1HUKUM ACARA PADA PERADILAN AGAMA(PRAKTIK DI PENGADILAN AGAMA )

OLEH

Dr. ABDUL JAMIL, SH. MH

2SUMBER HUKUM ACARA DI PA (PS. 54 UU NO. 3/2006)

HUKUM ACARA YANG SECARA KHUSUS DI ATUR DALAM UU NO. 3/2006 (PENGGANTI UU N0.7 TAHUN 1989)

Misal. Ps. 66, 73, 87, 89

HUKUM ACARA YANG BERLAKU DI PENGADILAN UMUM

3KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN AGAMA

PASAL 49 UU NO. 3 / 2006

ORANG-ORANG YANG BERAGAMA ISLAM DALAM PERKARA:

1. PERKAWINAN (UU PERKAWINAN YANG BERLAKU)

2. KEWARISAN, WASIAT, HIBAH, WAKAF DAN SHADAQAH.

3. EKONOMI SYARIAH

4. ORANG YANG MENUNDUKKAN DIRI TERHADAP HUKUM ISLAM

4KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN AGAMA DITENTUKAN OLEH:

Jika substansi perkara berkenaan dengan:

1. Status hukum orang Islam,

2. Tindakan hukum orang Islam,

3. Peristiwa hukum yg dialami orang Islam,

4. Hubungan hukum & akibat hukum yg timbul karena hal-hal tsb di atas, atau

5. Kebendaan orang Islam atau lembaga Islam dlm bid. perkawinan, kewarisan, hibah, wasiat, wakaf, dan shadaqah, maka tunduk pd hukum Islam dan karenanya menjadi kekuasaan PA

Agama pihak2 tdk berpengaruh thd kekuasaan PA

5KOMPETENSI ABSOLUT DI PENGADILAN AGAMA

PENENTUAN

KOMPETENSI

DITENTUKANOLEH OBYEKSENGKETA

DITENTUKAN OLEH SUBYEK

HUKUM

1. DITENTUKAN AGAMA PARA PIHAK DI LUAR PERKARA PERCERAIAN

2. DALAM PERKARA PERCERAIAN ADA KEMUNGKINAN PIHAK ATAU OBYEKNYA

3. UNTUK PERKARA WARIS PENENTUAN AGAMA ADALAH AGAMA PEWAR

4. MENUNDUKKAN DIRI

1. OBYEK PERKARANYA MEMANG MENJADI KOMPETENSI PENGADILAN AGAMA

6KOMPETENSI RELATIF

PENENTUAN KOMPETENSI RELATIF DITENTUKAN OLEH JENIS PERKARANYA.

PERKARA PERCERAIAN TIDAK BERLAKU PASAL 118 HIR, YANG DIGUNAKAN ADALAH JENIS PERCERAIANNYA.

PERKARA NON PERCERAIAN BERLAKU HIR/RBG/RV

7JENIS PERCERAIAN DALAM UU NO 3 TAHUN 2006

PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA DIBEDAKAN MENJADI :

1. CERAI TALAK

2. CERAI GUGAT

8KOMPETENSI RELATIF CERAI TALAK PASAL 66

1. PA . DI DAERAH HUKUM DOMISILI ISTRI BERADA

2. PA. DI DAERAH HUKUM PEMOHON APABILA ISTRI MENINGGALKAN TEMPAT KEDIAMAN BERSAMA TANPA IZIN PEMOHON.

3. PA. DI DAERAH HUKUM PEMOHON APABILA TERMOHON BERADA DI LUAR NEGERI

4. PA. DI DAERAH HUKUM TEMPAT DILANGSUNGKANNYA PERKAWINAN (PENCATATAN) ATAU PA. JAKARTA PUSAT APABILA PEMOHON DAN TERMOHON DI LUAR NEGERI.

9KOMPETENSI RELATIF CERAI GUGAT PASAL 73

1. PA . DI DAERAH HUKUM DOMISILI PENGGUGAT BERADA KECUALI APABILA ISTRI MENINGGALKAN TEMPAT KEDIAMAN BERSAMA TANPA IZIN TERGUGAT

2. PA. DI DAERAH HUKUM TERGUGAT APABILA PENGGUGAT BERADA DI LUAR NEGERI

3. PA. DI DAERAH HUKUM TEMPAT DILANGSUNGKANNYA PERKAWINAN (PENCATATAN) ATAU DI PA. JAKARTA PUSAT APABILA PENGGUGAT DAN TERGUGAT BERADA DI LUAR NEGERI.

10

KOMP. RELATIF DI LUAR PERCERAIAN

NO JENIS PERKARA KOM. PA DASAR

1 KEWARISAN TERGUGAT/PENGGUGAT PS. 118 HIR

2 EKONOMI SYARIAH TERGUGAT PS.118 HIR

3 WAKAF BENDA WAKAF PS.12 PP 28/1977 No.41 Th 2004 Ttg wakaf

4 HIBAH BENDA/TERGUGAT PS. 49 DAN PS.210 KHI

5 WASIAT BENDA/TERGUGAT PS. 49

11

KOMPETENSI RELATIF PERKARA VOLUNTER

NO PERKARA KOMP.PA DASAR

1 POLIGAMI PEMOHON PS. 4 (10) UUP

2 IZIN KAWIN PEMOHON PS. 6 (5) UUP

3 DISPENSASI KAWIN PEMOHON PS.7 (2) UUP

4 PENCEGAHAN KAWIN KUA PERKAWINAN

PS. 14 (1)15,16, 17 (1) UUP

5 PENOLAK KAWIN KUA PERKAWINAN

PS. 21 (3)

6 SENGKETA PERTUNANGAN KUA PERKAWINAN

PS.11-12 KHI

12

7 ISBAT NIKAH SUAMI/IST

PERK.DILA

PS. 64 UUP

8 PEMBATALAN PERKAWINAN

PPN, SUAMI/ISTRI PS.23-24

9 GUGATAN KELALAIAN SUAMI/ISTRI

TERGUGAT PS. 34(3)

10 PENGURUSAN ANAK SUAMI/ISTRI PS.66 (5), PS. 61 (1) UUPA

11 HARTA BERSAMA TER. LUAR.PENGGABUNGAN

PS.66 (5), 86 (1)UUPA

12 PENGANGKATAN ANAK -- S.DA--- -SDA- DAN PS.41.A UUP

13

13 PENG.ANAK PEMOHON PS. 171 KHI

14 NAFKAH MAN.IST PENGGUGA PS. 41C.UUP

15 SAH/TDK ANAK ANAK LAHIR TINGGAL

PS. 44(2)UUP

16 PENCABUTAN KEKUASAAN ORTU

TERG/ANAK BERADA

PS. 49 (1)UUP

17 PENC.KEK.WALI --SDA--- PS. 53 (1)UUP

18 PENUNJUKAN WALI ---SDA-- PS. 53(2)UUP

19 GANTI RUGI KEL.WAL TERGUGAT PS. 54 UUP

14

20 PENENTUAN ASAL USUL ANAK

ANAK/LAHIR PS.55 UUP

21 PENCATATAN PERKAWINAN CAMPUR

PPN TSB PS.60(3) UUP

22 KEWAJIBAN ANAK TERHADAP ORTU

TERGUGAT PS.46 UUP

23 SENGKETA RUJUK SUAMI/ISTRI/ RUJUK

PS.10 KHI

24 PENETAPAN ADLOLNYA WALi

PEMOHON PS.2PMA NO.2/1987

15

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

DALAM KEHUSUSAN ACARA DI PA

DALAM MALASAH KEWARISAN TIDAK DIKENAL ADANYA PILIHAN HUKUM (UU NO 3/2006).

DALAM MASLAH PERCERAIAN YANG DISEBABKAN KARENA SYIQAQ DIKENAL SAKSI DE AUDITU

DALAM PEMBUKTIAN YANG BERKAITAN DENGAN:

1. SALAH SATU TIDAK DAPAT MENJALANKAN FUNGSI SUAMI ATAU ISTRI MAKA HAKIM DAPAT MEMBEBANKAN YANG DIANGGAP MENJADI PENYEBAB.

2. DIKENAL SUMPAH LIAN DALAM KASUS CERAI KARENA ALASAN ZINA

16

PENGGABUNGAN TUNTUTAN

PENGGABUNGAN TUNTUTAN HAK YANG BERKAITAN DENGAN AKIBAT PERCERAIAN DAPAT DILAKUKAN BERSAMA-SAMA DENGAN GUGATAN POKOK PERKARA

17

HAKIM KARENA JABATANNYA DAPAT MENJATUHKAN HAL-HAL YANG MENJADI KEWAJIBAN SUAMI ATAU ISTRI TANPA HARUS DIGUGAT REKONPENSI

BIAYA PERKARA DALAM PERKARA PERCERAIAN DIBEBANKAN KEPADA PIHAK PEMOHON ATAU PENGGUGAT

18

PUTUSAN CERAI TALAK HARUS DIIKUTI DENGAN PROSES SIDANG PENYAKSIAN IKRAR TALAK. APABILA SUAMI/KUASANYA TIDAK HADIR DALAM TENGGANG WAKTU 6 BULAN SEJAK DITETAPKAN SIDANG PENYAKSIAN IKRAR TALAK SETELAH DIPANGGIL SECARA SAH MAKA PUTUSAN MENJADI GUGUR DAN PERCERAIAN TIDAK DAPAT DIAJUKAN KEMBALI DENGAN ALASAN YANG SAMA

19

KUMULASI GUGATAN

DALAM PEMERIKSAAN PERKARA DI PA. DIKENAL ADANYA KUMULASI BAIK PERKARA PERCERAIAAN MAUPUN PERKARA NON PERCERAIAN.

SYARAT KUMULASI:

1. PIHAK-PIHAKNYA SAMA

2. OBYEK KUMULASI MENJADI KOMPETENSI PENGADILAN AGAMA

3. ADANYA HUBUNGAN HUKUM ANTARA OBYEK YANG DIKUMULASIKAN.

20

TUNTUTAN HAK DI PENGADILAN AGAMA

TUN TUTAN

HAKMENGANDUNG

SENGKETA(COTENTIUS)

TIDAK MENGANDUNG

SENGKETA(VOLUNTAIR)

1. SIFATNYA PERMOHON2. TIDAK ADA SENGKETA3. TIDAK ADA LAWAN4. KEPENTINGAN UU5. PRODUK PENG.

PENETAPAN6. UPAYANYA HK KASASI

1. SIFATNYA GUGATAN 2. ADA SENGKETA3. ADA LAWAN4. PRODUK PENGADILAN

PUTUSAN5. UPAYA HK BANDING DST

21

CONTOH-CONTOH PERKARA VOLUNTER DI PENGADILAN

AGAMA1. PENETAPAN WALI PENGAMPU

2. PENETAPAN PENGANGKATAN WALI

3. PENETAPAN ISBAT NIKAH

4. PENETAPAN WALI ADHOL

5. PENETAPAN DISPENSASI KAWIN

6. PENETPAN IZIN PENGGANTI ORTU

7. PENETAPAN PEMBATALAN PERKAWINAN

8. DLL

22

PENGECUALIAN ISTILAH PERMOHONAN TETAPI SIFAT PERKARANYA

CONTENTIUS

1. PERKARA POLIGAMI >> PERMOHONAN IJIN POLIGAMI (PASAL 4 AYAT (10) UU 1 / 1974 ADA PIHAK PEMOHON (SUAMI) TERMOHON (ISTRI)

2. PERKARA CERAI TALAK >> PERMOHONAN IJIN MENTALAK ISTRI ( PASAL 66 UU NO. 3 / 2006 ADA PIHAK PEMOHON (SUAMI) TERMOHON (ISTRI)

23

SYARAT UNTUK MENGAJUKAN TUNTUTAN HAK

1. ADANYA PERISTIWA HUKUM

2. MEMPUNYAI KEPENTINGAN HUKUM YANG CUKUP.

3. HUBUNGAN HUKUM (YURISPRUDENSI MA NO. 294 K/Sip/1971 TGL 7 JULI 1971)

4. DASAR HUKUM

24

ISI SURAT PERMOHONAN/GUGATAN

1. IDENTITAS (PARA PIHAK):A. NAMA (BIN/BINTI/ALIASNYA)B. UMURC. AGAMAD. PEKERJAANE. TEMPAT TINGGAL

2. DALIL-DALIL ADANYA HUBUNGAN HUKUM (POSITA):A. ALASAN BERDASARKAN

FAKTA/PERISTIWA HUKUMB. ALASAN YANG BERDASARKAN HUKUM

3. TUNTUTAN ( PETITUM)

25

ISI PETITUM / TUNTUTAN HAK

1. PERKARA VOLUNTAIR (PERMOHONAN) >> BERSIFAT TUNGGAL:

MISAL --------- MENYATAKAN SECARA HUKUM PERKAWINAN ANTARA FULAN DAN FATIMAH ADALAH SAH MENURUT HUKUM

2. PERKARA CONTENTIUS (GUGATAN) >> BISA TUNGGAL ATAU KOMULASI