115
i HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: Nama : Henricus Yudianto Agung Nugroho NIM : 099114118 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

i

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN

NARAPIDANA MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA

PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:

Nama : Henricus Yudianto Agung Nugroho

NIM : 099114118

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

iv

Pain makes you stronger, tears makes

you braver, heartbreak makes you wiser.

So thank the past for a better future.

GOD never complicate his servant. That’s as amplifier or reminder. If your patient you

Strong. If you lost you have to Remember.

Don’t lose HOPE. When the sun goes down, the stars come out.

Anonymous

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

v

Karya ini saya persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Perawan Maria dan Santo Henricus

yang selalu memberkati dan menjaga setiap langkahku agar tidak goyah

Bapak dan Ibu

yang selalu mendoakan, membimbing, menjadi tempat berdiskusi dan

memberikan restu setiap langkah yang akan aku ambil.

Kakak-Kakak, Kakak-Kakak Ipar dan Keponakan-Keponakanku

yang selalu memberi semangat dan tersenyum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah dsebutkan dalam kutipan dan

dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Mei 2015

Penulis

Henricus Yudianto Agung Nugroho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

vii

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA

MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA

WIROGUNAN YOGYAKARTA

Henricus Yudianto Agung Nugroho

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan kecemasan

pada narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.

Variabel penelitian ini adalah konsep diri dan kecemasan. Subjek dalam penelitian ini adalah 42

narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta

dipilih dengan teknik purposive sampling. Alat ukur penelitian ini adalah Skala Konsep Diri

(α=0,928) dan Skala Kecemasan (α=0,955). Skala Konsep Diri disusun berdasarkan aspek konsep

diri menurut Calhoun dan Acocella (1990). Skala Kecemasan disusun berdasarkan gejala

kecemasan menurut Nolen (2007). Metode analisis data adalah statistik Product-Momen Pearson.

Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan

yang negatif antara konsep diri dan kecemasan pada calon narapidana menjelang bebas di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta (r = -0,754; p=0,000; p<0,05).

Semakin positif konsep diri, maka semakin rendah kecemasan narapidana menjelang bebas.

Kata kunci: Konsep Diri, Kecemasan, Narapidana Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan

Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

viii

THE RELATION BETWEEN SELF CONCEPT AND ANXIETY CONVICT

WHO WILL BE RELEASED IN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS

IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA

Henricus Yudianto Agung Nugroho

ABSTRACT

The aim of this research was to comprehend the relation between self concept and anxiety

convict who will be released in Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.

Variables of this research were self concept and anxiety. The subjects of this research were 42

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta convict who will be released.

Sampling technique were purposive-sampling. Self Concept Scale (α=0,928) and Anxiety Scale

(α=0,955) were used as the parameters. Self Concept Scale Aspects was arranged based on self

concept aspects by Calhoun dan Acocella (1990). Anxiety Scale Aspects was arranged based on

anxiety symptoms by Nolen (2007). The data analyzed was using Pearson-Product Moment. There

was a negative and significant relation between self concept and anxiety convict who will be

released in Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta (r= -0,754; p=0,000;

p<0,05).

Key words : Self Concept, Anxiety, Convict Who Will be Released in Lembaga Pemasyarakatan

Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

ix

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Henricus Yudianto Agung Nugroho

Nomor Mahasiswa : 099114118

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA

MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA

WIROGUNAN YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 26 Juli 2015

Yang menyatakan,

(Henricus Yudianto Agung Nugroho)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

kasih yang menyertai proses penulisan skripsi ini. Saya selaku penulis menyadari

bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak kesulitan dan kendala, namun

semua mampu teratasi dengan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima

kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini, diantaranya yaitu :

1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas

Psikologi, Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku dosen pembimbing

akademik.

4. Ibu Debri Pristinella, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan

penuh kesabaran dan disiplin membimbing saya menyelesaikan skripsi ini.

5. Romo Dr. A. Priyono Marwan, SJ dan Bapak Carolus Wijoyo

Adinugroho, M.Psi., selaku dosen penguji.

6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang memberikan banyak ilmu psikologi selama saya mengikuti proses

perkuliahan.

7. Segenap staff Fakultas Psikologi dan Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma yang telah memberi banyak sekali bantuan dan semangat pada

saya selama proses perkuliahan.

8. Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan ijin.

9. Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah

Istimewa Yogyakarta yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

xi

10. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang

memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan memberi kemudahan

bagi peneliti dalam pengambilan data.

11. Ibu Kandi dan Ibu Kurniasih selaku staf Bimbingan Pemasyarakatan dan

Perawatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.

12. Para Tamping (Tahanan Pendamping) yang membantu saya mencari dan

memanggil warga binaan sesuai daftar yang telah dibuat.

13. Orang tua saya Bapak Yohanes Susanto dan Ibu Veronica Murti Rahari.

Terima kasih untuk selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat melewati

segala tantangan di saat motivasi dan keyakinan saya mulai turun.

14. Kakak – kakak dan kakak – kakak ipar saya (Mba Anik, Mba Ari, Mba

Ipik, Mas Yudi, Mas Haryo dan Mas Ferdi) juga ketujuh keponakan saya

(Vinka, Veny, Vera, Fidel, Fergie, Fael dan Felix).

15. Aning, Ulil dan Uki serta seluruh teman-teman Psikologi angkatan 2010

dan Psikologi angkatan 2009.

16. Romo Kieser SJ, Suster Petra, biarawan biarawati serta aktivis Paguyuban

Pastoral Narapidana Yogyakarta.

Saya menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan dalam skripsi

ini. Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik yang diberikan dengan

senang hati. Saya berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi

pembacanya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………....ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI………...……………………………….iii

HALAMAN MOTTO.............................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................vi

ABSTRAK……………………………………………………………………….vii

ABSTRACT………………………………………………………………………viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……………ix

KATA PENGANTAR.............................................................................................x

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii

DAFTAR TABEL..................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................5

C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5

D. Manfaat Penelitian.......................................................................................5

1. Teoritis ............................................................................................5

2. Praktis..............................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

xiii

A. Konsep Diri................................................................................................13

1. Pengertian Konsep Diri....................................................................6

2. Aspek Konsep Diri...........................................................................7

3. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri........................................8

4. Jenis-Jenis Konsep Diri....................................................................9

B. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan...................................................................11

2. Gejala Kecemasan..........................................................................12

3. Faktor Penyebab Kecemasan.........................................................14

C. Narapidana.................................................................................................15

D. Dinamika Hubungan Konsep Diri dan Kecemasan Narapidana Menjelang

Bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan

Yogyakarta.................................................................................................21

E. Hipotesis.....................................................................................................26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................27

A. Jenis Penelitian...........................................................................................27

B. Variabel Penelitian.....................................................................................27

C. Definisi Operasional...................................................................................27

1. Konsep Diri....................................................................................27

2. Kecemasan.....................................................................................28

D. Subjek Penelitian…....................................................................................39

E. Metode Penetapan Subjek Penelitian……………….................................29

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data.........................................................41

1. Skala Konsep Diri..........................................................................29

2. Skala Kecemasan...........................................................................31

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur..........................................................33

1. Validitas.........................................................................................33

2. Seleksi Item....................................................................................33

3. Reliabilitas......................................................................................33

H. Uji Coba Alat Ukur....................................................................................34

I. Tehnik Analisis Data.................................................................................35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

xiv

1. Uji Asumsi Analisis Data..............................................................35

2. Pengujian Hipotesis Penelitian......................................................36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................37

A. Pelaksanaan Penelitian...............................................................................37

B. Deskripsi Data Subjek...............................................................................37

C. Hasil Uji Coba...........................................................................................40

1. Hasil Uji Coba Skala Konsep Diri................................................40

2. Hasil Uji Coba Skala Kecemasan.................................................42

D. Deskripsi Hasil Penelitian.........................................................................43

1. Uji t Variabel Konsep Diri............................................................44

2. Uji t Variabel Kecemasan.............................................................45

E. Analisis Data.............................................................................................47

1. Uji Asumsi.....................................................................................47

2. Uji Hipotesis..................................................................................49

F. Pembahasan...............................................................................................51

BAB V PENUTUP.................................................................................................54

A. Kesimpulan................................................................................................54

B. Saran..........................................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................56

LAMPIRAN..........................................................................................................57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Blueprint Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba....................................32

Tabel 2 : Blueprint Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba......................................32

Tabel 3 : Blueprint Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba.......................................35

Tabel 4 : Blueprint Skala Kecemasan Setelah Uji Coba........................................35

Tabel 5 : Deskripsi Data Subjek Berapa Lama Lagi Bebas dan Jenis Kelamin....38

Tabel 6 : Deskripsi Lama Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.....................38

Tabel 7 : Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia...............................................39

Tabel 8 : Distribusi Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba....................................40

Tabel 9 : Distribusi Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba (Final)..........................41

Tabel 10 : Distribusi Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba...................................42

Tabel 11 : Distribusi Skala Kecemasan Setelah Uji Coba (Final).........................43

Tabel 12 : Deskripsi Data Penelitian......................................................................43

Tabel 13 : Uji t Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel Konsep Diri...........44

Tabel 14 : Uji t Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel Kecemasan............45

Tabel 15 : Kategorisasi Konsep Diri......................................................................46

Tabel 16 : Kategorisasi Kecemasan.......................................................................46

Tabel 17 : Hasil Uji Normalitas.............................................................................47

Tabel 18 : Uji Linearitas........................................................................................48

Tabel 19 : Uji Hipotesis.........................................................................................49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Skala Penelitian Sebelum Uji Coba..................................................59

Lampiran 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas............................................................75

Lampiran 3 : Skala Penelitian................................................................................81

Lampiran 4 : Data Penelitian..................................................................................92

Lampiran 5 : Deskripsi Data Penelitian.................................................................94

Lampiran 6 : Uji Asumsi........................................................................................95

Lampiran 8 : Ijin Penelitian....................................................................................98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsep diri yang positif adalah modal dalam berinteraksi di kehidupan

bermasyarakat. Konsep diri positif membuat individu mampu menerima

perbedaan antarpribadi dan mengatasi konflik secara konstruktif (Rogers

dalam Batista, 2012). Konsep diri yang negatif membawa individu pada

perasaan minder, harga diri yang rendah dan memunculkan perilaku yang

tidak mendukung interaksi hubungan interpersonal.

West dan Turner (2008) mengemukakan definisi konsep diri sebagai hal

yang ingin ditampilkan individu pada individu lain. Konsep diri yang dimulai

dari pengamatan pada diri sendiri. Penggambaran diri menghasilkan gambaran

dan penilaian diri. Individu yang memiliki konsep diri positif lebih

menghargai dirinya dan memiliki kepercayaan diri yang baik sehingga

mengurangi rasa cemas. Konsep diri yang positif juga menjadikan individu

lebih percaya diri ketika melakukan adaptasi dengan lingkungan barunya.

Setiap manusia termasuk narapidana memiliki konsep diri. Narapidana

adalah orang yang melakukan tindak pidana dan sedang menjalani pidana atau

hukuman dalam penjara (Widagdo, 2012). Undang-Undang no.12 tahun 1995

tentang Pemasyarakatan pasal 1 ayat 7, menyatakan bahwa narapidana adalah

terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga

Pemasyrakatan (http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_12 _95.htm).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

2

Saherodji (dalam Novianto, 2008) menyatakan bahwa hukuman penjara

saat ini menganut falsafah pembinaan narapidana yang dikenal dengan nama

Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan berfungsi sebagai wadah

pembinaan untuk melenyapkan sifat-sifat jahat melalui pendidikan

pemasyarakatan. Kebijaksanaan perlakuan terhadap narapidana bersifat

mengayomi dan memberi bekal hidup setelah narapidana kembali ke

masyarakat. Narapidana memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan

kesehatan baik fisik maupun mental selama masa pembinaan.

Harapan setiap narapidana untuk hidup kembali di tengah masyarakat

penuh dengan tantangan. Kurniawan (dalam Fitriani, 2010) menuliskan bahwa

mantan narapidana sering kesulitan kembali ke tengah masyarakat karena

predikat negatif narapidana. Al-Jauhar (2014) menyimpulkan bahwa

pandangan masyarakat mengenai mantan narapidana dipengaruhi oleh

Lembaga Hukum dan Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia yang tergolong

lemah dan tidak tegas dalam menjalankan fungsi hukum. Pandangan

masyarakat mengenai mantan narapidana juga dipengaruhi oleh budaya

masyarakat yang memandang kriminalitas sebagai hal yang tabu. Pandangan

masyarakat tersebut dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi, pengetahuan

dan pengaruh media masa yang mengatakan bahwa mantan narapidana sebagai

sumber permasalahan, sampah masyarakat, orang jahat, individu yang harus

diwaspadai dan berpotensi melakukan kembali tindakan kriminal.

Utari (2013) menyatakan bahwa kecemasan yang dialami oleh narapidana

wanita menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas II A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

3

Bandung disebabkan oleh keinginan narapidana untuk segera bebas dan

diterima oleh keluarga dan masyarakat. Namun, stigma-stigma negatif pada

narapidana mengancam untuk mencapai keinginan tersebut sehingga terjadi

konflik emosional yang menimbulkan kecemasan pada narapidana menjelang

bebas.

Kecemasan menjelang bebas juga dialami oleh narapidana pria.

Widiantoro (2006) menyebutkan bahwa terdapat reaksi kecemasan psikologis

dan fisiologis yang dialami oleh narapidana menjelang bebas. Reaksi

psikologis yang dialami adalah perasaan tidak aman, khawatir, bingung,

tertekan, dan kecewa. Sedangkan reaksi fisiologis yang di alami adalah sakit

kepala, hilangnya nafsu makan, sulit tidur dan mudah lemas.

Indiyah (2001) menekankan bahwa meskipun bebas setelah menjalani

masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan, tetapi mantan narapidana

dihadapkan pada keadaan yang belum pasti. Brickman (dalam Prakoso, 2008)

menyatakan bahwa kecemasan tentang masa depan merupakan kecenderungan

individu yang yakin bahwa dirinya lebih mengalami hal yang negatif

dibandingkan dengan hal yang positif. Pada umumnya individu merasa cemas

dan percaya bahwa masa yang akan datang lebih buruk daripada masa

sekarang.

Kecemasan pada narapidana menjelang bebas juga dialami oleh Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Lembaga Pemasyarakatan

Kelas II A Wirogunan Yogyakarta diberi penghargaan sebagai Lembaga

Pemasyarakatan Terbaik 2014 oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

4

Manusia. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Zaenal Arifin

mengatakan bahwa beberapa pelatihan sesuai bakat dan minat diselenggarakan

untuk narapidana. Pelatihan tersebut bertujuan agar narapidana mandiri dan

tidak mengulang perbuatannya. (Harianjogja. Selasa, 15 Juli 2014).

Walaupun diselenggarakan berbagai macam pelatihan keterampilan.

