4 orang (36,4%) tingkat kecemasan

sedang dan 1 orang (9,1%) dengan tingkat kecemasan berat. Perbedaan tingkat

kecemasan ini terjadi karena ibu dalam mengembangkan koping yang dimiliki

berbeda-beda.

Takut biasanya dialami pada hal – hal yang belum diketahui ibu sehingga ibu

tidak siap untuk melahirkan atau persalinan tidak sesuai dengan jadwal, ibu akan

mengalami kelelahan, tegang selama kontraksi dan nyeri yang luar biasa sehingga

ibu menjadi cemas. Kecemasan juga bisa terjadi karena pengalaman buruk kerabat

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 17: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

5

Universitas Indonesia

atau teman tentang persalinan dan kenyataan bahwa kehamilan yang beresiko juga

menyebabkan ibu tidak siap menghadapi persalinan. Pada dasarnya belum ada

intervensi yang dilakukan di RSUD Pasar Rebo untuk mengurangi tingkat

kecemasan pasien.

Informasi yang banyak tersedia membuat seorang ibu primigravida dapat

memperoleh pengetahuan tentang persalinan dengan baik, dengan demikian dapat

dicari segera pertolongan kepada tenaga kesehatan bila terjadi tanda persalinan

pada ibu primigravida (Prawirohardjo, 2001).

Selama proses persalinan banyak hal mengkhawatirkan yang muncul dalam

pikiran ibu, seperti takut bayi cacat, takut harus operasi, takut persalinannya lama,

dan sebagainya. Apalagi jika persalinan pertama, selain ibu hamil tidak lepas dari

rasa khawatir, calon ibu tidak tahu apa yang akan terjadi saat persalinan nanti

(Amalia, 2009). Wanita yang pernah mengalami keguguran akan terus-menerus

ketakutan sampai usia kehamilannya melewati tanggal dimana sebelumnya

mereka kehilangan bayi. Demikian juga wanita yang pernah melahirkan seorang

bayi yang kemudian meninggal atau mengalami kelainan akan mengalami

kecemasan. Namun, beberapa wanita lainnya tetap tenang dan percaya diri

(Nolan, 2003). Di Indonesia terdapat 373.000.000 orang ibu hamil, yang

mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000

Orang (28,7%). (Depkes RI, 2008).

Perasaan cemas seringkali menyertai kehamilan terutama pada seorang ibu yang

labil jiwanya. Kecemasan ini mencapai klimaksnya nanti pada saat persalinan.

Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan

para wanita. Oleh karena itu, banyak calon ibu menghadapi kelahiran anaknya

dengan perasaan takut dan cemas. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa

wanita – wanita yang mengalami kecemasan sewaktu hamil akan lebih banyak

mengalami persalinan abnormal (Admin, 2009). Kecemasan juga menyebabkan

wanita mengartikan ucapan pemberi perawatan ataupun kejadian persalinan secara

pesimistik atau negatif (Simkin, 2007).

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 18: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

6

Universitas Indonesia

Kecemasan merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti

oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan pernafasan

(Purba dkk., 2008). Kekhawatiran ibu hamil berasal dari tidak adanya bayangan

mengenai apa yang akan terjadi saat bersalin nanti dan adanya stigma di dalam

diri ibu bahwa proses persalinan itu sangat sakit. Sekitar 12-16 jam ibu harus

menahan rasa sakit yang lama-kelamaan makin meningkat. Ketidaknyamanan

sebelumnya, ditambah rasa sakit saat kontraksi, bisa membuat ibu sangat

khawatir. Ibu menjadi panik ketika menghadapi rasa sakit sehingga tidak bisa

menahan rasa sakitnya. Padahal, yang dibutuhkan saat itu adalah hormone

endorphin untuk menetralkan rasa sakit dan oksitosin untuk memperkuat

kontraksi yang muncul saat relaks (Amalia, 2009).

Hasil penelitian Nadhiroh (2004) tentang kecemasan pada ibu yang akan

menjalani persalinan didapatkan bahwa sebelum pemberian pendidikan kesehatan

100% responden mengalami kecemasan sedang dan sesudahnya didapatkan

14,2% cemas ringan, 78,3% cemas sedang dan 7,14% cemas berat. Desy (2010)

melakukan penelitian tentang Gambaran tingkat kecemasan menghadapi

persalinan pada ibu primigravida trimester tiga di Semarang diketahui bahwa dari

25 responden terdapat 13 orang (52%) memiliki tingkat kecemasan ringan, 8

orang (26,7%) tingkat kecemasan sedang, 4 orang (13,3%) memiliki tingkat

kecemasan berat. Hasil penelitian tentang kecemasan pada primigravida

menunjukkan bahwa ada perubahan tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu

hamil dalam menjalani persalinan. Perubahan yang muncul adanya penurunan

tingkat kecemasan dalam kurun waktu 6 tahun terakhir di Indonesia ditunjukkan

dengan hasil penelitian.

Semakin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju

pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang

dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Kartono,

1995). Sjongren (1997, dikutip dari Simamora, 2008), dalam penelitian yang

dilakukan terhadap 100 wanita hamil di Stockholm tentang alasan kecemasan

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 19: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

7

Universitas Indonesia

wanita hamil tentang melahirkan, diperoleh bahwa 73% disebabkan karena kurang

percaya dengan tenaga medis yang akan menolong melahirkan, 65% takut

ketidakmampuannnya untuk melahirkan, 55% takut akan kematiannya, kematian

bayinya, atau keduanya, 44% tindak mampu mentoleransi nyeri persalinan dan

43% kehilangan kontrol diri.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mempelajari

tentang hubungan karakteristik ibu primigravida trimester ketiga dan didukung

juga dengan sampai sat ini belum ada penelitian tentang kecemasan pada

primigravida di RSUD Pasar Rebo.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Respon ibu hamil primigravida trimester ketiga merupakan salah satu pemicu

kecemasan yang dialami pasien rawat jalan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

mempelajari apakah ada hubungan antara karakteristik ibu primigravida trimester

ketiga dengan tingkat kecemasan di RSUD Pasar Rebo.

1.2.2 Pertanyaan Penelitian

“Bagaimanakah hubungan karakteristik ibu primigravida trimester ketiga dengan

tingkat kecemasan?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu

primigravida trimester ketiga berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan

dengan tingkat kecemasan.

1.3.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1.3.2.1 Mengidentifikasi karakteristik (usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan)

ibu hamil primigravida trimester ketiga

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 20: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

8

Universitas Indonesia

1.3.2.2 Hubungan umur ibu primigravida trimester ketiga dengan tingkat

kecemasan

1.3.2.3 Hubungan pendidikan ibu primigravida trimester ketiga dengan tingkat

kecemasan

1.3.2.4 Hubungan pekerjaan ibu primigravida trimester ketiga dengan tingkat

kecemasan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Rumah Sakit

- Sebagai informasi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan

keperawatan khususnya diunit kebidanan.

- Sebagai dasar pertimbangan pihak rumah sakit untuk membuat/menetapkan

pengkajian khusus dalam memberikan asuhan keperawatan.

1.4.2 Institusi Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang

tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester ketiga.

1.4.3 Bagi peneliti

- Peneliti dapat mengetahui tentang hubungan antara (umur, pendidikan,

pekerjaan) dengan tingkat kecemasan

- Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian

sebagai dasar keilmuan

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 21: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

9 Universitas Indonesia

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan

Kehamilan merupakan kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang

sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim).

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir

dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil

adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu

awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Kehamilan merupakan hubungan

yang berkesinambungan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi

spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi+pertumbuhan zigot (Hidayati,2009).

Maka dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan suatu proses reproduksi

yang dialami oleh seorang wanita selama 40 minggu yang menghasilkan janin.

Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan

beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung

menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah

keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu,

misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia, dan infeksi.

Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali. (Mochtar,

1998). Kehamilan bagi seorang wanita bukan hanya membutuhkan perhatian saja,

tetapi juga terhindar dari gangguan kesehatan serta hambatan dalam menuju

proses persalinan. Keberadaan tenaga kesehatan, seperti dokter atau bidan yang

berpengetahuan luas, sikap luwes serta komunikatif menjadi salah satu faktor

utama pula bagi para ibu hamil untuk memperoleh pelayanan persalinan yang

aman dan nyaman (Moordiningsih dan Kasuma, 2004 dalam Triwidarsi 2009).

Primigravida didefinisikan sebagai seorang wanita yang mengandung untuk

pertama kalinya dan yang memiliki kelompok resiko tinggi. Sejak dimulainya

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 22: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

10

Universitas Indonesia

awal kehamilan, hal ini dianggap sebagai kelompok yang harus melakukan ANC

secara teratur, perawatan intra dan post natal dan hal ini akan membantu ibu

selama proses kehamilan, persalinan dan masa nifas.

Trimester ketiga adalah masa pertumbuhan untuk janin. Bayi yang lahir pada

periode ini biasanya mampu bertahan hidup, meskipun kesempatan mereka untuk

bertahan hidup akan lebih baik jika bayi lahir disekitar tanggal perkiraan

lahirnya(Simkin 2005). Trimester ketiga kehamilan merupakan periode

penyempurnaan bentuk dan organ - organ tumbuh janin untuk siap dilahirkan. Berat

janin pada usia kehamilan trimester ini mencapai 2,5 Kg. Semua fungsi organ organ

tubuh yang mengatur kehidupan sudah berjalan dengan sempurna. Oleh karena

adanya perubahan tersebut, pemeriksaan rutin lebih sering dilakukan biasanya 2 kali

seminggu. Hal ini dimaksudkan untuk memantau lebih teliti setiap perkembangan dan

pertumbuhan janin, kondisi fisik maupun psikis calon ibu, kemungkinan yang akan

terjadi pada calon ibu maupun janin selama sisa proses kehamilan serta dalam

menghadapi proses persalinan.( Helen Varney, 2000)

Pada trimester ini, kecemasan akan muncul menjelang persalinan. Pertanyaan dan

bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi

sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering

muncul dalam benak ibu hamil. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah sejak

dahulu menjadi pokok pembicaraan para wanita (Hasuki, 2007). Oleh karena itu,

banyak calon ibu khususnya ibu yang usia muda menghadapi kelahiran anaknya

akan mengalami perasaan takut dan cemas.

