78
HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD GUGUS GAJAHMADA KECAMATAN GAJAHMUNGKUR KOTA SEMARANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Dewi Ayu Arismaya 1401413151 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT

BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

KELAS III SD GUGUS GAJAHMADA

KECAMATAN GAJAHMUNGKUR

KOTA SEMARANG

SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

Dewi Ayu Arismaya

1401413151

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

nama : Dewi Ayu Arismaya

NIM : 1401413151

jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

judul Skripsi : Hubungan Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar dengan

Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Gugus Gajahmada

Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang

menyatakan bahwa yang ditulis dalam skripsi ini benar-benar karya penulis

sendiri, bukan dari hasil jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk sesuai

dengan peraturan dan kode etik ilmiah.

Semarang,.....................2017

Dewi Ayu Arismaya

1401413151

Page 3: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “Hubungan Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar dengan Hasil

Belajar IPS Kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota

Semarang” karya,

nama : Dewi Ayu Arismaya

NIM : 1401413151

progam Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar-S1

telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Panitian Ujian Skripsi.

Semarang,................2017

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Drs. A. Busyairi Harits, M.Ag. Dr. Eko Purwanti, M.Pd.

NIP. 195801051987031001 NIP. 195710261982032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Negeri Semarang

Drs. Isa Ansori, M.Pd.

NIP. 196008201987031003

Page 4: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

iv

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “Hubungan Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar dengan Hasil

Belajar IPS Kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota

Semarang” karya,

nama : Dewi Ayu Arismaya

NIM : 1401413151

progam Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

telah dipertahankan dalam Panitia Sidang Ujian Skripsi Progam PGSD, FIP,

Universitas Negeri Semarang pada hari, ..................., tanggal........................

Semarang,......................

Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Drs. Sukardi, S.Pd., M.Pd.

NIP 195604271986031001 NIP 195905111987031001

Penguji, Pembimbing Utama,

Dra. Munisah, M.Pd. Drs. A. Busyairi Harits, M.Ag.

NIP 195506141988032001 NIP 195801051987031001

Pembimbing Pendamping

Dr. Eko Purwanti, M.Pd.

NIP 195710261982032001

Page 5: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto:

“Bergaullah dengan orang-orang yang baik, niscaya engkau akan menjadi seorang

yang selamat”“(Namun) cobalah sehari saja engkau bergaul dengan orang-orang

yang jelek, maka niscaya engkau akan menyesal (selamanya).” (Malik bin Dinar)

“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu

wajib bagi setiap muslim (laki-laki atau perempuan). Sesungguhnya para malaikat

meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang (rela)

dengan yang ia tuntut”. (HR. Ibnul Barr).

“Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu hendaknya dapat bermanfaat bagi

dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia

pada umumnya”. (Ki Hadjar Dewantara)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya Ibu Kartini Bapak

Hamid Sukardi,

Almamater Universitas Negeri Semarang.

Page 6: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

vi

PRAKATA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar IPS

Kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang”.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Sehingga, peneliti ingin mengucapkan terima

kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

(Unnes);

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes;

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Progam Studi/Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang;

4. Dra. Munisah, M.Pd., Penguji;

5. Drs. A. Busyairi Harits, M.Ag., Pembimbing Utama;

6. Dr. Eko Purwanti, M.Pd., Pembimbing Pendamping;

7. Staff dan tenaga pendidik PGSD FIP UNNES;

8. Kapuranti, S.Pd., Sepul Imam, S.Pd.I., Dwi Prasasti, S.Pd.SD., Th Tri Hendar

Hardiatmi, S.Pd.SD., Muhammad Mukhlas, S.Pd., Masidi, S.Pd., M.Pd.,

Kepala SD di Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang;

Page 7: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

vii

9. Emy Listiana, Fella Veronica Ahmad, S.Pd., Etty Rosita, A.Ma., Dhita Ajeng

Cahyani, S.Pd.SD., Weni Anggit Permata, S.Pd. Nafrida, S.Pd., Guru kelas

III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang;

Semoga semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyusunan

skripsi ini mendapatkan balasan dari Allah Swt.

Semarang, Juli 2017

Dewi Ayu Arismaya

1401413151

Page 8: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

viii

ABSTRAK

Arismaya, Dewi Ayu. 2017. Hubungan Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar

dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Gugus Gajahmada

Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang. Skripsi. Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing Drs. A. Busyairi, M.Ag. dan Dr. Eko Purwanti, M.Pd.266

halaman.

Berdasarkan hasil Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar pada tahun

2016 menyatakan bahwa Pembelajaran IPS yang diterapkan pada sekolah dasar

saat ini menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran di kelas,.

Permasalahan juga terjadi di di SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur

Kota Semarang dari data hasil belajar IPS siswa kelas III masih terdapat siswa

yang mendapat nilai dibawah KKM. Hasil belajar IPS tersebut dipengaruhi oleh

faktor lingkungan sekolah dan minat belajar. Rumusan masalah dalam penelitian

ini: apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah

dengan hasil belajar IPS; minat belajar dengan hasil belajar IPS; lingkungan

sekolah dan minat belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS.

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: hubungan lingkungan sekolah

dengan hasil belajar IPS; hubungan minat belajar dengan hasil belajar IPS; dan

hubungan lingkungan sekolah dan minat belajar secara bersama-sama dengan

hasil belajar IPS siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi

Populasi penelitian 167 siswa dan sampel 116 siswa dengan teknik pengambilan

proportionate random sampling. Teknik pengumpul data yaitu angket, tes,

wawancara dan dokumentasi. Uji persyaratan analisis menggunakan uji

normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas. Setelah data memenuhi uji

prasyarat, dilanjutkan dengan analisis korelasi product moment dan analisis

korelasi ganda.

Hasil analisis data diperoleh: 1) hasil rx1y hitung > rtabel (0,702 > 0,176)

termasuk kategori kuat; 2) hasil rx2y hitung > rtabel (0,705 > 0,176) termasuk kategori

kuat; 3) hasil rx1x2y hitung > rtabel (0,729 > 0,176) termasuk kategori kuat; 4) besar

koefisien determinasi 0,523 , ini berarti konstribusi lingkungan sekolah dan minat

belajar dengan hasil belajar IPS siswa adalah 52,3% dan sisanya 48,7%

disumbangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Simpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang positif dan signifikan

antara lingkungan sekolah dan hasil belajar IPS; minat belajar dan hasil belajar

IPS; dan ada hubungan yang positif antara lingkungan sekolah dan minat belajar

dengan hasil belajar IPS kelas III SD. Saran yang berkaitan dengan penelitian ini,

diharapkan sekolah, dan guru saling membangun, meciptakan lingkungan sekolah

dan minat belajar siswa dengan baik agar hasil belajar IPS siswa optimal.

Kata Kunci : hasil belajar IPS; lingkungan sekolah; minat belajar.

Page 9: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i

Pernyataan Keaslian ......................................................................................... ii

Persetujuan Pembimbing .................................................................................. iii

Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................................. iv

Motto dan Persembahan ................................................................................... v

Prakata .............................................................................................................. vi

Abstrak ............................................................................................................. viii

Daftar Isi........................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 8

1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................. 8

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 11

2.1.1 Hakikat Lingkungan Sekolah ............................................................... 11

2.1.1.1 Pengertian Lingkungan ........................................................................ 11

2.1.1.2 Pengertian Lingkungan Sekolah ......................................................... 12

2.1.1.3 Macam-Macam Lingkungan Sekolah ................................................. 13

Page 10: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

x

2.1.1.4 Karakteristik Lingkungan Sekolah yang Baik ..................................... 15

2.1.1.5 Karakteristik Proses Pendidikan di Sekolah ........................................ 19

2.1.1.6 Indikator Lingkungan Sekolah ............................................................. 20

2.1.2 Hakikat Minat Belajar ......................................................................... 24

2.1.2.1 Pengertian Minat Belajar................................................................... 26

2.1.2.2 Jenis-Jenis Minat ............................................................................... 26

2.1.2.3 Ciri-Ciri Minat .................................................................................. 28

2.1.2.4 Pembentukan Minat Belajar .............................................................. 29

2.1.2.5 Indikator Minat Belajar ..................................................................... 30

2.1.3 Hakikat Pembelajaran IPS di SD ........................................................ 32

2.1.3.1 Pengertian Belajar ............................................................................ 32

2.1.3.2 Pengertian Hasil Belajar ................................................................... 33

2.1.3.3 Tipe-Tipe Hasil Belajar ..................................................................... 34

2.1.3.4 Pengertian IPS ................................................................................ 39

2.1.3.5 Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS SD ........................... 40

2.1.3.6 Dimensi Sikap dalam Ilmu Pengetahuan Sosial ............................... 42

2.1.3.7 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar IPS SD .......................... 44

2.1.3.8 Indikator Hasil Belajar ...................................................................... 47

2.2 Kerangka Teoretis ................................................................................... 48

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 50

2.4 Hipotesis .................................................................................................. 53

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 55

Page 11: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xi

3.2 Prosedur penelitian ............................................................................. 56

3.3 Populasi dan sampel ............................................................................... 57

3.4 Variabel Penelitian ................................................................................. 59

3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 60

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpul Data ............................................... 62

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 88

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 88

4.1.2 Analisis Deskriptif .............................................................................. 89

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah ........................................... 89

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Minat Belajar ...................................................... 98

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Hasil Belajar IPS ................................................ 103

4.1. 3 Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 105

4.1.3.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 105

4.1.3.2 Hasil Uji Linieritas ............................................................................ 106

4.1.3.3 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................... 107

4.1.4. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 107

4.1.5 Pembahasan ....................................................................................... 112

4.1.5.1 Hubungan Antara Lingkungan Sekolah dengan Hasil Belajar IPS ... 111

4.1.5.2 Hubungan Antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar IPS ............. 114

4.1.5.3 Hubungan Antara Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar Terhadap

Hasil Belajar IPS ............................................................................ 116

Page 12: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xii

4.2 Implikasi Hasil Penelitian ................................................................... 119

4.2.1 Implikasi Teoritis ................................................................................. 119

4.2.2 Implikasi Praktis ................................................................................... 120

4.2.3 Implikasi Pedagogis ............................................................................. 121

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................... 122

5.2 Saran .................................................................................................... 123

Daftar Pustaka .................................................................................................. 124

Lampiran ......................................................................................................... 127

Page 13: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Nilai-Nilai Karakter dan Budaya Bangsa ............................................ 42

2.2 Indikator Hasil Belajar IPS Ranah Kognitif ........................................ 47

3.1 Jumlah Populasi ................................................................................. 58

3.2 Jumlah Sampel ................................................................................... 59

3.3 Skala Model Likert ............................................................................ 65

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Lingkungan Sekolah ......................... 70

3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Minat Belajar ..................................... 71

3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Kognitif .......... 71

3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Teman Sejawat Afektif ........ 72

3.8 Intrepretasi Nilai Reliabilitas ............................................................. 73

3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Lingkungan Sekolah .......... 76

3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Minat Belajar ................................ 76

3.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPS ..................... 76

3.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Afektif ................................77

3.13 Kategori Angket Lingkungan Sekolah ................................................. 79

3.14 Kategori Angket Minat Belajar .......................................................... 79

3.15 Kategori Angket Hasil Belajar ........................................................... 79

3.16 Hasil Statistik Deskriptif Lingkungan Sekolah ................................. 79

3.17 Hasil Statistik Deskriptif Minat Belajar ............................................ 80

3.18 Hasil Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPS ...................................... 80

Page 14: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xiv

3.19 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi .......................................... 85

4.1 Jumlah Populasi ................................................................................ 88

4.2 Hasil Perhitungan Data Lingkungan Sekolah ................................... 89

4.3 Frekuensi Kategori Lingkungan Sekolah .......................................... 90

4.4 Distribusi Jawaban Indikator Gedung Sekolah ................................. 92

4.5 Distribusi Jawaban Indikator Keadaan Sekolah ................................ 93

4.6 Distribusi Jawaban Indikator Cara Mengajar Guru ........................... 94

4.7 Distribusi Jawaban Indikator Alat-Alat Pelajaran ............................. 94

4.8 Distribusi Jawaban Indikator Relasi Guru dan Siswa ....................... 95

4.9 Distribusi Jawaban Indikator Relasi Siswa dengan Siswa ................ 96

4.10 Distribusi Jawaban Indikator Disiplin Sekolah ................................ 97

4.11 Distribusi Jawaban Indikator Budaya Sekolah .................................. 98

4.12 Hasil Perhitungan Data Minat Belajar ............................................... 98

4.13 Frekuensi Kategori Minat Belajar ..................................................... 99

4.14 Distribusi Jawaban Indikator Perasaan Senang ................................. 101

4.15 Distribusi Jawaban Indikator Perhatian ............................................. 101

4.16 Distribusi Jawaban Indikator Ketertarikan ........................................ 102

4.17 Hasil Perhitungan Data Hasil Belajar IPS ......................................... 103

4.18 Frekuensi Kategori Hasil Belajar IPS .............................................. 104

4.19 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 105

4.20 Hasil Uji Linieritas Lingkungan Sekolah dan Hasil Belajar IPS ....... 106

4.21 Hasil Uji Linieritas Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS .................. 106

4.22 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 107

Page 15: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xv

4.23 Hasil Korelasi Lingkungan Sekolah dan Hasil Belajar IPS ............... 106

4.24 Hasil Korelasi Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS .......................... 109

4.25 Hasil Uji Korelasi Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar Terhadap

Hasil Belajar IPS ................................................................................ 111

4.26 Hasil Uji F Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar Terhadap Hasil

Belajar IPS ......................................................................................... 111

Page 16: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1 Kerangka teoretis ............................................................................ 50

2.2 Kerangka berpikir............................................................................ 52

3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 56

4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Lingkungan Sekolah ......................... 91

4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Minat Belajar .................................... 100

4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Gugus

Gajahamada Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang ....................... 104

Page 17: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Siswa Sampel Penelitian .............................................. 127

Lampiran 2 Daftar Nama Siswa Uji Coba Penelitian ................................. 129

Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrumen Angket Uji Coba Lingkungan Sekolah... 130

Lampiran 4 Instrumen Angket Uji Coba Lingkungan Sekolah ................. 132

Lampiran 5 Kisi – Kisi Instrumen Angket Uji Coba Minat Belajar ........... 136

Lampiran 6 Instrumen Angket Uji Coba Minat Belajar.............................. 137

Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Hasil Belajar Kognitif IPS. 141

Lampiran 8 Tes Uji Coba Hasil Belajar Kognitif IPS ................................ 143

Lampiran 9 Kunci Jawaban Instrumen Tes Uji Coba Hasil Belajar

Kognitif Ips ............................................................................. 149

Lampiran 10 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba Penilaian Afektif ................. 150

Lampiran 11 Lembar Uji Coba Penilaian Afektif (Sikap Sosial) ............... 152

Lampiran 12 Kisi – Kisi Intrumen Penelitian ............................................. 155

Lampiran 13 Kisi – Kisi Intrumen Penelitian (Lingkungan Sekolah) ........ 157

Lampiran 14 Instrumen Penelitian Angket Lingkungan Sekolah ............... 159

Lampiran 15 Kisi – Kisi Intrumen Penelitian (Minat Belajar ) .................. 161

Lampiran 16 Instrumen Penelitian Angket Minat Belajar ......................... 163

Lampiran 17 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Kognitif 165

Page 18: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xviii

Lampiran 18 Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Kognitif IPS ........... 167

Lampiran 19 Kunci Jawaban Instrumen Tes Penelitian Hasil Belajar

Kognitif IPS .......................................................................... 171

Lampiran 20 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Penilaian Afektif ............... 172

Lampiran 21 Lembar Penelitian Penilaian Afektif ( Sikap Sosial ) Melalui

Angket Teman Sejawat .......................................................... 174

Lampiran 22 Data Hasil Uji Coba Angket Lingkungan Sekolah ............... 176

Lampiran 23 Data Hasil Uji Coba Angket Minat Sekolah ........................ 180

Lampiran 24 Data Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Kognitif IPS ........ 184

Lampiran 25 Data Hasil Uji Coba Angket Penilaian Sikap ...................... 188

Lampiran 26 Hasil Ouput Uji Validitas Angket Lingkungan Sekolah ....... 192

Lampiran 27 Hasil Output Uji Validitas Angket Minat Belajar ................ 194

Lampiran 28 Hasil Output Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah

Kognitif................................................................................ 196

Lampiran 29 Hasil Output Uji Validitas Angket Penilaian Sikap ............. 198

Lampiran 30 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 199

Lampiran 31 Data Hasil Penelitian Instrumen Angket Lingkungan

Sekolah ................................................................................... 200

Lampiran 32 Data Hasil Penelitian Instrumen Angket Minat Belajar ........ 206

Lampiran 33 Data Hasil Penelitian Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah

Page 19: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

xix

Kognitif .................................................................................. 211

Lampiran 34 Data Hasil Penelitian Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah

Afektif .................................................................................... 216

Lampiran 35 Hasil Uji Prayarat Analisis .................................................... 222

Lampiran 36 Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 224

Lampiran 37 Surat Ijin Penelitian ............................................................... 226

Lampiran 38 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..................... 233

Lampiran 39 Pedoman Wawancara .............................................................. 241

Lampiran 40 Hasil Wawancara ................................................................... 243

Lampiran 41 Dokumentasi .......................................................................... 263

Page 20: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Karena

dengan pendidikan membantu manusia untuk mencapai mimpi dan kesuksesan.

Seseorang yang berpendidikan tinggi tentunya sangat disegani di masyarakat.

Pendidikan didapatkan dimana saja. Salah satunya di lingkungan sekolah. Di

lingkungan sekolah merupakan tempat berlangsungnya pendidikan yang diberikan

untuk siswa. Pendidikan diberikan melalui proses pembelajaran. Pembelajaran

yang dilaksanakan dengan baik, tentunya materi pembelajaran akan tersampaikan

dengan sempurna. Agar materi pembelajaran tersampaikan dengan baik, seorang

guru harus tahu bagaimana cara agar siswa merasa tertarik dan memiliki rasa

ingin tahu terhadap hal yang disampaikan oleh gurunya. Rasa tertarik dan ingin

tahu tersebut disebut dengan minat. Sehingga dalam proses pembelajaran sangat

berhubungan erat dengan lingkungan sekolah dan minat belajar. Sehingga hasil

belajar dapat ditingkatkan melalui lingkungan sekolah dan minat belajar.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010

Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan menyebutkan bahwa

Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang

melandasi jenjang pendidikan menengah, yang diselenggarakan pada satuan

pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Dasar,

Page 21: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

2

yang selanjutnya disingkat SD, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal

yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan dasar yang diberikan di sekolah harus dilaksanakan dengan baik

agar pencapaian tujuan tercapai secara maksimal. Sesuai Permendikbud no. 22

Tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah menyebutkan

bahwa Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik.

Baik buruknya pendidikan tidak lepas dari hasil belajar siswa yang telah

dicapai, karena hasil belajar adalah salah satu indikator keberhasilan pendidikan

dalam suatu sekolah. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, ada banyak

faktor yang terlibat didalamnya yaitu faktor internal dan eksternal. Hasil belajar

dapat menunjukkan tingkat keberhasilan seseorang setelah melakukan proses

belajar. Menurut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 Pasal 37 Ayat 1, kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang

berlaku saat ini wajib memuat IPS.

Belajar dapat dilakukan dimana saja. Lingkungan tempat belajar anak dapat

dibedakan menjadi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat. Sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil

belajar siswa. Pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam

keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam

Page 22: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

3

keluarga. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang

menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat

kelak (Hasbulloh, 2015:46).

Sekolah adalah tempat kedua setelah keluarga di mana anak didik menerima

berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan yang secara pragmatis dapat

dipergunakan dalam kehidupannya selain tempat pertumbuhan dan perkembangan

nilai-nilai keyakinan (religi), moral, dan kedisiplinan (Helmawati, 2014:173).

Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sekolah

merupakan suatu lembaga instansi formal yang menyelenggarakan pendidikan

yang diikuti oleh siswa untuk mengembangkan potensinya.

Dalam proses belajar, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam

individu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Yang

termasuk faktor internal adalah faktor jasmaniah, faktor psikologi, dan faktor

kelelahan, sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Lingkungan sekolah termasuk faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang

berasal dari luar diri siswa. Selain sekolah yang merupakan faktor ekstern, minat

juga mempengaruhi proses belajar siswa. Minat termasuk faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yang datang dari dalam diri siswa. Minat merupakan

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan (Slameto, 2013:57). Ketika seseorang memiliki minat terhadap sesuatu,

Page 23: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

4

maka ia akan menunjukkan rasa tertarik yang tinggi dengan memperhatikan

secara terus-menerus dan disertai dengan perasaan senang. Dimana perasaan

senang yang ada, bermuara pada kepuasan. Rasa kecenderungan ini nampak pada

perhatian yang lebih banyak pada sesuatu itu, sehingga memungkinkan individu

lebih giat mempelajarinya.

Minat (interest) juga berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan besar terhadap sesuatu (Syah, 2013:133). Minat juga merupakan

dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau

perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan

yang menguntungkan, menyenangkan, dan lama-kelamaan akan mendatangkan

kepuasaan dalam dirinya (Susanto, 2016:58). Dari beberapa pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau lebih senang

terhadap sesuatu.

Tujuan pendidikan di Indonesia sudah dirumuskan dan disesuaikan dengan

perkembangan pendidikan secara global. Namun kenyataanya, menurut survei

Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia

berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah

Vietnam. Sedangkan menurut World Education Ranking yang diterbitkan

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menentukan

Indonesia menempati urutan ke 57 dari total 65 negara.

Menurut hasil Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar pada tahun

2016 menyatakan bahwa Pembelajaran IPS yang diterapkan pada sekolah dasar

saat ini menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran di kelas,

Page 24: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

5

yang mengakibatkan proses pembelajaran kurang menarik dan didominasi oleh

guru. Pengalaman PPL di kelas III SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang,

peneliti mengamati bahwa siswa yang memiliki masalah dengan hasil belajar

merupakan siswa yang kurang memerhatikan pelajaran dan kurang menyenangi

mata pelajaran tersebut. Sehingga guru harus menciptakan cara bagaimana agar

siswa lebih tertarik dan semangat untuk belajar. Siswa yang tidak tertarik dan

tidak semangat cenderung akan mengabaikan materi yang disampaikan dan akan

sibuk sendiri membuat kegaduhan. Selain itu masih terdapat siswa yang

mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPS sehingga hasil UAS IPS nya masih

dibawah KKM.

Hasil observasi dan wawancara di SD Gugus Gajahmada Kecamatan

Gajahmungkur Kota Semarang yang meliputi SDN Bendan Ngisor, SDN

Sampangan 01, SDN Sampangan 02, SDN Gajahmungkur 04, SD Islam Al-

Madina dan SD Labshool Unnes dapat dideskripsikan bahwa lingkungan sekolah

yang kurang kondusif dari segi fisik dan non-fisik. Lingkungan sekolah

merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar. Dalam proses

pembelajaran ditemukan pula masalah minat belajar siswa yang masih kurang.

Hal tersebut mengakibatkan kosentrasi siwa pada saat pembelajaran masih rendah.

Siswa yang minat belajarnya rendah, saat pembelajaran cenderung senang

bermain sendiri dan tidak memperhatikan materi dan lebih memilih-milih jenis

mata pelajaran yang diajarkan. Sebagian siswa lebih senang dengan mata

pelajaran non-eksak, misalnya Bahasa Indonesia, IPS dan IPA. Namun dilihat dari

hasil UAS mata pelajaran IPS semester gasal terdapat beberapa siswa yang

Page 25: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

6

dibawah KKM untuk SD Bendan Ngisor sebanyak 17%; SD Sampangan 01

sebesar 35%; SDN Sampangan 02 sebesar 0,05%; SDN Gajahmungkur 02 sebesar

18%; SD Islam Al-Madina sebesar 0% dan SD Labshool Unnes sebesar 0%. Para

guru menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar IPS

siswa. Selain faktor internal, faktor eksternal juga sangat mempengaruhi. Ada

beberapa siswa yang minat belajar IPS nya masih kurang. Ada juga yang minat

belajarnya sudah tinggi. Selain itu faktor dari lingkungan sekolah sendiri juga

sangat mempengaruhi hasil belajar IPS siswa.

Beberapa hasil penelitian yang sejenis yang telah dilakukan sebelumnya

yang menjadi inspirasi dilakukkanya penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Sumantri Mohamad Syarif tahun 2014 dengan judul “Hubungan Antara

Sikap Matematika dan Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Hasil dari penelitian tersebut yaitu Hasil

penelitian menunjukan: (1) ada korelasi positif antara sikap siswa dengan hasil

belajar matematika (2) ada hubungan positif antara lingkungan belajar dengan

hasil belajar matematika (3) ada hubungan yang positif antara sikap siswa

terhadap matematika dan lingkungan belajar secara bersama-sama terhadap hasil

belajar matematika. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan hasil belajar

matematika dapat ditingkatkan dengan meningkatkan sikap siswa terhadap

matematika dan lingkungan belajar siswa yang baik.

Penelitian lainnya oleh Satrijo Budiwibowo tahun 2016 dengan judul

“Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar IPS Di SMP Negeri 14

Kota Madiun”. Hasil dari uji reliabilitas diperoleh nilai r11 sebesar 0,897. Hasil

Page 26: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

7

pengujian hipotesis, terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar siswa

pada mata pelajaran IPS dengan hasil belajar siswa. Hal ini diperoleh rhitung

sebesar 0,638 ≥ rtabel 0,195 dengan signifikans 0,05 atau taraf kepercayaan 95%,

pada n = 122 menunjukan bahwa hipotesis alternative yang menyatakan ada

hubungan antara minat belajar dan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPS di

SMP Negeri 14 kota Madiun diterima. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan hasil belajar siswa

memiliki hubungan yang kuat.

Selain didukung penelitian nasional, juga terdapat penelitian internasional

yang dilakukan oleh Bijaya Nepal tahun 2016 dengan judul “Relationship Among

School’s Infrastructure Facilities, Learning Environment And Student's

Outcome”. Penelitian menunjukkan 70% hubungan linear yang baik antara

sekolah fasilitas infrastruktur dan hasil belajar siswa. Demikian pula, fasilitas

infrastruktur sekolah dapat memberikan kontribusi 43,6% dari hasil belajar siswa.

Itu berarti memfasilitasi dukungan untuk membuat lingkungan belajar yang

efektif di sekolah. Sekolah praktek; manajemen, pemanfaatan dan perencanaan

praktik adalah variabel mediasi,yang menunjukkan 72% hubungan linear antara

dua variabel, lingkungan belajar dan hasil belajar siswa. Serta, mediasi variabel

dapat berkontribusi 43,4%.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka

peneliti akan mengkaji melalui penelitian korelasi dengan judul “Hubungan

Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III

SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang”.

Page 27: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

8

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas,

masalah-masalah yang timbul dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai

berikut:

1. Lingkungan belajar sekolah yang kurang kondusif.

2. Konsentrasi siswa saat pembelajaran masih rendah.

3. Minat belajar siswa yang masih kurang.

4. Presentase hasil belajar siswa mata pelajaran IPS SDN Bendan Ngisor (17%)

dan SDN Sampangan 01 (34%) mendapat nilai dibawah KKM yaitu 65.

5. Siswa kurang percaya diri saat mengerjakan soal di depan kelas.

6. Terdapat siswa kesulitan dalam mata pelajaran IPS.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang terkait dengan

lingkungan sekolah, minat belajar siswa yang masih kurang dan hasil belajar IPS

siswa kelas III yang dibawah KKM. Alasan peneliti memilih permasalahan

tersebut karena peneliti ingin mengetahui adakah hubungan antara lingkungan

sekolah, dan minat belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III. Dan peneliti

memilih mata pelajaran IPS karena pada saat wawancara dengan guru kelas III

mengatakan bahwa kebanyakan siswa mengalami kesulitan di mata pelajaran IPS.

Page 28: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

9

1.4 Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan

Gajahmungkur Kota Semarang?

2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar terhadap

hasil belajar IPS siswa kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan

Gajahmungkur Kota Semarang?

3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah dan

minat belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS siswa kelas III

SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan hubungan lingkungan sekolah dengan hasil belajar IPS

siswa kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Kota Semarang.

2. Mendeskripsikan hubungan minat belajar dengan hasil belajar IPS siswa

kelas III SD Gugus Gajahmada Semarang Kecamatan Gajahmungkur Kota

Semarang.

3. Mendeskripsikan hubungan lingkungan sekolah dan minat belajar dengan

hasil belajar IPS siswa kelas III SD Gugus Gajahmada Semarang Kecamatan

Gajahmungkur Kota Semarang.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:

Page 29: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

10

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dibidang pendidikan yaitu berupa

sumbangan bahan referensi mengenai hubungan lingkungan sekolah dan

minat belajar terhadap hasil belajar IPS peserta didik.

2. Penelitian ini dapat dijadikan sumber bacaan dan bahan kajian lebih lanjut

bagi penelitian selanjutnya terutama dibidang pendidikan.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Guru

Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi guru tentang adanya

hubungan lingkungan sekolah dan minat belajar terhadap hasil belajar IPS peserta

didik sehingga guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah serta

minat belajar siswa dalam mendukung keberhasilan belajar peserta didik.

2. Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk terus

mengupayakan lingkungan sekolah yang baik dan efektif, sehingga mampu

mendukung keberhasilan belajar peserta didik.

3. Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti sebagai calon guru dan

menjadi pendorong untuk menciptakan lingkungan sekolah yang baik dan

mendukung keberhasilan belajar peserta didik setelah menjadi guru.

Page 30: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Hakikat Lingkungan Sekolah

2.1.1.1 Pengertian Lingkungan

Seorang individu berkembang tidak lepas dari lingkungan di mana ia tinggal.

Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan

atau pengaruh tertentu kepada individu. Keterkaitan antara lingkungan dan

individu sangatlah erat karena di lingkunganlah individu itu melakukan interaksi

dengan individu lain atau dengan lingkungan sendiri (Hamalik, 2016:195).

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan

siswa, lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya

yang sangat besar terhadap siswa. Sebab bagaimanapun siswa dalam satu

lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Lingkungan

merupakan bagian dari kehidupan peserta didik. Dalam lingkunganlah peserta

didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem

(Djamarah, 2011:176).

Selain pengertian di atas lingkungan juga dapat didefinisikan sebagai

semua meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu

mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes

(Sartain dalam Hasbulloh, 2015:32).

Page 31: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

12

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat penulis simpulkan

bahwa lingkungan merupakan semua kondisi alam di sekitar siswa yang dapat

mempengaruhi kelangsungan hidup melalui interaksi dan memberikan perubahan

tingkah laku sebagai bentuk perkembangan potensi diri siswa.

2.1.1.2 Pengertian Lingkungan Sekolah

Lingkungan pendidikan didapatkan setiap individu dari berbagai tempat.

Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga

adalah lingkungan belajar pertama dari seorang individu. Kemudian lingkungan

sekolah merupakan lingkungan pendidikan lanjutan dari lingkungan keluarga.

Pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang

sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekolah adalah bangunan atau

lembaga untuk belajar dan mengajar, serta tempat menerima dan memberi

pelajaran. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang

menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat

kelak (Hasbulloh, 2015:46).

Sependapat dengan Hasbulloh, sekolah merupakan tempat kedua setelah

keluarga dimana anak didik menerima berbagai macam ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang secara pragmatis dapat dipergunakan dalam kehidupannya

selain tempat pertumbuhan dan perkembangan nilai-nilai kenyakinan (religi),

moral, dan kedisiplinan (Helmawati, 2014:173). Sekolah juga merupakan tempat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (Daryanto, 2015:5).

Page 32: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

13

Selain tempat belajar mengajar, sekolah juga dapat didefinisikan sebagai

lembaga pendidikan tempat pengabdian guru dan rumah rehabilitasi anak didik.

Di tempat inilah anak didik menimba ilmu pengetahuan dengan bantuan guru

(Djamarah, 2011:238).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah adalah

lembaga pendidikan formal setelah keluarga yang memberikan pengajaran

berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi anak agar dapat

mengembangkan potensinya yang digunakan dikehidupannya dan di masyarakat.

2.1.1.3 Macam-Macam Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa.

Karena di sekolah siswa mendapat ilmu pengetahuan dan mengembangkan

potensinya. Lingkungan sekolah yang nyaman merupakan dambaan setiap siswa

dalam belajar. Lingkungan sekolah dibagi menjadi dua golongan, yaitu

lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial (Syah, 2014:135).:

1. Lingkungan Sosial dan Non-sosial

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para tenaga kependidikan dan teman-

teman sekelas. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku

simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin terutama dalam

hal belajar, misal rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong

yang positif bagi kegiatan belajar peserta didik.

b. Lingkungan non-sosial

Page 33: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

14

Yang termasuk lingkungan non-sosial adalah gedung sekolah seta letak

gedung sekolah, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang

digunakan peserta didik. Faktor-faktor ini turut menetukan tingkat

keberhasilan belajar siswa.

Selain lingkungan sosial dan non sosial, sekolah juga dapat dibedakan

menjadi lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya (Djamarah, 2011:

176-179).

1. Lingkungan Alami

Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak hidup dan

berusaha di dalamnya. Lingkungan sekolah yang baik adalah

lingkungan sekolah yang di dalamnya dihiasi dengan tanaman

pepohonan yang dipelihara dengan baik, sejumlah kursi dan meja

teratur rapi di bawah pohon, udara yang sejuk dan segar.

2. Lingkungan Sosial Budaya

Peraturan dan tata tertib sekolah harus ditaati peserta didik. Selain itu

lingkungan sosial budaya di luar sekolah juga mendatangkan problem

tersendiri bagi kehidupan peserta didik di sekolah. Pembangunan

gedung sekolah yang tidak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas dan pabrik

dapat menimbulkan kebisingan di dalam kelas sehingga menyebabkan

anak didik sulit berkonsentrasi.

Lingkungan juga mencakup :

1. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim, keadaan tanah, dan keadaan

alam.

Page 34: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

15

2. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu

bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup,

keagamaan

3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat)

keluarga, kelompok bermain, desa perkumpulan (Hasbulloh, 2015:33).

Sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar yang

mencakup metode mengajar, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar (Slameto, 2013:

64).

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa lingkungan

sekolah dibagi menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik.

Lingkungan fisik berupa (1) keadaan gedung, (2) lokasi sekolah, (3) kelengkapan

fasilitas dan sarana sekolah, (4) alat pelajaran, (5) keadaan cuaca, dan (6) media

pembelajaran. Sedangkan lingkungan non-fisik yaitu (1) kurikulum, (2) suasana

sekolah, (3) keadaan sekitar sekolah, (4) metode mengajar guru, (5) cara belajar

peserta didik, (6) kualitas guru, (7) waktu sekolah, (8) pelaksanaan tata tertib

sekolah, (9) disiplin sekolah, (10) pemberian tugas rumah, (11) relasi guru dengan

peserta didik, (12) serta hubungan peserta didik dengan peserta didik.

2.1.1.4 Karakteristik Lingkungan Sekolah yang Baik

Lingkungan sekolah yang baik tentunya akan memberikan dampak yang

baik pula terhadap hasil belajar siswa. Dengan sekolah yang nyaman dan tenang

akan menunjang proses pembelajaran. Karena saat proses pembelajaran

Page 35: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

16

membutuhkan kondisi yang tenang agar siswa mudah menangkap materi pelajaran

yang diajarkan. Ciri sekolah yang efektif adalah terciptanya budaya dan iklim

sekolah yang menyenangkan sehingga siswa merasa aman, nyaman dan tertib di

dalam belajarnya. Hal ini ditandai dengan lingkungan fisik yang selalu bersih,

rapi, indah dan nyaman (Daryanto, 2015:27).

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat mendukung bagi kenyamanan

dan kelangsungan proses pembelajaran yang dialami oleh siswa di kelas. Siswa

yang nyaman akan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, serta memiliki

minat dan pola pikir yang positif tentang pentingnya belajar bagi dirinya dan masa

depannya, sehingga dalam diri siswa tersebut akan tumbuh kesadaran untuk

belajar dengan baik, yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang

baik. Karakteristik sekolah yang baik tentunya akan menentukan bagaimana hasil

belajar siswanya. Sekolah yang memiliki karakteristik yang memenuhi standar

hasil belajar siswanya tentu akan baik. Begitu pula sebaliknya jika sekolah tidak

memenuhi karakteristik sebagai sekolah yang baik tentu akan mempengaruhi hasil

belajar yang nantinya akan menjadi jelek. Sekolah dikatakan baik atau layak

tentunya memiliki beberapa ciri-ciri tertentu.

Memilih sekolah yang baik tidak mudah karena harus mempertimbangkan

apa yang dimiliki sekolah tersebut untuk siswanya. Orang tua akan mencari

sekolah yang baik untuk dirinya dan untuk anaknya. Maksudnya ialah sekolah

tersebut akan baik bagi orang tua jika biaya sekolah terjangkau oleh kemampuan

ekonomi orang tua. Di sisi lain baik pula untuk anak, maksudnya sekolah tersebut

mampu membantu anak dalam mengembangkan potensi pengetahuan dan

Page 36: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

17

keahlian yang ingin dimilikinya dan bukan sekolah yang hanya dikehendaki oleh

orang tua semata.

Permasalahan yang timbul kemudian adalah bagaimana mencari sekolah

yang baik. Transformasi pendidikan terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses

(transformasi), dan output. Dalam proses pendidikan terdiri dari berbagai macam

komponen yang saling melengkapi untuk memaksimalkan tumbuh kembang

potensi peserta didik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Selanjutnya, ciri-

ciri sekolah yang baik dapat dilihat dari indikator-indikator yang ditunjukkan oleh

tahapan proses dan input-output pendidikan (Helmawati, 2014: 173-177).

1. Input (Peserta Didik)

a. Input pendidikan

Pilihlah sekolah atau lembaga pendidikan yang sesuai dengan visi misi

keluarga, kemampuan ekonomi keluarga, lingkungan sosial, kecerdasan,

minat dan bakat anak. Ciri-ciri lembaga yang baik yaitu yang menyediakan

dan memfasilitasi minat serta bakat anak.

2. Proses pendidikan

a. Pendidik

Peran sentral yang paling utama dalam proses pendidikan adalah

pendidik. Pendidik suatu lembaga pendidikan hendaknya lulus seleksi

persyaratan dan kompetensi yang minimal harus dimilikinya. Ia harus

memiliki kompetensi pedagogi, kepribadian yang baik dan benar menurut

agama, kompetensi profesional dan sosial.

b. Sarana prasana

Page 37: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

18

1) Sarana prasana secara makro

Sarana dan prasarana dapat menunjang bagi kelancaran proses

belajar mengajar secara optimal. Hal-hal yang hendaknya

diperhatikan dalam memilih lembaga pendidikan yang baik

diantaranya yaitu memiliki gedung (bangunan) sendiri. Kondisi

letak (tempat) yang strategis dan penataan gedung yang baik.

Tempat tidak hanya cukup strategis agar mudah dicapai oleh anak

kita tetapi juga hendaknya menjamin keamanan, kenyamanan, dan

kondusif bagi suatu proses penyelenggaraan pendidikan. Sarana

dan prasarana pendukung, baik itu peralatan kelas maupun sarana

prasarana lainnya seperti ruang praktik, ruang ibadah, dan tempat

olahraga, kantin yang bersih juga tersedia.

2) Sarana prasarana secara mikro

Secara mikro sarana prasarana pendidikan lebih berorientasi pada

aspek sistem operasional interaksi proses belajar-mengajar, yang

meliputi: kurikulum pendidikan yang integral dan mampu

menyentuh seluruh dimensi dan potensi manusia secara utuh, serta

bersifat dinamis dan universal; rumusan tujuan pendidikan yang

jelas dan pragmatis; proses belajar-mengajar yang dialogis dan

demokratis; tenaga pendidik yang memiliki potensi profesional,

baik secara akademik maupun kepribadian.

Page 38: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

19

c. Pelayanan

Pelayanan merupakan salah satu indikator atas lembaga pendidikan yang

baik. Pelayanan yang diberikan dapat berupa pelayanan atas kebutuhan

informasi akademik (kurikulum), informasi keuangan, informasi kegiatan

progam harian, semester, dan tahunan. Pelayanan merupakan interaksi

sosial. Oleh karena itu, pelayanan hendaknya ramah, menyenangkan, dan

cepat.

3. Output pendidikan

Di antara tanda-tanda output (lulusan) pendidikan yang baik menurut

Ahmad Tafsir, yaitu peserta didik tidak nakal, tidak tawuran dan minum-

minuman keras atau menggunakan narkoba, serta lulusan cepat dapat

melanjutkan ke perguruan tinggi yang diinginkan atau cepat mendapat kerja

di dunia usaha atau industri.

2.1.1.5 Karakteristik Proses Pendidikan di Sekolah

Karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah yaitu :

1. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang

yang memiliki hubungan hierarkis

2. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen

3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan progam pendidikan yang

harus diselesaikan.

4. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.

Page 39: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

20

5. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban

terhadap kebutuhan dimana yang akan datang (Hasbulloh, 2015:46).

2.1.1.6 Indikator Lingkungan Sekolah

Penelitian ini hanya akan difokuskan pada 3 indikator lingkungan

fisik sekolah dan 5 indikator lingkungan non fisik sekolah. Untuk

indikator lingkungan fisik sekolah peneliti menggunakan indikator

(terlampir pada lampiran 13) yaitu : (1) gedung sekolah, (2) keadaan

sekolah dan (3) Alat-alat pelajaran. Sedang untuk indikator lingkungan

non fisik sekolah peneliti memilih indikator (1) cara mengajar guru, (2)

relasi guru dan siswa, (3) relasi siswa dan siswa, (4) disiplin sekolah, dan

(5) budaya sekolah. Berikut penjelasan indikator dalam penelitian ini :

a. Lingkungan Fisik

1) Gedung Sekolah dan Keadaan Sekolah

Kondisi gedung sekolah sangat mempengaruhi proses belajar-

mengajar khususnya untuk ruang kelas. Ruang kelas yang nyaman dan

tenang membantu siswa dalam belajar. Ruang kelas yang baik

memiliki beberapa kriteria yaitu : (1) ruangan harus mempunyai

ventilasi yang cukup agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk

ruangan; (2) besar ruang kelas harus menyesuaikan jumlah siswa; (3)

kebersihan lantai dan dinding harus diperhatikan; (4) keadaan gedung

yang jauh dari tempat keramaian (pasar, bengkel, pabrik, dll)

Page 40: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

21

2) Alat-Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa karena alat

pelajaran yang dipakai oleh guru dipakai pula oleh siswa untuk

menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan

tepat akan memperlancar penentuan bahan pelajaran yang diberikan

kepada siswa. Jika siswa mudah menerima dan menguasainya, maka

belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju (Slameto, 2013:67).

b. Lingkungan Non-Fisik

1) Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah sering berkaitan dengan kerajinan siswa dalam

sekolah dan belajar. Masih ada beberapa sekolah yang dalam

pelaksanaan disiplin sekolahnya kurang. Sehingga hal tersebut

berdampak pada sikap siswa dalam belajar. Dengan demikian agar

siswa lebih maju dalam belajar, siswa harus disiplin di dalam belajar.

2) Metode Mengajar Guru

Metode mengajar guru yang dapat menimbulkan kesulitan belajar

antara lain: (1) metode mengajar guru yang mendasarkan pada latihan

mekanis tidak didasarkan pada pengertian; (2) guru dalam mengajar

tidak menggunakan alat peraga yang memungkinkan semua alat indra

berfungsi; (3) metode mengajar yang menyebabkan peserta didik

pasif; (4) metode mengajar tidak menarik, materi terlalu tinggi, atau

tidak menguasai bahan; serta (5) guru hanya menggunakan satu

metode dan tidak bervariasi.

Page 41: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

22

3) Relasi Guru dengan Siswa

Dalam relasi guru dengan siswa yang terjalin dengan baik, maka siswa

tersebut akan menyukai guru dan mata pelajaran yang diajarkan.

Sehingga siswa akan berkonsentrasi penuh saat guru menerangkan.

Begitu pula sebaliknya jika hubungan guru dengan siswa tidak

berjalan dengan baik, maka siswa tersebut akan membenci gurunya

dan malas untuk mempelajari mata pelajaran yang diajarkan. Sehingga

hal tersebut sangat mengganggu proses belajar-mengajar.

4) Relasi Siswa dengan Siswa

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak akan

melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara

tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina. Bahkan hubungan siswa satu

dengan siswa yang lain tidak nampak. Menciptakan relasi yang baik

antar siswa adalah perlu agar dapat memberikan pengaruh yang positif

terhadap siswa saat belajar.

5) Budaya Sekolah

Secara etimologis pengertian budaya (culture) berasal dari kata latin

colere, yang berarti membajak tanah, mengolah, memelihara ladang

(Poepowardojo dalam Daryanto, 2015:1). Secara terminologis

pengertian budaya menurut Montago dan Dawson dalam Daryanto

(2015:1) menyatakan bahwa budaya adalah the way of life , yaitu cara

hidup tertentu yang memancarkan indentitas tertentu pula dari suatu

bangsa. Menurut Koentjaraningrat dalam Daryanto (2016:1)

Page 42: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

23

mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan sistem gagasan tindakan

dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa budaya adalah

sesuatu yang abstrak tetapi memiliki dimensi yang mencolok, dapat didefinisikan

dan dapat diukur berdasarkan karakteristik umum. Budaya sekolah bukan hanya

refleksi dari sikap para personil sekolah, namun juga merupakan cerminan

kepribadian sekolah yang ditunjukkan oleh perilaku individu dan kelompok dalam

sebuah komunitas sekolah. Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai,

kepercayaan, dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan

dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh lingkungan

yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil

sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staff, siswa dan jika perlu membetuk opini

masyarakat yang sama dengan sekolah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah adalah sekumpulan norma,

nilai dan tradisi yang telah dibangun dalam waktu yang lama oleh semua warga

sekolah dan mengarah ke seluruh aktivitas personel sekolah.

Budaya dan iklim sekolah yang kondusif sangat penting agar siswa merasa

tenang, aman dan bersikap positif terhadap sekolahnya, agar guru merasakan diri

dihargai, dan agar orang tua dan masyarakat merasa dirinya diterima dan

dilibatkan (Townsend dalam Daryanto, 2015:27). Hal ini dapat terjadi melalui

penciptaan norma dan kebiasaan hubungan yang positif dan kerjasama yang

Page 43: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

24

harmonis yang didasari oleh sikap saling menghargai satu sama lain. Kegiatan

budaya sekolah yang masih sering dilakukan di sekolah antar lain:

1. Budaya salam, di mana setiap kali bertemu (guru siswa, dan orang tua)

saling mengucapkan salam dan berjabat tangan.

2. Majalah sekolah yang dibuat oleh siswa untuk melatih bakat

jurnalistiknya.

3. Dialog interaktif dengan pakar di bidangnya, mulai dari masalah yang

kuno sampai teknologi terbaru.

4. Lintas juang untuk mendidik siswa menjadi calon pengurus OSIS.

5. Studi kepemimpinan siswa untuk melatih kepemimpinan siswa

menjalankan organisasi.

6. Budaya disiplin dimana siswa tidak diperkenankan masuk kelas bila

terlambat dan melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.

7. Budaya kerja keras, cerdas, dan ikhlas adalah siswa dilatih

manyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat, tepat waktu, dan berharap

mendapat pahala dari Allah.

8. Budaya kreatif yaitu melatih siswa menciptakan inovasi sesuai bakat

dan minatnya, mandiri dan bertanggung jawab yaitu melatih siswa

untuk bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain dan bertanggung jawab

penuh terhadap tugas yang diberikan guru.

2.1.2 Hakikat Minat Belajar

2.1.2.1 Pengertian Minat Belajar

Page 44: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

25

Minat adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Minat sendiri termasuk faktor internal yang artinya datang dalam diri siswa.

Setiap siswa memiliki tingkat minat yang berbeda-beda. Minat adalah suatu rasa

lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Istilah minat merupakan terminologi aspek kepribadian, yang

menggambarkan adanya kemauan, dorongan (force) yang timbul dalam diri

individu untuk memilih objek lain yang sejenis (Karwati, 2015:148)

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat (Slameto, 2013:180). Minat (interest) juga berarti

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap sesuatu

(Syah, 2013:133). Selain pengertian di atas minat adalah dorongan dalam diri

seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara

efektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang

menguntungkan, menyenangkan, dan lama-kelamaan akan mendatangkan

kepuasaan dalam dirinya (Susanto, 2016:58).

Minat belajar dapat diartikan suatu keinginan atas kemauan yang disertai

perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang

dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

minat adalah rasa suka dan tertarik yang tinggi dengan kesadaran diri terhadap

sesuatu yang dipandang memberi keuntungan dan kepuasan pada dirinya

Page 45: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

26

sehingga mendorong individu berpartisipasi dalam kegiatan itu tanpa adanya

paksaan.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Minat

Minat terbentuk dengan cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu minat juga

memiliki jenis-jenisnya. Kuder dalam Susanto (2016:61) mengelompokkan jenis-

jenis minat menjadi 10 macam, yaitu:

1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap perkerjaan-pekerjaan

yang berhubungan dengan alam, binatang, dan tumbuhan.

2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian dengan

mesin-mesin atau alat mekanik.

3. Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang

membutuhkan perhitungan

4. Minat terhadap ilmu pengetahuan yaitu minat untuk menemukan fakta-fakta

baru dan pemecahan masalah.

5. Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan untuk

mempengaruhi orang lain.

6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan

kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan.

7. Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-masalah

membaca dan menulis berbagai karangan.

8. Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik.

Page 46: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

27

9. Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan

untuk membantu orang lain.

10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan

administratif.

Selain jenis-jenis minat di atas, jenis-jenis minat dapat dikelompokkan

menjadi minat spontan dan minat terpola (Gagne dalam Susanto, 2016:60). Minat

spontan yaitu minat yang timbul secara spontan. Sedangkan minat terpola adalah

minat yang timbul akibat adanya pengaruh dari kegiatan-kegiatan yang terencana

dan terpola. Sedang menurut Siregar ada beberapa macam mengenai minat yaitu :

1. Minat pembawaan. Minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain, baik kebutuhan maupun lingkungan.

2. Minat yang muncul karena adanya pengaruh dari luar. Minat seseorang bisa

saja berubah karena adanya pengaruh dari luar, misalnya adanya bakat yang

terdapat di dalam diri siswa yang menimbulkan minat yang sangat tinggi.

Contoh ada seseorang yang belajar karena memang senang membaca bukan

karena ingin mendapat pujian dari orang lain. Hal ini dikarenakan adanya

perasaan senang dan penuh perhatian untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dan yang kedua karena adanya pengaruh dari luar pribadinya misalkan

adanya faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor itulah yang akan

menimbulkan minat siswa tersebut untuk lebih menyukai suatu mata

pelajaran. Misalnya, seseorang yang belajar dengan tujuan agar lulus UN

dengan hasil yang maksimal, akan menimbulkan minat dan semangat belajar.

Page 47: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

28

Sedangkan menurut Karwati (2015:149) membagi macam-macam minat

menjadi 2 yaitu:

1. Minat personal. Minat yang terkait dengan sikap dan motivasi atas mata

pelajaran tertentu, apakah dia tertarik atau tidak, apakah dia senang atau

tidak, dan apakah dia mempunyai dorongan keras dari dalam dirinya untuk

menguasai mata pelajaran tersebut.

2. Minat Situasional. Minat ini menjurus pada minat peserta didik yang tidak

stabil dan relatif berganti-ganti tergantung faktor rangsangan dari luar

dirinya.

3. Minat psikologikal. Minat ini erat kaitannya dengan adanya sebuah

interakni antara minat personal dengan minat situasional yang terus-

menerus dan berkesinambungan.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa jenis-

jenis minat yaitu minat pembawaan (minat yang timbul dari dalam diri suatu

individu) dan minat yang muncul karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

datang dari luar diri suatu individu.

2.1.2.3 Ciri-Ciri Minat

Menurut Elizabeth Hurlock dalam Susanto (2016:62) menyebut ciri-ciri

minat ada tujuh yaitu:

1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat di

seluruh bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, misalnya

perubahan minat dalam hubungannya dengan perubahan usia.

Page 48: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

29

2. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar merupakan salah

satu penyebab meningkatnya minat.

3. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar merupakan

faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat menikmatinya.

4. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin

dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan.

5. Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi, sebab jika budaya

sudah mulai luntur minat juga ikut luntur.

6. Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaan, maksudnya

bila suatu objek dihayati sesuatu yang sangat berharga, maka akan timbul

perasaan senang yang akhirnya dapat diminatinya.

7. Minat berbobot egosentris. Artinya, jika seseorang senang terhadap sesuatu,

maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.

2.1.2.4 Pembentukan Minat Belajar

Minat seseorang terbentuk kapan saja. Setiap jenis minat berpengaruh

dan berfungsi dalam pemenuhan kebutuhan, sehingga makin kuat terhadap

kebutuhan sesuatu, makin besar dan dalam minat terhadap kebutuhan tersebut.

Lingkungan bermain, teman sebaya, dan pola asuh orang tua merupakan faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi minat perkembangan minat seseorang. Di

samping itu, sesuai dengan kecenderungan masyarakat yang senantiasa

berkembang, lingkungan keluarga, sekolah masyarakat dan pola pergaulan akan

merangsang tumbuhnya minat baru secara lebih terbuka (Susanto, 2016:63)

Page 49: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

30

Minat adalah kecendurungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar untuk sesuatu (Siregar, 2014:176). Minat sangat besar pengaruhnya

terhadap belajar. Karena jika pelajaran yang dipelajari siswa tidak sesuai dengan

minatnya, siswa tersebut tidak akan belajar dengan baik. Siswa tersebut akan

malas belajar mata pelajaran tersebut. Sehingga hasil belajar yang didapatkannya

akan kurang.

Jika terdapat siswa yang kurang minat terhadap belajar, dapat diusahakan

agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang

menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-

cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu (Slameto,

2013:57).

2.1.2.5 Indikator Minat Belajar

Besarnya minat belajar setiap individu itu berbeda. Gejala-gejala yang

dimunculkan juga berbeda pula. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu

pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal dari

pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu

aktivitas. Selain itu anak didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu

cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut

(Slameto dalam Djamarah, 2011:191). Dalam penelitian ini, ada beberapa

indikator yang menjadi patokan suatu individu dikatakan memiliki minat atau

tidak (terlampir pada lampiran 15). Indikator tersebut antara lain:

1. Perasaan senang

Page 50: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

31

Perasaan senang dapat diartikan sebagai suasana psikis dengan jalan

membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan dalam

diri. Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka dengan

sesuatu, maka ia akan mengetahui antara perasaan dengan minat.

Siswa yang berminat terhadap pelajaran IPS, maka ia akan senang

dalam belajar dan membaca buku IPS. Ia akan belajar dengan

semangat dan antusias tanpa merasa adanya paksaan dalam belajar.

2. Perhatian

Perhatian merupakan salah satu faktor yang penting dalam kegiatan

belajar. Perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju

pada suatu objek tertentu. Jika seseorang yang memiliki minat pada

sesuatu, maka orang tersebut akan memberikan perhatian yang besar

pada hal tersebut.

Orang yang menaruh perhatian terhadap suatu hal, maka seseorang

tersebut akan konsentrasi mengamati dan tidak akan memperdulikan

hal lain. Siswa yang memiliki minat terhadap IPS, maka siswa tersebut

akan menaruh perhatian lebih saat guru sedang menerangkan pelajaran

IPS. Sedangkan jika siswa tidak memiliki minat belajar terhadap mata

pelajaran IPS,maka saat guru menerangkan siswa tersebut cenderung

akan malas belajar dan mengacuhkan pembelajaran.

3. Ketertarikan

Rasa ketertarikan dapat menyebabkan hasil belajar lebih baik. Siswa

yang memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata pelajaran IPS,

Page 51: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

32

maka akan terdapat kecenderungan yang kuat dan tertarik untuk

mempelajarinya dan menggali hal-hal yang belum diketahuinya dan

akan menyukai guru yang mengajarkan. Maka dari itu, ketertarikan

merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan seseorang

memiliki minat belajar. Seorang guru juga harus berusaha menghindari

hal-hal yang monoton dan membosankan (Djamarah, 2011:169).

Artinya guru mempunyai peran yang penting dalam membangkitkan

minat belajar siswanya.

2.1.3 Hakikat Pembelajaran IPS di SD

2.1.3.1 Pengertian Belajar

Belajar dilakukan setiap individu selama ia masih hidup. Dengan belajar

maka individu akan mendapat banyak ilmu yang bisa diterapkan bagi dirinya

sendiri dan orang lain. Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku

individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2014:90)

Selain pengertian tersebut, belajar juga bermakna sebagai interaksi

individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia

atau obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-

pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun

sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan tetapi

menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan

terjadinya interaksi (Aunurrahman, 2013:36).

Page 52: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

33

Belajar juga dapat diartikan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Slameto, 2013:2).

Menurut Susanto (2016:4) menyatakan bahwa belajar adalah suatu

aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk

memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik

dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar, maka dapat

penulis simpulkan pengertian belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

yang permanen menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang

diperoleh sebagai hasil latihan dan pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkungan.

2.1.3.2 Pengertian Hasil Belajar

Setelah melalui proses belajar, seorang individu akan mendapatkan hasil

belajar. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak

semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas

belajar pada umunya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan hasil belajar juga

dapat ditandai dengan perubahan kemampuan berpikir (Aunurrahman, 2013:37).

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik (Rifa’i, 2012:69).

Page 53: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

34

Hasil belajar juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar (Suprijono, 2010:5).

Dari ketiga pendapat para ahli diatas, maka dapat penulis simpulkan

bahwa pengertian hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah

mengalami proses belajar sesuatu ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.

2.1.3.3 Tipe-Tipe Hasil Belajar

Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain

afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons),

valving (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain

psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan routinized. Psikomotor juga

mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi,

pengertian, dan sikap (Bloom dalam Suprijono, 2010:6-7)

Sedang menurut Sudjana (2014:49-54) mengelompokkan tipe hasil belajar

menjadi 3 yaitu :

1. Tipe hasil belajar bidang kognitif

a. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan

Page 54: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

35

Pengetahuan hafalan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata

“knowledge” dari Bloom. Cakupan dalam pengetahuan hafalan

termasuk pula pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu

diingat kembali seperti batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab,

ayat, rumus dan lain-lain. Dari sudut belajar siswa pengetahuan itu

perlu dihafal, diingat agar dikuasai dengan baik.

b. Tipe hasil belajar pemahaman

Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil

belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan

menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Untuk itu maka

diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan

makna yang ada dalam konsep tersebut.

c. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan, dan mengabstraksi suatu

konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Misalnya,

memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu,

menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan. Jadi,

dalam aplikasi harus ada konsep, teori, hukum, dan rumus.

d. Tipe hasil belajar analisis

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu integritas

(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang

mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan/hirarki. Analisis

merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yang memanfaatkan

Page 55: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

36

unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan,

pemahaman, dan aplikasi.

e. Tipe hasil belajar sintetis

Sintetis adalah lawan analisis. Bila pada analisis tekanan pada

kesanggupan menguraikan sesuatu integritas menjadi bagian yang

bermakna, pada sintetis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau

bagian menjadi satu integritas. Pada beripikir sinteis adalah berpikir

devergent sedangakan berpikir analisis adalah berpikir konvergent.

Dengan sintetis dan analisis maka berpikir kreatif untuk menemukan

sesuatu yang baru (inovatif) akan lebih mudah dikembangkan.

f. Tipe hasil belajar evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai

sesuatu berdasarkan judgement yang dimilikinya, dan kriteria yang

dipakainya. Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi, dan

terkandung semua tipe hasil belajar yang telah dijelaskan

sebelumnya.

2. Tipe Hasil Belajar Bidang Afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya,

bila seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Hasil

belajar afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih

banyak memberi tekanan pada bidang kognitif. Tipe hasil belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti atensi/perhatian

Page 56: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

37

terhadap pelajaran,disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan

teman sekelas, kebiasaan belajar, dan lain-lain. Ada beberapa tingkatan

bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkatan tersebut

dimulai tingkat yang dasar/sederhana sampai tingkatan yang kompleks.

a. Receiving/attending, yaitu semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam

bentuk masalah situasi dan gejala. Dalam tipe ini termasuk

kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi

gejala atau rangsangan dari luar.

b. Responding atau jawaban. Yakni reaksi yang diberikan seseorang

terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk

ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari

luar yang datang kepada dirinya.

c. Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayan

terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di

dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau

pengalaman untuk menerima nilai, dan kesepakatan terhadap nilai

tersebut.

d. Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai

lain dan kemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

Yang termasuk dalam organisasi ialah konsep tentang nilai,

organisasi dari pada sistem nilai.

Page 57: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

38

e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan dari

semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang

mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Di sini

termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.

3. Tipe hasil belajar bidang psikomotor

Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill),

kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6 tingkatan

keterampilan yakni :

a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

c. Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual,

membedakan auditif motorikdan lain-lain.

d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan

ketepatan.

e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

pada keterampilan yang kompleks.

f. Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi

seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa tipe-tipe hasil belajar terdiri dari hasil belajar afektif (sikap), hasil belajar

kognitif (pengetahuan), dan hasil belajar psikomotor (keterampilan).

Page 58: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

39

2.1.3.4 Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu

pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humanisnya serta

kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi

wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di

tingkat dasar dan menegah (Susanto, 2016:137).

IPS adalah progam pembelajaran yang bertujuan untuk membantu dan

melatih anak didik, agar mampu memiliki kemampuan untuk mengenal dan

menganalisis suatu persoalan dari berbagai sudut pandang secara komprehensif

(Supardan, 2015: 17).

IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu

tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu,

disiplin ilmu-ilmu sosial (sosial science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri

Nu’man dalam Hidayati dkk, 2008: 3)

Menurut Taneo(2009:1-8) menjelaskan pengertian IPS adalah fusi dari

disiplin ilmu-ilmu sosial. Pengertian fusi di sini berarti bahwa IPS merupakan

suatu bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu

yang ada. Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran

geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut

diajarkan secara terpadu.

Definisi IPS menurut NCSS menjelaskan bahwa pendidikan IPS adalah

suatu kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu kemanusian untuk

meningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic competence). IPS juga dapat

Page 59: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

40

diartikan sebagai integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora,

yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.

Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu

sosial di atas (Susanto, 2014:6)

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa

IPS adalah sebuah ilmu yang dikaji dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu lain yang

disederhanakan dan dikemas sesuai dengan prinsip yang ada dalam rangka

memberi wawasan pengetahuan bagi siswa.

2.1.3.5 Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD

Setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tentunya memiliki tujuan

dan maksud tersendiri. Menurut Mutakin dalam Susanto (2016:145) merumuskan

tujuan pembelajaran IPS di sekolah , yaitu :

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,

melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode

yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk

memecahkan masalah-masalah sosial.

3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

Page 60: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

41

4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu

membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang

tepat.

5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri

sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun

masyarakat.

Sedang menurut Sapriya (2016:194) menyebutkan tujuan IPS menjadi :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Dalam kaitannya dengan KTSP, pemerintah telah memberikan arah yang

jelas pada tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS, yaitu:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

Page 61: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

42

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

2.1.3.6 Dimensi Sikap dalam Ilmu Pengetahuan Sosial

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

merumuskan nilai-nilai karakter atau pilar-pilar pendidikan karakter yang

dirangkum dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1

Nilai-Nilai Karakter dan Budaya Bangsa

Nilai Deskripsi

Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksaan ibadah

agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan dan pekerjaan.

Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari

dirinya.

Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-sebaiknya.

Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau

hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang

lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak

dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui

lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,

dilihat, dan didengar.

Semangat

kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

Cinta tanah air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap

bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik

Page 62: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

43

bangsa.

Menghargai

prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Bersahabat/

Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,

dan bekerja sama dengan orang lain.

Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain

merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

Gemar

membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai

bacaan yang memberikan kebijakan bagi dirinya.

Peduli

lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan

pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan

upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan laam yang sudah

terjadi.

Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada

orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Tanggungjawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannyam yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),

negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber : (Yaumi, 2014: 60-61)

Dari 18 sikap yang telah dijabarkan, dalam penelitian ini peneliti hanya

akan membatasi pada 2 sikap saja yaitu jujur dan disiplin yang sesuai dengan SK

KD yang ada.

1. Jujur

Jujur dalam pergaulan sehari-hari dipandang sebagai kesesuaian antara

ucapan lisan dengan berbuatan. Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tidakan dan pekerjaan. (Yaumi. 2014:87).

Indikator sikap jujur yang harus dimiliki peserta didik dalam kehidupan

sehari-hari yaitu:

(1) berkata benar

(2) tidak menipu, menyontek, plagiat, atau mencuri;

Page 63: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

44

(3) berani karena benar;

(4) sesuai kata dan perbuatan;

(5) bereputasi baik.

Kemudian untuk sikap yang kedua yakni,

2. Disiplin

Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Disiplin adalah

pengontrolan diri untuk mendororng dan mengarahkan seluruh daya dan

upaya dalam menghasilkan sesutau tanpa ada yang menyuruh untuk

melakukan. Dalam ruang lingkup sekolah, disiplin dapat dibangun dan

dikembangkan melalui aktivitas seperti mengikuti upacara bendera,

berpakaian seragam, melakukan tugas kebersihan, mengumpulkan tugas

tepat waktu, dan datang ke sekolah lebih awal dari jam pelajaran,

menegrjakan tugas terstruktur walaupun tidak diperiksa atau belum sampai

batas waktu yang ditentukan (Yaumi, 2014:93).

2.1.3.7 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar IPS

Hasil belajar IPS dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang

mempengaruhi tersebut berasal dari faktor internal dan eksternal siswa. Faktor

internal datang dari dalam diri siswa sendiri. Dan faktor eksternal datang dari luar

siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor

dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor

lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang

Page 64: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

45

dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil

belajar yang akan dicapai (Sudjana, 2014:39).

Seperti dikemukakan oleh Clark dalam Sudjana (2014:39) bahwa hasil

belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi oleh lingkungan.

Sependapat dengan Munadi (2013:24) faktor-faktor tersebut adalah :

1. Faktor Internal

a. Faktor Fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan

lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagai,

semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar.

b. Faktor Psikologis seperti intelegensi, perhatian, minat dan bakat,

motif dan motivasi, dan daya nalar.

2. Faktor Eksternal

Faktor lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula

berupa lingkungan sosial. Selain faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi hasil belajar, terdapat pula faktor pendekatan belajar

(Syah, 2015:145).

1. Faktor internal (faktor dari dalam peserta didik)

Yakni keadaan kondisi jasmani dan rohani peserta didik. Faktor internal

meliputi aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniyah) dan aspek psikologis

(yang bersifat rohaniyah). Faktor-faktor rohaniyah yang lebih dianggap

Page 65: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

46

esensial yaitu tingkat kecerdasan/ intelegensi, sikap, bakat, minat, dan

motivasi.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik)

Yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik. Faktor eksternal dibagi

menjadi dua yaitu lingkungan sosial (guru, kepala sekolah, staf, teman)

dan lingkungan non-sosial (gedung sekolah dan lokasi sekolah, rumah

peserta didik dan lokasi, alat-alat belajar, kondisi cuaca, serta waktu

belajar yang digunakan peserta didik.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)

Yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal, faktor eksternal. Faktor intenal

yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa seperti kesehatan siswa, intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motivasi, dan daya nalar. Sedangkan faktor eksternal

datang dari luar diri siswa yaitu guru, kepala sekolah, staf, teman, gedung sekolah,

budaya sekolah dan sarana prasarana.

Peneliti membatasi faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS dalam

penelitian ini yaitu faktor eksternal lingkungan sekolah dan faktor internal minat

belajar yang keduanya sama-sama penting dalam mempengaruhi hasil belajar IPS

siswa kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang.

Page 66: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

47

2.1.3.8 Indikator Hasil Belajar IPS

Hasil belajar IPS merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah

melalui proses pembelajaran mapel IPS. Dalam penelitian ini hasil belajar IPS

yang digunakan yaitu hasil belajar IPS dalam ranah kognitif dan afektif. Untuk

indikator hasil belajar IPS ranah kognitif dapat dilihat pada lampiran 17, dan

untuk indikator hasil belajar IPS ranah afektif dapat dilihat pada lampiran 20.

Berikut ini merupakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

mata pelajaran IPS kelas III pada jenjang Sekolah Dasar yang menerapkan

Kurikulum KTSP 2006:

Tabel 2.2

Indikator Hasil Belajar IPS Ranah Kognitif

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Memahami jenis pekerjaan

dan penggunaan uang

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

2.2 Memahami pentingnya semangat

kerja

2.3 Memahami kegiatan jual beli di

lingkungan rumah dan sekolah

Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2015 tentang Gerakan

Pembudayaan Karakter di Sekolah, maka hal tersebut menjadikan dasar peneliti

untuk meneliti hasil belajar ranah afektif (sikap) siswa kelas III . Untuk indikator

hasil belajar afektif, pada penelitian ini peneliti mengambil 2 sikap yang sesuai

dengan KD 2.1, 2.2 dan 2.3 yaitu sikap jujur dan disiplin.

Jujur dalam kehidupan sehari-hari dipandang sebagai kesesuaian antara

ucapan lisan dan perbuatan. Dalam pandangan lain, jujur diyakini sebagai suatu

Page 67: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

48

kesesuaian antara yang lahir dan yang batin. Jujur adalah perilaku seseorang yang

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan (Yaumi, 2014:87).

Adapun indikator dalam penilaian sikap jujur antara lain: (1) berkata benar ;

(2) tidak menipu, menyontek, plagiat, atau mencuri; (3) berani karena benar; (4)

sesuai kata dan perbuatan; (5) bereputasi baik.

Adapun untuk sikap yang kedua yaitu sikap disiplin. Disiplin adalah

tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan

peraturan yang berlaku. Dalam ruang lingkup sekolah, disiplin dapat dibangun

dan dikembangkan melalui aktivitas seperti mengikuti upacara bendera,

berpakaian seragam, melakukan tugas kebersihan, mengumpulkan tugas tepat

waktu, datang ke sekolah lebih awal dari jam pelajaran, mengerjakan tugas

terstruktur walaupun tidak diperiksa atau belum sampai batas waktu yang

ditentukan (Yaumi, 2014:93)

2.2 Kerangka Teoretis

Belajar merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral meskipun

hal-hal yang bersifat behavioral tampak lebih nyata hampir dalam setiap peristiwa

belajar. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya

tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori ini

dikemukakan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura, prinsip belajar cukup untuk

menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku, prinsip itu harus

memerhatikan dua fenomena penting. Manusia dapat berpikir dan mengatur

Page 68: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

49

tingkah lakunya sendiri, sehingga mereka bukan semata-mata bidak yang menjadi

objek pengaruh lingkungan. Sifat kausal bukan dimiliki sendirian oleh

lingkungan, karena orang dan lingkungan saling memengaruhi. Jadi pribadi

seseorang, lingkungan mempengaruhi tingkah laku seseorang yang dikenal

sebagai hasil belajar (Suprijono, 2012:26)

Sekolah adalah tempat kedua setelah keluarga di mana anak didik

menerima berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan yang secara

pragmatis dapat dipergunakan dalam kehidupannya selain tempat pertumbuhan

dan perkembangan nilai-nilai keyakinan (religi), moral, dan kedisiplinan

(Helmawati, 2014:173). Dalam penelitian ini peneliti membatasi indikator

lingkungan sekolah berupa (1) gedung sekolah, (2) keadaan sekolah, (3) alat-alat

pelajaran, (4) cara mengajar guru, , (5) relasi guru dan siswa, (6) relasi siswa dan

siswa , (7) disiplin sekolah, dan (8) budaya sekolah.

Minat adalah dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang

menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan

dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan

lama-kelamaan akan mendatangkan kepuasaan dalam dirinya (Susanto. 2016:58).

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah

mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut

tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik (Rifa’i. 2012:69).

Page 69: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

50

Bagan 2.1 Kerangka Teoritis

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini berfungsi untuk memperjelas

kemana arah dan tujuan dari penelitian ini. Dalam penelitian ini, kerangka berpikir

menggambarkan bagaimana hubungan lingkungan sekolah dan minat belajar

dengan hasil belajar. Belajar suatu proses perubahan tingkah laku yang permanen

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang diperoleh sebagai hasil

latihan dan pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor internal dan

Lingkungan Sekolah (X1)

Lingkungan sekolah yang baik,

nyaman, bersih dan mendukung

pembelajaran tentunya akan

memberikan dampak yang baik

pada hasil belajar siswa.

Minat Belajar (X2)

Minat timbul dalam diri siswa.

Siswa yang memiliki minat

belajar tinggi pasti akan

semangat dan giat dalam

belajar.

Hasil Belajar IPS (Y)

Kemampuan yang didapat

siswa setelah melalui kegiatan

belajar pada mata pelajaran IPS

Teori Belajar Kognitif menurut Bandura

Belajar cukup untuk menjelaskan perubahan tingkah laku yang

memperhatikan dua fenomena penting yaitu lingkungan dan pribadi orang

tersebut. (Suprijono, 2012:26)

Page 70: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

51

faktor eksternal dari siswa. Lingkungan sekolah termasuk salah satu faktor

eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya yaitu

minat belajar siswa.

Hasil belajar yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut datang dari dalam diri siswa (faktor internal) dan luar diri siswa (faktor

eksternal). Dari dalam diri siswa sendiri salah satunya yaitu minat belajar siswa.

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

besar terhadap sesuatu (Syah. 2013:133). Siswa yang memiliki minat belajar

tinggi pasti akan semangat dan giat dalam belajar. Sehingga hasil belajarnya akan

maksimal. Sedangkan siswa yang minat belajarnya rendah, ia akan malas belajar

bahkan tidak semangat. Sehingga ia hanya akan asal-asalan dalam belajar. Faktor

eksternal yang mempengaruhi yaitu lingkungan sekolah. Sekolah adalah tempat

dimana anak didik menerima berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan

yang secara pragmatis dapat dipergunakan dalam kehidupannya selain tempat

pertumbuhan dan perkembangan nilai-nilai kenyakinan (religi), moral, dan

kedisiplinan (Helmawati. 2014:17).

Lingkungan sekolah yang baik dan minat belajar siswa yang tinggi akan

memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa. Agar lebih jelas lagi maka

kerangka berpikir dari penelitian ini digambarkan dalam bentuk bagan di bawah

ini :

Page 71: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

52

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Indikator

1. Perasaan senang

2. Perhatian

3. Ketertarikan

(Susanto. 2016:58)

Faktor Eksternal

Lingkungan Sekolah (X1)

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto. 2013:2)

Indikator

1. Gedung sekolah

2. Keadaan sekolah

3. Cara Mengajar guru

4. Alat-alat pelajaran

5. Relasi guru dan siswa

6. Relasi siswa dan siswa

7. Disiplin sekolah

8. Budaya sekolah

(Slameto. 2013:64-69)

Hasil Belajar IPS (Y)

1. KD 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

2. KD 2.2 Memahami pentingnya semangat kerja

3. KD 2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan

sekolah

Faktor Internal

Minat Belajar (X2)

1. Ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar IPS

2. Ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar IPS

3. Ada hubungan antara lingkungan sekolah dan minat belajar dengan hasil belajar IPS.

Ada permasalahan dalam proses belajar diantaranya :

1. Lingkungan belajar sekolah yang kurang kondusif.

2. Konsentrasi siswa saat pembelajaran masih rendah.

3. Minat belajar siswa yang masih kurang.

4. Presentase hasil belajar siswa mata pelajaran IPS SDN Bendan Ngisor (17%) dan

SDN Sampangan 01 (34%) mendapat nilai dibawah KKM yaitu 65.

5. Siswa kurang percaya diri saat mengerjakan soal di depan kelas.

6. Terdapat siswa kesulitan dalam mata pelajaran IPS.

Page 72: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

53

Gambar di atas menunjukkan bahwa hasil belajar IPS(Y) sebagai

variabel terikat dan lingkungan sekolah (X1) dan minat belajar (X2) sebagai

variabel bebas. Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Dengan lingkungan sekolah yang

memadai diharapkan mampu memberikan semangat peserta didik untuk

meningkatkan hasil belajar. Minat juga mempengaruhi hasil belajar. Apabila

minat belajar seorang siswa tinggi maka akan meningkatkan pula hasil belajar.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Rumusan masalah penelitian yang dimaksud berupa bentuk pertanyaan

yang telah dinyatakan oleh peneliti. Dikatakan sebagai jawaban sementara

dikarenakan jawaban yang diberikan tersebut baru didasarkan pada teori. Oleh

karena itu, hipotesis dapat dirumuskan atas dasar kerangka berpikir sebagai

jawaban sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan. (Sugiyono, 2013:96)

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Ho1 : Tidak ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar IPS

siswa kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota

Semarang.

Ha1 : Ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar IPS siswa

kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota

Semarang.

Page 73: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

54

Ho2 : Tidak ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar IPS siswa

kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota

Semarang.

Ha2 : Ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar IPS siswa kelas

III SD Gugus Gajahmada Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang.

Ho3 : Tidak ada hubungan antara lingkungan sekolah dan minat belajar dengan

hasil belajar IPS siswa kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan

Gajahmungkur Kota Semarang.

Ha3 : Ada hubungan antara lingkungan sekolah dan minat belajar dengan hasil

belajar IPS siswa kelas III SD Gugus Gajahmada Kecamatan

Gajahmungkur Kota Semarang.

Page 74: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

122

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan, maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang positif, kuat dan signifikan antara lingkungan sekolah

dan hasil belajar IPS. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi

lingkungan sekolah dengan hasil belajar IPS sebesar 0,702 yang

dikategorikan kuat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 70,2%

lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III,

sedangkan 29,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Ada hubungan yang positif, kuat dan signifikan antara minat belajar

terhadap hasil belajar IPS. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi

minat belajar dengan hasil belajar IPS sebesar 0,705 yang dikategorikan

kuat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 70,5% minat belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar IPS kelas III, sedangkan 29,5%

dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan lingkungan sekolah dan minat

belajar terhadap hasil belajar IPS. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,729. Hasil tersebut menunjukkan 72,9% lingkungan

sekolah dan minat belajar berpengaruh terhadap hasil belajar IPS kelas III,

Page 75: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

123

sedangkan 27,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, peneliti memberikan saran yang dapat dijadikan

masukan sebagai berikut :

1. Pihak sekolah hendaknya selalu menciptakan lingkungan sekolah yang baik

dalam proses belajar mengajar siswa mulai dari keadaan gedung yang

nyaman, alat-alat pelajaran yang lengkap, disiplin sekolah yang

diberlakukan tegas serta pembiasaan budaya sekolah sehingga diperoleh

hasil belajar yang maksimal dan sesuai tujuan pembelajaran yang

diinginkan.

2. Guru hendaknya menjadikan lingkungan sekolah sebagai salah satu patokan

keberhasilan belajar peserta didik. Guru lebih sering memberikan latihan

dan tugas yang dapat melatih siswa meningkatkan minat belajarnya

khususnya pada tingkat ketertarikan siswa pada setiap mata pelajaran.

Selain itu juga dapat melalui cara belajar dengan bermain agar perhatian

siswa dalam belajar lebih terfokus. Serta guru juga perlu menjalin kerja

sama dengan masing-masing orang tua siswa dalam membangun minat

siswa dalam belajar sehingga hasil belajar siswa akan terus meningkat.

Page 76: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

124

DAFTAR PUSTAKA

Adeyemo, Sunday A. 2012. “The Relationship among School Environment,

Student Approaches to Learning and their Academic Achievement in

Senior Secondary School Physic”. International Journal of Education

Research and Technology, 3(1): 21-26

Ahmadi, Abu. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arifin, Syamsul. 2016. “Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Belajar Di

Sekolah dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V”. Jurnal Pendidikan Dasar,

5(34): 252-261

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Azwar, Syaifuddin. 2015. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Budiwibowo, Satrijo. 2016. “Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan Hasil

Belajar IPS Di SMP Negeri 14 Kota Madiun”. E-Journal : 1(1): hal 60-68.

Daryanto. 2015. Pengelolaan Budaya dan Iklim Sekolah. Yogyakarta : Gava

Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Essien, Essien Ekpenyong, Akpan, Okon Edem & Obot, Imo Martin . 2015.

“Students’ Interest In Social Studies And Academic Achievement In

Tertiary Institutions In Cross River State”. European Journal of Training

and Development Studies, 2(2): 35-40.

Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hartanti, Yuli Setya dan Esti Harini. 2016. “Hubungan Antara Minat Belajar

Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas 10

SMA Kalibawang Yogjakarta”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika,

4(3).

Page 77: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

125

Haryanti, Yuyun Dwi. 2016. Pengembangan Model Cliosfer Dalam Pembelajaran IPS

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V. Pengembangan

Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, Dan Kolaborasi

Dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21. Bandung.

Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (edisi revisi). Raja Grafindo

Persada: Jakarta.

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2015. Manajemen Kelas. Bandung:

Alfabeta.

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta :

Referensi (Gaung Persada Press Group).

Munib, Achmad. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT UNNES

PRESS

Nepal, Bijaya. 2016. “Relationship Among School’s Infrastructure Facilities,

Learning Environment And Student's Outcome”. International Journal :

2: 44-57.

Nurasiah, Siti. 2016. “Hubungan Antara Komunikasi Guru-Orang Tua dan

Lingkungan Sekolah Dengan Karakter Peserta Didik”. Journal Program

Pascasarjana Institut Agama Islam Darussalam, 11(2) : 1-20.

Priyatno, Duwi. 2016. Belajar Alat Analisia Data dan Cara Pengelolaannya

dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media

Rifa’i, Achmad. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat Pengembangan

MKU/MKDK-LP3 UNNES

Sapriya. 2016. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Page 78: HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR …lib.unnes.ac.id/31282/1/1401413151.pdf · Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

126

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :

Ghalia Indonesia.

Sudjana, Nana. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru Algesindo.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, Mohamad Syarif. 2014. “Hubungan Antara Sikap Matematika dan

Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V

Sekolah Dasar”. 2(2); 84-92

Supardan, Dadang. Ilmu Pengetahuan Sosial Perspekttif Filosofi dan Kurikulum.

Jakarta: Bumi Aksara

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenada Media Group

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenada Media Group

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Widoyoko, Eko Putro. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter Landasan Pilar dan

Implementasi. Jakarta: Prenadamedia Group.