Pembinaan mental narapidana masih kurang diperhatikan di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta. Astuti (2011) menyatakan

bahwa banyak hambatan dalam pelaksanaan pembinaan mental narapidana

dikarenakan terbatasnya tenaga pendidik dalam membina dan membimbing

narapidana dan kurangnya kesadaran dalam diri individu narapidana untuk

aktif dalam setiap kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Wirogunan Yogyakarta.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memiliki ketertarikan untuk

melakukan penelitian tentang hubungan konsep diri dengan kecemasan pada

narapidana menjelang masa bebas. Lembaga Pemasyarakatan yang dipilih

adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta karena

terkait masih kurangnya tenaga untuk pembinaan khususnya pembinaan mental

seperti yang telah diuraikan. Peneliti ingin mengetahui “Hubungan Konsep Diri

dan Kecemasan Narapidana Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan

Kelas II A Wirogunan Yogyakarta.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

5

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara konsep diri dan kecemasan narapidana

menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan

Yogyakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan kecemasan narapidana

menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan

Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam usaha

mengembangkan ilmu-ilmu psikologi, terutama dalam hubungan konsep

diri dan kecemasan.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran bagi narapidana

tentang hubungan konsep diri dengan kecemasan, khususnya bagi

narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Wirogunan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah cara pandang individu terhadap dirinya. Konsep

diri penting bagi kehidupan individu karena konsep diri menentukan

bagaimana individu bertindak dalam berbagai situasi (Calhoun dan

Acocella, 1990). Rosenberg (dalam Burns, 1993) mendefinisikan konsep

diri sebagai metode evaluasi diri yaitu cara individu memandang apakah

dirinya menyenangkan atau dirinya tidak menyenangkan. Konsep diri

meliputi apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang mengenai

dirinya.

Individu yang memiliki konsep diri positif mengerti dan memahami

siapa dirinya dan selalu optimis dalam memandang hidupnya. Sedangkan

individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung selalu merasa ada

yang kurang dan pesimis memandang masa yang akan datang (Calhoun

dan Acoccella, 1990).

Jadi konsep diri adalah cara pandang individu mengenai dirinya

melalui pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang lain. Jika

individu berpikir bahwa dirinya mampu maka cenderung optimis dalam

memandang hidupnya. Sedangkan jika individu berpikir memiliki konsep

diri negatif, maka cenderung pesimis dalam memandang hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

7

2. Aspek Konsep Diri

Konsep diri merupakan gambaran mental yang dimiliki oleh seorang

individu. Konsep diri terdiri dari tiga aspek (Calhoun dan Acocella, 1990),

sebagai berikut :

a. Pengetahuan.

Aspek pengetahuan merupakan gambaran seseorang tentang diri.

Gambaran diri tersebut membentuk citra diri. Gambaran diri

merupakan kesimpulan dari pandangan individu dalam berbagai peran

yang dipegang, seperti sebagai orangtua, suami atau istri, karyawan,

pelajar. Pandangan individu tentang watak kepribadian yang

dirasakan seperti jujur, gembira, bersahabat dan aktif; pandangan

tentang sikap; kelebihan dan kelemahan yang dimiliki; kecakapan

yang kita kuasai dan berbagai karakteristik lain yang melekat pada

diri kita. Pengetahuan diperoleh dengan membandingkan diri dengan

orang lain.

b. Harapan

Aspek harapan merupakan pandangan individu tentang siapa dirinya

dan menjadi apa di masa mendatang. Pandangan tersebut

mengakibatkan individu mempunyai pengharapan bagi dirinya yang

membentuk ideal self. Pada aspek ini lebih menekankan tentang

harapan dan tujuan hidup serta bagaimana tujuan itu menggerakkan

individu menggapai cita-citanya di masa mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

8

c. Penilaian

Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentang

keadaannya saat ini. Penilaian tersebut dilakukan oleh individu setiap

saat. Pada aspek ini penilaian dapat dikatakan sebagai penengah

antara pengetahuan dan harapan. Ketika individu mengetahui siapa

dirinya dan mempunyai harapan atau tujuan dalam hidupnya, maka

seseorang melakukan penilain tentang dirinya. Penilaian seseorang

tentang dirinya yang dilakukan setiap saat dapat mempengaruhi

konsep dirinya. Misalnya individu mendapatkan nilai B dalam

ujiannya padahal mengetahui bahwa mampu dan punya harapan

memperoleh nilai A, jika konsep dirinya negatif maka dia merasa

dirinya tidak pintar.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Calhoun dan Acocella (1990).mengatakan bahwa konsep diri

disebabkan oleh 4 faktor yaitu :

a. Orang Tua

Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal dan paling kuat bagi

individu. Bayi bergantung pada orang tuanya untuk makan, tempat

berlindung dan kelangsungan hidupnya. Orang tua menjadi sangat

penting, apa yang dikomunikasikan oleh orang tua pada anak lebih

masuk ke dalam diri anak daripada informasi lain yang diterima anak

sepanjang hidupnya. Senyuman, pujian, penghargaan, pelukan

menyebabkan individu menilai dirinya positif. Sedangkan ejekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

9

cemoohan membuat individu memandang dirinya secara negatif.

b. Teman Sebaya

Setelah orang tua, kelompok teman sebaya juga mempengaruhi

konsep diri individu. Penerimaan dan penolakan dari teman sebaya

mempengaruhi cara pandang individu terhadap dirinya.

c. Masyarakat

Seperti orang tua dan teman sebaya, masyarakat memberitahu

individu bagaimana mendefinisikan diri. Penilaian dan pengharapan

masyarakat terhadap individu masuk ke dalam konsep diri individu dan

individu berperilaku sesuai pengharapan tersebut.

d. Belajar

Konsep diri merupakan hasil belajar. Belajar ini berlangsung terus

setiap hari dan biasanya tanpa disadari. Belajar didefinisikan sebagai

perubahan psikologis yang relatif permanen yang terjadi dalam diri

sebagai akibat dari pengalaman.

4. Jenis-jenis Konsep Diri

Calhoun dan Acocella (1990) mengemukakan bahwa konsep diri terbagi

dalam dua jenis, yaitu konsep diri yang positif dan konsep diri yang negatif.

a. Konsep Diri Positif

Konsep diri positif memiliki kecenderungan untuk mengetahui

dirinya, peran dalam masyarakat, bakat, kelebihan dan kekurangannya.

Mengetahui kelebihan dan kekurangannya contohnya mahir dalam

menghitung tapi kurang dalam berbicara di depan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

10

Selain mengetahui tentang diri, konsep diri positif memberikan

penilaian yang positif tentang dirinya. Individu yang memiliki konsep diri

positif tidak hanya menerima hal-hal baik yang terjadi atau yang dimiliki

saja tapi juga menerima kekurangan. Individu yang memiliki konsep diri

positif merasakan kekecewaan namun menerimanya sebagai pelajaran

hidup.

Individu yang memiliki konsep diri positif tidak hanya mengetahui

dan menilai diri positif. Konsep diri positif membuat invididu memandang

masa depannya lebih optimis. Individu mempunyai harapan atau tujuan

hidup yang realistis dan mampu diwujudkan sesuai kemampuan yang

dimiliki dan berusaha agar tujuannya dapat terwujud.

b. Konsep Diri Negatif

Calhoun dan Acocella (1990) mengatakan bahwa individu yang

memiliki konsep diri negatif mempunyai pengetahuan yang tidak tepat

tentang diri, pengharapan yang tidak realistis dan harga diri yang rendah.

Konsep diri negatif membuat individu tidak mengetahui siapa diri

misalnya kelemahan dan kelebihan yang dimiliki juga apa yang menjadi

value dalam hidupnya.

Individu yang memiliki konsep diri negative, mengevalusi atau

menilai dirinya secara negatif. Konsep diri negatif membuat individu

merasa yang dilakukan tidak berharga dan kurang bersyukur dengan

keadaan. Individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung mudah

cemas karena tidak pernah merasakan cukup dengan keadaan dan talenta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

11

yang dimiliki.

Selain mengetahui dan menilai diri negatif. Konsep diri negatif

membuat individu memiliki harapan yang kurang atau malah harapannya

itu terlalu tinggi. Contohnya mahasiswa tingkat akhir, apabila memiliki

konsep diri negatif maka akan pesimis bahwa sulit untuk mendapatkan

pekerjaan setelah lulus.

B. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum yang

membuat seseorang merasa ketakutan dan kehilangan kepercayaan diri

yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Wiramihardja, 2005). Hurlock

(1991) berpendapat bahwa kecemasan datang dari perasaan tidak mampu

menghadapi tantangan lingkungan, tidak adanya kepastian dan adanya rasa

kurang percaya diri.

Nevid, Rathus, dan Greene (2005) mengemukakan kecemasan adalah

keadaan khawatir pada seseorang yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang

buruk akan segera terjadi. Beberapa hal yang menjadi sumber kecemasan

yaitu kesehatan, relasi sosial, dan kondisi lingkungan. Kecemasan tersebut

merupakan hal yang normal bahkan adaptif. Kecemasan merupakan respon

yang tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan menjadi abnormal bila

tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau datang tanpa

sebab yaitu: bila bukan merupakan respon terhadap perubahan lingkungan.

Nolen (2007) menyatakan bahwa kecemasan itu memiliki gejala fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

12

seperti , emosi, kognitif dan perilaku

Jadi, kecemasan adalah suatu proses emosi tidak menyenangkan

yang merupakan respon terhadap suatu ancaman, ketidakpastian yang

menimbulkan perasaan tertekan, tegang dan tidak mampu melakukan

coping atas perasaan tersebut.

2. Gejala Kecemasan

Nevid, Rathus dan Greene (2005) menyimpulkan gejala kecemasan

nampak dalam beberapa cara, sebagai berikut :

a. Secara fisik, muncul berupa kegelisahan, kegugupan; tangan atau

anggota tubuh yang bergetar atau gemetar; sensasi dari pita ketat

yang mengikat disekitar dahi, kekencangan pada pori-pori kulit perut

atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan yang berkeringat,

pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit

bicara, sulit bernafas, bernafas pendek; jantung yang berdebar keras

atau berdetak kencang;suara yang bergetar, jari-jari atau anggota

tubuh menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit

menelan, kerongkongan terasa tersekat, leher atau punggung terasa

kaku, sensasi seperti tercekik atau tertahan, tangan yang dingin dan

lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual, panas dingin,

sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, dan mudah

marah.

b. Secara perilaku, muncul berupa perilaku menghindar, perilaku

melekat dan dependen juga perilaku terguncang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

13

c. Secara kognitif, muncul berupa khawatir tentang sesuatu, perasaan

terganggu atau ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa

depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan sagera

terjadi, tanpa ada penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi

ketubuhan; sangat waspada terhadap sensasi ketubuhan, merasa

terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit

atau tidak mendapat perhatian; ketakutan akan kehilangan kontrol,

ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah; berpikir

bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak

lagi bisa dikendalikan; berpikir bahwa semuanya terasa sangat

membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang

sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang

ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, kalau tidak

pasti akan pingsan, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan,

berpikir akan segera mati meskipun dokter tidak menemukan sesuatu

yang salah secara medis, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit

berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

Nolen (2007) menyebutkan 4 gejala kecemasan, sebagai berikut :

a. Gejala fisik muncul berupa banyak berkeringat, gugup, sakit perut,

tangan dan kaki terasa dingin, tidak selera makan, kepala pusing,

sulit benafas, jantung berdetak kencang, sering buang air kecil, sulit

tidur.

b. Gejala emosi muncul berupa sangat mudah tersinggung, mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

14

marah, mudah gelisah, takut, resah dan khawatir.

c. Gejala kognitif muncul berupa khawatir terhadap sesuatu, pelupa,

sulit berkonsentrasi, sulit berpikir jernih, sulit mengambil keputusan

d. Gejala perilaku muncul berupa perilaku menghindar, meningkatnya

respon permusuhan terhadap orang lain, perilaku agresi, acuh tak

acuh dan nafsu makan menurun

Peneliti menggunakan gejala kecemasan dari Nolen (2007) karena

membagi indikasi kecemasan lebih detail yaitu fisik, emosi, kognitif dan

perilaku.

3. Faktor penyebab kecemasan

Menurut Kresch dan Qrutch (dalam Widiantoro, 2006) munculnya

kecemasan disebabkan karena kurangnya pengalaman dalam menghadapi

berbagai kemungkinan yang membuat individu kurang siap menghadapi

situasi baru. Sumber-sumber kecemasan terdiri dari dua faktor, sebagai

berikut :

a. Faktor internal

Kecemasan berasal dari dalam individu, misalnya perasaan tidak

mampu, tidak percaya diri, perasaan bersalah, dan rendah diri.

Faktor internal ini umumnya sangat dipengaruhi oleh

pikiran-pikiran negatif dan tidak rasional. Faktor internal yang

mempengaruhi kecemasan narapidana menjelang bebas berupa

perasaan-perasaan atau pikiran-pikiran yang tidak menyenangkan,

misalnya perasaan tidak sanggup untuk menghadapi masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

15

mendatang ketika kembali menjalani kehidupan di tengah

masyarakat

b. Faktor eksternal

Kecemasan berasal dari luar individu dapat berupa: penolakan sosial,

kritikan dari orang lain, beban pekerjaan, dan situasi yang dianggap

mengancam. Faktor eksternal yang mempengaruhi kecemasan

narapidana menjelang bebas berupa penolakan lingkungan keluarga

dan masyarakat yang akan di hadapi karena dalam persepsi

masyarakat terhadap narapidana berkembang stigma negatif. Di

lingkungan kerja, mantan narapidana “dipaksa” harus berbohong

mengenai statusnya sebagai mantan narapidana. Narapidana merasa

bahwa memperoleh pekerjaan pada saat ini sangat sulit karena

status sebagai mantan narapidana.

C. Narapidana

Prinst (dalam Murti, 2013) mengatakan bahwa narapidana adalah orang

yang menjalani pidana dan hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan

berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1995 pasal 1 ayat 7

tentang Pemasyarakatan mengemukakan bahwa terpidana adalah seseorang

yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap dan narapidana adalah terpidana yang menjalani hilang

kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan.

Kesimpulannya bahwa narapidana adalah orang yang melanggar hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

16

dan dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan dengan kekuatan

hukum tetap sehingga orang tersebut kehilangan kemerdakaannya dan harus

menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan.

Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 1999 membagi tahapan pembinaan

narapidana dalam tiga tahap, sebagai berikut:

1. Pembinaan Tahap Awal (Pasal 9 (1) PP 31/99)

Pembinaan tahap awal bagi narapidana dilaksanakan sejak

narapidana tersebut berstatus sebagai narapidana hingga 1/3 (satu per tiga)

masa pidananya. Tahap awal atau disebut tahap admisi dan orientasi

merupakan tahap pengenalan narapidana. Dalam tahap ini narapidana

belum mendapat pembinaan. Petugas hanya melakukan pengamatan,

pengenalan dan penelitian terhadap narapidana mengenai latar belakang

pendidikan, sebab ia melakukan tindak pidana, keadaan ekonomi dan

sebagainya.

