101
i HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Slah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Maria Rosalina Fajaryanti 109114086 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

  • Upload
    vuliem

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

i

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI

SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Slah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Maria Rosalina Fajaryanti

109114086

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan untuk orangtuaku, saudaraku dan sahabat-sahabatku

yang telah memberikan dukungan melalui

doa, cinta, dan persahabatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

v

MOTTO

The Father call us

to follow His Son in faithfulness

to stand at the foot of the cross

with Mary and the holy women

there, as Faithful Companions of Jesus

to be one with Him in His thirst

for the coming of the kingdom

(Konstitusi FCJ No.2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas

Psikologi Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto M.Si. Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan,

dorongan, serta sumba ngan pemikiran yang penulis butuhkan untuk

menyelesaikan skripsi.

2. Basilius Edy Wiyanto. Pr., M.Hum , Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma

3. Semua dosen serta karyawan Fakultas Psikologi yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu.

4. Petugas perpustakaan USD yang membantu menyediakan sumber

referensi bagi penulisan karya ilmiah saya ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

memberikan dukungan dan bantuan.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi saya ini, oleh

karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi

peningkatan dan perbaikan karya ilmiah ini. Akhirnya, penulis berharap kiranya

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Yogyakarta, 10 Juni 2016

M. Rosalina Fajaryanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

ABSTRACT ................................................................................................... xii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ..... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ........................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ......................................................................... ...... 7

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8

A. Pengertian Kedisiplinan ........................................................................ 8

B. Aspek Kedisiplinan Belajar .................................................................. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

x

C. Prestasi Siswa ....................................................................................... 15

D. Hubungan Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar ..................... 21

E. Kerangka Pikir ...................................................................................... 23

F. Hipotesis ............................................................................................... 26

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 28

A. Desain Penelitian .................................................................................. 28

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 29

C. Subyek Penelitian……………………………………………….. ...... 29

D. Obyek Penelitian .................................................................................. 29

E. Tehnik Pengumpulan Data ................................................................... 29

F. Variabel dan Definisi Operasional ....................................................... 31

G. Populasi dan Sampel ............................................................................. 33

H. Alat dan Metode Penelitian ................................................................. 33

I. Hubungan antara Variabel Kedisplinan dan Prestasi Belajar ............... 45

J. Metode dan Pengolahan dan Analisis data........................ ................... 48

BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 50

A. Persiapan Penelitian............................................................................... 50

B.Pelaksanaan Penelitian………………………………............................ 52

C.Hasil Penelitian....................................................................................... 53

D. Pembahasan .......................................................................................... 60

E. Keterbatasan Penelitian.......................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 65

A. Kesimpulan ………………………………………………………... .. 65

B. Saran …………………………………………………………………. 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

xi

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

xii

HUBUNGAN KEDISIPLINAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR

SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA

oleh

M. ROSALINA FAJARYANTI (109114086)

Prestasi Belajar (Studi Korelasional antara Prestasi Belajar denga kedisiplinan

di SMP Immacutta Jogjakarta), Skripsi. Jogjakarta: Fakultas psikologi.Universitas

Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara

kedisiplinan dengan prestasi belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode survey dengan teknik korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa SMP immacutta Jogjakarta . Jumlah sampel dalam penelitian ini 50 siswa,

teknik pemilihannya secara acak (random sampling Technique).dan untuk data

variabel Y (prestasi belajar) digunakan tes hasil belajar. Kuesioner kedisiplinan

maupun tes hasil belajar sebelum digunakan untuk penelitian diuji cobakan terlebih

dahulu. Berdasakan hasil uji coba Validitas maupun realibitas kedua instrumen

tersebut, maka instumen yang valid saja yang nantinya digunakan.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungn positip antara prestasi belajar

dengan kedisiplinan yang ditunjukkan oleh koefien korelasi sebesar 0, 05 dan

persamaan regresi sederhana Y = 60,4%

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hubungan prestasi belajar dengan

kedisiplinan memberikan pengaruh yang positip. Hal ini berarti semakin tinggi

kedisiplinan siswa, semakin tingi prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

xiii

RELATIONS WITH DISCIPLINE STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT

SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA

by

MARIA ROSALINA FAJARYANTI (109114086)

Learning Achievement (Correlational Study between the Achievement

premises discipline in junior Immacutta Jogjakarta), Thesis. Jogjakarta: Faculty of

Sanata Dharma psikologi.Universitas

This study aims to determine how much the relationship between discipline and

academic achievement. The method used in this research is survey method with

correlation techniques. The population in this study were junior high school students

immacutta Jogjakarta. The number of samples in this study 50 students, randomly

election technique (Random Sampling Technique) .and for variable data Y (learning

achievement) achievement test used. Questionnaires discipline and achievement test

before being used for research be tested beforehand. Based on the test results and

realibitas validity of these instruments, the only valid instrument that will be used.

The results showed a positive hubungn between learning achievement with the

discipline shown by koefien correlation of 0,05 and simple regression equation

Y=60,4%

The results of this study conclude that the relationship with the discipline of

learning achievement gives a positive effect. This means that the higher the student

discipline, student achievement is getting steeper.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Uji Validitas Kedisiplinan ( Pernyataan Positif ) .............................. 53

Tabel 4.2. Uji Validitas Kedisplinan ( Pernyataan Negatif ) ..... ..................... ....... 54

Tabel 4.3. Uji Validitas Prestasi Siswa .......................................................... . ...... 57

Tabel 4.4. Realiabilitas ................................................................................... ...... 58

Tabel 4.5. Variabel Kedisiplinan .............................................................. ....... ...... 59

Tabel 4.6. Variabel Prestasi Siswa .................................................................. ...... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia kedepan tidak lepas dari tantangan yang sesuai dengan

perkembangan zaman umat manusia itu sendiri. Dalam mengupas tantangan itu

dijelaskan, tantangan dan persaingan semakin tajam dalam era globalisasi,

khususnya era Asean Ekonomic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN atau

MEA). Sekarang dan yang akan datang, bukan hanya dialami oleh dunia

usaha/industry, tetapi juga di kalangan dunia pendidikan baik di Indonesia

maupun di Negara-negara maju. Itulah sebabnya beberapa dunia pendidikan

ternama di Australia, Amerika dan Eropa, menempuh strategi peningkatan mutu

dan citra, serta menjemput calon peserta didik di negar-negara tertentu di

Malaysia dan negara-negara ASEAN lainnya.Kecenderungan ini membuat kita

bangsa Indonesia yang termasuk anggauta semakin menghadapi

suasana persaingan yang semakin menantang, dan memerlukan strategi yang

jitu, untuk menjamin bias exis dan survive kini dan akan datang.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) atau MEA

,merupakan suatu cita-cita dari Negara-negara yang bergabung dalam Organisasi

Regional ASEAN, untuk membentuk suatu masyarakat yang damai, harmonis,

makmur, sejahtera dan terintegrasi di wilayah ASEAN yang ditetapkan dalam

VISI ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997. Visi ini diperkuat dengan

mengesahkan Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

2

menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community). Salah satu

pilarnya adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Rconomic

Community yang semula akan dibentuk pada tahun 2020 mendatang. Namun pada

KTT ASEAN di Pilipina tahun 2007 disepakati pembentukan MEA dipercepat

menjadi 2015. Selanjutnya dijelaskan 5 pilar utama MEA adalah: 1. Aliran bebas

barang (Free flow of goods). 2. Aliran bebas jasa (Free flow of service). 3. Aliran

bebas investasi (free flow of investment). 4. Aliran bebas tenaga kerja trampil (free

flow of skilled labour). 5. Aliran bebas modal (free flow of capital).

Dari kelima pilar di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa bangsa ini

harus mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul. Sumber daya manusia

yang unggul dapat dihasilkan melalui pendidikan berkualitas. Oleh sebab itu

jangan sampai disini saja pendidikan yang kita berikan kepada anak anak bangsa

ini. Karena melalui pendidikan inilah anak-anak kita mendapatkan ilmu sebagai

bekal dalam penjalanan hidupnya dalam menghadapi tantangan globalisasi yang

sulit dihindarkan. Untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tidak lepas dari

peran proses belajar mengajar yang profesional.

Proses belajar adalah proses yang mana seseorang diajarkan untuk

bersikap setia dan taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan

bagi bangsa yang sedang berkembang seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan

kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntunan

pembangunan secara tahap demi tahap.

Berhasil tidaknya proses belajar mengajar (pendidikan) tergantung dari

faktor-faktor dan kondisi yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Faktor dan

kondisi yang mempengaruhi proses belajar sesungguhnya banyak sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

3

macamnya, baik ada pada diri siswa sebagai pelajar, pada guru sebagai pengajar,

metode mengajar, bahan materi pelajaran harus diterima siswa, maupun dukungan

sarana dan prasarana serta disiplin didalam proses belajar mengajar .

Disiplin merupakan upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap

dan perilaku yang sudah ditetapkan pada individu oleh orang tua. Pendidikan

disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk menanamkan

pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia

dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral

(Sukadji, 2002).

Proses belajar yang baik adalah proses belajar yang bisa memudahkan

siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan. Sikap disiplin dalam

belajar sangat diperlukan untuk terwujudnya suatu proses belajar yang baik. Sikap

disiplin dalam belajar akan lebih mengasah ketrampilan dan daya ingat siswa

terhadap materi yang telah diberikan, karena siswa belajar menurut kesadarannya

sendiri serta siswa akan selalu termotivasi untuk selalu belajar, sehingga pada

akhirnya siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal dari materi yang

diberikan.

Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari rasa

malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan

dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Disiplin adalah kunci sukses

dan keberhasilan. Dengan disiplin seseorang menjadi yakin bahwa disiplin akan

membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakannya. Setelah berperilaku

disiplin, seseorang akan dapat merasakan bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya

manis. Disiplin memberikan manfaat yang besar dalam diri seseorang. Sepintas

bila kita mendengar kata disiplin maka yang selalu terbayang usaha untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

4

menyekat, mengawal dan menahan. Padahal tidak demikian, sebab disiplin

bermakna melatih, mendidik dan mengatur atau hidup teratur. Artinya kata

disiplin itu tidak terkandung makna sekatan, tetapi juga latihan. Untuk itulah

kedisiplinan sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan suatu kehidupan yang

teratur dan meningkatkan prestasi dalam belajar karena sifatnya yang mengatur

dan mendidik. Dari kebanyakan orang-orang sukses rasanya tidak ada diantara

mereka yang tidak berdisiplin, kedisiplinan yang tertanam dalam setiap kegiatan

mereka yang membawa kesuksesan.

Perilaku siswa yang baik dapat terjadi karena siswa memiliki kesadaran

yang tinggi bahwa mengikuti dan mentaati tata tertib sekolah akan berpengaruh

baik baginya terutama pada prestasi belajarnya. Hal ini dapat terjadi bila adanya

upaya-upaya yang dilakukan oleh para-para personel sekolah seperti kepala

sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu

tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa, sebab kedisiplinan yang

diterapkan di sekolah akan mempengaruhi mutu atau prestasi belajar disekolah

dimana kedisiplinan siswa akan mendorong, memotivasi dan memaksa para siswa

bersaing meraih prestasi. Maka dalam hal ini dapat dikatakan kedisiplinan sangat

mempengaruhi prestasi belajar, hal ini sesuai dengan motto pendidikan “

kedisiplinan adalah kunci keberhasilan”.

Keberhasilan pembelajaran dalam pencapaian prestasi belajar dipengaruhi

oleh berbagai faktor baik faktor dari dalam diri (faktor internal) maupun faktor

dari luar diri (faktor eksternal ) siswa, dimana keseluruhan dari faktor tersebut

saling melengkapi satu sama lain. Salah satunya faktor eksternal yang

mempengaruhi pencapaian prestasi belajar adalah disiplin siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

5

Setiap sekolah mempunyai peraturan atau disiplin siswa yang berbeda

beda, misalnya peraturan/disiplin di sekolah negeri pasti berbeda dengan sekolah

swasta, namun semua peraturan di sekolah manapun itu pada dasarnya adalah baik

untuk menjadikan generasi penerus yang berdisiplin dan berprestasi. Begitu juga

Di SMP Maria Imaculata Yogyakarta, sekolah ini mempunyai peraturan dan

disiplin siswa yang baik, tetapi kenyataannya pelanggaran disiplin sering

dilakukan oleh para siswa. Misalnya pelanggaran yang biasa terjadi di sekolah ini

adalah tingkat kehadiran siswa yang hanya 80% dalam sebulan, ini yang dapat

mengakibatkan siswa ketinggalan pelajaran yang disampaikan oleh guru

disamping pelanggaran-pelanggaran disiplin yang lain seperti terlambat masuk,

pakaian tidak seragam, tidak mengerjakan tugas, berkeliaran saat jam pelajaran

dan sebagainya. Konsekuensi yang diterima dari perilaku siswa yang sering

melakukan pelanggaran disiplin ini adalah siswa tersebut tidak bisa mengikuti

pelajaran dengan baik, sering ketinggalan saat mengikuti pelajaran, sering tidak

mengikuti ulangan harian, tidak memiliki nilai yang lengkap, tugas-tugas sering

tidak selesai, dan perolehan nilai yang kurang dari standart. Merespon perilaku

siswa yang sering melakukan pelanggaran disiplin di sekolah ini, konsekuensi dari

perilaku siswa tersebut yang diberikan wali kelas dan guru BP memanggil dan

menasehati sehubungan dengan pelanggaran disiplin yang sering dilakukan oleh

siswa dan menghukum siswa sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya.

Seperti pada saat siswa terlambat datang kesekolah, biasanya guru memberikan

nasehat kepada mereka dan menyuruh siswa tersebut membersihkan kamar mandi

sekolah atau membersihkan pekarangan sekolah.

Atifah, Nur (2006) dengan judul “Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan

Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

6

Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006”, menunjukkan hasil

hubungan disiplin yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sebagai

berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa dalam

kategori tinggi, terbukti sebanyak 74,5% siswa mempunyai tingkat kedisiplinan

yang tinggi selebihnya 19,1% dengan kedisiplinan sangat tinggi dan 6,4% dalam

kategori rendah. Dilihat tingkat pelanggarannya, sebanyak 48,9% siswa tidak

melakukan pelanggaran, 23,4% melakukan 1 kali, selebihnya melakukan 2-5 kali

pelanggaran. Prestasi belajar sosiologi yang dicapai siswa dalam kategori cukup,

terbukti dari 46,8% siswa memperoleh nilai 70-80 dalam kategori cukup, 27,7%

siswa memperoleh nilai kurang dari 70 dalam kategori kurang dan 25,5% dengan

nilai antara 80-90 dalam kategori baik. Hasil analisis regresi diperoleh nilai F

hitung sebesar 21,18 > F tabel (4,06) pada taraf kesalahan 5% dengan dk = 1 dan

dk = 45, sehingga Ho ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara

tingkat kedisiplinan dengan prestasi belajar sosiologi yang dicapai siswa kelas XI

IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal. Ari

Berdasarkan gambaran penelitian yang dilakukan Atifah Nur diatas,

menunjukkan bahwa kedisipilinan memiliki hubungan dengan prestasi belajar.

Oleh peneliti sebab itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian ulang

tentang hubungan kedisiplinan dengan prestasi belajar namun di tempat yang

berbeda. Penelitian ulang yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan

kebenaran kembali dari hasil penelitian sebelumnya.

B. BATASAN MASALAH

Untuk memfokuskan penelitian ini agar diperoleh hasil maksimal maka

peneliti membatasi masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

7

kedisiplinan belajar siswa di SMP MARIA IMMACULATA, dengan melihat

kedisiplinan belajar siswa maka peneliti akan menghubungkan dengan prestasi

belajar siswa yang didapatkan disekolah tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan antara kedisiplinan belajar

dengan prestasi belajar?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan

belajar dengan prestasi belajar

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha meningkatkan prestasi

belajar siswa agar memiiliki prestasi belajar yang baik. Dengan kata lain

siswa memiliki nilai di atas nilai Kriteria Ketuntasan minimal (KKM)

2. Bagi Guru

Bagi guru dapat melakukan proses belajar mengajar profesional dalam

upaya mendapatkan kinerja guru yang profesional , yang pada akhir sebutan

guru profesional didapatkan.

3. Bagi Sekolah

Bagi Sekolah sebagai nilai tambah dalam upaya meningkatkan nilai hasil

Ujian Nasional (UN) siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kekedisiplinan

1. Pengertian Kedisiplinan

Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari rutinitas atau yang biasa

dikerjakan baik tepat waktu maupun tidak. Rutinitas yang dilaksanakan secara

tepat waktu dan teratur tersebut melatih kekedisiplinanan. Kedisiplinan

diperlukan dimanapun dan kapanpun untuk menciptakan keteraturan.

Kedisiplinan mempunyai beberapa pengertian diantaranya menurut Lembaga

Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhamnas) (1997: 12) yang mendefinisikan

kedisiplinan sebagai kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu

sistem yang mengharuskan orang tunduk kepada keputusan, perintah atau

peraturan yang berlaku.

Gordon (1996: 3-4) mendefinisikan kedisiplinan sebagai perilaku dan

tata tertib sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh

dari pelatihan, seperti kedisiplinan dalam kelas atau kedisiplinan dalam tim bola

basket yang baik. Berbeda dengan menkedisiplinan yang berarti menciptakan

keadaan tertib dan patuh dengan pelatihan dan pengawasan dan menghukum

atau mengenakan denda, membetulkan, menghukum demi kebiasaan.

Menurut Arikunto (1990: 114), dalam kedisiplinan dikenal dua istilah

yang pengertiannya hampir sama seperti pembentukannya secara berurutan.

Kedua istilah itu adalah kedisiplinan dan ketertiban, ada juga yang

menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan

seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena didorong oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

9

sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapatkan pujian dari atasan.

Selanjutnya pengertian kedisiplinan atau siasat menunjuk pada kepatuhan

seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong oleh kesadaran yang ada

pada kata hatinya. Itulah sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi lebih dahulu

kemudian berkembang menjadi siasat.

Imron (2011: 173) menyatakan bahwa kedisiplinan siswa sebagai suatu

sikap tertib dan teratur yang dimiliki oleh siswa di sekolah, tanpa ada

pelanggaran–pelanggaran yang merugikan baik secara langsung maupun tidak

langsung terhadap siswa sendiri dan terhadap sekolah secara keseluruhan.

Adapun tujuan penerapan kekedisiplinanan menurut Rimm (2003: 47) adalah

mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan

persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat bergantung kepada

kedisiplinan diri.

Dari beberapa pengertian kedisiplinan di atas dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan kedisiplinanan adalah perilaku seseorang yang sesuai

dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran

dirii kegiatannya maupun karena adanya sanksi atau hukuman.

2. Pentingnya Kedisiplinan

Kedisiplinan sangat penting dilakukan untuk membentuk kebiasaan yang

teratur maupun ketertiban dimanapun berada. Begitu pula seorang siswa, sangat

penting untuk berkedisiplinan baik di sekolah, belajar, di rumah, mengerjakan

tugas, mematuhi tata tertib yang ada dan sebagainya sehingga dengan adanya

kedisiplinan maka siswa dapat tertib dimanapun. Kedisiplinan berperan penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

10

dalam membentuk individu yang berciri keunggulan. Menurut Tulus Tu’u

(2004: 37), kedisiplinan sangat penting karena alasan berikut ini:

a. Dengan kedisiplinan yang muncul karena kesadaran diri sendiri, siswa

berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar

ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan

prestasinya.

b. Tanpa kedisiplinan, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif

bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif kedisiplinan memberi dukungan

yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.

c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan

norma-norma, nilai kehidupan, dan displin. Dengan demikian anak-anak

menjadi individu yang tertib, teratur, dan kedisiplinan.

d. Kedisiplinan merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan

kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan kepatuhan dan

ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.

Adapun menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004: 35)

pentingnya kedisiplinan bagi para siswa adalah sebagai berikut:

a. memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.

b. membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan

lingkungan.

c. cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik terhadap

lingkungannya.

d. untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu

lainnya.

e. menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

11

f. mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.

g. peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif

dan bermanfaat baginya dan lingkungannya.

h. kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan sangat

penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Kedisiplinan yang tumbuh secara

sadar akan membentuk sikap, perilakum dan tata kehidupan yang tumbuh secara

teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar.

3. Fungsi Kedisiplinan

Fungsi kedisiplinan sangat penting untuk ditanamkan pada siswa,

sehingga siswa menjadi sadar dengan kedisiplinan akan tercapai hasil belajar

yang optimal. Fungsi kedisiplinan menurut Tulus Tu’u (2004: 38-44) adalah

sebagai berikut:

a. Menata kehidupan bersama

Manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup

tanpa bantuan orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi

pertikaian antara sesama yang disebabkan karena benturan kepentingan,

karena manusia selain sebagai makhluk sosial ia juga sebagai makhluk

individu yang tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadang-kadang di

masyarakat terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan

bersama. Disinilah pentingnya kedisiplinan untuk mengatur tata kehidupan

manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat sehingga

kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

12

b. Membangun kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku yang khas yang

dimiliki oleh seseorang. Antara orang yang satu dengan orang yang lain

mempunyai kepribadian yang berbeda. Lingkungan yang berkedisiplinan

baik sangat berpengaruh terhadap kepribadiaan seseorang. Apalagi seorang

siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang

tertib, teratur, tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun

kepribadian.

c. Melatih kepribadian yang baik

Kepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu

dilatih karena kepribadian yang baik tidak muncul dengan sendirinya.

Kepribadian yang baik perlu dilatih dan dibiasakan, sikap perilaku dan pola

kehidupan dan kedisiplinan tidak terbentuk dalam waktu yang singkat,

namun melalui suatu proses yang membutuhkan waktu yang lama.

d. Pemaksaan

Kedisiplinan akan tercipta dengan kesadaran seseorang untuk

mematuhi semua ketentuan, peraturan, dan norma yang berlaku dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawab. Kedisiplinan dengan motif

kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan

ketaatan atas kesadaran diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.

Sebaliknya kedisiplinan dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan

tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang kedisiplinan

masuk ke suatu sekolah yang berkedisiplinan baik, maka ia terpaksa harus

menaati dan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

13

e. Hukuman

Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib

ini berisi hal-hal yang positif dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya

berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.

Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi motivasi dan

kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang

ada, karena tanpa adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi

peraturan yang sudah ditentukan.

f. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Kedisiplinan di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses

kegiatan pendidikan berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang

peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru dan bagi para siswa, serta

peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara

konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan menjadi

lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram dan teratur.

B. Pengertian Kedisiplin Belajar

Pendidikan kedisiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan

menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk

manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan

moral (Sukadji dalam Mu’tadin, 2002).

Kedisiplinan belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa

untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan,

peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

14

persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun

anak dengan orang tua di rumah.

1. Unsur-unsur Kedisiplinan

a. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.

b. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran

diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat

juga muncul karena rasa takut, tekanan,paksaan dan dorongan dari luar

dirinya.

c. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan

membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau

diajarkan.

d. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang

berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan

memperbaiki tingkah laku.

e. Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplin Belajar

Menurut Syah (1995),kedisiplin belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain:

a. Lingkungan

b. Suasana emosional sekolah

c. Sikap terhadap pelajaran

d. Hubungan guru dan murid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

15

C. Aspek-aspek Kedisiplinan Belajar

Menurut Arikunto (1990:137) dalam penelitiannya mengenai

kekedisiplinanan, indikator kekedisiplinanan dibagi menjadi 3 yaitu: 1) perilaku

kekedisiplinanan dalam kelas, 2) perilaku kekedisiplinanan di luar kelas, di

lingkungan sekolah, dan 3) perilaku kekedisiplinanan di rumah.

Tulus Tu’u (2004: 9) dalam penelitiannya mengenai kedisiplinan sekolah

mengemukakan bahwa indikator yang menunjukkan pergeseran atau perubahan hasil

belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah meliputi:

dapat mengatur belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat

belajar di kelas dan ketertiban diri saat belajar di kelas.

Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini penulis membagi

indikator kedisiplinan belajar menjadi lima macam yaitu:

1. Kedisiplinan dalam masuk sekolah

2. Kedisiplinan dalam mengikuti pelajaran di sekolah

3. Kedisiplinan dalam mengerjakan tugas

4. Kedisiplinan dalam menaati tata tertib sekolah

5. Kedisiplinan belajar di rumah.

D. Prestasi Siswa

Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya

diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional. Prestasi siswa erat kaitannya dengan prestasi

belajar siswa di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

16

1. Pengertian prestasi belajar siswa

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni

prestasi dan belajar. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya)

(1991: 787), sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21) dalam

bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, prestasi adalah apa yang telah

dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh

dengan jalan keuletan kerja. Menurut Sumadi Suryabrata (2006: 297), prestasi

dapat pula didefinisikan sebagai nilai merupakan perumusan terakhir yang

dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajar siswa selama

masa tertentu.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah

hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan,

diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.

Adapun siswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di suatu lembaga

sekolah tertentu.

Adapun pengertian belajar antara lain dikemukakan oleh Slameto (2003:

2), bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Muhibbin Syah (2000: 136) mengemukakan bahwa belajar adalah tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Adapun menurut James Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto (1990: 98-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

17

99), belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

latihan dan pengalaman.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan

kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan

mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap

dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu

itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Winkel melalui Sunarto (1996: 162) mengatakan bahwa

“prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan

seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang

dicapainya”. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1990: 130) prestasi

belajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya

baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal)

individu.

Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan

sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar

selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum

menurut Slameto (2003: 54) pada garis besarnya Faktor sekolah meliputi

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, kedisiplinan sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di

atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah dan Faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

18

masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, mass media, teman bermain,

bentuk kehidupan bermasyarakat. Muhibbin Syah (2011:145) membagi faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar menjadi 3 macam, yaitu : 1) faktor internal,

yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa, 2) faktor eksternal yang

merupakan kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan 3) faktor pendekatan belajar

yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode

yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materimateri

pelajaran.

Sumadi Suryabrata (2002: 233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang

memepengaruhi belajar sebagai berikut:

a. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

1) Faktor non-sosial dalam belajar

Meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat-alat

yang dipakai untuk belajar (alat tulis, alat peraga)

2) Faktor sosial dalam belajar

b. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri

1) Faktor fisiologi dalam belajar

Faktor ini terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi

jasmani tertentu.

2) Faktor psikologi dalam belajar

Faktor ini dapat mendorong aktivitas belajar seseorang karena aktivitas

dipacu dari dalam diri, seperti adanya perhatian, minat, rasa ingin tahu,

fantasi, perasaan, dan ingatan.

Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2002: 60) yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

19

a. Faktor internal

1) Faktor jasmaniah, Faktor jasmaniah, baik bawaan maupun yang diperoleh.

Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur

tubuh, dan sebagainya

2) Faktor psikologi, baik bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas :

a) Faktor intelektif yang meliputi:

(1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

(2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki

b) Faktor non intelektif yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis

b. Faktor Eksternal

1) Faktor sosial, yang terdiri atas :

a) Lingkungan kerja

b) Lingkungan sosial

c) Lingkungan masyarakat

d) Lingkungan kelompok

2) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian

3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim

4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

20

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 68) faktor-faktor yang

mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa adalah :

a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa

1) Faktor fisiologis terdiri dari :

a) Kondisi fisiologis

b) Kondisi panca indera

2) Faktor psikologis

a) Minat

b) Kecerdasan

c) Bakat

d) Motivasi

e) Kemampuan kognitif

b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa

1) Faktor lingkungan terdiri dari :

a) Lingkungan alami

b) Lingkungan sosial budaya

2) Faktor instrumental

a) Kurikulum

b) Program

c) Sarana dan fasilitas

d) Guru

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

21

a. Faktor intern

Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri

siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap,

perasaan dan faktor pribadi lainnya.

b. Faktor ekstern

Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri

individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode

pembelajaran, kondisi social, ekonomi, dan lain sebagainya.

E. Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar

Pada dasarnya prestasi belajar setiap orang itu berbeda, antara orang yang satu

dengan yang lainnya itu tidak sama. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor

yang ada dalam diri individu (faktor intern) dan faktor di luar individu (faktor

ekstern). Dengan adanya kedua faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi tingkat

prestasi seseorang. Disamping kedua faktor tersebut, masih ada faktor lainnya yang

dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya kekedisiplinanan dalam

belajar. Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak hanya dalam waktu yang

singkat dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu sedikit setiap hari untuk

belajar dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian, maka dapat membuat

seseorang menjadi kedisiplinan waktu dalam belajar..

Kedisiplinan belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa

untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan,

peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik

persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun

dengan orang tua di rumah. Dengan tujuan agar setiap individu memiliki kedisiplinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

22

jangka panjang, yaitu kedisiplinan yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan

terhadap aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk

menkedisiplinankan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu.

Kedisiplinan belajar siswa dapat terjadi secara optimal bila pihak sekolah dan

para pendidik (guru) melakukan perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan

siswa itu memiliki tingkat yang sama, sama-sama mencari ilmu tanpa ada dinding

pemisah yang menghalangi. Sehingga antara guru dan siswa itu akan tercipta saling

kerjasama. Dan siswa pun menjadi bersemangat dalam belajar karena siswa tidak

merasa lebih rendah dari pada guru mereka.

Dengan adanya kedisiplinan diri dalam belajar yang tertanam dalam diri setiap

siswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan

adanya kedisiplinan belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta

memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan berprsestasi. Sehingga, bila

siswa itu telah memiliki kedisiplinan waktu dalam hal belajar, maka mereka akan

memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan

adanya kedisiplinan waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan

terdorong untuk berprestasi.

Dengan adanya kedisiplinan diri tersebut, biasanya akan mendatangkan

keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk

menunjukkan prestasi yang bagus dan memuaskan. Sedangkan siswa yang tidak

memiliki kedisiplinan diri dalam belajar, biasanya hal ini akan membuat mereka

menjadi orang yang lamban dalam menangkap pelajaran yang diajarkan.

Tanpa adanya kedisiplinan dalam belajar, hal ini akan membuat siswa menjadi

kurang semangat dalam belajar. Dan tanpa kedisiplinan dalam belajar tentu akan

membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

23

Sehingga keadaan ini akan berakibat pada prestasi belajarnya yang akan menunjukkan

hasil yang kurang memuaskan.Sehingga dapat dikatakan bahwa, siswa yang memiliki

kekedisiplinanan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang

lebih baik.

Sedangkan siswa yang tidak memiliki kekedisiplinanan dalam belajar, mereka

cenderung memiliki prestasi belajar yang kurang atau rendah dibandingkan dengan

siswa yang memiliki kekedisiplinanan dalam belajar. Oleh karena itu, setiap siswa

harus memiliki kekedisiplinanan dalam belajar agar mereka bisa memiliki prestasi

yang bagus.

F. Kerangka penelitian

Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses

belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan

sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai

atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar

siswa.

Pada dasarnya prestasi belajar setiap orang itu berbeda, antara orang yang

satu dengan yang lainnya itu tidak sama. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya

faktor yang ada dalam diri individu (faktor intern) dan faktor di luar individu

(faktor ekstern). Dengan adanya kedua faktor tersebutlah yang dapat

mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Disamping kedua faktor tersebut, masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

24

ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya

kedisiplinan dalam belajar. Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak

hanya dalam waktu yang singkat dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu

sedikit setiap hari untuk belajar dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian,

maka dapat membuat seseorang menjadi disiplin waktu dalam belajar.

Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk

melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-

peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan

tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan

orang tua di rumah. Dengan tujuan agar setiap individu memiliki disiplin jangka

panjang, yaitu disiplin yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap

aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk

mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu.

Kedisiplinan belajar siswa dapat terjadi secara optimal bila pihak sekolah dan

para pendidik (guru) melakukan perbaikan proses belajar mengajar yang

menjadikan siswa itu memiliki tingkat yang sama, sama-sama mencari ilmu tanpa

ada dinding pemisah yang menghalangi. Sehingga antara guru dan siswa itu akan

tercipta saling kerjasama. Dan siswa pun menjadi bersemangat dalam belajar

karena siswa tidak merasa lebih rendah dari pada guru mereka.

Dengan adanya disiplin diri dalam belajar yang tertanam dalam diri setiap

siswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar.

Dengan adanya disiplin belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan

ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

25

berprsestasi. Sehingga, bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal

belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri

mereka untuk belajar. Dengan adanya disiplin waktu yang telah tertanam dalam

diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi. Dengan adanya

disiplin diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan

bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang

bagus dan memuaskan.

Sedangkan siswa yang tidak memiliki disiplin diri dalam belajar, biasanya hal

ini akan membuat mereka menjadi orang yang lamban dalam menangkap

pelajaran yang diajarkan. Tanpa adanya disiplin dalam belajar, hal ini akan

membuat siswa menjadi kurang semangat dalam belajar. Dan tanpa disiplin dalam

belajar tentu akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses

belajar mengajar. Sehingga keadaan ini akan berakibat pada prestasi belajarnya

yang akan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa, siswa yang memiliki kedisiplinan dalam

belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan

siswa yang tidak memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki

prestasi belajar yang kurang atau rendah dibandingkan dengan siswa yang

memiliki kedisiplinan dalam belajar. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki

kedisiplinan dalam belajar agar mereka bisa memiliki prestasi yang bagus.Dengan

kata lain diduga ada hubungan kedisipinan dengan prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

26

Secara bagan skematik, hubungan antara kedisiplinan dan prestasi belajar

dapat digambarkan sebagai berikut :

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan yang sedang diteliti. Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka

penelitian di muka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut: “Ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar”

Kedisiplinan Belajar

Prestasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen atau observasional yaitu

penelitian hal yang sudah ada tanpa perlakuan sengaja untuk membangkitkan suatu

gejala atau keadaan (Arikunto, 1998). Dalam penelitian hal ini yang sudah ada

yaitu hubungan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar siswa SMP Maria

Imaculata Yogyakarta.

Metode pengambilan data berdasarkan pendekatan waktu dengan

menggunakan metode cross sectional yaitu metode pengambilan data yang

dilakukan pada satu waktu sama. Tujuan metode ini agar diperoleh data yang

lengkap dalam waktu yang relatif cepat (Arikunto, 1998). Penelitian ini mengambil

data kedisplinan belajar dengan prestasi belajar siswa SMP Maria Imaculata

Yogyakarta.

Rancangan penelitian adalah korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan ada

tidaknya hubungan. Jika ada hubungan akan diketahui eratnya hubungan serta

berarti atau tidaknya hubungan tersebut (Arikunto, 1998). Penelitian akan

mengkorelasikan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar siswa SMP Maria

Imaculata Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

51

B. Lokasi penelitian

Lokasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah SMP Maria Imaculata

Yogyakarta yang beralamat di Jalan Brigjen Katamso Yogyakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan yang digunakan dalam penelitian. Adapun

subjek dalam penelitian ini adalah siswa berprestasi di SMP Maria Imaculata

Yogyakarta, guru BK, dan Kepala Sekolah SMP Maria Imaculata Yogyakarta.

D. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2012:38), objek penelitian yaitu “Suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Objek dalam penelitian ini adalah kedisiplinanan siswa yang

dilakukan oleh siswa di SMP Maria Imaculata Yogyakarta Selain itu juga

mengenai apa saja yang menjadi penyebab kenakalan-kenakalan tersebut serta

upaya pihak sekolah dalam menangani kekedisiplinanan siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga teknik dalam pengumpulan data penelitian yaitu :

1. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala-gejalaa yang diteliti (Usman dan Akbar, 1996:54). Observasi

yang dilakukan di SMP Maria Imaculata mengamati permasalahan-

permasalahan yang ada yaitu masalah-masalah kenakalan yang dihadapi guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

52

BK dan pihak sekolah yang dilakukan siswa berpretasi. Selain masalah yang

ada, observasi juga mengamati mengenai pelaksanaan pembelajaran di SMP

Maria Imaculata.

2. Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung (Usman dan Akbar, 1996:57). Wawancara dilakukan dengan

Kepala Sekolah SMP Maria Imaculata, guru BK, dan siswa berprestasi di SMP

Maria Imaculata.

