39
HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 Max) PADA OLAHRAGAWAN PERIODE JUNI 2012 Oleh I Wayan Suparthanaya 08.06.0028

HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vo2max

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM

DENGAN KONSUMSI OKSIGEN

MAKSIMAL (VO2Max) PADA OLAHRAGAWAN

PERIODE JUNI 2012

Oleh I Wayan

Suparthanaya08.06.0028

Page 2: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Latar Belakang

• US Centers for Desease Control and Prevention (CDC) dan American Collage of Sport Medicine melaporkan bahwa sebanyak 250.000 jiwa melayang setiap tahun karena gaya hidup yang pasif. Ketidak aktifan memberikan kontribusi kematian yang besar (34%) dan menelan biaya $5,7 milyar pertahun (Sharkey)

Page 3: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Cont.

• “Manusia yang sehat dan memiliki tingkat kesegaran yang baik akan mampu berprestasi

dalam pekerjaan sehingga tingkat produktivitas akan meningkat”

“Hasyim Efendi”

Page 4: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Rumusan Masalah

• Apakah latihan fisik terprogram dapat meningkatkan nilai VO2max?

Page 5: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Tujuan penelitian

• Tujuan umumMembuktikan manfaat latihan fisik terprogram terhadap nilai VO2 max.

• Tujuan Khusus

• Menganalisis perubahan nilai VO2max pada latihan fisik terprogram dan yang tidak terprogram.

• Menganalisis perbedaan perubahan nilai VO2 max pada orang yang memiliki aktivitas latihan fisik terprogram dan yang tidak terprogram.

Page 6: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Manfaat Penelitian• Dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan

program latihan untuk meningkatan kemampuan dan ketahanan fisik.

• Dapat digunakan untuk menilai efektivitas latihan fisik terprogram yang dilakukan di tempat kebugaran mataram.

• Untuk mengetahui perbaikan tingkat kebugaran untuk mengukur kesehatan kardiorespirasi seseorang.

• Apabila hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik terprogram yang dilakukan meningkatkan ketahanan kardiorespirasi, maka program latihan serupa dapat disarankan untuk yang memiliki latihan fisik tidak terprogram.

• Masukan untuk penelitian selanjutnya khususnya penelitian tentang bagaimana cara pemrograman latihan fisik yang benar.

Page 7: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

BAB II

mekanisme fentilasi paru

Page 8: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Konsumsi Oksigen Maksimal (VO2max)

VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi kelelahan. Karena VO2max ini dapat membatasi kapasitas kardiovaskuler seseorang, maka VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik

Page 9: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Faktor yang mempengaruhi VO2Max

1. Umur2. Jenis kelamin3. Suhu4. Keadaan latihan

Page 10: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN NILAI VO2MAX

1. Fungsi paru2. Fungsi kardiovaskular3. Hemoglobin4. Komposisi tubuh.

Page 11: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Pengukuran VO2max

• Ergometer Sepeda• Treadmill• Field Test• Step Test• N-EX VO2max estimated

Page 12: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Latihan Fisik Terprogram

Yang dimaksud dengan latihan fisik terprogram adalah latihan fisik yang dilakukan secara teratur dengan intensitas, frekuensi, dan durasi tertentu, serta memiliki tujuan tertentu pula

Page 13: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

•UMUR•JENIS KELAMIN

Latihan fisik terprogram Fungsi paru

Fungsi kardiofaskular

Komposisi tubuh

Sel darah merah (hemoglobin)

menstruasi

Suhu

Body mass index

VO2MAX

merokok

Kerangka

Page 14: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Kerangka Konsep

Latihan fisik terprogram VO2MAX

Page 15: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Hipotesis

• Hi :Ada hubungan antara latihan fisik terprogram dan nilai VO2max.

• H0 :tidak Ada hubungan antara latihan fisik terprogram dan nilai VO2max.

Page 16: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Metodologi Penelitian

• Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan case control retrospektif.

• Penelitian ini dilakukan di Arena fitness dan aerobic di Mataram.