Setiap narapidana mempunyai satu orang wali yang ditunjuk dari

petugas Pemasyarakatan. Setiap wali biasanya mengampu kurang lebih

sepuluh narapidana. Wali bertugas mengawasi sikap, perilaku, tingkah

laku dan mengamati perkembangan narapidana serta menilainya.

Penilaian dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam sidang TPP

(Tim Pengamat Pemasyarakatan). Wali juga berperan untuk menerima

keluhan-keluhan dan hal-hal yang berhubungan dengan narapidana yang

diampunya.

Selama satu bulan menjalani masa pengamatan, pengenalan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

17

penelitian lingkungan, diadakan sidang TPP untuk menentukan mengenai

strategi pembinaan yang akan diterapkan pada tahap selanjutnya. Putusan

dalam sidang TPP harus sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan

oleh Pembina , Wali, Pengamat dan Pembimbing Pemasyarakatan.

Apabila hasil pengamatan berorientasi baik, narapidana dapat

ditempatkan di Blok yang telah ditetapkan dalam sidang sampai selesai

menjalani 1/3 masa pidananya. Tahap ini merupakan tahap “maximum

security”. Tahap ini dilakukan pengawasan yang ketat bagi narapidana

dan belum diijinkan untuk berhubungan dengan masyarakat luar

(Handayani, 2010).

2. Pembinaan Tahap Lanjutan (Pasal 9 (2) a dan b PP 31/99)

1. Tahap lanjutan pertama, dimulai sejak berakhirnya pembinaan tahap

awal sampai dengan 1/2 (satu per dua) masa pidananya. Setelah

narapidana menjalani 1/3 masa pidananya, segera dilaksanakan

sidang TPP kembali untuk membahas mengenai penerapan

Pelaksanaan Pembinaan selanjutnya terhadap narapidana. Dalam

tahap ini akan diterapkan mengenai peningkatan program.

Apabila keputusan sidang TPP, wali menyatakan bahwa ada

sikap, perilaku positif dari narapidana, narapidana dapat segera

dipindahkan di Blok yang telah ditetapkan dalam sidang dan harus

menempuh pembinaan sampai ½ masa pidana. Pada tahap ini

narapidana dipekerjakan di luar blok Lembaga Pemasyarakatan

sesuai dengan kemampuannya masing-masing seperti berkebun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

18

membuat kerajinan tangan seperti layang-layang, blangkon, anyaman

plastik, konde, wig dan cinderamata, mengukir, membudidayakan

tanaman hias, membudidayakan lele dan sebagainya.

Tujuan pelatihan memberi bekal keterampilan terhadap

narapidana, agar pada waktu bebas narapidana dapat memanfaatkan

ketrampilannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tujuan tersebut

diharapkan narapidana tidak melakukan pengulangan tindak pidana.

Dalam hal pengawasan, diberlakukan “medium security” yaitu

pengawasan yang tidak seketat pada tahap sebelumnya. Dalam hal

ini narapidana ditempatkan di luar blok LP agar petugas mudah

mengawasi dan narapidana belum diijinkan berhubungan dengan

masyarakat luar (Handayani, 2010).

2. Tahap lanjutan kedua, dimulai sejak berakhirnya pembinaan tahap

lanjutan pertama sampai dengan 2/3 (dua per tiga) masa pidananya.

Hasil evaluasi sidang TPP menyatakan bahwa narapidana telah

menjalani tahap-tahap pembinaan sebelumnya dengan baik, maka

narapidana melanjutkan tahap pembinaan yang selanjutnya.

Pengusulan narapidana yang dinyatakan layak untuk menjalani

pembinaan tahap ketiga dilakukan oleh Kalapas kepada Kakanwil

Hukum dan HAM Propinsi Jawa Tengah. Bentuk Persetujuan hukum

diwujudkan dengan Surat Keputusan. Narapidana yang dijinkan

menjalani pembinaan tahap ini akan ditempatkan di Blok yang telah

di tetapkan dan menjalani sampai dengan 2/3 masa pidananya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

19

Kakanwil Hukum dan HAM tidak menyetujui jika persyaratan yang

belum terpenuhi, maka narapidana tetap di bina dan di tempatkan

pada tahap lanjutan pertama.

Narapidana dapat dipekerjakan di luar tembok Lembaga

Pemasyarakatan pada Lembaga Latihan Kerja baik yang

diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan seperti parkir,

bercocok tanam, membuka kios potong rambut, membuka jasa

tambal ban, beternak dan sebagainya. Selain itu yang

diselenggarakan oleh swasta seperti misalnya dipekerjakan pada

industri rumah tangga, pembuatan mebel, gerabah, penjahit dan

sebagainya. Pada tahap ini diterapkan “minimum security” yaitu

pengawasan yang tidak terlalu ketat. Dalam hal ini narapidana

diijinkan berada di luar tembok Lembaga Pemasyarakatan dan

diperbolehkan berinteraksi dengan masyarakat luar, tetapi masih

dalam pengawasan petugas.

Pada tahap asimilasi narapidana kembali berinteraksi dengan

masyarakat setelah mereka menjalani kehidupan di dalam Lapas

yang berbeda dengan kelompok masyarakat yang berada di luar

Lembaga Pemasyarakatan (Handayani, 2010).

3. Pembebasan tahap akhir (Pasal 9 (3) PP 31/99)

Pembinaan tahap akhir dilaksanakan sejak berakhirnya pembinaan

tahap lanjutan sampai dengan berakhirnya masa pidana narapidana yang

bersangkutan. Setelah narapidana berhasil menjalani tahap-tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

20

sebelumnya yaitu tahap pertama sampai dengan tahap ketiga, narapidana

dapat melanjutkan pembinaan di tahap yang keempat. Tahap pembinaan

ini adalah yang terakhir, sehingga narapidana akan menjalani tahap ini

sampai masa pidananya berakhir. Bimbingan narapidana yang telah

menjalani tahap integrasi tidak lagi diberikan oleh petugas Lapas tetapi

sudah menjadi wewenang Balai Pemasyarakatan (BAPAS). BAPAS

adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan klien pemasyarakatan

yang berada dibawah Departemen Hukum dan HAM.

Tugas dan fungsi BAPAS berperan mendampingi klien

pemasyarakatan dari proses penyidikan, pembinaan sampai ia kembali

dalam masyarakat. BAPAS juga berperan memberi bimbingan kepada

bekas narapidana, anak Negara dan klien Pemasyarakatan yang

memerlukan misalnya bagi Klien Pemasyarakatan yang menjalani cuti

menjelang bebas. Tetapi pada tahap ini Pengawasan utama tetap kepada

keluarga dan masyarakat sekeliling narapidana yang bersangkutan.

Setiap narapidana yang menempuh tahap ini diintregasikan dengan

masyarakat luar berupa cuti menjelang bebas (CMB) atau pembebasan

bersyarat (PB). Pemberian CMB dan PB merupakan salah satu hak

narapidana selama menjalani pembinaan dan bimbingan di Lembaga

Pemasyarakatan sebagaimana diatur dalam Pasal 14 UU Nomor 12 Tahun

1995 tentang Pemasyarakatan. Peraturan Pelaksanaan mengenai CMB

dan PB diatur dalam Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor

M.01.PK.04-10 Tahun 1999 Tentang Asimilasi, Pembebasan Bersyarat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

21

dan Cuti menjelang bebas (Handayani, 2010)

D. Hubungan Konsep Diri dan Kecemasan Narapidana Menjelang Bebas

Calhoun dan Acocella (1990) menyatakan bahwa individu yang memiliki

konsep diri positif dapat mengetahui siapa dirinya. Selain itu individu juga

mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya. Sebaliknya,

individu yang memiliki konsep diri negatif tidak mengetahui siapa dirinya.

Individu yang memliki konsep diri negatif tidak mengetahui kelebihan dan

kekurangan dimiliki. Jika individu dapat mengetahui siapa dirinya maka

kecemasannya akan rendah, namun jika individu tidak mengetahui siapa

dirinya maka kecemasannya akan tinggi.

Konsep diri positif juga membuat individu memiliki harapan atau tujuan

dalam hidupnya yang ingin ia wujudkan namun sesuai dengan kelebihan dan

kelemahan yang dimiliki. Individu yang memiliki konsep diri positif akan

berusaha dan optimis dalam mewujudkan keinginannya. Jika individu

memiliki konsep diri yang negatif maka individu tersebut tidak memiliki

tujuan akan hidupnya atau tujuannya tidak sesuai kapasitas yang dimiliki dan

tidak berusaha untuk mewujudkannya. Individu yang memiliki konsep diri

negatif memandang pesimis masa depan. Burns (1993) mengatakan bahwa

orang yang memiliki konsep diri positif tidak merasa khawatir dengan masa

lalu dan masa depan. Jika individu memiliki harapan yang positif, optimis dan

berusaha mewujudkan, maka kecemasannya rendah. Sebaliknya, individu

yang memiliki pandangan pesimis maka kecemasannya tinggi.

Selain memiliki pengetahuan dan harapan terhadap masa depan, individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

22

yang memiliki konsep diri positif menilai atau mengevaluasi dirinya secara

positif. Jika individu menilai diri secara positif maka memandang sesuatu

yang dimiliki dan terjadi pada dirinya secara positif. Individu yang memiliki

konsep diri positif memiliki kepercayaan diri yang baik. Individu memiliki

kepercayaan diri yang baik karena mampu menerima kelebihan dan

kekurangannya juga mungkin menerima kegagalan sebagai pelajaran. Burns

(1993) mengemukakan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif,

percaya bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalah hidup meskipun

dihadapkan pada kegagalan. Sedangkan individu yang memiliki konsep diri

negative cenderung mengevaluasi diri secara negatif. Burns (1993)

mengemukakan bahwa individu yang memiliki konsep diri negatif merasa

tidak berharga. Jika individu mampu mengevaluasi dirinya secara positif

maka kecemasannya rendah, namun, individu mengevalusi dirinya secara

negatif maka kecemasannya tinggi.

Konsep diri negatif memiliki salah satu ciri yaitu mudah merasa cemas

karena selalu mempunyai perasaan takut gagal (Calhoun dan Acocella, 1990).

Kecemasan pada narapidana sering dialami menjelang bebas. Widiantoro

(2006) menuliskan bahwa narapidana mengalami perasaan cemas ketika

menjelang bebas. Narapidana mengalami kecemasan menjelang bebas karena

muncul perasaan rendah diri, penyesalan dan perasaan bersalah. Sedangkan

faktor eksternal berkaitan dengan situasi yang dianggap narapidana membuat

cemas adalah penolakan sosial, kehilangan kepercayaan dari orang lain,

kehilangan nama baik dan kesulitan memperoleh pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

23

Kecemasan yang dialami narapidana menjelang bebas adalah kecemasan

akan masa depannya yang merupakan ancaman bagi kehidupannya setelah

keluar dari penjara. Salah satu ancamannya adalah kesulitan untuk

mendapatkan kepercayaan masyarakat dan pekerjaan. Al-Jauhar (2014)

menyimpulkan bahwa pandangan masyarakat mengenai mantan narapidana

dipengaruhi oleh Lembaga Hukum dan Lembaga Pemasyarakatan di

Indonesia yang tergolong lemah dan tidak tegas dalam menjalankan fungsi

hukum. Pandangan masyarakat mengenai mantan narapidana juga

dipengaruhi oleh budaya masyarakat yang memandang kriminalitas sebagai

hal yang tabu. Pandangan masyarakat tersebut dilatarbelakangi oleh

pengalaman pribadi, pengetahuan dan pengaruh media masa yang

mengatakan bahwa mantan narapidana sebagai sumber permasalahan, sampah

masyarakat, orang jahat, individu yang harus diwaspadai dan bisa melakukan

kembali tindakan kriminal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

24

Bagan Hubungan Konsep Diri dan Kecemasan Narapidana Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Wirogunan Yogyakarta.

Karakteristik Narapidana

Menjalani hukuman penjara berdasarkan putusan pengadilan Dipisahkan dari lingkungan sosial

Di batasi kemerdakaannya Mendapat stigma negatif dari masyarakat

Konsep Diri

Negatif Positif

Harapan

Optimis memandang

masa yang akan datang

Memiliki harapan yang

realistis sesuai

kemampuan yang dia

miliki dan berusaha

untuk mendapatkannya

Pengetahuan

Mengetahui kelebihan yang

dimiliki

Mengetahui kekurangan

yang di miliki

Mengetahui status yang saat

ini dimiliki. Misalnya sebagai

orang tua, suami / istri

Mengetahui karakter yang

dimiliki. Misalnya mudah

marah

Penilaian

Memandang

setiap kejadian

memiliki

dampak positif

Menilai

dirinya

positif

Pengetahuan

Tidak mengetahui kelebihan

yang dimiliki

Tidak mengetahui kekurangan

yang di miliki

Tidak mengetahui status yang

saat ini dimiliki. Misalnya

sebagai orang tua, suami / istri

Tidak mengetahui karakter

yang dimiliki. Misalnya mudah marah

Penilaian

Memandang

setiap kejadian

memiliki

dampak

negatif

Menilai

dirinya

negatif

Harapan

Pesimis memandang masa

yang akan datang

Kurang memiliki harapan

untuk masa depannya

sehingga merasa diri tidak

berdaya

Memiliki harapan yang

terlalu tinggi namun usaha

tidak sebanding dengan

harapannya

Kecemasan Rendah Kecemasan Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

25

Kecemasan Rendah Kecemasan Tinggi

Tidak muncul gejala

kecemasan Gejala Fisik : banyak

berkeringat, gugup,

sakit perut, tangan dan

kaki terasa dingin, tidak

selera makan, kepala

pusing, sulit benafas,

jantung berdetak

kencang, sering buang

air kecil, sulit tidur.

Gejala Emosi : mudah

tersinggung, mudah

marah, mudah gelisah,

takut, resah dan

khawatir.