Wawancara dengan kepala sekolah meliputi gambaran umum SMP

Maria Imaculata yaitu mengenai sejarah, visi dan misi, dan program-program

kegiatan yang dilaksanakan di SMP Maria Imaculata terutama yang

mendukung penanganan kekedisiplinanan siswa. Wawancara dengan guru BK

meliputi jenis-jenis kekedisiplinanan siswa, kesulitan-kesulitan yang dihadapi,

dan penanganan dalam mengatasi kekedisiplinanan siswa siswa berprestasi di

SMP Maria Immaculata. Wawancara dengan siswa mengenai kecenderngan

prestasi-pretasi selama mengikuti pelajaran dan kendala-kendala yang ditemui

selama berada di sekolah maupun di masyarakat.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Usman dan Akbar, 1996:73).

Dokumentasi yang digunakan yaitu mengenai kajian pustaka dalam penelitian

ini, gambaran umum SMP Maria Immaculata dan jurnal-jurnal/buku-buku

yang mendukung penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

53

F. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Variabel bebas.

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi

variabel lain (Saifuddin Azwar, 2007:62). Dan variabel bebas dalam

penelitian ini adalah Kedisiplinan belajar.

b. Variabel tergantung. Variabel tergantung adalah variabel penelitian yang

diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain

(Saifuddin Azwar, 2007:62). Dan variabel tergantung dalam penelitian ini

adalah Prestasi belajar.

2. Definisi Operasional

a. Prestasi Belajar

Secara konseptual yang dimaksud dengan prestasi Belajar. Prestasi

belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap

peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah

mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan

instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah

hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam

bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah

dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi hasil belajar

tersebut diacukan pada domain taksonomi Bloom meliputi : (1)

pengetahuan, (2) pemahaman, (3) penerapan, (4) analisis, (5) sintesis, dan

(6) evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

54

Secara operasional yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah

jumlah skor yang didapatkan melalui tesdari prestasi belajar yang ada

pada raport siswa selama kurun waktu tertentu untuk seluruh mata

pelajaran yang diujikan diteskan. Tes tersebut disusun berdasarkan

domain kognitip Bloom yang terdiri dari enam aspek, yakni : (C1)aspek

pengetahuan, (C2) aspek pemahaman, (C3) aspek penerapan, (C4) aspek

analisis, (C5)aspek sintesis, dan (C6) aspek evaluasi

b. Kedisiplinan

Secara konseptual kedisiplinan merupakan suatu proses bimbingan

yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan

tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama

untuk meningkatkan kualitas mental dan moral.Kedisiplinan belajar

adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan

aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-

peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik

persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di

sekolah maupun dengan orang tua di rumah.

Sedangkan secara operasional yang dimaksud dengan

kedisiplinan dalam penelitian ini yaitu skor yang diperoleh siswa setelah

mengisi kuesioner meliputi sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk

melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan,

peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik

persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di

sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Sedangkan pengambilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

55

penskorannya adalah sebagai berikut : SL selalu skor 5, SR = sering

skor 4, J= jarang skor 3, JS = jarang sekali skor 2, dan TP =

tidak pernah skor 1

G. Populasi dan Sampel Peneliti

1. Populasi penelitian

Populasi target penelitian adalah keseluruhan siswa di SMP Maria Imaculata

Yogyakarta adalah 452. Sedangkan sampelnya adalah 50 siswa

H. Alat dan Metode Pengambilan Data

Alat yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur 2 variabel

sekaligus, yaitu variabel kedisiplinan dan variabel prestasi siswa. Untuk variabel

kedisiplinan terdiri dari 59 pertanyaan dan variabel prestasi siswa terdiri dari 20

pertanyaan yang bersifat tertutup, yaitu pertanyaan dengan jawaban yang sudah

ditentukan dan tidak memberi kesempatan responden untuk memberikan jawaban

yang lain.

Untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang kedisiplinan, menggunakan

kuesioner dengan alternatif jawaban (SL) selalu, (SR) sering, (J) jarang, (JS)

jarang sekali, (TP) tidak pernah.

Adapun kriteria penilaian kuesioner tingkat pengetahuan tentang perawatan

perineum adalah sebagai berikut :

SL = selalu skor 5

SR = sering skor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

56

J = jarang skor 3

JS = jarang sekali skor 2

TP = tidak pernah skor 1

Untuk mengukur prestasi siswa, menggunakan kuesioner dengan alternatif

jawaban (SL) selalu, (SR) sering, (J) jarang, (JS) jarang sekali, (TP) tidak pernah.

Adapun kriteria penilaian kuesioner prestasi siswa adalah apabila responden

menyatakan:

SL = selalu skor 5

SR = sering skor 4

J = jarang skor 3

JS = jarang sekali skor 2

TP = tidak pernah skor 1

Pengambilan data dilakukan dengan cara peneliti mendatangi sendiri

responden yang berada di SMP Maria Imaculata Yogyakarta untuk membagikan

kusioner, dan menunggui proses pengisian kuesioner (pengambilan data).

Adapun kisi-kisi kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berik

Tabel 1

Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner

No. Variabel Indikator

Nomor Butir Jumlah

Total Favorable Unfavorable

Kedisiplinan Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

57

1. Siswa di

Sekolah

1. Mengerjakan

tugas dari

guru tepat

waktu

1,2 2

2. Masuk ke

kelas tepat

waktu

3,4 2

3. Meminta izin

kepada guru

piket ketika

ingin

meninggalkan

sekolah

5,6 2

4. Memakai

kelengkapan

seragam

sekolah

7,8,9 3

5. Melaksanakan

tugas piket

dengan penuh

tanggung

jawab

10,11,12 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

58

6. Memberi

keterangan

saat tidak

hadir

13,14,15 3

Negatif

1. Datang

Terlambat

tidak tepat

waktu

1,2,3,4,5 5

2. Meninggalkan

sekolah tanpa

izin

6,7,8,9,10 5

3. Tidak

mengerjakan

tugas dari

guru

11,12,13,14,15,16 6

4. Terlibat

perkelahian

atau tawuran

17,18,19,20,21 5

5. Membuang

sampah tidak

pada

tempatnya

22,23,24,25,26 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

59

6. Makan dikelas

pada saat

mengikuti

pelajaran

27,28,29,30,31,32,33 7

7. Tidak hadir

dalam

kegiatan

pramuka

34,35,36,37,38,39 6

8. Tidak

mengikuti

upacar

bendera, tanpa

alasan

40,41,42,43,44 5

Jumlah 59

2. Prestasi

Siswa

1. Membolos

saat pelajaran

1,2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

60

2. Disaat guru

memberikan

materi

pelajaran

kamu gaduh

dengan teman

– teman

3,4,5 3

3. Guru

membiarkan

siswanya

mengolok –

olok

6,7 2

4. Guru

Pembimbing

menjelaskan

peraturan atau

tata tertib

disekolah

8,9,10 3

5. Guru

mengajarkan

untuk

berpakaian

rapi

11,12,13 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

61

6. JJika tidak

mematuhi

aturan apakah

guru dibiarkan

14,15 2

7. Belajar

meskipun

tidak ada ujian

16,17 2

8. Guru

pembimbing

memperkenalk

an disiplin

disekolah

18,19,20 3

Jumlah 20

Tabel 2

Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner

No. Variabel Indikator

Nomor Butir Jumlah

Total Favorable Unfavorable

Kedisiplinan Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

62

1. Siswa di

Sekolah

1. Mengerjakan

tugas dari guru

tepat waktu

1,2 2

2. Masuk ke kelas

tepat waktu

3,4 2

3. Meminta izin

kepada guru

piket ketika

ingin

meninggalkan

sekolah

5,6 2

4. Memakai

kelengkapan

seragam

sekolah

7,8,9 3

5. Melaksanakan

tugas piket

dengan penuh

tanggung

jawab

10,11,12 3

6. Memberi

keterangan saat

tidak hadir

13,14,15 3

Negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

63

1. Datang

Terlambat

tidak tepat

waktu

1,2,3,4,5 5

2. Meninggalkan

sekolah tanpa

izin

6,7,8,9,10 5

3. Tidak

mengerjakan

tugas dari guru

11,12,13,14,15,16 6

4. Terlibat

perkelahian

atau tawuran

17,18,19,20,21 5

5. Membuang

sampah tidak

pada tempatnya

22,23,24,25,26 5

6. Makan dikelas

pada saat

mengikuti

pelajaran

27,28,30,32 7

7. Tidak hadir

dalam kegiatan

pramuka

34,35,36,37,38,39 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

64

8. Tidak

mengikuti

upacar

bendera, tanpa

alasan

40,41,42,43,44 5

Jumlah 59

2. Prestasi

Siswa

1. Membolos saat

pelajaran

1,2 2

2. Disaat guru

memberikan

materi

pelajaran kamu

gaduh dengan

teman – teman

3,4,5 3

3. Guru

membiarkan

siswanya

mengolok –

olok

6,7 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

65

4. Guru

Pembimbing

menjelaskan

peraturan atau

tata tertib

disekolah

8,9,10 3

5. Guru

mengajarkan

untuk

berpakaian rapi

11,12,13 3

6. JJika tidak

mematuhi

aturan apakah

guru dibiarkan

14,15 2

7. Belajar

meskipun tidak

ada ujian

16,17 2

8. Guru

pembimbing

memperkenalk

an disiplin

disekolah

18,19,20 3

Jumlah 20

Dari tabel diatas pernyataan yang gugur pada pertanyaan kedisiplinan negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

66

nomor 29, nomor 31, nomor 33.

Setelah kuesioner selesai disusun kemudian akan diuji validitas dan

reliabilitas dengan tujuan agar instrumen yang digunakan benar-benar telah

memenuhi syarat sebagai alat ukur (alat pengumpul data) (Notoatmojo,

2002). Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan melalui suatu penelitian uji

coba kepada 30 responden di SMP Maria Imaculata Yogyakarta. Tujuan dari

penelitian uji coba adalah agar didapatkan keyakinan sebelum penelitian bahwa

instrumen yang digunakan sudah valid dan reliabel.

I. Hubungan antara Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2

Hubungan antara Variabel

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

Validitas instrumen adalah keadaan yang menggambarkan instrumen tersebut

benar-benar mengukur apa yang ingin diukur (Notoatmodjo, 2002). Hasil

penelitian valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2002).

Untuk menguji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

korelasi product moment (Notoatmodjo, 2002) yaitu :

Prestasi belajar Kedisiplinan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

67

rxy = ))YYN()X(XN(

)Y)(X(XYN

2222

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi X dan Y

X = Jumlah skor X (butir)

Y = Jumlah skor Y (total)

N = Jumlah kasus (Arikunto, 2002)

Kemudian agar tidak terjadi over estimate, dikoreksi dengan korelasi bagian

total (Part Whole). Adapun rumus korelasi bagian total (Part Whole) adalah

sebagai berikut :

rpq = )}SB()SB()r(2)SB()SB{(

SB)SB()r(

yxxy

2

y

2

x

xyxy

Keterangan :

rpq = Koefisien korelasi bagian total

rxy = Koefisien korelasi product moment yang baru dikerjakan

SBy = Simpang baku skor faktor

SBx = Simpang baku skor butir

(Hadi, 1998).

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program SPSS-15. Suatu butir dikatakan valid apabila didapatkan nilai korelasi

yang positif dan nilai p < 0,05 (Hadi, 2000). Hasil dari pengujian validitas adalah:

1. Besarnya koefisien korelasi dari lima puluh sembilan butir pernyataan untuk

variabel kedisiplinan menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai r tabel.

Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat pada

variabel kedisiplinan adalah valid. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

68

koreksi terhadap product moment. Hasil koreksi ini lebih besar dari r tabel

sehingga dapat dikatakan item-item variabel kedisiplinan valid.

2. Besarnya koefisien korelasi dari dua puluh butir pernyataan untuk variabel

prestasi siswa dalam melakukan belajar menunjukkan nilai yang lebih tinggi

dari nilai r tabel. Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan

yang trerdapat pada variabel prestasi siswa dalam melakukan belajar adalah

valid. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan koreksi terhadap product

moment. Hasil koreksi ini lebih besar dari r tabel sehingga dapat dikatakan

item-item variabel prestasi siswa dalam melakukan belajar valid.

Reliabilitas adalah instrument sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur

yang konsistent (Notoatmodjo, 2002). Untuk menguji realibilitas instrumen

dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR-20). Adapun

rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

r ll =

T

T

V

Pq - V

1 - k

k

Keterangan

r ll : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

Vt : varians total

Pq : Proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi

subyek yang mendapatkan skor 1)

Dari hasil uji reliabilitas besarnya alpha dari seluruh variabel mempunyai

nilai lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

seluruh butir pernyataan untuk tiap variabel dinyatakan reliabel yang artinya jika

instrument tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

69

akan menghasilkan data yang sama pula. Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk

setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat secara lengkap

dalam lampiran.

J. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah merupakan transformasi data penelitian dalam

bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan (Indriantoro dan

Bambang Supono, 1999:170). Hal ini dilakukan dengan cara mengambil data

berdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh dari responden. Analisis ini

digunakan untuk keperluan deskripsi data, yang mana digunakan tabel distribusi

frekuensi untuk setiap variabel. Tabel distribusi frekuensi data dibuat dengan cara

menentukan kelas interval. Untuk menentukan banyak kelas berpedoman pada

aturan Strurges (Mustafa, 1992 : 17). Langkah pertama adalah pembuatan daftar

distribusi frekuensi, dilakukan dengan cara :

a. Menentukan rentang kelas per Variabel yaitu : Nilai terbesar - nilai terkecil.

b. Menentukan banyaknya kelas interval, yaitu : 5.

c. Menentukan panjang kelas interval, dengan menggunakan rumus hasil rentang

kelas dibagi dengan banyaknya kelas interval.

2. Pengujian hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

70

Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi

belajar, digunakan uji statistik dengan menggunakan korelasi Product Moment.

Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis

hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan

sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama (Sugiyono, 2004).

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

rxy = ))YYN()X(XN(

)Y)(X(XYN

2222

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

X = Kedisiplinan belajar

Y = Prestasi belajar

N = Jumlah kasus (Arikunto, 2002)

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows release 15.0.

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini merupakan hipotesis statistik atau

hipotesis nihil (Ho). Menurut Sekaran (2003), the null hipotesis statement is

expressed as no (significant) relationship between two variables or no (significant)

difference beetwen two groups. Mengacu pada pendapat tersebut, maka pernyataan

hipotesis nihil dalam penelitian dilakukan dengan mengubah hipotesis alternatif

dari pernyataan ada hubungan menjadi tidak ada hubungan.

Adapun kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho ditolak apabila p 0,05

Ho diterima apabila p > 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

71

Korelasi Product Moment merupakan bagian dari statistik parametrik.

Menurut Hadi (2000), semua statistik parametrik mengasumsikan data yang

berdistribusi normal.

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini akan digunakan teknik one

sample Komogorov-Smirnov. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

72

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan oleh peneliti

adalah persiapan penelitian terlebih dahulu agar tidak ada kendala ketika melaksanakan

penelitian dilapangan. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini

meliputi penyusunan instrumen penelitian, penentuan skoring alat ukur serta persiapan

administrasi. Namun sebelum persiapan penelitian ini dilakukan ada tahap-tahap lain

yang harus dilakukan yaitu: pertama, merumuskan masalah yang akan dikaji dan

menentukan tujuan yang akan dicapai dari penelitian tersebut. Setelah rumusan

masalah dan tujuan penelitian ini tercapai, selanjutnya peneliti melakukan survey awal

dalam kaitannya dengan upaya pendekatan yang dilakukan peneliti terhadap pihak

akademik fakultas mengenai kemungkinan boleh tidaknya diadakan penelitian ini.

Langkah selanjutnya adalah melakukan studi pustaka . Pada tahap ini peneliti mencari,

mempelajari dan memperdalam aitem literatur – literatur yang relevan baik itu teori ,

asumsi, maupun data sekunder yang berupa hasil penelitian terdahulu tentunya yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendapatkan landasan teoritis yang

digunakan untuk menentukan variable – variable yang akan diukur dan langkah

selanjutnya adalah melakukan studi pustaka. Pada tahap ini, peneliti mencari,

mempelajari dan memperdalam aitem literatur – literatur yang relevan baik itu teori ,

asumsi maupun data sekunder yang berupa hasil penelitian terdahulu tentunya yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendapatkan landasan teoritis yang

digunakan untuk menentukan variabel – variabel yang akan diukur dan menganalisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

73

hasil perolehan data. Selain itu, peneliti juga melakukan konsultasi dengan dosen

dalam rangka penataan alur berpikir dan pelaksanan penelitian, dan juga melakukan

diskusi dengan narasumber lain yang memiliki ketertarikan atau kompetensi mengenai

penelitian ini terutama tentang masalah yang diangkat Penyusunan Instrumen Penelitian

Secara sederhana, ada beberapa langkah yang dilakukan dalam penyusunan

intrumen pnelitian ini, yaitu: terlebih dahulu peneliti menentukan indikator-indikator

dari variabel penelitian yaitu variabel orientasi belajar dan variabel kecenderungan

mencontek yang instrumennya disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan landasan teori

yang dianut. Selanjutnya membuat blue print (kisi-kisi aitem) yang berisi jumlah

prosentase aitem (butir soal) yang digunakan sebagai pedoman untuk membuat

kuisioner.

Setelah blue print atau kisi-kisi tersusun lengkap dengan proporsinya, peneliti

kemudian membuat aitem-aitem berdasarkan blue print kemudian aitem-aitem yang

dibuat tersebut dipertimbangkan kelayakannya, lalu disusun nomor urut yang telah

ditentukan. Setiap aitem yang disusun dalam kuisioner diberi nilai masing-masing

alternatif jawaban. Dalam penelitian ini digunakan skala likert, dengan alternatif

jawaban ada 5 interval yaitu 1 sampai 5.

Persiapan Administrasi

Sebelum melaukan penelitian, ada beberapa hal atau langkah-langkah dalam

administrasi penenlitian ini, antara lain:

1) Mengajukan surat izin penelitian kepada ketua jurusan yang selanjutnya diajukan

kepada Dekan Fakultas Psikologi melalui staf akademik, surat penelitian ini kemudian

dikeluarkan oleh pihak fakultas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

74

2) Menyerahkan surat izin penelitian dengan disertai satu berkas proposal penelitian

kepada Kepala Sekolah SMP Maria Immaculata Yogyakarta untuk melakukan

penelitian uji coba aitem-aitem yang telah dibuat, sekaligus melakukan konfirmasi atas

penelitian yang akan dilaksanakan di SMP Maria Immaculata Yogyakarta.

3) Setelah mendapatkan izin dari Kepala Sekolah, maka penelitian dapat dilaksanakan.

Persiapan administrasi di sini berupa segala hal yang dibutuhkan untuk melaksanakan

penelitian ini. Peneliti mempersiapkan dan menggandakan kuisioner untuk memenuhi

jumlah yang diperlukan. Setelah persiapan administrasi peneliti selesai, maka langkah

selanjutnya adalah langsung menuju lapangan penelitian untuk mendapatkan data

primer.

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 19 Januari 2014 sampai pada

tanggal 13 juni 2014. Penyebaran instrumen penelitian dilakukan dengan cara

mendatangi subyek penelitian yang sedang menempuh pendidikan di SMP Maria

Immaculata Yogyakarta, sebelumnya peneliti meminta izin kepada Kepala

Sekolah SMP Maria Immaculata Yogyakarta untuk melakukan penelitian.

Kemudian setelah diberikan izin peneliti berkoordinasi dengan guru BK di sekolah

tersebut mengenai sistematika penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Selanjutnya peneliti diberi kesempatan untuk menyebar angket pada siswa

kelas VII tidak bisa dijadikan responden. Sebelum mengisi angket peneliti

menjelaskan terlebih dahulu cara pengisian. Setelah semua kuisioner terkumpul

peneliti kemudian melakukan rekap data mengenai identitas subjek dan skoring

instrumen untuk persiapan analisis statistik selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

75

C. HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan pengambilan data, sebelum peneliti mengadakan uji hipotesis

terlebih harus dilakukan uji Validitas dan realibilitas instrumen yang akan digunakan

sebagai instrumen penelitian. Selanjutnya peneliti melanjutkan uji persyaratan data.

Oleh karena dalam Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lainnya, maka uji persyaratan datanya adalah uji

normalitas dan linearitas

4.1. Uji Analisis Validitas Dan Reliabilitas

4.1.1. Uji Validitas

Analisis kesahihan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS

15.00 for window yang bertujuan untuk mengetahui apakah setiap butir

pertanyaan dinilai atau dievaluasi dapat dinyatakan valid atau tidak. Hasilnya

dengan membandingkan koefisien rxy dengan nilai kritis (rtabel) hasilnya

diperoleh dari laporan

Tabel 4.1

Uji Validitas Kedisiplinan (Pernyataan Positif)

Variabel Indikator

Kooefisien Korelasi

Product Moment

r tabel Keterangan

Kedisiplinan

(Pernyataan Positif)

K11 0,582 0,361 Valid

K12 0,438 0,361 Valid

K13 0,577 0,361 Valid

K14 0,684 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

76

K15 0,573 0,361 Valid

K16 0,440 0,361 Valid

K17 0,553 0,361 Valid

K18 0,682 0,361 Valid

K19 0,602 0,361 Valid

K110 0,683 0,361 Valid

K111 0,656 0,361 Valid

K112 0,484 0,361 Valid

K113 0,603 0,361 Valid

K114 0,593 0,361 Valid

K115 0,538 0,361 Valid

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2016

Besarnya koefisien korelasi dari 15 butir pernyataan untuk variabel

kedisiplinan (pernyataan positif) menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai r

tabel. Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat

pada variabel kedisiplinan (pernyataan positif) adalah valid.

Tabel 4.2

Uji Validitas Kedisiplinan (Pernyataan Negatif)

Variabel Indikator

Kooefisien Korelasi

Product Moment

r tabel Keterangan

Kedisiplinan

(Pernyataan

K21 0,767 0,361 Valid

K22 0,763 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

77

Negatif) K23 0,798 0,361 Valid

K24 0,764 0,361 Valid

K25 0,618 0,361 Valid

K26 0,652 0,361 Valid

K27 0,743 0,361 Valid

K28 0,627 0,361 Valid

K29 0,755 0,361 Valid

K210 0,706 0,361 Valid

K211 0,571 0,361 Valid

K212 0,638 0,361 Valid

K213 0,918 0,361 Valid

K215 0,796 0,361 Valid

K217 0,918 0,361 Valid

K219 0,508 0,361 Valid

K221 0,573 0,361 Valid

K222 0,770 0,361 Valid

K223 0,633 0,361 Valid

K224 0,716 0,361 Valid

K225 0,752 0,361 Valid

K226 0,572 0,361 Valid

K227 0,589 0,361 Valid

K228 0,575 0,361 Valid

K229 0,628 0,361 Valid

K230 0,808 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

78

K231 0,655 0,361 Valid

K232 0,577 0,361 Valid

K233 0,641 0,361 Valid

K234 0,896 0,361 Valid

K235 0,711 0,361 Valid

K236 0,631 0,361 Valid

K237 0,613 0,361 Valid

K238 0,752 0,361 Valid

K239 0,570 0,361 Valid

K240 0,561 0,361 Valid

K241 0,575 0,361 Valid

K242 0,628 0,361 Valid

K243 0,840 0,361 Valid

K244 0,655 0,361 Valid

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2014

Besarnya koefisien korelasi dari 40 butir pernyataan untuk variabel

kedisiplinan (pernyataan negatif) menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai

r tabel. Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat

pada variabel kedisiplinan (pernyataan negatif) adalah valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

79

Tabel 4.3

Uji Validitas Prestasi Siswa

Variabel Indikator

Kooefisien Korelasi

Product Moment

r tabel Keterangan

Prestasi Siswa Ps1 0,796 0,361 Valid

Ps2 0,805 0,361 Valid

Ps3 0,710 0,361 Valid

Ps4 0,779 0,361 Valid

Ps5 0,710 0,361 Valid

Ps6 0,665 0,361 Valid

Ps7 0,517 0,361 Valid

Ps8 0,686 0,361 Valid

Ps9 0,703 0,361 Valid

Ps10 0,789 0,361 Valid

Ps11 0,626 0,361 Valid

Ps12 0,636 0,361 Valid

Ps13 0,608 0,361 Valid

Ps14 0,555 0,361 Valid

Ps15 0,783 0,361 Valid

Ps16 0,750 0,361 Valid

Ps17 0,506 0,361 Valid

Ps18 0,720 0,361 Valid

Ps19 0,671 0,361 Valid

Ps20 0,612 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

80

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2016

Besarnya koefisien korelasi dari 20 butir pernyataan untuk variabel

prestasi siswa menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai r tabel. Sehingga

dapat dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat pada variabel

prestasi siswa adalah valid.

4.1.2. Uji Reliabilitas

Analisis kesahihan dilakukan dengan bantuan komputer dengan program

15.0 for window yang bertujuan untuk mengetahui apakah setiap butir item

pertanyaan yang dinilai atau dievaluasi oleh konsumen dapat dinyatakan valid

atau tidak. Pengujian hasilnya dengan cara membandingkan koefisien α (r

hitung) dengan nilai kritis (r tabel) yang hasilnya dapat dilaporkan.

Tabel 4.4

Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Ketentuan nilai

Alpha

Keterangan

Kedisiplinan

(Pernyataan Positif)

0,897 0,5 Reliabel

Kedisiplinan

(Pernyataan Negatif)

0,974 0,5 Reliabel

Prestasi Siswa 0,949 0,5 Reliabel

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

81

Seluruh butir pernyataan untuk tiap variabel dinyatakan reliabel yang

artinya jika instrument tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek

yang sama akan menghasilkan data yang sama pula.

4.2. Deskriptif Variabel

Tabel 4.5

Variabel Kedisplinan

Skor Keterangan interval jumlah Persen (%)

1 sangat tidak baik 1,8-2,192 6 12

2 tidak baik 2,1921-2,584 7 14

3 Cukup 2,5841-2,976 13 26

4 Baik 2,9761-3,368 7 14

5 sangat baik 3,3681-3,76 17 34

Total 50 100

Dari tabel di atas didominasi oleh siswa dengan kategori sangat baik

sebanyak 17 (34%), sangat tidak baik sebanyak 6 (12%), tidak baik sebanyak 7

(14%), cukup sebanyak 13 (26%), baik sebanyak 7 (14%). Artinya kedisplinan

siswa adalah sangat baik

Tabel 4.6

Variabel Prestasi Siswa

skor Keterangan interval jumlah Persen (%)

1 sangat tidak baik 2,95-3,35 1 2

2 tidak baik 3,351-3,75 12 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

82

3 Cukup 3,751-4,15 24 48

4 Baik 4,151-4,55 10 20

5 sangat baik 4,551-4,95 3 6

Total 50 100

Dari tabel di atas didominasi oleh siswa dengan kategori cukup

sebanyak 24 (48%), sangat tidak baik sebanyak 1 (2%), tidak baik sebanyak 12

(24%), baik sebanyak 10 (20%), sangat baik sebanyak 3 (6%). Artinya prestasi

siswa adalah cukup.

D. PEMBAHASAN

4.3. Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa hipotes dapat diterima

dengan menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kedisiplinan belajar

dengan prestasi belajar. Hubungan itu dapat dilihat bahwa dengan para siswa

berdisiplin dalam belajar menaati segala aturan yang diberlakukan disekolah

maka siswa di smp maria immaculata tersebut dapat memiliki prestasi yang

baik.

