109
HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO 2 ) UDARA AMBIEN DAN FAKTOR-FAKTOR LAINNYA DENGAN GEJALA ASMA PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI USIA 6-7 TAHUN DI KELURAHAN CIPUTAT TAHUN 2014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) Oleh: Reka Yuligawati NIM.1110101000036 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2)

UDARA AMBIEN DAN FAKTOR-FAKTOR LAINNYA

DENGAN GEJALA ASMA PADA MURID SEKOLAH DASAR

NEGERI USIA 6-7 TAHUN DI KELURAHAN CIPUTAT

TAHUN 2014

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh:

Reka Yuligawati

NIM.1110101000036

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value
Page 3: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

ii

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

Skripsi, 8 Juli 2014

REKA YULIGAWATI, NIM. 1110101000036

Hubungan Konsentrasi SO2 Udara Ambien dan Faktor-Faktor Lainnya dengan

Gejala Asma Pada Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun

2014

(ix + 81 halaman, 21 tabel, 3 gambar, 3 bagan, 14 lampiran)

ABSTRAK

Emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara

terbesar di perkotaan termasuk Kota Tangerang Selatan. Polutan yang dihasilkannya seperti

SO2 berdampak negatif terhadap kesehatan sistem pernapasan manusia, diantaranya

meningkatkan gejala asma. Menurut International Study of Asthma and Allergies in

childhood (ISAAC) anak usia 6-7 tahun merupakan prevalensi asma terbesar. Penelitian ini

dilakukan pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun pada bulan Maret sampai April 2014 di

Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross

sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 murid dan teknik pengambilan

sampel menggunakan simple random sampling. Data penelitian didapat dari data primer

berupa kuesioner dan pengukuran konsentrasi SO2 udara ambien dengan menggunakan

Impinger. Data dianalisis secara univariat untuk melihat gambaran masing-masing

variabel, analisis bivariat dengan menggunakan chi square untuk melihat hubungan

variabel keterpajanan asap rokok, pemakaian obat nyamuk, binatang peliharaan, perabotan

rumah tangga yang berpotensi sumber alergen, jenis kelamin, riwayat asma, dan

pemberian ASI eksklusif terhadap gejala asma, dalam analisis bivariat juga digunakan uji

Mann-Whitney untu mengetahui hubungan antar konsentrasi SO2 dengan gejala asma.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi SO2 udara ambien tidak

berhubungan dengan gejala asma (p value 0,878). Variabel yang mempunyai hubungan

dengan gejala asma adalah keterpaparan asap rokok (p value = 0,018), riwayat asma (p

value = 0,023), dan pemberian ASI eksklusif (p value = 0,029). Berdasarkan hasil

penelitian ini disarankan kepada anggota keluarga untuk tidak merokok supaya anak-anak

tidak terpajan dengan asap rokok. Disamping itu, ibu-ibu sebaiknya memberikan ASI

eksklusif kepada bayinya untuk mengurangi risiko terjadinya gejala asma pada masa anak-

anak.

Kata Kunci : Konsentrasi SO2 dan Asma

Daftar Bacaan (2002-2014)

Page 4: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

iii

JAKARTA STATE ISLAMIC UNIVERSITY

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

Undergraduated Thesis, 8 July 2014

REKA YULIGAWATI, NIM. 1110101000036

Association between Ambient Air SO2 Concentration and Others Factors with

Asthma Symptoms on Elementary School Students Aged 6-7 Years, Ciputat Village

2014

(ix + 81 pages, 21 tables, 3 pictures, 3 charts, 14 attachments

ABSTRACT

Motor vehicle exhaust emissions are the largest source of air pollution in urban

areas including South Tangerang City. It produces the pollutants such as SO2 which has

negative impact on the health of the human respiratory system, including increasing the

symptoms of asthma. According to the International Study of Asthma and Allergies in

Childhood (ISAAC) children aged 6-7 years are the greatest prevalence of asthma. This

research was conducted at the Elementary School students aged 6-7 years in March - April

2014 in Ciputat village, Ciputat district Tangerang Selatan City.

Quantitative study usely cross-sectional design was conducted. The number of

samples in this study were 120 pupils and sampling techniques using simple random

sampling. Research data obtained from the primary data in the form of questionnaires and

measurements of ambient air concentrations of SO2 by impinger. Data were analyzed using

univariate to see an overview of each variable, bivariate analysis using chi square to see

the association of exposure to cigarette smoke, use insect repellent, pets, household items

potentially a source of allergens, gender, history of asthma, and exclusive breastfeeding

variables to the symptoms of asthma, Mann-Whitney test also used to determine the

association between the concentration of SO2 and asthma symptoms.

The results showed that ambient air SO2 concentrations is not associated with

asthma symptoms (p value = 0,878). The variables that associated with asthma symptoms

were cigarette smoke exposure (p value = 0.018), history of asthma (p value = 0.023), and

exclusive breastfeeding (p value = 0.029). Based on the results of this study are advised to

family members should not to smoke, so that the children are not exposed to cigarette

smoke. Besides, mothers should give exclusive breastfeeding to her baby to reduce the risk

of asthma symptoms in children.

Key Words : SO2 Concentrations and Asthma

Bibliography (2002-2014)

Page 5: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value
Page 6: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value
Page 7: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Reka Yuligawati

Jenis kelamin : Perempuan

TTL : Pangwa, 20 November 1992

Alamat asal :Desa Kulam, kemukiman Beuracan, Kec Meureudu, Kab

Pidie Jaya, Provinsi Aceh

Alamat sekarang : Jln Kertamukti No 29 B, Pisangan, Kec Ciputat, Tangerang

Selatan

Agama : Islam

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2010 – 2014 S1 - Peminatan Kesehatan Lingkungan, Program Studi

Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2007 – 2010 Madrasah Aliyah Jeumala Amal Lueng Putu

2004 – 2007 Madrasah Tsanawiyah Jeumala Amal Lueng Putu

1998 – 2004 SD Negeri Beuracan Jaya Meureudu

Page 8: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehaditat Allah SWT atas segala

rahmat, hidayah dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Hubungan Konsentrasi SO2 Udara Ambien Dengan Gejala

Asma Pada Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun

2014”.

Terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan

bimbingan, bantuan, serta dukungan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan

terimakasih terutama ditujukan kepada :

1. Kementrian Agama Republik Indonesia yang telah memberikan beasiswa

kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp. And, selaku dekan Fakultas

Kedokteran dan ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ir. Febrianti selaku kepala program studi kesehatan masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah.

4. Ibu Dewi Utami Iriani,Ph.D dan Ibu Dr. Ela Laelasari,SKM, M.Kes yang

selalu memberikan masukan dan saran, serta meluangkan waktunya dalam

membimbing penulis.

5. DR.Arif Sumantri, M.KM selaku ketua peminatan Kesehatan Lingkungan.

6. Bapak Kepala sekolah SD Negeri 01 Ciputat, Kepala Sekolah SD Negeri

02 Ciputat, Kepala Sekolah SD Negeri 05 Ciputa, Kepala Sekolah SD

Negeri 06 Ciputat, Kepala Sekolah SD Negeri 10 Ciputat.

Page 9: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

viii

7. Keluarga tercinta Mamak, Dek Ira dan Dek Nurol, dan My beloved aunt “

Bunda Ratna” yang selalu menyemangati dan mendoakan kakak. Special

thank buat Alm Bapak yang menjadi motivasi kakak dalam belajar dan

terus berusaha untuk menjadi anak yang lebih baik.

8. Jamaah kesehatan lingkungan angkatan 2010 yang selalu semangat dan

optimis.

9. Teman-teman kosan white house Ema, Sulcha, Nia , Alung dan Lina yang

sudah menjadi keluargaku di perantauan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari sempurna,

untuk itu saran dan masukan sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan

laporan skripsi ini.

Jakarta, 8 Juli 2014

Reka Yuligawati

Page 10: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

ABSTRACT ......................................................................................................... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 6

1.3 Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 7

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8

1.4.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 8

1.4.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 9

1.5.1 Bagi Pemerintahan Kota Tangerang Selatan ........................................ 9

1.5.2 Bagi Masyarakat ................................................................................... 9

1.5.3 Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat ......................................... 9

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pencemaran Udara............................................................................. 11

2.2 Penggolongan Zat-Zat Pencemaran Udara...................................................... 11

2.2.1 Berdasarkan Sumber ............................................................................. 11

2.2.2 Berdasarkan Bahan Atau Zat Pencemar ................................................ 12

2.3 Baku Mutu Kualitas Udara Ambien ................................................................ 12

2.4 Sulfur dioksida (SO2) ...................................................................................... 14

2.4.1 Sifat Dan Karakteristik SO2 .................................................................. 14

2.4.2 Dampak SO2 Terhadap Kesehatan ........................................................ 15

2.5 Asma .............................................................................................................. 16

2.5.1 Definisi Asma .......................................................................................... 16

Page 11: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

x

2.5.2 Faktor-Faktor Risiko Asma ..................................................................... 17

2.5.2.1 Faktor Individu............................................................................ 17

1. Riwayat Asma ......................................................................... 17

2. Riwayat Atopi ......................................................................... 18

3. Jenis kelamin ........................................................................... 18

2.5.2.2 Faktor Lingkungan ...................................................................... 19

1. Infeksi .................................................................................. 19

2. Perabotan rumah tangga ...................................................... 19

3. Asap Rokok ......................................................................... 19

4. Pemakaian Obat Nyamuk .................................................... 20

5. SO2 dan NO2......................................................................... 20

6. Binatang Peliharaan ............................................................. 21

7. Cuaca ..................................................................................... 21

2.5.2.3 Faktor Perilaku .......................................................................... 22

1. Pola makan ........................................................................... 22

2. Latihan fisik .......................................................................... 22

3. Perubahan Emosi .................................................................. 23

4. Pemberian ASI Eksklusif ...................................................... 23

2.5.3 Tanda Klinik Dan Gejala Asma .............................................................. 23

2.5.4 Jenis-Jenis Asma ..................................................................................... 25

2.5.5 Patofisiologi Asma .................................................................................. 26

2.6 Kerangka Teori ................................................................................................. 27

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN

HIPOTHESIS

3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................. 29

3.2 Definisi Operasional ......................................................................................... 30

3.3 Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 31

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ............................................................................................... 32

4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................................ 32

4.2.1 Lokasi ....................................................................................................... 32

4.2.2 Waktu ....................................................................................................... 32

Page 12: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

xi

4.3 Populasi dan Sampel .......................................................................................... 32

4.3.1 Populasi .................................................................................................... 32

4.3.2 Sampel ..................................................................................................... 33

4.3.3 Pengambilan Sampel ............................................................................... 35

4.4 Sumber Data ...................................................................................................... 36

4.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 37

4.6 Instrumen Penelitian .......................................................................................... 38

4.6.1 Impinger .................................................................................................. 38

4.6.2 Kuesioner................................................................................................. 41

4.7 Pengolahan Data, Analisis Data, dan Penyajian Data ....................................... 41

4.7.1 Pengolahan Data ...................................................................................... 41

4.7.2 Analisis Data ........................................................................................... 42

4.7.3 Penyajian Data ......................................................................................... 43

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Univariat .............................................................................................. 44

5.1.1 Gambaran Gejala Asma ........................................................................... 44

5.1.2 Persentase Gejala asma Berdasarkan Sekolah ......................................... 45

5.1.3 Konsentrasi SO2 udara ambien Berdasarkan Waktu Pengukuran............ 45

5.1.4 Konsentrasi Rata-Rata SO2 udara ambien pada setiap sekolah ............... 46

5.1.5 Uji Normalitas SO2 .................................................................................. 47

5.1.6 Gambaran Keterpajanan Asap Rokok ..................................................... 47

5.1.7 Gambaran Pemakaian Obat Nyamuk ...................................................... 48

5.1.8 Gambaran Binatang Peliharaan ............................................................... 49

5.1.9 Gambaran Perabotan Rumah Tangga Yang Berpotensi Sumber

Alergen .................................................................................................... 49

5.1.10 Gambaran Jenis Kelamin ........................................................................ 50

5.1.11 Gambaran Riwayat Asma ....................................................................... 50

5.1.12 Gambaran Pemberian ASI eksklusif ...................................................... 51

5.2 Analisis Bivariat ................................................................................................ 52

5.2.1 Hubungan Konsentrasi SO2 Udara Ambien Dengan Gejala

Asma ....................................................................................................... 52

5.2.2 Hubungan Keterpajanan Asap Rokok Dengan Gejala Asma .................. 52

Page 13: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

xii

5.2.3 Hubungan Pemakaian Obat Nyamuk Dengan Gejala Asma ................... 53

5.2.4 Hubungan Binatang Peliharaan Dengan Gejala Asma ............................ 54

5.2.5 Hubungan Perabotan Rumah Tangga Yang Berpotensi Sumber

Alergen Dengan Gejala Asma ................................................................. 55

5.2.6 Hubungan Jenis Kelamin Dengan gejala Asma ...................................... 56

5.2.7 Hubungan Riwayat Asma Dengan gejala Asma ..................................... 56

5.2.8 Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Gejala Asma .................... 57

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 58

6.2 Gejala Asma ..................................................................................................... 59

6.3 Konsentrasi SO2 Di Udara Ambien ................................................................. 60

6.4 Sulfur dioksida (SO2) Udara Ambien Dengan Gejala Asma .......................... 62

6.5 Keterpajanan Asap Rokok Dengan Gejala Asma ............................................ 63

6.6 Pemakaian Obat Nyamuk dengan Gejala Asma .............................................. 65

6.7 Binatang Peliharaan Dengan Gejala Asma ..................................................... 67

6.8 Perabotan Rumah Tangga dengan Gejala Asma .............................................. 69

6.9 Jenis Kelamin Dengan Gejala Asma ............................................................... 71

6.10 Riwayat Asma Dengan Gejala Asma............................................................. 72

6.11 ASI Eksklusif Dengan Gejala Asma ............................................................... 73

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan........................................................................................................... 74

7.2 Saran ................................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 76

LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori .................................................................................... 28

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 29

Bagan 4.1 Skema Pengambilan Sampel ................................................................ 37

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Persentase Gejala Asma .................................................................... 45

Gambar 5.2 Gambaran Konsentrasi SO2 Pada SD Negeri Berdasarkan

Waktu Pengukuran ........................................................................... 46

Gambar 5.3 Konsentrasi Rata- Rata SO2 Di Udara Ambien ................................ 46

Page 15: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Baku Mutu Udara Ambien ................................................................... 13

Tabel 2.2 Pengaruh SO2 Berdasarkan Konsentrasi Terhadap Manusia ............... 16

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................ 30

Tabel 5.1 Gambaran Gejala Asma ....................................................................... 44

Tabel 5.2 Uji Normalitas SO2 .............................................................................. 47

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Keterpajanan Asap Rokok .................................. 48

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi pemakaian obat nyamuk ..................................... 48

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi kepemilikan binatang Peliharaan ........................ 49

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Kepemilikan Perabotan Rumah Tangga ............. 49

Tabel 5.9 Distribusi Jenis Kelamin ...................................................................... 50

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Riwayat Asma .................................................. 51

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI eksklusif .................................. 51

Tabel 5.12 Hubungan Konsentrasi SO2 Udara Ambien dengan Gejala

Asma .................................................................................................... 52

Tabel 5.13 Hubungan Keterpajanan Asap Rokok dengan Gejala

Asma ................................................................................................... 53

Tabel 5.14 Hubungan Pemakaian Obat Nyamuk Dengan Gejala Asma ............... 54

Tabel 5.15 Hubungan Kepemilikan Binatang Peliharaan dengan Gejala

Asma ................................................................................................... 54

Tabel 5.16 Hubungan Kepemilikan Perabotan Rumah Tangga Yang

Berpotensi Sumber Alergen dengan Gejala Asma .............................. 54

Tabel 5.17 Hubungan Jenis Kelamin dengan Gejala Asma .................................. 56

Tabel 5.18 Hubungan Riwayat Asma dengan Gejala Asma ................................. 57

Tabel 5.19 Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Gejala Asma ................ 58

Page 16: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ditinjau dari berbagai sektor yang potensial dalam mencemari

udara, pada umumnya sektor transportasi memegang peran yang sangat

besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Lebih dari 90% polusi udara di

kota-kota yang ada di negara berkembang disebabkan oleh emisi

kendaraan bermotor. Hal ini dikarenakan tingginya jumlah kendaraan yang

tua ditambah dengan pemeliharaan kendaraan yang buruk, infrastruktur

yang tidak memadai dan kualitas bahan bakar yang rendah (UNEP, 2008).

Di kota-kota besar di Indonesia, kontribusi gas buang kendaraan bermotor

sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas

buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal

dari sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga, pembakaran

sampah, kebakaran hutan dan lain-lain (BPLHD Jawa Barat, 2009).

Pertumbuhan sektor transportasi di Indonesia selama tahun 2000-

2011 memperlihatkan jumlah kendaraan bermotor meningkat tajam hingga

lebih 4 kali lipat. Sebagai contoh, pada tahun 2000 terdapat sekitar 19 juta

kendaraan sepeda motor, bis, truk dan mobil penumpang Jumlah itu

meningkat menjadi sekitar 85,6 juta pada 2011 (KLH, 2013). Sedangkan

di Provinsi Banten juga terjadi peningkatan jumlah kendaraan bermotor,

dari tahun 2009 sampai tahun 2011 tercatat jumlah kendaraan bermotor

meningkat sebanyak 55% (BPS provinsi Banten, 2011). Berdasarkan

laporan dari Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

Page 17: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

2

(PPSP) Kota Tangerang Selatan (2011) potensi pencemaran udara di Kota

Tangerang Selatan sebagian besar berasal dari emisi kendaraan. Data dari

Satuan lalu lintas Polres Tangerang menunjukan volume kendaraan yang

beraktifitas sekitar 9000 kendaraan/ jam. Begitu juga dengan hasil

pengujian emisi dari 250 unit kendaraan yang terdiri dari 150 unit

kendaraan berbahan bakar bensin dan 100 unit kendaraan berbahan bakar

solar. Dari hasil pengujian emisi pada kendaraan berbahan bakar bensin

dinyatakan lulus uji sebanyak 82% dan yang tidak lulus uji sebanyak 18% .