Gejala Kognitif : mudah

lupa, sulit

berkonsentrasi, sulit

berpikir jernih, sulit

mengambil keputusan

Gejala Perilaku :

perilaku menghindar,

meningkatnya respon

permusuhan terhadap

orang lain, perilaku

agresi, acuh tak acuh

dan nafsu makan

menurun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

26

E. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara konsep

diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas. Semakin positif konsep diri,

semakin rendah tingkat kecemasan narapidana menjelang bebas. Semakin

negatif konsep diri, semakin tinggi tingkat kecemasan narapidana menjelang

bebas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

menyelidiki kaitan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel lain

berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). Menurut Kuncoro (2003)

penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan apakah terdapat

hubungan antara dua variabel atau lebih, serta menunjukan seberapa kuat

hubungan antara dua variabel tersebut. Penelitian ini memiliki dua variabel

yaitu konsep diri dan kecemasan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan anatara kedua variabel tersebut.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel pertama : Konsep Diri

2. Variabel kedua : Kecemasan

C. Definisi Operasional

1. Konsep Diri

Konsep diri adalah adalah cara pandang individu mengenai dirinya

melalui pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang lain. Jika

individu memiliki konsep diri positif maka individu optimis dalam

memandang hidupnya. Sedangkan individu memiliki konsep diri negatif,

maka cenderung pesimis dalam memandang hidupnya. Konsep diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

28

diukur berdasarkan tiga aspek konsep diri yaitu pengetahuan, penilaian

dan harapan (Calhoun dan Acoccella, 1990).

2. Kecemasan

Kecemasan adalah suatu proses emosi tidak menyenangkan yang

merupakan respon terhadap suatu ancaman dan ketidakpastian yang

menimbulkan perasaan tertekan, tegang dan tidak mampu melakukan

coping atas masalahnya. Kecemasan diukur dengan melihat gejala

kecemasan yang muncul berupa gejala fisik, gejala emosi, gejala kognitif

dan gejala perilaku (Nolen, 2007)

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah narapidana menjelang bebas di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Narapidana

menjelang bebas adalah narapidana yang telah menjalani 2/3 masa pidana.

Pada tahap ini diterapkan “minimum security” yaitu pengawasan yang tidak

terlalu ketat. Narapidana diijinkan berada di luar tembok Lembaga

Pemasyarakatan dan diperbolehkan berinteraksi dengan masyarakat luar,

tetapi dalam pengawasan petugas (Handayani, 2010).

E. Metode Penetapan Subjek Penelitian

Metode sampling subjek penelitian adalah purposive sampling. Narbuko

dan Achmadi (2007) mendefinisikan purposive sampling sebagai subjek

berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan berkaitan erat dengan

ciri-ciri yang pada populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kriteria

populasi dalam penelitian ini adalah narapidana menjelang bebas yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

29

menjalani 2/3 masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Wirogunan Yogyakarta.

Peneliti menggunakan kurang lebih hampir setengah dari narapidana

menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan untuk

try out dan sisanya untuk penelitian. Peneliti memperoleh data narapidana

dari bagian Bimbingan Pemasyarakatan dan Perawatan.

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan skala psikologi, yaitu instrumen yang

dipakai untuk mengukur atribut psikologi (Azwar. 2003). Skala yang

digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala

yang mengukur kekuatan persetujuan dari pernyataan-pernyataan yang

digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku (Azwar, 2003).

Masing-masing item diberikan 4 kategori skor jawaban. Setiap item

jawaban yang bersifat favorable diberi penilaian 4, 3, 2, 1 untuk jawaban

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju

(STS). Sebaliknya pada pernyataan unfavorable setiap jawaban diberi

penilaian 1, 2, 3, 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

1. Skala Konsep Diri

Skala Konsep Diri disusun berdasarkan acuan teori Calhoun dan

Acocella (1990) Nolen (2007) yang menyebutkan 3 aspek sebagai berikut

:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

30

a. Pengetahuan

Aspek pengetahuan merupakan gambaran seseorang tentang diri.

Gambaran diri tersebut membentuk citra diri. Gambaran diri

merupakan kesimpulan dari pandangan individu dalam berbagai peran

yang dipegang, seperti sebagai orangtua, suami atau istri, karyawan,

pelajar. Pandangan individu tentang watak kepribadian yang dirasakan

seperti jujur, gembira, bersahabat dan aktif; pandangan tentang sikap;

kelebihan dan kelemahan yang dimiliki; kecakapan yang kita kuasai

dan berbagai karakteristik lain yang melekat pada diri kita.

Pengetahuan diperoleh dengan membandingkan diri dengan orang lain.

b. Harapan

Aspek harapan merupakan pandangan individu tentang siapa

dirinya dan menjadi apa di masa mendatang. Pandangan tersebut

mengakibatkan individu mempunyai pengharapan bagi dirinya yang

membentuk ideal self. Pada aspek ini lebih menekankan tentang

harapan dan tujuan hidup serta bagaimana tujuan itu menggerakkan

individu menggapai cita-citanya di masa mendatang.

c. Penilaian

Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentang

keadaannya saat ini. Penilaian tersebut dilakukan oleh individu setiap

saat. Pada aspek ini penilaian dapat dikatakan sebagai penengah antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

31

pengetahuan dan harapan. Ketika individu mengetahui siapa dirinya

dan mempunyai harapan atau tujuan dalam hidupnya, maka seseorang

melakukan penilain tentang dirinya. Penilaian seseorang tentang

dirinya yang dilakukan setiap saat dapat mempengaruhi konsep dirinya

Semakin tinggi skor skala konsep diri yang diperoleh menunjukkan semakin

positif konsep diri individu, sebaliknya semakin rendah skor skala konsep diri

menunjukkan semakin negatif konsep diri subjek.

2. Skala Kecemasan

Skala Kecemasan disusun berdasarkan acuan teori Nolen (2007)

yang menyebutkan 4 gejala sebagai berikut :

a. Gejala fisik muncul berupa banyak berkeringat, gugup, sakit perut,

tangan dan kaki terasa dingin, tidak selera makan, kepala pusing,

sulit benafas, jantung berdetak kencang, sering buang air kecil, sulit

tidur.

b. Gejala emosi muncul berupa sangat mudah tersinggung, mudah

marah, mudah gelisah dan perasaan seperti diteror.

c. Gejala kognitif muncul berupa khawatir terhadap sesuatu, sulit

berkonsentrasi, sulit berpikir jernih, merasa takut kehilangan

kontrol, sangat waspada (hypervigilance), takut akan bahaya yang

akan terjadi secara berlenihan (exaggeration of danger)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

32

d. Gejala perilaku muncul berupa perilaku menghindar, minder,

meningkatnya respon permusuhan terhadap orang lain, perilaku

agresi, acuh tak acuh dan nafsu makan menurun atau perilaku

makan menurun.

Tingkat kecemasan subjek diperoleh berdasarkan skor skala kecemasan.

Semakin tinggi skor skala kecemasan seseorang, maka tingkat kecemasannya

semakin tinggi, sedangkan semakin rendah skor skala kecemasan seseorang,

maka tingkat kecemasannya semakin rendah.

Tabel 1

Blueprint Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba)

No Aspek Konsep Diri Favorable Unfavorable Jumlah

1 Pengetahuan 10 10 20

2 Harapan 10 10 20

3 Penilaian 10 10 20

Total 30 30 60

Tabel 2

Blueprint Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba

No Gejala Kecemasan Favorable Unfavorable Jumlah

1 Fisik 10 10 20

2 Emosi 14 14 28

3 Kognitif 8 8 16

4 Perilaku 9 9 18

Total 41 41 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

33

G. Validitas dan Reliabilitas Alat ukur

1. Validitas

Validitas adalah ukuran untuk melihat sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsinya.

Tujuan pengujian validitas adalah untuk mengetahui skala psikologi

menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya (Azwar,

2003).

Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan validitas isi.

Validitas isi ditentukan oleh professional judgment dalam proses telaah

soal (Suryabrata, 2005). Peneliti terlebih dahulu membuat instrumen skala

penelitian yang kemudian dikoreksi dan disetujui oleh dosen pembimbing

peneliti.

2. Seleksi Item

Seleksi item dalam penelitian ini menggunakan korelasi item total

melalui SPSS for Windows versi 16.0. Azwar (2011) menyatakan bahwa

jika diperoleh koefisien validitas di bawah 0,3 dianggap tidak

memuaskan, maka item yang memiliki daya indeks diskriminasi dibawah

0,3 dinyatakan gugur.

3. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan

memberikan hasil yang konsisten sehingga alat ukur tersebut terpercaya

(Azwar, 2009). Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

34

menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Chronbach. Pendekatan ini

bertujuan untuk melihat konsistensi skala. Reliabilitas dinyatakan dalam

bentuk koefisien reliabilitas , dengan koefisien korelasi yang berkisar

antara 0 hingga 1. Semakin tinggi koefisien korelasi (mendekati 1), maka

alat ukur menjadi semakin reliable (Azwar, 2009).

H. Uji Coba Alat Ukur

Proses uji coba skala penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 - 18

Februari 2015 setiap pukul 08.00 - 12.00 WIB di Lembaga Pemasyarakatan

Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Peneliti melakukan uji coba penelitian

dengan ijin dari Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta, Kantor Wilayah

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta

dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.

Penelitian hanya diijinkan dilakukan di ruang tamu Bimbingan

Pemasyarakatan dan Perawatan dan peneliti menunggu narapidana yang

dipanggil oleh Tamping (Tahanan pendamping). Pemanggilan narapidana

pun bertahap yaitu lima orang setiap pemanggilan dan dilanjutkan dengan

pemanggilan narapidana selanjutnya.

Peneliti terjun sendiri meminta ijin kepada narapidana yang menjadi

subjek dengan didampingi oleh staf Bimaswat dengan alasan keamanan

peneliti. Penelitian mendata pada hari pertama 4 subjek, hari kedua 23 subjek

dan hari ketiga 13 subjek. Skala dibagikan pada masing-masing subjek, yaitu

skala konsep diri dan skala kecemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

35

Tabel 3

Blueprint Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba (Final)

No Aspek Konsep Diri Favorable Unfavorable Jumlah

1 Pengetahuan 2 8 10

2 Harapan 2 8 10

3 Penilaian 2 8 10

Total 6 24 30

Tabel 4

Blueprint Skala Kecemasan Setelah Uji Coba (Final)

No Gejala Kecemasan Favorable Unfavorable Jumlah

1 Fisik 9 1 10

2 Emosi 11 5 16

3 Kognitif 7 2 9

4 Perilaku 9 0 9

Total 36 8 44

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi sebaran

variabel bersifat normal atau tidak melalui SPSS for Windows versi

16.0. Uji normalitas bertujuan memastikan bahwa data penelitian ini

berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Dalam

penelitian ini, teknik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

36

Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai signifikansinya

lebih besar dari 0.05 (p > 0, 05). Sebaliknya distribusi data penelitian

dikatakan tidak normal jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05

(p < 0,05).

b. Uji Linearitas

Santoso (2010) mengatakan bahwa uji linearitas adalah uji yang

dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel mengikuti garis

lurus atau tidak. Jadi, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu

variable diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan

kuantitas di variabel lainnya. Uji linearitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Test for Linearity program SPSS for windows

versi 16.0. Dua variabel dikatakan bersifat linear jika nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (p < 0,05). Sebaliknya, dua variabel dikatakan

bersifat tidak linear jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05)

(Santoso, 2010)

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik

Pearson Product Moment Correlation. Metode Pearson Product Moment

Correlation dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan taraf

signifikansi 0,05. Metode korelasi Pearson Product Moment merupakan

salah satu analisis parametic yang digunakan ketika distribusi data normal

(Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksaan Penelitian

Pengambilan data dilakukan tanggal 3 dan 4 Maret 2015 pukul 08.00 -

12.00 WIB dengan cara membagikan Skala Konsep Diri dan Skala Kecemasan

kepada 42 subjek penelitian. Penelitian hanya diijinkan di ruang tamu

Bimbingan Pemasyarakatan dan Perawatan dan peneliti menunggu narapidana

yang dipanggil oleh Tahanan Pendamping. Pemanggilan narapidana pun

bertahap yaitu lima orang setiap pemanggilan dan dilanjutkan dengan

pemanggilan narapidana selanjutnya. Peneliti terjun sendiri meminta ijin kepada

subjek dengan didampingi oleh staf Bimaswat dengan alasan keamanan peneliti.

Pada hari pertama didata 15 orang dan hari kedua 27 orang.

B. Deskripsi Data Subjek

Subjek penelitian ini adalah narapidana menjelang bebas di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Data subjek dirangkum

dalam table 5, 6 dan 7 sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

38

Tabel 5 : Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Berapa Lama Lagi

Bebas dan Jenis Kelamin

Berapa Lama Lagi Bebas Laki - Laki Perempuan Jumlah Persentase

0 – 6 bulan 15 15 30 71,42%

6 – 12 bulan 9 3 12 28,57%

Total 24 18 42 100%

Dari 42 subjek, 30 subjek mempunyai sisa hukuman kurang dari 6 bulan

dan 12 subjek antara 6 sampai dengan 12 bulan.

Tabel 6 : Deskripsi Lama Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan

Lama Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Frekuensi Persentase

0 – 3 tahun 25 59,52%

3 - 6 tahun 12 28,57%

6 – 9 tahun 5 11,90%

Total 42 100%

Dari 42 subjek, 25 subjek menjalani pembinaan kurang dari 3

tahun, 12 subjek antara 3 – 6 tahun dan 5 subjek lebih dari 6 tahun dan

kurang dari 9 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

39

Tabel 7 : Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

20 1 2,4%

21 1 2,4%

22 1 2,4%

24 1 2,4%

26 2 4,8%

27 1 2,4%

28 1 2,4%

29 3 7,1%

30 2 4,8%

32 7 16,7%

34 3 7,1%

35 1 2,4%

38 1 2,4%

39 2 4,8%

43 2 4,8%

44 2 4,8%

47 1 2,4%

48 1 2,4%

50 1 2,4%

51 1 2,4%

53 1 2,4%

57 1 2,4%

58 1 2,4%

62 1 2,4%

63 3 7,1%

Total 42 100%

Rentang usia subjek penelitian berkisar antara usia 20 tahun hingga 63

tahun. Dari 42 subjek, 7 orang berusia 32 tahun. Selain itu yang berusia 29

tahun, 34 tahun dan 63 tahun masing - masing 3 orang. Sedangkan sisanya

antara usia 20 sampai dengan 62 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

40

C. Hasil Uji Coba

Skala penelitian uji coba dilakukan pada 40 narapadina menjelang bebas di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.

