55
Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hukum Kontrak (Pemahaman Teori). PENGERTIAN PERIKATAN, PERJANJIAN DAN KONTRAK. Perjanjian Perikatan Hukum saja HukumSesuai hukum Hukum + Perbuatan manusia Melawan hukum. Fakta Hukum. Tindakan Manusia Fakta Hukum Semata Kelahiran; Kematian; Persaudaraan. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Hukum Kontrak(Pemahaman Teori)

Page 2: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENGERTIAN PERIKATAN, PERJANJIAN DAN KONTRAK

Perjanjian

Perikatan Hukum saja

Hukum Sesuai hukum

Hukum +

Perbuatan manusia

Melawan hukum

Page 3: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Fakta HukumTindakan Manusia

Fakta Hukum Semata Kelahiran; Kematian; Persaudaraan.

Tindakan manusia lainnya, Tindakan Materiil Perbuatan melawan hukum

Page 4: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Fakta HukumTindakan Hukum

Tindakan Hukum Sepihak Wasiat; Penolakan harta peninggalan

Tindakan Hukum Berganda Keputusan rapat

Perjanjian

Page 5: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Kontrak

Page 6: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Perjanjian (kontrak)

Pasal 1331 KUHPerdata: “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan

mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.”

Subekti:“Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada seorang lain atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.”

Page 7: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

UNSUR-UNSUR PERJANJIAN (KONTRAK)

pihak-pihak yang kompeten;pokok yang disetujui; pertimbangan hukum;perjanjian timbal balik;hak dan kewajiban timbal balik.

Page 8: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Subjek Hukum dalam PerjanjianSubjek Hukum adalah pendukung hak

dan kewajiban,Manusia.Badan hukum.

Kemampuan dalam membuat perjanjian dengan menafsirkan Pasal 1330 KUHPerdata secara “a contrario” (Negatif).

Digolongkan orang-orang yang cakap (“bekwaamheid”) adalah:Orang-orang yang sudah dewasa.Mereka yang tidak di bawah pengampuan.

Page 9: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Syarat sahnya suatu perjanjian Pasal 1320 KUHPerdata: sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; kecakapan untuk membuat suatu perjanjian; suatu hal tertentu; suatu sebab yang halal.

Page 10: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Syarat sahnya suatu perjanjian Syarat pertama dan kedua di atas

dinamakan syarat-syarat subjektif (Perjanjian dapat dibatalkan: Voidable / vernietigbaarheid.

syarat ketiga dan keempat merupakan syarat-syarat obyektif (Perjanjian Batal demi hukum: Void/ nietig.

Page 11: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

SISTEM HUKUM PERJANJIAN DALAMKUHPERDATAsistem terbuka, artinya memberikan

kebebasan kepada para pihak (dalam hal menentukan isi, bentuk, serta macam perjanjian) untuk mengadakan perjanjian akan tetapi isinya selain tidak bertentangan dengan perundang-undangan, kesusilaan, dan ketertiban umum, juga harus memenuhi syarat sahnya perjanjian

Page 12: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ASAS HUKUM DALAM HUKUM PERJANJIAN (KONTRAK) “konsensualitas” di mana persetujuan-persetujuan

dapat terjadi karena persesuaian kehendak (konsensus) para pihak;

“kekuatan mengikat persetujuan” menegaskan bahwa para pihak harus memenuhi apa yang telah merupakan ikatan mereka satu sama lain dalam persetujuan yang mereka adakan;

asas kebebasan berkontrak: di mana para pihak diperkenankan membuat suatu persetujuan sesuai dengan pilihan bebas masing-masing.

Page 13: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM PERANCANGAN KONTRAK

Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract)Kebebasan untuk membuat perjanjian yang meliputi: Kebebasan untuk menentukan kehendak untuk

menutup atau tidak menutup perjanjian.Kebebasan untuk memilih dengan pihak mana akan

ditutup suatu perjanjian;Kebebasan untuk menetapkan isi perjanjian;Kebebasan untuk menetapkan bentuk perjanjian;Kebebasan untuk menetapkan cara penutupan

perjanjian.

