72
I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition dan Unaware of Brand IV : Sumber Informasi TIKI : Titipan Kilat FDX : Fedex REX : PT. Royal Express Indonesia DHL POS : PT. Pos Indonesia ROS : Rosalia Express ESL : Eka Sari Lorena A : Ya, saya mengenal dan telah menuliskannya di pertanyaan no 1 dan no 2 B : Ya, saya mengenal setelah mengisi pertanyaan ini C : Tidak mengenal sama sekali A : Iklan di radio B : Surat kabar C : Iklan di TV D :Billboard (papan reklame) E : Teman F : Lainnya

I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

I : Top of Mind

II : Brand Recall

III : Brand Recognition dan Unaware of Brand

IV : Sumber Informasi

TIKI : Titipan Kilat

FDX : Fedex

REX : PT. Royal Express Indonesia

DHL

POS : PT. Pos Indonesia

ROS : Rosalia Express

ESL : Eka Sari Lorena

A : Ya, saya mengenal dan telah menuliskannya di pertanyaan no 1

dan no 2

B : Ya, saya mengenal setelah mengisi pertanyaan ini

C : Tidak mengenal sama sekali

A : Iklan di radio

B : Surat kabar

C : Iklan di TV

D :Billboard (papan reklame)

E : Teman

F : Lainnya

Page 2: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

97 1 1 1 98 1 1 1 99 1 1 1 100 1 1 1

54 18 12 4 7 5 32 19 15 12 14 8 16 31 53 100 100 100

Keterangan

Page 3: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

47 1 1 1 48 1 1 1 49 1 1 1 50 1 1 1 51 1 1 1 52 1 1 1 53 1 1 1 54 1 1 1 55 1 1 1 56 1 1 1 57 1 1 1 58 1 1 1 59 1 1 1 60 1 1 1 61 1 1 1 62 1 1 1 63 1 1 1 64 1 1 1 65 1 1 1 66 1 1 1 67 1 1 1 68 1 1 1 69 1 1 1 70 1 1 1 71 1 1 1 72 1 1 1 73 1 1 1 74 1 1 1 75 1 1 1 76 1 1 1 77 1 1 1 78 1 1 1 79 1 1 1 80 1 1 1 81 1 1 1 82 1 1 1 83 1 1 1 84 1 1 1 85 1 1 1 86 1 1 1 87 1 1 1 88 1 1 1 89 1 1 1 90 1 1 1 91 1 1 1 92 1 1 1 93 1 1 1 94 1 1 1 95 1 1 1 96 1 1 1

Page 4: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi

NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI FDX REX DHL POS ESL A B C A B 1 1 1 12 1 1 13 1 1 14 1 1 15 1 1 16 1 1 17 1 1 18 1 1 19 1 1 1

10 1 1 1 11 1 1 1 12 1 1 1 13 1 1 1 14 1 1 1 15 1 1 1 16 1 1 1 17 1 1 1 18 1 1 1 19 1 1 1 20 1 1 1 21 1 1 1 22 1 1 1 23 1 1 1 24 1 1 1 25 1 1 1 26 1 1 1 27 1 1 1 28 1 1 1 29 1 1 1 30 1 1 1 31 1 1 1 32 1 1 1 33 1 1 1 34 1 1 1 1 35 1 1 36 1 1 1 37 1 1 1 38 1 1 1 39 1 1 1 40 1 1 1 41 1 1 1 42 1 1 1 43 1 1 1 44 1 1 1 45 1 1 1 46 1 1 1

Page 5: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

43 57 31 63 6 64 36 20 18 15 16 17 14100 100 100 100

Tabel Analisis Brand Awareness

Page 6: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 1

Page 7: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Tabel Gambaran Umum Responden

Jenis Kelamin Usia Tempat Tinggal Jurusan Laki-laki Perempuan <19 19-22 >22 Solo Luar Solo MP MI AK PJK BI KP

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

1 1 1 11 1 1 11 1 1 11 1 1 1

Page 8: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI
Page 9: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI
Page 10: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI
Page 11: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

DAFTAR PUSTAKA

Aaker A, David, 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektru Mitra Utama.

Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. 1998. Statistik Induktif edisi keempat. Yogyakarta: BPFE.

Durianto, Darmadi. 2004. Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Toni Sitinjak. 2001. Strategi Menakhlukkan Pasar: Melalui Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip dan gary Armostrong. 1997. Marketing an Introduction.Englewood Cliff. New York: Prentice Hall Int.

Rangkuti, Freddy. 2002. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, Freddy 2002. The Power of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity dan strategi Pengembangan Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Stanton, J William. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi VII. Jakarta: Erlangga.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Page 12: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

perusahaan tersebut kepada masyarakat agar perusahaan tersebut

dapat lebih dikenal lagi oleh masyarakat.

2. Mengingat sekarang ini persaingan perusahaan ekspedisi yang

semakin sengit maka PT. Royal Express Indonesia sebaiknya lebih

meningkatkan pelayanan kepada konsumen dan dapat mengetahui

segala sesuatu yang diinginkan oleh konsumen.

3. PT. Royal Express Indonesia sebaiknya meningkatkan hubungan

yang baik dengan para pelanggan agar mereka tidak berpindah

keperusahaan lain.

C. SARAN

Berdasarkan pada analisis yang telah penulis kemukakan, maka

penulis mencoba memberikan saran sebagai sumbangan pemikiran bagi

PT. Royal Express Indonesia dan Penelitian yang akan datang.

1. Bagi Perusahaan

Sehubungan dengan hasil Brand Awareness bahwa PT. Royal

Express Indonesia menunjukkan Unaware of Brand maka sebaiknya

perusahaan lebih meningkatkan iklan dan promosi agar perusahaan

tersebut lebih bisa dikenal oleh masyarakat luas.

2. Bagi Penelitian yang akan datang

Agar penelitian yang akan datang bisa menyempurnakan penelitian

sebelumya dan mungkin bisa memperluas obyek penelitian yang

akan di pilih.

Page 13: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

c. Brand Recognition

Berdasarkan 100 responden maka terdapat 31% yang harus

perlu lagi untuk diingatkan terhadap keberadaan PT. Royal

Express Indonesia.

d. Unaware of Brand

Berdasarkan 100 responden tentang kesadaran terhadap merek

perusahaan ekspedisi PT. Royal Express Indonesia, maka

sebanyak 53% tidak mengetahui tentang keberadaan merek

perusahaan tersebut.

2. Dari hasil perhitungan Brand Awareness diketahui bahwa sebagian

besar responden kurang mengetahui tentang merek perusahaan

ekspedisi PT. Royal Express Indonesia dan hasilnya Unaware of

Brand.

3. Pengukuran Brand Awareness dapat dapat digolongkan menjadi 4

cara yaitu Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition dan Unaware

of Brand.

B. INTERPRESTASI BAGI PERUSAHAAN

1. Setelah mengetahui hasil analisis tentang penelitian kesadaran

merek pada perusahaan ekspedisi PT. Royal Express Indonesia

dan hasil dari penelitian tersebut Unaware of Brand maka hal yang

perlu dilakukan oleh perusahaan tersebut yaitu memperkenalkan

Page 14: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil analisis terhadap

data-data dan hasil teori tentang Brand Awareness, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan

1. Berdasarkan analisis deskriptif di kelompokkan menjadi 2 yaitu

• Analisis deskriptif berdasarkan karakteristik responden

Kebanyakan responden dalam penelitian ini perempuan sebanyak

57% responden, berusia 19-22 tahun sebanyak 63% responden,

bertempat tinggal di Solo sebanyak 64 % responden, dengan

jurusan Manajemen Pemasaran sebanyak 20% responden.

• Analisis deskriptif berdasarkan Brand Awareness

Dalam analisis Brand Awareness dapat dikelompokkan menjadi 4

yaitu

a. Top of Mind

Dalam penelitin ini dari berbagai merek perusahaan ekspedisi

maka yang paling banyak menduduki Top of Mind yaitu TIKI

sebanyak 54% responden dari 100 responden.

b. Brand Recall

Dalam penelitian ini yang paling banyak menduduki sebagai

Brand Recall yaitu TIKI sebanyak 32% responden dari 100

responden.

Page 15: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

0102030405060

Frekue

nsi

a b c d e f

Sumber Informasi

abcdef

Diagram 3.8

Diagram Sumber Media atau Informasi

Keterangan:

a: Iklan di radio

b: Surat kabar

c: Iklan di TV

d: Billboard (papan reklame)

e: Teman

f: Lainnya

Berdasarkan tabel dan diagram 3.8 dari 100 responden maka dapat

diketahui cara memperoleh informasi tentang PT. Royal Express

Indonesia yaitu prosentase paling banyak yaitu informasi lainnya

sebanyak 55 orang atau 55% responden mungkin informasi ini bisa di

dapat langsung dengan mengetahui keberadaan PT. Royal Express itu

sendiri atau dari selebaran dll. Informasi berikutnya yaitu dari teman

sebanyak 45 orang atau 45% responden.

Page 16: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

e. Sumber Media atau Informasi

Berdasarkan 100 responden ada beberapa cara yang dilakukan

oleh responden dalam memperoleh informasi tentang keberadaan PT.

Royal Express Indonesia dan tabel dan diagram di bawah ini akan

menunjukkan sumber media atau informasi dari responden

Tabel 3.8

Sumber Media atau Informasi

Sumber Media atau Informasi Frekuensi Prosentase

a) Iklan di radio 0 0%

b) Surat kabar 0 0%

c) Iklan di TV 0 0%

d) Billboard (papan reklame) 0 0%

e) Teman 45 45%

f) Lainnya 55 55%

Jumlah 100 100%

Sumber data primer yang diolah.2009

Page 17: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

0102030405060

Frekuen

si

a b c

Keterangan

abc

Gambar 3.7

Diagaram Analisis Brand Recognition

Berdasarkan tabel dan gambar 3.7 terhadap 100 responden maka

yang menjawab dengan pilihan (b) “Ya, saya mengenal setelah mengisi

pertanyaan ini” hanya 31 orang atau 31% responen. Maka dalam hal ini

sebanyak 31 orang atau 31% responden ini perlu diingatkan lagi dalam

pengenalan kesadaran merek atau harus diingatkan akan keberadaan

merek tersebut.

d. Unaware of Brand

Unaware of Brand merupakan suatu bentuk respon dari konsumen

terhadap suatu jenis merek bahwa konsumen tidak mengenal terhadap

jenis merek produk atau jasa tersebut. Dari tabel dan gambar 3.7 diatas

berdasarkan 100 responden dapat diketahui bahwa tingkat Unaware of

Brand sangatlah tinggi yaitu sebanyak 53 orang atau 53% responden.

Maka sebanyak 53 orang atau 53% responden ini perlu diingatkan lagi

tentang keberadaan PT. Royal Express Indonesia.

Page 18: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Brand Recall paling banyak yaitu merek perusahaan ekspedisi Tiki dan

yang paling sedikit adalah Eka Sari Lorena.

c. Brand Recognition

Brand Recognition atau pengenalan brand awareness merupakan

pengukuran brand awareness responden dimana kesadarannya diukur

dengan diberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan

menyebutkan ciri-ciri dari produk merek tersebut (aided question).

Pertanyaan yang diajukan dibantu untuk mengetahui seberapa banyak

responden yang perlu diingat akan keberadaan merek tersebut. Tabel dan

diagram berikut dari 100 responden akan menujukkan Brand Recognition.

Tabel 3.7

Analisis Brand Recognition

Keterangan Frekuensi Prosentase

a) Ya, saya mengenal dan telah

menuliskannya di pertanyaan no1

dan no2

16 16%

b) Ya, saya mengenal setelah

mengisi pertanyaan ini

31 31%

c) Tidak mengenal sama sekali 53 53%

Jumlah 100 100%

Sumber data primer yang diolah.2009

Page 19: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

05

101520253035

Frekuen

si

TK FDX REX DHL ESL POS

Merek Perusahaan

TKFDXREXDHLESLPOS

Diagram 3.6

Diagram Analisis Top of Mind

Keterangan TK: Tiki

FDX: Fedex

REX: PT. Royal Express Indonesia

DHL

ESL: Eka Sari Lorena

POS: PT. Pos Indonesia

Berdasarkan tabel dan diagram 3.6 terhadap 100 responden maka

dapat diketahui bahwa yang menjadi Brand Recall paling banyak yaitu Tiki

sebanyak 32 orang atau 32% responden, urutan yang kedua yaitu Fedex

sebanyak 19 orang atau 19% responden, urutan yang ketiga yaitu PT.

Royal Express Indonesia sebanyak 15 orang atau 15% responden, urutan

yang keempat yaitu PT. POS Indonesia sebanyak 14 orang atau 14

responden, sedangkan urutan yang kelima yaitu DHL sebanyak 12 orang

atau 12% responden dan urutan yang terakhir yaitu Eka Sari Lorena

sebanyak 8 orang atau 8% responden. Dari uraian tersebut yang menjadi

Page 20: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

atau 4% responden. Dari uraian tersebut merek yang paling banyak

menjadi Top of Mind yaitu Tiki dan yang paling sedikit DHL.

b. Brand Recall

Brand Recall atau pengingatan kembali merek mencerminkan

merek-merek apa yang diingat responden setelah meyebut merek yang

pertama kali disebut. Brand Recall merupakan multi response question

yang menghasilkan jawaban tanpa dibantu (aided question) dan hasil dari

100 responden terhadap Brand Recall sebagai berikut.

Tabel 3.6

Analisis Brand Recall

Merek Perusahaan Ekspedisi Frekuensi Prosentase

Tiki 32 32%

Fedex 19 19%

PT. Royal Express Indonesia 15 15%

DHL 12 12%

ESL 8 8%

PT. Pos Indonesia 14 14%

Jumlah 100 100%

Sumber data primer yang diolah.2009

Page 21: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

0

10

20

30

40

50

60

Frekuen

si

TK FDX REX DHL ROS POS

Merek Perusahaan

TKFDXREXDHLROSPOS

Diagram 3.5

Diagram Analisis Top of Mind

Keterangan TK: Tiki

FDX: Fedex

REX: PT. Royal Express Indonesia

DHL

ROS: Rosalia Express

POS: PT. Pos Indonesia

Dari tabel dan diagram 3.5 diatas berdasarkan kuesioner terhadap

100 responden maka dapat diketahui bahwa yang menjadi Top Of Mind

paling banyak dari merek perusahaan jasa ekspedisi yaitu Tiki sebanyak

54 orang atau 54% responden, kemudian urutan yang kedua Fedex yaitu

sebanyak 18 orang atau 18% responden, urutan yang ketiga yaitu PT.

Royal Express Indonesia sebanyak 12 orang atau 12% responden, urutan

yang keempat yaitu PT. Pos Indonesia sebanyak 7 orang atau 7%

responden, urutan yang kelima yaitu Rosalia Express sebanyak 5 orang

atau 5% responden dan urutan yang terakhir yaitu DHL sebanyak 4 orang

Page 22: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

kuat antara kategori produk atau jasa dengan merek yang dilibatkan.

Dalam analisis Deskriptif kesadaran terhadap merek dapat dikelompokkan

berdasarkan Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition dan Unaware

of Brand dan akan disajikan sebagai berikut.

a. Top of Mind

Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat

responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya

tentang suatu kategori merek produk atau merek jasa. Top of Mind adalah

single respons question, artinya satu respon hanya boleh memberikan

satu jawaban untuk pertanyaan ini. Dalam penelitian ini responden diminta

untuk menyebutkan satu merek perusahaan jasa ekspedisi yang mereka

ketahui tanpa ada bantuan dan hasil jawaban dari responden terhadap

Top of Mind sebuah merek perusahaan jasa adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5

Analisis Top of Mind

Merek Perusahaan Ekspedisi Frekuensi Prosentase

Tiki 54 54%

Fedex 18 18%

Royal Express 12 12%

DHL 4 4%

Rosalia Express 5 5%

PT. Pos Indonesia 7 7%

Jumlah 100 100%

Sumber data primer yang diolah.2009

Page 23: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Keterangan MP: Manajemen Pemasaran

MI: Manajemen Industri

AK: Akuntansi Keuangan

PJ: Pajak

BI: Bisnis Internasional

KP: Keuangan Perbankan

Berdasarkan tabel dan diagram 3.4 dari 100 responden dari enam

jurusan maka responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu

jurusan Manajemen Pemasaran sebanyak 20 orang atau 20% responden,

urutan yang kedua yaitu jurusan Manajemen Industri sebanyak 18 orang

atau 18% responden, urutan yang ketiga yaitu jurusan Bisnis Internasional

sebanyak 17 orang atau 17% responden, yang selanjutnya yaitu jurusan

Akuntansi Keuangan sebanyak 15 orang atau 15% responden, dan yang

terakhir yaitu jurusan Keuangan Perbankan sebanyak 14 orang atau 14%.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang paling

banyak dalam penelitian ini yaitu jurusan Manajemen Pemasaran dan

yang paling sedikit responden dengan jurusan Keuangan Perbankan.

2. Analisis Deskriptif Kesadaaran Merek (Brand Awareness)

Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli

untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari

suatu kategori produk atau jasa tertentu. Bagian dari suatu kategori

produk atau jasa perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang

Page 24: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Internasional, Keuangan Perbankan. Tabel 3.4 dibawah ini menunjukkan

distribusi responden berdasarkan jurusan.

Tabel 3.4

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan

Jurusan Frekuensi Prosentase

Manajemen Pemasaran 20 20%

Manajemen Industri 18 18%

Akuntansi 15 15%

Pajak 16 16%

Bisnis Internasional 17 17%

Keuangan Perbankan 14 14%

Jumlah 100 100%

Sumber data primer yang diolah.2009

0

5

10

15

20

Frekuen

si

MP MI AK PJ BI KP

Jurusan

MPMIAKPJBIKP

Diagram 3.4

Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan

Page 25: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

010203040506070

Frekuen

si

Solo LuarSolo

Alamat Responden

SoloLuar Solo

Diagram 3.3

Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Berdasarkan tabel dan diagram 3.3 dari 100 responden maka

dapat diketahui bahwa responden berdasarkan tempat tinggal di

golongkan menjadi 2 yaitu Solo dan Luar Solo. Dari data diatas dapat

diketahui bahwa responden yang bertempat tinggal di wilayah Solo lebih

banyak di bandingkan responden yang bertempat tinggal di luar Solo.