1. Hasil Uji Coba Skala Konsep Diri

Distribusi skala konsep diri sebelum uji coba dapat dilihat pada

tabel 8 berikut ini :

Tabel8 : Distribusi Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba

No Aspek Nomer Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Pengetahuan 49*, 57*, 55*, 58*,

54*, 28*, 11*, 46,

42*, 9

43*, 18, 19, 24,

47, 12, 26, 41, 4*,

17

20

2 Harapan 33*, 27*, 31*, 50*,

35, 29*, 20*, 34*,

32*, 37

44, 48, 40, 38, 39,

1*, 25, 56, 2*, 52

20

3 Penilaian 6, 7*, 5*, 15*, 16*,

22*, 30*, 45, 14*, 36*

21, 53, 3*, 13, 8,

51, 60, 10, 23*, 59

20

Total 30 30 60

Keterangan:

Item dengan tanda bintang (*) = item yang gugur

Uji coba skala konsep diri menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar

0,909 dengan skor item total antara -0,291 sampai dengan 0,683. Dari 60 item, 30

item gugur karena korelasinya di bawah 0,30 : 10 aspek dari pengetahuan, 10

aspek dari harapan dan 10 aspek dari penilaian. Distribusi skala setelah uji coba

disajikan pada tabel 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

41

Tabel 9 : Distribusi Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba (Final)

No Aspek Nomer Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Pengetahuan 46, 9 18, 19, 24, 47, 12,

26, 41, 17

10

2 Harapan 35, 37 44, 48, 40, 38, 39,

25, 56, 52

10

3 Penilaian 6, 45 21, 53, 13, 8, 51,

60, 10, 59

10

Total 6 24 30

Uji reliabilitas item menghasilkan koefisien sebesar 0,928 dari 30 item

yang telah teruji. Dengan demikian penelitian mempunyai 30 item yang layak

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

42

2. Hasil Uji Coba Skala Kecemasan

Distribusi skala kecemasan sebelum uji coba disajikan pada tabel 10

berikut ini :

Tabel 10 Distribusi Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba

No Gejala Nomer Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Fisik 5, 40, 56, 39, 35, 45, 31,

27, 14, 63*

44*, 69*, 71, 41*, 8*,

82*, 81*, 47*, 19*, 77*

20

2 Kognitif 29, 62, 53, 6, 13, 54, 7, 1* 12*, 66*, 34*, 28*, 72,

32*, 37*, 67

16

3 Perilaku 60, 21, 46, 57, 38, 42, 4,

51, 53

50*, 10*, 68*, 20*, 61*,

11*, 9*, 75*, 58*

18

4 Emosi 43, 3, 36, 23, 16*, 26, 24,

76, 55, 70*, 2*, 30, 78, 74

49*, 65, 52, 17, 73, 80*,

25*, 22*, 48, 79*, 64*,

15*, 18*, 59*

28

Total 41 41 82

Keterangan:

Item dengan tanda bintang (*) = item yang gugur

Uji coba skala kecemasan menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar

0,903 dengan skor item total antara -0,561 sampai dengan 0,763. Dari 82 butir

pernyataan, 38 item gugur karena korelasinya di bawah 0,30. Item-item tersebut

adalah 10 gejala fisik, 12 gejala emosi, 7 gejala kognitif dan 9 gejala perilaku.

Distribusi skala kecemasan setelah uji coba disajikan pada tabel 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

43

Tabel 11 : Distribusi Skala Kecemasan Setelah Uji Coba (Final)

No Gejala Nomer Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Fisik 5, 40, 56, 39, 35, 45,

31, 27, 14

71 10

2 Kognitif 29, 62, 53, 6, 13, 54, 7 72, 67 9

3 Perilaku 60, 21, 46, 57, 38, 42,

4, 51, 53

- 9

4 Emosi 43, 3, 36, 23, 26, 24,

76, 55, 30, 78, 74

65, 52, 17, 73,

48

16

Total 36 8 44

Uji reliabilitas item menghasilkan koefisien sebesar 0,955 dari 44 item

yang telah teruji. Dengan demikian mempunyai 44 item yang digunakan.

D. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian menghasilkan data empiris yang disajikan pada tabel 12 sebagai

berikut :

Tabel 12 :Deskripsi Data Penelitian

Variabel N Minimum Maksimum Mean SD

Hip Emp Hip Emp Hip Emp

Konsep Diri 42 30 70 120 120 75 88,78 12,682

Kecemasan 42 44 46 176 133 110 91,93 19,634

Data tabel tampak bahwa skala konsep diri menghasilkan mean empirik

sebesar 88,78 dan mean hipotetik sebesar 75 dengan standar deviasi sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

44

12,682. Sedangkan. skala kecemasan menghasilkan mean empirik sebesar

91,93 dan mean hipotetik sebesar 110 dengan standar deviasi sebesar 19,634

Selanjutnya peneliti melakukan uji t untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan signifikan pada mean empirik dan hipotetik dari variabel konsep

diri dan variabel kecemasan.

1. Uji t Variabel Konsep Diri

Pada tabel 13 disajikan hasil uji t pada mean empirik dan hipotetik

dari variabel konsep diri

Tabel 13 : Uji t Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel

Konsep Diri

One-Sample Test

Test Value = 75

T df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

konsep_diri 7.044 41 .000 13.78571 9.8335 17.7380

Tabel di atas, terlihat bahwa nilai t sebesar 7,044 dan nilai signifikansi

0,000 (p<0,05). Jadi, perbedaan mean empirik dan hipotetik pada variabel konsep

diri signifikan. Mean empirik dari konsep diri lebih besar daripada mean

hipotetiknya sehingga disimpulkan bahwa subjek memiliki konsep diri yang

tergolong tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

45

2. Uji t Variabel Kecemasan

Pada tabel 14 disajikan hasil uji t pada mean empirik dan hipotetik

dari variabel kecemasan.

Tabel 14 :Uji t Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel

Kecemasan

One-Sample Test

Test Value = 110

T Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

skor_total -5.965 41 .000 -18.071 -24.19 -11.95

Tabel di atas terlihat bahwa nilai t sebesar -5,965 dan nilai signifikansi

0,000 (p<0,05). Jadi, perbedaan mean empirik dan hipotetik pada variabel

kecemasan signifikan. Mean empirik dari kecemasan lebih kecil daripada mean

hipotetiknya sehingga disimpulkan bahwa kecemasan yang dimiliki oleh subjek

penelitian tergolong rendah.

Selain itu, tingkat konsep diri dan kecemasan dapat diperoleh dari

ketegorisasi jenjang berdasarkan norma kategorisasi Azwar (2009).

(µ+1,5α)< X kategori sangat tinggi

(µ+0,5α) < X ≤ (µ+1,5α) kategori tinggi

(µ-0,5α) < X ≤ (µ+0,5α) kategori sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

46

(µ-1,5α) < X ≤ (µ-0,5α) kategori rendah

X ≤ (µ-1,5α) kategori sangat rendah

Tabel 15 :Kategorisasi Konsep Diri

Kategori Jumlah Subjek Persentase

97,5 < X (sangat tinggi) 10 23,80%

82,5 < X ≤ 97,5 (tinggi) 20 47,62%

67,5 < X ≤ 82,5 (sedang) 12 28,57%

52,5 < X ≤ 67,5 (rendah) - -

X ≤ 52,5 (sangat rendah) - -

Total 42 100%

Hasil kategorisasi menunjukkan bahwa konsep diri yang dimiliki oleh

23,80% subjek menempati kategori sangat tinggi sedangkan 47,62% subjek

menempati kategori tinggi. Selain itu, 28,57% subjek memiliki konsep diri

kategori sedang.

Tabel 16 :Kategorisasi Kecemasan

Kategori Jumlah Subjek Persentase

143 < X (sangat tinggi) - -

121 < X ≤ 143 (tinggi) 2 4,76%

99 < X ≤ 121 (sedang) 16 38,09%

77 < X ≤ 99 (rendah) 18 42,85%

X ≤ 77 (sangat rendah) 6 14,28%

Total 42 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

47

Hasil kategorisasi menunjukkan bahwa 4,76% subjek memiliki kecemasan

yang tergolong tinggi, 38,09% subjek tergolong sedang dan 42,85% subjek

tergolong rendah. Selain itu, 14,28% subjek memiliki kecemasan yang

tergolong sangat rendah.

E. Analisis Data

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan untuk membuktikan sebaran data yang dimiliki

telah mengikuti kurva normal atau tidak (Santoso, 2010).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test dalam program SPSS for Windows 16.0.

Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai signifikansinya

lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Sebaliknya, distribusi data penelitian

dikatakan tidak normal jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05

(p < 0,05)

Tabel 17 :Hasil Uji Normalitas

Variabel One–Sample

Kolmogorov-Smirnov Test

Asymp. Sig.

(2-tailed)

Keterangan

Konsep Diri 0,833 0,492 Normal

Kecemasan 0,715 0,686 Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa sebaran data

variabel konsep diri dan kecemasan memiliki nilai signifikansi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

48

probabilitas (p) yang lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) yang menunjukkan

bahwa sebaran data variabel konsep diri dan kecemasan mengikuti

distribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah hubungan antara

konsep diri dan kecemasan mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso,

2010). Uji ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Test for Linearity

dalam program SPSS for Windows 16.0. Jika nilai signifikansi atau

probabilitas yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), maka

menunjukkan bahwa hubungan antar variabel dalam penelitian ini

mengikuti garis lurus.

Tabel 18 : Uji Linearitas

F Signifikansi Keterangan

Konsep Diri *

Kecemasan

Linearity 75,348 0,000 Linear

Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari konsep diri

dan kecemasan adalah 0,000 sehingga disimpulkan bahwa hubungan antara

variabel konsep diri dan kecemasan mengikuti garis lurus. Jadi, peningkatan

atau penurunan kuantitas di satu variabel diikuti secara linear oleh

peningkatan atau penurunan kuantitas variabel lainnya (Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

49

2. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian diuji menggunakan Pearson Product Moment dalam

program SPSS for Windows 16.0.

Tabel 19 : Uji Hipotesis

Correlations

konsep_diri kecemasan

konsep_diri Pearson Correlation 1 -.754**

Sig. (1-tailed) .000

N 42 42

kecemasan Pearson Correlation -.754** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 42 42

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diuji dalam

penelitian diterima. Koefisien korelasi uji hipotesis yang diperoleh sebesar

-0,754 dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (p <

0,05). Kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan dan negatif antara

konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.

Peneliti juga melakukan uji korelasi masing-masing aspek dalam konsep

diri dan kecemasan. Tabel uji korelasi disajikan dalam table 20, 21. Dan 22

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

50

Tabel 20 : Uji Korelasi Aspek Pengetahuan dan Kecemasan

Correlations

pengetahuan Kecemasan

pengetahuan Pearson Correlation 1 -.736**

Sig. (1-tailed) .000

N 42 42

kecemasan Pearson Correlation -.736** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 42 42

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 yang berarti

lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang

signifikan dan negatif antara aspek pengetahuan dan kecemasan narapidana

menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan

Yogyakarta.

Tabel 21 : Uji Korelasi Aspek Harapan dan Kecemasan

Correlations

Harapan Kecemasan

harapan Pearson Correlation 1 -.728**

Sig. (1-tailed) .000

N 42 42

kecemasa

n

Pearson Correlation -.728** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 42 42

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

51

Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 yang berarti

lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang

signifikan dan negatif antara aspek harapan dan kecemasan narapidana

menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan

Yogyakarta.

Tabel 22 : Uji Korelasi Aspek Penilaian dengan Kecemasan

Correlations

penilaian Kecemasan

penilaian Pearson Correlation 1 -.588**

Sig. (1-tailed) .000

N 42 42

kecemasan Pearson Correlation -.588** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 42 42

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 yang berarti

lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang

signifikan dan negatif antara aspek penilaian dan kecemasan narapidana

menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan

Yogyakarta.

F. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan negatif antara konsep diri

dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan

Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Uji hipotesis menghasilkan koefisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

52

korelasi (r) sebesar -0,754 dengan p sebesar 0,000 (p<0,05). Hipotesis

hubungan negatif antara konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang

bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta

diterima. Semakin positif konsep diri narapidana, semakin tinggi rendah

kecemasan narapidana menjelang bebas. Sebaliknya, semakin negatif konsep

diri narapidana, semakin tinggi kecemasan narapidana menjelang bebas.

Calhoun dan Acocella (1990) mengatakan bahwa individu dengan konsep

diri positif berarti mampu mengetahui dirinya, menghargai diri dan optimis

memandang masa depannya. Individu yang mampu mengetahui dirinya

termasuk mengenali kelebihan, kekurangan dan potensinya. Sedangkan

individu dengan konsep diri negatif tidak mengenali keterbatasan, potensi, dan

peluang yang dimiliki. Jika individu mengetahui kondisi dirinya maka tingkat

kecemasannya rendah. Namun jika individu tidak mengetahui kondisi dirinya

maka tingkat kecemasannya tinggi.

Selain mengetahui tentang diri, individu yang memiliki konsep diri positif

menilai atau mengevaluasi dirinya secara positif (Calhoun dan Acocella,

1990). Burns (1993) mengatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri

positif, percaya bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalah hidup

meskipun dihadapkan pada kegagalan. Sedangkan individu yang memiliki

konsep diri negatif mengevaluasi dirinya secara negatif. Jika individu mampu

menilai dirinya positif maka tingkat kecemasannya rendah. Namun jika

individu tidak mampu menilai dirinya secara positif maka tingkat

kecemasannya tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

53

Individu dengan konsep diri positif tidak hanya mengetahui dan menilai

diri positif. Konsep diri positif membuat invididu optimis memandang masa

depannya. Individu mempunyai harapan atau tujuan hidup yang realistis dan

mampu mewujudkan sesuai kemampuan yang dimiliki dan berusaha agar

tujuannya terwujud (Calhoun dan Acocella. 1990). Burns (1993) menyatakan

bahwa orang yang memiliki konsep diri positif tidak merasa khawatir terhadap

masa lalu dan masa depan. Jika individu bersikap optimis dan berusaha

mewujudkan harapannya maka tingkat kecemasannya rendah. Namun, jika

individu memiliki pandangan pesimis terhadap masa depannya maka tingkat

kecemasannya tinggi.

Hasil uji hipotesis aspek konsep diri dan kecemasan menunjukkan bahwa

aspek pengetahuan memiliki korelasi yang paling tinggi, yaitu sebesar -0,736

dengan nilai signifikansi 0,000. Aspek pengetahuan merupakan dasar bagi

individu untuk mampu benar-benar mengenali dirinya sehingga mampu

menilai dirinya secara positif dan optimis memandang masa depannya.

Pemahaman terhadap diri menjadi modal bagi individu untuk menjalin relasi

dengan orang lain. Jika individu mampu mengenali dirinya tingkat maka

tingkat kecemasannya rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini diterima dengan koefisien korelasi sebesar -0,754

dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hubungan signifikan dan

negatif antara konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta diterima.

Semakin positif konsep diri, semakin rendah kecemasan narapidana

menjelang bebas. Sebaliknya, semakin negatif konsep diri, semakin tinggi

kecemasan narapidana menjelang bebas.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan subjek narapidana menjelang bebas.

Dinamika korelasi antara konsep diri dan kecemasan tidak dilihat lengkap

sejak awal narapidana menjalani pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.

C. Saran

1. Bagi Subjek Penelitian

Subjek penelitian disarankan mempertahankan konsep diri yang positif

dengan mengetahui diri, menilai diri dan memiliki harapan yang positif

terhadap masa depannya karena menurunkan tingkat kecemasan

narapidana menjelang bebas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

55

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan memperluas cakupan subjek sejak awal

pembinaan hingga menjelang bebas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

56

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jauhar, M. 2014. Konstruksi Masyarakat Terhadap Mantan Narapidana.

Skripsi. Fakultas Sosiologi Universitas Negeri Surabaya.

Astuti, A. 2011. Pembinaan Mental Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan

Wirogunan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Prodi PPKn FKIP

Universitas Ahmad Dahlan.

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2011. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Batista, Y. 2012. Hubungan Konsep Diri dengan Empati Pada Mahasiswa.

Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Burns, R. 1993. Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku.

Jakarta: Arcan.

Calhoun, J. F & Acocella, J. R. 1990. Psychology of Adjusment and Human

Relationship. New York : McGraw Hill.

Fitriani, L. 2010. Pengungkapan Diri Pada Mantan Narapidana. Skripsi.

Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Handayani, O. 2010. Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Rangka

Mencegah Pengulangan Tindak Pidana (Recidive) Di Lapas Kelas IIA

Sragen. Skripsi. Fakultas Hukum : Universitas Hukum Sebelas Maret

Harian Jogja. 2014. http://www.harianjogja.com/baca/2014/04/29/lapas

wirogunan-raih-penghargaan-lapas-terbaik-2014505241. Diunduh pada

tanggal 21 Agustus 2014.

Hurlock. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Indiyah. 2001. Hubungan antara Religiusitas dan Kepercayaan Diri dengan

Kecemasan pada Narapidana Menjelang Masa Bebas. Skripsi.

Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Kuncoro. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Murti, C. 2013. Hubungan Antara Kematangan Beragama Dengan Konsep

Diri Pada Remaja Yang Menjadi Narapidana. Skripsi. Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Narbuko, C & Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

57

Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Beverly, G. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal.

Bandung: Erlangga.

Nolen, H. S. 2007. Abnormal Psychology 4th

Edition. New York : Mc Graw Hill.

Novianto, P. 2008. Dinamika Konsep Diri Pada Narapidana Menjelang Bebas di

Lembaga Pemasyakatan Sragen. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Prakoso, F. 2008. Hubungann Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan

Menghadapi Masa Depan Pada Narapidana di Lembaga

Pemasyarakatana II B Klaten. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Suryabrata, S. 2005. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomoer 12 Tahun 1995 Tentang

Pemasyarakatan. 1995. http://hukum.unsrat.ac.id/ uu/uu_12_95.htm.

Diunduh pada tanggal 3 September 2014.

Utari, I, dkk. 2013. Gambaran Kecemasan Pada Warga Binaan Wanita

Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A

Bandung. Skripsi. Bandung : Universitas Padjajaran.

West, R & Turner, L.H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan

Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika.

Widagdo, S. 2012. Kamus Hukum. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya

Widiantoro, W. 2006. Kecemasan Narapidana Saat Menghadapi Masa

Menjelang Bebas (Studi Kasus Pada Narapidana Di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas 1 Sukamiskin Bandung). Skripsi. Yogyakarta :

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Widiyastuti, N & Melinda, Vitry. 2004. Hubungan antara Komitmen

Beragama Dengan Kecemasan Pada Narapidana Perempuan Menjelang

Bebas. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.

Wiramihardja, S. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Rineka

Aditama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

58

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

59

LAMPIRAN 1 : Skala Penelitian Sebelum Uji Coba

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

60

Yogyakarta, Maret 2015

Kepada :

Yth. Para partisipan turut berpartisipasi dalam penelitian ini.

Dengan hormat,

Saya Henricus Yudianto Agung Nugroho (099114118) adalah seorang

mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya mohon Anda

untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun

dalam skala ini. Semua tanggapan yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya.

Oleh sebab itu, saya mengharapkan Anda untuk menjawab sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya. Tidak ada jawaban benar dan salah. Partisipasi Anda akan

sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Atas kesediannya saya

ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(Henricus Yudianto)

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengisi angket ini tidak di

bawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu, tetapi dengan sukarela demi

membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban yang saya berikan

merupakan murni dari apa yang saya alami bukan berdasarkan pada pandangan

masyarakat pada umumnya dan saya mengijinkan bahwa dengan merahasiakan

identitas diri saya, maka jawaban saya tersebut dapat dipergunakan sebagai data

untuk penelitian ilmiah ini.

Menyetujui,

......................................

Yogyakarta, ..... Maret 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

61

IDENTITAS DIRI

Nama (Boleh Inisial) :

Jenis kelamin :

Usia :

Lama pembinaan di LAPAS :

Berapa lama lagi akan bebas :

Skala berikut berisi pernyataan – pernyataan tentang bagaimana Anda

memandang keseluruhan diri anda sendiri. Baca dan pahamilah setiap pernyataan

tersebut dengan seksama. Saya mengharapkan partisipasi anda dengan cara

memilih salah satu jawaban yang paling mencerminkan kondisi diri Anda

sesungguhnya. Tidak ada jawaban benar dan salah. Pastikan bahwa seluruh

pernyataan terjawab dan diharapkan tidak mengosongkan satu nomorpun. Pilihan

dari masing-masing jawaban adalah sebagai berikut :

SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda

S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda

TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda

STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

62

SKALA I

Isilah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan berikut :

SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda

S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda

TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda

STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya menerima status sebagai narapidana √

Ketika anda keliru dalam member tanda centang (√), anda dapat mencoret

jawaban anda yang keliru dan member tanda centang (√) pada jawaban yang anda

anggap benar

Contoh koreksi jawaban

Pernyataan SS S TS STS

Saya menerima status saya sebagai

narapidana

√ √

….SELAMAT MENGERJAKAN…..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

63

No Pernyataan SS S TS STS

1 Setelah saya bebas nanti mungkin saya akan

melakukan tindakan kriminal kembali

2 Saya merasa pembinaan di lembaga pemasyarakatan

hanya kewajiban semata dan tidak berguna untuk

hidup saya

3 Saya merasa kecewa dengan apa yang terjadi pada

saya saat ini

4 saya merasa kesulitan menemukan kelemahan apa

saja yang saya miliki

5 Saya dapat memetik hikmah dari peristiwa yang telah

saya alami selama ini

6 Saya merasa hari-hari saya di lembaga

pemasyarakatan ini membuat saya menjadi manusia

yang lebih mudah bersyukur

7 Saya merasa status narapidana berarti orang yang

sedang memperbaiki kesalahannya menjadi manusia

yang lebih baik

8 Saya merasa selama menjalani pembinaan tidak

mendapatkan manfaat yang berarti

9 Sebagai narapidana menjelang bebas, saya tahu

pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan saya

10 Saya merasa menjalani hukuman di lembaga

pemasyarakatan adalah beban

11 Saya merasa memiliki daya tarik di mata orang lain

12 Sebagai warga binaan, saya merasa belum

memahami kewajiban yang harus dilakukan

13 Saya merasa dikucilkan oleh keluarga karena saya

seorang narapidana

14 Saya merasa masyarakat di luar lembaga

pemasyarakatan memahami status saya sebagai napi

dan menerima saya karena telah menjalani hukuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

64

15 Saya merasa di terima oleh keluarga walau status

saya saat ini adalah narapidana

16 Sebagai narapidana, saya merasa selama ini telah

menjalani pembinaan dengan baik

17 Saya merasa kesulitan ketika harus memilih

pekerjaan yang akan saya lakukan.

18 Saya merasa belum menemukan kelebihan di dalam

diri saya

19 Ketika merasa putus asa, saya cenderung menyerah

dengan keadaan

20 Setelah bebas nanti, saya ingin menjadi orang yang

sukses dalam hidup

21 Saya merasa berat harus menjalani hari-hari saya

selama ini di dalam lembaga pemsyarakatan

22 Saya merasa mampu mengikuti apapun kegiatan

yang di berikan di dalam lembaga pemasyarakatan

23 Saya merasa masyarakat memiliki pandangan

negatif terhadap saya karena saya adalah narapidana

24 Saya kurang mengetahui apa saja sifat-sifat yang

saya miliki

25 Saya merasa telah gagal dalam hidup

26 Saya merasa rendah diri ketika bertemu dengan

orang lain

27 Saya selalu optimis dengan kehidupan saya walau

saat ini harus menjalani hukuman

28 Sebagai narapidana, saya tahu kewajiban apa yang

harus saya lakukan

29 Saya yakin setelah saya bebas nanti saya akan

menjadi pribadi yang lebih positif dan tak akan

melakukan tindak kriminal kembali

30 Saya merasa memiliki kemampuan yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

65

diandalkan

31 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya

yakin akan kembali diterima oleh keluarga

32 Saya merasa pembinaan di lembaga pemasyarakatan

membuat diri saya nanti akan menjadi lebih tangguh

33 Saya yakin dapat melanjutkan impian saya setelah

keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti

34 Banyak kegiatan positif yang bisa saya lakukan di

luar lembaga pemasyarakatan ketika bebas nanti

35 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya

yakin akan di terima kembali oleh masyarakat

36 Ketika ada masalah yang menghadang saya merasa

dapat mengatasi masalah tersebut

37 Saya tahu apa yang menjadi tujuan hidup saya

38 Setelah saya bebas nanti, status mantan narapidana

akan mempersulit saya mendapatkan pekerjaan

39 Setelah saya bebas nanti, masyarakat akan memiliki

stigma yang negatif karena status saya sebagai

mantan narapidana

40 Saya merasa keluarga menolak kehadiran saya

karena status sebagai mantan narapidana

41 Saya belum menemukan apa yang menjadi potensi

saya sehingga sangat kebingungan memilih kegiatan

apa yang harus saya ikuti

42 Saya mengetahui apa saja kelemahan yang saya

miliki; misalnya saya kurang percaya diri ketika

berbicara di depan orang

43 Sebagai narapidana, saya mengetahui konsekuensi

yang harus saya tanggung

44 Setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

66

cita-cita yang pernah saya miliki tidak akan mungkin

terwujud

45 Saat di dalam lembaga pemasyarakatan saya

merasakan bahwa hukuman ini harus di jalani karena

merasa bertanggung jawab atas kesalahan yang telah

diperbuat

46 Sebagai narapidana, saya tahu potensi apa yang bisa

saya kembangkan di lembaga pemasyarakatan

dengan mengikuti kegiatan yang sesuai dengan

potensi saya itu

47 Saya mudah merasa sakit hati dan lama untuk

sembuh dari perasaan itu.

48 Saya merasa pesimis pada hidup yang akan saya

jalani karena saya adalah seorang narapidana

49 Sebagai narapidana, saya mengetahui konsekuensi

yang harus saya tanggung

50 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya

akan memperoleh pekerjaan kembali

51 Saya merasa berat menjalani kegiatan di dalam

lembaga pemasyarakatan

52 Saya merasa belum tahu apa yang menjadi tujuan

hidup saya

53 Saya merasa menjadi seorang narapidana merupakan

suatu kesalahan yang tidak bisa diperbaiki lagi

54 Saat ada orang menyakiti hati, saya merasa tahu apa

yang membuat saya merasa sembuh dari sakit hati

55 Ketika muncul rasa putus asa dalam diri, saya tahu

cara membangkitkan semangat

56 Saya masih merasa bingung ketika saya bebas nanti

apa yang harus saya kerjakan

57 Saya mengetahui apa saja kelebihan yang saya

miliki; misalnya bisa bermain musik, mudah

beradaptasi dll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

67

58 Saya menyadari sifat-sifat yang ada di dalam diri

saya; seperti mudah marah, sensitif, sabar, dll

59 Saya sering merasa takut ketika harus menghadapi

masalah

60 Dengan kemampuan yang ada di dalam diri, saya

merasa kurang memilikinya dibandingkan dengan

orang di sekitar saya

....LANJUT KE SKALA 2...

SKALA 2

Isilah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan berikut :

SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda

S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda

TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda

STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya menerima status sebagai narapidana √

Ketika anda keliru dalam member tanda centang (√), anda dapat mencoret

jawaban anda yang keliru dan member tanda centang (√) pada jawaban yang anda

anggap benar

Contoh koreksi jawaban

Pernyataan SS S TS STS

Saya menerima status saya sebagai narapidana √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

68

No Pernyataan SS S TS STS

1 Menjelang kebebasan membuat saya terus memikirkan tentang apa yang ingin saya lakukan setelah bebas nanti

2 Saya khawatir muncul hambatan menjelang kebebasan seperti putusan kebebasan di tunda dll

3 Saya kurang nyaman ketika saya bertemu orang di lembaga pemasyarakatan lalu bertanya kapan saya bebas

4 Saya memilih untuk diam ketika saya harus berkesempatan untuk berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemsyarakatan

5 Menjelang masa kebebasan yang tidak lama lagi membuat selera makan saya menurun

6 Menjelang kebebasan, saya menjadi lebih sulit untuk memustuskan apa yang menjadi pilihan saya

7 Menjelang kebebasan membuat saya terus memikirkan tentang pandangan negatif masyarakat pada saya

8 Menjelang kebebasan membuat tidur saya lebih mudah tertidur ketika malam

9 Ketika saya memiliki kesempatan berinteraksi dengan orang di lembaga pemasyarakatan, saya akan menjalin percakapan dengan mereka karena itu kesempatan saya menjalin relasi

10 Saya akan menggunakan kesempatan untuk semaksimal mungkin menggunakan waktu yang diberikan untuk melakukan komunikasi saat bertemu dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan

11 Apabila ada yang bertanya tentang rencana saya selepas bebas nanti, saya akan semangat menceritakan apa saja rencana saya selepas bebas

12 Menjelang bebas saya tetap fokus dalam berpikir seperti biasa. Misalnya tetap menyimak perkataan lawan bicara

13 Menjelang kebebasan, saya merasa keputusan yang saya ambil tidak sesuai dengan keinginan saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

69

14 Telapak tangan dan kaki saya terasa dingin ketika orang di luar lembaga pemsyarakatan bertanya tentang rencana saya setelah bebas

15 Saya menerima status saya sebagai seorang narapidana sehingga membuat saya percaya diri walau orang tahu saya pernah menjadi narapidana

16 Saya merasa masa menjelang bebas membuat saya tidak sabar menanti detik-detik kebebasan saya

17 Masa menjelang bebas membuat perasaan saya lega karena saya bisa menjalani kehidupan kembali sebagai warga masyarakat

18 Ketika saya berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan, saya sulit untuk mengucapkan kalimat jadi terasa gugup

19 Saya tetap tenang dalam menjawab pertanyaan orang pada saya yang berkaitan dengan rencana saya selepas bebas nanti

20 Masa menjelang bebas membuat saya menyusun apa yang akan dilakukan setelah bebas nanti dengan menyusun rencana yang sebelumnya tidak saya lakukan

21 Saya akan berusaha seminimal mungkin berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan

22 Saya percaya keluarga menerima kehadiran saya kembali karena saya telah menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan

23 Masa menjelang bebas membuat perasaan saya tidak tentram atau resah membayangkan tantangan yang harus saya jalani sebagai mantan narapidana