Sedangkan kendaraan berbahan bakar solar, yang dinyatakan lulus uji

sebanyak 48% dan yang tidak lulus uji sebanyak 52%. Berdasarkan

BPLHD Propinsi DKI Jakarta, kendaraan bermotor yang berbahan bakar

solar seperti truck berkontribusi sebanyak 85% dalam menghasilkan SO2

dibandingkan dengan kendaraan bermotor yang berbahan bakar bensin

yang hanya sekitar 15% (Agustini dkk, 2014).

Emisi gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran pada

kendaraan bermotor dapat bersifat racun dan membuat efek negatif.

Idealnya, pembakaran dalam mesin menghasilkan pembuangan yang tidak

mengganggu kesehatan lingkungan. Tapi kenyataannya tidak semua

pembakaran berlangsung sempurna. Bila pembakaran tidak sempurna,

maka gas buang yang dihasilkan selain menghasilkan gas CO2 dan H2O,

juga menghasilkan gas-gas yang beracun yaitu CO, HC, NOx, dan SOx

(Fuhaid, 2011). Gas-gas tersebut bukan hanya berbahaya bagi kesehatan

masyarakat tapi juga mengancam lingkungan baik secara lokal maupun

global (KLH, 2003).

Page 18: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

3

Salah satu gas beracun yang berdampak terhadap kesehatan adalah

Sulfur dioksida (SO2). Menurut Environmental Protection Agency (EPA)

bahwa terdapat hubungan antara pajanan jangka pendek terhadap SO2

dengan meningkatnya kunjungan ke bagian gawat darurat dan rawat inap

akibat penyakit pernapasan, terutama pada populasi berisiko termasuk

anak-anak, orang tua, dan penderita asma (EPA, 2013). Dampak

pencemaran udara terhadap tubuh manusia termasuk dari kendaraan

bermotor sangat luas mulai dari hal yang bersifat lokal hingga sistemik.

Paru adalah target organ utama. Beberapa gangguan terhadap paru-paru

adalah asma, bronkhitis dan pneumonia (Achmadi, 2012).

Asma merupakan salah satu penyakit kronis paling umum di dunia

dengan jumlah penderita sekitar 300 juta orang (GINA, 2010).

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Global initiative for asthma (GINA)

diperkirakan setiap satu orang diantara 250 kematian diperkirakan

meninggal akibat asma (Nasidah, 2010). Laporan Center for Disease

Control (CDC) tahun 2000 mengenai prevalensi asma pada anak usia < 18

tahun sebelum dan sesudah tahun 1997 di Amerika Serikat, terlihat

adanya peningkatan prevalensi asma sebesar 5% setiap tahun dari tahun

1980 sampai 1995 (Afdal, 2012).

Di negara berkembang, prevalensi asma sebelumnya dianggap

rendah tetapi studi terbaru menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

kejadian asma pada anak, peningkatan ini terjadi terutama bagi yang

tinggal di daerah perkotaan (Kistnasamy, 2005). Data dari Sistem

Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011 terlihat adanya

Page 19: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

4

peningkatan Case Fatality Rate (CFR) yang disebabkan penyakit asma di

Indonesia yaitu 1,79% pada tahun 2009 menjadi 2,98% pada tahun 2010

(Depkes RI, 2012). Berdasarkan data dari Dinas kesehatan Tangerang

Selatan (2013) jumlah kasus asma di Kota Tangerang Selatan pada tahun

2012 sebanyak 4.342 kasus. Disamping itu penyakit asma juga termasuk

dalam sepuluh penyakit terbanyak rawat UGD puskesmas perawatan Kota

Tangerang Selatan (Profil Dinkes Tangerang Selatan, 2012).

Menurut Herdi (2011) asma adalah penyakit yang masih menjadi

masalah kesehatan masyarakat di hampir semua negara di dunia, diderita

oleh anak-anak sampai dewasa dengan derajat penyakit yang ringan

sampai berat, bahkan dapat mematikan. Pada anak, penyakit asma dapat

mempengaruhi masa pertumbuhan, karena anak yang menderita asma

sering mengalami kambuh sehingga dapat menurunkan prestasi belajar di

sekolah (Oemiati, 2010).

Tingkat prevalensi asma yang cukup besar menjadi masalah

kesehatan masyarakat yang serius. Pada tahun 1995 di Amerika Serikat,

biaya untuk pengobatan asma mencapai 250 juta dollar AS, sedangkan

penghitungan kehilangan hari sekolah, aktifitas atau biaya lain bisa

mencapai 1,2 milyar dollar AS, belum lagi biaya akibat hilangnya waktu

kerja orang tua untuk mengurus anaknya, dan penderita asma dapat

mengalami keterbatasan dan penurunan kualitas hidup yang serius (Afdal,

2012). Begitu juga di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)

dengan United Nations Environment Programme (UNEP) dan EPA

melakukan Study Cost and Benefit Analysis (CBA) on fuel Economy

Page 20: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

5

Policy in Indonesia di tahun 2012 memperkirakan bahwa biaya kesehatan

penduduk Jakarta pada tahun 2010 adalah berkisar antara Rp. 697,9 miliar

sampai dengan Rp. 38,5 trilliun. Biaya besar ini merupakan akibat

penyakit yang berkaitan dengan pencemaran udara salah satunya adalah

penyakit asma (KLH, 2013).

Di Indonesia faktor pemicu asma baik di desa maupun di kota

masih sangat tinggi antara lain dari asap kebakaran hutan, asap kendaraan

bermotor dan asap atau debu industri. Disamping itu perilaku merokok,

pemakaian bahan kimia (obat anti nyamuk dan parfum) dan menjamurnya

makanan produk massal industri yang mengandung pewarna, pengawet

dan Monosodium glutamat (MSG) memberi kontribusi yang bermakna

pada penyakit ini (Sihombing, 2010).

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sunyer, et

al (2003) menyatakan bahwa SO2 berhubungan dengan kejadian asma

pada anak-anak, terbukti bahwa penurunan tingkat polusi akan berdampak

pada penurunan jumlah kejadian asma pada anak-anak di Eropa. Pada

orang normal, konsentrasi SO2 lebih dari 5 ppm dapat menyebabkan

bronkokontriksi, sedangkan pada penderita asma konsentrasi SO2 lebih

dari 1 ppm sudah bisa menyebabkan bronkokontriksi (Kistnasamy, 2005).

Menurut Kowalak (2011) meskipun asma menyerang semua usia,

sekitar 50% pasien asma berusia kurang dari 10 tahun. Namun dalam

penelitian ini, peneliti memilih anak usia 6-7 tahun sebagai populasi

penelitian karena pada usia ini menurut International Study of Asthma and

Page 21: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

6

Allergies in childhood (ISAAC) merupakan prevalensi asma terbesar

(Afdal, 2012).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti hubungan konsentrasi SO2 yang merupakan salah satu

komponen zat pencemar yang dihasilkan dari emisi kendaraan dengan

gejala asma pada murid SD usia 6-7 tahun di SD Negeri yang berada

di Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan.

Disamping itu, selama ini peneliti belum pernah menemukan

penelitian tentang hubungan SO2 dengan asma di Indonesia. Penelitian

yang pernah dilakukan sebelumnya adalah mengenai hubungan NO

dengan asma dan SO2 dengan ISPA dengan menggunakan data

sekunder.

1.2 Rumusan masalah

Beberapa penelitian sebelumnya telah melihat hubungan antar

konsentrasi SO2 dengan kejadian asma pada anak-anak. Studi terkini

menyatakan pajanan jangka pendek terhadap SO2, mulai 5 menit sampai

24 jam mempunyai efek merugikan terhadap kesehatan antara lain

bronkokontriksi dan meningkatnya gejala asma (EPA, 2013). Berdasarkan

observasi, peneliti melihat terdapat sejumlah SD yang terletak di samping

jalan yang mempunyai kepadatan lalu lintas yang tinggi sehingga

kemungkinan murid untuk terpajan dengan SO2 sangat tinggi. Berdasarkan

uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana

konsentrasi SO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor menimbulkan

Page 22: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

7

dampak terhadap gejala asma pada murid SD usia 6-7 tahun di Kelurahan

Ciputat yang sering melakukan aktivitas di pekarangan sekolah.

1.3 Pertanyaan penelitian

1. Berapa prevalensi murid SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan

Ciputat yang mempunyai gejala asma?

2. Bagaimana gambaran konsentrasi SO2 udara ambien di pekarangan

SD Negeri yang ada di Kelurahan Ciputat?

3. Bagaimana gambaran keterpajanan asap rokok, pemakaian obat

nyamuk, binatang peliharaan, perabotan rumah tangga yang

berpotensi sumber alergen, jenis kelamin, riwayat asma, dan

pemberian ASI eksklusif pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun di

Kelurahan Ciputat?

4. Apakah ada hubungan antara faktor Lingkungan (konsentrasi SO2

udara ambien, keterpajanan asap rokok, pemakaian obat nyamuk,

binatang peliharaan, dan perabotan rumah tangga yang berpotensi

sumber alergen) dengan gejala asma pada murid SD Negeri usia 6-

7 tahun di Kelurahan Ciputat?

5. Apakah ada hubungan antara faktor individu (jenis kelamin dan

riwayat asma) dengan gejala asma pada murid SD Negeri usia 6-7

tahun di Kelurahan Ciputat?

6. Apakah ada hubungan antara faktor perilaku (pemberian ASI

eksklusif) dengan gejala asma pada murid SD Negeri usia 6-7

tahun di Kelurahan Ciputat?

Page 23: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

8

1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan konsentrasi SO2 udara ambien dan

faktor-faktor lain yang berhubungan dengan gejala asma pada

murid SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui prevalensi gejala asma pada murid SD Negeri

usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

2. Mengetahui gambaran konsentrasi SO2 ambien di

pekarangan SD Negeri yang ada di Kelurahan Ciputat.

3. Mengetahui gambaran faktor keterpajanan asap rokok,

pemakaian obat nyamuk, binatang peliharaan, Perabotan

rumah tangga yang berpotensi sumber alergen, jenis

kelamin, riwayat asma, dan pemberian ASI eksklusif pada

murid SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

4. Mengetahui hubungan antara faktor lingkungan

(konsentrasi SO2 udara ambien, keterpajanan asap rokok,

pemakaian obat nyamuk, binatang peliharaan, perabotan

rumah tangga yang berpotensi sumber alergen) dengan

gejala asma pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun di

Kelurahan Ciputat.

5. Mengetahui hubungan antara faktor individu (jenis kelamin

dan riwayat asma) dengan gejala asma pada murid SD

Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

Page 24: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

9

6. Mengetahui hubungan antara faktor perilaku (pemberian

ASI eksklusif) dengan gejala asma pada murid SD Negeri

usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Pemerintahan Kota Tangerang Selatan

Untuk mengetahui prevalensi murid usia 6-7 tahun yang

mempunyai gejala asma di SD Negeri yang berada di

wilayah Kelurahan Ciputat.

1.5.2 Masyarakat

Memberikan informasi kepada murid SD serta orang tua

mereka tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

gejala asma supaya mereka mengetahui dan dapat

melakukan pencegahan untuk menimalisasi timbulnya

gejala asma.

1.5.3 Program Studi Kesehatan Masyarakat

Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa/I jurusan kesehatan

masyarakat UIN Syarif Hidayatullah dan pengembangan

ilmu bidang kesehatan masyarakat

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada murid usia 6-7 tahun (usia 6-7

tahun) di SD yang berada di wilayah Kelurahan Ciputat yang

bertujuan untuk mengetahui apakah konsentrasi SO2 udara ambien

berhubungan dengan gejala asma pada anak pada usia tersebut dengan

menggunakan desain cross sectional. Namun, disamping itu peneliti

Page 25: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

10

juga memasukkan faktor-faktor lain yang diduga juga berhubungan

dengan gejala asma pada anak-anak, seperti keterpajanan asap rokok,

pemakaian obat nyamuk, binatang peliharaan, perabotan rumah tangga

yang berpotensi sumber alergen, jenis kelamin, riwayat asma, dan

pemberian ASI eksklusif.

Page 26: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pencemaran Udara

Berdasarkan keputusan menteri negara dan lingkungan hidup RI. No.

KEP-03/MENKLH/1991 menyebutkan bahwa pencemaran udara adalah

masuknya atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan/atau komponen

lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang

atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.

Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah,

sekolah, kantor atau yang sering disebut sebagai pencemaran dalam ruang

(indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di luar

ruang (outdoor pollution) mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan,

hingga ke tingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global

(Wardani, 2012)

2.2 Penggolongan zat-zat pencemar udara

2.2.1 Berdasarkan Sumber

Sumber utama pencemaran udara terbagi kedalam dua kategori

yakni alamiah dan kegiatan manusia (antropogenik). Sumber alam yang

utamanya adalah letusan gunung berapi dan aktivitas magma yang

keluar, terutama gas-gas CO2, CO, NOx, SO2 serta berbagai logam

berat metal seperti merkuri, Cadmium serta unsur-unsur bahan kimia

lainnya. Sedangkan sumber antropogenik adalah berasal kendaraan

Page 27: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

12

bermotor, industri, rumah tangga, serta kegiatan lain seperti merokok

(Achmadi, 2012).

2.2.2 Berdasarkan Bahan Atau Zat Pencemar

Bahan atau zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel.

1. Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibagi menjadi :

a. Golongan belerang terdiri dari sulfur dioksida (SO2), hidrogen

sulfida (H2S) dan sulfat aerosol.

b. Golongan nitrogen terdiri dari nitrogen oksida (N2O), nitrogen

monoksida (NO), amoniak (NH3) dan nitrogen dioksida (NO2).

c. Golongan karbon terdiri dari karbon dioksida (CO2), karbon

monoksida (CO), hidrokarbon.

d. Golongan gas yang berbahaya terdiri dari benzen, Vinyl

klorida, air raksa uap.

2. Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :

a. Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan

timah

b. Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan,

benzen.

c. Mahkluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

(Balitbang Dephan, 2012).

2.3 Baku Mutu Kualitas Udara Ambien

Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperbolehkan

bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan

Page 28: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

13

gangguan terhadap mahkluk hidup, tumbuh-tumbuhan dan/ atau benda

(Sumantri, 2010).

Tabel 2.1 Baku Mutu Udara Ambien Nasional

No. Parameter Waktu

Pengukuran

Baku Mutu

Metode

Analisis

Peralatan

1

SO2

(Sulfur Dioksida)

1 Jam 900 µg/Nm3 Pararosanilin

Spektrofotometer

24 Jam 365 µg/Nm3

1 Thn 60 µg/Nm3

2

CO

(Karbon Monoksida)

1 Jam 30.000 µg/Nm3 NDIR

NDIR Analyzer

24 Jam 10.000 µg/Nm3

1 Thn -

3

NO2

(Nitrogen Dioksida)

1 Jam 400 µg/Nm3 Saltzman

Spektrofotometer

24 Jam 150 µg/Nm3

1 Thn 100 µg/Nm3

4

O3

(Oksidan)

1 Jam 235 µg/Nm3 Chemiluminescent

Spektrofotometer

1 Thn 50 µg/Nm3

5 HC

(Hidro Karbon)

3 Jam

160 µg/Nm3

Flame Ionization

Gas

Chromatogarfi

6

PM10

(Partikel < 10 um )

24 Jam

150 µg/Nm3

Gravimetric

Hi - Vol

PM2,5 (*)

(Partikel < 2,5 um )

24 Jam 65 µg/Nm3 Gravimetric Hi - Vol

1 Thn 15 µg/Nm3 Gravimetric Hi - Vol

7

TSP

(Debu)

24 Jam 230 µg/Nm3 Gravimetric

Hi - Vol

1 Thn 90 µg/Nm3

Page 29: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

14

Sumber : PP No 41 tahun 1999

2.4 Sulfur dioksida (SO2)

2.4.1 Sifat dan Karakteristik SO2

Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida

sulfur (SOx). Gas ini sangat mudah terlarut dalam air, memiliki bau

No Parameter Waktu

Pengukuran

Baku Mutu

Metode

Analisis

Peralatan

8

Pb

(Timah Hitam)

24 Jam 2 µg/Nm3 Gravimetric Hi - Vol

1 Thn 1 µg/Nm3 Ekstraktif

Pengabuan AAS

9

Dustfall

(Debu Jatuh )

30 hari

10

Ton/km2/Bulan

(Pemukiman)

Gravimetric

Cannister

20

Ton/km2/Bulan

(Industri)

10

Total Fluorides (as

F)

24 Jam 3 µg/Nm3 Spesific Ion

Electrode

Impinger atau

Countinous

Analyzer

90 hari 0,5 µg/Nm3

11 Fluor Indeks 30 hari 40 µg/100 cm2

dari kertas

limed filter

Colourimetric Limed Filter

Paper

12

Khlorine & Khlorine

Dioksida

24 Jam

150 µg/Nm3

Spesific Ion

Electrode

Impinger atau

Countinous

Analyzer

13

Sulphat Indeks

30 hari

1 mg SO3/100

cm3

Dari Lead

Peroksida

Colourimetric

Lead

Peroxida Candle

Page 30: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

15

namun tidak berwarna. Sebagaimana O3, pencemar sekunder yang

terbentuk dari SO2, seperti partikulat sulfat dapat berpindah dan

terdeposisi jauh dari sumbernya. SO2 terbentuk saat terjadi pembakaran

bahan bakar fosil yang mengandung sulfur. Sulfur sendiri terdapat

dalam hampir semua material mentah yang belum diolah seperti minyak

mentah, batu bara, dan bijih-bijih yang mengandung metal seperti

aluminium, tembaga, seng, timbal dan besi. Di daerah perkotaan, salah

yang menjadi sumber sulfur utama adalah gas buang dari kendaraan

yang menggunakan diesel dan industri-industri yang menggunakan

bahan bakar batu bara dan minyak mentah. (KLH, 2011).

