Upload
aninda-virgynia-putri
View
776
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fe
Citation preview
HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI
TABLET FE DENGAN KADAR HB IBU HAMIL TRIMESTER III
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya KebidananPada Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Disusun Oleh :
ASTY SELVYANA AGUSTINE PUTRI
NIM : 12008016
AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI
2011
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI
TABLET FE DENGAN KADAR HB IBU HAMIL TRIMESTER III
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
ASTY SELVYANA AGUSTINE PUTRI
NIM : 12008016
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk MengikutiUji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Oleh :Tanggal : ……………..
PEMBIMBING I
Lies Indarwati, S.Si.TNRP. 1200341
PEMBIMBING II
Edy Siswanto, M.KesNIP. 19600915 1985 03 1 017
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI
TABLET FE DENGAN KADAR HB IBU HAMIL TRIMESTER III
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
ASTY SELVYANA AGUSTINE PUTRI
NIM : 12008016
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai
Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan
Di Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Pada Tanggal :
PENGUJI II PENGUJI III
Lies Indarwati, S.Si.T Edy Siswanto, M.KesNRP. 1200341 NIP. 19600915 1985 03 1 017
PENGUJI I
Tinah, S.S.TNRP. 1200330
Mengesahkan,AKADEMI KEBIDANAN
ESTU UTOMO BOYOLALIDirektur
YANTI, S.S.T.M.KebNRP. 1200301
INTISARI
HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN KADAR HB IBU HAMIL TRIMESTER III
Asty Selvyana Agustine Putri1 Lies Indarwati S.Si.T 2 Edy Siswanto, M.Kes3
Latar Belakang Kekurangan zat besi yang bisa menyebabkan anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Saat hamil kebutuhan zat besi meningkat dari kebutuhan sebelum hamil mencapai 50%, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan penurunan kadar Hb akibat kekurangan konsumsi besi, antara lain dengan suplementasi besi – folat secara rutin yaitu 90 tablet selama jangka waktu tertentu. Jumlah sasaran ibu hamil di Kabupaten Sukoharjo (2010) yaitu 18.314 orang yang diperiksa kadar Hbnya 15.650 orang, dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil prosentase ibu hamil dengan kadar Hb kurang sebesar79,2 % dan 20,8 % ibu hamil dengan kadar Hb baik.
Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan kepatuhan mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kadar Hb ibu hamil trimester III di RB Fajar Nugroho.
Desain penelitian Penelitian yang dilakukan di RB Fajar Nugroho ini menggunakan penelitian analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu sebanyak 35 responden, dengan menggunakan accidental sampling. Alat Penelitian ini menggunakan kuisioner terbuka. Analisis data menggunakan chi square.
Hasil penelitian 1) Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dalam kategori patuh yaitu sebanyak 26 responden (74,3%), 2) Distribusi kadar Hb ibu hamil trimester III yang mempunyai kadar Hb ≥ 11gr% sebanyak 24 responden (68,6%), 3) Ibu hamil trimester III yang patuh mengkonsumsi tablet Fe sebagian besar mempunyai kadar Hb ≥ 11gr% sebanyak 86,4%, 4) Hasil Uji statistik didapatkan nilai x2 = dengan ρ value 0,002 berarti < 0,05.
Kesimpulan Ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kadar Hb ibu hamil trimester III ditunjukan dengan.
Kata Kunci : Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe, Kadar Haemoglobin1) : Penulis2) : Pembimbing I3) : Pembimbing II
ABSTRACT
RELATIONSHIP OF COMPLIANCE WITH CONTENT CONSUMIMG FE TABLET WITH HB TRIMESTER III PREGNANT WOMEN
Asty Selvyana Agustine Putri1 Lies Indarwati S.Si.T 2 Edy Siswanto, M.Kes3
Background Iron deficiency can cause anemia in pregnancy can have adverse effect, especially during pregnancy, childbirth and postpartum. During pregnancy iron requirements increase from pre-pregnancy needs to reach 50%, so that prevention and control of Hb levels decrease due to consumption of iron deficiency, among others, with iron supplementation - Folic routinely are 90 tablets over a period of time to raise levels. The number of pregnant women in Sukoharjo District (2010) there are 18,314. Target of 18 314 pregnant women who examined levels Hb 15,650 people, from the results of the examination results obtained percentage of pregnant women with Hb levels less sebesar79, 2% and 20.8% of pregnant women with Hb levels either.
Research Objectives Knowing the relationship of adherence to consume Fe tablets with HB levels in third trimester pregnant women Fajar Nugroho RB.
Design study Research in Fajar Nugroho RB using analytical research with cross sectional approach. The sample in this study were pregnant women with usia kehamilan ≥ 28 weeks were 35 respondents, using accidental sampling. This research tool using an open questionnaire. Analysis of data using chi square.
The results 1) Pregnant women who consume Fe tablets in a category that is obedient as much as 26 respondents (74.3%), 2) Distribution of Hb third trimester pregnant women having Hb levels ≥ 11gr% of 24 respondents (68.6%) , 3) third trimester pregnant women who are obedient to consume Fe tablets have most of the Hb ≥ 11gr% as much as 86.4%, 4) statistical test results obtained with a x2 value of 0.002 means that the value ρ < 0.05.
Conclusion There is a relationship between adherence to consume Fe tablets with Hb levels of pregnant women is shown by the third trimester.
Keywords : Compliance consume Fe tablets, hemoglobin levels1): Author2): Consellor I3): Consellor II
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Karya tulis saya adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di Akademi Kebidanan Estu Utomo
Boyolali maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelat
yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku diperguruan tinggi ini.
Boyolali, 15 Agustus 2011
Yang membuat pernyataan,
(Asty Selvyana Agustine P)
NIM : 12008016
KATA PENGANTAR
Pertama-tama tidak lupa saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Hubungan Kepatuhan
Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester III” sebagai
pemenuhan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
pada Program Studi Diploma di Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak sekali mengalami
kesulitan, hambatan, dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan,
kemampuan, dan wawasan serta pola pikir penulis, namun berkat bantuan dan
bimbingan serta dorongan yang tulus dari berbagai pihak dan disertai keinginan
dan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya hambatan dapat diatasi dan karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak H. Sutomo, S.Pd., M.Kes selaku Pemilik Akademi Kebidanan Estu
Utomo Boyolali, Ibu Yanti, S.S.T, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan
Estu Utomo Boyolali, Ibu Lies Indarwati, S.Si.T selaku pembimbing I, serta
Bapak Edy Siswanto, M.Kes selaku pembimbing II, dan Ibu Yunaninah selaku
Bidan di RB Fajar Nugroho. Kepada ayah dan ibu, terima kasih tak terhingga atas
doa dan segala pengorbanan yang senantiasa tercurah untuk ananda, semoga Allah
SWT melimpahkan kebahagiaan hingga akhir hayat nanti. Penulis juga ingin
berterima kasih kepada para sahabat Program Study Diploma Kebidanan yang
telah membantu dan memberi semangat dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan karya
tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Boyolali, 15 Agustus 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
INTISARI ........................................................................................................ iv
ABSTRACT..................................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... . vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xii
DAFTAR BAGAN........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian................................................................ 4
E. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ 5
F. Keaslian Penelitian............................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8
A. Landasan Teori .................................................................... 8
1. Ibu Hamil ........................................................................ 8
a) Definisi ..................................................................... 8
b) Trimester Dalam Kehamilan ..................................... 8
c) Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil TM II........................ 8
2. Hb ................................................................................... 12
a) Definisi ..................................................................... 12
b) Pemeriksaan Hb ........................................................ 12
c) Kadar Hb dalam Kehamilan ..................................... 14
d) Faktor-faktor yang mempengaruhi Hb ..................... 14
3. Zat Besi ........................................................................... 16
a) Metabolisme besi dalam tubuh ................................. 16
b) Penyebaran Zat Besi ................................................. 18
c) Fungsi Zat besi ......................................................... 18
d) Sumber Zat besi ........................................................ 19
e) Defisiensi Besi .......................................................... 19
f) Tablet Besi ................................................................ 20
4. Kepatuhan ....................................................................... 21
a) Definisi ..................................................................... 21
b) Tahap-tahap Kepatuhan ............................................ 22
c) Faktor-faktor yang mendukung kepatuhan ............... 22
d) Faktor-faktor yang menghambat kepatuhan ............. 24
e) Pendekatan peningkatan kepatuhan .......................... 24
f) Cara menghasilkan kepatuhan .................................. 25
B. Kerangka Teori..................................................................... 26
C. Kerangka Konsep................................................................. 27
D. Hipotesis............................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 28
A. Desain Penelitian ................................................................. 28
B. Variabel Penelitian .............................................................. 28
C. Definisi Operasional............................................................. 29
D. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling............................ 30
E. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ 31
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data.................................... 31
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 36
A. Gambaran Lokasi Penelitian................................................. 36
B. Hasil Penelitian..................................................................... 36
C. Pembahasan.......................................................................... 39
D. Keterbatasan Penelitian........................................................ 44
BAB V PENUTUP .................................................................................. 45
A. Simpulan................................................................................ 45
B. Saran...................................................................................... 45
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner ...................................................................... 32
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi tablet
Fe................................................................................................. 37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi alasan responden tidak patuh mengkonsumsi
tablet Fe ....................................................................................... 37
Tabel 4.3 Kadar Haemoglobin Ibu Hamil trimester III ............................... 38
Tabel 4.4 Tabulasi silang Hubungan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
dengan Kadar Hb ibu hamil Trimester III .................................. 38
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 26
Bagan 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3 Jadwal Penelitian
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Konsultasi KTI
Lampiran 5 Kisi-kisi Kuisioner
Lampiran 6 Daftar Kuisioner
Lampiran 7 Hasil Uji Statistik
Lampiran 8 Data Hasil Penelitian
Lampiran 9 Surat Balasan dari Bidan
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini Angka Kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Indonesia masih sangat tinggi, berdasarkan Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka kematian ibu di Indonesia adalah
228 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu dapat terjadi pada masa
kehamilan, persalinan, maupun nifas. Penyebab dari kematian ibu secara tidak
langsung dikarenakan perdarahan. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan
perdarahan adalah anemia pada waktu hamil maupun bersalin1).
AKI di Indonesia relative tinggi bila dibandingkan dengan Negara lain di
ASEAN. Angka Kematian Ibu Tahun 2005 115,57 per 100.000 kelahiran
hidup. Tahun 2006 101,37 per 100.000 kelahiran hidup, dan data 2007 116 per
100.000 per kelahiran hidup. Berarti pada setiap tahunnya angka kematian ibu
terus meningkat. Adapun faktor penyebab langsung kematian ibu adalah
perdarahan 40-60 %, pre eklamsi dan eklamsi 20-30 %, infeksi, perdarahan,
sedangkan penyebab tidak langsung yang mendasar adalah faktor lingkungan,
perilaku, genetik, dan 53 % ibu hamil menderita kekurangan besi (Fe)2).
Angka Kematian Ibu (AKI) di propinsi Jawa Tengah tahun 2009, mencapai
114 kasus per 100 ribu kelahiran hidup. Angka rata-rata ini sedikit lebih rendah
dibandingkan dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 114,4 kasus. Dalam
level nasional angka ini relative lebih rendah, yang mencapai angka 228, tetapi
lebih tinggi dibandingkan dengan capaian Millenium Development Goals
(MDGs) dalam kisaran angka 102 kasus per 100 ribu kelahiran hidup.
Pemerintah Provinsi Jateng sendiri akan berusaha menekan AKI sampai 2015
harus mampu mancapai angka yang lebih rendah atau setidaknya sama dengan
angka 102 kasus per 100 ribu kelahiran hidup3).
Jumlah ibu hamil di Kabupaten Sukoharjo (2010) terdapat 18.314. Cakupan
pemberian tablet Fe untuk ibu hamil mengalami kenaikan dari tahun ke tahun
tetapi masih terjadi Angka Kesakitan Ibu yaitu kekurangan Zat besi sebesar
4.312. Jumlah sasaran ibu hamil 18.314 orang yang diperiksa kadar Hbnya
15.650 orang, dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil prosentase ibu hamil
dengan kadar Hb kurang sebesar 79,2 % dan 20,8 % ibu hamil dengan kadar
Hb baik. Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Sukoharjo saat ini masih
tinggi. Dari data yang terkumpul hingga tahun 2010, tercatat Angka Kematian
Ibu (AKI) sebanyak 19 kasus di Kabupaten Sukoharjo dari 15.844 kelahiran
atau 119,91/100.000 kelahiran hidup. Faktor non medis penyebab tingginya
angka kematian ibu, bayi, dan balita di antaranya kasus kekurangan zat besi
pada ibu hamil dan berat bayi lahir rendah yang mengakibatkan bayi mudah
terkena infeksi dan gizi buruk4).
Saat hamil kebutuhan zat besi meningkat dari kebutuhan sebelum hamil
mencapai 50%, sehingga zat besi untuk membentuk hemoglobin, pertumbuhan
janin, dan plasenta yang sangat pesat5). Saat tidak hamil kebutuhan zat besi
biasanya dapat dipenuhi dari menu makanan sehat seimbang, tetapi dalam
keadaan hamil suplai zat besi dari makanan belum mencukupi5), Sehingga
upaya pencegahan dan penanggulangan penurunan kadar Hb akibat kekurangan
konsumsi besi, antara lain dengan suplementasi besi – folat secara rutin yaitu
90 tablet selama jangka waktu tertentu untuk meningkatkan kadar hemoglobin
secara cepat6).
Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil TM III yang
mendapatkan 90 tablet zat besi meminumnya secara rutin, hal ini bisa
disebabkan karena faktor ketidaktahuan pentingnya tablet zat besi untuk
kehamilannya. Dampak yang diakibatkan minum tablet zat besi dan
penyerapan tubuh terhadap tablet besi kurang baik sehingga tidak terjadi
peningkatan kadar Hb sesuai dengan yang diharapkan yaitu 11 gr% pada
trimester III7).
Dari study pendahuluan yang dilakukan peneliti di RB Fajar Nugroho pada
tanggal 13 Januari 2010, dari 10 ibu hamil yang diperiksa kadar Hbnya, terdiri
dari 2 ibu hamil dengan kadar Hb 10 gram%, dan setelah diwawancara 2 ibu
hamil tersebut belum patuh dalam meminum tablet Fe setiap hari, dikarenakan
efek mual dari tablet Fe, 7 ibu hamil lainnya dengan kadar Hb 12 gram% dan
setelah wawancara dilakukan, 7 ibu hamil tersebut sudah patuh dalam
mengkonsumsi tablet Fe yaitu meminumnya setiap hari. Terdapat 1 ibu hamil
dengan kadar Hb 9 gram% dan ibu tersebut mengatakan sudah patuh meminum
tablet Fe, tetapi masih kurang tepat dalam meminum tablet Fe yaitu dengan air
teh, kopi, dan susu, serta diminum pada waktu pagi hari.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kadar Hb Ibu
Hamil Trimester III”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah ada hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan
kadar HB ibu hamil trimester III?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengkonsumsi Tablet Fe dengan
Kadar HB ibu hamil trimester III.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kepatuhan ibu hamil trimester III
dalam mengkonsumsi tablet Fe.
b. Untuk mengetahui kadar Hb ibu hamil trimester III.
c. Untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe dengan kadar HB pada ibu hamil trimester III.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan pengetahuan kepada ibu hamil tentang pentingnya
tablet Fe bagi ibu hamil.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan kepatuhan
meminum tablet Fe dengan kadar Hb pada ibu hamil trimester III, serta
dapat mengetahui hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
dengan kadar Hb bagi ibu hamil.
b. Bagi tenaga kesehatan
Memberikan informasi tentang kepatuhan mengkonsumsi tablet besi
dengan kadar Hb ibu hamil trimester III. Dapat digunakan sebagai
masukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penurunan kadar
Hb akibat kekurangan konsumsi besi pada ibu hamil trimester III.
c. Bagi masyarakat
Dapat memberi masukan terutama ibu hamil tentang pentingnya
kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilakukan di RB Fajar Nugroho pada bulan Februari – April
2011.
F. Keaslian Penelitian
1. Ningrum dengan judul “Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Untuk
Mencegah Anemia” sekitar 76,93% ibu hamil mengalami defisiensi besi dan
35,28% menderita anemia (Hb < 11gr%) sebelum diberikan suplemen besi.
Setelah diberikan suplemen besi sebanyak 90 tablet selama 13 minggu,
kejadian anemia menurun dari 35,28% menjadi 9,35%. Secara kuantitatif,
kadar Hb juga meningkat secara bermakna (p<0,05) setelah mendapat
suplemen besi. Akan tetapi, pada akhir perlakuan masih terdapat sekitar
27% ibu hamil mengalami defisiensi besi dan 9% masih anemia8).
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada tujuan penelitian, metode
penelitian, jumlah sampel, teknik pengambilan sampel, serta cara meneliti
dengan memberi perlakuan pemberian tablet Fe.
2. Kartikasari dengan judul “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap tentang
Anemia dengan Keteraturan Megkonsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di
BPS Sri Lumintu Surakarta” Hasil Analisa data diperoleh nilai R adalah
0,361 dengan probabilitas 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang kuat
dan signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan keteraturan
mengkonsumsi tablet Fe9). Perbedaan terletak pada tujuan penelitian,
variabel independent, serta metode peneltian,.
3. Nina dkk. (2002). Faktor Resiko Kejadian Anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Bogor. Dengan observasional cross sectional.
Dengan hasil kadar Hb 11,28 gr% dan kadar 7,63 gr% terjadi pada ibu hamil
umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Perbedaan terletak pada
tempat penelitian, sampel yang digunakan, serta tujuan penelitian.
4. Yarmani, (2003). Efek pemberian suplementasi Tablet Fe dan vitamin C
terhadap peningkatan kadar Hb dan produktivitas tenaga kerja wanita di PT
Sarana Mandiri Kepahiyang Bengkulu. Metode penelitian dengan
eksperimen dengan rancangan penelitian pre post test Control Group
Design. Populasi dengan tenaga kerja wanita pemetik daun teh, berumur 20-
40 tahun, tidak sedang hamil. Hasil penelitian kadar Hb kurang dari 12 gr%
dari 238 orang sebanyak 142 orang (59,61%). Perbedaan terletak pada serta
pada populasi yang digunakan, tempat penelitian,serta metode penelitian
yang digunakan. Penelitian yang sebelumnya menggunakan eksperimen
dengan pre post test control sedangkan penelitian sekarang menggunakan
analitik dengan cross sectional, serta pada populasi yang digunakan.
5. Simanjuntak, S. (2004). Hubungan Faktor Resiko dengan Kejadian Anemia
Sebagai Alternatif Penanggulangan Anemia Ibu Hamil Di Kota Sibolga.
Menggunakan Random sampling pada 98 ibu hamil kurang dari 12 minggu.
Umur ibu antara 20-35 tahun, analisa yang digunakan Univariat, Bivariat
(Chi Square), dan Multivariat. Hasilnya untuk meningkatkan kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe adalah merubah perilaku ibu hamil
melalui strategi KIE (Konseling Informasi dan Edukasi). Perbedaan terletak
pada tujuan penelitian, tempat penelitian, dan teknik sampling. Penelitian
yang sebelumnya menggunakan random sampling, sedangkan penelitian
sekarang menggunakan accidental sampling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Ibu Hamil
a. Definisi
Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I sampai dengan
trimester III4). Masa kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir6).
a. Menurut Saifudin (2001), kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
(trimester) yaitu :
1) Kehamilan triwulan pertama antara 0 – 12 minggu.
1) Kehamilan triwulan kedua antara 12 – 28 minggu.
2) Kehamilan triwulan ketiga antara 28 – 40 minggu.
b. Kebutuhan zat gisi ibu hamil TM III
1) Energi
Jumlah asupan energi merupakan faktor gizi yang paling penting
pada ibu hamil. Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga waktu
melahirkan adalah 80.000 kalori atau 300 kalori/hari diatas kebutuhan
wanita tidak hamil. Nilai ini dihitung berdasarkan kesetaraan dengan
protein dan lemak yang tertimbun untuk pertumbuhan janin dan
keperluan ibu.
Kebutuhan energi TM III meningkat sampai akhir kehamilan.
Energi tambahan selama trimester III diperlukan untuk pemekaran
jaringan ibu, yaitu penambahn volume darah, pertumbuhan uterus dan
payudara, serta penumpikan lemak. Sepanjang TM III energi
tambahan dipergunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Pada TM III kebutuhan kalori bertambah 450 kalori sehari. Ekstra
kalori tersebut sebaiknya didapat dari bahan makanan seperti ikan,
telur, daging, unggas, susu, dan produk olahan susu. Kalori tang tidak
cukup dapat mengganggu proses tumbuh kembang janin dan berbagai
perubahan dalam tubuh ibu. Selain itu, konsumsi kalori (Karbohidrat
dan lemak) yang rendah akan menyebabkan banyak protein terbuang
sebagai sumber energi.
2) Protein
Kebutuhan protein selama hamil adalah 25 mg/hari lebih banyak
dari kebutuhan normal. Zat protein diperlukan untuk pembangunan
sel-sel baru janin dan untuk pembentukan semua bahan pengatur,
seperti hormone ibu dan janin, sebagai dasar bagi pembentukan organ-
organ dalam tubuh. Maka dari itu, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi
ekstra protein sebanyak 12 gr/hr atau setara dengan dua butir telur
ukuran besar setiap hari. Protein hewani dapat diperoleh pada daging
sapi, unggas, ikan, telur, susu, serta produk olahan susu lainnya.
Protein nabati terdapat pada kacang-kacangan, serta produk olahannya
seperti tempe, tahu, atau pidakas (mentega kacang).
3) Asam folat
Asam folat yang dikonsumsi sangat baik untuk kesehatan bayi
dalam mencegah terjadinya cacat bawaan pada susunan syaraf pusat
maupun otak janin. Asam folat membantu mencegah neural tube
defect, yatiu cacat pada otak dan tulang belakang.
Kebutuhan Asam folat meningkat selama kehamilan yaitu 800
mikrogram/hr. Kekurangan zat gisi ini dapat menyebabkan gagalnya
pembentukan otak, sehinnga menimbulkan cacat bawaan pada susunan
syaraf pusat dan otak calon bayi. Sumber Asam folat banyak terdapat
pada kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam,
kembang kol, asparagus, kedelai, dan brokoli. Pada buah-buahan, asam
folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel, dan tomat. Atau dapat juga
mengkonsumsi makanan yang diperkaya oleh asam folat seperti sereal.
4) Vitamin A
Vitamin A berperan pada sel pertumbuhan sel dan jaringan,
pertumbuhan gigi dan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut, dan
mencegah kelainan bawaan. Kebutuhan Vit A ibu hamil 200 RE/hr
lebih tinggi daripada ibu tidak hamil. Sumber Vit A terdapat pada
minyak ikan, kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau, dan buah-
buahan berwarna merah.
5) Vitamin B6
Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh. Ibu hamil TM
III memerlukan Vit B6 sejumlah 1,9 mg/hr yang membantu untuk
membentuk antibody, sel darah merah dan neurotrasmiter. Sumber :
daging, ikan, dan unggas. Terdapat juga dalam pisang, sereal, gandum,
kacang-kacangan.
6) Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan zat gizi penting untuk perkembangan
syaraf dan fungsi otak janin. Beberapa sumber vitamin B12 adalah
daging, ikan, telur, produk olahan susu.
7) Vitamin C
Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya rupture membrane,
sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah, dapat
meningkatkan absorbsi zat besi non hem, absorbsi suplemen besi dan
profilaksis perdarahan post partum. Ibu hamil membutuhkan 10 mg/hr
lebih tinggi daripada ibu tidak hamil.
8) Zat Besi
Zat besi dibutuhkan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan sel darah
merah yang meningkat dan untuk memenuhi kebutuhan plasenta dan
janin, serta agar ibu hamil tidak mengalami kekurangan darah.
Kebutuhan ibu hamil akan zat besi ialah 1000 mg/hr, 300 mg untuk
janin dan plasenta, 200 mg hilang dalam jalur ekresi normal. Sumber :
banyak terdapat pada daging merah, hati, ikan, unggas, kerang,
kacang-kacangan, dan sayuran hijau (bayam, kangkung, daun pepaya).
9) Kalsium
Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin,
serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis. Anjuran kalsium 1200
mg/hr bagi wanita hamil yang berusia diatas 25 th. Jumlah Ca janin
sekitar 30 gr, dan rata-rata setiap hari penggunaan Ca pada ibu hamil
0,08 gr yang sebagian besar untuk perkembangan tulang janin.
Sumber kalsium adalah susu, purtih telur, sayuran hijau. Selain
kalsium, Vit D, Vit C, Vit B Kompleks juga diperlukan untuk wanita
hamil.
10) Serat
Jika ibu hamil kekurangan serat akan menyebabkan ibu susah
buang air besar atau sering disebut dengan sembelit. Sumber serat
terdapat pada buah-buahan yang banyak mengandung vitamin.
1. Hemoglobin (Hb)
a. Definisi
Hemoglobin adalah zat warna merah dari eritrosit, yang berdaya
mengikat oksigen dalam paru-paru dengan membentuk oxihemoglobin7).
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk
menetapkan prevalensi anemi10).
b. Pemeriksaan Hemoglobin
Ada 2 cara pemeriksaan hemoglobin :
1) Metode Sahli : Menggunakan reagen HCL 0,1 N dan Aquadest.
Urutan langkah pemeriksaan kadar Hb dengan Metode Sahli :
a) Mempersiapkan alat-alat :
(i) Haemometer sahli (Hb meter sahli)
(ii) Pipet sahli
(iii) Pengaduk
(iv) Pipet reagen
(v) Kapas DTT dan kapas kering
(vi) Larutan HCL 0,1 N
(vii) Aquadest
(viii) Bengkok
(ix) Sarung tangan
b) Mendekatkan alat-alat dekat dengan pasien.
c) Mencuci tangan dan memakai handscoon.
d) Mengisi tabung Hb meter dengan HCL 0,1 N sampai angka 2.
e) Membersihkan jari yang akan ditusuk dengan kapas DTT.
f) Menusuk jari dengan lanset steril, membersihkan darah yang
pertama keluar dengan kapas kering atau tisu, tekan jari agar darah
lebih banyak keluar.
g) Menghisap darah dengan menggunakan pipet sahli sampai garis
biru / 20 mm (pastikan tidak ada gelembung udara).
h) Membersihkan sisa darah dengan kapas kering.
i) Memasukkan darah dari pipet sahli ke dalam tabung sahli (pastikan
semua darah masuk ke dalam tabung sahli), diamkan selama 2-3
menit untuk menunggu asam hematin.
j) Mengaduk cairan pada tabung sahli sampai HCL dan darah benar-
benar tercampur.
k) Menambahkan cairan Aquadest tetes demi tetes kedalam tabung
sahli sambil sesekali diaduk hingga warnanya sama dengan warna
tabung standart.
l) Membaca hasil pemeriksaan dengan cara melihat angka yang
sejajar dengan bawah tepi cekungan.
m)Membereskan alat-alat.
n) Melepas handscoon ke dalam larutan chlorine 0,5% dan cuci
tangan.
1) Metode Sian-Methemoglobin : Menggunakan reagen Larutan kalium
ferrosida (K3Fe(CN)6 0,6 mmol/l) dan larutan kalium sianida (KCN)
1,0 mmol/l.
c. Kadar Hemoglobin dalam kehamilan6) :
1) Apabila pada trimester III kadar Hb ≥ 11 gr% ,
maka dinyatakan kadar Hb baik.
2) Apabila pada trimester III kadar Hb < 11 gr%, maka
dinyatakan kadar Hb kurang.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Hb11) :
1) Zat gizi dalam makanan : zat besi, asam folat, vit B12, dan vit B6.
2) Umur : kebutuhan hemoglobin untuk menunjang pertumbuhan
jaringan dan sel-sel tubuh terutama otak, disesuaikan dengan usianya,
misalnya pada anak-anak pembentukan sel dan jaringan tubuh masih
terjadi, berbeda dengan orang dewasa yang semua sel termasuk sel
otaknya sudah terbentuk permanen. Sehingga kebutuhan tubuh akan
hemoglobin lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa.
3) Jenis kelamin : hal ini erat kaitannya dengan fungsi organ reproduksi
antara laki-laki dengan perempuan. Pada perempuan yang sudah
dewasa yaitu masa usia subur mulai dari menarche sampai menopause
akan mengalami siklus perdarahan setiap bulannya atau disebut
dengan siklus menstruasi, selain itu seorang perempuan juga akan
melewati proses melahirkan yang akan kehilangan banyak sekali
darah, sehingga hal ini akan mempengaruhi kadar Hb pada wanita
menjadi lebih rendah daripada pria yang tidak mengalami siklus
perdarahan.
4) Status penyakit : Anemia merupakan salah satu komplikasi penyakit
sistemik kronis berhubungan erat dengan infeksi, peradangan, dan
kerusakan jaringan, misalnya seperti hemoroid, kanker kolon, dan
kanker lambung.
Zat besi (Fe) merupakan microelemental yang essensial bagi tubuh.
Zat besi diperlukan untuk hemopobesis (pembentukan darah), yaitu
dalam sintesa Hb. Perubahan fisiologis di dalam kompartemen zat besi
selama masa kehamilan menyerupai perubahan dalam defisiensi zat
besi. Ferritin dan zat besi menurun akibat tuntutan peningkatan masa
sel darah merah dan kebutuhan pertumbuhan janin12).
Kebutuhan akan zat besi pada trimester I relatif sedikit, yaitu 0,8
mg sehari, yang kemudian meningkat tajam selama trimester II dan III
hingga 6,3 mg per hari. Suplementasi Fe adalah salah satu strategi
untuk meningkatkan intake Fe yang berhasil hanya jika individu
mematuhi aturan konsumsinya. Penambahan asupan besi, baik lewat
makanan dan atau pemberian suplementasi, terbukti mampu mencegah
penurunan Hb akibat Hemodilusi. (Committee on Maternal Nutrition
menganjurkan suplementasi besi selama trimester II dan III),
cadangan besi dalam tubuh wanita akan habis pada akhir kehamilan12).
2. Zat besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia
dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi essensial di dalam tubuh : sebagai
alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut
elektron dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim dalam
jaringan tubuh13).
a. Metabolisme Besi dalam tubuh
Kebutuhan besi pada kehamilan normal sekitar 1000 mg, 300 mg
ditransfer ke janin dan plasenta dan 200 mg hilang dalam jalur ekresi
normal. Ini adalah kehilangan mutlak dan tetap terjadi walau ibu
menderita kekurangan zat besi. Penambahan rata-rata volume total
eritrosit dalam sirkulasi yang berjumlah sekitar 450 ml selama
kehamilan, bila zat besi tersedia, menggunakan 500 mg besi lainnya,
karena 1 ml eritrosit normal mengandung 1,1 mg besi. Semua zat besi
terpakai selama paruh terakhir kehamilan. Oleh karena itu kebutuhan zat
besi menjadi cukup besar selama paruh ke dua kehamilan, rata-rata 6-7
mg/hari13).
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil lebih banyak selain untuk
memenuhi kebutuhan plasenta serta janin dalam kandungannya,
kebutuhan zat besi pada trimester berbeda-beda11). Pada awal kehamilan
kebutuhan zat besi masih normal bahkan lebih rendah karena tidak
mengalami menstruasi dan janin beluim membutuhkan banyak zat besi,
sedangkan pada trimester kedua kebutuhan zat besi meningkat dan akan
meningkat lagi pada trimester ketiga seiring bertambahnya kebutuhan zat
besi untuk janin yang dikandungnya, sehingga kebutuhan zat besi
tersebut tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan yang dikonsumsi saja
tetapi juga harus ditambahkan dari luar yaitu melalui suplemen zat besi11).
Zat besi yang tidak tersedia dari cadangan tubuh meningkatkan
volume eritrosit dan masa hemoglobin namun tidak terjadi jika tidak
tersedia zat besi dalam jumlah yang adekuat. Dalam keadaan tidak
adanya zat besi supplemental, konsentrasi hemoglobin dan hematokrit
turn cukup besar saat volume darah ibu bertambah. Namun, produksi
hemoglobin dalam janin tidak akan terganggu, karena plasenta
memperoleh besi dai ibu dalam jumlah yang cukup bagi janin untuk
menghasilkan kadar hemoglobin normal meskipun ibunya menderita
kekurangan zat besi13).
b. Penyebaran zat besi
Dari jumlah total besi dalam tubuh, 70 persennya terdapat dalam
hemoglobin dan 25 persennya merupakan besi cadangan (iron storage)
yang terdiri dari feritin dan hemosiderin terdapat dalam hati, lmfa, dan
sumsum tulang14). Penyebaran besi dari sel mukosa ke sel-sel tubuh
langsung lebih lambat daripada penerimaannya dari saluran cerna. Laju
penyebaran ini diatur oleh jumlah dan tingkat kejenuhan transferin. Bila
besi tidak dibutuhkan, reseptor transferin berada dalam keadaan jenuh
dan hanya sedikit besi diserap dari sel mukosa13).
c. Fungsi
besi
1) Untuk metabolisme energi : Sebagian besar besi sekitar
80% berada dalam hemoglobin, yaitu molekul protein mengandung
besi dari sel darah merah dan mioglobin didalam otot. Hemoglobin
didalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan
tubuh dan membawa kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke
paru-paru untuk di keluarkan dari tubuh, sedangkan mioglobin
berperan sebagai reservoir oksigen yaitu menerima, melepas, dan
menyimpan oksigen di dalam sel-sel otot13).
2) Meningkatkan kemampuan belajar : Beberapa dari bagian
otak mempunyai kadar besi tinggi, yang diperoleh dari transfor besi
yang dipengaruhi oleh reseptor transferin, hal ini dapat meningkatkan
kemampuan belajar13).
3) Sistem Kekebalan : Besi memegang peranan dalam
sistem kekebalan tubuh, yaitu membantu sel darah putih untuk
menghancurkan bakteri13).
a. Sumber zat Besi
Sumber besi banyak terdapat dalam makanan hewani yang mudah
diserap oleh tubuh. Sebaiknya makanan sehari-hari dikombinasikan yang
terdiri atas campuran sumber besi berasal dari hewan dan tumbuh-
tumbuhan serta sumber gizi yang dapat membantu absorbsi besi. Menu
makanan di Indonesia sebaiknya terdiri atas nasi, daging / ayam / ikan,
kacang-kacangan, serta sayuran dan buah-buahan yang kaya akan
Vitamin C. Bila kecukupan gizi besi dalam tubuh tidak dapat terpenuhi
oleh makanan saja, maka dapat diberikan suplemen besi13).
b. Defisiensi Besi
Defisiensi besi merupakan defisiensi paling umum terdapat dinegara
maju dan Negara sedang berkembang, menyerang pada golongan rentan
antara lain : anak-anak, remaja, ibu hamil, dan menyusui serta pekerja
berpenghasilan rendah. Defisiensi besi berpengaruh terhadap kualitas
sumber daya manusia, yaitu kemampuan belajar dan produktivitas
kerja14). Klasifikasi anemia menurut etiologinya15) :
1) Anemia pasca perdarahan (Post Hemorrhagie) : terjadi akibat
perdarahan yang massif (seperti kecelakaan, luka operasi, persalinan, dan
sebagainya).
2) Anemia Hemolitik : terjadi akibat penghancuran (hemolisis) eritrosit
yang berlebihan.
3) Anemia Defisiensi : terjadi akibat kekurangan faktor pematangan
eritrosit (besi,asam folat, vit B12, protein, piridoksin, eritropoetin dan
sebagainya).
4) Anemia Aplastik : terjadi akibat terhentinya pembuatan sel darah
merah oleh sumsum tulang.
f. Tablet besi (Fe)
1) Pengertian tablet besi
Tablet besi adalah tablet yang mengandung ferro sulfat (setara
dengan 60 mg elemental iron) dan 0,5 mg asam folat6).
1) Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi
Mengkonsumsi tablet besi yang satu tabletnya mengandung 60 mg
elemental iron dan 0,25 mg asam folat selama minimal 90 hari masa
kehamilan, dimulai dari hari pertama ibu memeriksakan kehamilannya
(KI) pada trimester I6). Kepatuhan mengkonsumsi tablet besi diukur
dari6) :
a. Ketepatan jumlah tablet besi (Fe) yang dikonsumsi yaitu 90 tablet
selama 90 hari kehamilan
b. Ketepatan cara mengkonsumsi tablet besi(Fe) yaitu dengan disertai
air putih atau vitamin C untuk memudahkan penyerapan tablet Fe
dalam tubuh, dan tidak dianjurkan minum dengan teh, susu, atau
kopi karena dapat mengganggu penyerapan Fe dalam tubuh. Efek
samping dari tablet Fe antara lain ; sakit perut,tidak enak, mual
muntah, tinja berubah warna menjadi agak hitam, susah buang air
besar.
c. Frekuensi konsumsi per hari yaitu diminum setiap hari 1x setelah
makan malam atau menjelang tidur untuk mengurangi efek mual
muntah.
1) Akibat defisiensi besi
Ibu hamil yang menderita anemia defisiensi besi tidak akan mampu
memenuhi kebutuhan zat-zat gizi bagi dirinya dan janin dalam
kandungannya. Oleh karena itu perdarahan saat melahirkan,
keguguran, kematian bayi dalam kandungan, berat bayi lahir rendah,
atau kelahiran prematur rawan terjadi pada ibu hamil yang menderita
anemia kekurangan besi15).
2. Kepatuhan
b. Definisi
Kepatuhan merupakan tahap perubahan sikap dan perilaku individu15).
Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan
yang diberikan oleh professional kesehatan17).
b. Tahap – tahap Kepatuhan15) :
1) Complense : Pada tahap ini mematuhi anjuran petugas
tanpa kerelaan, mematuhi hanya untuk menghindari
sangsi, sifatnya sementar, melakukan anjuran selama
masih ada pengawasan.
2) Change agent : Kepatuhan individu berdasarkan rasa terpaksa atau
tidak paham
3) Identifikasi : Kepatuhan ini timbul karena individu
merasa tertarik atau mengagumi tokoh tersebut,
sehingga ingin menirukan.
4) Internalisasi : Pada tahap ini individu atau masyrakat memahami
makna, sehingga mau merubah sistem atau
kepercayaan, serta mau menyesuaikan dengan nilai
yang baru.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan17) :
1) Pendidikan
Pendidikan dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang pendidikan
tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti buku-buku
massmedia, pendidikan dari suami, istri, bapak, ibu dan lain-lain.
1) Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki ayah dan ibu hamil penting peranannya
dalam menemukan nilai terhadap kesehatan. Dengan berbagai
informasi kesehatan akan menambah luas pengetahuan dan
pemahamannya tentang kesehatan. Dalam hal seperti ini menunjukkan
pada seseorang terhadap keadaan sadar akan kesehatan. Namun pada
tahap ini belum secara pasti seseorang telah menginternalisasikan
nilai-nilai terhadap kesehatan tersebut masih perlu faktor lain17).
1) Akomodasi
Suatu usaha yang dilakukan untuk memahami ciri kepribadian
seseorang yang dapat mempengaruhi kepatuhan.
1) Kepercayaan
Diterima atau tidaknya nilai-nilai kesehatan dipengaruhi oleh
kepercayaan orang tersebut terhadap kesehatan. Kepercayaan terbaik
buruknya nilai kesehatan didasari oleh penilaian pada manfaat yang
dirasakan dari segi emosi/kejiwaan, sosial, ekonomi, dan lain-lain,
kerugian dan akibat yang dirasakan akan timbul serta hambatan-
hambatan yang dirasakan17).
5) Membangun dukungan sosial, keluarga dan teman-teman. Menurut
BKKBN (2001) partisipasi suami ditunjukkan antara lain dengan :
memberikan kasih sayang pada istri, mendorong dan mengantarkan
istri untuk periksa hamil, memenuhi kebutuhan gizi bagi istrinya
misalnya pemenuhan zat Fe, menentukan tempat persalinan atau
fasilitas kesehatan sesuai kemampuan.
d. Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan17) :
1) Pemahaman tentang instruksi : tidak seorangpun mematuhi tentang
instruksi jika ia salah paham tentang instruksi yang diberikan padanya.
2) Kualitas interaksi : kualitas interaksi antara professional kesehatan
dengan pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan
derajat kepatuhan,ternyata ada kaitan yang erat seberapa jauh mereka
mematuhi nasehat dokter.
3) Isolasi sosial dan keluarga : peran yang dimainkan keluarga dalam
pengembangan kebiasaan kesehatan dan pengajaran terhadap anggota
keluarga mereka dapat memberi dukungan dan membuat kepatuhan
mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit.
4) Keyakinan, sikap, dan kepribadian : hubungan antara professional
kesehatan dengan pasien, keluarga, dan teman, keyakinan tentang
kesehatan dan kepribadian seseorang berperan dalam menentukan
respon pasien terhadap anjuran pengobatan.
e. Pendekatan dalam peningkatan Kepatuhan17) :
Pendekatan praktis untuk meningkatkan kepatuhan ditentukan oleh :
1) Instruksi tertulis yang jelas dan mudah untuk dipresentasikan
1) Memberi informasi tentang pengobatan
2) Efek keunggulan, yaitu mereka berusaha mengingat hal-hal yang
pertama kali tertulis
3) Instruksi harus ditulis dengan bahasa umum (non medis) dan hal
penting harus ditekankan.
f. Untuk menghasilkan Kepatuhan dengan cara17) :
1) Lebih ramah dibandingkan urusan bisnis
2) Ikuti percakapan yang tidak langsung berhubungan dengan masalah
3) Sediakan waktu sedikit untuk bercakap-cakap
4) Temukan harapan-harapan
5) Temukan keprihatinan
6) Berikan informasi sesuai pertanyaan.
A. Kerangka teori
Ibu Hamil
Faktor Zat gizi dalam makanan : 1. Zat besi2. Asam folat3. Vit B64. Vit B125. Vit C
Faktor Umur
Faktor jenis kelamin : 1. Perempuan2. Laki-laki
Faktor status penyakit :Penyakit sistemik kronis yang berhubungan dengan infeksi, peredangan, dan kematian jaringan.
Kadar Hb ibu hamil
Program pemerintah dalam pemberian tablet Fe
Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe
Bagan 2.1 Kerangka teori
(Sumber : Niven & Matsur, 2002; Saifuddin, 2001 & Supriasa 2002) 17)6)10)
B. Kerangka Konsep
Variabel Independent Variabel Dependent
Baik : Kadar Hb ≥ 11gr%
Kurang :Kadar Hb < 11gr%
Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
Kadar Hb ibu hamil trimester III
Faktor-faktor yang berpengaruh :1. Pendidikan2. Pengetahuan3. Akomodasi4. Kepercayaan5. Dukungan social, dankeluarga
Faktor-faktor yang berpengaruh :1. Pendidikan2. Pengetahuan3. Akomodasi4. Kepercayaan5. Dukungan social, dan keluarga
Bagan 2.2 Kerangka konsep
Keterangan :
: Tidak diteliti
: Diteliti
C. Hipotesis
1. Ha : “Ada hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
Fe dengan kadar Hb ibu hamil trimester III”.
2. Ho : “Tidak ada hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet Fe dengan kadar Hb ibu hamil trimester III”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian atau disebut juga rancangan penelitian ditetapkan dengan
tujuan agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien18). Desain
yang akan digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan
pendekatan cross sectional.
Penelitian analitik adalah penelitian yang hasilnya sudah tidak hanya
berhenti pada taraf menguraikan atau pendiskripsian, akan tetapi berlanjut
sampai pada taraf pengambilan kesimpulan yang berlaku secara umum serta
menerangkan hubungan sebab akibat dan biasanya sudah ada hipotesisnya.
Pendekatan cross sectional yaitu untuk memperoleh data yang lebih lengkap
dan sekaligus dapat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Cara ini
dilakukan dengan survey wawancara atau menyebar kuesioner pada responden
penelitian18).
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, atau sifat ukuran yang
dimiliki atau didapat suatu penelitian tentang konsep19). Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari dua variabel :
1. Variabel Independent adalah variabel yang merupakan sebab timbulnya
variable dependent19), yaitu Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe.
2.Variabel Dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena varibel Independent19), yaitu kadar Hb ibu hamil trimester III.
3.Variabel Perancu merupakan variabel yang mengganggu variabel
Independent dan variabel Dependent19), yaitu pendidikan, pengetahuan,
akomodasi, kepercayaan, serta dukungan keluarga dan sosial.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena20).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel
penelitian
Definisi
operasional
Skala
data
Alat dan
Cara
Pengukuran
Kriteria
1. Kepatuhan ibu
hamil
mengkonsumsi
tablet Fe.
Tindakan ibu
hamil meminum
tablet Fe sesuai
dengan aturan,
dilihat dari :
1. Ketepatan
jumlah tablet
yang diminum,
yaitu 90 tablet
selama
kehamilan.
2. Ketepatan
cara meminum
tablet Fe, yaitu
diminum
dengan air putih
atau vitamin C.
3. Frekuensi
minum Fe satu
tablet per hari.
Nominal - Alat :
Kuesioner
terbuka yang
ditanyakan
langsung
kepada setiap
responden.
- Diukur
dengan skala
guttman
yaitu nilai 1
untuk
jawaban
benar dan
nilai 0 untuk
jawaban
salah.
a. Patuh :
Bila responden
meminum
tablet Fe
sesuai dengan
aturan baik
dari
jumlah,cara
meminumnya,
dan frekuensi
minumnya
b. Tidak
patuh : Bila
responden
meminum
tablet Fe tidak
sesuai dengan
salah satu
aturan baik
jumlah, cara,
2. Kadar Hb Pengukuran
untuk
mengetahui
kadar sel darah
merah sebelum
atau setelah
minum tablet
Fe.
Nominal - Alat :
Haemometer
sahli
- Cara
Pengukuran :
Setiap ibu
hamil
diperiksa
kadar Hb nya
dengan HB
sahli.
ataupun
frekuensinya
a. Baik :
- Kadar Hb ≥
11 gr%
b. Kurang :
- Kadar Hb <
11 gr%
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan menjadi
sumber yang akan diteliti21). Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek
yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian
ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RB Fajar
Nugroho pada bulan Februari sampai dengan April Tahun 2011.
2. Sampel
Metode atau tekhnik sampling adalah cara atau metode tertentu agar
sampel penelitian dapat mewakili populasi dan menghasilkan penelitian
yang valid18). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti21).
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dengan tekhnik accidental
sampling.
Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Ibu hamil yang berkunjung ke RB Fajar Nugroho.
2) Periode waktu berkunjung bulan Februari sampai dengan April 2011.
3) Ibu hamil usia kehamilannya ≥ 28 minggu.
Kriteria Eklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis.
2) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilakukan di RB Fajar Nugroho pada bulan Februari – April
2011
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data
1. Alat
Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah kuisioner terbuka
yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang dijawab langsung oleh responden
penelitian18). Sedangkan untuk hemoglobin dengan Hb Sahli.
2. Metode pengumpulan data
Data dikumpulkan dengan cara :
a. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek
penelitian oleh penelitian perorangan maupun organisasi21). Data primer
dalam penelitian ini adalah jawaban dari responden melalui kuisioner
terbuka yang ditanyakan peneliti secara langsung dan pemeriksaan Hb
Sahli ibu hamil trimester III di RB Fajar Nugroho.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Terbuka Hubungan Kepatuhan
Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester III di
RB Fajar Nugroho :
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diproleh dari pihak lain21). Dalam hal ini
mengambil rekam medis hasil pemeriksaan kadar Hb di RB Fajar
Nugroho pada bulan Februari sampai April 2011.
Variabel
penelitian
Indikator No.item
Kepatuhan ibu
hamil dalam
mengkonsumsi
tablet Fe
1. Ketepatan jumlah tablet Fe yang
diminum
2. Ketepatan cara meminum tablet Fe
3. Frekuensi mengkonsumsi tablet Fe
No. 1
No. 2
No. 3
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Pengolahan data bertujuan untuk menyiapkan agar data mudah dilakukan
analisis dan memperoleh suatu distribusi frekuensi dari data mentah dari
hasil pengamatan.
Langkah-langkah pengolahan data pada penelitian ini adalah20) :
a. Editing
Proses pemeriksaan data yang telah terkumpul. Apabila ternyata ada
kekurangan jumlah dimana menjadikan masalah bagi peneliti akan
mencari responden baru untuk menggantikannya.
b. Coding
Memberi kode/angka tertentu untuk memudahkan saat entri data dalam
komputer.
Untuk kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe :
1. Tidak patuh : kode 1
2. Patuh : kode 2
c. Tabulating
Memaparkan hasil data ke dalam bentuk tabel dengan maksud agar data
mudah dijumlah, disusun, dan didata untuk dianalisis dan disajikan.
2. Analisa data
Analisa data yang digunakan dalam pengolahan data dengan menggunakan :
a. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan angka
atau nilai jumlah variabel19). Dalam penelitian ini yang akan dianalisis
adalah variabel tentang kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
besi (Fe) dan variabel kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil trimester III,
untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan prosentase
Rumus :
P = x 100%
Keterangan :
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Pada umumya, dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dari tiap variable, belum melihat adanya hubungan
b. Analisis Bivariat
Peneliti melakukan analisa data menggunakan analisis bivariat yaitu
dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau
berkorelasi19). Pada penelitian ini menggunakan chi-square yang
digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel dengan skala
data interval atau rasio22).
Rumus chi-square :
Keterangan :
X2 : rata – rata
fh : frekuensi yang diharapkan
fo : frekuensi yang diobservasi
Setelah harga chi-square hitung diperoleh dibandingkan dengan chi-
square tabel. Hasil yang telah diperoleh akan dicari koefisiensi korelasi,
significan jika chi-square hitung diperoleh > chi-square tabel. Data
diolah dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
RB Fajar Nugroho merupakan salah satu RB yang berada dalam wilayah
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. RB Fajar Nugroho
terletak di perkampungan Dukuh Wirun, RT III, RW IV, Desa Ngambak,
Mojolaban. Luas bangunan 15x12m terdiri dari 11 ruangan yaitu ruang tunggu
2x5m, ruang periksa 3x3m, ruang nifas 4 ruangan 4x3m, ruang bersalin
2,5x6m, ruang tidur bidan jaga 3x4m, ruang steril alat 1,5x4m, dan masing-
masing ruangan terdapat kamar mandi. RB Fajar Nugroho memberikan
pelayanan rawat jalan yang meliputi kebidanan (pemeriksaan kehamilan,
persalinan, imunisasi, pelayanan KB, pengobatan), anak, dan umum. Jumlah
tenaga kesehatan yang dimiliki adalah bidan 3 orang, asisten bidan 2 orang.
Penelitian ini dilaksanakan pada ibu hamil dengan umur kehamilan ≥ 28
minggu yang meneliti tentang hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
dengan kadar Hb ibu hamil trimester III. Penelitian dilakukan pada tanggal 2
Februari – 15 April 2011 dengan jumlah responden 35 yang memenuhi kriteria.
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Analisis Bivariat yang menggambarkan distribusi frekuensi dari setiap
variable peneliti.
a. Kepatuhan Ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe
Kepatuhan Ibu Frekuensi %
Patuh 26 74,3
Tidak Patuh 9 25,7
Jumlah 35 100
Sumber : Data primer diolah dengan program Komputer SPSS 16
Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa kebanyakan
responden telah patuh mengkonsumsi tablet Fe baik jumlah, cara,
maupun kerutinannya minum tiap hari yaitu sebanyak 26 responden atau
74,3%. Sedangkan yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 9
respondenatau 25,7%.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi alasan responden tidak patuh
mengkonsumsi tablet Fe
Alasan Frekuensi %
Malas 3 8,6
Mual 1 11,1
Malas dan mual 5 55,6
Jumlah 9 100
Sumber : Data primer diolah dengan Program Komputer SPSS 16
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dari 9 responden yang tidah patuh
mengkonsumsi tablet Fe memberi alasan karena malas meminum Fe
sebanyak 3 responden atau 8,6%, karena mual sebanyak 1 responden atau
11,1%, dan karena malas serta mual bila meminumnya sebanyak 5
responden atau 55,6%.
a. Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kadar Hb Ibu hamil Trimester III
Kadar Hb Frekuensi %
< 11 gr% 11 31,4
≥ 11 gr% 24 68,6
Jumlah 35 100
Sumber : Data primer diolah dengan Program Komputer SPSS 16
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa dari 35 ibu hamil trimester
III yang mempunyai kadar Hb < 11 gr% sebanyak 11 responden atau
31,4%, sedangkan yang mempunyai kadar Hb ≥ 11 gr% sebanyak 24
responden atau 68,6%.
1. Analisis Bivariat
Uji bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil
trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan besarnya kadar Hb.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4Tabulasi Silang Hubungan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
dengan kadar Hb ibu hamil trimester IIIKepatuhan Kadar Hb Ibu hamil TM III Total % χ2 ρ
value< 11 gr% % ≥ 11 gr% %Patuh 4 15,4 22 86,4 26 100 9,355 0,002Tidak patuh 7 77,8 2 22,2 9 100
11 31,4 24 68,6 35 100Sumber : Data primer diolah dengan Program Komputer SPSS 16
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III yang
patuh mengkonsumsi tablet Fe sebagian besar mempunyai kadar Hb ≥ 11 gr
% sebanyak 86,4% sebaliknya pada ibu hamil trimester III yang tidak patuh
mengkonsumsi tablet Fe sebagian besar mempunyai kadar hb < 11 gr%
sebanyak 77,8%. Hasil pengujian statistik dengan chi quadrat diperoleh nilai
ρ value 0,002 < 0,05. Berarti ada hubungan yang bermakna antara
kepatuhan ibu hamil trimester III dengan kadar Hb.
A. Pembahasan
a. Kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe. Hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa ibu hamil yang
patuh mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 74,3% dan masih ada sekitar
25,7% belum patuh mengkonsumsi tablet Fe. Kebutuhan zat gizi Ibu hamil
trimester III adalah kecukupan energi, protein, asam folat, vitamin A,
Vitamin B, kalsium, zat besi dsb. Zat besi dibutuhkan ibu hamil untuk
memenuhi kebutuhan sel darah merah yang meningkat dan untuk memenuhi
kebutuhan plasenta dan janin, serta agar ibu hamil tidak mengalami
kekurangan darah. Kebutuhan ibu hamil akan zat besi ialah 1000 mg/hr, 300
mg untuk janin dan plasenta, 200 mg hilang dalam jalur ekresi normal.
Zat besi (Fe) merupakan microelemental yang essensial bagi tubuh. Zat
besi diperlukan untuk hemopobesis (pembentukan darah), yaitu dalam
sintesa Hb. Perubahan fisiologis di dalam kompartemen zat besi selama
masa kehamilan menyerupai perubahan dalam defisiensi zat besi. Ferritin
dan zat besi menurun akibat tuntutan peningkatan masa sel darah merah dan
kebutuhan pertumbuhan janin12).
Untuk menjaga agar ibu hamil tidak kekurangan zat besi, maka ibu hamil
dianjurkan minum tablet Fe selama usia kehamilannya. Mengkonsumsi
tablet besi yang satu tabletnya mengandung 60 mg elemental iron dan 0,25
mg asam folat selama minimal 90 hari masa kehamilan, dimulai dari hari
pertama ibu memeriksakan kehamilannya (KI) pada trimester I6).
Hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa masih ada
sekitar 25,7 % ibu hamil trimester III yang tidak patuh mengkonsumsi tablet
Fe. Alasan mereka tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan
adalah diantaranya karena efek dari tabler Fe seperti mual, dan mereka
malas secara rutin dalam mengkonsumsi tablet Fe. Kondisi ini kemungkinan
akan menyebabkan ibu hamil menderita anemia dan mempunyai resiko
terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penelitian lain yang mendukung
adalah penelitian dari Kartikasari dengan judul “Hubungan antara
pengetahuan dan sikap anemia dengan keteraturan mengkonsumsi tablet Fe
pada Ibu Hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta”. Dengan hasil kadar Hb < 11
gr% sebesar 35,2 % dikarenakan ibu hamil malas meminum tablet Fe karena
susah BAB, dan merasa mual setelah meminumnya.
b. Kadar haemoglobin pada Ibu hamil trimester III
Hasil penelitian pada table 4.3 menunjukkan bahwa dari 35 ibu hamil
trimester III yang mempunyai kadar Hb ≥ 11 gr% sebanyak 68,6% dan ibu
hamil yang mempunyai kadar Hb < 11 gr% sebanyak 41,4 %.
Haemoglobin adalah zat warna merah dari eritrosit, yang berdaya
mengikat oksigen dalam paru-paru dengan membentuk oxihemoglobin23).
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk
menetapkan prevalensi anemi. Ada 2 cara pemeriksaan hemoglobin, yaitu :
menggunakan metode HB Sahli dan metode Sian-Methemoglobin10).
Menurut6) kadar hemoglobin dalam kehamilanyaitu : apabila pada trimester
III kadar Hb ≥ 11 gr% dinyatakan kadar Hb baikdan apabila kadar Hb < 11
gr% dinyatakan kadar Hb kurang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31,4% ibu hamil trimester III
mempunyai kadar Hb < 11 gr%. Artinya 31,4% ibu hamil trimester III
tersebut menderita anemi. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka ibu
tersebut mempunyai resiko tinggi yang membahayakan kesehatan ibu dan
bayinya saat melahirkan nanti.
c. Hubungan kepatuhan mengkonsumsi Fe dengan kadar haemoglobin
Hasil penelitian pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa ibu hamil trimester
III yang patuh mengkonsumsi tablet Fe sebagian besar mempunyai kadar hb
≥ 11 gr% sebanyak 86,4%. Sebaliknya pada ibu hamil trimester III yang
tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe justru sebagian besar mempunyai kadar
Hb < 11 gr% sebanyak 77,8%.
Hasil pengujian statistik dengan chi square versi 16 diperoleh nilai ρ
value 0,002 < 0,05. Berarti ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan
ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi Fe dengan kadar Hb.Ibu yang
selama kehamilannya patuh mengkonsumsi tablet Fe dapat meningkatkan
kadar Hb menjadi ≥ 11gr%, sedangkan ibu hamil yang tidak patuh
mengkonsumsi tablet Fe kadar Hbnya tidak bisa meningkat atau <11gr%.
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil lebih banyak selain untuk memenuhi
kebutuhan plasenta serta janin dalam kandungannya, kebutuhan zat besi
pada trimester berbeda-beda11). Pada awal kehamilan kebutuhan zat besi
masih normal bahkan lebih rendah karena tidak mengalami menstruasi dan
janin belum membutuhkan banyak zat besi, sedangkan pada trimester kedua
kebutuhan zat besi meningkat dan akan meningkat lagi pada trimester ketiga
seiring bertambahnya kebutuhan zat besi untuk janin yang dikandungnya,
sehingga kebutuhan zat besi tersebut tidak dapat dipenuhi hanya dari
makanan yang dikonsumsi saja tetapi juga harus ditambahkan dari luar yaitu
melalui suplemen zat besi11).
Kebutuhan akan zat besi pada trimester I relatif sedikit, yaitu 0,8 mg
sehari, yang kemudian meningkat tajam selama trimester II dan III hingga
6,3 mg per hari. Suplementasi Fe adalah salah satu strategi untuk
meningkatkan intake Fe yang berhasil hanya jika individu mematuhi aturan
konsumsinya. Penambahan asupan besi, baik lewat makanan dan atau
pemberian suplementasi, terbukti mampu mencegah penurunan Hb akibat
Hemodilusi. (Committee on Maternal Nutrition menganjurkan suplementasi
besi selama trimester II dan III), cadangan besi dalam tubuh wanita akan
habis pada akhir kehamilan12).
Hasil penelitian yang peneliti lakukan mendukung teori diatas, dimana
ibu yang patuh mengkonsumsi tablet Fe akan dapat mempertahankan kadar
Hb ≥ 11 gr%. Meskipun demikian masih ada ibu hamil yang patuh
mengkonsumsi tablet Fe tapi mempunyai kadar Hb < 11 gr%. Hal ini bisa
saja terjadi karena pada saat berlangsungnya pengumpulan data penelitan,
responden tidak menyampaikan kondisi yang sebenarnya bahwa dia tidak
rutin mengkonsumsi tablet Fe karena malu atau takut dimarahi petugas
kesehatan (Bidan) serta kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi berbeda
pada setiap orang. Agar zat besi mampu diserap tubuh dengan baik biasanya
pada saat minum Fe dibarengi dengan minum air putih atau vitamin C yang
berguna untuk membantu proses penyerapan Fe pada tubuh, setelah minum
tablet Fe biasanya kotoran (feses) akan berwarna hitam. Hindari minum
tablet Fe dengan air teh maupun kopi karena kopi dan teh memiliki
kandungan zat yang bisa memblokir penyerapan zat besi.
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian dari Ningrum
Wahyuni dengan judul “Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Untuk
Mencegah Anemia” sekitar 76,93% ibu hamil mengalami defisiensi besi dan
35,28% menderita anemia (Hb<11gr%) sebelum diberikan suplemen besi.
Setelah diberikan suplemen besi sebanyak 90 tablet selama 13 minggu,
kejadian anemia menurundari 35,28% menjadi 9,35%. Secara kuantitatif,
kadar Hb juga meningkat secara bermakna (p<0,05) setelah mendapat
suplemen besi. Akan tetapi, pada akhir perlakuan masih terdapat sekitar
27% ibu hamil mengalami defisiensi besi dan 9% masih anemia.
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian dari M. Nur Dewi
Kartikasari dengan judul “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap tentang
Anemia dengan Keteraturan Mengkonsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di
BPS Sri Lumintu Surakarta”. Hasil analisa data diperoleh nilai R adalah
0,361 dengan probabilitas 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang
kuatdansignifikanantarapengetahuandansikapdenganketeraturanmengkonsu
msi tablet19).Dengan demikian hasil penelitian telah sesuai dengan teori yang
ada dan mendukung penelitian sebelumnya.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam Penelitian yang peneliti lakukan masih terdapat keterbatasan, yaitu
dalam pengambilan data primer kuisioner kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe yang tidak melibatkan suami atau anggota keluarga
sebagai bukti atau pendukung bahwa ibu hamil tersebut benar-benar patuh
dalam mengkonsumsi tablet Fe, dikarenakan peneliti menggunakan teknik
pengambilan sampel accidental sampling yang hanya menunggu responden
datang ketempat penelitian, sehingga kesulitan melibatkan suami atau
keluarga dimana suami atau keluarga tidak selalu mengantar responden
ketempat bidan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Sebagian besar Ibu hamil sudah patuh mengkonsumsi tablet Fe baik jumlah,
cara meminumnya maupun kerutinannya minum tiap hari sebanyak 74,3%.
2. Sebagian ibu hamil trimester III mempunyai kadar Hb ≥ 11gr% sebanyak
68,6%.
3. Ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan ibu hamil trimester III
dalam mengkonsumsi Fe dengan kadar Hb, karena hasil pengujian statistic
dengan chi square diperoleh nilai p value 0,002 < 0,005.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian dan pembahasan maka peneliti
mempunyai pandangan yang dapat diangkat sebagai saran baik tenaga
kesehatan, ibu hamil, keluarga, dan masyarakat serta bagi peneliti sendiri
sebagai berikut :
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Bidan hendaknya selalu memberikan informasi akan akibat defisiensi besi
dan informasi tentang tablet besi yang sesuai aturan.
2. Bagi Ibu Hamil
Ibu Hamil hendaknya aktif bertanya kepada petugas kesehatan (Bidan) atau
banyak membaca buku-buku tentang perawatan kehamilan termasuk gizi
dan aktifitas ibu hamil, serta manfaat tablet besi agar menambah wawasan.
Selain itu, diharapkan ibu hamil segera konsultasi kepada bidan apabila
merasakan keluhan selama kehamilan.
3. Bagi Keluarga
Keluarga ibu hamil terutama suami dan masyarakat diharapkan turut
mendukung ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi, misalnya dengan
cara mengingatkan agar mengkonsumsi tablet besi yang telah diberikan
setiap hari selama hamil.
4. Bagi Peneliti
Hendaknya perliu dilakukan penelitian serupa, dengan kelompok responden
lebih besar dan ruang lingkup penelitian lebih luas, serta faktor lain yang
mungkin berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi kepatuhan,
sehingga mampu mengukur faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet besi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rachayati, L. Perdarahan Penyebab Kematian Ibu. 2010. Melalui http://Kesehatan.kompas.com(2011/01/08)
2. Program Kesehatan Indonesia. 2008. Melalui http : //Program.Kesehatan.com(2011/01/06)
3. Profil Dinkes Jateng. AKI di Jateng tahun 2009. Melalui http://Profil.Dinkes.Jateng(2011/01/06)
4. Profil Dinkes Sukoharjo. AKI dan Kadar Hb Ibu Hamil. 2010. Melalui http://Profil.Dinkes.Sukoharjo(2011/01/06)
5. Chen Zen Ni. 7 Nutrisi Yang Paling Dibutuhkan Wanita. 2011. Melalui http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan13967-7(2011/01/05)
6. Saifuddin, AB. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawrohardjo. 2001
7. Herlina, Nina. Faktor Resiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. 2008. Melalui http://alijeco.blogspot.com/2008/05(2011/01/07)
8. Ningrum. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Untuk Mencegah Anemi. 2009. Melalui http://wardpress.com(2011/07/06)
9. Kartikasari, Dewi Ningrum. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Anemia dengan Keteraturan Mengkonsumsi Fe Pada Ibu Hamil Di BPS Sri Lumintu Surakarta. Tesis : program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010.
10. Supriasa,I. Dewa Nyoman. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. 2002
11. Akhmadi. 2008. Masalah Kekurangan Zat Besi. Melalui http://akhmadi.multiply.com(2011/01/05)
12. Arisman, MB. Buku Ajar Ilmu Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC. 2004
13. Cuningham, F Gary. Obstetri Williams. Jakarta : EGC. 2005
14. Suharjo. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius. 2008
15. Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2005
16. Tjokorda,G.D, dkk. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007
17. Niven, Niel. Psikologi Kesehatan Bagi Perawat Dan Professional Kesehatan Lain. Jakarat : EGC. 2002
18. Suyatno & M. Salam Umi. Riset Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia. 2009
19. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2005
20. Hidayat, Aziz Alimul. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. 2007
21. Arikunto, S. Produser Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : EGC. 2006
22. Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia. 2008
23. Danis, Diva. Kamus Istilah Kedokteran. Gita Media Pers. 2002
L
A
M
P
I
R
A
NLampiran 5
Kisi-kisi Kuisioner Terbuka Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe
dengan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester III :
Variabel
penelitian
Indikator No.item
Kepatuhan ibu 1. Ketepatan jumlah tablet Fe yang No. 1
hamil dalam
mengkonsumsi
tablet Fe
diminum
2. Ketepatan cara meminum tablet Fe
3. Frekuensi mengkonsumsi tablet FeNo. 2
No. 3
Lampiran 6
KUISIONER TERBUKA PENELITIAN TENTANG HUBUNGAN
KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN
KADAR HB IBU HAMIL TRIMESTER III
A. Identitas Ibu
Nama :
Umur :
Pendidikn :
Pekerjaan :
Usia kehamilan :
Alamat :
Hamil ke- :
B. Petunjuk pengisian
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan memberikan tanda
(√) dan berikan alasan.
C. Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe :
1. Apakah ibu sudah meminum 90 tablet tambah darah selama kehamilan?
Ya Tidak
Alasan :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Apakah ibu meminum tablet tambah darah dengan air putih ataupun air
jeruk?
Ya Tidak
Alasan :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Apakah ibu meminum tablet tambah darah 1x sehari secara teratur?
Ya Tidak
Alasan :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Lampiran 7
HASIL UJI STATISTIK HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI
TABLET FE DENGAN KADAR HB IBU HAMIL TM III
Frequencies
Statistics
Umur kehamilan kehamilan ke
N Valid 35 35
Missing 0 0
Mean 32.51 2.14
Median 32.00 2.00
Mode 32 2
Std. Deviation 2.822 1.192
Variance 7.963 1.420
Range 9 5
Minimum 28 1
Maximum 37 6
Frequency TableUmur kehamilan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 28 5 14.3 14.3 14.3
29 3 8.6 8.6 22.9
31 1 2.9 2.9 25.7
32 11 31.4 31.4 57.1
33 1 2.9 2.9 60.0
34 4 11.4 11.4 71.4
35 2 5.7 5.7 77.1
36 7 20.0 20.0 97.1
37 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
kehamilan ke
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 11 31.4 31.4 31.4
2 15 42.9 42.9 74.3
3 5 14.3 14.3 88.6
4 2 5.7 5.7 94.3
5 1 2.9 2.9 97.1
6 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Umur IbuPendidikan
IbuPekerjaan
IbuKepatuhan
IbuAlasan tidak
patuhKadar HB
Ibu
N Valid 35 35 35 35 9 35
Missing 0 0 0 0 26 0
Frequency Table
Umur Ibu
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 20-35 tahun 32 91.4 91.4 91.4
> 35 tahun 3 8.6 8.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pendidikan Ibu
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Tamat SD 4 11.4 11.4 11.4
Tamat SLTP 14 40.0 40.0 51.4
Tamat SLTA 14 40.0 40.0 91.4
Tamat Akademi/PT 3 8.6 8.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pekerjaan Ibu
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Bekerja 9 25.7 25.7 25.7
Tidak bekerja 26 74.3 74.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
Kepatuhan Ibu
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Patuh 26 74.3 74.3 74.3
Tidak patuh 9 25.7 25.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Alasan tidak patuh
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Malas 3 8.6 33.3 33.3
Mual 1 2.9 11.1 44.4
Malas dan mual 5 14.3 55.6 100.0
Total 9 25.7 100.0
Missing System 26 74.3
Total 35 100.0
Kadar HB Ibu
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid < 11 gr% 11 31.4 31.4 31.4
>= 11 gr% 24 68.6 68.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kepatuhan Ibu * Kadar HB Ibu
35 100.0% 0 .0% 35 100.0%
Kepatuhan Ibu * Kadar HB Ibu Crosstabulation
Kadar HB Ibu
Total< 11 gr% >= 11 gr%
Kepatuhan Ibu Patuh Count 4 22 26
% within Kepatuhan Ibu
15.4% 84.6% 100.0%
% of Total 11.4% 62.9% 74.3%
Tidak patuh Count 7 2 9
% within Kepatuhan Ibu
77.8% 22.2% 100.0%
% of Total 20.0% 5.7% 25.7%
Total Count 11 24 35
% within Kepatuhan Ibu
31.4% 68.6% 100.0%
% of Total 31.4% 68.6% 100.0%
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 12.077a 1 .001
Continuity Correctionb9.355 1 .002
Likelihood Ratio 11.715 1 .001
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 11.732 1 .001
N of Valid Casesb35
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.83.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 9
SURAT KETERANGAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yunaninah Amd, Keb.
Alamat : Wirun, Ngambak, Mojolaban.
Menerangkan bahwa mahasiswi Program Diploma Kebidanan Estu Utomo
Boyolali
Nama : Asty Selvyana Agustine Putri
NIM : 12008016
Judul : Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kadar Hb Ibu
Hamil Trimester III.
Telah melalkukan penelitian yang sebenar-benarnya pada bulan Februari sampai
April 2011.
Demikian surat keterangan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Kiranya ini dapat dipergunakan sebaik mungkin.
Sukoharjo, Juli 2011
( Yunaninah Amd, Keb)
Lampiran 10
RIWAYAT HIDUP
BIODATA
Nama : Asty Selvyana Agustine Putri
Tempat dan Tanggal Lahir : Klaten, 15 Agustus 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dk. Jumeneng, RT 01 RW III, Ds. Teloyo, Kec.
Wonosari, Kab. Klaten 57473
Pendidikan
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Teloyo Tahun 1996-2002
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Delanggu Tahun 2002-2005
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wonosari Tahun 2005-2008
4. Program Studi Kebidanan Estu Utomo Boyolali Tahun 2008 sampai sekarang