38
HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (Pertemuan 3-5) (Pertemuan 3-5) Hukum Bisnis Hukum Bisnis Universitas Kristen Universitas Kristen Maranatha Maranatha

Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMENHUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN(Pertemuan 3-5)(Pertemuan 3-5)

Hukum BisnisHukum Bisnis

Universitas Kristen MaranathaUniversitas Kristen Maranatha

Page 2: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

PENGERTIAN KONSUMENPENGERTIAN KONSUMEN• Hornby:Hornby:

“ “ Konsumen (consumer) adalah seseorang yang membeli barang Konsumen (consumer) adalah seseorang yang membeli barang atau menggunakan jasa”atau menggunakan jasa”““Seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang tertentu Seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu”atau menggunakan jasa tertentu”““Sesuatu atau Seseorang yang menggunakan suatu persediaan Sesuatu atau Seseorang yang menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang”atau sejumlah barang”““Setiap orang yang menggunakan barang atau jasa”Setiap orang yang menggunakan barang atau jasa”

• Black’s Law Dictionary:Black’s Law Dictionary:““One who consumers, individuals who purchase, use, maintain and One who consumers, individuals who purchase, use, maintain and dispose of product and services” artinya:dispose of product and services” artinya:““seseorang yang mengkonsumsi, individu yang membeli, seseorang yang mengkonsumsi, individu yang membeli, menggunakan, memelihara dan menggunakan/ menghabis dari menggunakan, memelihara dan menggunakan/ menghabis dari produk dan jasa”produk dan jasa”

Page 3: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

JENIS KONSUMENJENIS KONSUMEN

Konsumen yang menggunakan barang/ jasa Konsumen yang menggunakan barang/ jasa untuk keperluan komersial (untuk keperluan komersial ( intermediate intermediate consumer, intermediate buyer, derived buyer, consumer, intermediate buyer, derived buyer, consumer of industrial marketconsumer of industrial market))

Konsumen yang menggunakan barang/ jasa Konsumen yang menggunakan barang/ jasa untuk keperluan diri sendiri/ keluarga/ non untuk keperluan diri sendiri/ keluarga/ non komersial ( komersial ( UltimateUltimate consumer, Ultimate buyer, consumer, Ultimate buyer, end user, final consumer, consumer of the end user, final consumer, consumer of the consumer market)consumer market)

Page 4: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

BATASAN KONSUMEN AKHIRBATASAN KONSUMEN AKHIR

BPHN: “Pemakai akhir dari barang, digunakan BPHN: “Pemakai akhir dari barang, digunakan untuk keperluan diri sendiri atau orang lain dan untuk keperluan diri sendiri atau orang lain dan tidak diperjual belikan”.tidak diperjual belikan”.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia: “Pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam “Pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, bagi keperluan diri sendiri atau masyarakat, bagi keperluan diri sendiri atau keluarganya atau orang lain dan tidak untuk keluarganya atau orang lain dan tidak untuk diperdagangkan kembali”diperdagangkan kembali”

Fakultas Hukum Universitas Indonesia “Setiap Fakultas Hukum Universitas Indonesia “Setiap orang atau keluarga yang mendapatkan barang orang atau keluarga yang mendapatkan barang untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan”untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan”

Page 5: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

KONSUMEN AKHIR MENURUT KONSUMEN AKHIR MENURUT PERUNDANG-UNDANGANPERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Perlindungan Konsumen India:Undang-Undang Perlindungan Konsumen India:““Konsumen adalah setiap orang pembeli barang yang disepakati, Konsumen adalah setiap orang pembeli barang yang disepakati, menyangkut harga dan cara pembayarannya, tetapi tidak termasuk menyangkut harga dan cara pembayarannya, tetapi tidak termasuk mereka yang mendapatkan barang untuk dijual kembali atau lain-mereka yang mendapatkan barang untuk dijual kembali atau lain-lain keperluan komersial”lain keperluan komersial”

Perundang-undangan Australia:Perundang-undangan Australia:““setiap orang yang mendapatkan barang tertentu dengan harga setiap orang yang mendapatkan barang tertentu dengan harga yang telah ditetapkan (setinggi-tingginya A $. 15,000, atau kalau yang telah ditetapkan (setinggi-tingginya A $. 15,000, atau kalau harganya lebih , maka kegunaan barang tersebut umumnya untuk harganya lebih , maka kegunaan barang tersebut umumnya untuk keperluan pribadi, domestik, atau rumah tangga (normally used for keperluan pribadi, domestik, atau rumah tangga (normally used for personal, family or household purposes)personal, family or household purposes)

Undang-Undang Jaminan Produk (Amerika Serikat):Undang-Undang Jaminan Produk (Amerika Serikat):““Setiap pembeli produk konsumen yang tidak untuk dijual kembali, Setiap pembeli produk konsumen yang tidak untuk dijual kembali, dan pada umumnyadigunakan untuk keperluan pribadi, keluarga dan pada umumnyadigunakan untuk keperluan pribadi, keluarga atau rumah tangga (personal, family or household )atau rumah tangga (personal, family or household )

Page 6: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

KONSUMEN AKHIR MENURUT KONSUMEN AKHIR MENURUT PERUNDANG-UNDANGANPERUNDANG-UNDANGAN

BW Baru Belanda (NBW):BW Baru Belanda (NBW):“ “ orang alamiah (yang dalam mengadakan orang alamiah (yang dalam mengadakan perjanjian tidak bertindak selaku orang yang perjanjian tidak bertindak selaku orang yang menjalankan profesi atau perusahaan”menjalankan profesi atau perusahaan”

Hukum Inggris:Hukum Inggris:““Setiap pembeli (private purchaser) yang pada Setiap pembeli (private purchaser) yang pada saat membeli barang tertentu , tidak saat membeli barang tertentu , tidak menjalankan bisnis dagang atau keuangan, baik menjalankan bisnis dagang atau keuangan, baik sebagian maupun seutuhnya dari barang sebagian maupun seutuhnya dari barang tertentu yang dibelinya itu”.tertentu yang dibelinya itu”.

Page 7: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

KESIMPULAN: PENGERTIAN KONSUMENKESIMPULAN: PENGERTIAN KONSUMEN

• Di dalam realitas bisnis tidak jarang dibedakan antara:Di dalam realitas bisnis tidak jarang dibedakan antara:• Consumer (Konsumen) dan Customer (pelanggan).Consumer (Konsumen) dan Customer (pelanggan).

• Konsumen adalah semua orang atau masyarakat termasuk Konsumen adalah semua orang atau masyarakat termasuk pelanggan.pelanggan.

• Pelanggan adalah konsumen yang telah mengkonsumsi suatu Pelanggan adalah konsumen yang telah mengkonsumsi suatu produk yang diproduksi oleh produsen tertentu.produk yang diproduksi oleh produsen tertentu.

• Konsumen akhir dengan konsumen antara:Konsumen akhir dengan konsumen antara:• Konsumen akhir adalah konsumen yang mengkonsumsi secara Konsumen akhir adalah konsumen yang mengkonsumsi secara

langsung produk yang diperolehnya, sedangkan:langsung produk yang diperolehnya, sedangkan:• Konsumen antara adalah konsumen yang memperoleh produk Konsumen antara adalah konsumen yang memperoleh produk

untuk memproduksi produk lainnya.untuk memproduksi produk lainnya.• Misal: Misal:

• membeli kain untuk langsung digunakan adalah konsumen akhir.membeli kain untuk langsung digunakan adalah konsumen akhir.• membeli kain untuk dibuat busana dan dijual kembali adalah konsumen membeli kain untuk dibuat busana dan dijual kembali adalah konsumen

antara.antara.

Page 8: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

HUBUNGAN PRODUSEN - KONSUMENHUBUNGAN PRODUSEN - KONSUMEN(JALUR PEMASARAN)(JALUR PEMASARAN)

Terdapat 2 Model:Terdapat 2 Model:

Produsen Konsumen

ProdusenGrosir/

Whole SalerPengecer/

RetailerKonsumen

Page 9: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

HUBUNGAN PRODUSEN - KONSUMENHUBUNGAN PRODUSEN - KONSUMEN(JALUR PEMASARAN)(JALUR PEMASARAN)

Produsen Grosir/ Whole Saler

Pengecer/Retailer

Konsumen

Wanprestasi

Perbuatan Melawan Hukum

Page 10: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

HUBUNGAN HUBUNGAN PERIKATAN DAN PERJANJIANPERIKATAN DAN PERJANJIAN

Perikatan

Perjanjian(Privity of Contract)

Menggugat atas dasar hubungan kontraktual (wanprestasi/ ingkar

janji) dinamakan pula:Contractual Liability

Undang-Undang

Undang-Undang saja

Perbuatanmanusia

Sesuai hukum:Zaakwarneming

Melawanhukum(Pasal

1365 KUHPe)

Page 11: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Tahap Tahap Transaksi KonsumenTahap Tahap Transaksi Konsumen

Kemanfaatan penerapan tahapan konsumen:Kemanfaatan penerapan tahapan konsumen:o agar dengan mudah mencari akar permasalahan dan agar dengan mudah mencari akar permasalahan dan

mencari jalan penyelesaiannya.mencari jalan penyelesaiannya.o penyusunan perundang-undangan yang melindungi penyusunan perundang-undangan yang melindungi

konsumen.konsumen. Tahap Pra transaksi konsumen.Tahap Pra transaksi konsumen. Tahap transaksi konsumen.Tahap transaksi konsumen. Tahap purna transaksi konsumen.Tahap purna transaksi konsumen.

Page 12: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Tahap Tahap Transaksi KonsumenTahap Tahap Transaksi Konsumen

1.1. Tahap Pra transaksi konsumenTahap Pra transaksi konsumen Konsumen mencari informasi atas barang dan jasa.Konsumen mencari informasi atas barang dan jasa. Informasi yang benar dan bertanggungjawab.Informasi yang benar dan bertanggungjawab. Putusan pilihan konsumen yang benar atas barang dan jasa Putusan pilihan konsumen yang benar atas barang dan jasa

yang dibutuhkan sangat bergantung atas kebenaran dan yang dibutuhkan sangat bergantung atas kebenaran dan bertanggungjawabnya informasi yang disediakan oleh pihak-bertanggungjawabnya informasi yang disediakan oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan barang dan jasa konsumen.pihak yang berkaitan dengan barang dan jasa konsumen.

Informasi dapat berupa: Informasi dapat berupa: Label/etiket pada produk.Label/etiket pada produk. Kegiatan marketing berupa pamflet, brosur, selebaran, Kegiatan marketing berupa pamflet, brosur, selebaran, Kegiatan peluncuran ptoduk;Kegiatan peluncuran ptoduk; Iklan dan hal lainnya yang serupa.Iklan dan hal lainnya yang serupa.

Page 13: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Tahap Tahap Transaksi KonsumenTahap Tahap Transaksi Konsumen

Label/etiket pada produkLabel/etiket pada produk

harus memuat semua informasi pokok tentang produk tersebut harus memuat semua informasi pokok tentang produk tersebut sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, ditempelkan atau dimasukan dalam kemasanyang berlaku, ditempelkan atau dimasukan dalam kemasan

IklanIklan

peran iklan sangat berpengaruh terhadap konsumen, baik peran iklan sangat berpengaruh terhadap konsumen, baik menyesatkan atau memberi perlindungan. Iklan yang baik dapat menyesatkan atau memberi perlindungan. Iklan yang baik dapat memberikan pertimbangan putusan bagi konsumen, sedangkan memberikan pertimbangan putusan bagi konsumen, sedangkan yang menyesatkan dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen.yang menyesatkan dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen.

Perlu dibinanya kode etik priklanan. Regulasi periklanan adalah Perlu dibinanya kode etik priklanan. Regulasi periklanan adalah Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia (TKTCPI) yang Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia (TKTCPI) yang dijalankan oleh Komisi Tata Krama dan Tata Cara Periklanan dijalankan oleh Komisi Tata Krama dan Tata Cara Periklanan

Page 14: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Tahap Tahap Transaksi KonsumenTahap Tahap Transaksi Konsumen

2.2. Tahap transaksi konsumenTahap transaksi konsumen Transaksi konsumen sudah terjadi.Transaksi konsumen sudah terjadi. Permasalahan banyak terjadi untuk transaksi di luar tunai Permasalahan banyak terjadi untuk transaksi di luar tunai

(cash), misalnya: kredit, beli sewa dsb.(cash), misalnya: kredit, beli sewa dsb. Masalah banyak diakibatkan dengan menggunakan perjanjian Masalah banyak diakibatkan dengan menggunakan perjanjian

baku, di mana orang tidak meneliti terlebih dahulu atas syarat-baku, di mana orang tidak meneliti terlebih dahulu atas syarat-syarat baku yang disodorkan oleh penjual.syarat baku yang disodorkan oleh penjual.

Perjanjian ini dikenal dengan kontrak standar (standard Perjanjian ini dikenal dengan kontrak standar (standard contract) atau syarat-syarat umum (algemene voorwaarden)contract) atau syarat-syarat umum (algemene voorwaarden)

Konsumen harus menerima perjanjian baku yang disodorkan Konsumen harus menerima perjanjian baku yang disodorkan untuk transaksi tersebut (“take it or leave it).untuk transaksi tersebut (“take it or leave it).

Page 15: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Tahap Tahap Transaksi KonsumenTahap Tahap Transaksi Konsumen

Penerapan syarat-syarat baku yang bersifat negatif ( hak Penerapan syarat-syarat baku yang bersifat negatif ( hak menuntut gantirugi, pengalihan tanggungjawab) dinilai mergikan menuntut gantirugi, pengalihan tanggungjawab) dinilai mergikan posisi konsumen.posisi konsumen.

Penggunaan metode pemasaran produk (desain, jaringan Penggunaan metode pemasaran produk (desain, jaringan distribusi, iklan untuk mengingat produk tertentu, sistem direct distribusi, iklan untuk mengingat produk tertentu, sistem direct selling dsb)selling dsb)

Diperlukan adanya persaingan usaha yang jujur (fair Diperlukan adanya persaingan usaha yang jujur (fair competition), khususnya terhadap penjualan yang competition), khususnya terhadap penjualan yang menggunakan cara dengan embel-embel hadiah dsb.menggunakan cara dengan embel-embel hadiah dsb.

Kasus-kasus banyak terjadi yang berkaitan dengan barang yang Kasus-kasus banyak terjadi yang berkaitan dengan barang yang dijual dengan cara kredit, perumahan di kawasan real estate dijual dengan cara kredit, perumahan di kawasan real estate dsb.dsb.

Page 16: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Tahap Tahap Transaksi KonsumenTahap Tahap Transaksi Konsumen

Tahap purna transaksi konsumenTahap purna transaksi konsumen telah terjadi transaksi dan pelaksanaannya telah diselenggarakan.telah terjadi transaksi dan pelaksanaannya telah diselenggarakan. Terdapat kepuasan atau kekecewaan dari konsumen.Terdapat kepuasan atau kekecewaan dari konsumen.

Masalah hukum dan ekonomi terjadi:Masalah hukum dan ekonomi terjadi: bila barang/jasa yang telah digunakan konsumen tidak memenuhi bila barang/jasa yang telah digunakan konsumen tidak memenuhi

harapannya sebagaimana yang diiklankan.harapannya sebagaimana yang diiklankan. bila barang/jasa tidak sesuai dengan mutu produk, baik sesuai standard bila barang/jasa tidak sesuai dengan mutu produk, baik sesuai standard

yang berlaku maupun klaim pengusaha ybs.yang berlaku maupun klaim pengusaha ybs. Layanan purna jual tidak cocok tentang jaminan mutu produk Layanan purna jual tidak cocok tentang jaminan mutu produk

(guarantee) maupun penyediaan suku cadangnya.(guarantee) maupun penyediaan suku cadangnya.

Sengketa terhadapSengketa terhadap masalah ini diatasi dengan cara: masalah ini diatasi dengan cara: melalui penyelesaian damai.melalui penyelesaian damai. Melalui lembaga atau instansi yang berwenang.Melalui lembaga atau instansi yang berwenang.

Page 17: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

PERTANGGUNGJAWABAN PRODUKPERTANGGUNGJAWABAN PRODUK

Tanggung jawab produsen di bidang goods (barang) dan bukan jasa, Tanggung jawab produsen di bidang goods (barang) dan bukan jasa, karena pertanggungjawaban jasa telah khusus yaitu Proffesional liability karena pertanggungjawaban jasa telah khusus yaitu Proffesional liability yang bersandar pada contractual liabilityyang bersandar pada contractual liability..

Dalam product liability dikenal dua caveat yaitu Caveat Emptor (konsumen Dalam product liability dikenal dua caveat yaitu Caveat Emptor (konsumen berhati-hati) dan Caveat Venditor (produsen berhati-hati)berhati-hati) dan Caveat Venditor (produsen berhati-hati)

pertanggung jawaban produk ini merupakan tanggungjawab produsen pertanggung jawaban produk ini merupakan tanggungjawab produsen kalau produknya menimbulkan kerugian dan merupakan tanggungjawab kalau produknya menimbulkan kerugian dan merupakan tanggungjawab perdata.perdata.

Untuk melindungi konsumen terdapat dua ketentuan yaitu hukum publik Untuk melindungi konsumen terdapat dua ketentuan yaitu hukum publik dan hukum perdata, di mana dalam hukum perdata terdiri dari hukum dan hukum perdata, di mana dalam hukum perdata terdiri dari hukum perjanjian dan hukum tentang perbuatan melawan hukum.perjanjian dan hukum tentang perbuatan melawan hukum.

Hukum perjanjian didalamnya terdapat tanggungjawab atas dasar kontrak Hukum perjanjian didalamnya terdapat tanggungjawab atas dasar kontrak (contractual liability) sedangkan hukum tentang perbuatan melawan (contractual liability) sedangkan hukum tentang perbuatan melawan hukum atas dasar Tortius liability (Tanggungjawab atas dasar perbuatan hukum atas dasar Tortius liability (Tanggungjawab atas dasar perbuatan melawan hukum melawan hukum

Page 18: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Hubungan Product Liability danHubungan Product Liability danPerlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen

CONSUMER PROTECTION

Civil Law Public Law

Law of Obligations (Perikatan)

Law of Contract (Perjanjian) Law of Tort (Hk Tentang Perbuatan Melawan Hukum

Contractual Liability (tanggung jawabatas dasar kontrak)

Tortius Liability ( Tanggungjawabatas dasar perbuatan melawan hukum

Fault Liability (Klasik: tanggung jawab atas dasar kesalahan

Pasal 1365 KUHPerdata

No Fault Liability/ Strict Liability

PRODUCT LIABILITYBuilding Owner

liabilityVicarious Liability

Page 19: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Hubungan Product Liability danHubungan Product Liability danPerlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen

Fault Liability (Klasik: tanggung jawab atas dasar kesalahan

Pasal 1365 KUHPerdata

No Fault Liability/ Strict Liability

PRODUCT LIABILITYBuilding Owner

liabilityVicarious Liability

Bukan atas dasar kontraktual atauperjanjian, tetapi perbuatan

melawan hukum

Page 20: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

FAULT AND NO FAULT LIABILITYFAULT AND NO FAULT LIABILITY

Pasal 1365 KUHPerdata berbunyi:Pasal 1365 KUHPerdata berbunyi:

““Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”

bukan mendasarkan kontraktual atau perjanjian tetapi perbuatan bukan mendasarkan kontraktual atau perjanjian tetapi perbuatan melawan hukum, karena dalam bisnis jarang sekali hubungan melawan hukum, karena dalam bisnis jarang sekali hubungan produsen langsung ke konsumen (lihat model pemasaran 2).produsen langsung ke konsumen (lihat model pemasaran 2).

Bila melihat bahwa produsen yang bertanggungjawab , maka kita Bila melihat bahwa produsen yang bertanggungjawab , maka kita menggugatnya tidak dengan wanprestasi, karena tidak ada menggugatnya tidak dengan wanprestasi, karena tidak ada hubungan kontraktual (Privity of contract, yaitu hubungan yang hubungan kontraktual (Privity of contract, yaitu hubungan yang langsung dengan konsumen). Jadi bila tidak ada hubungan tersebut langsung dengan konsumen). Jadi bila tidak ada hubungan tersebut maka menggugatnya harus berdasarkan perbuatan melawan maka menggugatnya harus berdasarkan perbuatan melawan hukum.hukum.

Page 21: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

FAULT AND NO FAULT LIABILITYFAULT AND NO FAULT LIABILITY

Kronologisnya hukum perikatan------ hukum perjanjian------ hukum Kronologisnya hukum perikatan------ hukum perjanjian------ hukum perbuatan melawan hukum.perbuatan melawan hukum.

Bila berdasarkan hukum perjanjian adalah wanprestasi (contractual Bila berdasarkan hukum perjanjian adalah wanprestasi (contractual liability) sedangkan berikutnya adalah perbuatan melawan hukum liability) sedangkan berikutnya adalah perbuatan melawan hukum (law of Tort) adalah tortius liability.(law of Tort) adalah tortius liability.

Tortius liability terbagi atas:Tortius liability terbagi atas: Fault Liability menggugat berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata, berarti Fault Liability menggugat berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata, berarti

siapa yang mendalilkan, dia harus yang membuktikan. Bila diterapkan siapa yang mendalilkan, dia harus yang membuktikan. Bila diterapkan dalam kasus biskuit beracun, maka konsumen harus membuktikan dalam kasus biskuit beracun, maka konsumen harus membuktikan bahwa produsen yang bersalah. Ini tidak menguntungkan bagi bahwa produsen yang bersalah. Ini tidak menguntungkan bagi konsumen. Perlindungan terhadap konsumen menjadi mustahil kalau konsumen. Perlindungan terhadap konsumen menjadi mustahil kalau berdasarkan fault liability, karena yang mendalilkan harus membuktikan.berdasarkan fault liability, karena yang mendalilkan harus membuktikan.

Page 22: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

FAULT AND NO FAULT LIABILITYFAULT AND NO FAULT LIABILITY

Isi Pasal 1365 KUHPerdata bila dikaji:Isi Pasal 1365 KUHPerdata bila dikaji: Perbuatan melawan hukum.Perbuatan melawan hukum. Kesalahan.Kesalahan. KerugianKerugian Hubungan Kausal (sebab akibat)Hubungan Kausal (sebab akibat)

membuktikan kesalahan adalah upaya yang paling sulit. Bagaimana agar membuktikan kesalahan adalah upaya yang paling sulit. Bagaimana agar beban konsumen diperingan?.beban konsumen diperingan?.

Oleh karena itu Oleh karena itu unsur kesalahanunsur kesalahan yang tadinya dibebankan kepada yang tadinya dibebankan kepada konsumen dialihkan atau dibebankan kepada produsen yang harus konsumen dialihkan atau dibebankan kepada produsen yang harus membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Ketiga unsur lainnya tetap berada membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Ketiga unsur lainnya tetap berada pada konsumen.pada konsumen.

Ini yang disebut rezim baru yaitu Ini yang disebut rezim baru yaitu No fault liability No fault liability di manadi mana dalam dalam product liability penggugat/konsumen tidak perlu membuktikan product liability penggugat/konsumen tidak perlu membuktikan kesalahan produsen, melainkan produsen yang harus membuktikan kesalahan produsen, melainkan produsen yang harus membuktikan bahwa dia tidak bersalah.bahwa dia tidak bersalah.

Page 23: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

FAULT AND NO FAULT LIABILITYFAULT AND NO FAULT LIABILITY

Kesimpulan:Kesimpulan: Fault: Penggugat membuktikan.Fault: Penggugat membuktikan. No fault liability: Penggugat tidak perlu membuktikan.No fault liability: Penggugat tidak perlu membuktikan.

Strict liability disebut pula No Fault Liability.Strict liability disebut pula No Fault Liability. Di Indonesia terdapatDi Indonesia terdapat Vicaroius liability, Vicaroius liability, yaitu perbuatan melawan yaitu perbuatan melawan

hukum yang berada dalam tanggungjawab majikan terhadap hukum yang berada dalam tanggungjawab majikan terhadap pekerjaan buruhnya (Pasal 1367 KUHPerdata).pekerjaan buruhnya (Pasal 1367 KUHPerdata). Building Owner Liability: pemilik gedung.Building Owner Liability: pemilik gedung. Pete’s master Liability: pemilik binatang peliharaan yang Pete’s master Liability: pemilik binatang peliharaan yang

bertanggungjawab.bertanggungjawab.

Page 24: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

FAULT AND NO FAULT LIABILITYFAULT AND NO FAULT LIABILITY

Perkembangan/munculnya Prinsip No Fault Liability.Perkembangan/munculnya Prinsip No Fault Liability. Proses terjadinya menimbulkan polemik dalam hukum, khususnya Proses terjadinya menimbulkan polemik dalam hukum, khususnya

terhadap prinsip “Presumption innocence”, di mana harus dibuktikan terhadap prinsip “Presumption innocence”, di mana harus dibuktikan terlebih dahulu di pengadilan baru dapat dikatakan bersalah.terlebih dahulu di pengadilan baru dapat dikatakan bersalah. Awal mulanya terdapat prinsip Awal mulanya terdapat prinsip RES IPSA LOQUITUR (the things RES IPSA LOQUITUR (the things

speak for itselfspeak for itself), artinya fakta telah bicara sendiri, tidak perlu dibuktikan ), artinya fakta telah bicara sendiri, tidak perlu dibuktikan lagi. Hal ini sangat berpengaruh dalam perkembangan no fault liability. lagi. Hal ini sangat berpengaruh dalam perkembangan no fault liability. Misal: sungai telah tercemar (berbusa) dari industri tersebut.Misal: sungai telah tercemar (berbusa) dari industri tersebut.

Muncul kasus-kasus yang Muncul kasus-kasus yang PRIMA FACIE CASEPRIMA FACIE CASE (nyata-nyata tidak (nyata-nyata tidak perlu diperdebatkan lagi, kejadian telah berbicara sendiri). Misal makan perlu diperdebatkan lagi, kejadian telah berbicara sendiri). Misal makan biskuit langsung mati, fakta telah membuktikannya.biskuit langsung mati, fakta telah membuktikannya.

Prinsip Prinsip No Fault LiabilityNo Fault Liability dipelopori para advokasi/ praktisi dipelopori para advokasi/ praktisi konsumen.konsumen.

Page 25: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

BATASAN HUKUM KONSUMEN DAN BATASAN HUKUM KONSUMEN DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMENHUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Hukum Konsumen menurut Mochtar Kusumaatmaja adalah:Hukum Konsumen menurut Mochtar Kusumaatmaja adalah: “ “ Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan

dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan dengan barang dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan dengan barang dan/ atau jasa konsumen di dalam pergaulan hidup.”dan/ atau jasa konsumen di dalam pergaulan hidup.”

Hukum Perlindungan Konsumen adalah:Hukum Perlindungan Konsumen adalah: ““Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur dan Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur dan

melindungi konsumen dalam hubungan dan masalahnya dengan para penyedia melindungi konsumen dalam hubungan dan masalahnya dengan para penyedia barang dan/ atau jasa konsumen”.barang dan/ atau jasa konsumen”.

Kesimpulan:Kesimpulan: Hukum konsumen pada pokoknya lebih berperan dalam hubungan dan Hukum konsumen pada pokoknya lebih berperan dalam hubungan dan

masalah konsumen yang kondisi para pihaknya berimbang dalam masalah konsumen yang kondisi para pihaknya berimbang dalam kedudukan sosial ekonomi, daya saing maupun tingkat pendidikannya.kedudukan sosial ekonomi, daya saing maupun tingkat pendidikannya.

Hukum Perlindungan Konsumen dibutuhkan apabila kondisi pihak-pihak Hukum Perlindungan Konsumen dibutuhkan apabila kondisi pihak-pihak yang mengadakan hubungan hukum atau bermasalah itu dalam yang mengadakan hubungan hukum atau bermasalah itu dalam masyarkat tidak seimbang.masyarkat tidak seimbang.

Page 26: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

KEPENTINGAN-KEPENTINGAN KEPENTINGAN-KEPENTINGAN KONSUMENKONSUMEN

Kepentingan Fisik konsumen:Kepentingan Fisik konsumen: ““kepentingan badani konsumen yang berhubungan dengan keamanan kepentingan badani konsumen yang berhubungan dengan keamanan

dan keselamatan tubuh dan/ atau jiwa mereka dalam penggunaan dan keselamatan tubuh dan/ atau jiwa mereka dalam penggunaan barang atau jasa konsumen. Dalam setiap perolehan barang atau jasa barang atau jasa konsumen. Dalam setiap perolehan barang atau jasa konsumen, barang atau jasa tersebut harus memenuhi kebutuhan hidup konsumen, barang atau jasa tersebut harus memenuhi kebutuhan hidup dari konsumen tersebut dan memberikan manfaat baginya (tubuh dan dari konsumen tersebut dan memberikan manfaat baginya (tubuh dan jiwanya)”.jiwanya)”.

Kepentingan sosial ekonomi konsumen:Kepentingan sosial ekonomi konsumen: ““Setiap konsumen dapat memperoleh hasil optimal dengan penggunaan Setiap konsumen dapat memperoleh hasil optimal dengan penggunaan

sumber-sumber ekonomi mereka dalam mendapatkan barang atau jasa sumber-sumber ekonomi mereka dalam mendapatkan barang atau jasa kebutuhan hidup mereka. Untuk keperluan itu, tentu saja konsumen kebutuhan hidup mereka. Untuk keperluan itu, tentu saja konsumen harus mendapatkan informasi yang benar dan bertanggungjawab harus mendapatkan informasi yang benar dan bertanggungjawab tentang produk konsumen tersebut, yaitu informasi yang informatif tentang produk konsumen tersebut, yaitu informasi yang informatif tentang segala sesuatu kebutuhan hidup yang diperlukan.tentang segala sesuatu kebutuhan hidup yang diperlukan.

kepentingan perlindungan hukum:kepentingan perlindungan hukum:

Page 27: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

KEPENTINGAN-KEPENTINGAN KEPENTINGAN-KEPENTINGAN KONSUMENKONSUMEN

kepentingan perlindungan hukum:kepentingan perlindungan hukum:Sampai saat ini masih merupakan Sampai saat ini masih merupakan hambatan bagi konsumen atas perarutan yang diterbitkan bukan tujuan hambatan bagi konsumen atas perarutan yang diterbitkan bukan tujuan

utamanya mengatur dan atau melindungi konsumen.utamanya mengatur dan atau melindungi konsumen. Kriteria konsumen dan apa kategori kepentingan konsumen.Kriteria konsumen dan apa kategori kepentingan konsumen. Perilaku dari pelaku bisnis yang canggih, sehingga terhadap perbuatan Perilaku dari pelaku bisnis yang canggih, sehingga terhadap perbuatan

tersebut undang-undang tidak dapat menjangkaunya.tersebut undang-undang tidak dapat menjangkaunya. Hukum acara yang ada tidak dapat secara mudah dimanfaatkan oleh Hukum acara yang ada tidak dapat secara mudah dimanfaatkan oleh

konsumen yang dirugikan dalam hubungannya dengan penyedia konsumen yang dirugikan dalam hubungannya dengan penyedia barang dan/atau jasa.barang dan/atau jasa.

Page 28: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

PRAKTEK NIAGA PRAKTEK NIAGA YANG MERUGIKAN KONSUMENYANG MERUGIKAN KONSUMEN

Beberapa Praktek Niaga Yang Merugikan Konsumen:Beberapa Praktek Niaga Yang Merugikan Konsumen: Iklan pancingan (bait and switch ad)Iklan pancingan (bait and switch ad)

iklan pancingan adalah iklan yang sebenarnya tidak berniat untuk iklan pancingan adalah iklan yang sebenarnya tidak berniat untuk menjual produk yang ditawarkan tetapi lebih ditujukan pada menarik menjual produk yang ditawarkan tetapi lebih ditujukan pada menarik konsumen ke tempat usaha tersebut. Setelah mereka datang konsumen ke tempat usaha tersebut. Setelah mereka datang ditawarkan produk lainnya, karena produk tersebut sudah habis.ditawarkan produk lainnya, karena produk tersebut sudah habis.

Contoh: analogi iklan: Air Asia dsb.Contoh: analogi iklan: Air Asia dsb. iklan-klan yang menyesatkan ( mock up ad).iklan-klan yang menyesatkan ( mock up ad).

Iklan jenis ini mengesankan keampuhan suatu barang dengan cara Iklan jenis ini mengesankan keampuhan suatu barang dengan cara mendomontrasikannya secara berlebihan dan mengarah menyesatkan. mendomontrasikannya secara berlebihan dan mengarah menyesatkan. Umumnya menggunakan media televisi.Umumnya menggunakan media televisi.

Contoh: iklan pencukur (shave cream).Contoh: iklan pencukur (shave cream). Kunjungan penjual dan kiriman langsungKunjungan penjual dan kiriman langsung

Page 29: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

PRAKTEK NIAGA PRAKTEK NIAGA YANG MERUGIKAN KONSUMENYANG MERUGIKAN KONSUMEN

Beberapa Praktek Niaga Yang Merugikan Konsumen:Beberapa Praktek Niaga Yang Merugikan Konsumen: Kunjungan penjual dan kiriman langsungKunjungan penjual dan kiriman langsung

dilakukan dengan kunjungan penjual (salesman calls) yang selain dilakukan dengan kunjungan penjual (salesman calls) yang selain menawarkan juga menjual produk tersebut.menawarkan juga menjual produk tersebut.

Praktek niaga kiriman langsung menimbulkan 2 (dua) masalah yaitu:Praktek niaga kiriman langsung menimbulkan 2 (dua) masalah yaitu: Apakah ia merupakan bagian dari perjanjian antara pengusaha dan Apakah ia merupakan bagian dari perjanjian antara pengusaha dan

konsumen atau tidak;konsumen atau tidak; siapa yang dibebani kewajiban mengembalikan produk konsumen yang siapa yang dibebani kewajiban mengembalikan produk konsumen yang

dikirim langsung, apabila tidak terjadi kesepakatan untuk mengadakan dikirim langsung, apabila tidak terjadi kesepakatan untuk mengadakan hubungan hukum mengenai produk itu.hubungan hukum mengenai produk itu.

Page 30: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

PRAKTEK NIAGA PRAKTEK NIAGA YANG MERUGIKAN KONSUMENYANG MERUGIKAN KONSUMEN

Konstruksi hukum:Konstruksi hukum: PerjanjianPerjanjian Perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 KUHPerdata)Perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 KUHPerdata)

Perbandingan:Perbandingan: Australia: Trade Practises Act 1974/1977Australia: Trade Practises Act 1974/1977 Unsolicited Goods and Services Act 1971Unsolicited Goods and Services Act 1971

Kesimpulan dari 2 (dua) undang-undang di atas, bahwa pengiriman Kesimpulan dari 2 (dua) undang-undang di atas, bahwa pengiriman barang atau jasa yang tidak dipesan atau diminta oleh konsumen baik barang atau jasa yang tidak dipesan atau diminta oleh konsumen baik secara tertulis atau lisan merupakan perbuatan melawan hukum.secara tertulis atau lisan merupakan perbuatan melawan hukum.

Akibatnya tidak dapat meminta pembayaran atas barang tersebut.Akibatnya tidak dapat meminta pembayaran atas barang tersebut.

Page 31: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

TINJAUAN TINJAUAN ASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIKASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIK

Aspek Hukum Privat:Aspek Hukum Privat:

Asas Hukum

Kaidah Hukum

• Asas Kebebasan Berkontrak (Pasal 1338 ayat 1)•Asas Konsensualitas (Pasal 1320 ayat 1).•Asas Itikad Baik (Pasal 1338 ayat 3)

Hukum Perjanjian

• Perjanjian dengan syarat2 baku (standard contract).• Lihat Praktik di Inggris •“ The Unfair Contrcat Terms Act 1977

• Syarat baku dilarang berkaitan dengan:• pengecualian tanggungjawab karena wan prestasi.• Menghindari Tanggungjawab atas kelaikan• barang.•Pembatasan tanggungjawab ( jumlah gantirugi,•jangka waktu klaim, pemanfaatan hak)

Page 32: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

TINJAUAN TINJAUAN ASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIKASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIK

Kaidah Hukum LIHAT PERIKATAN

Perjanjian

Perbuatan Melawan Hukum

Page 33: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

TINJAUAN TINJAUAN ASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIKASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIK

Nyonya Donoghue diajak temannya kr restoran milik Minchella, dan Nyonya Donoghue diajak temannya kr restoran milik Minchella, dan di sana ia ditraktir temannya itu dengan sebotol minuman “ginger di sana ia ditraktir temannya itu dengan sebotol minuman “ginger beer” dan es krim. Botol “ginger beer” itu guram sehingga orang beer” dan es krim. Botol “ginger beer” itu guram sehingga orang tidak dapat melihat apa yang ada didalamnya. Minchella tidak dapat melihat apa yang ada didalamnya. Minchella menuangkan sebagian “ginger beer” ke dalam gelas berisi es krim menuangkan sebagian “ginger beer” ke dalam gelas berisi es krim untuk Nyonya Donoghue dan langsung diminumnya, sedangkan untuk Nyonya Donoghue dan langsung diminumnya, sedangkan sisanya dituangkan teman Nyonya Donoghue ke gelas kosong lain sisanya dituangkan teman Nyonya Donoghue ke gelas kosong lain yang tersedia, dan kini di dalam gelas kosong tersebut terlihat yang tersedia, dan kini di dalam gelas kosong tersebut terlihat keong (snail) dalam bentuk terpotong-potong. Milihat barang keong (snail) dalam bentuk terpotong-potong. Milihat barang menjijikan tersebut Nyonya Donoghue shock dan menderita “gastro menjijikan tersebut Nyonya Donoghue shock dan menderita “gastro enteritis”. Atas gangguan kesehatan tubuh dan kejiwaannya, ia enteritis”. Atas gangguan kesehatan tubuh dan kejiwaannya, ia menggugat gantirugi terhadap Stevenson, produsen “ginger beer” menggugat gantirugi terhadap Stevenson, produsen “ginger beer” itu.itu.

APA HUBUNGAN HUKUMNYA?.

Page 34: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

TINJAUAN TINJAUAN ASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIKASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIK

Perbuatan Melawan Hukum

• House of Lord memutuskan:•Nyonya Donoghue mempunyai alas hak untuk menggugat Stevenson dan mengabulkan gugatan Nyonya Donoghue.

• Pertimbangan House of Lord• …. That a manufacturer owner a general duty to take care to ultimate consumer”

Page 35: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

TINJAUAN TINJAUAN ASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIKASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIK

Aspek Hukum Publik terdiri atas:Aspek Hukum Publik terdiri atas: Hukum Administrasi: Hukum Administrasi:

Peraturan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengawasan Peraturan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan barang.mutu dan keamanan barang.

Peraturan yang berhubungan dengan praktik penjualan.Peraturan yang berhubungan dengan praktik penjualan. Peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup.Peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup.

Hukum Pidana:Hukum Pidana: KUHPidanadan peraturan perundang-undangan diluar KUHPidanadan peraturan perundang-undangan diluar

KUHPidana.terdiri atas KUHAPidanaKUHPidana.terdiri atas KUHAPidana Dapat dijadikan dasar untuk menggugat secara perdata (kasus Dapat dijadikan dasar untuk menggugat secara perdata (kasus

biskuit beracun).biskuit beracun). Pasal-pasal penting: Pasal 204, 205 KUHPidana: menyangkut Pasal-pasal penting: Pasal 204, 205 KUHPidana: menyangkut

barang-barang pada umumnya.barang-barang pada umumnya. Pasal 382 bis : persaingan curang.Pasal 382 bis : persaingan curang.

Page 36: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

TINJAUAN TINJAUAN ASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIKASPEK HUKUM PRIVAT DAN PUBLIK

Aspek Hukum Publik terdiri atas:Aspek Hukum Publik terdiri atas: Pasal 383: penjual menipu pembeli tentang berbagai barang, Pasal 383: penjual menipu pembeli tentang berbagai barang,

keadaan, sifat dst.keadaan, sifat dst. Pasal 386: menyangkut khusus barang makanan, minuman dan Pasal 386: menyangkut khusus barang makanan, minuman dan

obat-obatan.obat-obatan. Pasal 386 ayat 2: barang makanan, minuman dan obat-obatan Pasal 386 ayat 2: barang makanan, minuman dan obat-obatan

palsu yaitu yang harga dan guna obat tersebut menjadi berkurang palsu yaitu yang harga dan guna obat tersebut menjadi berkurang karena telah dicampur dengan bahan-bahan lain.karena telah dicampur dengan bahan-bahan lain.

Dst.Dst. Hukum Internasional:Hukum Internasional:

Yurisdiksi : Hakim mana yang berwenang mengadili gugatan.Yurisdiksi : Hakim mana yang berwenang mengadili gugatan. Pilihan hukum: hukum mana yang digunakan dalam memeriksa dan Pilihan hukum: hukum mana yang digunakan dalam memeriksa dan

memutus sengketa yang terjadi.memutus sengketa yang terjadi.

Page 37: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

Hukum Konsumen/Hukum Perlindungan KOnsumen

Hukum Perdata (dalam arti luas)

Hukum Publik

Hukum Perdata

Hukum Dagang

Hukum Administrasi

Hukum Pidana

Hukum Perdata Internasional

Hukum AcaraPerdata/Pidana

Page 38: Hukum Bisnis Akuntansi (Persaingan Usaha)

TERIMA KASIHTERIMA KASIH