2.4.2 Dampak SO2 Terhadap Kesehatan

Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan

iritasi pada sistem pernapasan, seperti pada selaput lendir hidung,

tenggorokan dan saluran udara di paru-paru. Efek kesehatan ini menjadi

lebih buruk pada penderita asma. Disamping itu SO2 dapat terkonversi

di udara menjadi pencemar sekunder seperti aerosol sulfat. Aerosol

yang dihasilkan sebagai pencemar sekunder umumnya mempunyai

ukuran yang sangat halus sehingga dapat terhisap kedalam sistem

perrnapasan bawah. Aerosol sulfat yang masuk kedalam salurah

pernapasan dapat menyebabkan dampak kesehatan yang lebih berat

daripada partikel-partikel lainnya karena mempunyai sifat korosif dan

karsinogen. Oleh karena itu gas SO2 berpotensi untuk menghasilkan

aerosol sulfat sebagai pencemar sekunder, kasus peningkatan angka

kematian karena kegagalan pernapasan terutama pada orang tua dan

Page 31: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

16

anak-anak yang sering terpajan dengan konsentrasi SO2 dan partikulat

secara bersamaan (KLH, 2011).

Tabel 2.2 Pengaruh SO2 Berdasarkan Konsentrasi Terhadap Manusia

Konsentrasi (ppm) Pengaruh

3-5 Jumlah terkecil yang dideteksi dari baunya

8-12 Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi

tenggorokan

20 Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan iritasi mata

20 Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan batuk

20 Maksimum yang diperboleh untuk konsentrasi dalam

waktu lama

50-100 Maksimum yang diperbolehkan untuk kontak singkat

(30 menit)

400-500 Berbahaya meskipun kontak secara singkat

Sumber : Putri (2012)

2.5 Asma

2.5.1 Definisi Asma

Menurut Purnomo (2008) Istilah asma berasal dari kata Yunani

yang artinya “terengah-engah” dan berarti serangan nafas pendek. Asma

merupakan gangguan imflamasi pada jalan napas yang ditandai oleh

obstruksi aliran udara napas dan respon jalan napas yang berlebihan

terhadap berbagai bentuk ransangan. Penyakit asma merupakan salah

satu bentuk Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM), yaitu penyakit

Page 32: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

17

paru jangka panjang yang ditandai oleh peningkatanresistensi jalan

napas. (Kowalak, 2011)

Asma adalah suatu penyakit obstruktif jalan napas yang

disebabkan oleh edema mukosa, sekresi mukus yang berlebihan, serta

spasme otot polos bronkus. Penyakit ini ditandai dengan adanya batuk,

sesak yang disertai adanya suara mengi (wheezing), bila terjadi serangan

pasien akan gelisah, sianosis, ekspresi memanjang, adanya otot

interkosta, serta terdapat suara ronki kering dan basah (Hidayat, 2008).

2.5.2 Faktor-Faktor Risiko Asma

Secara umum faktor risiko asma dapat dibagi kedalam dua kelompok

besar, yaitu faktor yang berhubungan dengan terjadinya atau

berkembangnya asma dan faktor-faktor pemicu (trigger) timbulnya gejala

asma. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan asma dan

timbulnya gejala asma adalah sebagai berikut:

2.5.2.1 Faktor individu

1. Riwayat Asma

Selama berabad-abad telah diketahui bahwa asma

merupakan penyakit yang diturunkan dalam keluarga. Telah

dibuktikan dalam berbagai penelitian bahwa orang tua asma

merupakan prediktor yang kuat terhadap kejadian asma pada

anaknya. Hasil penelitian Laisina (2007) menunjukkan bahwa

kejadian asma pada anak yang orang tuanya memiliki riwayat

asma adalah 72,7 % dan terdapat hubungan antara riwayat

Page 33: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

18

asma pada orang tua dengan kejadian asma pada anak (p <

0,001).

2. Riwayat Atopi

Atopi adalah suatu keadaan respon seseorang yang tinggi

terhadap protein asing yang sering bermanifestasi berupa rinitis

alergika, urtikaria atau dermatitis (Djojodibroto, 2009).

Sebagian besar pasien asma berasal dari keluarga atopi, dan

kandungan IgE spesifik pada seorang bayi dapat menjadi

prediktor untuk terjadinya asma kelak di kemudian hari (Akib,

2002).

3. Jenis kelamin

Pada anak-anak yang berjenis kelamin laki-laki lebih

berisiko untuk terjadinya asma dibandingkan pada anak- anak

yang berjenis kelamin perempuan. Mendekati usia 14 tahun

prevalensi asma hampir dua kali lebih besar pada laki-laki

dibandingkan pada anak perempuan. Namun, Pada masa

dewasa jumlah asma lebih besar pada perempuan dibandingkan

pada laki-laki. Pada dasarnya alasan keterkaitan antara jenis

kelamin dengan penyakit asma belum jelas. Namun, ukuran

paru-paru laki-laki lebih kecil daripada paru-paru perempuan

ketika dilahirkan, dan berkembang menjadi besar pada saat

dewasa (GINA, 2012).

Page 34: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

19

2.5.2.2 Faktor lingkungan

1. Infeksi

Infeksi saluran pernapasan oleh virus berperan penting

terhadap kejadian asma. Menurut Ronmark, et al dalam

Laisina (2007) pada penelitian kohort selama 1 tahun terhadap

3525 anak usia 7 dan 8 tahun mendapatkan adanya hubungan

antara infeksi saluran napas dengan kejadian asma.

2. Perabotan rumah tangga

Tungau Debu Rumah (TDR) merupakan alergen inhalan

penting yang berhubungan dengan timbulnya asma. Populasi

TDR paling banyak ditemukan pada kasur dan bantal.

Konsentrasi TDR dermatophagoides farinae lebih tinggi

secara bermakna pada kasur yang terbuat dari kapuk daripada

yang terbuat dari busa. Seperti kasur dan bantal, karpet juga

sering menampung bahan alergenik seperti TDR, serpihan kulit

atau bulu binatang. konsentrasi TDR lebih tinggi 10 kali pada

ruang tamu yang di dalamnya terdapat karpet (Laisina, 2007).

3. Asap rokok

Aliran asap yang terbakar lebih panas dan lebih toksik dari

pada asap yang dihirup perokok, terutama dalam mengiritasi

mukosa jalan nafas. Pajanan asap tembakau pasif berakibat

lebih berbahaya pada gejala penyakit saluran nafas bawah

(batuk, lendir dan mengi) dan naiknya risiko asma dan

serangan asma. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa risiko

Page 35: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

20

munculnya asma meningkat pada anak yang terpajan sebagai

perokok pasif dengan OR = 3,3 (95% CI 1,41-5,74) (Purnomo,

2008).

4. Pemakaian obat nyamuk

Studi epidemiologis menunjukkan bahwa pajanan jangka

panjang terhadap asap obat nyamuk dikaitkan dengan asma dan

mengi persisten pada anak-anak (Mshelia et al, 2013). Obat

nyamuk semprot maupun asap obat nyamuk bakar merupakan

iritan inhalan yang sering digunakan dan dapat menyebabkan

hiperreaktifitas bronkus, namun sejauh mana pengaruhnya

terhadap asma masih belum jelas (Laisina, 2007).

5. Sulfur dioksida dan Nitrogen dioksida

Menurut Lee (2012) gas Sulfur dioksida (SO2) umumnya

berasal dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur

yang sebagian besar berasal dari batubara dan minyak, Selting

logam, dan proses industri lainnya. Bukti ilmiah saat ini

menyatakan bahwa terdapat hubungan pajanan jangka pendek

terhadap SO2, mulai dari 5 menit sampai 24 jam dengan

berbagai efek pernapasan yang merugikan termasuk

bronkokonstriksi dan peningkatan gejala asma (EPA, 2013).

Penelitian Speizer and Frank dalam Lee (2012) menyatakan

bahwa setelah menghirup rata-rata 16 ppm SO2 saat istirahat,

kurang dari 1% gas SO2 dapat dideteksi pada orofaring.

Penelitian tentang hubungan SO2 dengan kejadian asma juga

Page 36: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

21

telah dilakukan di Asia tepatnya di Cina. Hasil dari Northeast

Chinese Children Health study menyatakan terbukti bahwa

konsensentrasi SO2 pada udara ambien secara positf

berhubungan dengan asma pada anak-anak (Dong et al, 2011).

Pada penderita asma, pajanan tingkat rendah NO2 dapat

menyebabkan peningkatan reaktivitas bronkial dan membuat

anak-anak lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. Eksposur

jangka panjang untuk tingkat tinggi NO2 dapat menyebabkan

bronkitis kronis (EPA, 2012).

6. Binatang peliharaan

Binatang peliharaan yang berbulu seperti anjing, kucing,

hamster, burung dapat menjadi sumber alergen inhalan.

Sumber penyebab asma adalah alergen protein yang ditemukan

pada bulu binatang di bagian muka dan ekskresi. Alergen

tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil (sekitar 3-4 mikron)

dan dapat terbang di udara sehingga menyebabkan serangan

asma, terutama dari burung dan hewan menyusui (Purnomo,

2008).

7. Cuaca

Indonesia merupakan negara dengan dua musim yaitu

musim hujan dan kemarau. Keduanya memiliki tiga komponen

yang berperan antara lain suhu udara, kelembaban dan curah

hujan. Kelembapan yang tinggi, suhu udara rendah dan curah

hujan yang tinggi merupakan faktor pencetus serangan asma.

Page 37: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

22

Udara dingin dapat mencetuskan serangan asma dengan cara

meningkatkan hiperresponsivitas saluran napas yang

menyebabkan bronkokontriksi dan menimbulkan gejala sesak

dan mengi (Kusbiantoro, 2005).

2.5.2.3 Faktor Perilaku

1. Pola makan

Beberapa makanan penyebab alergi makanan seperti susu

sapi, ikan laut, kacang, berbagai buah-buahan seperti tomat,

strawberry, mangga, durian berperan menjadi penyebab asma

(Purnomo, 2008). Dalam beberapa penelitian juga menyatakan

bahwa meningkatnya konsumsi makanan olahan dan

kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung

antioksidan seperti buah dan sayur berkontribusi dalam

meningkatkan kejadian asma (GINA, 2012).

Hasil penelitian Sihombing (2010) menyatakan bahwa

pada kebiasaan dalam mengonsumsi makanan yang diawetkan

memperlihatkan bahwa responden yang sering mengonsumsi

makanan yang diawetkan berisiko 0,9 kali mendapat asma

(OR=0,9; 95% CI 0,8-0,9).

2. Latihan Fisik

Latihan fisik (exercise) didefinisikan sebagai sub

kelompok aktivitas fisik berupa gerakan tubuh yang terencana

terstruktur dan berulang untuk memperbaiki atua memelihara

satu atau lebih komponen kebugaran fisik (Gibney, 2005).

Page 38: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

23

Aktivitas gerak badan (exercise) sering memprovokasi saluran

pernapasan yang hiperaktif sehingga timbul bronkokontriksi.

Orang myang melakukan kegiatan olahraga ventilasi-menitnya

akan meningkat. Sebelum masuk kedalam paru, udara yang

dingin (temperatur kamar) dan kering harus dipanasi dan

dijenuhkan dengan uap air oleh epitel trakeobronkial. Epitel

trakeobronkial menjadi dingin dan kering sehingga

menyebabkan bronkokontriksi saluran pernapasan (Djojodibroto,

2009). Serangan asma terjadi 5 sampai 15 menit setelah latihan

fisik dimulai dan puncaknya dalam 6 sampai 8 menit. Gejala

asma perlahan-lahan menghilang dalam waktu 30 sampai 60

menit setelah latihan fisik. Interval ini dikenal sebagai periode

refrakter (refractory period) (Herdi, 2011).

3. Perubahan emosi

Peran faktor psikologis dalam perkembangan serangan

asma akut sudah lama diketahui, perasaan cemas dan depresi

seringkali bertepatan dengan terjadinya gejala asma.

Mekanisme yang menyebabkan eksaserbasi asma ini belum

dipahami secara pasti. Diduga bahwa fluktuasi penyempitan

jalan napas dikarenakan emosi yang negatif (Herdi, 2011).

4. Pemberian ASI eksklusif

Menurut PP Nomor 33 tahun 2012, Air Susu Ibu Eksklusif

(ASI) adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau

Page 39: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

24

mengganti dengan makanan atau minuman lain. Dari studi secara

ekstensif, pola makan individu terutama dalam pemberian ASI

sangat berhubungan dengan perkembangan penyakit asma.

Data menyebutkan bahwa bayi yang diberikan susu sapi dan

protein kedelai mempunyai insiden mengi lebih tinggi pada

awal masa kanak-kanak dibandingkan bayi yang diberikan ASI

(GINA, 2012). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa

pemberian ASI ekslusif berhubungan dengan penurunan risiko

asma, diduga karena adanya efek imunomodulasi dan pencegah

infeksi (Afdal, 2012).

2.5.3 Tanda Klinik Dan Gejala Asma

Secara umum tanda dan gejala asma meliputi :

1. Dispnea mendadak, mengi, dan rasa berat pada dada

2. Batuk-batuk dengan sputum yang kental, jernih, ataupun kuning

3. Takipnea, bersamaan dengan penggunaan otot-otot respirasi

aksesorius

4. Denyut nadi yang cepat

5. Pengeluaran keringat yang banyak

6. Lapangan paru yang hipersonor pada perkusi

7. Bunyi napas yang berkurang (Kowalak, 2011)

Karena asma merupakan suatu penyakit kronis, gejala asma pada

anak-anak biasanya sudah dimulai sejak bayi, dengan gejala sebagai

berikut :

1. Bila menangis tangisan anak makin lama makin pendek

Page 40: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

25

2. Sulit makan

3. Napas cepat dan mendesing

4. Gerakan dada seperti tertahan dan kaku

5. Bila anak menderi penyakit saluran pernapasan, bunyi napas

mendesing

6. Batuk-batuk setelah menangis atau lari-lari, terutama di malam hari

7. Dinding dada seperti tertarik ke dalam di antara tulang rusuk dan

dibagian bawah leher

8. Sering menderita infeksi saluran napas seperti bronkhitis dan

pneumoni

9. Napas pendek

10. Ekspirasi memanjang

11. Gerakan napas lebih cepat

12. Batuk-batuk disertai bunyi napas mendesing atau tidak (Yatim,

2005).

2.5.4 Jenis-Jenis Asma

Penyakit asma dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu

sebagai berikut :

2.5.4.1 Asma alergik

Asma alergik disebabkan oleh alergen atau alergen-alergen yang

dikenal (misalnya serbuk sari, binatang, amarah, makanan dan jamur).

Kebanyakan alergen terdapat di udara dan musiman. Pasien dengan

asma alegik biasanya mempunyai riwayat keluarga yang alergik dan

Page 41: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

26

riwayat medis masa lalu ekzema atau rhinitis alergik. Pemejana

terhadap alergen mencetuskan serangan asma.

2.5.4.2 Asma idiopatik atau nonalergik

Asma idiopatik atau nonalergik adalah asma yang tidak

berhubungan dengan alergen spesifik. Faktor-faktor, seperti common

cold, infeksi tratus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan

dapat mencetuskan serangan. Beberapa agen farmakologi, seperti

aspirin dan agen anti inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, dan

agen sulfit (pengawet makanan). Serangan asma nonalergik menjadi

lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat

berkembang menjadi bronkitis kronis dan emfisema. Pada beberapa

pasien akan mengalami asma gabungan.

2.5.4.3 Asma gabungan

Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini

mempunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun nonalergik

(Brunner & Suddarth, 2002)

2.5.5 Patofisiologi Asma

Asma adalah adalah obtruksi jalan napas reversible. Obstruksi

disebabkan oleh satu atau lebih dari faktor yang berikut ini : (1) Kontraksi

otot-otot yang mengelilingi bronki, yang menyempitkan jalan napas; (2)

Pembengkakan membran yang melapisi bronki; dan (3) Pengisian bronki

dengan mukus yang kental. Selain itu, otot-otot bronkial dan kelenjar mukosa

membesar; sputum yang kental banyak dihasilkan oleh oleh alveoli menjadi

hiperinflasi, dengan udara terperangkap didalam jaringan paru. Mekanisme

Page 42: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

27

yang pasti dari perubahan ini tidak diketahui, tetapi yang paling diketahui

adalah keterlibatan sistem imunologis dan saraf otonom.

Beberapa individu yang menderita asma mengalami respon imun

yang buruk terhadap lingkungan mereka. Antibodi (IgE) yang dihasilkan

kemudian menyerang sel-sel mast dalam paru. Pemajanan ulang terhadap

antigen mengakibatkan ikatan antigen dengan antibodi, yang menyebabkan

pelepasan produk sel-sel mast (disebut mediator) seperti histamin, bradikinin,

dan prostaglandin serta anafilasis dari substansi yang bereaksi lambat (SRS-

A). Pelepasan mediator ini dalam jaringan paru mempengaruhi otot polos dan

kelenjar jalan napas, menyebabkan bronkospasme, pembengkakan membran

mukosa, dan pembentukan mukus yang sangat banyak.

Sistem saraf otonom mempersarafi paru. Tonus otot bronkial diatur

oleh impuls saraf vagal melalui sistem parasimpatis. Pada asma idiopatik atau

nonalergi, ketika ujung saraf pada jalan napas dirangsang oleh faktor seperti

infeksi, latihan, dingin, merokok, emosi, dan polutan, jumlah asetilkolin yang

dilepaskan meningkat. Pelepasan asetilkolin ini secara langsung

menyebabkan bronkokontriksi dan juga merangsang pembentukan mediator

kimiawi (histamin, bradikinin, dan prostaglandin). Individu yang menderita

asma mempunyai toleransi rendah terhadap respon parasimpatis (Brunner &

Suddarth, 2002).