24 Saya merasa takut ketika bebas masyarakat di luar lembaga pemasyarakatan akan menolak kehadiran saya karena status mantan narapidana

25 Saya percaya bahwa masih banyak masyarakat yang tetap menerima kehadiran saya walau saya seorang mantan narapidana

26 Saya merasa takut ketika bebas nanti tidak ada yang menerima saya bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

70

27 Menjelang masa kebebasan saya merasakan mudah sekali mengalami gangguan perut seperti maag dan mual tiba-tiba

28 Menjelang kebebasan saya menjadi lebih tenang dalam mengambil keputusan

29 Menjelang masa bebas membuat pikiran saya menjadi kurang fokus dari biasanya. Misalnya ketika teman mengajak bicara saya sering melamun

30 Saya khawatir jika bertemu dengan orang di luar lembaga pemasyarakat mengetahui saya seorang narapidana

31 Ketika besok saya tahu akan bertemu dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan saya merasakan sakit di area perut dan mual tanpa sebab

32 Menjelang kebebasan membuat saya memiliki lebih banyak ide dari biasanya

33 Masa menjelang bebas ini membuat saya lebih mudah marah sehingga membuat saya mudah untuk memukul atau menyakiti teman saya

34 Menjelang bebas ini saya merasa tidak ada masalah dengan daya ingat, sama saja seperti hari – hari biasa

35 Menjelang kebebasan saya yang tidak lama lagi membuat saya sulit tidur

36 Menjelang masa bebas yang tidak lama lagi membuat saya mudah marah dengan teman sesama narapidana dengan alasan yang kurang jelas

37 Muncul dalam pikiran tentang apa pandangan masyarakat pada saya sebagai narapidana, tapi itu tidak jadi beban di pikiran saya

38 Masa menjelang bebas ini saya semakin cuek dengan penampilan saya di depan orang

39 Kepala sering terasa sakit tanpa sebab ketika saya harus berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan

40 Masa menjelang bebas ini saya sering merasakan otot leher mudah tegang seperti menahan beban yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

71

berat tanpa ada pemicu yang jelas

41 Ketika berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan saya merasa rasa pusing yang selama ini mendera hilang

42 Saya akan lebih banyak diam ketika orang bertanya apa rencana saya setelah saya bebas nanti

43 Saya merasa menjadi lebih mudah sakit hati ketika orang lain mengkritik saya

44 Menjelang kebebasan malah membuat saya semakin lahap menyantap makanan

45 Menjelang kebebasan, membuat saya tidur menjadi tidak nyenyak mudah terbangun secara tiba-tiba

46 Saya akan menghindar ketika teman sesama narapidana mengajak bertukar pendapat rencana yang dilakukan setelah bebas nanti

47 Menjelang masa bebas saya merasa tidak mudah mengalami gangguan perut seperti mual dan sakit maag seperti sebelum-sebelumnya

48 Saya yakin di luar lembaga pemasyarakatan banyak kegiatan positif yang dapat saya kerjakan

49 Masa menjelang bebas ini membuat saya menjadi lebih tegar ketika menerima kritikan

50 Ketika saya punya kesempatan untuk keluar lembaga pemasyarakatan saya akan manfaatkan untuk berinteraksi dengan masyarakat luar

51 Masa – masa menjelang bebas ini, membuat saya lebih sering berkata kasar pada teman saya

52 Menjelang masa bebas ini saya menjadi pribadi yang lebih sabar dari sebelumnya

53 Menjelang masa bebas, saya merasa kurang dapat mengingat sesuatu misalnya lupa menaruh dimana saya td meletakan gelas beberapa menit setelah minum

54 Saya merasa waktu menjelang kebebasan ini membuat saya menjadi sulit untuk tenang dalam berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

72

55 Saya takut ketika saya bebas nanti tidak ada kegiatan yang bisa saya lakukan karena terbiasa di dalam lembaga pemsyarakatan banyak kegiatan yang dikerjakan

56 Membayangkan bertemu dengan masyarakat di luar lembaga pemasyarakatan membuat kepala sering pusing tanpa sebab

57 Saya merasa di masa-masa menjelang bebas ini menjadi cuek dengan diri saya yang terjadi biar saja terjadi

58 Masa-masa menjelang bebas membuat saya lebih mudah menahan amarah sehingga membuat saya tidak mudah bertindak kasar pada orang

59 Ketika saya berinteraksi dengan orang di luar LP saya berperilaku sama seperti ketika saya berinteraksi dengan teman saya sesama narapidana

60 Ketika saya diberi kesempatan untuk berinteraksi di luar lembaga pemasyarakatan saya akan cenderung menghindar ketika bertemu dengan orang yang belum saya kenal

61 Masa menjelang bebas membuat saya lebih menjaga penampilan saya misalnya dengan merapikan rambut, berpakaian rapi, dll

62 Masa menjelang bebas membuat saya merasa kurang memperhatikan kegiatan yang sedang saya harus ikuti di lembaga pemsyarakatan

63 Telapak tangan dan kaki saya terasa dingin ketika harus menghadapi sidang vonis bebas yang harus saya jalani

64 Saya yakin proses menjelang kebebasan untuk saya akan lancar

65 Ketika orang bertanya kapan saya bebas saya akan menjawab dengan santai apa adanya

66 Masa menjelang bebas membuat saya tetap dapat perhatian penuh pada kegiatan yang sedang saya lakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

73

67 Saya fokus pada apa yang dapat saya kerjakan hari ini

68 Saya akan senang hati berbagi cerita dengan teman saya apa yang menjadi rencana saya setelah bebas

69 Masa menjelang bebas ini membuat keluhan otot leher tegang seperti menahan beban yang berat menjadi berkurang dan terasa rileks

70 Saya takut akan kembali melakukan tindak kriminal setelah saya bebas nanti

71 Menjelang kebebasan membuat saya jarang mengeluhkan sakit pada kepala

72 Menjelang kebebasan, saya merasa lebih mudah untuk menentukan keputusan apa yang akan saya ambil

73 Saya merasa rileks atau tetap bersikap tenang walau sebentar lagi saya menghadapi masa bebas

74 Ketika berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemsyarakatan saya ingin melakukan hal yang ingin saya lakukan namun terasa sulit; seperti berjabat tangan atau menegur sapa dengan mereka lebih dulu

75 Dulu saya mudah untuk berkata kasar pada teman saya, saat menjelang bebas ini membuat saya lebih bisa mengatur apa yang saya ucapkan

76 Saya merasa takut ketika bebas nanti mungkin keluarga menolak saya karena status mantan narapidana

77 Ketika menghadapi sidang vonis bebas saya tidak merasakan telapak tangan dan kaki terasa dingin tiba-tiba

78 Ketika berinterkasi dengan orang di luar lembaga pemsyarakatan membuat saya sulit untuk mengucapkan kata padahal saya ingin mengucapkannya

79 Saya percaya proses pembinaan di lembaga pemasyarakatan mampu merubah saya menjadi orang yang taat hukum

80 Saya yakin orang akan melihat kemampuan saya dalam bekerja bukan status saya sebagai mantan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

74

seorang narapidana

81 Ketika tahu akan bertemu dengan orang di luar lembaga pemsyarakatan, saya tidak merasakan gangguan di area perut seperti perut kembung dan mual tanpa sebab

82 Menjelang kebebasan, membuat saya menjadi tidur lebih nyenyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

75

LAMPIRAN 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas

A. SKALA KONSEP DIRI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.909 .910 60

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 176.6250 338.907 .235 . .908

VAR00002 177.1500 340.131 .148 . .910

VAR00003 177.8000 342.779 .080 . .911

VAR00004 177.5500 341.228 .186 . .909

VAR00005 176.5500 334.664 .407 . .907

VAR00006 176.4750 335.743 .546 . .906

VAR00007 176.5250 340.512 .239 . .908

VAR00008 177.0000 335.897 .373 . .907

VAR00009 176.7500 335.167 .472 . .906

VAR00010 177.7750 330.435 .430 . .906

VAR00011 177.3250 341.251 .187 . .909

VAR00012 177.2500 338.295 .379 . .907

VAR00013 176.8250 326.815 .557 . .905

VAR00014 176.9250 342.533 .234 . .908

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

76

VAR00015 176.7250 333.846 .407 . .907

VAR00016 176.6500 341.362 .260 . .908

VAR00017 177.2000 326.062 .631 . .904

VAR00018 177.6250 323.984 .680 . .904

VAR00019 177.1250 331.240 .530 . .906

VAR00020 176.5500 331.690 .683 . .905

VAR00021 177.7250 334.358 .348 . .907

VAR00022 176.9250 345.558 .043 . .910

VAR00023 177.4500 339.997 .222 . .908

VAR00024 177.4250 331.840 .517 . .906

VAR00025 177.0500 330.510 .521 . .906

VAR00026 177.3000 331.292 .458 . .906

VAR00027 177.0500 341.074 .177 . .909

VAR00028 176.9750 343.717 .219 . .908

VAR00029 176.7500 332.244 .464 . .906

VAR00030 176.7750 336.384 .378 . .907

VAR00031 176.6000 337.374 .344 . .907

VAR00032 176.5500 335.638 .465 . .906

VAR00033 176.7250 331.384 .591 . .905

VAR00034 176.5750 334.969 .493 . .906

VAR00035 176.7000 335.087 .537 . .906

VAR00036 176.9250 347.815 -.050 . .911

VAR00037 176.7750 330.230 .536 . .905

VAR00038 177.1750 324.507 .607 . .904

VAR00039 177.1750 329.174 .519 . .905

VAR00040 176.9500 324.356 .588 . .904

VAR00041 177.3250 334.533 .353 . .907

VAR00042 177.5000 356.051 -.291 . .914

VAR00043 178.2000 349.651 -.116 . .911

VAR00044 177.2000 325.600 .569 . .905

VAR00045 176.7250 337.384 .433 . .907

VAR00046 177.0000 340.821 .301 . .908

VAR00047 177.4000 332.144 .433 . .906

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

77

Reliabilitas Akhir Skala Konsep Diri

B. SKALA KECEMASAN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

VAR00048 177.3500 331.515 .443 . .906

VAR00049 176.9500 347.074 -.021 . .910

VAR00050 176.9500 340.767 .259 . .908

VAR00051 177.3000 334.523 .370 . .907

VAR00052 177.1000 329.733 .596 . .905

VAR00053 177.3500 331.105 .441 . .906

VAR00054 177.1250 344.881 .097 . .909

VAR00055 176.8750 344.984 .078 . .909

VAR00056 177.3000 327.805 .532 . .905

VAR00057 177.0000 340.000 .269 . .908

VAR00058 177.0750 343.558 .108 . .909

VAR00059 177.4000 329.528 .498 . .906

VAR00060 177.3250 327.969 .578 . .905

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.928 .924 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

78

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.903 .899 82

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 174.6500 435.464 -.110 . .904

VAR00002 175.6750 424.481 .200 . .903

VAR00003 175.8250 419.738 .406 . .901

VAR00004 175.6000 417.733 .341 . .901

VAR00005 175.8250 416.610 .465 . .900

VAR00006 175.8250 414.712 .484 . .900

VAR00007 175.5500 416.613 .414 . .900

VAR00008 175.3750 427.830 .127 . .903

VAR00009 175.7750 426.487 .198 . .902

VAR00010 176.2500 431.269 .050 . .903

VAR00011 175.8000 430.215 .066 . .904

VAR00012 176.1500 429.310 .129 . .903

VAR00013 175.8750 417.138 .528 . .900

VAR00014 175.6500 408.797 .755 . .898

VAR00015 176.1250 441.087 -.307 . .906

VAR00016 174.6750 437.302 -.160 . .905

VAR00017 176.6500 424.695 .402 . .901

VAR00018 175.3500 451.310 -.561 . .909

VAR00019 176.2250 429.358 .148 . .903

VAR00020 176.2000 431.395 .049 . .903

VAR00021 175.4500 420.869 .411 . .901

VAR00022 176.6500 427.874 .247 . .902

VAR00023 175.6500 406.797 .729 . .897

VAR00024 175.7500 407.577 .719 . .898

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

79

VAR00025 176.4000 425.426 .293 . .902

VAR00026 175.8750 409.189 .732 . .898

VAR00027 175.8250 415.687 .513 . .900

VAR00028 176.0750 432.584 .019 . .903

VAR00029 175.7000 413.446 .610 . .899

VAR00030 175.6750 413.815 .570 . .899

VAR00031 175.8750 406.471 .730 . .897

VAR00032 176.1750 431.225 .056 . .903

VAR00033 176.4000 416.605 .492 . .900

VAR00034 176.0000 425.744 .281 . .902

VAR00035 175.5500 414.767 .536 . .899

VAR00036 176.2000 415.138 .597 . .899

VAR00037 175.8250 430.404 .074 . .903

VAR00038 175.7250 421.435 .312 . .901

VAR00039 175.7000 409.497 .680 . .898

VAR00040 175.5500 408.305 .659 . .898

VAR00041 175.5500 436.921 -.146 . .905

VAR00042 175.5750 415.635 .489 . .900

VAR00043 175.7000 409.036 .668 . .898

VAR00044 175.6250 430.548 .064 . .903

VAR00045 175.6000 419.528 .428 . .900

VAR00046 175.8250 422.097 .348 . .901

VAR00047 175.7500 437.628 -.185 . .905

VAR00048 176.6000 423.785 .370 . .901

VAR00049 176.3500 426.285 .291 . .902

VAR00050 176.4250 427.533 .207 . .902

VAR00051 176.3500 417.310 .528 . .900

VAR00052 176.5000 425.077 .347 . .901

VAR00053 175.8750 417.958 .475 . .900

VAR00054 175.7500 413.013 .581 . .899

VAR00055 175.9500 410.510 .690 . .898

VAR00056 175.7250 405.025 .763 . .897

VAR00057 175.6000 417.938 .421 . .900

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

80

VAR00058 176.1750 424.815 .288 . .902

VAR00059 175.7750 433.461 -.025 . .904

VAR00060 175.8750 411.651 .653 . .899

VAR00061 176.2750 437.025 -.163 . .905

VAR00062 176.0000 422.000 .357 . .901

VAR00063 175.3500 424.592 .210 . .902

VAR00064 176.4000 428.554 .157 . .903

VAR00065 176.2500 426.654 .307 . .902

VAR00066 176.2750 427.897 .216 . .902

VAR00067 176.3250 424.943 .358 . .901

VAR00068 176.3500 430.797 .077 . .903

VAR00069 175.6750 431.404 .028 . .904

VAR00070 175.2750 451.076 -.396 . .910

VAR00071 175.7000 415.600 .496 . .900

VAR00072 176.2500 421.115 .449 . .901

VAR00073 176.3750 423.061 .426 . .901

VAR00074 175.5250 416.974 .392 . .901

VAR00075 176.0750 430.379 .093 . .903

VAR00076 176.1500 412.438 .536 . .899

VAR00077 175.5000 436.718 -.129 . .905

VAR00078 175.7500 411.167 .664 . .898

VAR00079 176.4750 430.615 .103 . .903

VAR00080 176.4000 428.195 .184 . .902

VAR00081 175.9750 440.179 -.240 . .906

VAR00082 176.0500 425.485 .182 . .903s

Reliabilitas Akhir Skala Kecemasan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.952 .950 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

81

LAMPIRAN 3 : Skala Penelitian

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

82

Yogyakarta, Maret 2015

Kepada :

Yth. Para partisipan turut berpartisipasi dalam penelitian ini.