Page 17: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Variable penelitian

Page 18: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Populasi dan Sampel

• Populasi dalam penelitian ini adalah belum diketahui maka digunakan proporsi beberapa orang yang dipilih di tempat kebugaran yang sudah di tetapkan setelah memenihi kriteria inklusi

Page 19: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Besar Sampel

• Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis rerata 2 populasi sebagai berikut :

• Didapatkan sample minimal 20

Page 20: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Metoda Sampling

• Sampel dalam penelitian ini dipilih melalui tekhnik simple random sampling dengan system lotre dimana siapa saja populasi yang ditemukan yang sebelumnnya di pilih secara acak atau yang ada saat penelitian dan memenuhi kriteria akan diambil sebagai sampel penelitian.

• Adapun kriteria dari sampel tersebut adalah:

Page 21: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Kriteria Inklusi

• laki-laki.• tidak merokok .• Dalam kondisi sehat, tidak memiliki penyakit

atau masalah dengan kesehatan jantung, paru, pembuluh darah dan ekstrimitas bawah (dengan Anamnesis), ataupun kecacatan fisik dari kecil walaupun setelah menjalani suatu terapi

• Bersedia menjadi responden

Page 22: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Kriteria Eksklusi

• Tidak pernah melakukan olah raga dalam 3 bulan

• Terjadi kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan untuk diteruskan melakukan test :misalnya terjadi cidera saat melakukan test, responden ada kepentingan mendadak

• Umur dibawah 18 tahun.

Page 23: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Instrumen Penelitian

1. Kuisioner2. Peralatan pengukuran Vo2max

1. Treadmile (ada di tempat kebugaran)2. Stopwatch

Page 24: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Pemilihan subjek Kriteria eksklusi

Pengukuran VO2MAX

VO2 standartVO2Max tinggi

Analisis data

Tidak terprogr

am

Tidak terprogr

am

terprogram

terprogram

Kriteria inklusi

Page 25: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Analisis Data

a) Analisis univariata) rerata dan simpang baku, dan median.

b) Analisis bivariata) Chi-squareb) Coefetion- contigency

Page 26: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Hasil dan pembahasan

• Didapat 60 orang subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

Page 27: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Analisis univariat

• Dari table dan grafik, diketahui sebesar 51,7%, responden memiliki status latihan fisik terprogram dan sebesar 48,3%, responden memiliki nilai status latihan fisik tidak terprogram

Table 2.1 status latihan fisik

Frekuensi persentase 

tidak

terprogram28 46,7

 

terprogram 32 53.3 

Total 60 100.0 

Page 28: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Konsumsi oksigen maksimal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

 

V02max standar

30 50.0 50.0 50.0 

VO2max tinggi

30 50.0 50.0 100.0 

Total 60 100.0 100.0 

Karena penelitian ini menggunakan case control, maka kasus yang diambil sebanyak 30 orang yang memasuki kriteria inklusi setelah

dilakukan pengukuran VO2Max dengan hasil nilai VO2Max diatas rata-rata atau tinggi dan sisanya digunakan sebagai control dengan hasil nilai

VO2Max rata-rata sebanyak 30 orang

Page 29: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Analisis Bivariate

Table 4.3 table silangStatus latihan fisik konsumsi oksigen maksimal

Status latihan fisik

Konsumsi oksigen maksimal

TotalV02max standar VO2max tinggi

tidak terprogram

terprogram

26 (86,7%) 2(6,7%) 28(100%)

4(13,3%) 28(93,3%) 32(100%)

Total 30(100%) 30(100%) 60(100%)

Page 30: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Odds ratio

Konsumsi oksigen

maksimal

Total

V02max rata-

rata

VO2max >

tinggi

tidak terprogram

terprogram

26 2 28

4 28 32

Total 30 30 60

• OR=AD/BC• OR=(26x28)/(4x2)• OR=(728)/(8)• OR=91

Page 31: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Uji statistik

• Untuk mengetahui hubungan peningkatan konsumsi oksigen maksimal dengan status latihan fisik, maka digunakan uji korelasi Contingency Coefficien, karena bentuk skala data yang di proleh adalah nominal dan ordinal.

• Namun sebelum melakukan uji korelasi Contigency Coefficient, peneliti melakukan uji chi-square untuk mengetahui perbedaan status latihan fisik yang memiliki nilai konsumsi oksigen maksimal rata-rata dan tinggi

Page 32: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Chi-square

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

 

Pearson Chi-Square 38.571a 1 .000 

• Berdasarkan hasil uji Chi-Square pada table di atas di proleh nilai signifikasni atau P value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha 0,10 (α = 10%), 0,05 (α=5%), bahkan 0,01 (α = 1%), sehingga H0 ditolak

Page 33: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

contingency coefficient

Uji

Value

Signifikasi (ρ-

value).

Contingency Coefficient.626 .000

• dilihat dari nilai ρ- value menunjukan nilai sebesar 0,000 yang dalam hal ini berarti ρ < 0,05 bahkan ρ <0,01 menunjukan penolakan terhadap H0 dan penerimaan terhadap H1, yang berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara konsumsi oksigen maksimal dengan status latihan fisik responden.

Page 34: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

VO2Max dan latihan fisik terprogram

• Latihan fisik atau olahraga dapat meningkatkan nilai VO2max. Akan tetapi peningkatan ini hanya terbatas sekitar 10-20% dari nilai VO2max sebelumnya.

• Diduga hal ini berkaitan dengan meningkatnya kerja sistem kardiovaskuler yang berupa peningkatan cardiac output, stroke volume, dan volume darah yang diikuti dengan menurunnya denyut jantung istirahat

Page 35: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

PENUTUP

• SIMPULAN• Terdapat hubungan yang signifikan antara

status latihan fisik responden dengan konsumsi oksigen maksimal di Arena dan kebugaran Fitness periode juni 2012

• Dari hasil analisa data didapatkan status latihan fisik responden sebanyak 53,3% terprogram dan 46,7% memiliki status latihan fisik tidak terprogram.

Page 36: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

cont• Dari hasil analisa table silang status latihan fisik tidak

terprogram dengan nilai VO2Max didapatkan 86,3% konsumsi oksigen maksimal standar dan 6,7% dengan konsumsi oksigen maksimal tinggi

• Dari hasil analisa table silang status latihan fisik terprogram dengan nilai VO2Max didapatkan 13,3% konsumsi oksigen maksimal standar dan 93,3% dengan konsumsi oksigen maksimal tinggi

• Dari perhitungan odds ratio di dapatkan bahwa OR = 91 (OR>1) dalam hal ini berarti peningkatan nilai konsumsi oksigen maksimal di pengaruhi oleh status latihan fisik seseorang. Dimana apabila seseorang melakukan olahraga dengan terprogram akan memiliki resiko untuk memiliki nilai VO2Max yang tinggi.sebai indicator kebugaran seseorang.

Page 37: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

SARAN.

• Melihat ada hubungan antara status latihan fisik dan nilai konsumsi oksigen maksimal. Maka sebaiknya untuk seseorang yang ingin menjaga kebugaran harus dengan terprogram karena hasil yang didapat jauh lebih baik dari pada yang hanya sekedar berolah raga biasa, mengingat masyarakat masih kurang sadar akan manfaat olahraga.

Page 38: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

cont• Tenaga kesehatan dapat menilai secara kasar

bagaimana fungsi kardiorespirasi seorang dengan melihat bagaimana konsumsi oksigen maksimalnya.

• Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, peneliti sebaiknya meneliti wanita dikarnakan pengukuran pada wanita lebih sulit karena adanya siklus menstruasi. Dan jika penelitian menggunakan prosepektif sehingga dapat mengikuti awal seseorang dari latihan fisik terprogram sampai mencapai nilai VO2Max yang tinggi.

Page 39: HUBUNGAN LATIHAN FISIK TERPROGRAM DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL.ppt

Terima Kasih