2.6 Kerangka Teori

Asma merupakan gangguan imflamasi pada jalan napas yang ditandai

oleh obstruksi aliran udara napas dan respon jalan napas yang berlebihan

terhadap berbagai bentuk rangsangan. Terjadinya asma atau pemicu

Page 43: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

28

timbulnya gejala asma bisa disebabkan oleh berbagai faktor, faktor tersebut

adalah faktor lingkungan, faktor individu, dan faktor perilaku. Faktor-faktor

tersebut adalah seperti yang terdapat dalam kerangka teori dibawah ini:

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Sumber :

Modifikasi dari Laisina (2007), GINA (2012), Purnomo (2008),

Afdal (2012), Sihombing (2010)

Faktor individu

Jenis Kelamin

Riwayat asma

Riwayat Atopi

Faktor lingkungan

Infeksi virus

Asap rokok

Perabotan rumah tangga

Pemakaian obat nyamuk

Binatang peliharaan

Cuaca

Gas SO2 dan NO2

Faktor Perilaku

Pola makan

Latihan fisik

Emosi

Pemberian ASI eksklusif

Gejala Asma

Page 44: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

29

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Pada penelitian ini tidak semua faktor-faktor risiko yang berpengaruh

terhadap gejala asma pada anak diteliti, dikarenakan keterbatasan yang ada

baik dari segi waktu, tenaga dan biaya penelitian. Begitu juga dengan faktor-

faktor lain yang mungkin saja berpengaruh terhadap gejala asma tidak kami

teliti untuk membatasi luasnya topik yang akan dibahas.

Variabel Independen Variabel Dependen

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Gejala Asma

Konsentrasi SO2 di

udara ambien

Jenis kelamin

Perabot rumah tangga

ASI eksklusif

Riwayat asma

Binatang peliharaan

Pemakaian obat

nyamuk

Keterpaparan asap

rokok

Page 45: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

30

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Hasil ukur Skala Ukur

A Variabel terikat

Gejala asma Terjadinya salah satu gangguan

saluran pernafasan berupa batuk,

sesak nafas dan mengi/wheezing

(Hidayat, 2008)

Pengisian Kuesioner 1. Iya

2. Tidak

Nominal

B Variabel bebas

1 Konsentrasi SO2 Hasil pengukuran SO2 di udara

ambien

Pengukuran dengan

impinger

µg/Nm3 Rasio

2 Jenis kelamin Kondisi responden berdasarkan

jenis kelamin laki-laki atau

perempuan. Anak laki-laki lebih

berisiko asma dibandingkan anak

perempuan (GINA, 2012)

Pengisian Kuesioner 1. Laki-laki

2. Perempuan

Ordinal

3 Riwayat asma Riwayat penyakit asma pada orang

tua kandung baik ibu maupun ayah

Pengisian Kuesioner 1. Iya

2. Tidak

Ordinal

4 Keterpajanan asap

rokok(Environmental

Tobacco Smoke)

Adanya salah satu anggota keluarga

yang memiliki kebiasaan merokok

di rumah (didalam rumah atau di

Pengisian Kuesioner 1. Iya

2. Tidak

Ordinal

Page 46: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

31

pekarangan rumah) sehingga anak

tersebut terpajan asap rokok /

perokok pasif (IARC, 2004)

5 Pemakaian obat

nyamuk

Kebiasaan memakai obat nyamuk

didalam rumah, baik obat nyamuk

bakar atau obat nyamuk semprot

Pengisian Kuesioner 1. Iya

2. Tidak

Ordinal

6 Binatang peliharaan

Terdapat salah satu atau lebih dari

binatang peliharaan yang berbulu di

dalam rumah seperti kucing, anjing

atau burung

Pengisian Kuesioner 1. Iya

2. Tidak

Ordinal

7 Perabotan rumah

tangga yang

berpotensi sumber

alergen (seperti kasur

kapuk dan karpet

berbulu)

Terdapat salah satu atau lebih dari

perabotan yang dapat menjadi

media alergen (seperti kasur kapuk,

bantal kapuk dan karpet berbulu) di

rumah

Pengisian Kuesioner 1. Iya

2. Tidak

Ordinal

8 Pemberian ASI

eksklusif

Anak mendapatkan ASI eksklusif

yaitu ASI yang diberikan kepada bayi

sejak dilahirkan selama 6 (enam)

bulan (PP Nomor 33 tahun 2012)

Pengisian Kuesioner 1. Tidak

2. Iya

Ordinal

Page 47: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

31

3.3 Hipotesis

1. Ada hubungan antara konsentrasi SO2 ambien di pekarangan sekolah

dengan gejala asma pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan

Ciputat.

2. Ada hubungan antara faktor keterpajanan asap rokok dengan gejala asma

pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

3. Ada hubungan antara faktor pemakaian obat nyamuk dengan gejala asma

pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

4. Ada hubungan antara faktor kepemilikan binatang peliharaan dengan

gejala asma pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

5. Ada hubungan antara faktor perabot rumah tangga yang berpotensi sumber

alergen dengan gejala asma pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun di

Kelurahan Ciputat.

6. Ada hubungan antara faktor jenis kelamin dengan gejala asma pada murid

SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

7. Ada hubungan antara faktor riwayat asma dengan gejala asma pada murid

SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

8. Ada hubungan antara faktor pemberian ASI eksklusif dengan gejala asma

pada murid SD Negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

Page 48: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

32

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan

desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian cross

sectional adalah penelitian yang melakukan determinasi terhadap paparan

(exposure) dan hasil (disease outcome) secara simultan pada setiap subjek

penelitian (Gordis dalam Swarjana, 2012). Peneliti menggunakan desain

cross sectional karena belum terdapat data sekunder tentang riwayat asma

pada anak SD usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat.

4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di 5 SD Negeri yang berada di wilayah

Kelurahan Ciputat, yaitu SD Negeri Ciputat 01, SD Negeri Ciputat 02, SD

Negeri Ciputat 05, SD Negeri Ciputat 06, dan SD Negeri Ciputat 10.

4.2.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei tahun 2014.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan semua individu dalam suatu batas tertentu

(Budiarto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SD Negeri di

Kelurahan Ciputat dan seluruh murid yang berusia 6-7 tahun yang bersekolah

di SD Negeri di Kelurahan Ciputat tahun 2014 dengan orang tua mereka

sebagai responden.

Page 49: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

33

4.3.2 Sampel

Sampel adalah subunit populasi survei yang oleh peneliti

dipandang mewakili populasi target (Danim, 2003). Sampel dalam

penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Ciputat dan

murid yang bersekolah di SD Negeri tersebut. Pengambilan sampel

menggunakan rumus uji hipothesis beda dua proporsi:

n = [Z21-α/2 √ ( ) + √ ( ) ( ) 2

(P1-P2)2

Keterangan :

n : Jumlah sampel minimal yang diperlukan

P2 : Proporsi asma pada yang terpajan dengan faktor risiko pada

penelitian sebelumnya

P1 : Proporsi asma pada yang tidak terpajan faktor risiko pada

penelitian sebelumnya

P : Rata-rata proporsi pada populasi (P1+P2 /2)

Z21-α/2 : Derajat kemaknaan α yaitu sebesar 5% = 1,96

Z1-β : Kekuatan uji 1-β yaitu 80%

Page 50: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

34

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Sampel

Peneliti Variabel P1 P2 P n

Al Lukman

(2012)

Paparan asap

rokok

0,263 0,605 0,434 32

Laisina dkk

(2007)

Pemakaian obat

nyamuk

0,98 0,115 0,584 4

Purnomo (2008) Kepemilikan

binatang

peliharaan

0,596 0,962 0,779 21

Darmin (2012) Bahan Perabotan

rumah tangga

0,256 0,581 0,418 39

Laisina dkk

(2007)

Jenis Kelamin 0,903 0,112 0,507 4

Laisina dkk

(2007)

Riwayat asma 0,934 0,73 0,832 52

Afdal dkk (2012) ASI eksklusif 0,926 0,156 0,541 6

Dari perhitungan jumlah sampel pada tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah

sampel tertinggi adalah 52. Jadi, jumlah sampel minimal yang diperlukan dalam

penelitian ini adalah 52 x 2 = 104. Namun, untuk mencegah terjadinya bias maka

ditambah sebanyak 10% dari jumlah sampel minimal. Jadi secara keseluruhan

jumlah sampel yang diambil sebesar 120 sampel. Untuk menentukan jumlah

sampel pada setiap sekolah digunakan rumus sebagai berikut :

Page 51: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

35

n = ∑ x 120

N

Keterangan :

n = Sampel yang dibutuhkan

∑ = Jumlah murid kelas 1

N = Jumlah keseluruhan populasi (520)

112 = sampel yang dibutuhkan

122 x 120

SD Ciputat 01 = = 28 520

127 x 120

SD Ciputat 02 = = 29

520

177 x 120

SD Ciputat 06 = = 41

520

43 x 120

SD Ciputat 05 = = 10 520

51 x 120

SD Ciputat 10 = = 12

520

4.3.3 Pengambilan sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan simple random sampling.

Dari 10 SD Negeri yang ada di kelurahan Ciputat diambil 5 SD Negeri

sebagai sampel secara random. Apabila terdapat lebih dari satu ruang kelas 1,

maka dipilih satu ruang kelas secara random. Selanjutnya untuk mengambil

sampel murid SD, peneliti juga menggunakan simple random sampling. Pada

Page 52: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

36

simple random sampling setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan

yang sama untuk diambil sebagai sample (Budiarto, 2002). Peneliti

menggunakan teknik ini dikarenakan terdapat sampling frame berupa nama-

nama murid sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil sampel. Skema

pengambilan sampel adalah seperti bagan 4.1 (halaman 37):

Pada penelitian ini peneliti menentukan kriteria-kriteria tertentu untuk

dijadikan sampel penelitian. Adapun kriteria yang dipilih berdasarkan kriteria

inklusi adalah sebagai berikut :

1. Murid SD Negeri di Kelurahan Ciputat yang berusia 6-7 tahun pada saat

penelitian.

2. Orang tua bersedia mengisi kuesioner.

Sedangkan untuk mengambil sampel udara, pada setiap SD peneliti

mengukur konsentrasi SO2 di udara ambien (outdoor) sebanyak 2 titik yaitu

jam 07:00 – 08:00 (sebelum murid masuk kelas) dan jam 10:00 sampai 11:00

(saat murid kelas 1 pulang sekolah) pada titik yang berbeda. Alasan peneliti

mengukur udara outdoor atau di halaman/pekarangan sekolah karena

diasumsikan bahwa disini konsentrasi SO2 lebih tinggi karena dekat dengan

jalan dan murid kelas 1 juga beraktivitas disini.

4.4 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer yaitu mengambil data dengan

membagikan kuesioner kepada responden dan mengukur konsentrasi SO2 udara

ambien menggunakan impinger dan spektrofotometer.

Page 53: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

37

4.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada

orang tua murid. Selain itu pengumpulan data juga dilakukan dengan

menggunakan impinger yang bertujuan untuk mengukur konsentrasi SO2 udara

ambien di lingkungan sekolah.

Keterangan :

S1-S5 : Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Ciputat yang

terpilih sebagai sampel

K1-K3 : Ruang kelas 1 SDN di Kelurahan Ciputat

Murid kelas K1 : Murid usia 6-7 tahun yang berada di ruang kelas K1

Bagan 4.1 Skema Pengambilan Sampel

Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Ciputat

S1 S2 S5

K1 K2 K1 K2 K3 K1

Simple

random

Simple

random

Murid

kelas K2

Murid

kelas K1

Murid

kelas K1

Simple

random

Page 54: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

38

4.1 Instrumen Penelitian

4.1.1 Impinger

Cara Pengukuran menggunakan midget impinger

Alat yang diperlukan untuk sampling udara ambien adalah:

1. Midget Impinger/tabung penyerap

2. Low Volume Air Sampler (LVAS)

3. Pompa penghisap udara (Vaccum Pump)

Bahan yang diperlukan untuk sampling udara ambient adalah:

1. Absorber SO2

2. Aquadest

3. Filter Hidrofobik pori 0,5 µm diameter 110 cm

4. Botol/wadah sample + penutupnya

5. Plastik polietilen/PE

Prosedur:

1. Persiapan

a. Pembuatan larutan penyerap (Absorber) SO2

Larutan penyerap tetrakloromerkurat (TCM) 0,04 M

Larutkan 10,86 gram merkuri (II) klorida (HgCl2) dengan 800

mL air suling ke dalam gelas piala 1000 ml.

Tambahkan berturut-turut 5,96 gram kalium klorida (kCl) dan

0,066 gram EDTA (HOCOCH2)N(CH2COONa)2. 2H2O lalu

Page 55: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

39

aduk sampai homogen. Pindahkan ke dalam labu ukur,

encerkan dengan air suling sampai batas tera.

b. Filter yang diperlukan disimpan di dalam desikator selama 24

jam agar mendapatkan kondisi stabil.

c. Filter kosong ditimbang sampai diperoleh berat konstan,

minimal 3 kali penimbangan sehingga diketahui berat filter

sebelum pengambilan sampel, catat berat filter blanko (B1) dan

filter sampel (W1). Masing-masing filter tersebut ditaruh dalam

plastic PE setelah diberi kode sebelum dibawa ke lapangan.

d. Pompa penghisap udara dikalibrasi dengan kecepatan laju aliran

udara 1L/menit dengan menggunakan flow meter. (Flow meter

harus dikalibrasi oleh laboratorium pengkalibrasi)

e. Absorber ditempatkan pada botol sample sebanyak 10 mL dan

diberi kode.

2. Pengambilan sampel

a. Bawa seluruh peralatan dan bahan ke lokasi sampling yang

sudah ditentukan.

b. Hubungkan midget impinger dan LVAS ke pompa hisap udara

dengan menggunakan selang silicon atau Teflon. Pasang

flowmeter pada selang. Pastikan tidak ada kebocoran pada

setiap sambungan selang baik yang berhubungan dengan

LVAS dan midget impinger maupun ke pompa penghisap

udara.

Page 56: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

40

c. LVAS diletakkan pada titik pengukuran dengan menggunakan

tripod kira-kira setinggi zona pernafasan manusia.

d. Bilas tabung midget impinger dengan aquades lalu masukkan

larutan absorber SO2 sebanyak 10 ml ke tabung midget

impinger sesuai dengan gas yang akan diuji.

e. Filter sampel dimasukkan ke dalam LVAS holder dengan

menggunakan pinset dan tutup bagian atas holder.

f. Pompa penghisap udara dihidupkan (Power On) dan lakukan

pengambilan sampel dengan kecepatan laju aliran udara (flow

rate 1L/menit)

g. Atur timer selama 1 jam. Lama pengambilan sampel dapat

dilakukan selama beberapa menit hingga satu jam (tergantung

pada kebutuhan, tujuan, dan kondisi di lokasi pengukuran)

h. Setelah 1 jam pompa penghisap udara dimatikan (Power off).

i. Pindahkan masing-masing absorber pada midget impinger ke

botol sampel sesuai dengan kode gas yang diuji. Tutup rapat

botol sampel dan masing-masing diberi label (kode sampel,

titik sampling, lokasi sampling, hari, tanggal). Bilas kembali

dengan aquades masing-masing tabung pada midget impinger.

j. Pindahkan filter sampel yang ada di LVAS ke plastic PE. Beri

label pada wadah tersebut (kode sampel, titik sampling, lokasi

sampling, hari, tanggal, dan tenaga sampler).

k. Setelah selesai pengambilan sampel, debu pada bagian luar

holder dibersihkan untuk menghindari kontaminasi.

Page 57: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

41

l. Kemasi peralatan, selanjutnya bawa sampel gas ke

laboratorium untuk dianalisa. Filter dimasukkan ke dalam

desikator selama 24 jam.

Untuk pengukuran SO2 udara ambien outdoor pada setiap sekolah,

impinger diletakkan di halaman sekolah dimana biasanya murid-murid

beraktivitas. Walaupun pengukuran dilakukan pada jam yang berbeda yaitu

jam 07:00 – 08:00 dan jam 10:00 sampai 11:00 tapi penempatan impinger tetap

pada satu titik, supaya bisa terlihat bagaimana konsentrasi SO2 pada waktu

yang berbeda.

4.1.2 Kuesioner

Salah satu instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Jenis kuesioner ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner

tertutup merupakan kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan dengan

memberi tanda silang (Budiarto, 2002).

4.2 Pengolahan data , Analisis Data, dan penyajian data

4.2.1 Pengolahan data

Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan perangkat

lunak SPSS. Tahap pengolaha data yaitu meliputi :

4.2.1.1 Editing

Karena peneliti menggunakan dua instrumen penelitian

maka terdapat perbedaan pada tahapan pengolahan data. Untuk

yang menggunakan kuesioner, pada tahapan editing peneliti

memeriksa kuesioner yang sudah diisi oleh responden, dalam

Page 58: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

42

hal ini peneliti memeriksa kelengkapan dan ketepatan dalam

pengisian kuesioner. Sedangkan yang menggunakan impinger

peneliti juga memeriksa apakah pencatatan di lembar hasil

pencatatan sudah tepat atau belum.

4.2.1.2 Coding

Pada kuesioner, data yang sudah dikumpulkan diberi

kode untuk setiap variabel pada kolom yang sudah tersedia,

bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam pemasukan,

pengelompokan dan pengolahan data. Begitu juga dengan

lembar hasil pencatatan, lembar tersebut juga akan diberi

kode.

4.2.1.3 Entry Data

Data dari kuesioner dan lembar hasil pencatatan

kemudian dimasukkan kedalam program komputer untuk

diolah.

