12
HUBUNGAN SIKAP TENTANG OBAT TRADISIONAL DAN OBAT MODERN DENGAN TINDAKAN PEMILIHAN OBAT UNTUK PENGOBATAN MANDIRI DI KALANGAN MASYARAKAT KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU SKRIPSI untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Strata-1Farmasi Oleh Dewi Indah Fuziyarni NIM SF15018 PROGRAM STUDI S-1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU JULI 2019

HUBUNGAN SIKAP TENTANG OBAT TRADISIONAL DAN OBAT …repo.stikesborneolestari.ac.id/607/1/dewi indah fuziyarni.pdf · mandiri sampai dengan mencari bantuan pelayanan kesehatan termasuk

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

HUBUNGAN SIKAP TENTANG OBAT TRADISIONAL DAN OBAT

MODERN DENGAN TINDAKAN PEMILIHAN OBAT UNTUK

PENGOBATAN MANDIRI DI KALANGAN MASYARAKAT

KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU

SKRIPSI

untuk memenuhi persyaratan

dalam menyelesaikan program Sarjana Strata-1Farmasi

Oleh

Dewi Indah Fuziyarni

NIM SF15018

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI

BANJARBARU

JULI 2019

ABSTRAK

HUBUNGAN SIKAP TENTANG OBAT TRADISIONAL DAN MODERN

DENGAN TINDAKAN PEMILIHAN OBAT UNTUK PENGOBATAN

MANDIRI DI KALANGAN MASYARAKAT KECAMATAN LANDASAN

ULIN KOTA BANJARBARU (Oleh Dewi Indah Fuziyarni; Pembimbing;

Depy Oktapian Akbar, M. Farm., Apt; Wahyudi, SE., MM; Banjarbaru: S-1

Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari; 2019; 87 Halaman)

Sikap pencarian pengobatan merupakan tindakan seseorang pada saat menderita

sakit atau kecelakaan. Sikap ini akan secara berbeda mulai dari melakukan

pengobatan mandiri sampai dengan mencari bantuan pelayanan kesehatan

termasuk dalam tindakan pemilihan pengobatan dengan obat tradisional maupun

obat modern. Tujuannya untuk mengetahui hubungan sikap tentang obat

tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan

mandiri di kalangan masyarakat kecamatan Landasan Ulin kota Banjarbaru.

Sampel berjumlah 100 orang. Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square.

Kesimpulan sikap tentang obat tradisional dan obat modern mayoritas bersikap

positif (77,0%%) dengan tindakan pemilihan obat kategori cukup (59,0%). Hasil

uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara sikap

responden tentang obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan

obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat kecamatan Landasan Ulin

kota Banjarbaru dengan p value = 0,0004 < 0,05.

Kata Kunci : Sikap, Obat Tradisional, Obat Modern, Pengobatan Mandiri

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN ATTITUDES ABOUT TRADITIONAL AND

MODERN MEDICINE WITH THE ACTION OF SELECTING DRUGS

FOR SELF MEDICATION AMONG THE LANDASAN ULIN SUB

DISTRICT BANJARBARU CITY (By:Dewi Indah Fuziyarni; Mentor; Depy

Oktapian Akbar, M. Farm., Apt; Wahyudi, SE., MM; Banjarbaru: S-1

Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari; 2019; 87 Pages)

Attitude seeking treatment is an act of someone when suffering from illness or an

accident. This attitude will differ from doing self medication to seeking health

service assistance, including in choosing treatment with traditional medicine and

modern medicine. The find out the relationship beteween attitudes about

traditional medicine and modern medicine eith the action of selecting drugs for

independent treatment among the Landasan Ulin sub district Banjarbaru city. The

sample amounted to 100 people. The test used is chi square test. Conclusions of

attitudes about traditional and modern medicine for self medication the majority

being (77,0%) positive with drug selection drug including enough categories

(59,0%). Chi square test results showed a meaningful relationship between

respondents attitudes about traditional and modern medicine with drug selection

measures for independent treatment among the Landasan Ulin sub district

Banjarbaru city with value = 0,0004 < 0,05.

Keyword : Attitude, Traditional Medicine, Modern Medicine, Self Medication

.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sikap atau tindakan pencarian pengobatan merupakan tindakan

seseorang pada saat menderita sakit atau karena kecelakaan. Sikap atau tindakan

ini akan dilakukan oleh individu secara berbeda mulai dari melakukan pengobatan

mandiri sampai dengan mencari bantuan pelayanan kesehatan termasuk dalam

tindakan pemilihan pengobatan dengan obat tradisional maupun obat modern.

Pengobatan mandiri adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh diri sendiri untuk

meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menghadapi penyakit.

Pengobatan mandiri biasa dilakukan untuk mengatasi penyakit ringan yaitu

memiliki durasi penyakit yang terbatas dan tidak mengancam bagi diri pasien

(Rinda, 2014).

Di Indonesia pengobatan dikenal dua metode pengobatan yaitu

pengobatan modern dan pengobatan tradisional. Pengobatan modern adalah

pengobatan dengan menggunakan cara, alat atau bahan yang sudah mendapat

standar medis/kedokteran sedangkan pengobatan tradisional adalah pengobatan

yang dilakukan secara turun-menurun, tradisional, berdasarkan resep nenek

moyang, adat-istiadat, kepercayaan atau kebiasaan setempat baik bersifat magic

maupun pengetahuan tradisional (Fitriana, 2011).

Kecenderungan masyarakat dalam pemilihan pengobatan tergantung

pada informasi yang diperoleh masyarakat itu sendiri. Informasi yang masyarakat

miliki akan membentuk suatu sikap yang akan ditunjukkan dalam tindakan

pemilihan pengobatan. Penelitian yang dilakukan Widayati (2012) tentang

pengobatan mandiri di kalangan masyarakat urban di Yogyakarta menunjukkan

bahwa pengobatan mandiri terutama melakukan penyembuhan tanpa obat,

istirahat dan pengobatan mandiri dengan obat tradisional merupakan pilihan

utama masyarakat urban dalam upaya pencarian pengobatan. Biasanya masyarakat

akan cenderung memilih pengobatan tradisional karena pengobatan ini lebih

mudah dilakukan, mudah dalam pelaksanaannya, adanya pemikiran bahwa

penggunaan obat tradisional untuk penyakit kronis dan tersedia luas di lingkungan

masyarakat. Sebaliknya masyarakat akan cenderung memiliih obat modern saat

masyarakat merasa lebih praktis dalam penggunaan, reaksi atau efeknya lebih

cepat atau karena sudah terbentuknya pemikiran bahwa obat modern lebih baik

dibanding obat tradisional (Asriullah, 2012).

Keterbatasan informasi masyarakat tentang tindakan pemilihan obat

dan penggunaannya merupakan penyebab terjadinya pengobatan yang tidak

rasional jika tidak diimbangi dengan pemberian informasi yang benar (Irawati,

2014). Sikap yang tidak rasional yang dilakukan oleh seseorang dalam tindakan

pemilihan obat baik obat tradisional dan obat modern dapat menyebabkan

terjadinya kesalahan dalam pengobatan (Kristina, et.al, 2007). Salah satu faktor

yang akan mempengaruhi sikap seseorang dalam tindakan pemilihan obat adalah

pengetahuan. Pengetahuan merupakan suatu domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang sedangkan sikap adalah komponen yang penting

sebagai persiapan seseorang untuk bertindak. Semakin baik pengetahuan dan

sikap seseorang tentang obat baik tradisional maupun modern maka akan

mempengaruhi tindakannya dalam memilih obat (Notoadmodjo, 2010).

Pengetahuan dan sikap yang rasional dalam pengobatan mandiri dapat

menurunkan resiko terjadinya kesalahan dalam penggunaan obat (Meriati, 2013).

Kecamatan Landasan Ulin merupakan salah satu wilayah yang

termasuk dalam Kota Banjarbaru yang dibagi dalam empat wilayah Kelurahan

yaitu Guntung Manggis, Guntung Payung, Landasan Ulin Timur dan

Syamsuddin Noor. Kecamatan ini memiliki jumlah penduduk sebesar 64.006

orang dan luas wilayah 92,42 km2 dengan tingkat pendidikan, tingkat

pekerjaan dan tingkat sosial ekonomi yang berbeda-beda. Kecamatan Landasan

Ulin berada di daerah yang cukup strategi. Studi pendahuluan yang dilakukan

pada masyarakat yang dijumpai di wilayah Kecamatan Landasan Ulin bahwa

individu maupun keluarganya apabila menderita sakit lebih sering melakukan

pengobatan mandiri sebelum memeriksakan diri ke tempat pelayanan

kesehatan terdekat dengan berbagai aasan yang diungkapkan seperti jarak

lebih dekat, biaya lebih murah, lebih menghemat waktu, banyaknya tersedia

apotek atau toko obat sehingga memudahkan untuk memperolehnya dan

alasan lainnya (BPS Kota Banjarbaru, 2018).

Mengingat pentingnya informasi tentang tindakan pemilihan obat

dalam di kalangan masyarakat maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “ Hubungan Sikap Tentang Obat Tradisional dan Obat Modern Dengan

Tindakan Pemilihan Obat Untuk Pengobatan Mandiri di Kalangan Masyarakat

Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

diperoleh rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimanakah sikap tentang obat tradisional dan obat modern untuk

pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Kecamatan Landasan Ulin Kota

Banjarbaru ?

2. Bagaimanakah tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di

kalangan masyarakat Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru ?

3. Bagaimanakah hubungan sikap tentang obat tradisional dan obat modern

dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan

masyarakat Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka tujuan

penelitian adalah :

1. Mengetahui sikap tentang obat tradisional dan obat modern untuk pengobatan

mandiri di kalangan masyarakat Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.

2. Mengetahui tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan

masyarakat Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.

3. Mengetahui hubungan sikap tentang obat tradisional dan obat modern dengan

tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat

Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka manfaat dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Bagi Peneliti

Diharapkan bagi peneliti dapat mengaplikasikan dan membandingkan ilmu

yang diperoleh saat perkuliahan dengan pengalaman dan kejadian

langsung saat penelitian sehingga dapat diterapkan dalam intervensi

mengenai sikap tentang obat tradisional dan obat modern dengan tindakan

pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat.

1.4.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai referensi untuk

melakukan penelitian yang berfokus pada hubungan sikap tentang obat

tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk

pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Kecamatan Landasan Ulin

Kota Banjarbaru.

1.4.3 Bagi Instansi /Lahan Penelitian

Sebagai gambaran dan informasi bagi lahan untuk mengetahui seberapa

prevalensi masyarakat diwilayahnya dalam melakukan tindakan pemilihan

obat baik menggunakan obat tradisional maupun obat modern untuk

pengobatan mandiri untuk mengobati sakitnya.

DAFTAR PUSTAKA

Asriullah Jabbar, 2012. Studi Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Terhadap

Penggunaan Obat Tradisional Bagi Masyarakat Di Desa Sabi-Sabila

Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur. Fakultas Farmasi

Universitas Halu Oleo Kendari. Pharmacho Volume 3 Nomor 1 Halaman

19-22. Majalah Farmasi, Sains Dan Kesehatan ISSN 2442-9791

Ady Restiyono, 2016. Analis Faktor Yang Berpengaruh Dalam Swamedikasi

Antibiotik Pada Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Kajen Kabupaten

Pekalongan. Magister Promosi Kesehatan. Universitas Diponegoro

Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Volume 11. Nomor 1

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2014. Pedoman Uji Klinik Obat Herbal.

Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

Badan Pusat Statistik Kota Banjarbaru, 2018. Prevalensi Penduduk Kecamatan

Landasan Ulin Kota Banjarbaru Dalam Banjarbaru Municipality in

Figures. Catalog 1102001.6372

Badan Pusat Statistik, 2012. Prevalensi Pengobatan Sendiri Penduduk Di

Indonesia. Jakarta

Badan Pusat Statistik, 2014. Prevalensi Pengobatan Sendiri Penduduk Di

Indonesia. Jakarta

Djunarko & Hendrawati, 2011. Swamedikasi Yang Baik Dan Benar.PT. Citra Aji

Parama. Yogyakarta. Halaman 9

Depkes RI, 2007. Keputusan Menteri Kesehatan 381/Menkes/SK/III/2007.

Kebijakan Obat Tradisional. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta.

Depkes RI, 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan keterampilan

Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta. Halaman 6-30

Eva Cristiana, 2014. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Obat

Tradisional Dan Obat Modern Terhadap Tindakan Pemilihan Obat Pada

Pengobatan Mandiri Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Darma. Skripsi

Fitriana, 2011. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Perilaku Kepala Keluarga Dengan

Pengambilan keputusan Pengobatan Tradisional Di Desa Rambah Tengah

Hilir Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu Riau. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta. Jurnal Kesehatan

Masyarakat Volume 5 Nomor 3. 162-232

Fauzia. 2015. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pengobatan Sendiri Pada

Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kabupaten Purwakarta. Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung. Skripsi.

Green, Kreuter, Deeds&Patridge, 2000. Health Promotion Planning An

educational And Environmental Approach. Second Edition. California:

Mayfield publishing Company

Gitawati R, Handayani RS, 2008. Profil Konsumen Obat Tradisional Terhadap

ketanggapan Akan Adanya Efek Samping Obat Tradisional. Buletin

Penelitian Sistem Kesehatan. 11(3):283-8

Hidayat, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta.

: Salemba Medika

Harmanto dan Subroto, 2007. Pilih Jamu Dan Herbal Tanpa Efek Samping. PT.

Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. Halaman 120

Imron, 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. CV. Sagung Seto,

Jakarta. Halaman 85, 137, 155-156

Irawati, 2014. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Rumah Tangga

Tentang Efek Samping Obat Pada Pengobatan Sendiri Di Kelurahan

Tanjung Batu Dan Desa Fajar Bulan. Fakultas Kedokteran. Universitas

Sriwijaya. Skripsi

Ismail, 2015. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Memilih Obat

Tradisional Di Gampong Lam Ujong. Idea Noursing Journal. 6(1):7-14.

Katno. 2008. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat Tradisional.

Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Kristina, et.al, 2007. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Tingkat Ekonomi

Dengan Tindakan Pengobatan Mandiri Penyakit Batuk Di Desa Argomulyo

Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Universitas Sanata

Dharma. Skripsi

Kemenkes RI. 2007. Pedoman Perbekalan Farmasi Di Rumah Sakit Edisi I

Jakarta; Dirjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen

Republik Indonesia. Cooperation With Japan International Cooperation

Agency

Lubis, 2009. Hubungan Tingkat Penghasilan Dengan Motivasi Individu Dalam

Penggunaan Obat Dalam Pengobatan Mandiri Di Pedesaan. Universitas

Negeri Semarang. Skripsi

Meriati, 2013. Dampak Penyuluhan Pada Pengetahuan Masyarakat Terhadap

Pemilihan Dan Penggunaan Obat Swamedikasi Di Kecamatan Malalayang.

Universitas Sanata Dharma. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi Volume 2

Noviana, 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengobatan Mandiri Di

Desa Wori Kecamatan Wori. Universitas Sam Ratulangi Manado. Skripsi

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Rineka

Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan Bagi Tenaga

Medis. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan I. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Nursalam & Pariani,S. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Perdana, 2012. Perbandingan Karakteristik, Pengetahuan, Dan Tindakan

Swamedikasi Pada Penyakit Diare Akut Antara Masyarakat Desa Dan

Masyarakat Kota Jember: Fakultas Farmasi Universitas Jember. Skripsi

Pramono S. 2002. Kontribusi Bahan Obat Alam Dalam Mengatasi Krisis Bahan

Obat Di Indonesia. Jurnal Bahan Alam Indonesia. 1(1); 18-20

Rinda, 2014. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap mengenai Obat Tradisional Dan

Obat Modern Dengan Tindakan Pemilihan Obat Untuk Pengobatan Mandiri

Di Kalangan Masyarakat Desa Bantir Kecamatan Candiroto Kabupaten

Temanggung Jawa Tengah. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Skripsi

Riskesdas, 2013. Prevalesi Pengobatan Sendiri Masyarakat Indonesia. Di akses

pada hari rabu tanggal 21 Desember 2018 jam 10.00 wita

Rikomah, 2016. Farmasi Klinik. Edisi I. Yogyakarta : Deepublish. Halaman 16,

168

Riyanto, 2011. Pengertian Jenis Penelitian. Di akses pada hari rabu tanggal 21

November 2018 jam 10.00 wita

Shavens, 2007. Measurement Of Sosioeconomic Status In health Disparities

Research. Journal Of The National Medical Associztion. Volume 99

Number 9

Sunyoto and Setiawan, 2013. Buku Ajar Statistik Kesehatan Parametrik, Non

Parametrik, Validitas Dan Realibilitas. Nuha Medika. Yogyakarta

Sketcher-Baker, 2017. Guide to Informed Decision making in Health Care. Ed.

Queensland Health. Pp. 9.67

Soejoeti, 2005. Konsep Sehat, sakit Dan penyakit Dalam Konteks Sosial Budaya.

Cermin Dunia Kedokteran. Nomor 149. 49-53

Tan Dan Rahardja. 2010. Obat – Obatan Sederhana Untuk Gangguan Sehari -

Hari, PT.Elex Media Komputindo. Jakarta

Widayati. 2012. Swamedikasi Di Kalangan Masyarakat Urban Di Kota

Yogyakarta. Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma. Jurnal Farmasi

Sains Dan Komunitas. Volume 2.

Wawan, 2011. Pengertian Pendidikan Dan Tingkatannya. Ilmu Ajar Bagi Guru.

Jakarta: PT.Anugerah Cipta

Wawan, 2011. Pengertian Definisi Operasional. Di akses pada hari rabu tanggal

21 November 2018 jam 20.00 wita

WHO, 2008. The Role of The Pharmacist in Self-Care and Self Medication. The

Netherlands:WHO.