Upload
others
View
24
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Hukum Perburuhan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Hukum Perburuhan
Hukum Perburuhan diulas agar kita memahami posisi buruh dan majikan dalam suatu hubungan kerja, karena hubungan kerja pada dasarnya akan memuat hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Hak dan kewajiban kedua belah pihak termuat dalam syarat-syarat kerja. Syarat-syarat kerja adalah petunjuk yang harus ditata / diatur oleh pihak buruh maupun majikan dalam suatu hubungan kerja serta dituangkan dalam PERJANJIAN KERJA
Syarat Kerja
Syarat kerja yang akan kita bahas meliputi:
- Upah
- Jam Kerja & Lembur
- Cuti
- Waktu Istirahat
- Pekerja Perempuan
- Perlindungan
- Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Upah
[DEFINISI]
Upah adalah hak pekerja / buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja
/ buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja / buruh dan keluarganya
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah
atau akan dilakukan. (Pasal 1 angka 30 UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan)
Upah
[DASAR HUKUM]
- Pasal 27 UUD 1945
- UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan
[KOMPONEN UPAH]
• Upah pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan
kepada buruh menurut tingkat atau jenis pekerjaan
yang besarnya ditetapkan berdasarkan perjanjian
Upah
Tunjangan tetap adalah pembayaran teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk buruh dan keluarganya, yang dibayarkan bersamaan dengan upah pokok (contoh: tunjangan anak, tunjangan kesehatan, tunjangan perumahan)
Tunjangan tidak tetap adalah pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan buruh diberikan secara tidak tetap, dibayarkan tidak bersamaan dengan pembayaran upah pokok (contoh: insentif kehadiran)
Upah
[BUKAN KOMPONEN UPAH]
Fasilitas adalah kenikmatan dalam bentuk nyata
/ natur karena hal yang bersifat khusus atau
untuk meningkatkan kesejahteraan buruh
(contoh: fasilitas antar jemput, pemberian
makan secara cuma-cuma, sarana kantin)
Bonus adalah pembayaran yang diterima buruh
dari hasil keuntungan perusahaan atau karena
prestasi
Upah
Tunjangan Hari Raya (THR),
adalah pendapatan yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja menjelang hari raya keagamaan
THR diberikan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan lebih dengan jumlah proporsional ( masa kerja / 12 X upah sebulan)
Masa kerja di atas 12 (dua belas) bulan atau lebih menerima THR 1 (satu) bulan gaji
Upah
[UPAH MINIMUM REGIONAL]
YAITU upah terendah yang terdiri dari upah pokok,
termasuk tunjangan tetap yang diterima oleh pekerja di
wilayah tertentu dalam satu propinsi.
Upah
[UNSUR YANG MEMPENGARUHI
PEMBAYARAN UPAH]
buruh sakit
- 4 (empat) bulan pertama dibayar 100%
- 4 (empat) bulan kedua dibayar 75%
- 4 (empat) bulan ketiga dibayar 50%
- bulan selanjutnya dibayar 25% sebelum
pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh
pengusaha
Upah
Kedudukan upah, apabila pengusaha pailit, upah buruh
merupakan hutang yang didahulukan pembayarannya
bentuk upah, pada dasarnya diberikan dalam bentuk
uang, namun dalam bentuk lain diperbolehkan namun
nilainya tidak melebihi 25 % nilai upah.
