View
110
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
HUBUNGAN TERAPEUTIK
HUBUNGAN TERAPEUTIK (DOKTER PATIENT RELATIONSHIP)
Luthfi Rusyadi, SKM., MH.Kes., M.Sc,
HUBUNGAN DOKTER - PASIENPrinsip utama hubunganAutonomyBeneficienceNon maleficienceJustice
HUBUNGAN DOKTER PASIENPrinsip otonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination) -- melahirkan inform consent
Prinsip Beneficience, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien.
Prinsip non Maleficience, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan memperburuk keadaan pasien, primum non nocere atau above all do no harm.
Prinsip Justice, yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam besikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice)
HUBUNGAN DOKTER PASIENVeracity (berbicara benar, jujur dan terbuka)Fidelity (loyalitas dan promise keeping)Privacy (menghormati hak privasi pasien)Confidentially (menjaga kerahasiaan pasien)
Perjalanan Sifat Hubungan :
Paternalistik -- kebapakan, dengan prinsip moral utama adalah: beneficenceKontraktual (1972-1975)Virtue -- Inform consent
Konsekuensi suatu hubungan-- Hak & Kewajiban
EsensiHubungan yang unikBerlangsung hubungan biomedis aktif-pasifDi sisi lain ada tuntutan hubungan setara berdasar kepercayaan.
Hubungan biomedis aktif-pasif / hubungan medikDokter : pihak yang mempunyai keahlian di bidang kedokteranPasien :orang sakit yang membutuhkan bantuan dokterSuperioritas dokter jelas terlihatHanya ada kegiatan dokter, pasien tetap pasifTampak berat sebelah dan tidak sempurna
Hubungan atas dasar kepercayaan
Percaya bahwa dokter akan berupaya maksimalPercaya terhadap kredibilitas (expertness & trusworthiness)Tanpa adanya kepercayaan pasien, upaya penyembuhan dokter akan sia-siaHubungan dokter-pasien
Pola dasar hubungan dokter dan pasien
Mutual ParticipationGuidance CooperationActivity passivity
Mutual ParticipationBerdasarkan pemikiran, setiap manusia memiliki harkat & martabat yang samapada pasien medical check up/penyakit kronisPasien secara sadar aktif dan berperan dalam pengobatan terhadap dirinyaTidak dapat diterapkan pada pasien berpendidikan&sosial rendah, pada anak, gangguan mental
Guidance CooperationMembimbing kerjasama seperti orang tua & remajaApabila keadaan pasien tidak terlalu beratPasien tetap sadar dan memiliki perasaan serta kemauan sendiriDokter tidak semata-mata menjalankan kekuasaankerjasama pasien diwujudkan dg turuti nasehat/anjuran dokter
Activity passivityPola hubungan seperti orang tua-anakPola hubungan klasikDokter seolah dapat sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasienMotivasi altruistic (untuk kepentingan umum)Berlaku pada pasien yang keselamatan jiwanya terancam,tidak sadar, gangguan mental berat
Hak Dan Kewajiban PasienThe rights to health careThe rights to self determinationHak Pasien Dalam Pengobatan
World Medical Association - Declaration of Lisbon on the Rights of the Patient (1991):Hak memilih dokter secara bebasHak dirawat oleh dokter yang bebas dalam membuat keputusan klinis dan etisHak untuk menerima atau menolak pengobatan setelah menerima informasi yang adequateHak untuk dihormati kerahasiaan dirinyaHak untuk mati secara bermartabatHak untuk menerima atau menolak dukungan spiritual atau moral
Undang-Undang Kesehatan:Hak atas informasiHak atas second opinionHak untuk memberikan persetujuan atau menolak suatu tindakan medisHak untuk kerahasiaanHak untuk memperoleh pelayanan kesehatanHak untuk memperoleh ganti rugi
Hak Pasien Dalam PengobatanMerupakan hak asasi, The Right of Self Determination (pilihan)Karena kondisinya, pasien berada pada posisi yang lebih lemahHubungan yang terjadi biasanya lebih bersifat paternalistik (kebapakan)Perlu payung undang-undang untuk melindungi pasienDulu tidak perlu
Menurut konsep WHO terdapat tambahan hak pasien yang berupa :
mendapatkan pelayanan medis tanpa mengalami diskriminasimenerima atau menolak untuk dilibatkan dalam penelitian, dan jika bersedia ia berhak memperoleh informasi yang jelas tentang penelitian tersebutmendapat penjelasan tentang tagihan biaya yang harus dia bayar
Kewajiban Pasien dalam pelayanan Medismemberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannyamematuhi nasehat dan petunjuk doktermematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatanmemberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima( Pasal 53 UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran)
Hubungan hukum antara dokter dan pasien
Hubungan karena kontrak (transaksi terapeutik)Hubungan paternalistik vs hubungan seimbang/partnerDokter dan pasien masing-masing mempunyai kebebasan dan mempunyai kedudukan yang setaraKedua pihak mengadakan perikatan/perjanjiankedua pihak harus melaksanakan peranan atau fungsinyaPeranan tersebut bisa berupa hak dan kewajiban.Dalam kontrak terapeutik, hubungan dimulai dengan tanya jawab (anamnesis)
Tindakan medik tidak bertentangan dengan hukum bila memenuhi syarat : mempunyai indikasi medis, untuk mencapai suatu tujuan yang konkretdilakukan menurut aturan-aturan yang berlaku di dalam ilmu kedokteran. harus sudah mendapat persetujuan dulu dari pasien
Dalam ilmu hukum dikenal dua jenis perjanjian, yaitu:Resulta at verbintenis, yang berdasarkan hasil kerjaInspanning verbintenis, yang berdasarkan usaha yang maksimal.
variasi objek perjanjian medis :Medical Check upImunisasiKeluarga BerencanaUsaha penyembuhan penyakitMemperpanjang hidupRehabilitasi
Hubungan Karena Undang-Undang (Zaakwarneming)Apabila pasien dalam keadaan tidak sadardokter dapat bertindak atau melakukan upaya medis tanpa seizin pasienmenurut ketentuan pasal 1354 KUH Perdata disebut Zaakwarneming
Kesetaraan dalam hubungan dokter-pasienDokter maupun pasien memiliki hak yang sama untuk mengutarakan maksud dan harapannya
Hubungan dokter-pasien bukanlah merupakan hubungan atasan-bawahan
Dokter tidak boleh memperlakukan pasien sebagai objek dari pekerjaannya
Dokter diharapkan memberikan peluang kepada pasien untuk mengutarakan dan menerima informasi dengan jelas dan bebas sehingga terbinalah komunikasi yang efektif dan efisien
Perlu dilakukan juga penyuluhan atau edukasi agar menjadi pasien yang cerdas
TINDAK SENGKETA MEDIKSengketa Pidana MedikSengketa Perdata Medik
Dokter- Subyek hukum----
Tindakan profesiTindakan Non ProfesiKODEKIAdministratifPidanaPerdata
Tindak Pidana MedikMenipu Pasien (Pasal 378 KUHP)Tindak Pelanggaran Kesopanan (Pasal 290, 294, 285,286 KUHP)Sengaja membiarkan pasien tidak tertolong (Pasal 322 KUHP)Pengguguran kandungan tanpa indikasi medik (Pasal 299, 348,349 KUHP)