91
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI DENGAN EFEKTIVITAS KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN Oleh : MUHAMMAD DARWIS ZAKARIYYA H0406004 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI

DENGAN EFEKTIVITAS KELOMPOK TANI

DI KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN

Oleh :

MUHAMMAD DARWIS ZAKARIYYA

H0406004

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI

DENGAN EFEKTIVITAS KELOMPOK TANI

DI KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Jurusan/Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP)

Disusun Oleh :

MUHAMMAD DARWIS ZAKARIYYA

H0406004

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

ii

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI

DENGAN EFEKTIVITAS KELOMPOK TANI

DI KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN

yang dipersiapkan dan disusun oleh

Muhammad Darwis Zakariyya

H0406004

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal : 14 Juli 2010

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Ketua

Tanda tangan

Ir. Sutarto, MSi

NIP. 19530405 198303 1 002

Anggota I

Tanda tangan

Dra. Suminah, MSi

NIP. 19661001 200003 2 001

Anggota II

Tanda tangan

Dr. Ir. Eny Lestari, MSi

NIP. 19601226 198601 2 001

Surakarta,

Mengetahui

Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Tanda tangan

Prof. Dr. Ir. Suntoro, MS

NIP. 19551217 198203 1 003

Page 4: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

Mencurahkan karuniaNya sehingga penulis diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Kepemimpinan Ketua

Kelompok Tani dengan Efektivitas Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan

Kabupaten Pacitan”. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Dr. Ir Kusnandar, MSi selaku Ketua Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi

Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Dwiningtyas Padmaningrum, SP, MSi selaku Ketua Komisi Sarjana

Jurusan/Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Ir. Sutarto, MSi selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama

skripsi.

5. Ibu Dra. Suminah, MSi selaku pembimbing pendamping skripsi.

6. Ibu Dr. Ir. Eny Lestari, MSi selaku dosen penguji sekripsi.

7. Bapak Ketut dan seluruh karyawan Jurusan/Program Studi Penyuluhan dan

Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

atas kemudahan dalam menyelesaikan administrasi penulisan skripsi.

8. Kepala Kesbangpollinmas Kabupaten Pacitan yang telah mempermudah perizinan

pengumpulan data.

9. Segenap Penyuluh Pertanian Lapang Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan

Pacitan Kabupaten Pacitan.

10. Pengurus dan anggota Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.

11. Ayah, Ibu dan saudara-saudara tercinta atas segala kasih sayang yang membuat

penulis selalu bersemangat dalam menjalani perkuliahan.

Page 5: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

iv

12. Teman-teman Wisma Radhityo atas dukungan dan semangat kekeluargaan selama

ini.

13. Teman-teman dan sahabat-sahabat atas dukungan yang diberikan kepada penulis.

14. Teman-teman jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2006 atas

kebersamaan dan kerjasamanya.

15. Kakak-kakak Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian atas berbagai

masukan yang disampaikan.

16. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan secara keseluruhan, yang telah

membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-

pihak yang memerlukan.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 6: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

RINGKASAN ............................................................................................. ix

SUMMARY ................................................................................................ x

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

D. Kegunaan Penelitian........................................................................ 3

II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 4

B. Kerangka Berfikir............................................................................ 21

C. Hipotesis .......................................................................................... 22

D. Pembatasan Masalah ....................................................................... 23

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .............................. 23

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian ................................................................. 32

B. Teknik Penentuan Sampel ............................................................... 32

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35

E. Metode Analisis .............................................................................. 35

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Geografis .......................................................................... 37

B. Keadaan Penduduk .......................................................................... 40

Page 7: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

vi

C. Keadaan Pertanian ........................................................................... 43

D. Keadaan Sarana Perekonomian ....................................................... 44

E. Keadaan Umum Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan................. 45

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Responden ........................................................................ 50

B. Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani Kecamatan Pacitan............ 52

C. Efektivitas Kelompok Tani Kecamatan Pacitan ............................. 60

D. Hubungan Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani dengan Efektivitas

Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan ............................................ 69

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 75

B. Saran ............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 78

LAMPIRAN

Page 8: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Pengukuran Variabel Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani ................ 27

Tabel 2. 2 Pengukuran Variabel Efektivitas Kelompok Tani .................................. 29

Tabel 3. 1 Data Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Sawah Tahun 2008

Kabupaten Pacitan .................................................................................... 33

Tabel 3. 2 Data Sampel kelompok Tani di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan . 34

Tabel 4. 1 Penggunaan Lahan di Kecamatan Pacitan ............................................... 38

Tabel 4. 2 Penduduk Kecamatan Pacitan Menurut Kelompok

Umur dan Jenis Kelamin .......................................................................... 40

Tabel 4.3 Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian

di Kecamatan Pacitan ............................................................................... 41

Tabel 4.4 Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

di Kecamatan Pacitan ................................................................................ 42

Tabel 4.5 Luas Arel Panen dan Produksi Tanaman Pangan

di Kecamatan Pacitan ............................................................................... 43

Tabel 4.6 Sarana Perekonomian di Kecamatan Pacitan ........................................... 45

Tabel 4.7 Daftar Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan ......................................... 46

Tabel 5.1 Identitas Responden Penelitian ................................................................ 50

Tabel 5.2 Kategori Sub Variabel Sifat Pemimpin Ketua Kelompok Tani di

Kecamatan Pacitan ................................................................................... 53

Tabel 5.3 Kategori Sub Variabel Perilaku Pemimpin Ketua Kelompok Tani di

Kecamatan Pacitan ................................................................................... 56

Tabel 5.4 Kategori Sub Variabel Kekuasaan Pemimpin Ketua Kelompok Tani di

Kecamatan Pacitan ................................................................................... 58

Tabel 5.5 Kategori Tingkat kepemimpinan Ketua Kelompok Tani di Kecamatan

Pacitan ...................................................................................................... 59

Page 9: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

viii

Tabel 5.6 Kategori Sub Variabel Kemampuan Kelompok Tani merencanakan

Kegiatan Untuk meningkatkan Produktivitas Usahatani di Kecamatan

Pacitan ...................................................................................................... 61

Tabel 5.7 Kategori Sub Variabel Ketaatan Kelompok Tani Terhadap Perjanjian ... 62

Tabel 5.8 Kategori Sub Variabel Kemampuan Pemupukan Modal dan

Pemanfaatan Pendapatan .......................................................................... 63

Tabel 5.9 Kategori Sub Variabel Kemampuan Kelompok Tani dalam

Meningkatkan Hubungan dengan Koperasi ............................................. 65

Tabel 5.10 Kategori Sub Variabel Kemampuan kelompok Tani dalam Mencari dan

Memanfaatkan Informasi serta Menggalang Kerja Sama Kelompok ...... 66

Tabel 5.11 Kategori Efektivitas Kelompok Tani Kecamatan Pacitan ....................... 68

Tabel 5.12 Hubungan antara Kepemimpinan Ketua kelompok Tani dengan

Efektivitas Kelompok Tani di kecamatan Pacitan ................................... 70

Page 10: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

ix

RINGKASAN

Muhammad Darwis Zakariyya. H0406004. 2010." Hubungan

Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani dengan Efektivitas Kelompok Tani di

Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan. Skripsi ini disusun di bawah

bimbingan Ir. Sutarto, MSi dan Dra. Suminah, MSi. Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembangunan pertanian akan lebih lancar apabila petani beperan di

kelompok tani dalam usaha petani mencukupi kebutuhan taninya. Fungsi

kelompok tani akan berjalan baik apabila pemimpin dalam hal ini adalah ketua

kelompok tani mampu menggerakkan anggota kelompok tani untuk melakukan

sesuatu untuk mencapai tujuan. Dalam menggerakkan anggota, kepemimpinan

ketua kelompok tani sangat menentukan sikap anggota kelompok terhadap

perintah maupun informasi yang diberikan. Kesesuaian keadaan dan kondisi

kelompok tani dengan kepemimpinan ketua kelompok tani akan mewujudkan

keefektifan kelompok tani yang dibina. Sehingga petani dapat memperoleh

manfaat sebagai bagian anggota kelompok tani, oleh karena itu diperlukan

efektivitas kelompok tani yang mampu meningkatkan produktivitas usahatani.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan

menggunakan metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang memusatkan diri pada

masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.

Populasi penelitian ini adalah semua anggota kelompok tani di Kecamatan Pacitan

yang tergabung di dalam 105 kelompok tani. Penentuan sampel petani

menggunakan teknik proportional stratified random sampling di kelompok tani

Kecamatan Pacitan. Terpilih 20 kelompok tani dengan sampel 2 orang di setiap

kelompok tani. Kelompok tani terdiri dari tingkatan kelompok pemula, lanjut,

madya dan utama. Sampel yang digunakan sebanyak 40 responden. Sedangkan

metode analisa yang digunakan adalah Uji Korelasi Koefisien Rank Spearman

(rs).

Berdasarkan hasil penelitian Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani

dengan Efektivitas Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan

menyatakan bahwa: Kepemimpinan ketua kelompok tani di Kecamatan Pacitan

tercakup di dalam kategori sedang atau sebesar 70%. Efektivitas kelompok tani di

Kecamatan Pacitan termasuk dalam kategori sedang atau sebesar 65%. Dari hasil

uji Rank Spearman dan uji signifikansi pada taraf kepercayaan 95%, diperoleh

hasil bahwa hubungan Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani dengan Efektivitas

Kelompok Tani memiliki hubungan yang signifikan.

Page 11: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

x

SUMMARY

Muhammad Darwis Zakariyya. H0406004. 2010. “ Relation between

Farmer Group Chief Leadership with the Farmer Group Effectiveness at

District of Pacitan Regency of Pacitan. Under consultant by Ir. Sutarto, MSi

and Dra. Suminah, MSi. Agriculture Faculty of Sebelas Maret University

Surakarta.

Agriculture development will be succeed if farmer participate in farmer

group to complete needs. Farmer group function will work well farmer group

chief able to move farmer group member to do something to reach target. In

moving member, farmer group chief leadership very determine group member

attitude to command and information given. According to farmer groups

condition and circumstance with farmer groups chief leadership will realize

constructed farmer groups effectiveness. So that farmer can obtain, get the benefit

from their taking part in as member of farmer groups hence needed by

effectiveness of farmer group so that can improve the productivity effort farmer.

This research done at District Pacitan, Regency of Pacitan use the

descriptive method, focus research at exist or actual problem. Population of this

research is farmers have joined in 105 farmers groups at District Pacitan.

Determination of sample farmer done by proportional stratified random sampling

in farmer groups of District Pacitan. Chosen twenty farmer groups by sample 2

people each lot farmer. The farmer groups deputize from level of group pemula,

lanjut, madya and utama. Responders used as much 40 responders. While analysis

method used is Correlation Test Coefficient of Rank Spearman (rs).

Pursuant to result of research and solution studying relation between

farmer groups chief leadership with the farmer group effectiveness in District

Pacitan regency of Pacitan hence that: level leadership of group farmer chief in

District Pacitan included in the middle category equal to 70%. Level of the group

farmer effectiveness in District Pacitan pertained by a middle category equal to

65%. From result analyze the Rank Spearman and significance test at belief level

95% got result that between farmer group chief leadership correlate significant

with the farmer groups effectiveness.

Page 12: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan di sektor pertanian disesuaikan dengan perkembangan

jaman melalui pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian menurut

Hadisapoetro dalam Mardikanto (1994) didefinisikan sebagai suatu proses

yang ditujukan untuk selalu memperbesar produksi pertanian sekaligus

mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan

menambah peralatan, modal dan ketrampilan untuk memperbesar turut

campur tangan manusia dalam perkembangan tumbuhan dan hewan.

Menurut Mosher dalam Mardikanto (1996), salah satu faktor yang

dapat memperlancar pembangunan pertanian adalah kesadaran masyarakat

dalam hal ini ialah petani yang tergabung dalam kelompok tani. Kelompok

tani terbentuk karena adanya kenyataan bahwa petani di dalam memenuhi

kebutuhan di bidang pertanian membutuhkan kelompok. Kelompok tani

merupakan wadah bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan menjadi lebih baik.

Fungsi kelompok tani akan berjalan baik apabila pemimpin dalam hal

ini adalah ketua kelompok tani mampu menggerakkan anggota kelompok

tani untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Dalam menggerakkan

anggota, kepemimpinan ketua kelompok tani sangat menentukan sikap

anggota kelompok terhadap perintah maupun informasi yang diberikan.

Kesesuaian keadaan dan kondisi kelompok tani dengan kepemimpinan ketua

kelompok tani akan mewujudkan keefektifan kelompok tani yang dibina.

Demikian halnya yang terjadi pada kelompok tani di Kecamatan

Pacitan Kabupaten Pacitan. Sebagai kecamatan yang memiliki jumlah

gabungan kelompok tani terbanyak di Kabupaten Pacitan, kepemimpinan

ketua kelompok tani menentukan sejauh mana efektivitas kelompok dapat

tercipta. Oleh karena itu penelitian ini disusun untuk mengetahui hubungan

Page 13: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

2

kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di

Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.

B. Perumusan Masalah

Mokhzani (1979) dalam Mardikanto (1994) menyatakan asumsi

kecenderungan alami dari masyarakat petani untuk menuju kegiatan

kerjasama melalui pembentukan kelompok tani menjelaskan bahwa dengan

berkelompok akan timbul interaksi dan kerjasama sehingga akan terjadi

hubungan timbal balik di antara anggota-anggota kelompok tani yang secara

efektif akan mendekatkan pada tujuan dan harapan mereka. Kelompok yang

efektiflah yang dapat memenuhi kebutuhan anggota melalui tujuan

kelompok. Dalam mencapai efektivitas kelompok tani maka diperlukan

seorang ketua kelompok tani sebagai pemimpin aktivitas dari kelompok tani

tersebut.

Ketua kelompok tani sebagai pemimpin selayaknya mampu memimpin

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kelompok. Kepemimpinan ketua

kelompok tani akan menentukan sejauhmana praktik-praktik pengelolaan

sumberdaya manusia di dalam kelompok itu sendiri. Kepemimpinan ketua

kelompok tani pada akhirnya bertujuan menciptakan suatu kondisi

kelompok tani yang efektif. Dalam menjalankan peran kepemimpinannya,

ketua kelompok tani dipengaruhi perilaku kepemimpinannya.

Berkaitan dengan hal tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana kepemimpinan ketua kelompok tani di Kecamatan Pacitan

Kabupaten Pacitan?

2. Bagaimana tingkat efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan

Kabupaten Pacitan?

3. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan ketua kelompok tani dengan

tingkat efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan Kabupaten

Pacitan?

Page 14: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

3

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mengkaji kepemimpinan ketua kelompok tani di Kecamatan Pacitan

Kabupaten Pacitan

2. Mengkaji tingkat efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan

Kabupaten Pacitan

3. Mengkaji hubungan antara kepemimpinan ketua kelompok tani dengan

tingkat efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan Kabupaten

Pacitan

D. Kegunaan penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

2. Bagi pemerintah dan instansi terkait, diharapkan dapat menjadi bahan

informasi dan landasan dalam mengambil kebijakan selanjutnya.

3. Bagi kelompok tani, dapat memberikan pengetahuan mengenai

kepemimpinan ketua kelompok tani dan hubungannya dengan efektivitas

kelompok tani.

4. Bagi peneliti lain, bisa digunakan sebagai bahan perbandingan dalam

penyusunan laporan sejenis.

Page 15: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

4

II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Penyuluhan Pertanian

Mardikanto (1993) mengartikan penyuluhan pertanian sebagai

proses perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan keterampilan) di

kalangan masyarakat (petani) agar mereka tahu, mau dan mampu

melaksanakan perubahan-perubahan dalam usahataninya demi

tercapainya peningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan

perbaikan kesejahteraan keluarga/masyarakat yang ingin dicapai

melalui pembangunan pertanian. Lebih lanjut Van den Ban dan

Hawkins (1999) mendefinisikan penyuluhan secara sistematis sebagai

proses yang:

a. Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan

melakukan perkiraan ke depan

b. Membantu petani menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya

masalah dari analisis tersebut

c. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap suatu masalah,

serta membantu menyusun kerangka berdasarkan pengetahuan

yang dimiliki petani

d. Membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan

dengan cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang

ditimbulkannya sehingga mereka memiliki berbagai alternatif

tindakan

e. Membantu petani memutuskan pilihan yang tepat yang menurut

pendapat mereka sudah optimal

f. Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya

g. Membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan

keterampilan mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil

keputusan.

Page 16: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

5

Tugas utama penyuluhan pertanian adalah untuk memfasilitasi

petani belajar dan bertindak melalui penyediaan informasi teknis,

akses terhadap fasilitas pengembangan dan dukungan hukum untuk

pertanian dan kegiatan usaha. Tujuan dasarnya adalah untuk

membantu para petani untuk membantu diri mereka sendiri dalam

memecahkan masalah mereka.

The main task of agricultural extension is to facilitate farmers'

learning and action through the provision of technical information,

access to development facilities and legal support for farming and

business activities. Its basic goal is to assist farmers to help

themselves in solving their problems. Agricultural extension in

Indonesia is conceived as: a means of promoting human development;

a bridge between research findings and their application in the

farming community; a mechanism for diffusion of agricultural

innovations; a cooperative effort between the central and local

governments; and a partnership between the government and the

farming community; more specifically, between agricultural extension

workers and farmers (Martaamidjaja, 1996).

Schumacher (1976) dalam Mardikanto (1994) menegaskan

bahwa kunci keberhasilan setiap pembangunan ekonomi adalah pada

pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan. Sebab

melalui pendidikan (seperti halnya juga penyuluhan pertanian),

(petani) pelaksana pembangunan itu dapat disiapkan untuk:

a. Memiliki sikap yang mau (responsive) menerima teknologi baru

b. Memiliki kemampuan pengetahuan tentang teknologi baru

c. Memiliki keterampilan untuk menerapkan/menggunakan,

mengembangkan, memodifikasi atau bahkan untuk menciptakan

sendiri teknologi baru yang dapat menaikkan produktivitas dan

pendapatannya.