Jam Kerja & Upah Lembur
JAM KERJA DAN UPAH LEMBUR
Pasal 77 UU 13/2003 , Waktu Kerja:
7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1
(satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu
8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1
(satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu
Lembur adalah selebihnya dari jam kerja yang diatur
dalam point di atas
Jam Kerja & Upah Lembur
Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi
waktu kerja harus memenuhi syarat:
1. ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan
2. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling
banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat
belas) jam dalam 1 (satu) minggu
Upah Per Jam
Status Pekerja Rumus
Bulanan 1 / 173 X upah / bulan
Harian 3 / 20 x upah / hari
Borongan / dasar satuan 1 / 7 X rata-rata kerja
sehari
Upah Lembur
Hari Kerja Biasa:
- Jam I 1,5 X upah per jam
- Setiap jam berikutnya (Jam II) 2 X upah per jam
Hari istirahat mingguan / hari raya:
- Setiap jam dalam batas 7 jam atau 5 jam apabila hari
raya jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari
dalam 6 hari kerja semingu 2 X upah per jam
- Jam I 3 X upah per jam
- Setiap jam berikutnya (Jam II) 4 X upah per jam
Istirahat Kerja & Cuti
Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruhmeliputi :
istirahat antara jam kerja, sekurang kurangnya setengah jam setelah bekerja selama 4 (empat) jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja
istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;
cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus
Istirahat Kerja & Cuti
cuti besar / istirahat panjang , bagi buruh yang telah bekerja selama 6 tahun terus-menerus pada seorang majikan atau beerapa majikan yang tergabung dalam satu organisasi berhak istirahat selama 3 bulan lamanya
cuti haid, tidak diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua waktu haid
cuti hamil / bersalin / keguguran, buruh perempuan diberi istirahat 1 ½ sebelum dan 1 ½ setelah melahirkan, atau 1 ½ bulan setelah gugur kandungan
cuti menunaikan ibadah agama, diberikan waktu cuti secukupnya tanpa mengurangi hak cuti lainnya
Cuti karena alasan penting
pekerja/buruh menikah 3 (tiga) hari
menikahkan anaknya 2 (dua) hari
mengkhitankan anaknya 2 (dua) hari
membaptiskan anaknya 2 (dua) hari
isteri melahirkan atau keguguran
kandungan
2 (dua) hari
suami/isteri, orang tua/mertua atau anak
atau menantu meninggal dunia
2 (dua) hari
anggota keluarga dalam satu rumah
meninggal dunia
1 (satu) hari
PEKERJA PEREMPUAN
Pekerja perempuan dilarang dipekerjakan pada malam
hari dan pada tempat yang tidak sesuai kodrat dan
martabat
Pekerja perempuan tidak diwajibkan bekerja padahari
pertama dan kedua waktu haid
Pekerja perempuan yang masih menyusui harus diberi
kesempatan sepatutnya menyusui bayinya pada jam
kerja
Pekerja Anak
Laki-laki / perempuan yang berumur kurang dari 15
tahun
Pengusaha dilarang mempekerjakan anak
Pengusaha yang mempekerjakan anak karena alasan
tertentu wajib memberikan perlindungan:
a. Tidak mempekerjakan lebih dari 4 jam sehari
b. Tidak mempekerjakan dari pk. 18.00 – 06.00
c. Tidak mempekerjakan dalam tambang bawah tanah,
lubang bawah tanah, di terowongan
d. Tidak mempekerjakan pada tempat yang
membahayakan kesusilaan, keselamatan, dan
kesehatan kerja
Pekerja Anak
e. Tidak mempekerjakan anak pada pekerjaan kontruksi
jalan, jembatan, bangunan air, dan bangunan gedung
f. Tidak mempekerjakan di pabrik di dalam ruangan ayng
tertutup yang menggunakan alat mesin
g. Tidak mempekerjakan anak pada pembuatan,
pembongkaran dan pemindahan barang di pelabuhan,
dermaga, galangan kapal, stasiun, tempat
pemberhentian dan pembongkaran muatan serta tempat
penyimpanan barangs
Perlindungan Kerja
Tenaga kerja berhak mendapat perlindungan
atas keselamatan, kesehatan serta
kesusilaan, pemeliharaan moril kerja sesuai
martabat manusia
Tenaga kerja berhak atas jaminan social
tenaga kerja yang terdiri dari jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan
hari tua, jaminan pemeliharaan kesehatan
Perjanjian Kerja
Hubungan kerja adalah hubungan perdata yang
didasarkan pada kesepakatan antara pekerja dengan
pemberi pekerjaan atau pengusaha.