Dengan hormat,

Saya Henricus Yudianto Agung Nugroho (099114118) adalah seorang

mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya mohon Anda

untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun

dalam skala ini. Semua tanggapan yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya.

Oleh sebab itu, saya mengharapkan Anda untuk menjawab sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya. Tidak ada jawaban benar dan salah. Partisipasi Anda akan

sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Atas kesediannya saya

ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(Henricus Yudianto)

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengisi angket ini tidak di

bawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu, tetapi dengan sukarela demi

membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban yang saya berikan

merupakan murni dari apa yang saya alami bukan berdasarkan pada pandangan

masyarakat pada umumnya dan saya mengijinkan bahwa dengan merahasiakan

identitas diri saya, maka jawaban saya tersebut dapat dipergunakan sebagai data

untuk penelitian ilmiah ini.

Menyetujui,

......................................

Yogyakarta, ..... Maret 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

83

IDENTITAS DIRI

Nama (Boleh Inisial) :

Jenis kelamin :

Usia :

Lama pembinaan di LAPAS :

Berapa lama lagi akan bebas :

Skala berikut berisi pernyataan – pernyataan tentang bagaimana Anda

memandang keseluruhan diri anda sendiri. Baca dan pahamilah setiap pernyataan

tersebut dengan seksama. Saya mengharapkan partisipasi anda dengan cara

memilih salah satu jawaban yang paling mencerminkan kondisi diri Anda

sesungguhnya. Tidak ada jawaban benar dan salah. Pastikan bahwa seluruh

pernyataan terjawab dan diharapkan tidak mengosongkan satu nomorpun. Pilihan

dari masing-masing jawaban adalah sebagai berikut :

SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda

S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda

TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda

STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

84

SKALA I

Isilah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan berikut :

SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda

S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda

TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda

STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya menerima status sebagai narapidana √

Ketika anda keliru dalam member tanda centang (√), anda dapat mencoret

jawaban anda yang keliru dan member tanda centang (√) pada jawaban yang anda

anggap benar

Contoh koreksi jawaban

Pernyataan SS S TS STS

Saya menerima status saya sebagai

narapidana

√ √

….SELAMAT MENGERJAKAN…..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

85

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya dapat memetik hikmah dari peristiwa yang telah

saya alami selama ini

2 Saya merasa hari-hari saya di lembaga pemasyarakatan

ini membuat saya menjadi manusia yang lebih mudah

bersyukur

3 Saya merasa selama menjalani pembinaan tidak

mendapatkan manfaat yang berarti

4 Sebagai narapidana menjelang bebas, saya tahu

pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan saya

5 Saya merasa menjalani hukuman di lembaga

pemasyarakatan adalah beban

6 Sebagai warga binaan, saya merasa belum memahami

kewajiban yang harus dilakukan

7 Saya merasa dikucilkan oleh keluarga karena saya

seorang narapidana

8 Saya merasa di terima oleh keluarga walau status saya

saat ini adalah narapidana

9 Saya merasa kesulitan ketika harus memilih pekerjaan

yang akan saya lakukan.

10 Saya merasa belum menemukan kelebihan di dalam

diri saya

11 Ketika merasa putus asa, saya cenderung menyerah

dengan keadaan

12 Setelah bebas nanti, saya ingin menjadi orang yang

sukses dalam hidup

13 Saya merasa berat harus menjalani hari-hari saya

selama ini di dalam lembaga pemsyarakatan

14 Saya kurang mengetahui apa saja sifat-sifat yang saya

miliki

15 Saya merasa telah gagal dalam hidup

16 Saya merasa rendah diri ketika bertemu dengan orang

lain

17 Saya yakin setelah saya bebas nanti saya akan menjadi

pribadi yang lebih positif dan tak akan melakukan

tindak kriminal kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

86

18 Saya merasa memiliki kemampuan yang dapat

diandalkan

19 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya

yakin akan kembali diterima oleh keluarga

20 Saya merasa pembinaan di lembaga pemasyarakatan

membuat diri saya nanti akan menjadi lebih tangguh

21 Saya yakin dapat melanjutkan impian saya setelah

keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti

22 Banyak kegiatan positif yang bisa saya lakukan di luar

lembaga pemasyarakatan ketika bebas nanti

23 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya

yakin akan di terima kembali oleh masyarakat

24 Saya tahu apa yang menjadi tujuan hidup saya

25 Setelah saya bebas nanti, status mantan narapidana

akan mempersulit saya mendapatkan pekerjaan

26 Setelah saya bebas nanti, masyarakat akan memiliki

stigma yang negatif karena status saya sebagai mantan

narapidana

27 Saya merasa keluarga menolak kehadiran saya karena

status sebagai mantan narapidana

28 Saya belum menemukan apa yang menjadi potensi saya

sehingga sangat kebingungan memilih kegiatan apa

yang harus saya ikuti

29 Setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti,

cita-cita yang pernah saya miliki tidak akan mungkin

terwujud

30 Saat di dalam lembaga pemasyarakatan saya merasakan

bahwa hukuman ini harus di jalani karena merasa

bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat

31 Sebagai narapidana, saya tahu potensi apa yang bisa

saya kembangkan di lembaga pemasyarakatan dengan

mengikuti kegiatan yang sesuai dengan potensi saya itu

32 Saya mudah merasa sakit hati dan lama untuk sembuh

dari perasaan itu.

33 Saya merasa pesimis pada hidup yang akan saya jalani

karena saya adalah seorang narapidana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

87

34 Saya merasa berat menjalani kegiatandi dalam lembaga

pemasyarakatan

35 Saya merasa belum tahu apa yang menjadi tujuan hidup

saya

36 Saya merasa menjadi seorang narapidana merupakan

suatu kesalahan yang tidak bisa diperbaiki lagi

37 Saya masih merasa bingung ketika saya bebas nanti apa

yang harus saya kerjakan

38 Saya sering merasa takut ketika harus menghadapi

masalah

39 Dengan kemampuan yang ada di dalam diri, saya

merasa kurang memilikinya dibandingkan dengan

orang di sekitar saya

....LANJUT KE SKALA 2...

SKALA 2

Isilah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan berikut :

SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda

S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda

TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda

STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya menerima status sebagai narapidana √

Ketika anda keliru dalam member tanda centang (√), anda dapat mencoret

jawaban anda yang keliru dan member tanda centang (√) pada jawaban yang anda

anggap benar

Contoh koreksi jawaban

Pernyataan SS S TS STS

Saya menerima status saya sebagai narapidana √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

88

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya kurang nyaman ketika saya bertemu orang di

lembaga pemasyarakatan lalu bertanya kapan saya

bebas

2 Saya memilih untuk diam ketika saya harus

berkesempatan untuk berinteraksi dengan orang di luar

lembaga pemsyarakatan

3 Menjelang masa kebebasan yang tidak lama lagi

membuat selera makan saya menurun

4 Menjelang kebebasan, saya menjadi lebih sulit untuk

memustuskan apa yang menjadi pilihan saya

5 Menjelang kebebasan membuat saya terus memikirkan

tentang pandangan negatif masyarakat pada saya

6 Menjelang kebebasan, saya merasa keputusan yang

saya ambil tidak sesuai dengan keinginan saya

7 Telapak tangan dan kaki saya terasa dingin ketika

orang di luar lembaga pemsyarakatan bertanya tentang

rencana saya setelah bebas

8 Saya akan berusaha seminimal mungkin berinteraksi

dengan orang di luar Lapas

9 Masa menjelang bebas membuat perasaan saya tidak

tentram atau resah membayangkan tantangan yang

harus saya jalani sebagai mantan narapidana

10 Saya merasa takut ketika bebas masyarakat di luar

lembaga pemasyarakatan akan menolak kehadiran saya

karena status mantan narapidana

11 Saya merasa takut ketika bebas nanti tidak ada yang

menerima saya bekerja

12 Menjelang masa kebebasan saya merasakan mudah

sekali mengalami gangguan perut seperti maag dan

mual tiba-tiba

13 Menjelang masa bebas membuat pikiran saya menjadi

kurang fokus dari biasanya. Misalnya ketika teman

mengajak bicara saya sering melamun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

89

14 Saya khawatir jika bertemu dengan orang di luar

lembaga pemasyarakat mengetahui saya seorang

narapidana

15 Ketika besok saya tahu akan bertemu dengan orang di

luar lembaga pemasyarakatan saya merasakan sakit di

area perut dan mual tanpa sebab

16 Masa menjelang bebas ini membuat saya lebih mudah

marah sehingga membuat saya mudah untuk memukul

atau menyakiti teman saya

17 Menjelang kebebasan saya yang tidak lama lagi

membuat saya sulit tidur

18 Menjelang masa bebas yang tidak lama lagi membuat

saya mudah marah dengan teman sesama narapidana

dengan alasan yang kurang jelas

19 Masa menjelang bebas ini saya semakin cuek dengan

penampilan saya di depan orang

20 Kepala sering terasa sakit tanpa sebab ketika saya harus

berinteraksi dengan orang di luar lembaga

pemasyarakatan

21 Masa menjelang bebas ini saya sering merasakan otot

leher mudah tegang seperti menahan beban yang berat

tanpa ada pemicu yang jelas

22 Saya akan lebih banyak diam ketika orang bertanya apa

rencana saya setelah saya bebas nanti

23 Saya merasa menjadi lebih mudah sakit hati ketika

orang lain mengkritik saya

24 Menjelang kebebasan, membuat saya tidur menjadi

tidak nyenyak mudah terbangun secara tiba-tiba

25 Saya akan menghindar ketika teman sesama narapidana

mengajak bertukar pendapat rencana yang dilakukan

setelah bebas nanti

26 Saya yakin di luar lembaga pemasyarakatan banyak

kegiatan positif yang dapat saya kerjakan

27 Masa – masa menjelang bebas ini, membuat saya lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

90

sering berkata kasar pada teman saya

28 Menjelang masa bebas ini saya menjadi pribadi yang

lebih sabar dari sebelumnya

29 Menjelang masa bebas, saya merasa kurang dapat

mengingat sesuatu misalnya lupa menaruh dimana saya

td meletakan gelas beberapa menit setelah minum

30 Saya merasa waktu menjelang kebebasan ini membuat

saya menjadi sulit untuk tenang dalam berpikir

31 Saya fokus pada apa yang dapat saya kerjakan hari ini

32 Membayangkan bertemu dengan masyarakat di luar

lembaga pemasyarakatan membuat kepala sering

pusing tanpa sebab

33 Saya merasa di masa-masa menjelang bebas ini

menjadi cuek dengan diri saya yang terjadi biar saja

terjadi

34 Ketika saya diberi kesempatan untuk berinteraksi di

luar lembaga pemasyarakatan saya akan cenderung

menghindar ketika bertemu dengan orang yang belum

saya kena

35 Masa menjelang bebas membuat saya merasa kurang

memperhatikan kegiatan yang sedang saya harus ikuti

di lembaga pemsyarakatan

36 Ketika orang bertanya kapan saya bebas saya akan

menjawab dengan santai apa adanya

37 Saya takut ketika saya bebas nanti tidak ada kegiatan

yang bisa saya lakukan karena terbiasa di dalam

lembaga pemsyarakatan banyak kegiatan yang

dikerjakan

38 Menjelang kebebasan membuat saya jarang

mengeluhkan sakit pada kepala

39 Menjelang kebebasan, saya merasa lebih mudah untuk

menentukan keputusan apa yang akan saya ambil

40 Saya merasa rileks atau tetap bersikap tenang walau

sebentar lagi saya menghadapi masa bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

91

41 Ketika berinteraksi dengan orang di luar lembaga

pemsyarakatan saya ingin melakukan hal yang ingin

saya lakukan namun terasa sulit; seperti berjabat tangan

atau menegur sapa dengan mereka lebih dulu

42 Saya merasa takut ketika bebas nanti mungkin keluarga

menolak saya karena status mantan narapidana

43 Ketika berinterkasi dengan orang di luar lembaga

pemsyarakatan membuat saya sulit untuk mengucapkan

kata padahal saya ingin mengucapkannya

44 Masa menjelang bebas membuat perasaan saya lega

karena saya bisa menjalani kehidupan kembali sebagai

warga masyarakat

.....Selesai....

Periksa kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat atau

kosong. Terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

92

Lampiran 4 : Data Penelitian

SUBJEK SKOR TOTAL KONSEP DIRI SKOR TOTAL

KECEMASAN

1 84 95

2 102 78

3 90 89

4 82 112

5 87 103

6 97 59

7 113 46

8 86 100

9 83 104

10 91 83

11 71 106

12 78 98

13 84 90

14 87 118

15 87 83

16 98 89

17 75 85

18 103 80

19 77 102

20 89 87

21 99 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

93

22 102 59

23 85 101

24 75 110

25 92 81

26 70 105

27 71 97

28 86 101

29 90 89

30 81 129

31 114 47

32 86 104

33 90 107

34 73 83

35 77 111

36 110 87

37 120 56

38 111 66

39 94 102

40 88 94

41 74 133

42 77 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

94

Lampiran 5 : Deskripsi Data Penelitian

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

konsep_diri 42 88.78 12.682 70.00 120.00

kecemasan 42 91.93 19.634 46.00 133.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

95

Lampiran 6 : Uji Asumsi

A. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

konsep_diri kecemasan

N 42 42

Normal Parametersa Mean 88.7857 91.93

Std. Deviation 12.68288 19.634

Most Extreme Differences Absolute .129 .110

Positive .129 .082

Negative -.072 -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .833 .715

Asymp. Sig. (2-tailed) .492 .686

a. Test distribution is Normal.

B. Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

kecemasan

*

konsep_diri

Between

Groups

(Combined) 14372.786 29 495.613 4.153 .006

Linearity 8991.548 1 8991.548 75.348 .000

Deviation

from

Linearity

5381.238 28 192.187 1.611 .193

Within Groups 1432.000 12 119.333

Total 15804.786 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

96

Scatterplot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

97

Lampiran 7 : Uji Hipotesis

Correlations

konsep_diri kecemasan

konsep_diri Pearson Correlation 1 -.754**

Sig. (2-tailed) .000

N 42 42

kecemasan Pearson Correlation -.754** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 42 42

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Henricus Yudianto Agung Nugroho ABSTRAK Penelitian ini

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI