18
MAKALAH HYDROCYCLONE SEBAGAI CLASSIFIER DALAM USAHA PENGOLAHAN BAHAN GALIAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengolahan Bahan Galian Pada Prodi S1 Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang Oleh: Kelompok V 1. Edi Setiawan (1102405/2011) 2. Fachrur Isgianda (1102395/2011) 3. Reynold M. Pardosi (1102399/2011) 4. Ricci Rahman (1102403/2011) Dosen Matakuliah: Mulya Gusman, S.T, M.T JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Hydro Cyclone

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hydrocyclone Classifying

Citation preview

  • MAKALAH

    HYDROCYCLONE SEBAGAI CLASSIFIER DALAM USAHA

    PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengolahan Bahan Galian Pada

    Prodi S1 Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang

    Oleh:

    Kelompok V

    1. Edi Setiawan (1102405/2011)

    2. Fachrur Isgianda (1102395/2011)

    3. Reynold M. Pardosi (1102399/2011)

    4. Ricci Rahman (1102403/2011)

    Dosen Matakuliah: Mulya Gusman, S.T, M.T

    JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2013

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan

    hidayah-Nya tim penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul

    Hydrocyclone Sebagai Classifier dalam Usaha Pengolahan Bahan Galian

    sebagai salah satu syarat memenuhi tugas Matakuliah Pengolahan Bahan Galian

    pada Prodi S1 Teknik Pertambangan, Universitas Negeri Padang.

    Pada kesempatan ini tim penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih

    yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta

    dukungan baik secara moril maupun material

    Tim penulis dengan segala keterbatasannya menyadari bahwa masih banyak

    kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu tim penulis menerima

    segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah

    ini. Akhir kata, tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

    Padang, Desember 2013

    Tim Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

    B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 2

    C. Batasan Masalah .............................................................................................. 2

    D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

    E. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 3

    F. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 3

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian Hydrocyclone ................................................................................. 4

    B. Sejarah Hydrocyclone ...................................................................................... 4

    C. Kegunaan dan Spesifikasi Material Masukan Hydrocyclone .......................... 4

    D. Bagian-bagian dari Hydrocyclone ................................................................... 5

    E. Prinsip Kerja Hydrocyclone ............................................................................. 7

    F. Variabel Operasi Hydrocyclone...................................................................... 11

    F. Spesifikasi Teknis Hydrocyclone ................................................................... 11

    F. Aplikasi Hydrocyclone dalam Industri Mineral ............................................. 12

    F. Keunggulan dan Kekurangan Hydrocyclone .................................................. 12

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................................... 13

    B. Saran ............................................................................................................... 13

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bagian-bagian Hydrocyclone ................................................................ 5

    Gambar 2. Cylindrical Section ................................................................................ 6

    Gambar 3. Beberapa Tipe dari Cone Section .......................................................... 6

    Gambar 4. Prinsip Kerja Hydrocyclone .................................................................. 7

    Gambar 5. Prinsip Pemisahan dalam Hydrocyclone ............................................. 10

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Spesifikasi Teknis Alat Hydrocyclone .................................................... 11

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Hydrocyclone adalah perangkat untuk mengklasifikasikan atau

    memisahkan partikel dalam suspensi cair berdasarkan pada kepadatan atau

    ukuran partikel. Hydrocyclones banyak digunakan dalam industri, terutama

    dalam pengolahan mineral dan kimia, karena kesederhanaan mereka dalam

    desain, kapasitas tinggi, pemeliharaan rendah dan biaya operasional, dan

    ukuran fisik kecil (Bradley, 1965).

    Pemisahan sentrifugal telah diterapkan untuk memisahkan partikel halus

    di berbagai bidang seperti pasokan air dan air limbah rekayasa, pengolahan

    mineral, teknik kimia dan kilang batubara. Meskipun jenis perangkat yang

    digunakan berbeda dari satu bidang ke bidang lainnya, percepatan sentrifugal

    digunakan untuk pemisahan partikel di semua perangkat. Sebuah aliran

    kecepatan tinggi bergerak tangensial ke dalam tubuh kerucut yang memiliki

    lubang di pusat dari kedua ujungnya. Hal ini menimbulkan pusaran air

    kecepatan tinggi atau disebut vortex, dengan vortex paksa terbentuk dekat

    pusat dan vortex bebas terbentuk di luar daerah menuju pinggiran. Sebagai

    hasilnya, gradien konsentrasi sedimen menumpuk di pusaran dan fluks difusif

    proporsional namun berlawanan dengan fluks sentrifugal diinduksi (Julien,

    1986).