2.1.1 Pengertian Persalinan

Persalinan merupakan proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil pembuahan

(yaitu, janin yang viable, plasenta, dan ketuban) dari dalam uterus lewat vagina ke

dunia luar. Normalnya, proses ini berlangsung pada suatu saat ketika uterus tidak

dapat tumbuh lebih besar lagi, ketika janin sudah cukup mature untuk dapat hidup

di luar rahim (Farrer, 2001). Persalinan adalah proses pergerakan pengeluaran

janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, 2005).

Menurut WHO 1996 persalinan merupakan proses yang dimulai secara spontan,

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 23: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

11

Universitas Indonesia

beresiko rendah pada awal persalinan dan tetapi demikian selama proses

persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada

usia kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap. Persalinan merupakan

serangkaian proses fisiologik yang dialami seorang wanita dimana uterus

mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan hasil konsepsi yang matang berupa

janin (dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup

diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa

bantuan.

2.1.2 Tanda – Tanda Permulaan Persalinan

1. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki

pintu atas panggul terutama pada primigravida.

2. perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.

3. Perasaan susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian

terbawah janin.

4. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi

lemah dari uterus, kadang – kadang disebut “ false labor pains”.

5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah

bisa bercampur darah (bloody show) (Mochtar, 1998).

2.1.3 Tanda–Tanda In – Partu

- Rasa sakit oleh adanya his yang lebih kuat, sering, dan teratur.

- Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan –

robekan kecil pada serviks.

- Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.

- Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah

ada. (Mochtar, 1998)

2.1.3 Tahapan Persalinan

Menurut Simkin (2007), bahwa persalinan dibagi menjadi tahapan yang berbeda-

beda menurut perubahan fisiologis yang terjadi.

1. Prapersalinan (kontraksi belum berkembang) Menyebabkan pematangan,

pendataran, dan gerak ke depan dari leher rahim, berakhir saat kontraksi

berkembang (menjadi lebih panjang dan lebih dekat jaraknya).

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 24: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

12

Universitas Indonesia

2. Kala satu (dilatasi) dimulai dengan berkembangnya kontraksi dan berakhir saat

leher rahim membuka penuh. Saat persalinan sudah dimulai, kontraksi akan

berkembang dan leher rahim melebar. Pada kala satu persalinan, normalnya

berlangsung antara dua sampai dua puluh empat jam. Lama rata-rata dari kala

untuk primipara adalah dua belas dan setengah jam, untuk multipara adalah tujuh

jam dan dua puluh menit. Persalinan pertama umumnya lebih lama dari persalinan

berikutnya. Kala satu persalinan dibagi menjadi tiga fase: laten, aktif dan transisi.

Fase-fase ini menjadi makin singkat dan intensif sewaktu persalinan makin

berkembang.

a) Tahap laten

Tahap laten merupakan tahap yang paling panjang dari kala satu, dimana

kontraksi singkat, tidak begitu kuat, dan jaraknya panjang dibanding selama tahap

berikutnya. Selama tahap ini, leher rahim akan menipis dan melebar kira-kira 4

cm.

b) Tahap aktif

Saat tahap laten mendekati akhir, pola persalinan akan berubah. Kontraksi

menjadi lebih sakit, sulit ditahan, dan berlangsung selama satu menit atau lebih

dengan jarak semakin dekat, tiga sampai lima menit. Saat masuk tahap aktif,

dilatasi biasanya terjadi makin cepat dan mendapatkan dilatasi lebih besar dari

setiap kontraksi yang kuat dan nyeri.

c) Tahap transisi

Tahap peralihan mewakili puncak dari kesulitan dalam persalinan, tidak saja

karena rasa sakitnya lebih hebat, tetapi karena pada saat ini kontraksi menjadi

semakin lama dan semakin dekat jaraknya, selain tekanan pada panggul yang

semakin kuat dan tandatanda fisik atau emosional yang semakin intensif.

Kontraksi dapat berlangsung selama 90-120 detik dengan waktu istirahat hanya 30

detik.

3. Kala dua (turun dan lahir) dimulai saat leher rahim membuka penuh dan

berakhir saat bayi lahir. Sesudah pembukaan sempurna dan tahap peralihan

berakhir, kala dua persalinan akan dimulai. Serangkaian peristiwa yang baru akan

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 25: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

13

Universitas Indonesia

dimulai: bayi perlahan-lahan meninggalkan rahim, berotasi di dalam panggul,

turun melalui vagina, dan lahir.

Kala dua berlangsung selama lima belas menit sampai lebih dari tiga jam. Untuk

primigravida, waktu rata-ratanya adalah satu setengah jam sampai dua jam. Kala

dua untuk multigravida biasanya lebih cepat dari kelahiran anak pertamanya.

Kala dua dapat dibagi menjadi tiga tahap: tahap laten (istirahat), tahap aktif

(penurunan), dan peralihan (penipisan dan pelahiran). Semangat yang tinggi,

sedikit rasa nyeri, dan perkembangan perlahan merupakan karakterisitik dari tahap

laten pada kala satu maupun kala dua. Tahap aktif ditandai dengan kontraksi yang

intensif dan perkembangan yang baik. Sementara tahap peralihan baik untuk kala

satu maupun dua ditandai dengan sensasi yang kuat dan kebingungan mengenai

apa yang harus dilakukan.

a. Tahap laten (istirahat) dari kala dua ditandai dengan menjadi tenangnya

aktivitas rahim.

b. Tahap aktif (penurunan) selama tahap aktif dari kala dua, ibu yang melahirkan

menjadi siaga karena bayi bergerak turun dan merasakan kontraksi yang kuat serta

desakan yang tak terelakan untuk mengejan. Kepala bayi meregangkan vagina dan

menekan dinding anus. Dengan makin berkembangnya tahap aktif, perineum akan

menggembung, labia membuka, dan vagina membuka sewaktu kepala bayi turun

dengan setiap gerak menekan ke bawah. Diantara penekanan ini, vagina akan

menutup sebagian dan kepala bayi masuk kembali. Bayi bergerak makin ke bawah

dan kepalanya menjadi makin jelas terlihat.

c. Tahap peralihan (penipisan) tahap peralihan atau crowning, dimana bayi

melewati bagian dalam ke bagian luar tubuh. Tahap ini dimulai ketika kepala bayi

mulai muncul (tidak lagi tertarik ke belakang diantara gerak menekan ke bawah).

Tahap ini meliput i peregangan maksimal dari lubang vagina yang ditandai

dengan sensasi panas dan menyengat. Tekanan ke bawah yang kuat pada saat ini

akan menambah rasa sakit dan kemungkinan terjadinya robekan yang serius dari

vagina atau perineum. Kepala bayi muncul dengan kulit berwarna abu-abu

kebiruan dan basah, pertama-tama bagian atas kepala sampai telinga, kemudian

alis dan mukanya. Sesudah kepala keluar, bayi berputar ke samping. Ini

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 26: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

14

Universitas Indonesia

memungkinkan bahu meluncur dengan mudah melalui panggul. Begitu bahu

keluar, bagian tubuh bayi lainnya akan keluar dengan cepat.

4. Kala tiga (pelahiran plasenta) dimulai dengan lahirnya bayi dan berakhir

dengan keluarnya plasenta. Kala tiga merupakan bagian paling singkat dan paling

tidak menyakitkan dari semuanya, dimulai dengan kelahiran bayi dan berakhir

saat plasenta dilahirkan. Tahap ini berlangsung selama sepuluh sampai tiga puluh

menit.

5. Kala empat (pemulihan) dimulai sesudah plasenta keluar dan berakhir satu atau

beberapa jam kemudian saat kondisi ibu menjadi stabil.

2.1.4 Masalah Psikososial

Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada

periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai makhluk yang

terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kelahiran sang bayi. Perasaan was-was

mengingat bayi dapat lahir kapanpun, membuatnya ibu berjaga jaga dan

memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.

Pada trimester ketiga kehidupan psikologis-emosional dikuasi oleh perasaan dan

pikiran mengenai persalinan yang akan segera dihadapi dan tanggung jawab

sebagai ibu yang mengurus anaknya setelah melahirkan. Pada masa ini, terjadi

sindrom persalinan (childbirth syndrome) dimana ada rasa takut, cemas, khawatir,

dan stres serta bosan ingin segera mengakhiri kehamilan. Kartono (1995)

menambahkan bahwa kecemasan yang dialami wanita selama masa kehamilan

akan semakin intensif pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan.

Kecemasan tersebut antara lain disebabkan oleh kecemasan yang tidak langsung

berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, yaitu masalah rumah tangga,

pekerjaan suami, bentuk tubuh setelah melahirkan, takut tidak didampingi suami,

takut beban hidup semakin berat, dan takut akan tanggung jawab seorang ibu.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 27: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

15

Universitas Indonesia

Kedekatan hubungan antara orang tua dengan janin meningkat pada trimester

ketiga. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula

kekhawatiran akan adanya kelainan baik fisik maupun mental pada bayi. Ibu juga

berharap akan keselamatan diri dan bayi saat melahirkan (Petterson et al, 1990

dalam Ekasari 2002). Beberapa dekade terakhir kecemasan ibu selama kehamilan

semakin bertambah yang dipengaruhi beberapa faktor yaitu ras, suku, penggunaan

narkoba, gaya hidup, dukungan sosial, aktivitas sehari-hari dan proses persalinan

(Hosseini, Shahla 2006)

Tingkat kecemasan yang dialami ibu pada trimester ketiga berbeda pada tiap

individu, mulai dari tingkat ringan sampai dengan berat bahkan panik. Hal

tersebut tergantung pada bagaimana ibu mempersepsikan berat ringannya

permasalahan dan mekanisme koping yang dimiliki. Dua hal tersebut dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu kesehatan fisik, keuangan, hubungan dengan anggota

keluarga dan teman, sumber koping individu, komitmen dan aspirasi personal

serta prioritas krisis dan pengalaman koping (Moos dan Schaefer).

Menurut (Widiamoko, 2000) pada kehamilan trimester ketiga timbul keluhan

yang dapat mengurangi nafsu seksual dan frekuensi senggama seperti nyeri ulu

hati, kaki sering kejang, rasa berat pada perut, keluarnya air susu dan kontraksi

Braxton Hicks. Tetapi ada pula wanita yang merasakan orgasmus dan pengalaman

seksual yang lebih hebat, bahkan ada yang baru pertama kali selama hidupnya

mencapai orgasmus pada hamil tua ini. Pada kehamilan anak pertama sering

timbul rasa khawatir timbul persalinan prematur akibat dari senggama dan

kontraksi uterus. Pada saat ini beberapa wanita merasa malu dengan

penampilannya yang gemuk, perut membesar dan dirasakan tidak menarik,

sehingga menurunkan keinginan bersenggama. Tetapi wanita yang berpikiran

positif justru merasa lebih dekat dan mencintai pasangannya dengan kehamilan

ini, mereka menyenangi tubuhnya yang terus membesar dan menikmati

kemesraan bersama suaminya.

2.1.5 Kecemasan Pada Proses Persalinan

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 28: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

16

Universitas Indonesia

Tidak semua perempuan memberikan respon yang senang dan gembira menjelang

persalinan. Beberapa diantara mereka ada yang menunjukkan dua perasaan yang

bertentangan. Terjadi konflik antara adanya keinginan untuk melahirkan bayi dan

adanya rasa takut saat mau melahirkan. Kebanyakan ibu mengalami sejumlah

tingkat kecemasan saat menjelang persalinan dan selama melahirkan. Tingkat

cemas yang dialami mereka bisa cemas ringan dan sedang tetapi pada beberapa

kasus tingkat kecemasan ibu melahirkan bisa mencapai cemas berat dan panik.

Persalinan merupakan peristiwa yang dapat menimbulkan kecemasan dan stres

pada seorang ibu yang belum berpengalaman dalam proses kelahiran.

Ketika seorang wanita berada dalam cemas ringan dan sedang maka ia masih

mampu bersikap asertif, mempertahankan kontrol dan menggunakan koping

secara lebih efektif. Tidak demikian dengan seorang wanita yang sangat cemas,

dimana ia sama sekali tidak mampu melaksanakan koping dan motivasinya

menurun sehingga ia mengabaikan nasehat atau instruksi yang diberikan oleh

tenaga kesehatan yang membantunya melahirkan, akibatnya hal ini bisa

mengancam keselamatan ibu dan bayinya (Henderson & Jones, 2005).

2.2 Konsep Kecemasan

2.2.1 Pengertian Kecemasan

Kecemasan merupakan emosi dan pengalaman subjektif individu yang

memerlukan energi dan tidak dapat diamati secara langsung. Kecemasan juga

merupakan emosi tanpa objek yang spesifik (Laraia, 2005). Kecemasan adalah

suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut dan terkadang panik

akan suatu bencana yang mengancam dan tidak terelakkan yang dapat atau tidak

berhubungan dengan rangsang eksternal (Fracchione, 2004). Kecemasan dapat di

definisikan sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan bagi seseorang yang

dapat timbul tanpa adanya penyebab dan dapat mengancam nyawa.

Kecemasan adalah gangguan mental yang paling lazim, namun sifatnya kronis

dan membuat kondisi lemah yang sering diremehkan oleh seseorang. Hal ini

mengakibatkan seseorang tidak terdiagnosa dan tidak memperoleh perawatan,

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 29: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

17

Universitas Indonesia

sehingga cukup besar kecacatan jiwa dan non jiwa yang mendapat pelayanan

medis (The Canadian Journal of Psychiatry, 2006). Kecemasan merupakan suatu

perasaan yang gelisah, takut atau khawatir yang dapat mempengaruhi kualitas

tidur seseorang (Edwards, 2008). Kecemasan dapat terjadi tanpa diketahui

alasannya dan mungkin juga terjadi berdasarkan situasi nyata.

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan

perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak

mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability/RTA, masih

baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/

splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas

normal (Hawari, 2006). Kecemasan adalah perasaan waswas, khawatir, atau tidak

nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Kecemasan

merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti oleh reaksi

fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan pernafasan.

Kecemasan adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami gangguan

alam perasaan (affective) yang tidak menyenangkan dan tidak merasa nyaman

yang ditandai dengan perasaan ketakutan, kekhawatiran yang mendalam dan

berkelanjutan, terkadang panik, terhadap suatu rangsangan eksternal yang

dirasakan sebagai ancaman, tetapi tidak mengalami gangguan menilai realitas dan

kepribadian tetap utuh dan perilaku dapat terganggu tetapi dalam batas normal.

Kecemasan dapat menyebabkan perubahan fisiologis tubuh yaitu aktivasi sistem

saraf otonom seperti perubahan denyut jantung dan perubahan irama pernapasan.

Kecemasan ibu hamil yang akan menjalani persalinan caesar disebabkan oleh

beberapa hal antara lain cemas karena akan dibedah, cemas karena adanya resiko

kematian lebih besar, cemas akan bekas irisan atau jahitan pada perut dan

kemungkinan rahim jadi lemah, kehilangan getaran hati untuk mendorong bayinya

keluar dari rahimnya kedunia. Pilliteri (2003) mengemukakan beberapa hal yang

menyebabkan ibu hamil merasa cemas menjelang persalinan caesar antara lain

gangguan rasa percaya diri yang terkait dengan adanya bekas luka sayatan dan

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 30: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

18

Universitas Indonesia

jahitan diperut, bonding attachment ibu dan bayi yang terlambat, lama hari rawat

yang memanjang yang menyebabkan perpisahan dengan anggota keluarga yang

lain, biaya yang lebih mahal, serta rasa nyeri yang dirasakan setelah operasi.

Tingkat kecemasan pada ibu hamil yang akan melakukan persalinan caesar

merupakan hal yang sangat serius karena kecemasan yang terus menerus dapat

menimbulkan gangguan yang dapat mempersulit proses persalinan antara lain

meningkatkan resiko cedera, meningkatkan komplikasi postpartum dan

meningkatkan kecemasan ke level yang lebih tinggi lagi (Taylor, 1997).

2.2.2 Gejala-gejala Kecemasan

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan

kecemasan antara lain: cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya

sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut,

takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang, gangguan pola tidur,

mimpi-mimpi yang menegangkan, gangguan konsentrasi dan daya ingat, keluhan-

keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran

berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan

perkemihan dan sakit kepala (Hawari, 2006).

Stuart,(2005) menyebutkan bahwa tanda dan gejala kecemasan terbagi

berdasarkan respon fisiologis, emosional dan kognitif.

Respon fisiologis: tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh ibu primigravida secara

fisiologis pada kecemasan antara lain: Peningkatan frekuensi jantung dan

berdebar-debar, peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi pernapasan,

insomnia, keletihan dan kelemahan, pucat atau kemerahan dan gelisah.

Respon Kognitif: perasaan yang dirasakan sehingga menimbulkan persepsi yang

sempit, gejalanya antara lain: Tidak mampu berkonsentrasi, Kurang sadar

terhadap lingkungan sekitar, Blok pikiran, Penurunan lapang persepsi, Bingung

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 31: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

19

Universitas Indonesia

Respon Emosional: perasaan tidak mampu menguasai diri, gejala timbul antara

lain: Ketakutan, Ketidaknyamanan, Gugup, Kurang percaya diri, Marah

berlebihan dan menangis, Menarik diri.

Menurut Edwards, (2008) mengemukakan gejala-gejala orang yang mengalami

kecemasan diantaranya: Palpitasi, Berkeringat, Gemetaran, Sesak napas, Nyeri

dada, Mual, Pusing, Merasa tidak nyaman, Tidak bisa berkonsentrasi, Mati rasa

atau kesemutan. Dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah ketegangan yang

menimbulkan rasa gelisah, tidak tenang, kekhawatiran, rasa tidak aman, serta

timbulya reaksi seperti gugup, takut merasa sendirian, gangguan pola tidur dan

juga terdapatnya keluhan-keluhan somatik tertentu.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan

Menurut Edwards (2008) mengemukakan faktor umum yang dapat menyebabkan

kecemasan antara lain; stres di tempat kerja, stres dengan pernikahan atau

persahabatan, stres karena keuangan, stres karena penyakit yng diderita, efek

samping obat, stres karena trauma emosional, gejala penyakit yang diderita, dan

akibat kekurangan oksigen.

Menurut Keable (2003), ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya

kecemasan, yaitu:

a. Pengaruh keluarga (misalnya, faktor neurobiologis dan kepribadian);

kecemasan disini diartikan sebagai kecemasan yang disebabkan oleh adanya

turunan sifat pencemas, dan atau mencemaskan salah seorang atau sekelompok

orang di dalam keluarga yang mengalami sesuatu sehingga menimbulkan

perasaan yang tidak menyenangkan serta timbul kekhawatiran.

b. Trauma dari peristiwa-peristiwa psikologis tertentu; kecemasan timbul

diakibatkan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan sehingga perasaan

menjadi was-was dan terlalu protektif terhadap diri sendiri maupun orang lain.

c. Stress; tekanan psikologis yang mampu membuat perasaan menjadi sangat

gelisah, takut berkepanjangan, tidak tenang, gangguan pada proses berpikir, sukar

konsentrasi dan gangguan fisik seperti jantung yang berdebar-debar.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 32: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

20

Universitas Indonesia

d. Kegagalan dalam belajar; kecemasan yang disebabkan oleh kegagalan dalam

belajar merupakan kecemasan yang disebabkan kurangnya daya atau kemampuan

untuk menghadapi

kejadian/peristiwa tertentu yang serupa (pernah terjadi) sehingga menimbulkan

keresahan dan ketidakmampuan kontrol diri.

2.2.4 Beberapa Faktor Penyebab Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan

a. Cemas akan keselamatan janin

Pada fase terakhir pertumbuhan janin berlangsung pada periode tiga bulan

terakhir, calon ibu merasa cemas, mudah tersinggung, tertekan dan gelisah

kemudian pada saat-saat menghadapi persalinan. Calon ibu semakin merasa

cemas akan keselamatan janin (Dagun, 2002).

Kebanyakan pada akhir kehamilan atau saat-saat bersalin ibu khususnya

primigravida dilanda kecemasan tentang melahirkan bayi yang tidak normal atau

meninggal dunia. Kehamilan kadangkala juga berakhir dengan suatu tragedi,

seperti lahir mati. (Nolan, 2004). Semua wanita hamil harus menyadari

kemungkinan alternatif selain kelahiran anak alamiah, tidak boleh takut akan

konsekwensinya. Prosedur tersebut bisa menyelamatkan jiwa bayi anda atau

sekurang-kurangnya memberikan awal kehidupan yang lebih sehat (Curtis, 1999).

Hasil penelitian Huliana dalam Dariyo (1997) mengatakan bahwa ibu yang akan

menghadapi persalinan dan yang sedang bersalin mengalami kecemasan pada

tingkat cemas sedang, disebabkan karena khawatir dan cemas tentang keselamatan

janin yang dilahirkan, nyeri persalinan atau kekuatan pada saat mengejan pada

masa persalinan.

b. Cemas anak lahir cacat

Hampir setiap calon orang tua, khususnya ibu, dihantui dengan kekhawatiran –

kekhawatiran tentang janinnya, terutama di saat-saat bersalin. Perasaan cemas

tentang apa bayi yang dilahirkan normal atau cacat. Ketakutan akan menghasilkan

bayi yang cacat adalah normal saja, selama ketakutannya tidak berlebihan.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 33: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

21

Universitas Indonesia

Hampir semua janin yang menunjukkan cacat yang berat, meninggal pada waktu

dilahirkan (Hall, 2002).

Dalam beberapa tahun yang silam para ahli berkesimpulan cacat pada bayi dapat

disebabkan oleh faktor keturunan dan kebanyakan cacat ini dapat disebabkan oleh

berbagai keadaan selama sembilan bulan. Misalnya saja, banyak bayi yang

dilahirkan dalam keadaan cacat karena si ibu menderita penyakti campak

(rubella), dan cacat yang diwarisi dari kedua orangtuanya terjadi apabila ada

kelainan plasma pembawa sifat, yang mengatur perkembangan bagian-bagian

tubuh (Sani, 2001). Beberapa calon ibu membayangkan dan cemas akan

persalinan karena khawatir kalau bayinya tidak lahir dalam keadaan sehat.

Kurang pengetahuan pada kebanyakan wanita yang hamil dan bersalin untuk

pertama kalinya akan mengakibatkan rasa takut dan cemas, sehingga masa

kehamilan kurang menyenangkan,

bahkan dapat mempersulit persalinan sehingga ibu dapat takut dan cemas

menghadapi persalinan (Nolan, 2004).

c. Cemas menghadapi nyeri persalinan

Sebagian besar wanita hamil mencemaskan nyeri persalinan, wanita bertanya akan

seperti apa nyerinya, akan seburuk apa keadaannya dan apakah ia dapat

menahannya. Untuk persalinan pertama, timbulnya kecemasan tentang nyeri

persalinan sangat wajar karena sesuatunya adalah pengalaman baru, dan jika rasa

nyeri tidak terasa malah dapat menimbulkan masalah.

Dari sudut pandang evolusi, tampaknya nyeri persalinan bukanlah sesuatu yang

berada di luar kemampuan seorang wanita. Alam menggunakan nyeri untuk

beberapa tujuan yang sangat penting. Nyeri kontraksi yang pertama mengatakan

kepada calon ibu persalinannya sudah dimulai (Nolan, 2004).

2.2.5 Tingkat Kecemasan

Peplau (1963 dalam Laraia, 2005) membagi tingkat kecemasan menjadi empat

dan menguraikan dampaknya :

- Kecemasan ringan

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 34: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

22

Universitas Indonesia

Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, kecemasan

ini menyebabkan individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang

persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan

kreativitas.

- Kecemasan sedang

Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal-hal penting dan

mengesampingkan hal lain. Kecemasan ini mempersempit lapang pandang

persepsi individu. Dengan demikian individu mengalami ketidakperhatian

yang selektif namun dapat berfokus pada banyak area jika diarahkan untuk

melakukannya.

- Kecemasan berat

Sangat mengurangi lapang pandang persepsi individu. Individu cenderung

berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang

hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan.

Individu tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area

lain.

- Panik

Berhubungan dengan ketakutan dan teror. Hal yang rinci terpisah dari

proporsinya. Karena mengalami kehilangan kendali, individu mengalami

panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik

mencakup disorganisasi kepribadian dan menimbulkan peningkatan

aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan

orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang

rasional.

2.2.6 Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Kecemasan dalam

Menghadapi Persalinan

2.2.6.1 Umur

Umur mempunyai pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Umur ibu kurang

dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun memiliki resiko tinggi yang kemungkinan

akan memberikan ancaman kesehatan dan jiwa ibu maupun janin yang

dikandungnya selama kehamilan, persalinan dan nifas (Mochtar, 1995). Menurut

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 35: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

23

Universitas Indonesia

Hasnah (2003) yang mengutip dari WHO (1996) menyebutkan bahwa dalam

kurun reproduksi sehat atau dikenal dengan usia aman untuk kehamilan dan

persalinan adalah umur 20 sampai 30 tahun. Ibu yang berumur kurang dari 20

tahun belum siap secara fisik dan mental dalam menghadapi kehamilan dan

persalinan. Dari segi fisik rahim dan panggul ibu belum tumbuh mencapai ukuran

dewasa, sehingga kemungkinan akan mendapat kesulitan dalam persalinan,

sedangkan dari segi mental ibu belum siap untuk menerima tugas dan tanggung

jawab sebagai orang tua sehingga diragukan ketrampilan perawatan diri dan

bayinya. Sedangkan untuk ibu yang hamil pada umur lebih dari 35 tahun akan

mengalami banyak kesulitan karena pada usia tersebut mudah terjadi penyakit

pada ibu dan karena organ kandungan menua jalan lahir juga tambah kaku

sehingga terjadi persalinan macet dan perdarahan. Disamping hal tersebut

kemungkinan mendapatkan anak cacat juga menjadi lebih besar (Rochjati, 2003).

Berdasarkan penelitian (Senewe, dkk 2001 dalam Irmayanti, 2011) proporsi ibu

yang mengalami komplikasi saat persalinan pada kelompok umur kurang 20 dan

35 tahun keatas adalah 28%, lebih besar daripada proporsi untuk yang berumur

21-34 tahun sebesar 22%, dengan nilai OR-nya yaitu 1,3 artinya pada ibu yang

berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun berisiko untuk mengalami

komplikasi persalinan sebesar 1,3 kali dibanding dengan ibu yang berumur 21-34

tahun. Menurut penelitian (Afifah T, dkk 2004 dalam Irmayanti, 2011) wanita

hamil mempunyai risiko komplikasi, terutama bagi kelompok wanita risiko tinggi

yaitu wanita dengan keadaan “4 terlalu” (4T), dimana dua diantaranya adalah

menyangkut dengan usia sang ibu, yakni kehamilan yang terjadi pada usia terlalu

muda, usia terlalu tua.

Kehamilan yang terjadi pada usia terlalu muda adalah wanita yang hamil usianya

kurang dari 20 tahun yang dapat berisiko keguguran, preeklamsia (tekanan darah

tinggi, oedema, proteinuria), eklampsia (keracunan kehamilan), timbulnya

kesulitan persalinan, bayi lahir sebelum waktunya, berat bayi lahir rendah,

merembesnya air seni ke vagina, keluar gas dan veses/tinja kevagina, kanker leher

rahim dan resiko ini dapat meningkatkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 36: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

24

Universitas Indonesia

Selanjutnya yang dimaksud usia terlalu tua adalah yang kehamilannya diatas usia

35 tahun dengan resiko keguguran, preeklamsia, eklamsia, timbulnya kesulitan

kehamilan, berat bayi lahir rendah dan cacat bawaan (Purnama, 2010). Wanita

hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata dua sampai lima kali

lebih tinggi tingkat kematiannya dari pada kematian maternal yang terjadi pada

usia 20 sampai 29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30

sampai 35 tahun (Hasnah, 2003). Menurut Mushlihah, (2001) terdapat hubungan

antara umur ibu dengan komplikasi persalinan dengan besar resiko 4 kali untuk

umur resiko tinggi.

2.2.6.2 Pendidikan

Pendidikan merupakan peran penting dalam proses tumbuh kembang seluruh

kemampuan dan perilaku manusia. Dengan pendidikan manusia dianggap akan

memperoleh pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan

semakin berkualitas pengetahuan seseorang. Tingkat pendidikan juga merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah

menerima ide teknologi baru (Notoatmodjo,2003). Pengetahuan ibu yang

pendidikanya tinggi atau ≥ SLTA akan lebih siap untuk menghadapi persalinan di

banding dengan ibu hamil yang pendidikanya rendah atau ≤ SLTP.

Dari hasil analisis bivariat penelitian yang dilakukan oleh Yakin (1997), salah satu

faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi persalinan adalah ibu yang

tidak pernah sekolah (OR=1,38), artinya resiko untuk mengalami komplikasi

persalinan pada ibu yang tidak pernah sekolah adalah 1,38 kali daripada ibu yang

pernah sekolah. Menurut J. S Lesinki faktor pendidikan dan sosial ekonomi

diperhitungkan sebagai faktor resiko tinggi yang dapat mempengaruhi kehamilan

karena kedua faktor ini menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan

jiwa dan rahim, mempengaruhi cara pemilihan tempat dan penolong persalinan

sehingga dapat menimbulkan risiko saat persalinan atau saat hamil. Disamping hal

tersebut Wanita dengan pendidikan yang tinggi cendrung untuk menikah pada

usia yang lebih tua, menunda kehamilan, mau mengikuti keluarga berencana (KB)

dan mencari pelayananantenatal (BKKBN, 2009).

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 37: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

25

Universitas Indonesia

2.2.6.3 Pekerjaan

Pekerjaan merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang setiap hari

dalam kehidupanya. Pengalaman dan pendidikan seseorang dari sejak kecil akan

mempengaruhi sikap dan penampilan seseorang. Kesesuaian antara pekerjaan

dalam diri seseorang memberikan kesan dan pengetahuan(Hurlock, 2002). Di

ketahui ibu yang bekerja lebih aktif di banding dengan ibu yang tidak bekerja atau

ibu yang bekerja lebih stabil di banding ibu yang tidak bekerja. Pekerjaan ibu

dapat memepengaruhi kecemasan karena adanya tekanan dan berbagai stresor di

tempat pekerjaan. Beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang

terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang ibu hamil yang bekerja mengalami

gangguan atau penyakit akibat kerja, seperti kondisi lingkungan (Efendi, 2009).

2.2.7 Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka peneliti membuat kerangka teori

sebagai berikut :

Skema 2.1 Kerangka Teori

Ibu hamil

primigravida

trimester

ketiga

Karakteristik ibuhamil:

Usia Tingkat

pendidikan

Pekerjan

Menghadapipersiapanpersalinan

Tingkatkecemasan:

Ringan

Berat

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 38: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

26 Universitas Indonesia

BAB 3KERANGKA KERJA PENELITIAN

Bab ini menjelaskan kerangka kerja yang menjadi pedoman bagi peneliti dalam

melakukan penelitian yang terdiri dari kerangka konsep, dan variable yang

terdapat dalam penelitian ini.

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lain, atau antara variable yang satu

dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Soekidjo, 2010).

Berdasarkan teori yang digunakan dalam studi kepustakaan, maka kerangka

konsep yang dibuat oleh peneliti :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 3.1 Kerangka Konsep penelitian

Keterangan:

= variabel yang diteliti

Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan

kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris (Danim, 2003).

Tingkat

kecemasan:

- Ringan

- Sedang

Karakteristik ibuprimigravida trimester ketiga:

Usia, Tingkat pendidikan Pekerjaan

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 39: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

27

Universitas Indonesia

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan hasil statistik sampel

dengan nilai hipotesis.

Hipotesa

Berdasarkan variabel-variabel penelitian yang dilakukan maka hipotesis penelitian

adalah:

1. Ada hubungan antara umur ibu hamil primigravida trimester ketiga dengan

tingkat kecemasan

2. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil primigravida trimester

ketiga dengan tingkat kecemasan

3. Ada hubungan antara status pekerjaan ibu hamil primigravida trimester

ketiga dengan tingkat kecemasan

Dari kerangka konsep diatas, dapat dilihat bahwa variabel yang digunakan pada

penelitian ini adalah tingkat kecemasan.

3.2 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan peneliti yang digunakan pada penelitian ini adalah apakah ada

hubungan karakteristik ibu hamil primigravida trimester ketiga dengan tingkat

kecemasan di RSUD Pasar Rebo.

Definisi Operassional masing-masing variabel di jelaskan dalam tabel 3.1

Tabel 3.1 Definisi Operasional

NO Variabel DefinisiOperasional

Cara ukur Alat ukur Hasilukur

Skalaukur

TingkatKecemasan

Responcemas ibuprimigravida trimestertiga

Menggunakan skalalikert yaitudenganSelalu,Sering,Jarang danTidakPernah.DengannilaiSelalu=4Sering=3,Jarang= 2,

KuesionerB yangterdiri dari21pernyatantentangkecemasan

1.Ringan2.Berat

Ordinal

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 40: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

28

Universitas Indonesia

Karakteristik ibu hamil1.Usia

2. Tingkatpendidikan

Usia ibuhamil saatmengisikuesioner.

Pendidikanformal ibuhamil.

Tidakpernah= 1

Respondendimintamengisikuisionersecara aktifuntuksemuapertanyaanpadakuisioner,bila adayang kurangjelasrespondendimintamengkonfirmasi padapeneliti

Respondendimintamengisikuisionersecara aktifuntuksemuapertanyaanpadakuisioner,bila adayang kurangjelasrespondendimintamengkonfirmasi padapeneliti

KuesionerA

KuesionerA

Jumlahusiadalamtahun.

Hasilukurdikategorikan:

1.SD2.SMP2.SMA3.D34.S1Selanjutnya padabivariatdikategorikanmenjadi:

1.PendidikanRendah(SD,SMP,SMA)

2.PendidikanTinggi(D

Rasio

Ordinal

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 41: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

29

Universitas Indonesia

3.Pekerjaan Suatukegiatanyang dapatmenghasilkan uang

Respondendimintamengisikuisionersecara aktifuntuksemuapertanyaanpadakuisioner,bila adayang kurangjelasrespondendimintamengkonfirmasi padapeneliti

KuesionerA

3 danS1)

Hasilukurdikategorikan :Tidakbekerja/ibu rumahtangga =1Bekerja= 2.

Nominal

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 42: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

30 Universitas indonesia

BAB 4METODE DAN DESAIN PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa

sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap

pertanyaan penelitian (Alatas dkk, 2011 dalam Sastroasmoro, 2011). Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan

potong lintang / cross sectional. Cross sectional merupakan pengukuran variabel

yang dilakukan satu kali untuk mengetahui hubungan antara variabel independen

dengan dependen (Sastroasmoro, 2011)

Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan antara karakteristik ibu hamil

dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester ketiga di RSUD Pasar Rebo.

Variabel independen adalah karakteristik ibu hamil (usia, tingkat pendidikan,

pekerjaan), sedangkan variabel dependennya adalah tingkat kecemasan.

4.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah sebagian dari sampel objek penelitian atau objek yang akan

diteliti (Notoatmojo, 2005). Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil

primigravida trimester ketiga yang melakukan pemeriksaan kehamilan di RSUD

Pasar Rebo.

Sampel adalah kelompok yang mewakili populasi (Notoatmojo, 2005). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah accidental

sampling, yang berarti sampel diambil dari responden yang ada disuatu tempat

atau keadaan tertentu. Sampel tersebut mempunyai kriteria sebagai berikut :

1. Ibu hamil trimester ketiga menjelang persalinan

2. Primigravida

3. Dapat baca dan tulis

4. Sehat jasmani dan rohani

5. Composmentis

6. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 43: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

31

Universitas Indonesia

Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan

rumus sebagai berikut:

N = (Z1-α1/2 )2 x Q

e2 x P

= 1,962 x (1 – 0,5)

(0,3)2 x 0,5

= 42,68

= 43 orang

Keterangan

N = Jumlah sampel yang diteliti

P = Perkiraan populasi (karena populasi tidak diketahui, maka dianggap

sebanyak 50%)

e = Presisi relative 0,3 (menurut perkiraan peneliti)

Z1-α1/2 = Derajat kepercayaan (95% = 1,96)

Q = 1 – p = 0,5

Untuk menghindari terjadinya drop out dari responden, maka sampel ditambahkan

10% dari jumlah sampel yang dibutuhkan sehingga jumlah responden yang

diberikan kuesioner sebanyak:

n = 43 x 10%

= 4,3 atau menjadi 4 orang

Dengan demikian maka besar sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah

sebanyak 47 orang. Selama pelaksanaan pengambilan data di dapatkan sejumlah

47 responden yang memenuhi karakteristik selama penelitian berlangsung pada

bulan Juni 2012.

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Pasar Rebo, karena belum pernah dilakukan

penelitian tentang Hubungan karakteristik ibu hamil primigravida trimester ketiga

dengan tingkat kecemasan. Waktu pengambilan data dilakukan selama satu

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 44: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

32

Universitas Indonesia

minggu pada tanggal 11 Juni sampai dengan 16 Juni 2012. Pemilihan lokasi yang

dipilih adalah Unit Pelayanan Poli Kebidanan RSUD Pasar Rebo.

4.4 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada

institusi FIK –UI . Setelah disetujui, kemudian peneliti melanjutkan permohonan

izin penelitian kepada RSUD Pasar Rebo dan pihak-pihak terkait untuk

mendapatkan persetujuan pengambilan data. Selanjutnya peneliti melakukan

pendekatan kepada responden dengan menekankan pada masalah etika sebagi

berikut :

1. Sebelum mengambil data peneliti memberi penjelasan dulu kepada

responden dan meminta responden untuk menandatangani surat

persetujuan (inform consent)

2. Bagi responden yang bersedia menandatangani surat persetujuan dan

memahami maksud dan tujuan penelitian, responden di minta untuk

mengisi kuesioner yang di sediakan peneliti.

3. Bagi responden yang memiliki keterbatasan, peneliti membantu dalam hal

pengisian kuesioner. Setiap responden berhak mendapatkan perlakuan

yang sama dalam proses penelitian.

4. Peneliti hendaknya memperhitungkan manfaat dan kerugian yang

ditimbulkan (balancing harms and benefits) dari penelitian, penelitian ini

sebaiknya dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin untuk

responden dan masyarakat. (Notoatmodjo, 2010).

4.5 Alat Pengumpulan data

4.5.1 Karakteristik

Pengumpulan data menggunakan data primer yang diisi langsung oleh responden

yang terdiri dari usia ibu, usia kandungan, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Data

ini diisi pada kuesioner A dengan cara check list.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 45: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

33

Universitas Indonesia

4.5.2 Tingkat Kecemasan

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket berupa kuesioner

dengan daftar pernyataan yang dibuat dan dimodifikasi oleh peneliti dari

Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Kuesioner berisi pernyataan –

pernyataan yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan responden

dalam menghadapi proses persalinan. Kuesioner yang dikembangkan

menggunakan skala Likert sebanyak 21 pernyataan tentang respon kecemasan

terhadap ibu hamil primigravida trimester ketiga. Jawaban yang sesuai dengan

data responden, dijawab dengan memberikan tanda check list (√) sesuai dengan

petunjuk yang ada. Pernyataan bernilai 4 untuk selalu, 3 untuk sering, 2 untuk

jarang, 1 untuk tidak pernah.

4.5.3 Uji Coba

Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba

terhadap kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengambilan data pada

penelitian ini. Uji coba kuesioner dilakukan pada minggu kelima bulan Mei 2012

kepada 30 orang responden di Rumah Sakit Fatmawati. Uji coba dilakukan untuk

mengetahui validitas dan reabilitas pernyataan pada kuesioner. Dari 21 pernyataan

yang ada, dinyatakan ke 21 pernyataan tersebut valid. Setelah tahap uji coba

selesai, pengumpulan data penelitian kemudian dilakukan pada minggu kedua

bulan Juni 2012 di RSUD Pasar Rebo. Kuesioner yang disebar sebanyak 47

kuesioner dan kembali semua.

4.6 Prosedur Pengumpul data

Pengumpulan data yang dilakukan sesuai dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian dari FIK UI

2. Mendapatkan ijin dari Direktur RSUD Pasar Rebo, sebagai tempat

dilakukan penelitian

3. Mengadakan pendekatan kepada bidang perawatan, kepala ruangan poli

kebidanan, untuk menjelaskan tujuan dan metode penelitian yang

dilakukan agar bersedia untuk ikkut membantu dalam pelaksanaan

penelitian ini.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 46: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

34

Universitas Indonesia

4. Peneliti telah membuat daftar calon responden sesuai kriteria dan jumlah

sampel yang ditentukan

5. Calon responden yang sudah ditentukan diberikan penjelasan tentang

tujuan dan manfaat penelitian yang dilakukan

6. Responden yang setuju, diminta kesediaannya untuk menandatangani surat

persetujuan untuk menjadi responden

7. Kuesioner dibagikan kepada responden, paada saat pengisian kuesioner

peneliti mendampingi responden, responden diberi kesempatan untuk

bertanya dan diharapka semua responden menjawab semua pernyataan

8. Kuesioner dikumpulkan pada hari yang sama setelah selesai diisi.

Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan isian yang telah diisi

oleh responden.

4.7 Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan

data bardasarkan tahapan berikut :

4.7.1 Editing

Meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang telah diperoleh dari

responden.

4.7.2 Coding

Data yang telah diperoleh diberikan kode sebelum diolah dengan

komputer untuk mempermudah saat analisis data dan mempercepat pada

saat memasukkan data.

4.7.3 Entry Data

Memasukkan data yang telah diberikan kode ke program komputer.

4.7.4 Cleaning

Kegiatan pembersihan data yang dilakukan dengan cara mengecek

kembali data yang sudah dimasukkan. Kesalahan mungkin terjadi pada

saat memasukkan data ke komputer.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 47: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

35

Universitas Indonesia

4.8 Analisa Data

Data yang dikumpul dianalisis secara analitik dan deskriptif, guna menguji

hipotesa kemudian disajikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan piranti

lunak komputer. Analisa data dilakukan dengan 2 proses yaitu proses analisis

univariat dan analisis bivariat.

4.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan setiap variabel yang

diteliti dalam penelitian, yaitu data numerik adalah usia dengan tampilan

data mean, median, standar deviasi, nilai minimal dan niali maksimal.

Selanjutnya data kategorik adalah kecemasan, tingkat pendidikan,

pekerjan dengan tampilan data distribusi frekuensi dan presentase.

4.8.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen yang diduga memiliki hubungan

atau korelasi. Pada analisis ini menggunakan dua uji yaitu t test

independent untuk variabel independen berjenis numerik dan variabel

dependen berjenis kategorik serta variabel independen dan variabel

dependen berjenis kategorik maka uji statistik yang digunakan chi

square.(Hastono, 2007).

Tabel 4.1 Analisa Bivariat

No Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Uji Statistik

1. Umur Tingkat

kecemasan

Uji T (t-test)

3. Tingkat Pendidikan Tingkat

Kecemasan

Chi square

4. Pekerjan Tingkat

Kecemasan

Chi square

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 48: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Universitas Indonesia36

BAB 5

HASIL PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan pada ibu primigravida trimester ketiga di RSUD Pasar

Rebo dilakukan dengan menggunakan data primer melalui pengisian kuesioner

kepada pasien primi gravida trimester ketiga. Penelitian ini menggunakan desain

penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan potong lintang/cross sectional.

Sampel penelitian ini merupakan pasien ibu hamil primigravida yang berjumlah

47 orang.

Penyajian data univariat berbentuk distribusi frekuensi dan berdasarkan variabel

yang diteliti adalah kecemasan dengan karakteristik responden meliputi umur,

pendidikan, pekerjaan. Hasil analisis data bivariat disajikan dalam bentuk tabulasi

silang antara variabel independen dan variabel dependen, kemudian dilakukan uji

hubungan dengan menggunakan uji chi square terhadap masing-masing variabel

untuk mellihat variabel independen mana saja yang berhubungan signifikan secara

statistik dengan variabel dependen.

Hasil penelitian disajikan dalam beberapa tahap dalam bentuk tabel dan narasi

analisis univariat dan analisis bivariat dari variabel yang akan diteliti.

5.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi variabel dependen

yaitu tingkat kecemasan dan variabel independen yaitu karakteristik ibu hamil

primigravida trimester ketiga yang terdiri atas umur, pendidikan, pekerjaan.

5.1.1 Karakteristik Usia

Gambaran karakteristik responden pada variabel usia menggunakan jenis data

numerik sehingga peneliti menggunakan cara analisa rata- rata hitung (mean,

median, standar deviasi, nilai minimal dan nilai maksimal) hasilnya dapat dilihat

pada tabel 5.1

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 49: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

37

Universitas Indonesia

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik Mean Median SD Nilai

min.

Nilai

max.

95% CI

Usia 29,21 29 5,030 16 37 27,74-30,69

Hasil analisis didapatkan rata- rata usia responden di RSUD Pasar Rebo adalah

29,21 tahun (95% CI 27,74-30,69) dengan standar deviasi 5,030 tahun. Umur

temuda 16 dan umur tertua 37 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat

disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata- rata uia responden adalah antara

27,74 sampai dengan 30,69 tahun. Usia pada responden penelitian ini adalah usia

produktif.

5.1.2 Karakteristik Pendidikan

Gambaran karakteristik responden pada variabel pendidikan yang menggunakan

jenis data kategorik, peneliti menggunakan cara analisa dengan melihat distribusi

frekuensi dan persentase (%) hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi %

SD 4 8,5

SMP 5 10,6

SMA 19 40,4

D3 9 19,1

S1 10 21,3

Jumlah 47 100,0

Persentase terbanyak pendidikan responden adalah SMA sebanyak 19 orang

(40,4%). Selanjutnya variabel pendidikan dikategorikan menjadi dikotomi yaitu

rendah dan tinggi untuk menghindari terjadi sel kosong pada saat uji bivariat.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 50: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

38

Universitas Indonesia

5.1.3 Karakteristik Pekerjaan

Gambaran karakteristik responden pada variabel pekerjaan menggunakan jenis

data kategorik, peneliti menggunakan cara analisa dengan melihat distribusi

frekuensi dan persentase (%) hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi %

Tidak bekerja 26 55,3

Bekerja 21 44,7

Jumlah 47 100,0

Berdasarkan tabel 5.3 proporsi terbanyak adalah tidak bekerja yaitu ibu rumah

tangga sebanyak 26 orang (55,3%).

5.1.4 Kecemasan

Gambaran karakteristik responden pada variabel tingkat kecemasan menggunakan

jenis data kategorik, peneliti menggunakan cara analisa dengan melihat distribusi

frekuensi dan persentase (%) hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan

Kecemasan Frekuensi %

Ringan 44 93,6

Berat 3 6,4

Jumlah 47 100,0

Berdasarkan Tabel 5.4 proporsi terbanyak tingkat kecemasan adalah tingkat

kecemasan ringan sebanyak 44 orang (93,6%).

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 51: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

39

Universitas Indonesia

5.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel dependen yaitu

tingkat kecemasan (ringan dan berat) dan variabel independen yaitu karakteristik

ibu hamil meliputi usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan.

Tabel 5.5

Hubungan Karakteristik Umur Ibu Hamil Primigravida Trimester Ketiga

dengan Tingkat Kecemasan

Tingkat Kecemasan N Mean SD SE P value

Ringan 44 29,18 5,159 0,778 0,874

Berat 3 29,67 3,055 1.764

Rata- rata usia responden yang tingkat kecemasannya ringan adalah 29,18 tahun

dengan standar deviasi 5,159 tahun, sedangkan untuk usia responden dengan

tingkat kecemasan berat adalah 29,67 tahun dengan standar deviasi 3,055 tahun.

Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,874 (p> α), berarti pada alpha 5% terlihat

tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata usia responden dengan tingkat

kecemasan ringan dan tingkat kecemasan berat.

Tabel 5.6

Hubungan Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Primigravida

Trimester Ketiga dengan Tingkat Kecemasan

Variabel

Tingkat Kecemasan p

value

OR 95%

CI

Tingkat

Pendidikan

Ringan Berat Jumlah

0.722

0,61-

8,577n % n % n %

Rendah 26 92,9 2 7,1 28 100

Tinggi 18 94,7 1 5,3 19 100

Jumlah 44 93,6 3 6,4 47 100

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 52: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

40

Universitas Indonesia

Hasil analisa hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan pada

tabel 5.6 didapatkan bahwa dari 28 orang responden yang berpendidikan rendah

ada dua responden (7,1%) yang memiliki tingkat kecemasan berat. Dari 19 orang

responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi ditemukan 1 orang (5,3%)

yang memiliki tingkat kecemasan berat.

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,722 maka dapat disimpulkan tidak ada

perbedaan proporsi tingkat kecemasan pada responden antara tingkat pendidikan

rendah dan tinggi. Apabila dibandingkan dengan α sebesar 0,05 maka p > α

sehingga Ho diterima. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak ada hubungan

yang bermakna antara pendidikan dengan tingkat kecemasan oleh responden di

RSUD Pasar Rebo.

Tabel 5.7

Hubungan Karakteristik Pekerjaan Ibu Hamil Primigravida Trimester

Ketiga dengan Tingkat Kecemasan

Variabel

Tingkat Kecemasan p

value

OR 95%

CI

Pekerjaan Ringan Berat Jumlah

0.600

0,51-

7,113n % n % n %

Tidak

bekerja

24 92,3 2 7,7 26 100

Bekerja 20 95,2 1 4,8 21 100

Jumlah 44 47,6 3 52,4 47 100

Hasil analisa hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan pada tabel 5.7

didapatkan bahwa hanya 2 orang (7,7%) responden yang tidak bekerja mengalami

tingkat kecemasan berat dan ada 1 orang (4,8%) responden yang bekerja memiliki

tingkat kecemasan berat.

Hasil uji stastistik yaitu uji continuity correction didapatkan nilai p (p value)

sebesar 0,600 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 53: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

41

Universitas Indonesia

tingkat kecemasan pada responden antara yang tidak bekerja dan bekerja. Apabila

dibandingkan dengan α sebesar 0,05 maka p > α sehingga Ho diterima.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak ada ada hubungan yang bermakna

antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan oleh responden di RSUD Pasar Rebo.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 54: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Universitas Indonesia42

BAB 6PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitianyang telah dianalisis pada bab

sebelumnya. Melalui bab ini, peneliti akan memaparkan atau menginterpretasikan

hasil penelitian dengan melihat kesenjangannya terhadap teori dan

membandingkan dengan penelitian sebelumnya.

6.1 Interpretasi Data dan Hasil Diskusi

6.1.1. Hubungan Usia dengan Tingkat Kecemasan

Hasil penelitian dengan karakteristik usia responden didapatkan dengan uji

statistik bahwa usia termuda adalah 16 tahun dan usia tertua yaitu 37 tahun. Hal

ini menunjukkan bahwa pada kurun waktu tersebut alat reproduksi dalam kondisi

optimal, sehingga kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin

berjalan dengan semestinya dan resiko komplikasi tidak terjadi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Pasar Rebo, didapatkan bahwa rata-

rata usia responden yang tingkat kecemasannya ringan adalah 29,18 tahun dengan

standar deviasi 5,159 tahun, sedangkan untuk usia responden dengan tingkat

kecemasan berat adalah 29,67 tahun dengan standar deviasi 3,055 tahun. Dengan

analisa statistik dengan menggunakan uji t test didapatkan nilai p= 0,874 (p> α),

berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata usia

responden dengan tingkat kecemasan ringan dan tingkat kecemasan berat.

Hal ini tidak sejalan dengan yang diungkapkan Rochjati (2003) menyatakan

bahwa ibu yang hamil kurang dari 20 tahun merupakan kehamilan yang sangat

berisiko, baik terhadap dirinya maupun terhadap bayi yang dikandungnya karena

pertumbuhan linear (tinggi badan) pada umumnya baru selesai pada usia 16-18

tahun dan dilanjutkan dengan pematangan pertumbuhan rongga panggul beberapa

tahun setelah pertumbuhan linear selesai yaitu pada usia 20 tahun, akibat terhadap

dirinya (hamil pada usia kurang dari 20 tahun) meliputi komplikasi persalinan dan

gangguan penyelesaian pertumbuhan.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 55: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

43

Universitas Indonesia

Berdasarkan penelitian (Senewe, dkk 2001 dalam Irmayanti, 2011) proporsi ibu

yang mengalami komplikasi saat persalinan pada kelompok umur kurang 20 dan

35 tahun keatas lebih besar daripada proporsi untuk yang berumur 21-34 tahun

dengan nilai OR-nya yaitu 1,3 artinya pada ibu yang berumur kurang dari 20

tahun dan lebih dari 35 tahun berisiko untuk mengalami komplikasi persalinan

sebesar 1,3 kali dibanding dengan ibu yang berumur 21-34 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa teori yang diungkapkan oleh Mochtar (1995) sesuai dengan

hasil penelitian ini bahwa umur berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan.

6.1.2 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Kecemasan

Dari hasil uji statistik dengan karakteristik tingkat pendidikan di RSUD Pasar

Rebo menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan rendah hasil

ini menunjukkan bahwa responden di RSUD Pasar Rebo memiliki resiko

komplikasi persalinan lebih besar karena semakin rendahnya pendidikan

seseorang maka semakin rendah juga pengetahuan yang dimilikinya. Pernyataan

tentang pendidikan diatas sesuai dengan pendapat Broewer yang dikutip oleh

Nursalam dan Siti Pariani (2001) bahwa faktor pendidikan seseorang sangat

menentukan kecemasan klien dengan pendidikan tinggi akan lebih mampu

mengatasi menggunakan koping yang efektif dan konstruktif dari pada seseorang

dengan pendidikan rendah. Adapun salah satu stressor pencetus kecemasan adalah

ancaman terhadap integritas diri meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan

datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas sehari – hari.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa responden yang

berpendidikan rendah ada 2 orang responden (7,1%) yang memiliki tingkat

kecemasan berat dan 26 orang (92,9%) memiliki tingkat kecemasan ringan. Dari

18 orang responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi ditemukan 1 orang

(5,3%) yang memiliki tingkat kecemasan berat dan 18 orang (94,7%) memiliki

tingkat kecemasan ringan. Dari data ini terlihat bahwa tidak ada hubungan antara

tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 56: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

44

Universitas Indonesia

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astriana

(2008) bahwa proporsi ibu hamil yang mengalami kecemasan antara ibu berpendidikan

menengah (64.5%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu berpendidikan dasar (47.4%)

dan ibu berpendidikan tinggi (44.2%). Dan dari hasil uji Chi-Square diperoleh nilai

p=0.05, dimana nilai p=0.05 yang dapat diartikan bahwa ada hubungan yang bermakna

antara tingkat pendidikan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan.

6.1.3 Hubungan Pekerjaan dengan Tingkat Kecemasan

Pada penelitian ini dari 47 orang responden didapatkan jumlah responden yang

tidak bekerja sebesar 26 orang (55,3%). Sedangkan jumlah responden yang

bekerja yaitu 21 orang (44,7%), hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden

yang bekerja lebih kecil yang berarti ibu yang bekerja lebih stabil dibanding ibu

yang tidak bekerja. Menurut Notoatmodjo (2001) pekerjaan erat kaitannya dengan

kejadian kesakitan dimana timbulnya penyakit dapat melalui beberapa jalan yakni

karena adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan

kesakitan, situasi pekerjaan yang penuh dengan stres dan ada tidaknya gerak

badan di dalam pekerjaan. Kondisi ini memungkinkan orang yang sudah bekerja

memiliki kecenderungan lebih banyak untuk memnfaatkan pelayanan kesehatan.

Hasil penelitian Anggraini (2010) dengan jumlah sampel 30 responden didapatkan

hasil responden terbanyak tingkat pekerjaan adalah tidak bekerja (IRT) sebanyak

19 responden (63,3%). Hurlock (2002) mengemukakan bahwa kesesuaian antara

pekerjaan dalam diri seseorang memberikan kesan dan pengetahuan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa hanya 2 orang (7,7%)

responden yang tidak bekerja mengalami tingkat kecemasan berat dan ada 1 orang

(4,8%) responden yang bekerja memiliki tingkat kecemasan berat. Hasil uji

stastistik yaitu uji continuity correction didapatkan nilai p (p value) sebesar 0,600

maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi tingkat kecemasan

pada responden antara yang tidak bekerja dan bekerja. Apabila dibandingkan

dengan α sebesar 0,05 maka p > α sehingga Ho diterima. Kesimpulan yang dapat

diambil adalah tidak ada ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan

tingkat kecemasan oleh responden di RSUD Pasar Rebo.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 57: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

45

Universitas Indonesia

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astriana (2008) bahwa

proporsi ibu hamil yang mengalami kecemasan antara ibu hamil yang bekerja

(44.6%) dengan ibu hamil yang tidak bekerja (58.1%) hampir seimbang. Hasil

perhitungan dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0.133, dimana

nilai p>0.05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan

dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan

6.2 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari banyak keterbatasan dalam penelitian ini, dari jumlah sampel,

waktu penelitian, dan uji statistik yang digunakan. Hal tersebut dapat dilihat

antara lain:

1. Sampel

Jumlah sampel pada penelitian ini diambil dari populasi terbatas yaitu

klien primigravida trimester ketiga sebanyak 47 orang.

2. Waktu pengambilan sampel dan penelitian yang singkat sehingga peneliti

mengalami kesulitan selama proses pengumpulan data.

3. Penelitian tentang hubungan karakteristik ibu hamil primigravida trimester

ketiga dengan tingkat kecemasan belum pernah dilakukan di RSUD Pasar

Rebo sehingga peneliti tidak mendapatkan rekomendasi dari penelitian

sebelumnya.

4. Uji statistik yang digunakan hanya melihat ada hubungan atau tidak antara

karakteristik ibu hamil primigravida trimester ketiga (umur, tingkat

pendidikan, dan pekerjaan) dengan tingkat kecemasan, sementara masi ada

karakteristik lain yang belum diteliti.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 58: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Universitas Indonesia46

BAB 7SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan tujuan yang telah disusun sebelum melaksanakan penelitian ini,

maka peneliti mendapat simpulan sebagai berikut:

7.1 Proporsi tingkat kecemasan responden sebagian besar adalah kecemasan

ringan menjelang persalinan.

7.1.1 Responden rata-rata berusia produktif yaitu 29 tahun

7.1.2 Terbanyak pendidikan responden adalah rendah (SD,SMP, dan SMA) dan

7.1.3 Pekerjaannya lebih banyak ibu rumah tangga (Tidak bekerja)

7.1.4 Hasil penelitian didapat bahwa dari tiga variabel yang diteliti, satu variabel

ternyata tidak dapat membuktikan adanya hubungan yaitu umur (p=0.873).

Sedangkan variabel yang lain pekerjaan (p=0.133), dan tingkat pendidikan

(p=0.05) secara statistik dapat membuktikan adanya hubungan yang

signifikan dengan kecemasan dalam kehamilan trimester ketiga.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini mendapat masukan tentang tingkat kecemasan

primigravida trimester ketiga sehingga dapat ditingkatkan lagi pengetahuan

perawat untuk mengurangi tingkat kecemasan ibu.

6.2.2. Bagi Pelayanan kesehatan dirumah sakit

Diharapkan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil

primigravida khususnya ibu Hamil khususnya trimester ketiga, supaya dapat

mengurangi kecemasan ibu pada saat akan menghadapi atau pada masa persalinan

sehingga tidak mengganggu proses persalinan.

6.2.3. Bagi Peneliti selanjutnya

Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut

penelitian ini dengan menggunakan variabel penelitian dan tempat yang berbeda.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 59: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

47

Universitas Indonesia

Sehingga dapat tergali lebih banyak lagi karakteristik ibu hamil yang belum

terpaparkan pada penelitian ini.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 60: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, T. (2009). Kecemasan ibu menanti persalinan. Diambil tanggal 5 Mei2012 dari http://www. Kecemasan ibu menanti persalinan.htm.

Behar, E., DiMarco, I.D., Hekler, E.B., Mohlman, J., Staples, A.M., (2009).Current theorical models of generalized anxiety disorder (GAD);Conceptual review and treatment implivations. Journal of anxiety. 1011-1023.

Brooker .C (2009). Ensiklopedia keperawatan. Alih bahasa, AndryHartono.Jakarta; EGC

BKKBN. (2008). Pendewasaan Usia Perkawinan dan Hak-Hak Reproduksi BagiRemaja Indonesia. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan KesehatanRerpoduksi, BKKBN. Jakarta. http:// lip4.bkkbn.go.id/ file.php/1/moddata/ forum/1/30/PENDEWASAAN_USIA_PERKAWINAN.docxDiakses 19 Juni 2012.

Danim.S (2003).Riset keperawatan ; sejarah dan metodologi. Jakarta; EGC

Dorland. (2002). Kamus saku kedokteran Dorland.ed.25. Jakarta ;EGC

Efendi, F.M (2009). Keperawatan kesehatan komunitas; teori dan praktik dalamkeperawatan. Jakarta; Salemba medika

Irmayanti. (2011). Hubungan karakteristik ibu hamil dan pemeriksaan kehamilandengan komplikasi persalinan di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2009.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24416/7/Cover.pdf.Skripsi.

Keable, D. (2003). The Management of Anxiety. New York. Churchill

Livingstone. B (2005). Buku ajar keperawatan maternitas . ed 4 jakarta ; EGC

Dempsey & Dempsey. (2002). Riset keperawatan: buku ajar & latihan, Edisi 4,Jakarta: EGC.

Depkes RI.(2008) Indonesia sehat 2010. Jakarta.

Detiana, P, (2010). Hamil Aman dan nyaman di Atas 30 Tahun. Penerbit MediaPressindo. Yogyakarta.

Farrer, helen. (2001). Maternity care. second edition. Limited , melbourne

Gorrie, T.M., McKinney, E.S., & Murray, S. (1998) Foundations of maternalnewborn/ /nursing/.2 nd Ed. United States ofAmerica: W.B. SaundersCompany.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 61: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Universitas Indonesia

Hamilton, P.M. (1995). Dasar-dasar keperawatan maternitas, Jakarta: EGC.

Handayani.L. (2011). Hubungan Karakteristik Dan Pengetahuan Ibu PostpartumDengan Kecemasan Pada Masa Persalinan Di Klinik Bersalin SumiarianiDan Marianim Medan Johor Tahun 2009.http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/30313

Hasnah, Triratnawati A, 2003. Penelusuran Kasus kegawatdaruratan Obstetriyang berakibat Kematian Maternal Studi kasus di RSUD. Perworejo, JawaTengah. Makara Kesehatan vol.7, No. 2

Hawari, D. (2006). Manajemen stres, cemas, dan depresi, Jakarta: Gaya Baru.

Hidayat, A.AA. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data,Jakarta:

Kartono, K.(1995).Psikologi wannita. Bandung; Alumni

Kozier, B et all (2000). Fundamental of Nursing. New Jersey: Prentice hall health

Leveno, K.(2009). Obstetri Williams : panduan ringkas. Ed.21, Jakarta :EGC

Manuaba (2009). Memahami kesehatan reproduksi wanita. Ed.2 jakarta EGC

Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis obstetri: obstetri fisiologi & obstetri patologi.Edisi 2. Jakarta: EGC.

Mushlihah, 2001. Beberapa Faktor yang Melatarbelakangi KompliksaiPersalinan di Puskesmas Kragan II Kabupaten Rembang tahun 2000.http://www.eprints.undip.ac.id/6173/1/1032.pdf

Notoatmodjo.S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan.Jakarta; PT. RinekaCipta

Potter, P.A. Perry, A.G (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,proses, dan praktik. Edisi 4. Jakarta; EGC

Pollit, D.F. Beck, C.T (2004). Nursing research: Principles and methodes.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Putri. (2010). Pengalaman ibu hamil dalam menghadapi stres persalinan.http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/112/jtptunimus

Rochjati, 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Cetakan pertama. PenerbitAirlangga University Press. Surabaya.

Sastroasmoro.S. Ismael,S (2011). Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Klinis.Edisi 4. Jakarta: Sagung Seto.

Sulistyorini & Budi. (2007).Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan ibuhamil menghadapi kelahiran anak pertama pada triwulan ketiga.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 62: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Universitas Indonesia

Swinson, R. (2006). Management of Anxiety Disorders. Vol 51. The CanadianJournal of Psychiatry.

Simkin, P. (2007). Panduan lengkap kehamilan, melahirkan dan bayi. Jakarta:Arcan.

Sutanto. (2010). Statistik kesehatan. Ed1-5. Jakarta ; rajawali Pers

Triwidarsi. (2009). faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibuprimigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. http:jtpunimus-gdl-triwidarsi-6026-1

Tai. C & Urquhart. D. (2010) The journal of obstetrics and gynaecology research.

Wasis. (2008). Pedoman riset praktis untuk profesi perawat. Jakarta: EGC

Videbeck , S.L ( 2008). Buku ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 63: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Lampiran 1

Lembar Permohonan Menjadi Responden

Yth.

Responden

Di tempat

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia (FIK UI).

Nama : Yanita Astuti

NPM : 1006823614

Alamat : Jl. Raden Saleh II Gg.I No 1 Cikini Jakarta Pusat

No. HP : 081380425502

Akan melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan karakteristik Ibu Primigravida

Trimester Ketiga dengan Tingkat Kecemasan ”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu primigravida

trimester ketiga dengan tingkat kecemasan.

Peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan karakteristik ibu primigravida terimester

ketiga dengan tingkat kecemasan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti. Jawaban responden sangat berguna baik bagi klien, responden dan peneliti serta

bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan. Setelah penelitian ini selesai dan data tidak digunakan lagi, maka tersebut akan

saya musnahkan.

Apabila responden menyetujui, maka dengan ini peneliti mohon responden menandatangani

lembar persetujuan dan menjawab pernyataan yang ada pada angket penelitian.

Atas partisipasi dan kerja sama anda, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Mei 2012

Peneliti

(Yanita Astuti)

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 64: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Lampiran 2

Lembar Persetujuan Sebagai Responden

Judul Penelitian : “Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Primigravida Trimester ketiga dengan

Tingkat Kecemasan di RSUD Pasar Rebo”.

Peneliti : Yanita Astuti

Pembimbing : Ibu Mustikasari, SKp,MARS

Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian ini dan saya mengerti.

Apabila dalam pertanyaan menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka peneliti

akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak kepada saya untuk

mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa resiko apapun.

Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan, semua berkas yang

tercantum dan identitas subjek penelitian hanya akan digunakan untuk pengolahan data dan

jika telah selesai digunakan akan dimusnahkan dan hanya peneliti yang tahu kerahasian data.

Saya telah membaca lembar persetujuan ini, dan saya secara sadar bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

Jakarta, Mei 2012

Responden

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 65: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Lampiran 3

Tanggal :

Kode :

Lembar Kuesioner Penelitian

Dalam rangka penelitian yang berjudul “Hubungan Karakteristik Ibu Hamil

Primigravida Trimester ketiga dengan Tingkat Kecemasan di RSUD Pasar Rebo ”,

diharapkan bantuan Ibu untuk menjawab pernyataan – pernyataan pada lembar kuesioner ini

dengan lengkap, bebas dan jujur sesuai dengan kondisi anda. Informasi yang akan Ibu

berikan akan dijamin kerahasiannya oleh peneliti.

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah terlebih dahulu setiap pertanyaan sebelum menjawab

2. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu :

a. Bagian pertama berisi pertanyaan mengenai data demografi responden yang

diberikan dalam bentuk pilihan berupa check list (√).

b. Bagian kedua merupakan pernyataan mengenai tingkat kecemasan yang dirasakan

Ibu pada saat menjelang proses persalinan. Pada bagian ini pertanyaan diberikan

dalam bentuk pilihan berupa check list (√).

3. Isilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini dengan lengkap dan benar sesuai dengan

petunjuk pengisian.

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 66: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Lampiran 4

A. Data Demografi

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda check list (√) pada salah satu

jawaban yang sesuai.

1. Usia ibu : Tahun

2. Usia kandungan : Minggu

3. Pendidikan.

Tidak sekolah ( )

SD

SMP

SMA

Diploma

Sarjana

Pascasarjana

4. Pekerjaan.

Tidak bekerja / ibu rumah tangga

Bekerja

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 67: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

Lampiran 5

B. Kuesioner Tentang Tingkat

Isilah pertanyaan dibawah ini denan memberikan tanda chech list (√) pada slah satu

jawaban yang sesuai dengan kondisi Ibu.

Keterangan :

1 = Tidak pernah

2 = Jarang

3 = Sering

4 = Selalu

NO PERNYATAAN Tidak

pernah

Jarang Sering Selalu

1.

Pada saat mendekati proses persalinan, saya

merasa :

Takut

2. Sering marah

3. Suka menagis

4. Debaran jantung terasa cepat

5. Tangan dan kaki banyak mengeluarkan

keringat

6. Perasaan tidak nyaman

7. Sulit tidur

8. tidak dapat duduk tenang

9. Sesak napas

10. Sakit punggung

11. Selera makan menurun

12. Tidak bisa buang air besar

13. Diare

14. Banyak bicara

15. Sakit kepala

16. Menggerak – gerakkan dan meremas tangan

17. Penglihatan kabur Penglihatan kabur

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012

Page 68: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA …

NO PERNYATAAN Tidak

pernah

Jarang Sering Selalu

18. Dalam menyelesaikan tugas, konsentrasi saya

menurun.

19. Sulit memusatkan perhatian

20. Kram pada kaki

21. Daerah perut terasa gatal

Hubungan karakteristik..., Yanita Astuti, FIK UI, 2012