4.2.1.4 Cleaning Data

Pada tahap cleaning data peneliti melakukan

pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada

kesalahan atau tidak. Serta mengetahui data yang hilang,

variasi data, dan konsistensi data.

4.2.2 Analisis Data

4.2.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari

penelitian ini untuk mengetahui deskripsi tiap-tiap variabel

Page 59: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

43

dependen dan independen. Dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase tiap variabel.

4.2.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan

antara faktor independen dan faktor dependen. Uji yang

digunakan adalah Chi-square yaitu untuk melihat hubungan

antara dua variabel yang dikategorikan. Derajat kemaknaan 5%

dan tingkat keyakinan CI=95%. Jika p ≤ 0,05 artinya ada

hubungan antara variabel independent dan variabel dependent,

sebaliknya jika p > 0,05 artinya tidak ada hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Selain itu,

untuk melihat adanya hubungan konsentrasi SO2 udara ambien

dengan gejala asma peneliti juga menggunakan uji non

parametrik (Mann-Whitney test) karena distribusi data SO2

yang didapatkan tidak normal.

4.7.3 Penyajian Data

Data akan disajikan dalam bentuk narasi, tabulasi dan

diagram.

Page 60: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

44

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Univariat

Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari masing-

masing variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun variabel

dependen.

5.1.1 Gambaran Gejala Asma

Distribusi frekuensi gejala asma pada murid usia 6-7 tahun di SD

Negeri yang berada di kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada tabel

5.1 dibawah ini:

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Gejala Asma Pada Murid SD Negeri

Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.1, menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui

jumlah murid yang mempunyai gejala asma sebesar 15,8%, sedangkan yang

tidak mempunyai gejala asma sebesar 84,2%.

No Gejala Asma Jumlah (n) Persentase (%)

1 Iya 19 15,8

2 Tidak 101 84,2

3 Total 120 100

Page 61: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

45

5.1.2 Persentase Gejala Asma Berdasarkan Sekolah

Persentase gejala asma pada murid usia 6-7 tahun di SD Negeri yang

berada di Kelurahan Ciputat tahun 2014 pada setiap sekolah dapat dilihat

pada Gambar 5.1 dibawah ini:

Gambar 5.1. Persentase Gejala Asma Pada SD Negeri

Di Kelurahan Ciputat tahun 2014

Pada Gambar 5.1 terlihat bahwa SD Negeri 10 memiliki persentase gejala

asma tertinggi dibandingkan SD Negeri lainnya yaitu sebesar 33,3%,

sedangkan persentase gejala asma terendah terdapat pada SD Negeri 02

yaitu sebesar 3,4%.

5.1.3 Konsentrasi SO2 Udara Ambien Pada SD Negeri Di Kelurahan Ciputat

Berdasarkan Waktu Pengukuran

Konsentrasi SO2 udara ambien di SD Negeri yang berada di kelurahan

Ciputat ditinjau berdasarkan waktu pengukuran dapat dilihat pada gambar 5.2

dibawah ini :

21,4

3,4

20

14,6

33,3

0

5

10

15

20

25

30

35

SD 01 SD 02 SD 05 SD 06 SD 10

%

Page 62: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

46

Gambar 5.2. Gambaran Konsentrasi SO2 Pada SD Negeri

Di Kelurahan Ciputat Berdasarkan Waktu Pengukuran Tahun 2014

Dari gambar 5.2 menunjukkan bahwa konsentrasi SO2

di udara ambien

yang tertinggi terdapat pada SD Negeri 05 Ciputat pada jam 10 yaitu sebanyak

69,2 µg/Nm3. Sedangkan konsentrasi SO2 yang terendah atau tidak terdeteksi

terdapat pada SD Negeri 06 pada jam 10.

5.1.4 Gambaran Konsentrasi Rata- Rata SO2 Di Udara Ambien Pada Setiap

Sekolah

Gambaran konsentrasi rata-rata SO2 di udara ambien pada setiap sekolah

dapat dilihat pada gambar 5.3 dibawah ini:

Gambar 5.3. Konsentrasi Rata- Rata SO2 Di Udara Ambien

Pada SD Negeri Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

57,4

29,2 24,3

57,5

19,4

32 28,3

69,2

0

29,5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

SD 01 SD 02 SD 05 SD 06 SD 10

µg/Nm3

Jam 7 Jam 10

44,7

28,7

46,7

28,7 24,4

0

10

20

30

40

50

SD 01 SD 02 SD 05 SD 06 SD 10

µg/Nm3

SO2

Page 63: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

47

Berdasarkan gambar 5.3 menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata SO2 di

udara ambien yang tertinggi terdapat di SD Negeri 05 yaitu sebesar 46,7 µg/Nm3.

Sedangkan konsentrasi rata-rata SO2 udara ambien yang terendah terdapat di SD

Negeri 10 yaitu sebesar 24,4 µg/Nm3.

5.1.5 Uji Normalitas SO2

Berikut adalah hasil uji normalitas data konsentrasi SO2 udara ambien dengan uji

Kolmogor- Smirnov.

Tabel 5.2 Uji Normalitas Data Konsentrasi SO2 Udara Ambien

Mean Min-Max p value

SO2 33,5 24,4 – 46,7 0,000

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa mean konsentrasi SO2 udara

ambien adalah 33,5 µg/Nm3. Nilai konsentrasi SO2 terendah adalah 24,4

µg/Nm3,

Sedangkan yang tertinggi adalah 46,7 µg/Nm3. Hasil Uji Kolmogorov-

Smirnov didapatkan p value 0,000, artinya data konsentrasi SO2 udara ambien

yang ada tidak normal karena < 0,05.

5.1.6 Keterpajanan Asap Rokok

Distribusi frekuensi ketepraparan asap rokok pada murid usia 6-7 tahun di

SD Negeri yang berada di kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada

tabel 5.3 dibawah ini:

Page 64: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

48

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Keterpajanan Asap Rokok Pada Murid

SD Negeri Usia 6- 7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui

jumlah murid yang terpajan asap rokok sebesar 16,7%, sedangkan yang tidak

terpajan asap rokok sebesar 83,3%.

5.1.7 Pemakaian Obat Nyamuk

Distribusi frekuensi pemakaian obat nyamuk pada murid usia 6-7

tahun di SD Negeri yang berada di kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat

dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini:

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Pemakaian Obat Nyamuk Pada Murid

SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui

jumlah murid yang memakai obat nyamuk sebesar 27,5%. Sedangkan yang

tidak memakai obat nyamuk sebesar 72,5%.

No Terpajan Asap Rokok Jumlah (n) Persentase (%)

1 Iya 20 16,7

2 Tidak 100 83,3

3 Total 120 100

No Pemakaian Obat Nyamuk Jumlah (n) Persentase (%)

1 Iya 33 27,5

2 Tidak 87 72,5

3 Total 120 100

Page 65: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

49

5.1.8 Binatang Peliharaan

Distribusi frekuensi yang mempunyai binatang peliharaan pada murid

usia 6-7 tahun di SD Negeri yang berada di Kelurahan Ciputat tahun 2014

dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini:

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Kepemilikan Binatang Peliharaan Pada

Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui jumlah

murid yang mempunyai binatang peliharaan sebesar 17,5%. Sedangkan yang tidak

mempunyai binatang peliharaan sebesar 82,5%.

5.1.9 Perabotan Rumah Tangga Yang Berpotensi Sumber Alergen

Distribusi frekuensi yang mempunyai Perabotan rumah tangga yang

berpotensi sumber alergen pada murid usia 6-7 tahun di SD Negeri yang berada

di Kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini:

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Kepemilikan Perabotan RumahTanggaYang

Berpotensi Sumber Alergen Pada Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di

Kelurahan Ciputat Tahun 2014

No Binatang Peliharaan Jumlah (n) Persentase (%)

1 Iya 21 17,5

2 Tidak 99 82,5

3 Total 120 100

No Perabotan Rumah tangga Jumlah (n) Persentase (%)

1 Iya 61 50,8

2 Tidak 59 49,2

3 Total 120 100

Page 66: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

50

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui jumlah

murid yang mempunyai Perabotan rumah tangga yang berpotensi sumber

alergen sebesar 50,8%, sedangkan yang tidak memiliki sebesar 49,2%.

5.1.10 Jenis Kelamin

Distribusi karakteristik murid berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel 5.7 dibawah ini:

Tabel 5.7. Distribusi Jenis Kelamin Pada Murid SD Negeri Usia 6-7

Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui

jumlah murid yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 41,7%. Sedangkan yang

berjenis kelamin perempuan sebesar 58,3%.

5.1.11 Riwayat Asma

Distribusi frekuensi riwayat asma pada murid usia 6-7 tahun di SD

Negeri yang berada di Kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada tabel

5.8 dibawah ini:

No Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)

1 Laki-laki 50 41,7

2 Perempuan 70 58,3

3 Total 120 100

Page 67: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

51

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Riwayat Asma Pada Murid SD Negeri

Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui

jumlah murid yang mempunyai riwayat asma pada keluarga sebesar 10%,

sedangkan yang tidak mempunyai riwayat asma pada keluarga sebesar 90%.

5.1.12 Pemberian ASI Eksklusif

Distribusi frekuensi pemberian ASI eksklusif pada murid usia 6-7 tahun di

SD Negeri yang berada di kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada

tabel 5.9 dibawah ini:

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Pada Murid SD

NegeriUsia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui jumlah

murid yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 14,2%, sedangkan yang tidak

mendapatkan ASI eksklusif sebesar 85,8%.

No Riwayat asma Jumlah (n) Persentase (%)

1 Iya 12 10

2 Tidak 108 90

3 Total 120 100

No Pemberian ASI Eksklusif Jumlah (n) Persentase (%)

1 Iya 17 14,2

2 Tidak 103 85,8

3 Total 120 100

Page 68: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

52

5.2 Analisis Bivariat

Uji yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen adalah uji non parametrik dan uji Chi

square.

5.2.1 Hubungan Konsentrasi SO2 Udara Ambien dengan Gejala Asma

Karena distribusi SO2 tidak normal maka selanjutnya dilakukan uji non

parametrik (2 independent samples) dengan Mann-Whitney test. Hubungan

konsentrasi SO2 udara ambien dengan gejala asma pada murid usia 6-7 tahun di

SD Negeri yang berada di kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada

tabel 5.10 dibawah ini:

Tabel 5.10. Hubungan Konsentrasi SO2 Udara Ambien dengan

Gejala Asma Pada Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan

Ciputat Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan bahwa nilai mean rank pada yang

mempunyai gejala asma adalah 61,50, sedangkan yang tidak mempunyai gejala

asma adalah 60,31. p value adalah 0,878, artinya tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara konsentrasi SO2 udara ambien dengan gejala asma pada SD

Negeri di Kelurahan Ciputat.

Gejala

Asma

Jumlah Mean Rank p value

SO2

Iya 19 61,50 0,878

Tidak 101 60,31

Page 69: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

53

5.2.2 Hubungan Keterpajanan Asap Rokok dengan Gejala Asma

Hubungan keterpajanan asap rokok dengan gejala asma pada murid usia 6-7

tahun di SD Negeri yang berada di Kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat

pada tabel 5.11 dibawah ini:

Tabel 5.11. Hubungan Keterpajanan Asap Rokok dengan Gejala Asma

Pada Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat

Tahun 2014

Keterpajanan

Asap Rokok

Gejala Asma Total p

value

PR

(95% CI) Iya Tidak

n % n % N %

Iya 7 36,8 13 12,9 20 16,7

0,018 2,917

(1,312-6,485) Tidak 12 63,2 88 87,1 100 83,3

Total 19 100 101 100 120 100

Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan bahwa pada murid yang terpajan

dengan asap rokok dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar 36,8%. Sedangkan

pada murid yang tidak terpajan dengan asap rokok dan mempunyai gejala asma

yaitu sebesar 63,2 %. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p

value adalah 0,018, artinya ada hubungan antara keterpajanan asap rokok dengan

gejala asma. Nilai prevalence ratio adalah 2,917 (>1), artinya murid yang terpajan

dengan asap rokok berpeluang 2,917 untuk mempunyai gejala asma dibandingkan

dengan murid yang tidak terpajan dengan asap rokok.

5.2.3 Hubungan Pemakaian Obat Nyamuk dengan Gejala Asma

Hubungan pemakaian obat nyamuk dengan gejala asma pada murid usia 6-7

tahun di SD Negeri yang berada di kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat

pada tabel 5.12 dibawah ini :

Page 70: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

54

Tabel 5.12. Hubungan Pemakaian Obat Nyamuk dengan Gejala Asma

Pada Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat

Tahun 2014

Pemakaian

obat

nyamuk

Gejala Asma Total p value

Iya Tidak

n % n % N %

Iya 6 31,6 27 26,7 33 27,5

0,664 Tidak 13 68,4 74 73,3 87 72,5

Total 19 100 101 100 120 100

Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan pada murid yang memakai obat

nyamuk dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar 26,3%. Sedangkan pada murid

yang tidak memakai obat nyamuk dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar

68,4%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p value adalah

0,664, artinya tidak ada hubungan antara pemakaian obat nyamuk dengan gejala

asma.

5.2.4 Hubungan Binatang Peliharaan dengan Gejala Asma

Hubungan Binatang Peliharaan dengan gejala asma pada murid usia 6-7

tahun di SD Negeri yang berada di kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat

pada tabel 5.13 dibawah ini:

Tabel 5.13. Hubungan Kepemilikan Binatang Peliharaan dengan Gejala

Asma Pada Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat

Tahun 2014

Binatang

Peliharaan

Gejala Asma Total p value

Iya Tidak

n % n % N %

Iya 5 26,3 16 15,8 21 17,5

0,323 Tidak 14 73,7 85 82,2 99 82,5

Total 19 100 101 100 120 100

Page 71: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

55

Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa pada murid yang mempunyai

binatang peliharaan dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar 26,3%, sedangkan

pada murid yang tidak mempunyai hewan peliharaan dan mempunyai gejala asma

yaitu sebesar 73,7%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p

value adalah 0,323, artinya tidak ada hubungan antara binatang peliharaan dengan

gejala asma.

5.2.5 Hubungan Perabotan Rumah Tangga yang Berpotensi Sumber Alergen

Dengan Gejala Asma

Hubungan Perabotan rumah tangga yang berpotensi sumber alergen dengan

gejala asma pada murid usia 6-7 tahun di SD Negeri yang berada di kelurahan

Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.14 dibawah ini:

Tabel 5.14. Hubungan Kepemilikan Perabotan Rumah Tangga Yang

Berpotensi Sumber Alergen dengan Gejala Asma Pada Murid SD Negeri

Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Perabotan

Rumah

Tangga

Gejala Asma Total p value

Iya Tidak

n % n % N %

Iya 9 47,7 52 51,5 61 50,8

0,742 Tidak 10 52,6 49 48,5 59 49,2

Total 19 100 101 100 120 100

Berdasarkan tabel 5.14 menunjukkan bahwa pada murid yang mempunyai

Perabotan rumah tangga yang berpotensi sumber alergen dan mempunyai gejala

yaitu sebesar 47,7 %. Sedangkan pada murid yang tidak mempunyai Perabotan

rumah tangga yang berpotensi sumber alergen dan mempunyai gejala asma yaitu

sebesar 52,6%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p value

Page 72: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

56

adalah 0,742, artinya tidak ada hubungan antara Perabotan rumah tangga yang

berpotensi sumber alergen dengan gejala asma.

5.2.6 Hubungan Jenis Kelamin dengan Gejala Asma

Hubungan jenis kelamin dengan gejala asma pada murid usia 6-7 tahun di

SD Negeri yang berada di Kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada tabel

5.14 dibawah ini:

Tabel 5.15. Hubungan Jenis Kelamin dengan Gejala Asma Pada Murid

SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Jenis

Kelamin

Gejala Asma Total p value

Iya Tidak

n % n % N %

Laki-laki 10 52,6 40 39,6 50 41,7

0.291 Perempuan 9 47,4 61 60,4 70 58,3

Total 19 100 101 100 120 100

Berdasarkan tabel 5.15 menunjukkan bahwa pada murid laki-laki sebagian

besar mempunyai gejala asma yaitu sebesar 52,6%, sedangkan pada murid

perempuan hanya sebesar 47,4%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5%

didapatkan p value adalah 0,291, artinya tidak ada hubungan yang bermakna

antara jenis kelamin dengan gejala asma.

5.2.7 Hubungan Riwayat Asma dengan Gejala Asma

Hubungan riwayat asma dengan gejala asma pada murid usia 6-7 tahun di

SD Negeri yang berada di Kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat dilihat pada tabel

5.16 dibawah ini:

Page 73: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

57

Tabel 5.16. Hubungan Riwayat Asma dengan Gejala Asma Pada Murid

SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat Tahun 2014

Riwayat

Asma

Gejala Asma Total p

value

PR

(95% CI) Iya Tidak

n % n % N %

Iya 5 26,3 7 6,9 12 10

0,023 3,214

(1,403-7,363) Tidak 14 73,7 94 93,1 108 90

Total 19 100 101 100 120 100

Berdasarkan tabel 5.16 menunjukkan bahwa murid yang mempunyai

riwayat asma dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar 26,3%. Sedangkan pada

murid yang tidak mempunyai riwayat asma pada orang tua dan mempunyai

gejala asma yaitu sebesar 73,7%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5%

didapatkan p value adalah 0,023, artinya ada hubungan antara riwayat asma

dengan gejala asma. Nilai prevalence ratio adalah 3,214 (>1), artinya murid

yang mempunyai riwayat asma berpeluang 3,214 kali untuk mempunyai gejala

asma dibandingkan dengan murid yang tidak mempunyai riwayat asma.

5.2.8 Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Gejala Asma

Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan gejala asma pada murid usia

6-7 tahun di SD Negeri yang berada di Kelurahan Ciputat tahun 2014 dapat

dilihat pada tabel 5.17 dibawah ini:

Page 74: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

58

Tabel 5.17. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Gejala Asma Pada

Murid SD Negeri Usia 6-7 Tahun Di Kelurahan Ciputat

Tahun 2014

ASI

Eksklusif

Gejala Asma Total p

value

PR

(95% CI) Iya Tidak

n % n % N %

Iya 6 31,6 11 10,9 17 14,2

0,029 2,796

(1,232- 6,349) Tidak 13 68,4 90 89,1 103 85,8

Total 19 100 101 100 120 100

Berdasarkan tabel 5.17 menunjukkan bahwa murid yang mendapat ASI

eksklusif dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar 31,6%. Sedangkan pada murid

yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar

68,4%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p value adalah

0,029, artinya ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan gejala asma.

Nilai prevalence ratio adalah 2,796 (>1), artinya anak yang tidak mendapatkan ASI

eksklusif berpeluang 2,796 kali untuk mempunyai gejala asma dibandingkan

dengan anak yang mendapat ASI eksklusif.

Page 75: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

58

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain cross

sectional, jadi hanya dapat menentukan ada atau tidaknya hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen. Sehingga tidak dapat

digunakan untuk menentukan hubungan sebab akibat (kausalitas) antara

variabel independen dan variabel dependen.

2. Walaupun dalam penelitian ini didapatkan sejumlah murid yang

mempunyai gejala asma, tetapi gejala asma tersebut belum tentu

disebabkan oleh SO2 udara ambien. Terdapat berbagai faktor lain yang

diduga merupakan faktor risiko terhadap adanya gejala asma seperti

keterpajanan asap rokok, pemakaian obat nyamuk, binatang peliharaan,

perabotan rumah tangga yang berpotensi sumber alergen, jenis kelamin,

riwayat asma, dan pemberian ASI eksklusif.

3. Saat pengukuran konsentrasi SO2, mesin genset yang digunakan beberapa

kali mendadak mati, sehingga dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap

proses penyedotan SO2 di udara ambien oleh vacum.

4. Untuk mengukur konsentrasi SO2 udara ambien outdoor, peneliti

menempatkan impinger dititik tertentu hanya berdasarkan perkiraan

peneliti bahwa ditempat tersebut konsentrasi SO2 tinggi tanpa studi

pendahuluan terlebih dahulu, hal ini dikhawatirkan hasil pengukuran SO2

kurang representatif.

Page 76: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

59

6.2 Gejala Asma

Asma merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak dan

merupakan penyakit saluran napas kronis yang dapat bersifat ringan, akan tetapi

dapat menetap serta mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun jarang

menimbulkan kematian, penyakit ini sering menimbulkan masalah dalam

beraktivitas. Asma dapat menimbulkan gangguan emosi seperti cemas dan

depresi serta menurunkan produktivitas seseorang (Putra, 2013).

Berdasarkan tabel 5.1, menunjukkan bahwa dari 120 murid diketahui

jumlah murid yang mempunyai gejala asma sebesar 15,8%, sedangkan yang

tidak mempunyai gejala asma sebesar 84,2%. Jika dilihat berdasarkan persentase

murid yang mempunyai gejala asma, gejala asma yang paling tinggi terdapat

pada SD Negeri 10 yaitu sebesar 33,3% (4 dari 12 murid yang terpilih sebagai

sampel mempunyai gejala asma). Namun jika dilihat dari segi jumlah

perorangan maka yang paling banyak adalah SD Negeri 06 dan SD Negeri 01

yaitu masing-masing sebanyak 6 orang. Sedangkan gejala asma terendah

terdapat di SD Negeri 02 yaitu sebesar 3,4% (1 orang).

Gejala-gejala asma yang ditanyakan kepada responden yaitu berupa sesak

napas, sesak napas disertai bunyi mengi, dada berbunyi mengi, dan batuk

dimalam hari selain dari batuk terkait dengan pilek atau infeksi dada dalam 12

bulan terakhir. Menurut Akib (2002) gejala klinis utama asma anak pada

umumnya adalah mengi berulang dan sesak napas, tetapi pada anak tidak jarang

batuk kronik dapat merupakan satu satunya gejala klinis yang ditemukan.

Gejala- gejala asma tersebut bisa diakibatkan oleh bronkhospasme, edema

mukosa dan dinding bronkhus serta hipersekresi mukus yang menyebabkan

Page 77: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

60

terjadinya penyempitan pada bronkhus dan percabangannya (Muttaqin, 2008).

Namun demikian, gejala asma yang muncul dapat pulih kembali baik secara

spontan maupun dengan pengobatan (Febri & Mahendra, 2010).

Hal yang penting adalah apabila asma pada anak dapat segera di ketahui dari

gejala-gejala yang timbul maka bisa dilakukan langkah preventif untuk

mengurangi frekuensi serangan asma yaitu dengan menghindari faktor-faktor

yang bisa memicu serangan asma.

6.3 Konsentrasi SO2 Di Udara Ambien

Konsentrasi polutan gas di udara selain dipengaruhi oleh jumlah sumber

polusi, juga dipengaruhi oleh parameter meteorologi. Kecepatan angin, suhu

udara dan kelembaban merupakan bagian dari parameter meteorologi yang dapat

mempengaruhi konsentrasi polutan gas di udara (Istantinova, 2012). Jadi,

disamping mengukur konsentrasi SO2 di udara ambien peneliti juga mengukur

suhu dan kelembapan udara karena kedua faktor tersebut akan dimasukkan

kedalam rumus saat menghitung konsentrasi SO2 udara ambien. Nilai suhu dan

kelembaban nantinya sangat berpengaruh terhadap jumlah konsentrasi SO2 udara

ambien yang didapat.

Berdasarkan gambar 5.2 menunjukkan bahwa konsentrasi SO2

di udara

ambien yang tertinggi terdapat pada SD Negeri 05 Ciputat pada jam 10 yaitu

sebanyak 69,2 µg/Nm3. Sedangkan konsentrasi SO2 yang terendah atau tidak

terdeteksi terdapat pada SD Negeri 06 pada jam 10. Namun jika dibandingkan

dengan PP No 41 tahun 1999 tentang baku mutu udara ambien nasional,

konsentrasi SO2 udara ambien SD Negeri 05 Ciputat pada jam 10 masih dibawah

baku mutu (<900 µg/Nm3).

Page 78: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

61

Sebenarnya letak SD 05 Ciputat tidak terlalu dekat dengan jalan raya yang

sering dilalui oleh kendaraan bermotor, Namun konsentrasi SO2 yang tinggi

pada udara ambien di SD 05 Ciputat diperkirakan karena pada jam tersebut

sebagian besar dari wali murid menjemput anaknya dengan menggunakan

sepeda motor dan sepeda motornya diperbolehkan untuk masuk ke halaman

sekolah. Namun sebaliknya, konsentrasi SO2 udara ambien tidak terdeteksi di

SD Negeri 06 pada jam 10. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap

tidak terdeteksi konsentrasi SO2 udara ambien pada jam 10 di SD 06 antara lain

yaitu walaupun SD tersebut terletak disamping jalan raya tetapi pada jam 10

kepadatan arus lalu lintas didepan SD tersebut sudah sangat berkurang

dibandingkan jam 7 pagi. Selain itu Di SD tersebut kendaraan bermotor wali

murid tidak diperbolehkan untuk masuk ke halaman sekolah kecuali kendaraan

bermotor milik guru.

Jika dirata-ratakan, konsentrasi rata-rata SO2 di udara ambien yang

tertinggi terdapat di SD Negeri 05 yaitu sebesar 46,7 µg/Nm3 dan konsentrasi

rata-rata SO2 udara ambien yang terendah terdapat di SD Negeri 10 yaitu sebesar

24,4 µg/Nm3. Konsentrasi rata-rata SO2 udara ambien di SD Negeri 10 paling

rendah dibandingkan SD yang lain kemungkinan disebabkan pada waktu

pengukuran dari pengamatan peneliti lalu lintas di jalan depan SD tersebut ramai

lancar dan tidak adanya kemacetan. Selain itu mayoritas wali murid yang

mengantar jemput anaknya juga tidak membawa masuk kendaraan ke halaman

sekolah. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusminingrum

(2008) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara

peningkatan konsentrasi CO dan SOx dengan volume kendaraan.

Page 79: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

62

6.4 Sulfur dioksida (SO2) Udara Ambien Dengan Gejala Asma

Kelurahan Ciputat merupakan salah satu kelurahan yang berada di

wilayah Kota Tangerang Selatan, yang merupakan salah satu kota yang berada

disekitar Jakarta dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi. Dengan kepadatan

lalu lintas yang tinggi diperkirakan konsentrasi gas pencemar yang berasal dari

kendaraan bermotor temasuk SO2 juga tinggi.

Hasil uji statistik non parametrik didapatkan p value adalah 0,878,

artinya tidak ada hubungan antara konsentrasi SO2 udara ambien di sekolah

dengan gejala asma. Hasil ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan

oleh Andersson (2006) yang menyatakan bahwa pajanan yang berulang terhadap

gas iritan seperti SO2 menyebabkan peningkatan kejadian asma tiga kali lipat.

Menurut Bernstein (2004) pada individu yang mempunyai penyakit asma

apabila terpajan dengn SO2 pada konsentrasi yang rendah (0,25 ppm) akan

meningkatkan gejala asma dan penurunan yang lebih besar pada fungsi paru

dibandingkan dengan individu yang tidak mempunyai asma.

Namun demikian hasil ini selaras dengan penelitian Hwang (2005) dengan

judul “Traffic Related Air Pollution As A Determinant of Asthma Among

Taiwanese School Children” yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara

kejadian asma pada anak-anak dengan SO2, menurut Hwang, hal tersebut

dikarenakan tingkat pembakaran yang menghasilkan polusi udara seperti SO2 di

Taiwan jauh lebih rendah dibandingkan tingkat pembakaran yang dilaporkan

dalam studi di Republik Ceko, Polandia dan Jerman Timur.

Page 80: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

63

Dalam penelitian ini konsentrasi rata-rata SO2 di udara ambien yang

terdeteksi pada SD Negeri di kelurahan Ciputat masih jauh dibawah baku mutu

yang ditetapkan, hal ini juga diperkirakan merupakan faktor yang menyebabkan

tidak ada hubungan antara SO2 dengan gejala asma. Disisi lain walaupun

konsentrasi SO2 pada setiap SD masih dibawah baku mutu yang ditetapakan oleh

pemerintah, namun apabila murid sering beraktivitas di tempat tersebut dan

terpajan dengan SO2 dalam jangka waktu yang lama, dikhawatirkan juga akan

berdampak pada timbulnya gejala asma.

6.5 Keterpajanan Asap Rokok Dengan Gejala Asma

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh asap rokok tidak hanya terjadi

pada perokok aktif tetapi juga bisa terjadi pada perokok pasif. Dalam hal ini

anak-anak adalah perokok pasif yang terpajan oleh asap rokok dari lingkungan

tempat dimana mereka tinggal dan beraktivitas (Environmental Tobacco Smoke).

Hal ini tidak bisa dianggap biasa karena dalam beberapa penelitian

memperlihatkan bahwa justru perokok pasif yang mengalami risiko lebih besar

daripada perokok aktif. Dalam penelitian ini murid yang dikategorikan terpajan

asap rokok adalah murid yang mempunyai anggota keluarga yang merokok dan

merokok dilakukan didalam rumah.

Hasil analisis hubungan antara keterpajanan asap rokok dengan gejala

asma pada α 5% didapatkan p value adalah 0,018 artinya ada hubungan yang

bermakna antara keterpajanan asap rokok dengan gejala asma pada murid usia 6-

7 tahun SD Negeri di Kelurahan Ciputat. Nilai prevalence ratio keterpajanan

asap rokok adalah 2,917, artinya anak yang terpajan dengan asap rokok

Page 81: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

64

berpeluang 2,917 kali untuk mempunyai gejala asma dibandingkan dengan anak

yang tidak terpajan dengan asap rokok.

Hasil ini selaras dengan penelitian Hari dkk (2010) yang menyatakan

bahwa secara statistik keterpajanan asap rokok mempunyai hubungan yang

bermakna dengan kejadian asma pada anak. Anak yang terpajan asap rokok akan

meningkatkan risiko kejadian asma sebesar 1,87 kali lebih besar dibandingkan

dengan usia yang sama yang tidak terpajan asap rokok.

Menurut U.S. Department of Health and Human Services (2006), ETS

mempunyai efek yang sengat berbahaya bagi kesehatan pernapasan anak-anak

dan berhubungan untuk meningkatkan risiko berbagai penyakit yang

berhubungan dengan sistem pernapasan salah satunya menyebabkan

perkembangan penyakit asma. Kebanyakan dampak kesehatan yang diakibatkan

oleh keterpajanan asap rokok terlihat pada anak-anak karena mereka lebih rentan

terhadap dampak tersebut. Anak-anak yang menderita penyakit asma dan juga

mempunyai orang tua perokok mempunyai gejala yang lebih berat dan ekserbasi

yang lebih sering. Menurut EPA (2011) Pajanan ETS juga merupakan salah satu

faktor risiko untuk munculnya kasus-kasus asma yang baru pada anak-anak

dimana yang sebelumnya mereka tidak menunjukkan gejala-gejala asma.

Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia. Lima puluh sembilan

bahan kimia diantaranya memiliki racun (toksik), karsinogenik, dan bersifat

mutagenik. Kandungan racun dalam rokok bisa terdapat dari asap yang dihisap

langsung saat merokok (mainstream smoke) maupun yang keluar dari ujung

rokok (sidestream smoke). Keduanya sama-sama mengandung bahan kimia

Page 82: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

65

beracun seperti nikotin, tar, nitrous oxide, formaldehyde, acrolein, formic acid,

phenol, dan carbon monoxida. Bahan-bahan tersebut apabila berinteraksi dan

berakumulasi secara kronis dalam waktu yang lama dapat menyebabkan

penyakit kanker (paru, bibir, mulut, kerongkongan dan usus), penyakit jantung

dan penyakit paru kronis (Cahyono, 2008).

6.6 Pemakaian Obat Nyamuk dengan Gejala Asma

Semua insektisida adalah toksik, yang berbeda hanya derajat toksisitasnya.

Pajanan terhadap insektisida yang berlebihan, dalam jangka panjang dapat

berakibat buruk pada kesehatan. Pada rumah tangga, insektisida yang digunakan

secara terus menerus, dalam ruangan tertutup memungkinkan terjadinya

akumulasi. Beberapa jenis insektisida dapat menimbulkan efek toksik baik lokal

maupun sistemik jika bersentuhan dengan tubuh (Raini, 2009).

Anti nyamuk merupakan salah satu insektisida rumah tangga yang sering

digunakan dan mengandung senyawa kimia berbahaya bagi kesehatan manusia,

termasuk didalamnya obat nyamuk bakar dan obat nyamuk semprot (cair).

Kandungan bahan kimia berbahaya dalam obat anti nyamuk diantaranya

dichlorvos, propoxur, pyrethroid dan diethyltoluamide serta bahan kombinasi

dari keempat bahan kimia tersebut. Pyrethroid dikelompokkan oleh WHO dalam

racun kelas menengah karena efeknya mampu mengiritasi mata dan kulit yang

sensitif serta menyebabkan penyakit pernafasan seperti penyakit asma (Aryani

dkk, 2011).

Tanda-tanda keracunan bahan aktif pyrethroid yang terjadi bila terhirup

oleh hidung menyebabkan iritasi saluran nafas atas seperti rhinitis dan radang

Page 83: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

66

kerongkongan. Bahan ini juga bisa menjadi agen pencetus alergi bagi yang

sensitif bila menghirup secara berulang, menyebabkan bersin, batuk, nafas pendek

dan sakit di bagian dada pada anak-anak yang mengidap asma dan alergi (Wigati

& Susanti, 2012). Terlepas dari kenyataan bahwa asap obat nyamuk mungkin

memiliki banyak potensi efek yang merugikan kesehatan, sebagian besar populasi

di negara berkembang masih menggunakan obat nyamuk bakar dalam kehidupan

sehari-hari seperti di Asia, Afrika, dan Amerika selatan (Liu et al, 2003). Dalam

penelitian ini jenis obat nyamuk yang ditanyakan kepada responden adalah obat

nyamuk bakar dan obat nyamuk semprot. Hasilnya hanya sebagian kecil murid

yang menggunakan obat nyamuk bakar dan atau obat nyamuk semprot

dirumahnya yaitu sebesar 27,5 %.

Hasil penelitian ini menunjukkan pada murid yang memakai obat nyamuk

dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar 26,3%. Sedangkan pada murid yang

tidak memakai obat nyamuk dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar 68,4%.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p value adalah 0,664,

artinya tidak ada hubungan antara pemakaian obat nyamuk dengan gejala asma.

Hasil ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Karunasekera et al (2004) yang menyatakan bahwa pada anak-anak usia 5-11

tahun yang menggunakan obat nyamuk bakar mempunyai peluang 1,5 kali lebih

besar untuk terjadinya asma dibandingkan dengan anak-anak yang tidak

menggunakan obat nyamuk bakar pada usia yang sama, dengan p valuenya

adalah <0,001. Kemungkinan hal ini disebabkan jenis obat nyamuk yang titeliti

oleh Karunasekera hanya obat nyamuk bakar, sedangkan dalam penelitian ini ada

dua jenis obat nyamuk yang diteliti yaitu obat nyamuk bakar dan obat nyamuk

Page 84: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

67

semprot. Namun demikian, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Laisina (2007), dalam penelitiannya didapatkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang bermakna antara pemakaian obat nyamuk (obat nyamuk semprot,

obat nyamuk bakar, obat nyamuk listrik dan oles) dengan kejadian asma pada

anak SD.

6.7 Binatang Peliharaan dengan Gejala Asma

Kepemilikan binatang peliharaan adalah salah satu faktor yang diduga

berhubungan dengan kejadian asma, dalam penelitian ini yang ditanyakan

kepada responden adalah kepemilikan kucing, anjing dan burung di rumah.

Protein dalam serpihan kulit hewan peliharaan, urin, feses, air liur dan rambut

dapat memicu asma (EPA, 2014). Orang yang alergi terhadap hewan peliharaan

memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat peka dan bereaksi terhadap protein

berbahaya yang terdapat pada bulu hewan peliharaan yang jatuh, air liur atau urin.

Alergen tersebut tidak akan kehilangan kekuatan untuk waktu yang lama ,

kadang-kadang sampai beberapa bulan dan menempel pada dinding, pakaian dan

permukaan lainnya (AAFA, 2005).

Tabel 5.13 menunjukkan bahwa pada murid yang mempunyai hewan

peliharaan dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar 26,3%, sedangkan pada

murid yang tidak mempunyai hewan peliharaan dan mempunyai gejala asma yaitu

sebesar 73,7%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p value

adalah 0,323, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara binatang

peliharaan dengan gejala asma.

Page 85: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

68

Selaras dengan penelitian Habibi (2005) yang menyatakan bahwa adanya

binatang peliharaan seperti kucing dan anjing tidak berhubungan dengan

penyakit asma pada anak usia 6-7 tahun (p value 0,293). Namun hasil ini

bertolak belakang dengan penelitian Purnomo (2008) dengan judul Faktor

Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma Bronkial Pada Anak

yang menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara kepemilikan binatang

piaraan (anjing, kucing dan burung) dengan kejadian asma bronkial pada anak (p

value 0,000). Dalam penelitiannya, Purnomo tidak hanya meneliti ada dan

tidaknya binatang piaraan di rumah, tetapi juga melakukan indepth interview

dengan orang tua anak untuk mengetahui bagaimana perilaku keseharian anak

terhadap binatang piaraan.

Protein fel d I yang berukuran 20-25 kD dari kucing dan protein Can f I

dan Can f II yang berukuran 19-27 kD dari anjing adalah alergen yang biasanya

menyebabkan alergi. Pajanan secara langsung atau secara tidak langsung terhadap

fel d I dan alergen kucing lainnya pada individu yang sensitiv akan menyebabkan

asma. Protein Can f I dibentuk oleh jaringan epitel lidah dan Can f II dihasilkan

oleh lidah dan kelenjar parotis. Sedangkan air liur, bulu, dan serpihan kulit adalah

merupakan reservoir penting pada alergen anjing (Butt, 2012)

Ketika suatu alergen pertama kali masuk kedalam tubuh, termasuk yang

berasal dari binatang piaraan, ia akan memicu tubuh untuk membuat antibodi

yang disebut imunoglobin E (IgE). IgE ini kemudian akan terikat pada sel mast

yang banyak tersebar dibagian tubuh kita terutama pada tempat-tempat yang

sering kontak dengan lingkungan seperti selaput lendir hidung, saluran

napas/bronkus, kulit, mata dan mukosa usus. Sel mast adalah salah satu sel

Page 86: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

69

tubuh manusia yang memproduksi dan bisa melepaskan suatu senyawa yang

disebut histamin. Pada pajanan alergen berikutnya, alergen akan mengikat IgE

yang yang sudah menempel pada sel mast. Ikatan alergen dengan IgE yang

menempel di sel mast ini lalu memicu pelepasan histamin, dan histamin inilah

yang kemudian bekerja menyebabkan berbagai reaksi tubuh seperti gatal,

bengkak, batuk dan sesak napas pada penderita asma (Ikawati, 2010).

6.8 Perabotan Rumah Tangga dengan Gejala Asma

Tungau Debu Rumah (TDR) dapat menjadi ancaman serius pada

sebagian orang yang mengidap penyakit asma. Tungau debu rumah terdapat

ditempat-tempat atau benda yang banyak mengandung debu terutama jika

tempat tersebut yang hangat dan lembap, biasanya TDR berada pada berbagai

bahan atau perabotan didalam rumah seperti serat tekstil, kapuk (bahan pengisi

bantal, kasur, sofa, kursi dan boneka), gorden, terutama yang terbuat dari

beludru, selimut bulu-bulu dan karpet (Vitahealth, 2006). Perabotan rumah

tangga seperti yang disebutkan diatas jika tidak dibersihkan secara rutin maka

debu akan mengendap atau menempel di permukaan-permukaannya sehingga

akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya debu di rumah. Disamping itu, letak

rumah diperkotaan seperti di Kelurahan Ciputat yang saling berdekatan satu sama

lain membuat jumlah sinar matahari yang masuk kedalam rumah terbatas, hal ini

akan berpengaruh terhadap kelembapan dan suhu yang ada didalam rumah karena

huhu dan kelembapan merupakan salah faktor yang berperan penting terhadap

eksistensi TDR.

Tabel 5.14 menunjukkan bahwa pada murid yang mempunyai perabotan

rumah tangga yang berpotensi sumber alergen dan mempunyai gejala yaitu

Page 87: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

70

sebesar 47,7 %. Sedangkan pada murid yang tidak mempunyai perabotan rumah

tangga yang berpotensi sumber alergen dan mempunyai gejala asma yaitu sebesar

52,6%. Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p value adalah

0,742, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara Perabotan rumah tangga

yang berpotensi sumber alergen dengan gejala asma.

Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian Darmin (2013) yang

menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara bahan perabot rumah

tangga yang digunakan dengan kejadian Asma bronkiale dengan nilai p value =

0,000. Sedangkan penelitian Al Lukman (2012) yang menyatakan Berdasarkan

hasil uji statistik Mann-Whitney didapatkan nilai p value 0,145 yang berarti

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakana antara desain perabot

rumah tangga yang digunakan dengan kejadian asma. Hal tersebut dipengaruhi

oleh kebiasaan membersihkan dan menjemur perabotan rumah tangga yang

berpotensi sumber alergen secara berkala.

Antigen yang berasal dari feses TDR masuk ke tubuh manusia melalui

inhalasi. Secara klinis yang berperan pada penderita alergi, seperti asma, rinitis

alergika dan dermatitis atopik adalah alergen kelompok I dan Kelompok II.

Kelompok I yaitu Dermatophagoides pteronyssinus (Der p I) dan

Dermatophagoides farinae (Der f I), sedangkan kelompok II terdiri dari Der p II

dan Der f II (Sungkar, 2004). Menurut Sundaru (2006), Nilai ambang batas Der

p1, Der f1 atau kombinasi dari Der P1 dan Der f1 adalah 2 µg/g debu.

Konsentrasi TDR lebih besar dari 2 µg/g debu diperkirakan akan meningkatkan

risiko sensitifitas. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menanyakan

kepemilikan perabotan rumah tangga yang berpotensi menjadi tempat

Page 88: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

71

berkembangbiaknya TDR seperti kasur kapuk, bantal kapuk dan karpet berbulu

atau salah satu dari tiga item tersebut, tanpa memeriksa konsentrasi TDR pada

perabotan rumah tangga.

6.9 Jenis Kelamin dengan Gejala Asma

Hubungan jenis kelamin dengan perkembangan dan prevalensi suatu

penyakit telah lama diteliti, baik itu penyakit infeksi maupun penyakit non

infeksi. Asma adalah salah satu dari penyakit infeksi yang sudah banyak

dilakukan penelitian untuk melihat apakah ada hubungan antara faktor jenis

kelamin dengan prevalensi asma.

Menurut Almqvist et al (2007) pada masa kanak-kanak, pada anak laki-

laki secara konsisten ditemukan mengalami peningkatan risiko asma, hal ini

disebabkan oleh perkembangan paru-paru/ ukuran jalan napas dan perbedaan

imunologi. Anak laki-laki dilahirkan dengan kapasitas paru yang lebih kecil,

sehingga menyebabkan kadar aliran udara kedalam paru lebih rendah dan berisiko

lebih besar untuk menderita infeksi pernapasan diawal masa anak-anak

(Rachelefsky, 2006). Tetapi tidak akan ada perbedaan dalam tingkat keparahan

gejala asma pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan di masa kanak-

kanak. Disamping itu hormon seks mungkin berperan penting dalam

perkembangan dan dampak dari respon imun alergi dan asma pada khususnya

(Almqvist et al, 2007).

Jika dilihat dari hiperresponsivitas jalan napas, hiperresponsivitas jalan

napas lebih sering terjadi dan lebih parah pada laki-laki pada masa kanak-kanak.

Namun, hiperresponsivitas jalan napas mengalami peningkatan pada wanita

Page 89: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

72

pada masa remaja (Subbarao, 2009). Beberapa faktor tersebutlah yang diduga

mengapa prevalensi asma pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan

pada masa kanak-kanak.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan α 5% didapatkan p value adalah

0,291, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan

gejala asma. Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Afdal

(2012) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis

kelamin dengan asma pada murid SD usia 6-7 tahun di Kota Padang (p value

0,811). Jika dilihat perbandingan jumlah antara murid laki-laki dan murid

perempuan yang mempunyai gejala asma perbedaannya tidak terlalu signifikan,

namun demikian gejala asma lebih banyak terdapat pada murid laki-laki yaitu

sebesar 52,6%, sedangkan pada murid perempuan hanya sebesar 47,4%. Hal ini

mungkin dikarenakan jumlah murid yang terpilih menjadi sampel penelitian

lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Jadi, peluang murid perempuan

yang mempunyai gejala asma untuk terpilih lebih besar dibandingkan murid

laki-laki yang juga mempunyai gejala asma.

6.10 Riwayat Asma Dengan Gejala Asma

Asma adalah penyakit yang bisa disebabkan oleh faktor genetik dan

lingkungan. Seorang anak yang menderita asma mewarisi gen penyakit asma

dari salah satu atau kedua orang tuanya. Jika salah satu orang tua (terutama ibu)

menderita asma, risiko anak untuk menderita asma akan meningkat 40%.

Namun, jika kedua orangtua menderita asma risikonya akan menigkat 60%

(Rachelefsky, 2006). Asma terjadi pada individu tertentu yang merespons secara

Page 90: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

73

agresif terhadap berbagai jenis iritan di jalan napas. Faktor risiko untuk salah

satu jenis gangguan hiperresponsif ini adalah riwayat asma dalam keluarga, yang

mengisyaratkan adanya kecenderungan genetik (Corwin, 2009).

Hasil analisis hubungan antara riwayat asma dengan gejala asma pada α

5% didapatkan p value adalah 0,023, artinya ada hubungan yang bermakna

antara riwayat asma dengan gejala asma. Nilai prevalence ratio riwayat asma

adalah 3,214, artinya anak yang mempunyai riwayat asma pada orang tuanya

berpeluang 3,214 kali untuk mempunyai gejala asma dibandingkan dengan anak

yang tidak mempunyai riwayat asma pada orang tua.

Telah dibuktikan dalam berbagai penelitian bahwa orang tua asma

merupakan prediktor yang kuat terhadap kejadian asma pada anaknya. Antara lain

adalah hasil penelitian penelitian Iskandar (2011) dengah judul Faktor-Faktor

Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma Pada Anak Di Kota

Semarang, menyatakan bahwa riwayat asma keluarga terbukti sebagai faktor

resiko kejadian asma pada anak dengan nilai OR= 0,037, artinya anak yang

mempunyai riwayat asma pada keluarga mempunyai peluang 0,037 kali terkena

asma dibandingkan anak yang tidak mempunyai riwayat asma keluarga.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kejadian asma pada anak yang orang

tuanya memiliki riwayat asma adalah 72,7 % dan terdapat hubungan yang

bermakna antara riwayat asma pada orang tua dengan kejadian asma pada anak ( P

value < 0,001) (Laisina, 2007).

6.11 ASI Eksklusif Dengan Gejala Asma

ASI adalah makanan terbaik dan paling sempurna bagi bayi karena

didalamnya terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan. ASI tidak hanya

Page 91: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

74

memberi manfaat untuk bulan-bulan pertama kehidupan bayi tetapi juga akan

memberi dampak positif bagi bayi sampai ke masa dewasanya (Damayanti,

2010). Namun, jumlah murid yang pernah mendapat ASI eksklusif sangat

rendah yaitu hanya 14,2%. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kelurahan

Ciputat merupakan daerah urban (perkotaan). Laporan Riskesdas tahun 2010

juga menyebutkan bahwa pemberian ASI eksklusif lebih tinggi di daerah

perdesaan dibanding daerah perkotaan.

Faktor gaya hidup ibu di daerah urban diduga juga akan berpengaruh

terhadap pemberian ASI eksklusif kepada anaknya. Seperti faktor pekerjaan

yang dapat membatasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif sehingga ibu lebih

memilih untuk memberikan susu formula.

Hasil analisis hubungan antara ASI eksklusif dengan gejala asma

menunjukkan pada α 5% didapatkan p value 0,029, artinya ada hubungan antara

pemberian ASI eksklusif dengan gejala asma. Nilai prevalence ratio ASI

eksklusif adalah 2,796, artinya anak yang tidak mendapat ASI eksklusif

berpeluang 2,796 kali untuk mempunyai gejala asma dibandingkan dengan anak

yang mendapatkan ASI eksklusif.

Hasil ini selaras dengan penelitian yang Van der voort (2012) dengan

judul “Duration and exclusiveness of breastfeeding and childhood asthma-

related symptoms” yang menyatakan bahwa pemberian ASI yang tidak eksklusif

berhubungan dengan peningkatan risiko gejala asma pada anak-anak pra

sekolah. Dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan ASI selama enam

bulan, anak-anak yang tidak mendapatkan ASI mengalami peningkatan risiko

mengi (OR 1,44), sesak napas (OR 1,26), batuk kering (OR 1,25) dan berdahak

Page 92: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

75

terus menerus (OR 1,57) dalam empat tahun pertama. Hasil penelitian lain yaitu

di Australia Barat yang melakukan pengamatan pada 2,602 anak untuk

mempelajari timbulnya asma dan kesulitan bernapas pada anak-anak di usia 6

tahun, juga menunjukkan anak yang diwaktu bayi tidak diberikan ASI

meningkatkan risiko asma sebesar 40%, dibandingkan dengan anak yang

diwaktu bayi diberikan ASI secara eksklusif selama 4 bulan (Oddy et al dalam

Widyastuti, 2009).

Salah satu kandungan ASI yang sangat fenomenal adalah kolostrum,

manfaat kolostrum diantaranya adalah mengandung zat kekebalan tubuh. ASI

eksklusif dapat menurunkan angka kejadian alergi, terganggunya pernapasan,

diare dan obesitas pada anak (Yuliarti, 2010). Sebagian dari penderita asma

mengalami ekserbasi asma karena disebabkan sensitifitas terhadap alergen dari

faktor pencetus seperti asma seperti bulu kucing atau anjing, polusi udara, dan

tungau debu rumah. Maka, jika pada waktu bayi anak tersebut pernah

mendapatkan ASI eksklusif kemungkinan untuk terjadinya sensitivitas terhadap

alergi akan menurun.

Page 93: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

74

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri di

Kelurahan Ciputat untuk mengetahui hubungan SO2 dengan gejala asma, maka

dapat disimpulkan yaitu:

1. Jumlah murid SD negeri usia 6-7 tahun di kelurahan Ciputat yang

mempunyai gejala asma adalah sebesar 15,8%.

2. Konsentrasi SO2 udara ambien tertinggi terdapat di SD Negeri 05 Ciputat

yaitu 46,7 µg/Nm3, sedangakan konsentrasi terendah terdapat di SD

Negeri 10 Ciputat yaitu 24,4 µg/Nm3.

3. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsentrasi SO2 udara

ambien dengan gejala asma pada murid SD negeri usia 6-7 tahun di

Kelurahan Ciputat (p value 0,878).

4. Terdapat hubungan yang bermakna antara keterpajanan asap rokok dengan

gejala asma pada murid SD negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat (p

value 0,018).

5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemakaian obat nyamuk

dengan gejala asma pada murid SD negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan

Ciputat (p value 0,664).

6. Tidak terdapat hubungan yang bermakna kepemilikan binatang peliharaan

dengan gejala asma pada murid SD negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan

Ciputat (p value 0,323).

Page 94: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

75

7. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kepemilikan perabotan

rumah tangga pencetus gejala asma dengan gejala asma pada murid SD

negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat (p value 0,742).

8. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan

gejala asma pada murid SD negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat (p

value 0,291).

9. Terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat asma dengan gejala

asma pada murid SD negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan Ciputat (p value

0,023).

10. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif

dengan gejala asma pada murid SD negeri usia 6-7 tahun di Kelurahan

Ciputat (p value 0,029).

7.2 Saran

7.2.1 Bagi Pemerintah

Bagi instansi terkait diharapkan dapat memberikan penyuluhan mengenai

berbagai macam hal yang dapat berperan sebagai faktor risiko untuk

terjadinya gejala asma.

7.2.2 Bagi Masyarakat

1. Untuk mengurangi konsentrasi SO2 udara ambien di lingkungan sekolah

sebaiknya volume dan frekuensi kendaraan bermotor yang masuk ke

halaman sekolah dibatasi.

Page 95: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

76

2. Bagi anggota keluarga yang merokok sebaiknya berhenti untuk merokok

agar anak-anak juga terhindar dari damapak negatif yang disebabkan oleh

asap rokok salah satunya yaitu gejala asma.

3. Sebaiknya ibu-ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya untuk

mengurang risiko terjadinya gejala asma pada masa anak-anak.

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Sebaiknya juga dilakukan pengukuran konsentrasi SO2 udara ambien

indoor, karena kemungkinan besar konsentrasi SO2 outdoor dan indoor

berbeda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu dan

kelembapan dan kecepatan angin.

2. Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya melakukan penelitian tentang

hubungan konsentrasi SO2 udara ambien dengan kejadian asma, untuk

memperoleh data yang akurat apakah seseorang mengidap asma atau tidak

lebih baik dengan diagnosis dokter.

Page 96: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

76

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U.F. 2012. Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Afdal, Y., Finny dkk. 2012. Faktor Risiko Asma Pada Murid Sekolah Dasar Usia

6-7 Tahun di Kota Padang. Jurnal kesehatan andalas, 1 (3)

Agustini, I.T., Sudarno dkk. 2014. Analisa Hubungan Jumlah Kendaraan Dan

Faktor Meteorologi (Suhu, Kelembaban Udara Dan Kecepatan Angin)

Terhadap Peningkatan Konsentrasi So2 Pada Persimpangan Jalan Kota

Semarang. Jurnal Teknik Lingkungan Vol 3, No 2 (2014) UNDIP

Akib, A. 2002. Asma Pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002: 78

- 82

Al Lukman, V. F. 2012. Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan

Kejadian Asma di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Lor Kecamatan

Semarang Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 1, No. 2, Tahun

2012, 493 – 503

Almqvist, C., Worm, M et al. 2007. Impact Of Gender On Asthma In Childhood

And Adolescence: A GA2LEN Review. published online: 5 SEP 2007.

DOI: 10.1111/j.1398-9995.2007.01524.x

Andersson, E., Knutsson, A et al. 2006. Incidence Of Asthma Among Workers

Exposed To Sulphur Dioxide And Other Irritant Gases. Eur Respir J 2006;

27: 720–725

Aryani, R., Kurniati, R dkk. 2011. Pengaruh Pemakaian Obat Anti Nyamuk

Elektrik Berbahan Aktif D-Allethrin Terhadap Sel Darah Mencit (Mus

musculus L). Boprospek, volume 8. No II, september 2011. ISSN 1829-

7226

Asthma And Allergy Foundation Of America (AAFA). 2005. Pet Allergies.

Diakses dari https://www.aafa.org/display.cfm?id=9&sub=24&cont=347

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI. 2012. Dampak

dan Upaya Penamggulangan Pencemaran Udara. Diakes dari

http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/dampak-dan-upaya-

penanggulangan-pencemaran-udara

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. 2009. Diakses dari

http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-

pemantauan-pencemaran/94-pencemaran-udara-dari-sektor-transportasi

Badan Pusat Satistik Provinsi Banten. 2011. Diakses dari

http://banten.bps.go.id/trans2.php

Page 97: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

77

Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. 2013. Diakses dari

http://tangselkota.bps.go.id/images/kcda_ciputat_2013/index.html

Bernstein JA., Alexis N et al.2004. Effects of Air Pollution. J Allergy Clin

Immunol. 2004;114:1116-

Brashers,V.L. 2003. Aplikasi klinis patofisiologi “pemeriksaan & manajemen”.

Alih bahasa H.Y. Kuncara. Jakarta : EGC

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8, Vol

1. Alih bahasa oleh Agung Waluyo dkk. Jakarta: EGC

Budiarto, E. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC

Butt, A., Rashid, D et al. 2012. Do Hypoallergenic Cats And Dogs Exist ?. Ann

Allergy Asthma Immunol 108 (2012) 74–76.

Cahyono, S.B. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta : Kanisius

Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Alih bahasa, Nike Bhudi

Subekti, edisi 3, Jakarta: EGC

Damayanti, D. 2010. Asyiknya minum ASI. Jakarta: Gramedia

Danim, S. 2003. Riset Keperawatan: Sejarah Dan Metodologi. Jakarta: EGC

Darmin, Y. 2013. Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dan Allergen

Dengan Kejadian Asthma Bronchiale Di Wilayah Kerja Puskesmas

Tamalate Kota Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.

Depkes RI. 2012. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan”Penyakit Tidak

Menular”. ISSN 2088-270X. Semester II 2012.

Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan Dan Peningkatan Kapasitas

Kementrian Lingkungan Hidup. 2011. Laporan Kegiatan Pengkajian Baku

Mutu Kualitas Udara Ambien Lampiran PP No.41 tahun 1999.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. 2013. Profil Dinas Kesehatan Kota

Tangerang Selatan tahun 2012

Djojodibroto, D. 2009. Respirology (respiratory medicine). Jakarta: EGC

Dong, G., Chen, T et al. 2011. Differences and Effect of Air Pollution on Asthma

in Children with and without Allergic Predisposition: Northeast Chinese

Children Health Study. DOI: 10.1371/journal.pone.0022470

Environmental Protection Agency (EPA). 2011. Health Effects of Exposure to

Secondhand Smoke.

Page 98: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

78

Environtmental Protection Agency (EPA). 2013. diakses dari

http://www.epa.gov/air/sulfurdioxide/health.html

EPA. 2013. Questions About Your Community: Indoor Air

Febri,A.B & Mahendra, Z. 2010. Smart Parents”pandai mengatur menu &

tanggap saat anak sakit”. Jakarta : Gagas Media

Fuhaid, N., Sahbana, M.A dkk. 2011. Pengaruh Medan Elektromagnet Terhadap

Konsumsi Bahan Bakar Dan Emisi Gas Buang Pada Motor Bensin.

PROTON, Vol. 3 No. 1/Hal. Jurnal Kesehatan Andalas. 2012; 1(1)

Gibney, M.J., Margetts, B.M et al. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Alih bahasa

oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC.

Global Initiative for Asthma (GINA). 2010. Global Strategy For Asthma

Management And Prevention

Global Initiative for Asthma (GINA). 2012. Global Strategy For Asthma

Management And Prevention.

Habibi, D. 2005. Penentuan Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Asma Pada Anak

Usia 6-7 Tahun Di Semarang Dengan Analisis Regresi Logistik. Skripsi:

Institut Pertanian Bogor.

Hari, A.E., Roni, N dkk. 2010. Paparan Asap Dalam Rumah, Hewan Peliharaan,

Lingkungan Tempat Tinggal Dan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Asma

Bronkial Pada Anak. Vol. 26, No. 3, September 2010.

Herdi. 2011. Gambaran Faktor Pencetus Serangan Asma Pada Pasien Asma Di

Poliklinik Paru Dan Bangsal Paru Rsu dr. Soedarso Pontianak. Skripsi :

Universitas Tanjung Pura.

Hidayat, A.A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta:

Penerbit Salemba Medika

Husaini, A. 2006. Tobat Merokok : rahasia & cara empatik berhenti merokok.

Alih bahasa: Sari Nulita. Jakarta: Pustaka Iman

Hwang, B-F., Lee, Y-L et al. 2005. Traffic Related Air Pollution As A

Determinant Of Asthma Among Taiwanese School Children. Thorax

2005;60:467–473.

Ikawati, Z. 2010. Resep Hidup Sehat. Yogyakarta : Kanisius

International Agency for Research on Cancer (IARC). 2004. Second-Hand

Tobacco Smoke. Diakses dari

http://monographs.iarc.fr/ENG/Monographs/vol100E/mono100E-7.pdf

Page 99: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

79

Iskandar, S .2011. Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian

Asma Pada Anak Di Kota Semarang. Skripsi: Universitas Diponogoro.

Istantinova, D.B. 2012. Pengaruh Kecepatan Angin, Kelembaban dan Suhu

Udara Terhadap Konsentrasi Gas Pencemar Sulfur Dioksida (SO2) Dalam

Udara Ambien Di Sekitar PT. Inti General Yaja Steel Semarang. Skripsi:

Universitas Diponogoro.

Karunasekera., Perera et al. 2004. Genetic And Environmental Risk For Asthma In

Children Aged 5-11 Years. Sri Lanka Journal of Child Health, 2004;

34:79-83. ISSN 1391-5452

Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). 2013. Diakses dari

http://www.menlh.go.id/

Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Status Lingkungan Hidup Indonesia 2012

“Pilar Lingkungan Hidup Indonesia”.

Kistnasamy, E.J. 2005. The Relationship Between Asthma And Outdoor Air

Pollutant Concentrations Of Sulphur Dioxide (SO2), Oxides Of Nitrogen

(NOx), Ozone, (O3), Total Reduced Sulphates (TRS), Carbon Monoxide

(C0) And Respirable Particulate Matter Less Than 10 Microns (Pm10) In

Learners And Teachers At Settlers Primary School In Merebank, South

Durban. Disertasi : Durban Institute of Technology

Kowalak, J.P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih bahasa oleh Andry Hartono.

Jakarta: EGC

Kusbiantoro,H. 2005. Hubungan Polusi Udara Dan Perubahan Cuaca Dengan

Kejadian Serangan Asma Di DKI Jakarta Tahun 2002-2003. Tesis: UI

Kusminingrum, N & Gunawan, G. 2008. Polusi Udara Akibat Aktivitas

Kendaraan Bermotor Di Jalan Perkotaan Pulau Jawa dan Bali. Pusat

Litbang Jalan Dan Jembatan.

Laisina., Abraham H.S dkk. 2007. Faktor Risiko Kejadian Asma Pada Anak

Sekolah Dasar Di Kecamatan Wenang Kota Manado. Sari Pediatri, Vol. 8,

No. 4, Maret 2007: 299 – 304

Lee, Y.L., Dong, G.H et al. 2012. Air Pollution And Health Effects In Children.

Department of Environmental and Occupational, School of Public Health,

China Medical University, Shenyang.

Liu, W., Zhang, J et al. Mosquito Coil Emissions and Health Implications.

Volume 111 | Number 12 | September 2003

Maryanto, D., Mulasari,S.A dkk. 2009. Penurunan Kadar Emisi Gas Buang

Karbon Monoksida (CO) Dengan Penambahan Arang Aktif Pada

Kendaraan Bermotor Di Yogyakarta. ISSN: 1978-0575 Vol. 3 No. 3.

September 2009 : 162-232

Page 100: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

80

Mshelia., Magaji et al. 2013. Cognitive Effect of the Sub-Chronic Exposure to

Mosquito Coil Smoke in Mice. IOSR Journal of Pharmacy and Biological

Sciences (IOSR-JPBS) e-ISSN: 2278-3008, p-ISSN:2319-7676. Volume

8, Issue 2 (Nov. – Dec. 2013), PP 26-30.

Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan

Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Nasidah. 2010 . Hubungan Antara Konsentrasi NO2 Dan PM 10 Dengan Jumlah

Kasus Asma Di Kota Administrasi Jakarta Barat Dan Jakarta Utara tahun

2008-2009. Skripsi : UI.

Oemiati, R. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Asma Di

Indonesia. Media Litbang Kesehatan Vol XX No 1

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tentang

Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)” Pokja Air Minum Dan

Penyehatan Lingkungan (AMPL) kota Tangerang Selatan. 2011

Purnomo. 2008. Faktor Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian

Asma Bronkial Pada Anak. Thesis: UNDIP.

Putra, S.P., Khairsyaf, O dkk. 2013. Hubungan Derajat Merokok dengan Derajat

Ekserbasi asma Pada Pasien asma Perokok Aktif di Bangsal Paru RSUP

DR.M. Djamil Padang Tahun 2007-2010.

Putri, M.N. 2012. Hubungan Konsentrasi So2 Dan Suspended particullate Matter

(SPM) Dengan Jumlah Kejadian Ispa Penduduk Kecamatan Pademangan

Tahun 2006-2010. Skripsi: UI.

Rachelefsky, G & Garrison, P. 2006. Penanganan Asma Pada Anak. Alih

bahasa: Kristy. Jakarta : Bhuana ilmu populer.

Raini, M. 2009. Toksikologi Insektisida Rumah Tangga Dan Pencegahan

Keracunan. Media Penelit. Dan Pengembang. Kesehat. Volume Xix

Tahun 2009, Suplemen II

Sihombing, M., Alwi, Q dkk. 2010. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan

Penyakit Asma Pada Usia ≥ 10 Tahun Di Indonesia (Analisis Data

Riskesdas 2007). Vol. 30 No. 2.

Subbarao, P., Mandhane, Piush J et al. 2009. Asthma: epidemiology, etiology and

risk factors. CMAJ October 27, 2009 vol. 181 no. 9

Sumantri,A. 2010. Kesehatan Lingkungan & Perspektif Islam. Jakarta: Kencana

Page 101: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

81

Sundaru, H. 2006. House Dust Mite Allergen Level And Allergen Sensitization As

Risk Factors For Asthma Among Student In Central Jakarta. Vol 15, No 1,

January – March 2006

Sungkar, S. 2004. Aspek Biomedis Tungau Debu Rumah. Jakarta: pdpersi

Sunyer, J., Atkinson, R et al. 2003. Respiratory Effects Of Sulphur Dioxide: A

Hierarchical Multicity Analysis In The APHEA 2 Study. Occupational and

Environmental Medicine. Vol 60 (8) PMC1740605

Swarjana, I.K. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit

Andi

United Nations Environment Programme (UNEP). 2008. Diakses dari

http://www.unep.org/urban_environment/issues/urban_air.asp

U.S. Department of Health and Human Services. 2006. The Health Consequences

of Involuntary Exposure to Tobacco Smoke: A Report of the Surgeon

General. U.S.

Van der Voort, S., Jaddoe et al. 2012. Duration And Exclusiveness Of

Breastfeeding And Childhood Asthma-Related Symptoms. Eur Respir J

2012; 39: 81–89.

Vitahealth. 2006. ASMA: Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya.

Jakarta: Gramedia.

Wardani, T.K. 2012. Perbedaan tingkat risiko kesehatan oleh pajanan PM 10,

SO2, dan NO2 Pada Hari Kerja, Hari Libur Dan Hari Bebas Kendaraan

Bermotor Di Bundaran HI Jakarta. Skripsi : UI

Widyastuti, E. 2009. Hubungan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Dengan Status

Gizi Bayi 6-12 Bulan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2007.

Thesis: FKM UI

Wigati, R.A & Susanti, L. 2012. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Dan

Sikap, Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Penggunaan Anti Nyamuk

Di Kelurahan Kutowinangun.

Yatim, F. 2005. 30 Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah. Jakarta :

Pustaka Populer Obor.

Yuliarti, N. 2010. Keajaiban ASI: Makanan Terbaik Untuk Kesehatan,

Kecerdasan dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : ANDI.

Page 102: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE

(SO2) UDARA AMBIEN DAN FAKTOR-FAKTOR LAINNYA DENGAN GEJALA

ASMA PADA MURID SD NEGERI USIA 6-7 TAHUN DI KELURAHAN CIPUTAT

LEMBAR KESEDIAAN RESPONDEN

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Saya Reka Yuligawati mahasiswi Kesehatan Lingkungan Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sedang melakukan penelitian tentang “HUBUNGAN KONSENTRASI SO2 UDARA

AMBIEN DAN FAKTOR-FAKTOR LAINNYA DENGAN GEJALA ASMA PADA

MURID SD NEGERI USIA 6-7 TAHUN DI KELURAHAN CIPUTAT TAHUN 2014”.

Kami berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi responden penelitian saya dengan

menjawab pertanyaan yang ada di kuisioner ini. Informasi yang anda berikan akan kami jaga

kerahasiaannya. Jika anda bersedia dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang

telah disediakan.

Responden

(...............................................)

Page 103: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

Karakteristik Responden KODING

P.1 No responden(diisi

oleh peneliti)

P.2 Nama responden (ibu

/ bapak)

P.3 No HP/ telepon

Karakteristik Anak KODING

Q.2 Nama anak

Q.3 Tanggal lahir anak

Q.4 Umur anak

Q.5 Jenis kelamin anak

Identifikasi Gejala Asma

Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling benar (a, b atau c) dengan

checklist/tanda silang/membulati!

KODING

R.1 Dalam 12 bulan terakhir, apakah anak anda pernah mengalami sesak

napas?

a. Ya

b. Tidak

R.2 Dalam 12 bulan terakhir, apakah anak anda pernah mengalami sesak

napas disertai bunyi (mengi)?

a. Ya

b. Tidak

R.4 Dalam 12 bulan terakhir, apakah anak anda pernah mengalami serangan

sesak napas/terengah-engah tanpa sebab yang jelas ketika tidak sedang

berolah raga atau melakukan aktivitas fisik lainnya?

a. Ya

b. Tidak

Page 104: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

R.5 Dalam 12 bulan terakhir, apakah anak anda ketika bernapas

mengeluarkan bunyi mengi selama atau setelah berolahraga?

a. Ya

b. Tidak

R.6 Dalam 12 bulan terakhir, apakah anak anda mengalami batuk kering pada

malam hari, selain dari batuk terkait dengan pilek atau infeksi dada?

a. Ya

b. Tidak

Identifikasi Faktor-Faktor Risiko Asma

Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling benar (a, b atau c) dengan

checklist/tanda silang/membulati!

KODING

S.1 Apakah ibu/bapak (salah satu dari kedua orang tua anak) mempunyai

riwayat penyakit asma?

a. Ya

b. Tidak

S.2 Apakah anda memiliki hewan peliharaan di rumah (seperti kucing, anjing,

atau burung)?

a. Ya

b. Tidak

S.3 Apakah ada keluarga anda yang merokok ? (jika Tidak, langsung ke no

S.5)

a. Ya

b. Tidak

S.4 Jika iya, dimana biasanya dia merokok?

a. Didalam rumah

b. Diluar rumah

S.5 Apakah anda memakai obat nyamuk bakar atau obat nyamuk semprot di

rumah?

a. Ya

b. Tidak

S.6 Apakah anda memiliki perabotan rumah tangga (seperti kasur kapuk,

bantal kapuk dan karpet berbulu) di rumah anda?

Page 105: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value

a. Ya

b. Tidak

S.7 Apakah anak anda mendapatkan ASI eksklusif?

a. Ya

b. Tidak

Page 106: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value
Page 107: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value
Page 108: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value
Page 109: HUBUNGAN KONSENTRASI SULPHUR DIOXIDE (SO2 UDARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28758/1/REKA... · udara ambien tidak berhubungan dengan gejala asma (p value