Perjanjian kerja berisikan hak dan kewajiban masing-
masing pihak baik pengusaha maupun pekerja
Perjanjian kerja lisan diperbolehkan akan tetapi wajib
membuat surat pengangkatan bagi pekerja yang
bersangkutan, yang memuat: nama dan alamat pekerja,
tanggal mulai bekerja, jenis pekerjaan, besarnya upah.\
Perjanjian untuk waktu tertentu tidak boleh lisan
Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja tertulis harus memuat:
a. Nama, alamat perusahaan serta jenis usaha
b. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, alamat pekerja
c. Jabatan atau Jenis pekerjaan
d. Tempat pekerjaan
e. Upah yang diterima dan cara pembayaran
f. Hak dan kewajiban para pihak
g. Kategori perjanjian (PKWT, atau PKWTT)
h. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
i. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat
Perjanjian Kerja
• Perjanjian kerja didasarkan pada:
a. Kesepakatan kedua belah pihak untuk melakukan
hubungan kerja
b. Kecakapan para pihak untuk membuat perjanjian
c. Ada pekerjaan yang diperjanjikan
d. Perkerjaan yang dijanjikan tidak bertentangan dengan
ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Perjanjian Kerja
Macam-macam perjanjian kerja:
1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu jangka waktunya
tertentu
2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu / karyawan tetap
3. Perjanjian Kerja dengan Perusahaan Pemborong
Pekerjaan
4. Perjanjian Kerja dengan Perusahaan Penyedia Jasa
Pekerja
Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja bersama atau peraturan perusahaan
wajib dibuat secara tertulis oleh pengusaha, memuat
syarat kerja dan tata tertib perusahaan, harus disahkan
oleh menteri atau petugas yang ditunjuk
Hal yang diatur hak dan kewajiban pengusaha, hak
dan kewajiban pekerja, syarat kerja, tata tertib
perusahaan, jangka waktu berlakunya peraturan
perusahaan paling lama 2 tahun
Perusahaan yang memiliki karyawan di atas 50 orang
wajib mempuat Perjanjian Kerja Persama
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(KKWT)
KKWT adalah hubungan kerja yang waktunya
terbatas
KKWT tidak dapat mensyaratkan adanya
masa percobaan kerja
KKWT hanya diperbolehkan untuk:
- pekerjaan yang sekali selesai / sementara,
- pekerjaan yang diperkirakan akan selesai dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun,
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(KKWT)
pekerjaan yang bersifat musiman,
pekerjaan yang berhubungan dengan produk,atau
kegiatan baru yang masih dalam tahap penjajakan
KKWT didasarkan atas jangka waktu tertentu
dapat tiadakan untuk paling lama 2 (dua)
tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu)
kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu)
tahun
Pemutusan Hubungan Kerja
pekerja/buruh masih dalam masa percobaan kerja, bilamana telah dipersyaratkan secara tertulis sebelumnya
pekerja/buruh mengajukan permintaan pengunduran diri, secara tertulis atas kemauan sendiri tanpa ada indikasi adanya tekanan/intimidasi dari pengusaha, berakhirnya hubungan kerja sesuai dengan perjanjian kerja waktu tertentu untuk pertama kali
pekerja/buruh mencapai usia pensiun sesuai dengan ketetapan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau peraturan perundang-undangan; atau
pekerja/buruh meninggal dunia.
Penghitungan uang pesangon
masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, 1 (satu) bulan upah;
masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 (dua) tahun, 2 (dua) bulan upah;
masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 (tiga) tahun, 3 (tiga) bulan upah;
masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 (empat) tahun, 4 (empat) bulan upah;
masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 (lima) tahun, 5 (lima) bulan upah;
masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, 6 (enam) bulan upah;
masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 (tujuh) tahun, 7 (tujuh) bulan upah;
masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 (delapan) tahun, 8 (delapan) bulan upah;
masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, 9 (sembilan) bulan upah.
Perhitungan uang penghargaan masa
kerja masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6
(enam) tahun, 2 (dua) bulan upah;
masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun, 3 (tiga) bulan upah;
masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun, 4 (empat) bulan upah;
masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun, 5 (lima) bulan upah;
masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas) tahun, 6 (enam) bulan upah;
masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, 7 (tujuh) bulan upah;
masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun, 8 (delapan) bulan upah;masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih, 10 (sepuluh ) bulan upah.
Uang penggantian hak yang
seharusnya diterima
cuti tahunan yang belum diambil dan belum
gugur;
biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja;
penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
SEKIAN
CONTOH TEKNIK DAN PENYUSUNAN surat perjanjian
2
SURAT PERJANJIAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI
Surat Perjanjian
Pembukaan
Judul Kontrak
Nomor Kontrak
Tanggal Kontrak
Kalimat Pembuka
Konsiderasi Kontrak
Para Pihak
Dasar Hukum
Isi Perjanjian
Latar Belakang Pembuatan Kontrak
Pernyataan Bahwa Para Pihak Telah Sepakat/Setuju
Istilah dan Ungkapan
Lingkup Pekerjaan
Nilai Kontrak dan Pembayaran
Dokumen Kontrak
Hak dan Kewajiban Para Pihak
Masa Kontrak
Penutup
Pernyataan Para Pihak Telah Menyetujui Perjanjian
Jumlah Eksemplar Dari Kontrak
Tanda Tangan Para Pihak
SURAT PERJANJIAN
• Menjelaskan tentang judul dari Kontrak termasuk penyingkatan judul kontrak/perjanjian yang akan ditandatangani
• Menjelaskan jenis pekerjaan (lingkup pekerjaan).
• Jenis kontrak menurut cara pembayaran
1. Judul Kontrak
• Menjelaskan nomor Kontrak yang akan ditandatangani.
• Apabila Kontrak berupa perubahan Kontrak maka nomor Kontrak harus berurut sesuai dengan berapa kali mengalami perubahan.
2. Nomor Kontrak
• Menjelaskan hari, tanggal, bulan dan tahun kontrak ditandatangani oleh para pihak.
3. Tanggal Kontrak
• Merupakan kalimat dalam kontrak yang menjelaskan bahwa para pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun membuat dan menandatangani kontrak.
4. Kalimat Pembuka
4
SURAT PERJANJIAN PEMBUKAAN
5
SURAT PERJANJIAN PEMBUKAAN
a) Menjelaskan identitas dari para pihak yang menandatangani kontrak, meliputi nama, jabatan dan alamat serta kedudukan para pihak dalam kontrak tersebut, apakah sebagai pihak pertama atau pihak kedua.
6. Para Pihak Dalam Kontrak
• Bagian ini menjelaskan latar belakang ditandatanganinya kontrak yang meliputi informasi: a) Surat Persetujuan Kontrak tahun jamak b) Surat Penetapan Pemenang c) Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa d) .......dst
5. Konsiderasi Kontrak
6
SURAT PERJANJIAN PEMBUKAAN
• Merupakan daftar peraturan yang menjadi dasar hukum bagi kontrak, dimana dasar hukum diurutkan sesuai dengan hirarkinya.
7. Dasar Hukum
b) Para pihak dalam kontrak terdiri dari dua pihak yaitu: pihak pertama adalah PPK; pihak kedua adalah penyedia yang telah ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan; menjelaskan bahwa pihak-pihak tersebut bertindak untuk dan atas nama
siapa dan dasar kewenangannya; penjelasan mengenai identitas para pihak harus jelas dan terinci dan
menerangkan hal yang sebenarnya; dan apabila pihak kedua dalam kontrak merupakan suatu konsorsium, kerja
sama, atau bentuk kerja sama lainnya, maka harus dijelaskan nama bentuk kerjasamanya, siapa saja anggotanya dan siapa yang memimpin dan mewakili kerja sama tersebut
6. Para Pihak Dalam Kontrak – lanjutan –
7
1
2
4
3
5
6
7
SURAT PERJANJIAN PEMBUKAAN
8
• Ringkasan singkat kejadian dari proses pemilihan sampai penandatanganan kontrak.
1. Latar Belakang Pembuatan Kontrak
• Merupakan pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk mengadakan kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai dengan jenis pekerjaannya.
2. Pernyataan Bahwa Para Pihak Telah Sepakat/Setuju
• Menyatakan istilah dan ungkapan yang terdapat pada surat perjanjian memiliki kesamaan makna dengan lampirannya.
3. Istilah dan Ungkapan
• Berisi ruang lingkup utama pada kontrak yang juga merupakan output dari kontrak.
4. Lingkup Pekerjaan
SURAT PERJANJIAN ISI PERJANJIAN
9
SURAT PERJANJIAN ISI PERJANJIAN
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada); b. Pokok perjanjian; c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga ; d. Syarat-syarat khusus Kontrak; e. Syarat-syarat umum Kontrak; f. Spesifikasi khusus; g. Spesifikasi umum; h. Gambar-gambar; dan i. Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP. Juga berisi pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen-dokumen kontrak maka yang dipakai adalah dokumen yang urutannya lebih dulu sesuai dengan hirarkinya
6. Dokumen Kontrak
Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta perincian pendanaan tahunan (apabila kontrak tahun jamak), dan nomor rekening tujuan pembayaran atas nama penyedia.
5. Nilai Kontrak dan Pembayaran
10
• Hak dan kewajiban yang diatur antara lain hak dan kewajiban PPK dan penyedia.
7. Hak Dan Kewajiban Para Pihak
• Menetapkan masa kontrak, masa pelaksanaan, dan masa pemeliharaan.
8. Masa Kontrak
SURAT PERJANJIAN ISI PERJANJIAN
11 2
SURAT PERJANJIAN ISI PERJANJIAN
1
12
5
6
SURAT PERJANJIAN ISI PERJANJIAN
4
3
13
7
SURAT PERJANJIAN ISI PERJANJIAN
14
8
SURAT PERJANJIAN ISI PERJANJIAN
15
• Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian ini telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
1. Pernyataan Para Pihak Telah Menyetujui Perjanjian
• Dalam kalimat penutup agar dicantumkan juga jumlah eksemplar (rangkap) dari kontrak yang ditandatangani dan pernyataan bahwa tiap eksemplar telah dibubuhkan materai secukupnya serta masing-masing eksemplar memiliki kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak
2. Jumlah Eksemplar dari Kontrak
• Tanda tangan para pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi materai dan tanggal penandatanganan kontrak tidak boleh mendahului tanggal SPPBJ.
3.Tanda Tangan Para Pihak
SURAT PERJANJIAN PENUTUP
16
1
2
3
SURAT PERJANJIAN PENUTUP
17
SURAT PERJANJIAN JENIS KONTRAK BERDASARKAN CARA PEMBAYARAN
18
SURAT PERJANJIAN PENYEDIA BERBENTUK KEMITRAAN/KSO
19
Kekeliruan dalam Menyusun Kontrak Yang Sering Ditemui
Pada pembukaan surat perjanjian tidak disebutkan dengan jelas para pihak terutama identitas penyedia.
Dalam penjelasan antara identitas Pihak PPK dan Penyedia, tidak digunakan kata “dan” tetapi gunakan kata “dengan”.
Dalam penulisan premise latar belakang pembuatan kontrak disarankan tidak diawali dengan kalimat “Mengingat bahwa”, berdasarkan teknik perancangan kontrak seharusnya diawali dengan kalimat “para pihak menerangkan terlebih dahulu”
Dalam kontrak tahun jamak, Kontrak Anak tidak diberlakukan lagi. Sebagai gantinya untuk penjelasan mengenai rincian tahapan pendanaan per tahun anggaran sebagai dasar pembayaran dari pengguna jasa kepada penyedia, dapat diatur dalam pasal Surat Perjanjian atau dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
Pemberian uang muka hanya dilakukan pada tahun pertama, yang diperuntukkan bagi mobilisasi alat dan tenaga kerja, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material dan/atau persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
20
Setelah penulisan premise sebaiknya dimasukkan beberapa dasar hukum yang mendasari pembuatan perjanjian, sebagai berikut :
a. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang jasa Konstruksi. b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan). c. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010.
d. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2013 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
Dalam draft kontrak, terdapat ketentuan yang belum diatur mengenai ruang lingkup kontrak. Sehingga dalam kontrak perlu ditambahkan klausul berikut :
“Ruang lingkup pekerjaan utama dalam kontrak terdiri dari :
1. …………….
2. .............
3. Dst.”
Kekeliruan dalam Menyusun Kontrak Yang Sering Ditemui
21
Agar fungsi pasal optimal dalam suatu perjanjian, maka pasal-pasal/butir-butirnya harus memenuhi syarat antara lain:
– Urutan, artinya karena pasal ini mencerminkan isi dan kondisi kesepakatan, maka harus dibuat secara kronologis sehingga memudahkan menemukan dan mengetahui hal-hal yang diatur oleh masing- masing pasal.
– Ketegasan, artinya bahasa yang digunakan sedapat mungkin tegas dan tidak menimbulkan interpretasi ganda.
– Keterpaduan, artinya antara satu ayat dengan ayat yang lain atau antara Kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam satu pasal harus ada keterpaduan, mempunyai hubungan satu sama lain.
– Kesatuan, artinya satu pasal mencerminkan satu kondisi, namun demikian antar satu pasal dengan pasal yang lain saling mendukung.
– Kelengkapan, artinya satu pasal harus mencerminkan satu kondisi, maka pasal-pasal dalam perjanjian/kontrak juga harus lengkap informasinya.
Kekeliruan dalam Menyusun Kontrak Yang Sering Ditemui
22
CONTOH SURAT PERJANJIAN
23
CONTOH SURAT PERJANJIAN
24
CONTOH SURAT PERJANJIAN
25
CONTOH SURAT PERJANJIAN 2
26
CONTOH SURAT PERJANJIAN 2
27
CONTOH SURAT PERJANJIAN 2
28
CONTOH SURAT PERJANJIAN 2
29
SURAT PERJANJIAN KONTRAK JASA KONSULTASI
30
Surat Perjanjian untuk kontrak konsultansi pada dasarnya sama dengan kontrak konstruksi
Surat Perjanjian
Pembukaan
Judul Kontrak
Nomor Kontrak
Tanggal Kontrak
Kalimat Pembuka
Konsiderasi Kontrak
Para Pihak
Dasar Hukum
Isi Perjanjian
Latar Belakang Pembuatan Kontrak
Pernyataan Bahwa Para Pihak Telah Sepakat/Setuju
Istilah dan Ungkapan
Lingkup Pekerjaan
Nilai Kontrak dan Pembayaran
Dokumen Kontrak
Hak dan Kewajiban Para Pihak
Masa Kontrak
Penutup
Pernyataan Para Pihak Telah Menyetujui Perjanjian
Jumlah Eksemplar Dari Kontrak
Tanda Tangan Para Pihak
SURAT PERJANJIAN
Surat Perjanjian untuk kontrak konsultansi pada dasarnya sama dengan kontrak konstruksi
32
SURAT PERJANJIAN ISI PERJANJIAN
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada); b. Pokok Perjanjian; c. Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya; d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; e. Syarat-Syarat Umum Kontrak; f. Kerangka Acuan Kerja; g. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja; h. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Jaminan, Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-Berita Acara Seleksi.
Dokumen Kontrak
Terima kasih