Penyuluhan merupakan suatu usaha pendidikan non formal

yang dimaksudkan untuk mengajak orang sadar dan mau

Page 17: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

6

melaksanakan ide-ide baru. Dari rumusan penyuluhan tersebut dapat

diambil 3 hal yang terpenting, yaitu pendidikan, mengajak orang sadar

dan ide-ide baru. Ketiga hal itu memang senantiasa melekat dalam

setiap kegiatan penyuluhan, karena penyuluhan pada hakekatnya

merupakan suatu langkah dalam usaha mengubah masyarakat menuju

keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan (Nasution, 1990).

Ibrahim et al (2003) menyatakan bahwa sebagai suatu sistem

pendidikan di luar sekolah, penyuluhan pertanian harus disertai

dengan berbagai dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

demikian pada penyuluhan pertanian harus ada usaha pendidikan yang

ditujukan kepada petani, memberikan pengetahuan, informasi dan

kemampuan baru agar petani dapat bersikap dan bertindak ke arah

yang lebih baik. Jadi aspek-aspek yang ingin diperbaiki dalam proses

penyuluhan adalah pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan

keterampilan (psikomotorik).

Untuk memajukan usahatani, pemerintah membantu dengan

memberikan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh para tenaga

dinas penyuluhan pertanian kepada para petani di berbagai tempat.

Penyuluhan merupakan proses perubahan perilaku manusia (petani)

yang dilakukan melalui suatu sistem pendidikan. Efektivitas atau

keberhasilan suatu kegiatan penyuluhan dapat diukur dari seberapa

jauh telah terjadi perubahan perilaku (petani) sasarannya, baik yang

menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Kesemuanya

itu dapat diamati pada:

a. Perubahan-perubahan kegiatan bertani yang mencakup macam dan

jumlah sarana atau teknik bertaninya

b. Perubahan-perubahan tingkat produktivitas dan pendapatannya

c. Perubahan dalam mengelola usaha (perorangan, kelompok,

koperasi) serta pengelolaan pendapatan yang diperoleh dari

usahataninya (Liliweri, 1997).

Page 18: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

7

Dengan demikian penyuluhan pertanian adalah suatu bentuk

pendidikan non formal dari penyuluh kepada masyarakat tani yang

bertujuan memperbaiki aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan

petani dalam usahatani yang dikelolanya.

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan secara umum menurut Onong (1981)

menunujukkan proses kegiatan seseorang dalam memimpin,

membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan atau

tingkah laku orang lain. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui

suatu karya, seperti buku, lukisan dan sebagainya atau melalui kontak

pribadi anatar seseorang dengan orang lain secara tatap muka (face to

face).

Tidak dapat disangkal bahwa keberhasilan suatu organisasi

baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu

organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang

terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Bahkan kiranya dapat

diterima sebagai trueisme apabila dikatakan bahwa mutu

kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan

peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut

dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya (Siagian, 1999).

Stogdill (1974) identified the following skills as critical to

leaders: clever, conceptually skilled, creative, diplomatic and tactful,

fluent in speaking, knowledgeable about group task, organised

(administrative ability), persuasive, socially skilled.

Stogdill mengidentifikasi keterampilan yang penting bagi para

pemimpin antara lain pintar, keterampilan konseptual, kreatif,

diplomatik dan bijaksana, fasih dalam berbicara, paham tentang tugas

kelompok, terorganisir (dalam hal kemampuan administratif),

persuasif dan keterampilan sosial.

Page 19: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

8

Yuki dan Wexley (2003) membagi aspek kepemimpinan yang

sangat sering dikaji dalam literatur kepemimpinan dalam organisasi

adalah:

a. Sifat Pemimpin

Menurut Rivai (2003), teori sifat berusaha mengidentifikasi

karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang dikaitkan

dengan keberhasilan kepemimpinan. Sehubungan dengan hal itu,

Depositario dalam Mardikanto (1996) mengemukakan beberapa

karakteristik pemimpin di dalam penyuluhan yang meliputi:

1) Diterima dan disegani masyarakat karena hasil kerjanya.

Seorang pemimpin harus benar telah memperoleh pengakuan

dari seluruh anggotanya sebagai orang yang memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang andal untuk mengerjakan

sesuatu dengan hasil yang baik.

2) Memiliki waktu yang cukup untuk melakukan tugasnya

dengan baik dan mudah dihubungi oleh warga masyarakatnya.

3) Memiliki kondisi fisik yang kuat dan mental yang sehat.

Seorang pemimpin sangat dituntut kekuatan/ketahanan fisik

dan mentalnya untuk melaksanakan tugas dan menghadapi

beragam masalah yang umumnya tidak mudah dipecahkan

sendiri.

4) Memiliki kesediaan untuk berbagi pengetahuan/pengalaman.

Seorang pemimpin memiliki kewajiban untuk

menyebarluaskan/menyampaikan pengetahuan/keterampilan

baru serta pengalamannya kepada orang yang dipimpinnya.

5) Memiliki kepekaan social yang tinggi serta memiliki kepekaan

yang tinggi tentang suasana dan perasaan para anggotanya

yang bekerja sama dengannya.

6) Memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti latihan-latihan

dalam setiap upaya pengembangan dan perbaikan kegiatan

yang dilaksanakannya.

Page 20: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

9

7) Memiliki motivasi yang tinggi untuk memimpin dan

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri.

b. Perilaku Kepemimpinan

Banyaknya fungsi-fungsi dan aktifitas kepemimpinan yang

hampir-hampir tidak terbatas, satu tujuan riset awal terhadap

perilaku organisasi adalah identifikasi kategori perilaku yang

berarti dan relative berbeda. Riset tentang kategori perilaku

pemimpin telah dilakukan Ohio State University di tahun 1950.

Dua kategori perilaku utama ditemukan dan keduanya masing-

masing diberi nama konsiderasi dan pembentukan struktur.

c. Kekuasaan Pemimpin

Analisa tentang kekuasaan pemimpin merupakan

pendekatan ketiga yang digunakan dalam studi kepemimpinan.

Kekuasaan (power) didefinisikan sebagai kapasitas mempengaruhi

perilaku orang lain. Seseorang dianggap mempunyai kekuasaan

sepanjang terus dapat mempengaruhi bawahannya.

Teori perilaku kepemimpinan tidak mencari ciri atau

kemampuan bawaan. Sebaliknya, mereka melihat apa yang pemimpin

lakukan. Jika kesuksesan dapat dilukiskan sebagai tindakan, maka

relatif mudah bagi orang lain untuk bertindak dengan cara yang sama.

Behavioral theories of leadership do not seek inborn traits or

capabilities. Rather, they look at what leaders actually do. If success

can be defined in terms of describable actions, then it should be

relatively easy for other people to act in the same way (Anonim,

2010).

Kreitner dan Kinicki (1998), mengemukakan bahwa:

situational control refers to the amount of control and influence the

leader has in her or his immediate work environment. There are three

dimensions of situational control:

a. Leader-member relations, reflect the extent to which the leader

has the support, loyalty and trust of the work group. this

Page 21: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

10

dimension is the most important component of situational control.

good leader-member relations suggest that the leader can depend

on the group, thus ensuring that the work group will try to meet

the leader's goals and objectives.

b. Task structure is concerned with the amount of structure

contained within tasks performed by the work group.

c. Position power refers to the degree to which the leader has formal

power to reward, punish or otherwise obtain compliance from

employees

Apabila diartikan dapat dimaksudkan sebagai berikut, kendali

situational mengacu pada jumlah kendali dan pengaruh yang dimiliki

pemimpin lingkungan pekerjaannya. Ada tiga dimensi kendali

situational:

a. Hubungan pemimpin-anggota, mencerminkan tingkat dimana

pemimpin mempunyai dukungan, kesetiaan dan kepercayaan

menyangkut kelompok kerja itu. Dimensi ini adalah komponen

kendali situational yang paling utama. Hubungan pemimpin-

anggota yang baik menyatakan bahwa pemimpin dapat tergantung

pada kelompok, memastikan bahwa kelompok kerja akan

mencoba untuk menemukan sasaran dan tujuan pemimpin.

b. Struktur tugas mempunyai kaitan dengan jumlah struktur yang

dimasukkan di dalam tugas yang dilakukan oleh kelompok kerja.

c. Kekuasaan mengacu pada tingkat dimana pemimpin mempunyai

kuasa formal untuk memberi penghargaan, menghukum jika tidak

memperoleh pemenuhan dari anggota.

Dengan demikian kepemimpinan merupakan suatu proses

mempengaruhi, membimbing dan mengontrol pikiran dan tingkah

laku orang lain agar melakukan suatu tindakan yang diinginkan untuk

mencapai keberhasilan organisasi. Aspek yang dikaji dalam

kepemimpinan meliputi sifat pemimpin, perilaku pemimpin dan

kekuasaan pemimpin.

Page 22: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

11

3. Ketua Kelompok Tani sebagai Pemimpin

Pemimpin adalah individu dalam sebuah unit kerja yang selalu

harus memenuhi minat dan harapan semua orang. Oleh karena itu

pemimpin haruslah:

a. Orang yang terkemuka dalam organisasi yang merupakan pusat

perhatian perilaku anggotanya

b. Seseorang yang secara sosiometrik paling disukai oleh seluruh

anggotanya

c. Seseorang yang dilatih untuk mempengaruhi orang lain

d. Seorang ketua yang mengepalai, kehadiran orang itu diakui

kelebihannya melebihi siapapun yang ada di dalam kelompok itu

e. Seseorang yang patut diikuti oleh orang lain karena tingkah

lakunya maka dia ditetapkan sebagai seseorang yang mempunyai

posisi dalam struktur (Liliweri, 1997).

Gibson, et al (2000) mendefinisikan pemimpin sebagai agen

perubahan yang mempunyai kemampuan mempengaruhi orang lain

lebih dari kemampuan orang lain mempengaruhinya. Kepemimpinan

terjadi manakala salah seorang anggota kelompok memodifikasi

kemampuan atau motivasi orang lain di dalam kelompok.

Leaders are agents of change, persons whose act affect other

people more than other people's act affect them. Leadership occurs

when one group member modifies the motivation or competencies of

others in the group. The leadership definition implies that it involves

the use of influence and that all interpersonal relationships can

involve leadership.

Menurut Muhammad (2001), pemimpin yang baik mempunyai

sifat-sifat tertentu seperti: bertanggungjawab, mempunyai kemampuan

yang lebih, mempunyai status yang lebih tinggi, jujur dan percaya diri.

Pimpinan yang efektif haruslah menyelesaikan kedua tujuan aktifitas

kelompok yaitu tujuan fungsional dan pemeliharaan. Oleh karena itu

pimpinan kelompok disamping pimpinan dalam melaksanakan tugas

Page 23: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

12

kelompok juga pimpinan untuk memenuhi kebutuhan sosio emosional

anggota kelompok.

Kelompok tani dipimpin oleh seseorang ketua kelompok tani

(dan pengurusnya) yang membina 10-20 petani maju yang masing-

masing memimpin 1 kelompok kegiatan atau satu kelompok blok

(kelompok blok hamparan yang terdiri atas 5-10 petani pengikut),

(Hadisapoetra, 1978).

Ketua kelompok tani menurut Soedijanto (1999), adalah

pemimpin yang atas kepandaiannya sendiri bekerjasama sebagai

partner penyuluh pertanian dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan

pertanian bagi kelompok taninya dan masyarakat di sekitarnya.

Adapun ciri-ciri ketua kelompok tani adalah:

a. Menggarap sendiri usahataninya dan berhasil

b. Dinamis dan responsive terhadap perubahan

c. Disegani dan mempunyai pengaruh baik terhadap lingkungan

d. Mampu memimpin dan membina kelompok tani.

Singh dalam Mardikanto (1996) mengemukakan beberapa

peran pemimpin dalam penyuluhan yang mencakup:

a. Membantu mengidentifikasi kebutuhan dan masalah

b. Melakukan percontohan yang perlu ditiru oleh anggotanya

c. Menggerakkan segenap anggota kelompok sesuai dengan

fungsinya masing-masing

d. Mendorong dan meningkatkan interaksi antar anggota kelompok

agar terjalin keserasian pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan

oleh masing-masing anggotanya demi tercapainya tujuan bersama

e. Menggerakkan kerjasama kelompok agar semua kegiatan yang

dilaksanakan merupakan kesatuan kegiatan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan satu dengan yang lainnya dan yang selalu

mengarah kepada tercapainya tujuan bersama

f. Menunjukkan potensi sumber daya yang tersedia dan mendorong

segenap anggotanya agar tahu dan mampu untuk memanfaatkan

Page 24: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

13

seluruh sumber daya yang tersedia secara optimal demi

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Elit kelompok tani merupakan formal leader karena mereka

memperoleh kekuasaan berdasarkan kedudukannya dan mereka

memiliki kekuasaan yang bersumber pada karisma pribadi, sebab

petani-petani yang diakui oleh petani di wilayahnya sebagai petani

yang berhasil usahataninya, responsif terhadap pembaharuan dan

dipandang mampu memimpin anggotanya (Mardikanto, 1994).

Dengan demikian ketua kelompok tani dapat didefinisikan

sebagai individu yang dijadikan pemimpin karena dianggap memiliki

kelebihan dibandingkan dengan anggota tani yang lain dan mampu

mempengaruhi anggotanya.

4. Efektivitas

Prawirosentono (1999) mendefinisikan efektifitas kelompok yaitu

tercapainya tujuan kelompok sesuai dengan kebutuhan yang

direncanakan. Kelompok menjadi efektif menurut Krech dan Cruthfield

(1962) dalam Santosa (1999) apabila kelompok merupakan suatu saluran

pemenuhan kebutuhan afiliasi yaitu kebutuhan berkawan, dukungan dan

cinta kasih. Sarana untuk mengembangkan, memperkaya serta

menetapkan rasa harga diri serta identitasnya, sarana pencarian kepastian

dan pengetes kenyataan kehidupan sosial, sarana memperkuat perasaan

aman, tenteram dan kekuasaan atas kemampuannya dalam menghadapi

musuh dan ancaman yang sama secara bersama dan sarana dimana suatu

tugas kerja dapat diselesaikan anggota yang menerima beban tanggung

jawab.

Ukuran efektivitas kelompok tani menurut Nikmatullah (1995) dan

Sekaran (1989) dibatasi pada produktivitas kelompok, kepuasan anggota

kelompok dan semangat kelompok.

a. Produktivitas Kelompok

Page 25: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

14

Produktivitas menurut Kopelman (1986) dalam Mauled (2004)

adalah suatu konsepsi sistem yang diekspresikan sebagai rasio yang

merefleksikan bagaimana memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya

secara efisien untuk menghasilkan luaran. Sedangkan menurut Sartono

(2004) produktivitas kelompok diartikan harapan tentang nilai-nilai

yang dihasilkan oleh perilaku kelompok yaitu kearah nilai yang lebih

positif/lebih negatif.

b. Kepuasan Anggota Kelompok

Kepuasan menurut Drever (1986) adalah keadaan perasaan

sederhana yang menyertai setiap tujuan atau keadaan akhir dalam

perasaan yang menyertai pencapaian oleh dorongan hati dan tujuannya.

Kepuasan menurut Robbins dan Judge (2007) adalah perasaan positif

tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi

kharakteristiknya.

c. Semangat Kelompok tani

Morale adalah sikap/semangat yang khas yang ditandai oleh

adanya kepercayaan diri, motivasi yang kuat untuk meneruskan suatu

usaha, kegembiraan dan organisasi yang baik (Chaplin, 2005).

Semangat menurut Moekijat (1981) menggambarkan suatu perasaan

yang berhubungan dengan tabiat, jiwa, semangat kelompok,

kegembiraan dan kegiatan. Dalam kelompok, semangat menunjukkan

iklim dan suasana pekerjaan.

The effectiveness of a work group is determined by the ability,

knowledge, experience, and communication skills of facilitator, as

mediated by the personal characteristics which includes appearance,

gender, and race. The model suggests that a work group is likely to

perform well if its facilitator is very knowledgeable and skillful with

regard to the task at hand, make a great effort in guiding the group

members, is a good listener and have good communication skills to

convey the necessary notions and prerequisites for successfully

completing the task.

Page 26: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

15

Efektivitas kelompok kerja ditentukan oleh kemampuan,

pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan komunikasi fasilitator,

seperti yang ditengahi oleh karakteristik pribadi yang mencakup

penampilan, jenis kelamin, dan ras. Model ini menunjukkan sebuah

kelompok kerja cenderung berperforma baik jika fasilitator

berpengetahuan luas dan terampil dengan tugasnya, membuat usaha besar

dalam membimbing para anggota kelompok, pendengar yang baik dan

mempunyai keterampilan berkomunikasi untuk menyampaikan gagasan

dan prasyarat yang diperlukan untuk berhasil menyelesaikan tugas.

(Baninajarian dan Zulhamri, 2009)

Efektivitas kelompok tani erat kaitannya dengan kinerja yang

selanjutnya Prawirosentono (1999) mendefinisikan kinerja atau

performance sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral maupun etika.

Pengukuran efektivitas kelompok tani dapat dengan menggunakan

Lima Jurus Kemampuan Kelompok Tani yang didefinisikan Dinas

Pertanian (1999) dalam Purwadi (2005) yaitu kriteria penilaian kelompok

tani berdasarkan skor yang diperoleh dari kemampuan setiap kelompok

tani dalam hal:

a. Kemampuan dalam hal merencanakan kegiatan untuk meningkatkan

produktivitas usaha tani

b. Kemampuan mentaati dan melaksanakan perjanjian dengan pihak lain

c. Permodalan

d. Kemampuan meningkatkan hubungan melembaga antara kelompok

tani dengan KUD

e. Kemampuan menerapkan teknologi dan memanfaatkan informasi serta

kerjasama kelompok yang dicerminkan oleh tingkat produktivitas

usahatani.