Siswa dapat berdisiplin dalam belajar itu di pengaruhi oleh beberapa

factor terutama factor keluarga bahwa siswa mampu menaati semua peraturan

yang ada disekolah diawali dari pengajaran yang diberikan oleh orangtua

kepada anak tersebut, kemudian factor lingkungan dengan adanya lingkungan

yang baik disekitar rumah maka anak uga mampu untuk mengutamakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

83

kedisiplinan belajar yang baik pula sehingga dalam prestasi siswa juga dapat

berkembang dengn baik.

Berdasarkan hipotesis yang di tulis bahwa kedisiplinan belajar

berhubungan dengan prestasi belajar factor dari sekolah juga dapat

mempengaruhi siswa dapat berdisiplin dalam belajar dengan adanya cara guru

tersebut dalam mengajar menarik atau tidak sehingga siswa dapat lebih focus

dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru tersebut, dengan cara

mengajar guru yang menyenangkan dapat membuat prestasi belajar siswa juga

membaik.

Pengaruh lain yang didapat disekolah adalah dari teman sebaya dimana

dalam kita berteman memang dapat dengan siapa saja tanpa harus membedakan,

namun teman sebaya juga membawa tingkat hubungan dalam kedisplinan kita

dalam belajar. Teman yang baik maka kita dapat belajar dengan baik tetapi

sebaliknya apabila kita berteman dengan mereka yang tidak lebih

mengedepankan disiplin maka kita juga akan terbawa untuk tidak

mengedepankan kedisiplinan belajar sehingga prestasi belajar juga akan

menurun.

Correlations

1 -.334*

.018

50 50

-.334* 1

.018

50 50

Pearson Correlat ion

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion

Sig. (2-tailed)

N

x

y

x y

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka

data yang telah diperoleh harus dianalisis. Rumus yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

84

menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan Rumus Korelasi Producht

Moment dari Peaeson., hasil yang diperoleh adalah 0,334 ataui 33,4%. Dengan

tingkat signifikan 0,018 berarti ada hubungan yang signifikan antara

kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar.

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa hipotes dapat diterima

dengan menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kedisiplinan belajar

dengan prestasi belajar. Hubungan itu dapat dilihat bahwa dengan para siswa

berdisiplin dalam belajar menaati segala aturan yang diberlakukan disekolah

maka siswa di SMP Maria Immaculata tersebut dapat memiliki prestasi yang

baik.

Siswa dapat berdisiplin dalam belajar itu di pengaruhi oleh beberapa

factor terutama factor keluarga bahwa siswa mampu menaati semua peraturan

yang ada disekolah diawali dari pengajaran yang diberikan oleh orangtua

kepada anak tersebut, kemudian factor lingkungan dengan adanya lingkungan

yang baik disekitar rumah maka anak uga mampu untuk mengutamakan

kedisiplinan belajar yang baik pula sehingga dalam prestasi siswa juga dapat

berkembang dengn baik.

Berdasarkan hipotesis yang di tulis bahwa kedisiplinan belajar

berhubungan dengan prestasi belajar dalam penelitian ini ada dua macam

hipotesis yaitu hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nihil

(Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara suatu

variabel dengan variabel lain. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah

hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara suatu variabel dengan

variabel lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

85

Pembuktian suatu hipotesis dalam kegiatan penelitian mengubah

hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis nihil (Ho), hal ini

dimaksudkan agar peneliti tidak mempunyai prasangka dan tidak pengaruh

pernyataan hipotesis alternatif. Kemudian dikembalikan lagi pada hipotesis

alternatif pada pernyataan akhir pengetesan hipotesis. Adapun hipotesis nihil

yang diajukan dalam penelitian ini adalah : ada hubungan antara kedisiplinan

belajar dengan prestasi belajar pada SMP Maria Imaculata Yogyakarta.

Berdasarkan hasil analisis dara di atas diperoleh koefisien korelasi

sebesar rxy = -0,334. harga koefisien korelasi dalam tabel pada taraf signifikan

5% dan N = 50 adalah 0,018, dan harga koefisien korelasi dalam tabel pada

taraf signifikan 5% N = 50 adalah 0,279. Dengan demikian berarti harga

koefisien hasil perhitungan lebih besar dari harga korelasi dalam tabel

(0,05<0,334>0,000).

Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi : tidak ada

hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar, ditolak, sedangkan

hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: Ada hubungan yang signifikan antara

kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar, diterima.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan dan keterbatasan dimaksud adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya membahas satu aspek yang berhubungan dengan prestasi

belajar siswa, yaitu kedisiplinan. Sebenarnya masih banyak aspek lain yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Aspek lainnya yang belum terungkap dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

86

penelitian ini merupakan peluang bagi peneliti lain untuk mengadakan

pendalaman.

2. Berkaitan dengan banyaknya jumlah sampel. Dalam hal ini, peneliti menyadari

bahwa keterbatasan jumlah sampel dapat memberikan pengaruh terhadap hasil

analisis (kesimpulan) peneliti. Namun demikian penelitian ini tetap dilaksanakan

karena adanya keterbatasan tenaga, waktu yang disediakan, dan dana yang dimiliki

peneliti. Untuk mengantisipasi hal ini, peneliti telah melakukan prosedur

penyampelan dengan benar

3. Berkaitan dengan populasi penelitian. Dlam hali ini kegiatan penelitian ini hanya

dilaksanakan di SMP Maria Immaculata Jogjakarta. Wilayah populasi yang

terbatas ini merupakan peluang bagi peneliti untuk mengambil populasi yang lebi

luas lagi. Sehingga dalam penggeneralisasian dapat lebih menyeluruh, yaitu untuk

tingkat SMP.

4. Berkaitan dengan prestasi belajar. Penelitian ini hanya mencakup prestasi belajar

pada aspek kognitip. Masih terdapat aspek prestasi belajar yang terdiri afektip,

psikomotor dan lain-lain. Aspek prestasi belajar lainnya yang belum terungkap

dalam penelitian ini merupakan hal yang baikuntuk diadakan pengembangan

lainnya mengenai prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan antara

kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar di SMP Maria Imaculata Yogyakarta,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Koefisien korelasi β1 sebesar 0,751 menunjukkan bahwa arah hubungan

variabel kedisplinan (X) dengan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(Y) adalah positif.

2. Dari hasil analisis dengan SPSS yang dilakukan diperoleh nilai koefesien

determinasi adjusted (R2) sebesar 0,604. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

kedisplinan siswa (X) memberikan kontribusi sebesar 60,4% terhadap variasi

variabel faktor yang mempengaruhi prestasi belajar (Y).

3. Dari hasil analisis uji F hitung sebesar 42,661 dengan probability value < 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan model layak (fit) untuk digunakan

sebagai model regresi dalam penelitian.

4. Dari hasil analisis uji t diperoleh simpulan bahwa untuk variabel kedisiplinan

siswa nilai sig < 0,05.

5. Dengan demikian dapat diperoleh simpulan bahwa hipotesa untuk variabel

kedisiplinan siswa secara statistika dapat diterima yaitu “Ada hubungan antara

kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

88

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka

dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebagai bentuk penyempurnaan penelitian ini maka dapat dikembangkan

penelitian lain berdasarkan kompetensi sosial, pedagogik, terhadap prestasi

belajar.

2. Penelitian dapat dikembangkan untuk variabel lain selain prestasi belajar

misalnya untuk kreatifitas, motivasi, minat dan lain-lain.

3. Penelitian ini hanya mengambil data proses pembelajaran dalam kelas berdasar

angket untuk siswa untuk itu dapat dikembangkan pengambilan data dari yang

lebih lengkap berdasar angket dan pengamatan untuk guru.

4. Kepada guru, agar mendorong terus siswanya untuk disiplin dan lebih

berprestasi.

5. Kepada pihak orang tua untuk lebih memperhatikan hasil belajar (prestasi)

anak-anaknya serta terus memberikan dorongan untuk lebih berprestasi agar

tidak menyesal di kemudian hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

89

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 1997. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama di

Sekolah dan Luar Sekolah. Jakarta: Bulan Bintang

Gunarso, Singgih. 1986. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Mulia

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 1996. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Imron, A. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara

Mulyono, Bambang. 1989. Pendekatan Analisis Kekedisiplinanan siswa dan

Penanganannya. Yogyakarta, Kanisius,

Rahmat, Pupu Saeful. 2009. Penelitian Kualitatif. Equilibrium, Vol. 5, No. 9, 2009

Rimm, S. 2003. Mendidik dan Menerapkan Kedisiplinan pada Anak Prasekolah.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sudirman, Mensiasati Perilaku Remaja Untuk Tampil Prima dan Bahagia, Buletin

Psikologi, No.02 Tahun III, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

90

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit

Alfabeta

Tambunan, Elmit. 1992. Mencegah Kekedisiplinanan siswa. Jakarta: PT. Eresco

Warsito. 1990. Kekedisiplinanan siswa. Yogyakarta: Grafindo Persada

Wirawan, Sarlito. 1994. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Rajawali Grafind

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

91

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · sekolah dan guru-guru yang selalu memberi contoh terlebih dahulu dan selalu tegas pada pelaksanaan kedisiplinan terhadap siswa,

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI