16
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN TINGKAT STRESS IBU HAMIL DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA BEKASI Syarifah Umniati, dr.Zarfiel Tafal ABSTRAK Nama : Syarifah Umniati Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat Judul :“Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Sikap, Pola Makan, dan Tingkat Stress Ibu Hamil Terhadap Kenaikan Berat Badan Ibu di Poli Kebidanan Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi” Penelitian ini membahas tentang bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Sikap, Pola Makan dan Tingkat Stress Ibu Hamil dengan Kenaikan Berat Badan di Poli Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian cross sectional, dimana dari hasil uji analisis univariat didapat 46,8% responden berumur 19-29 tahun, 97,4% berpendidikan tinggi, 52,1% berpengetahuan kurang baik, 52,1% sikap yang mendukung (positif), 68,9% tidak mengalami stress, 77,4% mempunyai pola makan baik, dan 53,7% mengalami kenaikan berat badan yang berlebih, dari uji bivariat didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan dan pola makan dengan kenaikan berat badan p value 0,05. Kata kunci : Pengetahuan gizi, sikap, pola makan, tingkat stress, kenaikan berat badan Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN

TINGKAT STRESS IBU HAMIL DENGAN KENAIKAN BERAT

BADAN IBU DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT MITRA

KELUARGA BEKASI

Syarifah Umniati, dr.Zarfiel Tafal

ABSTRAK

Nama : Syarifah Umniati

Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat

Judul :“Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Sikap, Pola Makan, dan Tingkat Stress

Ibu Hamil Terhadap Kenaikan Berat Badan Ibu di Poli Kebidanan Rumah

Sakit Mitra Keluarga Bekasi”

Penelitian ini membahas tentang bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi,

Sikap, Pola Makan dan Tingkat Stress Ibu Hamil dengan Kenaikan Berat Badan di Poli

Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian cross

sectional, dimana dari hasil uji analisis univariat didapat 46,8% responden berumur 19-29

tahun, 97,4% berpendidikan tinggi, 52,1% berpengetahuan kurang baik, 52,1% sikap yang

mendukung (positif), 68,9% tidak mengalami stress, 77,4% mempunyai pola makan baik, dan

53,7% mengalami kenaikan berat badan yang berlebih, dari uji bivariat didapatkan

hubungan antara tingkat pengetahuan dan pola makan dengan kenaikan berat badan p value

≤ 0,05.

Kata kunci :

Pengetahuan gizi, sikap, pola makan, tingkat stress, kenaikan berat badan

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kehamilan adalah proses yang

paling menakjubkan dalam siklus

kehidupan manusia. Oleh sebab itu

peningkatan status kesehatan untuk

perempuan harus dibina mulai dari

usia muda, sehingga dalam masa

kehamilan seorang wanita mampu

menjalankan perannya dengan baik.

Dalam Konferensi Internasional

Kependudukan dan Pembangunan

(International Confrence on

Population and Depelopmen/ICPD), di

Kairo Mesir pada tahun 1994, dihadiri

oleh 11.000 perwakilan dan lebih 180

negara, menyerukan agar setiap

negara meningkatkan status kesehatan,

pendidikan dan hak-hak individu

khususnya bagi perempuan dan anak-

anak dan mengintegrasikan program

keluarga berencana (KB) kedalam

agenda kesehatan perempuan yang

lebih luas. Meningkatkan status

kesehatan perempuan juga disebutkan

dalam MDGs (Millenium

Development Goals). Pada proses

kehamilan wanita cenderung

mengalami banyak perubahan-

perubahan sehingga menyebabkan

status kesehatan mereka menurun.

Ibu hamil adalah salah satu

kelompok yang paling rawan terhadap

masalah gizi. Masalah gizi yang

dialami ibu hamil sebelum atau

selama kehamilan dapat

mempengaruhi pertumbuhan janin

yang sedang dikandung.

Terhambatnya pertumbuhan janin

salah satunya disebabkan oleh gizi ibu

yang buruk, ditandai oleh rendahnya

pertambahan berat badan ibu hamil

atau berat badan ibu sebelum hamil.

Oleh karena itu, diperlukan persiapan

yang baik sehingga kualitas bayi yang

dilahirkan juga baik (Khomsan 2002).

Selain pertambahan berat badan ibu

dan janin yang tidak optimal juga bisa

terjadi perdarahan dan komplikasi

obstetrik lain (Hardinsyah & Dodik

Briawan 2000).

Ibu hamil memerlukan

makanan yang bermutu, tidak

berlebihan, dan tidak kekurangan.

Makanan yang dikonsumsi ibu hamil

sebaiknya tidak hanya mengikuti

selera makan saja, karena selera

makan belum tentu sesuai dengan

kebutuhan. Kekurangan gizi bisa

terjadi akibat ketidaktahuan.

Seseorang yang mudah akses

pangannya memiliki kemungkinan

memilih makanan yang kurang atau

tidak bergizi karena faktor

ketidaktahuan. Konsumsi pangan

sebelum dan selama kehamilan

berpengaruh terhadap kesehatan ibu

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

hamil. Ibu hamil yang cukup

konsumsi gizi sebelum hamil pada

umumnya kurang mengalami masalah

yang berarti selama kehamilan.

Konsumsi gizi yang mencukupi

kebutuhan serta diiringi dengan

latihan fisik ringan akan memberi

dampak baik bagi ibu hamil

(Hardinsyah & Martianto 1992).

Menurut Riyadi (2006),

peningkatan pendidikan ibu di suatu

negara merupakan komponen penting

dalam menurunkan prevalensi kurang

gizi maupun gizi lebih di negara

tersebut. Tingkat pengetahuan gizi

seseorang akan berpengaruh terhadap

sikap dan perilaku dalam pemilihan

makanan. Oleh karena itu, diperlukan

pengetahuan ibu yang baik mengenai

gizi dan kesehatan agar kebutuhan gizi

dan kesehatan selama hamil dapat

terpenuhi. Pola makan serta asupan

makan selama hamil tidak lepas dari

pengetahuan dan sikap ibu sendiri

akan nutrisi yang dibutuhkan selama

kehamilannya. Pentingnya menjaga

kondisi fisik maupun mental selama

kehamilan sangat penting bagi

pertumbuhan janin. Masalah gizi

timbul, seperti halnya pada ibu hamil

dalam kenaikan berat badan karena

tidak cukupnya pengetahuan gizi dan

kurangnya pengertian tentang

kebiasaan makan yang baik (Williams

1973).

Menurut Khomsan (1997),

sikap merupakan tahapan lebih lanjut

dari pengetahuan. Seseorang yang

berpengetahuan gizi baik akan

mengembangkan sikap gizi yang baik

sehingga selama kehamilan ibu bisa

menyikapi pertambahan berat badan

yang dialaminya. Pembentukan sikap

terhadap pertambahan berat badan ibu

selama hamil akan lebih banyak

dipengaruhi oleh kebiasaan/sosial

budaya yang ada di masyarakat.

(Mawaddah,2008).

Keadaan psikologis ibu pada

saat hamil juga berpengaruh terhadap

kondisi fisik ibu, seperti halnya emosi

seorang wanita hamil cenderung

berubah dengan cepat, misalnya saja

di satu saat individu tersebut merasa

bahagia dua jam kemudian tiba-tiba

merasa sangat tertekan, bahkan

menangis tersedu-sedu tanpa adanya

sebab. Pada waktu hamil, wanita

dihadapkan pada beberapa keadaan

yang mungkin dapat terjadi

sehubungan dengan kehamilannya itu,

seperti perkembangan dan

keselamatan janin dalam

kandungannya sampai tiba waktu

kelahirannya. Kelahiran anak sering

rayakan sebagai momen seremonial

yang membahagiakan baik bagi kedua

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

orang tuanya maupun bagi keluarga

besar mereka sekaligus penuh dengan

perasaan cemas.

Stress atau perasaan tertekan

akan dapat berakibat buruk pada bayi.

Stress dapat mempengaruhi bayi lewat

perubahan fisik, seperti peningkatan

detak jantung dan peningkatan

hormone stress, dan banyak sebagian

ibu yang tidak mengetahui bahwa

stress dapat berpengaruh terhadap

perkembangan bayi. Stress menjadi

lebih besar pengaruhnya karena

wanita yang sedang hamil dalam

keadaan stress akan bertingkah laku

berbeda salah satunya dalam keadaan

stress ibu hamil tidak dapat makan

dengan baik, sehingga dapat

merugikan pertumbuhan bagi bayi

yang sedang dikandungnya.

Stress sudah merupakan hal

yang bisa dialami oleh setiap

masyarakat. Stress adalah kecemasan

yang berulang, frustasi , atau

ketakutan yang sudah diderita sejak

lama dan dapat memiliki efek

kesehatan yang merugikan

(Aprillia,2011). Berdasarkan

penelitian, wanita yang mengalami

stress mental kronis selama kehamilan

memiliki resiko masalah kesehatan

tidak hanya untuk diri mereka sendiri,

tetapi juga bagi janin yang mereka

kandung (Aprillia, 2011).

Pemicu stress pada kehamilan

disebabkan oleh masalah kesehatan

ibu sendiri, masalah kesehatan anak

yang sedang dikandungnya, masalah

tentang bagaimana merawat anak,

masalah keuangan, masalah tekanan

saran, dan masalah kedudukan ibu

sebagai orang tua tunggal (Aprillia,

2011). Beberapa stress adalah alami

dan tidak memiliki efek sakit pada

bayi, namun jika seorang wanita hamil

menderita stress pada kehamilannya

dapat menyebabkan masalah

kesehatan. Karena dengan

meningkatnya tingkat stress seorang

wanita, maka akan menghasilkan

hormon kortisol dalam jumlah yang

lebih tinggi (Santvana,2005). Hormon

kortisol merupakan hormon yang

dapat ditransfer ke janin dan dapat

membatasi aliran darah ke rahim yang

dapat mengganggu perkembangan

pertumbuhan janin dalam rahim. Pada

kehamilan pertama biasanya stress

muncul pada saat persalinan. Adanya

perasaan takut dan kecemasan

mempengaruhi ibu dalam proses

persalinan. Prevalensi depresi telah

dilaporkan antara 10 dan 16% selama

kehamilan (Santvana, 2005).

Ribuan wanita di dunia harus

mengalami keguguran serta

merasakan dampak fisik dan

emosional. Kehamilan dan keguguran

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

(abortus) dapat menjadi stresor yang

bisa meningkatkan kecemasan.

Insiden abortus di Indonesia

berdasarkan kejadian di RSUP Dr.

Kariadi pada Januari 2000 berkisar

antara 15–20 %. (Media Medika

Muda,tahun 2010,no.4).

Menurut ICD-10, 34,5% dari

wanita mengalami kegelisahan dan

25% mengalami depresi selama

kehamilan. Umur yang masih muda,

kehilangan orang tua dimasa kecil,

pernah mengalami gangguan kejiwaan

sebelumnya, mempunyai silsilah

keluarga yang pernah mengalami

gangguan kejiwaan, merupakan faktor

resiko yang dapat mempengaruhi

perkembangan kegelisahan dan

depresi pada wanita hamil. Sedangkan

menurut data rumah sakit, kejadian

kegelisahan pada wanita hamil

mencapai 67,5% dan 57,5%

mengalami depresi (Nias, 2004).

Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Komar dan Robson

mengatakan prevalensi penyakit

neurotik atau syaraf pada wanita hamil

sebanyak 21%. Di Indonesia terdapat

373.000.000 orang ibu hamil,yang

mengalami kecemasan dalam

menghadapi persalinan ada sebanyak

107.000.000 orang (28,7%) (Depkes

RI, 2008).

Pentingnya penanganan stress

pada ibu hamil harus didukung oleh

setiap anggota keluarga. Jika ibu tidak

kuat dalam menangani stress selama

kehamilan dapat mempengaruhi

perkembangan janin. Pada penelitian

didapatkan bahwa ibu hamil yang

mempunyai tingkat stress yang tinggi

dapat meningkatkan resiko kelahiran

bayi premature bahkan keguguran

(Suririnah, 2004). Stress pada ibu

hamil bisa merubah kebiasaan makan

dan psikologis ibu. Ibu hamil dalam

kondisi stress biasanya lebih cepat

tersinggung dan marah-marah.

Sehingga pola makan ibu mengalami

perubahan. Sedangkan pada masa

kehamilan seorang ibu hamil harus

memiliki kecukupan energi, protein,

vitamin dan mineral agar kebutuhan

nutrisi pada saat hamil terpenuhi

untuk ibu dan janin.

Kebutuhan gizi pada saat

hamil harus cukup terpenuhi dan

seimbang sesuai dengan kebutuhan

ibu. Kenaikan berat badan pada saat

kehamilan juga harus terkontrol. Ibu

hamil disarankan untuk mengatur

berat badan agar tetap berada pada

kondisi ideal dan tetap menjaga pola

makan dengan gizi cukup dan

seimbang. Peningkatan berat badan di

trimester pertama memang relatif

sedikit, tidak naik atau bahkan

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

berkurang karena muntah-muntah.

Peningkatan berat badan yang cukup

pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada

periode inilah perlu dilakukan

pemantauan ekstra terhadap berat

badan.

Kenaikan berat badan saat

hamil sangat berpengaruh terhadap

persalinan. Menurut Institute of

Medicine (IOM) merekomendasikan

angka kenaikan berat badan saat lahir

sebagai berikut: berat badan yang

kurang sebelum kehamilan terjadi

maka dinjurkan kenaikan berat badan

antara 14-20 kg; Jika berat badan

berada pada berat badan normal pada

sebelum kehamilan, dianjurkan

kenaikan berat badan antara 12.5-17.5

kg; Jika berat badan sudah berlebih

sebelum kehamilan maka kenaikan

berat badan antara 7.5-12.5kg; Jika

berat badan ibu tergolong obesitas

kenaikan yang dianjurkan antara 5,5-

10 kg. Namun banyak ibu hamil yang

tidak tahu anjuran kenaikan berat

badan tersebut. Sehingga mereka tidak

mengontrol kebiasaan makan mereka

selama kehamilan.

Menurut laporan IOM 2009,

hampir setengah jumlah wanita hamil

mengalami kenaikan berat badan

berlebih atau kurang dari angka

rekomendasi. Kebanyakan wanita

dengan IMT rendah mencapai

kenaikan berat badan yang dianjurkan

tapi sebagian wanita dengan IMT

normal naik berat badannya melebihi

rekomendasi. Mayoritas wanita

dengan kelebihan berat badan atau

obesitas mengalami kenaikan berat

badan yang terlalu besar saat hamil.

Riset menunjukkan bahwa wanita

yang mengalami kenaikan berat badan

terlalu besar saat hamil akan

cenderung memerlukan operasi caesar.

Kelebihan berat badan itu juga

bertahan hingga setelah melahirkan

dan wanita tersebut akan mengalami

kenaikan berat badan yang lebih besar

saat hamil anak kedua dan

seterusnya. Anak yang lahir dari ibu

dengan kelebihan berat badan akan

berisiko menjadi anak yang juga

kelebihan berat badan atau mengalami

obesitas. Sementara wanita yang

sudah mengalami kelebihan berat

badan sebelum hamil cenderung

punya masalah menyusui. Wanita

yang memulai kehamilan dengan berat

badan rendah atau tidak menunjukkan

kenaikan sesuai anjuran berisiko

mengalami kelahiran prematur atau

melahirkan bayi dengan berat lahir

rendah (kurang dari 2,7 kg). Kelahiran

prematur bisa memicu gangguan

kesehatan bahkan menyebabkan

kematian jika bayi lahir terlalu dini.

Berdasarkan data diatas peneliti

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

tertarik untuk melihat adanya

kemungkinan hubungan yang terjadi

antara pengetahuan ibu akan gizi,

sikap ibu , pola makan, maupun

tingkat stress ibu selama hamil dengan

kenaikan berat badan.

Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan

pengetahuan, sikap, pola makan, dan

tingkat stress dengan kenaikan berat

badan ibu selama hamil di poli

kebidanan.

TINJAUAN TEORITIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN

TERHADAP KENAIKAN BERAT

BADAN SELAMA KEHAMILAN

Keterkaitan tingkat

pengetahuan dengan kenaikan berat

badan ibu selama hamil sangat

berpengaruh terhadap pola makan dan

pemilihan bahan makanan yang baik

selama kehamilan. Oleh sebab itu

pangan yang tersedia tidak banyak

berarti tanpa pengetahuan gizi yang

baik, sehingga pengetahuan tentang

gizi merupakan integrasi pengetahuan

yang baik. Dengan pengetahuan gizi

yang cukup diharapkan seseorang

dapat mengubah perilaku yang kurang

benar sehingga dapat memilih bahan

makanan bergizi serta menyusun

menu seimbang sesuai dengan

kebutuhan dan selera serta akan

mengetahui akibat adanya kurang gizi.

Pemberian pengetahuan gizi yang baik

diharapkan dapat mengubah kebiasaan

makan yang semula kurang baik

menjadi lebih baik (Depkes RI, 2000).

Kurangnya pengetahuan gizi akan

mempengaruhi penerapan informasi

ibu dalam menerapkan pola konsumsi

yang baik.(Martono, 1999).

Menurut Riyadi (2006),

peningkatan pendidikan ibu di suatu

negara merupakan komponen penting

dalam menurunkan prevalensi kurang

gizi maupun gizi lebih di negara

tersebut. Tingkat pengetahuan gizi

seseorang akan berpengaruh terhadap

sikap dan perilaku dalam pemilihan

makanan. Oleh karena itu, diperlukan

pengetahuan ibu yang baik mengenai

gizi dan kesehatan agar kebutuhan gizi

dan kesehatan selama hamil dapat

terpenuhi. Pola makan serta asupan

makan selama hamil tidak lepas dari

pengetahuan dan sikap ibu sendiri

akan nutrisi yang dibutuhkan selama

kehamilannya. Pentingnya menjaga

kondisi fisik maupun mental selama

kehamilan sangat penting bagi

pertumbuhan janin. Masalah gizi

timbul, seperti halnya pada ibu hamil

dalam kenaikan berat badan karena

tidak cukupnya pengetahuan gizi dan

kurangnya pengertian tentang

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

kebiasaan makan yang baik (Williams

1973).

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP

KENAIKAN BERAT BADAN

SELAMA KEHAMILAN

Sebuah survei yang dilakukan

oleh Abraham tahun 2001 menyatakan

dari 100 wanita primigravida berturut-

turut, 24% diantaranya melaporkan

riwayat “makan teratur”, menemukan

bahwa 59% lebih suka kenaikan berat

badan lebih kecil, dan 20% sampai

34% mengalami perburukan kontrol

berat badan selama kehamilan mereka.

Hal ini disebabkan karena sikap dan

perilaku yang mereka lakukan saat

hamil tidak baik sehingga nutrisi yang

mereka butuhkan selama hamil tidak

terpenuhi. Ada kekurangan mencolok

dari penelitian tentang sikap kenaikan

berat badan selama kehamilan pada

wanita dengan gangguan makan (Loth

et all 2011).

Menurut Khomsan (1997),

sikap merupakan tahapan lebih lanjut

dari pengetahuan. Seseorang yang

berpengetahuan gizi baik akan

mengembangkan sikap gizi yang baik

sehingga selama kehamilan ibu bisa

menyikapi pertambahan berat badan

yang dialaminya. Pembentukan sikap

terhadap pertambahan berat badan ibu

selama hamil akan lebih banyak

dipengaruhi oleh kebiasaan/sosial

budaya yang ada di masyarakat.

(Mawaddah,2008)

HUBUNGAN POLA MAKAN

TERHADAP KENAIKAN BERAT

BADAN SELAMA KEHAMILAN

Menurut laporan IOM 2009,

hampir setengah jumlah wanita hamil

mengalami kenaikan berat badan

berlebih atau kurang dari angka

rekomendasi. Kebanyakan wanita

dengan IMT rendah mencapai

kenaikan berat badan yang dianjurkan

tapi sebagian wanita dengan IMT

normal naik berat badannya melebihi

rekomendasi. Mayoritas wanita

dengan kelebihan berat badan atau

obesitas mengalami kenaikan berat

badan yang terlalu besar saat hamil.

Menurut WHO tambahan

protein ibu hamil adalah 0,75 gram

per kg berat badan. Dari jumlah

tersebut sekitar 70 % dipakai untuk

kebutuhan janin dalam kandungan.

Protein dbutuhkan untuk membentuk

plasenta, menambah jaringan tubuh

ibu (seperti rahim dan payudara), dan

menambah unsur-unsur cairan darah

terutama haemoglobin dan plasma.

Kebiasaan makan pada saat

hamil harus sesuai dengan anjuran

kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan.

Wanita hamil di Indonesia, sesuai

dengan Angka Kecukupan Gizi bagi

Orang Indonesia yang sehat, Anda

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

disarankan agar menambah jumlah

energi sebesar 180 kalori ekstra per

hari pada trimester pertama dan 300

kalori ekstra per hari pada trimester

kedua dan ketiga. Pertambahan berat

badan adalah salah satu indikasi

terpenting kehamilan sehat. Wanita

hamil yang menerapkan pola makan

dengan benar dan berat badannya naik

sesuai anjuran punya kemungkinan

besar melahirkan bayi yang sehat.

HUBUNGAN TINGKAT STRESS

TERHADAP KENAIKAN BERAT

BADAN SELAMA KEHAMILAN

Kehamilan merupakan suatu

kondisi yang dapat merubah

psikologis seorang wanita. Pada setiap

trimester pada kehamilan psikologis

ibu berubah-ubah. Studi Sarah

Murphy menyatakan bahwa pengaruh

emosional dari keguguran berulang

menimbulkan perasaan hancur,

dimana wanita akan merasakan

kecemasan sepanjang kehamilan

berikutnya. Walaupun demikian, ada

teori yang menyatakan bahwa antara

70–90 % keguguran disusul oleh

kehamilan yang berhasil.

Hubungan stress terhadap

kenaikan berat badan menurut Euis

Sunarti 2001, semakin tinggi berat ibu

sebelum hamil maka semakin besar

dukungan sosial, dan semakin rendah

perasaan bersalah yang dipendam ibu

hamil, maka semakin besar

penambahan berat badan ibu selama

hamil. Sehingga semakin ibu

meminimalisir tingkat kecemasan

selama kehamilan maka semakin

terkontrol berat badannya selama

hamil.

METODE PENELITIAN

RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

jenis penelitian deskriptif analitik

yang dengan pengambilan sampel

secara accidental sampling. Melalui

penelitian ini dapat terlihat hubungan

antara tingkat pengetahuan gizi, sikap,

pola makan dan tingkat stress dengan

kenaikan berat badan ibu saat hamil.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi

Populasi dalam penelitian

ini adalah ibu hamil semester tiga

yang datang ke poli kebidanan

selama penelitian berlangsung.

Sampel

Sampel dalam penelitian ini

adalah ibu hamil trimester ke 3

yang datang ke poli kebidanan dan

bersedia menjadi responden.

n= NZα2p.q

d2(N-1)+Zα

2.p.q

n = jumlah sampel

yang diperlukan

N = besar populasi

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

Zα2 = standar deviasi

normal (1,96)

p = proporsi estimasi

ibu hamil (0,5)

d = tingkat

kepercayaan 5% (0,05)

q = 0,5

Kunjungan pasien di Poli

Kebidanan Rumah Sakit Mitra

Keluarga Bekasi dalam sebulan

mencapai >300 pasien/bulan.

Berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan rumus diatas sampel

yang diambil selama penelitian

sebanyak 190 orang ibu hamil.

INSTRUMEN PENELITIAN

Sebagai instrumen

pengumpulan data digunakan

kuesioner. Instrumen yang digunakan

berupa kuesioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan terkait data

tentang karakteristik responden,

tingkat pendidikan, pengetahuan,

sikap, pola makan dan tingkat stress

responden

TEKHNIK PENGUMPULAN DATA

Data primer dan data sekunder

yang diambil dikumpulkan dengan

cara sebagai berikut :

1. Data karakteristik responden

diperoleh melalui wawancara

dengan menggunakan kuesioner

tentang data diri yang meliputi

umur, paritas, dan pendidikan.

2. Data tentang pengetahuan gizi dan

sikap terhadap kenaikan berat

badan diperoleh melalui kuesioner

dan dilakukan dengan cara

wawancara.

3. Data tentang pola makan diperoleh

melalui metode food frequency

dengan cara wawancara, yang

meliputi frekuensi dan jenis

makanan.

4. Data tentang tingkatan stress

diperoleh melalui kuesioner stress

dengan cara wawancara.

5. Data tentang kenaikan berat badan

diperoleh melalui penimbangan dan

catatan status rekam medis

responden.

ANALISIS DATA.

UNIVARIAT

Analisis univariat adalah

analisis satu variabel yang

dilakukan terhadap variabel bebas

dan variabel terikat. Analisis ini

merupakan langkah pertama sesuai

dengan tujuan penelitian. Hasil

analisis ini berupa tabel distribusi

dari tiap-tiap variabel.

BIVARIAT

Analisis ini dilakukan untuk

mencari ada tidaknya hubungan

antara tingkat pengetahuan, sikap

dan pola makan ibu hamil terhadap

kenaikan berat badan selama

kehamilan. Analisis bivariat yang

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

dilakukan dengan menggunakan uji

Chi square. Analisa data yang

diperlukan untuk diuji dengan

menggunakan uji Chi square, yaitu

:

1. Hubungan tingkat pengetahuan

gizi ibu hamil dengan kenaikan

berat badan.

2. Hubungan sikap ibu hamil

dengan kenaikan berat badan.

3. Hubungan pola makan ibu hamil

dengan kenaikan berat badan.

4. Hubungan tingkat stress ibu

hamil dengan kenaikan berat

badan.

Hasil tersebut dikatakan ada

hubungan, jika hasil perhitungan

p= ≤0,05

Penyajian Hasil

Setelah data diolah, hasil

disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Bivariat

Hubungan Antara Pengetahuan dengan

Kenaikan Berat Badan

Tabel 1

Hubungan Antara Pengetahuan dan

Kenaikan Berat Badan

Tingkat

Pengetahuan

Kenaikan Berat Badan

Total

X2

P

Value

Or

(95%)

Berlebih/

Kurang baik Baik

n % n % n

Kurang baik 55 55,6 44 44,4 99 5,906 0,016

2,112

(1,150-

3,877)

Cukup Baik 66 72,5 25 27,5 91

Total 121 63,7 69 36,3 190

Tabel 1 diatas memperlihatkan

hasil analisa hubungan tingkat

pengetahuan dengan kenaikan berat badan.

Diperoleh bahwa responden yang memiliki

tingkat pengetahuan kurang baik 55 orang

(55,6%) memiliki kenaikan berat badan

yang berlebih/kurang baik sedangkan pada

responden dengan tingkat pengetahuan

cukup baik terdapat 66 orang yang

mempunyai berat badan berlebih/kurang

baik (72,5%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai P

value = 0,016 dengan nilai X2 = 5,906,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan secara signifikan antara

tingkat pengetahuan dengan kenaikan berat

badan ibu selama hamil. Dengan tingkat

kepercayaan 95% nilai OR sebesar 2,112

(1,150-3,877) artinya responden dengan

tingkat pengetahuan kurang baik

mempunyai peluang sebanyak 2 kali lebih

besar mengalami kenaikan berat badan

yang berlebih/kurang baik. Menurut

Riyadi (2006), peningkatan pendidikan ibu

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

di suatu negara merupakan komponen

penting dalam menurunkan prevalensi

kurang gizi maupun gizi lebih di negara

tersebut. Keterbatasan informasi dan

tingkat pengetahuan gizi seseorang dapat

menyebabkan tujuan akhir dalam membeli

dan mengkonsumsi pangan berubah

menjadi asal kenyang, sehingga kenaikan

berat badan tidak terkontrol/berlebih pada

saat hamil.

Hubungan Antara Sikap dengan

Kenaikan Berat Badan

Tabel 2

Hubungan Antara Sikap dengan

Kenaikan Berat Badan

Sikap

Kenaikan Berat Badan

Tota

l

X2

P

Valu

e

Or

(95%)

Berlebih/

Kurang

Baik Baik

n % n % n

Tidak

Mendukung 49

70,

0

2

1

30,

0 70 1,91

2 0,211

1,556

(0,830-

2,916)

Mendukung 72

60,

0

4

8

40,

0 120

Total

12

1

63,

7

6

9

36,

3 190

Tabel 2 diatas memperlihatkan

hasil analisa hubungan sikap dengan

kenaikan berat badan. Diperoleh bahwa

terdapat sebanyak 72 orang (60%) dengan

sikap mendukung mempunyai kenaikan

berat badan berlebih/kurang baik

sedangkan 49 orang (70%) mempunyai

sikap yang sikap yang tidak mendukung

dengan adanya kenaikan berat badan

berlebih/kurang baik.

Hasil uji statistik diperoleh nilai P

value = 0,211 dengan nilai X2 = 1,912

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan secara signifikan

antara sikap dengan kenaikan berat badan.

Dengan tingkat kepercayaan 95 % nilai

OR sebesar 1,556 (0,830-2,916) artinya

responden dengan sikap mendukung

mempunyai kecenderungan 1,5 kali untuk

mengalami kenaikan berat badan yang

berlebih/kurang baik.

Menurut Khomsan (1997), sikap

merupakan tahapan lebih lanjut dari

pengetahuan. Seseorang yang

berpengetahuan gizi baik akan

mengembangkan sikap gizi yang baik

sehingga selama kehamilan ibu bisa

menyikapi pertambahan berat badan yang

dialaminya. Pembentukan sikap terhadap

pertambahan berat badan ibu selama hamil

akan lebih banyak dipengaruhi oleh

kebiasaan / sosial budaya yang ada di

masyarakat.

Hubungan Antara Pola Makan

Responden dengan Kenaikan Berat

Badan

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

Tabel 3

Hubungan Antara Pola Makan

Responden dengan Kenaikan Berat

Badan

Pola

Makan

Kenaikan Berat Badan

Total

X2

P

Value

Or

(95%)

Berlebih/

Kurang

Baik Baik

N % n % N

Cukup

Baik 33 76,7 10 23,3 43 4,099 0,043 0,452

(0,207-

0,987)

Baik 88 59,9 59 40,1 147

Total 121 63,7 69 36,3 190

Tabel 3 memperlihatkan hasil

analisis antara pola makan dengan

kenaikan berat badan. Terlihat 33

responden (76,7%) dengan pola makan

yang cukup baik mempunyai kenaikan

berat badan berlebih/kurang baik.

Sedangkan dengan pola makan yang baik,

sebanyak 88 responden (59,9%)

mempunyai kenaikan berat badan

berlebih/kurang baik.

Hasil uji statistik diperoleh P value

= 0,043 dengan nilai X2= 4,099 maka

dapat disimpulkan ada hubungan yang

signifikan antara pola makan pada

responden dengan kenaikan berat badan.

Dari hasil analisis didapat nilai OR sebesar

0,452 (0,207-0,908) yang berarti bahwa

pola makan responden yang cukup baik

memiliki peluang 0,4 kali dalam menaikan

berat badan secara berlebih/kurang baik.

Menurut Nadesul (2005), ibu hamil

perlu mengkonsumsi pola makan menu

seimbang yaitu menu yang lengkap dan

sesuai kebutuhan tubuh agar mencapai

berat badan yang ideal saat hamil. Tidak

hanya cukup energi dan protein saja tetapi

juga zat gizi lainnya. Bahan makanan

hewani merupakan sumber protein yang

baik dalam jumlah maupun mutu.

Hubungan Antara Tingkat Stress

Responden dengan Kenaikan Berat

Badan

Tabel 4

Hubungan Antara Tingkat Stress

Responden dengan Kenaikan Berat

Badan

Tingkat Stress

Kenaikan Berat Badan

Total

X2

P

Value Or (95%)

Berlebih/

Kurang

Baik Baik

n % n % n

Tidak cemas 85 64,9 46 35,1 131 0,263 0,628 1,181

(0,626-

2,226)

Cemas Berat 36 61,0 23 39,0 59

Total 121 63,7 69 36,3 190

Tabel 4 diatas memperlihatkan

hasil analisa hubungan antara tingkat stress

dengan kenaikan berat badan. Diperoleh

bahwa terdapat 85 responden (64,9%)

yang termasuk kedalam kelompok tingkat

stress tidak cemas/cemas ringan

mempunyai kenaikan berat badan yang

berlebih/kurang baik sedangkan sebanyak

36 orang responden (61,0%) dengan

tingkat kecemasan sedang/berat

mempunyai kenaikan berat badan yang

berlebih/kurang baik.

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

Hasil uji statistik diperoleh nilai P

value = 0,628 dengan nilai X2 = 0,263

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan secara signifikan

antara tingkat stress dengan kenaikan berat

badan responden. Dengan tingkat

kepercayaan 95 % nilai OR sebesar 1,181

(0,626-2,226), artinya responden yang

tidak cemas/cemas ringan mengalami

peluang 1,2 kali untuk mengalami

kenaikan berat badan yang berlebih/kurang

baik. Menurut Euis Sunarti 2001, semakin

tinggi berat ibu sebelum hamil maka

semakin besar dukungan sosial, dan

semakin rendah perasaan bersalah yang

dipendam ibu hamil, maka semakin besar

penambahan berat badan ibu selama hamil.

Sehingga semakin ibu meminimalisir

tingkat kecemasan selama kehamilan maka

semakin terkontrol berat badannya selama

hamil.

HASIL HIPOTESIS

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan

hasil hipotesis sebagai berikut :

1. Adanya hubungan antara pengetahuan

gizi dengan kenaikan berat badan ibu

saat hamil di poli kebidanan Rumah

Sakit Mitra Keluarga Bekasi.

2. Ada hubungan antara pola makan

dengan kenaikan berat badan ibu

selama hamil di poli kebidanan

Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa data dan pembahasan

hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

hubungan antara pengetahuan gizi ibu dan

pola makan dengan kenaikan berat badan

ibu selama hamil di poli kebidanan Rumah

Sakit Mitra Keluarga Bekasi.

SARAN

1. Terkait dengan kenaikan berat badan

ibu selama hamil yang cenderung

tidak terkontrol diharapkan Rumah

Sakit Mitra Keluarga lebih

memperhatikan kondisi tersebut

dengan cara lebih sering mengadakan

mengadakan konseling maupun

penyuluhan terhadap ibu-ibu yang

cenderung beresiko untuk mengalami

kenaikan berat badan yang berlebih.

2. Untuk penelitian terhadap pola makan

sebaiknya menggunakan metode

recall 24 jam yang mampu melihat

asupan gizi dan menggambarkan pola

makan responden kebelakang.

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, Suzanne , Derek Llewellyn-

Jones. The Facts : Eating Disorder.

Oxford University Press, 2001.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan ke 12.

Edisi Revisi V. Jakarta, Rineka Cipta,

2002.

Anonym. Berat Badan Saat Hamil.

http://www.parentsindonesia.com.

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

Annonym. Pengetahuan dan Faktor-faktor

yang mempengaruhi.

http://forbetterhealth.wordpress.com. 19

April 2009

Aprillia, Yessie. Stress Dalam Kehamilan.

http://www.bidankita.com. 29 Januari

2011.

Ayusita, Laksmi. Super Lengkap Tips

Sehat&Cerdas Seputar

Kehamilan&Persalinan. Yogyakarta :

Araska, 2012.

Azwar, Saifuddin. Perilaku Manusia

Untuk Keperawatan. Jakarta, EGC, 1998.

Hardinsyah & Briawan D. Dampak

pemberian biskuit multigizi pada

pertambahan berat badan ibu hamil.

Media Gizi dan Keluarga 24(2):132- 138.

2000.

Hardinsyah & Martianto D.. Gizi Terapan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.

Bogor: IPB. 1992.

Hidayat Aziz Halimul. Pengantar Konsep

Keperawatan Dasar. Salemba Medika :

Jakarta, 2004.

[IOM] Institute of Medicine. Nutrition

During Pregnancy: Part I, Weight Gain:

Part II, Nutrient Suplement. Washington

DC: National Academy Pr. 1990.

Khomsan. Pengetahuan, sikap, dan

perilaku tentang anemia pada peserta dan

bukan peserta program suplementasi

tablet besi pada ibu hamil. Media Gizi dan

Keluarga 21(2):1-7. 1997.

Khomsan. Pangan dan Gizi untuk

Kesehatan. Bogor: IPB. 2002.

Loth, Katie A, et all. Body Satisfaction

During Pregnancy.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/

PMC3124621/. 10 May 2011 : 10.05. 17

Januari 2013.

M,Zainuddin. Buku Pengantar Metodologi

Penelitian. Surabaya, Airlangga, 1999.

Martono,Sumaryadi. Hubungan

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang

Gizi Serta Karakterisitik Ibu dan Anak

dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah

Dasar di Kecamatan Kosambi Kabupaten

DATI II Tangerang. Skripsi Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia, 1999.

Mawaddah, Nadiya. Pengetahuan, Sikap

dan Praktek Gizi Serta Tingkat Konsumsi

Ibu Hamil di Kelurahan Kramat Jati dan

Kelurahan Ragunan Propinsi DKI

Jakarta. Skripsi Program Studi Gizi

Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga

Fakultas Pertanian Institut Pertanian

Bogor. 2008

Media Medika Muda,tahun

2010,no.4.Niaz, et.al. ANXIETY AND

DEPRESSION IN PREGNANT WOMEN

PRESENTING IN THE OPD OF A

TEACHING HOSPITAL.Pak J Med Sci

2004 Vol. 20 No. 2.

Nadesul H. Makanan Sehat untuk Ibu

Hamil. Jakarta: Puspa swara, 2005.

Notoatmodjo,Soekidjo. Metodologi

Penelitian Kesehatan cet.2. Jakarta. PT

Rineka Cipta,2002.

Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan

Masyarakat ; Prinsip-Prinsip Dasar.

Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003.

Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan Dan

Perilaku Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta,

2003.

Pro Health.. Pengetahuan dan faktor-

faktor yang mempengaruhi. 23 Oktober

2012.19:07. 2009

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, POLA MAKAN DAN …

Riyadi H. Gizi dan Kesehatan Keluarga.

Ed ke-2. Jakarta: Universitas Terbuka.

2006.

Riyadi H, Hardinsyah, & Anwar. Faktor-

faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil.

Media Gizi Keluarga 21(2): 35-40. 1997

Sanjur. Social and Culture Perspective in

Nutrition. New Jersey: Englewood Cliffts,

Prentice-Hall. 1982.

Santvana, Sharma, et.al. Psychiatric

disorders associated with pregnancy. J

Obstet Gynecol India Vol. 55, No. 3 :

May/June 2005 Pg 218-227.

Sarafino,Edward. Health Psychology

Biophychosocial Interactions. America,

2006.

Sarah Murphy. Keguguran: apa yang

perlu diketahui. Alih bahasa oleh Arum

Gayatri. Jakarta: Arcan; 1993.

Sriati, Aat. Tinjauan Tentang Stress pdf.

2008.

Suhardjo. Sosio Budaya Gizi. Bogor:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

PAU Pangan dan Gizi, IPB. 1989.

Suharno et al. Cross-sectional study on the

iron and vitamin a status of pregnant

women in west java, indonesia. Am J Clin

Nutr 56:988-993. 1992.

Sunarti, Euis, et al. PENGARUH

KETAAANAN KELUARGA TERFIADAP

KUALITAS KEHAMILAN (The It!fltretice

of Family Strength otl the Quality qf

Pregriatlcy).Media Gizi & Keluarga, Juli

2003.27 (1): 12 -22.

Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachyar

Bakri, et al.Penilaian Status Gizi. Jakarta :

Buku Kedokteran EGC, 2002.

Suririnah. Stress Dalam Kehamilan

Berpengaruh Buruk!.

http://www.infoibu.com. 16 November

2004.

Sears, D, O., Freedman, J, L., & Peplau, L,

A. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga,

1999.

Turhayati ER. Hubungan pertambahan

berat badan selama kehamilan dengan

berat lahir bayi di Sukaraja Bogor tahun

2001-2003. Jurnal Kesehatan Masyarakat

Nasional 1(3):139-144. 2006.

William SR. Nutrition and Diet Therapy.

Saint Louis: Mosby. 1973.

Hubungan Pengetahuan ..., Syarifah Umniati, FKM UI, 2013