    Pada intinya, hydrocyclone adalah instrumen penting dalam pemisahan

    partikel berdasarkan berat jenis. Industri mineral khususnya dalam

    penanganan tumpukan pasir mineral berat, seperti ilmenite, rutile, zircon, dan

    dalam pemurnian batubara sering menggunakan hydrocyclone sebagai

    classifier. Karena alasan-alasan inilah, memberikan pengenalan mengenai

    perangkat hydrocyclone menjadi penting bagi seorang calon engineer

    tambang.

  • 2

    B. Identifikasi Masalah

    Seperti yang telah disebutkan dalam latar belakang, memberikan

    pengenalan yang baik mengenai hydrocyclone sebagai classifier dalam

    industri pengolahan bahan galian penting dilakukan bagi seorang calon

    engineer tambang. Pemahaman menyeluruh mengenai hydrocyclone

    diharapkan dapat memunculkan ide untuk berinovasi dan ketidakcanggungan

    dalam menghadapi instrument sebenarnya di lapangan (dalam hal ini dunia

    industri).

    C. Batasan Masalah

    Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan tim penulis, maka

    selanjutnya masalah yang akan dibahas terbatas pada masalah-masalah dan

    informasi-informasi umum mengenai hydrocyclone.

    D. Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk

    pertanyaan (questions) sebagai berikut:

    1. Apa itu hydrocyclone?

    2. Bagaimana sejarah hydrocyclone?

    3. Apa kegunaan hydrocyclone? Bagaimana spek material masukan

    hydrocyclone?

    4. Apa saja bagian-bagian hydrocyclone?

    5. Bagaimana prinsip kerja hydrocyclone?

    6. Apa saja gaya-gaya yang bekerja dalam hydrocyclone?

    7. Apa saja variabel yang mempengaruhi kinerja operasi hydrocyclone?

    8. Bagaimana spesifikasi teknis alat hydrocyclone?

    9. Bagaimana aplikasi hydrocyclone dalam industri mineral?

    10. Apa saja keunggulan dan kekurangan hydrocyclone dibandingkan alat

    classifier lain?

  • 3

    E. Tujuan Penulisan

    Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas

    Matakuliah Pengolahan Bahan Galian dengan dosen pengampu Bpk. Mulya

    Gusman, S.T, M.T disamping dalam upaya pembelajaran dan pengenalan

    mengenai hydrocyclone secara lebih mendalam.

    F. Manfaat Penulisan

    Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Manfaat Praktis

    Bagi tim penulis, seluruh rangkaian kegiatan penulisan makalah

    diharapkan dapat memberikan pemahaman menyeluruh mengenai

    hydrocyclone sebagai salah satu instrument penting dalam penglahan

    bahan galian.

    2. Manfaat Akademis

    Bagi civitas akademika Universitas Negeri Padang, makalah ini

    diharapkan dapat menjadi dokumen yang berguna untuk dijadikan acuan

    pembelajaran bagi mahasiswa.

  • 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Hydrocyclone

    Pada dasarnya hydrocyclone merupakan gabungan dari dua kata yaitu

    hydro dan cyclone. Hydro dapat diartikan air ataupun cairan, sedangkan

    cyclone dapat diartikan sebagai pusaran. Sehingga hydrocyclone diartikan

    sebagai pusaran air.

    Dalam penggunaanya secara nyata hydrocyclone dapat diartikan sebagai

    suatu alat yang dapat memisahkan material ataupun partikel dari suatu

    komposisi campuran baik berbentuk padatan dengan cairan ataupun cairan

    dengan cairan (Bradley, 1965).

    B. Sejarah Hydrocyclone

    Hydrocyclone atau Humphrey spiral dirancang dan dibuat oleh Ira B.