Asas ini tercantum di dalam pasal 1338 KUHPerdata.

Page 14: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM PERANCANGAN KONTRAK

Asas Konsensualitas (Consensus)Kesepakatan para pihak yang membuat perjanjian,

yang ditandai dengan apa yang dikehendaki pihak yang satu juga dikehendaki oleh pihak lainnya.

Asas ini tercantum di dalam pasal 1320 KUHperdata.Konsensus ini tidak ada bila terdapat 3 (tiga) hal

(pasal 1321 KUHPerdata) yaitu: .Paksaan (dwang); .Kekhilafan (dwaling); .Penipuan (bedrog).

Page 15: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM PERANCANGAN KONTRAK

Asas Mengikat sebagai Undang-undang (pacta sunt servanda)

Perjanjian yang dibuat secara sah mengikat kedua belah pihak seperti mengikatnya sebuah undang-undang (pasal 1338 KUHPerdata)

Asas Itikad Baik (Good Faith) Black’s Law Dictionary memberikan pengertian

itikad baik adalah:“in or with good faith; honestly, openly, and sincerely; without deceit or fraud. Truly; actually; without simulation or pretense”.

Page 16: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith)

Prof. Mr. P.L. Wry memberikan arti itikad baik dalah hukum perjanjian adalah:

“…. Bahwa kedua belah pihak harus berlaku yang satu terhadap yang lain seperti patut saja antara orang-orang sopan, tanpa tipu daya, tanpa tipu muslihat, tanpa cilat-cilat, akal-akal, tanpa mengganggu pihak lain, tidak dengan melihat kepentingan sendiri saja, tetapi juga dengan melihat kepentingan pihak lain”

Page 17: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith) Prof. Subekti, SH merumuskan itikad baik sebagai

berikut:“Itikad baik diwaktu membuat suatu perjanjian berarti kejujuran. Orang yang beritikad baik menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada pihak lawan, yang dianggapnya jujur dan tidak menyembunyikan sesuatu yang buruk yang dikemudian hari dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan”.

Pasal 1338 ayat 3KUHPerdata:“Perjanjian-perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”

Page 18: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith) Kesimpulan:

Itikad baik adalah suatu sikap batin atau keadaan kejiwaan manusia yang:

Jujur; Terbuka (tidak ada yang disembunyikan atau

digelapkan); Tulus ikhlas; Sungguh-sungguh.

Page 19: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM PERANCANGAN KONTRAKFungsi Itikad Baik dalam kontrak.

Rumusan pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata, dapat disimpulkan bahwa itikad baik harus digunakan pada saat pelaksanaan suatu kontrak. Hal ini berarti bahwa pada waktu kontrak dilaksanakan, selain ketentuan-ketentuan yang telah disepakati dalam kontrak yang wajib ditaati oleh para pihak, melainkan juga itikad baik sebagai ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis. Jadi, itikad baik berfungsi menambah (aanvullend) ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak di dalam kontrak.

Page 20: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Hukum Perjanjian(Kontrak)NEGOSIASI KONTRAKNEGOSIASI KONTRAK

Page 21: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

NEGOSIASI KONTRAK Black’s Law Dictionary:

“Negotiation is process of submission and consideration of offers until acceptable offer is made and accepted….”.

Proses untuk menyerahkan dan mempertimbangkan penawaran-penawaran sampai suatu penawaran diterima. …”

Page 22: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

Sifat Negosiasi kontrak Positif: Negosiasi yang kooperatif, jika para

pelaku negosiasi hendak mencapai suatu kontrak yang bersifat kerjasama. Jadi, sifat positif itu diperoleh dari maksud orang untuk memulai sesuatu yang baru dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Negatif: Negosiasi yang kompetitif, jika para pelaku negosiasi hendak mencapai suatu perdamaian. Suatu negosiasi untuk mencapai perdamaian bersifat negatif karena melalui negosiasi itu orang hendak mengakhiri sesuatu yang negatif, yaitu perselisihan atau sengketa itu.

Page 23: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

KODE ETIK DAN PERILAKU NEGOSIASIWin-Win Attitude:Suatu sikap yang dilandasi oleh itikad bahwa

negosiasi kontrak itu sedapat mungkin pada akhirnya akan menghasilkan suatu kontrak yang menguntungkan secara timbal balik.

Right or wrong my client/ Gaya Soviet:Umumnya dilakukan oleh orang berpekara,

walaupun cara ini sebaiknya dihindari. Alasannya dengan cara seperti ini siapa yang mau berhadapan dengan orang yang hanya mau menang sendiri, yang membuat orang enggan untuk bernegosiasi lebih lanjut.

Page 24: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

STRATEGI DASAR DALAM TEKNIK NEGOSIASIMembangun kepercayaan.Memenangkan commitment.Mengelola tentangan.Mengkompromikan jalan keluar.

Page 25: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Page 26: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Pemahaman akan latar belakang

transaksilatar belakang yang merupakan keinginan

dari para pihak untuk mengadakan transaksi yang akan dirumuskan dalam bentuk kontrak

menetapkan judul atau titel dari suatu kontrak yang mencerminkan esensi ketentuan-ketentuan dari kontrak yang bersangkutan

Page 27: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Pemahaman akan latar belakang

transaksiYang diperlukan adalah:

.Wawasan bidang transaksi yang akan dirumuskan;

.Pengetahuan dan kemampuan berpikir secara yuridis.

Kurangnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan berakibat kerugian yang besar, karena transaksi yang dituju menjadi bias

Page 28: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Pengenalan dan pemahaman akan

para pihakharus mengenal mitranya dengan baik.Pengenalan mitra dengan baik, para pihak

akan mengetahui ‘identifikasi mitra’, sehingga dapat diketahui apa usaha yang dimilikinya, seberapa canggih kemampuan profesionalnya, berapa besar pangsa pasar yang dikuasainya, pengalamannya.

Dengan mengetahui secara baik, barulah para pihak dapat bekerjasama.

Page 29: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Pengenalan dan pemahaman akan

objek transaksiBisnis apa yang akan dijalani bersama-

sama dengan mitra ?Prosedur kerja apa yang harus dilalui ?Bagaimana cara kerja unsur-unsurnya ?Bagaimana viability atau tingkat

kemungkinan sukses dari bisnis ini ?

Page 30: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Penyusunan garis besar transaksi

skema transaksi yang transparan dan konklusif

Proyek merupakan setimbun tindakan dan langkah yang harus dilaksanakan itu dirumuskan dalam kontrak sebagai deretan dari aneka hak dan kewajiban yang timbal balik sifatnya.

Page 31: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Penyusunan garis besar transaksi

Perlu diketahui mana “hulu” dan “hilir” nya dari transaksi yang akan dilaksanakan.

Menghindari petualang dalam transaksi bisnis, sebuah pertanyaan muncul “Do we have a case, or not ?” (Apakah kita memang menghadapi kasus, atau sebenarnya tidak terdapat kasus ?).

Page 32: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Perumusan pokok-pokok kontrak

Mana pesan yang menonjol, yang merupakan pokok dari suatu kontrak.

Dalam keadaan ideal, pesan pokok dari para pihak bersifat komplementer, dalam arti pesan pokok dari yang satu mengimbangi pesan pokok dari pihak yang lain.

Page 33: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Perumusan pokok-pokok kontrak

Contoh: jual beli dengan objek pabrik. Pihak penjual ingin menjual pabriknya dan mengharapkan harga yang sepadan dengan nilai pabrik itu, sementara pihak pembeli ingin membeli pabrik tersebut dengan nilai yang dianggapnya sepadan dengan keuntungan yang bisa diperolehnya melalui pabrik itu.

Page 34: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Perumusan pokok-pokok kontrak

Setelah pesan pokok yang menonjol, kemudian langkah selanjutnya merumuskan pokok-pokok dari suatu kontrak

Page 35: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Perumusan pokok-pokok kontrak

Pokok-pokok tersebut harus dirumuskan dengan cermat dan akurat, karena. Hal ini dikarenakan:

Pertama, rumusan tentang pokok-pokok kontrak itu menentukan keruntutan (kesinambungan logis) dari ketentuan-ketentuan pelaksanaan dari suatu kontrak.

Page 36: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS Perumusan pokok-pokok kontrak

Kedua, keruntutan itu menentukan, apakah hubungan timbal balik dari berbagai hak dan kewajiban yang akan berlaku bagi para pihak ditetapkan secara adil dan masuk akal.

Keruntutan ini perlu diperhatikan, karena kadang-kadang dapat terjadi bahwa suatu pihak memang hendak mempecundangi pihak lain jauh hari sebelum mereka benar-benar saling mengikatkan diri.

Page 37: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

TEKNIK

PERANCANGAN

KONTRAK

Page 38: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ANATOMI KONTRAKJudul Kontrak (Heading/Contract Title)

Judul kontrak harus dapat mengidentifikasikan inti kontrak yang syarat-syarat, ketentuan-ketentuan atau klausula-klausulanya diatur di dalamnya.

Korelasi dan relevansi antara judul dan isi kontrak.

Page 39: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ANATOMI KONTRAKTempat dan tanggal penanda-

tanganan kontrakStandar pembukaan dari kontrak pada umumnya memuat tempat dan tanggal penanda-tangan kontrak. Terkadang tunduk pada keharusan formal tertentu, misal pada akta jual beli tanah, akta notarial

Page 40: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ANATOMI KONTRAKTempat dan tanggal penanda-

tanganan kontrakTanggal penanda-tanganan kontrak dapat menentukan keabsahan kapasitas para pihak serta keabsahan dari kesepakatan-kesepakatan yang dicapai oleh para pihak. Alasannya, kesepakatan-kesepakatan itu hanya sah bila tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku pada tanggal penanda-tangan kontrak

Page 41: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ANATOMI KONTRAKKOMPARISI (Belanda : Comparitie, yang

berarti penghadapan). Istilah ini sebenarnya digunakan untuk

menandai suatu bagian pembukaan dari akta-akta notaris, dan karena bagian itu memang menyebutkan pihak-pihak yang menghadap notaris.

Komparisi memuat identifikasi dari para pihak yang melibatkan dan mengikatkan diri di dalam suatu kontrak

Page 42: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ANATOMI KONTRAK Yang dapat menjadi pihak dalam kontrak adalah

subjek hukum, yang diklasifikasikan sebagai manusia dan badan hukum.

Untuk dapat menjadi subjek hukum, manusia dan badan hukum harus memenuhi syarat kecakapan bertindak (bekwaamheid). Kecakapan manusia harus dibuktikan dengan identitasnya. Akan tetapi untuk menjadi pihak dalam suatu kontrak, seseorang yang mewakili suatu badan hukum sebagai subjek hukum harus memenuhi syarat tambahan, yaitu bahwa dia juga memiliki wewenang bertindak (bevoegdheid)

Page 43: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ANATOMI KONTRAKRECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan

Umum Kontrak). Berisikan kondisi umu dari para pihak yang

akan membuat suatu kontrak, berisikan kemampuan modal, teknologi, pengalaman yang handal, pangsa pasar dan sebagainya.

Page 44: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ANATOMI KONTRAKRECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan

Umum Kontrak). Contoh Kontrak Franchisea.tempat dimana franchisor membangun sistem yang unik dan berhasil bertahan untuk mengoperasikan bisnis, identifikasi dari bisnis serta sistem franchise

b.menggambarkan merek dagang, jasa, dan tanda-tanda lain, copy rights, logo, pembeda lannya.

Page 45: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ANATOMI KONTRAKRECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan

Umum Kontrak). Contoh Kontrak Franchise

c.menggambarkan seluruh tanda pembeda yang tergambar dalam bangunan milik franchisor

d.menggambarkan sistem franchise yang ada, serta atribut bisnis

Page 46: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KONTRAK

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK. Hubungan antara hak dan kewajiban, serta hubungan antara perangkat hak dan kewajiban di antara para pihak seyogyanya merupakan hubungan yang logis

Page 47: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG KONTRAK

Pernyataan dan jaminan.Masa berlakunya kontrak, berupa:

Titik awal masa laku ditentukan berdasarkan dua kemungkinan berikut ini:tanggal penanda tangan kontrak; atau tanggal dipenuhinya syarat-syarat tertentu (conditions precedent).

Titik akhir masa laku: titik akhir masa laku dapat ditentukan berdasarkan:

.

Page 48: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG KONTRAKAkhir masa laku yang disepakati (agreed

expiry). Berakhirnya masa laku suatu kontrak pada tanggal yang disepakati biasanya didasarkan pada anggapan bahwa pada saat tersebut tujuan kontrak telah tercapai.

Pengakhiran (termination). Pengakhiran suatu kontrak bisa juga dilakukan sebelum berakhirnya masa laku dari kontrak tersebut pada tanggal yang semula disepakati bersama.

Page 49: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG KONTRAK

.Pengakhiran yang bersifat mendahului ini dapat dikembalikan pada tiga sebab berikut ini: Cedera janji (default) yang dilakukan oleh

salah satu pihak yang memberi alasan kepada pihak lainnya untuk mengakhiri atau membatalkan berlakunya kontrak;

Keadaan kahar (force majeure) yang dialami oleh salah satu atau semua pihak pada suatu kontrak dan yang berlangsung secara berkepanjangan sehingga mendorong para pihak untuk sepakat mengakhiri kontrak yang mengikat mereka;

Page 50: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG KONTRAK

.Pengakhiran yang bersifat mendahului ini dapat dikembalikan pada tiga sebab berikut ini: Ketentuan hukum yang mengatasi kehendak

dan kesepakatan para pihak, yang dapat terjadi jika misalnya pada suatu ketika lahir undang-undang yang melarang dibuatnya kontrak-kontrak tertentu.

Page 51: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG KONTRAK

Hukum yang dipilih oleh para pihak. Forum yang dipilih. Bahasa resmi yang digunakan untuk

penafsiran kontrak. Pemberitahuan atau komunikasi.

Page 52: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

LAMPIRAN- LAMPIRAN KONTRAK Annex: lampiran. Schedule: jadual pelaksanaan kontrak. Supplement: ketentuan-ketentuan tambahan

untuk pelaksanaan kontrak. Exhibits: berisi jadual, spesifikasi teknis,

desain-desain, peta lokasi, dan sebagainya.

Page 53: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

AMANDEMENAmandemen adalah perubahan yang

dilakukan terhadap perubahan suatu kontrak yang telah berlaku dan mengikat para pihak karena telah mereka tanda tangani dan/atau telah memenuhi syarat-syarat berlakunya (conditions precedent).

Page 54: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

AMANDEMENOleh karenanya amandemen itu dapat

mengakibatkan perubahan-perubahan berikut ini:

Perubahan dari para pihak yang terlibat pada kontrak, dan karena itu boleh disebut sebagai “perubahan subjektif” atau ‘contract assignment’ (pengalihan kontrak.

Perubahan dari isi kontrak, dan dengan demikian meliputi perubahan dari hak dan kewajiban, serta bisa juga perubahan dari ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam kontrak, dan karena itu disebut sebagai ‘perubahan objektif’.

Page 55: Hukum Kontrak (Pemahaman Teori)

AMANDEMEN Instrumen amandemen:

Suatu amandemen hanya berlaku jika disepakati oleh para pihak, kesepakatan itu perlu ditegaskan juga. Karena itu dalam praktik, suatu amandemen selaku ditegaskan secara tertulis yang dapat mengambil bentuk:

Lampiran tambahan pada kontrak.Kontrak tambahan yang menjadi bagian dari

kontrak utama; atauMengganti seluruh naskah kontrak.