Untuk responden yang bertempat tinggal di wilayah Solo sebanyak 64

orang atau 64% responden, sedangkan untuk responden yang bertempat

tinggal di Luar Solo sebanyak 36 orang atau 36% responden. Jadi dapat

disimpulkan bahwa responden yang paling banyak dalam penelitian ini

berdasarkan tempat tinggal yaitu responden yang bertempat tinggal di

wilayah solo.

d. Responden berdasarkan jurusan

Berdasarkan kuesioner dari 100 responden dalam penelitian ini,

maka jurusan responden di bedakan menjadi 6 yatu Manajemen

Pemasaran, Manajemen Industri, Akuntansi Keuangan, Pajak, Bisnis

Page 26: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Berdasarkan tabel dan diagram 3.2 dari 100 responden maka

dapat diketahui bahwa responden berdasarkan usia responden di

golongkan menjadi 3 dan yang paling banyak usia dalam penelitian

tersebut yaitu usia 19-22 tahun sebanyak 63 orang atau 63% responden,

urutan yang kedua yaitu responden dengan usia <19 tahun sebanyak 31

orang atau 31% responden, sedangkan yang paling sedikit yaitu

responden dengan usia >22 tahun sebanyak 6 orang atau 6% responden.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak dalam

penelitian ini yaitu responden dengan usia 19-22 tahun.

c. Responden berdasarkan tempat tinggal

Berdasarkan kuesioner dari 100 responden dalam penelitian ini,

maka tempat tinggal responden di bedakan menjadi 2 yaitu Solo dan Luar

Solo. Tabel 3.3 dibawah ini menunjukkan distribusi responden

berdasarkan tempat tinggal.

Tabel 3.3

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Tempat Tinggal Frekuensi Prosentase

Solo 64 64%

Luar Solo 36 36%

Jumlah 100 100%

Sumber data primer yang diolah.2009

Page 27: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

b. Responden berdasarkan usia

Berdasarkan kuesioner dari 100 responden dalam penelitian ini,

maka usia responden dibedakan menjadi 3 yaitu <19 tahun, 19-22 tahun,

>22 tahun. Tabel 3.2 dibawah ini menunjukkan distribusi responden

berdasarkan jenis usia.

Tabel 3.2

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Prosentase

<19 tahun 31 31%

19-22 tahun 63 63%

>22 tahun 6 6%

Jumlah 100 100%

Sumber data primer yang diolah.2009

010203040506070

Frekue

nsi

< 19tahun

19-22tahun

>22tahun

Usia Responden

< 19 tahun19-22 tahun>22 tahun

Diagram 3.2

Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Page 28: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

perempuan. Tabel 3.1 dibawah ini menunjukkan distribusi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 3.1

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Laki-laki 43 43%

Perempuan 57 57%

Jumlah 100 100%

Sumber data primer yang diolah.2009

Diagram 3.1

Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel dan diagram 3.1 dari 100 responden maka

dapat diketahui bahwa responden perempuan lebih besar dibanding

jumlah responden laki-laki. Yaitu responden perempuan sebesar 57 orang

atau 57% responden, sedangkan responden laki-laki sebesar 43 orang

atau 43% responden. Dengan demikian mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah perempuan.

0102030405060

Freku...

Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin Responden

Laki-lakiPerempuan

Page 29: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

magang kerja ini peneliti melakukan penelitian bagi Mahasiswa Program

Diploma III Fakultas Ekonomi UNS dengan tujuan untuk mengetahui

tingkat kesadaran tehadap merek perusahaan ekspedisi PT. Royal

Express Indonesia dikalangan mahasiswa.

C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan analisis data yang

telah diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan analisis

tersebut akan disampaikan dalam beberapa bentuk yaitu dalam bentuk

tabel dan juga diagram. Analisis data tersebut merupakan bagian yang

terpenting dalam suatu penelitian ini. Karena analisis data ini akan

digunakan dalam pengambilan keputusan dari berbagai permasalahan

yang dihadapi selama menyebar kuesioner terhadap responden.

1. Analisis Deskriptif dan Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini responden yang dipilih yaitu Mahasiswa

Program Diploma III Fakultas Ekonomi UNS sebanyak 100 respoden.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang telah

dibagikan, maka responden dapat digolongkan berdasarkan jenis kelamin,

usia, tempat tinggal, dan jurusan. Maka analisis deskriptif terhadap

responden sebagai berikut.

a. Responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan kuesioner dari 100 responden dalam penelitian ini,

maka jenis kelamin responden dibedakan menjadi 2 yaitu laki-laki dan

Page 30: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

satu kelebihan dari PT. Royal Express Indonesia yang mampu

memberikan pelayanan yang lebih kepada para konsumennya.

B. LAPORAN MAGANG

Kegiatan magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan

yang dilakukan oleh mahasiswa dengan terjun langsung ke dunia kerja.

Kegiatan magang kerja ini dilakukan oleh Mahasiswa Program Diploma III

Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi UNS. Kegiatan ini

dilaksanakan oleh penulis mulai tanggal 27 Januari 2009 sampai dengan

27 Maret 2009 tepatnya selama dua bulan. Adapun tujuan dari kegiatan ini

yaitu agar mahasiswa dapat melihat secara langsung penerapan dari

berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan. Selain itu agar

mahasiswa mendapatkan pengalaman di dunia kerja sebagai bekal

kedepan nantinya.

Magang kerja ini dilaksanakan dari hari senin sampai dengan hari

jumat. Kami melaksanakan magang kerja ini sesuai dengan jam kerja di

perusahaan tersebut, yaitu hari senin sampai jumat kegiatan di mulai dari

pukul 09.00-16.00 WIB. Kami juga mendapatkan libur selama dua hari

setiap minggunya yaitu hari sabtu dan minggu. Dalam melakukan kegiatan

ini kami tidak hanya di tempatkan pada bagian pemasaran saja walaupun

itu jurusan kami, tetapi kami juga melakukan kegiatan-kegiatan yang lain

yang menyangkut kegiatan operasional dari PT. Royal Express

Indonesia. Hal tersebut dimaksudkan agar kami bisa mengetahui dan

melakukan semua kegiatan diperusahaan tersebut. Dalam kegiatan

Page 31: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

19)Kupang 27) Padang 35) Salatiga

20) Lhoksumawe 28) Palembang 36) Semarang

21) Madiun 29) Palu 37) Sidoarjo

22) Makasar 30) Pangkal Pinang 38) Solo

23) Malang 31) Pekalongan 39) Sorong

24) Manado 32) Pekan Baru 40) Surabaya

25) Mataram 33) Pontianak 41) Tegal

26) Medan 34) Purwokerto 42) Yogyakarta

8. Logo Perusahaan

Logo dari PT. Royal Express Indonesia yaitu REX WE SERVE

BETTER yang dapat diartikan sebagai berikut: REX yang mempunyai arti

singkatan dari nama perusahaan tersebut yaitu PT. Royal Express

Indonesia. WE SERVE BETTER yang mempunyai arti bahwa PT. Royal

Express Indonesia akan memberikan pelayanan kepada semua

konsumennya secara lebih. Dalam hal ini lebih yang di maksud bahwa

perusahaan tersebut memberikan pelayanan yang lebih berupa

mengantarkan dokumen maupun paket sampai ketempat tujuan dan

melakukan pickup atau pengambilan barang dari tempat asal. Inilah salah

Page 32: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

• Kurir

Adapun tugas dari kurir yaitu

a) Melakukan pickup (pengambilan barang) ke pelanggan.

b) Mengantarkan barang ke Bandar udara.

c) Mengambil barang dari Bandar udara dan stasiun kemudian

mengantarkan ke tempat tujuan.

• Security dan Office boy

Adapun tugas dari Security dan Office boy yaitu

a) Menjaga keamanan di area kantor dan juga menjaga kebersihan

di kantor.

7. Lokasi Cabang

PT. Royal Express Indonesia telah memperluas jaringannya hingga

keseluruh Indonesia. Sampai saat ini PT. Royal Express Indonesia sudah

mempunyai 70 anak cabang diseluruh Indonesia dan 42 anak cabang

lokasinya sebagi berikut.

1) Balikpapan 7) Bengkulu 13) Jambi

2) Banda aceh 8) Biak 14) Pangkal Pinang

3) Bandar lampung 9) Bogor 15) Jayapura

4) Bandung 10) Cikarang 16) Jember

5) Banjarmasin 11) Cirebon 17) Kediri

6) Batam 12) Denpasar 18) Kendari

Page 33: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

b) Sebagai kasir penjual tunai dimana setiap hasilnya dilaporkan ke

accounting cabang.

c) Menanggapi setiap masalah atau keluhan dari pelanggan.

d) Membuat laporan omset mingguan dan bulanan cabang dengan

form yang ditetapkan dari kantor pusat

e) Mencari dan memberi tahu kepada pelanggan maupun cabang

pengirim bila ada kiriman yang bermasalah dengan berita acara.

f) Menjaga citra perusahaan dan bersikap ramah kepada setiap

pelanggan baik yang lewat telepon maupun yang datang

langsung ke perusahaan.

• Accounting

Adapun tugas Accounting yaitu

a) Menerima dan memeriksa hasil penjualan tunai harian

berdasarkan konosemen yang dilaporkan kasir

b) Mengesahkan dan merekap setiap bentuk pengeluaran cabang

setiap minggunya untuk dikirim ke pusat setiap minggunya

dengan persetujuan kepala cabang.

c) Menjaga dan mengawasi cash flow dari kas kecil.

d) Mengecek hasil inputan konosemen setiap akhir bulan dan

melakukan penagihan kepada pelanggan dan juga kepada pusat.

Page 34: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

f) Membuat laporan kenaikan atau penurunan omset cabang,

laporan tenaga kerja, laporan penambahan dan penurunan

pelanggan operasional kepada manajer operasional tiap

bulannya.

g) Menangani setiap masalah atau keluhan pelanggan.

h) Menjaga citra perusahaan dan bersikap ramah kepada setiap

pelanggan

• Account Executive

Adapun tugas dari Account Executive yaitu

i) Membantu meningkatkan omset cabang.

j) Mencari dan memanage pelanggan baru.

k) Memberikan laporan mingguan ke sales manajer dengan

persetujuan kepala cabang.

l) Membantu menangani sikap dan masalah atau keluhan

pelanggan.

m) Menjaga citra perusahaan dan bersikap ramah kepada setiap

pelanggan.

• Customer Service

Adapun tugas Customer Service yaitu

a) Melakukan pickup (pengambilan barang) dari pelanggan

kemudian langsung memberi tahu kepada tiap kurir yang sedang

bertugas.

Page 35: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

layanan kepada para konsumennya dalam mengirimkan barang

ataupun dokumen hingga sampai ke jangkauan internasional.

6. Struktur Organisasi

Adapun tugas dari tiap-tiap jabatan yaitu

• Kepala cabang

Adapun tugas dari kepala cabang yaitu

a) Sebagai pejabat yang bertindak sebagai pemegang keputusan

tertinggi dan berwenang untuk membuat, menetapkan dan

memutuskan kebijakan cabang itu sendiri.

b) Mengendalikan dan mengkoordinasi semua kegiatan cabang.

c) Mengadakan brieving morning setiap pagi.

d) Melakukan koordinasi dengan cabang lain

e) Pengontrolan dan efisiensi biaya operasional

Kepal cabang Kepala Cabang

Account Executive Customer Cervice

Accounting

Kurir Security&Office Boy

Page 36: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

b. REX 1

Layanan REX 1 ini merupakan layanan yang akan memberikan

kemudahan bagi konsumennya dalam mengirimkan barang atau

dokumen yang penting dengan kata lain misalkan sekarang

mengirim barang atau dokumen maka besuk akan sampai sebelum

jam 12 siang ditempat tujuan anda dengan aman dan jaminan uang

akan kembali.

c. EXP (Express Service)

Ini merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada konsumen

dalam mengirim paket ataupun dokumen yang berupa layanan

pengiriman paket kilat yang akan menghemat waktu dan energi

anda. Layanan ini merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk

segala kebutuhan dan kepentingan.

d. REG (Reguler Service)

Layanan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan yang di

berikan oleh PT. Royal Express Indonesia kepada para

konsumennya dalam mengirimkan barang ataupun dokumen

dengan cara yang paling ekonomis, tetapi PT. Royal Express

Indonesia akan tetap memberikan service yang terbaik kepada

semua konsumen yang ada tanpa terkecuali.

e. OTH (Internasional Service)

Layanan OTH ini merupakan sebuah layanan pengiriman barang

maupun dokumen ke luar negeri. PT. Royal Express Indonesia

yang telah memperluas jaringannya sehingga akan memberikan

Page 37: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

4. Budaya

Sebagai Negara yang berkembang saat ini budaya sangatlah

penting bagi bangsa ini, demikian juga dengan PT. Royal Express

Indonesia sendiri. Maka perusahaan tersebut akan berusaha membangun

budaya yang tercermin dari kebiasaan orang di Indonesia sendiri. Mungkin

bisa dikatakan sulit bagi PT. Royal Express Indonesia agar bisa

membangun budaya tersebut tapi, PT. Royal Express Indonesia akan

berusaha mewujudkannya sebagai berikut

• Selalu mencari tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

pelanggan atau konsumen.

• Selalu jujur, disiplin dan bertanggung jawab dalam bekerja

• Selalu bekerja keras, berkomitmen dalam bertindak dan tidak

mudah menyerah.

5. Layanan Produk

Untuk layanan produk yang ditawarkan di PT. Royal Express

Indonesia ada lima jenis produk yaitu

a. REX 0 (Zero)

Merupakan jenis layanan yang diberikan oleh PT. Royal Express

Indonesia kepada para konsumennya dalam mengirimkan paket

atau dokumen sangat penting yang hanya dalam satu hari akan

bisa sampai di tempat tujuan. Adapun ketentuan dari layanan ini

yaitu tempat tujuan pengiriman harus mempunyai Bandar udara.

Page 38: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

pelaksanaan pengiriman yang khusus ke masing-masing kota tujuan para

konsumen.

3. Visi dan Misi Perusahaan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan pasti

mempunyai visi dan misi yang akan dicapai dari perusahaan tersebut.

Agar perusahaan tersebut bisa dikatakan sebagai perusahaan yang

kompeten dan konsisten tentunya harus dilandasi visi dan misi yang bisa

mendorong kemajuan dari perusahaan tersebut. Visi dan misi perusahaan

juga sangat berperan penting sekali yaitu bisa menjadi acuan atau

penyemangat bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu visi dan misi

yang akan dicapai dari PT. Royal Express Indonesia adalah

• Visi

Selalu berusaha menjadi mitra kerja yang jujur dan dapat dipercaya

untuk saat ini dan dimasa yang akan datang.

• Misi

Memberikan kepuasan dan layanan yang mempunyai nilai tambah

kepada pelanggan atau konsumen dengan membangun jaringan

yang kuat, didukung oleh teknologi yang akan mengikuti

perkembangan jaman.

Page 39: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

banyak kompetitor yang selalu menyebabkan persaingan tidak pernah

henti dan selalu menghadang. Oleh karena itu diperlukan kembali

penataan operasi perusahaan terutama pada pelayanan dan fasilitas yang

lebih baik kepada para pelanggan. Ini dimaksudkan agar para konsumen

tidak berpindah ke perusahaan lain yang sejenis yang disebabkan

berbagai faktor yaitu harga, waktu, penyampaian fasilitas pendukung lain

(seperti: amplop, packing, asuransi, sistem lacak, keutuhan barang

sampai ditangan penerima, kecepatan kurir dalam mengambil dokumen

atau paket yang akan dikirim, kemudahan kantor untuk dijangkau, dll).

PT. Royal Express Indonesia sebagai perusahaan jasa yang masih

berada dalam tahap pertumbuhan ini terus berusaha memperbesar

pangsa pasar yang ada. Salah satu kiat dari PT. Royal Express Indonesia

untuk memperbesar pangsa pasar yaitu mendapatkan kepercayaan dari

konsumen dan juga dapat mengingat brand dari PT. Royal Express

Indonesia sendiri. Pertumbuhan PT. Royal Express Indonesia yang cepat

ini mencerminkan globalisasi perdagangan yang ada di Indonesia. Selain

itu perusahaan ini juga berusaha memperluas perdagangannya sampai ke

luar negeri atau jangkauan Internasional. PT. Royal Express Indonesia

secara terus-menerus akan mengembangkan atau memperluas jaringan

perusahaannya hingga menyebar diseluruh Indonesia. Hingga sampai

saat ini anak cabang yang dimiliki PT. Royal Express Indonesia sudah

mencapai 70 cabang yang sudah tersebar seluruh Indonesia. Saat ini PT.

Royal Express Indonesia merasa bangga akan komitmen yang sudah

dibuat kearah metode yang hemat, fleksibel, dan efisien dalam

Page 40: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

perusahaan yang bersertifikat dan perusahaan ini juga menjadi sebuah

perusahaan yang terpercaya oleh sebuah perusahaan penerbangan yang

terkemuka.

Pertumbuhan PT. Royal Express Indonesia yang begitu cepat

mencerminkan globalisasi perdagangan semakin baik pula. Bagi

pelanggan perusahaan tersebut berusaha memperluas jaringan

pelayanannya sampai ke pasar internasional. PT. Royal Express

Indonesia juga selalu memenuhi kebutuhan kepada semua konsumennya

secara terus-menerus mengembangkan dan meningkatkan mutu jaringan

pelayanannya dan juga terhadap keadaan kantornya.

2. Keadaan Umum Perusahan

PT. Royal Express Indonesia yang berada di Solo beralamatkan di

JL. Veteran 291, Tipes, Solo. Merupakan suatu perusahaan yang

bergerak dalam bidang ekspedisi atau pengiriman barang baik dalam

negeri maupun luar negeri dan perusahaan tersebut menjual jasa.

Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang berbentuk agen

otonom yang artinya semua hal yang berhubungan dengan dengan

perusahaan tersebut diatur oleh perusahaan cabang itu sendiri mulai dari

modal sampai dengan keuntungan dan kerugian yang diperoleh hanya

saja sistem kerjanya yang mengatur dari pusat dan semua cabangnya

harus mengikuti peraturan yang ditetapkan dari pusat yaitu dari Jakarta.

Dalam menjalankan usahanya PT. Royal Express Indonesia mempunyai

Page 41: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Profil Perusahaan

PT. Royal Express Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang

dibentuk pada tanggal 4 Juli 2003. Perusahaan tersebut menetapkan

tujuan dan sasaran untuk menjadi yang terbaik didalam dunia bisnis.

Segalanya sudah dimulai dari teknologi yang digunakan sudah modern.

PT. Royal Express Indonesia juga melatih para personilnya dengan baik

sehingga perusahaan dapat melayani semua konsumennya dengan baik

dan dapat terpenuhi kebutuhan mereka. Adapun bentuk fasilitas yang di

berikan PT. Royal Express Indonesia yang utama yaitu berupa jasa yang

tepat waktu dan banyak lagi yang lain dengan mempergunakan teknologi

tercepat untuk membantu menyediakan jasa atau layanan yang baik bagi

semua konsumennya.

PT. Royal Express Indonesia selalu bekerja untuk menyediakan

jasa atau layanan yang baik kepada pelanggan. Perusahaan tersebut juga

telah banyak menerima banyak penghargaan karena jasa yang disediakan

bisa diterima oleh semua konsumen. Disamping menyediakan jasa yang

efisien penetapan harga adalah salah satu pertimbangan yang sangat

penting, oleh karena itu perusahaan menawarkan kepada pelanggan

dengan harga yang kompetitif dengan premi jasa. Merupakan suatu

kebanggaan bagi PT. Royal Express Indonesia menjadi sebuah

Page 42: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Setelah mengetahui uraian diatas tentang tinjauan pustaka dan

beberapa dasar teori yang digunakan sebagai bahan acuan, maka berikut

ini bentuk kerangka pemikiran yang akan mengukur brand awareness

(kesadaran merek) adalah sebagai berikut:

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa brand awareness (kesadaran

merek) dapat diukur melalui empat tingkatan yaitu Top Of Mind (puncak

pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek), Brand Recognition

(pengenalan merek) dan Unaware Of Brand (tidak meyadari tehadap

merek). Brand Awareness (kesadaran merek) akan memberikan informasi

tentang cara merespon terhadap suatu merek yang dilakukan oleh

responden dalam mengenal atau mengingat suatu merek.

Top of Mind

Brand Recall

Brand Recognition

Unaware of Brand

Brand Awareness

Page 43: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri dari produk merek tersebut

(aided question). Pertanyaan yang diajukan dibantu untuk

mengetahui seberapa banyak responden yang perlu diingat akan

keberadaan merek tersebut. Untuk mengukur pengenalan brand

awareness selain mengajukan pertanyaan dapat dilakukan dengan

menunjukkan photo yang menggambarkan ciri-ciri merek tersebut

(cara ini lebih efektif dilakukan)

d. Unaware of Brand

Untuk pengukuran unaware of brand dilakukan observasi terhadap

pertanyaan pengenalan brand awareness sebelumya dengan

melibatkan responden yang menjawab alternative jawaban tidak

mengenal sama sekali atau yang menjawab tidak tahu ketika di

tunjukkan photo produknya.

Page 44: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

8. Mengukur Brand Awareness

Pengukuran brand awareness didasarkan kepada pengertian-pengertian

dari brand awareness, yang mencakup tingkatan brand awareness

menurut David A. Aaker dalam Durianto yaitu Top of Mind (puncak

pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek), Brand Recognition

(pengenalan merek) dan Unaware of Brand (tidak menyadari merek).

Informasi dapat diperoleh dengan menggunakan kuesioner (daftar

pertanyaan) yang berisi pertanyaan tunggal atau pertanyaan jamak.

a. Top of Mind

Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat

responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan

ditanya tentang suatu kategori merek produk atau merek jasa. Top

of Mind adalah single respons question, artinya satu respon hanya

boleh memberikan satu jawaban untuk pertanyaan ini.

b. Brand Recall

Brand Recall atau pengingatan kembali merek mencerminkan

merek-merek apa yang diingat responden setelah meyebut merek

yang pertama kali disebut. Brand Recall merupakan multi response

question yang menghasilkan jawaban tanpa dibantu (aided

question).

c. Brand Recognition

Brand Recognition atau pengenalan brand awareness merupakan

pengukuran brand awareness responden dimana kesadarannya

diukur dengan diberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan

Page 45: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

7. Mencapai Kesadaran merek

Menurut (Rangkuti, 2002:57), pengenalan merek akan melibatkan

upaya untuk mendapatkan identitas, nama dan menghubungkannya ke

kategori produk. Agar brand awareness dapat dicapai dan diperbaiki dapat

di tempuh beberapa cara berikut ini:

a. Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda

dibandingkan dengan lainnya serta harus ada hubungan antara

merek dengan kategori produknya.

b. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu

konsumen untuk mengingat merek.

c. Jika produk memiliki simbol, hendaknya simbol yang dipakai dapat

dihubungkan dengan mereknya (KFC dengan Kolonel Sender).

d. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak

diingat pelanggan.

e. Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat

yang sesuai kategori produk, merek, atau keduanya (nama Martina

Hingis, Andre Agassi dapat menjadi isyarat untuk raket tenis).

f. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan karena

membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk

pengenalan.

Page 46: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Keterangan : a = Puncak pikiran (Top of Mind)

b = Pengingatan kembali merek (Brand Recall)

c = Pengenalan merek (Brand Recognition)

d = Tidak menyadari merek (Unaware of Brand)

Peran brand awareness dalam brand equity tergantung pada

tingkatan akan penciptaan kesadaran dibenak konsumen. Tingkatan

brand awareness yang paling rendah adalah brand recognition

(pengenalan merek) atau disebut juga sebagai tingkatan pengenalan

dengan bantuan (aided recall). Tingkatan berikut adalah tingkatan brand

recall (pengingatan kembali merek) atau tingkatan pengingatan kembali

merek tanpa bantuan (unaided recall) karena konsumen tidak perlu

dibantu untuk mengingat merek. Pengukuran pengenalan merek tanpa

bantuan lebih sulit dibandingkan pengenalan merek dengan bantuan.

Tingkatan berikutnya adalah merek yang disebut pertama kali pada saat

pengenalan merek tanpa bantuan yaitu top of mind (kesadaran puncak

pikiran). Top of mind adalah brand awareness tertinggi yang merupakan

pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran konsumen

(Durianto, 2004:30)

Page 47: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari

empat elemen utama tersebut.

6. Brand Awareness

Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli

untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari

suatu kategori produkatau jasa tertentu. Bagian dari suatu kategori produk

atau jasa perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat

antara kategori produk atau jasa dengan merek yang dilibatkan. Misalnya

publikasi tentang penerbangan Garuda Indonesia tidak akan membantu

brand awareness dari Kacang Garuda. Brand awareness membutuhkan

continum ranging (jangkauan kontinum) dari perasaan yang tidak pasti

bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga konsumen

yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya merek dalam satu

kelompok produk. Kontinum ini dapat terwakili dalam tingkatan brand

awareness yang berbeda dan dapat digambarkan dalam suatu paramida

berikut ini:

Piramida Brand awareness

a

b

c

d

Page 48: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

nama atau sebuah simbol sehingga jika dilakukan perubahan terhadap

nama dan simbol merek, beberapa atau semua asset dan liabilitas yang

menjadi dasar brand equity akan berubah pula. Menurut David A. Aaker

(Manajemen Ekuitas Merek, 1997:59) brand equity dapat dikelompokkan

menjadi lima kategori, yaitu:

a. Brand awareness (kesadaran merek)

Menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan

bagian kategori produk tertentu.

b. Brand association (asosiasi merek)

Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan

tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat,

atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain.

c. Perceived quality (persepsi kualitas)

Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas

atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan

dengan maksud yang diharapkan.

d. Brand loyalty (loyalitas merek)

Mencerminkan tingkat keterkaitan konsumen dengan suatu merek

produk.

e. Other properties brand asset (asset-aset merek lainnya)

Empat elemen brand equity diluar asset-asset merek lainnya

dikenal dengan elemen-elemen utama dari brand equity. Elemen brand

Page 49: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

adalah dengan menciptakan lini extention dalam kelas produk yang

ada.

h. Tracking Brand Equity

Mengamati secara terus-menerus brand equity, termasuk Brand

Awareness (kesadaran merek), Brand Association (asosiasi

merek), Percived Quality (persepsi kualitas), Brand Loyalty

(loyalitas merek). Mempunyai komunikasi obyektif yang spesifik,

terutama di daerah dimana identitas merek dan posisi merek tidak

digambarkan didalam brand image.

i. Brand Responsibility

Mempunyai seseorang yang bertanggung jawab atas merek

sehingga ia dapat selalu memelihara, menciptakan, dan menjaga

identitas dan posisi merek serta mengkoordinasikan keputusan

yang dilakukan oleh masing-masing fungsi manajemen.

j. Invest in Brand

Tetap secara konsisten melanjutkan investasi dalam merek

walaupun tujuan financial perusahaan belum terpenuhi.

5. Brand Equity

Brand equity adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang

terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau

mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada

perusahaan maupun pelanggan. Agar asset dan liabititas mendasari

brand equity, maka asset dan liabilitas merek harus berhubungan dengan

Page 50: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

b. Value Proposition

Nilai proporsi merek adalah sebuah pernyataan secara fungsional,

emosional, dari suatu merek yang disampaikan kepada pelanggan.

c. Brand Position

Posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan nilai proporsi

yang selalu aktif dikomunikasikan kepada pasar sasaran, sehingga

dapat memperoleh keuntungan melalui nilai merek.

d. Execution

Pelaksanaan program komunikasi yang tidak hanya ditargetkan

pada identitas dan positioning, tetapi juga sampai memperoleh

kecemerlangan secara terus-menerus.

e. Consistency Over Time

Memiliki identitas yang konsisten merupakan kekuatan untuk tetap

memiliki merek yang kuat.

f. Brand System

Kunci untuk mengatur merek dalam sebuah lingkungan bisnis yang

kompleks adalah dengan mempertimbangkan merek sebagai suatu

sistem yang saling mendukung satu sama lain. Sebuah sistem

dapat digunakan sebagai punggung peluncur bagi produk-produk

baru atau merek baru. Agar suatu sistem dapat maju, merek harus

mempunyai hubungan timbal balik dengan masing-masing merek.

g. Brand Leverage

Satu resep agar ahli strategi berhasil adalah menciptakan dan

mengembangkan asset-asset yang ada. Cara yang paling mudah

Page 51: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

informasi mengalir secara lancar baik dari manajemen

kepelanggan. Contohnya, Microsoft software dimana pelanggan

dapat berkomunikasi secara langsung setiap saat melalui internet

dengan perusahaan.

f. Merek sebagai kebijakan moral

Saat ini hanya ada beberapa perusahaan yang telah berada pada

tahap ini, yaitu perusahaan yang telah mengoperasikan

kegiatannya secara transparan baik mulai dari bahan baku yang

digunakan, proses produksi dan operasionalnya sampai produk

maupun jasa dan pelayanan purna jualnya kepada pelanggan.

Informasi yang disampaikan transparan, jelas dan tidak ada yang

ditutup-tutupi secara etika bisnis maupun dampak politisnya.

Contohnya, Iklan Body Shop dan Benetton.

4. Pedoman Membangun Merek

Membangun sebuah merek sangatlah penting dilakukan oleh

seseorang, berikut ini ada 10 pedoman yang dapat dilakukan untuk

membangun sebuah merek yang kuat (Rangkuti, 2002:229).

a. Brand Identity

Identitas merek merupakan seperangkat asosiasi merek yang

sering digunakan oleh ahli strategi merek. Ada empat perspektif

identitas merek yaitu merek sebagai produk, merek sebagai

organisasi, merek sebagai seseorang, merek sebagai symbol.

Page 52: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

c. Merek sebagai personality

Pada tahap ini, diferensiasi antar merek berdasarkan atribut fungsi

menjadi semakin sulit dilakukan. Karena hampir sebagian besar

perusahaan melakukan kegiatan yang sama. Untuk membedakan

produk yang dihasilkan dari produk pesaing, perusahaan

melakukan tambahan nilai personality pada masing-masing merek.

Contohnya, sabun mandi kesehatan, sabun mandi bayi.

d. Merek sebagai simbol (ICON)

Pada tahap ini, merek menjadi milik pelanggan. Pelanggan memiliki

pengetahuan yang lebih mendalam mengenai merek yang

digunakan. Pada umumnya merek yang masuk pada tahap ini

bersifat internasional dan pelanggan yang menggunakan merek ini

dapat mengekspresikan dirinya atau dapat menunjukkan jati

dirinya. Contohnya, rokok Marlboro. Penampilan sosok koboi yang

selalu melekat pada iklan yang ditampilkan telah dikenal oleh

pelanggan di seluruh dunia.

e. Merek sebagai sebuah perusahaan

Iklan pada tahap ini memiliki identitas yang sangat komplek dan

lebih bersifat interaktif, sehingga pelanggan dapat dengan mudah

menghubungi merek. Karena merek tersebut merupakan wakil dari

sebuah perusahaan sehingga merek=perusahaan, semua direksi

dan karyawan memiliki persepsi yang sama tentang merek yang

dimilikinya. Komunikasi yang keluar dari perusahaan telah

terintegrasikan ke semua lini kegiatan operasional sehingga

Page 53: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

time) juga semakin ketat. Singkatnya persaingan lebih dari 3000 merek

untuk satu kategori produk tertentu semakin meningkat.

Menurut (Rangkuti 2002:17) untuk memahami proses perkembangan

suatu merek diperlukan enam tahap peran suatu merek tersebut, yaitu

a. Produk yang tidak memiliki merek (unbranded goods)

Pada tahap pertama ini, produk dikelola sebagai komoditi sehingga

merek hampir tidak diperlukan. Kondisi ini sangat mendukung

apabila permintaan (demand) lebih banyak dibandingkan pasokan

(supply). Biasanya hal ini sering terjadi dalam situasi perekonomian

yang bersifat monopolistik. Peranan yang terpenting dari produk

yang tidak memiliki merek adalah fungsi dan harganya murah.

Semakin murah harga dan semakin jelas fungsi yang ditampilkan

dari suatu produk, posisi suatu produk ini akan semakin baik.

Contohnya, beras murah, BBM

b. Merek dipakai sebagai referensi (brand as reference)

Pada tahap ini sudah terjadi persaingan sedikit-sedikit meskipun

tingkatnya belum begitu ketat. Perangsang ini merangsang

produsen untuk membuat difensiasi terhadap produk yang

dihasilkannya. Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan

memiliki perbedaan dari produk perusahaan lain. Strategi yang

diterapkan pada tahap ini adalah dengan melakukan perubahan

pada atribut produk. Contohnya, sepatu olahraga dan sepatu kantor

Page 54: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

3. Peranan Merek

Dalam era millenium baru ini, peranan merek menjadi sangat

penting karena pembedaan satu produk dari produk lainnya sangat

tergantung pada merek yang ditampilkan. Pembuatan merek yang tepat

sangat memerlukan riset pemasaran yang tepat pula. Dengan adanya

riset pemasaran ini kita dapat mengetahui dan mengembangkan produk-

produk tersebut berdasarkan diferensiasi merek. Merek yang memiliki

asosiasi merek yang unik dibuat berdasarkan atribut produk yang unik,

nama yang unik, kemasan yang unik serta didukung oleh strategi distribusi

dan iklan yang sesuai cenderung lebih cepat berhasil dibandingkan merek

yang biasa saja. Dasar pemikiran ini adalah memposisikan suatu produk

ke tingkat yang lebih tinggi yaitu dari produk yang semula sekedar sebagai

komoditi, menjadi produk yang memiliki brand value yang kuat, sehingga

dapat mengurangi ketergantunganproduk tersebut pada pengaruh harga

saat pengambilan keputusan pembelian.

Kekuatan merek dan kerja keras manajemen untuk untuk

memperkenalkan dan mengelola merek tersebut dapat diukur dengan

seberapa besar perusahaan lain bersedia untuk membayar merek yang

bersangkutan. Tingginya nilai terhadap suatu merek yang sudah dikenal

disebabkan karena saat ini semakin sulit membangun sebuah merek

dibanding dengan 10 tahun yang lalu. Penyebabnya adalah biaya iklan,

biaya distribusi, biaya promosi semakin meningkat jumlahnya, persaingan

semakin ketat, dan perebutan waktu jam tayang pada waktu utama (prime

Page 55: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

mendalam terhadap produk yang bersangkutan, perusahaan,

tingkat persaingan, kondisi pasar serta pelanggan.

b. Memiliki Brand Value Yang Tepat

Semakin tepat sebuah merek di-positioning-kan dibenak

pelanggan, merek tersebut akan semakin competitif. Untuk

mengelola hal tersebut kita perlu mengetahui brand value.

Diibaratkan sebuah pakaian, positioning adalah kesesuaian ukuran

bagi pemakainya. Sedangkan brand value adalah keindahan warna

serta model pakaian tersebut. Brand value membentuk brand

personality lebih cepat berubah dibandingkan brand positioning

karena brand personality mencerminkan gejolak perubahan selera

konsumen. Brand value juga mencerminkan brand equity secara

real sesuai dengan customer values-nya.

c. Memiliki Konsep Yang Tepat

Tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan

positioning yang tepat kepada konsumen harus didukung oleh

konsep yang tepat. Perkembangan konsep merupakan proses

kreatifitas karena berbeda dari positioning, konsep dapat terus

menerus berubah sesuai dengan daur hidup produk yang

bersangkutan. Konsep yang baik adalah dapat mengkomunikasikan

semua elemen-elemen brand value dan positioning yang tepat,

sehingga brand image dapat terus-menerus ditingkatkan.

Page 56: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

dibandingkan dengan manfaat merek. Kedua, pesaing dapat dengan

mudah meniru atribut tersebut, ketiga atribut yang sekarang atau mungkin

nanti akan kurang bernilai, sehingga merugikan merek yang terlalu terikat

pada atribut tersebut.

2. Cara Membangun Merek

Membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun

sebuah bangunan rumah. Untuk memperoleh bangunan rumah yang

kokoh kita memerlukan fondasi yang kuat, caranya adalah (Rangkuti,

2002:05):

a. Memiliki Positioning Yang Tepat

Merek dapat di-positioning-kan dengan berbagai cara, misalnya

dengan menempatkan posisinya secara spesifik dibenak

pelanggan. Membangun positioning adalah menempatkan semua

aspek dari brand value (termasuk manfaat fungsional) secara

konsisten sehingga selalu menjadi nomor satu dibenak pelanggan

(Rangkuti, 2002:06). Menjadi nomor satu dibenak pelanggan bukan

berarti selalu menjadi nomor satu untuk semua aspek.

Keberhasilan positioning adalah tidak sekedar menemukan kata

kunci atau ekspresi dari core benefit suatu merek, tetapi lebih jauh

lagi menjembatani keinginan dan harapan pelanggan, sehingga

dapat memuaskan pelanggan. Positioning ini akan berubah terus

setiap saat. Positioning yang tepat memerlukan pemahaman yang

Page 57: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

d. Budaya

Merek juga mewakili budaya tertentu, misalnya: Mercedes mewakili

budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki cara kerja

yang efisien, dan selalu menghasilkan produk dengan kualitas

tinggi.

e. Kepribadian

Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para

penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek,

kepribadian si pengguna akan tercermin bersama dengan

menggunakan merek yang ia gunakan.

f. Pemakai

Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut.

Itulah sebabnya para pemasar selalu mengguanakan analogi

orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya. Misalnya untuk

menggunakan BMW seri 7.

Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sekedar

suatu nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek

sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan

satu set makna yang mendalam untuk merek tersebut (distinctive values).

Dengan enam tingkatan merek diatas perusahaan harus dapat

menentukan pada tingkatan mana ia akan menanamkan identitas merek.

Mempromosikan atribut merek saja merupakan salah satu bentuk

kesalahan. Pertama, konsumen tidak begitu tertarik pada atribut merek

Page 58: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

simbol, karena merek memiliki enam tingkatan pengertian (Rangkuti,

2002:03), yaitu:

a. Atribut

Setiap merek memiliki atribut, atribut ini perlu dikelola dan

diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-

atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek. Contohnya,

BMW seri 7 merupakan merupakan merek mobil yang dirancang

dengan kualitas tinggi, selalu menjaga keamanan, bergaransi,

berharga jual mahal serta dipakai para senior eksekutif perusahaan

multinasional.

b. Manfaat

Selain atribut merek memiliki serangkaian manfaat, konsumen

tidak membeli atribut mereka membeli manfaat. Sehingga produsen

harus dapat menerjemahkan atribut menjadi manfaat fungsional

maupun manfaat emosional. Atribut “aman” dapat diterjemahkan

menjadi manfaat fungsional. Manfaat fungsional ini juga dapat

diterjemahkan kedalam manfaat emosional yaitu “selama

mengendarai BMW seri 7 saya merasa aman”.

c. Nilai

Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen.

Merek juga memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen

sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa

pengguna merek tersebut.

Page 59: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Pengertian merek lainnya

Merek juga dapat dibagi dalam pengertian lainnya (Rangkuti, 2002:02)

• Brand Name (nama merek)

Yang merupakan sebagian dari merek yang dapat diucapkan

misalnya, pepsodent, BMW, Toyota dan sebagainya

• Brand Mark (tanda merek)

Yang merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali namun

tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna

khusus. Misalnya: simbol Toyota, gambar tiga berlian Mitsubishi.

• Trade Mark (tanda merek dagang)

Yang merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi

hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang

istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak

istimewanya untuk menggunakan nama merek (tanda merek)

• Copyright (hak cipta)

Yang merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh undang-

undang untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karya tulis,

karya musik atau karya seni.

Jadi merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten

memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek

terbaik akan memberikan jaminan kualitas, namun pemberian nama atau

merek pada suatu produk ataupun jasa hendaknya tidak merupakan suatu

Page 60: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Ada beberapa definisi merek menurut para ahli.

Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan atau

kombinasi dari berbagai hal (Rangkuti, 2002:2).

“A brand is a name, term, sign, symbol or design or combination of

them, intended to identify the goods or services of one seller of group of

sellers and differentiate them from those of competitors (Philip Kotler,

1997:13)”.

Merek merupakan nama, merek dagang, logo atau simbol lain yang dapat

membedakan barang atau jasa antara penjual, produsen atau produk

yang lain dan dapat mengetahui perbedaan dari pesaing.

Merek adalah nama atau symbol yang bersifat membedakan

(seperti sebuah logo cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi

barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok tertentu (David A.

Aaker, 1997:9)

Merek adalah nama, istilah, simbol atau desain khusus atau

beberapa kombinasi unsur-unsur yang dirancang untuk mengidentifikasi

barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (William J. Stanton, 1996:

269).

Page 61: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Merek

Pada hakekatnya merek sebenarnya hanya digunakan sebagai

identitas dari sebuah perusahaan saja. Selain itu pemberian merek

digunakan untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan

sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.

Selain itu merek merupakan hal yang sangat penting baik bagi konsumen

maupun produsen. Bila dilihat dari sisi konsumen merek dapat

mempermudah bagi mereka, bila tidak ada merek konsumen harus

mengevaluasi semua produk yang tidak memiliki merek setiap kali mereka

akan melakukan pembelian ataupun menggunakan merek dari

perusahaan jasa. Merek juga membantu meyakinkan konsumen bahwa

mereka akan mendapatkan kualitas yang konsisten ketika mereka

membeli produk ataupun ketika memakai jasa tersebut.

Dari sisi produsen merek dapat digunakan sebagai media untuk

promosi, merek dapat dengan mudah diketahui ketika diperlihatkan atau

ditempatkan dalam suatu display. Selain itu merek dapat dipakai untuk

mengurangi perbandingan harga, karena merek adalah salah satu faktor

yang perlu dipertimbangkan dalam membandingkan produk-produk

sejenis yang berbeda.

Page 62: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis metode pengumpulan data yang digunakan oleh

penulis dalam penelitian ini adalah

a) Kuesioner

Yaitu suatu cara pengumpulan data yang menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden terhadap daftar pertanyaan

tersebut. Teknik kuesioner ini dilakukan dengan membagikan daftar

pertanyaan yang harus diisi langsung oleh responden baik itu

pertanyaan yang bersifat tertutup ataupun terbuka dan tujuan dari

kuesioner tersebut untuk mendapatkan data primer dari responden.

b) Observasi

Yaitu teknik yang digunakan penulis dalam memperoleh data

dengan menggunakan jalan tatap muka dan menggunakan tanya

jawab langsung kepada para karyawan dan juga staf dari PT. Royal

Express Indonesia.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang di gunakan oleh peneliti yaitu teknik

analisis data deskriptif yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variable mandiri baik satu variable atau lebih tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variable yang lainnya

(Suliyanto, 2006:9) dan hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini berupa

frekuensi, prosentase, tabel dan juga diagram.

Page 63: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

sampling. Dimana cara pengambilannya dengan berdasarkan pada

ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya,

dengan kata lain sampel tersebut diambil atau terpilih karena

sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat. Hasil yang

diperoleh dari penarikan sampel ini sering kali dapat menyediakan

bukti-bukti yang cukup melimpah sehingga terkadang pengambilan

sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi (Durianto dkk,

2001:33).

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu

a) Data primer

Yaitu data yang diperoleh dari sumber data pertama di lapangan,

dalam penelitian ini data primer diperoleh dari jawaban responden

yang disebar peneliti melalui kuesioner.

b) Data sekunder

Yaitu bentuk data yang diperoleh dari sumber pustaka dan sumber

lainnya yang relevan dengan penelitian. Data sekunder dalam

penelitian ini diperoleh dari sumber tertulis (literatur) dan sumber

lainnya, seperti pihak terkait yang ada hubungannya dengan

masalah penelitian yang sedang diteliti oleh penulis.

Page 64: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

n = 2)2/(41

EZa

Dimana:

n = Jumlah sampel minimum

Z = Angka yang menunjukkan penyimpangan nilai variasi

E = Error

Nilai level of significance yang di tetapkan adalah sebesar 0,05

sehingga besarnya kesalahan adalah tidak lebih dari 0,1 disini akan

dapat dihitung sebagai berikut:

n = 2)10,0

2/05,0(41 Z

= 2)10,096,1(

41

= 96,04

berdasarkan pada perhitungan banyaknya sampel yang akan

diambil adalah 96,04 untuk memudahkan perhitungan terhadap

sampel yang dipilih maka kami mengambil 100 orang responden

yang dipilih sebagai sampel dan jumlah tersebut diperkirakan

sudah dapat mewakili populasi.

c) Teknik Sampling

Dalam penelitian ini pengambilan teknik sampling yang dipilih yaitu

non probability sampling merupakan penarikan sampel secara tidak

acak dikembangkan untuk menjawab kesulitan yang ditimbulkan

dalam menerapkan teknik probability sampling terutama

mengeliminir biaya dan permasalahan yang mungkin timbul dalam

pembuatan sampling. Dari pengelompokan non probability

sampling maka sampel yang dipilih dengan metode convenience

Page 65: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta untuk mengukur tingkat kesadaran merek perusahaan

jasa ekspedisi (PT. Royal Express Indonesia). Sedangkan metode

pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode survai dengan

teknik kuesioner. Dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang

relevan dan memperoleh informasi dengan tingkat keandalan (reliability)

dan keabsahan atau validitas (validity) setinggi mungkin (Rangkuti

1997:47).

2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.

a) Populasi

Populasi adalah unit atau individu dalam ruang lingkup dan waktu

yang ingin diteliti (Durianto dkk, 2001:26). Populasi yang ingin

digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b) Sampel

Sampel adalah sebagian observasi yang dipilih dipopulasi dengan

menggunakan prosedur-prosedur tertentu sehingga diharapkan

dapat mewakili populasinya (Durianto dkk, 2001:26). Dan sampel

yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden

dari Mahasiswa Program Diploma III Manajemen Pemasaran

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jumlah

sampel minimum dihitung dengan menggunakan rumus

berdasarkan (Djarwanto Pangestu, 1998:154).

Page 66: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

Agar dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh dari mata kuliah

yang sudah diberikan sebelumnya dan dapat mengetahui data-data

yang kongkrit yang belum didapat dari bangku kuliah.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai sarana pengetahuan untuk lebih memahami terhadap

tingkat kesadaran terhadap suatu merek (Brand Awareness),

sehingga dapat menciptakan strategi dan mengimplementasikan

strategi tersebut agar dapat mempengaruhi para konsumen untuk

menggunakan perusahaan jasa tersebut.

3. Pihak Lain

Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi,

referensi dan pedoman bagi peneliti lain yang ingin melakukan atau

mengulangi penelitian sejenis sehingga tidak mengalami kesulitan.

E. METODOLOGI PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian.

Sehubungan dengan luasnya data yang didapat dari perusahaan

serta dengan memperhatikan keterbatasan waktu, tenaga dan

kemampuan maka perlu dibatasi permasalahan yang akan dibahas. Hal

ini penting artinya supaya tiap pembahasan yang penulis sajikan dapat

dengan mudah dimengerti pembaca. Penelitian ini dilakukan terhadap

Page 67: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka untuk mengetahui tingkat

kesadaran terhadap suatu merek (Brand Awaraness) maka perumusan

masalah yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

• Bagaimana cara mengukur tingkat kesadaran merek (Brand

Awaraness) pada perusahaan jasa ekspedisi PT. Royal Express

Indonesia yang di dasarkan pada tingkatan Top Of Mind, Brand

Recall, Brand Recognition dan Unaware Of Brand ?

• Apakah merek perusahaan jasa ekspedisi PT. Royal Express

Indonesia akan menjadi Top Of Mind, Brand Recall, Brand

Recognition atau Unaware Of Brand ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Setiap mengadakan penelitian pasti mempunyai tujuan yang

hendak dicapai. Tujuan penelitian ini sangat diperlukan karena menjadi

pedoman tentang arah penelitian yang dilaksanakan. Oleh karena itu

peneliti membuat tujuan panelitian sebagai berikut:

• Untuk mengetahui tingkat kesadaran terhadap merek (Brand

Awareness) pada perusahaan jasa ekspedisi PT. Royal Express

Indonesia yang didasarkan pada tingkatan Top Of Mind, Brand

Recall, Brand Recognition dan Unaware Of Brand.

• Untuk mengetahui merek perusahaan jasa ekspedisi PT. Royal

Express Indonesia akan menjadi Top Of Mind, Brand Recall, Brand

Recognition atau Unaware Of Brand

Page 68: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

Untuk mengetahui kesadaran terhadap merek perusahaan jasa

ekspedisi PT. Royal Express Indonesia maka perlu dilakukan pengukuran

tingkat kesadaran terhadap suatu merek (Brand Awareness) pada

perusahaan tersebut. Menurut David A. Aaker dalam bukunya (Durianto

dkk, 2001:57) untuk mengukur Brand Awareness (kesadaran merek)

melalui empat tahap yaitu Top Of Mind (puncak pikiran), Brand Recall

(pengingatan kembali merek), Brand Recognition (pengenalan merek) dan

Unaware Of Brand (tidak meyadari tehadap merek).

Dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang kesadaran terhadap sebuah merek yang akan didasarkan

pada elemen-elemen Brand Awaraness seperti Top Of Mind (puncak

pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek), Brand Recognition

(pengenalan merek) dan Unaware Of Brand (tidak meyadari tehadap

merek). Maka penulis tertarik untuk mengambil judul

“PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND

AWARENESS)

PADA PERUSAHAAN EKSPEDISI PT. ROYAL EXPRESS INDONESIA”

(Studi Pada Mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Page 69: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

maka elemen Brand Equity yang berada diluar asset lainnya dikenal

dengan elemen utama dari Brand Equity.

Kesadaran konsumen terhadap perusahaan jasa ekspedisi

sangatlah penting bagi perusahaan maka dengan mengetahui tingkat

kesadaran tersebut maka sebuah perusahaan juga dapat mengetahui

apakah merek sebuah perusahaan jasa ekspedisi dikenal oleh

masyarakat luas atau hanya sebatas kalangan orang tertentu saja.

Apalagi dengan semakin banyaknya perusahaan jasa ekspedisi yang

mulai menjamur di era ini. Dalam hal ini peran semua konsumen sangat

berpengaruh besar dan diharapkan akan berguna untuk mengetahui

seberapa dalamkah mereka dapat mengetahui perusahaan jasa ekspedisi

yang ada sekarang ini. Agar perusahaan tersebut bisa melekat dihati para

konsumen maka mereka berusaha dan berlomba-lomba untuk

memberikan service yang terbaik kepada semua konsumen mulai dari

harga yang ditetapkan sampai dengan pelayanan yang diberikan. Setelah

mengetahui perkembangan perusahanan jasa ekspedisi yang ada saat ini

maka nampak fenomena bahwa persaingan dunia bisnis perusahaan jasa

tersebut semakin sengit. Sehingga untuk dapat menguasai dan merebut

pasar maka perusahaan jasa ekspedisi PT. Royal Express Indonesia

harus dapat memberikan service yang terbaik bagi semua konsumennya,

ini dimaksudkan agar konsumen lebih dapat mengingat perusahaan

tersebut atau mengingat merek dari perusahaan jasa tersebut. Selain itu

konsumen juga bisa menyadari keberadaan PT. Royal Express Indonesia

dibenak mereka masing-masing.

Page 70: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan

apapun dan dalam jangka waktu yang lama.

Dengan semakin banyaknya jumlah pemain di pasar meningkatkan

pula ketajaman persaingan diantara merek-merek yang potensial di pasar

dan hanya produk yang memiliki Brand Equity yang kuat akan tetap

mampu bersaing merebut dan menguasai pasar. Sedemikian pula

pentingnya peran Brand Equity sebagai landasan dalam menentukan

langkah dan strategis pemasaran dari suatu produk sehingga seringkali

Brand Equity memperoleh pengkajian yang mendalam. Semakin kuat

Brand Equity suatu produk semakin kuat pula daya tarik di mata

konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Yang selanjutnya akan

dapat mengiringi konsumen untuk melakukan pembelian serta

mengantarkan perusahaan untuk meraup keuntungan dari waktu kewaktu.

Karena itu pengetahuan tentang elemen-elemen Brand Equity dan

pengukurannya sangat diperlukan untuk menyusun langkah-langkah

strategis dalam meningkatkan eksistensi merek yang akhirnya dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Menurut David A. Aaker (Managing Brand Equity) dalam bukunya

(Durianto dkk, 2001:04) bahwa Managing Brand Equity dikelompokkan

menjadi lima kategori yaitu Brand Awareness (kesadaran merek), Brand

Association (asosiasi merek), Percived Quality (persepsi kualitas), Brand

Loyalty (loyalitas merek) dan Other Proprietary Brand Asset (asset merek

lain). Setelah mengetahui pengelompokan yang dilakukan oleh David

Page 71: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

hasilakan oleh suatu perusahaan (Durianto dkk, 2001:1). Identifikasi

tersebut juga berfungsi untuk membedakannya dengan produk yang di

tawarkan oleh perusahaan pesaing. Lebih jauh sebenarnya merek

merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah trade

mark (merek dagang) yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh

tersendiri di pasar bila diatur dengan tepat. Saat ini merek sudah diatur

dengan tepat dan sudah menjadi konsep yang komplek dengan jumlah

ratifikasi teknis dan psikologis yang tepat. Merek memegang peran sangat

penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada

saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat

diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan

perusahaan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja

menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan

janji emosioanal yang sama.

Selain mempunyai peran yang penting merek juga sebagai “asset

prestisius” bagi perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif,

preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. Terlebih lagi

pada kondisi sekarang ini nilai suatu merek yang mapan sebanding

dengan realitas akan membuat semakin sulitnya menciptakan suatu

merek dalam suatu perusahaan. Membangun persepsi terhadap merek

dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dilakukan melalui jalur merek.

Merek yang prestisius dapat disebut memiliki Brand Equity (ekuitas merek)

yang kuat. Suatu produk dengan Brand Equity yang kuat akan dapat

membentuk suatu Brand Platform (landasan merek) yang kuat dan

Page 72: I : Top of Mind II : Brand Recall III : Brand Recognition ......Brand Recognition Brand Awareness Brand Recall & Unaware of Brand Sumber Informasi NO TIKI FDX REX DHL POS ROS TIKI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan dunia bisnis yang ditandai dengan era globalisasi

menyebutkan tingkat persaingan yang sulit untuk diprediksi, kondisi ini

menuntut perusahaan selalu tanggap dalam mensikapi perubahan dan

perkembangan yang terjadi. Perusahaan harus mampu mengarahkan

upaya untuk menciptakan keunggulan yang kompetitif dalam jangka

panjang, salah satu keunggulan kompetitif yang dapat diciptakan adalah

dapat menempatkan produknya dibenak semua konsumen. Selain itu era

globalisasi juga menjajikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

perusahaan yang berpotensi di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi

memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain

keadaan tersebut memunculkan persaingan yang semakin sengit baik

antara perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

mengarahkan system perekonomian Indonesia keaarah perekonomian

mekanisme pusat yang memposisikan pemasaran untuk selalu

mengembangkan dan merebut Market Share (pangsa pasar). Salah satu

asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek), yaitu

harus dapat menempatkan merek tersebut di hati semua konsumen.

Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol desain, ataupun

kombinasi yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang di