39
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN SUAMI SERTA ANAK DENGAN STATUS GIZI NOVI SUSANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH

IBU DAN SUAMI SERTA ANAK DENGAN STATUS GIZI

NOVI SUSANTI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana
Page 3: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Persepsi Ibu

terhadap Bentuk Tubuh Ibu dan Suami serta Anak dengan Status Gizi adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka

di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

Novi Susanti

NIM I14114030

__________________________

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak

luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait

Page 4: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana
Page 5: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

ABSTRAK

NOVI SUSANTI. Hubungan Persepsi Ibu Terhadap Bentuk Tubuh Ibu dan Suami

serta Anak dengan Status Gizi. Dibimbing oleh HARDINSYAH.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan persepsi ibu

terhadap bentuk tubuh ibu dan suami serta anak dengan status gizi. Penelitian ini

dilakukan menggunakan desain cross sectional study terhadap 140 ibu, suami dan

anak dari populasi anak dan orang tua yang bersekolah di TK Aliya dan Mexindo

Kota Bogor. Persepsi bentuk tubuh diperoleh dengan menggunakan metode FRS

(figure rating scale) yang diisi oleh ibu. Persepsi baik dan tidak baik mengenai

bentuk tubuh diperoleh dari data persepsi bentuk tubuh aktual dan status gizi ibu,

suami serta anak. Data status gizi diukur langsung oleh peneliti. Hasil uji statistik

chi-square menunjukan ada hubungan antara persepsi ibu mengenai bentuk tubuh

baik atau tidak baik dengan status gizi ibu, suami dan anak (p<0.05).

Kata kunci: anak prasekolah, dewasa, persepsi bentuk tubuh, status gizi

ABSTRACT

NOVI SUSANTI. Correlation of Mother Perception on Mother, Husband and

Child‟s body shape with nutritional status. Supervised by HARDINSYAH.

The objective of this research was to analyze correlation of mother

perception on mother, husband and child‟s body shape with nutritional status. The

research was conducted by applying a cross sectional study design of the 140

mother, husband and child from a population of parents and chidren at Aliya and

Mexindo kindergarten school in Bogor. Perception of body shape was obtained

from FRS (figure rating scale) method filled by the mothers. Good and bad

perception of body shape was obtained from perception of actual body shape and

nutritional status on mother, husband and child‟s. The data of nutritional status

was directly measured by researcher. The chi-square statistical analysis showed

that there were correlation betwen good and bad perception of mother with

nutritional status on mother, husband and child‟s (p < 0.05).

Keywords: preschool children, adults, perception of body shape, nutritional status

Page 6: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana
Page 7: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Gizi

dari Program Studi Ilmu Gizi pada

Departemen Gizi Masyarakat

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH

IBU DAN SUAMI SERTA ANAK DENGAN STATUS GIZI

NOVI SUSANTI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana
Page 9: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

Judul Skripsi : Hubungan Persepsi Ibu terhadap Bentuk Tubuh Ibu dan Suami

serta Anak dengan Status Gizi

Nama : Novi Susanti

NIM : I14114030

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Hardinsyah, MS

Pembimbing

Diketahui oleh

Drs Rimbawan, PhD

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

Persepsi Ibu terhadap Bentuk Tubuh Ibu dan Suami . ':e!1gan Status Gizi

J u ul Skrip :

Nama NIM

Tanggal Lulus:

Disetujui oleh

Prof Dr [1SYah, MS Pembimbing

0 5 AAA j"J R 2014

Page 11: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana
Page 12: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul “Hubungan Persepsi Ibu

terhadap Bentuk Tubuh Ibu dan Suami serta Anak dengan Status Gizi” ini dapat

diselesaikan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS

selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan serta saran

selama penyusunan skripsi ini. Terima kasih pula kepada Ibu Dr. Ir. Sri Anna

Marliyati, M.Si selaku dosen pemandu seminar dan dosen penguji skripsi. Di

samping itu, terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah TK

Mexindo dan TK Aliya yang telah memberikan izin penelitian, serta kepada adik-

adik dan orang tua murid di kedua TK yang telah bersedia dijadikan contoh dalam

skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapa, mamah, kakak-

kakak, serta seluruh keluarga, atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya.

Terima kasih pula kepada teman-teman alih jenis angkatan 5 yang telah

memberikan semangat dan membantu selama pengumpulan data sampai

terselesaikannya karya ilmiah ini.

Tidak lupa Penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan

karya ilmiah. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Maret 2014

Novi Susanti

Page 13: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana
Page 14: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Kegunaan 2

KERANGKA PEMIKIRAN 2

METODE 4

Desain, Waktu dan Tempat 4

Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 4

Jenis dan Cara Pengumpulan Data 4

Pengolahan dan Analisis Data 6

Definisi Operasional 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Gambaran Umum Lokasi Penelitian 9

Karakteristik Contoh dan Keluarga 10

Status Gizi 12

Pengetahuan dan Pentingnya Body Image 13

Persepsi Bentuk Tubuh Aktual 14

Persepsi Bentuk Tubuh Ideal 15

Persepsi Bentuk Tubuh Sehat dan Tidak Sehat 17

Persepsi baik dan tidak baik 18

Hubungan Persepsi Baik dan Tidak Baik dengan Status Gizi 19

SIMPULAN DAN SARAN 20

Simpulan 20

Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 21

RIWAYAT HIDUP 24

Page 15: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

DAFTAR TABEL

1 Jenis dan cara pengumpulan data 5

2 Sebaran karakteristik contoh dan keluarga 11

3 Sebaran contoh berdasarkan klasifikasi status gizi 12

4 Sebaran pengetahuan dan pentingnya body image 13

5 Sebaran persepsi ibu mengenai bentuk tubuh aktual ibu, suami dan anak 14

6 Sebaran persepsi tinggi badan aktual anak, dan harapan ibu terhadap

tinggi badan anak berdasarkan status gizi (TB/U) 15

7 Sebaran persepsi ibu mengenai bentuk tubuh ideal ibu, suami dan anak 16

8 Sebaran persepsi ibu mengenai bentuk tubuh sehat dan tidak sehat ibu,

suami dan anak 17

9 Persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh ibu, suami dan

anak 18

10 Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh ibu

dengan status gizi 19

11 Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh suami

dengan status gizi 20

12 Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh anak

dengan status gizi 20

DAFTAR GAMBAR

1 Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh ibu,

suami dan anak dengan status gizi 3

2 Figure rating scale wanita dan pria dewasa 7

3 Figure rating scale anak usia prasekolah 8

Page 16: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gizi merupakan proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi melalui proses pencernaan, absorbsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi. Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang

secara langsung dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Konsumsi yang tidak

seimbang dengan kebutuhan tubuh akan terjadi kesalahan gizi yang mencakup

kelebihan dan kekurangan zat gizi (Supariasa 2002).

Menurut Kemenkes (2010b), kekurusan dan kegemukan pada usia balita

merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Persentase kekurusan

balita sebesar 13.3 persen dan persentase kegemukan sebesar 14.0 persen.

Sedangkan pada orang dewasa, persentase kekurusan sebesar 12.6 persen dan

persentase kegemukan sebesar 21.7 persen. Prevalensi kekurusan pada balita dan

dewasa mengalami penurunan yang tidak berarti, sedangkan prevalensi

kegemukan meningkat pada setiap tahun.

Menurut Germov dan Williams (2004) persepsi seseorang mengenai

bentuk dan ukuran tubuhnya sendiri disebut sebagai body image. Hal ini

dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran tubuh aktualnya, perasaannya tentang bentuk

tubuhnya serta harapan terhadap bentuk dan ukuran tubuh yang diinginkannya.

Body image memiliki peran penting dalam mempengaruhi kualitas hidup, bahkan

menurut Cash dan Pruzinsky et al. (2002) body image dapat mempengaruhi

emosi, pikiran, dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari semenjak usia dini.

Penelitian yang dilakukan oleh Hardinsyah et al. (2013) mengenai persepsi

bentuk tubuh menunjukan bahwa hampir setengah (49.8%) dari ibu

mempersepsikan bentuk tubuh anaknya sebagai kurus, sedangkan masing-masing

sepertiga dari ibu menilai bentuk tubuhnya sebagai kurus dan normal. Contento et

al. (2003) dalam penelitiannya menunjukan bahwa seluruh ibu mempersepsikan

bentuk tubuh kurus merupakan bentuk yang diinginkan, menarik dan sehat.

Bentuk tubuh yang cenderung kearah gemuk juga dipilih oleh ibu sebagai bentuk

yang diinginkan bagi anak-anak mereka.

Hyun dan Hong (2005) dalam sebuah penelitian di Korea menemukan

sebanyak 74.7% ibu menginginkan untuk menjadi lebih kurus, dan 81.1%

menginginkan anak mereka menjadi lebih gemuk. Selain itu, ibu tidak dapat

mempersepsikan bentuk tubuh anaknya dengan benar, yaitu menilai tubuh

anaknya sebagai tidak overweight walaupun pada kenyataannya status gizi anak

mereka adalah overweight. Philips dan Man (2010) menemukan hubungan antara

status berat badan dengan kepuasan citra tubuh pada wanita dan pria dewasa di

Kanada, yaitu semakin besar ukuran berat badan maka semakin tinggi tingkat

ketidakpuasan terhadap tubuh.

Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji persepsi

bentuk tubuh pada wanita yang memiliki anak dan suami. Hal yang dikaji

mengenai persepsi ibu terhadap bentuk tubuh ibu, suami dan anak, serta

bagaimana hubungannya dengan status gizi mereka.

Page 17: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

2

Tujuan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

persepsi ibu terhadap bentuk tubuh ibu, suami dan anak dengan status gizi. Tujuan

khusus penelitian ini antara lain:

1. Mengidentifikasi karakteristik dan status gizi contoh

2. Mengidentifikasi pengetahuan dan pentingnya body image

3. Mengidentifikasi persepsi ibu terhadap bentuk tubuh aktual, ideal, sehat dan

tidak sehat pada ibu, suami, dan anak.

4. Mengidentifikasi persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh ibu,

suami, dan anak.

5. Menganalisis hubungan persepsi baik dan tidak baik dengan status gizi

Kegunaan

Kegunaan penelitian ini antara lain untuk memberikan informasi mengenai

persepsi ibu terhadap bentuk tubuh ibu, suami, dan anak, serta hubungannya

dengan status gizi. Informasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran

mengenai kecenderungan ibu dalam mempersepsikan bentuk tubuh secara baik

atau tidak baik bagi dirinya sendiri, suami dan anaknya.

KERANGKA PEMIKIRAN

Gambaran mengenai tubuh yang dibentuk berdasarkan pikiran kita sendiri

disebut sebagai body image. Hal ini dibentuk oleh persepsi, emosi, fisik, dan

bukan merupakan persepsi tetap, tetapi dapat berubah dalam hubungannya dengan

suasana hati dan lingkungan (Stang dan Story 2005). Body image seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu media massa, keluarga, hubungan

interpersonal dan sosial, keadaan psikologis (Cash dan Pruzinsky et al. 2002).

Menurut Siswanti (2007), body image dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal, faktor internal meliputi persepsi seseorang terhadap tubuhnya adalah

ukuran tubuhnya saat ini, kebiasaan makan, kondisi stres dan pengetahuan gizi,

sedangkan faktor eksternal meliputi media masa dan peer group. Pengetahuan

diperoleh seseorang melalui pendidikan formal, informal dan nonformal. Tingkat

pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam

memilih makanan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizinya

(Khomsan 2002). Tingkat pendidikan ibu lebih penting dalam menentukan status

gizi anak dibandingkan ayah. Tinggi rendahnya pendidikan ibu erat kaitannya

dengan kesadaran terhadap kesehatan anak dan keluarga. Pengetahuan gizi inu

dapat diperoleh dari posyandu, puskesmas, ataupun media masa lain (Kemenkes

1998).

Germov dan Williams (2004) menyebutkan bahwa body image salah

satunya dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran tubuh aktualnya. Apabila harapan

tersebut tidak sesuai dengan kondisi tubuh aktualnya, maka hal ini dianggap

sebagai body image yang negatif atau tidak baik. Body image tidak baik paling

sering berhubungan dengan berat badan, dan lebih tinggi pada orang yang

Page 18: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

3

kelebihan berat badan daripada orang yang tidak kelebihan berat badan, selain itu

terutama terjadi pada perempuan (Cash dan Pruzinsky et al. 2002). Body image

yang tidak baik dapat membuat seseorang merasa buruk dan tidak nyaman dengan

aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Body image dituding sebagai penyebab

timbulnya rasa malu di tengah-tengah situasi sosial atau berbagai kesempatan di

tempat kerja (Abramson 2007).

Persepsi seseorang terhadap bentuk tubuhnya akan berpengaruh terhadap

perilaku makannya (Khomsan 2003). Ibu yang memiliki anak berstatus gizi kurus

lebih memilih makanan yang sehat untuk anak mereka, sedangkan ibu yang

memiliki anak berstatus gizi gemuk hanya sedikit yang memilih kriteria makanan

sehat yang diberikan bagi anak mereka (Contento et al. 2003). Praktek ibu dalam

pemberian makan dapat dipengaruhi oleh persepsi terhadap bentuk tubuh, berat

badan atau masalah makan (Francis et al. 2001). Menurut Husaini et al. (1996)

perilaku makan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi.

Semakin baik seseorang melakukan perilaku makan makan, akan semakin baik

pula status gizinya (Widianti 2012). Namun pada penelitian ini, tidak diteliti

mengenai perilaku makan contoh.

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

: Hubungan yang dianalisis

: Hubungan yang tidak dianalisis

Gambar 1 Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh ibu,

suami dan anak dengan status gizi

Faktor Eksternal:

- Media masa

- Peer group

- Pendidikan formal

- Pendidikan nonformal

(posyandu, puskesmas)

- Interaksi sosial

Perilaku Makan

Status Gizi

Persepsi baik dan tidak baik

ibu, terhadap:

- Bentuk tubuh ibu

- Bentuk tubuh suami

- Bentuk tubuh anak

Faktor Internal:

- Ukuran tubuh

- Pengetahuan gizi

- Kebiasaan makan

- Kondisi stress

Page 19: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

4

METODE

Desain, Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study.

Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu Taman Kanak-kanak (TK) Meksindo

dan TK Aliyah Bogor. Lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan

mempermudah mendapatkan contoh untuk penelitian. Selain itu, kedua TK

tersebut tergolong TK menengah keatas, sehingga mempermudah untuk

mendapatkan contoh dengan status gizi gemuk. Waktu pelaksanaan penelitian

dilakukan pada bulan Mei - Juni 2013.

Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi dan orang tua murid TK

Meksindo dan TK Aliya Bogor. Contoh yang digunakan dalam penelitian adalah

seluruh siswa, laki-laki maupun perempuan, serta orang tua murid yang

memenuhi kriteria inklusi. Penarikan contoh dilakukan secara purposive. Kriteria

inklusi adalah siswa yang memiliki status aktif sebagai siswa di TK Aliya dan TK

Mexindo Bogor, bersedia menjadi contoh dalam penelitian dan bersedia diukur,

serta orangtua bersedia memberikan informasi.

Jumlah contoh minimal dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus

slovin (Sevilla et al. 2007), sebagai berikut:

n = N

1+N(d2)

Keterangan:

n = Jumlah contoh

N = Jumlah populasi

d = Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (10%)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh jumlah

contoh minimal sebanyak 80 orang. Jumlah contoh yang diambil dalam penelitian

lebih banyak dari jumlah contoh minimal, yaitu sebanyak 250 siswa dan orang

tua. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika terdapat kuisioner yang

tidak kembali dan ada data yang tidak lengkap.

Jumlah contoh yang diambil tersebut mencakup 100 siswa di TK Mexindo

dan 150 siswa di TK Aliya. Kuisioner yang diterima kembali setelah diisi oleh

orang tua murid sebanyak 171 dari kedua TK, yaitu sebanyak 77 kuisioner dari

TK Mexindo dan 94 kuisioner dari TK Aliya. Setelah dilakukan evaluasi terhadap

kelengkapan data, diperoleh 140 kuisioner lengkap yang berasal dari TK

Mexsindo sebanyak 64 dan TK Aliya sebanyak 76.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer meliputi karakteristik keluarga, karakteristik anak,

karakteristik orang tua, data antropometri, data persepsi bentuk tubuh aktual,

Page 20: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

5

ideal, sehat dan tidak sehat. Data sekunder yaitu data mengenai gambaran umum

lokasi penelitian, yang meliputi profil taman kanak-kanak, fasilitas taman kanak-

kanak, dan jumlah siswa.

Data karakteristik anak, keluarga dan orang tua diambil dengan

menggunakan kuisioner. Kuisioner diberikan kepada siswa yang termasuk

kedalam kriteria inklusi, selanjutnya dibawa pulang untuk diisi oleh ibu siswa.

Kuisioner yang digunakan telah dilakukan uji coba sebelumnya kepada 15 ibu

siswa di Taman Kanak-Kanak ABC dengan alamat Perum Griya Bogor Asri Jl.

Tawakal nomor 27, Kota Bogor. Uji coba kuisioner tersebut bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana kuisioner dapat dipahami, sehingga dapat dilakukan

penyempurnaan agar responden mudah memahami dalam menjawab pertanyaan.

Terdapat perubahan kata yang digunakan di dalam kuisioner agar ibu mudah

memahami dalam menjawab, yaitu penggunaan kata „body image’ diganti menjadi

„citra tubuh‟, kata „bentuk tubuh aktual‟ diganti menjadi „bentuk tubuh saat ini‟,

dan kata „bentuk tubuh ideal‟ diganti menjadi „bentuk tubuh yang diharapkan‟.

Data antropometri anak meliputi berat badan dan tinggi badan anak diukur

secara langsung. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan timbangan injak

berskala 0.1 kg untuk mengukur berat badan, dan microtoise untuk mengukur

tinggi badan. Variabel, jenis data, dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data

No Variabel Alat Cara pengumpulan data

Data primer

1. Karakteristik anak:

Jenis kelamin

Berat badan

Tinggi badan

Kuisioner Tinggi badan dan berat

badan diukur dengan

menggunakan

timbangan injak dan

microtoise

2. Karakteristik orang tua:

Berat badan

Tinggi badan

Kuisioner Diisi oleh ibu

3. Karakteristik keluarga:

Besar Keluarga

Pekerjaan orangtua

Pendidikan orangtua

Pendapatan orangtua

Kuisioner Diisi oleh ibu

4. Persepsi ibu mengenai bentuk

tubuh aktual, ideal, sehat dan

tidak sehat, serta baik dan

tidak baik pada ibu, suami,

serta anak

Kuisioner Diisi oleh ibu

Data sekunder

5. Gambaran umum TK - Diambil dari sekolah TK

Mexindo dan Aliya

Page 21: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

6

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensia

menggunakan program Microsoft Excel 2007, WHO AnthroPlus 1.0.4, dan

Statistical Program for Social Science (SPSS for Windows versi 16.0). Proses

pengolahan data meliputi pengeditan data, pemberian kode, entri data, cleaning

data dan analisis data. Data karakteristik anak meliputi jenis kelamin, serta status

gizi berdasarkan indeks massa tubuh per usia (IMT/U) dan tinggi badan per usia

(TB/U). Data karakteristik orang tua meliputi berat badan dan tinggi badan yang

digunakan untuk mengetahui status gizi berdasarkan indeks massa tubuh (IMT).

Jenis kelamin anak dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu laki-laki dan

perempuan. Indikator penilaian IMT/U bagi anak mengacu pada Kemenkes

(2010a), dan dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu kurus (z-skor < -2) normal (-2 <

z-skor < +1) gemuk(z-skor ≥+1). Indikator penilaian TB/U bagi anak dibagi

kedalam dua kelompok, yaitu pendek (z-skor <-2) dan normal (z-skor ≥-2).

Indikator penilaian IMT bagi ibu dan suami mengacu kepada referensi Kemenkes

(2003), dan dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu kurus (IMT <18.5) normal (18.5

≤ IMT ≤ 25.0) gemuk (IMT >25.0).

Data karakteristik keluarga meliputi besar keluarga, pekerjaan orangtua,

pendidikan orangtua, dan pendapatan orangtua. Data besar keluarga dikategorikan

menjadi tiga berdasarkan BKKBN (1998), yaitu keluarga kecil (≤ 4 orang),

keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar (≥ 7 orang). Data pekerjaan ibu

dikategorikan ke dalam enam kelompok, yaitu ibu rumah tangga, PNS, swasta,

wiraswasta, buruh, dan lainnya (jika ada). Data pekerjaan suami dikategorikan ke

dalam enam kelompok, yaitu PNS, swasta, wiraswasta, buruh, TNI/Polri, dan

lainnya (jika ada). Data pendidikan terakhir ibu dan suami dikategorikan dalam

lima kelompok, yaitu tidak sekolah, SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat,

dan Perguruan Tinggi. Data pendapatan dikategorikan dalam empat kelompok

yaitu < Rp 2.000.000, Rp 2.000.000-3.000.000, Rp 3.000.000-5.000.000, dan >

Rp 5.000.000.

Data persepsi ibu mengenai bentuk tubuh ibu, suami dan anak diperoleh

menggunakan kuisioner. Kuisioner terdiri dari beberapa kategori pertanyaan, yaitu

pengetahuan dan pentingnya body image, persepsi mengenai tubuh aktual,

persepsi tubuh ideal yang diharapkan, persepsi tubuh sehat dan tidak sehat.

Pengetahuan dan pentingnya body image terdiri dari 3 pertanyaan, yaitu (1)

“Tahukah ibu yang dimaksud dengan citra tubuh?”, (2) “Jika Ya, apa yang

dimaksud dengan citra tubuh?”, (3) “Seberapa penting memperhatikan citra

tubuh?”. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditujukan untuk mengetahui apakah ibu

mengetahui body image atau citra tubuh beserta pengertiannya. Selain itu untuk

mengetahui pendapat ibu mengenai penting dan tidak pentingnya memperhatikan

bentuk tubuh.

Persepsi mengenai bentuk tubuh aktual, bentuk tubuh ideal yang

diharapkan, bentuk tubuh sehat dan tidak sehat pada ibu dan suami didapatkan

dengan menggunakan FRS yang dibuat oleh Stunkard et al. dalam Bulik et al.

(2001), sedangkan untuk mengetahui persepsi bentuk tubuh anak menggunakan

FRS yang dibuat oleh Yanping et al. (2005) pada Gambar 2. FRS merupakan

metode pengukuran persepsi tubuh yang memiliki keunggulan, yaitu lebih mudah

dalam penggunaannya yang dapat dilihat dari kemudahan responden dalam

Page 22: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

7

memahami pertanyaan, tingkat kesulitan yang rendah dalam menjawab

pertanyaan, dan penggunaan waktu yang efisien (Septiadewi dan Briawan 2010).

FRS yang dibuat oleh Stunkard et al. ini merupakan gambar siluet tubuh

dewasa yang terdiri dari sembilan gambar dimulai dari bentuk tubuh yang

berukuran paling kurus hingga paling gemuk. Gambar 1 sampai dengan 3

menunjukan tubuh kurus, gambar 4 sampai dengan 6 menunjukan tubuh normal,

dan gambar 7 sampai dengan 9 menunjukan gambar tubuh gemuk. FRS yang

dibuat oleh Yanping et al. (2005) mencerminkan gambar tubuh anak prasekolah

yang terdiri dari tujuh skala gambar. Gambar 1 sampai dengan 2 menunjukan

tubuh kurus, gambar 3 sampai dengan 5 menunjukan tubuh normal, dan gambar 6

sampai dengan 7 menunjukan tubuh gemuk.FRS digunakan untuk menjawab

pertanyaan (1) sampai dengan (4) pada kategori pertanyaan tubuh aktual, ideal,

sehat dan tidak sehat.

Kategori pertanyaan mengenai persepsi bentuk tubuh aktual, ideal yang

diharapkan, sehat dan tidak sehat terdiri dari 4 pertanyaan, yaitu (1) “Bagaimana

bentuk tubuh tubuh ibu/suami/anak saat ini?”, (2) Bagaimana bentuk tubuh yang

diharapkan untuk ibu/suami/anak?”, (3) “Bagaimana bentuk tubuh sehat

ibu/suami/anak?”, (4) “Bagaimana bentuk tubuh tidak sehat ibu/suami/anak?”.

Selain itu, ibu ditanyakan mengenai persepsi tinggi badan aktual anak, dan

harapan terhadap tinggi badan aktual anak. Pertanyaan yang diajukan sebagai

berikut: (5) “Bagaimana tinggi badan anak ibu saat ini?”, (6) Apa yang ibu

harapkan dari tinggi badan anak ibu saat ini?”.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 2 Figure rating scale wanita dan pria dewasa

Page 23: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

8

Gambar 3 Figure rating scale anak usia prasekolah

Persepsi terhadap bentuk tubuh aktual dan status gizi dapat menunjukan

persepsi baik atau tidak baik, yaitu dengan menentukan kesesuaian persepsi ibu

terhadap bentuk tubuh aktual dengan status gizi. Persepsi tidak baik diperoleh jika

persepsi tubuh aktual tidak sesuai dengan status gizi, sedangkan persepsi baik

diperoleh jika persepsi tubuh aktual sesuai dengan status gizi (Anindita 2011).

Definisi Operasional

Contoh adalah siswa dan orang tua siswa di taman kanak-kanak Aliya dan

Mexindo yang digunakan dalam penelitian.

Karakteristik contoh adalah keadaan contoh yang meliputi: usia anak; jenis

kelamin; status IMT/U dan TB/U pada anak; status IMT pada ibu dan

suami; pendidikan dan pekerjaan ibu serta suami.

Karakteristik keluarga adalah keadaan keluarga contoh yang meliputi besar

keluarga dan pendapatan.

Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.

Besar keluarga dikategorikan sebagai keluarga kecil (≤ 4 orang), keluarga

sedang (5-6 orang), dan keluarga besar (≥ 7 orang ).

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang diikuti ibu dan

suami, yang dikelompokkan menjadi tidak sekolah, SD/sederajat,

SMP/sederajat, SMA/sederajat, dan Perguruan Tinggi.

Jenis pekerjaan adalah pekerjaan atau mata pencaharian ibu dan suami yang

dikelompokkan menjadi PNS, swasta, wiraswasta, buruh, TNI/Polri, dan

ibu rumah tangga (hanya ibu).

1 2 3 4 5 6 7

Page 24: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

9

Pendapatan keluarga adalah besarnya penghasilan keluarga yang diperoleh baik

dari suami, ibu maupun anggota keluarga lain yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga (rupiah/bulan). Pendapatan dikelompokkan

menjadi < Rp 2.000.000, Rp 2.000.000-3.000.000, Rp 3.000.000-

5.000.000, dan > Rp 5.000.000.

Status gizi anak adalah keadaan gizi seorang anak prasekolah yang diakibatkan

oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan yang diukur

secara antropometri berdasarkan indikator IMT/U dan TB/U.

Status gizi dewasa adalah keadaan gizi pada ibu dan suami yang diakibatkan oleh

konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan yang diukur

secara antropometri berdasarkan indikator IMT.

Berat badan adalah suatu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh,

diukur menggunakan timbangan dengan skala 0.1 kg.

Tinggi badan adalah ukuran antropometri yang menggambarkan keadaan

pertumbuhan skeletal yang diukur menggunakan microtoise dengan

ketelitian 0.1 cm

Persepsi bentuk tubuh adalah persepsi seseorang terhadap bentuk tubuh yang

diukur menggunakan Figure rating scale (FRS). FRS yang dibuat oleh

Stunkard et al. untuk menilai persepsi bentuk tubuh ibu dan suami,

sedangkan persepsi bentuk tubuh anak menggunakan FRS yang dibuat

oleh Yanping et al (2005).

Persepsi bentuk tubuh aktual adalah persepsi seseorang mengenai keadaan

bentuk tubuh saat ini atau sekarang.

Persepsi bentuk tubuh ideal adalah persepsi seseorang mengenai bentuk tubuh

yang diharapkan atau diinginkan.

Body image disebut juga sebagai citra tubuh, merupakan persepsi ibu mengenai

bentuk dan ukuran tubuhnya sendiri.

Persepsi baik adalah persepsi ibu mengenai bentuk tubuh dimana penilaian

terhadap bentuk tubuh aktual sesuai dengan status gizi.

Persepsi tidak baik adalah persepsi seseorang mengenai bentuk tubuh dimana

penilaian terhadap bentuk tubuh aktual tidak sesuai dengan status gizi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Taman kanak-kanak yang menjadi tempat penelitian ini adalah TK

Mexindo dan Aliya. TK Mexindo terletak di Jalan Malabar No 4, Kelurahan Tegal

Mangga, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, TK

Aliya terletak di Jalan Gardu Raya RT 03 RW 11 Bubulak, Bogor Barat.

TK Mexindo berdiri pada tahun 1965 dan merupakan satu-satunya TK

berstatus negeri di Kota Bogor. Lokasi TK Mexindo cukup strategis, yaitu

sebelah utara berbatasan dengan Rumah Sakit PMI Bogor, sebelah selatan dan

barat berbatasan dengan perkampungan penduduk, dan sebelah timur berbatasan

dengan Kampus Pasca Sarjana IPB. Jumlah murid yang terdaftar di TK Mexindo

sebanyak 250 orang, terdiri atas kelompok A sebanyak 75 orang, dan kelompok B

Page 25: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

10

sebanyak 125 orang. TK ini dikepalai oleh ibu Siti Sofiah. Jumlah tenaga pendidik

di TK Mexindo sebanyak 9 orang guru PNS, 2 orang guru honor, dan 4 orang

tenaga non guru. TK Mexindo memiliki fasilitas yang cukup lengkap, antara lain

8 ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, UKS, aula, area

berkebun, arena bermain, kolam renang, dan toilet.

TK Aliya merupakan bagian unit pendidikan Sekolah Islam Terpadu (SIT)

Aliya dari Yayasan Aliya yang didirikan pada akhir tahun 2001. Unit pendidikan

yayasan Aliya memiliki berbagai jenjang pendidikan, yaitu TKIT, PGIT, dan

SDIT Aliya yang terletak dalam satu lokasi yang sama. Luas bangunan sebesar

1.205,75 m2

dengan luas tanah 10.000 m2. Visi TK Aliya adalah mencetak

generasi Qur‟ani yang cerdas dan beriman sehingga mampu menjadi aset

unggulan bangsa di bidang pendidikan islam. Taman kanak-kanak islam terpadu

yang dikepalai oleh Ir. Ani Anggraeni M.Pd ini memiliki lingkungan

pembelajaran yang baik dan mencetak banyak prestasi, antara lain juara 1 Gugus

TK tingkat Provinsi Jawa Barat dan 10 besar Gugus TK tingkat nasional. Jumlah

keseluruhan murid di sekolah ini sebanyak 150 orang dan jumlah guru yang

dimiliki sebanyak 17 guru termasuk guru PGIT. Fasilitas yang dimiliki sekolah

cukup lengkap, antara lain memiliki ruang kelas dengan luas 7m x 8m, ruang

perpustakaan, ruang role play, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha,

kamar mandi/WC, pos penjaga/satpam, area bermain, area olahraga, area

berkebun dan beternak (kandang dan kolam ikan), area parkir, dan kantin.

Karakteristik Contoh dan Keluarga

Karakteristik contoh meliputi karakteristik dari ibu, suami dan anak.

Karakteristik contoh terdiri dari beberapa variabel, yaitu jenis kelamin anak,

pendidikan ibu dan suami, pekerjaan ibu dan suami, pendapatan keluarga, besar

keluarga. Jenis kelamin anak terdiri dari laki-laki dan perempuan masing-masing

berjumlah (50.7%) 71 anak dan (49.3%) 69 anak. Jumlah anak sebagai contoh

sebanyak 140 anak, sehingga jumlah ibu dan suami yang digunakan sebagai

contoh masing-masing sebanyak 140 orang.

Pendidikan ibu sebagian besar pada jenjang perguruan tinggi (73.6%) dan

SMA (24.3%). Hal serupa dalam pendidikan suami yaitu perguruan tinggi

(77.9%) dan SMA (19.3%). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

diasumsikan bahwa kemampuannya akan semakin baik dalam mengakses dan

menyerap informasi serta menerima suatu inovasi (Isnani 2011). Sehingga

diharapkan dengan jenjang pendidikan terakhir ibu yang sebagian besar adalah

perguruan tinggi, memiliki persepsi baik terhadap bentuk tubuh. Pekerjaan yang

dilakukan suami sebagian besar sebagai pegawai swasta (47.1%), dilanjutkan

dengan wiraswasta (22.9%), dan PNS (17.9%). Pekerjaan ibu sebagian besar

sebagai ibu rumah tangga (47.9%), pegawai swasta (22.9%), dan PNS (15.7%).

Pendapatan keluarga dalam satu bulan, sebagian besar berjumlah Rp

>5.000.000 (55.0%) dan Rp. 3.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000 (30.7%).

Data yang didapatkan sesuai seperti yang dikemukakan oleh Suhardjo (1989),

yaitu tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan mempengaruhi tingkat

pendapatan yang diperoleh seseorang. Selain itu, tingkat pendapatan seseorang

akan berpengaruh terhadap jenis dan jumlah bahan pangan yang dikonsumsinya

Page 26: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

11

(Martianto dan Ariani 2004). Sebaran karakteristik contoh dan keluarga dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Sebaran karakteristik contoh dan keluarga

Variabel n %

Jenis Kelamin Anak

Laki-laki 71 50.7

Perempuan 69 49.3

Total 140 100.0

Pendidikan Ayah

SD/Sederajat 1 0.7

SMP/Sederajat 3 2.1

SMA/Sederajat 27 19.3

Perguruan Tinggi 109 77.9

Total 140 100.0

Pendidikan Ibu

SD/Sederajat 1 0.7

SMP/Sederajat 2 1.4

SMA/Sederajat 34 24.3

Perguruan Tinggi 103 73.6

Total 140 100.0

Pekerjaan Ayah

PNS 25 17.9

Wiraswasta 32 22.9

TNI/Polri 4 2.9

Pegawai swasta 66 47.1

Buruh 3 2.1

Lainnya 10 7.1

Total 140 100.0

Pekerjaan Ibu

PNS 22 15.7

Wiraswasta 9 6.4

IRT 67 47.9

Pegawai swasta 32 22.9

Buruh 0 0.0

Lainnya 10 7.1

Total 140 100.0

Pendapatan

< 2.000.000 2 1.4

2.000.000-3.000.000 18 12.9

3.000.000-5.000.000 43 30.7

>5.000.000 77 55.0

Total 140 100.0

Besar Keluarga

Keluarga kecil 103 73.6

Keluarga sedang 34 24.3

Keluarga Besar 3 2.1

Total 140 100.0

Menurut BKKBN (1998) besar rumah tangga adalah jumlah anggota

keluarga yang terdiri dari suami, isteri, anak, dan anggota keluarga lainnya yang

Page 27: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

12

tinggal bersama. Besar keluarga dikelompokan kedalam keluarga kecil jika

anggota keluarga terdiri dari ≤ 4 orang, keluarga sedang jika terdiri dari 5-6 orang,

dan keluarga besar jika terdiri dari ≥ 7 orang. Besar keluarga contoh sebagian

besar tergolong kedalam keluarga kecil (73.6%).

Status Gizi

Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau kelompok

orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi

makanan. Penilaian terrhadap status gizi seseorang atau sekelompok orang akan

menentukan apakah orang atau sekelompok orang tersebut memiliki status gizi

yang baik atau tidak (Riyadi 2001). Sebaran contoh berdasarkan klasifikasi status

gizi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Sebaran contoh berdasarkan klasifikasi status gizi

Status Gizi N %

Ibu (IMT)

Kurus 5 3.6

Normal 102 72.9

Gemuk 33 23.6

Total 140 100.0

Suami (IMT)

Kurus 2 1.4

Normal 77 55.0

Gemuk 61 43.6

Total 140 100.0

Anak (IMT/U)

Kurus 21 15.0

Normal 76 54.3

Gemuk 43 30.7

Total 140 100.0

Anak (TB/U)

Pendek 8 5.7

Normal 132 94.3

Total 140 100.0

Berdasarkan Tabel 3 diketahui status gizi tidak normal (kurus, gemuk dan

pendek) masih terdapat pada contoh. Persentase status gizi gemuk lebih tinggi

dibandingkan dengan status gizi kurus pada setiap kelompok contoh. Persentase

kependekan pada anak masih tercatat sebesar 5.7%. Hal tersebut sesuai dengan

data Kemenkes (2010b) yang menunjukan bahwa kegemukan dan kekurusan

masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, dengan persentase kegemukan

lebih besar dibandingkan kekurusan. Selain itu, kependekan pada balita di

Indonesia masih tercatat sebagai masalah kesehatan dengan persentase (35.6%)

lebih tinggi diatas batas yang ditetapkan WHO mengenai masalah kependekan

sebesar 20.0%..

Page 28: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

13

Sebagian besar contoh dengan status gizi tidak normal berupa kegemukan

perlu mendapat perhatian. Hal tersebut disebabkan karena kegemukan dapat

berakibat pada rentannya terhadap berbagai penyakit degeneratif bagi dewasa dan

anak di kemudian hari. Menurut Reulbach et al. (2013) Anak-anak yang kelebihan

berat badan atau obesitas secara signifikan lebih cenderung menjadi korban ejekan

bila dibandingkan dengan anak-anak yang tidak termasuk kedalam kategori

kelebihan berat badan atau obesitas.

Data Kemenkes (2010b) menunjukan bahwa prevalensi kegemukan lebih

tinggi di daerah perkotaan dibanding daerah pedesaan dan pada kelompok yang

berpendidikan lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan karakteristik contoh yang

berada di daerah perkotaan dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Selain itu,

dalam penelitian Diana et al. (2013) mengenai resiko kegemukan pada wanita

diketahui bahwa pada wanita yang berstatus kawin, berpendapatan tinggi, tinggal

di perkotaan, serta berpendidikan tinggi beresiko mengalami kegemukan berturut-

turut 2.712, 1.566, 1.358, 0.817 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok

pembanding dengan kriteria yang berbeda.

Persentase kependekan sebesar 5.7% pada contoh anak perlu diperhatikan,

karena kependekan pada anak memiliki dampak yang tidak baik. Penelitian Hizni

et al. (2009) menemukan bahwa kejadian kependekan pada anak usia dibawah

lima tahun mempunyai hubungan yang nyata dengan perkembangan bahasanya.

Selain itu, kependekan pada anak merupakan penyebab langsung tinggi badan

yang pendek pada saat dewasa dan sebagai penanda dari proses yang mendasari

awal kehidupan yang mengarah pada pertumbuhan yang buruk dan dampak lain

yang merugikan (Dewey dan Begum 2011).

Pengetahuan dan Pentingnya Body Image

Sebaran mengenai pengetahuan dan pentingnya body image dapat dilihat

pada Tabel 4.

Tabel 4 Sebaran pengetahuan dan pentingnya body image

Kriteria n %

Makna Body image

Tahu 56 40

Tidak tahu 84 60

Total 140 100.0

Kebenaran jawaban

Benar 16 28.6

Salah 40 71.4

Total 56 100.0

Body image

Penting 131 93.6

Tidak penting 9 6.4

Total 140 100.0

Page 29: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

14

Sebagian besar ibu (60.0%) mengaku tidak mengetahui tentang body

image dan sebesar 40.0% ibu mengaku mengetahui tentang body image. Ibu yang

mengaku mengetahui tentang body image menjawab dengan benar mengenai

makna body image sebanyak 28.6% dan sebanyak 71.4% salah mengartikan.

Sebagian besar ibu (93.6%) menganggap body image merupakan hal yang

penting, dan sebanyak 6.4% menganggap body image tidak penting. Hasil tersebut

sejalan dengan penelitian Lingga (2011) pada remaja wanita yang menyatakan

sebanyak 75.0% remaja menganggap bahwa body image cukup penting, dan

sebanyak 20.0% yang menganggap body image sangat penting. Hal tersebut

menunjukan bahwa memperhatikan bentuk tubuh pada sebagian besar ibu

merupakan hal yang penting.

Persepsi Bentuk Tubuh Aktual

Persepsi tubuh merupakan penilaian seseorang terhadap aspek fisik dari

tubuh mereka. Pada kondisi yang ekstrim, seseorang dengan persepsi terhadap

tubuh aktual yang tidak baik akan mengalami distorsi dalam menilai realitas.

Informasi yang ada di pikirannya tentang tubuhnya akan jauh lebih buruk daripada

kenyataan. Dampak psikologisnya adalah perasaan tidak puas yang mendalam

sehingga berujung pada ketidakbahagiaan (Wirakusumah 1994). Sebaran persepsi

tubuh aktual ibu terhadap tubuh ibu, suami dan anak berdasarkan status gizi dapat

dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Sebaran persepsi ibu mengenai bentuk tubuh aktual ibu, suami dan anak

Persepsi terhadap tubuh

aktual

Ibu Suami Anak

N % n % n %

Kurus 21 15.0 20 14.3 12 8.5

Normal 117 83.6 105 75.0 95 67.9

Gemuk 2 1.4 15 10.7 33 23.6

Total 140 100 140 100 140 100

Hasil menunjukan bahwa ibu tidak hanya mempersepsikan bentuk tubuh

normal sebagai bentuk tubuh aktual bagi dirinya, suami dan anak, tetapi ibu

mempersepsikan pula bentuk tubuh yang tidak normal (kurus dan normal).

Pesepsi ibu mengenai bentuk tubuh aktual yang tidak normal bagi dirinya dan

suami, sebagian besar sebagai bentuk tubuh kurus dengan persentase masing-

masing sebesar 15.0% dan 14.0%, sedangkan bagi anak adalah bentuk tubuh

gemuk (23.6%). Jika dilihat berdasarkan status gizi (Tabel 3) diketahui bahwa

sebagian besar status gizi tidak normal pada masing-masing kelompok contoh

adalah status gizi gemuk. Hal tersebut menunjukan bahwa ibu tidak

mempersepsikan bentuk tubuh aktual bagi dirinya dan suami secara benar, yaitu

dengan menilai bentuk tubuhnya saat ini lebih kurus dibandingkan ukuran

sebenarnya.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Hardinsyah et al (2013) bahwa ibu

lebih banyak memilih bentuk tubuh normal (38.9%) dan kurus (33.3%) untuk

mempersepsikan bentuk tubuh aktual mereka. Hasil pada anak sesuai dengan

Page 30: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

15

penelitian Contento et al (2003) yang menyatakan bahwa rata-rata keseluruhan

ibu memilih gambar 3 untuk mempersepsikan bentuk tubuh aktual anak mereka

yang termasuk dalam kategori normal. Wanita cenderung menginginkan tubuh

yang kurus dan langsing (Germov dan Williams 2004). Menurut Bieber dalam

Magdalena (2012) wanita yang langsing sering kali dianggap cantik dan sehat

serta menjadi idaman banyak laki-laki. Sedangkan kegemukan dianggap sebagai

hal yang memalukan.

Selain mengetahui bentuk tubuh aktual berdasarkan status gizi (IMT),

diketahui pula hasil dari sebaran persepsi tinggi badan aktual dan harapan ibu

terhadap tinggi badan anak berdasarkan status gizi (TB/U). Sebaran persepsi

tinggi badan aktual dan harapan ibu terhadap tinggi badan anak berdasarkan status

gizi (TB/U) dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Sebaran persepsi ibu mengenai tinggi badan aktual anak, dan harapan

terhadap tinggi badan anak berdasarkan status gizi (TB/U)

Kriteria Pendek Normal Total

N % n % n %

Persepsi tinggi badan aktual

Pendek 2 25.0 11 8.3 13 9.3

Normal 6 75.0 121 91.7 127 90.7

Total 8 100.0 132 100.0 140 100

Harapan tinggi badan

Cukup 1 12.5 64 48.5 65 46.4

Lebih tinggi 7 87.5 68 51.5 75 53.6

Total 8 100.0 132 100 140 100

Hasil menunjukan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki anak berstatus

gizi pendek salah dalam mempersepsikan tinggi badan aktual anak mereka. Hal

tersebut ditunjukan dengan 75.0% ibu mempersepsikan tinggi badan normal pada

anak berstatus gizi pendek. Pada anak berstatus gizi normal, diketahui bahwa

sebagian besar ibu (91.7%) telah mempersepsikan tinggi badan aktual secara baik.

Harapan sebagian besar ibu akan tinggi badan anak mereka saat ini adalah untuk

menjadi lebih tinggi. Akan tetapi, masih terdapat satu orang ibu yang memiliki

anak berstatus gizi pendek merasa bahwa tinggi badan anaknya saat ini sudah

cukup. Harapan tersebut kurang tepat, karena tinggi badan aktual anak masih

dalam kategori pendek. Kesalahan persepsi tinggi badan pada anak pendek

dikhawatirkan akan membuat ibu tidak memberikan asupan penunjang

pertumbuhan yang lebih baik pada anaknya. Disebutkan dalam penelitian

Ernawati (2013) bahwa konsumsi susu pada anak berhubungan dengan tinggi

badan anak.

Persepsi terhadap Bentuk Tubuh Ideal

Sebaran persepsi bentuk tubuh ideal yang diharapkan ibu terhadap bentuk

tubuh ibu, suami dan anak berdasarkan status gizi dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 31: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

16

Tabel 7 Sebaran persepsi ibu mengenai bentuk tubuh ideal ibu, suami dan anak

Persepsi terhadap tubuh ideal Ibu Suami Anak

N % N % n %

Kurus 42 30.0 7 5.0 - -

Normal 98 70.0 133 95.0 103 73.6

Gemuk - - - - 37 26.4

Total 140 100 140 100 140 100

Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa tidak hanya bentuk tubuh normal

yang ibu pilih untuk mempersepsikan bentuk tubuh ideal bagi dirinya, suami dan

anak. Bentuk tubuh kurus dipersepsikan oleh sebagian besar ibu sebagai bentuk

tubuh ideal bagi dirinya dan suami, dengan persentase masing-masing sebesar

30.0% dan 5.0%. Tidak ada ibu yang mempersepsikan bentuk tubuh gemuk

sebagai bentuk tubuh ideal bagi ibu dan suami. Jika dilihat berdasarkan status gizi

ibu dan suami (Tabel 3) yang sebagian besar memiliki status gizi gemuk sebagai

status gizi yang tidak normal, maka hal ini menunjukan bahwa persepsi bentuk

tubuh ideal ibu terhadap bentuk tubuh ibu dan suami cenderung kearah bentuk

tubuh kurus.

Persepsi bentuk tubuh ideal ibu dan suami yang cenderung mengarah pada

bentuk tubuh kurus sesuai dengan penelitian Lingga (2011) dan Anindita (2011)

pada remaja wanita, yaitu sebagian besar remaja memilih bentuk tubuh kurus pada

gambar 3 (73.3%) dan bentuk tubuh normal (81.3%) sebagai bentuk tubuh ideal.

Persepsi bentuk tubuh kurus sebagai bentuk tubuh ideal yang juga perlu

diluruskan karena Cash dan Pruzinsky et al. (2002) mengungkapkan bahwa

anggapan bentuk tubuh kurus sebagai bentuk tubuh ideal akan menimbulkan

dampak yang berpotensi tidak baik seperti gangguan psikologis.

Gangguan psikologis yang ditimbulkan dapat berupa penyimpangan

makan seperti anorexia nervosa dan bulimia nervosa. Penyimpangan tersebut

dilakukan dengan harapan mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan. Anorexia

nervosa merupakan gangguan makan yang ditandai dengan melakukan tidak

makan berlebih atau memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan

(purging). Sedangkan bulimia nervosa adalah makan berlebihan dalam waktu

cepat kemudian memuntahkan makanan dengan cara menginduksi sendiri atau

melakukan perilaku lain seperti berpuasa, meminum obat pencahar (Betz dan

Sowden 2004)

Bentuk tubuh gemuk dipersepsikan oleh sebagian besar ibu (26.4%) dalam

mempersepsikan bentuk tubuh yang diinginkan bagi anak mereka. Tidak ada ibu

yang mempersepsikan bentuk tubuh kurus sebagai bentuk tubuh ideal bagi anak

mereka. Jika dilihat berdasarkan status gizi anak (Tabel 3) yang sebagian besar

berstatus gizi gemuk sebagai status gizi tidak normal, maka hal ini menunjukan

bahwa ibu cenderung memilih bentuk tubuh gemuk sebagai bentuk tubuh yang

diinginkan bagi anak mereka.

Sejalan dengan penelitian Maynard et al. (2013) bahwa 32.1% ibu

berpendapat bahwa bentuk tubuh gemuk pada anaknya merupakan berat badan

yang benar atau diharapkan. Ibu berharap anak mereka menjadi lebih gemuk dari

kondisi sekarang, walaupun anak-anak mereka sudah termasuk kedalam kategori

beresiko overweight. Harapan orang tua untuk mempunyai anak gemuk dan

montok adalah keliru dan harus diluruskan. Lebih tepat jika berharap agar anak-

Page 32: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

17

anak sehat dan cerdas. Secara sosial anak-anak gemuk akan mengalami hambatan

pergaulan. Mereka malu dan rendah diri karena tidak bisa melakukan aktivitas

fisik sebagaimana anak yang normal berat badannya (Khomsan 2012). Selain itu,

kegemukan pada usia dini dapat berakibat pada rentannya terhadap berbagai

penyakit degeneratif pada usia dewasa (Kemenkes 2010b).

Persepsi terhadap Bentuk Tubuh Sehat dan Tidak Sehat

Sebaran persepsi ibu mengenai bentuk tubuh sehat dan tidak sehat bagi

ibu, suami dan anak dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Sebaran persepsi ibu mengenai bentuk tubuh sehat ibu, suami dan anak

Persepsi Ibu Suami Anak

n % n % n %

Sehat

Kurus 30 21.4 4 2.9 - -

Normal 110 78.6 136 97.1 98 70.0

Gemuk - - - - 42 30.0

Total 140 100 140 100 140 100

Tidak sehat

Kurus 28 20.0 56 40.0 124 88.6

Gemuk 112 80.0 84 60.0 16 11.4

Total 140 100 140 100 140 100

Hasil menunjukan bahwa masih terdapat ibu yang menganggap bahwa

bentuk tubuh kurus merupakan bentuk tubuh yang sehat untuk dirinya (21.4%)

dan suami (2.9%), sedangkan bentuk tubuh gemuk (30.0%) merupakan bentuk

tubuh yang sehat bagi anak. Tidak ada ibu yang mempersepsikan bentuk tubuh

gemuk sebagai bentuk tubuh yang sehat bagi dirinya dan suami, serta bentuk

tubuh kurus bagi anak.

Hasil tersebut sejalan dengan persepsi ibu mengenai bentuk tubuh ideal

bagi ibu, suami dan anak (Tabel 7). Anggapan mengenai bentuk tubuh sehat

tersebut tidak baik, karena jika ibu beranggapan bentuk tubuh sehat adalah bentuk

tubuh kurus, dikhawatirkan akan terjadi penyimpangan terhadap perilaku makan

atau pembatasan dalam pemberian makan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang

kurus. Anggapan bentuk tubuh gemuk merupakan bentuk tubuh sehat bagi anak

adalah tidak baik, karena kegemukan pada anak berakibat pada rentannya

penyakit degeneratif pada usia dewasa.

Persepsi ibu mengenai bentuk tubuh tidak sehat bagi ibu, suami dan anak

sejalan dengan persepsi bentuk tubuh sehat. Pada persepsi bentuk tubuh sehat,

tidak ada ibu yang mempersepsikan bentuk tubuh gemuk sebagai bentuk tubuh

sehat, dan sebagian besar ibu menganggap bahwa bentuk tubuh tidak sehat bagi

ibu dan suami adalah bentuk tubuh gemuk. Pada persepsi bentuk tubuh sehat bagi

anak, tidak ada ibu yang mempersepsikan bentuk tubuh kurus sebagai bentuk

tubuh sehat, dan sebagian besar ibu menganggap bahwa bentuk tubuh kurus

merupakan bentuk tubuh yang tidak sehat bagi anak

Page 33: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

18

Persepsi baik dan tidak baik

Persepsi baik dan tidak baik dari bentuk tubuh diketahui dengan

membandingkan persepsi ibu terhadap tubuh aktual dengan status gizi. Persepsi

tidak baik diperoleh jika persepsi tubuh aktual tidak sesuai dengan status gizi,

sedangkan persepsi baik diperoleh jika persepsi tubuh aktual sesuai dengan status

gizi. Sebaran persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap tubuh ibu, suami dan anak

dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh ibu, suami dan

anak

Persepsi Ibu Suami Anak

n % n % n %

Baik

Kurus – Kurus 3 2.1 2 1.4 3 2.1

Normal – Normal 84 60.0 58 41.4 60 42.9

Gemuk – Gemuk 2 1.4 14 10.0 26 18.6

Sub total 89 63.6 74 52.9 89 63.6

Tidak baik

Kurus – Normal 2 1.4 - - 18 12.9

Kurus – Gemuk - - - - - -

Normal – Kurus 18 12.9 18 12.9 9 6.4

Normal – Gemuk - - 1 0.7 7 5.0

Gemuk – Kurus - - - - - -

Gemuk – Normal 31 22.1 47 33.6 17 12.1

Sub total 51 36.4 66 47.1 51 36.4

Total 140 100.0 140 100.0 140 100.0

Berdasarkan Tabel 9 diketahui ibu memiliki persepsi yang tidak baik

terhadap bentuk tubuh dirinya (36.4%), suami (47.1%) dan anak (36.4%). Persepsi

tidak baik pada ibu, sebagian besar (22.1%) pada ibu berstatus gizi gemuk yang

mempersepsikan bentuk tubuh aktulanya normal, dan sebanyak 12.9% ibu yang

berstatus gizi normal mempersepsikan bentuk tubuhnya kurus. Hal ini

menunjukan bahwa persepsi tidak baik pada ibu disebabkan sebagian besar ibu

menilai bentuk tubuh aktualnya lebih kurus dibandingkan ukuran tubuh

sebenarnya (Tabel 5).

Menurut Abramson (2007) Penilaian yang salah terhadap tubuh dituding

sebagai penyebab timbulnya rasa malu di tengah-tengah situasi sosial atau

berbagai kesempatan di tempat kerja. Persepsi tidak baik ibu terhadap bentuk

tubuh suami sama seperti pada ibu, yaitu sebagian besar ibu mempersepsikan

bentuk tubuh aktual suami kearah yang lebih kurus dibandingkan ukuran tubuh

sebenarnya. Hasil tersebut berbeda dengan penelitian Anindita (2011) pada remaja

dimana lebih banyak remaja (25.0%) mempersepsikan bentuk tubuh aktualnya

lebih gemuk dari ukuran sebenarnya, serta penelitian Magdalena (2012) yang

menyatakan 41,4% remaja mengaku berat badannya berlebih padahal status

gizinya kurus. Persepsi tidak baik ibu terhadap tubuh anak, yaitu sebagian besar

(12.9%) pada anak berstatus gizi kurus yang dipersepsikan sebagai normal, dan

pada anak berstatus gizi gemuk yang dipersepsikan sebagai normal (12.1%).

Hasil tersebut berbeda dengan penelitian Hyun dan Hong (2005) bahwa sebagian

Page 34: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

19

besar ibu mempersepsikan bentuk tubuh anaknya lebih kecil dari ukuran

sebenarnya, yaitu dengan mempersepsikan bentuk tubuh anaknya tidak

overweight padahal kenyataannya sudah overweight.

Hubungan Persepsi Baik dan Tidak Baik dengan Status Gizi

Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu mengenai bentuk tubuh ibu,

suami dan anak dengan status gizi dianalisis dengan uji chi-square. Hasil uji

didapatkan hubungan antara persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk

tubuh ibu, suami dan anak dengan status gizi, dengan nilai p=0.000. Hasil ini

menggambarkan bahwa pada persepsi tidak baik terjadi kecenderungan status gizi

gemuk, sedangkan pada persepsi baik terjadi kecenderungan status gizi normal.

Hasil ini menunjukan bahwa persepsi yang tidak baik, tidak menyebabkan ibu

melakukan perilaku makan yang menyimpang seperti remaja yang melakukan diet

ketat. Menurut Cash dan Pruzinsky (2002) menyebutkan walaupun persepsi tidak

baik dialami di semua usia wanita, dari anak-anak sampai usia tua, tetapi akibat

psikologis dari hal tersebut berkurang dengan bertambahnya umur. Dengan kata

lain, semakin bertambahnya usia, semakin berkurang hal-hal yang dapat

diakibatkan dari persepsi tidak baik mengenai bentuk tubuh. Hubungan persepsi

baik dan tidak baik terhadap bentuk tubuh ibu dengan status gizi dapat dilihat

pada Tabel 10.

Tabel 10 Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh ibu

dengan status gizi

Persepsi

Status gizi Total

P value Kurus Normal Gemuk

n % n % n % n %

Tidak baik 2 1.4 18 12.9 31 22.1 51 36.4

0.000 Baik 3 2.1 84 60.0 2 1.4 89 63.6

Total 5 3.6 102 72.9 33 23.6 140 100.0

Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh suami

menggambarkan hasil yang sama dengan persepsi ibu terhadap bentuk tubuh ibu.

Hasil analisis menunjukan nilai p=0.000, yang menggambarkan bahwa pada

persepsi tidak baik terjadi kecenderungan status gizi gemuk, sedangkan pada

persepsi baik terjadi kecenderungan status gizi normal. Hubungan persepsi baik

dan tidak baik terhadap bentuk tubuh suami suami dengan status gizi dapat dilihat

pada Tabel 11.

Page 35: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

20

Tabel 11 Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh suami

dengan status gizi

Persepsi

Status gizi Total

P value Kurus Normal Gemuk

n % n % n % n %

Tidak baik 0 0.0 19 13.6 47 33.6 66 47.1

0.000 Baik 2 1.4 58 41.4 14 10.0 74 52.9

Total 2 1.4 77 55.0 61 43.6 140 100.0

Hasil uji chi-square hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap

bentuk tubuh anak dengan status gizi diperoleh nilai p=0.000. Hasil tersebut

menggambarkan bahwa pada persepsi tidak baik terjadi kecenderungan status gizi

kurus dan gemuk, sedangkan pada persepsi baik terjadi kecenderungan status gizi

normal. Hubungan persepsi baik dan tidak baik terhadap bentuk tubuh anak

dengan status gizi dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Hubungan persepsi baik dan tidak baik ibu terhadap bentuk tubuh anak

dengan status gizi

Persepsi

Status gizi Total

P value Kurus Normal Gemuk

n % n % n % n %

Tidak baik 18 12.9 16 11.4 17 12.1 51 36.4

0.000 Baik 3 2.1 60 42.9 26 18.6 89 63.6

Total 21 15.0 76 54.3 43 30.7 140 100.0

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Contoh dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki suami serta anak

yang bersekolah di TK Meksindo dan TK Aliyah Kota Bogor dengan jumlah 140

ibu, suami dan anak. Tingkat pendidikan ibu dan suami dalam penelitian ini

sebagian besar berada pada jenjang perguruan tinggi. Sebagian besar keluarga

mempunyai pendapatan dengan golongan > Rp 5.000.000 dalam satu bulan. Besar

keluarga contoh tergolong kedalam keluarga kecil.

Sebagian besar ibu tidak mengetahui istilah citra tubuh, tetapi

menganggap bahwa citra tubuh penting untuk diperhatikan. Status gizi tidak

normal sebagian besar adalah gemuk pada ibu (23.6%), suami (43.6%) dan anak

(30.7%). Status tinggi badan pendek (5.7%) masih terdapat pada contoh anak.

Ibu menganggap bentuk tubuh normal sebagai bentuk tubuh aktual, ideal

yang diharapkan dan sehat bagi ibu, suami dan anak. Kecenderungan persepsi

bentuk tubuh kurus merupakan bentuk tubuh ideal dan sehat bagi ibu dan suami,

sedangkan bentuk tubuh gemuk bagi anak. Persepsi terhadap bentuk tubuh tidak

sehat, sebagian besar ibu menganggap bentuk tubuh gemuk bagi ibu dan suami,

Page 36: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

21

serta bentuk tubuh kurus bagi anak. Sebagian besar ibu (75.0%) salah dalam

mempersepsikan tinggi badan anak pendek, dengan menilai tinggi badan anaknya

sudah normal. Terdapat 12.5% ibu yang menganggap bahwa tinggi badan yang

pendek pada anaknya sudah sesuai dengan harapannya. Ibu memiliki persepsi

tidak baik mengenai bentuk tubuh ibu (36.4%), suami (47.1%), dan anak (36.4%).

Hasil uji analisis chi-square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara

persepsi baik dan tidak baik mengenai bentuk tubuh dengan status gizi pada ibu

dan suami serta anak. Hubungan persepsi baik dan tidak baik dengan status gizi

pada ibu dan suami yaitu pada persepsi tidak baik terjadi kecenderungan status

gizi gemuk, sedangkan pada persepsi baik terjadi kecenderungan status gizi

normal. Hubungan persepsi baik dan tidak baik dengan status gizi pada anak yaitu

pada persepsi tidak baik terjadi kecenderungan status gizi kurus dan gemuk,

sedangkan pada persepsi baik terjadi kecenderungan status gizi normal.

Saran

Ibu sebaiknya tidak memiliki persepsi bentuk tubuh yang tidak baik bagi

dirinya sendiri, suami dan anaknya, karena persepsi tersebut memiliki hubungan

dengan status gizinya. Sebaiknya dilakukan pendidikan gizi bagi ibu agar ibu

dapat memiliki persepsi baik mengenai bentuk tubuh. Penelitian selanjutnya

disarankan untuk meneliti tentang hubungan persepsi bentuk tubuh dengan

perilaku makan dan perilaku pemberian makan serta tingkat konsumsi bagi ibu,

suami dan anaknya.

DAFTAR PUSTAKA

Abramson E. 2007. Body Intelligence: Menurunkan dan Menjaga Berat Badan

Tanpa Diet. Dwi Prabantini, penerjemah. Yogyakarta (ID): Andi.

Anindita TD. 2011. Hubungan persepsi body image dan kebiasaan makan dengan

status gizi pada atlet senam dan renang di sekolah atlet Ragunan Jakarta

[skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Betz CL, Sowden LA. 2004. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Meiliya NE,

penerjemah; Yudha EK, editor. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kedokteran

EGC

BKKBN. 1998. Gerakan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Jakarta

(ID): Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Bulik CM, Wade TD, Heath AC, Martin NG, Stunkard AJ and Eaves LJ. 2001.

Relating body mass index to figural stimuli:population-based normative

data for Caucasians. International Journal Obesity Relating Metabolisme

Disorders. 25(10):1517-1524.

Cash TF, Pruzinsky T. 2002. Body image: A Handbook of Theory, Research, and

Clinical Practice. New York (NY): Guilford Pres

Page 37: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

22

Contento IR, Basch C, and Zyvert P. 2003. Body image, weight, and food choices

of latina women and their young children. Journal of Nutrition Education

and Behavior. 35(5):236-248.

Dewey KG, Begum K. 2011. Long-term consequences of stunting in early life.

Maternal and Child Nutrition. 7(3): 5-18

Diana R, Yuliana I, Yasmin G, Hardinsyah. 2013. Faktor resiko kegemukan pada

wanita dewasa Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan. 8(1):1-8

Ernawati. 2013. Hubungan konsumsi susu dengan tinggi badan anak sekolah TK

[skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Francis L, Hofer SM, Birch LL. 2001. Predictors of maternal child-feeding style:

maternal and child characteristics. Appetite. 37(3), 231-243.

Germov J & Williams L, editor. 2004. A Sociology of food & Nutrition: The

Social Appetite. New York: Oxford University Press.

Hardinsyah, May L, Dwiriani CM, Au C, Aries M, Setiawan B, Madanijah S,

Dwiyanti F, Nababan S.2013. Nutrition and Food Safety Knowledge-

Practice as a Basis for Designing an Appropriate Nutrition and Food

Safety Communication Model for School Children. The Food and

Nutrition Society of Indonesia, and Bogor Agricultural University,

Faculty of Human Ecology, Bogor Agricultural University.

Hizni A, Julia M, Gamayanti IL. 2009. Status stunted dan hubungannya dengan

perkembangan anak balita di Wilayah Pesisir Pantai Utara Kecamatan

Lemahwungkuk Kota Cirebon. The Indonesian Journal of Clinical

Nutrition 6(3): 131-137.

Husaini YK, Karyadi D, Slamet RM, Asngari PS, Musa MS, Tjitropranoto P.

1996. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi keluarga di tiga

daerah berbeda pola kekerabatan. Bul Penelitian Kesehatan. 24(4): 28-41

Hyun WJ, Hong YJ. 2005. Personal maternal body image perception their

preschool children. Korean Journal of Community Nutrition. 10(6): 930-

942

Isnani F. 2011. Praktik hidup sehat dan persepsi tubuh ideal remaja putri SMA

Negeri 1 Kota Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusia,

Institut Pertanian Bogor.

[KEMENKES] Kementrian Kesehatan RI. 1998. Tuntunan Praktis bagi Tenaga

Gizi Puskesmas Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi. Jakarta (ID):

Bina Kesehatan

_________. 2003. Pedoman Praktis Memantau Gizi Orang Dewasa. Jakarta (ID):

Bina Kesehatan

_________. 2010a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian

Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan

Anak: Jakarta

Page 38: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

23

_________. 2010b . Riset Kesehatan Dasar. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia.

Khomsan A. 2002. Teknik Pengukuran Pengetahuan dan Sikap Gizi. Bogor: IPB

Pres

__________. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta (ID): Raja

Grafindo Persada.

__________. 2012. Meraih SDM Berkualitas: Gizi, Pangan, Sosial dan

Pendidikan. Bogor (ID): Jurusan Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi

Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Lingga M. 2011. Studi tentang pengetahuan gizi, kebiasaan makan,aktivitas fisik,

status gizi dan body image remaja putri yang berstatus gizi normal dan

gemuk/obes disma budi mulia bogor [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas

Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Magdalena N. 2012. Hubungan antara body image dengan status gizi remaja

putrid di SMA Katolik Frateran Malang [skripsi]. Malang (ID): Fakultas

Kedokteran, Universitas Brawijaya

Martianto D, Ariani M. 2004. Analisis Perubahan Konsumsi dan Pola Konsumsi

Pangan Masyarakat dalam Dekade Terakhir. Dalam Soekirman et al.,

editor. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII “Ketahanan Pangan

dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi”; Jakarta 17-19 Mei

2004. Jakarta: LIPI.

Maynard LM, Galuska DA, Blanck HM, Serdula MK. 2013. Maternal perception

of weight status of children. Journal of the American academy of

pediatrics. 111;1226

Phillips N, De Man AF. 2010. Weight status and body image satisfaction in adult

men and women. North American Journal of Psychology. 12(1): 171-184

Riyadi H. 2001. Metode Penelitian dan Pengukuran Status Gizi. Bogor (ID):

Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Reulbach U, Ladewig EL, Nixon E, O‟Moore M, Williams J, O‟Dowd T. 2013.

Weight, body image and bullying in 9-year-old children. Journal of

pediatric and child health. 49(4):288-293

Septiadewi D, Briawan D. 2010. Penggunaan metode body shape questionnaire

(BSQ) dan figure rating scale (FRS) untuk pengukuran persepsi tubuh

remaja perempuan. Journal of the Indonesian Nutrition Association.

33(1):29-36

Sevilla CG et al. 2007. Research Methods. Quezon City: Rex Printing Company.

Siswanti. 2007. Hubungan body image dengan perilaku makan, perilaku sehat,

status gizi dan kesehatan mahasiswa [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas

Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Bogor (ID): Pusat Antar Universitas Pangan

dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Page 39: HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP BENTUK TUBUH IBU DAN … · benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana

24

Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta (ID): Buku

Kedokteran EGC

Stang J, Story M. 2005. Guidelines for Adolescent Nutrition Service. Minneapolis

(MN): School of Public Health, University of Minnesota

Widianti N. 2012. Hubungan antara body image dan perilaku makan dengan status

gizi remaja putrid di SMA Theresiana Semarang [skripsi]. Semarang

(ID): Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Wirakusumah . 1994. Cara Aman dan Praktis Menurunkan Berat Badan. Jakarta

(ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Yanping L, Guansheng M, Xiaoqi H, Wenjun M, Jin W. 2005. Body image

perception among chines children and adolescents. Journal of Body

image, Elsevier. 91-103

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, puteri dari pasangan

Alm. Bapak H. Sholahuddin Kosasih dan Ibu Yuliah. Penulis dilahirkan di Kota

Bogor, Jawa Barat pada tanggal 28 November 1990. Penulis mengawali

pendidikan formal di SDN Semeru 1 Bogor pada tahun 1996-2002. Pada tahun

2002-2005 Penulis meneruskan pendidikan menengah pertama di SMPN 6 Bogor,

kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 10 Bogor dan lulus pada tahun 2008.

Pada tahun yang sama Penulis diterima di Diploma III Jurusan Manajemen

Industri Jasa Makanan dan Gizi Institut Pertanian Bogor dan lulus tahun 2011.

Penulis melaksanakan internship di RS Islam Jakarta Pondok Kopi. Pada tahun

yang sama, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Alih Jenis Jurusan Gizi

Masyarakat, Institut Pertanian Bogor melalui jalur tes. Penulis melaksanakan

internship di Puskesmas Gang Kelor, Kota Bogor. Penulis juga melaksanakan

program Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Desa Gabus Kulon Kecamatan Gabus

Wetan, Kabupaten Indramayu.