    Humphrey di Denver USA dan mendapat hak paten pada tahun 1943. Pada

    mulanya Humphrey spiral dibuat dengan tinggi 3 meter dengan 5-6 spiral

    didalamnya dan mampu memproses 0.8 12 ton/hari konsentrat tergantung

    desain channel dan ukuran material.

    Hydrocyclone pertama kali diujicobakan untuk memisahkan bijih besi

    dari pengotornya, dan kini hampir semua jenis material dapat dipisahkan

    dengan hydrocyclone asalkan perbedaan berat jenis antara material berharga

    dan pengotornya cukup besar dan memungkinkan sesuai spesifikasi alat. Kini,

    hydrocyclone dapat memisahkan material-material yang lebih halus dengan

    desain kompak dan memiliki bentuk double helix.

    C. Kegunaan dan Spesifikasi Material Masukan Hydrocyclone

    Hydrocyclone bertahun-tahun digunakan untuk berbagai aplikasi dalam

    pemrosesan mineral, khususnya dalam penanganan tumpukan pasir mineral

    berat, seperti ilmenite, rutile, zircon, dan dalam pemurnian batu bara.

    Untuk jenis hydrocyclone yang ada sekarang, material masukan harus

    memiliki berat input antara 15 - 45% berat padatan dan dengan ukuran 3 mm

  • 5

    sampai 75m dimasukkan dari atas spiral dan mengalir ke bawah spiral.

    Kapasitas alat ini mencapai 1 2 ton/jam dengan umpan pada 25% - 50%

    solid dengan ukuran normal 20#. Pada spiral ini juga memerlukan adanya air

    sebagai media pemisah konsentrat.

    D. Bagian-bagian dari Hydrocyclone

    Secara umum bagian-bagian dari hydrocyclone dapat dilihat dari gambar

    berikut:

    Gambar 1

    Bagian-bagian Hydrocyclone (Allen,1990)

    1. Lubang Masuk (Inlet Area)

    Ada beberapa tipe dari lubang masuk (inlet area), yaitu lubang masuk

    tipe involute, lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll.

    Berbagai tipe tersebut dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan kinerja

    dari hydrocyclone. Dengan konstruksi lubang masuk dengan tipe involute,

    lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll dapat mengurangi

    efek dari turbulensi yang terjadi disekitar dinding lubang masuk dan

    daerah antara lubang masuk dengan cylinder section.

    2. Cylindrical Section

    Pada dasarnya diameter dari cylindrical section sema besar dengan

    diameter hydrocyclone. Konstruksi dari cylindrical section yang panjang

    dimaksudkan untuk memperbesar kapasitas dan mengurangi kecepatan

  • 6

    tangensial. Besar kecilnya konstruksi cylindrical section dapat

    mempengaruhi besarnya tekanan.

    Gambar 2

    Cylindrical Section (Allen,1990)

    3. Vortex Finder

    Pada umumnya besar dari vortex finder 20 - 45% dari diameter

    hydrocyclone. Besar dari vortex finder dapat kualitas pemisahan yang

    dihisap.

    4. Cone Section

    Besar sudut pada cone section didasarkan pada jenis pemakaiannya.

    Cone section bersudut 20 merupakan standar pemakaian pada industri

    pertambangan mineral. Sedangkan untuk hydrocyclone yang memiliki

    bagian bawah datar diperuntukan untuk pemisahan material-material

    berstruktur kasar.

    Gambar 3

    Beberapa Tipe dari Cone Section (Allen,1990)

  • 7

    E. Prinsip Kerja Hydrocyclone

    Hydrocyclone terdiri dari bagian berbentuk kerucut, yang melekat pada

    sebuah silinder dengan pembukaan tangensial untuk suspensi pemasukan.

    Bagian atas dari hydrocyclone memiliki tabung keluar untuk bahan dilusian

    (overflow) dan di bagian bawah ada lubang di mana substansi terkonsentrasi

    dikeluarkan (underflow).

    Prinsip kerja dari hydrocyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel

    dan air yang masuk dalam arah tangensial ke dalam siklon pada bagian

    puncaknya. Kumpulan air dan partikel ditekan ke bawah secara spiral

    (primary vortex) karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal menyebabkan

    partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak

    turun ke dasar hydrocyclone. Dekat dengan bagian dasar hydrocyclone, air

    bergerak membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil

    (secondary vortex) sehingga partikel yang lebih ringan bergerak keluar dari

    bagian puncak hydrocyclone sedangkan partikel yang berat keluar dari dasar

    hydrocyclone (Julien, 1986).

    Gambar 4

    Prinsip Kerja Hydrocyclone (Allen, 1990).

  • 8

    Hydrocyclone merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan

    mineral ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan

    air sebagai media konsentrasi. Metode pemisahan ini teramasuk kedalam

    gravity consenteration.

    Prinsip kerja dari alat ini adalah umpan dimasukkan kedalam kotak

    penampung umpan. Kemudian dengan menggunakan pompa air, larutan

    umpan dipompa keatas spiral. Mineral berat akan keluar dari hydrocylone

    melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan keluar dari pipa bagian

    atas.

    Umpan memasuki saluran spiral dalam bentuk campuran yang hampir

    homogen. Ketika larutan air beserta umpan mengalir mengelilingi jalur spiral,

    pemisahan terjadi pada bidang vertikal. Pemisahan biasanya terjadi sebagai

    hasil perpaduan dari Hindered Settling dan Interstitial Trickling. Gaya Bagnol

    juga memberikan kontribusi yang besar. Hasilnya adalah partikel-partikel

    yang berat akan mengalir pada daerah dengan kecepatan rendah, pada sisi

    dalam dari bidang spiral, sedangkan partikel-partikel yang ringan akan

    mengalir pada daerah dengan kecepatan tinggi, pada sisi luar bidang spiral.

    Pada daerah berkecepatan rendah diletakkan splitter, yaitu lubang yang

    didesain dan berfungsi untuk menampung mineral berat atau dalam hal ini

    adalah mineral berharga. Konfigurasi dan letak (posisi) dari splitter dapat

    diatur sesuai dengan konsentrat yang akan dihasilkan.

    Hasil akhir yang didapat pada pemisahan dengan menggunakan metode

    hydrocyclone adalah konsentrat, midling dan tailing.

    Proses pemisahan ini dapat terjadi karena partikel yang berat akan

    mendekati pusat spiral atau berada di bagian bawah, sedangkan partikel yang

    ringan dan halus akan naik. Hal ini terjadi karena adanya gaya gesek,

    gravitasi, sentrifugal dan gaya dorong air.

    F. Gaya-gaya yang Bekerja pada Hydrocyclone

    Hydrocyclone adalah alat pemisah antara mineral berharga dengan mineral

    pengotor yang berupa tailing. Pemisahan tersebut masih menggunakan gaya gravitasi

  • 9

    dimana mineral berharga akan turun sesuai berat jenisnya. Namun yang

    membedakan pada hydrocyclone adalah pada saat konsentrat dan tailing

    sudah terpisah, tailing akan terangkat ke atas melalui spiral yang ada pada

    hydrocyclone yang disebut discharge overflow. Pada aktivitas pengangkatan

    tersebut ada beberapa gaya yang bekerja diantaranya adalah gaya sentrifugal.

    Dimana gaya ini adalah gaya memutar yang dilakukan oleh tailing dengan

    menjauhi titik pusat putarannya. Kemudian adapula gaya gesek, yaitu

    partikel-partikel bergesekan satu sama lain dengan partikel itu sendiri atau

    bahkan dengan dinding di sekitar alat ini yang menyebabkan partikel dapat

    bergerak dan terpisahkan. Kemudian konsentrat yang sudah terpisah dari

    pengotornya akan dikeluarkan lewat bagian bawah dari hydrocyclone ini. Ini

    yang membuat hydrocyclone ini berbeda dari alat yang lainnya.

    Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hydrocyclone

    sebagai alat pemisahan partikel:

    1. Kapasitas dan Kecepatan Aliran

    Proses pemisahan partikel dalam hydrocyclone sangat dipengaruhi

    oleh sumber energi masukan yang dimiliki oleh fluida yaitu kapasitas

    aliran dan kecepatan aliran.

    Kapasitas aliran masuk pada saluran inlet dapat dihitung dengan

    persamaan:

    Q = A . v ........(1.1)

    dimana: Q = kapasitas aliran (kg/s)

    v = kecepatan aliran pada saluran inlet (m/s)

    A = luas penampang saluran inlet (m2)

    Dimana kecepatan aliran dapat diperoleh dari:

    V = ........(1.2)

    d = diameter pipa inlet (m)

    Sedangkan laju aliran massa dapat ditentukan dari:

    m = ........(1.3)

  • 10

    = massa jenis partikel (kg/ )

    2. Kecepatan Tangensial atau Vortex ( )

    Vortex adalah massa fluida yang partikel-partikelnya bergerak

    berputar dengan garis arus (streamline) bergerak membentuk lingkaran-

    lingkaran sepusat (konsentris). Kecepatan tangensial dapat dihitung

    dengan persamaan:

    v = / r ........(2.1)

    dimana: v = kecepatan tangensial (m/s)

    = kecepatan sudut

    r = Jari-jari hydrocyclone (m)

    3. Gaya Sentrifugal

    Karena hydrocyclone bekerja berdasarkan gaya senrtifugal yang di

    timbulkan oleh aliran air yang membentuk pusaran (vortex). Maka gaya

    sentrifugal ini akan menyebabkan partikel dengan massa jenis berat

    terlempar ke sisi paling luar daripada dinding hydrocyclone dan partikel

    yang lebih ringan akan berada dipusat hydrocyclone.

    Gambar 5

    Proses Pemisahan dalam Hydrocyclone

    Gaya sentrifugal yang terjadi (Coulson,1986):

    Fc = m.r. ........(3.1)

    Dimana:

    Fc = Gaya sentrifugal

    m = Massa partikel yang mengalami gaya sentrifugal

  • 11

    = kecepatan sudut

    r = Jari-jari hydrocyclone

    G. Variabel Operasi Hydrocyclone

    Kemampuan operasi hydrocyclone dalam memisahkan partikel berberat

    jenis besar dengan partikel berberat jenis kecil dipengaruhi oleh variabel-

    variabel berikut:

    a. Jumlah lingkaran spiral b. Tipe spiral

    c. Diameter spiral d. Permukaan spiral

    e. Ketinggian alat f. Konfigurasi spiral

    g. Kecepatan aliran air h. Bentuk dan ukuran butir partikel

    i. Perbedaan density partikel j. Laju pengumpanan

    H. Spesifikasi Teknis Hydrocyclone

    Berikut adalah daftar lengkap spesifikasi alat hydrocyclone yang ada saat ini:

    Tabel 1

    Spesifikasi Alat Hydrocyclone

    Model

    Interir

    Dia

    (mm)

    Cone

    Angle

    ()

    Overall

    Pipe

    Dia

    (mm)

    Feeding

    Size

    (mm)

    Feeding

    Pressure

    (Mpa)

    Processing

    Capacity

    (m3/hr)

    Range

    (um)

    Dimensions

    (LxWxH)(mm)

    FX660 660 20 180-240 16 0.03-0.2 250-350 74-220 1250 890 2650

    FX500 500 20

    130-200 10 0.03-0.3 140-220 74-200 850 790 2050

    15 74-150 850 790 2380

    FX350 350 20

    80-120 6 0.04-0.3 60-100 50-150 775 605 1765

    15 50-120 775 605 2115

    FX300 300 20

    65-115 5 0.04-0.3 45-85 50-150 665 585 1310

    15 40-100 665 585 1505

    FX250 250

    20

    60-100 4 0.06-0.35 40-60

    40-100 540 480 1180

    15 40-100 540 480 1220

    10 30-100 540 480 1380

    FX200 200

    20

    40-65 2 0.06-0.35 25-40

    40-100 435 360 1050

    15 30-100 435 360 1115

    10 30-100 435 360 1205

    FX150 150

    20

    30-45 1.5 0.06-0.35 11-20

    30-74 280 295 690

    15 30-74 280 295 900

    8 30-74 280 295 1270

    FX125 125 17

    25-40 1 0.06-0.35 8-15 20-100 210 185 620

    8 20-74 250 240 985

    FX100 100

    20

    20-40 1 0.06-0.35 5-12

    20-100 260 210 525

    15 20-100 268 215 720

    8 20-100 268 215 1000

    FX75 75 15

    15-22 0.6 0.1-0.4 2-5 20-74 240 230 465

    6 5-40 240 230 800

    FX50 50 15

    11-16 0.3 0.1-0.4 1-2 10-74 160 155 350

    6 5-30 160 155 590

  • 12

    I. Aplikasi Hydrocyclone dalam Industri Mineral

    Hydrocyclone adalah salah satu perangkat yang paling penting dalam

    industri mineral. Hydrocyclone secara luas digunakan dalam industri

    pengolahan mineral sebagai classifier yang telah terbukti sangat efisien dalam

    ukuran pemisahan cukup halus. Hydrocyclone secara luas digunakan dalam

    operasi sirkuit grinding tertutup tetapi juga memiliki banyak aplikasi lain,

    seperti desliming, degritting, dan penebalan.

    J. Keunggulan dan Kekurangan Hydrocyclone

    1. Keunggulan Hydrocyclone

    Berikut adalah keunggulan-keunggulan hydrocyclone sebagai alat

    classifier dibandingkan dengan jenis alat yang lain:

    a. Biaya operasional dan maintenance relatif murah

    b. Tidak memerlukan sumber energi yang terpisah

    c. Mudah diterapkan dalam berbagai dunia industri

    d. Pemasangan yang cepat

    e. Kemungkinan kesalahan dalam pemasangan relatif kecil.

    2. Kekurangan Hydrocyclone

    Adapun kekurangan hydrocyclone dijelaskan sebagai berikut:

    a. Karena perlakuan dari spiral tergantung instalasi unitnya, efisiensi

    pemisahan hydrocyclone sangat sensitif.

    b. Kurang seragam dalam memasukkan mineral bisa berakibat langsung

    pada efisiensi produksi dan pemurnian, khususnya pada spiral

    batubara (Holland-Batt, 1993).

  • 13

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Hydrocyclone merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan

    mineral ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan

    air sebagai media konsentrasi. Metode pemisahan ini termasuk kedalam

    gravity consenteration.

    Hydrocyclone secara luas digunakan dalam industri pengolahan mineral

    sebagai classifier yang telah terbukti sangat efisien dalam ukuran pemisahan

    cukup halus. Hydrocyclone menggunakan gaya sentrifugal dan

    memanfaatkan perbedaan berat jenis dari partikel-partikel yang akan

    dipisahkannya untuk memisahkan partikel dari aliran air yang membawanya.

    Gaya sentrifugal ini memungkinkan partikel mengalami tumbukan dengan

    dinding cyclone, kemudian turun mengikuti dinding cyclone hingga mencapai

    bagian cone cyclone (bagian bawah hydrocyclone). Mineral berat akan keluar

    dari hydrocylone melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan akan

    keluar dari pipa bagian atas.

    Hydrocyclone banyak digunakan pada industri karena biaya

    instalasinya yang rendah, dapat dioperasikan pada temperatur tinggi, serta

    tidak banyak membutuhkan perawatan. Namun karena efisiensi

    penyisihannya tinggi hanya pada partikel yang berukuran cukup besar, maka

    hydrocyclone biasanya digunakan sebagai alat penyisihan awal.

    B. Saran

    Hydrocyclone merupakan alat classifier yang cukup penting dalam

    proses pengolahan bahan galian. Makalah ini hanya mengupas sisi umum dari

    hydrocyclone, untuk alasan itu diperlukan literatur lain untuk menambah

    pemahaman dan wawasan mengenai hydrocyclone. Literatur tambahan dapat

    kita temukan melalui internet, buku, jurnal ataupun laporan.

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Agil Yudawan, dkk. 2013. Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclone

    Terhadap Performa Pemisahan Partikel Pengotor dalam Campuran. Jakarta:

    Universitas Mercubuana

    Rizki Cakti Bramantyo. 2010. Gravity Concentration.

    Sindy Rizkika Syafri dan Maikel Nendes. Operasi dan Pemeliharaan Cyclone.

    Padang: Universitas Andalas

    Tripathy, Sunil Kumar. 2010. Ultra Fine Chromite Consentration Using Spiral

    Concentrator. Jurnal. Research and development division, Tata Steel.Ltd

    Winanto Adjie, dkk. 2008. Diktat Petunjuk Praktikum Pengolahan Bahan

    Galian. Yogyakarta: UPN Veteran Yogyakarta