62
HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA DI SMA NEGERI 6 KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana (S.Pd) Oleh Ilham Mahardika NIM. 1114016000015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN

PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA DI SMA NEGERI 6

KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana (S.Pd)

Oleh

Ilham Mahardika

NIM. 1114016000015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

ii

Page 3: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

iii

Page 4: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

iv

Page 5: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

v

ABSTRAK

Ilham Mahardika (NIM:11140162000015). Hubungan Prokrastinasi

Akademik dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa Di SMA Negeri 6 Kota

Tangerang Selatan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia. Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Perilaku menunda-nunda (prokrastinasi) sudah menjadi kebiasaan siswa

baik dalam mengerjakan tugas maupun persiapan belajar untuk ujian. Disisi

lain prestasi belajar yang optimal memerlukan usaha maksimal dari masing-

masing siswanya, terlebih pada pelajaran kimia yang tidak terlepas dari

rangkaian konsep dan skema yang saling berhubungan dan dikembangkan

dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademik terhadap prestasi

belajar kimia. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang

digunakan untuk mengetahui bagaimana eratnya hubungan antara variabel

prokrastinasi akademik dengan variabel prestasi belajar kimia. Sampel

diambil dengan teknik purposive sampling pada siswa kelas XI IPA SMAN

6 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 141 siswa terdiri atas 90 siswa

perempuan dan 51 siswa laki-laki. Instrumen yang digunakan berupa angket

prokrastinasi akademik dan dokumentasi berupa nilai ujian tengah semester

tahun ajaran 2018/2019. Data dianalisis menggunakan korelasi product

momen. Hasil penelitian menunjukan bahwa baik secara keseluruhan

maupun berdasarkan gender terdapat hubungan yang negatif dan signifikan

antara prokrastinasi akademik dengan prestasi belajar kimia yakni sebesar -

0,332, -0,461(siswa laki-laki) dan -0,231(siswa perempuan). Kontribusi

prokrastinasi akademik terhadap menurunnya prestasi belajar secara

keseluruhan sebesar 11%, sedangkan berdasarkan gender kontribusi

prokrastinasi akademik siswa laki-laki lebih besar dibandingkan dengan

kontribusi prokrastinasi akademik siswa perempuan terhadap menurunnya

prestasi belajar kimia siswa.

Kata Kunci : Prokrastinasi, Prestasi Belajar dan Jenis Kelamin.

Page 6: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

vi

ABSTRACT

Ilham Mahardika (NIM: 11140162000015). Relationship between Academic

Procrastination and Chemistry Learning Achievement. Chemistry Education

Departement. Faculty of Tarbiya and Teachers Training. Islamic State

University of Syarif Hidayatullah Jakarta.

Procrastination has become the habit of students both in working on

assignments and preparing for the exam. On the other hand optimal learning

achievement requires maximum effort from each of their students, especially

in chemistry lessons that are inseparable from a series of interconnected

concepts and schemes and are developed from the results of appropriate

experimentation or observation. This study aims to determine the

relationship between academic procrastination on chemistry learning

achievement. This research uses a correlational method that is used to

determine how closely the relationship between academic procrastination

and chemistry learning achievement. Samples were taken by purposive

sampling technique on students XI IPA of SMAN 6 South Tangerang City,

amounting to 141 students consisting of 90 female students and 51 male

students. The instruments used were academic procrastination

questionnaires and documentation in the 2018/2019 academic year midterm

scores. Data were analyzed using product moment correlation. The results

showed that both overall and gender based there was a negative and

significant relationship between academic procrastination and chemistry

learning achievement, -0,332, -0,461 (male) and -0,231(female). Academic

procrastination contributes to the decline in overall learning achievement by

11%, while based on gender the contribution of male academic

procrastination is greater than the contribution of female academic

procrastination to the decline in student chemistry learning achievement.

Keywords: Procrastination, Student Achievement and Gender.

Page 7: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohirm Alhamdullilahirobbil„alamiin. Puji

syukur kehadirat Allah Subhanahuu Wa Ta’ala yang telah memberikan

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Prokrastinasi

Akademik dengan Prestasi Belajar Kimia Di SMA Negeri 6 Kota Tangerang

Selatan”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam beserta keluarga, sahabat, dan para

pengikutnya hingga akhir zaman. Ucapan terimakasih penulis ucapkan

kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam

penyusunan skripsi ini. Dengan tulus ikhlas dan rendah hati penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

2. Burhanudin Milama, M.Pd., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan

waktu, ilmu, motivasi, semangat bimbingan kepada penulis dengan

penuh kesabaran.

3. Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan waktu, ilmu, bimbingan, motivasi, semangat, serta saran

dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam penyusunan skripsi ini

hingga akhir.

4. Tonih Feronika, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan, waktu, perhatian, motivasi, dan semangat

kepada penulis selama perkuliahan berlangsung.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi

Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menjadi

mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

viii

6. Drs. H. Agus Hendrawan, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 6

Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian yang bapak pimpin.

7. Bangun T. Simanullang, S.Pd guru kimia tempat dilaksanakannya

penelitian yang memberikan izin dan membantu mengarahkan penulis

selama melaksanakan penelitian.

8. Ayahanda tercinta (Haryanto, M.Pd) dan Ibunda tersayang (Afnilis,

S.Pd.I) yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, motivasi

serta semua yang penulis butuhkan dalam penyelesaian masa studi ini.

9. Kakak tersayang Nita Nurhayati, M.Hum beserta keluarga (Kang Opik

dan Arya) yang tidak pernah lupa mengingatkan, memberikan doa, dan

semangat dalam menyelesaikan studi.

10. Teman-teman pejuang skripsi (Andini, Arini, Uut dan Yayang) yang

sering bertukar pikiran, saling membantu serta saling memotivasi baik

dalam menyelesaikan studi maupun dalam menyelesaikan skripsi.

11. Teman-Teman Kimia 2014 yang selalu memberikan semangat dan

motivasi dalam menyelesaikan studi.

12. Teman-teman PPKT, (Riri, Ayu, Dessy, Eha, Lisa, Naila, Riska, Tria

dan Rini) yang telah membantu penulis selama praktik mengajar di SMA

Negeri 11 Kota Tangerang Selatan.

13. Teman-teman bimbingan skripsi Bapak Burhanudin Milama, M.Pd dan

Ibu Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd yang sudah berbagi waktu, kesabaran,

semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Adik-adik SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan, yang telah membantu

penulis dalam memvalidasi serta penelitian.

15. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah

membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna

dan masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan

masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi mahasiswa sebagai

Page 9: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

ix

calon pendidik dan secara umum bagi pemberdayaan dan peningkatan

pendidikan berkualitas untuk generasi masa depan. Aamiin.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Jakarta, Mei 2019

Penulis

Page 10: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ......................................... iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI....................................................... iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 6

A. Kajian Teori ................................................................................................. 6

1. Prokrastinasi ............................................................................................. 6

2. Prestasi Belajar ....................................................................................... 13

B. Penelitian yang Relevan. ............................................................................ 24

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 26

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 28

B. Metode Penelitian....................................................................................... 28

C. Alur Penelitian ........................................................................................... 28

D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 30

Page 11: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

xi

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 30

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 31

G. Uji Coba Instrumen .................................................................................... 33

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 35

I. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 40

A. Deskripsi Data ............................................................................................ 40

B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis .............................. 44

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 53

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 60

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 61

A. Kesimpulan. ............................................................................................... 61

B. Implikasi ..................................................................................................... 61

C. Saran ........................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63

LAMPIRAN .......................................................................................................... 69

Page 12: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 27

Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian ................................................................... 29

Page 13: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Umum Ranah Kognitif ........................................................... 21

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 31

Tabel 3.2 Penskoran Skala Angket ....................................................................... 32

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Prokrastinasi Akademik............................................. 32

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Prokrastinasi Akademik Setelah Dilakukan Uji

Validitas ............................................................................................... 34

Tabel 3.5 Indeks Reliabilitas Angket Prokrastinasi Akademik ............................ 35

Tabel 3.6 Kategori Level Prokrastinasi Akademik ............................................... 36

Tabel 3.7 Rentang Hasil Uji Korelasi .................................................................. 38

Tabel 4.1 Hasil Angket Prokrastinasi Akademik Siswa Secara Keseluruhan ...... 40

Tabel 4.2 Hasil Angket Prokrastinasi Akademik Siswa Secara Keseluruhan

Berdasarkan Level ................................................................................ 41

Tabel 4.3 Data Hasil Angket Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Aspek ......... 41

Tabel 4.4 Data Hasil Angket Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Gender........ 42

Tabel 4.5 Hasil Angket Prokrastinasi Akademik Siswa Laki-laki dan Siswa

Perempuan Berdasarkan Level ............................................................. 42

Tabel 4.6 Data Prestasi Belajar Kimia .................................................................. 43

Tabel 4.7 Data Prestasi Belajar Kimia Siswa Berdasarkan Gender ...................... 44

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Prokrastinasi Akademik dengan Prestasi Belajar

Kimia .................................................................................................... 45

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Prokrastinasi Akademik dan Prestasi Belajar

Kimia Siswa Laki-laki .......................................................................... 45

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Prokrastinasi Akademik dan Prestasi Belajar

Kimia Siswa Perempuan ....................................................................... 46

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Gender

.............................................................................................................. 46

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Prestasi Belajar Kimia Berdasarkan Gender . 47

Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas Prokrastinasi Akademik dengan Prestasi Belajar

Kimia .................................................................................................... 47

Tabel 4.14 Hasil Uji Lineritas Prokrastinasi Akademik dengan Prestasi Belajar

Kimia Siswa Laki-laki ......................................................................... 48

Tabel 4.15 Hasil Uji Linieritas Prokrastinasi Akademik dengan Prestasi Belajar

Kimia Siswa Perempuan ....................................................................... 49

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Prokrastinasi Akademik dengan Prestasi Belajar

Kimia .................................................................................................... 50

Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis Prokrastinasi Akademik dengan Prestasi Belajar

Kimia Siswa Laki-laki .......................................................................... 50

Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Prokrastinasi Akademik dengan Prestasi Belajar

Kimia Siswa Perempuan ....................................................................... 51

Tabel 4.19 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Prokrastinasi Akademik Berdasarkan

Gender .................................................................................................. 52

Page 14: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

xiv

Tabel 4.20 Hasil Uji Determinasi Masing-masing Variabel ................................. 52

Page 15: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Validasi Isi dan Konstruk Instrumen Prokrastinasi Akademik Oleh

Dosen Ahli (1) .................................................................................. 70

Lampiran 2. Validasi Isi dan Konstruk Instrumen Prokrastinasi Akademik Oleh

Dosen Ahli (2) .................................................................................. 79

Lampiran 3. Instrumen Prokrastinasi Akademik Sebelum Diuji Coba ................. 88

Lampiran 4. Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................. 92

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................ 94

Lampiran 6. Lembar Hasil Uji Validitas Instrumen Prokrastinasi Akademik ...... 97

Lampiran 7. Instrumen Prokrastinasi Akademik Setelah Diuji Coba .................. 99

Lampiran 8. Tabulasi Instrumen Prokrastinasi Akademik Siswa Secara

Keseluruhan ................................................................................... 102

Lampiran 9. Tabulasi Instrumen Prokrastinasi Akademik Siswa Laki-laki ....... 108

Lampiran 10.Tabulasi Instrumen Prokrastinasi Akademik Siswa Perempuan ... 111

Lampiran 11.Daftar Nilai Prestasi Belajar Kimia Siswa .................................... 115

Lampiran 12. Tabulasi Data Hasil Angket Prokrastinasi Akademik Berdasarkan

Aspek .................................................................................................. 123

Lampiran 13. Perhitungan Data Hasil Angket Prokrastinasi Akademik

Berdasarkan Aspek ............................................................................. 128

Lampiran 14.Perhitungan Statistik dengan SPSS ............................................... 130

Lampiran 15.Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Prokrastinasi Akademik

terhadap Prestasi Belajar Siswa ..................................................... 138

Lampiran 16.Hasil Perhitungan Nilai Parameter Ideal dan Kecenderungan Skor

Prokrastinasi Akademik Siswa ....................................................... 139

Lampiran 17.Hasil Perhitungan Nilai Parameter Ideal dan Kecenderungan Skor

Prestasi Belajar Kimia Siswa ......................................................... 140

Lampiran 18.Surat Bimbingan Skripsi ................................................................ 141

Lampiran 19.Lembar Uji Referensi .................................................................... 143

Lampiran 20.Surat Izin Penelitian....................................................................... 157

Lampiran 21.Bukti Penelitian ............................................................................. 158

Page 16: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghargai waktu dan bersungguh-sungguh saat mengerjakan sesuatu

sangat dianjurkan dalam agama islam. Seseorang yang hidup tanpa

memperhatikan waktu yang terus berjalan akan menyebabkan kerugian

(Warsiyah, 2015, hlm.63). Bahkan Allah SWT banyak bersumpah di dalam

Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal

asri, wal laili dan sebagainya (Saleh, 2012, hlm.191).

Bertolak belakang dengan firman Allah SWT di atas. Fenomena yang

seringkali terjadi di masyarakat justru menunda pekerjaan dengan alasan

yang kurang dibenarkan seperti bad mood, masih mempunyai waktu luang

atau sejenisnya. Sebagai contoh ketika hendak belajar, membaca atau pun

menelaah bidang ilmu tertentu, seringkali kita berleha-leha dengan alasan

masih banyak waktu (Dzikran, 2017, hlm.204).

Perilaku menangguhkan atau menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya

diselesaikan, dalam psikologi dikenal dengan istilah prokrastinasi (Schraw,

Lori dan Theresa, 2007). Menunda-nunda pekerjaan ibarat membangun

istana pasir, indah namun mudah sekali hancur. Sebab dari menunda-nunda,

pekerjaan yang seharusnya diselesaikan di waktu luang malah diselesaikan

di waktu yang lain. Sehingga pekerjaan semakin banyak dan tidak sedikit

pekerjaan yang akhirnya tidak terselesaikan (Dzikran, 2017, hlm.203).

Prokrastinasi terjadi di beragam area salah satunya di area akademik

(Burka dan Yuen, 2008, hlm.167). Siswa melakukan prokrastinasi akademik

sebagai akibat kebosanan dari kegiatan monoton yang dilakukan setiap hari

(Steel dan Katrin, 2016). Kegiatan tersebut antara lain sekolah, mengerjakan

tugas, dan berinteraksi sosial dengan waktu yang terbatas (Schraw, Lori dan

Theresa, 2007). Siswa ingin kegiatan yang berbeda-beda dan lebih menarik

untuk dilakukan (Steel dan Katrin, 2016).

Page 17: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

2

Kebanyakan siswa cenderung melakukan prokrastinasi ketika

mengerjakan tugas seperti menulis makalah atau pun persiapan belajar untuk

menghadapi ujian (Grunschel, Justine dan Stefan, 2013). Kecenderungan

tersebut ditunjukan dengan cara menyimpan tugas sampai menit-menit akhir

kemudian mengerjakannya dengan tergesa-gesa tepat sebelum batas waktu

tugas berakhir (Goda, Masanori, Hiroshi Takeshi, Yutaka, dan Hiroyuki,

2014). Prokrastinasi pada tugas-tugas sekolah dapat terjadi karena tugas

yang diberikan oleh guru kurang menantang dan cenderung membosankan

bagi siswa, sehingga siswa enggan untuk mengerjakan tugas kemudian

menunda mengerjakannya (Corkin, Shirley, Christoper dan Margit, 2014).

Pada akhirnya tugas dikerjakan dengan sistem kebut semalam yaitu dengan

begadang semalaman hanya untuk mengerjakan tugas kemudian keesokan

harinya siswa kehabisan energi untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting

lainnya (Blanchard dan Steve, 2004, hlm.xiii).

Mccloskey (2011, hlm.6) menyebutkan bahwa terdapat enam faktor yang

menjadi penyebab siswa melakukan prokrastinasi dalam bidang akademik

yakni: percaya akan kemampuan, gangguan perhatian, faktor sosial,

manajemen waktu, inisiatif diri dan malas. Ketidakmampuan siswa dalam

mengorganisir keenam faktor ini dengan baik dapat memicu munculnya

perilaku prokrastinasi siswa dalam bidang akademik.

Perilaku prokrastinasi menyebabkan kerugian besar pada kinerja siswa

(Moris dan Catherin, 2015). Hal ini dipertegas dalam penelitian Choi dan

Sarah (2009) yang menyebutkan bahwa prokrastinasi dianggap sebagai

prilaku negatif dengan indikasi malas yang dapat menyebabkan prestasi

yang buruk. Untuk menghindari konsekuensi negatif tersebut siswa

terkadang menyalin tugas hasil pekerjaan teman sekelasnya (Fulano,

Jennifer, Jose, Beatriz dan Pedro, 2018). Bahkan Patrzek, Sebastian, Floris,

Carola dan Stefan (2015) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa efek

perilaku prokrastinasi memunculkan prilaku yang tidak jujur seperti tidak

mengikuti ujian dengan menggunakan alasan palsu atau surat medis palsu,

plagiasi, mencontek, menyalin PR dan pemalsuan data.

Page 18: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

3

Disisi lain prestasi juga memiliki faktor-faktor tersendiri yang

menyebabkan tinggi atau rendahnya prestasi yang dicapai siswa. Prestasi

merupakan hasil belajar yang dituangkan dalam bentuk angka (Sinar, 2018,

hlm.20) kemudian angka ini didapat dari hasil evaluasi prestasi belajar baik

dengan cara evaluasi formatif, subsumatif maupun sumatif (Suardi, 2018,

hlm.198).

Salah satu mata pelajaran yang dapat dievaluasi adalah mata pelajaran

kimia. Tugas kimia yang diberikan oleh guru sangat beragam, baik tugas

yang berkaitan dengan rangkaian skema konseptual ataupun yang berkaitan

dengan observasi beserta laporannya, hal ini dikarenakan kimia merupakan

salah satu pelajaran sains yang tidak terlepas dari rangkaian konsep dan

skema saling berhubungan dan dikembangkan dari hasil eksperimentasi atau

observasi yang sesuai (Zulfiani, Tonih dan Kinkin, 2009, hlm. 48).

Bagi kebanyakan siswa kimia merupakan mata pelajaran yang sulit

(Suyanti, 2010, hlm.175; Pancaningtiyas, 2017, hlm.92; Chang, 2005,

hlm.4). Mempelajari kimia sama halnya dengan mempelajari bahasa baru,

hal ini dikarenakan kimia memiliki istilah-istilah asing yang jarang

digunakan dan memiliki beberapa konsep yang abstrak (Chang, 2005,

hlm.4). Selain itu ketidaktahuan siswa akan aplikasi ilmu kimia dalam

kehidupan sehari-hari membuat siswa merasa jenuh dan bosan terhadap

mata pelajaran kimia (Sartono dan Ernawati, 2016, hlm.iii). Sebagai mata

pelajaran sulit, guru harus lebih kreatif, lebih memotivasi serta

menumbuhkan karakter pantang menyerah bagi siswa untuk memahami

konsep-konsep kimia (Pancaningtiyas, 2017, hlm.92). Disamping itu, siswa

juga membutuhkan berbagai keterampilan yang dapat mengoptimalkan

prestasi belajar dalam pelajaran kimia yakni keterampilan mengatur waktu,

memprioritaskan tugas-tugas sekolah dibandingkan dengan bermain dan

memiliki kebiasaan belajar yang sistematis (Balkis dan Erdinc, 2009).

Penelitian sebelumnya oleh Akinsola, Adedeji dan Adeyinka (2007) yang

meneliti korelasi antara prokrastinasi akademik dengan prestasi belajar

matematika pada mahasiswa menunjukan bahwa prokrastinasi berkorelasi

Page 19: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

4

negatif. Artinya semakin sering mahasiswa melakukan prokrastinasi

akademik maka prestasi yang dicapainya juga semakin rendah terutama pada

kemampuan mahasiswa mengatur diri dalam kegiatan belajar sehari-hari.

Namun instrumen Tuckman yang digunakan oleh Akinsola, dkk (2007)

dikembangkan pada tahun 1991, terlampau lama sehingga relevansi

pernyataan instrumen dengan kondisi pembelajaran terkini menjadi

berkurang.

Berdasarkan latar belakang, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

hubungan prokrastinasi akademik dengan prestasi belajar pada mata

pelajaran kimia dengan judul “Hubungan prokrastinasi akademik dengan

prestasi belajar kimia di SMA negeri 6 kota Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang muncul antara lain:

1. Terdapat siswa yang mengerjakan tugas di batas waktu penyelesaian

dengan alasan tidak dapat mengatur waktu mengerjakan tugas di rumah.

2. Terdapat siswa yang belajar hanya satu hari sebelum ujian dengan sistem

kebut semalam.

3. Terdapat siswa yang menyalin tugas temannya.

4. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia belum optimal.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi pada permasalahan:

1. Perilaku prokrastinasi yang diukur berdasarkan alasan siswa melakukan

prokrastinasi yang terdiri dari enam faktor yaitu percaya akan

kemampuan, gangguan perhatian, faktor sosial, manajemen waktu,

inisiatif diri dan malas (Mccloskey, 2011).

2. Prestasi belajar yang diukur berdasarkan prestasi belajar dari aspek

kognitif. Peneliti membatasi prestasi belajar pada ujian tengah semester

pada mata pelajaran kimia.

Page 20: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

5

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah hubungan prokrastinasi akademik

dengan prestasi belajar siswa SMA?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

prokrastinasi akademik dengan prestasi belajar kimia siswa SMA. Adapun

manfaat penelitian ini yaitu :

a. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan

perkembangan ilmu pengetahuan mengenai ada tidaknya hubungan

prokrastinasi akademik dengan prestasi belajar kimia. Penelitian ini juga

diharapkan dapat memperkaya studi mengenai prokrastinasi dan prestasi

belajar.

b. Secara Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi yang berguna bagi para praktisi pendidikan dalam

menanggulangi masalah prokrastinasi.

1. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi diri untuk

menghindari sebab-sebab terjadinya prokrastinasi dan upaya

meningkatkan prestasi belajar

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan menjadi bahan

pertimbangan antisipatif sebab-sebab terjadinya prokrastinasi serta

upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi

mahasiswa yang melakukan penelitian lanjutan di masa yang akan

datang.

Page 21: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Prokrastinasi

a. Pengertian Prokrastinasi

Istilah prokrastinasi dihimpun dari kata “pro” yang berarti

“mendorong atau maju” dan “crastinare” yang berarti “esok hari” (Knaus,

hlm.8; Ferrari, 1995, hlm.4). Menurut Combs (2013, hlm.23)

procrastinare berarti menunda hingga esok.

Menurut Cremer (2013, hlm.20-21) prokrastinasi sebenarnya adalah

sejenis sabotase yang dilakukan seseorang terhadap diri mereka sendiri

dengan menunda keputusan atau tindakan yang penting. Kemudian

menolak melakukan langkah-langkah perbaikan untuk menghentikan

kegalauan diri sehingga membiarkan masalah berlarut-larut. Pada akhirnya

prokrastinasi akan mengarah pada situasi yang tidak bisa dibenarkan lagi.

Prokrastinasi yang berlarut-larut menyebabkan prokrastinator merasa

bahwa tidak ada jalan untuk kembali lagi atau merasa putus asa.

Basco (2010, hlm.2) mendefinisikan prokrastinasi sebagai hal yang

menggiurkan, karena memungkinkan untuk memilih sedikit kesenangan,

suka cita dan pembebasan diri dari stress. Kemudian menghilangkan

semua pekerjaan yang benci untuk dilakukan dan menggantikan dengan

yang lebih baik. Menurutnya prokrastinasi sebagai suatu hambatan pada

jalan hidup seseorang, prokrastinasi dapat memperlambat progres

pekerjaan bahkan sampai keluar dari tujuan awalnya.

Knaus (2010, hlm.3) mendefinisikan prokrastinasi sebagai penundaan

yang tidak perlu dari aktivitas yang tepat waktu. Knaus (2010, hlm.xvi)

menambahkan bahwa prokrastinasi memiliki definisi yang lebih luas tidak

hanya sekedar menunda-nunda sesuatu. Prokrastinasi merupakan suatu

masalah kebiasaan untuk menunda-nunda aktivitas penting yang

Page 22: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

7

membutuhkan waktu di waktu yang lain. Proses menunda-nunda tersebut

mungkin memiliki konsekuensi bagi pelakunya.

Santrock (2009, hlm.235) dalam buku psikologi pendidikannya

mendefinisikan prokrastinasi sebagai perilaku tidak efektif yang dilakukan

siswa, untuk melindungi diri dari kegagalan dengan cara sengaja

menghambat diri mereka sendiri tanpa melakukan usaha, menunda proyek

hingga menit akhir, atau bermain-main pada malam sebelum ujian.

Andreou dan Mark (2010, hlm.114) mendefinisikan prokrastinasi

sebagai prilaku menunda-nunda dengan alasan yang kurang dibenarkan.

Lively (1999, hlm.7) mendefinisikan prokrastinasi adalah tidak

mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan.

Menurut definisi dari peneliti-peneliti tersebut dapat disimpulkan

bahwa prokrastinasi adalah masalah kebiasaan menunda-nunda untuk

mengerjakan tugas sehingga tidak dapat diselesaikan dengan tepat waktu

dan dapat menimbulkan konsekuensi bagi pelakunya.

b. Bidang-bidang Prokrastinasi

Setiap orang memiliki bidang prokrastinasi yang berbeda-beda,

sebagian orang melakukan prokrastinasi di bidang spesifik, Misalnya

seorang perempuan yang telah menikah, bekerja, memiliki dua orang anak

juga mengatur pekerjaan rumah. Meskipun baik dalam mengelola

semuanya perempuan ini merasa kewalahan ketika melihat pesan di kotak

masuk sudah banyak. Kemudian memutuskan untuk tidak membalas

pesan-pesannya. Sebagiannya lagi melakukan prokrastinasi hampir di

semua bidang misalnya seorang pilot di suatu maskapai yang menunda

membayar pajaknya selama bertahun-tahun, menunda perbaikan rumah

dan mobil, menunda membayar kartu kredit, menunda menikah dan

menunda untuk berhenti merokok. Sangat jarang ditemukan seseorang

melakukan prokrastinasi disemua area kehidupannya, bahkan pilot pun

selalu tepat waktu dalam bekerja sebagai seorang pilot (Burka dan Lenora,

2008, hlm.167).

Page 23: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

8

Area-area prokrastinasi yang sering menjadi sasaran prilaku

prokrastinasi diantaranya yaitu, sekolah, rumah tangga, perawatan diri,

kesehatan pribadi, pekerjaan, hubungan sosial dan manajemen keuangan

(Burka dan Lenora, 2008, hlm.167 :Andreuo dan Mark, 2010, hlm.185).

c. Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi dapat dilakukan di berbagai jenis area (Knaus, 2010,

hlm.xix). Salah satunya pada area akademik yaitu prokrastinasi yang

dilakukan siswa dalam kegiatan belajar dan pembelajaran (Steel dan

Katrin, 2016, hlm.37). Prokrastinasi akademik terjadi di semua umur dan

di beragam tingkatan siswa, selama siswa tersebut masih mengikuti proses

pembelajaran di sekolah (Mccloskey, 2011). Sikap dan kebiasaan buruk

siswa yang menunda-nunda mengerjakan tugas dan hanya belajar pada

saat akan ujian dapat menghambat proses-proses belajar siswa (Majid,

2011, hlm.226-227). Prokrastinasi akademik terjadi ketika siswa menunda-

nunda pekerjaan yang tidak perlu seperti menyelesaikan tugas yang

berkaitan dengan nilai akademik (Mccloskey, 2011).

Menurut ahli prokrastinasi akademik Solomon dan Eather (1984,

hlm.505) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat tiga area yang

sering menjadi objek prokrastinasi akademik bagi siswa yaitu:

1. Menulis makalah, esay dan lain-lain

2. Belajar untuk ujian,

3. Mengerjakan tugas mingguan

Ketiga area ini merupakan area yang paling penting dalam menentukan

prestasi belajar siswa. Jika siswa tidak selesai menulis makalah, tidak

mengerjakan tugas mingguan dan tidak belajar untuk tes tentunya siswa

tidak akan lulus. Namun sayangnya banyak siswa melakukan prokrastinasi

pada tiga area ini (Tefula, 2014, hlm.34).

Mesikupun siswa berbeda-beda dalam kecenderungan menunda-nunda

mengerjakan tugas ataupun menunda-nunda mengerjakan tugas, faktor-

faktor lain yang berperan dalam prokrastinasi akademik siswa. Siswa yang

biasanya tidak menunda-nunda dikesehariannya, mereka dapat menunda-

Page 24: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

9

nunda dalam tugas-tugas akademik karena kurangnya pemahaman

memenejemen waktu, tidak memiliki kebiasaan belajar yang baik atau

mereka memiliki kepercayaan yang salah bahwa mereka mampu

mengerjakan tugas diakhir waktu meskipun menunda-nunda di waktu

senggang (Mccloskey, 2011). Oleh karena itu penelitian ini membahas

perilaku prokrastinasi akademik siswa melalui faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

d. Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi muncul dengan alasan yang berbeda-beda, jika dapat

mengetahui alasan melakukan prokrastinasi seseorang dapat mengevaluasi

diri untuk menjadi lebih baik (Knaus, 2010, hlm.11). Masalah utama

dalam menyajikan prokrastinasi akademik adalah banyaknya faktor untuk

melakukan prokrastinasi dalam area akademik, namun dalam

penelitiannya Schouwenburg (1992, hlm.234) menyebutkan bahwa siswa

yang melakukan prokrastinasi akan menunjukan beberapa faktor saja,

tanpa memandang sebagian faktor lebih penting daripada faktor lainnya.

Mccloskey (2011) menyajikan faktor-faktor yang menyebabkan siswa

melakukan prokrastinasi dalam area akademik antara lain;

(1) Keyakinan akan Kemampuan

Dalam mengerjakan tugas atau melakukan kegiatan tertentu, setiap

orang mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam kemampuan yang

membuatnya relatif unggul antara seseorang dengan orang lainnya

(Sedarmayanti, 2010, hlm.23). Kemampuan merupakan suatu kapasitas

individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan

(Sedarmayanti, 2010, hlm.23).

Individu yang mengenali dan meyakini akan kemampuan dirinya

dapat memberikan manfaat diantaranya:

1. Menimbulkan kesadaran bahwa kemampuan setiap orang memiliki

keistimewaan masing-masing.

Page 25: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

10

2. Mengenalkan secara lengkap potensi diri dan menjelaskan titik-

titik lemah dan titik-titik potensial pada diri siswa.

3. Sadar akan kemampuan diri akan memotivasi siswa untuk

menggapai cita-cita hidupnya (Ridha, 2002, hlm.22).

Siswa yang melakukan prokrastinasi memiliki keyakinan pada

kemampuan mereka untuk bekerja di bawah tekanan. Sikap siswa yang

memiliki pandangan positif seperti ini membuat siswa memilih belajar

diakhir waktu dengan tergesa-gesa baik dalam mengerjakan tugas

ataupun dalam menghadapi ujian, namun belajar tergesa-gesa di

malam sebelumnya tentu keesokan harinya memiliki dampak yang

tidak baik bagi kegiatan belajar di sekolah (Mccloskey, 2011, hlm.6-

7).

(2) Gangguan Perhatian

Belajar yang baik adalah kegiatan belajar yang sepi dari gangguan.

Gangguan adalah musuh utama dalam belajar, ketika siswa sedang

belajar sekali waktu pasti akan menemui gangguan. Gangguan dapat

datang dari diri siswa sendiri maupun dari lingkungan sekitar siswa.

Gangguan ini dapat menyebabkan siswa sukar berkonsentrasi,

sehingga merasa kesulitan dalam belajar (Djamarah, 2011, hlm.103).

Lingkungan yang bising dengan suara televisi, radio atau tape recorder

pada waktu belajar juga mengganggu siswa untuk berkonsentrasi pada

belajarnya (Slameto, 2010, hlm.63).

Siswa yang melakukan prokrastinasi mudah terganggu oleh

kegiatan yang lebih menarik atau lebih menyenangkan. Alih-alih

mengerjakan tugas yang lebih penting, siswa yang melakukan

prokrastinasi cenderung untuk memilih menonton televisi, bermain,

bahkan tidur (Mccloskey, 2011, hlm.7). Gangguan muncul saat siswa

merasa terbebani dengan tugas sehingga membiarkan diri terganggu.

Kemudian lari dari kenyataan bahwa siswa tidak bisa menyelesaikan

tugasnya (Perry, 2006, hlm.76). Terlebih pada era teknologi sekarang

ini, siswa memiliki cara-cara baru untuk menunda-nunda mengerjakan

Page 26: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

11

tugas sekolahnya. Berselancar di dunia maya, bermain game dan media

sosial seperti facebook, twitter dan lain lain, membuat perhatian siswa

mudah teralihkan, awalnya memiliki niat untuk belajar hingga

kehilangan komitmen untuk belajar ataupun mengerjakan tugas

(Combs, 2013, hlm.5).

Pemusatan perhatian diperlukan dalam belajar. Siswa yang tidak

mampu memusatkan perhatian dalam belajar akan menghasilkan kesia-

siaan. Hilangnya konsentrasi siswa disebabkan oleh buyarnya pusat

perhatian siswa terhadap suatu obyek, sehingga pada akhirnya apa

yang diinginkan siswa dari kegiatan belajar tidak didapatkan.

Perlu disadari betapa pentingnya pemusatan perhatian dalam

belajar. Tanpa pemusatan perhatian, motivasi yang besar pun tidak

akan banyak dapat berbuat untuk membantu mengatasinya (Djamarah,

2011, hlm.97).

(3) Faktor Sosial

Sebagian orang melakukan prokrastinasi sebagai akibat gangguan

aktivitas sosial untuk menunda-nunda dan bersenang-senang

melakukan prokrastinasi dengan santai, mereka terlalu yakin jika

menunda sekarang akan sukses nantinya (Burka dan Lenora, 2008,

hlm.8). Faktor-faktor sosial seperti teman atau keluarga dapat

membantu siswa agar terhindar dari perilaku prokrastinasi (Mccloskey,

2011, hlm.8). Dukungan orangtua diperlukan siswa untuk memberikan

pengetahuan manajemen waktu belajar yang baik, tanpa memberikan

tekanan atau paksaan untuk mencapai target tertentu yang harus

dicapai siswa (Won, 2018, hlm.212).

(4) Keterampilan Memanajemen waktu

Waktu adalah tantangan besar bagi prokrastinator. Mereka asyik

dengan waktu dan menganggap waktu bukan masalah sama sekali

(Burka dan Lenora, 2008, hlm.193). Penelitian He, dkk (2017, hlm.22)

menemukan banyak prokrastinator menghabiskan waktu dengan

bermain internet, terutama sosial media. Semakin lama prokrastinator

Page 27: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

12

bermain sosial media, semakin sering juga siswa menunda

mengerjakan tugasnya.

Manajemen waktu dimulai dengan menilai secara akurat berapa

banyak waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan berbagai hal seperti

halnya mengestimasi berapa banyak waktu yang diambil untuk

mengerjakan suatu tugas. Prokrastinator cenderung menipu diri dengan

menganggap bahwa masih memiliki banyak waktu mengerjakan tugas

sampai selesai (Basco, 2010, hlm.167).

Lebih jauh lagi manajemen waktu meliputi bagaimana waktu

digunakan, menetapkan prioritas, perencanaan dan penjadwalan untuk

berkonsentrasi pada apa yang paling penting dilakukan untuk saat ini.

Manajemen waktu yang lebih baik dapat menyediakan kesempatan

waktu tambahan untuk melakukan suatu pekerjaan (Knaus, 2010,

hlm.116). Jika seseorang dapat menetapkan tujuan yang realistis,

memperkirakan waktu secara akurat dan memiliki komitmen yang

tinggi untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, orang tersebut akan

berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengendalikan

kecenderungan dalam menunda-nunda tugas (Basco, 2010, hlm.167).

Oleh karenanya manajemen waktu penting untuk menentukan

keberhasilan. Dengan manajemen waktu yang baik, kegiatan dapat

terjadwal secara sistematis dan semuanya terselesaikan secara rapi

(Samadani,2014, hlm.69).

(5) Inisiatif Diri

Prokrastinasi dapat terjadi tidak hanya karena faktor sosial atau

situasional saja tetapi juga karena sikap atau karakter personal seperti

inisiatif diri dan takut gagal. Inisiatif diri identik dengan motivasi

internal. Jika siswa kurang inisiatif, mereka tidak dapat menyelesaikan

tugas dengan tepat waktu. (Mccloskey,2011, hlm. 9)

Untuk memulai sebuah rencana tidak ada waktu yang benar-benar

ideal. Sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk memulai

melaksanakan apa yang diimpikan. Apabila siswa memberikan

Page 28: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

13

kesempatan pada dirinya untuk menunda-nunda maka akan kehilangan

semangat untuk selamanya (Munadi, 2005, hlm.183).

(6) Kemalasan

Scrhaw, Lori dan Theresa, (2007, hlm.19) dalam penelitiannya

menyebutkan bahwa malas sebagai salah satu penyebab utama siswa

melakukan prokrastinasi. Malas dipandang sebagai konsekuensi dari

kebosanan sehingga dapat memicu prilaku menunda-nunda. Suwarno

dalam (Hanafiah dan Cucu, 2009, hlm.10-11) menambahkan bahwa

malas belajar pada siswa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya

adalah siswa tidak memiliki kebiasaan belajar yang teratur, siswa tidak

mempunyai catatan pelajaran yang lengkap, tidak membuat PR, sering

membolos dari sekolah dan seringkali lebih mengharapkan bocoran

soal ulangan atau bahkan mencontek untuk mendapat nilai yang bagus.

Sikap yang berharap nilai bagus tanpa adanya usaha seperti ini, timbul

sebagai akibat motivasi belajar siswa yang rendah, sehingga

menyebabkan gaya hidup yang mau banyak senang.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu “Prestatie” yang

memiliki arti “hasil usaha”. Berbeda dengan hasil belajar, prestasi belajar

pada umumnya berkaitan dengan aspek pengetahuan sedangkan hasil

belajar pada umumnya berkaitan dengan pembentukan watak siswa

(Arifin, 2010, hlm.12). Prestasi belajar merupakan hasil dari proses

belajar, maka prestasi belajar tidak dapat dipisah dengan kegiatan belajar

sebab belajar merupakan suatu proses (Darmadi, 2017, hlm.295). Menurut

Sinar (2018, hlm.20) prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dapat

ditunjukan dengan kamampuan siswa menjawab soal-soal tes baik formatif

maupun sumatif yang menyangkut tiga ranah afektif, kognitif dan

psikomotorik yang di tuangkan dalam bentuk angka oleh guru.

Page 29: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

14

Darmadi (2017, hlm.299) menambahkan prestasi merupakan tingkat

pencapaian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas atau materi pelajaran

yang diterima dalam jangka waktu tertentu.

Prestasi merupakan puncak kemampuan siswa dari proses-proses

belajar. Bila proses-proses belajar seperti penerimaan, pengaktifan, pra-

pengolahan, pengolahan, penyimpanan, pemanggilan untuk pembangkitan

pesan serta pengalaman yang tidak baik. Siswa dapat memiliki prestasi

yang rendah atau bahkan gagal dalam berprestasi (Dimyati dan Mudjiono,

2009, hlm.243).

Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau

materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi

belajar umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat

dibandingkan dengan satu kriteria yang lain.

b. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar memiliki beberapa fungsi utama antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan atau

dapat dijadikan sebagai pendorong bagi peserta didik dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan.

4) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)

peserta didik.

Dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas Cronbach dalam Arifin

(2009, hlm.12-13) menambahkan bahwa kegunaan prestasi banyak

ragamnya antara lain “sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar,

untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan untuk keperluan seleksi untuk

kepentingan penjurusan, dan untuk menentukan kebijakan sekolah”.

Page 30: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

15

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses perubahan tingkahlaku siswa, dalam proses

merubah tingkah laku terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat diklasifikasikan

menjadi dua bagian yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri

siswa dan faktor eksternal yang berasal dari lingkungan keseharian siswa

(Sardiman, 2012, hlm.39).

1. Faktor Internal

Faktor internal siswa terdiri dari keadaan jasmani (fisiologis) dan

psikologis (tingkat kecerdasan/intelegensi, sikap, bakat, minat dan

motivasi)

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari

siswa. Kondisi fisik setiap orang berbeda-beda. Ada siswa yang

dapat belajar dengan waktu lama, ada juga siswa yang hanya dapat

belajar beberapa jam saja. Kondisi fisik juga menyangkut

kelengkapan dan kesehatan indra yang menunjang proses

pembelajaran (Sukmadinata, 2009, hlm.162). Lemahnya kondisi

fisik akan menurunkan kualitas belajar untuk menguasi materi

pelajaran. Sehingga proses pembelajaran menjadi tidak optimal.

Begitu juga dengan siswa berkebutuhan khusus yang memiliki

kekurangan dalam keadaan fisiknya, sehingga memerlukan

perlakuan khusus untuk mengoptimalkan proses pembelajaran

(Helmawati, 2016, hlm.199).

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis tidak kalah pentingnya dengan faktor

fisiologis siswa (Sukmadinata, 2009, hlm.162). Faktor psikologis

siswa menyangkut kondisi intelegensi, bakat, minat dan motivasi

yang dimiliki siswa.

Page 31: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

16

(1) Intelegensi

Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang bersifat

umum atau kemampuan berpikir seseorang yang dapat digunakan

untuk menganalisis, memecahkan masalah, serta menarik

kesimpulan ketika berhadapan dengan suatu stimulus (Helmawati,

2016, hlm.200). Intelegensi memiliki tiga jenis kecakapan yaitu:

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan dalam sistuasi

yang baru dengan cepat dan efektif, kecakapan untuk

menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif dan

kecakapan untuk mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat

(Slameto, 2010, hlm.56).

Setiap siswa memiliki kelebihan tertentu yang berbeda dengan

siswa lainnya, sehingga memungkinkan siswa yang memiliki

kemampuan dalam suatu bidang tetapi kurang dalam bidang

lainnya. Sebagai contoh siswa memiliki kelebihan dalam berhitung

tetapi kurang dalam hal berkomunikasi. Namun, ada juga siswa

yang memiliki kelebihan dalam beberapa kecerdasan sekaligus

yang dikenal dengan istilah multitalenta (Helmawati, 2016,

hlm.200).

Dalam kondisi yang sama, intelegensi berdampak besar

terhadap kemajuan belajar. Siswa yang tingkat intelegensinya lebih

tinggi akan lebih mampu menghadapi masalah-masalah belajar

dibandingkan dengan siswa yang memiliki intelegensi rendah

(Slameto, 2010, hlm.56).

(2) Sikap

Sikap merupakan kecenderungan siswa dalam merespon

dengan cara yang relatif tetap terhadap objek (orang, barang dan

sebagainya) baik secara positif maupun negatif. Sikap positif siswa

dalam memandang pelajaran tentu saja akan berdampak positif

terhadap peningkatan kemampuannya. Sebaliknya sikap tidak

menyukai pelajaran akan berdampak negatif yang mengakibatkan

Page 32: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

17

kurang optimalnya kemampuan yang dikeluarkan siswa untuk

belajar (Helmawati, 2016, hlm.200-201).

(3) Bakat

Merujuk definisi chaplin dalam (Helmawati, 2016, hlm.201)

bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap

siswa memiliki keunikan tersendiri pada bakatnya, walaupun

antara satu siswa dengan siswa lainnya memiliki bakat yang sama

pastinya mereka memiliki kemampuan pendalaman yang berbeda

dalam mengembangkan bakatnya. Oleh karena itu guna

mengoptimalkan bakat yang dimiliki siswa, guru hendaknya

cermat dalam melihat potensi yang dimiliki siswa. Jika materi ajar

yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka prestasi

belajarnya akan lebih baik karena ia merasa senang proses

pembelajaran yang sejalan dengan bakatnya, oleh karenanya pada

pembelajaran selanjutnya siswa lebih giat lagi dalam belajar

(Slameto, 2010, hlm.57-58).

(4) Minat

Ketertarikan yang tinggi atau keinginan yang kuat terhadap

sesuatu merupakan definisi dari minat (Helmawati, 2016,

hlm.201). Minat berdampak besar terhadap pembelajaran siswa,

materi pelajaran yang tidak diminati siswa membuatnya tidak

belajar dengan sungguh-sungguh (Slameto, 2010, hlm.57).

Siswa yang memiliki minat tinggi dalam pelajaran tertentu

akan lebih memusatkan perhatian dan waktu untuk lebih giat guna

mencapai prestasi yang tinggi. Sebaliknya jika siswa merasa

terpaksa dan memiliki minat yang rendah dengan mata pelajaran

tertentu, siswa akan menghadapi banyak kendala sehingga proses

belajarnya menjadi tidak optimal bahkan menghadapi kegagalan

(Helmawati, 2016, hlm.201-202).

Page 33: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

18

(5) Motivasi

Motivasi merupakan kondisi psikologis internal siswa yang

mendorong untuk berbuat sesuatu. Motivasi yang berasal dari

dalam diri siswa dikenal dengan motivasi intrinsik seperti perasaan

senang terhadap materi pelajaran tertentu. Sedangkan motivasi

yang berasal dari luar dikenal dengan motivasi ekstrinsik, sebagian

contohnya adalah pujian, hadiah, dan hukuman (Helmawati, 2016,

hlm.202). Dalam proses belajar perlu diketahui apa yang menjadi

motivasi siswa agar mampu belajar dengan baik. Motif-motif yang

kuat agar siswa belajar dengan baik dapat ditanamkan dengan cara

memberikan latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan yang dapat

mendorong siswa untuk berpikir, merencanakan dan melaksanakan

kegiatan yang menunjang siswa untuk belajar, kadang-kadang juga

dipengaruhi oleh keadaan lingkungan (Slameto, 2010, hlm.58).

2. Faktor Eksternal

Keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar

siswa disebut dengan faktor eksternal siswa. Keadaan lingkungan

terbagi menjadi dua katagori yaitu: lingkungan sosial dan lingkungan

non sosial (Helmawati, 2016, hlm.202).

1) Lingkungan Sosial

Siswa tidak lepas dari kodratnya manusia sebagai homo socius,

yakni makhluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial dalam

kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu siswa pasti menerima

dampak baik ataupun buruk ketika siswa berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya (Djamarah, 2011, hlm.178-179). Helmawati

membagi lingkungan sosial menjadi tiga bagian yaitu: lingkungan

sosial dalam keluarga, lingkungan sosial dalam sekolah dan

lingkungan sosial dalam masyarakat.

a. Keluarga

Keluarga diakui peranannya dalam dunia pendidikan sebagai

lembaga pendidikan informal luar sekolah. Peranan keluarga dalam

Page 34: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

19

dunia pendidikan sangatlah penting, baik sesudah ataupun sebelum

siswa memasuki lembaga pendidikan formal (sekolah), keluargalah

yang membentuk karakter siswa yang giat dalam belajar di luar

sekolah (Djamarah, 2011, hlm.241). Banyak hal yang di dapat siswa

dari keluarga diantaranya yaitu belajar tentang nilai-nilai keyakinan,

etika, norma-norma bertenggang rasa, saling menghormati dan

menghargai (Helmawati, 2016, hlm.202).

Keluarga yang harmonis tentunya akan lebih mudah

mengkondisikan suasana rumah menjadi tempat belajar yang

nyaman. Namun sebaliknya, apabila tidak ada keharmonisan dalam

keluarga bahkan tidak peduli terhadap pendidikan anaknya tentunya

hal ini akan menyebabkan sulitnya membentuk suasana yang

nyaman untuk siswa belajar di luar sekolah (Djamarah, 2011,

hlm.241).

b. Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan yang menjadi rumah kedua

tentunya sekolah memiliki dampak besar bagi siswanya. Apabila

sekolah mampu menyediakan lingkungan yang kondusif, kreatif

serta memiliki sarana dan prasarana yang memuaskan tentunya

ketenangan dan kenyamanan dalam belajar akan didapatkan oleh

siswa. Namun, bila sekolah tidak mampu menyediakan penunjang

belajar bagi siswa maka wajarlah bermunculan siswa yang kesulitan

dalam belajar (Djamarah, 2011, hlm.238-239). Lingkungan sekolah

dan keluarga hendaknya mampu menjadi mitra penting. Meski

sekolah mampu mengawasi tingkah laku siswa ketika berada di

sekolah, namun perilaku tersebut sangat mungkin lenyap apabila

nilai-nilai yang diajarkan di sekolah tidak di dukung dari rumah

(Lickona, 2013, hlm.49).

c. Masyarakat

Di luar lingkungan keluarga, lingkungan sekitar rumah

memberikan pengaruh sosial pertama kepada siswa. Pada

Page 35: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

20

lingkungan masyarakat siswa berkenalan dengan kelompok yang

lebih besar dengan perilaku yang beraneka ragam (Nasution, 2016,

hlm.155). Lingkungan masyarakat baik yang berasal dari teman-

teman siswa ataupun anggota masyarakat lainnya tidak kalah besar

pengaruhnya. Apabila siswa bergaul dengan orang pandai, maka

siswa tersebut bisa ikut pandai, tetapi apabila siswa bergaul dengan

teman-teman yang melulu ke pesta, tempat-tempat permainan tanpa

mengenal waktu sekolah, maka prestasi belajarnya akan terganggu

(Thabrany, 1995, hlm.36)

2) Lingkungan Nonsosial

a. Lingkungan Tempat Belajar

Lingkungan tempat belajar yang bersih, luas serta memiliki

ventilasi yang cukup berpengaruh pada kenyamanan siswa dalam

belajar. Sebaliknya apabila lingkungan tempat siswa belajar kotor,

sempit dan gelap membuat proses belajar siswa menjadi kurang

optimal (Helmawati, 2016, hlm.203).

b. Alat-alat Belajar

Alat-alat belajar menjadi instrumen penting yang menunjang

proses pembelajaran siswa. Siswa yang memiliki alat belajar dan

siswa yang tidak memiliki alat belajar jika dibandingakan akan

memiliki hasil yang berbeda. terlebih pelajaran yang diikuti siswa

diiringi dengan praktik, ketiadaan alat-alat akan menghambat siswa

menjadi anak yang terampil (Helmawati, 2016, hlm.204).

c. Keadaan alam

Kondisi cuaca mempengaruhi tekad siswa dalam belajar.

Kondisi cuaca yang cerah tentunya akan menambah semangat

belajar siswa. Sebaliknya kondisi cuaca yang gelap, hujan deras di

pagi hari, banjir atau terjadinya bencana alam gunung meletus akan

mengecilkan tekad dan semangat siswa dalam belajar (Helmawati,

2016, hlm.204).

Page 36: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

21

d. Waktu

Setiap anak memiliki waktu yang tepat dalam belajar

bergantung pada kondisi psikologis siswa. Misalnya, waktu yang

tepat untuk belajar di pagi hari karena kondisi fisik dan pikiran

masih segar dan bersih. Selanjutnya, sore hari pada saat siswa

istirahat dari rutinitas sekolah. Ada juga yang memiliki waktu

belajar pada malam atau dini hari karena pada waktu itu tidak

terlalu ramai (Helmawati, 2016, hlm.204).

d. Cara untuk Mengevaluasi Prestasi Belajar Ranah Kognitif

Prestasi adalah hasil pembelajaran yang diperoleh dari evaluasi

pembelajaran. Setiap siswa memiliki ragam prestasi yang berbeda-beda,

prestasi yang diperoleh siswa dari hasil pembelajaran dapat saja rendah,

sedang ataupun tinggi (Helmawati, 2016, hlm.205). Kebanyakan guru

lebih menitikberatkan evaluasi atau penilaian terhadap prestasi belajar

pada ranah kognitif. Ranah kognitif dari prestasi belajar meliputi

penguasan konsep, ide, pengetahuan faktual dan lain sebagainya yang

berkenaan dengan keterampilan-keterampilan intelektual (Jufri, 2013,

hlm.60) Ranah kognitif memiliki kategori umum diantaranya mengingat,

memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan berkreasi

(Musfah, 2012, hlm.211).

Tabel 2.1 Kategori Umum Ranah Kognitif

Katagori Implikasi Kognitif

Mengingat Mengetahui dan mengingat konsep,

fakta simbol dan prinsip

Memahami Memahami Makna

Mengaplikasikan Menerapkan pengetahuan dalam

situasi baru

Menganalisis Mengeliminir masalah kompleks

menjadi lebih sederhana

Mengevaluasi Memanfaatkan gagasan yang sudah

ada untuk mendapatkan gagasan

baru

Berkreasi Menggabungkan beberapa unsur

menjadi suatu bentuk kesatuan

Page 37: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

22

Mengevaluasi prestasi siswa pada aspek kognitif dapat dilakukan

dengan berbagai cara baik dengan tes tulis maupun tes lisan. Tes lisan saat

ini hampir tidak pernah digunakan karena membutuhkan waktu yang tidak

sedikit akibat dari pelaksanaannya berhadapan langsung antara guru dan

siswa sedangkan jumlah siswa di sekolah-sekolah semakin banyak, selain

itu tes lisan juga tes lisan juga memiliki subjektivitas tinggi, soal yang

diberikan oleh guru kadangkala berbeda tingkat kesukarannya antara siswa

satu dengan siswa lainnya yang menyebabkan penilaian prestasi siswa

menjadi kurang adil (Syah, 2014, hlm.152).

Tes prestasi bertujuan untuk mengukur kemampuan baru dari hasil

kegiatan belajar yang baru dijalani. Proses pembelajaran yang baru dijalani

tentu saja dalam batas-batas bakat yang dimiliki murid atau pelajar yang

bersangkutan. Kemampuan yang menjadi sasaran tes prestasi memiliki

asal usul yang spesifik dan jelas. Dalam konteks pendidikan formal, tes

prestasi lazim dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu untuk tingkat kelas

tertentu pada jenjang pendidikan tertentu (Supratiknya, 2014, hlm.66)

Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya tes prestasi belajar dapat

digolongkan kedalam tiga jenis yakni (1) Tes Formatif, (2) Tes

Subsumatif, (3) Tes Sumatif (Suardi, 2018, hlm.198).

(1) Tes Formatif

Tes formatif digunakan untuk menilai satu atau beberapa pokok bahasan

guna memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa terhadap pokok

bahasan tersebut, kemudian hasil tes ini dimanfaatkan untuk mengevaluasi

proses belajar mengajar bahan tersebut dalam waktu tertentu.

(2) Tes Subsumatif

Tes subsumatif digunakan untuk menilai sejumlah pelajaran tertentu yang

telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah memperoleh

gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar

siswa. Hasil tes subsumatif dimanfaatkan untuk memperbaiki proses

belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.

(3) Tes Sumatif

Page 38: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

23

Tes sumatif digunakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa terkait

pemahaman terhadap materi ajar pada mata pelajaran tertentu dengan

kurun waktu satu semester atau bahkan lebih dari satu semester. Selain

dapat dimanfaatkan menentukan kenaikan kelas, menyusun peringkat serta

sebagai ukuran mutu sekolah, tes ini juga dapat digunakan sebagai sarana

evaluasi diri bagi siswa untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam

belajar (Suardi, 2018, hlm.198).

e. Prestasi Belajar Kimia

Kimia merupakan mata pelajaran yang sulit bagi kebanyakan siswa,

karena sebelumnya kimia terintegrasi pada pelajaran sains di sekolah

dasar. Sebagai mata pelajaran sulit, guru harus berusaha lebih keras untuk

memotivasi siswa mempelajari konsep-konsep kimia, tanpa minat dan

motivasi yang tinggi, maka konsep-konsep kimia sulit dipahami siswa

dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai (Suyanti, 2010,

hlm. 175).

Tujuan pembelajran kimia bukan hanya terfokus pada penanaman

pengetahuan kimia, sebagaimana masih banyak dipahami oleh banyak

praktisi pendidikan, melainkan lebih luas dari itu (Firman, 2009,

hlm.228). Keberadaan kimia dalam kurikulum SMA, selain dipandang

sebagai ilmu dasar, kimia juga dapat dijadikan “kendaraan” untuk

mengembangkan kecerdasan siswa antara lain kemampuan bernalar dan

memecahkan permasalahan secara ilmiah (Firman, 2009, hlm.225).

Salah satu masalah yang dihadapi pengajar kimia adalah perolehan

hasil belajar yang kurang memuaskan sekalipun pengajar telah berusaha

secara maksimal untuk mengajarkan kimia dengan baik, hal ini

menunjukan akan tingginya kompleksitas persoalan dalam pembelajaran

kimia. Disamping itu harus diakui bahwa ilmu pendidikan kimia belum

sampai pada taraf yang cukup matang untuk dapat berperan sebagai

“pemandu” bagi para pendidik dalam mengajarkan kimia. masih

diperlukan pengkajian, penelitian dan pemikiran yang melibatkan para

Page 39: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

24

praktisi, pakar ilmu pendidikan kimia dan pakar ilmu kimia secara

bersama-sama dalam mengembangkan alternatif-alternatif pendekatan

dan strategi yang efektif dalam mengajarkan kimia (Firman, 2009,

hlm.229).

Untuk memperoleh prestasi belajar kimia diperlukan beberapa tahap

diantaranya yaitu (1) perumusan tujuan pembelajaran kimia, (2) penilaian

awal guna mengetahui sejauh mana siswa memiliki kemampuan-

kemampuan atau keterampilan yang diperlukan untuk mempelajari mata

pelajaran kimia (3) penyediaan pengalaman belajar, pada tahap ini

penilaian merupakan usaha untuk memonitor kemajuan belajar siswa,

sekaligus mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh

siswa (4) penilaian akhir, yang tujuannya melihat bagaimana prestasi

siswa dalam mata pelajaran kimia. Prestasi siswa yang diukur dalam

penilaian sumatif biasanya menjadi bahan laporan kepada orang tua siswa

tentang kemajuan belajar anak-anaknya (Nasoetion, 2008, hlm.8.5-8.6).

Prestasi belajar kimia yang diteliti pada penelitian ini berupa hasil

usaha siswa yang didapatkan setelah mengerjakan soal ulangan tengah

semester yang diberikan oleh guru kemudian dituangkan dalam bentuk

angka. Menurut Periantalo (2015, hlm.172) dokumentasi prestasi belajar

dapat berupa nilai ulangan harian, ulangan tengah semester maupun nilai

ujian akhir siswa

B. Penelitian yang Relevan.

Penelitian yang relevan pada penilitian ini antara lain:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Roghani, Taghi dan Fazlollah (2015)

dengan judul The Relationship between the Academic Procrastination

and the Academic Achievements in Female High School Student in

Isfahan in the 2013-2014 Academic Year. Penelitian ini meneliti 116

siswi untuk mengetahui bagaimana hubungan prokrastinasi akademik

dan efikasi diri terhadap prestasi belajar siswa perempuan. Instrumen

yang digunakan pada penelitian ini adalah procrastination assestmen

student scale (PASS). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa

Page 40: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

25

prokrastinasi memiliki korelasi yang negatif dan signifikan terhadap

efikasi diri dan prestasi belajar siswa.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Akinsola, Adedeji dan Adeyinka (2007)

dengan judul Correlates of Academic Procrastination and Mathematics

Achiement of University Undergraduate Students. Penelitian ini

meneliti hubungan prokrastinasi akademik dengan prestasi belajar

matematika pada 150 mahasiswa jurusan matematika. Instrumen yang

digunakan pada penelitian ini adalah skala prokrastinasi akademik yang

dikembangkan oleh Tuckman. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa

prokrastinasi akademik memiliki korelasi yang signifikan terhadap

prestasi belajar matematika mahasiswa.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Danya M. Corkin, dkk (2014) dengan

judul The Role of The College Classroom Climate on Academic

Procrastination. Penelitian ini menunjukan sejauh mana iklim kelas

dapat memprediksi prokrastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan kuesioner The Pure Procrastination Scale

(2010) sebanyak 12 item pernyataan untuk prokrastinasi dan kuisioner

iklim kelas sebanyak 30 item pernyataan. Sampel dalam penelitian

sebanyak 248. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa iklim kelas

memiliki korelasi yang signifikan terhadap terhadap prokrastinasi

akademik pada mahasiswa.

d. Penelitian yang dilakukan oleh Bilge Uzun Ozer dan Mesut Sackes

(2011) dengan judul Effect of Academic Procrasination on Collage

Student Life Satisfaction. Penelitian ini meneliti 314 mahasiswa dengan

menggunakan instrumen berupa kuisioner Tuckman Procrastination

Scale (1991) dengan 14 item pernyataan. Penelitian ini menunjukan

bahwa mahasiswa yang lebih sering melakukan prokrastinasi memiliki

kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang jarang

melakukan prokrastinasi.

e. Penelitian yang dilakukan oleh Yoshiko Goda, dkk (2014) dengan judul

Procrastination and Other Learning Behavioral Types in E-learning

Page 41: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

26

and Their Relationship with Learning Outcomes. Penelitian ini meneliti

hubungan prokrastinasi dan tipe prilaku belajar lainnya dengan prestasi

belajar. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat 37 siswa dari

441 siswa yang gagal menyelesaikan tugasnya sampai akhir semester.

Sebagai akibat dari prilaku belajar yang lambat pada 8 minggu pertama

selama satu semester. Sehingga berkonsekuensi negatif terhadap

performa akademik siswa.

C. Kerangka Berpikir

Setiap siswa tentunya ingin menjadi siswa yang berprestasi. Selain

didorong oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya prestasi yang didapat

siswa akan sesuai dengan usaha yang dilakukannya. Sayangnya fenomena

yang terjadi dikalangan pelajar justru kerap kali menunda-nunda

mengerjakan tugas yang menjadi alat evaluasi utama dalam menentukan

prestasinya dalam bidang akademik. Menunda-nunda kegiatan akademik

dapat dilihat dalam aspek percaya akan kemampuan, Dengan demikian

penulis menduga bahwa prilaku siswa menunda-nunda memiliki hubungan

yang signifikan terhadap prestasi belajar. Adapun kerangka berpikir dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 42: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

27

Gambar 2.1 Kerangka Beripikir

D. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah terdapat

hubungan yang signifikan antara prokrastinasi terhadap prestasi belajar

siswa.

Pengukuran prokrastinasi

akademik

Prokrastinasi akademik disebabkan

oleh:

1.Keyakinan akan kemampuan

2. Gangguan perhatian

3. Faktor sosial

4. Manajemen waktu

5. Inisiatif diri

6. Malas

Bagaimana hubungan prokrastinasi akademik dengan prestasi belajar

Prestasi belajar kimia dipengaruhi

oleh:

1.Internal

a.Fisiologis

b. Psikologis

2. Eksternal

a. Sosial

b. Non Sosial

Penilaian prestasi belajar

Masalah

1. Siswa sering mengerjakan tugas di batas waktu penyelesaian dengan alasan

tidak dapat mengatur waktu mengerjakan tugas di rumah.

2. Siswa sering siswa yang belajar hanya satu hari sebelum ujian dengan

sistem kebut semalam.

3. Tedapat siswa yang menyalin tugas temannya.

4. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia belum optimal

Prilaku Prokrastinasi

Akademik Tugas dan Ujian merupakan alat

evaluasi utama dalam menentukan

prestasi siswa

Page 43: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan tahun

pelajaran 2018/2019. Adapun pelaksaan penelitian ini dilakukan pada bulan

Oktober tahun 2017 sd bulan Maret tahun 2019.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Menurut

Sukmadinata (2005, hlm.56) penelitian korelasional ditujukan untuk

mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.

Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dapat dinyatakan

dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi). Koefisien

korelasi dilambangkan dengan “r”, memiliki rentang interval -1 ≤ r ≤ 1.

Semakin mendekati 1 atau -1 antar variabel yang diteliti semakin kuat

(Mahmud, 2011, hlm.104). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui arah

hubungan variabel prokrastinasi akademik dengan variabel prestasi belajar

kimia serta bagaimana eratnya hubungan antar kedua variabel tersebut.

C. Alur Penelitian

Adapun alur penelitian dalam penelitian ini yaitu:

Page 44: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

29

Tahap Perencanaan

------------------------------------------------------------------------------------

Tahap Pelaksanaan

------------------------------------------------------------------------------------

Tahap Penyelesaian

Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian

Analisis Kebutuhan

Penelitian

Studi Literatur Perilaku Prokrastinasi

Akademik

Penyusunan Instrumen Penelitian

Angket Prokrastinasi Akademik

Validitas dan Reliabilitas

Instrumen

Pengambilan Data

Angket Prokrastinasi

Akademik

Nilai Ujian Tengah

Semester

Temuan Data

Analisis Data

Kesimpulan:

Terdapat hubungan yang signifikan antara

prokrastinasi akademik dengan prestasi belajar kimia

siswa.

Page 45: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

30

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 2018/2019 yang

berjumlah 180 orang.

2. Sampel

Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa kelas XI IPA 1,

XI IPA 2, XI IPA 4 dan XI IPA 5 yang berjumlah 141 siswa terdiri dari 51

siswa laki-laki dan 90 siswa perempuan. Pengambilan sampel

menggunakan nonprobability sampling (penarikan sampel tidak acak / non

sampling) yaitu tidak memberikan kesempatan yang sama dari setiap

anggota populasi untuk menjadi sampel dengan kata lain penarikan sampel

dalam penelitian ini tidak ditujukan untuk menarik kesimpulan umum

(generalisasi) hanya bersiat penelitian atau studi kasus, dengan teknik

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi

berdasarkan tujuan atau disesuaikan dengan tujuan penelitian

(Sukmadinata, 2005, hlm.254). Menurut Seputra (2013, hlm.14) jika

teknik purposive sampling digunakan pada penelitian pendidikan, maka

sampel yang diambil adalah orang-orang atau objek maupun ahli yang

terkait dalam bidang pendidikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2007, hlm.100). Adapun

teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini di antara lain:

Page 46: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

31

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data

Data Instrumen Keterangan

Hubungan

prokrastinasi

akademik dengan

prestasi belajar kimia

1. Angket

prokrastinasi

Akademik

2. Nilai Ujian

Tengah Semester

1. Angket

diberikan

setelah siswa

melakukan ujian

tengah semester.

2. Dokumen

berupa nilai

ujian tengah

semester siswa

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan

metode pengumpulan data (Arikunto, 2007, hlm.101). Adapun instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket

Angket merupakan daftar yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang

disusun secara khusus yang menggali atau menghimpun keterangan atau

informasi yang cocok untuk di analisis. Dalam hal ini teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah angket tertutup (angket berstruktur), dimana

“angket tertutup ialah angket yang disajikan dengan sedemikian rupa

sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai

dengan karakteristik dirinya (Sukmadinata, 2005, hlm. 230). Skala yang

digunakan merupakan modifikasi skala likert dengan empat alternatif

jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Kemudian siswa diminta untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap

paling sesuai dengan dirinya dengan cara memberikan tanda checklist (√)

pada salah satu alternatif jawaban yang terdapat pada angket (Supratiknya,

2014, hlm.271). Adapun penskoran dalam angket terdapat dalam tabel 3.2

berikut ini;

Page 47: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

32

Tabel. 3.2 Penskoran Skala Angket

No. Alternatif Jawaban

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

Skor Skor

1. Sangat Setuju 4 1

2. Setuju 3 2

3. Tidak Setuju 2 3

4. Sangat Tidak Setuju 1 4

Angket yang digunakan yaitu angket prokrastinasi akademik hasil

adaptasi dari angket Academic Procrastination Scale yang dikembangkan

oleh Justin Mccloskey tahun 2011. Angket prokrastinasi akademik

digunakan untuk mengukur tinggi-rendahnya perilaku menunda-nunda

yang dilakukan oleh siswa dalam bidang akademik, angket prokrastinasi

akademik diberikan setelah siswa mengikuti ujian tengah semester.

Adapun kisi-kisi angket prokrastinasi akademik ini adalah sebagai berikut

:

Tabel. 3.3 Kisi-kisi angket prokrastinasi akademik

Variabel Dimensi No. Pertanyaan

+ -

Prokrastinasi

Akademik

Keyakinan

akan

kemampuan

1, 2, 5 dan

8

3, 4, 6 dan 7

Gangguan

Perhatian

9, 10 dan 14 11, 12 dan

13

Faktor Sosial 15, 17 dan

18

16, 19 dan

20

Manajemen

Waktu

21, 23 dan

25

22, 24 dan

26

Inisiatif Diri 28, 31 dan

32

27 29 dan

30

Kemalasan 33, 35 dan

37

34, 36 dan

38

Jumlah 38

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik untuk mempelajari dan

menganalisis bahan-bahan tertulis (Arifin, 2011, hlm.243). Dokumen

Page 48: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

33

prestasi belajar siswa dapat berupa nilai rapor, IPK, nilai, UH dan nilai

UTS (Periantalo, 2015, hlm.172). Dalam penelitian ini dokumentasi

yang digunakan berupa nilai hasil ujian tengah semester siswa SMA.

G. Uji Coba Instrumen

Dalam menyusun sebuah instrumen, instrumen tersebut harus benar-

benar dapat menggambarkan tujuan dari penelitiannya (valid) dan juga dapat

konsisten apabila pernyataan tersebut dijawab dalam waktu yang berbeda

(reliabel) (Noor, 2012, hlm.164).

a. Uji Validitas

Validitas instrumen penelitian berguna untuk mengetahui apakah

instrumen itu dapat mengukur apa yang akan diukur (Nurgiyantoro,

Gunawan dan Marzuki, 2012, hlm.338). Validitas instrumen dibedakan ke

dalam dua katagori yaitu validitas yang pertimbangannya lewat analisis

rasional dan yang kedua berdasarkan analisis empirik (Nurgiyantoro,

Gunawan dan Marzuki, 2012, hlm.339).

Jenis validitas yang pertimbangannya melalui analisis rasional

validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi berguna untuk mengetahui

kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang

akan diteliti. Sedangkan validitas konstruk berguna untuk mengetahui

apakah butir-butir pertanyaan dalam instrumen itu telah sesuai dengan

konsep keilmuan yang bersangkutan (Nurgiyantoro, Gunawan dan

Marzuki, 2012, hlm.339). Dalam penelitian ini instrumen prokrastinasi

akademik dilakukan validitas isi dan konstruk kepada dua dosen ahli.

Jenis validitas kedua yang bersifat empirik memerlukan data-data di

lapangan dari hasil uji coba yang berwujud data kuantitatif (Nurgiyantoro,

Gunawan dan Marzuki, 2012, hlm.340). Adapun perhitungan validitas

pada penelitian ini menggunakan SPSS 22. Jika terdapat yang signifikan

maka indikator tersebut dikatakan valid dan sebaliknya jika tidak

signifikan maka indikator tersebut tidak valid (Supriyadi, 2014, hlm.33-

38).

Page 49: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

34

Validitas instrumen penelitian ini diujikan pada kelas XI IPA 3 SMAN

6 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 36 siswa. Siswa diberikan

angket prokrastinasi akademik yang terdiri dari 38 item pernyataan. Hasil

analisis instrumen menunjukan bahwa dari 38 item pernyataan terdapat 31

item pernyataan yang valid dan 7 item pernyataan yang tidak valid, hal ini

dapat dilihat dari taraf signifikansi hasil pengolahan SPSS atau

membandingkan besaran rhitung dengan rtabel, jika rhitung > rtabel maka item

pernyataan dapat dikatakan valid. Nilai rtabel dengan N yang berjumlah 36

dan taraf signifikansi 5% adalah 0,349. Berikut adalah kisi-kisi angket

prokrastinasi akademik setelah dilakukan uji validitas.

Tabel. 3.4 Kisi-kisi angket prokrastinasi akademik setelah dilakukan

uji validitas.

VARIABEL Dimensi No. Pernyataan

+ -

Prokrastinasi

Akademik

Keyakinan

akan

kemampuan

1 dan 2 4, 6 dan 7

Gangguan

Perhatian

9, 10 dan 14 11, 12 dan

13

Faktor Sosial 15, 17 dan

18

19

Manajemen

Waktu

21, 23 dan

25

22, 24 dan

26

Inisiatif Diri 28, 31 dan

32

27 dan 30

Kemalasan 33, 35 dan

37

36 dan 38

Jumlah 31

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen, apabila instrumen

itu digunakan lagi sebagai alat ukur (Supriyadi, 2014, hlm.29). Uji

reliabilitas menggunakan rumus Chronbach‟s Alpha yang pada

penelitian ini diolah dengan menggunakan program SPSS.22

Adapun hasil uji reliabilitas instrumen terdapat pada tabel 3.5 berikut ini:

Page 50: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

35

Tabel. 3.5 Indeks reliabilitas angket prokrastinasi akademik Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.939 31

Dari tabel 3.5 menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha angket

prokrastinasi akademik sebesar 0,939, menurut supriyadi apabila nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 maka angket tersebut dapat

dikatakan reliabel (Supriyadi, 2014, hlm.32)

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan

menunjukan bahwa terdapat 31 dari 38 item pernyataan yang valid dan

reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dideskripsikan dengan menganalisis bagaimana

hubungan ukuran pemusatan data prokrastinasi akademik dan prestasi

belajar kimia siswa yang terdiri dari nilai rata-rata (mean), nilai tengah

(median) dan modus (Martono, 2010, hlm.69). Ukuran pemusatan belum

memberikan gambaran yang mencukupi bagi sekolompok data, data selain

memiliki kecenderungan memusat data juga memiliki kecenderungan

memencar (dispersi), oleh karena itu dalam penelitian juga dianalisis

ukuran pemencaran data (Wibisono, 2009, hlm.193). Dalam penelitian ini

informasi yang dapat melengkapi mengenai pemencaran data salah satunya

dengan besaran standar deviasi (Arikunto, 2007, hlm.286). Ukuran variasi

data dapat diukur dengan statistik varian yang merupakan hasil bagi antara

standar deviasi dengan rata-rata. Semakin besar nilai statistik varian, maka

semakin tinggi variasi data begitu juga sebaliknya (Gulo, 2010, hlm.148).

Page 51: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

36

Level prokrastinasi akademik dibagi berdasarkan penelitian He (2017) yang

membagi prokratinasi akademik menjadi lima level yaitu selalu, sangat

sering, sering, jarang dan tidak pernah, adapun pengkategorisasian menjadi

lima kategori diambil dari total skor angket prokrastinasi akademik berikut

ini:

Tabel 3.6 Kategori Level Prokrastinasi Akademik

Interval Skor Kategori

> Mi + 1,5 SDi Selalu

> Mi + 0,5SDi s.d Mi + 1,5 SDi Sangat Sering

> Mi - 0,5 SDi s.d Mi + 0,5 SDi Sering

> Mi - 1,5 SDi s.d Mi + 0,5 SDi Jarang

< Mi - 1,5 SDi Tidak Pernah

(Wijaya, 2016, hlm. 24).

Setiap aspek prokrastinasi akademik menyumbangkan kontribusi yang

berbeda-beda, untuk mengetahui persen kontribusi masing-masing aspek

prokrastinasi akademik digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari/diharapkan

P : Rata-rata masing-masing aspek

SM : Rata-rata total

2. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum peneliti melakukan teknik statistik parametrik atau non

parametrik yang digunakan untuk menganalisis data, terlebih dahulu harus

melakukan pengujian terhadap data yang dimiliki, untuk melakukan teknik

statistik parametrik misalnya mensyaratkan bahwa data yang akan

dianalisis harus berdistribusi normal, homogen dan linier (Arikunto, 2007,

hlm.300). Oleh karena itu data prokrastinasi akademik dan prestasi belajar

kimia siswa pada penelitian ini dilakukan uji prasyarat analisis berupa uji

normalitas, homogenitas dan linieritas.

Page 52: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

37

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan Kolmogorov smirnov.

Jika Kolmogorov-smirnov hitung atau nilai signifikansi F lebih besar

dari 5%, maka sebaran data bersifat normal. Sebaliknya jika

signifikansi F kurang dari 5%, maka sebaran data bersifat tidak normal

(Supranto dan Nandan, 2013, hlm. 91). Dalam penelitian ini uji

normalitas diolah dengan menggunakan program SPSS.22

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kelompok data

sampel yang diteliti berasal dari populasi yang memiliki variansi yang

sama (Supranto dan Nandan, 2013, hlm.155). Pada penelitian ini

homogenitas diuji dengan menggunakan program SPSS.22

c. Uji Linieritas

Salah satu syarat melakukan uji hipotesis adalah garis persamaan

regresi berbentuk linier dengan cara mencari persamaan garis regresi

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y (Supranto dan Nandan

2013, hlm. 157). Pada penelitian ini dilakukan uji linieritas

menggunakan SPSS 22.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel

yang tidak menunjukan hubungan fungsional. Uji korelasi tidak

membedakan variabel dependen ataupun variabel independen. Keeratan

hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi (Nuraida dan

Halid, 2009, hlm.132).

Uji korelasi yang populer dalam menyelediki hubungan antara dua

variabel adalah korelasi product momen atau korelasi pearson (Tim

Penelitian dan Pengembangan, 2003, hlm.138). Uji korelasi pearson

digunakan untuk data yang berdistribusi normal dan memiliki hubungan

variabel yang linier (Tim Penelitian dan Pengembangan, 2003, hlm.140).

Page 53: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

38

Sebenarnya tidak ada ketentuan yang tepat mengenai apakah angka

korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi kuat atau lemah, namun

bisa dijadikan pedoman sederhana bahwa angka korelasi di atas 0,5

menunjukan korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0,5 korelasi lemah

(Santoso, 2015, hlm.320). Koefisien korelasi memiliki rentang antara 0

sampai 1 atau 0 sampai -1. Tanda posistif dan negatif menunjukan arah

hubungan. Tanda positif menunjukan arah hubungan searah. Jika satu

variabel naik, variabel yang lain naik. Tanda negatif menunjukan

hubungan berlawanan. Jika satu variabel naik, variabel yang lain malah

turun (Trihendradi, 2010, hlm.129).

Tabel 3.7 Rentang Hasil Uji Korelasi

Interval Skor Kategori

(+/-) 0 sd 0,5 Lemah

(+/-) 0,5 sd 1 Kuat

(Santoso, 2015, hlm. 320).

b. Uji t

Uji t merupakan pengujian hipotesis tentang dua parameter rata-rata,

bertujuan untuk mempelajari perbedaan rata-rata variabel kriterium dari

dua kelompok atau yang dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok

(Kadir, 2016, hlm.295). Uji t juga dilakukan untuk mengetahui apakah

suatu populasi memiliki nilai yang sama atau tidak sama, lebih tinggi atau

tidak lebih tinggi, lebih rendah atau tidak lebih rendah dengan suatu nilai

pembanding (Suharjo, 2013, hlm.52). Dalam penelitian ini dilakukan uji

t dengan SPSS.22 untuk melihat bagaimana perbedaan rata-rata

prokrastinasi akademik siswa laki-laki dibandingkan dengan prokrastinasi

akademik siswa perempuan.

4. Uji Determinasi

Uji determinasi atau koefisien determinasi (koefisien penentuan)

dilakukan untuk mengetahui besar kontribusi variabel X terhadap naik atau

turunnya variabel Y. Adapun rumus untuk menghitung koefisien

penentuan adalah sebagai berikut :

Page 54: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

39

KP = r 2

x 100%

Keterangan :

KP : Koefisien penentuan

r : Koefisien korelasi pearson (Supranto, 1995, hlm.146).

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik berdasarkan hipotesis yang telah ditetapkan, yaitu:

H0: ρ = 0

H1: ρ ≠ 0

Keterangan :

H0 = terdapat hubungan antara prokrastinasi akademik dengan prestasi

belajar kimia siswa

H1 = tidak terdapat hubungan antara prokrastinasi akademik dengan prestasi

belajar kimia siswa

Page 55: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

61

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil peneltian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang lemah antara prokrastinasi akademik dengan

prestasi belajar kimia siswa yakni sebesar -0,332, kontribusi

prokrastinasi akademik terhadap menurunnya prestasi belajar kimia

sebesar 11%.

2. Terdapat hubungan yang lemah antara prokrastinasi akademik yang

dilakukan siswa laki-laki maupun siswa perempuan dengan prestasi

belajar kimia yakni sebesar -0,461 (siswa laki-laki) dan -0, 231 (siswa

perempuan).

3. Kontribusi prokrastinasi akademik yang dilakukan siswa laki-laki lebih

tinggi dibandingkan dengan kontribusi prokrastinasi akademik yang

dilakukan siswa perempuan yakni sebesar 21,2% (siswa laki-laki) dan

5,3% (siswa perempuan).

