21
MENGAPA PERLU PAJAK ? SIFAT MANUSIA : PASTI MATI PASTI BERHUBUNGAN DGN PAJAK PASTI INGIN KAYA RELATIF AGAK PELIT RENCANAKAN HIDUP DAN PAJAK

HUKUM FISKAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pajak, hukum

Citation preview

Page 1: HUKUM FISKAL

MENGAPA PERLUPAJAK ?

• SIFAT MANUSIA :•PASTI MATI

•PASTI BERHUBUNGAN DGN PAJAK•PASTI INGIN KAYA

•RELATIF AGAK PELIT

RENCANAKANHIDUP

DANPAJAK

Page 2: HUKUM FISKAL

PENGERTIAN PAJAK :1. IURAN MASYARAKAT KEPADA KAS NEGARA BERDASARKAN uu (DAPAT DIPAKSAKAN)

DENGAN TIDAK MENDAPAT JASA IMBAL (KONTRAPRESTASI)YANG LANGSUNG DAPAT DITUNJUKKAN DAN DIGUNAKAN UNTUK MEMBAYAR PENELUARAN UMUM.

CIRI PAJAK :1.IURAN DARI MASY. KPD NEGARA

2.BERDASARKAN UNDANG-UNDANG3.TANPA JASA TIMBAL / KONTRAPRESTASI SECARA LANGSUNG

4.DIGUNAKAN UNTUK MEMBIAYAI RUMAH TANGGA NEGARA

Page 3: HUKUM FISKAL

1. FUNGSI BUDGETAIR, pajak sebagai sumber danaBagi pemerintah untuk membiayai pengeluarannya

2. FUNGSI REGULEREND,pajak sebagai alat untuk Melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang

Sosial dan ekonomi

Page 4: HUKUM FISKAL

• TEORI ASURANSI

• TEORI KEPENTINGAN

• TEORI DAYA PIKUL

• TEORI BAKTI

• TEORI ASAS DAYA BELI

Page 5: HUKUM FISKAL

• Hukum Perdata, mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya.

• Hukum Publik, mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya, misal: hk.tata negara, hk.tata usaha, hk.pajak dan hk.pidana.

• Hukum Pajak Materiil,memuat norma-norma yang menerangkan antara lain keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa yang dikenakan pajak (subjek pajak), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif dan dasar pengenaan pajak). Mis. UU PPh

• Hukum Pajak formil, memuat bentuk/tata cara untuk mewujudkan hukum pajak materiil menjadi kenyataan, hukum ini memuat prosedur, hak dan kewajiban WP dan Fiskus, sanski perpajakan dll.

Page 6: HUKUM FISKAL

Menurut GolongannyaPajak Langsung

Pajak Tidak langsung

Menurut Sifatnya:Pajak subjektifPajak Objektif

MenurutLembaga pemungut:

Pajak PusatPajak Daerah

Page 7: HUKUM FISKAL

• Asas Domisili, negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan WP yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik

penghasilan yang berasal dari DN atau LN. Asas ini berlaku bagi WP DN.

• Asas Sumber, negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber dari wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal

WP.

• Asas Kebangsaan, pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara, mis. Pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan berkebangsaan Indonesia tetapi bertempat

tinggal di Indonesia. Asas ini berlaku untuk WP LN.

Page 8: HUKUM FISKAL
Page 9: HUKUM FISKAL

• 1.Tarif Proporsional, yaitu tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenakan pajak. Mis. Tarif PPN.

• 2.Tarif Tetap, yaitu tarif berupa jumlah yang tetap(sama) terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak

terutang tetap. Mis. Tarif Bea Materai.

• 3. Tarif Progresif, yaitu tarif yang digunakan semakin besar jika jumlah yang dikenai pajak semakin besar.Mis. Tarif PPh

• Tarif progresif-progresif

• Tarif progresif tetap

• Tarif progresif degresif

Page 10: HUKUM FISKAL

• Wajib Pajak, adalah orang atau badan yang menurut UU perpajakan ditentukan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan termasuk pemungut atau pemotong.

• Badan, adalah suatu bentuk usaha yang meliputi perseroanterbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN/BUMD, persekutuan, perkumpulan,firma,kongsi, koperasi, yayasan, atau organisasi sejenis, lembaga dana pensiun, BUT dll.

• Masa Pajak, adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim.

• Tahun Pajak, adalah jangka waktu satu tahun takwim kecuali bila WP menggunakan tahun buku tidak sama dengan tahun takwim.

• Pajak terhutang, adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, tahun pajak, atau dlam bagian tahun pajak.

• Surat Pemberitahuan, adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang.