Page 27: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

16

Dengan demikian efektifitas kelompok tani merupakan pencapaian

tujuan kelompok kelompok tani yang direncanakan sebelumnya yang

meliputi kepuasan, produktivitas dan semangat kelompok tani dan dapat

diukur melalui jurus kemampuan kelompok tani.

5. Kelompok Tani

Menurut Allen (1958) The informal organization refers largerly to

what people do because they are human personalities to their actions in

terms of needs, emotions and attitudes, not in terms of procedures and

regulations. In the informal organizations, people work together because

of their personal likes and dislikes. to facilitate his work, he made use of

informal organizational relationships as frequently as he needed them. The

effectiveness of this group depended upon informal relations, the

recognition of a common goal and the desire to work together in

accomplishing it. There no principles of formal organization which apply

to the formation or operation of such groups, but they are a commonplace

and necessary part of the operation of every company

Organisasi informal secara umum mengacu pada apa yang orang

lakukan karena kepribadian mereka terhadap tindakan mereka dalam

kaitannya dengan kebutuhan, emosi dan sikap, yang tidak berkaitan

dengan prosedur dan peraturan. Di dalam organisasi informal, orang

bekerja sama karena pribadi mereka suka maupun tidak suka. Untuk

memudahkan pekerjaan, hubungan informal organisasi sering digunakan

ketika dibutuhkan. Efektivitas grup ini tergantung atas hubungan-

hubungan informal, pengakuan tujuan umum dan keinginan bekerja sama

di dalam menyelesaikan pekerjaan. Di dalam kelompok ini prinsip

organisasi formal tidak berlaku dalam formasi atau operasi organisasi,

tetapi mereka adalah bagian yang biasa dan saling memerlukan dalam

menjalankan organisasi.

Kelompok terdiri atas dua atau lebih individu, yang ada secara

bersama-sama dalam satu hubungan psikis tertentu, dimana kondisi

Page 28: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

17

individu berarti (mempunyai arti) bagi yang lain, dan yang seorang

mempengaruhi pribadi-pribadi lainnya.

A group can be defined as two or more humans that interact with

one another, accept expectations and obligations as members of the

group, and share a common identity. By this definition, society can be

viewed as a large group, though most social groups are considerably

smaller. A true group exhibits some degree of social cohesion and is more

than a simple collection or aggregate of individuals, such as people

waiting at a bus stop. Characteristics shared by members of a group may

include interests, values, ethnic or social background, and kinship ties

(Paul Hare dalam Anonim, 2006).

Menurut Feldman (1998) according to many social psychologist,

though, the most useful view of groups involves the consideration of

several basic criteria that all groups seem to share. In this view, a groups

consists of two or more people who (1) interact with one another, (2)

perceive themselves as a group, and (3) they are interdependent, bahwa

menurut para psikolog sosial, pandangan mengenai kelompok memiliki

beberapa ukuran-ukuran dasar bahwa semua anggota kelompok saling

berbagi. Dalam pandangan ini, suatu kelompok terdiri dari dua orang atau

lebih, saling berhubungan satu sama lain, merasa diri mereka sebagai

kelompok, dan saling tergantung.

Samsudin (1993) mengemukakan kelompok tani merupakan

kumpulan petani yang bersifat non formal dan berada dalam lingkungan

pengaruh ketua kelompok tani, memiliki pandangan dan kepentingan

yang sama untuk mencapai tujuan bersama, dimana hubungan antara satu

sama lain sesama anggota kelompok tani bersifat luwes, wajar dan

kekeluargaan. Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial

yaitu suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh

kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan

bersama. Dalam kelompok ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana

Page 29: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

18

setiap petani anggota telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan

bersama dan mengenal satu sama lain.

Departemen Pertanian (2004) mendefinisikan kelompok tani

adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar

kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan dan keakraban

untuk mengembangkan usaha anggota.

Menurut Soedijanto (1996) dalam Supanggyo (2007)

pengelompokan petani yang bermacam-macam menjadi empat kelompok

tani, yaitu kelompok pemula, kelompok lanjut, kelompok madya dan

kelompok utama. Penyusunan kelompok-kelompok tersebut mendasarkan

pada kemampuan kelompok yang disusun berdasarkan tingkat

kemampuan kelompok tani yang dikenal sebagai 10 jurus kemampuan

kelompok tani.

Menurut Dinas Pertanian (1999) dalam Purwadi (2005), kelompok

tani dibagi atas empat kelas kelompok tani, yaitu kelas utama, madya,

lanjut dan pemula. Pembagian kelas kelompok tani ini berdasarkan

penilaian yang dilakukan Dinas Pertanian terhadap setiap kelompok yang

diwakili oleh ketua kelompok, pengurus dari masing-masing kelompok

tani.

Total skor untuk semua kriteria adalah 1000 dan untuk masing-

masing kelas dikelompokkan berdasarkan skor dengan kriteria yaitu:

a. Kelas utama merupakan kelas kelompok tani tertinggi, yaitu memiliki

skor 751-1000 dengan kriteria sebagai berikut:

1) Sangat mampu mengetahui potensi wilayah dan penyusunan

rencana

2) Sangat mampu melaksanakan perjanjian dengan pihak lain dan

mentaati perjanjian dengan pihak lain

3) Kelompok sangat mampu dalam mendorong anggota atau

pengurus kelompok tani untuk menjadi anggota atau pengurus

KUD, sangat mampu secara terus-menerus melakukan kegiatan

produksi atas dasar kerjasama dengan KUD, sangat mampu secara

Page 30: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

19

teratur dan terus menerus melakukan prosesing dan pemasaran

melalui KUD dan sangat mampu memanfaatkan pelayanan yang

disediakan KUD.

4) Kelompok sangat mampu secara terus-menerus dan teratur

mencari, menyampaikan dan memanfaatkan informasi, kerjasama

anggota kelompok, melakukan pencatatan analisa usahatani dan

anggota kelompok sangat mampu menerapkan rekomendasi

teknologi dan meningkatkan produktivitas usahatani

b. Kelas madya adalah kelas kelompok tani yang tinggi, yaitu memiliki

skor 501-750 dengan kriteria sebagai berikut:

1) Mampu mengetahui potensi wilayah dan penyusunan rencana

2) Mampu melaksanakan perjanjian dengan pihak lain dan mentaati

perjanjian dengan pihak lain

3) Kelompok mampu dalam mendorong anggota atau pengurus

kelompok tani untuk menjadi anggota atau pengurus KUD,

mampu secara terus-menerus melakukan kegiatan produksi atas

dasar kerjasama dengan KUD, mampu secara teratur dan terus

menerus melakukan prosesing dan pemasaran melalui KUD dan

mampu memanfaatkan pelayanan yang disediakan KUD.

4) Kelompok mampu secara terus-menerus dan teratur mencari,

menyampaikan dan memanfaatkan informasi, kerjasama anggota

kelompok, melakukan pencatatan analisa usahatani dan anggota

kelompok mampu menerapkan rekomendasi teknologi dan

meningkatkan produktivitas usahatani

c. Kelas lanjut adalah kelas kelompok tani yang cukup tinggi, yaitu

memiliki skor 251-500 dengan kriteria sebagai berikut:

1) Cukup mampu mengetahui potensi wilayah dan penyusunan

rencana

2) Cukup mampu melaksanakan perjanjian dengan pihak lain dan

mentaati perjanjian dengan pihak lain

Page 31: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

20

3) Kelompok cukup mampu dalam mendorong anggota atau

pengurus kelompok tani untuk menjadi anggota atau pengurus

KUD, cukup mampu secara terus-menerus melakukan kegiatan

produksi atas dasar kerjasama dengan KUD, cukup mampu secara

teratur dan terus menerus melakukan prosesing dan pemasaran

melalui KUD dan cukup mampu memanfaatkan pelayanan yang

disediakan KUD.

4) Kelompok cukup mampu secara terus-menerus dan teratur

mencari, menyampaikan dan memanfaatkan informasi, kerjasama

anggota kelompok, melakukan pencatatan analisa usahatani dan

anggota kelompok cukup mampu menerapkan rekomendasi

teknologi dan meningkatkan produktivitas usahatani

d. Kelas pemula adalah kelas kelompok tani yang paling rendah, yaitu

memiliki skor 0-250 dengan kriteria sebagai berikut:

1) Kurang mampu mengetahui potensi wilayah dan penyusunan

rencana

2) Kurang mampu melaksanakan perjanjian dengan pihak lain dan

mentaati perjanjian dengan pihak lain

3) Kelompok kurang mampu dalam mendorong anggota atau

pengurus kelompok tani untuk menjadi anggota atau pengurus

KUD, kurang mampu secara terus-menerus melakukan kegiatan

produksi atas dasar kerjasama dengan KUD, kurang mampu secara

teratur dan terus menerus melakukan prosesing dan pemasaran

melalui KUD dan kurang mampu memanfaatkan pelayanan yang

disediakan KUD.

4) Kelompok kurang mampu secara terus-menerus dan teratur

mencari, menyampaikan dan memanfaatkan informasi, kerjasama

anggota kelompok, melakukan pencatatan analisa usahatani dan

anggota kelompok kurang mampu menerapkan rekomendasi

teknologi dan meningkatkan produktivitas usahatani.

Page 32: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

21

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa kelompok tani adalah

kumpulan dua atau lebih petani yang memiliki kesamaan kepentingan dan

kondisi dimana terdapat ketergantungan dan saling mempengaruhi antara

petani satu dengan yang lainnya.

B. Kerangka Berpikir

Kelompok tani merupakan suatu wadah bagi petani untuk

menyalurkan gagasan, opini dan ide serta sarana bagi petani untuk

memperoleh informasi tentang inovasi pertanian. Dalam melaksanakan

kegiatan kelompok, dibutuhkan seseorang yang ditunjuk sebagai

pemimpin. Keberhasilan dan kegagalan kelompok tani ditentukan oleh

kepemimpinan ketua kelompok tani.

Kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh

pemimpin kelompok untuk mencoba mempengaruhi dan menggerakkan

orang lain. Kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang ketua kelompok

tani dapat berbeda dengan kepemimpinan yang dilakukan oleh ketua

kelompok tani yang lain sesuai dengan kondisi dan situasi ketua kelompok

tani tersebut.

Kepemimpinan ketua kelompok tani akan mempengaruhi struktur

dan kultur kelompok tani. Dari pengaruh tersebut akan menentukan

kebijaksanaan dan perilaku sumberdaya manusia di dalam kelompok tani.

Kebijaksanaan dan perilaku sumberdaya manusia inilah yang nantinya

menjadi penentu efektivitas kelompok tani.

Efektivitas dari suatu kelompok tani sangat diperlukan dalam

kegiatan pembangunan pertanian, karena hanya melalui kelompok tani

yang efektiflah yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga

dapat memberikan manfaat bagi anggotanya. Tingkat efektivitas kelompok

tani diukur dengan mengacu pada lima jurus kemampuan kelompok tani

yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian yaitu kemampuan merencanakan

kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usahatani, kemampuan

Page 33: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

22

mentaati dan melaksanakan perjanjian dengan pihak lain, kemampuan

pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan, kemampuan

meningkatkan hubungan dengan koperasi dan kemampuan mencari dan

memanfaatkan informasi serta menggalang kerja sama kelompok. Untuk

mengetahui hubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan

efektivitas kelompok dapat digambarkan melalui diagram berikut ini:

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.1. Kerangka pikir hubungan kepemimpinan ketua kelompok tani

dengan efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan

Kabupaten Pacitan

C. Hipotesis

Diduga ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan ketua

kelompok tani menyangkut sifat, perilaku dan kekuasaan kepemimpinan

ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan

Kabupaten Pacitan.

Kelompok tani

Kepemimpinan Ketua

Kelompok tani:

a. Sifat pemimpin

b. Perilaku pemimpin

c. Kekuasaan pemimpin

Efektivitas Kelompok Tani

meliputi Kemampuan

Kelompok Tani dalam:

a. Merencanakan kegiatan

untuk meningkatkan

produktivitas usahatani

b. Ketaatan dan pelaksanaan

perjanjian

c. Pemupukan modal dan

pemanfaatan pendapatan

d. Peningkatan hubungan

dengan koperasi

e. Mencari dan

memanfaatkan informasi

serta menggalang kerja

sama kelompok

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 34: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

23

D. Pembatasan Masalah

1. Petani yang diambil sebagai sampel adalah petani yang tergabung dalam

kelompok tani di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.

2. Aspek kepemimpinan yang diamati adalah sifat pemimpin, perilaku

pemimpin dan kekuasaan kepemimpinan ketua kelompok tani.

3. Tingkat efektivitas kelompok tani diukur dengan mengacu pada lima jurus

kemampuan kelompok tani yang meliputi kemampuan merencanakan

kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usahatani, kemampuan

mentaati dan melaksanakan perjanjian dengan pihak lain, kemampuan

pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan, kemampuan

meningkatkan hubungan dengan koperasi dan kemampuan mencari dan

memanfaatkan informasi serta menggalang kerja sama kelompok.

4. Data yang diambil untuk penelitian ini adalah data tahun 2009 dan atau

2010.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

a. Kepemimpinan

1) Sifat pemimpin

Sifat pemimpin didefinisikan sebagai karakteristik khas ketua

kelompok tani yang dikaitkan dengan keberhasilan

kepemimpinannya di dalam kelompok tani. Karakteristik/sifat

tersebut antara lain:

a) Tingkat pengakuan terhadap hasil kerja ketua kelompok tani

adalah seberapa jauh ketua kelompok tani diakui sebagai

pemimpin yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

dapat diandalkan untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil kerja

yang baik.

b) Kesediaan waktu ketua kelompok tani adalah jumlah waktu

ketua kelompok tani untuk melaksanakan tugasnya dengan baik

dan dapat dengan mudah dihubungi anggota kelompoknya.

Page 35: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

24

c) Kekuatan/ketahanan fisik ketua kelompok tani adalah suatu

keadaan/kondisi fisik ketua kelompok tani ketika melaksanakan

tugas dan menghadapi beragam masalah.

d) Kesediaan ketua kelompok tani untuk berbagi pengetahuan dan

keterampilannya adalah kesediaan/kemauan ketua kelompok tani

untuk menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilannya untuk

anggotanya.

e) Kepekaan sosial ketua kelompok tani adalah suatu

keadaan/kondisi ketua kelompok tani untuk dapat memahami

suasana dan perasaan anggotanya.

2) Perilaku pemimpin

Perilaku pemimpin didefinisikan sejauh mana dan dalam bentuk apa

seorang pemimpin memberikan perhatian kepada bawahannya.

Perilaku pemimpin meliputi:

a) Konsiderasi, yaitu perilaku yang menunjukkan persahabatan,

saling percaya, menghargai, kehangatan dan komunikasi antara

ketua kelompok tani dan anggotanya.

b) Membentuk struktur, yaitu perilaku di mana ketua kelompok tani

mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan-hubungan di

dalam kelompok, membangun pola dan saluran komunikasi dan

menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang benar.

3) Kekuasaan pemimpin

Kekuasaan (power) didefinisikan sebagai kapasitas mempengaruhi

perilaku orang lain. Seseorang dianggap mempunyai kekuasaan

sepanjang terus dapat mempengaruhi bawahannya. Kekuasaan

pemimpin meliputi:

a) Kekuatan menguasai, yaitu kemampuan ketua kelompok tani

dalam mengendalikan perilaku anggotanya sesuai yang

diinginkan.

Page 36: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

25

b) Kekuatan mempengaruhi, yaitu kemampuan ketua kelompok tani

membuat anggota kelompoknya mempercayai dan mengikuti

pendapatnya.

b. Efektivitas Kelompok tani

Efektivitas kelompok tani adalah keberhasilan kelompok tani

dalam mencapai tujuannya yang ditunjukkan dengan tercapainya

keadaan atau perubahan-perubahan yang dikehendaki baik perubahan

fisik ataupun perubahan non fisik. Efektivitas kelompok tani diukur

dengan:

1) Kemampuan kelompok tani dalam merencanakan kegiatan untuk

meningkatkan produktivitas usahatani, yaitu kemampuan kelompok

dalam merencanakan kegiatan-kegiatan kelompok dalam berbagai

aspek yang berhubungan dengan usaha peningkatan produksi dan

pendapatan anggota-anggota kelompok.

2) Ketaatan kelompok tani terhadap perjanjian, yaitu kemampuan

kelompok dalam mentaati perjanjian, misalnya melaksanakan

perjanjian kerjasama dengan pihak lain.

3) Kemampuan kelompok tani dalam pemupukan modal dan

pemanfaatan pendapatan, yaitu kemampuan kelompok memupuk

modal untuk dipergunakan bagi kepentingan kelompok dan

anggotanya.

4) Kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan hubungan dengan

koperasi, yaitu tingkat keserasian hubungan antara anggota

kelompok dengan koperasi.

5) Kemampuan kelompok tani dalam mencari dan memanfaatkan

informasi serta menggalang kerja sama kelompok, yaitu kelincahan

ketua kelompok tani dan pengurus kelompok untuk mencari,

mengolah dan menjelaskan informasi yang bermanfaat bagi seluruh

anggota.

Page 37: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

26

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel menurut Agung (2004) merupakan cara atau

metode untuk memberikan skor atau nilai kepada setiap objek penelitian

untuk variabel tersebut. Nazir (2003) mengemukakan bahwa variabel yang

sifatnya lebih abstrak, sukar dijamah secara realita ataupun sukar

divisualisasikan perlu diperjelas dan diubah bentuknya sehingga dapat

diukur dan dipergunakan secara operasional. Konsep yang berbentuk

kualitatif perlu diberikan ciri kuantitatif dengan membuat skala.

Page 38: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

27

Tabel 2.1 Pengukuran Variabel Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani

No Indikator Skor

A.

1.

