105
HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DENGAN KEMAMPUAN RALLY GROUNDSTROKE TENIS PADA MAHASISWA SEMESTER IV JURUSAN PJKR UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang oleh Noor Setyo Utomo 6301409157 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

  • Upload
    ngothu

  • View
    250

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

i

HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN

EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DENGAN KEMAMPUAN

RALLY GROUNDSTROKE TENIS PADA MAHASISWA

SEMESTER IV JURUSAN PJKR UNIVERSITAS

WAHID HASYIM SEMARANG TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

oleh

Noor Setyo Utomo

6301409157

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

ii

ABSTRAK

Noor Setyo Utomo. 2013. “Hubungan Tingkat Intelligence Quotient (IQ) Dan

Emotional Quotient (EQ) Dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis Pada

Mahasiswa Semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang

Tahun 2013. Skripsi. Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu

Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Sri Haryono, S.Pd., M.Or.,Dra.

Maria Margaretha Endang Sri Retno, M. S.

Kata kunci : Intelligence Quotient, Emotional Quotient, Rally Groundstroke Tenis

Groundstroke merupakan jenis pukulan dalam tenis yang dilakukan

terhadap bola yang sudah menyentuh tanah dan dapat dilakukan dengan gaya

forehand atau backhand dari sisi badan. Dalam melakukan rally groundstroke

tenis, faktor psikologi IQ dan EQ diduga memberi pengaruh pada kemampuan

rally groundstroke tenis.

Permasalahan dalam penelitian ini : 1) Apakah ada hubungan IQ dengan

kemampuan rally groundstroke tenis, 2) Apakah ada hubungan EQ dengan

kemampuan rally groundstroke tenis, 3) Apakah ada hubungan IQ dan EQ

dengan kemampuan rally groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV

Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun 2013.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dengan

teknik tes. Populasi penelitian mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas

Wahid Hasyim Semarang tahun 2013. Dari populasi tersebut diambil secara acak

(random sampling) 30 mahasiswa sebagai sampel. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah IQ sebagai X1, EQ sebagai X2, dan sebagai variabel

terikatnya adalah kemampuan rally groundstroke tenis. Instrument yang

digunakan adalah 1) tes IQ, 2) tes EQ, dan 3) tes kemampuan rally groundstroke

tenis. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi dan regresi ganda

dengan taraf signifikan 5%. Pengolahan data menggunakan program SPSS versi

15.

Hasil analisis data diperoleh 1) Ada hubungan signifikan antara IQ

dengan kemampuan rally groundstroke tenis dengan koefisien korelasi sebesar

0.507, 2) Ada hubungan signifikan antara EQ dengan kemampuan rally

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

iii

groundstroke tenis dengan koefisien korelasi sebesar 0.691, 3) Ada hubungan

signifikan antara IQ dan EQ dengan kemampuan rally groundstroke tenis

dengan koefisien korelasi sebesar 0.822. Simpulan penelitian bahwa ada

hubungan yang signifikan baik secara parsial dan keseluruhan antara IQ dan EQ

dengan kemampuan rally groundstroke tenis.

Saran berdasarkan hasil penelitian adalah: 1) Faktor IQ berhubungan

dengan kemampuan rally groundstroke dalam tenis, maka pemain tenis

disarankan untuk melakukan latihan rally groundstroke tenis dengan

mendengarkan setiap instruksi yang diberikan oleh pelatih ataupun dosen serta

mampu memahami dan mengaplikasikannya dengan baik. 2) Faktor EQ

berhubungan dengan kemampuan rally groundstroke dalam tenis, maka pemain

tenis harus dapat menangani perasaan emosi dengan baik, serta tidak terburu-

buru dalam melakukan pukulan agar rekan main saat melakukan rally

groundstroke tenis dapat mudah mengembalikan, dan pukulan yang dihasilkan

akan maksimal dan tepat sasaran. 3) Bagi pelatih maupun dosen supaya

memperhatikan faktor psikologis (IQ dan EQ) mahasiswa dalam latihan agar

dapat meningkatkan kemampuan rally groundstroke tenis.

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang

berjudul “Hubungan Tingkat Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient

(EQ) dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis pada Mahasiswa Semester

IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang Tahun 2013” disusun

berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber

informasi atau kutipan berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir

skripsi ini. Skripsi belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam

program sejenis di perguruan manapun.

Semarang, 2 September 2013

Noor Setyo Utomo

NIM. 6301409157

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

v

PENGESAHAN

Skripsi atas nama Noor Setyo Utomo, 6301409157, S1, “Hubungan

Tingkat Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) dengan

Kemampuan Rally Groundstroke Tenis pada Mahasiswa Semester IV Jurusan

PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang Tahun 2013” telah dipertahankan

dihadapkan sidang Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang pada hari senin, tanggal 2 september 2013.

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Dr. H. Harry Pramono, M.Si. Tri Tunggal Setiawan, S.Pd. M. Kes. NIP. 195910191985031001 NIP.196803021997021001

Dewan Penguji

1. Drs. Rubianto Hadi, M.Pd Ketua ______________ NIP. 196302061988031001

2. Sri Haryono, S.Pd, M.Or Anggota ____________ NIP. 196911131998021001

3. Dra. Maria Margaretha Endang Sri Retno, M. S. Anggota ____________

NIP. 199501111983032001

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Tiada yang putus asa dari rahmat Allah keculi orang-orang yang sesat.” (Q.S.

Al-Hijr 15:56).

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua orang tuaku, Ibu Noertjahjani

dan Bapak Kardiyono yang senantiasa

memberikan motivasi dan do’a

Seluruh keluarga besar saya, mas

Agung, mbak Yani, mas Wahyu, mbak

Nia, mas Luki dan mbak Novi yang

selalu memberi dukungan dan

motivasi.

Almamater FIK UNNES dan semua

teman-teman PKLO angkatan 2009

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

4. Sri Haryono, S.Pd, M.Or., Pembimbing Utama dan juga merupakan Dosen

Wali yang telah memberi bimbingan, pengarahan, dan dorongan dengan

sabar selama penyusunan skripsi.

5. Dra. Maria Margaretha Endang Sri Retno, M.S., Pembimbing Pendamping

yang telah memberi bimbingan, pengarahan, dan dorongan dengan sabar

selama penyusunan skripsi.

6. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wahid Hasyim

Semarang yang telah memberi ijin penelitian sehingga memperlancar

pelaksanaan kegiatan penelitian.

7. Dosen mata kuliah tenis lapangan yang telah memberikan bimbingan dan

bantuan sehingga penelitian berjalan dengan baik.

8. Dosen Psikologi Unnes yang telah membantu proses penelitian sehingga

dapat berjalan dengan baik.

9. Keluarga penulis, Bapak Kardiyono, Ibu Noertjahjani, Mas Agung, Mbak

Yani, Mbak Nia, Mas Wahyu, Mbak Novi, Mas Luki yang selalu memberikan

motivasi dan do’a.

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

viii

10. Teman-teman seperjuangan, Edi, Toto, Sony, Eva, Nuri, Khoir dan teman-

teman PKLO angkatan 2009 yang telah banyak membantu dan memotivasi

dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kita bertawakal dan memohon

hidayah dan inayah-Nya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak.

Semarang, 2 september 2013

Penulis

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

PERNYATAAN ...................................................................................................... iii

PENGESAHAN ...................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. ........ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 6 1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................ 7 1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 8 1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 8 1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori.................................................................................... 10 2.1.1 Olahraga Tenis ............................................................................. 10 2.1.2 Teknik Dasar Tenis ....................................................................... 11 2.1.3 Pukulan Groundstroke .................................................................. 12 2.1.4 Pukulan Forehand Groundstroke .................................................. 13

2.1.4.1 Pegangan Raket ................................................................. 13 2.1.4.2 Sikap Berdiri ........................................................................ 15 2.1.4.3 Ayunan Raket...................................................................... 15

2.1.5 Pukulan Backhand Groundstroke .................................................. 18 2.1.5.1 Pegangan Raket ................................................................. 19 2.1.5.2 Sikap Berdiri ........................................................................ 20 2.1.5.3 Ayunan Raket...................................................................... 20

2.1.6 Intelligent Quotient ........................................................................ 24 2.1.6.1 Pengertian Intelligent Quotient ............................................ 24

2.1.6.2 Aspek-aspek Intelligent Quotient ........................................ 26 2.1.7 Emotional Quotient ....................................................................... 27

2.1.7.1 Pengertian Emotional Quotient ............................................ 27 2.1.7.2 Aspek-aspek Emotional Quotient ....................................... 29

2.1.8 Kerangka Berpikir ......................................................................... 30

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

x

2.1.8.1 Hubungan IQ terhadap Kemampuan Rally Grounstroke Tenis ...................................................... 30

2.1.8.2 Hubungan EQ terhadap Kemampuan Rally Grounstroke Tenis ...................................................... 31

2.1.8.3 Hubungan IQ dan EQ terhadap Kemampuan Rally Grounstroke Tenis ...................................................... 32

2.2 Hipotesis ................................................................................................ 32 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 34 3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 35 3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ................................... 36 3.4 Instrumen Penelitian .............................................................................. 37 3.5 Waktu dan Tempat Pengambilan Data .................................................. 39 3.6 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 39 3.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ......................................... 39 3.8 Analisis Data .......................................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 42 4.1.1 Dekripsi Data Hasil penelitian ....................................................... 42

4.2 Uji Persyaratan Analisis ......................................................................... 43 4.2.1 Uji Normalitas Data ....................................................................... 43 4.2.2 Uji Homogenitas Data ................................................................... 44 4.2.3 Uji Linieritas .................................................................................. 44 4.2.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi ............................................. 46

4.3 Uji Hipotesis ........................................................................................... 47 4.3.1 Analisis Regresi Tunggal .............................................................. 47 4.3.2 Analisis Regresi Ganda ................................................................ 48 4.3.3 Sumbangan relative dan Efektifitas

Prediktor terhadap Kriterium ........................................................ 49 4.4 Pembahasan ......................................................................................... 51

4.4.1 Hubungan IQ dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis ............................................................. 51 4.4.2 Hubungan EQ dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis ............................................................. 53 4.4.3 Hubungan IQ dan EQ dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis ............................................................. 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................ 55 5.2 Saran ..................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 57

LAMPIRAN ..................................................................................................... 59

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskripsi .......................... 42

2. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas ....................................... 43

3. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas .................................... 44

4. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linieritas Garis Regresi ................ 45

5. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Keberartian Model Garis Regresi ...... 46

6. Interpretasi Nilai r ................................................................................... 47

7. Rangkuman Hasil Perhitungan Analisis Regresi Tunggal ....................... 47

8. Rangkuman Hasil Perhitungan Regresi Ganda ....................................... 49

9. Rangkuman Hasil Perhitungan Model Summary ..................................... 49

10. Rangkuman Sumbangan Relatif dari setiap variabel terhadap Y ......... 50

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pegangan Eastern Forehand grip .......................................................... 14

2. Sikap Berdiri Siap .................................................................................. 15

3. Pelaksanaan Ayunan ke Belakang Pada Pukulan Forehand .................. 16

4. Pelaksanaan ayunan kedepan pada pukulan forehand .......................... 17

5. Pelaksanaan Gerakan Lanjutan Pada Pukulan forehand ....................... 17

6. Rangkaian melakukan pukulan forehand ............................................... 18

7. Pegangan Eastern Backhand grip .......................................................... 20

8. Pelaksanaan Ayunan ke Belakang Pada Pukulan backhan ................... 21

9. Pelaksanaan ayunan kedepan pada pukulan backhand ........................ 22

10. Pelaksanaan Gerakan Lanjutan Pada Pukulan backhand ...................... 23

11. Rangkaian melakukan pukulan backhand .............................................. 23

12. Desain Korelasi ...................................................................................... 35

13. Tes rally 3 menit ........................................................................................ 73

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Usulan Pembimbing .................................................................................. 60

2. Penetapan Pembimbing ........................................................................... 61

3. Ijin Penelitan…………………. ................................................................... 62

4. Surat Telah Penelitian ............................................................................... 63

5. Pedoman Pemberian Skor EQ ................................................................. 64

6. Tes Tingkat Kecerdasan Emosi (EQ) ....................................................... 67

7. Pedoman Pelaksanaan Tes Kemampuan Rally Groundstroke .................. 72

8. Lembar Hasil Pengukuran Inteligensi ........................................................ 74

9. Lembar Penilaian Rally Groundstroke ...................................................... 75

10. Data Hasil Penelitian ................................................................................. 76

11. Pembakuan Data dengan Skor T .............................................................. 77

12. Daftar Nama Petugas Penelitian ............................................................... 78

13. Hasil Perhitungan dan Analisis SPSS ....................................................... 79

14. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 86

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Cabang olahraga tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang

dapat dilakukan oleh segala umur. Permainan ini tidak lagi didominasi oleh

golongan tertentu saja, melainkan berbagai golongan masyarakat dan tidak ada

batasan umur baik laki-laki maupun perempuan dapat melakukan dan menikmati

permainan tenis. Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda dalam

melakukannya, ada yang bertujuan untuk kesehatan, rekreasi, berkumpul

dengan teman, mencapai prestasi dan ada pula yang bertujuan untuk

pendidikan. Hal ini menjadikan cabang olahraga tenis saat ini berkembang pesat

di kancah dunia tidak terkecuali di Indonesia.

Pendidikan merupakan sebuah program melibatkan sebuah komponen

yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang

diprogramkan (Purwanto, 2010:1). Dalam proses pendidikan atau pembelajaran

olahraga tenis di sebuah universitas, sarana prasarana yang ada dalam kampus

sangatlah diperlukan dalam pembelajaran tenis. Dosen sebagai pendidik juga

harus memiliki kualitas yang baik bahkan diwajibkan memiliki profesionalitas

dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani terutama pada cabang tenis

lapangan. Dalam proses pembelajaran maka perlu diadakan suatu metode

latihan yang tepat dan efisiensi, terutama berkenaan dengan masalah

penguasaan teknik dasar dalam tenis. Oleh karena itu masalah penguasaan

teknik dasar untuk meningkatkan kemampuan bermain tenis merupakan masalah

yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam permainan tenis.

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

2

Agar dapat bermain tenis dengan baik, maka diperlukan penguasaan

teknik dasar dan suatu metode latihan yang tepat. Untuk itu bagi petenis yang

ingin meningkatkan kemampuan bermain tenis, harus mengetahui tentang

macam pukulan dasar dalam permainan tenis. “kegembiraan bermain tenis

tergantung pada usaha anda untuk menguasai empat pukulan dasar tenis yaitu

serve, forehand drive, backhand drive dan volley” (Scharff, 1981:24). Pukulan-

pukulan tersebut di atas dapat dibagi dalam tiga kategori: groundstrokes, volleys

dan overhead strokes (Katili, 1973:15).

Groundstroke adalah pukulan yang dilakukan terhadap bola yang sudah

menyentuh tanah (lapangan). Pukulan groundstroke dapat dilakukan dengan

gaya forehand atau backhand di sisi dari badan (Salim, 2007:48). Pukulan

groundstroke merupakan pukulan yang menggunakan gaya ayunan raket dan

akan mudah dilakukan jika memukul bola dalam jarak yang nyaman. Sedikitnya

setengah dari seluruh pukulan tenis adalah forehand, maka pukulan ini sangat

penting menjadi senjata simpanan yang bermanfaat bagi pemain. Forehand

adalah pukulan disebelah kanan pemain, Backhand adalah pukulan di sebelah

kiri pemain. Forehand dan backhand di dalam groundstroke melalui tiga tahap

pukulan yaitu back swing, forward swing dan follow through.

Untuk bermain tenis dengan baik, diperlukan juga mental dan

kemampuan untuk dapat melakukan teknik pukulan yang menunjang permainan

tenis. diperlukan program latihan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai

melalui penerapan ilmu yang mendukung terwujudnya prestasi dalam

pembelajaran olahraga tenis. pendekatan ilmiah merupakan faktor yang perlu

dikembangkan dalam usaha pembinaan dan pengembangan pencapaian suatu

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

3

proses pembelajaran yang optimal karena dengan pengetahuan ilmiah

diharapkan membantu memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan tenis.

Faktor psikologis atau faktor mental sangatlah penting dalam

pertandingan atau dalam pencapaian prestasi (Gunarsa, 2008:8-10). Faktor

psikologis yang dinilai berpengaruh terhadap atlet antara lain: (a) konsentrasi, (b)

intelligence quotient, (c) agresivitas, dan (d) kepercayaan diri/kepribadian. Pada

mulanya kata psikologi olahraga yaitu segala ilmu pengetahuan yang

menyangkut masalah kepribadian seorang atlet dan dapat diterapkan di

dalamnya. Oleh karena itu psikologi olahraga merupakan pendekatan yang

menyeluruh terhadap kehidupan dan dunia seorang atlet. Psikologi olahraga

berusaha untuk menyatukan jiwa raga seorang atlet dengan pelatihnya, yang

akhirnya menjadikan satu orang menjadi seorang atlet yang berprestasi. Faktor

psikologi atlet juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar dirinya yang

kemudian mempengaruhi kondisi psikologisnya. akan tetapi dalam memperoleh

hasil belajar yang baik diperlukan faktor lain yang tidak kalah penting yaitu otak

kita untuk kemampuan berpikir dan hati kita untuk memacu perasaan dalam diri.

Pada kenyataannya, pentingnya intelligence quotient sangat jelas terlihat

misalnya pada penampilan seorang pemain bulu tangkis, tenis, tinju, serta

tentunya pada catur dan bridge (Gunarsa, 2008:9).

Kecerdasan emosi merupakan suatu aspek psikis yang berkaitan dengan

perasaan dan merasakan (Gunarsa, 2008:62), mendefinisikan Misal merasa

senang, sedih, kesal, jengkel, marah, tegang dan lain-lain. Emosi pada diri

seorang berhubungan erat dengan keadaan psikis tertentu yang distimulasi baik

dari faktor dari dalam atau internal maupun faktor dari luar atau eksternal.

Gunarsa mengusulkan gejolak emosi apapun, apakah itu kegembiraan,

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

4

kemarahan, ataukah kesedihan dapat berpengaruh dalam kondisi kefaalan

tubuh, sehingga mempengaruhi kondisi keseimbangan psikofisiologis. Adanya

aspek kesatuan antara psikis dan aspek fisik, maka meskipun kegembiraan dan

kesedihan merupakan suatu hal yang bersifat psikis, namun keduanya tetap

berpengaruh pada aspek fisiologis. Fakta bahwa bersamaan dengan waktu EQ

akan berkembang dan hal ini dapat ditingkatkan melalui pelatihan, program dan

terapi. Selain itu kecerdasan akal dapat mempengaruhi keberhasilan orang untuk

pencapaian prestasi dalam proses pembelajaran.

Bardasarkan observasi peneliti saat kasus yang terjadi di lapangan dapat

dilihat bahwa, ketika pemain yang sedang berlatih awalnya memiliki kemampuan

sama, akan berbeda hasil kemampuannya pada saat mereka melakukan tahap-

tahap latihan berikutnya dalam jangka waktu tertentu, padahal progam latihan

yang diberikan sama. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing pemain

mempunyai karakteristik dan kecerdasan yang berbeda-beda dalam menerima

dan melaksanakan progam latihan yang diberikan. Saat dua orang pemain

sedang berlatih, pemain yang satu cenderung lebih stabil dan sabar dalam

mengolah keterampilannya, akan tetapi yang kedua cenderung kurang sabar

dalam mengolah keterampilannya sehingga mengakibatkan pemain tersebut

sering melakukan kesalahan sendiri, dan yang terjadi antara kedua pemain yang

sedang berlatih tersebut akhirnya dapat dilihat bahwa pemain yang lebih sabar

dan tenang dalam berlatih itulah yang nantinya akan lebih baik menguasai

keterampilan bermain tenis. Dalam hal ini yang menjadi perhatian adalah

mental atlet ketika berlatih dan bertanding.

Kemampuan yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang

berbuat sesuatu dengan cara tertentu yaitu IQ (Shaleh dan Wahab, 2004:179 )

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

5

bahwa atau kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian

terhadap sesuatu situasi atau masalah kemampuan yang bersifat umum tersebut

meliputi berbagai jenis psikis seperti abstrak, berfikir mekanis, matematis,

memahami, mengingat bahasa dan sebagainya. Kemampuan mental manusia

untuk berbuat atau bertindak untuk memecahkan masalah dan melaksanakan

tugas yang taraf kualitas kemampuannya diukur dengan kecepatan, ketepatan

dan keberhasilan dalam pelaksanaannya disebut IQ. Faktor yang mempengaruhi

tingkat IQ antara lain faktor bawaan dari kedua orang tua, faktor pengaruh

lingkungan, stabilitasi kecerdasan intelektual, pengaruh faktor kematangan,

faktor pembentukan, minat, kebebasan memilih metode pemecahan masalah

dan faktor-faktor yang yang mempengaruhi lainnya.

Selain IQ, EQ juga berpengaruh terhadap prestasi, EQ biasanya

disifatkan sebagai suatu keadaan dari diri organisme atau individu pada suatu

waktu. Dengan kata lain perasaan disifatkan sebagai suatu keadaan jiwa sebagai

akibat adanya peristiwa-peristiwa yang pada umumnya datang dari luar dan

peristiwa-peristiwa tersebut pada umumnya menimbulkan kegoncangan-

kegoncangan pada individu yang bersangkutan. EQ juga merupakan persyaratan

dasar untuk menggunakan potensi IQ secara efektif, jika bagian-bagian otak

untuk merasa telah rusak, maka seorang tidak dapat berfikir efektif. Dalam

keberhasilan kehidupan seseorang, IQ hanya berperan sebesar 20 persen, 80

persennya ditentukan oleh kecerdasan emosional (Sulistami dan Mahdi,

2006:38). Oleh karena itu mengelola EQ dengan cerdas perlu dilakukan setiap

individu agar sukses dalam peningkatan prestasi belajarnya. Faktor yang

mempengaruhi tingkat EQ antara lain faktor Internal dan Eksternal (Suharsono,

2002:107). Faktor internal meliputi pengetahuan tentang diri yang dimilikinya

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

6

yang bersifat sentiment, kemarahan, kesombongan dan sifat buruk lainnya.

Faktor eksternal meliputi latar belakang dari keluarga yang tidak harmonis dan

kekerasan sistem sosial. Maka tingkat EQ sangat tergantung pada proses

pelatihan dan pendidikan yang kontinu.

Tanpa memiliki IQ dan EQ yang baik seseorang tidak dapat mencapai

prestasi belajar yang baik pula termasuk dalam melakukan rally groundstroke.

Karena dengan IQ yang baik dapat cepat membuat sebuah keputusan kearah

mana bola akan datang dan segera memukul dengan baik agar bola tersebut

tepat sasaran, dan dapat menyerap semua intruksi dari pelatih dalam melakukan

latihan. Dan dengan EQ yang baik dapat berperan dalam memotivasi diri untuk

tidak tergesa-gesa dalam melakukan rally groundstroke, karena dalam

melakukan rally groundstroke dibutuhkan sebuah ketenangan agar rally

groundstroke yang dilakukan tepat pada sasaran dan mudah dikembalikan oleh

rekannya. Jadi seorang pemain akan dapat menentukan waktu yang tepat untuk

melakukan pukulan forehand dan backhand dalam rally groundstroke tenis.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti mendapatkan

pemikiran bahwa ada suatu hubungan antara faktor psikologis yaitu IQ dan EQ

dalam kemampuan rally groundstroke tenis. Faktor IQ dan EQ dapat

berpengaruh pada teknik-teknik yang dilakukan petenis pada melakukan

groundstroke. Sebagai contoh yang diamati peneliti di proses pembelajaran

mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim saat

melakukan latihan rally groundstroke. Dalam permasalah Faktor IQ pelatih

maupun dosen telah menerangkan dan memberikan instruksi bagaimana cara

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

7

melakukan latihan rally groundstroke dengan sangat jelas tetapi sebagian anak

didik kurang dapat menangkap apa yang di intruksikan pelatih atau dosen yang

mengajar sehingga saat melakukan pukulan teknik dasar groundstroke salah dan

pukulan tidak terarah, dan dalam permasalahan faktor EQ anak didik kurang

tenang saat melakukan pukulan forehand atau backhand sehingga terburu-buru

saat melakukan pukulan, menjadikan pada saat memukul bola timingnya kurang

tepat dan akan mnghasilkan pukulan tidak beraturan bahkan bola sering keluar

dari lapangan. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah

diatas peneliti memiliki alasan dalam pemilihan judul sebagai berikut :

1) Groundstroke merupakan salah satu teknik pukulan dasar yang penting saat

melakukan rally dalam permainan dan dapat menjadi suatu serangan atau

pertahanan dalam permainan tenis.

2) Faktor IQ dan EQ diduga dapat memberi pengaruh pada keberhasilan

pukulan rally groundstroke dalam tenis.

3) Belum ada penelitian dibidang psikologi tentang IQ dan EQ dengan rally

groundstroke tenis.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifkasi masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa

banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil kemampuan rally groundstroke

tenis. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang terfokus pada

faktor psikologis, IQ dan EQ seorang petenis saat melakukan rally groundstroke

tenis . Oleh karena itu peneliti membatasi permasalahan ini hanya pada faktor IQ

dan EQ dengan kemampuan rally groundstroke tenis . Karena hal utama dalam

penelitian ini adalah “Hubungan IQ dan EQ dengan kemampuan rally

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

8

groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas

Wahid Hasyim Semarang tahun 2013”.

1.4 Rumusan Masalah

Suatu penelitian tidak lepas dari permasalahan, sehingga perlu kiranya

masalah tersebut diteliti, dianalisa dan dipecahkan. Sesuai dengan judul diatas

maka sebagai permasalahan penelitian ini adalah :

1) Apakah ada hubungan IQ dengan kemampuan rally groundstroke tenis pada

mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang

tahun 2013.

2) Apakah ada hubungan EQ dengan kemampuan rally groundstroke tenis

pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim

Semarang tahun 2013.

3) Apakah ada hubungan IQ dan EQ dengan kemampuan rally groundstroke

tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim

Semarang tahun 2013.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1) Mengetahui ada tidaknya hubungan IQ dengan kemampuan rally

groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas

Wahid Hasyim Semarang tahun 2013.

2) Mengetahui ada tidaknya hubungan EQ dengan kemampuan rally

groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas

Wahid Hasyim Semarang tahun 2013.

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

9

3) Mengetahui ada tidaknya hubungan IQ dan EQ dengan kemampuan rally

groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas

Wahid Hasyim Semarang tahun 2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian diharapkan berguna bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya pada ilmu keolahragan, manfaat

penelitian ini adalah :

1) Memberikan sumbangan yang berarti bagi pembina, pelatih dan asisten

pelatih bahwa faktor psikologi IQ, EQ dapat menunjang rally groundstroke

tenis yang baik.

2) Memberikan informasi dan masukan bagi pembina, pelatih dan asisten

pelatih mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim

Semarang tahun 2013 dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

tentang IQ, EQ, dan kemampuan rally groundstroke tenis.

3) Dapat dimanfaatkan sebagai informasi ilmiah dan bahan perbandingan bagi

peneliti yang berminat untuk mengadakan penelitian ulang atau lebih lanjut

dengan faktor-faktor yang lain.

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

10

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Olahraga Tenis

Tenis adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau

antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain

menggunakan raket untuk memukul bola karet. Untuk permainan tunggal,

lapangan berukuran panjang 78 kaki, 27 kaki, dan di tengah dipisahkan oleh

sebuah jaring yang bagian tengahnya setinggi 3 kaki dan pada bagian dekat

tiangnya setinggi 3 kaki dan 6 inci, garis batas sebelah menyebrang pinggir

adalah baseline. Pada kedua belah jaring, pada jarak 21 kaki dan sejajar

dengan garis itu terdapat garis yang dinamai service line. Garis di bagian tengah

bernama half court atau center service line, dan membagi lapangan menjadi dua

bagian sama besar, tiap sisinya disebut service court. Garis pendek yang

menandai pertengahan dari baselane dengan center mark. Lapangan bermain

untuk double atau ganda diperluas dengan 4 kaki 6 inci kiri kanan, sehingga

seluruhnya menjadi 36 kaki. Namun hal itu tidak mempengaruhi ruang main atau

tidak berpengaruh pada bidang servis.

Tenis merupakan salah satu olahraga dari bentuk peningkatan kualitas

manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian,

disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat

membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Tenis juga jadikan sebagai olahraga

pilihan baik untuk arena adu prestasi ataupun sebagai kebutuhan untuk menjaga

hidup tetap sehat. Pada umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

11

keterampilan yang tinggi sehingga memburtuhkan tahap-tahap tertentu untuk

mampu menguasai semua teknik dasar dalam olahraga tenis lapangan ini.

Namun dalam Tenis bukan hanya teknik dasar saja yang perlu diperhatikan,

untuk mendapatkan prestasi tersebut, seseorang pemain tenis harus

diperhatikan juga mengenai kesiapan fisik yang prima, taktik, serta didukung oleh

mental bertanding yang kuat pada seorang pemain.

2.1.2 Teknik Dasar Tenis

Seorang pemain tenis harus dapat menguasai berbagai macam teknik

pukulan dasar dalam permainan tenis dan harus bisa mengembangkan teknik

tersebut pada saat bermain di lapangan untuk menghasilkan permainan yang

lebih indah dan bermutu, teknik dasar merupakan penentu dari kelanjutan

keberhasilan dalam menguasai permainan tenis, teknik dasar harus dipelajari,

dimengerti, diketahui, dilatih dengan benar dan sungguh-sungguh, sehingga

dapat mengetahui kesalahan-kesalahan cara memukul bola dalam bermain tenis.

kemampuan teknik pukulan dasar tersebut antara lain: groundstroke forehand

drive, groundstroke backhand drive, smash, service, volley, lob, half volley dan

sebagainya. Sejalan dengan hal tersebut menurut Scraff (1981:24) menyatakan

bahwa empat teknik dasar yang harus dikuasai dalam tenis lapangan yaitu ;

servis, forehand drive, backhand drive dan volley. Apabila menguasai keempat

ke empat pukulan tersebut tiga perempat dari nilai kemenangan akan dicapai.

Dengan teknik dasar yang baik seorang petenis akan bermain dengan baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat urainan sebagai berikut: 1) Servis adalah satu

satunya pukulan dalam permaianan tenis, dimana pemaian seluruhnya

menguasai bola. Servis yang keras dapat dipakai sebagai senjata dalam

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

12

melancarkan serangan pertama. Sekarang ini servis keras merupakan usaha

yang sangat menguntungkan (Schraff, 1981:60). Sekarang ini servis keras

merupakan usaha yang sangat menguntungkan. Sedangkan pendapat lain

mengatakan servis adalah stroke atau pukulan yang mengawali setiap point. 2)

Forehand drive Menurut Katilli (1973:24) adalah pukulan disebelah kanan

pemain, pada pemain kidal disebelah kirinya. 3) Backhand drive Menurut

Yodoprasetio (1981:64) adalah pukulan drive yang dilakukan terhadap bola yang

berada disamping kiri pemain untuk pemain yang menngunakan tangan kanan

bukan untuk pemain kidal sebaliknya. 4) Volley Menurut Yodoprasetio (1981:118)

Volley ialah pukulan terhadap bola yang belum menyentuh tanah (lapangan).

Jadi, volley bukan ground stroke. Akan tetapi bola yang di volley tidak distroke,

melainkan ditinju. Volley adalah stroke untuk menyerang. Sangat jarang volley

digunakan untuk bertahan, kecuali pemain terpaksa mengembalikan bola.

2.1.3 Pukulan Groundstroke

Banyak berpendapat yang menyatakan maksud dari groundstroke

diantaranya adalah pendapat dari (Yodoprasetio, 1981:59) bahwa groundstroke

adalah pukulan yang dilakukan terhadap bola yang sudah menyentuh tanah

(lapangan). Pendapat lain (Katilli, 1973:15) juga menyatakan groundstroke

adalah pukulan-pukulan yang dilakukan sesudah bola melompat dari tanah

(lapangan). Dari pernyataan diatas pukulan groundstroke adalah salah satu

teknik dasar tenis dengan cara memukul bola setelah memantul dari lapangan.

Dalam permainan tenis groundstroke juga dibagi menjadi dua macam

jenis yaitu,sesuai dengan pendapat (Barron’s, 2000:79) dalam bukunya yang

berjudul tennis course volum 1 techniques and tactics menyebutkan bahwa ada

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

13

dua macam jenis groundstroke yaitu groundstroke forehand dan groundstroke

backhand. Dalam penelitian ini hanya akan membahas dua macam teknik

groundstroke yaitu groundstroke forehand dan groundstroke backhand.

Groundstroke forehand adalah mengarah ke samping tubuh dimana anda

memegang raket. Sedikitnya setengah dari seluruh pukulan tenis adalah

forehand (Brown, 2007:31). Pendapat lain Magethi (1990:13) juga menyatakan

bahwa forehand adalah jenis pukulan dengan raket digerakkan ke belakang di

samping badan, kemudian diayunkan ke depan untuk memukul bola. Sedangkan

pendapat Brown (2007:31) tentang groundstroke backhand adalah mengarah

kesisi kanan atau yang kidal sebaliknya. Pendapat lain, Magethi (1990:12) juga

menyatakan bahwa backhand pukulan yang dilakukan dengan mengayunkan

raket lewat depan badan ke belakang selanjutnya diayunkan ke depan untuk

bertumbukan dengan bola. Jadi keberhasilan sesuatu pukulan tidak lepas dari

kemampuan menguasai teknik pukulan dengan baik.

2.1.4 Pukulan Forehand Groundstroke

Forehand adalah jenis pukulan dengan raket digerakkan ke belakang di

samping badan, kemudian diayunkan ke depan untuk memukul bola

(Magethi,1990:13). Dalam melakukan pukulan forehand groundstroke ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemain tenis yakni 1) pegangan raket;

2) sikap berdiri pemain; dan 3) ayunan raket.

2.1.4.1 Pegangan raket

Memukul forehand groundstroke dengan baik, selain diperlukan

penguasaan teknik pukulan yang baik dan benar tetapi juga harus didukung oleh

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

14

penguasaan teknik pegangan atau grip yang tepat. Pendapat Yudoprasetio

(1981:13) menyatakan bahwa eastern grip adalah cara memegang yang wajar

maksudnya seperti orang yang berjabat tangan atau lanjutan dari lengan sebagai

pengganti tangan pemain. Genggaman ini akan memberi kekokohan, dan posisi

telapak tangan dibelakang pegangan raket akan memberikan kekuatan yang

lebih besar. Ini juga dapat membantu anda dalam mencapai bola dengan

berbagai ketinggian. Banyak pelatih tenis menganjurkan pada petenis pemula

untuk menggunakan pegangan eastern grip karena dapat dipakai untuk memukul

bola rendah maupun bola tinggi. Untuk dapat lebih jelasnya tampak pada

Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Pegangan Eastern Forehand grip

Sumber dari : http://users.rowan.edu/~wysock65/tennisgrips.html

Setelah menguasai cara memegang dengan baik, selanjutnya harus

mempelajari teknik pukulan secara benar. Kunci keberhasilan atau urutan

melakukan groundstroke melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan yang

terdiri dari back swing (ayunan ke belakang) dan forward swing (ayunan

kedepan), serta follow through (ayunan lanjutan) (Yudoprasetio, 1981:33).

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

15

2.1.4.2 Sikap berdiri

Sikap berdiri dalam melakukan rally harus selalu berdiri ditengah arena

baseline. Raket tergenggam erat mengarah pada net, berat badan harus berada

pada ujung kaki, kaki diretangkan selebar kira-kira 30 cm atau selebar bahu, dan

kedua lutut sedikit ditekuk agar cepat bergerak kearah datangnya bola baik ke

kiri atau ke kanan. Untuk lebih jelas tampak Gambar 2 berikut.

Gambar 2 Sikap Berdiri Siap

Sumber : http://news.bbc.co.uk/sport2/hi/tennis/skills/4230606.stm

2.1.4.3 Ayunan raket

Ayunan raket untuk melakukan forehand groundstroke terdiri dari tiga

bagian yang rangkaiannya menjadi satu kesatuan yang lengkap dan harmonis

sehingga terjadi suatu gerakan otomatis. Ketiga bagian tersebut adalah :

1) Ayunan ke belakang (back swing)

Ayunan ke belakang harus dilaksanakan dengan cepat dan baik, pada

saat bola dari lawan melewati net, back swing harus sudah siap, dan mata

mengawasi arah bola erus menerus. Pada back swing dimulai, berat badan

harus ditanamkan dikaki kanan (belakang), dan bahu kiri disiapkan untuk

diarahkan ke jaring. Raket diayunkan kebelakang dan badan harus diputar

kekanan. Pada akhir back swing berat badan sudah tertanam di kaki depan dan

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

16

badan berputar kekiri. Daun raket sudah lebih tinggi dari pada pergelangan

tangan, dalam usaha memukul bola. Untuk memukul bola rendah, pemain harus

membengkokkan lututnya lebih rendah (Yudoprasetio, 1981:35). Untuk lebih jelas

gerakan back swing (ayunan kebelakang) terlihat pada Gambar 3 di bawah.

Gambar 3 Pelaksanaan Ayunan ke Belakang Pada Pukulan Forehand

Sumber : http://lockandrolltennis.com/forehand/

2) Ayunan kedepan (forward swing)

Ayunan kedepan dilakukan untuk memukul bola ketika bola berada kira-

kira 60cm didepan pinggang dan segeralah mulai mengayunkan raket kedepan,

dengan permukaannya tegak lurus dari tanah, putarlah pinggang dan bahu ke

kiri, lalu miringkan badan untuk melakukan pukulan sampai mengalihkan berat

badan ke kaki kanan depan, pada saat mengayunkan raket pegangan pada raket

harus benar-benar kencang. Seandainya datangnya bola rendah, tekuklah lutut

lebih rendah untuk memukulnya dan jangan menjatuhkan kepala raket. Saat

terjadi kontak dengan bola usahakan untuk mengikuti bola, yakni mengayun

raket sehingga senar-senarnya menempel pada bola selama beberapa saat atau

sekitar 15-30 cm sebelum mengakhirinya dengan follow-through. Jika terlalu

cepat mengakibatkan raket tidak mengikuti bergeraknya bola ini dan hanya akan

mencapai ketepatan pukulan yang tidak seharusnya. Menghentakkan

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

17

pergelangan tangan untuk menghasilkan topspin adalah salah. Dalam melakukan

back swing makin panjang ayunan kebelakang, maka semakin kencanglah

pukulan, sebab kian bertambah kecepatan atau daya dorong raket semakin

cepat laju bola (Katili, 1973:27). untuk lebih jelasnya tampak pada Gambar 4.

Gambar 4 Pelaksanaan ayunan kedepan pada pukulan forehand

Sumber : http://lockandrolltennis.com/forehand/

3) Ayunan lanjutan (follow through)

Ayunan lanjutan dilakukan sesudah memukul bola, pinggang harus

berputar dan raket terayun kedepan dan berputar dalam suatu gerakan follow

through yang mulus. Berhenti pada suatu titik dihadapan bahu sebelah kiri.

Setelah melakukan stroke (pukulan) gerakan yang dilakukan adalah bergerak

lagi dengan cepat ke tengah arena dan dilanjutkan posisi siap. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat Gambar 5 dibawah berikut.

Gambar 5 Pelaksanaan Gerakan Lanjutan Pada Pukulan forehand

Sumber : http://lockandrolltennis.com/forehand/

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

18

Secara urut, pelaksanaan pukulan dari mulai sikap berdiri, ayunan ke

kebelakang, ayunan kedepan dan gerakan lanjutan dalam pelaksaanan gerakan

forehand. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 berikut.

Gambar 6 Rangkaian melakukan pukulan forehand

Sumber : http://lockandrolltennis.com/forehand/

2.1.5 Pukulan Backhand Groundstroke

Backhand groundstroke juga merupakan salah satu pukulan yang sangat

menentukan dalam bermain tenis, karena backhand groundstroke juga salah

satu pukulan yang sering digunakan dalam permainan tenis. Sesungguhnya

backhand merupakan suatu stroke yang lebih alami dari pada forehand karena

tubuh sudah menghadap sasaran tembakan. Bila stroke ini dilakukan dengan

lengan bergerak kedepan dan mengikuti arah bola dengan gerakan yang bebas

dan tubuh berayun dibelakang dengan kekuatan wajar yang amat besar. Di

samping untuk mengembangkan pukulan backhand yang baik. Backhand juga

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

19

sering digunakan untuk mempertahankan diri karena jika mempunyai pukulan

backhand yang kuat maka lawan tidak akan mengarahkan kearah backhand

secara terus menerus jadi tidak akan menjadi titik kelemahan saat bermain.

Untuk dapat memukul backhand groundstroke yang kuat dan keras,

pemain harus memiliki teknik-teknik pukulan backhand yang benar seperti halnya

melakukan pukulan forehand, mulai dari teknik pegangan/grip sampai pada saat

melakukan pukulan yaitu meliputi sikap berdiri, back swing (ayunan ke belakang)

dan forward swing (ayunan ke depan), serta follow through (ayunan lanjutan).

2.1.5.1 Pegangan raket

Pegangan raket untuk dapat memukul backhand groundstroke dengan

baik, selain diperlukan penguasaan teknik pukulan yang baik dan benar tetapi

juga harus didukung oleh peenguasaan teknik pegangan atau grip yang tepat.

Pendapat (Lardner, 1996:45) menyatakan bahwa untuk menghasilkan pukulan

backhand yang baik adalah menggunakan pegangan ala “Timur” (Eastern

backhand grip) dianjurkan semua pemain pemuda. Karena pegangan ini

memberikan dukungan yang cukup bagi raket, pada saat raket diayunkan ke

depan untuk menyambut bola. Untuk melakukan pegangan eastern backhand

grip lakukan seperti grip forehand timur, selanjutnya telapak tangan berada di

belakang handel, pegang raket di depan tubuh dan gerakan raket dengan

seperdelapan putaran ke arah kanan. Ini akan membuat telapak tangan berada

pada handel bagian atas dan ibu jari menyilang pada sisi kirinya. Huruf V yang

terbentuk oleh ibu jari dan telunjuk, terletak pada sisi miring handel sebelah kiri.

Ibu jari dapat diletakkan di sepanjang punggung handel jika anda merasa cara ini

memberikan dukungan yang lebih baik. Agar dapat memperoleh kontrol yang

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

20

lebih baik lingkaran jari telunjuk pada sisi miring handel sebelah kanan atas.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar 7 dibawah.

Gambar 7 Pegangan Eastern Backhand grip

Sumber : http://www.tennisgeometrics.com/Eastern_backhand_Tennis.html

2.1.5.2 Sikap berdiri

Sikap berdiri saat melakukan pukulan backhand dalam rally groundstroke

harus selalu berdiri di tengah arena baseline. Seperti halnya dengan forehand

lakukan posisi siap dan perhatikan pada saat bola lepas dari raket lawan. Dalam

hal persiapan untuk melakukan forehand dan backhand sama tidak ada

perbedaan yang jauh karena gerakan yang akan dilakukan tidak jauh berbeda

seperti terlihat gambar 2 diatas.

2.1.5.3 Ayunan raket

Ayunan raket untuk melakukan backhand groundstroke sama seperti

ayunan raket pada forehand groundstroke terdiri dari tiga bagian yang

rangkaiannya menjadi satu kesatuan yang lengkap dan harmonis sehingga

terjadi suatu gerakan otomatis. Seperti menurut Yudoprasetio (1981:33), kunci

keberhasilan atau urutan melakukan groundstroke melalui tiga tahap yaitu

persiapan, pelaksanaan yang terdiri dari back swing (ayunan ke belakang) dan

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

21

forward swing (ayunan kedepan), serta follow through (ayunan lanjutan). Ketiga

pelaksanaan tersebut adalah :

1) Ayunan kebelakang (back swing)

Ayunan kebelakang dilakukan dengan cepat dan sudah siap saat bola

dari lawan melewati net, mata mengawasi arah bola terus menerus. Setelah

melakukan posisi siap untuk melakukan pukulan, selanjutnya ketika bola sudah

dekat ambillah untuk memukul dengan cara membebankan berat tubuh pada

kaki yang di belakang dan melangkahkan kaki kanan ke arah sideline sebelah kiri

dan kaki kanan harus berada pada sekitar kira-kira 60 cm. Lebih dekat dengan

side line kiri dari pada kaki kiri, bahu kanan harus diputar sehingga punggung

hamper tepat mengarah pada net, dan berat badan harus lebih ditumpukan pada

kaki belakang. Kedua lutut harus ditekuk (lutut kanan harus lebih ditekuk dari

lutut kiri). Seperti dalam forehand jika bolanya rendah harus menekuk lutut lebih

rendah untuk mencapai bola. Lebih jelasnya lihat gambar 8 di bawah.

Gambar 8 Pelaksanaan Ayunan ke Belakang Pada Pukulan backhand

Sumber : http://lockandrolltennis.com/backhand/

2) Ayunan kedepan (forward swing)

Ayunan kedepan dilakukan untuk memukul bola ketika sudah siap

melakukan pukulan backhand, selanjutnya mulailah memutar tubuh ke kanan

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

22

sambil melepaskan tangan kiri dari tangan. Raket bergerak ke depan sejajar

dengan tanah, tubuh berputar ke depan dan berat badan beralih ke kaki yang di

depan. Raket di ayun memutar memukul bola dengan permukaan tegak lurus

kira-kira 30cm di depan punggung sebelah kanan dan berayun dengan gerak

menyapu. Saat terjadi kontak dengan bola usahakan untuk mengikuti bola, yakni

mengayunkan raket sehingga senar-senarnya menempel pada bola selama

beberapa saat sebelum mengakhirinya dengan follow-through. Lebih jelasnya

lihat gambar 9 di bawah.

Gambar 9 Pelaksanaan ayunan kedepan pada pukulan backhand

Sumber : http://lockandrolltennis.com/backhand/

3) Ayunan lanjutan (follow through)

Ayunan lanjutan dilakukan setelah raket mengenai bola pada gerakan

lanjutan (follow through) dilakukan dengan sedikit naik dan pada ketinggian sama

dengan kepala. Topspin dihasilkan secara wajar oleh ayunan lengan dan

pergelangan tangan cenderung berputar pada saat raket diayun ke depan. Lebih

jelasnya lihat gambar 10 di bawah berikut.

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

23

Gambar 10 Pelaksanaan Gerakan Lanjutan Pada Pukulan backhand

Sumber : http://lockandrolltennis.com/backhand/

Secara urut, pelaksanaan pukulan dari mulai sikap berdiri, ayunan ke

belakang, ayunan ke depan dan gerak lanjutan dalam pelaksanaan melakukan

gerakan backhand dapat dilihat pada gambar 11 berikut.

Gambar 11 Rangkaian melakukan pukulan backhand

Sumber : http://lockandrolltennis.com/backhand/

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

24

Setelah kita mengetahui berbagai macam teknik dasar yang sangat

mendukung dalam permainan tenis yakni forehand dan backhand. Akan tetapi

dengan menguasai teknik dasar bermain tenis yang baik saja tidak cukup tanpa

diberikan pentingnya faktor psikologis oleh karena itu, guna meningkatkan

permainan tenis terutama dalam melakukan pukulan groundstroke baik forehand

atau backhand pemain harus memperhatikan faktor psikologis yang dimiliki

pemain tenis tersebut diantaranya IQ dan EQ.

2.1.6 Intelligent Quotient

2.1.6.1 Pengertian Intelligence Quotient

Berbicara mengenai Inteligensi biasanya memang dikaitkan dengan

kemampuan untuk pemecahan masalah, kemampuan untuk belajar, ataupun

kemampuan untuk berfikir abstrak. Perkataan Inteligensi berasal dari kata latin

intelligere yang berarti mengorganisasikan, menghubungkan atau menyatukan

satu dengan yang lain. Istilah Inteligensi kadang-kadang atau justru sering

memberikan pengertian yang salah, yang memandang Inteligensi sebagai

kemampuan yang mengandung kemampuan tunggal, padahal menurut para ahli

Inteligensi mengandung bermacam-macam kemampuan. Namun demikian

pengertian Inteligensi itu sendiri memberikan berbagai macam arti bagi para ahli.

Secara umum kecerdasan atau Intelligence diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan skema berfikir dan abstraksi, termasuk didalamnya

kemampuan untuk melakukan berbagai fungsi mental yang meliputi : penalaran,

pemahaman, mengingat, dan mengaplikasikan, dapat berfikir cepat, logis dan

mampu menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru (Soeparwoto, 2005:90).

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

25

Inteligensi sangat bermanfaat bagi seseorang untuk dapat memperoleh

hasil yang optimal terutama untuk dirinya sendiri. Setiap orang mempunyai

tingkat inteligensi yang berbeda-beda. Perbedaan individual yang terdapat

diantara manusia meliputi aspek fisik dan aspek psikologis, dan terjadi baik

diantara individu maupun diantara kelompok. Perbedaan inteligensi selalu dapat

terjadi dalam setiap kelompok. Perbedaan tersebut seringkali tidak begitu besar

sehingga tidak disadari dan tidak mudah tampak tanda-tandanya dalam perilaku

individu yang bersangkutan. Akan tetapi, kadang-kadang ditemui individu yang

perilakunya mengindikasikan ciri-ciri inteligensi yang sangat berbeda dari

kebanyakan orang. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam

mengingat sebuah informasi, menggabungkan informasi - informasi baru dengan

yang sudah ada, kemampuan menyederhanakan, meringkas, dan mencerna

informasi yang panjang sehingga lebih efisien dalam penggunaan informasi

tersebut, serta menguasai informasi yang diterima untuk menemukan

pemecahan suatu masalah. Secara singkat inteligensi adalah proses

penggunaan informasi demi keuntungan orang perorang atau suatu sistem.

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa Intelligence

Quotient merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan skema berfikir dan

abstraksi, termasuk didalamnya kemampuan untuk melakukan penalaran,

pemahaman, mengingat, dan mengaplikasikan, dapat berfikir cepat dan logis

dalam situasi yang baru. Seorang yang akan melakukan rally groundstroke

dengan memiliki tingkat Intelligence Quotient yang tinggi akan dapat melakukan

rally groundstroke dengan baik pula dan sebaliknya bila seorang yang melakukan

rally groundstroke dengan memiliki tingkat Intelligence Quotient yang rendah

maka saat melakukan rally groundstroke akan sering melakukan kesalahan

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

26

2.1.6.2 Aspek-aspek Intelligence Quotient

Teori Spearman dalam Walgito (1989:193) menyatakan bahwa intelligensi

itu mengandung dua macam faktor, yaitu : 1) general ability atau general faktor

(faktor G), dan 2) special ability atau special faktor (faktor S) karena itu teori

Spearman dikenal sebagai teori dwi-faktor atau two faktor theory menurut

Spearman general ability atau general faktor terdapat pada semua individu tetapi

berbeda satu dengan yang lain. general faktor selalu didapati dalam setiap

performance, sedangkan special ability adalah merupakan faktor yang bersifat

khusus, yaitu mengenai bidang-bidang tertentu. Dengan demikian maka jumlah

faktor S itu lebih banyak, misalnya S1, S2, S3 dan seterusnya. Jadi kalau pada

seseorang faktor S dalam bidang tertentu dominan, maka orang itu akan

menonjol dalam bidang tersebut. Menurut Spearman tiap-tiap performance selalu

ada faktor S, dirumuskan : P = G + S. maka apabila menghadapi persoalan yang

berbeda-beda maka faktor S nya pun juga akan berbeda-beda. Burt dalam

Walgito (1989:194) mempunyai pandangan yang berbeda, namun dekat dengan

Spearman. Menurut burn disamping general ability dan special ability masih

terdapat faktor yang lain lagi, yaitu Common faktor adalah merupakan faktor

sesuatu kelompok kemampuan tertentu, misalnya common faktor dalam hal

bahasa, common faktor dalam hal matematika. Menurut pandangan burt dalam

intelegensi ada 3 macam faktor, yaitu 1) faktor G, 2) faktor S, 3) faktor C, dan

faktor-faktor ini akan dalam performance individu. Dengan demikian, didapati

bermacam-macam special faktor dan bermacam-macam common faktor sesuai

dengan kelompok-kelompok persoalan yang dihadapi, disamping faktor G. cattel

& cattel mempunyai pandangan yang berbeda lagi dengan para ahli yang telah

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

27

dikemukakan diatas, yang menyatakan bahwa Intelligence Quotient dapat diukur

dengan Culture Fair Intelligence Test dengan skala tiga berbentuk A atau B.

Culture Fair Intelligence Test atau biasanya disingkat Test C.F.I.T, terdiri

dari skala tiga bentuk yang disusun dalam form; A dan form; B, secara pararel

(Cattel & Cattel, 1975:1). Test ini biasanya digunakan untuk tes missal bagi

subyek-subyek berusia antara 13 tahun sampai dengan dewasa, dan biasanya

tes ini digunakan untuk mereka yang akan memasuki jenjang pendidikan yang

lebih tinggi dan di dalam ketenaga kerjaan. Dalam hal ini, yang dimaksud Culture

Fair Intelligence Test mengukur kemampuan umum atau General Ability atau “G”

Faktor. Teori kemampuan yang dikemukakan Raymond B.Cattel Culture, Fair

Intelligence Test adalah untuk mengukur fliud Bility seseorang. Fliud Bility adalah

kemampuan kognitif seseorang yang bersifat herediter. Kemampuan kognif yang

fluid ini di dalam perkembangan individu selanjutnya sebagai cristalized ability.

Cristalized ability adalah seseorang merupakan kemampuan kognitif yang

diperoleh di dalam interaksi individu dengan lingkungan di sekitarnya. Sampai

seberapa jauh kemampuan kognitif seseorang adalah tergantung dari sampai

berapa jauh keadaan Fliud Bility dari seseorang tersebut dan bagaimana

perkembangan dari Cristalized Ability nya.

2.1.7 Emotional Quotient

2.1.7.1 Pengertian Emotional Quetient

Kecerdasan emosi atau EQ merujuk pada kemampuan untuk mengenali

perasaan kita sendiri, kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain,

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi

dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

28

(Goleman, 2003:512). Pendapat lain dikemukakan Agustian (2000:11) bahwa EQ

adalah kemampuan untuk merasa. Jadi EQ yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kemampuan untuk merasakan, memahami, secara efektif menerapkan

daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi diri, informasi koneksi serta

pengaruh yang manusiawi dalam hubungan dengan diri sendri dan orang lain.

Kecerdasan emosional atau EQ diartikan oleh Martin (2003 : 23) sebagai

kemampuan untuk mengetahui apa yang kita dan orang lain rasakan, termasuk

cara tepat untuk menangani masalah. Gadner (dalam Goleman, 1999:580)

mengartikan kecerdasan emosional sebagai “kecerdasan pribadi” yaitu

kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi, serta cara

bekerja sama dengan orang lain, kemampuan untuk membedakan dan

menanggapi dengan tepat suasana hati, tempramen, motivasi, dan hasrat orang

lain. Gadner (dalam Goleman, 1999:57) beranggapan bahwa kecerdasan

emosional merupakan suatu kunci menuju pada pengetahuan diri yang aksesnya

terarah pada perasaan-perasaan diri seseorang terhadap dirinya ataupun

terhadap orang lain dan kemampuan untuk membedakan perasaan-perasaan

serta memanfaatkannya untuk menuntun tingkah laku seseorang. Kecerdasan

emosi mampu menghasilkan pikiran sehat dan intuitif. Melalui kecerdasan

emosional, manusia belajar mengelola perasaannya sehingga dapat

mengekspresikan perasaannya secara tepat dan efektif.

Kecerdasan emosi berhubungan erat dengan perkembangan kepribadian

dan kematangan. Dengan kepribadian yang matang dapat menghadapi dan

menyelesaikan berbagai pesoalan atau pekerjaan, dan betapapun beban dan

tanggung jawabnya besar tidak menjadikan fisik menjadi terganggu. Goleman

(2002:48) menyatakan, orang yang cakap secara emotional, adalah mereka yang

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

29

dapat mengetahui dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, mampu

membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif, mereka ini

memiliki keuntungan dalam setiap bidang kehidupan. Berdasarkan rumusan

pendapat di atas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah

kemampuan seseorang untuk mengenali perasaan baik perasaan diri sendri

maupun perasaan orang lain guna membedakan perasaan-perasaan serta

memanfaatkannya secara efektif.

2.1.7.2 Aspek-aspek Emotional Quetient

Kecerdasan emosi atau emotional intelligence merujuk pada kemampuan

mengenali perasaan kita sendiri, kemampuan mengenali perasaan orang lain,

kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan

baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain (Goleman,

2003:512). Kecerdasan emosi mencangkup kemampuan-kemampuan berbeda,

tetapi saling melengkapi, dengan kecerdasan akademik.

Kecerdasan emosi Menurut Goleman seperti yang dikutip Prasetyo

(2010), kecerdasan emotional dapat ditingkatkan dan dapat dikembangkan pada

diri seseorang atlet pada saat berlatih maupun bertanding serta pada

perkembangan emosi diri meliputi : 1) Tes Kemapanan Emosi, 2) Tes Kekuatan

Emosi, 3) Tes Kepuasan Emosi. Penulis mengambil komponen-komponen utama

dari EQ sebagai faktor untuk mengembangkan instrumen kecerdasan EQ

meliputi kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasan emosi.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kecerdasan emosional adalah suatu bentuk kecerdasan di dalam diri, yang

terlebih dahulu bisa memahami arti dari kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

30

kepuasan emosi. Kesempurnaan kecerdasan emosi dapat kita peroleh dan

dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam hubungannya bermain

tenis. Karena di dalam bermain tenis emosi kita bisa muncul kapan saja,

sehingga apabila kita mempunyai suatu kecerdasan emosi yang baik, kita bisa

menggunakan emosi itu sendiri untuk hal yang positif, benar dan bermanfaat.

2.1.8 Kerangka Berfikir

2.1.8.1 Hubungan IQ terhadap kemampuan rally groundstroke tenis

Dalam melakukan rally groundstroke dibutuhkan tingkat akurasi yang

tinggi agar bola yang dipukul saat melakukan rally dapat tepat sampai diposisi

forehand teman. Untuk dapat menghasilkan pukulan rally groundstroke forehand

yang akurat dibutuhkan teknik forehand yang baik dan benar. Peran inteligensi

dalam tenis dapat dilihat dalam latihan, karena semakin tinggi tingkat IQ yang

dimiliki oleh pemain maka semakin mudah pemain tersebut menerima dan

memahami latihan yang diberikan pelatih.

Kecerdasan memang dibutuhkan dalam menggunakan teknik dan taktik

dalam bermain. Secara umum kecerdasan atau inteligensi diartikan sebagai

kemampuan untuk menggunakan skema berfikir dan abstraksi, termasuk di

dalamnya kemampuan melakukan berbagai fungsi mental meliputi : penalaran,

pemahaman, mengingat dan mengaplikasikan, berfikir cepat, logis dan mampu

menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru (Soeparwoto, 2004:90).

Sejalan dengan pengertian-pengertian di atas, dalam waktu yang sangat

singkat pemain harus bisa mengarahkan bola ke arah forehand temannya saat

melakukan rally dengan tepat. Sehingga pemain yang bersangkutan dibutuhkan

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

31

tingkat kecerdasan yang tinggi. Dari sinilah diduga ada hubungan antara

inteligensi dengan rally groundstroke tenis.

2.1.8.2 Hubungan EQ terhadap kemampuan rally groundstroke tenis

Pengertian emosional menurut Gadner (dalam Goleman, 1999:580)

mengartikan kecerdasan emosional sebagai “kecerdasan pribadi” yaitu

kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi, serta cara

bekerja sama dengan orang lain, kemampuan untuk membedakan dan

menanggapi dengan tepat suasana hati, tempramen, motivasi, dan hasrat orang

lain. Kesempurnaan kecerdasan emosi dapat diperoleh dan dipergunakan dalam

kehidupan sehari-hari ataupun dalam hubungan dalam berolahraga. Dalam

berolahraga, emosi dapat muncul kapan saja. Begitu juga dalam permainan

tenis, terutama pada saat melakukan rally groundstroke, emosi harus

dikendalikan dengan baik agar bola yang dipukul tidak menyulitkan teman dan

mencapai sasaran yang diinginkan, karena pada dasarnya untuk melakukan rally

groundstroke yang akurat dibutuhkan ketenangan dan kosentrasi agar tetap

fokus pada pukulan groundstroke tenis.

Emosi juga dapat sangat berperan dalam kaitannya dengan konsistensi

permainan selama pertandingan berlangsung. Konsistensi atau kemantapan

penampilan merupakan hasil dari konsistensi emosional. Pemain yang keadaan

emosinya tidak stabil selama permainan akan mengetahui bahwa penampilan

mereka juga tidak stabil. Semakin naik turun keadaan emosi pemain selama

permainan, semakin kecil kemungkinan tingkat penampilan mereka dapat

distabilkan pada kemampuan puncaknya. Terdapat hubungan yang nyata antara

penampilan atlet dengan keadaan emosinya pada saat itu. Beberapa keadaan

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

32

emosional secara jelas menunjang konsistensi tingkat tinggi, sedangkan keadaan

emosional lainnya memiliki pengaruh sebaliknya.

2.1.8.3 Hubungan IQ dan EQ terhadap kemampuan rally groundstroke tenis

Penjelasan mengenai hubungan Intelligent Quotient dengan rally

groundstroke dan Emotional Quotient dengan rally groundstroke telah disebutkan

diatas. Inteligensi dan emosi memang dibutuhkan dalam melakukan rally

groundstroke. Inteligensi yang baik memungkinkan seorang pemain untuk dapat

cepat membuat sebuah keputusan kearah mana bola akan datang dan segera

memukul dengan forehand dan agar bola tersebut tepat sasaran dan dapat

menyerap semua intruksi dari pelatih dalam melakukan latihan. Sedangkan

emosi berperan dalam memotivasi diri untuk tidak tergesa-gesa dalam

melakukan rally groundstroke, karena dalam melakukan rally groundstroke

dibutuhkan sebuah ketenangan agar rally groundstroke yang dilakukan tepat

pada sasaran dan mudah dikembalikan oleh rekannya. Jadi seorang pemain

akan dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pukulan forehand

dan backhand agar pukulan yang dihasilkan maksimal dan terarah. Oleh karena

itu, dapat dikatakan bahwa ada hubungan tingkat Intelligent Quotient dan

Emotional Quotient dengan rally groundstroke tenis.

2.2 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih

perlu dibuktikan kenyataannya Sutrisno (2004:10). Pendapat lain, Arikunto

(2006:71) mengatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

33

Berdasarkan teori dan kerangka berfikir tentang hubungan tingkat IQ dan

EQ dengan kemampuan rally groundstroke tenis, maka hipotesis penelitian ini

adalah:

1) Ada hubungan tingkat Intelligent Quotient dengan kemampuan rally

groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas

Wahid Hasyim Semarang tahun 2013

2) Ada hubungan tingkat Emotional Quotient dengan kemampuan rally

groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas

Wahid Hasyim Semarang tahun 2013

3) Ada hubungan tingkat Intelligent Quotient dan Emotional Quotient dengan

kemampuan rally groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan

PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun 2013.

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Metode penelitian

merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian. Penggunaan metode penelitian

harus tepat dan mengarah pada tujuan serta dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei teknik

tes. Pada umumnya survei merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit

dan individu dalam waktu yang bersamaan (Arikunto, 2006:156). Tes yang

dilakukan meliputi tes terhadap variabel bebas yang meliputi tes Intelligent

Quotient dan tes Emotional Quotient serta tes terhadap variabel terikat yaitu tes

rally groundstroke tenis.

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yakni korelasional ganda

(multiple correlation) dengan menggunakan teknik survei yang bertujuan untuk

menyelidiki ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat, yaitu

Intelligent Quotient dan Emotional Quotient sebagai variabel bebas dan

kemampuan rally groundstroke sebagai variabel terikat. Desain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah desain korelasional atau Corelational Design. Secara

grafis dengan hubungan antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

35

Gambar 12 Desain Korelasi

Sumber : Sugiyono, 2011:232

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah hal-hal yang menjadi obyek penelitian (Arikunto,

2010:17). Ada 2 macam variabel yaitu variabel yang mempengaruhi dari

variabael akibat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab,

variabel bebas atau independen variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut

variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependen variabel

(Y) (Arikunto, 2002:97). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan

satu variabel terikat yaitu:

1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah (1) Intelligent Quotient (X1), dan

(2) Emotional Quotient (X2).

2) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan rally groundstroke

tenis (Y).

Emotional

Quotient

X1

X2Y

X1,2 Y

Intelligent

Quotient

X1

X1Y

kemampuan

rally

groundstroke

Y

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

36

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah keseluruhan subjek

penelitian. apabila seseorang ingin meniliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. populasi

dalam penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa semester IV Jurusan PJKR

(Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi) Universitas Wahid Hasyim

Semarang tahun 2013

Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah keseluruhan subjek

penelitian. apabila seseorang ingin meniliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. populasi

dalam penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa semester IV Jurusan PJKR

(Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi) Universitas Wahid Hasyim

Semarang tahun 2013

Sampel menurut Arikunto (2010:174) adalah jika kita hanya akan meneliti

sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut penelitian sampel. Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil

penelitian sampel. sampel adalah wakil populasi yang diteliti. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel random yaitu peneliti

mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap

sama. Dengan menentukan besarnya sampel, peneliti melakukan dengan

berbagai pertimbangan karena mempunyai keberagaman karakteristik, antara

lain adalah faktor usia dan jenis kelamin. Arikunto ( 2002 : 112) menganjurkan

apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian

merupakan penelitian populasi. Dijelaskan lebih lanjut bahwa jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

37

Populasi pada mahasiswa PJKR Universitas Wahid Hasyim yang berjumlah 104

orang, kemudian sampel ditentukan secara acak berjumlah 30 orang. Penelitian

ini menggunakan sampel random, sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:181)

menyatakan bahwa pengambilan sampel dengan cara random ini hanya bisa

dilakukan jika keadaan populasi memang homogen

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik. Instrumen yang tepat akan diperoleh hasil yang relevan terhadap

objek yang diteliti sehingga sehingga dapat dipercaya. Instrumen dalam

penelitian ini meliputi:

1) Tes Intelligent Quotient

Instrument yang digunakan adalah tes Intelligent. Tes ini mengukur

kecerdasan seseorang yang menyangkut kemampuan otak dalam menyimpan,

mengingat kembali dan menggunakan sebagai pola instruksi untuk hasil yang

optimal. Soal tes dan pelaksanaan pengukuran IQ responden ini, peneliti akan

dibantu oleh tenaga ahli psikologi dari Unnes.

2) Tes Emotional Quotient

Instrumen kuisioner dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup, yang

sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto,

2006:152). Ada beberapa macam bentuk dari tes kecerdasan emosi (EQ) yang

sudah diakui dari berbagai ahli psikologi, yaitu MSCEIT (Mayer Salovey Caruso

Emational Intelligent Test) dari Mayer Salovey dan Caruso, dari Dwi Sunar P,

ECI (Emational Competence Inventory) dari Goleman, EQ (Emational Quetient

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

38

Inventory) dari Bar-on (Modifikasi). Didalam penelitian ini yang dipakai adalah

test kecerdasan emosi (EQ) dari Prasetyo (2010) yang mengutip dari Daniel

Goleman, karena lebih mudah diterapkan dalam berbagai penelitian tetapi lebih

realibel dari pada berbagai tes kecerdasan emosi yang lain. Kuisioner ini terdiri

dari tes kemapanan emosi, tes kekuatan emosi dan tes kepuasan (Prasetyo,

2010:189). Untuk validitas kuisioner sebesar 0,893 dan reliabilitas kuisioner

sebesar 0,949 (Pradipta, 2012:41).

Suatu alat ukur berupa angket dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang

baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah

memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu

kriteria valid dan reliabel yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan data

dan tingkat kepercayaan suatu instrument penelitian. Oleh karena itu agar

kesimpulan tidak keliru atau menyimpang dan tidak memberikan gambaran yang

jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan

reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2010:352).

3) Tes kemampuan rally groundstroke

Tes kemampuan melakukan groundstroke menggunakan instrumen tes

rally 3 menit. Tujuan tes ini untuk mengukur kemampuan seorang pemain testee

menguasai bola dengan bermacam-macam cara memukul dalam pemainan

tenis. Alat yang digunakan tes ini adalah raket, bola tenis, lapangan tenis dan

alat tulis (Depdikbud,1977:05). Validasi instrumen ini adalah 0,84 dan koefisien

reliabilitas tes ini adalah 0,86. Pedoman pelaksanaan tes melakukan rally

groundstroke seperti pada lampiran 7.

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

39

3.5 Waktu Dan Tempat Pengambilan Data

Pengambilan data penelitian ini berada di satu tempat dan dua kali

pengambilan data yaitu pada hari kamis dan jumat, 25 - 26 juli 20013 pukul

07.00-09.30 WIB di lapangan tenis Gor Jatidiri pada mahasiswa semester IV

Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun 2013.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data-data yang sesuai, peneliti

menggunakan metode survei menggunakan teknik tes dan pengukuran Menurut

(Arikunto 2006:156 ) pada umumnya survei merupakan cara pengumpulan data

dari sejumlah unit dan individu dalam waktu yang bersamaan. Metode survei

dengan teknik tes dan pengukuran dalam penilitian ini digunakan untuk

pengambilan data dengan sejumlah unit, kelompok individu, dan kemudian

dilakukan pengetesan dan pengukuran dalam jangka waktu yang bersamaan

sehingga data atau informasi diperoleh akurat dan bisa dipertanggungjawabkan

oleh peneliti dengan baik.

Metode survei digunakan untuk mengukur kemampuan rally groundstroke

sampel dalam tenis lapangan. Metode tes digunakan untuk mengukur Intelligent

Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) dalam tenis.

3.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian

Faktor yang mempengaruhi penelitian dicari jalan keluarnya, sehingga

pengaruhnya dapat dihilangkan atau diminimalisirkan.

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

40

1. Faktor Kesungguhan

Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing

sampel tidak sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi

dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan tim peneliti

untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai.

2. Faktor Penggunaan Alat

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan alat-alat yang telah

disediakan, denan harapan dapat memperlancar jalannya penelitian. Sebelum

sampel diberi perlakuan, terlebih dahulu penulis memberikan informasi dan

contoh penggunaan alat-alat tersebut sehingga di dalam pelaksanaan penelitian

tidak terdapat kesalahan

3. Faktor Pemberian Materi

Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar

dalam pencapaian hasil yang optimal dalam penelitian. Usaha yang ditempuh

agar penyampaian materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas,

sebelum pelaksanaan tes, secara klasikal diberikan petunjuk alat tes, contoh

yang benar penggunaan masing-masing alat tes tersebut dan bagaimana cara

melakukan teknik-teknik dalam melakukan tes.

4. Faktor Kemampuan Sampel

Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik

dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan

alat tes. Oleh karena itu penulis memberikan informasi secara klasikal, secara

individu, dan memberikan koreksi agar tes yang digunakan benar-benar baik.

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

41

5. Faktor Cuaca

Penelitian ini dilakukan di lapangan terbuka dan tertutup, maka faktor

cuaca terutama hujan dapat mengganggu jalannya kegiatan penelitian di

lapangan terbuka dan faktor mendung dapat mengganggu pengihatan sampel di

lapangan tertutup. Karena dengan adanya hujan atau mendung pelaksanaan tes

rally groundstroke tenis bisa diundur atau diganti lain hari.

3.8 Analisis Data

Setelah diperoleh data yang diperlukan dilanjutkan dengan tabulasi data.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data

kuatitatif adalah data yang berupa angka. Data ini mencangkup data tingkat IQ,

EQ, dan hasil kemampuan rally groundstroke yang berupa angka. Sebelum

dilaksanakan perhitungan statistik deskriptif terlebih dahulu dilakukan

transformasi data, yaitu data diubah ke dalam skor T atau dibakukan.

Analisis data diawali dengan melakukan uji prasyarat meliputi (1) uji

normalitas dengan menggunakan uji kolmologorov-smirnov, (2) uji homogenitas

dengan menggunakan chi square test, (3) uji linieritas menggunakan uji F dalam

analisis regresi, (4) uji keberartian menggunakan uji t dalam analisis regresi, dan

(5) uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. Keseluruhan pengujian

dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15.

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian ini membahas permasalahan yang berjudul hubungan IQ dan

EQ dengan kemampuan rally groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV

Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun 2013. Variabel

penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas yang terdiri dari Intelligent Quotient

(X1), Emotional Quotient (X2) dan variabel terikat yang terdiri dari kemampuan

rally groundstroke tenis (Y).

Data IQ, EQ dan kemampuan rally groundstroke memiliki satuan yang

berbeda-beda. Untuk variabel IQ dengan ratusan, EQ dengan ratusan dan

variabel terikat dengan puluhan. maka untuk pengolahan data terlebih dahulu

diubah menjadi skor T (dibakukan). Setelah dilakukan analisis data pembakuan

skor IQ, EQ dan kemampuan rally groundstroke dengan menggunakan software

SPSS versi 15. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif dapat dilihat seperti

pada tabel berikut.

Tabel 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskripsi

N Min Maks Mean Std.Dev

Intelligent Quotient 30 32.35 73.73 49.9999 10.0012

Emotional Quotient 30 26.34 68.37 50.0003 10.0000

rally groundstroke tenis 30 29.87 75.16 49.9997 10.0003

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

43

Berdasarkan tabel 1 diatas menyajikan data hasil pengukuran IQ, EQ

terhadap kemampuan rally groundstroke yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

N adalah jumlah sampel penelitian untuk semua variabel yang berjumlah 30

sampel, untuk variabel IQ nilai minimal sebesar 32.35, nilai maksimum sebesar

73.73, nilai mean dibesar 49.9999 dan nilai standar deviasi sebesar 10.0012,

untuk variabel EQ nilai minimal sebesar 26.34, nilai maksimum sebesar 68.37,

nilai mean dibesar 50.0003 dan nilai standar deviasi sebesar 10.0000. Untuk

variabel rally groundstroke nilai minimal sebesar 29.87, nilai maksimum sebesar

75.16, nilai mean dibesar 49.9997 dan nilai standar deviasi sebesar 10.0003.

4.2 Uji Persyaratan Analisis

Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji hipotesis yaitu uji normalitas,

uji homogenitas, uji keberartian model, uji linieritas dan korelasi ganda.

4.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan statistic non parametrik

menggunakan Uji Kolmologorof- Smirnov dengan kriteria jika nilai signifikansi >

0.05 berarti data berdistribusi normal, dan jika nilai signifikansi < 0.05 berarti data

tidak berdistribusi normal. Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 2. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas

Variabel Signifikansi Keterangan

Intelligent Quotient 0.860 > 0.05 Normal

Emotional Quotient 0.703 > 0.05 Normal

rally groundstroke tenis 0.925 > 0.05 Normal

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

44

Berdasarkan pada perhitungan nilai pada tabel 2 menunjukkan bahwa

variabel dalam penelitian ini secara keseluruhan variabel masih berada pada

batas normal, dengan demikian uji parametrik dapat dilanjutkan.

4.2.2 Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilakukan dengan menggunakan chi square test.

Kriteria yang digunakan adalah jika nilai signifikansi > 0.05 berarti data homogen,

sedangkan jika nilai signifikansi < 0.05 berarti data tidak homogen. Adapun dari

perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

Variabel Signifikansi Keterangan

Intelligent Quotient 0.775 > 0.05 Homogen

Emotional Quotient 1.000 > 0.05 Homogen

rally groundstroke tenis 0.605 > 0.05 Homogen

Dari tabel 3 tersebut diatas Nampak bahwa semua variabel penelitian

yang ada menunjukkan nilai signifikansi > 0.05, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan data tersebut adalah Homogen. Dengan

demikian uji parametrik dapat dilanjutkan.

4.2.3 Uji Linieritas

Uji linieritas ini dimaksudnkan untuk melihat ada tidaknya hubungan

antara predictor yaitu variabel-variabel Intelligent Quotient (X1), Emotional

Quotient (X2) terhadap kemampuan rally groundstroke tenis sebagai variabel (Y).

dalam uji linieritas garis regresi ini dengan melihat nilai F dengan ketentuan

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

45

sebagai berikut : jika Fhitung > Ftabel atau jika nilai signifikansi < 0.05 berarti linier.

Sedangkan jika Fhitung < Ftabel atau jika nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak linier.

Dari perhitungan data diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linieritas Garis Regresi

Variabel Fhitung Signifikansi Keterangan

Intelligent Quotient 8.797 0.009 < 0.05 Linier

Emotional Quotient 30.004 0.000 < 0.05 Linier

Gabungan IQ dan EQ 28.206 0.000 < 0.05 Linier

Dengan melihat tabel 4 dapat dipahami bahwa ketiga variabel penelitian,

baik secara regresi tunggal maupun secara regresi ganda, hasil uji linieritas garis

regresi menunjukkan hasil secara keseluruhan adalah linier. Adapun untuk

jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Untuk variabel Intelligent Quotient diperoleh nilai F sebesar 8.797 atau

dengan nilai signifikansi 0.009 < 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan

data variabel Intelligent Quotient menunjukkan penyebaran datanya berada

dalam satu garis yaitu linier.

2) Untuk variabel Emotional Quotient diperoleh nilai F sebesar 30.004 atau

dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan

data variabel Emotional Quotient menunjukkan penyebaran datanya berada

dalam satu garis yaitu linier.

3) Untuk variabel Intelligent Quotient dan Emotional Quotient diperoleh nilai F

sebesar 28.206 atau dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 dengan demikian

dapat disimpulkan data variabel Intelligent Quotient dan Emotional Quotient

menunjukkan penyebaran datanya berada dalam satu garis yaitu linier.

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

46

4.2.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi

Uji keberartian model garis regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah persamaan garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk dapat

digunakan sebagai prediktor dari harga kreterium. Uji keberartian model ini

menggunakan uji – t dengan criteria sebagai berikut : jika thitung > ttabel atau nilai

signifikasi < 0.05 berarti signifikan, sedangkan jika thitung < ttabel atau nilai

signifikasi > 0.05 berarti tidak signifikan. Dari perhitungan diperoleh hasil seperti

tabel berikut.

Tabel 5. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Keberartian Model Garis Regresi

Variabel thitung Signifikansi Keterangan

Intelligent Quotient 3.109 0.004 < 0.05 Signifikan

Emotional Quotient 5.055 0.000 < 0.05 Signifikan

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dipahami bahwa ke tiga variabel

menunjukkan hasil sebagai berikut

1) Variabel Intelligent Quotient diperoleh nilai thitung sebesar 3.109 atau bila

dilihat dari nilai signifikansi diperoleh hasil sebesar 0.004 < 0.05 dengan

demikian kesimpulannya signifikan.

2) Variabel Intelligent Quotient diperoleh nilai thitung sebesar 3.109 atau bila

dilihat dari nilai signifikansi diperoleh hasil sebesar 0.000 < 0.05. dengan

demikian kesimpulannya signifikan. Model garis regresi dapat dilihat seperti

pada lampiran 13. Dengan demikian uji parametrik dapat dilanjutkan.

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

47

4.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji

regresi tunggal dan uji regrersi ganda dengan menggunakan SPSS versi 15.

Adapun kriteria dalam penelitian ini, interpretasi r menurut D.A de Vaus seperti

dikutip Seta Basri (2011).

Tabel 6. Interpretasi Nilai r

Koefisien Kriteria Korelasi

0,00 Tidak ada korelasi

0,01 – 0,09 Hubungan kurang berarti

0,10 – 0,29 Hubungan lemah

0,30 – 0,49 Hubungan moderat

0,50 – 0,69 Hubungan kuat

0,70 – 0,89 Hubungan sangat kuat

>0,90 Hubungan mendekati sempurna

4.3.1 Analisis Regresi Tunggal

Analisis regresi tunggal ini dimaksudkan untuk mengkaji korelasi antara

Intelligent Quotient dan Emotional Quotient terhadap kemampuan rally

groundstroke tenis. Namun dengan ketentuan : jika thitung > ttabel atau signifikansi <

0.05 berarti signifikan. Sedang jika thitung < ttabel atau signifikansi > 0.05 berarti

tidak signifikan. Berdasarkan ketentuan dan perhitungan diperoleh hasil seperti

tabel 7 berikut.

Tabel 7. Rangkuman Hasil Perhitungan Analisis Regresi Tunggal

Variabel thitung Signifikansi Keterangan

Intelligent Quotient 3.109 0.004 < 0.05 Signifikan

Emotional Quotient 5.055 0.000 < 0.05 Signifikan

Berdasarkan perhitungan yang ada dalam tabel 7 dapat dijelaskan

sebagai berikut.

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

48

1) Korelasi antara tingkat Intelligent Quotient dengan kemampuan rally groundstroke tenis

Dari perhitungan untuk variabel tingkat Intelligent Quotient dengan

kemampuan rally groundstroke tenis diperoleh nilai thitung sebesar 3.109 dan nilai

signifikansi sebesar 0.004 < 0.05. kesimpulannya ialah signifikan. Dengan

demikian hipotesis nol yang menyatakan “tidak ada hubungan yang signifikan

antara tingkat Intelligent Quotient dengan kemampuan rally groundstroke tenis”

adalah ditolak., sebaliknya hipotesis alternative yang menyatakan “ada hubungan

yang signifikan antara tingkat Intelligent Quotient dengan kemampuan rally

groundstroke tenis” adalah diterima.

2) Korelasi antara tingkat Emotional Quotient dengan kemampuan rally groundstroke tenis

Dari perhitungan untuk variabel tingkat Emotional Quotient dengan

kemampuan rally groundstroke tenis diperoleh nilai thitung sebesar 5.055 dan nilai

signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. kesimpulannya ialah signifikan. Dengan

demikian hipotesis nol yang menyatakan “tidak ada hubungan yang signifikan

antara tingkat Emotional Quotient dengan kemampuan rally groundstroke tenis”

adalah ditolak., sebaliknya hipotesis alternative yang menyatakan “ada hubungan

yang signifikan antara tingkat Emotional Quotient dengan kemampuan rally

groundstroke tenis” adalah diterima.

4.3.2 Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda dilakukan dengan maksud akan menguji korelasi

dari ketiga variable yang ada ialah tingkat Intelligent Quotient dan Emotional

Quotient terhadap kemampuan rally groundstroke tenis, oleh karena itu

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

49

analisisnya menggunakan regresi ganda dengan uji F. berdasarkan perhitungan

seperti terlihat pada tabel 8 berikut.

Tabel 8. Rangkuman Hasil Perhitungan Regresi Ganda

Variabel Fhitung Signifikansi Keterangan

tingkat Intelligent Quotient dan Emotional Quotient terhadap kemampuan rally groundstroke tenis

28.206 0.000 < 0.05 Sangat signifikan

Berdasarkan hasil perhitungan statistic sperti terlihat tabel 8 bahwa

diperoleh nilai Fhitung sebesar 28.206 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 <

0.05 kesimpulannya adalah sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis nol

yang diajukan berbunyi “tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat

Intelligent Quotient dan Emotional Quotient terhadap kemampuan rally

groundstroke tenis” adalah ditolak, sebaliknya hipotesis alternative yang diajukan

berbunyi “ada hubungan yang signifikan antara tingkat Intelligent Quotient dan

Emotional Quotient terhadap kemampuan rally groundstroke tenis” adalah

diterima.

4.3.3 Sumbangan Relatif dan Efektifitas Prediktor terhadap Kriterium

Dari perhitungan data yang diperoleh, besar sumbangan dari setiap

variable yang ada dapat dilihat pada rangkuman hasil perhitungan tabel 9 berikut.

Tabel 9. Rangkuman Hasil Perhitungan Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std.Error of the Estimate

1 0.507a 0.257 0.230 8.7750

2 0.691a 0.477 0.458 7.3590

3 0.822a 0.676 0.652 5.8966

1) Predictor : (Constant)

(1) Predictors : (Constant), Intelligent Quotient

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

50

(2) Predictors : (Constant), Emotional Quotient

(3) Predictors : (Constant), Intelligent Quotient, Emotional Quotient

2) Depandent Variable : Skor kemampuan rally groundstroke tenis

Tabel 9 merupakan rangkuman dari perhitungan suatu model summary,

dari model ini ditampilkan nilai-nilai R, R-Square, Adjusted R Square dan

Std.Error of the Estimate. Dimana nilai R-Square adalah nilai koefisien

determinasi yang merupakan indeks determinasi, yakni prosentase yang

menunjukkan sumbangan pengaruh dari setiap variabel ialah X1 atau X2, atau

gabungan hubungan dari kedua variabel yaitu X1, X2 terhadap variabel (Y). untuk

lebih jelas dapat dirangkum pada tabel berikut ini :

Tabel 10. Rangkuman Sumbangan Relatif dari setiap variabel terhadap Y

Variabel Prosentase Besar Sumbangan

Intelligent Quotient terhadap Y 0.257 x 100% = 25.7%

Emotional Quotient terhadap Y 0.477 x 100% = 47.7%

Intelligent Quotient, Emotional Quotient terhadap Y

0.652 x 100% = 6.52%

Dari tabel 10 dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Sumbangan untuk variabel Tingkat Intelligent Quotient dengan Kemampuan

Rally Groundstroke Tenis

Berdasarkan tingkat Intelligent Quotient R-Square yang diperoleh dari

perhitungan yang merupakan nilai koefisien detrminasi adalah sebesar 0.257,

merupakan nilai indeks determinasi ialah prosentase sumbangan variabel tingkat

Intelligent Quotient dengan kemampuan rally groundstroke tenis (Y), ialah

sebesar 0.257 x 100% = 25.7%. Sedangkan sisanya yaitu 100% - 25.7% =

74.3% berarti dipengaruhi oleh faktor lain.

2) Sumbangan untuk Variabel Tingkat Emotional Quotient dengan Kemampuan

Rally Groundstroke Tenis.

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

51

Variabel tingkat Emotional Quotient memperoleh nilai R-Square yang

sebesar 0.477, ini berarti bahwa sumbangan variabel tingkat Emotional Quotient

dengan kemampuan rally groundstroke tenis ialah sebesar 0.477 x 100% =

47.7%. Sedangkan sisanya yaitu 100% - 47.7% = 52,3% berarti dipengaruhi oleh

faktor lain.

3) Sumbangan untuk Variabel Tingkat Intelligent Quotient dan Emotional

Quotient dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis.

Nilai R-Square atau nilai koefisien determinasi untuk variabel gabungan

adalah 0.676. namun untuk jumlah variabel bebas yang lebih dari dua, lebih

baik menggunakan Adjusted R Square, yaitu 0.652 atau lebih kecil dari R-

Square. Dengan demikian berarti bahwa besar sumbangan dari kedua variabel

yaitu tingkat Intelligent Quotient dan Emotional Quotient terhadap kemampuan

rally groundstroke tenis adalah sebesar 0.652 x 100% = 65.2%, sedangkan

sisanya 100% - 65.2% = 34.8% berarti dipengaruhi oleh faktor lain.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Hubungan IQ dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan

signifikan antara IQ dengan kemampuan rally groundstroke pada mahasiswa

semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun 2013.

Dari koefisien korelasi yang bertanda positif tersebut menunjukkan bahwa ada

hubungan sebesar 0.507 yang menurut interpretasi r termasuk kriteria kuat,

dapat dilihat pada tabel 6. Hubungan positif yang kuat artinya semakin tinggi

tingkat kecerdasan seorang pemain tenis, maka semakin baik dalam

kemampuan rally groundstroke dan sebaliknya bila semakin kurang tingkat

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

52

kecerdasan seorang pemain tenis, maka semakin kurang baik pula dalam hasil

rally groundstroke dalam tenis.

Faktor psikologis atau faktor mental sangatlah penting dalam

pembelajaran, pertandingan dan dalam pencapaian prestasi, faktor psikologis

yang dinilai dinilai berpengaruh terhadap atlet antara lain: (a) konsentrasi, (b)

intelligence quotient, (c) agresivitas, dan (d) kepercayaan diri/kepribadian

(Gunarsa, 2008:8-10). Banyak ditemui permasalahan-permasalahan dalam

pembelajaran disebuah kelompok pembelajaran, misalnya tentang tingkat

intelligence dikalangan lingkungan pembelajaran. Setiap pemain mempunyai

tingkat intelligence yang berbeda-beda. Perbedaan individual yang terdapat

diantara pemain meliputi aspek fisik dan aspek psikologis. Perbedaan

intelligence selalu dapat terjadi dalam setiap individu maupun kelompok.

Perbedaan tersebut seringkali tidak begitu besar sehingga tidak disadari. Akan

tetapi, ditemui individu yang perilakunya mengindikasikan ciri-ciri intelligence

yang sangat berbeda dari kebanyakan orang. Hal ini dapat dilihat dari

kemampuan seseorang individu dalam mengingat sebuah informasi,

menggabungkan informasi-informasi, kemampuan menyederhanakan,

meringkas, dan mencerna informasi yang panjang sehingga lebih efisien dalam

penggunaan pembelajaran dalam tenis lapangan, serta menguasai informasi

yang diterima dari pelatih ataupun dosen untuk menemukan pemecahan suatu

masalah dalam melakukan rally groundstroke. Jadi dengan kata lain tingkat IQ

seorang pemain tenis secara tidak langsung mempengaruhi tingkat pemahaman

terhadap cara melakukan pukulan forehand dan backhand, yang kemudian akan

berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan cara berfikir cepat dalam

melakukan rally groundstroke tenis.

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

53

4.4.2 Hubungan EQ dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan

signifikan antara EQ dengan kemampuan rally groundstroke tenis pada

mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang

tahun 2013. Koefisien korelasi yang bertanda positif tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan sebesar 0.691 yang menurut interpretasi r termasuk

kriteria kuat, dapat dilihat pada tabel 6.

Orang yang cakap secara emotional, adalah mereka yang dapat

mengetahui dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, mampu

membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif, mereka ini

memiliki keuntungan dalam setiap bidang kehidupan (Goleman, 2002:48). Artinya

EQ pada saat melakukan rally groundstroke juga memberikan kontribusi

terhadap kemampuan rally groundstroke yang dihasilkan, bila saat melakukan

rally groundstroke terburu-buru maka menjadikan pada saat memukul bola

timingnya kurang tepat dan akan menghasilkan pukulan tidak beraturan bahkan

bola sering keluar lapangan. EQ juga membantu seseorang dalam melakukan

rally groundstroke. artinya EQ ikut membantu memaksimalkan teknik seseorang

dalam melakukan gerakan pukulan forehand atau backhand dalam melakukan

rally groundstroke. Dengan demikian EQ mempunyai hubungan positif yang kuat

artinya semakin tinggi tingkat EQ seorang pemain tenis maka akan semakin baik

dalam kemampuan rally groundstrokenya dan sebaliknya bila semakin kurang

tingkat EQ seorang pemain maka akan semakin kurang baik dalam hasil

kemampuan rally groundstroke dalam tenis lapangan.

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

54

4.4.3 Hubungan IQ dan EQ dengan Kemampuan Rally Groundstroke Tenis Berdasarkan pada analisis korelasi ganda masing-masing prediktor baik

IQ dan EQ memiliki hubungan yang signifikan dengan secara bersama-sama

dengan hasil penelitian rally groundstroke pada mahasiswa semester IV Jurusan

PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun 2013 dengan koefisien

korelasi 0,822 yang menurut interpretasi r termasuk kriteria sangat kuat, dapat

dilihat pada tabel 6. Hal ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa PJKR yang

memiliki tingkat IQ dan EQ yang tinggi maka akan dapat memaksimalkan

kemampuan pukulan rally groundstroke.

Secara umum kecerdasan atau Intelligence diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan skema berfikir dan abstraksi, termasuk fungsi mental yang

meliputi : penalaran, pemahaman, mengingat, dan mengaplikasikan, dapat

berfikir cepat, logis dan mampu menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru

(Soeparwoto, 2005:90). Dengan kata lain tingkat IQ seorang pemain tenis secara

tidak langsung mempengaruhi tingkat pemahaman terhadap cara melakukan

forehand dan backhand, kemudian berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan dan cara berfikir saat melakukan rally groundstroke tenis.

Emosi berperan dalam memotivasi diri untuk tidak tergesa-gesa dalam

melakukan rally groundstroke, karena dalam melakukan rally groundstroke

dibutuhkan sebuah ketenangan agar rally groundstroke yang dilakukan mudah

dikembalikan oleh rekannya. Jadi, pengendalian emosi seorang pemain akan

dapat mengetahui dan menangani perasaan emosi mereka sendiri dengan baik,

dan menghasilkan pukulan yang maksimal. Oleh karena itu, dapat dikatakan

bahwa ada hubungan tingkat Intelligent Quotient dan Emotional Quotient dengan

kemampuan rally groundstroke tenis.

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang ada pada Bab IV

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Ada hubungan signifikan antara IQ dengan kemampuan rally groundstroke

tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim

Semarang tahun 2013 dengan hubungan yang kuat yang ditandai dengan

koefisien korelasi sebesar 0.507.

2) Ada hubungan signifikan antara EQ dengan kemampuan rally groundstroke

tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas Wahid Hasyim

Semarang tahun 2013 dengan hubungan yang kuat yang ditandai dengan

koefisien korelasi sebesar 0.691.

3) Ada hubungan signifikan antara IQ dan EQ dengan kemampuan rally

groundstroke tenis pada mahasiswa semester IV Jurusan PJKR Universitas

Wahid Hasyim Semarang tahun 2013 dengan hubungan yang sangat kuat

yang ditandai dengan koefisien korelasi sebesar 0.822.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

1) Faktor IQ berhubungan dengan kemampuan rally groundstroke dalam tenis,

maka pemain tenis khususnya mahasiswa semester IV Jurusan PJKR

Universitas Wahid Hasyim Semarang mendengarkan setiap instruksi yang

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

56

diberikan oleh pelatih ataupun dosen serta mampu memahami dan

mengaplikasikannya dengan baik.

2) Faktor EQ berhubungan dengan kemampuan rally groundstroke dalam

tenis, maka pemain tenis khususnya mahasiswa semester IV Jurusan PJKR

Universitas Wahid Hasyim Semarang harus dapat menangani perasaan

emosi mereka sendiri dengan baik, serta tidak terburu-buru dalam

melakukan pukulan agar rekan main saat melakukan rally groundstroke tenis

dapat mudah mengembalikan, dan pukulan yang dihasilkan akan maksimal

dan tepat sasaran.

3) Bagi pelatih maupun dosen supaya memperhatikan faktor psikologis (IQ dan

EQ) mahasiswa dalam latihan agar dapat meningkatkan kemampuan rally

groundstroke tenis.

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

57

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A.G. 2000. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ). Jakarta: PT. Arga Tilanta.

Arikunto, S. 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

_________2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

_________,2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Barron’s. 2000. Tennis Course Techniques and Tactics Volume 1. Hongkong: Barron’s Education Series, Inc.

Brown, J. 2007. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Cattel, R.B dan Cattel A.K.S. 1975. Buku Petunjuk Praktis Penggunaan Test Culture Fair Intelligence Skala 3 bentuk A/B.LPSP3, Universitas Indonesia

Collins, D.R. and Hodges, P.B. 1978. A Comprehensive Guide to Sports Skills Tests and Measurement. Springfield: Charles C. Thomas

Goleman, D. 2003. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

_______, 2002. Emotional Qoutient. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

_______,1999. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa, S. 2008. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT. Gunung Mulia.

Katili, A.A. 1973. Olahraga Tenis. Jakarta: Bumi Restu Offset.

Keputusan Dekan FIK UNNES No. 008/FIK.2013. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 FIK UNNES.

Lardner, R. 1996. Teknik Dasar Tenis. Semarang: Dahara Prize.

Loman, L. 2008. Petunjuk Praktis Bermain Tenis. Bandung: Angkasa.

Magethi, B. 1990. Tenis Para Bintang. Bandung: Pionir Jaya.

Martin, A.D. 2003. Emotional Quality Management. Jakarta: Arga.

Prasetyo, D.S. 2010. Tes IQ, EQ dan SQ plus. Jogyakarta.: Penerbit Bukubiru.

_______, 2010. Edisi Lengkap Tes IQ, EQ dan SQ. Jogyakarta: Flashbooks

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

58

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Salim, A. 2007. Buku Pintar Tenis. Bandung: Jembar.

Schraff, R. 1981. Bimbingan Main Tenis Cepat dan Mudah. Jakarta: Mutiara.

Shaleh, A.R dan Muhbib A.W. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media.

Soeparwoto,dkk. 2005. Psikologi Perkembangan. UPT MKK, Universitas Negeri

Semarang.

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsono. 2002. Melejitkan IQ, IE & IS. Jakarta: Inisiasi Pres

Sulistami, R dan Mahdi E.M. 2006. Universal Inteligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sutrisno, H. 2004. Statistika Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset

Walgito, B. 1989. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Yudoprasetio, B. 1981. Belajar Tenis. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

(http://lockandrolltennis.com/backhand/)

(http://lockandrolltennis.com/forehand/)

(http://news.bbc.co.uk/sport2/hi/tennis/skills/4230606.stm)

(http://users.rowan.edu/~wysock65/tennisgrips.html,, di unduh pada 26 februari

2013)

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

59

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

60

Lampiran 1

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

61

Lampiran 2

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

62

Lampiran 3

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

63

Lampiran 4

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

64

Lampiran 5

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR EQ

1. Pengenalan Tes Mengenal Emosi

Tes kemapanan Emosi

Skor 0 untuk setiap jawaban “a”.

Skor 2 untuk setiap jawaban "b".

Nilai 40 – 50 (Sangat mapan)

Emosi Anda sangat mapan. Kecenderungannya: stabil, percaya diri,

cermat, kukuh. Anda yakin dan percaya diri serta selalu menjaga pikiran

walaupun dalam keadaan kritis. Hal ini adalah baik sepanjang emosi

Anda tidak tertekan dengan kekhawatiran-kekhawatiran sepanjang waktu

yang dapat membahayakan kesehatan Anda. Namun demiklan kestabilan

emosi Anda perlu diimbangi juga dengan empati dan simpati terhadap

lingkungan. Di lingkungan, Anda dapat menjadi panutan, karma di dalam

masyarakat Anda tidak mempunyai dan tidak ingin bermasalah, namun

mampu menjadi penyelesai masalah.

Nilai 24 – 39 (Mapan)

Anda mempunyai tingkat emosional yang seimbangan, sabar, tak

memihak, berkepala dingin. Di satu saat Anda merasa khawatir dan

terkadang menunjukkan emosi yang aneh, namun ini adalah

pengecualian ketimbang kebiasaan. Keyakinan diri akan menambah

kestabilan dan kemantapan pribadi. Dalam menghadapi masalah kecil,

Anda mampu menyelesaikan. Namun jika dihadang masalah besar

apalagi bertubi-tubi dinding kesabaran dan ketabahan Anda akan sedikit

goyah. Waspadai hal ini dan sadarilah setiap situasi.

Skor di Bawah: 24 (Tidak mapan)

Anda sangat emosional dan labil. Anda cenderungan temperamental,

mudah marah, tergesa-gesa, bernafsu, sentimental, mudah tergugah,

khawatir, bimbang. Pengalam hidup yang pernah dilalui mungkin sangat

menekan Anda, sehingga Anda sulit beraksi mengatasi peristiwa-

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

65

peristiwa tersebut dalam diri Anda. Dalam tahapan ini Anda mudah sekali

terombang-ambing dan sering terpengaruh oleh halhal yang negatif dan

positif. Anda sering bermasalah dengan orang lain daripada penyelesai

masalah.

2. Tes Kekuatan Emosi:

Skor 0 untuk setiap jawaban "a".

Skor 2 untuk setiap jawaban "b".

Skor 1 untuk setiap jawaban "c".

Nilai 40 — 50 (Kuat)

Anda memiliki emosi (perasaan) yang kuat, penuh ambisi, dan tegas.

Anda mengetahui secara tepat apa yang Anda harus lakukan dalam

dalam hidup ini dan tidak putus asa,bahkan tidak akan berhenti sebelum

tujuan-tujuan Anda tercapai. Tampaknya Anda mudah menjadi orang

yang sukses dengan kekuatan emosi Anda. Hindari frustrasi dan putus

asa jika tujuan-tujuan Anda tidak tercapai serta siap-siap mencari

alternatif-afternatif pilihan.

Nilai 25 - 39 (Seimbang)

Anda memiliki kekuatan emosi yang sangat seimbang, tetapi sedikit

memiliki rasa bimbang, ragu-ragu, tentative, tidak tegas - irresolut. Anda

sering kurang yakin dan bertindak ragu-ragu dalam bertidak meski pun

Anda memiliki kemampuan. Ketika Anda asyik dan merasa puas dengan

dunia Anda, ini berarti Anda tidak menggali potensi diri Anda dengan

mencukupi. Anda perlu melengkapi diri Anda dengan tujuan-tujuan yang

lebih tinggi dan menyadari bahwa Anda mempunyai banyak bakat dan

kemampuan untuk memperkaya hidup ini. Di puncak pengambilan

keputusan, Anda tidak boleh ragu lagi, karena akan membuat kredibilitas

Anda turun. Sebaliknya, kuatkanlah cita-cita dan jalan hidup dan positif.

3. Tes Kepuasan:

Skor 2 untuk setiap jawaban "a".

Skor 0 untuk setiap jawaban "b".

Nilai 40 - 50 (Sangat puas)

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

66

Anda sangat puas dan merasa enjoy serta menikmati kehidupan ini.

Hampir tidak pernah Anda melakukan hal-hal yang bertentangan dengan

kehendak hati, Anda memiliki kedamaian, senang, dan merasa puas hati,

bahagia, sejuk, relaks. Anda berkemungkinan menjadi orang yang sangat

berbahagia, dan kebahagiaan ini akan terilhat cenderung di sekitar Anda,

terutama bagi keluarga Anda. Mungkin ini artinya bahwa Anda kurang

berambisi karena Anda puas dengan nasib baik Anda dalam kehidupan,

tapi seandainya Anda sangat puas dan berisi, mengapa ada keperluan

untuk mencari yang lebih? Meningkatkan kesuksesan tidak perlu terbawa

dengan peningkatan kebahagiaan; malahan kebalikannya yang sering

terjadi.

Skor: 24 - 39 (Puas)

Anda puas dengan kehidupan Anda. Kecenderungan merasa puas

diri, berpikir, terpenuhi, seimbang. Tidak terpikirkan bahwa

kecenderungan itu justru menghambat ke arah pengembangan diri.

Sementara ambisi Anda tekan seminimal mungkin, Anda tidak menyadari

bahwa ambisi tersebut adalah modal kebahagiaan dan menempatkan

emosi hidup Anda, dan kebahagiaan keluarga Anda. Bagaimana pun,

Anda kembali berpikir bahwa Anda dapat bekerja lebih banyak, dan pada

saat itu Anda akan sedikit frustrasi.

Skor di Bawah: 24 (Kecewa)

Anda merasa dunia ini tidak adil dengan diri Anda, sehingga Anda

sering tidak puas dalam hidup Anda. Bila Anda mempunyai kekuatan,

mungkin Anda sudah memberontak. Anda sering kecewa, frustrasi,

cemas, menjengkelkan, gusar, kecewa, gagal, stress. Mungkin Anda

merasa bahwa ambisi Anda tidak terpenuhi atau belum menyadari

potensi penuh diri Anda. Mungkin Anda berpikir bahwa kehidupan itu

terlalu singkat dan Anda merasa tidak cukup waktu untuk melakukan apa

saja yang selalu Anda inginkan.

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

67

Lampiran 6

TES TINGKAT KECERDASAN EMOSI (EQ)

Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi

seseorang. Tes ini terdiri dari tiga komponen tes yaitu 1) tes kemapanan

emosi, 2) tes kekuatan emosi dan 3) tes kepuasan. Tes ini dimaksudkan

agar nantinya seseorang dapat mengelola emosinya dengan baik. Tes ini

berupa pilihan ganda, responden menjawab pertanyaan pada lembar

jawab yang sudah disediakan dengan cara dilingkari pada pilihan

jawaban.

Teknis pengisian kuisioner ini adalah:

1. Responden menjawab item I yaitu Tes kemapanan emosi sebanyak

25 soal, kemudian dilanjutkan menjawab item II yaitu Tes kekuatan

emosi sebanyak 25 soal dan kemudian yang terakhir menjawab item

III yaitu Tes kepuasan yang juga terdiri dari 25 soal.

2. Pertanyaan ini di kerjakan pada lembar jawab yang telah disediakan.

3. Kerjakanlah dengan cermat.

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

68

I. TES KEMAPANAN EMOSI

Jumlah soal : 75 soal

Waktu : 45 menit

Petunjuk:

Pada setiap pertanyaan berikut ini, pilihlah salah satu dari dua

pilihan sikap emosi yang Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda. Anda

mesti membuat pilihan dalam tiap kasus untuk mendapatkan satu pilihan

yang akurat.

1. a. sensitif b. obyektif

2. a. lembut hati b. tak ramah

3. a. simpatik b. hati-hati

4. a. bernafsu b. bijaksana

5. a. responsif b. hati-hati

6. a. rentan b. tahan

7. a. mudah terpengaruh b. kukuh, setia

8. a. naluri b. tepekur

9. a. mau menerima b. memperhitungkan

10. a. lekas mengerti b. tidak tergesa-gesa

11. a. mudah kena serang b. tenang, berhati-

hati

12. a. tipis telinga b. formal

13. a. berubah pendirian b. begitu saja

14. a. tak menentu b. pengendalian

15. a. tak karuan b. malu-malu

16. a. sembrono b. lazim/biasa

17. a. ramah b. pendiam

18. a. jenaka b. pendiam

19. a. bisa berubah b. mencair

20. a. tak sabar b. rendah hati

21. a. bergegas b. tak terpengaruh

22. a. kata hati b. praktis

23. a. dengan tajam b. dengan logis

24. a. dengan perasaan b. dengan pemikiran, analitik

25. a. demonstrative b. halus, cerdik

Selamat Mengerjakan..

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

69

II. TES KEKUATAN EMOSI

Petunjuk :

Pada setiap pertanyaan berikut ini, pilihlah salah satu dari tiga

pilihan sikap emosi yang Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda. Anda

mesti membuat pilihan dalam tiap kasus untuk mendapatkan satu pilihan

yang akurat.

1. a. kontroversial b. tahan, tabah c. sopan

2. a. tak pasti b. berani c. dikenal

3. a. gelisah b. yakin c. semestinya

4. a. tidak yakin b. pasti c. mencukupi

5. a. tenang b. tegas c. cakap

6. a. gugup b. tegar c. tenang

7. a. hati-hati b. kuat c. cukupan

8. a. tergugah b. hambar c. sungguh-sungguh

9. a. tak berpendirian b. tak gentar c. tak memihak

10. a. bisa berubah b. setia c. kompromi

11. a. berubah-ubah b. pasti c. sedang-sedang

12. a. canggih b. bergelora c. lumayan

13. a. ragu-ragu b. ulet c. biasa

14. a. perlawanan b. menahan c. tenang

15. a. malu b. mantap c. rasional

16. a. sementara b. teguh c. biasa

17. a. mengambang b. tegas c. kebiasaan

18. a. terbuka b. konsentrasi c. tipikal

19. a. curiga b. terus terang c. tanpa kecuali

20. a. untung b. tahan lama c. tanpa kecuali

21. a. Samar b. bersemangat c. sanggup

22. a. mendua b. bergelora c. tepat

23. a. dengan puas b. dengan gembira c. dengan setia

24. a. tak bahagia b. ulet, tabah c. teliti, akurat

25. a. tak dapat dipercaya b. bersemangat c. pantas

Selamat Mengerjakan..

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

70

III. TES KEPUASAN

Petunjuk :

Pada setiap pernyataan berikut ini, pilihlah salab satu dari dua

pilihan yang diberikan yang Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda.

Anda mesti membuat piliban dalam tiap kasus untuk mendapatkan satu

penilaian yang akurat.

1. a. sangat puas b. sangat murah

2. a. senang b. gelisah

3. a. moderat, lunak b. bervariasi

4. a. dengan lembut b. sensitif

5. a. gembira, suka b. gelisah

6. a. mujur b. ragu-ragu

7. a. cocok, pantas b. hati-hati

8. a. menyesuaikan diri b. gelisah, resah

9. a. mampu, memadai b. gelisah, tidak tenang

10. a. gembira b. liat, kaku

11. a. periang b. berubah-ubah

12. a. lincah, bersemangat b. gugup

13. a. semangat b. tak sabar

14. a. dinamis b. tak tentu

15. a. tegap b. tak karuan, sembrono

16. a. damai b. menjelajah

17. a. riang b. bimbang

18. a. tegang b. gegabah

19. a. penuh kasih b. membingungkan

20. a. kukuh, kuat b. tegang

21. a. seimbang b. peduli

22. a. setia b. keras kepala, bandel

23. a. ramah, hangat b. gelisah, tegang

24. a. dengan pertimbangan b. dengan kaku

25. a. demonstrative b. keras kepala, degil

Terima Kasih..

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

57

Nama :

Universitas :

Tanggal Lahir :

Umur :

LEMBAR JAWABAN

I. Tes Kemapanan Emosi

1. a b

2. a b

3. a b

4. a b

5. a b

6. a b

7. a b

8. a b

9. a b

10. a b

11. a b

12. a b

13. a b

14. a b

15. a b

16. a b

17. a b

18. a b

19. a b

20. a b

21. a b

22. a b

23. a b

24. a b

25. a b

II. Tes Kekuatan Emosi

1. a b c

2. a b c

3. a b c

4. a b c

5. a b c

6. a b c

7. a b c

8. a b c

9. a b c

10. a b c

11. a b c

12. a b c

13. a b c

14. a b c

15. a b c

16. a b c

17. a b c

18. a b c

19. a b c

20. a b c

21. a b c

22. a b c

23. a b c

24. a b c

25. a b c

III. Tes Kepuasan

1. a b

2. a b

3. a b

4. a b

5. a b

6. a b

7. a b

8. a b

9. a b

10. a b

11. a b

12. a b

13. a b

14. a b

15. a b

16. a b

17. a b

18. a b

19. a b

20. a b

21. a b

22. a b

23. a b

24. a b

25. a b

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

58

Lampiran 7

PEDOMAN PELAKSANAAN TES KEMAMPUAN RALLY

GROUNDSTROKE

Pedoman yang digunakan dalam pengukuran kemampuan rally

groundstroke adalah:

1) Disiapkan dan diberi penjelasan prosedur pelaksanaan tes

groundstroke.

2) Dua orang yang berkemampuan groundstroke-nya bagus

melakukan tes pada waktu yang sama

3) Teste A dan B berdiri dibelakang garis base line berhadapan

kerah net, masing-masing memegang raket dan 2 (dua) bola

tenis

4) Pada aba-aba “siap” kedua pemain tersebut berdiri dalam

keadaan siap dibelakang garis base line.

5) Pada aba-aba “ya” pemain A memukul bola kearah pemain B

dan dilanjutkan dengan rally groundstroke sebanyak mungkin

dan diberi waktu selama 3 (tiga) menit.

6) Kedua pemain melakukan rally groundstroke, memukulnya

dibelakang base line.

7) Apabila salah satu pemain ada yang mati maka pemain mati itu

mengumpan terlebih dahulu.

8) Setiap reli dimulai bola harus dipukul dibelakang garis base line.

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

59

9) Menggunakan pukulan forehand dan backhand yang dapat

digunakan selama rally berlangsung.

10) Yang dinilai adalah setiap bola yang dipukul dan bolanya masuk

dan kesalahan yang dilakukan. Kesalahan dihitung menurut

Collins dan Hodges (1978:440) yang dilakukan seperti:

(1) Kegagalan dalam menaruh atau mengelola dalam permainan

dengan pukulan-pukulan tenis yang benar.

(2) Kegagalan untuk memukul bola melampaui net selama rally.

(3) Kegagalan dalam memukul bola yang baru dalam permainan

dari belakang baseline.

(4) Kegagalan untuk menjaga bola dalam lapangan tunggal.

(5) Gagal memukul bola sebelum bola memantul kedua kali.

Penghitungan tes rally groundstroke 3menit dalam penelitian ini

dengan cara jumlah pukulan untuk kedua subjek dihitung termasuk

pukulan yang dianggap salah. Satu pukulan yang benar dihitung sebagai

satu pukulan. Dari jumlah pukulan kedua kedua subjek tersebut, dikurangi

jumlah kesalahan masing-masing subjek untuk menentukan nilai akhir.

Pelaksanaan penelitian ini untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 13

dibawah:

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

60

Gambar 13

Tes rally 3 menit Sumber : James S. Bosco (1983:81)

Page 88: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

61

Lampiran 8

Lembar Hasil Pengukuran Inteligensi

Page 89: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

62

Lampiran 9

Lembar Penilaian Rally Grounstroke

No Nama

Jumlah

Kesalahan

Pukulan (A)

Jumlah

Pukulan

(B)

B-A

1 M. Haizul Fadlail 2 18 16

2 Ahmad Roimanto 4 19 15

3 Miftakhul Khamdi 4 22 18

4 Novan Kamal 3 22 19

5 Tri Utomo 2 16 14

6 Suyatno 3 18 15

7 Titan Zavela 6 19 13

8 Solikhun 4 24 20

9 Imam Syibaweh 6 16 10

10 Nafis Ni’matun N. 2 28 26

11 Abdul Umar 3 21 18

12 Irham Susworo 4 20 16

13 Nur Hadi

Wicaksono

3 17 14

14 Puji Arisandi 8 24 16

15 Hadyan Eka B.S 4 20 16

16 Miftakhul Zain 5 25 20

17 Rizki Adi R. 4 22 18

18 Ivan Harid H. 4 15 11

19 Qomaruddin 5 21 16

20 Tri Sutanto 3 20 17

21 Feri Sutanto 6 22 16

22 Muntaha 7 15 8

23 Mansur 3 26 23

Page 90: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

63

24 Rizal Faruqi H. 6 18 12

25 Abdul Rahman 8 18 10

26 Ulin 5 25 20

27 M. Maulana Niam 7 19 12

28 Fahmi Mubarak 4 23 19

29 Yugo Suseno 5 18 13

30 Nur Firman 5 24 19

Page 91: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

64

Lampiran 10

DATA HASIL PENELITIAN

No Nama Variabel

IQ EQ Rally

Groundstroke

1 M. Haizul Fadlail 96 85 16

2 Ahmad Roimanto 78 98 15

3 Miftakhul Khamdi 100 98 18

4 Novan Kamal 91 111 19

5 Tri Utomo 91 95 14

6 Suyatno 91 116 15

7 Titan Zavela 72 113 13

8 Solikhun 96 94 20

9 Imam Syibaweh 96 69 10

10 Nafis Ni’matun N. 124 125 26

11 Abdul Umar 94 91 18

12 Irham Susworo 85 87 16

13 Nur Hadi Wicaksono 78 81 14

14 Puji Arisandi 96 110 16

15 Hadyan Eka B.S 85 93 16

16 Miftakhul Zain 91 111 20

17 Rizki Adi R. 100 110 18

18 Ivan Harid H. 106 66 11

19 Qomaruddin 124 77 16

20 Tri Sutanto 85 100 17

21 Feri Sutanto 81 99 16

22 Muntaha 70 79 8

23 Mansur 103 111 23

24 Rizal Faruqi H. 81 54 12

25 Abdul Rahman 78 82 10

26 Ulin 88 113 20

27 M. Maulana Niam 103 71 12

28 Fahmi Mubarak 106 102 19

29 Yugo Suseno 96 92 13

30 Nur Firman 106 86 19

Jumlah 2791 2819 480

Rata-rata 93,03 93,96 16

Standar deviasi 13,05 16,89 3,97

Maksimum 124 125 26

Minimum 70 54 8

Page 92: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

65

Lampiran 11

PEMBAKUAN DATA DENGAN SKOR T

No Kode Resp

HASIL PENELITIAN T SKOR

IQ EQ rally

groundstroke IQ EQ

rally groundstroke

1 R-01 96 85 16 52.27 44.69 50.00

2 R-02 78 98 15 38.48 52.39 47.48

3 R-03 100 98 18 55.34 52.39 55.03

4 R-04 91 111 19 48.44 60.08 57.55

5 R-05 91 95 14 48.44 50.61 44.97

6 R-06 91 116 15 48.44 63.04 47.48

7 R-07 72 113 13 33.88 61.27 42.45

8 R-08 96 94 20 52.27 50.02 60.07

9 R-09 96 69 10 52.27 35.22 34.90

10 R-10 124 125 26 73.73 68.37 75.16

11 R-11 94 91 18 50.74 48.24 55.03

12 R-12 85 87 16 43.84 45.88 50.00

13 R-13 78 81 14 38.48 42.32 44.97

14 R-14 96 110 16 52.27 59.49 50.00

15 R-15 85 93 16 43.84 49.43 50.00

16 R-16 91 111 20 48.44 60.08 60.07

17 R-17 100 110 18 55.34 59.49 55.03

18 R-18 106 66 11 59.94 33.45 37.42

19 R-19 124 77 16 73.73 39.96 50.00

20 R-20 85 100 17 43.84 53.57 52.52

21 R-21 81 99 16 40.78 52.98 50.00

22 R-22 70 79 8 32.35 41.14 29.87

23 R-23 103 111 23 57.64 60.08 67.61

24 R-24 81 54 12 40.78 26.34 39.93

25 R-25 78 82 10 38.48 42.92 34.90

26 R-26 88 113 20 46.14 61.27 60.07

27 R-27 103 71 12 57.64 36.41 39.93

28 R-28 106 102 19 59.94 54.76 57.55

29 R-29 96 92 13 52.27 48.84 42.45

30 R-30 106 86 19 59.94 45.28 57.55

2791 2819 480

Mean 93.03 93.97 16.00

SD 13.05 16.89 3.97

Page 93: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

66

Lampiran 12

DAFTAR NAMA PETUGAS PENELITIAN

No Nama Tugas Keterangan

1. Noor Setyo

Utomo

Peneliti Mahasiswa PKLO

Unnes

2. Edi Suwarto Pengawas Hasil

Kesalahan dan

Jumlah Hasil

Rally

Groundstroke

Mahasiswa PKLO

Unnes

3. Toto Irwanto Pengawas Hasil

Kesalahan dan

Jumlah Hasil

Rally

Groundstroke

Mahasiswa PKLO

Unnes

4. Sony

Hermawan

Pencatat Skor Mahasiswa PKLO

Unnes

5. Moh. Iqbal

mabruri, S.Psi.,

M. Si

Pengetes IQ

responden

Dosen Psikologi

Unnes

6. Liftiah, S. Psi.,

M.Si

Analisis hasil IQ Dosen Psikologi

Unnes

Page 94: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

67

Lampiran 13

HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS SPSS

1. Uji Normalitas Data

One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Test

30 30 30

49.9993 50.0003 49.9997

10.00123 10.00001 10.00039

.110 .129 .100

.110 .063 .100

-.071 -.129 -.100

.604 .705 .548

.860 .703 .925

N

Mean

Std. Dev iation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Dif ferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

IQ EQ

rally

groundstroke

Test dis tribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

2. Uji Homogenitas Data

Chi-Square Test

Test Statis tics

8.133 5.000 11.067

12 24 13

.775 1.000 .605

Chi-Squarea,b,c

df

Asymp. Sig.

IQ EQ

rally

groundstroke

13 cells (100.0%) have expected frequenc ies less than 5.

The minimum expected cell f requency is 2.3.

a.

25 cells (100.0%) have expected frequenc ies less than 5.

The minimum expected cell f requency is 1.2.

b.

14 cells (100.0%) have expected frequenc ies less than 5.

The minimum expected cell f requency is 2.1.

c.

Page 95: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

68

3. Uji Linieritas

ANOVA Table

1546.984 13 118.999 1.406 .256

744.329 1 744.329 8.797 .009

802.655 12 66.888 .791 .655

1353.731 16 84.608

2900.715 29

2162.115 13 166.317 3.606 .009

1383.748 1 1383.748 30.004 .000

778.367 12 64.864 1.406 .258

737.890 16 46.118

2900.005 29

(Combined)

Linearity

Deviation f rom

Linearity

Betw een

Groups

Within Groups

Total

(Combined)

Linearity

Deviation f rom

Linearity

Betw een

Groups

Within Groups

Total

IQ * rally

groundstroke

EQ * rally

groundstroke

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Measures of Association

.507 .257 .730 .533

.691 .477 .863 .746

IQ * rally groundstroke

EQ * rally groundstroke

R R Squared Eta Eta Squared

4. Hasil Analisis Korelasi dan Regresi antara IQ dengan Rally

groundstroke

Variables Enter ed/Removedb

IQa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: rally groundstrokeb.

Page 96: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

69

Model Summ ary

.507a .257 .230 8.77501

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), IQa.

ANOVAb

744.203 1 744.203 9.665 .004a

2156.021 28 77.001

2900.224 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), IQa.

Dependent Variable: rally groundstrokeb.

Coefficientsa

24.674 8.302 2.972 .006

.507 .163 .507 3.109 .004

(Constant)

IQ

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: rally groundstrokea.

5. Hasil Analisis Korelasi dan Regresi antara EQ dengan Rally groundstroke

Variables Enter ed/Removedb

EQa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: rally groundstrokeb.

Model Summ ary

.691a .477 .458 7.35908

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), EQa.

Page 97: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

70

ANOVAb

1383.853 1 1383.853 25.553 .000a

1516.371 28 54.156

2900.224 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), EQa.

Dependent Variable: rally groundstrokeb.

Coefficientsa

15.460 6.964 2.220 .035

.691 .137 .691 5.055 .000

(Constant)

EQ

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: rally groundstrokea.

6. Hasil Analisis Korelasi dan Regresi antara IQ dan EQ dengan

Rally groundstroke

Descriptive Statistics

49.9997 10.00039 30

49.9993 10.00123 30

50.0003 10.00001 30

rally groundstroke

IQ

EQ

Mean Std. Deviation N

Cor relations

1.000 .507 .691

.507 1.000 .090

.691 .090 1.000

. .002 .000

.002 . .318

.000 .318 .

30 30 30

30 30 30

30 30 30

rally groundstroke

IQ

EQ

rally groundstroke

IQ

EQ

rally groundstroke

IQ

EQ

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

rally

groundstroke IQ EQ

Page 98: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

71

Variables Enter ed/Removedb

EQ, IQa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: rally groundstrokeb.

Model Summ aryb

.822a .676 .652 5.89662 .000

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate Sig. F Change

Change

Statistics

Predictors: (Constant), EQ, IQa.

Dependent Variable: rally groundstrokeb.

ANOVAb

1961.430 2 980.715 28.206 .000a

938.794 27 34.770

2900.224 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), EQ, IQa.

Dependent Variable: rally groundstrokeb.

Coefficientsa

-4.927 7.494 -.658 .516

.448 .110 .448 4.076 .000

.651 .110 .650 5.917 .000

(Constant)

IQ

EQ

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: rally groundstrokea.

Page 99: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

72

Res iduals Statisticsa

30.4780 72.5814 49.9997 8.22408 30

-2.374 2.746 .000 1.000 30

1.093 3.331 1.770 .595 30

27.4298 71.3729 50.0555 8.30631 30

-10.30336 9.45205 .00000 5.68966 30

-1.747 1.603 .000 .965 30

-1.836 1.843 -.005 1.025 30

-11.37938 12.50025 -.05587 6.43820 30

-1.926 1.935 -.007 1.042 30

.030 8.288 1.933 2.114 30

.000 .365 .046 .071 30

.001 .286 .067 .073 30

Predicted Value

Std. Predicted Value

Standard Error of

Predicted Value

Adjusted Predic ted Value

Residual

Std. Residual

Stud. Res idual

Deleted Residual

Stud. Deleted Res idual

Mahal. Distance

Cook's Dis tance

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: rally groundstrokea.

Page 100: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

73

Charts

Regression Standardized Residual

210-1-2

Fre

qu

en

cy

6

5

4

3

2

1

0

Histogram

Dependent Variable: rally groundstroke

Mean =2.09E-15

Std. Dev. =0.965

N =30

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Ex

pe

cte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: rally groundstroke

Page 101: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

74

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Resid

ual

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: rally groundstroke

Page 102: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

75

Lampiran 14

DOKUMENTASI PENELITIAN

Alat-alat Yang Digunakan Dalam Penelitian

Pemberian Arahan Pelaksanaan

Page 103: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

76

Pelaksanaan Tes IQ dan EQ

Page 104: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

77

Pelaksanaan Tes Rally Groundstroke

Page 105: HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DANlib.unnes.ac.id/17817/1/6301409157.pdf · HUBUNGAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) DAN EMOTIONAL ... Metode yang digunakan dalam

78