17
Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian & Pengabdian Masyarakat (PINLITAMAS 1) Dies Natalis ke-16 STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | ISSN 2654-5411 HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES INFORMASI DENGAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA PASANGAN USIA SUBUR DI UPTD PUSKESMAS BALIDA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018 Yuyun Wahyu Indah Indriyani * 1) , Suharno 2 ¹Program Studi D3 Kebidanan STIKes YPIB Majalengka, ²Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka ABSTRAK IVA adalah metode baru deteksi dini kanker leher rahim dengan mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam leher rahim. Jumlah PUS yang melakukan pemeriksaan IVA di UTPD Puskesmas Balida tahun 2017 yaitu sebanyak 62 orang dan yang hasilnya positif sebanyak 5 orang. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan sikap, dukungan keluarga dan akses informasi dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasinya adalah seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka sebanyak 10.863 orang. Sampel penelitian sebanyak 62 orang (kasus) dan 124 orang (kontrol). Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah PUS tidak melakukan pemeriksaan IVA, kurang dari setengah PUS bersikap negatif terhadap pemeriksaan IVA, lebih dari setengah PUS yang dukungan keluarganya kurang dan lebih dari setengah PUS tidak mendapat akses informasi. Ada hubungan antara sikap (p value = 0,022), dukungan (p value = 0,015) dan akses informasi (p value = 0,000) dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Perlunya mengadakan pemeriksaan IVA secara rutin serta meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada PUS dan keluarganya sehingga dengan pemahaman keluarga yang baik diharapkan keluarga memberikan dukungan yang baik pula kepada PUS. Kata Kunci : Sikap, dukungan keluarga, informasi, pemeriksan IVA, PUS ABSTRACT VIA is a new method for early detection of cervical cancer by applying acetic acid (vinegar) to the cervix. The number of couples of reproductive age who conducted VIA examination at Balida CHC unit in 2017 was 62 people and there were 5 people with positive result. This study aims to determine the relationship between attitude, family support and access to information with Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) examination among couples of reproductive age in the Work Area of Balida CHC unit Dawuan DDub-District, Majalengka District in 2018. This was an analytic study with case control approach. The population was all couples of reproductive age in the Work Area of Balida CHC, Dawuan Sub-District, Majalengka District, as many as 10.863 people. The study samples were 62 people (cases) and 124 people (controls). Data analysis used univariate analysis with frequency distribution and bivariate analysis with chi square test. The results showed that more than half of couples did not conduct VIA examination, less than half of couples were negative based on VIA examination, more than half of couples lacked of family support and more than half of couples did not get access to information. There were relationships between attitudes (p value = 0,.022), family support (p value = 0.015) and access to information (p value = 0.000) with Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) examination among couples of reproductive age in the Work Area of Balida CHC unit Dawuan DDub-District, Majalengka District in 2018. There is a need to conduct VIA examination on a regular basis and increase counseling to and their families since with a good understanding, it is expected that the family will provide sufficient support to the couples of reproductive age. Keywords: attitude, family support, information, IVA examination, couples of reproductive age . PENDAHULUAN Masalah kesehatan reproduksi bagi wanita senantiasa berkembang dengan pesat. Salah satu masalah kesehatan wanita yang saat ini menjadi perhatian masyarakat di dunia yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi Halaman 535 Jl.Terusan Jenderal Sudirman Cimahi 40533 Tlp: 0226631622 - 6631624

HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian & Pengabdian Masyarakat (PINLITAMAS 1) Dies Natalis ke-16 STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 |

Oktober 2018 | ISSN 2654-5411

HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES INFORMASI

DENGAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA

PASANGAN USIA SUBUR DI UPTD PUSKESMAS BALIDA KABUPATEN

MAJALENGKA TAHUN 2018

Yuyun Wahyu Indah Indriyani *1), Suharno2

¹Program Studi D3 Kebidanan STIKes YPIB Majalengka, ²Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka

ABSTRAK

IVA adalah metode baru deteksi dini kanker leher rahim dengan mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam leher

rahim. Jumlah PUS yang melakukan pemeriksaan IVA di UTPD Puskesmas Balida tahun 2017 yaitu sebanyak 62

orang dan yang hasilnya positif sebanyak 5 orang. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan sikap, dukungan

keluarga dan akses informasi dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Pasangan Usia Subur (PUS) di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Jenis penelitian

ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasinya adalah seluruh Pasangan Usia Subur

(PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka sebanyak 10.863 orang.

Sampel penelitian sebanyak 62 orang (kasus) dan 124 orang (kontrol). Analisis data menggunakan analisis

univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan

lebih dari setengah PUS tidak melakukan pemeriksaan IVA, kurang dari setengah PUS bersikap negatif terhadap

pemeriksaan IVA, lebih dari setengah PUS yang dukungan keluarganya kurang dan lebih dari setengah PUS tidak

mendapat akses informasi. Ada hubungan antara sikap (p value = 0,022), dukungan (p value = 0,015) dan akses

informasi (p value = 0,000) dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Pasangan Usia Subur

(PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Perlunya mengadakan pemeriksaan IVA secara rutin serta meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada PUS dan

keluarganya sehingga dengan pemahaman keluarga yang baik diharapkan keluarga memberikan dukungan yang

baik pula kepada PUS.

Kata Kunci : Sikap, dukungan keluarga, informasi, pemeriksan IVA, PUS

ABSTRACT

VIA is a new method for early detection of cervical cancer by applying acetic acid (vinegar) to the cervix.

The number of couples of reproductive age who conducted VIA examination at Balida CHC unit in 2017 was

62 people and there were 5 people with positive result. This study aims to determine the relationship between attitude, family support and access to information with Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) examination

among couples of reproductive age in the Work Area of Balida CHC unit Dawuan DDub-District,

Majalengka District in 2018. This was an analytic study with case control approach. The population was all

couples of reproductive age in the Work Area of Balida CHC, Dawuan Sub-District, Majalengka District, as many as 10.863 people. The study samples were 62 people (cases) and 124 people (controls). Data analysis

used univariate analysis with frequency distribution and bivariate analysis with chi square test. The results

showed that more than half of couples did not conduct VIA examination, less than half of couples were negative based on VIA examination, more than half of couples lacked of family support and more than half of

couples did not get access to information. There were relationships between attitudes (p value = 0,.022),

family support (p value = 0.015) and access to information (p value = 0.000) with Visual Inspection with

Acetic Acid (VIA) examination among couples of reproductive age in the Work Area of Balida CHC unit Dawuan DDub-District, Majalengka District in 2018. There is a need to conduct VIA examination on a

regular basis and increase counseling to and their families since with a good understanding, it is expected

that the family will provide sufficient support to the couples of reproductive age.

Keywords: attitude, family support, information, IVA examination, couples of reproductive age.

PENDAHULUAN

Masalah kesehatan reproduksi bagi wanita

senantiasa berkembang dengan pesat. Salah

satu masalah kesehatan wanita yang saat ini

menjadi perhatian masyarakat di dunia yaitu

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi Halaman 535 Jl.Terusan Jenderal Sudirman – Cimahi 40533 Tlp: 0226631622 - 6631624

Page 2: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

masalah kanker serviks. Kanker serviks dapat

ditanggulangi sejak dini jika ada deteksi awal,

namun sayangnya masyarakat banyak yang

tidak menyadari dan enggan untuk

memeriksakan organ–organ yang rentan

terkena kanker dan ini mengakibatkan

peningkatan kejadian kanker servik (Emilia,

2014). Kanker servik merupakan suatu proses

keganasan yang terjadi pada serviks, sehingga

jaringan disekitarnya tidak dapat melaksanakan

fungsi sebagaimana mestinya. Kanker serviks

akan menujukkan gejala serius, setelah 10-20

tahun kedepan pada wanita yang menikah atau

aktif secara seksual. Banyak pengidap kanker

serviks baru menyadari setelah melakukan

pemeriksaan untuk pengobatan dan didiagnosis

bahwa stadium kankernya sudah akut karena

pada fase prakanker dan stadium awal (Dianda,

2013).

Menurut World Health Organization

(WHO), jumlah penderita kanker di dunia

setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang,

dan dua per tiga diantaranya berada di negara-

negara yang sedang berkembang. Jika tidak

dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan

menderita kanker dan 17 juta meninggal

karena kanker pada tahun 2030 (Yayasan

Kanker Indonesia, 2016).

Diperkirakan 90-100 kasus kanker serviks di

Indonesia diantara 100.000 penduduk, atau

sekitar 180.000 kasus baru per tahun. Resiko

penderita kanker serviks adalah wanita yang

berusia lebih dari 35 tahun karena pada usia

tersebut sistem reproduksi mulai berkurang,

namun menunjukkan faktor resiko juga terjadi

pada wanita yang aktif berhubungan seks sejak

usia sangat dini (< 20 tahun), sering berganti

pasangan seks, atau yang berhubungan seks

dengan pria yang suka berganti pasangan.

Beberapa tahun terakhir ini di indonesia

tampak kecenderungan meningkatnya

prevalensi kanker serviks meningkat sampai

10% pada beberapa kelompok wanita pekerja

seks dan 2% pada kelompok ibu hamil (WHO

dalam Yayasan Kanker Serviks Indonesia,

2012).

Angka kejadian kanker serviks di Propinsi

Jawa Barat dari tahun 2012 sampai dengan 2015, yaitu tahun 2012 sebanyak 3505 kasus, tahun 2013 sebanyak 2782 kasus, tahun 2014

sebanyak 5155 kasus, sedangkan tahun 2014

sebanyak 482 kasus (Dinkes Propinsi Jawa

Barat, 2015).

Pada tahun 2012 di beberapa Negara maju,

skrining kanker servik dengan tes pap smear

secara luas terbukti mampu menurunkan

angka kejadian kanker servik hingga 90% dan

menurunkan mortalitas hingga 70-80%. Tapi

penyelenggaraan tes pap smear secara luas

apalagi secara nasional sangat sulit

dilaksanakan di Indonesia. Perlu upaya

pemecahan masalah dengan metode skrining

lain yang lebih mampu laksana untuk

mengatasi hal tersebut. Salah satu metode

alternatife skrining kanker serviks yang dapat

menjawab ketentuan-ketentuan tersebut

adalah inspeksi visual dengan pulasan asam

asetat (IVA) (Aminati, 2013).

IVA adalah metode baru deteksi dini kanker

leher rahim dengan mengoleskan asam asetat

(cuka) ke dalam leher rahim. Bila terdapat lesi

kanker, maka akan terjadi perubahan warna

menjadi agak keputihan pada leher rahim yang

diperiksa. Metode tersebut memiliki sejumlah

keunggulan dibandingkan dengan pap smear

yang selama ini lebih populer. IVA (inspeksi

visual asam asetat) merupakan cara sederhana

untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini

mungkin (Askandar, 2014).

IVA test dapat menjadi metode alternatife

untuk skrining. Pertimbangan ini berdasarkan

bahwa mudah dan praktis dilaksanakan, dapat

dilakukan oleh ginekologi, dokter umum,

bidan praktek swasta, tenaga kesehatan lain

yang terlatih, alat-alat yang dibutuhkan sangat sederhana hanya untuk pemeriksaan

ginekologi dasar, biaya murah sesuai untuk

pusat pelayanan sederhana, hasil langsung

diketahui, dapat langsung terapi (Rasjidi,

2012).

Pemeriksaan metode IVA dapat dilakukan

di puskesmas atau di tempat praktek bidan

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 536

Page 3: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

swasta karena selain praktis dan murah,

metode ini juga mempunyai akurasi yang

tinggi sehingga banyak wanita tertarik

mengikuti pemeriksaan IVA. Syarat

pemeriksaan dengan metode ini adalah wanita

yang sudah pernah menikah, dan dianjurkan

untuk wanita yang berusia 30-

50 tahun, karena pada usia tersebut wanita

lebih rentan terkena kanker serviks (Sahrial,

2012). Berkembangnya IVA, dapat saling

membantu para wanita dari sosio-ekonomi

bawah maupun menengah untuk mendeteksi

kanker serviks. Sehingga kanker tersebut akan

semakin mudah diketahui, semakin cepat

diobati dan semakin besar harapan hidup

penderita (Kumalasari, 2011).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan

Kabupaten Majalengka tahun 2017, beberapa

puskesmas yang melakukan pemeriksaan

metoda IVA diantaranya di UPTD Puskesmas

Balida sebanyak 62 orang, UPTD Puskesmas

Jatiwangi sebanyak 8 orang, UPTD Cikijing

sebanyak 8 orang, dari UPTD Puskesmas

Argapura sebanyak 1 orang dan UPTD

Puskesmas Majalengka sebanyak 1 orang.

Sedangkan di puskesmas lainnya belum

dilaksanakan (Dinas Kesehatan Kabupaten

Majalengka, 2017).

Menurut data dari UPTD Puskesmas

Balida diketahui bahwa jumlah wanita yang

melakukan pemeriksaan kanker rahim di

UPTD Puskesmas Balida dengan metoda IVA

dengan hasil positif sebanyak 5 orang dari

jumlah wanita yang melakukan pemeriksaan

kanker rahim sebanyak 62 orang (UPTD

Puskesmas Balida, 2017).

Masih rendahnya perilaku wanita terutama

Wanita Usia Subur (WUS) yang melakukan

pemeriksaan kanker rahim dan payudara hal ini

dapat dikarenakan oleh beberapa faktor. Perilaku

dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu

faktor predisposisi (predisposing), pemungkin

(enabling), penguat (reinforcing). Termasuk

faktor predisposisi, yaitu faktor yang

mempermudah dan mendasari untuk

terjadinya perilaku tertentu, seperti;

pengetahuan, sikap, nilai-nilai dan budaya dan

kepercayaan dari orang tersebut tentang dan

terhadap perilaku tertentu tersebut, serta

beberapa karakteristik individu, misalnya

umur, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

Termasuk faktor pemungkin, yaitu faktor yang

memungkinkan untuk terjadinya perilaku

tertentu tersebut, terdiri atas; ketersediaan

pelayanan kesehatan, ketercapaian pelayanan

kesehatan baik dari segi jarak maupun biaya

dan sosial, serta adanya askes informasi.

Termasuk faktor penguat, yaitu faktor yang

memperkuat atau kadang-kadang justru dapat

memperlunak untuk terjadinya perilaku

tersebut, seperti; pendapat, dukungan, kritik

baik dari keluarga, teman-teman sekerja atau

lingkungannya, bahkan juga dari petugas

kesehatan sendiri (Green dalam Notoatmodjo,

2012).

Menurut Notoadmodjo (2012), sikap

merupakan reaksi atau respons yang masih

tertutup dari seseorang terhadap suatu

stimulus atau objek. Reaksi atau respons

tersebut berupa menerima, merespons,

menghargai bertanggung jawab. Sikap negatif

terhadap pemeriksaan IVA disebabkan karena

anggapan bahwa apabila dirinya sehat sehat

saja sehingga selama belum ada keluhan tidak

akan memeriksakan diri ke tenaga kesehatan,

selain itu juga WUS merasa malu melakukan

pemeriksaan IVA karena yang diperiksa

adalah bagian intim perempuan dan

menganggap pemeriksaan IVA tidak ada

gunanya.

Dukungan sosial yang dimaksud adalah

dukungan dari keluarga. Besarnya kosntribusi

dukungan dari orang atau kelompok terdekat

untuk memperkuat alasan bagi seseorang

untuk berperilaku. Jika seseorang tidak

memiliki orang atau kelompok terdekat yang

memiliki pemahaman yang baik mengenai

kesehatan, maka secara tidak langsung akan

berimbas pada perilaku wanita tersebut. Oleh

karena itu informasi mengenai kanker serviks

dan pemeriksaan IVA tidak hanya wanita

sebagai focus utama, namun anggota keluarga

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 537

Page 4: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

juga merupakan sasaran yang sangat potensial

(Sarini, 2011).

Akses informasi pada hakekatnya

mendukung atau memungkinkan terwujudnya

perubahan perilaku kesehatan seseorang

khususnya pelaksanaan deteksi dini kanker

serviks dan faktor ini disebut faktor

pendukung. Melalui media cetak ataupun

media elektronik dapat diperoleh informasi

masalah kesehatan yang disajikan dalam

bentuk artikel, berita, diskusi, penyampaian

pendapat dan sebagainya. Media massa

mempunyai kemampuan yang kuat untuk

membentuk opini publik, kemudian opini

publik dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan untuk merubah perilaku kesehatan

seseorang. Bila wanita usia subur mengetahui

bahayanya kanker serviks melalui media

informasi, maka hal tersebut dapat

mempengaruhi sikap dan tindakan untuk

melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker

METODE PENELITIAN Instrument Penelitian

Instrumen pada penelitian ini

menggunakan kuesioner yaitu kuiesioner

tentang sikap dan kuesioner tentang

dukungan yang akan dilakukan uji validitas

dan reliabilitas terlebih dahulu. Uji validitas

dan reliabilitas telah dilakukan di UPTD

Puskesmas Kasokandel pada 20 orang yang

mempunyai karakteristik yang sama dengan

sampel dengan hasil sebagai berikut:

Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid

berarti instrumen penelitian tersebut dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang

didapat dan digunakan sesuai dengan

variabel yang dimaksud. Instrumen

memiliki validitas tinggi jika derajat

ketepatan mengukurnya benar (Sugiyono,

2012).

serviks (Mubarak, 2011). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Balida pada

bulan Desember 2017 terhadap 10 ibu

menyatakan bahwa ibu yang pernag

melakukan Inspeksi Visual Asam Asetat

sebanyak 2 orang dan yang tidak pernah

sebanyak 8 orang (80%). Ibu yang tidak

pernah melakukan Inspeksi Visual Asam

Asetat karena belum mendapatkan informasi

sebanyak 5 orang, 2 orang karena tidak

mendapatkan dukungan dari keluarga dan 1

orang karena kurang setuju dengan

pemeriksaan tersebut. Berdasarkan latar

belakang di atas perlu dilakukan penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui Hubungan

sikap, dukungan keluarga dan akses informasi

dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Balida Kecamatan

Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018”

Pada penelitian ini uji validitas

menggunakan meode alpha dengan

ketentuan item dikatakan valid apabila

nilai Corrected Item-Total Correlation > r

tabel (r tabel untuk jumlah n = 20 adalah

0,444). Item tidak valid apabila nilai

Corrected Item-Total Correlation < r tabel.

Apabila ada item yang tidak valid, maka

item tersebut perlu di koreksi dan apabila

dimungkinkan untuk dibuang atau tidak

digunakan karena dapat diwakilkan oleh

pertanyaan lain, maka item tersebut

dibuang atau tidak digunakan dalam

penelitian.

Hasil uji untuk 14 item sikap,

menghasilkan nilai Corrected Item-Total

Correlation paling kecil yaitu 0,806 dan

paling tinggi yaitu 0,921 yang berarti

sebanyak 14 item sikap mempunyai nilai

Corrected Item-Total Correlation > r tabel

(0,444). Dengan demikian sebanyak 14

item sikap dinyatakan valid.

Adapun hasil uji untuk 10 item

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 538

Page 5: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

dukungan, menghasilkan nilai Corrected

Item-Total

Correlation paling kecil yaitu 0,547 dan

paling tinggi yaitu 0,877 yang berarti

sebanyak 10 item dukungan mempunyai

nilai Corrected Item-Total Correlation > r

tabel (0,444). Dengan demikian sebanyak

10 item dukungan dinyatakan valid. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen pengukuran (kuesioner

untuk variabel pengetahuan) dikatakan

reliabel bila memberikan skor yang

konsisten pada setiap pengukuran. Dengan

uji reliabilitas maka akan diketahui apakah

butir-butir dalam kuesioner saling

berhubungan, menentukan skala

pengukuran secara keseluruhan (nilai alpha

Cronbach) dan mengidentifikasi butir-butir

pertanyaan dalam kuesioner yang

bermasalah dan harus direvisi atau harus

dihilangkan (Notoatmodjo, 2010).

Uji reliabilitas pada penelitian ini

menggunakan model alpha cronbach.

Dengan ketentuan apabila nilai Cronbach's

Alpha > 0,8 (80%) atau mendekati angka 1

maka dapat dikatakan instrumen tersebut

reliabel.

Hasil uji dari 14 item sikap yang telah

dinyatakan valid menghasilkan nilai alpha

cronbach sebesar 0,970 dan dari 10 item

dukungan yang telah valid menghasilkan

nilai alpha cronbach sebesar 0,954. Hal ini

berarti kedua kusioner yang diujikan baik

14 item sikap dan 10 item dukungan

mempunyai nilai alpha cronbach > 0,8

sehingga dapat dinyatakan reliabel dan

dapat digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian.Jalannya Penelitian

Langkah I Menentukan Populasi dan

Sampel

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari

dua kelompok yaitu populasi kasus dan

populasi kontrol, sebagai berikut: Populasi kasus yaitu seluruh Pasangan

Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja

Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan

Kabupaten Majalengka Tahun 2018 yang

melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 62

orang.

Populasi kontrol yaitu seluruh Pasangan

Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja

Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan

Kabupaten Majalengka Tahun 2018 yang

tidak melakukan pemeriksaan IVA

sebanyak 10.791 orang

Sampel penelitian ini dengan desain case

control, peneliti mengambil perbandingan 1 :

2 dengan pertimbangan populasi kontrol

sangat besar. Maka jumlah sampel kasus

yaitu PUS yang melakukan pemeriksaan IVA

sebanyak 62 orang dan jumlah sampel

kontrol yaitu PUS yang tidak melakukan

pemeriksaan IVA sebanyak 124 orang

(kontrol). Sehingga jumlah keseluruhan

untuk sampel sebanyak 186 orang.

1) Untuk sampel kasus Tidak dilakukan teknik sampling,

artinya seluruh PUS yang melakukan

pemeriksaan IVA sebanyak 62 orang

dijadikan sebagai sampel (total populasi). 2) Untuk sampel kontrol

Pengambilan sampel untuk kontrol pada

penelitian ini menggunakan teknik

porportional to size. Menurut Arikunto

(2013), teknik proportional to size adalah

cara penarikan sampel di mana peluang

terpilihnya sampel sebanding dengan

ukuran. Maka dari itu, langkah pertama

dalam teknik ini adalah menghitung

terlebih dahulu besar sampel untuk setiap

desa dan hasilnya sebagai berikut:

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 539

Page 6: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

Tabel 1. Besar Sampel Masing-Masing Desa.

Setelah didapat besar sampel masing-

masing desa, kemudian langkah selanjutnya

melakukan prosedur random sampling yaitu

mengambil sampel di masing-masing

desa menggunakan cara undian.

Langkahnya yaitu membuat potongan

kertas kecil yang telah diberi nomor

sebanyak jumlah anggota populasi yang

ada di desa. Kemudian, mengambil satu

per satu potongan kertas tersebut sebanyak

jumlah sampel yang sudah ditentukan

untuk tiap desa. Nomor yang telah terambil

merupakan nomor urut dalam daftar

anggota populasi yang ditetapkan sebagai

sampel.

Analisis Data 1. Analisis Univariat Tujuan analisis univariat yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Setiap

variabel dalam penelitian ini akan

Langkah II Mengisi Kuesioner Setelah kuesioner dilakukan uji

validitas dan reliabelitas maka kuesioner

tersebut dibagikan kepada responden yang

telah ditetapkan.

Sebelum mengisi kuisioner responden

diberikan penjelasan tentang tujuan

penelitian dan menandatangani inform

consent jika responden bersedia menjadi

respoden pada penelitian ini. Setelah

menandatangani inform consent responden

kemdian mengisi kuisioner yang diberikan.

Apabila responden kurang paham terhadap

pertanyaan pada kuisioner, peneliti

membantu memberikan penjelasan.

Peneliti kemudian melakukan

pemeriksaan terhadap apakah semua

pertanyaan sudah terisi, apakah jawaban

atau tulisan masing- masing pertanyaan

cukup jelas atau terbaca. Jika sudah terisi

dengan lengkap maka dilanjutkan pada

tahap pengkodean.

Pada tahap pengkodean ini untuk

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yaitu

diberi kode 0 jika tidak pernah melakukan

IVA dan 1 jika sudah pernah melakukan

IVA. Untuk sikap diberi kode 0 jika

jawaban responden < rata-rata (68,82%)

dan 1 jika jawaban responden > rata-rata

(68,82%). Dukungan keluarga diberi kode

0 jika jawaban responden < rata-rata

(70,05%) dan 1 jika jawaban responden >

rata-rata (70,05%). Untuk akses informasi

diberi kode 0 jika ibu belum pernah

mendapatkan informasi dari media maupun

petugas kesehatan dan 1 jika ibu pernah

mendapatkan informasi dari media maupun

petugas kesehatan.

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase. Untuk menghitung besar

persentase dari masing-masing kategori

menggunakan rumus berikut :

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 540

Page 7: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

Keterangan : P = persentase kategori f = jumlah frekuensi dari masing-masing

kategori n = jumlah sampel

Setelah diperoleh besar persentase tiap

kategori, kemudian diinterpretasikan dengan

ketentuan sebagai berikut:

2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis hubungan

antara variabel independen dengan variabel

dependen. Analisis bivariat menggunakan uji

hipotesis yaitu uji chi square pada nilai

= 0,05. Adapun rumus chi square yang

digunakan yaitu:

Keterangan:

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Univariat

a. Gambaran Pemeriksaan Inspeksi Visual

Asam Asetat (IVA) pada Pasangan Usia

Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas

UPTD Balida Kecamatan Dawuan

Kabupaten Majalengka Tahun 2018

Tabel 3.Distribusi Frekuensi Pemeriksaan

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada

Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja

Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan

x2 = Nilai Chi Square N = Jumlah sampel Ketentuan keputusan ujinya yaitu:

Apabila ρ value ≤ 0,05 maka Ho ditolak

yang berarti ada hubungan yang

bermakna antara variabel independent

dengan variabel yang dependen.

Apabila ρ value > 0,05 maka Ho gagal

tolak yang berarti tidak ada hubungan

yang bermakna antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Disamping itu dilakukan analisis OR

(Odd Ratio) dengan rumus: Odds

pemajanan pada kelompok kasus

Odds pemajanan pada kelompok kontrol

Odds ratio

atau

merupakan perbandingan antara odds

pemajanan pada kelompok kasus dengan odds

pemajanan pada kelompok kontrol. Interpretasi

dari nilai OR adalah sebagai berikut: OR > 1 artinya variabel tersebut merupakan

faktor resiko OR = 1 artinya variabel tersebut tidak

mempunyai efek OR < 1 artinya hanya sebagai efek protektif

Kabupaten Majalengka Tahun 2018

Berdasarkan data pada tabel 3. dari 186

PUS yang tidak melakukan pemeriksaan IVA

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 541

Page 8: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

sebanyak 124 orang (66,7%) dan yang

melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 62

orang (33,3%). Hal ini menunjukkan bahwa

lebih dari setengah (66,7%) PUS tidak

melakukan pemeriksaan IVA di Wilayah

Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan

Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

PUS yang tidak melakukan pemeriksaan

IVA dapat dikarenakan kurang pengetahuan,

rendahnya dukungan keluarga dan juga

kurang mendapatkan akses informasi.

Dampak dari tidak melakukan pemeriksaan

IVA yaitu dapat berisiko PUS mengalami

infeksi atau bahkan kanker serviks.

Hasil penelitian ini lebih rendah dibanding

dengan hasil penelitian Tarigan (2015) di

Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan

Perak Kabupaten Deliserdang menunjukan

bahwa yang tidak melakukan pemeriksaan

inspeksi visual asam asetat sebesar 80% dan

sedikit lebih tinggi dibanding dengan hasil

penelian Widiastuti (2013) di Puskesmas

Sidorejo Kidul Kota Salatiga menunjukkan

bahwa ibu yang tidak melakukan kunjungan

pemeriksaan IVA sebesar 63,5%.

IVA adalah metode baru deteksi dini kanker

leher rahim dengan mengoleskan asam asetat

(cuka) ke dalam leher rahim. Bila terdapat lesi

kanker, maka akan terjadi perubahan warna

menjadi agak keputihan pada leher rahim yang

diperiksa. Metode tersebut memiliki sejumlah

keunggulan dibandingkan dengan pap smear

yang selama ini lebih populer. IVA (inspeksi

visual asam asetat) merupakan cara sederhana

untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini

mungkin (Askandar, 2014).

IVA test dapat menjadi metode alternative

untuk skrining. Pertimbangan ini berdasarkan

bahwa mudah dan praktis dilaksanakan, dapat

dilakukan oleh ginekologi, dokter umum,

bidan praktek swasta, tenaga kesehatan lain

yang terlatih, alat-alat yang dibutuhkan sangat

sederhana hanya untuk pemeriksaan

ginekologi dasar, biaya murah sesuai untuk

pusat pelayanan sederhana, hasil langsung

diketahui, dapat langsung terapi (Rasjidi,

2012). Pemeriksaan metode IVA dapat dilakukan

di puskesmas atau di tempat praktek bidan

swasta karena selain praktis dan murah,

metode ini juga mempunyai akurasi yang

tinggi sehingga banyak wanita tertarik mengikuti pemeriksaan IVA. Syarat

pemeriksaan dengan metode ini adalah wanita

yang sudah pernah menikah, dan dianjurkan

untuk wanita yang berusia 30-50 tahun, karena

pada usia tersebut wanita lebih rentan terkena kanker serviks (Sahrial, 2012).

Berkembangnya IVA, dapat saling membantu

para wanita dari sosioekonomi bawah maupun

menengah untuk mendeteksi kanker serviks.

Sehingga kanker tersebut akan semakin

mudah diketahui, semakin cepat diobati dan

semakin besar harapan hidup penderita

(Kumalasari, 2011).

Pentingnya melakukan pemeriksaan IVA

dan masih banyaknya PUS yang tidak

melakukan IVA maka pihak Dinas Kesehatan

dan Puskesmas bekerja sama untuk

mengadakan pemeriksaan IVA secara rutin di kecamatan masing-masing, sehingga

memberikan kesempatan pada PUS yang

belum melakukan pemeriksaan IVA.

b. Gambaran Sikap Pasangan Usia Subur

(PUS) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten

Majalengka Tahun 2018.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap Pasangan

Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten

Majalengka Tahun 2018.

Berdasarkan data pada tabel 4 dari 186 PUS

yang bersikap negatif terhadap pemeriksaan

IVA sebanyak 88 orang (47,3%) dan yang

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 542

Page 9: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

positif terhadap pemeriksaan IVA sebanyak

98 orang (52,7%). Hal ini menunjukkan

bahwa kurang dari setengah (47,3%) PUS

yang bersikap negatif terhadap pemeriksaan

IVA di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD

Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten

Majalengka Tahun 2018.

Sikap negatif dapat dikarenakan PUS

belum memahami mengenai pentingnya

pemeriksaan IVA dalam pencegahan kanker

dan dampak dari sikap yang negatif PUS

menjadi enggan untuk melakukan

pemeriksaan IV kepada petugas kesehatan.

Hasil penelitian ini lebih tinggi disbanding

penelitian Tarigan (2015) di Desa Klumpang

Kebun Kecamatan Hamparan Perak

Kabupaten Deliserdang menunjukan bahwa

ibu yang bersikap negatif sebesar 40%, namun

lebih rendah dibanding dengan hasil penelian

Widiastuti (2013) di Puskesmas Sidorejo

Kidul Kota Salatiga menunjukkan bahwa ibu

yang bersikap negatif sebesar 55%.

Sikap merupakan salah satu unsur penting

dalam pembentukan perilaku seseorang.

Dengan sikap positif terhadap upaya

pelayanan kesehatan maka seseorang akan

berusaha memanfaatkannya dengan baik

mungkin (Mubarak, 2011).

Sikap terbentuk dari adanya interaksi

sosial yang dialami oleh individu. Interaksi

sosial mengandung arti lebih daripada sekedar

adanya kontak social dan hubungan antar

individu sebagai

anggota kelompok sosial. Dalam interaksi

sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi

di antara individu yang satu dengan yang lain,

terjadi hubungan timbal balik yang turut

mempengaruhi pola perilaku masing-masing

individu sebagai anggota masyarakat (Azwar,

2011).

Sikap negatif harus dihindari, karena hal

ini mengarahkan seseorang pada kesulitan diri

dan kegagalan. Cerminan sikap negatif yaitu

lebih dari sekedar bermuka sedih, merupakan

sesuatu yang disampaikan oleh seseorang

kepada orang lain dan sesuatu yang

menyatakan ketidakramahan, tidak menyenangkan, dan tidak memiliki

kepercayaan diri (Azwar, 2011).

Masih terdapatnya PUS yang bersikap

negatif akan menjadi faktor terhadap tidak

dilakukannya pemeriksaan IVA oleh PUS.

Maka untuk PUS yang bersikap negatif perlu

diberikan informasi oleh petugas kesehatan tentang pemeriksaan IVA

agar PUS bisa memahami dengan lebih baik.

c. Gambaran Dukungan Keluarga pada

Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Balida Kecamatan

Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun

2018

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga pada Pasangan Usia Subur (PUS) di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Balida Kecamatan

Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018

Berdasarkan data pada tabel 5 dari 186

PUS yang dukungan keluarganya kurang

sebanyak 113 orang (60,8%) dan yang

dukungan keluarganya baik sebanyak 73

orang (39,2%). Hal ini menunjukkan bahwa

lebih dari setengah (60,8%) PUS yang

dukungan keluarganya kurang di Wilayah

Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan

Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Dukungan keluarga yang kurang atau

rendah dikarenakan keluarga tidak menyadari

mengenai tujuan dan pentingnya PUS

melakukan pemeriksaan IVA, dampak dari

dukungan kurang yaitu PUS menjadi tidak

termotivasi untuk melakukan pemeriksaan

IVA.

Hasil penelitian ini lebih tinggi disbanding

dengan hasil penelitian Kurniawati (2015) di

Wilayah Kerja Puskesmas Kretek Bantul

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 543

Page 10: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

Yogyakarta menunjukkan bahwa ibu yang

mendapat dukungan kurang baik sebesar

46,5% dan juga lebih tinggi dibanding dengan

hasil penelitian Khotimah (2015) di Wilayah

Kerja Puskesmas Gandus Kecamatan Gandus

Palembang menunjukkan bahwa ibu yang

mendapat dukungan keluarga kurang sebesar

56,8%.

Dukungan adalah suatu bentuk kenyamanan,

perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang

diterima individu dari orang yang berarti, baik

secara perorangan maupun kelompok. Keluarga

adalah salah satu kelompok atau kumpulan

manusia yang hidup Bersama sebagai satu

kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan

biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan

perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal Bersama

dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang

kepala keluarga dan makan dalam satu periuk

(Muhlisin, 2012).

Dukungan keluarga adalah bantuan yang

bermanfaat secara emosional dan memberikan

pengaruh positif yang berupa informasi,

bantuan instrumental, emosi, maupun

penilaian yang diberikan oleh anggota

keluarga yang terdiri dari suami, orang tua,

mertua, maupun saudara lainnya

(Prawirohardjo, 2012).

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan

penerimaan keluarga terhadap anggota

keluarganya, berupa dukungan informasional,

dukungan penilaian, dukungan instrumental

dan dukungan emosional. Jadi dukungan

keluarga adalah suatu bentuk hubungan

interpersonal yang meliputi sikap, tindakan

dan penerimaan terhadap anggota keluarga,

sehingga anggota keluarga merasa ada yang

memperhatikan (Friedman, 2011).

Masih terdapatnya PUS dengan dukungan

keluarga kurang, maka petugas kesehatan perlu

melakukan kegiatan penyuluhan kepada PUS

dan juga keluarganya sehingga keluarganya juga

memahami tentang pencegahan kanker melalui

metode IVA, dengan pemahaman yang baik

diharapkan keluarga memberikan dukungan

yang baik pula kepada PUS.

Gambaran Akses Informasi pada Pasangan

Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan

Kabupaten Majalengka Tahun 2018

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Akses Informasi

pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Balida Kecamatan

Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Berdasarkan data pada tabel 6 dari 186

PUS yang tidak mendapat akses informasi

sebanyak 116 orang (62,4%) dan yang

mendapat akses informasi sebanyak 70 orang

(37,6%). Hal ini menunjukkan bahwa lebih

dari setengah (62,4%) PUS tidak mendapat

akses informasi di Wilayah Kerja Puskesmas

UPTD Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten

Majalengka Tahun 2018.

Informasi yang kurang dikarenakan PUS

tidak aktif mencari informasi dari media atau

berkonsultasi dengan petugas kesehatan,

dampaknya adalah PUS menjadi tidak

mengetahui dengan baik tentang pemeriksaan

IVA.

Hasil penelitian ini lebih rendah dibanding

dengan hasil penelitian Kusyati (2014) di Desa

Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten

Demak menunjukkan bahwa ibu yang tidak

mendapat informasi tentang deteksi dini kanker

rahim seebsar 73% dan sedikit lebih rendah

dibanding dengan hasil penelian Widiastuti

(2013) di Puskesmas Sidorejo Kidul Kota

Salatiga menunjukkan bahwa ibu yang tidak

mendapatkan informasi sebesar 65,5%.

Informasi adalah pesan (ucapan atau

ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari

order sekuens dari simbol, atau makna yang

dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.Informasi dapat direkam atau

ditransmisikan (Kholid, 2012). Pengertian

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 544

Page 11: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

informasi menurut George H. Bodnar dalam

Mubarak (2011) informasi adalah data yang

diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk

mengambil keputusan yang tepat. Sedangkan

menurut McFadden dalam Mubarak (2011)

mendefinisikan informasi sebagai data yang

telah diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakan

data tersebut.

Sumber informasi dapat dibedakan menjadi

tiga sumber, yaitu (Notoatmodjo, 2012) sumber

dari media elektronik adalah media yang

menggunakan elektronik atau energi

elektromekanis bagi pengguna akhir untuk

mengakses kontennya. Istilah ini merupakan

kontras dari media statis (terutama media cetak),

yang meskipun sering dihasilkan secara

elektronis tapi tidak membutuhkan elektronik

untuk diakses oleh pengguna akhir. Sumber

media elektronik yang familier bagi pengguna

umum antara lain adalah televisi, internet dan

lain sebagainya. Sumber dari media cetak

adalah media massa yang berbentuk printing

dimana dinikmati dengan membaca dan

bentuk medianya statis. Seperi surat kabar,

majalah dan lain sebagainya. Sumber dari nara

sumber yaitu informasi yang dapat bersumber

dari tenaga kesehatan, anggota keluarga atau

tokoh masyarakat.

Masih terdapatnya PUS di Wilayah Kerja

Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka yang tidak

mendapatkan informasi maka disamping

petugas kesehatan melakukan konseling dan

penyuluhan, juga perlu penyebaran informasi

melalui radio atau surat kabar sehingga

menjangkau PUS untuk mendapatkan

informasi semakin luas.

2. Analisis Bivariat Hubungan Sikap dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Pasangan Usia

Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten

Majalengka Tahun 2018.

Tabel 7. Hubungan antara Sikap dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Pasangan

Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka

Tahun 2018.

Berdasarkan table 7, diketahui bahwa PUS

yang tidak memeriksakan IVA dan sikapnya

negatif sebesar 53,2% sedangkan PUS yang

memeriksakan IVA dan sikapnya negatif

sebesar 35,5%. Hal ini menunjukkan bahwa

proporsi PUS yang tidak memeriksakan IVA

dan sikapnya negatif lebih tinggi disbanding

PUS yang memeriksakan IVA dan sikapnya

negatif.

Hasil uji statistik diperoleh value = 0,022 (<

0,05) dan OR = 2,06 (95%CI : 1,104-3,879). Hal

ini berarti hipotesis nol (h0) ditolak atau

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 545

Page 12: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

ada hubungan antara sikap dengan

pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat

(IVA) pada Pasangan Usia Subur (PUS) di

Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Balida

Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka

Tahun 2018. Berdasarkan nilai OR berarti

PUS yang bersikap negatif berpeluang 2,06

kali lebih besar tidak akan memeriksakan IVA

dibanding ibu yang bersikap positif.

Berdasarkan nilai OR berarti PUS yang

bersikap negatif berpeluang 2,06 kali lebih

besar tidak akan memeriksakan IVA

dibanding ibu yang bersikap positif.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Tarigan (2015) di Desa Klumpang Kebun

Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten

Deliserdang menunjukan bahwa ada hubungan

sikap wanita usia subur dengan pemeriksaan

inspeksi visual asam asetat dengan hasil nilai p

0,000 dan nilai OR diperoleh 22,87. Juga

sejalan dengan hasil penelian Widiastuti

(2013) di Puskesmas Sidorejo Kidul Kota

Salatiga menunjukkan bahwa sikap

berhubungan dengan pemeriksaan metode

IVA. Juga hasil penelitian Sukmawati (2014)

di Puskesmas Kabupaten Wonogiri

menunjukkan bahwa sikap berhubungan

dengan kunjungan pemeriksaan IVA. Hasil penelitian ini mendukung teori yang

menyatakan bahwa Sikap dan prilaku

memiliki kaitan erat, sikap akan mengarahkan

perilaku. Dalam hubngan interpersonal sikap

akan berpengaruh pada pola-pola hubungan

interpersonal yang dikembangkan. Sikap

dapat didefinisikan terhadap demokrasi.

Sikapsikap lain dapat bersifat impersonal,

akan tetapi sikap yang penting adalah sikap

terhadap orang lain (Azwar, 2011).

Demikian juga dengan teori Rahay (2015)

bahwa pemeriksaan IVA dipengaruhi oleh

sikap PUS. PUS yang memiliki sikap yang

positif yang berarti bahwa pemeriksaan IVA

perlu dilakukan untuk mendeteksi dini kanker

leher Rahim dengan mengoleskan asam asetat

(cuka) ke dalam leher rahim. Sikap yang

sudah terbangun dengan baik akan mendorong

PUS melakukan pemeriksaan IVA.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka untuk

meningkatkan pemeriksaan Inspeksi Visual

Asam Asetat (IVA) pada Pasangan Usia Subur

(PUS) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten

Majalengka adalah dengan membangun sikap

yang positif dan sikap akan terbangun ketika

mempunyai pemahaman yang benar, maka

dari itu perlu dilakukan penyuluhan dan

konseling kepada PUS tentang pemeriksaan

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

b. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada

Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan

Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Tabel 8. Hubungan antara Sikap dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Pasangan

Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa PUS

yang tidak memeriksakan IVA dan

dukungannya kurang sebesar 66,9%

sedangkan PUS yang memeriksakan IVA dan

dukungannya kurang sebesar 48,4%. Hal ini

menunjukkan bahwa proporsi PUS yang tidak

memeriksakan IVA dan dukungannya kurang lebih tinggi dibanding PUS yang

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 546

Page 13: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

memeriksakan IVA dan dukungannya kurang.

Hasil uji statistik diperoleh value = 0,015 (<

0,05) dan OR = 2,15 (95%CI : 1,158-4,026).

Hal ini berarti hipotesis nol (h0) ditolak atau

ada hubungan antara dukungan dengan

pemeriksaan Inspeksi

Visual Asam Asetat (IVA) pada Pasangan

Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja

Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan

Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Berdasarkan nilai OR berarti PUS

yang dukungannya kurang berpeluang 2,15

kali lebih besar tidak akan memeriksakan IVA

dibanding ibu yang dukungannya baik.

Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa

perilaku kunjungan dalam pemanfaatan

pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh dukungan

keluarga, semakin tinggi dukungan yang

diberikan maka peluang untuk melakukan

kunjungan dan memanfaatkan pelayanan

kesehatan akan semakin tinggi pula. Namun

berbeda pada keluarga yang tidak mendukung

akan menyulitkan seseorang untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan (Wijaya,

2010).

Hasil penelitian ini juga mendukung teori

bahwa pemeriksaan IVA pada PUS

memerlukan dukungan dari keluarga,

pemberian informasi dan nasehat yang tepat

kepada PUS oleh keluarganya yang sudah

memahami tentang IVA dengan baik akan

mendorong PUS untuk mau melakukan

pemeriksaan IVA yang diselenggarakan oleh

petugas kesehatan (Tarigan, 2015).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitan Kurniawati (2015) di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta

menunjukkan bahwa dukungan keluarga

terutama suami berhubungan dengan WUS

dalam melakukan deteksi dini kanker serviks

dengan metode IVA dengan p value=0.045. Juga

sejalan dengan hasil penelitian Khotimah (2015)

di Wilayah Kerja Puskesmas Gandus Kecamatan

Gandus Palembang menunjukkan dan ada

hubungan antara dukungan keluarga dengan

pemeriksaan deteksi dini kanker rahim.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka

diperlukan dukungan keluarga yang baik

kepada PUS agar PUS mau melakukan

pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat

(IVA). Maka dari itu petugas kesehatan perlu

memberikan informasi yang jelas kepada

keluarga tentang IVA sehigga keluarga bisa

memberikan nasihat dan dorongan kepada

anggota keluarga terutama PUS untuk

melakukan pemeriksaan IVA.

c. Hubungan Akses Informasi dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada

Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan

Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Tabel 9.Hubungan antara Sikap dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada

Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa PUS yang tidak memeriksakan IVA dan tidak ada

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 547

Page 14: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

akses informasi sebesar 74,2% sedangkan PUS

yang memeriksakan IVA dan tidak ada akses

informasi sebesar 25,8%. Hal ini menunjukkan

bahwa proporsi PUS yang tidak memeriksakan

IVA dan tidak ada akses informasi lebih tinggi

dibanding PUS yang memeriksakan IVA dan

tidak ada akses informasi.

Hasil uji statistik diperoleh value = 0,000 (<

0,05) dan OR = 4,55 (95%CI : 2,376-8,723). Hal

ini berarti hipotesis nol (h0) ditolak atau ada

hubungan antara akses informasi dengan

pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah

Kerja Puskesmas UPTD Balida Kecamatan

Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Berdasarkan nilai OR berarti PUS yang tidak

ada akses informasi berpeluang 4,55 kali lebih

besar tidak akan memeriksakan IVA disbanding

ibu yang ada akses informasi.

Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa

informasi yang diperoleh dari berbagai sumber

akan mempengaruhi tingkat pengetahuan

seseorang dan membentuk perilaku seseorang.

Informasi yang diperoleh seseorang semakin

banyak dari berbagai sumber media dan

kemudian diolah menjadi kumpulan informasi

yang berguna bagi kebutuhannya maka semakin

baik pula pengetahuan dan juga perilakunya

(Notoadmodjo, 2012).

Juga sejalan dengan teori bahwa

pelaksanaan pemeriksaan IVA dipengaruhi

oleh pengetahuan PUS tentang metode deteksi

dini kanker. Umumnya PUS yang melakukan

pemeriskaan IVA adalah mereka yang sudah

mengerti dan paham tentang metode ini, ada

juga yang paham setelah diberikan konseling

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis

data maka dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut:

Ada hubungan antara sikap dengan

pemeriksaan Inspeksi Visual Asam

Asetat (IVA) pada Pasangan Usia Subur

(PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas

UPTD Balida Kecamatan Dawuan

pada saat mau melakukan pemeriksaan IVA.

Kesadaran dan pengetahuan menjadi penting

sebagai dasar tindakan seseorang (Heru, 2011).

Menurut Mubarak (2011), sumber media

informasi kesehatan yang utama adalah dari

pihak petugas kesehatan bidan, bidan desa,

dokter atau petugas lainnya. Dengan adanya

informasi yang terusmenerus dan melalui

berbagai media informasi dengan demikian

diharapkan akan terjadi perubahan dalam hal

kesehatan. Kemudahan memperoleh informasi

dapat membantu mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang

baru.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Kusyati (2014) di

Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak menunjukkan bahwa ada

hubungan antara dan informasi dengan dengan perilaku ibu dalam deteksi dini

kanker rahim. Juga sejalan dengan hasil

penelian Widiastuti (2013) di Puskesmas

Sidorejo Kidul Kota Salatiga menunjukkan

bahwa ibu informasi berhubungan dengan

pemeriksaan metode IVA.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka

meningkatkan informasi sangat diperlukan

untuk meningkatkan partisipasi PUS di

Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Balida

Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka

untuk memeriksakan IVA. Maka dari itu,

perlunya petugas kesehatan memberikan

informasi dan konseling kepada PUS tentang

pencegahan kanker rahim dengan melakukan

deteksi dini menggunakan metode IVA.

Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Ada hubungan antara dukungan dengan

pemeriksaan Inspeksi Visual Asam

Asetat (IVA) pada Pasangan Usia Subur

(PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas

UPTD Balida Kecamatan Dawuan

Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Ada hubungan antara akses informasi

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 548

Page 15: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

dengan pemeriksaan Inspeksi Visual

Asam Asetat (IVA) pada Pasangan Usia

Subur (PUS) di Wilayah Kerja

Puskesmas UPTD Balida Kecamatan

Dawuan Kabupaten Majalengka Tahun

2018.

Sehingga disarankan bagi Dinas Kesehatan

melakukan pemeriksaan IVA dan masih

banyaknya PUS yang tidak melakukan IVA

maka pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas

bekerja sama untuk mengadakan pemeriksaan

IVA secara rutin di kecamatan masing-

UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih peneliti sampaikan kepada

beberapa pihak yang telah membantu dalam

terlaksananya penelitian ini diantaranya:

Para responden yang sudah bersedia

meluangkan waktu dan pikirannya

sehungga peneliti bisa mendapatkan

data yang diperlukan.

Dinas Kesehatan Kabupaten

Majalengka,Kepala Puskesmas, bidan

dan Kader di Wilayah Kerja UPTD

DAFTAR PUSTAKA _________. 2012. Promosi Kesehatan dan

Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta

Askandar, B. 2014. Kanker Mulut Rahim :

Deteksi Dini dan PenanganAnya.

Surabaya.

Azwar, S. 2011. Sikap dan Perilaku. Dalam:

Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Dianda, D, W. 2013. Buku Ajar Onkologi

Klinis. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Emilia, dkk, Ed. 2014. Bebas Ancaman

Kanker Serviks. Yogyakarta : Med Press. Friedman. 2011. Keperawatan Keluarga.

Yogyakarta: Gosyen Publishing. Heru, P. S. 2011. Cegah Kanker Pada Wanita.

EGC: Jakarta.

masing, dan juga meningkatkan kegiatan

penyuluhan kepada PUS dan keluarganya

sehingga dengan adanya pemahaman keluarga

yang baik diharapkan keluarga memberikan

dukungan yang baik pula kepada PUS. Bagi

Pasangan Usia Subur (PUS) yaitu perlunya

mencari informasi lebih luas baik melalui surat

kabar, radio atau media lainnya tentang metode IVA sehingga mempunyai

pemahaman yang baik dan membangun sikap

yang positif terhadap pemeriksaan IVA.

Puskesmas Balida Kecamatan

Dawuan atas ijin dan bantuannya.

Direktorat Riset dan Pengabdian

Masyarakat (DPRM), Direktorat

Jendral Penguatan Riset dan

Pengembangan Kemenristek DIKTI

atas dana hibah Penelitian Dosen

Pemula yang diberikan pada

penelitian ini.

Hidayat, A. 2012. Riset Keperawatan dan

Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba

Medika.

Irianto, K. 2014. Biologi Reproduksi. Bandung: Alfabeta. Kementerian

Kesehatan RI. 2011. Profil Kesehatan

Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Kholid, A. 2012. Promosi Kesehatan Dengan

Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan

Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Khotimah. 2015. Hubungan Pengetahuan dan

Dukungan Keluarga dengan Pemeriksaan

Deteksi Dini Kanker Rahim di Wilayah

Kerja Puskesmas Gandus Kecamatan

Gandus – Palembang Tahun 2015. Jurnal

Pembangunan Manusia Vol. 6 No. 2

Tahun 2015. Kumalasari, I, dkk. 2011. Kesehatan

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 549

Page 16: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …

Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Akses Informasi Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Uptd Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka Tahun 2018

Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan

dan Keperawatan. Yogyakarta : Salemba

Medika.

Kurniawati, W. 2015. Faktor–Faktor yang

Berhubungan dengan Perilaku WUS

dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker

Serviks dengan Metode Inspeksi Visual

dengan Asam Asetat (IVA) di Wilayah

Kerja Puskesmas Kretek Bantul

Yogyakarta. Program Studi DIV

Kebidanan STIkes Ngudi Waluyo.

Kusyati. 2014. Hubungan Pendidikan,

Pekerjaan dan Informasi dengan dengan

Perilaku Ibu dalam Deteksi Dini Kanker

Rahim Di Desa Sumberejo Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak. Program

Study S1 Keperawatan STIKES Karya

Husada Semarang.

Maharsie, Lesse & Indarwati. 2012. Hubungan

Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks

Dengan Keiikutsertaan Ibu Melakukan IVA

Test Di Kelurahan Jebres Surakarta.

GASTER Vol.9 No. 2 Agustus 2012.

Marmi. 2014. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mubarak, W. I. 2011. Promosi Kesehatan

untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba

medika.

Muhlisin, A. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawirohardjo. S. 2012. Ilmu Kebidanan.

Jakarta: Yayasan Bisa Sarwono

Prawirohardjo.

Rahayu, D. S. 2015. Asuhan Ibu dengan

Kanker Serviks. Jakarta: Salemba

Medika.

Rahma, Rina Arum & Prabandari, Fitria. 2012.

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi

WUS (Wanita Usia Subur) Dalam

Melakukan Pemeriksaan IVA (Inspeksi

Visual Dengan Pulasan Asam Asetat) Di

Desa Pangebatan Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas

Tahun 2011. Jurnal Ilmiah Kebidanan,

Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012. Rasjidi, I. 2012. Kanker Serviks dan

Penanganannya. Yogyakarta : Nuha

Medika Rathi MF, et al. 2011. Deteksi Dini Kanker

Serviks pada Pusat Pelayanan Primer di

Lima Wilayah DKI Jakarta. J Indon Med

Assoc. Sarini, Ni Ketut Manik. 2011. Faktorfaktor

yang Berhubungan dengan Pemeriksaan

Papsmear pada Wanita Usia Subur di

Desa Pucung wilayah Kerja Puskesmas

Tejakula II kecamatan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabeta. Sukmawati. 2014. Hubungan Karakteristik Ibu

dengan Kunjungan Pemeriksaan IVA di

Puskesmas Kabupaten Wonogiri Tahun

2004. Tersedia digilib.unimus.ac.id,

diakses tanggal 15 Desember 2016. Tarigan. 2015. Faktor - Faktor Yang

Berhubungan Dengan Pemeriksaan

Inspeksi Visual Asam Asetat Pada

Wanita Usia Subur Di Desa Klumpang

Kebun Kecamatan Hamparan Perak

Kabupaten Deliserdang Tahun 2015 Tejakula Kabupaten Buleleng Bali Tahun

2011. Jakarta: FKM UI. UPTD Puskesmas Balida. 2016. Jumlah

Wanita yang Melakukan Pemeriksaan

IVA di UPTD Puskesmas Balida.

Dawuan: UPTD Puskesmas Balida. Widiastuti. 2013. Analisis Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan Pemeriksaan Metode

IVA di Puskesmas Sidorejo Kidul

Kota Salatiga. Tersedia

www.eprints.ums.ac.id/, diakses tanggal

20 Desember 2016. Wijaya, D. 2010. Pembunuh Ganas Itu

Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta:

Sinar Kejora. Yayasan Kanker Serviks Indonesia. 2012. Data

Kanker Serviks.

(http://yayasankankerindonesia.org),

diakses tanggal 20 Desember 2016

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 |

Halaman 550

Page 17: HUBUNGAN SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN AKSES …