Page 11: HUKUM FISKAL

SUBJEK PAJAK

OBJEK PAJAK

TARIFDANDPP

Page 12: HUKUM FISKAL

1 . a. Orang Pribadi

b. Warisan yang belum dibagi

2. Badan terdiri dari PT,CV,perseroan lainnya, BUMN/BUMD, persekutuan, perkumpulan,firma, kongsi, koperasi,yayasan atau organisasi yang

sejenis, lembaga dana pensiun dan bentuk badan usaha lainnya.

3. Bentuk Usaha Tetap/BUT

Subjek Pajak Orang Pribadi dibedakan menjadi :

1. Subjek Pajak Dalam Negeri

2. Subjek Pajak Luar Negeri

Page 13: HUKUM FISKAL

• SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS

• BERASAL DARI DALAM ATAU LUAR NEGERI

• UNTUK KONSUMSI ATAU MENAMBAH KEKAYAAN

• DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN

Page 14: HUKUM FISKAL

• Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan• Hadiah atau penghargaan• Laba usaha/selisih lebih yayasan• Keuntungan karena penjualan atau pengalihan harta• Penerimaan kembali pembayaran pajak• Bunga, Deviden,Royalty• Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta• Penerimaan pembayaran berkala• Keuntungan pembebasan hutang• Keuntungan selisih kurs• Selisih lebih penilaian kembali• Premi asuransi, termasuk premi reasuransi• Iuran• Tambahan kekayaan neto yang belum dikenakan pajak

Page 15: HUKUM FISKAL

a.1.bantuan atau sumbangan

a.2.harta hibahan yang diterima keluarga sedarah semenda dalam garis keturunan lurus

b.warisan

c.harta termasuk setoran tunai sebagai pengganti saham dalam penyertaan modal

d.penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima adalam bentuk natura dan/kenikmatan

e.pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi

kesehatan,kecelakaan,jiwa,dwiguna,bea siswa

f.deviden atau bagian laba yang diperoleh perseroan terbatas WP DN,koperasi, yayasan,BUMN/D dari penyertaan modal pada

badan usaha yang didirikan di Indonesia

g.iuran yang diperoleh dana pensiun

h.bagian laba yang diperoleh anggota perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi dalam saham,

persekutuan,perkumpulan,firma da n kongsi

i.bunga obligasi dari perusahaan reksa dana

j.penghasilan dari perusahaan modal ventura

Page 16: HUKUM FISKAL

WP. ORANG PRIBADI

LAPISAN PKP TARIF

WP BADAN/BUT

1. PPh Badan :Tahun 2009 - 28%

Tahun 2010 dst – 25 %

2. PT Terbuka (Tbk) :Tarifnya lebih rendah 5 %

dari PPh badan

Page 17: HUKUM FISKAL

• PENGHASILAN Rp.A• TIDAK TERMASUK PENGHASILAN Rp.B

• --------- -• PENGHASILAN BRUTO Rp.C• BIAYA FIS. DPT DI KURANGKAN Rp.D• BIAYA FIS TDK DPT DI KURANGKAN RP.E

• -------- -• PENGHASILAN NETO Rp.F• PENGHASILAN TDK KENA PAJAK/WP OP RP.G• KOMPENSASI KERUGIAN /WP BADAN Rp.H

• -------- -• PENGHASILAN KENA PAJAK Rp.I• PPH TERHUTANG : TARIF x Rp. I RP.J• KREDIT PAJAK /PPH Ps.21,22,23,24,25 Rp.K• -------- -• PPh LEBIH BAYAR/KURANG BAYAR Rp.L

Page 18: HUKUM FISKAL

UNTUK WP SENDIRI Rp. 15.840.000,-/THNWP KAWIN Rp. 1.320.000,-/THN

TANGGUNGAN (MAKS.3 ORG) SEDARAHSEMENDA DLM. GRS. KETURUNAN

LURUS Rp.1.320.000,-/THN/ORGISTRI BEKERJA DAN

PENGHASILANNYA DIGAB.DGN SUAMI RP. 15.840.000,-/THN

Page 19: HUKUM FISKAL

KAKEK/NENEK

KAKEK/NENEK

AYAH/IBUSAYA

AYAH/IBUMERTUA

SAYA

KAKAK/ADIKSAYA

SAYA

KAKAK/ADIKIPAR SAYA

ISTRISAYA

ANAK SAYAANAK TIRI

ANAK ANGKAT

Page 20: HUKUM FISKAL

1.PPh Potong /Pungut :• PPh psl 21,22,23,26

2.PPh dilunasi di Luar Negeri, PPh psl 24

3.PPh setor sendiri, PPh psl 25

4.PPh Orang Pribadi

5.PPh Badan

Page 21: HUKUM FISKAL

HAND OUT PERPAJAKAN

BY :ASEP EFFENDI R ,SE.,MSi

ASM ARIYANTIBANDUNG