16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Densitas adalah massa dari materi atau zat setiap satu satuan volume. Selama ini, mahasiswa hanya mengenal densitas hanya dipengaruhi oleh massa benda tersebut dan volume karena hal itulah yang selalu diajarkan sejak SMP hingga SMA. Pada hakikatnya, densitas bukan hanya dipengaruhi oleh dua hal tersebut namun juga dipengaruhi oleh temperature dimana semakin tinggi temperatur dari zat atu materi maka densitas dari zat tersebut akan semakin rendah sehinga kecepatan akan semakin tinggi (Ikmal, 2009) . 1.2 TUJUAN Tujuan dari percobaan ini yaitu: 1. Mahasiswa dapat melakukan percobaan hubungan antara densitas dan temperature ini sesuai dengan prosedur yang ada 2. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara densitas dan temperature 3. Mahasiswa dapat menghitung densitas suatu zat 1.3 RUANG LINGKUP

Hubungan Rho Dan T

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hasil penelitian

Citation preview

Page 1: Hubungan Rho Dan T

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Densitas adalah massa dari materi atau zat setiap satu satuan volume. Selama ini,

mahasiswa hanya mengenal densitas hanya dipengaruhi oleh massa benda tersebut dan

volume karena hal itulah yang selalu diajarkan sejak SMP hingga SMA. Pada hakikatnya,

densitas bukan hanya dipengaruhi oleh dua hal tersebut namun juga dipengaruhi oleh

temperature dimana semakin tinggi temperatur dari zat atu materi maka densitas dari zat

tersebut akan semakin rendah sehinga kecepatan akan semakin tinggi (Ikmal, 2009) .

1.2 TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini yaitu:

1. Mahasiswa dapat melakukan percobaan hubungan antara densitas dan temperature ini

sesuai dengan prosedur yang ada

2. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara densitas dan temperature

3. Mahasiswa dapat menghitung densitas suatu zat

1.3 RUANG LINGKUP

Pada percobaan kali ini hanya digunakan variasi temperature dengan cara

dimasukkan ke dalam freezer atau dipanaskan.

Page 2: Hubungan Rho Dan T

BAB II

STUDI LITERATUR DAN METODOLOGI

II.1 STUDI LITERATUR

Pada air bertemperatur 4°C, massa jenisnya mencapai harga terbesar. Penurunan

atau penaikan temperatur selanjutnya akan mengecilkan harga massa jenis air yang

dikenal juga sebagai anomali air. Selain air, masih terdapat jenis zat, besi misalnya, yang

mempunyai sifat demikian. Ketidak-linieran hubungan antara massa jenis dan temperatur

itu terlihat seperti pada gambar berikut:

(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/fisika_ilmu_panas/bab2-

pengaruh_temperatur_atas_zat.pdf)

Page 3: Hubungan Rho Dan T

Bobot jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan

massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air pada suhu 40C atau temperatur lain

yang telah ditentukan.Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis

yaitu :

1. Bobot jenis sejati

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dan tertutup.

2. Bobot jenis nyata

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk pori/lubang terbuka, tetapi termasuk

pori yang tertutup.

3. Bobot jenis efektif

Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup. (Juniarti, 2009)

Page 4: Hubungan Rho Dan T

(Diknas Pemprov DIY, 2007)

Kegunaan mengetahui massa jenis sering digunakan untuk dapat menentukan dengan

tepat jenis suatu zat apa yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya dalam industry pesawat terbang

Page 5: Hubungan Rho Dan T

dibutuhkan suatu bahan yang kuat tetapi ringan maka digunakan aluminium sebagai badan

pesawat, karena aluminium lebih ringan massanya daripada besi.

(http://www.scribd.com/doc/8188870/Massa_Jenis)

Page 6: Hubungan Rho Dan T

II.2 METODOLOGI

MULAI

ANALISIS DATA

STUDI LITERATUR

PENGUMPULAN DATA

OBSERVASI

SIMPULAN

Page 7: Hubungan Rho Dan T

BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

Alat dan Bahan:

1. Gelas rol film

2. Air PDAM

3. Thermometer

4. Freezer

5. Gelas ukur

6. Kamera

7. Kompor listrik

8. Beaker glass

9. Neraca analitik

Hasil Pengamatan

NO PERLAKUAN PENGAMATAN

1. Air PDAM sebanyak 25ml diukur dengan

gelas ukur

Air PDAM berwarna bening

2. Gelas rol film ditimbang terlebih dahulu

dalam keadaan kosong dengan neraca

analitik

Gelas 1 : 3.9776 gram

Gelas 2 : 4.2603 gram

Gelas 3 : 4.2085 gram

3. Air dimasukkan ke dalam 3 gelas rol film Tidak terjadi reaksi apapun

4. 3 gelas rol film dimasukkan ke dalam

freezer untuk memperoleh suhu 4°C,

10°C, dan 20°C

Pada suhu 10°C dan 20°C, air masi berbentuk

cairan namun pada 4°C air sudah berbentuk es

5. 3 gelas rol film ditimbang dengan neraca

analitik

Massa 1 (4°C) : 24.548 gram

Massa 2 (10°C) : 28.6525 gram

Page 8: Hubungan Rho Dan T

Massa 3 (20°C) : 28.7209 gram

6. Massa 3 gelas rol film dikurangi massa

awal

Massa 1 (4°C) : 20.5704 gram

Massa 2 (10°C) : 24.3922 gram

Massa 3 (20°C) : 24.5124 gram

7. Gelas beaker ditimbang dengan neraca

analitik dalam keadaan masih kosong

Massa : 61.0933 gram

8. Gelas beaker diisi dengan air PDAM dan

dipanaskan untuk memperoleh suhu 40°C,

60°C, dan 90°C

Air mendidih

9. Gelas beaker ditimbang dengan neraca

analitik

Massa 4 (40°C) : 85.4838 gram

Massa 5 (60°C) : 85.1144 gram

Massa 6 (90°C) : 84.6030 gram

10. Massa gelas beaker dikurangi massa awal Massa 4 (40°C) : 24.3905 gram

Massa 5 (60°C) : 24.0211 gram

Massa 6 (90°C) : 23.5097 gram

11. Dapat diketahui hubungan temperature

dan massa jenis dengan ρ = m/v

Grafik pada pembahasan

10.

Page 9: Hubungan Rho Dan T

BAB IV

PEMBAHASAN

Langkah awal pada percobaan ini adalah menimbang dahulu semua wadah yang tersedia

dalam keadaan masih kosong sehingga diperoleh:

Gelas rol film :

Gelas 1 : 3.9776 gram

Gelas 2 : 4.2603 gram

Gelas 3 : 4.2085 gram

Sedangkan gelas beaker mempunyai massa 61.0933 gram

Setelah itu, seluruh wadah diisi air yang telah diukur dengan gelas ukur sebanyak 25ml

dan 3 gelas rol film diletakkan di dalam freezer untuk memperoleh suhu 4°C, 10°C, dan 20°C

dan gelas beaker dipanaskan diatas kompor listrik untuk memperoleh suhu 40°C, 60°C, dan

90°C. Lalu seluruh wadah ditimbang di neraca analitik dan diperoleh hasil:

Massa 1 (4°C) : 24.548 gram

Massa 2 (10°C) : 28.6525 gram

Massa 3 (20°C) : 28.7209 gram

Massa 4 (40°C) : 85.4838 gram

Massa 5 (60°C) : 85.1144 gram

Massa 6 (90°C) : 84.6030 gram

Page 10: Hubungan Rho Dan T

Wadah tersebut ditimbang untuk memperoleh massa bersih dari air di dalam wadah dengan

rumus massa akhir – massa awal dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Massa 1 (4°C) : 20.5704 gram

Massa 2 (10°C) : 24.3922 gram

Massa 3 (20°C) : 24.5124 gram

Massa 4 (40°C) : 24.3905 gram

Massa 5 (60°C) : 24.0211 gram

Massa 6 (90°C) : 23.5097 gram

Seluruh wadah yang awalnya diisi dengan volume 25ml mengalami perubahan volume

pada suhu 4°C yang disebabkan oleh berubah wujudnya zat dari cairan ke padat sehingga volume

menjadi 23.4905ml.

Jika dibuat tabel hubungan antara suhu dan densitas sebagai berikut:

suhu

(°C)

massa

(gram)

volume

(ml)

densitas

(g/ml)

4 20.5704 23.4905

0.87569017

3

10 24.3922 25 0.975688

20 24.5124 25 0.980496

40 24.3905 25 0.97562

60 24.0211 25 0.960844

80 23.5097 25 0.940388

Page 11: Hubungan Rho Dan T

4 10 20 40 60 800.82

0.84

0.86

0.88

0.9

0.92

0.94

0.96

0.98

1

Page 12: Hubungan Rho Dan T

BAB V

KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Rumus untuk menghitung massa jenis atau densitas adalah ρ=m/v

2. Massa jenis masing-masing zat pada percobaan ini adalah:

3. Jika dibuat grafik hubungan antara temperature dan suhu, terjadi ketidak liner-an antara

keduanya.titik puncak trejadi pada suhu 10°C setelah itu mulai turun perlahan hingga

80°C.

Page 13: Hubungan Rho Dan T

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Diknas Pemprov DIY. 2007. Fisika : Pokok Bahasan 4 Massa Jenis Zat. Yogyakarta. Dinas

Pemprov DIY

Ikmal, Dody. 2009. Sifat-sifat Dasar Fluida. Jakarta. Pusat Pelatihan Engineering (Training

Center) COADE

Juniarti, Nana. 2009. Laporan Praktikum Penetapan Bobot Jenis Dan Rapat Jenis. Makassar.

Fakultas Farmasi Universitas Hasanudin

(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/fisika_ilmu_panas/

bab2_pengaruh_temperatur_atas_zat.pdf)

(http://www.scribd.com/doc/8188870/Massa_Jenis)