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi teoritis

dan praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Perilaku prokrastinasi akademik memiliki hubungan yang signifikan

terhadap prestasi belajar kimia. Hal tersebut menunjukan bahwa

prokrastinasi akademik merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi turunnya prestasi belajar kimia. Siswa dengan level

prokrastinasi akademik yang rendah tentunya memiliki prestasi belajar

kimia yang belum optimal.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru, orang tua

dan siswa itu sendiri agar dapat bekerjasama dalam mengoptimalkan

Page 56: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

62

62

prestasi belajar kimia siswa dengan cara mengurangi perilaku-perilaku

prokrastinasi akademik yang sering terjadi dan mencari solusi terbaik

dalam pembelajaran kimia guna meningkatkan prestasi belajar.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas terdapat beberapa

saran yang dapat dikemukakan yaitu:

1. Bagi pihak-pihak yang terkait dalam bidang pendidikan, khususnya

sekolah dan orang tua siswa, hendaknya memberikan fasilitas dan

layanan yang dapat mengantisipasi perilaku prokrastinasi akademik

pada siswa.

2. Bagi guru, hendaknya perlu diperhatikan akan hal-hal yang dapat

mengganggu perhatian siswa dalam mengerjakan tugas ataupun belajar

untuk menghadapi ujian, terlebih dalam memberikan saran yang

bersifat konstruktif yang dapat membantu siswa fokus pada kegiatan

belajarnya. Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian ini, bahwa

gangguan perhatian memberikan kontribusi terbesar yakni 20,9%

terhadap prokrastinasi akademik.

3. Bagi siswa, hendaknya mampu membagi waktu serta dapat

memfokuskan diri pada kegiatan belajarnya, sehingga dapat

meminimalisir perilaku prokrastinasi akademik dan mampu mencapai

prestasi belajar kimia yang optimal.

4. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya meniliti lebih detail terkait aspek-

aspek yang mempengaruhi perilaku prokrastinasi akademik siswa yang

belum ada pada penelitian ini.

Page 57: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

63

DAFTAR PUSTAKA

Akinsola ,M. K., Adedeji dan Adeyinka. (2007). Correlates of Academic

Procrastination and Mathematics Achievement of Univerty Undergraduate

Students. Eurasia Journal of Mathematics. Science and Technology

Education. 3(4). 363-370.

Andreou, C dan Mark, D.W. (2010). The Thief of Time Philosophical Essays on

Procrastination. New York: Oxford University Press.

Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik dan Prosedur.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zaenal. (2011). Metode dan Paradigma Baru Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsismi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Balkis, M., dan Erdink, D. (2009). Prevalance of Academic Procrastination

Behavior Among Pre-Service Teachers, And Its Relationship With

Demographics and Individual Preferences. Journal Theory and Practice in

Education. 5 (1): 18-32.

Basco, M.R. (2010). The Procrastinator‟s Guide to Getting Things Done. New

York: The Guilford Press.

Blanchard, Ken dan Steve Gottry. (2004). The On Time, On Target Manager:

How a “Last Minute Manager” Conquered Procrastination. New York.

William Morrow.

Burka. J., dan Lenora M. Y. (2008). Why You Do It, What to Do About It Now.

Cambridge. Da Capo Press.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Choi, J.N dan Sarah. V.N. (2009). Why Not Procrastinate? Development and

Validation of a New Active Procrastination Scale. Journal of Social

Psychology.(2) 195-211.

Combs, J. (2012). The Procrastination Cure – 7 Langkah Menghentikan Sikap

Menunda-nunda. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Corkin,D., dkk. (2014). The Role Collage Classroom Climate on Academic

Procrastination. Learning an Individual Differences. 32, 294-303.

Cremer, D.D. (2013). The Proactive Leader How to Overcame Procrastination

and Be a Bold Decision Maker. New York : Palgrave Macmillan.

Page 58: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

64

64

Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam

Dinamika Belajar Siswa.Yogyakarta : Deepublish.

Day,V., David,M., dan Michael, O. (2000). Patterns of Academic

Procrastination. Journal of Collage Reading and Learning. 30 (2) 120-134.

Dimyati dan Mudjiono.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dzikran, A. (2017). Kuasai Dirimu Panduan Membangun Mind-set dan Mental

Sukses. Tangerang Selatan: Gemilang

Ferrari, J.R, Judith L.J dan William G.M. (1995). Procrastination and Task

Avoidance, Theory, Research and Treatment. New York: Plenum Press.

Firman, H. (2009). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Pendidikan Kimia. Bandung:

Imperial Bakti Utama.

Fulano,C. dkk. (2018). Mozambican Adolescents‟ Perspective on The Academic

Procrastination Process. School Psychologicy International. 1-18.

Goda, Y,. dkk. (2014). Procrastination and Other Learning Behavioral Types in

E-Learning and Their Relationship With Learning Outcomes. Learning and

Individual Differences. 1-7.

Grunschel,C., Justine,P., dan Stefan,F. (2013). Exploring Reason and

Consequences of Academic Procrastination: an Interview Study. Eur

Psychological Education. 28, 841-861.

Gulo, W. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT.Grasindo.

Hanafiah, N. dan Cucu, S. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:

Refika Aditama.

He, S. (2017). A Multivariate Investigation Into Academic Procrastination of

University Students. Journal Of Social Sciences. 5, 12-24.

Helmawati. (2016). Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Jufri, Wahab.(2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pusaka Reka

Cipta.

Kadir. (2016). Statiskan Terapan Konsep dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: P.T Raja Grafindo

Page 59: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

65

65

Kemendikbud. (2015). Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia 2015-2019. Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Katz. I, Keren dan Noa (2014). I‟ll do it Later : Type of Motivation, Self Efficacy

and Homework Procrastination. Motiv Emot. 38. 111-119.

Knaus, W. -. The Procrastination Workbook. New Harbinger Publications Inc.

Knaus. W. (2010). End Procrastination Now! Get It Done with a Proven

Psychological Approach. New York: The McGraw Hill Companies.

Krause, K dan Alexandra (2014). Delay or Procrastination- A Comparison of

Self Report and Behavioral Measures of Procrastination and Their Impact

on Affective Well-Being. Personality and Individual Diffference. 63. 75-80.

Kristin Waschle, dkk. (2013) . Procrastination and self-efficacy Tracing vicious

and virtuous circles in self regulated learning. Journal of Learning and

Instruction, 29, 103-114.

Lickona, Thomas. (2013). Pendidikan Karakter : Panduan Lengkap Mendidik

Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media.

Lively,L. (1999). The Procrastinator‟s Guide to Success. New York: McGraw-

Hill.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Martono, Nanang. (2010). Statistik Sosial Teori dan Aplikasi Program SPSS.

Yogyakarta: Gaya Media.

Mccloskey,J. (2011). Finally My Thesis on Academic Procrastination. Univertas

Arlington Texas.

Moris,P., Catherine, O,. (2015). Conscienstiousness and Procrastination Predict

Academic Coursework Marks Rather Than Examination Performance.

Learning and Individual Differences. 1-6

Munadi, Imam. (2005). Saya Bisa! Menyibak Rahasia di Balik Fenomena Sukses,

Sebuah Bekal untuk Pemuda Islam. Jakarta: Skil Publishing.

Musfah, J (2012). Pendekatan Holistik, Pendekatan Lintas Persepektif. Jakarta:

Kencana.

Nasution. (2016). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 60: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

66

66

Nasoetion, N. (2008). Materi Pokok Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

Kimia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Noor,J. (2012). Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Desertasi dan Karya

Ilmiah Edisi Pertama Cetakan Ke-2. Jakarta: Kencana.

Nuraida dan Halid, A. (2009). Metedologi Penelitian Pendidikan. Ciputat:

Islamic Research Publishing.

Nurgiyantoro, B., Gunawan dan Marzuki. (2012). Statistik Terapan Untuk Ilmu-

ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ozer, B. dan Mesut, S. (2011). Effect of Academic Procrastination on Collage

Students‟ Life Satisfaction. Procedia Social and Behaviour. 12: 512-519.

Pancaningtyas, L (2017). Guru (bukan) Tersangka: Esai Pilihan Pendidikan

Karakter. Gresik: Caremedia Communication.

Patrzek, J. dkk. (2015). Investigating The Effect of Academic Procrastination on

The Frequency and Variety of Academic Misconduct: a Panel Study.

Studies in Higher Education. 40 (6) 1014-1029.

Periantalo,J. (2015). Validitas Alat Ukur Psikologi Aplikasi Praktis. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Perry, Martin. (2006). Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri.

Jakarta: Esensi.

Pugazheniyan, G dan Babu. (2015). Student Achievement in Chemistry at

Engineering Collage Level. Journal of Research and Method in Education.

5 (3): 1-3.

Ramadhan, R.P dan Hendri W. (2016). Prokrastinasi Akademik Menurunkan

Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 1. 1.

163-169.

Ridha, Akrim . (2002). Menjadi Pribadi Sukses. Bandung: Asy Syamil.

Saleh, Akh.Muwafik. (2012). Membangun Karakter dengan Hati Nurani:

Pendidikan Karakter untuk Generasi Bangsa. Jakarta: Erlangga.

Samadani, Adil. (2014). Sukses Itu Mudah, 9 Strategi untuk Menghancurkan

Kegagalan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Santoso, S. (2015). SPSS 20, Pengolahan Data Statistik di Era Informasi.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Santrock. J.W. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika.

Page 61: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

67

67

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers.

Sartono dan Ernawati. (2016). Pedoman Cerdas Kimia SMA. Depok: Huta

Media.

Schouwenburg, H.C. (1992). Procrastination and Failure: An Exploration of

Reasons or Procrastination. European Journal of Personality. 6. 225-236.

Schraw.G., Lori. O., dan Theresa. W. (2007). Doing the Thing We Do: A

Grounded Theory of Academic Procrastination. Journal of Educational

Psychology. 99. 12-25.

Sedarmayanti. (2010). Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung: Mandar

Maju.

Seputra, Y.E.A. (2013). Belajar dan Analisis Tuntas Statistika Berbasis

Komputer. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sinar. (2018). Metode Active Learning Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil

Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Solomon. L.J dan Eather. D.R. (1984). Academic Procrastination: Frequency

and Cognitive-Behavioral Correlates. American Psychological Assosiation.

31(4), 503-509.

Steel, P., and Katrin B Klingsieck. (2016). Academic Procrastination:

Psychological Antecedents Revisited. . Australian Psychological Society.

51, 36-46.

Stoneberg, B. (2017). Biology and Chemistry Achievement In Idaho High School.

K-12 Research Idaho. 1-9.

Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Suharjo, Bambang. (2013). Statistika Terapan Disertai Contoh Aplikasi dengan

SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Sukmadinata, N. S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Page 62: HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46444...dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan

68

68

Supranto dan Nandan,L. (2013). Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk

Menyusun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Supranto, J. (1995).Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press.

Supriyadi, E. (2014). SPSS Plus Amos. Jakarta: In Media.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana.

Suyanti, R.D. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syah, Muhibbin. (2014). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Cet ke

19, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tan, C. dkk. (2008). Correlates of Academic Procrastionation and Student‟s

Grade Goals. Curr Psychol. 27, 135-144.

Tefula, M. (2014). Student Procrastination Seize The Day and Get More Work

Done. Bringstoke. Palgrave Macmillan.

Thabrany, H. (1995). Rahasia Sukses untuk Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Tim Penelitian Pengembangan. (2007). Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS

11.5. Jakarta: Salemba Infotek.

Trihendradi, C, (2010). Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik. Yogyakarta:

Andi.

Warsiyah. (2015). Menyontek,Prokrastinasi dan Keimanan. Yogyakarta:

Trussmedia Grafika.

Wijaya, H. (2016). Excel Tabel Analisis. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Wibisono, Yusuf. (2009). Metode Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Won,S., dan Shirley,I. (2018). Relations of Perceived Parental Autonomy

Support and Control With Adolescents‟ Academic Time Management and

Procrastination. Learning and Individual Differences. 61, 205-215.

Zulfiani, Tonih, F., dan Kinkin S. (2009). Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta

Selatan: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.