23
Q Intellegenc y Emotional Spiritual Creativity Adversity Chairul Maulidi http://chairululid.lecture.ub.ac.id

I ntellegency E motional S piritual C reativity A dversity

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Q. I ntellegency E motional S piritual C reativity A dversity. Chairul Maulidi http://chairululid.lecture.ub.ac.id. Apakah Kecerdasan itu?. Wecshler (1939): Kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dgn tujuan, berpikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

QIntellegen

cy

Emotional

Spiritual

Creativity

AdversityChairul Maulidihttp://chairululid.lecture.ub.ac.id

Apakah Kecerdasan itu?

• Wecshler (1939): Kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dgn tujuan, berpikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif

• Stockton (1921): Kemampuan untuk mempengaruhi proses memilih yg berprinsip pada kesamaan

• Spearman (1921): aktivitas itelektual tergantung pd General and Specific Factor (GS Factors)

• Cattel and Horn (1968): hierarchical model of intelligence, faktor G sbg pusat kecerdasan manusia

• Guilford (1967): structure of intellect model (SOI Model), kecerdasan memiliki 3 dimensi: Operations (apa yg dilakukan); Contents (informasi yg ditampilkan); Product (bentuk pemrosesan informasi).

• Kamus Psikologi (2002): kecerdasan mencakup tiga fakor: 1. Kemampuan menggunakan konsep abstrak; 2. Kemampuan menghadapi situasi baru; 3. Kemampuan memahami.

Kecerdasan adl potensi dasar seseorang utk berpikir, menganalisis dan mengelola tingkah lakunya di dalam lingkungan

Ciri Kecerdasan: dapat menilai, memahami secara menyeluruh, memberi alasan dengan baik.

Faktor yg mempengaruhi kecerdasan: a. Pembawaan (kapasitas/batas kesanggupan)b. Kematangan (terkait kesiapan dan umur)c. Pembentukan (pengaruh luar)d. Minat dan Kebebasan (dlm memecahkan masalah)

RangkumAN TEORI

• Seseorang dgn IQ tinggi tapi EQ rendah, cenderung mengalami kegagalan yg lebih besar dibanding seseorang dgn IQ rata-rata tapi EQ tinggi (Goleman, 1996)

• Dalam dunia kerja : peran EQ 85% dan IQ 15%

• Perlu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan (IQ) juga harus menampilkan EQ sebak-baiknya. SQ juga perlu dilatih untuk membangkitkan ketulusan hati terhadap profesi. Lebih baik lg disertai AQ untuk pandai menjadikan tantangan menjadi peluang.

• Idealnya dengan IQ, EQ, SQ, dan AQ anda akan sukes meniti karir, InsyaAllah.. o:-p

Isyu Terkait

1. Kehidupan Gagal Menjalankan Fungsinya Membangun SDM Berkepribadian Bermutu

2. Intelektual adalah Pembantu yang Baik, namun Ia Penguasa yang Buruk

Benjamin NetanyahuAdolf Hittler

Leonardo da Vinci

William James Sidi

Kim Ung Yong

Napoleon Bonaparte

Benjamin Franklin

INTELLEGENCE QUOTIENT

IQ

Intellegence Quotient

• Kapasitas umum seseorang untuk mengerjakan sesuatu• Berhubungan dgn penalaran / berfikir• Keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara

logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Pali, 1993)

• Pengukuran IQ (Bined, 1964) Very Superior : > 130

Superior : 120 – 129 Bright Normal : 110 – 119 Average : 90 – 109 Dull Normal : 80 – 89 Borderline : 70 – 79 Mental Defective : < 69

IQ baik dan terstandar = memiliki kemantapan pemahaman ttg potensi diri & pengembangannya utk kegiatan2 kreatif dan produktif di kehidupan sehari-hari maupun sbg pelaku profesi

Namun, selanjutnya disadari bahwa kecerdasan manusia memiliki banyak rumpun:1. Intellegence Quotient2. Emotional Quotient3. Spiritual Quotient4. Adversity Quotient5. Creativity Quotient

Situasi kerja kondusif dapat dicipta melalui pemberian motivasi dan peluang kerja yg berfokus pada kelebihan yang dimiliki masing-masing individu

Emotional QUOTIENT

EQ

• Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri, mengelola emosi dgn baik, dan berhubungan dgn orang lain (Goldman)

• Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (Salovely)

• Kemampuan mengindra, memahami, dan menerapkan kekuatan effectively, ketajaman emosi sbg sumber energi, informasi, dan pengaruh (Sawaf)

• Bertanggungjawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (Seagel)

EQ Tinggi adalah berempati, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan

amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai, mampu memecahkan masalah antar pribadi,

ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, dan sikap normal.

Emotional Quotient

Perilaku cerdas emosi : Menghargai emosi negatif org lain

Sabar menghadapi emosi negatof org lain

Sadar dan menghargai emosi diri

Mengendalikan emosi negatif untuk membina hubungan

Peka terhadap emosi orang lain

Tidak bingung menghadapi emosi orang lain

Tidak menganggap lucu emosi org lain

Tidak memaksa apa yg harus dirasakan

Tidak harus membereskan emosi orang lain

Saat emosional adalah saat mendekatkan

Meningkatkan EQ

1. Paham peran emosi dan memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dlm bgm mengendalikan emosi

2. Mengekspresikan kenyataan bahwa tdk seorangpun memiliki perasaan yg sama ttg persoalan yg serupa

3. Mengekang emosi adh tindakan tidak sehat dan mengarahkan ke cara-cara negatif4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah ketika menghadapi masalah yg tdk dpt kita kontrol5. Mengetahui keterbatasan diri dan tahu kpn mengubah strategi6. Memungkinkan orang lain utk jadi diri sendiri, tanpa memaksakan harapan kita pada

mereka7. Menghargai diri sendiri dan menghargai potensi untuk pertumbuhan diri8. Memahami pentingnya kasih sayang, perhatian, dan berbagi bersama

Meningkatkan EQ

Spiritual QUOTIENT

SQ

• Kecerdasan spiritual adalah sumber yg mengilhami, menyemangati, dan mengikat diri kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Germanto, 2001)

• V. S. Ramachandran and Team, Neurologics California University, menemukan titik tuhan (God Spot) di dalam otak manusia, yg bersinar dan bergetar ketika berbicara topik spiritual dan agama

• Tokoh paling berpengaruh sepanjang masa, pembentuk arah sejarah peradaban, hampir semuanya adalah pemimpin/penggerak spiritual: - Muhammad, - Issac Newton, - Isa (Jesus), - Sidharta Gautama, - Kong Hu Chu, - St Paul

Sipiritual Quotient

Ciri SQ Tinggi (Dimitri):1. Memiliki prinsip dan visi yang

kuat: Kebenaran, keadilan, dan kebaikan

2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman

3. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan

4. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan

Seorang Pelaksana Profesi memahami harkat dirinya yang telah tuhan tetapkan untuk ia hidup di dunia dan kelak akan diminta pertanggung jawaban atas perbuatan hidupnya di dunia

Ikhlas, berbuat sebaik dan sebenar mungkin, profesi sbg perwujudan ibadah bekal , yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan kelak

Creativity QUOTIENT

CQ

• Potensi utk memunculkan penemuan baru di bidang apapun

• Lima ciri kreatif menurut Guil Ford:1. Kelancaran memproduksi banyak ide2. Keluwesan mengajukan bnyk pendekatan pemecahan masalah3. Keaslian melahirkan gagasan4. Penguraian secara terperinci5. Perumusan kembali persoalan melalui cara berbeda

• CQ Tinggi >> mampu merubah bentuk THREAT menjadi CHALLENGE kemudian menjadi OPPORTUNITY.

• Daya kreativitas membangkitkan SELF CONFIDENCE dan OPTIMISME masyarakat akan masa depan. Kreativitas bersifat rasional bukan hanya angan-angan, dapat diaplikasikan

Creativity Quotient

Memunculkan Kreativitas :

1. Kuantitas Gagasan; mengumpulkan banyak gagasan untuk dipilih

2. Teknik Brainstorming; memadukan bebeerapa gagasan

3. Sinektik; menggunakan metafora dan analogi

4. Memfokuskan tujuan; melalui visualisasi kuat persoalan yg dipikirkan sedang terjadi

Pelaksana profesi hrs mampu menghasilkan ide-ide baru dlm meningkatkan daya saing, tdk diam, menginginkan perubahan kearah kehidupan yg lebih baik, reformatif, dan tidak statis

Adversity QUOTIENT

AQ

• Adalah kecerdasan seseorang utk bertahan menghadapi kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup

• Seseorang ber-AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-cita dibanding yang memiliki AQ rendah (Stoltz) :1. AQ Tingkat Quitters; menyerah setelihat melihat tebing terjal2. AQ Tingkat Campers; berhenti di tengah jalan, mencari jalan lain3. AQ Tingkat Climbers; maju terus

• AQ bukan sekadar anugerah yang bersifat given, ia dapat dibentuk

Adversity Quotient

Fakta bahwa peningkatan AQ para karyawan, membuat perusahaan lebih mudah melakukan perubahan strategis

Pemecahan masalah dapat

dilakukan dengan Zero Mind Proces; melepas belenggu

mental, maka emosi terkendali,

terjadi ketenangan batin, berserah diri

kepada Tuhan, kemudian

akal/logika berpikir. Maka

potensi energi dan nilai spiritual muncul dan

bangkit, tercipta dalam bentuk

aplikasi nyata.

Thanx...!!

eNd