2

3

4

5

Sifat Pemimpin

Tingkat pengakuan terhadap hasil kerja ketua kelompok tani

diukur berdasarkan pengakuan anggota terhadap pelaksanaan

tugas dari ketua kelompok tani yang dapat diselesaikan dengan

baik dan diberi skor sebagai berikut:

a. Ketua kelompok tani selalu diakui memiliki hasil kerja yang

baik

b Ketua kelompok tani kadang-kadang diakui memiliki hasil

kerja yang baik

c. Ketua kelompok tani tidak pernah diakui memiliki hasil kerja

yang baik

Kesediaan waktu ketua kelompok tani untuk anggotanya diukur

berdasarkan intensitas waktu ketua kelompok tani yang

diberikan untuk kelompok tani dan diberi skor sebagai berikut:

a. Selalu ada waktu untuk kelompok tani dan anggotanya

b. Kadang-kadang ada waktu untuk kelompok tani dan

anggotanya

c. Tidak pernah ada waktu untuk kelompok tani dan anggotanya

Kekuatan/ketahanan fisik ketua kelompok tani diukur

berdasarkan kesehatan fisik ketua kelompok tani dan diberi skor

sebagai berikut:

a. Selalu sehat/tidak pernah sakit

b. Kadang-kadang sakit

c. Sering sakit/memiliki penyakit menahun

Kesediaan ketua kelompok tani untuk berbagi pengetahuan dan

keterampilan kepada anggotanya diukur berdasarkan intensitas

ketua kelompok tani berbagi pengetahuan dan keterampilannya

kepada anggota dan diberi skor sebagai berikut:

a. Selalu berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada anggota

b. Kadang-kadang berbagi pengetahuan dan keterampilan

kepada anggota

c. Tidak pernah berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada

anggota

Kepekaan sosial ketua kelompok tani kepada anggotanya diukur

berdasarkan kepedulian ketua kelompok tani terhadap masalah

anggota dan diberi skor sebagai berikut:

a. Selalu peduli terhadap masalah anggotanya

b. Kadang-kadang peduli terhadap masalah anggotanya

c. Tidak pernah peduli terhadap masalah anggotanya

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

Page 39: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

28

B.

1.

2.

C.

1.

2.

Perilaku Pemimpin

Konsiderasi, diukur berdasarkan kedekatan hubungan ketua

kelompok tani dengan anggotanya dan diberi skor sebagai

berikut:

a. Ketua kelompok tani selalu akrab dengan anggotanya

b. Ketua kelompok tani kadang-kadang akrab dengan

anggotanya

c. Ketua kelompok tani tidak pernah akrab dengan anggotanya

Membentuk struktur, diukur berdasarkan kemampuan ketua

kelompok tani dalam mengkoordinasi aktivitas-aktivitas

anggotanya dalam mencapai tujuan kelompok dan diberi skor

sebagai berikut:

a. Selalu mengkoordinasi kegiatan anggotanya

b. Kadang-kadang mengkoordinasi kegiatan anggotanya

c. Tidak pernah mengkoordinasi kegiatan anggotanya

Kekuasaan Pemimpin

Kekuatan menguasai, diukur berdasarkan kemampuan ketua

kelompok tani mengendalikan perilaku anggota dan diberi skor

sebagai berikut:

a. Anggota selalu bertindak sesuai perintah ketua kelompok tani

b. Anggota kadang-kadang bertindak sesuai perintah ketua

kelompok tani

c. Anggota tidak pernah bertindak sesuai perintah ketua

kelompok tani

Kekuatan mempengaruhi, diukur berdasarkan kemampuan ketua

kelompok tani mengajak anggota untuk mengikuti pendapatnya

dan diberi skor sebagai berikut:

a. Pendapat ketua kelompok tani selalu diikuti anggota

b. Pendapat ketua kelompok tani kadang-kadang diikuti anggota

c. Pendapat ketua kelompok tani tidak pernah diikuti anggota

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

Skor maksimal 27

Skor minimal 9

Page 40: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

29

Tabel 2.2 Pengukuran Variabel Efektivitas Kelompok Tani

No Indikator Skor

A.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

B.

1.

2.

Kemampuan kelompok tani dalam merencanakan kegiatan

untuk meningkatkan produktivitas usahatani

Kemampuan kelompok tani dalam merencanakan kegiatan

Sapta Usahatani:

a. Selalu merencanakan kegiatan Sapta Usahatani

b. Kadang-kadang merencanakan kegiatan Sapta Usahatani

c. Tidak pernah merencanakan kegiatan Sapta Usahatani

Kemampuan kelompok tani dalam merencanakan analisa

usahatani:

a. Selalu merencanakan analisa usahatani

b. Kadang-kadang merencanakan analisa usahatani

c. Tidak pernah merencanakan analisa usahatani

Kemampuan kelompok tani dalam merencanakan produk sesuai

permintaan pasar:

a. Selalu merencanakan produk sesuai dengan permintaan pasar

b. Kadang-kadang merencanakan produk sesuai dengan

permintaan pasar

c. Tidak pernah merencanakan produk sesuai dengan

permintaan pasar

Kemampuan kelompok memenuhi kebutuhan anggotanya:

a. Selalu memenuhi kebutuhan anggotanya

b. Kadang-kadang memenuhi kebutuhan anggotanya

c. Tidak pernah memenuhi kebutuhan anggotanya

Kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan produksi:

a. Jumlah produksi anggota kelompok tani meningkat

b. Jumlah produksi anggota kelompok tani tetap

c. Jumlah produksi anggota kelompok tani menurun

Kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan:

a. Jumlah pendapatan anggota kelompok tani meningkat

b. Jumlah pendapatan anggota kelompok tani tetap

c. Jumlah pendapatan anggota kelompok tani menurun

Ketaatan kelompok tani terhadap perjanjian

Kemampuan kelompok tani dalam membuat perjanjian kerja

sama dengan pihak lain:

a. Kelompok tani selalu membuat perjanjian kerja sama dengan

pihak lain secara tertulis

b. Kelompok tani kadang-kadang membuat perjanjian kerja

sama dengan pihak lain secara tertulis

c. Kelompok tani tidak pernah membuat perjanjian kerja sama

dengan pihak lain secara tertulis maupun tidak tertulis

Pelaksanaan kewajiban kelompok tani sesuai dengan perjanjian:

a. Kelompok tani selalu melaksanakan kewajiban sesuai

perjanjian

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

Page 41: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

30

3.

4.

C.

1.

2.

3.

D.

1.

2.

b. Kelompok tani kadang-kadang melaksanakan kewajiban

sesuai perjanjian

c. Kelompok tani tidak pernah melaksanakan kewajiban sesuai

perjanjian

Perolehan hak kelompok tani sesuai dengan perjanjian:

a. Kelompok tani selalu memperoleh hak sesuai perjanjian

b. Kelompok tani kadang-kadang memperoleh hak sesuai

perjanjian

c. Kelompok tani tidak pernah memperoleh hak sesuai

perjanjian

Kepuasan anggota kelompok tani dalam pelaksanaan perjanjian:

a. Anggota kelompok selalu puas dengan pelaksanaan perjanjian

b. Anggota kelompok kadang-kadang puas dengan pelaksanaan

perjanjian

c. Anggota kelompok tidak pernah puas dengan pelaksanaan

perjanjian

Kemampuan kelompok tani dalam pemupukan modal dan

pemanfaatan pendapatan

Kemampuan kelompok tani dalam memupuk modal:

a. Kelompok tani selalu melakukan pemupukan modal

b. Kelompok tani kadang-kadang melakukan pemupukan

modal

c. Kelompok tani tidak pernah melakukan pemupukan modal

Kemampuan kelompok tani dalam mengembangkan modal:

a. Kelompok tani selalu melakukan pengembangan modal

b. Kelompok tani kadang-kadang melakukan pengembangan

modal

c. Kelompok tani tidak pernah melakukan pengembangan modal

Kemampuan kelompok tani dalam memanfaatkan pendapatan:

a. Pendapatan selalu dimanfaatkan untuk usaha produktif

b. Pendapatan kadang-kadang dimanfaatkan untuk usaha

produktif

c. Pendapatan tidak pernah dimanfaatkan untuk usaha produktif

Kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan

hubungan dengan koperasi

Kemampuan kelompok tani dalam memanfaatkan layanan

koperasi

a. Kelompok tani selalu memanfaatkan layanan koperasi

b. Kelompok tani kadang-kadang memanfaatkan layanan

koperasi

c. Kelompok tani tidak pernah memanfaatkan layanan koperasi

Kemampuan kelompok tani dalam menabung atau memperoleh

pinjaman dari koperasi:

a. Anggota kelompok selalu menabung atau memperoleh

pinjaman dari koperasi

b. Anggota kelompok kadang-kadang menabung atau

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

Page 42: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

31

3.

E.

1.

2.

3.

memperoleh pinjaman dari koperasi

c. Anggota kelompok tidak pernah menabung atau memperoleh

pinjaman dari koperasi

Kemampuan kelompok tani berperan serta memajukan koperasi:

a. Anggota kelompok selalu berperan memajukan koperasi

b. Anggota kelompok kadang-kadang berperan memajukan

koperasi

c. Anggota kelompok tidak pernah berperan memajukan

koperasi

Kemampuan kelompok tani dalam mencari dan

memanfaatkan informasi serta menggalang kerja sama

kelompok

Kemampuan kelompok tani dalam mencari informasi pertanian:

a. Kelompok tani selalu mencari informasi pertanian secara

aktif

b. Kelompok tani kadang-kadang mencari informasi pertanian

secara aktif

c. Kelompok tani tidak pernah mencari informasi pertanian

Kemampuan kelompok tani dalam memanfaatkan informasi

pertanian:

a. Anggota kelompok selalu menerapkan informasi pertanian di

dalam praktek usahataninya.

b. Anggota kelompok kadang-kadang menerapkan informasi

pertanian di dalam praktek usahataninya.

c. Anggota kelompok tidak pernah menerapkan informasi

pertanian di dalam praktek usahataninya.

Kemampuan kelompok tani dalam menggalang kerjasama

anggota dalam penerapan paket teknologi:

a. Anggota kelompok selalu bekerja sama menerapkan paket

teknologi

b. Anggota kelompok kadang-kadang bekerja sama menerapkan

paket teknologi

c. Anggota kelompok tidak pernah bekerja sama menerapkan

paket teknologi

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

Skor maksimal 57

Skor minimal 19

Page 43: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

32

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dasar deskriptif, yaitu suatu penelitian yang memusatkan diri pada

masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.

Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa. Pada taraf terakhir, harus sampai pada kesimpulan dalam konteks

teori-teori dari hasil penelitian terdahulu (Surakhmad, 1994).

Sedangkan teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik survai

yaitu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan

keterangan yang sebenarnya dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di

dalam suatu daerah. Teknik survai ini mengambil sampel dari suatu populasi

dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data dengan maksud

menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive)

yaitu di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan dengan pertimbangan

bahwa Kecamatan Pacitan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Pacitan yang memiliki jumlah kelompok tani pemula terbanyak di

Kabupaten Pacitan yaitu sebanyak 32 buah kelompok tani pemula. Dengan

demikian Kecamatan Pacitan memiliki jumlah kelas kelompok tani yang

masuk dalam nilai 0-250 terbanyak di Kabupaten Pacitan.

Page 44: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

33

Tabel 3.1 Jumlah Kelompok Tani Kabupaten Pacitan Tahun 2009

No Kecamatan Kelompok Tani

Pemula Lanjut Madya Utama

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Donorojo

Punung

Pringkuku

Pacitan

Kebonagung

Arjosari

Nawangan

Bandar

Tegalombo

Tulakan

Ngadirojo

Sudimoro

-

7

-

32

4

19

1

14

3

-

-

14

115

63

71

45

104

46

41

81

43

34

61

73

16

40

46

34

19

31

41

24

17

55

54

4

5

3

5

4

-

1

2

-

4

4

3

-

Jumlah 94 777 378 31

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Pacitan 2009

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok tani yang ada di

Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan dengan jumlah 105 kelompok

tani yang terbagi menjadi 32 kelompok tani pemula, 45 kelompok tani

lanjut, 34 kelompok tani madya dan 4 kelompok tani utama.

b. Sampel

Teknik sampling dalam penelitian ini dengan menggunakan

stratified proportional random sampling atau teknik pengambilan

sampel secara proporsional berlapis yaitu teknik sampling dengan cara

mengklasifikasikan populasi ke dalam strata sehingga didapatkan strata

yang masing-masing anggotanya lebih homogen, kemudian dari tiap

strata diambil sampel secara proporsional (Gulo, 2004).

Tahap-tahap penentuan sampel adalah sebagai berikut :

a. Tahap pertama, populasi dibagi menurut strata kelas kelompok

tani. Dari tahap ini diperoleh 4 strata yaitu strata untuk kelas

Page 45: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

34

pemula, strata untuk kelas lanjut strata untuk kelas madya dan

strata untuk kelas utama.

b. Tahap kedua, dari masing-masing strata kelas kelompok tani

diambil kelompok tani secara proporsional dengan rumus:

𝑛𝑖 =� �ࣞ�𝑘

𝑁𝑋𝑛

ni : Jumlah kelompok tani yang akan diambil pada setiap kelas

kelompok tani

nk : Jumlah kelompok tani di setiap kelasnya

N : Jumlah keseluruhan kelompok tani yaitu 105 kelompok tani

n : Jumlah kelompok tani yang diambil yaitu 20 kelompok tani

Dari perhitungan tersebut maka diperoleh jumlah sampel kelompok

tani sebagai berikut:

Tabel 3.2 Data Sampel Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan

Kabupaten Pacitan

No Kelas Kelompok Jumlah

Kelompok

Jumlah Kelompok

yang Diambil

Jumlah

Sampel Petani

1

2

3

4

Kelas Pemula

Kelas Lanjut

Kelas Madya

Kelas Utama

32

45

34

4

6

7

6

1

12

14

12

2

Jumlah 105 20 40

c. Tahap ketiga, dari jumlah keseluruhan kelompok tani diambil 20

kelompok tani dari setiap kelas dengan teknik acak.

d. Tahap keempat, dari masing-masing kelompok tani yang telah

ditentukan diambil 2 petani sebagai responden dengan teknik acak.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Data primer adalah data tentang kepemimpinan ketua kelompok tani dan

efektivitas kelompok tani yang diperoleh langsung dari responden dengan

wawancara dengan menggunakan kuisioner sebagai alatnya.

b. Data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan dari instansi atau

lembaga yang berkaitan dengan penelitian, yang meliputi data jumlah

Page 46: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

35

kelompok tani di Kecamatan Pacitan dan data Kecamatan Pacitan dalam

Angka.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalan penelitian ini menggunakan cara-cara

sebagai berikut :

a. Wawancara

Tanya jawab yang dilakukan secara langsung antara peneliti dengan

responden tentang kepemimpinan ketua kelompok tani dan efektivitas

kelompok tani dengan menggunakan kuisioner, yaitu panduan berupa

daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti.

b. Observasi

Pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala

yang diteliti di lapangan, yang meliputi daerah penelitian dan pencatatan

informasi kegiatan kelompok tani yang diperoleh dari petugas dan petani

responden di daerah penelitian.

c. Dokumentasi dan pencatatan

Teknik yang dilakukan untuk memperoleh data baik dari responden

maupun dari instansi yang terkait dengan penelitian ini meliputi pencatatan

jumlah kelompok tani, produktivitas padi kecamatan Pacitan dan

Kecamatan Pacitan dalam Angka.

E. Metode Analisis

Untuk mengetahui tingkat kepemimpinan ketua kelompok tani dan tingkat

efektivitas kelompok tani sehingga mendapatkan kategori skor menjadi kelas

atau kelompok dilakukan dengan menggunakan rumus interval sebagai

berikut:

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

Page 47: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

36

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepemimpinan ketua

kelompok tani dengan tingkat efektivitas kelompok tani dapat digunakan

maksud korelasi Rank Spearman sebagai berikut:

rs = 1 - NN

diN

i

2

1

26

rs : Koefisien korelasi Rank Spearman

di : Beda rangking

N : Jumlah sampel petani

Untuk menguji signifikansi dari nilai yang didapat menggunakan uji t

dengan = 0,05 adalah :

t = rs 2)(1

2

rs

N

Sedangkan kriteria pengambilan kesimpulan dengan tingkat kepercayaan

= 0,05 adalah :

1. Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan

antara kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok

tani.

2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas

kelompok tani.

Page 48: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

37

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Geografis

Kecamatan Pacitan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Pacitan. Kecamatan Pacitan terdiri dari 25 desa/kelurahan dengan pusat

pemerintahan berada di Kelurahan Pacitan. Luas Kecamatan Pacitan 7.637,87 Ha

yang terdiri dari tahan sawah 1.207,47 Ha atau sekitar 15,8% dan tanah kering

6.430,40 Ha atau sekitar 84,2%. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai

beikut:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Arjosari

b. Sebelah Timur : Kecamatan Kebonagung

c. Sebelah Selatan : Samudera Hindia

d. Sebelah Barat : Kecamatan Pringkuku

Wilayah Kecamatan Pacitan berada pada ketinggian 0-500 meter di atas

permukaan air laut. Sebagian besar lahan di Kecamatan Pacitan dimanfaatkan

untuk lahan sawah seluas 1.207,47 Ha atau 15,8%, untuk bangunan seluas 344,67

Ha atau 4,51%, untuk tegal seluas 1.698.28 Ha atau 22,23%, untuk lahan hutan

seluas 3.576,55 Ha atau 46,83% dan sisanya untuk lain-lain seperti sarana dan

prasarana umum seluas 783,90 Ha atau 10,63% . Berdasarkan keadaan alam

tersebut Kecamatan Pacitan mempunyai potensi untuk pengembangan tanaman

padi, palawija, perkebunan dan kehutanan. Potensi lain yang juga sedang

dikembangkan adalah peternakan, diantaranya ternak besar seperti sapi dan ternak

kecil misalnya kambing serta unggas. Pembagian luas lahan menurut

penggunaannya adalah sebagai berikut:

Page 49: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

38

Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di Kecamatan Pacitan

No. Jenis Tanah Luas (ha) %

1. Tanah sawah

Irigasi teknis 94 1,23

Irigasi setengah teknis 243,81 3,19

Irigasi sederhana 190,42 2,49

Tadah hujan 679,24 8,89

Lain-lain - -

JUMLAH 1.207,47 15,8

2. Tanah kering

Bangunan 344,67 4,51

Tegal/huma 1.698,28 22,23

Tanaman kayu-kayuan 2.618,47 34,28

Hutan rakyat dan perkebunan 685,58 8,98

Hutan negara 299,50 3,57

Lainnya 783,90 10,63

JUMLAH 6.430,40 84,2

Sumber : Kecamatan Pacitan dalam Angka tahun 2009

Berdasarkan Tabel 4.1 penggunaan lahan di Kecamatan Pacitan dari yang

paling luas adalah lahan untuk tanaman kayu-kayuan (34,28%), tegal/huma

(22,23%), penggunaan lain (10,63%), hutan rakyat dan perkebunan (8,98%),

sawah tadah hujan (8,89%), bangunan (4,51%), hutan negara (3,57%), sawah

irigasi setengah teknis (3,19%), sawah irigasi sederhana (2,49%) dan sawah

irigasi teknis (1,23%). Tanah kering paling luas penggunaaannya untuk tanaman

kayu-kayuan (34,28%), dimana tanaman kayu-kayuan banyak ditanam di

pekarangan dan lahan sekitar rumah penduduk dengan jenis tanaman yang

beragam. Tanaman kayu-kayuan merupakan tanaman yang lazim ditanam

penduduk Kecamatan Pacitan di pekarangan dan lahan kosong di sekitar rumah

dengan tujuan sebagai tanaman peneduh dan sebagai tanaman penghasil buah.

Sedangkan tanah sawah yang paling luas penggunaannya adalah sawah tadah

hujan (8,89%) mengingat kondisi lahan sawah di Kecamatan Pacitan yang

sebagian besar letaknya di kawasan yang berbukit-bukit dan jauh dari aliran

sungai sehingga penduduk setempat mengandalkan air hujan untuk mengairi

sawah mereka. Tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman padi dengan

diselingi tanaman palawija pada musim kemarau.

Page 50: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

39

B. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk di suatu daerah erat hubungannya dengan kondisi

sosial ekonomi penduduk di daerah tersebut. Berikut adalah data keadaan

penduduk di daerah penelitian pada tahun 2008.

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Kecamatan Pacitan berjumlah 66.415 jiwa, yang terdiri dari

32.207 penduduk laki-laki dan 34.208 penduduk perempuan. Berdasarkan

angka tersbut maka dapat dihitung sex ratio di Kecamatan Pacitan adalah:

15,94%100208.34

207.32100

xx

uanudukPerempJumlahPend

lakiudukLakiJumlahPendSexRatio %

Hal ini berarti setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 94

orang penduduk laki-laki. Dengan demikina dapat dikatakan bahwa jumlah

perempuan memang lebih banyak dibandingkan laki-laki. Pembagaian

pekerjaan dalam bidang pertanian lebih banyak dikerjakan oleh laki-laki

karena dianggap memiliki tenaga lebih besar. Peran perempuan juga penting

karena perempuan diidentikkan dengan ketelitian yang lebih baik dibanding

laki-laki. Sedangkan untuk kepadatan penduduk di Kecamatan Pacitan

dibedakan menjadi dua macam yaitu, Kepadatan Penduduk Agraris dan

Kepadatan Penduduk Goegrafis. Luas Kecamatan Pacitan kurang lebih 76,37

km2 sedangkan luas lahan pertaniannya 1.207,47 ha. Perhitungannya adalah

sebagai berikut:

Kepadatan Penduduk Geografis 87037.76

415.66

Kepadatan Penduduk Agraris 5547,207.1

415.66

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk yang mendiami luasan satu km2 adalah sebanyak 870 jiwa.

Demikian pula bahwa dalam satu hektar lahan pertanian jumlah penduduk di

Page 51: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

40

dalam kawasan tersebut sebanyak 55 jiwa. Tempat tinggal penduduk di

Kecamatan Pacitan tidak terlalu padat. Masih banyak terdapat lahan kosong

seperti kebun dan pekarangan di sekitar rumah. Sementara itu sawah juga

masih banyak dimiliki oleh penduduk sehingga dalam luasan satu km2 dengan

jumlah penduduk 870 jiwa tidak terlalu padat.

2. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Struktur penduduk menurut umur dapat digambarkan menurut jenjang

yang berhubungan dengan kehidupan produktif manusia yaitu 0 – 14 tahun

merupakan kelompok umur belum produktif, 15 – 64 tahun merupakan

kelompok umur produktif, dan penduduk umur 65 tahun keatas adalah

kelompok umur sudah tidak produktif. Mengenai kelompok penduduk

menurut umur di Kecamatan Pacitan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Penduduk Kecamatan Pacitan Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan

0-4 2.602 2.538

5-9 2.666 2.708

10-14 2.922 2.916

15-19 3.533 2.498

20-24 2.216 2.367

25-29 2.249 2.571

30-34 2.569 2.985

35-39 2.635 2.812

40-44 2.312 2.366

45-49 1.991 1.818

50-54 1.382 1.612

55-59 1.285 1.337

60-64 1.125 1.371

65-69 932 1.166

70-74 833 1.029

75+ 865 1.204

Jumlah 32.117 34.298

Sumber : Kecamatan Pacitan dalam Angka tahun 2009

Tabel 4.2 dapat digunakan untuk menghitung Angka Beban

tanggungan (ABT) di Kecamatan Pacitan. Jumlah penduduk usia non

Page 52: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

41

produktif adalah 11.275 orang dan penduduk usia produktif adalah 19.810

orang. Perhitungan ABT adalah:

%100Pr

Prx

oduktifudukUsiaJumlahPend

oduktifnudukUsiaNoJumlahPendABT

%83.50%100034.44

381.22 x

Hal ini menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk usia produktif

menanggung 51 orang penduduk usia non produktif. Usia produktif di

Kecamatan Pacitan adalah 66,3% sedangkan usia non produktif sebesar

33,7%.

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Guna mencukupi kebutuhan hidup, masyarakat Kecamatan Pacitan

berusaha dengan bekerja di berbagai sektor. Sektor yang dominan di

kecamatan ini adalah pertanian. Berikut adalah gambaran penduduk menurut

mata pencaharian:

Tabel 4.3 Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kecamatan

Pacitan

No. Mata Pencaharian Jumlah Persentase

1. Pertanian 10.500 30,85

2. Perkebunan 66 0,19

3. Perikanan 611 1,80

4. Peternakan 368 1,08

5. Pertanian lain 652 1,92

6. Industri pengolahan 779 2,29

7. Perdagangan 5.170 15,19

8. Jasa 9.956 29,25

9. Angkutan 930 2,73

10. Lainnya 5.006 14,71

Jumlah 34.038 100,00

Sumber : Kecamatan Pacitan dalam Angka tahun 2009

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar

penduduk Kecamatan Pacitan menggantungkan hidup pada sektor pertanian

yaitu sekitar 30,85%. Jenis pekerjaan lain memiliki persentase yang jauh lebih

Page 53: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

42

kecil berturut-turut yaitu jasa sebesar 29,25%, perdagangan sebesar 15,19%,

sektor lain sebesar 14,71% angkutan sebesar 2,73%, industri pengolahan

sebesar 2,29%, pertanian lain sebesar 1,92%, perikanan sebesar 1,8%,

peternakan sebesar 1,08% dan perkebunan sebesar 0,19%. Hal ini

menunjukkan bahwa sektor pertanian masih memegang peranan utama bagi

masyarakat untuk menggantungkan hidupnya.

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk menunjukkan kualitas seseorang.

Apabila diketahui tingkat pendidikan penduduk maka dapat diketahui

kemampuan penduduk dalam menyerap berbagai pengetahuan. Hal ini dapat

juga dugunakan untuk mengetahui potensi penduduk secara umum. Keadaan

penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Pacitan dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan

Pacitan

No. Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase

1. Tidak/belum sekolah 3.986 6,46

2. Belum tamat SD 7.442 12,06

3. Tidak Tamat SD 2.394 3,88

4. SD 20.978 34,00

5. SMP 13.274 21,51

6. SMA 10.884 17,64

7. Akademi/Perguruan

Tinggi

3.986 4,45

Jumlah 61.707 100,00

Sumber : Kecamatan Pacitan dalam Angka tahun 2009

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa penduduk Kecamatan

Pacitan sebagian besar berpendidikan hingga tamat SD yaitu sebesar 34%,

sedangkan yang lain berturut-turut adalah SMP sebesar 21,51%, SMA sebesar

17,64%, belum tamat SD sebesar 12,06%, tidak/belum sekolah sebesar

6,46%, akademi/perguruan tinggi sebesar 4,45% dan tidak tamat SD sebesar

3,88%. Tingkat pendidikan yang terbanyak hingga tamat SD dapat disebabkan

Page 54: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

43

oleh keadaan ekonomi responden yang kurang mampu atau kurangnya

kesadaran untuk bersekolah. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kualitas

sumber daya manusia, umumnya semakin tinggi tingkat pendidikan biasanya

pola berpikir juga akan semakin maju.

C. Keadaan Pertanian

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam penyediaan bahan

pangan. Keadaan pertanian di suatu wilayah akan berjalan lebih baik apabila

didukung dengan teknologi yang mendukung, lahan potensial dan kualitas sumber

daya manusia yang mampu bersaing. Kecamatan Pacitan memiliki potensi pada

sektor pertanian karena sebagian besar penduduknya berkonsentrasi pada sektor

ini. Hal ini akan berjalan lebih baik lagi jika masyarakat petani di Kecamatan

Pacitan mampu meningkatkan kemampuan yang dimiliki dalam berusahatani.

Tanaman pangan merupakan tanaman utama yang kebanyakan

dibudidayakan oleh petani di suatu wilayah dan berfungsi sebagai sumber

makanan pokok bagi penduduk di wilayah tersebut. Luas areal panen dan

produksi tanaman pangan suatu wilayah dapat menggambarkan potensi yang

dimiliki oleh wilayah tersebut serta kemampuannya dalam menghasilkan

makanan pokok bagi penduduk di wilayah tersebut. Berikut adalah gambaran luas

areal panen dan produksi tanaman pangan di Kecamatan Pacitan:

Tabel 4.5 Luas Areal Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Kecamatan Pacitan

No. Jenis Komoditi

Luas Panen (ha) Produksi (ku) Rata-rata (ku/ha)

1. Padi 1.475 85.674 58,08

2. Jagung 227 7.392 32,56

3. Ubi Kayu 1.443 260.285 180,38

4. Ubi Jalar 27 2.733 101,21

5. Kacang Tanah 241 2.730 11,33

6. Kedelai 318 3.580 11,26

Sumber : Kecamatan Pacitan dalam Angka tahun 2009

Page 55: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

44

Berdasarkan Tabel 4.5 maka dapat diketahui bahwa potensi paling besar

Kecamatan Pacitan adalah ubi kayu. Dalam waktu satu tahun dapat dihasilkan

rata-rata 180,38 kuintal untuk tiap satu hektar luas panen. Peringkat kedua

komoditas pangan di Kecamatan Pacitan diduduki tanaman ubi jalar yaitu dengan

produktivitas sebesar 101,21 ku/ha. Ubi kayu dan ubi jalar merupakan tanaman

pangan yang banyak dibudidayakan mengingat jenis tanah di Kecamatan Pacitan

dan pada umumnya di daerah Kabupaten Pacitan yaitu tanah kapur yang kering.

Masyarakat sekitar banyak membudidayakan ubi kayu dan ubi jalar karena pada

umumnya mudah perawatannya karena mudah ditanam dipekarangan dan tegal

serta tidak memerlukan pengairan yang terlalu banyak. Tanaman padi menjadi

komoditas terbesar ketiga di Kecamatan Pacitan dengan produktivitas sebesar

58,08 kuintal per hektar. Komoditas ini masih populer karena dalam memenuhi

kebutuhan pangan komoditas ini masih belum tergantikan. Berturut-turut yang

menduduki produktivitas rata-rata tertinggi berikutnya adalah jagung sebesar

32,56 ku/ha, kacang tanah sebesar 11,33 ku/ha dan kedelai sebesar 11,26 ku/ha.

D. Keadaan Sarana Perekonomian

Sarana perekonomian yang terdapat dalam suatu wilayah akan

mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan jual beli misalnya, akan

semakin mudah jika tersedia pasar yang mampu mengakomodasi penjual dan

pembeli dalam satu tempat. Demikian juga yang terdapat di Kecamatan Pacitan

terdapat sarana perekonomian yang memudahkan masyarakat dalam melakukan

aktivitas ekonomi. Sarana tersebut adalah pasar, toko, kios, warung, KUD,

Kosipa, badan kredit, dan lumbung desa. Berikut adalah gambaran sarana

perekonomian di Kecamatan Pacitan:

Page 56: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

45

Tabel 4.7 Sarana Perekonomian di Kecamatan Pacitan

No. Sarana Perekonomian Jumlah

1. Pasar Umum 4

2. Pasar Hewan 1

3. Toko 224

4. Kios 85

5. Warung 110

6. BUUD/KUD 2

7. Kospia 5

8. Badan Kredit 6

Sumber : Kecamatan Pacitan dalam Angka tahun 2009

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sarana perekonomian yang

terdapat di Kecamatan Pacitan cukup lengkap. Pasar umum terdapat empat buah

masing-masing di Desa Arjowinangun, Kelurahan Pacitan, Kelurahan Baleharjo

dan Desa Bangunsari. Selanjutnya sarana perekonomian yang lain terbanyak

adalah toko 224 buah yang tersebar di seluruh desa di Kecamatan Pacitan. Kios

85 buah, warung sebanyak 110 buah tersebar di seluruh desa. Lembaga-lembaga

perekonomian yang ada adalah BUUD/KUD sebanyak 1 buah di Desa Kembang

dan Kelurahan Sidoharjo, Kospia sebanyak 5 buah dan badan kredit sebanyak 6

buah tersebar di seluruh Kecamatan Pacitan. Dengan adanya sarana

perekonomian di Kecamatan Pacitan diharapkan dapat menunjang laju

pertumbuhan perekonomian untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat.

E. Keadaan Umum Kelompok Tani Kecamatan Pacitan

Kelompok tani di Kecamatan Pacitan seluruhnya berjumlah 105

kelompok. Kelompok tani di Kecamatan Pacitan memiliki beragam tingkat

kemajuan mulai dari Pemula, Lanjut, Madya hingga Utama. Kelompok tani

mengadakan pertemuan rata-rata satu bulan sekali. Tempat pertemuan biasanya

yang dipilih adalah rumah ketua kelompok atau pada beberapa kelompok

memang sudah memiliki tempat pertemuan sendiri. Berikut ini adalah gambaran

seluruh kelompok tani di Kecamatan Pacitan:

Page 57: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

46

Tabel 4.8 Daftar Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan

No. Nama Kelompok Tani Alamat Kelas Jml

Ang-

gota Dukuh Desa/Kelurahan

1. 1. Karya Tani I

2. Karya Tani II

3. Karya Tani III

Klisat

Tambaan

Kwaron

Tambakrejo

M

M

L

55

102

45

2. 1. Sido Dadi I

2. Sido Dadi II

3. Sido Dadi III

Karangsari

Padangan

Krajan

Banjarsari

L

M

M

62

69

43

3. 1. Margo Mulyo I

2. Margo Mulyo II

3. Margo Mulyo III

Jati

Krajan

Demeling

Purworejo

U

M

L

49

42

68

4. 1. Sedyo Tani I

2. Sedyo Tani II

3. Sedyo Tani III

Krajan

Duduhan

Kedawung

Mentoro

M

M

L

86

136

53

5. 1. Sumber Urip I

2. Sumber Urip II

3. Sumber Urip III

4. Sumber Urip IV

5. Sumber Urip V

Jelok, Ngodong

Nogosari

Krajan

Nggundi, Tileng

Siwilan

Kayen

M

M

M

M

L

93

82

33

76

18

6. 1. Sido Rukun I

2. Sido Rukun II

3. Sido Rukun III

Ngrejoso

Prambon

Jarum

Sukoharjo

M

U

M

142

80

73

7. 1. Manunggal I

2. Manunngal II

Gantung Wetan

Gantung Kulon

Pacitan L

L

32

34

8. 1. Karyotomo I

2. Karyotomo II

Pucangrejo

Pucangmulyo

Pucangsewu M

M

35

52

9. 1. Sumber Makmur I

2. Sumber Makmur II

3. Sumber Makmur III

Craken Wetan

Craken Kulon

Craken Wetan

Sumberharjo

L

L

L

39

105

46

10 1. Gemah Ripah I

2. Gemah Ripah II

3. Gemah Ripah III

4. Gemah Ripah IV

Ngaglik

Ngeblengan

Menadi

L

L

P

P

27

21

19

19

11 1. Sido Maju I

2. Sido Maju II

3. Sido Maju III

4. Sido Maju IV

5. Sido Maju V

Krajan Wetan

Suruhan

Krajan Kulon

Mendole

Ngemplak

Sirnoboyo

M

L

L

L

L

77

122

43

61

72

12 1. Sido Asih I

2. Sido Asih II

3. Sido Asih III

4. Sido Asih IV

Barang

Krajan/Kauman

Arjowinangun

L

L

P

P

26

15

12

24

13 1. Karya Tunggal Bengkal Tanjungsari L 45

Page 58: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

47

14 1. Sedyorukun I

2. Sedyorukun II

3. Sedyorukun III

4. Sedyorukun IV

5. Sedyorukun V

Tegalrejo

Krajan Kidul

Krajan Lor

Karjan Lor

Mbulu

Nanggungan

M

L

L

L

L

254

89

53

65

47

15 1. Sidodadi

2. Sidodadi I

3. Sidodadi II

4. Sidodadi III

Krajan

Ngetol

Karang

Krajan

Widoro

M

L

L

L

53

56

47

65

16 1. Mugi Rahayu I

2. Mugi Rahayu II

3. Mugi Rahayu III

4. Mugi Rahayu I

5. Mugi Rahayu II

6. Mugi Rahayu III

7. Mugi Rahayu IV

Krajan

Krajan

Krajan

Krajan

Ngawen

Ngawen

Duwetan

Semanten

M

P

P

P

P

P

L

22

17

32

18

20

22

32

17 1. Argo Mulyo I

2. Argo Mulyo II

3. Argo Mulyo III

4. Argo Mulyo IV

5. Argo Mulyo V

6. Argo Mulyo VI

7. Argo Mulyo VII

8. Argo Mulyo VIII

9. Argo Mulyo IX

10. Argo Mulyo X

11. Argo Mulyo XI

12. Argo Mulyo XII

Krajan

Sawahan

Tukul

Sengon

Nglaban

Bemgle

Bareng

Duren

Nglumbu

Weru

Pegergunung

Turiayam

Sambong

L

L

L

P

P

P

P

P

P

P

P

P

47

87

27

72

57

64

54

40

36

64

89

46

18 1. Sido Makmur I

2. Sido Makmur II

3. Sido Makmur III

4. Sido Makmur IV

5. Sido Makmur V

6. Sido Makmur VI

7. Sido Makmur VII

8. Sido Makmur VIII

Banaran

Sugihwaras

Sumber

Siwalan

Gamping

Tubang

Krajan Lor

Krajan Kidul

Ponggok

L

L

P

P

P

P

P

P

107

44

39

40

91

56

34

69

19 1. Utama Karya I

2. Utama Karya II

3. Utama Karya III

4. Utama Karya IV

Dayaan

Nglegok

Bedayu

Ngasem

Bolosingo

M

M

P

P

49

47

33

41

20 1. Margomakmur I

2. Margomakmur II

3. Margomakmur III

4. Margomakmur IV

5. Margomakmur V

6. Margomakmur VI

Kebon

Krajan Lor

Ngampel

Krajan Kidul

Temon

Blumbang

Ploso

M

M

M

M

M

M

49

32

47

45

26

40

Page 59: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

48

7. Margomakmur VII

8. Margomakmur VIII

Peden

Barean

L

L

43

40

21 1. Sidomakmur I

2. Sidomakmur II

3. Sidomakmur III

4. Sidomakmur IV

5. Sidomakmur V

Karang

Kiteran

Bubakan

Krajan

Sedayu

Kembang

M

M

L

L

M

60

43

57

90

90

22 1. Ekoproyo Kwarasan Baleharjo U 92

23 1. Sidomakmur I

2. Sidomakmur II

3. Sidomakmur III

4. Sidomakmur IV

5. Sidomakmur V

6. Sidomakmur VI

Caruban

Tuban

Kriyan

Plelen

Barean

Jaten

Sidoharjo

M

L

L

M

U

L

38

49

39

70

93

48

24 1. Gemah Ripah I

2. Gemah Ripah II

3. Gemah Ripah III

4. Gemah Ripah IV

5. Gemah Ripah V

6. Gemah Ripah VI

Jambu

Kradenan

Betulo

Sundeng

Selare

Krajan

Bangunsari

L

M

L

P

L

L

32

30

25

30

40

23

25 1. Mekarsari I

2. Mekarsari II

3. Mekarsari III

4. Mekarsari IV

5. Mekarsari V

6. Mekarsari VI

7. Mekarsari VII

8. Mekarsari VIII

Kebon

Krajan

Krajan

Krajan

Kembang Kidul

Kembang Lor

Moko

Jeruk

Sedeng

M

P

P

P

L

P

L

P

226

67

47

63

63

101

140

91

Sumber: Data Kelompok Tani Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan Tahun 2009

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa setiap desa memiliki

kelompok tani. Selain mempunyai tingkat kemajuan yang beragam, jumlah

anggotanya pun beragam. Kelompok tani di Kecamatan Pacitan beranggotakan

petani yang berdomisili di dukuh-dukuh dari masing-masing desa, sehingga

keanggotaannya berdasarkan dukuh dimana petani bermukim. Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh kelompok tani selama ini adalah :

1. Pertemuan rutin setiap satu bulan sekali, tempat pertemuan biasanya di rumah

ketua kelompok masing-masing. Atau apabila telah memiliki tempat

pertemuan khusus, maka kelompok mempergunakan fasilitas tersebut.

Page 60: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

49

2. Kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan setiap selapan sekali yang

dibantu oleh penyuluh pertanian. Biasanya dilaksanakan di malam hari

mengingat petani di siang hari sibuk bekerja di sawah sehingga dipilih waktu

yang sesuai dengan kelonggaran petani yaitu malam hari.

3. Kegiatan Sekolah lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)

dilaksanakan kelompok tani dibantu penyuluh pertanian mulai awal musim

tanam dengan mengambil lokasi di lahan milik ketua kelompok tani sebagai

lahan percontohan. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali dengan mengajak

anggota kelompok tani langsung praktek usahatani di lahan percontohan,

mengamati dan membandingkan hasil percontohan dengan hasil di lahan

masing-masing di akhir musim tanam melalui kegiatan pengubinan.

4. Kegiatan Program Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP) dilaksanakan

kelompok tani biasanya pada tanggal 15 setiap bulannya berupa kegiatan

simpan pinjam. Setiap anggota yang mendapat giliran pinjam diberikan

bantuan sebesar Rp 1.000.000,- dipotong Rp 50.000,- sebagai bunga dengan

angsuran Rp 100.000,- setiap bulannya selama 10 bulan.

Page 61: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

50

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Responden

Identitas responden yang digunakan dalam penelitan ini adalah umur,

pendidikan formal, luas lahan yang diusahakan dan status dalam kelompok.

Adapun identitas responden

Tabel 5.1 Identitas Responden Penelitian

No. Karakteristik Responden Jumlah Persentase

1. Umur Responden

a. Produktif (15-64 th)

b. Non Produktif (≥65 th)

38

2

95

5

2. Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

40

-

100

3.

Tingkat Pendidikan

a. SD

b. SMP

c. SMA

18

14

8

45

35

20

4. Kelas Kelompok Tani

a. Pemula

b. Lanjut

c. Madya

d. Utama

12

14

12

2

30

35

30

5

Sumber : Analisis Data Primer

1. Umur Responden

Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa sebagian besar responden

tergolong dalam usia produktif atau sekitar 95 %, sedangkan sisanya

sebesar 5% tergolong usia non produktif. Usia mempengaruhi seseorang

dalam merespon sesuatu yang baru, selain itu usia juga mempengaruhi

kondisi fisik seseorang. Petani yang tergolong usia non produktif

cenderung sulit menerima inovasi baru dan lebih kolot, begitu juga

Page 62: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

51

sebaliknya petani yang berusia produktif cenderung lebih mudah apabila

diberikan pengetahuan baru. Golongan usia produktif lebih terbuka akan

kemajuan. Pada umumnya responden yang memiliki usia produktif

memiliki semangat yang lebih tinggi.

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden seluruhnya adalah laki-laki. Anggota

kelompok tani sebagian besar memang kaum laki-laki, kalaupun ada

perempuan jumlahnya sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali. Jabatan

dalam kelompok tani pun seluruhnya diduduki oleh laki-laki. Keaktifan

laki-laki juga lebih baik dari pada perempuan dalam pertemuan kelompok.

Hal ini karena kaum laki-laki selalu yang diandalkan dalam kelompok tani.

Seperti pada Tabel 5.1 terlihat bahwa 100 persen responden adalah

berjenis kelamin laki-laki. Hal ini juga menunjukkan bahwa dalam

kegiatan usahatani, laki-laki lebih banyak berperan. Laki-laki juga

dianggap sebagai pemimpin sehingga dalam usahatani pun laki-laki

dianggap lebih berperan dalam merencanakan menjalankan kegiatan

usahatani.

3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan responden dalam penelitian ini beragam mulai dari SD

hingga setara SMA. Sebagian besar responden menempuh pendidikan

hingga SD sebesar 45%. Sebesar 35% responden lulusan SMP; sebesar

20% lulusan SMA. Tingkat pendidikan responden tergolong sedang dan

meskipun sebagian besar hanya lulusan SD namun responden aktif dalam

mengikuti kegiatan yang diadakan oleh kelompok tani. Meski sebagian

besar responden hanya sampai pada pendidikan dasar namun memiliki

kemampuan untuk membaca dan menulis yang baik. Setidaknya hal ini

Page 63: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

52

dapat menunjang kelancaran aktivitas kelompok, misalnya dalam hal

administrasi. Semua anggota dapat dengan mudah memantau tranparansi

keuangan maupun kesekretariatan.

4. Kelas Kelompok Tani

Kelas kelompok tani menunjukkan sejauh mana kemampuan

kelompok tani dalam melaksanakan lima jurus kemampuan kelompok tani.

Kelas kelompok tani responden di dalam penelitian ini adalah pemula,

lanjut, madya dan utama. Banyaknya responden menurut kelas kelompok

tani telah ditentukan sebelumnya melalui teknik stratified proportional

random sampling yaitu teknik sampling dengan cara mengklasifikasikan

populasi ke dalam strata sehingga didapatkan strata yang masing-masing

anggotanya kurang lebih homogen, kemudian dari tiap strata diambil

sampel secara proporsional (Gulo, 2004). Responden sebagian besar

diambil dari kelas kelompok tani lanjut sebesar 35%, kelas madya dan

pemula masing-masing sebesar 30% dan kelas utama sebesar 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa secara garis besar kelompok tani yang terdapat di

Kecamatan Pacitan adalah kelompok tani lanjut yaitu kelompok tani

dengan kelas yang cukup tinggi. Kelas kelompok tani ini memiliki skor

dari Dinas Pertanian sebesar 251-500 dalam menjalankan lima jurus

kemampuan kelompok tani. Kelompok tani lanjut merupakan kelas

kelompok tani yang dikategorikan cukup mampu dalam menjalankan lima

jurus kemampuan kelompok tani.

B. Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani Kecamatan Pacitan

Kepemimpinan ketua kelompok tani yaitu kajian terhadap proses

kegiatan seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi dan

mengontrol pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain di dalam suatu

Page 64: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

53

Kelas Kategori : kelasjumlah

terendahnilaitertingginilai

kelompok tani. Sub variabel yang dikaji dalam kepemimpinan kelompok tani

meliputi sifat pemimpin, perilaku pemimpin dan kekuasaan pemimpin

kelompok tani. Sub variabel tersebut dianalisis dengan mempergunakan rumus

lebar interval. Rumus yang digunakan untuk mengetahui kepemimpinan ketua

kelompok tani di Kecamatan Pacitan adalah:

Dengan mempergunakan rumus tersebut di atas, menunjukkan

kepemimpinan ketua kelompok tani di Kecamatan Pacitan sebagai berikut:

1. Sifat Pemimpin

Sifat pemimpin mengidentifikasi karakteristik khas (fisik, mental,

kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan.

Karakteristik khas secara lebih lanjut dijabarkan yaitu antara lain tingkat

pengakuan hasil kerja ketua kelompok tani, kesediaan waktu,

kekuatan/ketahanan fisik ketua kelompok tani, kesediaan ketua kelompok

tani untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dan kepekaan sosial

ketua kelompok tani. Analisis sub variabel sifat pemimpin adalah sebagai

berikut:

Tabel 5.2 Kategori Sub Variabel Sifat Pemimpin Ketua Kelompok Tani di

Kecamatan Pacitan

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

11,68 – 15

8,34 - 11,67

5 - 8,33

14

25

1

35

62,5

2,5

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 25 orang

responden atau sebesar 62,5% menyatakan bahwa ketua kelompok tani

Page 65: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

54

memiliki sifat pemimpin dalam kategori sedang. Hal ini dapat dijelaskan

melalui data dari 40 orang responden, sebanyak 33 orang responden

menilai pengakuan hasil kerja ketua kelompok tani cukup baik

ditunjukkan dari kemampuan ketua kelompok dalam menggerakkan

anggotanya di dalam kegiatan rutin kelompok. Rata-rata di dalam suatu

pertemuan kelompok biasanya dihadiri tidak kurang dari 75% anggota

kelompok tani. Kesediaan waktu ketua kelompok tani menurut 24 orang

responden tergolong dalam kategori sedang, ditunjukkan dari seringnya

ketua kelompok tani menghadiri kegiatan kelompok tani dan intensitas

bertemu atau berkumpul dengan anggotanya, biasanya dalam satu musim

tanam terdapat pertemuan sekitar 8-10 kali.

Sub variabel lainnya yaitu kekuatan/ketahanan fisik ketua

kelompok tani menurut 34 orang responden termasuk dalam kategori

tinggi dicerminkan ketua kelompok tani tidak mengalami kendala

kesehatan di dalam memimpin kelompok tani, aktif di dalam kegiatan

usahatani dan tidak sering ijin dari kegiatan kelompok tani dikarenakan

gangguan kesehatan. Sebanyak 32 orang responden menilai kesediaan

ketua kelompok tani untuk berbagi pengetahuan atau keterampilan dan

kepekaan sosial ketua kelompok tani termasuk dalam kategori sedang,

ditunjukkan dari kepedulian ketua kelompok tani kepada anggota

kelompok di saat mengalami kesulitan benih, pupuk, air dan kebutuhan

tani lain melalui musyawarah kelompok tani. Keterbukaan ketua kelompok

tani untuk berbagi informasi kepada anggotanya ditunjukkan dengan

pemberian informasi tentang teknik bertanam jajar legowo atau

menjelaskan tentang tata cara pengelolaan dana PUAP di dalam pertemuan

formal kelompok tani. Namun kesediaan ketua kelompok tani dalam

Page 66: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

55

pemberian informasi pertanian di luar pertemuan formal masih kurang.

Hal ini dikarenakan pemberian informasi dianggap lebih efisien dilakukan

di dalam pertemuan formal karena selain anggota yang berkumpul cukup

lengkap, informasi yang disampaikan juga tidak perlu diulang-ulang.

Kepekaan sosial ketua kelompok tani hanya sebatas sebagai mediator

anggota dengan PPL dan kadang-kadang belum mampu menyelesaikan

masalah anggotanya.

Satu orang responden menilai sifat pemimpin ketua kelompok tani

berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukkan dari jarangnya responden

tersebut memperoleh ajakan ketua kelompok tani untuk mengikuti

kegiatan kelompok tani dan jarang mendapatkan informasi tentang

pertanian dari ketua kelompok tani. Keadaan yang demikian ini

dikarenakan responden tersebut juga bekerja sebagai nelayan sehingga

waktu untuk berkumpul dengan petani lain atau ketua kelompok tani

kurang.

2. Perilaku Pemimpin

Perilaku pemimpin di dalam kelompok tani yaitu tingkah laku

ketua kelompok tani dalam memberikan perhatian kepada anggotanya.

Perilaku pemimpin diukur melalui konsiderasi, yaitu perilaku yang

menunjukkan persahabatan, saling percaya, menghargai, kehangatan dan

komunikasi antara ketua kelompok tani dan anggotanya dan diukur

melalui perilaku membentuk struktur, yaitu perilaku di mana ketua

kelompok tani mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan-

hubungan di dalam kelompok, membangun pola dan saluran komunikasi

Page 67: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

56

dan menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang benar. Analisis sub

variabel sifat pemimpin adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3 Kategori Sub Variabel Perilaku Pemimpin Ketua Kelompok

Tani di Kecamatan Pacitan

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

4,68-6

3,34 – 4,67

2 - 3,33

27

13

0

67,5

32,5

0

Sumber: Analisis Data Primer

Dari hasil pengamatan, sebanyak 27 orang responden atau sebesar

67,5% menyatakan ketua kelompok tani memiliki tingkat perilaku

pemimpin yang tinggi. Hal ini dapat dijelaskan dari 40 orang responden

sebanyak 21 responden menilai ketua kelompok tani memiliki tingkat

konsiderasi dalam kategori sedang. Penilaian ini ditunjukkan dari

kedekatan ketua kelompok tani dengan anggotanya dengan tidak

membeda-bedakan anggota yang satu dengan yang lainnya, misalkan

dalam pembagian benih padi, semua anggota mendapatkan jatah rata

1kg/orang tanpa melihat luas sawah yang dimiliki anggota tersebut. Ketua

kelompok tani dekat dengan anggota kelompok sehingga ketua kelompok

tani mengetahui apa saja permasalahan yang dikeluhkan anggotanya.

Ketua kelompok tani mengenal dengan baik anggota kelompok tani

meskipun secara geografis tempat tinggal mereka tersebar karena sering

mengikuti pertemuan rutin ataupun sering mengikuti kegiatan lainnya

seperti SL-PTT. Komunikasi antar pribadi dari ketua kelompok tani

dengan anggota baik karena setiap pihak mengetahui secara baik tentang

lika-liku hidup pihak lain, pikiran, pengetahuan, perasaannya, maupun

menanggapi tingkah laku yang sudah saling mengenal secara mendalam

daripada yang belum mengenal.

Page 68: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

57

Sebanyak 26 orang responden menilai ketua kelompok tani

memiliki tingkat pembentukan struktur kelompok dalam kategori sedang.

Hal ini dapat ditunjukkan dari tindakan ketua kelompok tani berbicara dan

meminta pertimbangan kepada petani lain tentang masalah yang dihadapi

oleh kelompok tani. Kemampuan berkomunikasi ketua kelompok tani

baik, menghormati semua anggota dan menghargai pendapat setiap

anggota dengan menampung semua usul dan pendapat dan

dimusyawarahkan secara mufakat dengan anggota. Semua kegiatan

kelompok tani meliputi penyuluhan, pelatihan, PUAP dan pertemuan

kelompok dikoordinasi oleh ketua kelompok tani. Ketua kelompok tani

dipercaya pendapatnya oleh anggotanya sehingga tugas yang diberikan

ketua kelompok tani dapat diterima anggotanya secara jelas. Contohnya

dalam memberikan penjelasan tentang pembagian dana PUAP, semua

anggota dapat menjalankan kewajibannya secara tertib dan tidak ada

kesalahan. Demikian halnya dalam kegiatan pembagian air dari irigasi

sungai, semua anggota mampu melaksanakan tugas ketua kelompok tani

sehingga semua lahan mendapatkan pengairan yang merata tanpa ada

persengketaan.

3. Kekuasaan Pemimpin

Kekuasaan ketua kelompok tani yaitu kapasitas ketua kelompok

tani dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Kekuasaan ketua kelompok

tani diukur melalui kekuatan menguasai yaitu kemampuan ketua kelompok

tani dalam mengendalikan perilaku anggotanya sesuai yang diinginkan dan

kekuatan mempengaruhi yaitu kemampuan ketua kelompok tani membuat

Page 69: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

58

anggota kelompoknya mempercayai dan mengikuti pendapatnya. Analisis

sub variabel kekuasaan pemimpin adalah sebagai berikut:

Tabel 5.4 Kategori Sub Variabel Kekuasaan Pemimpin Ketua Kelompok

Tani di Kecamatan Pacitan

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

4,68-6

3,34 – 4,67

2 - 3,33

21

19

0

52,5

47,5

0

Sumber: Analisis Data Primer

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebanyak 21 orang responden atau

sebesar 52,5% menyatakan tingkat kekuasaan pemimpin ketua kelompok

tani di Kecamatan Pacitan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat

dijelaskan dengan penilaian dari 40 orang responden, sebanyak 29

responden menilai kekuatan menguasai dari ketua kelompok tani berada

dalam kategori tinggi. Kekuatan menguasai ketua kelompok tani

ditunjukkan dari kesesuaian perilaku anggota kelompok tani dengan

perintah ketua kelompok tani. Misalnya dalam hal kesamaan waktu tanam

benih. Ketua kelompok tani selalu mengkoordinasikan anggotanya untuk

menanam benih sesuai hari yang ditentukan di dalam rapat kelompok.

Anggota yang melanggar biasanya tidak mendapatkan giliran pembagian

air atau giliran sewa traktor.

Sub variabel lainnya yaitu kekuatan mempengaruhi ketua

kelompok tani dinilai 28 orang responden berada dalam kategori tinggi.

Hal ini dapat dijelaskan dari pendapat ketua kelompok tani yang

dipercayai oleh anggotanya. Hal ini ditunjukkan ketika ada bantuan benih

kedelai dari pemerintah, ketua kelompok tani memilih untuk membeli

sendiri benih dari pasar karena beranggapan benih dari pemerintah

Page 70: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

59

hasilnya kurang memuaskan dan tidak disukai pasar. Anggota pun lebih

memilih mengikuti pendapat ketua kelompok tani dari pada pendapat PPL.

4. Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani Kecamatan Pacitan

Aspek-aspek tersebut di atas merupakan sub variabel yang terdapat

dalam kepemimpinan ketua kelompok tani. Berikut ini adalah hasil

analisis dari keseluruhan sub variabel kepemimpinan ketua kelompok tani:

Tabel 5.5 Kategori Tingkat Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani di

Kecamatan Pacitan

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

21,01 - 27

15,01 - 21,00

9 – 15,01

12

28

0

30

70

0

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka

dapat diketahui bahwa tingkat kepemimpinan ketua kelompok tani dari

sebanyak 28 responden atau sebesar 70% tergolong sedang. Ketua

kelompok tani cukup mampu memimpin anggotanya melaksanakan

kegiatan-kegiatan seperti musyawarah kelompok tani, kegiatan

penyuluhan pertanian, kegiatan SL-PTT dan kegiatan PUAP. Adapun

kekurangan ketua kelompok tani adalah kesediaan berbagi informasi

kepada anggotanya yang masih sebatas pemberian informasi di dalam

pertemuan formal kelompok dan kesadaran untuk memberi informasi di

luar pertemuan kelompok yang masih kurang. Upaya ketua kelompok tani

dalam menyelesaikan masalah anggotanya masih belum menjadikan

anggota puas atas solusi yang diberikan. Ketua kelompok tani banyak

berperan sebagai mediator antara petani dan penyuluh pertanian dan belum

bisa menjadi seorang pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah

anggotanya.

Page 71: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

60

Kelas kategori : kelasjumlah

terendahnilaitertingginilai

C. Efektivitas Kelompok Tani Kecamatan Pacitan

Efektivitas kelompok tani di dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan Lima Jurus Kemampuan Kelompok Tani. Adapun yang menjadi

ukuran efektivitas kelompok tani meliputi kemampuan merencanakan kegiatan

untuk meningkatkan produktivitas usahatani, kemampuan menaati dan

melaksanakan perjanjian dengan pihak lain, kemampuan penumbuhan modal

dan pemanfaatan pendapatan, kemampuan meningkatkan hubungan dengan

koperasi dan kemampuan mencari dan memanfaatkan informasi serta

menggalang kerja sama kelompok. Suatu kelompok dianggap efektif apabila

memiliki skor yang tinggi terhadap pelaksanaan Lima Jurus Kemampuan

Kelompok Tani. Rumus yang digunakan untuk mengukur efektivitas

kelompok adalah:

Kefektifan kelompok tani di Kecamatan Pacitan berdasarkan analisis

adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan Kelompok Tani Merencanakan Kegiatan untuk

Meningkatkan Produktivitas Usahatani

Kemampuan kelompok tani merencanakan kegiatan untuk

meningkatkan produktivitas usahatani, yaitu kemampuan kelompok dalam

merencanakan kegiatan-kegiatan kelompok dalam berbagai aspek yang

berhubungan dengan usaha peningkatan produksi dan pendapatan anggota-

anggota kelompok. Berikut ini adalah hasil analisis dari keseluruhan sub

variabel kemampuan kelompok tani merencanakan kegiatan untuk

meningkatkan produktivitas usahatani:

Page 72: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

61

Tabel 5.6 Kategori Sub Variabel Kemampuan Kelompok Tani

Merencanakan Kegiatan untuk Meningkatkan Produktivitas

Usahatani di Kecamatan Pacitan

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

14,02 - 18

10,01 – 14,01

6 – 10,00

10

30

0

25

75

0

Sumber: Analisis Data Primer

Sebanyak 75% responden menyatakan bahwa kemampuan

kelompok tani merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas

usahatani dalam tingkatan sedang. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dari 40

orang responden, sebanyak 26 orang responden menilai kemampuan

kelompok merencanakan sapta usahatani tergolong dalam kategori tinggi.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya perencanaan kegiatan sapta usaha tani

oleh kelompok tani di setiap awal musim tanam. Biasanya kelompok tani

membahas tentang jadwal pengolahan tanah dengan traktor, pengairan dari

sungai atau giliran diesel, jadwal tanam, benih yang digunakan, pupuk dan

teknik tanam. Kelompok tani menyediakan benih dan pupuk untuk

anggota, menyewakan alat pertanian seperti traktor dan diesel. Sub

variabel lainnya yaitu perencanaan produk sesuai keinginan pasar, dinilai

36 orang responden termasuk dalam kategori sedang, dimana kelompok

tani merencanakan jenis komoditas yang disukai pasar seperti jenis padi

menthik wangi, ceherang, IR 64 dan jenis hibrida. Untuk sub variabel

kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan produksi, dinilai 22

orang responden masuk dalam kategori sedang. Pada musim sebelumnya

petani rata-rata mendapatkan hasil panen padi sebanyak 10-12 karung

gabah per patok atau sekitar 40-48 Kwintal per hektar. Pada panen terakhir

kelompok tani mendapatkan hasil gabah rata-rata sebanyak 13-14 karung

per patok atau sekitar 56 kwintal per Hektar atau mampu meningkatkan

Page 73: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

62

produksi sekitar 1 - 2 karung gabah per patok atau sekitar 8 Kwintal per

Hektar.

2. Ketaatan Kelompok Tani terhadap Perjanjian

Ketaatan kelompok tani terhadap perjanjian yaitu kemampuan

kelompok dalam menaati perjanjian, misalnya melaksanakan perjanjian

kerjasama dengan pihak lain. Berikut ini adalah hasil analisis dari

keseluruhan sub variabel ketaatan kelompok tani terhadap perjanjian:

Tabel 5.7 Kategori Sub Variabel Ketaatan Kelompok Tani terhadap

Perjanjian

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

9,36 - 12

6,68 – 9,35

4 – 6,67

37

3

0

92,5

7,5

0

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.7 tingkat ketaatan kelompok tani terhadap

perjanjian sebanyak 37 responden atau sebesar 92,5% menyatakan tinggi.

Keseluruhan responden atau sebanyak 40 responden menilai kemampuan

kelompok tani dalam membuat perjanjian kerjasama dengan pihak lain

tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan kelompok tani

membuat perjanjian kerjasama secara tertulis dalam program PUAP, tidak

adanya ketimpangan antara perjanjian dengan pelaksanaan dan kesesuaian

pemahaman kelompok tani atas perjanjian yang telah dibuat. Sebanyak 37

orang responden menilai ketertiban melaksanakan perjanjian kelompok

tani dalam kategori tinggi dimana anggota kelompok tani tertib dalam

melaksanakan kewajiban yakni membayar Rp 100.000,- setiap tanggal 15

per bulannya. Perolehan hak sesuai perjanjian dinilai masuk dalam

kategori sedang oleh 22 orang responden, dimana anggota kelompok tani

mendapatkan hak sesuai perjanjian yaitu sebesar Rp 1.000.000,- dikurangi

Page 74: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

63

Rp50.000,- sebagai bunganya untuk masa angsuran 10 bulan. Sub variabel

kepuasan dalam pelaksanaan perjanjian dinilai termasuk kategori sedang

oleh 28 responden. Anggota kelompok tani merasa cukup puas dengan

perjanjian ini dikarenakan bunga yang rendah serta pembayaran angsuran

yang tepat waktu sehingga anggota kelompok yang akan pinjam kemudian

tidak mengalami hambatan kekurangan dana. Kepuasan anggota kelompok

tani dalam perjanjian ini terlihat dengan semangat anggota kelompok di

dalam melaksanakan perjanjian dan bertambahnya jumlah anggota di

dalam kelompok tani.

3. Kemampuan Kelompok Tani dalam Pemupukan Modal dan

Pemanfaatan Pendapatan

Kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan,

yaitu kemampuan kelompok memupuk modal untuk dipergunakan bagi

kepentingan kelompok dan anggotanya. Berikut ini adalah hasil analisis

dari keseluruhan sub variabel kemampuan pemupukan modal dan

pemanfaatan pendapatan:

Tabel 5.8 Kategori Sub Variabel Kemampuan Pemupukan Modal dan

Pemanfaatan pendapatan

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

7,02 - 9

5,01 – 7,01

3 – 5,00

28

12

0

70

30

0

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.8 sebanyak 28 responden atau sebesar 70%

menyatakan kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan

dalam kategori tinggi. Keseluruhan responden atau sebanyak 40 orang

responden menilai sub variabel kemampuan kelompok tani dalam

memupuk modal tergolong dalam kategori tinggi. Di dalam pemupukan

Page 75: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

64

modal, kelompok tani mengadakan iuran rutin setiap bulannya dan

jumlahnya berbeda-beda sesuai kesepakatan kelompok. Biasanya iuran

rutin dilaksanakan setiap ada pertemuan kelompok. Selain itu kelompok

juga memupuk modal melalui penyewaan alat pertanian seperti traktor dan

diesel air. Sebanyak 25 orang responden menilai sub variabel kemampuan

kelompok tani dalam memanfaatkan pendapatan tergolong kategori tinggi,

dimana hasil dari pemupukan modal tersebut biasanya untuk biaya

kelompok mencukupi kebutuhan pupuk dan benih anggota yang besarnya

pembagian pupuk per kelompok adalah Urea 150 Kg, Phonska 300Kg,

SP36 100Kg, Organik 600Kg dan benih sebanyak 1Kg/anggota.

Selanjutnya laba dari penjualan kepada anggota akan menambah

kas/pendapatan kelompok. Apabila ada kelebihan pendapatan biasanya

digunakan untuk biaya perawatan diesel, traktor dan juga untuk membeli

peralatan pertanian baru.

4. Kemampuan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Hubungan dengan

Koperasi

Kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan hubungan dengan

koperasi, yaitu tingkat keserasian hubungan antara anggota kelompok

dengan koperasi. Berikut adalah hasil analisis keseluruhan sub variabel

kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan hubungan dengan

koperasi:

Page 76: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

65

Tabel 5.9 Kategori Sub Variabel Kemampuan Kelompok Tani dalam

Meningkatkan Hubungan dengan Koperasi.

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

7,02 - 9

5,01 – 7,01

3 – 5,00

2

6

32

5

15

80

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.9 sebanyak 32 orang responden atau sebesar

80% menyatakan bahwa kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan

hubungan dengan koperasi tergolong rendah. Dari 40 orang responden,

sebanyak 24 orang responden menilai kemampuan kelompok dalam

memanfaatkan layanan koperasi tergolong dalam kategori rendah.

Layanan simpan pinjam, pemasaran dan penyediaan saprodi oleh koperasi

belum mampu masuk di dalam kegiatan kelompok tani. Koperasi seakan-

akan pasif dalam usahanya bermitra dengan kelompok tani dikarenakan

koperasi tidak memiliki daya untuk ikut memajukan kelompok tani.

Dengan demikian peran kelompok tani dalam memajukan koperasi pun

lemah, sebanyak 27 orang responden menilai peran kelompok dalam

memajukan koperasi tergolong kategori rendah. Hal ini dikarenakan

kelompok tani kurang merasakan dampak positif dari peran koperasi

terhadap kelompok tani dan di Kecamatan Pacitan KUD yang masih aktif

hanya ada dua yaitu di Desa Sidoharjo dan Desa Kembang, selebihnya

sudah tidak aktif. Peranan KUD dalam menyediakan kebutuhan petani

maupun sebagai tempat pemasaran hasil produksi dirasa masih kurang.

Sehingga petani lebih memilih meminjam modal di kelompok tani melalui

dana PUAP dan lembaga perkreditan. Oleh karena itulah anggota

kelompok tani sangat sedikit yang menjadi anggota dan pengurus koperasi.

Page 77: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

66

5. Kemampuan Mencari dan Memanfaatkan Informasi serta

Menggalang Kerja Sama Kelompok

Kemampuan mencari dan memanfaatkan informasi serta

menggalang kerja sama kelompok, yaitu kemampuan anggota kelompok

tani untuk mencari, mengolah dan menjelaskan informasi yang bermanfaat

unuk anggota. Berikut ini adalah hasil analisis dari keseluruhan sub

variabel kemampuan mencari dan memanfaatkan informasi serta

menggalang kerjasama kelompok:

Tabel 5.10 Kategori Sub Variabel Kemampuan Kelompok Tani dalam

Mencari dan Memanfaatkan Informasi serta Menggalang Kerja

Sama Kelompok.

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

7,02 - 9

5,01 – 7,01

3 – 5,00

17

22

1

42,5

55

2,5

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.10 sebanyak 22 responden atau sebesar 55%

menyatakan kemampuan kelompok tani dalam mencari dan memanfaatkan

informasi serta menggalang kerja sama kelompok tergolong sedang.

Sebanyak 32 orang responden dari 40 orang responden, menilai

kemampuan kelompok tani dalam mencari informasi pertanian tergolong

kategori tinggi. Dalam hal ini petani aktif mencari informasi pertanian

melalui diskusi dengan sesama petani, informasi dari ketua kelompok tani

dan atau PPL di dalam kegiatan penyuluhan. Sebanyak 29 responden

menilai kemampuan kelompok tani dalam memanfaatkan informasi

tergolong kategori sedang. Informasi yang diperoleh pun kadang-kadang

tidak diterapkan di dalam usahatani dikarenakan petani masih ragu tentang

informasi yang didapatkan. Biasanya petani meminta pertimbangan

Page 78: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

67

pendapat ketua kelompok tani sebelum memanfaatkan informasi di dalam

penerapan usahataninya.

Sub variabel kemampuan kelompok tani dalam menggalang

kerjasama dinilai oleh 24 orang responden termasuk kategori sedang.

Petani bekerjasama dalam menerapkan paket teknologi apabila petani

tersebut mengadopsi teknologi yang diberikan. Apabila petani tidak

mengadopsi biasanya tidak ikut bekerjasama. Contohnya kerjasama dalam

penerapan teknik tanam jajar legowo. Biasanya petani yang melaksanakan

teknik tanam tersebut saling bekerjasam dalam hal pembagian air dan

penyamaan waktu tanam benih. Sebagian petani yang tidak mengadopsi

tidak ikut bekerjasama dalam penerapan paket teknologi tersebut.

Seorang responden menilai bahwa kemampuan kelompok tani

dalam mencari dan memanfaatkan informasi serta menggalang kerja sama

kelompok termasuk di dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan

kurangnya partisipasi responden tersebut di dalam kegiatan kelompok tani.

Sehingga informasi baru tentang pertanian sering terlambat diterima

responden tersebut. Adapun alasan responden tersebut jarang

berpartisipasi di dalam kelompok tani karena mata pencahariannya sebagai

nelayan merangkap petani.

Page 79: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

68

6. Efektivitas Kelompok Tani Kecamatan Pacitan

Kriteria-krtiteria di atas merupaka kriteria efektivitas kelompok

tani. Efektivitas kelompok tani dikategorikan seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 5.11 Kategori Efektivitas Kelompok pada Kelompok Tani

Kecamatan Pacitan

Kategori Skor Jumlah (%)

Tinggi

Sedang

Rendah

44,36 - 57

31,68 – 44,35

19 – 31,67

14

26

0

35

65

-

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.11 menunjukkan bahwa tingkat efektivitas

kelompok pada kelompok tani di Kecamatan Pacitan tergolong sedang.

Sebanyak 26 orang responden atau 65% menilai efektivitas kelompok

termasuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok

tani telah cukup mampu melaksanakan lima jurus kemampuan kelompok

tani. Dengan dilaksanakannya lima jurus kemampuan kelompok tani yang

merupakan tujuan dari kegiatan kelompok tani, maka kelompok tani di

Kecamatan Pacitan telah mampu melaksanakan kegiatan untuk mencapai

tujuan tersebut. Dampak dari hal ini adalah anggota kelompok tani di

Kecamatan Pacitan mampu merasakan keuntungan bergabung dengan

kelompok tani antara lain, kejelasan perencanaan budidaya tanaman,

mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan modal, produksi tanaman

yang meningkat, kemampuan kerjasama kelompok yang baik dan mudah

mendapatkan segala kebutuhan pertanian melalui kelompok tani.

Page 80: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

69

D. Hubungan Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani dengan Efektivitas

Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan

Hubungan antara kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas

kelompok tani adalah variabel yang dikaji dalam penelitian ini. Analisis

hubungan dengan menggunakan program SPSS versi 17 for windows, dengan

tingkat kepercayaan 95 persen atau α sebesar 0,05. Berikut adalah hasil

analisis hubungan antara dinamika kelompok dengan efektivitas kelompok

pada kelompok tani di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.

Page 81: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

70

Tabel 5.12 Hubungan antara Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani dengan

Efektivitas Kelompok Tani di Kecamatan Pacitan

Variabel Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y total

rs t-hit rs t-hit rs t-hit rs t-hit rs t-hit rs t-hit

X1 0,359* 2,371 0,356

* 2,348 0,158 0,986 0,300 1,939 0,139 0,865 0,345

* 2,266

X2 0,580**

4,389 0,421

* 2,861 0,346

** 2,273 0,409

* 2,763 0,419

** 2,845 0,522

* 3,773

X3 0,171 1,070 0,234 1,484 0,355*

2,341 0,156 0,974 0,356*

2,348 0,325*

2,118

X total 0,449**

3,098 0,438

** 3,003 0,336

* 2,199 0,334

* 2,184 0,316

* 2,053 0,492

** 3,484

Sumber : Analisis Data Primer

Keterangan:

X1 = Sifat Pemimpin

X2 = Perilaku Pemimpin

Y1 = Merencanakan kegiatan untuk meningkatkan

produktivitas usahatani

X3 = Kekuasaan Pemimpin Y2 = Ketaatan terhadap perjanjian

Xtot = Kepemimpinan Ketua

Kelompok Tani

Y3 = Pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan

Y4 = Peningkatan hubungan dengan koperasi

t tabel = 2,024 (α = 0,05)

t tabel = 2,712 (α = 0,01) Y5 = Mencari dan memanfaatkan informasi serta

menggalang kerja sama kelompok

* = Signifikan pada = 0,05 Ytot = Efektivitas Kelompok Tani

** = Signifikan pada = 0,01 NS = Non significant

rs = Korelasi rank Spearman

Page 82: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

71

1. Hubungan antara Sifat Pemimpin Ketua Kelompok Tani dengan

Efektivitas Kelompok Tani

Berdasarkan Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa dengan nilai rs

0,345 dan t hitung (2,266) > t tabel (2,024) terdapat hubungan yang signifikan

antara sifat pemimpin ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok

tani. Sifat kepemimpinan ketua kelompok tani di Kecamatan Pacitan

cenderung mempengaruhi perilaku anggota dalam mengikuti kegiatan

kelompok tani. Karakter yang dimiliki ketua kelompok tani dalam

memimpin anggota kelompok tani seperti kemampuan menggerakkan

anggota di dalam pertemuan kelompok, kesediaan waktu ketua kelompok

tani untuk anggotanya, kesediaan ketua kelompok tani berbagi informasi

dan pengetahuan kepada anggota mampu membuat anggota kelompok tani

terdorong aktif mengikuti kegiatan kelompok tani. Kegiatan musyawarah

dan penyuluhan pertanian yang dipimpin ketua kelompok tani untuk

merencanakan kegiatan usahatani banyak melibatkan partisipasi anggota

kelompok tani. Anggota kelompok taat dan patuh terhadap keputusan

ketua kelompok tani yang dikeluarkan melalui musyawarah kelompok,

oleh karena itu pelaksanaan pembayaran angsuran pada program PUAP

dapat tepat waktu dan anggota kelompok tani antusias mengikuti

pertemuan kelompok, kegiatan penyuluhan dan program SL-PTT yang

dipimpin ketua kelompok tani.

2. Hubungan antara Perilaku Pemimpin Ketua Kelompok Tani dengan

Efektivitas Kelompok Tani

Berdasarkan Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan

yang sangat signifikan antara perilaku pemimpin ketua kelompok tani

dengan efektivitas kelompok tani dengan nilai rs 0,522 dan t hitung (3,773)

> t tabel (2,712). Tanda positif menunjukkan bahwa semakin tinggi perilaku

Page 83: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

72

pemimpin di dalam kelompok tani maka efektivitas kelompok tani juga

akan semakin tinggi. Ketua kelompok tani yang selalu mengkoordinasi

kegiatan-kegiatan kelompok menjadikan ketua kelompok tani mengenal

anggota kelompok sehingga kedekatan ketua kelompok tani dengan

anggota lebih baik. Kedekatan inilah yang menjadikan anggota kelompok

bersemangat di dalam menjalankan keputusan kelompok terkait dengan

lima jurus kemampuan kelompok tani. Ketua kelompok tani di Kecamatan

Pacitan tidak membeda-bedakan anggota di dalam pemberian bantuan

benih, pupuk atau modal dan berusaha membuat komunikasi di dalam

kelompok tani menjadi efektif dengan menggunakan teknik musyawarah

kelompok sehingga hubungan ketua kelompok tani dengan anggota

kelompok tani dapat terjalin dengan baik. Perilaku pemimpin dari ketua

kelompok tani inilah yang menjadikan kelompok tani mampu

melaksanakan lima jurus kemampuan kelompok tani sehingga efektivitas

kelompok dapat dicapai.

3. Hubungan antara Kekuasaan Pemimpin Ketua Kelompok Tani

dengan Efektivitas Kelompok Tani

Berdasarkan Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara kekuasaan pemimpin ketua kelompok tani dengan

efektivitas kelompok tani dengan nilai rs 0,325 dengan t hitung (2,118) > t

tabel (2,024). Petani di Kecamatan Pacitan masih menganggap ketua

kelompok tani sebagai seseorang pemimpin yang pendapatnya perlu

diikuti. Baik pendapat mengenai informasi pertanian maupun tentang

teknik budidaya tanaman, anggota kelompok sering menjadikan ketua

kelompok tani sebagai contoh. Petani menganggap ketua kelompok tani

adalah salah seorang dari kelompok tani yang dekat dengan penyuluh

Page 84: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

73

sehingga dianggap memiliki pengetahuan yang lebih di antara mereka.

Kepiawaian ketua kelompok tani dalam mengatur masa tanam padi di

dalam kelompok tani yang diikuti dan dilaksanakan oleh anggota

kelompok tani ternyata efektif dengan adanya kerjasama anggota

kelompok dalam melaksanakan waktu tanam padi secara serempak.

Kekuasaan pemimpin dari ketua kelompok tani dapat digunakan untuk

mengkoordinasikan anggota kelompok tani sehingga tujuan-tujuan di

dalam kelompok tani terkait lima jurus kemampuan kelompok tani bisa

dicapai dan dirasakan bersama.

4. Hubungan antara Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani dengan

Efektivitas Kelompok Tani

Berdasarkan Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan

yang sangat signifikan antara kepemimpinan ketua kelompok tani dengan

efektivitas kelompok tani dengan nilai rs 0,492 dengan t hitung (3,484) > t

tabel (2,712). Tanda positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

kepemimpinan ketua kelompok tani maka efektivitas kelompok tani yang

terbentuk juga semakin tinggi. Kelompok tani di Kecamatan Pacitan

menganggap ketua kelompok tani adalah orang yang berpengaruh di

dalam kelompok. Keakraban, keharmonisan dan kedekatan kelompok tani

dengan anggotanya disertai sikap empati dan kemampuan koordinasi,

membuat kelompok tani di Kecamatan Pacitan kompak dalam

menjalankan suatu keputusan bersama sehingga tujuan kelompok dapat

dicapai dan dirasakan. Kejelasan ketua kelompok tani dalam memberikan

arahan dan tugas kepada anggota, menjadikan anggota bisa

melaksanakannya tanpa mengalami banyak hambatan. Kepemimpinan

ketua kelompok tani mampu mendorong semua anggota kelompok tani

Page 85: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

74

untuk bekerjasama dalam melaksanakan lima jurus kemampuan kelompok

tani.

Page 86: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

75

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengkaji hubungan

antara kepemimpinan ketua kelompok dengan efektivitas kelompok tani di

Kecamatan Pacitan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kepemimpinan ketua kelompok tani di Kecamatan Pacitan tergolong dalam

kategori sedang sebanyak 70%, dimana sifat pemimpin tergolong kategori

sedang sebanyak 62,5%, perilaku pemimpin tergolong kategori tinggi

sebanyak 67,5% dan kekuasaan pemimpin tergolong kategori tinggi sebanyak

52,5%. Kepemimpinan ketua kelompok tani dianggap cukup mampu

mengkoordinasi anggota kelompok tani melaksanakan kegiatan-kegiatan

seperti musyawarah kelompok tani, kegiatan penyuluhan pertanian, kegiatan

SL-PTT dan kegiatan PUAP. Adapun kekurangan di dalam kepemimpinan

ketua kelompok tani adalah kesediaan berbagi informasi kepada anggotanya

yang masih sebatas pemberian informasi di dalam pertemuan formal

kelompok dan kesadaran untuk memberi informasi di luar pertemuan

kelompok yang masih kurang.

2. Efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan tergolong kategori sedang

sebanyak 65%. Efektivitas kelompok tani yaitu kemampuan merencanakan

kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usahatani tergolong kategori

sedang sebanyak 75%, kemampuan menaati dan melaksanakan perjanjian

dengan pihak lain tergolong kategori tinggi sebanyak 92,5%, kemampuan

pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan tergolong kategori tinggi

sebanyak 70%, kemampuan meningkatkan hubungan dengan koperasi

tergolong kategori rendah sebanyak 80% dan kemampuan mencari dan

memanfaatkan informasi serta menggalang kerja sama kelompok tergolong

kategori sedang sebanyak 55%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok tani

telah cukup mampu melaksanakan lima jurus kemampuan kelompok tani

Page 87: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

76

sehingga keberadaan kelompok tani telah cukup mampu memberikan manfaat

dan mampu memfungsikan diri sebagai wadah aspirasi bagi anggota.

3. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kepemimpinan ketua

kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan,

dengan rincian:

a. Terdapat hubungan yang signifikan antara sifat pemimpin ketua kelompok

tani dengan efektivitas kelompok tani.

b. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara perilaku pemimpin

ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani.

c. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuasaan pemimpin ketua

kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang disampaikan adalah:

1. Kepemimpinan ketua kelompok tani di Kecamatan Pacitan yang masih

tergolong sedang masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat menambah intensitas

bertemu dan berkumpul dengan anggota kelompok untuk membicarakan

permasalahan anggota, aktif mencari dan memberitahukan informasi pertanian

baru baik dari penyuluh atau media massa, membantu anggota yang

mengalami masalah pertanian melalui kelompok tani dan di dalam pembagian

benih ketua kelompok tani perlu mengambil kebijakan keadilan kelompok

mengingat setiap anggota mendapatkan benih 1Kg tanpa memandang luas

sawah yang dimiliki oleh anggota kelompok tani tersebut. Harapannya

anggota akan merasa memiliki pemimpin yang peduli sehingga anggota akan

merasa antusias menjalankan tugas-tugas dari ketua kelompok tani.

2. Efektivitas kelompok tani di Kecamatan Pacitan yang masih tergolong sedang

perlu ditingkatkan. Pembianaan kelompok tani seperti penyuluhan dan

pelatihan kelompok tani perlu lebih diintensifkan lagi sehingga kelompok

benar-benar mampu dalam melaksanakan lima jurus kemampuan kelompok

Page 88: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

77

tani. Petani yang masuk ke dalam kelompok tani memiliki tujuan aspirasi

mereka dapat tersalurkan dan kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Dengan

semakin tingginya efektivitas di dalam kelompok tani dapat menjadikan

pemenuhan kebutuhan kebutuhan di dalam kelompok tani dapat tercapai dan

semangat petani dalam mengembangkan kelompok tani pun akan meningkat.

3. Mengingat peran koperasi yang masih kurang terhadap kelompok tani, maka

perlu peningkatan kerjasama kelompok tani dengan lembaga-lembaga

perekonomian selain koperasi untuk memenuhi kebutuhan finansial kelompok

tani beserta anggotanya mengingat keberadaan dan peran aktif koperasi

terhadap kelompok tani masih kurang.

Page 89: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

78

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Concepts of Leadership. Dikutip dari http://www.nwlink.com

pada tanggal 9 Pebruari 2010 pukul 08.44 WIB.

. 2010. Behavioral Theory. Dikutip dari http://www.changingminds.org

pada tanggal 9 Pebruari 2010 pukul 08.57 WIB.

Agung, I. G. N. 2004. Manajemen Penulisan Skripsi, Thesis dan Desertasi: Kiat-

kiat untuk Mempersingkat Penulisan Skripsi, Thesis dan Desertasi.

PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Baninjarian, N dan Zulhamri A. 2009. Groups in Context: A Model of Group

Effectiveness. European Journal of Social Sciences Vol. 8 No 2

2009.

Chaplin, J.P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi, diterjemahkan oleh Kartini

Kartono dari judul asli Dictionary of Psichology. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Deptan. 2004. Pedoman Umum Pelaksanaan Proyek Pemberdayaan Ketua

Kelompoktanian Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

Drever, James. 1986. Kamus Psikologi, diterjemahkan oleh Nancy Simanjuntak

dari judul asli The Penguin Dictionary of Psichology. PT. Bina

Aksara. Jakarta.

Feldman, Roberts. 1998. Social Psychology Second Edition. Prentice Hall. New

Jersey.

Gibson, Ivancevich and Donnelly. 2000. Organizations. The McGraw-Hill

Companies, Inc. USA.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Grasindo. Jakarta.

Hadisapoetro, Soedarsono. 1978. Pembangunan Pertanian. Departemen Ekonomi

Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Ibrahim, J, Sudiyono, Harpowo. 2003. Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian.

Bayumedia Publishing dan UMM Press. Malang.

Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 1998. Organizational Behavior. The

McGraw-Hill Companies, Inc. USA.

Liliweri, Alo. 1997. Sosiologi Organisasi. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. UNS Press.

Surakarta.

.1994. Bunga Rampai Pembangunan Pertanian. UNS Press.

Surakarta.

.1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Departemen

Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

Page 90: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

79

Martaamidjaja. 1996. Group-based Extension Programmes for Natural Resource

Conservation in Java. Dikutip dari http://www.fao.org pada tanggal

9 Pebruari 2010 pukul 09.15 WIB.

Mauled, M. 2004. Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. PT. Bumi Aksara.

Jakarta.

Moekijat. 1981. Motivasi dan Pengembangan Manajemen. Alumni. Bandung.

Muhammad, A. 2001. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta

Nasution, Z. 1990. Prinsip-prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan. LPFE UI.

Jakarta.

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nikmatullah, D. 1995. Kontribusi Ketua Kelompok Tani Pertanian Lapangan

(PPL) Terhadap Keefektifan Kelompok Tani dalam Kegiatan Ketua

kelompok tanian di Rawa Sragi Lampung Selatan. Jurnal Sosio

Ekonometrika vol.1 no.I.

Onong, U. E. 1981. Kepemimpinan dan Komunikasi. Penerbit Alumni. Bandung.

Prawirosentono, S. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan Kinerja

Karyawan Kiat-kiat membangun Organisasi kompetitif menjelang

perdaganagn Bebas Dunia. BPFE. Yogyakarta

Purwadi. 2005. Karakteristik Kepribadian Ketua Kelompok Tani dan

Hubungannya dengan Motivasi Kerjanya di kecamatan Mojolaban

kabupaten Sukoharjo. Skripsi Fakultas Pertanian UNS Surakarta.

Tidak Dipublikasikan.

Rivai, V. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Robbins, S.P dan T.A. Judge. 2007. Perilaku Organisasi, diterjemahkan oleh

Diana Angelica dari judul asli Organizational Behavior. Salemba

Empat. Jakarta.

Samsudin. 1994. Manajemen Penyuluhan Pertanian. Bina Cipta. Bandung.

Santosa, S. 1999. Dinamika Kelompok Tani. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sartono, S. W. 2004. Teori-teori Psikologi Sosial. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sekaran, V. 1989. Organizational Behaviour Text and Cases. Tata Mc Graw-Hill

Publishing Company Limited. New Delhi.

Siagian, Sondang P. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Rineka Cipta.

Jakarta.

Singarimbun, M dan S. Effendi. 1995 Metodologi Penelitian Survai. LP3ES.

Jakarta.

Page 91: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI · PDF filehubungan kepemimpinan ketua kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di kecamatan pacitan kabupaten pacitan oleh : ... daftar

80

Soedijanto. 1999. Administrasi Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka.

Jakarta.

Stogdill, R.M. 1974. Handbook of Leadership: A Survey of the Literature. Free

Press. New York.

Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan: Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga.

Jakarta.

Supanggyo. 2007. Administrasi Penyuluhan Pertanian. UNS Press. Surakarta

Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Tarsito.

Bandung.

Van den Ban dan Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Yuki, Gary A. dan K.N. Wexley. 2003. Perilaku Organisasi dan Psikologi

Personalia. Rineka Cipta. Jakarta.