8
HUKUM SYAR’I DISUSUN OLEH: ALIEF RAHMAN MUFLIKHATUN AFRIANTI RIZAL HEMA SAPRUDIN

Hukum Syar'i & Pembagian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

I

Citation preview

Slide 1

HUKUM SYARIDISUSUN OLEH:ALIEF RAHMANMUFLIKHATUN AFRIANTIRIZAL HEMA SAPRUDINApa yang dimaksud dengan Hukum Syari ?Menurut bahasa artinya Menetapkan sesuatu atas yang lainMenurut Istilah Sesuatu ketentuan dari yang menentukan syariat yang terikat dengan perbuatan seorang yang mukallaf dan didalamnya mengandung tuntunan, kebolehan, larangan serta mengandung ketentuan sebab, syariat, maniatau halangan terlaksananya hukum.Menurut Ulama Ushul: doktrin yang bersangkutan perbuatanorang-orang mukallaf secara perintah atau diperintah memilih atau berupa ketetapan (taqrir)Pembagian Hukum SyariHukum syara terbagi atas dua bagian, yaitu: hukum taklifi dan hukum wadhi.Hukum taklifi : Ialah hukum yang menghendaki dilakukannya suatu pekerjaan oleh mukallaf, atau melarang mengerjakannya, atau melakukan pilihan antara melakukan, dan meninggalkannya.Hukum Wadhi: Ialah hukum yang menghendaki meletakkan sesuatu sebagai suatu sebab yang lain, atau sebagai syarat bagi sesuatu yang lain, atau sebagai penghalang sesuatu.

1 Hukum taklifi dibagi menjadi lima bagian: (1) wajib, (2) sunnat, (3) haram, (4) makruh, (5) mubah.wajib adalah sesuatu yang diperintahkan oleh syariuntuk dikerjakan mukallaf dengan perintah wajib yang dengan ketentuan tersebut harus dilakukan sesuai dengan petunjuk kewajiban melakukannya.Sunnat adalah perintah syariuntuk dikerjakan mukallaf dengan perintah yang tak pasti.Haram ialah tuntutan syari secara tandas untuk ditinggalkan dengan tuntutan pasti.Makruh ialah perintah syari kepada mukallaf agar tidak melakukan suatu perbuatan dengan larangan yang tidak pasti, lantaran sighatnya menujukkan hal tersebut.Mubah ialah suatu perbuatan syari memberikan pilihan kepada mukallaf untuk memilih antara mengerjakan atau meninggalkan.Pembagian Hukum WadhiHukum wadhi dibagi menjadi lima bagian: sebab, macam-macam sebab, syarat, penghalang, rukhsoh dan azimah.Sebab ialah sesuatu yang oleh syari (embuat hukum) dijanjikan pertanda atas sesuatu yang lain yang menjadi akibatnya, dan menghubungkan adanya akibat lantaran adanya sebab dan ketiadaan akibat lantaran ketiadaan sebab.Syarat sesuatu yang ada atau tidak adanya hukum tergantung ada dan tidaknya sesuatu itu.Penghalang (mani)Ialah sesuatu yang dengan wujudnya itu dapat meniadakan hukum atau membatalkan sebab.Rukhsoh dan azimah. rukhsoh adalah hukum keringanan yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Atas orang mukallaf dalam kondisi-kondisi tertentu yang menghendaki keringanan. Sedangkan azimah ialah hukum-hukum umum yang telah disyariatkan oleh Allah SWT.

Contoh-contoh hukum taklifiContoh hukum taklifi:

Ambillah zakat dari sebagian harta-harta mereka. Quran surat At-taubah ayat 103

Contoh hukum wadhi Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku-siku (Q.S. Al-Maidah: 6)